Kultum Puasa
Kultum Puasa
Puasa adalah ibadah yang dilakukan seorang muslim dengan menahan hawa nafsu, lapar,
dahaga dan segala yang membatalkannya mulai dari terbit fajar hingga terbenam
matahari.Selain menjaga diri dari hal yang membatalkan shaum, kita juga harus menjaga diri
dari segala perbuatan maksiat.Sebab perbuatan maksiat bisa jadi tidak membatalkan shaum,
tapi justru membatalkan atau menghilangkan ibadah Ramadhan kita.
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya
kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).
Dari hadits tersebut jelas, banyak orang yang berhasil menahan diri dari
yang membatalkan shaum, mereka merasakan lapar dan dahaga, tapi tidak
mendapatkan pahala.Artinya, masih banyak orang yang shaum, tapi tetap melakukan maksiat
yang menghanguskan balasan kebaikan dari ibadahnya tersebut.
Mengutip dari Kitab al-Fawaidul Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah, Habib Zain bin Smit, 3
orang yang shaum tapi tidak mendapat balasan kebaikan yakni:
Perbuatan yang dimaksud antara lain: menggunjing orang lain atau ghibah, mengadu domba
dan berbohong.Mereka yang melakukan hal-hal tersebut saat shaum Ramadhan, tidak
mendapat pahala justru memanen dosa dari perbuatannya.
Mereka ini beribadah tapi dengan ibadahnya itu merasa dirinya lebih baik dari orang lain.Hal
ini juga bisa menghilangkan balasan kebaikan dari Allah SWT atas shaum yang
dikerjakan.Oleh karena itu kita harus hati-hati benar dengan hati kita di
bulan Ramadhan ini.Jangan sampai melakukan kebaikan hanya karena ingin dipandang baik
manusia.Cukuplah baik di mata Ilahi Rabb, maka selamatlah kehidupan dunia dan akhirat
kita.
Mengenai perbuatan riya, Allah SWT sudah memberi peringatan dalam Al Qur’an Surat Al
Baqarah ayat 264, yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-
nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya
karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir.
Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu
itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu
apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang kafir.”
Hal ketiga yang bisa menghilangkan balasan kebaikan Allah SWT atas puasa seseorang
adalah, berbuka dengan sesuatu yang haram.Haram di sini bisa dari makanan atau
minumannya yang memang haram, atau cara mendapatkannya yang haram.Selain
menghilangkan pahala shaum, berbuka dengan yang haram juga bisa menimbulkan rasa
malas untuk beribadah.Itulah tiga hal yang bisa membatalkan atau
menghilangkan pahala puasa Ramadhan maupun sunnah seseorang.Jagalah diri kita betul-
betul dari tiga hal tersebut agar tidak kehilangan balasan kebaikan dari Allah
SWT.Demikian ceramah singkat atau kultum Ramadhan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat untuk dunia akhirat kita. Aamiin ya robbal alamiin.