Anda di halaman 1dari 2

REAL – TIME DATA ANALYTICS ARCHITECTURE

Meskipun analitik real-time dan big data sama-sama


sedang tren, nampaknya analitik big data real-time,
yang merupakan kombinasi keduanya, merupakan
inisiatif yang sangat menjanjikan, dan banyak bisnis
yang seharusnya menginginkannya. Mari kita cari
tahu apakah ini benar adanya. Anda akan
menemukan artikel ini kaya akan contoh analisis
data besar pelanggan secara real-time. Kami
melakukannya karena alasan kemudahan dan
konsistensi. Meskipun ada lebih banyak area di
mana analisis data real-time dapat diterapkan.

Jika Anda akan melewatkan bagian ini karena


menurut Anda tidak ada dua definisi waktu nyata, jangan kaget – memang ada. Faktanya, definisi real-
time sangat kabur, dan sangat berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain atau, lebih tepatnya, dari
tugas bisnis ke tugas bisnis lainnya.

PENGERTIAN ANALISIS DATA

Analisis data besar secara real-time berarti bahwa data besar diproses saat data tersebut tiba dan
pengguna bisnis mendapatkan wawasan yang dapat dikonsumsi tanpa melebihi periode waktu yang
dialokasikan untuk pengambilan keputusan atau sistem analisis memicu tindakan atau pemberitahuan.

Karena real-time sering disalahartikan dengan instan, mari kita perjelas kerangka waktu untuk input
dan respons data. Sejauh menyangkut input data, mesin pemrosesan real-time dapat dirancang untuk
mendorong atau menarik data. Contoh yang paling luas adalah opsi push dengan aliran data bervolume
tinggi yang terus-menerus (juga dikenal sebagai streaming). Namun, mesin pemrosesan real-time tidak
selalu mampu menyerap data streaming. Alternatifnya, ini dapat dirancang untuk mengambil data
dengan menanyakan apakah ada data baru yang masuk. Waktu antara kueri tersebut bergantung pada
kebutuhan bisnis dan dapat bervariasi dari milidetik hingga jam.

Sejalan dengan itu, waktu responsnya juga bervariasi. Misalnya, mobil self-driving memerlukan waktu
respons yang sangat cepat – hanya beberapa milidetik. Jika kita menggunakan sensor yang dipasang,
katakanlah, pada turbin angin, dan sensor tersebut mengkomunikasikan suhu oli gearbox yang
meningkat perlahan, yang masih di bawah level kritis namun lebih tinggi dari biasanya, kita
memerlukan waktu respons satu menit untuk mengubah jarak sudu, sehingga terjadi pembongkaran
muatan. turbin dan mencegah kerusakan mesin atau bahkan kebakaran. Namun, sistem analisis bank
akan memberikan waktu beberapa menit untuk menilai kelayakan kredit pemohon; dan harga dinamis
retailer dapat memerlukan waktu hingga satu jam untuk diperbarui. Namun, semua contoh ini dianggap
real-time
Optimalisasi UMKM Melalui Perumusan Kebijakan yang Tepat Guna
dengan Pemanfaatan Big Data Analytics
Teknologi merupakan kata dalam bahasa
Indonesia yang diserap dari kata bahasa
Inggris technology, dan jauh sebelum itu
kata technology diyakini berasal dari
kata techne dalam bahasa Yunani, yang artinya
adalah wacana seni. Penggunaan teknologi saat
ini umum digunakan untuk membantu
mempermudah aktivitas manusia yang sifatnya
teknis, seperti contohnya pemanfaatan jaringan
internet berbasis informasi yang digunakan
untuk memesan makanan melalui ojek online.

Awal mula penggunaan


kata technology dipelopori oleh ilmuwan sosial
asal Amerika yang bernama Thorstein Veblen pada awal abad ke 20. Sebelumya penggunaan
kata technology hanyalah sebatas pengkajian terhadap seni-seni industri, namun seiring dengan
perkembangan zaman dan juga adanya revolusi industri di Eropa, penggunaan
kata technology diperluas maknanya menjadi sebuah seni penciptaan alat dalam industri, sehingga
dalam seni tersebut menghasilkan suatu karya yang berbentuk fisik.

Saat inipun perkembangan teknologi tidak hanya sebagai sebuah ilmu praktis yang sifatnya teknis,
namun sudah berkembang menjadi salah satu pondasi ilmu pengetahuan ilmiah secara luas. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya bidang ilmu yang didasari oleh teknologi, sehingga dewasa ini
memunculkan definisi baru dari teknologi. Definisi baru tersebut adalah suatu kumpulan alat, aturan,
dan juga prosedur yang merupakan penerapan dari sebuah pengetahuan ilmiah terhadap sebuah
pekerjaan tertentu yang dapat meningkatkan nilai tambah (Manuel Castells, 2004 ; Miarso, 2007).

Salah satu bentuk teknologi yang dapat meningkatkan nilai tambah dalam sebuah pekerjaan adalah
teknologi informasi. Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(komputer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (Williams
dan Sawyer, 2003). Fungsi dari teknologi informasi adalah menangkap (capture), mengolah
(processing), menghasilkan (generating), menyimpan (store), mencari kembali (retrival), dan transmisi
(transmission) data dan informasi melalui jaringan komputer.

Decision Making Melalui Penggunaan Big Data Dalam Pengoptimalan Sektor UMKM

Big Data merupakan perkembangan dari penggunaan teknologi informasi yang biasanya diidentikkan
dengan data yang berukuran besar, sangat variatif, sangat cepat pertumbuhannya dan mungkin tidak
terstruktur sehingga perlu diolah secara khusus dengan teknologi inovatif dan dapat menghasilkan
informasi yang mendalam guna proses pengambilan keputusan yang lebih baik.

Konsep big data awal mula diperkenalkan pada tahun 1944, yang ketika itu digunakan untuk katalog
buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah seorang peneliti yang mengamati konsep big data dalam
sebuah perpustakaan tersebut, memprediksikan bahwa pada tahun 2040 perpustakaan yang ia jadikan
objek penelitian akan mempunyai 200 juta volume buku yang akan memenuhi 6000 mil rak buku.
Konsep big data yang diidentikkan dengan paper ini terus dipakai oleh para peniliti dalam
menafsirkan big data, hingga pada tahun 1990 seorang ilmuwan komputer dan penulis buku asal
Amerika Peter James Denning memasukkan data digital dalam konsep big data. Semenjak saat itulah
popularitas big data lebih dikenal sebagai kumpulan data digital daripada paper.

Anda mungkin juga menyukai