Anda di halaman 1dari 4

10 Hal yang Membuat Puasa Sia-Sia

Oleh
Muchlisin BK
7

ilustrasi (MilenianGazzete)

Puasa memiliki banyak keutamaan sebagaimana telah dijelaskan dalam Keutamaan Puasa.
Namun, ada 10 hal yang membuat puasa sia-sia. Jangankan keutamaan besar seperti
diampuninya dosa yang telah lalu, pahala pun nggak dapat.

Daftar Isi

 1. Tidak Ikhlas
 2. Berkata Keji
 3. Mengumpat dan marah
 4. Mencela dan mengajak bertengkar
 5. Ghibah
 6. Berdusta
 7. Kesaksian palsu
 8. Fitnah
 9. Korupsi
 10. Maksiat lainnya

1. Tidak Ikhlas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan tentang banyaknya orang yang
puasanya sia-sia:

ُ ‫صيَا ِم ِه ِإالَّ ْالجُو‬


‫ع‬ ِ ‫ْس لَهُ ِم ْن‬
َ ‫صاِئ ٍم لَي‬
َ َّ‫رُب‬

“Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa
lapar” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)

Siapa saja mereka? Yang pertama adalah orang yang mengerjakan puasa namun tidak ikhlas,
tidak karena Allah.

Ibadah hanya akan diterima Allah jika ikhlas. Demikian pula puasa. Termasuk
keutamaannya, hanya bisa didapatkan kalau didasari iman dan hanya mengharap balasan dari
Allah.

‫ضانَ ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫صا َم َر َم‬

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala)
akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaq ‘Alaih)

2. Berkata Keji

Orang yang berkata keji alias rafats, yang secara mudahnya berarti pornografi, puasanya juga
bisa sia-sia.

َ ‫ وَِإ ِن ا ْم ُرٌؤ قَاتَلَهُ َأوْ َشاتَ َمهُ فَ ْليَقُلْ ِإنِّى‬، ْ‫ث َوالَ يَجْ هَل‬
‫صاِئ ٌم‬ ْ ُ‫ فَالَ يَرْ ف‬، ٌ‫صيَا ُم ُجنَّة‬
ِّ ‫ال‬

Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan
mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia
mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq ’alaih)

3. Mengumpat dan marah

Sebagaimana hadits di atas, mengumpat juga membuat pahala puasa berkurang bahkan hilang
sama sekali. Ia juga bisa membuat puasa menjadi sia-sia.

Demikian pula marah, ia juga bisa membuat puasa menjadi sia-sia. Mengumpat dan marah
adalah setali tiga uang.

4. Mencela dan mengajak bertengkar

Jika ada orang yang mencela atau mengajak berkelahi, Rasulullah menuntunkan agar orang
yang berpuasa menahan diri. Cukup menjawab bahwa dirinya sedang berpuasa: innii shooim.

Jika ada yang mengajak berkelahi saja kita disuruh menahan diri, bagaimana jika kita yang
mencela dan mengajak bertengkar? Pahala puasa bisa melayang. Bahkan puasa menjadi sia-
sia.

5. Ghibah
Ghibah alias membicarakan keburukan orang lain juga bisa membuat puasa sia-sia. Ia sejenis
dengan berkata keji, mengumpat dan mencela, yakni sama-sama penyakit lisan.

Bahkan ghibah diibaratkan memakan daging saudara sendiri yang telah meninggal. Dan di
neraka, siksa untuk orang suka ghibah juga seperti firman Allah ini:

‫ض ُك ْم بَ ْعضًا ۚ َأيُ ِحبُّ َأ َح ُد ُك ْم َأ ْن يَْأ ُك َل لَحْ َم َأ ِخي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموهُ ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ ِإ َّن هَّللا َ تَوَّابٌ َر ِحي ٌم‬
ُ ‫َواَل يَ ْغتَبْ بَ ْع‬

Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang
di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang. (QS. Al Hujurat: 12)

6. Berdusta

Berbohong atau berdusta secara tegas disebutkan oleh Rasulullah sebagai penyebab puasa
sia-sia. Allah tidak membutuhkan kepada puasa orang yang berdusta.

ُ‫ْس هَّلِل ِ َحا َجةٌ فِى َأ ْن يَ َد َع طَ َعا َمهُ َو َش َرابَه‬


َ ‫ور َو ْال َع َم َل بِ ِه فَلَي‬ ُّ ‫َم ْن لَ ْم يَ َد ْع قَوْ َل‬
ِ ‫الز‬

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak
mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya” (HR. Bukhari)

7. Kesaksian palsu

Memberikan kesaksian palu juga merusak pahala puasa dan menjadikan puasa sia-sia. Ia
merupakan bentuk lain dari kebohongan bahkan lebih parah dari sekedar berdusta biasa.

8. Fitnah

Membicarakan keburukan orang lain yang benar-benar terjadi tanpa kehadiran orang tersebut
dan jika ia mengetahuinya orang tersebut tidak suka, itu namanya ghibah.

Sedangkan yang lebih besar dosanya dari itu adalah fitnah. Yakni jika seseorang mengatakan
keburukan orang lain padahal orang itu tidak melakukannya. Ini juga membuat puasa sia-sia.

9. Korupsi

Jika berdusta, kesaksian palsu dan fitnah adalah kebohongan lisan, maka korupsi termasuk
yang disebutkan Rasulullah dalam hadits di atas; wal ‘amala bihi. Korupsi, selain merupakan
dosa besar, juga menyebabkan puasa menjadi sia-sia.

10. Maksiat lainnya

Seluruh kemaksiatan bisa menjadi penyebab puasa sia-sia. Karenanya kita perlu waspada dan
bermujahadah agar diri kita terhindar dari segala bentuk kemaksiatan yang sebenarnya harus
kita jauhi tidak hanya di bulan Ramadhan tapi juga di sepanjang waktu. [Muchlisin
BK/BersamaDakwah]

Anda mungkin juga menyukai