0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan3 halaman
Puasa dapat menjadi sia-sia jika dilakukan tanpa ikhlas, atau dilakukan sambil melakukan larangan seperti berkata kotor, mengumpat, berbohong, ghibah, fitnah, korupsi, dan maksiat lainnya. Hal-hal tersebut dapat menghilangkan pahala puasa bahkan membuat puasa menjadi tidak bermanfaat.
Puasa dapat menjadi sia-sia jika dilakukan tanpa ikhlas, atau dilakukan sambil melakukan larangan seperti berkata kotor, mengumpat, berbohong, ghibah, fitnah, korupsi, dan maksiat lainnya. Hal-hal tersebut dapat menghilangkan pahala puasa bahkan membuat puasa menjadi tidak bermanfaat.
Puasa dapat menjadi sia-sia jika dilakukan tanpa ikhlas, atau dilakukan sambil melakukan larangan seperti berkata kotor, mengumpat, berbohong, ghibah, fitnah, korupsi, dan maksiat lainnya. Hal-hal tersebut dapat menghilangkan pahala puasa bahkan membuat puasa menjadi tidak bermanfaat.
10 Hal yang Membuat Puasa Sia-Sia dan mengharap Perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (Muttafaq 'Alaih)
Puasa memiliki banyak keutamaan moral 2. Berkata Keji
dalam Keutamaan Puasa . Namun, ada 10 hal yang membuat puasa sia-sia. Jangankan keutamaan besar Orang yang mengatakan keji alias rafats, yang secara seperti diampuninya dosa yang telah lalu, pahala pun mudahnya berarti pornografi, puasanya juga bisa sia- nggak dapat. sia.
1. Tidak Ikhlas Puasa adalah perisai, maka barang yang sedang
berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ingatkan tentang seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar orang yang puasanya sia-sia: inginlah dia mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq 'alaih)
3. Mengumpat dan marah
“Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa untuk itu kecuali rasa lapar” (HR. Sebagaimana hadits di atas, mengumpat juga membuat An-Nasai dan Ibnu Majah) pahala puasa berkurang bahkan hilang sama sekali. Ia juga bisa membuat puasa menjadi sia-sia. Mereka itu saja? Yang pertama adalah orang yang mengerjakan puasa namun tidak ikhlas, tidak karena Demikian pula marah, juga bisa membuat puasa Allah. menjadi sia-sia. Mengumpat dan marah adalah setali foto uang. Ibadah hanya akan memperoleh Allah jika ikhlas. Demikian pula puasa. Menyediakan keutamaannya, 4. Mencela dan meminta bertengkar hanya dapat diperoleh jika didasari iman dan hanya mengharap balasan dari Allah. Jika ada orang yang mencela atau berkelahi, Rasulullah menuntunkan agar orang yang berpuasa menahan diri. Cukup jawab bahwa dia sedang berpuasa: innii shooim. Jika ada yang berkelahi yang bisa kita lakukan, 6. Berdusta bagaimana jika kita yang mencela dan meminta bertengkar? Pahala puasa bisa melayang. Bahkan puasa Berbohong atau berdusta secara tegas oleh Rasulullah menjadi sia-sia. sebagai sebab puasa sia-sia. Allah tidak membutuhkan puasa orang yang berdusta.
"Barangsiapa tidak menghapus perkataan dan
pengamalannya, maka Allah tidak memiliki fungsi untuk melewatkan makanan dan minumannya" (HR. Bukhari) 5. Ghibah 7. Kesaksian palsu Ghibah alias membicarakan keburukan orang lain juga bisa membuat puasa sia-sia. Ia mirip dengan Kirim kesaksian palu juga merusak pahala puasa dan mengatakan keji, mengumpat dan mencela, sama-sama menjadikan puasa sia-sia. Ia adalah bentuk dari lisan. kebohongan bahkan lebih parah dari sekedar berdusta biasa. Bahkan ghibah diibaratkan. Kukus itu sendiri telah meninggal. Dan di neraka, siksa untuk orang suka 8. Fitnah ghibah juga seperti firman Allah ini: Membicarakan keburukan orang lain yang benar-benar Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing terjadi tanpa orang lain dan jika ia mengetahuinya sebahagian yang lain. Sukakah salah satu di antara orang-orang tidak suka, itu namanya ghibah. kamu? Kamu daging yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik aktif. Dan bertakwalah kepada Allah. Sedangkan yang lebih besar dosanya dari itu adalah Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha fitnah. Yakni jika seseorang mengatakan keburukan Penyayang. (QS. Al Hujurat: 12) orang lain padahal orang itu tidak melakukannya. Ini juga yang membuat puasa sia-sia. 9. Korupsi
Jika berdusta, kesaksian palsu dan fitnah adalah
kebohongan lisan, maka termasuk ibu yang disebut Rasulullah dalam hadits di atas; wal 'amala bihi. Korupsi, selain merupakan dosa besar, juga menyebabkan puasa menjadi sia-sia.
10. Maksiat lainnya
Seluruh kemaksiatan bisa menjadi penyebab puasa sia-
sia. Karenanya kita perlu waspada dan bermujahadah agar diri kita terhindar dari segala bentuk kemunciatan yang sebenarnya harus kita jauhi tidak hanya di bulan Ramadhan tapi juga di sepanjang waktu. [Muchlisin BK / BersamaDakwah]