Revisi - LAPORAN TA - D4 - FTV-UDINUS-A16.2016.00011
Revisi - LAPORAN TA - D4 - FTV-UDINUS-A16.2016.00011
TUGAS AKHIR
Diajukan oleh :
Dian Rizky Safitri
A16.2016.00011
Kepada
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir dengan judul
adalah benar-benar karya ilmiah saya sendiri, dan saya tidak melakukan plagiasi
atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam dunia ilmu dan masyarakat akademis. Atas pernyataan ini, saya
siap menanggung resiko berupa sanksi yang dijatuhkan kepada saya, apabila di
karya ilmiah saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini.
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
v
DOMES : PENERAPAN STRUKTUR DRAMATIK BRANDER MATHEWS
DALAM PENULISAN NASKAH DOKUMENTER
Dian Rizky Safitri
INTISARI
Naskah memegang fungsi penting dalam pembuatan film, begitu juga pada
sebuah dokumenter. Walaupun film dokumenter merupakan film yang
mengangkat realitas kehidupan yang dialami seseorang, kelompok, atau
komunitas, film dokumenter mampu membangkitkan emosi penonton
melalui struktur dramatis dalam naskahnya. Domes diproduksi dengan
tujuan untuk mengaplikasikan struktur dramatis Mathews yang
menampilkan dan mengajak penonton untuk merasakan buntut gempa
Yogyakarta 2006 melalui emosi para karakternya.
vi
DOMES : THE APPLICATION OF
BRANDER MATHEWS’ DRAMATIC STRUCTURE
IN WRITING A DOCUMENTARY SCRIPT
Dian Rizky Safitri
ABSTRACT
A documentary film is not only limited to expose a particular fact but also
emphasize the element of story-telling. This research examines the
application of the dramaturgy aspect by utilizing the proper dramatic
structure in order to invoke emotion. Dramatic structure is a part of
creating dramaturgy, an order of events to achieve a film‘s cinematic
realism. However, in documentaries that abundantly use actual data as the
component of the story, the presence of dramatic structures is often
overlooked.
The author makes use of Brander Mathews‘ dramatic structure to build the
dramatic tension applied in Domes’ documentary script. In its dramatic
structure, Brander Mathews emphasizes the importance of dramatic
tension, each part of which has an emphasis or tension during the course of
the story. This tension refers to the problem being discussed or faced by
the characters.
vii
KATA PENGANTAR
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN............................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH.......................................................................... v
HALAMAN INTISARI ................................................................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR.......................................... .... viii
DAFTAR ISI ................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xi
ix
BAB III PENERAPAN STRUKTUR DRAMATIK
BRANDER MATHEWS DALAM NASKAH FILM
DOKUMENTER DOMES ............................................ 55
3.1 Data Observasi ........................................................ 56
3.2 Logline.................................................................... 60
3.3 Sinopsis................................................................... 61
3.4 Pemilihan Karakter................................................. . 63
3.5 Treatment.................................................................. 64
3.6 Penerapan Struktur Dramatik Brander Mathews
dalam naskah film dokumenter Domes.................... 67
3.7 Naskah film Domes.......................... ...................... .. 79
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Treatment Film Dokumenter Domes ..................... 29
Tabel 2. Jadwal Produksi.................................................... . 31
Tabel 3. Catatan hasil riset film dokumenter Renita, Renita 50
Tabel 4. Naskah film dokumenter Renita, Renita.............. . 51
Tabel 5. Treatment Film Dokumenter Domes.................. ... 65
Tabel 6. Potongan Naskah Film Domes
(Bagian Eksposisi Struktur Dramatik Brander Mathews) 69
Tabel 7. Potongan Naskah Film Domes
(Bagian Penanjakan Struktur Dramatik Brander Mathews 71
Tabel 8. Potongan Naskah Film Domes
(Bagian Komplikasi Struktur Dramatik Brander Mathews) 73
Tabel 9. Potongan Naskah Film Domes
(Bagian Klimaks Struktur Dramatik Brander Mathews) 75
Tabel 10. Potongan Naskah Film Domes
(Bagian Resolusi Struktur Dramatik Brander Mathews) 77
Tabel 11. Potongan Naskah Film Domes
(Bagian Konklusi Struktur Dramatik Brander Mathews) 79
Tabel 12. Naskah Film Dokumenter Domes ....................... 79
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Dramatik Brander Mathews ................ 16
Gambar 2 : Bagian Eksposisi............................................. . 69
Gambar 3 : Bagian Penanjakan........................................... 71
Gambar 4 : Bagian Komplikasi............................................ 73
Gambar 5 : Bagian Klimaks............................................... 74
Gambar 6 : Bagian Resolusi.............................................. . 77
Gambar 7 : Bagian Konklusi............................................. . 79
DAFTAR LAMPIRAN
1. Catatan riset dari film dokumenter Domes................. 90
xi
BAB I
PENDAHULUAN
asli dan apa adanya (McKee : 102). Penggunaan data aktual sebagai
dramaturgi menjadi penting dalam sebuah film karena pada dasarnya, film
1
Konflik adalah suatu proses yang dimulai dari adanya ―anggapan‖ dari seseorang
kepada orang lain, yang kemudian memunculkan suatu masalah
2
Menurut Bordwell, dan Thompson dalam buku Film Art - An Introduction, istilah plot
digunakan untuk menggambarkan segala sesuatu yang terlihat dan terdengar saat proses
pengambilan gambar.
1
2
Dalam konsep ini, tokoh atau karakter tersebutlah yang berperan sebagai
cerita dan dramatika. Salah satu film yang menguatkan asumsi tersebut
luapan air laut. Film ini mampu membangun emosi, simpati dan empati
dapat menarik penontonnya dengan berbagai cara, meskipun dalam hal ini
arti menarik bagi setiap orang berbeda5. Dalam film dokumenter terdapat
3
Triyanto Hapsoro, ―Dramaturg, ‗Dramatic Engineer Dalam Sebuah Film‖, diperoleh
pada 8 Juni 2020 pukul 14.00, dari :
https://www.kompasiana.com/triyantogenthong/552900fdf17e612a2b8b45b7/dramaturg-dramatic-
engineer-dalam-sebuah-film.
4
Eagle Award, Metro TV, ―Kampung Rob di Jantung Kota‖, diperoleh pada 18 Mei 2020
pukul 14.00, dari : https://www.youtube.com/watch?v=FgN1t0BpDSs , pada
5
Joseph M. Boggs, terjm oleh Drs. Asrul Sani, Cara Menilai Sebuah Film, (Jakarta :
Yayasan Citra, 1992), hlm 28
6
Kusen Dony Hermansyah, ―Pengantar Ringan Tentang Film Dokumenter‖, diperoleh
pada 25 Mei 2020 pukul 17.12 dari : https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/A._Dokumenter_-
_Fundamental_of_Documentary_Dokumenter_(Definisi_s.d_Tipe).pdf.
3
dengan penataan bagian-bagian plot dari struktur dramatik yang tepat dan
kreatif dengan tetap menaruh rasa hormat terhadap dunia sejarah yang
naskah, menjadi salah satu sikap kreatif dalam menarik dan mengikat
resolusi, dan konklusi9. Keenam bagian ini akan diterapkan dalam Film
Film ini bercerita tentang kehidupan yang terjadi pada area Domes. Secara
mengurangi resiko bencana alam, yang ditinggali oleh korban gempa bumi
desa Nglepen dari dua sisi yang berbeda, yang sama-sama terkena gempa,
mampu menarik empati penonton dengan cerita atau kisah yang dialami
tanah pada kas desa, sehingga cukup bisa meringankan beban mereka. Saat
Domes For The World. Dan bantuan dari EMAAR Properties (Public
11
Arief Budiman, ―Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta
2006‖ , diperoleh pada 18 Juli 2020 pukul 09.50 dari :
https://www.slideshare.net/armandbudiman/mitigasi-bencana-dan-penataan-ruang-gempa-bumi-
yogyakarta-2006.
12
Wawancara dengan Bp. Nuril Anwar, anggota pengelola wisata Rumah Domes, pada
tanggal 21 Januari 2020.
6
3. Untuk Penulis
Bagi penulis, penelitian ini menambah ilmu dan pengetahuan penulis
tentang struktur dramatika yang diterapkan pada film dokumenter
lewat naskah.
7
topik yang akan kita teliti. Penulisan tinjuaan pustaka, diperlukan dalam
struktur dramatika :
milik Brander Mathews yang dibagi menjadi tiga babak dan enam
Budaya ini.
dramatika yang tepat maka tensi dramatik juga akan tercipta dengan
baik.
Film ini disutradarai oleh Lixin Fan bercerita tentang pasangan suami
mencari tiket perjalanan untuk pulang kampung. Di film ini Zhang dan
Suqin harus berhadapan dengan ribuan orang yang juga mencari tiket
9
sebagai orang tua rela ditinggalkan demi upah yang tidak seberapa dari
berhenti sekolah dan menjadi pekerja di bar dan pabrik tekstil seperti
mereka.
membuat kehidupan semakin sulit. Alur dalam film ini berjalan maju
yang kuat sebagai penggerak cerita membuat film ini memiliki emosi
tertentu, seperti saat Suqin tahu jika ternyata Qin bekerja di pabrik
konflik di rumah setelah Zhang dan Suqin serta Qin pulang kampung
film ini juga ditandai dengan tegangan yang mengacu pada persoalan
beberapa yang berubah, dari semula bertani dan mencari rumput untuk
ini dengan film Domes. Film ini menggunakan sudut pandang dari
warga rumah domes dan perangkat desa, sedangkan film Domes hanya
Pada film ini konflik meningkat pada menit-menit akhir, seperti saat
11
tetap harus mengikuti peraturan yang ada yakni membayar sewa tanah.
Padahal hal tersebut masih bagian dari masalah para warga di area
tanah.
ketertiban umum.
kekerasan masih menjadi masalah yang cukup berat. Alur dalam film
membuat penonton tertarik pada film ini. Pada bagian tengah, film
ini, titik konflik diletakkan pada bagian atau babak akhir, sedangkan
pada film Domes berada di bagian atau babak kedua, yakni klimaks.
Aspek pembeda ini memiliki fungsi sebagai ciri khas dari masing-
masing karya. Pada film Renita, Renita penonon dibuat empati saat
Film ini disutradarai oleh Fuad Ashari dan Sapto Pamungkas, bercerita
tentang masyarakat daerah Semarang yang terkena banjir rob. Film ini
yang bisa mengatasi masalah banjir rob tersebut. Film ini menggiring
rasakan.
pemerintah.
fokus dengan apa yang menjadi topik dan tema dari penelitian. Landasan
14
Eko Santoso, op.cit.hlm 94
15
karya sastra, dalam hal ini pembabakan berisi plot atau alur cerita
15
Dodiyanto, Rosyid. "Analisa Pemahaman Mahasiswa Terhadap Unsur-Unsur Intrinsik
Karya Satra Di Kelas Prosa." Prosiding 8, no. 1 (2019). hlm 428
16
(1)
a) Babak I
1) Eksposisi
waktu.
2) Penanjakan
tahap ini.
b) Babak II
1) Komplikasi
17
2) Klimaks
mengalami puncaknya.
c) Babak III
1) Resolusi
2) Konklusi
Salah satu hal yang perlu ada saat akan melakukan produksi film,
atau menjabarkan ide atau gagasan dari masalah atau fenomena yang akan
diangkat.
18
dan tema, menentukan konsep, mencari subjek atau karakter yang sesuai
fakta tentang apa yang diinginkan dalam film. Hal ini juga untuk
itu, dengan riset kita bisa mengetahui seperti apa kadar konflik
16
Tonny Trimarsanto. Renita, Renita Catatan Proses Membuat Film Dokumenter,
(Klaten : Rumah Dokumenter, 2019),hlm 13-14
19
dari karakter siapa yang paling menarik dan kuat dengan ragam
pembuat film harus memilih kisah dan subjek yang paling potensial
digunakan18.
tentang film dan siapa subjek yang kisahnya pas dengan ide cerita
17
Ibid, hlm 33
18
Ibid, hlm 33
20
karakter yang berdiri sendiri atau bisa juga bisa multi karakter yang
film Domes :
1. Ponirah, 57 tahun
Psikologis :
Fisiologis :
19
Makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di
jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa
pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Jajanan ini mengacu pada snack kemasan ringan yang
biasa dijual di sekolah-sekolah dasar
21
Sosiologis
2. Widi, 63 tahun
insiden20.
dengan istilah naskah yang biasa digunakan pada film fiksi, hanya
20
Saputra, Handri. "Analisis is kemunculan unsur dramatik pada program acara lintas
Imaji Net TV." PhD diss., Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2017, hlm 10
22
deskripsi dari ide, yang berisi alur film yang telah dijabarkan dalam
film dibangun dan tangga konflik dibangun. Alur ini dapat ditulis
berdasarkan hasil data yang didapat saat riset. Alur dan karakter
21
Tonny Trimarsanto,op.cit. hlm 57
22
Ibid, hlm 48
23
Struktur ini dibagi menjadi tiga babak dan enam bagian. Babak
akan bekerja di sawah pada pagi hari, serta apa yang dinaiki
gempa melanda.
24
mencakup :
puncaknya.
1. Data
diantaranya :
a. Observasi
23
RomaDecade, ―Pengertian Observasi‖ diperoleh pada 16 Juni 2020 pukul 11.00, dari :
https://www.romadecade.org/pengertian-observasi/.
26
b. Wawancara
c. Studi Pustaka
2. Logline
24
Zenius ―Wawancara‖, diperoleh pada 16 Juni 2020 pukul 10.00 dari :
https://www.zenius.net/prologmateri/bahasa-indonesia/a/174/wawancara.
27
3. Sinopsis
Kisah dua warga desa Nglepen Ibu Ponirah. (57) dan Ibu
ringan hingga berat. Salah satu warga yang rumahnya rusak berat
dan hilang karena terjadi rekahan pada tanah adalah rumah Ibu
Ponirah (57). Ibu Ponirah juga merupakan salah satu warga yang
warungnya.
28
4. Karakter
1. Ponirah 57 tahun
Psikologis :
Fisiologis :
Sosiologis :
2. Widi 63 tahun
5. Treatment
struktur dramatik.25
No Visual Audio
I OPENING / AWAL
Ext. Desa Nglepen – Pagi Hening
1 Suasana Desa Nglepen (lokasi tanah
amblas). Menunjukkan rumah-rumah yang
rusak karena terkena gempa
2 Black Screen (judul) : Domes Hening
Ext. Depan Rumah Ibu Ponirah – Pagi Atmosfir : suasana
Ibu Ponirah dan Pak Temu (suami Mbah depan
3 rumah Ibu
Ponirah
Ponirah) bersiap-siap berangkat ke sawah
Ext. Jalan menuju Sawah – Pagi Atmosfir : suasana
4 Ibu Ponirah mengayuh sepedanya menuju jalanan
sawah yang akan digarap
Ext. Sawah – Pagi Ibu Ponirah
5 Ibu Ponirah berjalan menuju sawah, Pak memperkenalkan diri
Temu mempersiapkan alat untuk mengairi
sawah.
Ext. Sawah – Siang
Pak Temu mencangkul tanah agar mudah Atmosfir suasana
6 untuk ditanami bibit padi, kemudian Ibu persawahan
Ponirah mulai menabur benih padi, setelah
itu menutup padi dengan rumput.
II MIDLE / TENGAH
Ext. Sawah – Siang Atmosfir suara jalan
7
Ibu Ponirah bersiap pulang menaiki raya pinggir sawah
25
Estrella Agustus, ―Tahapan Produksi Film Dokumenter‖, 2011, hlm 10
30
sepedanya
Ext. Depan Rumah Ibu Ponirah – Pagi Ibu Ponirah
menceritakan kronologi
8 Wawancara dengan Ibu Ponirah
gempa.
Int. Rumah Ibu Ponirah – Siang Atmosfir suara radio
9 Ibu Ponirah memasak makan siang untuk yang membahas tentang
virus corona
suami dan anaknya
Ext. Rumah Ibu Ponirah – Siang Atmosfir suara motor,
suasana rumah domes
Ibu Ponirah bersiap berangkat mencari
10 rumput di kebun dekat rumahnya menaiki siang hari dan suara Ibu
Ponirah menyanyi lagu
sepeda.
―Pepiling‖
Ext. Jalan menuju Rumah Domes – Pagi Atmosfir suara sepeda
11 motor berlalu lalang
Footage matahari terbit
Ext. Jalan Rumah Domes - Pagi Atmosfir suara musik
12 Beberapa ibu di rumah domes melakukan senam dan suara anak-
senam pagi. Warga lain mulai melakukan anak bermain
aktivitasnya, dan anak-anak bermain
Ext. Warung Ibu Widi - Pagi Atmosfir suara musik
13 Ibu Widi menyiapkan dagangan untuk senam
warungnya
Ext. Warung Ibu Widi - Siang Atmosfir suara anak-
Ibu Widi melayani pembeli anak-anak anak, sepeda motor
hingga ibu-ibu. Ibu Widi juga kedatangan berlalu lalang
14
pembeli yang bertanya tentang rumah
domes. Ibu Widi menceritakan tentang Ibu Widi menceritakan
rumah domes. rumah domes.
Ext. Rumah Domes – Siang Atmosfir suara
15 Suasana rumah domes saat dikunjungi wisatawan
wisatawan
Ext. Rumah Domes – Siang Atmosfir suasana
16 Suasana pemukiman rumah domes dan pemukiman rumah
domes yang sepi
warung Ibu Widi yang sepi
Ext. Warung Ibu Widi - Siang Ibu Widi menjelaskan
17 alasan rumah domes
Ibu Widi duduk menunggu pembeli
sepi.
Ext. Warung Ibu Widi – Siang Ibu Widi menjelaskan
18 alasan rumah domes
Menjemur padi hasil panen di sawahnya
sepi
31
Bulan ke-
No Kegiatan
1 2 3
Pra Produksi
1 Menentukan Ide
2 Riset & Observasi
3 Transkrip data
Membuat breakdown
4 subjek &
menentukan subjek
5 Pengembangan cerita
6 Persiapan shooting
Produksi
7 Shooting
Pasca Produksi
8 Transkrip video
Membuat editing
9
script
1. Bagian Awal
2. Bagian utama atau isi. Bagian ini terdiri dari empat bab :
diketahui dari penjabaran pada bab II ini. Selain itu juga struktur
Pada bab ini penulis menyajikan hasil olah data dari observasi
- Bab IV : Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini berisi simpulan dari
3. Bagian akhir
TENTANG KOMODIFIKASI,
film dokumenter, dan struktur dramatik yang diulas lebih dalam pada bab
II. Ulasan ini disajikan urut, sesuai dengan proses yang dijalani penulis
diartikan sebagai sebuah perubahan nilai pakai, guna, atau fungsi suatu
benda atau jasa yang umumnya tidak memiliki nilai jual atau tukar
menjadi benda atau jasa yang memiliki nilai tukar. Di New Ngelepen
komodifikasi ini mulai muncul ketika rumah warga yang roboh karena
menjaga rating program. Hal ini tidak hanya terjadi di karya-karya fiktif
34
35
data.
Sebuah pola yang diterapkan dalam kerangka story telling yang menarik
minat penonton.
kenyatan atau fakta yang ada. Oleh sebab itu film dokumenter berbeda
sekedar film yang hanya memberikan informasi namun juga ada unsur
dibuat oleh penulis naskah yang berdiskusi dengan anggota tim. Pada
atau yang biasa disebut shooting script. Penulis naskah memiliki peran
untuk menuliskan atau menjabarkan ide yang menjadi acuan isi cerita
dalam film. Jika ide cerita sudah ditentukan, penulis naskah kemudian
2.1 Komodifikasi
tambahan modal.
dalam pekerjaannya.
bumi dapat menjadi cerita yang penuh makna untuk warga New
pada poin saat Ibu Ponirah bercerita tentang kronologi gempa yang
terjadi pada 27 Mei 2006. Serta pada poin saat Ibu Widi menjawab
28
Idi Subandy Ibrahim dan Bachruddin Ali Akhmad. Komunikasi dan Komodifikasi :
Mengkaji Media dan Budaya dalam Dinamika Globalisasi ( Indonesia : Yayasan Pustaka Obor,
2014), hlm 3
29
Ibid, hlm 4.
40
penting.
yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu, jika kita tidak
adanya)32
30
Ibid, hlm 4.
31
Gerzon R. Ayawaila. Dokumenter Dari Ide hingga Produksi (Jakarta Pusat : FFTV –
IKJ Press, 2017), hlm 10.
32
Ibid, hlm 22.
41
interpretasi imajinatif.
4. Apabila struktur cerita pada film fiksi mengacu pada alur cerita
pemaparan.
kegiatan atau dialog dari tokoh secara lebih natural tanpa rekayasa
dari pembuat film. Pada hal ini penulis naskah juga memiliki
naskah harus jeli dalam melihat data yang di dapat dari proses
observasi dan riset lapangan, penulis juga harus bisa mengolah data
script.
membuat film. Tetapi juga butuh deskripsi alur film secara lebih
33
Ibid, hlm 96.
43
konflik ciptaan pada film fiksi. Jika pada film fiksi konflik disusun
aspek dramatiknya.
34
Amelinda, Regita Wisnu. "Teknik Penulisan Naskah Dengan Mengoptimalkan Unsur
Dramatik Dalam Produksi Program Dokumenter Obervasional ―Urup‖." Jurnal Ilmu Komunikasi
AKRAB 4, no. 1 (2019), hlm 85.
35
Eko Santoso. Op.cit. hlm 89.
44
enam bagian atau plot poin. Tiga babak tersebut adalah babak I :
36
Ibid, hlm 94.
45
gempa melanda.
hewan
rumah domes untuk membayar sewa lahan rumah yang saat ini
asal mula tempat itu ada atau peristiwa apa yang terjadi
37
Sari, Indah Yulia, and Maria Damiana Nestri Kiswari. "Evaluasi Pengaruh Lingkungan
Akibat Bencana Gempa Di Kawasan Wisata Gunung Kidul." Lakar: Jurnal Arsitektur 1, no. 1
(2019): hlm 50.
47
tidak berada pada garis akhir, namun berada lebih tinggi dari
bagian komplikasi dan klimaks. Pada tahap ini Ibu Ponirah dan
menjadi acuan isi cerita film dalam sebuah tulisan. Pada film
dijadikan sebagai alat bantu bagi berbagai pihak yang terkait saat
38
Gerzon R. Ayawaila, op.cit. hlm 12.
39
Ibid, hlm 83.
49
dan adegan, tetapi juga secara konkret yang berkaitan dengan judul
dan tema40.
dan yang tidak. Jika hasil yang terkumpul dari proses riset terlalu
40
Ibid, hlm 64.
50
Deskripsi ruang :
Kamar kos Renita, terdiri dari satu matras tipis,
korden oenyekat berwarna pink, satu kotak pakaian,
satu meja rias dan alat kecantikan, satu kompor,
tumpukan gelas dan piring, tembok yang berisikan
tulisan doa dan nomor telepon, sebuah payung hijau
sebagai pengganti atap plafon yang rusak.
Aktifitas :
Renita, bangun tidur, membersikahn kamr, pergi ke
luar mandi, merias wajah, pergi ke luar menuruni
tangga, menuju warung tetangga, membeli makanan
kecil.
11.00 – 11.30 Lokasi : jalan raya
Deskripsi ruang :
Perjalanan menuju tempat kerja salon.
11.30 – 13.00 Mencuci handuk salon, memotong rambut, menonton
televisi. Beberapa teman waria yang belum
mengenakan pakaian erempuan datang, mereka
ngobrol dan tertawa-tawa dengan banyak tema
perbincangan (salon tempat bekerja ada satu televisi,
tiga kursi potong, kipas angin, alat kosmetik, dan suara
bising karena berdekatan dengan jalan raya)
13.00 – 13.30 Istirahat makan siang bersama teman-temannya di
salon
13.30 – 18.00 Bekerja di salon, menunggu konsumen, membaca
koran, ngobrol dengan teman-teman lainnya.
18.00 – 20.00 Di rumah santai, ngobrol dengan anak-anak, ngobrol
41
Tonny Trimarsanto. Op.cit. hlm 38.
42
Ibid, hlm 38.
51
dengan tetangga.
20.00 – 22.00 Berolah raga bulu tangkis, Renita melawan salah
seorang tetangganya, banyak anak-anak menonton,
suara teriakan anak-anak (lapangan bulu tangkis
terletak 100 meter dari kost Renita, terletak
bersebelahan dengan gedung SD, lampu menjadi
terang pada malam hari, banyak orang ngobrol-
nongkrong dan berteriak-teriak melihat orang yang
bertanding)
24.00 – 04.00 Nongkrong di Taman Lawang, beberapa teman Renita
berdiri menunggu, seorang waria mendatangi mobil,
beberapa laki-laki datang mengajak ngobro waria
(lokasi malan di Taman Lawang sangat terang, sepi
ketika menjelang pagi)
Ada kegiatan lain dari Renita yang tidak rutin dilakukan seperti
kegiatan di hari kerja :
Tonny Trimarsanto :
No Visual Audio
I OPENING / AWAL
Ext/Malam/ Taman Lawang
Waria tengah berkumpul, ngobrol,
bercanda, mobil-mobil lewat. Atmosfir : suara mobil,
1
Renita berada dalam kerumunan motor, suara para waria.
waria yang tengah mennanti
konsumen.
Ext/Malam/ Taman Lawang
Atmosfir : suara mobil,
2 Aparat keamanan membubarkan motor, suara para waria, suara
para waria yang tengah berkumpul petugas ketertiban
dan menunggu pelanggan. Aparat
43
Ibid, hlm 60.
52
Statement Renita :
7 Wajah Renita Pengenalan sejarah diri dan
latar belakang menjadi waria.
Bab ini akan berisi tentang data observasi lapangan saat berada di
Selain itu juga terdapat tahapan atau proses pembuatan logline, sinopsis,
beberapa tahapan yang diawali dengan membuat dan menentukan ide serta
tema film, menentukan konsep, mencari subjek atau karakter yang sesuai
naskah. Proses pembuatan semua tahapan tersebut sesuai dengan data yang
sudah diolah.
observasi yang diperoleh saat berada di rumah domes yang sudah diolah
oleh penulis dan sutradara beserta tim riset. Berikut uraian dari hasil data
observasi tersebut :
55
56
Yogyakarta.
300 meter dengan lebar tujuh meter dan tinggi kurang lebih
44
Wawancara dengan Ibu Ponirah, warga desa New Nglepen (Rumah Domes), pada
tanggal 1 Februari 2020
45
Wawancara dengan Bp. Nuril Anwar, anggota pengelola wisata Rumah Domes, pada
tanggal 21 Januari 2020
58
tim melakukan olah data guna mendapatkan pendekatan yang cocok untuk
dokumenter yang jauh dari narasi media. Komodifikasi ini tidak selalu
juga menjadi salah satu dampak dari adanya komodifikasi di area domes.
Rondo tek-tek merupakan kesenian musik khas rumah domes yang biasa
3.2 Logline
terlihat dari dua warga New Nglepen, yakni Ibu Ponirah dan Ibu
rumah domes.
3.3 Sinopsis
lebih jelas dari logline. Sinopsis ini berisi tentang cerita kronologi
Kisah dua warga desa Nglepen Ibu Ponirah. (57) dan Ibu
ringan hingga berat. Salah satu warga yang rumahnya rusak berat
dan hilang karena terjadi rekahan pada tanah adalah rumah Ibu
Ponirah (57). Ibu Ponirah juga merupakan salah satu warga yang
warungnya.
kisah dari karakter siapa yang paling menarik, kuat dan potensial
film harus memilih kisah dan subjek yang paling potensial yang
untuk memilih Ibu Ponirah 57 tahun dan Ibu Widi 63 tahun. Dua
karakter ini sesuai dengan tema yang dipilih dan tidak merasa
1. Ponirah 57 tahun
Psikologis :
Fisiologis :
Sosiologis :
2. Widi 63 tahun
3.5 Treatment
sama lain dari awal hingga akhir. Saat sepakat memilih Ibu Ponirah
65
dan Ibu Widi sebagai karakter dalam film. Penulis serta tim
nantinya.
No Visual Audio
I OPENING / AWAL
Ext. Desa Nglepen – Pagi Hening
1 Suasana Desa Nglepen (lokasi tanah amblas).
Menunjukkan rumah-rumah yang rusak karena
terkena gempa
2 Black Screen (judul) : Domes Hening
Ext. Depan Rumah Ibu Ponirah – Pagi Atmosfir : suasana
3 Ibu Ponirah dan Pak Temu (suami Ibu Ponirah) depan rumah Ibu
Ponirah
bersiap-siap berangkat ke sawah
Ext. Jalan menuju Sawah – Pagi Atmosfir : suasana
4 Ibu Ponirah mengayuh sepedanya menuju jalanan
sawah yang akan digarap
Ext. Sawah – Pagi Ibu Ponirah
5 Ibu Ponirah berjalan menuju sawah, Pak Temu memperkenalkan diri
mempersiapkan alat untuk mengairi sawah.
Ext. Sawah – Siang
Pak Temu mencangkul tanah agar mudah untuk Atmosfir suasana
6 ditanami bibit padi, kemudian Ibu Ponirah persawahan
mulai menabur benih padi, setelah itu menutup
padi dengan rumput.
II MIDLE / TENGAH
7 Ext. Sawah – Siang Atmosfir suara jalan
66
A. Babak Pertama :
(1)
69
(2)
(3)
(1)
B. Babak kedua :
(1)
73
(2)
tinggali.
(1)
(2)
C. Babak Ketiga :
(1)
77
(2)
dan klimaks.
78
(1)
79
(2)
Gambar 7 : Bagian Konklusi, (1) Ibu Ponirah saat akan pulang setelah
memberi makan sapi;(2) Ibu Ponirah yang sedang berlatih musik kesenian khas
rumah domes yang memiliki nama Rondo Tek-tek
Voice Over :
Ext. Kandang Sapi – Sore
Ibu Ponirah
1. Ibu Ponirah bersiap pulang dari
sedang
kandang sapi
menyanyi
Ext. Kandang Sapi – Sore
Atmosfir
Ibu Ponirah bersama ibu-ibu warga
suasana saat
2. rumah domes sedang berlatih
berlatih Rondo
―Rondo Tektek‖ musik sambutan
Tektek
khas rumah domes
No Visual Audio
I OPENING / AWAL
Ext. Desa Nglepen – Pagi Voice Over : suara Ibu Ponirah
1 Suasana Desa Nglepen (lokasi ― Ya mas masih kebayang, tapi ya
tanah amblas). Menunjukkan sudah, mau bagaimana lagi sudah
rumah-rumah warga yang rusak diputuskan gusti Allah, ya harus
80
4.1 Kesimpulan
tanpa rekayasa, bersifat asli dan apa adanya. Penggunaan data aktual
menjabarkan ide yang menjadi acuan isi cerita dalam film. Jika ide cerita
bentuk treatment kemudian naskah. Naskah juga menjadi salah satu cara
agar film dokumenter memiliki emosi dan keluar dari anggapan yang
84
85
film dokumenter yang dikenal sebagai film yang menggunakan data aktual
perasaan subyek dan larut dalam cerita yang disuguhkan dalam film
dokumenter Domes.
film dokumenter memiliki peran penting, karena dalam tahap ini penulis
dapat membagi dan memberikan sudut pandang baru dalam melihat dan
menilai sesuatu.
86
4.2 Saran
E-BOOK
JURNAL
87
88
SKRIPSI
WEBSITE
Ashari, Fuad dan Sapto Pamungkas. ―FILM EADC 2012 : Kampung Rob
Di Jantung Kota‖. Diakses pada 18 Mei 2020 pukul 14.00
dari https://www.youtube.com/watch?v=FgN1t0BpDSs&app=deskt
op.
Fan, Lixin. "Last Train Home". Diakses pada 2 Juni 2020 pukul 14.00.
89
Kirana. " Struktur Dramatik Lakon dalam Teater". Diakses pada 27 Juni
2020 pukul 15.00
dari https://www.bukusekolah.net/2019/04/struktur-dramatik-
lakon-dalam-teater.html.
Deskripsi ruang :
Rumah domes Ibu Ponirah, terdiri dari dua lantai.
Lantai bawah terdiri dari empat ruangan, dengan satu
ruang tamu sekaligus ruang keluarga, dua kamar tidur
yang saling berhadapan. Lantai atas digunakan untuk
menyimpan barang-barang
Aktifitas :
Ibu Ponirah, bangun tidur, membersihkan kamar dan
rumah, membuat minuman untuk Pak Temu, mandi,
bersiap-siap berangkat ke sawah.
07.00 - 10.00 Lokasi ruang : Sawah
Deskripsi ruang :
Ibu Ponirah melakukan aktifitasnya sebagai buruh tani
dengan menabur benih padi di lahan sawah yang
kosong.
10.00 - 13.00 Ibu Ponirah pulang dari sawah, membersihkan diri,
menuju warung tetangga, membeli bahan masakan
(sayur, bumbu dapur), memasaknya untuk Pak Temu
dan anaknya. Makan siang sambil menonton acara
televisi, melaksanakan sholat dhuhur lalu beristirahat.
13.30 - 15.00 Ibu Ponirah berangkat mencari rumput untuk makan
ternak orang lain yang diurusnya, pergi ke kandang
sapi dan kambing, memberi makan sapi dan kambing,
membersihkan kandang, kemudian pulang.
15.00 - 20.00 Membersihkan rumah, mandi, melaksanakan sholat
ashar. Di rumah santai, ngobrol dengan anak, ngobrol
dengan suami sambil menunggu adzan maghrib,
melaksanakan sholat maghrib, makan malam, lalu
melaksanakan sholat isya', kemudian tidur.
18.00 – 20.00 Di rumah santai, ngobrol dengan anak-anak, ngobrol
dengan tetangga.
90
91
Ada kegiatan lain dari Ibu Ponirah yang tidak rutin dilakukan
seperti kegiatan di hari kerja :
b. Ibu Widi
Deskripsi ruang :
Rumah domes Ibu Widi, terdiri dari dua lantai. Lantai
bawah terdiri dari empat ruangan, dengan satu ruang
tamu sekaligus ruang keluarga, dua kamar tidur yang
saling berhadapan. Lantai atas digunakan untuk
menyimpan barang-barang. Memiliki warung untuk
berjualan jajanan ringan dan minuman.
Aktifitas :
Ibu Widi, bangun tidur, membersihkan kamar dan
rumah, membuat minuman untuk suaminya, mandi,
menyiapkan atau menata barang dagangannya.
07.00 - 16.00 Lokasi ruang : warung
Aktifitas :
Ibu Widi menunggu pembeli datang dengan duduk di
kursi panjang dengan sesekali bermain dengan cucu
laki-lakinya. Melayani pembeli ketika ada yang
membeli di warungnya.
Ada kegiatan lain dari Ibu Widi yang tidak rutin dilakukan seperti
kegiatan di hari kerja :
05.00 - 07.00 Membeli stok jajanan ringan ke pasar jika jajanan yang
ada di warungnya sudah habis.