Anda di halaman 1dari 4

Pidato Singkat Ramadan:

Lima Cara Sukses Berpuasa


Muslimin yang berbahagia

Assalamualaikum wr.wb

Terlebih dahulu Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT.
Karena dengan berkat dan rahmat-Nya pada hari ini saya Masi diberi
kesempatan untuk mengikuti lomba Musabaqoh Tilawatil Qur’an dalam
bulan suci ramadhan yang kita cintai ini.

Semoga salam dan Rahma senantiasa terlimpah kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad Saw. Yang telah membawa umat manusia dari zaman
kegelapan kezaman terang benderang yaitu dengan tegaknya agama Islam

Muslimin sekalian yang berbahagia!

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan. Berbagai ladang


kebaikan, Allah SWT bukakan untuk hamba-Nya. Dengan tujuan, agar semua
hamba-Nya dengan mudah mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya. Karena
itu, sungguh rugi orang yang menemukan Ramadan, namun ia tidak
mendapatkan ampunan dari Allah SWT .

Oleh karena itu, agar kita sukses dalam menjalankan ibadah puasa di bulan
Ramadan ini, perlu diperhatikan lima hal sebagai berikut.
Pertama, meluruskan niat hanya kepada Allah SWT Dengan memurnikan niat
menjalankan ibadah puasa hanya karena Allah SWT. Karena niat adalah ruh
amal, inti, dan sendinya. Tanpa niat yang benar, ibadah akan sia-sia, tidak
ada gunanya di sisi Allah SWT amal menjadi benar, karena niat yang benar
dan sebaliknya amal jadi rusak, karena niat yang rusak.

Berkata Ibnul Mubarak, "Berapa banyak amalan yang sedikit bisa menjadi
besar, karena niat dan berapa banyak amalan yang besar bisa bernilai kecil,
karena niatnya. Karena itu, jangan sampai niat dalam menjalankan ibadah
puasa itu tercampuri berbagai penyakit hati seperti riya' atau sejenisnya."

Kedua, sesuai dengan aturan syariat. Artinya, dalam menjalankan ibadah


puasa Ramadan harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah karena semua
ibadah mahdhah termasuk puasa itu sifatnya tauqifi. Artinya, berdasarkan
petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya.

Dan hukum asal ibadah adalah haram, sampai ada dalil yang
membolehkannya. Semua ibadah apabila dilaksanakan tidak sesuai dengan
tuntunan syariat, maka tidak akan diterima oleh Allah SWT, walaupun dalam
menjalaninya dengan penuh keikhlasan.

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya, "Dan barang siapa yang melakukan
satu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalan tersebut
tertolak." (Hadist Riwayat Muslim)

Jamaah yang dimuliakan Allah SWT,


Ketiga, mengonsumsi yang halal, makan-minum dan pakaian yang dipakai
harus berasal dari harta yang halal, bukan dari harta korupsi, menjual belikan
hukum, memanipulasi data, atau hasil transaksi riba. Karena hal itu akan
menyia-nyiakan ibadah puasa.

Dalam sebuah sabda Nabi SAW dikatakan yang artinya, "Wahai para
manusia sesungguhnya Allah SWT Maha Suci dan tidak akan menerima
kecuali yang suci, dan sesungguhnya Allah SWT menyuruh orang mukmin
seperti apa yang diperintahkan kepada para utusan-Nya."

Rasulullah kemudian bersabda, Allah SWT berkata: "Hai rasul-rasul,


makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh.
Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al
Mu'minûn: 51)

Juga berkalam, "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki


yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah
SWT, jika benar-benar hanya kepada Allah SWT kamu menyembah," (QS Al
Baqarah: 172)

Keempat, menjaga anggota tubuh. Berpuasa tidak hanya sekedar mampu


menahan dirinya dari lapar dan dahaga. Namun juga harus mampu menjaga
seluruh tubuh dari perbuatan dosa. Menjaga mata dari memandang yang tidak
halal, mulut dari ucapan yang tidak benar, seperti Berdusta, menggunjing,
mengadu domba, mengolok-olok, melaknat, mencela, saksi palsu, dan lain-
lain. Karena semua hal tersebut bisa menyia-nyiakan ibadah puasa.
Begitu pula, menjaga telinga dari mendengar hal yang tidak halal, seperti
menghindarkan diri dari tempat yang penuh kemungkaran dan selektif ketika
membuka kanal atau memilih acara TV atau radio. Juga, menjaga hati dari
berbagai penyakit hati, seperti dengki, iri, sombong, dan lain lain.

Kelima, memaksimalkan ibadah selama bulan Ramadan. Mengisinya dengan


berbagai kegiatan-kegiatan yang positif, baik yang bersifat ibadah ritual
maupun sosial, seperti membantu orang yang membutuhkan bantuan.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Demikianlah beberapa hal yang dapat membantu kesuksesan seseorang


dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Selain lima yang telah
disebutkan tadi, tidak kalah pentingnya adalah mencari komunitas yang saleh
dan memohon pertolongan Allah SWT agar menjadi orang yang sukses
dalam menjalankan ibadah puasa. Amiin.

Sekian pidato dari saya

Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai