Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………...1

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………2

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………..2


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………2
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................3

2.1 PENGERTIAN .........................................................................................................3


2.2 CIRI-CIRI .................................................................................................................3
2.3 JENIS ALIRAN FLUIDA DINAMIS.......................................................................3
2.4 BESARAN-BESARAN DALAM FLUIDA DINAMIS ..........................................4
2.5 PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN………………………................................5
2.6 Contoh soal dan pembahasan…………………………………………………..….10

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................15

1.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 15


1.2 Saran .................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 17

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan adalah salah satu
jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih
merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang
interaksi antar partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan.
fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah sifatnya dengan
menggunakan konsep mekanika partikel. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap
untuk mengalir. Jika kita mengamati fluida dinamis misalnya pada semprotan parfum.
Berdasarkan uraian diatas, maka pada makalah ini akan dibahas mengenai fluida dinamis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Fluida dinamis?


2. Apa saja ciri ciri fluida dinamis?
3. Apa saja jenis fluida dinamis?
4. Apa saja besaran – besaran fluida dinamis beserta rumusnya?
5. Bagaimana penerapan fluida dinamis?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk memenuhi tugas Fisika.

1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana pengertian fluida dinamis.

1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana penerapan fluida dinamis dalam kehidupan sehari-
hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan
dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap
waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak
mengalami putaran-putaran).Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan
dengan fluida dinamis ini.

2.2 CIRI-CIRI
Fluida ideal memiliki ciri-ciri berikut ini:
a. Alirannya tunak (steady), yaitu kecepatan setiap partikel fluida pada satu titik tertentu
adalah tetap, baik besar maupun arahnya. Aliran tunak terjadi pada aliran yang pelan.
b. Alirannya tak rasional, artinya pada setiap titik partikel fluida tidak memiliki momentum
sudut terhadap titik tersebut. Alirannya mengikuti garis arus (streamline).
c. Tidak komprisibel (tidak termampatkan), artinya fluida tidak mengalami perubahan
volume (massa jenis) karena pengaruh tekanan.
d. Tak kental, artinya tidak mengalami gesekan baik dengan lapisan fluida disekitarnya
maupun dengan dinding tempat yang dilaluinya. Kekentalan pada aliran fluida berkaitan
dengan viskositas.

2.3 JENIS ALIRAN FLUIDA DINAMIS


Ada beberapa jenis aliran fluida. Lintasan yang ditempuh suatu fluida yang sedang bergerak
disebut garis alir. Berikut ini beberapa jenis aliran fluida.
a. Aliran lurus atau laminer yaitu aliran fluida mulus. Lapisan-lapisan yang bersebelahan
meluncur satu sama laindengan mulus. Pada aliran partikel fluida mengikuti lintasan yang
mulus dan lintasan ini tidak saling bersilangan. Aliran laminer dijumpai pada air yang
dialirkan melalui pipa atau selang.
b. Aliran turbulen yaitu aliran yang ditandai dengan adamnya lingkaran-lingkaran tak
menentu dan menyerupai pusaran. Aliran turbulen sering dijumpai disungai-sungai dan
selokan-selokan.

3
2.4 BESARAN-BESARAN DALAM FLUIDA DINAMIS
1. Debit aliran (Q)
Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau:
∆𝑉 𝐴𝑣∆t
𝑄= = = 𝐴𝑣
∆𝑇 ∆𝑡
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran
𝑉
𝑄=
𝑡
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)

2. Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida dalam
dari satu tempat ke tempat lain. Sebelum menurunkan hubungan, Anda harus memahami beberapa
istilah dalam aliran fluida. Garis aliran (stream line) diartikan sebagai jalur aliran fluida ideal
(aliran lunak). Garis singgung di suatu titik pada garis memberikan kita arah kecepatan aliran
fluida. Garis alir tidak berpotongan satu sama lain. Tabung air adalah kumpulan dari garis-garis
aliran.
Dalam aliran tabung, fluida masuk dan keluar melalui mulut tabung. Untuk itu, semua
fluida tidak boleh dimasukkan dari sisi tabung karena dapat menyebabkan
persimpangan/perpotongan garis-garis aliran. Hal ini akan menyebabkan aliran tidak tunak lagi.
∆𝑚1 = ∆𝑚2
𝜌1 𝐴2 𝑣1 = 𝜌2 𝐴2 𝑣2
𝜌1 𝐴2 𝑣1 = 𝜌2 𝐴2 𝑣2

Persamaan di atas adalah persamaan kontinuitas. Karena sifat fluida yang inkonpresibel atau massa
jenisnya tetap, maka persamaa itu menjadi:

4
𝐴1 . 𝑣1 = 𝐴2 . 𝑣2
Menurut persamaan kontinuitas, perkalian antara luas penampang dan kecepatan fluida pada setiap
titik sepanjang tabung aliran adalah konstan. Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan
fluida berkurang ketika melalui pipa lebar dan bertambah ketika melewati pipa sempit. Karena
itulah ketika kita sedang berperahu disebuah aliran sungai, perahu akan melaju semakin cepat
ketika celah hujan semakin menyempit
Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di sembarang titik.
Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:
Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :

2.5 PENERAPAN
1. Persamaan Kontinuitas
 Selang penyemprotan
Ujung slang ditekan yang berarti memperkecil penampang agar diperoleh laju aliran yang
lebih besar.
 Penyempitan Pembuluh darah
Pada pembuluh darah yang mengalami penyempitan, laju aliran darah pada pembuluh
yang menyempit akan lebih besar daripada laju aliran pada pembuluh normal.

Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak seperti udara
berkurang ketika fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum Bernoulli ditemukan oleh Daniel
Bernoulli, seorang matematikawan Swiss yang menemukannya pada 1700-an. Bernoulli
menggunakan dasar matematika untuk merumuskan hukumnya.
Terdapat beberapa Asumsi Hukum Bernoulli diantaranya:
 Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible) dan nonviscous.
 Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dan dinding pipa.

5
 Tidak ada energi panas yang ditransfer melintasi batas-batas pipa untuk cairan baik sebagai
keuntungan atau kerugian panas.
 Tidak ada pompa di bagian pipa
 Aliran fluida laminar (bersifat tetap)
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang
dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per
satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :
1 2 1
𝑝1 + 𝜌𝑣1 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑝2 + 𝜌𝑣22 + 𝜌𝑔ℎ2
2 2
Dimana :
p = tekanan air (Pa)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian air

1. Teorema Toricelli (laju effluk)


Laju air yang menyembur dfari lubang sama dengan air yang jatuh bebas dari ketinggianh.
Laju air yang menyembur dari lubang dinamakan laju effluk. Fenomena ini dinamakan dengan
teorema Toricelli.

Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan titik 2 (permukaan
lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter wadah,
maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan wadah dan
permukaan lubang/kran terbuka sehingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir (P1 = P2).
Dengan demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah :

6
Jika kita ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah, maka
persamaan ini kita oprek lagi menjadi :

Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa laju aliran air pada lubang yang berjarak h dari
permukaan wadah sama dengan laju aliran air yang jatuh bebas sejauh h (bandingkan Gerak jatuh
Bebas) Ini dikenal dengan Teorema Torricceli.

2. Venturimeter
Venturimeter adalah sebuah alat yang bernama pipa venturi. Pipa venturi merupakan
sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar
dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga
besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Ada dua venturimeter yang akan kita pelajari, yaitu
venturimeter tanpa manometer dan venturimeter menggunakan manometer yang berisi zat cair
lain.
3. Tabung pitot
Alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah tabung pitot.
Perhatikan gambar berikut.

Gas (misalnya udara) mengalir melalui lubanglubang di titik a. Lubang-lubang ini sejajar
dengan arah aliran dan dibuat cukup jauh di belakang sehingga kelajuan dan tekanan gas di luar

7
lubang-lubang tersebut mempunyai nilai seperti halnya dengan aliran bebas. Jadi, va = v (kelajuan
gas) dan tekanan pada kaki kiri manometer tabung pilot sama dengan tekanan aliran gas (Pa).
Lubang dari kaki kanan manometer tegak lurus terhadap aliran sehingga kelajuan gas
berkurang sampai ke nol di titik b (vb = 0). Pada titik ini gas berada dalam keadaan diam. Tekanan
pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan di titik b (pb). Beda ketinggian titik a dan b
dapat diabaikan (ha = hb), sehingga perbedaan tekanan yang terjadi menurut persamaan Bernoulli
adalah sebagai berikut :
1 2
𝑝𝑎 + 𝜌𝑣 = 𝑝𝑏 + 0
2 𝑎
1
𝑝𝑏 − 𝑝𝑎 = 𝜌𝑣𝑎2
2
Oleh karena itu, kecepatan aliran gas vA = v dapat dirumuskan sebagai berikut.

2𝜌𝑟 𝑔ℎ
𝑣=√
𝜌

4. Penyemprot
Pada alat penyemprot alat nyamuk dan parfum, saat batang penghisap ditekan, udara akan
mengalir dengan kecepatan tinggi dfan melewati dimulut pipa. Akibatnya ,tekanan diujung mulut
pipa menjadi kecil. Perbedaan tekanan ini mengaklibatkan cairan didalam tangki naik dan
dihamburkan dengan halus oleh aliran udara dari tabung pengisap.

5. Pesawat Terbang
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa terbang karena
memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran udara tepat di bawah sayap, karena laju
aliran di atas lebih besar maka mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada tekanan
pesawat di bawah.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dan sisi
bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Perhatikan gambar dibawah.
Garis arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya.

8
Artinya, kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih besar daripada sisi
bagian bawah sayap v1. Sesuai dengan asas Bornoulli, tekanan pada sisi bagian atas p2 lebih kecil
daripada sisi bagian bawah p1 karena kelajuan udaranya lebih besar. Dengan A sebagai luas
penampang pesawat, maka besarnya gaya angkat dapat kita ketahui melalui persamaan berikut.

𝐹1 − 𝐹2 = (𝑝1 − 𝑝2 ) 𝐴
1
𝐹1 − 𝐹2 = 𝜌 (𝑣𝑎2 − 𝑣𝑏2 ) 𝐴
2
Keterangan :
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)
vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)
F= Gaya angkat pesawat (N)

Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat
pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung dari berat pesawat, kelajuan
pesawat, dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara. Hal
ini berarti gaya angkat sayap pesawat makin besar. Demikian pula, makin besar ukuran sayap
makin besar pula gaya angkatnya. Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar
daripada berat pesawat (F1 – F2) > m g. Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan
pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus
diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat (F1 – F2) = m g.

9
Soal dan pembahasan : Fluida Dinamis
Contoh Soal dan Pembahasan tentang Fluida Dinamis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Mencakup
debit, persamaan kontinuitas, Hukum Bernoulli dan Toricelli.
Soal No. 1
Ahmad mengisi ember yang memiliki kapasitas 20 liter dengan air dari sebuah kran seperti
gambar berikut!

Jika luas penampang kran dengan diameter D2 adalah 2 cm2 dan kecepatan aliran air di kran
adalah 10 m/s tentukan:
a) Debit air
b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember

Pembahasan
Data :
A2 = 2 cm2 = 2 x 10−4 m2
v2 = 10 m/s

a) Debit air
Q = A2v2 = (2 x 10−4)(10)
Q = 2 x 10−3 m3/s

b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember


Data :
V = 20 liter = 20 x 10−3 m3
Q = 2 x 10−3 m3/s
t=V/Q
t = ( 20 x 10−3 m3)/(2 x 10−3 m3/s )
t = 10 sekon

10
Soal No. 2
Pipa saluran air bawah tanah memiliki bentuk seperti gambar berikut!

Jika luas penampang pipa besar adalah 5 m2 , luas penampang pipa kecil adalah 2 m2 dan
kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 15 m/s, tentukan kecepatan air saat mengalir pada
pipa kecil!

Pembahasan
Persamaan kontinuitas
A1v1 = A2v2
(5)(15) = (2)v2
v2 = 37,5 m/s

Soal No. 3
Tangki air dengan lubang kebocoran diperlihatkan gambar berikut!

Jarak lubang ke tanah adalah 10 m dan jarak lubang ke permukaan air adalah 3,2 m. Tentukan :
a) Kecepatan keluarnya air
b) Jarak mendatar terjauh yang dicapai air
c) Waktu yang diperlukan bocoran air untuk menyentuh tanah

11
Pembahasan
a) Kecepatan keluarnya air
v = √(2gh)
v = √(2 x 10 x 3,2) = 8 m/s

b) Jarak mendatar terjauh yang dicapai air


X = 2√(hH)
X = 2√(3,2 x 10) = 8√2 m

c) Waktu yang diperlukan bocoran air untuk menyentuh tanah


t = √(2H/g)
t = √(2(10)/(10)) = √2 sekon

Soal No. 4
Untuk mengukur kecepatan aliran air pada sebuah pipa horizontal digunakan alat seperti
diperlihatkan gambar berikut ini!

Jika luas penampang pipa besar adalah 5 cm2 dan luas penampang pipa kecil adalah 3 cm2 serta
perbedaan ketinggian air pada dua pipa vertikal adalah 20 cm tentukan :
a) kecepatan air saat mengalir pada pipa besar
b) kecepatan air saat mengalir pada pipa kecil

Pembahasan
a) kecepatan air saat mengalir pada pipa besar
v1 = A2√ [(2gh) : (A12 − A22) ]
v1 = (3) √ [ (2 x 10 x 0,2) : (52 − 32) ]
v1 = 3 √ [ (4) : (16) ]
v1 = 1,5 m/s

Tips :
Satuan A biarkan dalam cm2 , g dan h harus dalam m/s2 dan m. v akan memiliki satuan m/s.

b) kecepatan air saat mengalir pada pipa kecil

12
A1v1 = A2v2
(3 / 2)(5) = (v2)(3)
v2 = 2,5 m/s

Soal No. 5
Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding rumah seperti terlihat pada gambar
berikut! Perbandingan luas penampang pipa besar dan pipa kecil adalah 4 : 1.

Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah dan pipa kecil 1 m diatas tanah. Kecepatan aliran air
pada pipa besar adalah 36 km/jam dengan tekanan 9,1 x 105 Pa. Tentukan :
a) Kecepatan air pada pipa kecil
b) Selisih tekanan pada kedua pipa
c) Tekanan pada pipa kecil
(ρair = 1000 kg/m3)

Pembahasan
Data :
h1 = 5 m
h2 = 1 m
v1 = 36 km/jam = 10 m/s
P1 = 9,1 x 105 Pa
A1 : A2 = 4 : 1

a) Kecepatan air pada pipa kecil


Persamaan Kontinuitas :
A1v1 = A2v2
(4)(10) = (1)(v2)
v2 = 40 m/s

13
b) Selisih tekanan pada kedua pipa
Dari Persamaan Bernoulli :
P1 + 1/2 ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2 ρv22 + ρgh2
P1 − P2 = 1/2 ρ(v22 − v12) + ρg(h2 − h1)
P1 − P2 = 1/2(1000)(402 − 102) + (1000)(10)(1 − 5)
P1 − P2 = (500)(1500) − 40000 = 750000 − 40000
P1 − P2 = 710000 Pa = 7,1 x 105 Pa

c) Tekanan pada pipa kecil


P1 − P2 = 7,1 x 105
9,1 x 105 − P2 = 7,1 x 105
P2 = 2,0 x 105 Pa

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

luida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas. Sifat
kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya berada merupakan
aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.

Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang sudah banyak
diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia masa kini seperti
untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat terbang, penyemprot parfum,
penyemprot racun serangga dan lain sebagainya.

Rumus minimal :

Persamaan Kontinuitas
Debit
Q1 = Q2
𝑉 A1v1 = A2v2
Q=
𝑡
Q = Av
Persamaan Bernoulli
1
Keterangan : P + 2 ρv2 + ρgh = Konstant
Q = debit (m3/s) 1 1
P1 + 2 ρv12 + ρgh1 = P2 + 2 ρv22 + ρgh2
V = volume (m3)
t = waktu (s)
A = luas penampang (m2) Keterangan :
v = kecepatan aliran (m/s) P = tekanan (Pascal = Pa = N/m2)
1 liter = 1 dm3 = 10−3 m3 ρ = massa jenis cairan (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

15
Tangki Bocor Mendatar
v = √2𝑔ℎ
X = 2√ℎ𝐻
2𝐻
t=√𝑔

Keterangan :
v = kecepatan keluar cairan dari lubang
X = jarak mendatar jatuhnya cairan
h = jarak permukaan cairan ke lubang bocor
H = jarak tempat jatuh cairan (tanah) ke lubang bocor
t = waktu yang diperlukan cairan menyentuh tanah

B. Saran
1. Diharapkan penerapan Fluida dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari semaksimal
mungkin.
2. Bagi masyarakat semoga dapat memanfaatkan penerapan fluida dengan baik.
3. Bagi masyarakat haruslah memahami fluida dengan baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://ilhamrafif.blogspot.co.id/
http://www.ilmusahid.com/2016/10/materi-fisika-kelas-xi-fluida-dinamis.html

17

Anda mungkin juga menyukai