Disusun Oleh:
Membahas seputar epistemologi juga tidak bisa lepas dari sejarah ilmu
pengetahuan. Sejarah memcatat bahwa selama berpuluh-puluh tahun
paradigma epistemologi positivistik telah menguasai pola pemikiran dunia
dalam bidang filsafat. Akan tetapi dalam tiga dasawarsa terakhir ini muncul
paradigma baru dengan konsep pemikiran yang berbeda dengan sebelumnya,
sehingga dianggap sebagai bentuk pembaharuan dalam ilmu pengetahuan.3
Seperti sahal satu tokoh filosof yang terkenal yaitu Thomas Khun, dia
mengkritisi kebenaran implisit dan eksplisit di dalam sains itu sendiri yang
tertuang dalam bukunya The Structure of Scientific Revolutions pada tahun
1962.
1
Afriadi Putra, “Epistemologi Revolusi Ilmiah Thomas Kuhn dan Relevansinya bagi Studi Al-
Qur’an”, Refleksi, XV, Januari 2015, hlm. 2
2
Afif Kholisun, “Revolusi Ilmiah Thomas Kuhn dan Relevansinya terhadap Pengembangan
dan Pembaharuan Ilmu Nahw”, Jurnal Pusaka, VI, 2019, hlm.2
3
Ibid,hlm.2
sains bersifat coutinuous (berkali-kali) sementara sains mencakup all at once
(segalanya pada satu). Sains ingin menjelaskan dunia dan kehidupan dalam
perspektif worldview yang mempengaruhi semua orang.4
4
Nurkhalis, “Konstruksi Teori Paradigma Thomas S. Kuhn”, Islam Futura, XI, Febuari 2012,
hlm 80
5
Inayatul Ulya (dkk), “Pemikiran Thomas Kuhn dan Relevansinya Terhadap Keilmuan Islam”,
Fikrah, III, Desembar 2015, hlm. 251
Thomas Samuel Kuhn atau Thomas Kuhn merupakan seorang filsuf,
fisikawan, sejarawan, dari Amerika serikat pada era abad ke-20. Ia lahir pada
tanggal 18 Juli tahun 1922 di Cincinnati, Ohio Amerika dan meninggal pada
tanggal 17 Juni tahun 1996 di Cambridge, Massachusetts Amerika pada umur
74 tahun. Thomas Kuhn lahir dari pasangan Samuel L. Kuhn seorang insinyur
industri dengan Minette Stroock Khun. Thomas Kuhn menyelesaikan studi
doktornya dalam ilmu Pasti-alam di Harvard sebagai asisten profesor pada
pengajaran umum dan sejarah ilmu atas usulan presiden Universitas James
Conant. Setelah meninggalkan Harvard dia belajar di Universitas of California
di Berkeley dan menjadi profesor sejarah ilmu tahun 1961.6
6
Fia alifah putri (dkk), “Paradigma Thomas Kuhn: Revolusi Ilmu Pengetahuan dan
Pendidikan”, Nizhamiyah, X, Desember 2020, hlm. 97
4. Black-Body Theory and the Quantum Discontinuity, Oxford: Clarendon
Press (2nd edition, Chicago: University of Chicago Press). 1978
5. The Road Since Structure, edited by James Conant and John Haugeland,
Chicago: University of Chicago Press. 2000.7
Paradigma berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu
para dan dekyani. Para yang berarti disamping atau disebelah, dekyani yang
berarti model atau contoh. Sedangkan menurut KBBI paradigma merupakan
model dalam teori ilmu pengetahuan atau sering disebut juga kerangka
berpikir.12 Paradikma adalah suatu pendekatan investigasi suatu objek atau
titik awal mengungkapkan point of view, formulasi suatu teori, mendesign
pertanyaan atau refleksi yang sederhana. Akhirnya paradigma dapat
diformulasikan sebagai keseluruhan sistem kepercayaan, nilai dan teknik yang
digunakan bersama oleh kelompok komunitas ilmiah. Paradigma identik
sebagai sebuah bentuk atau model untuk menjelaskan suatu proses ide secara
jelas. Paradigma sebagai seperangkat asumsi-asumsi teoris umum dan hukum-
hukum serta teknik-teknik aplikasi yang dianut secara bersama oleh para
anggota suatu komunitas ilmiah.13
14
Afif Kholisun, “Revolusi Ilmiah Thomas Kuhn dan Relevansinya terhadap Pengembangan
dan Pembaharuan Ilmu Nahw”, Jurnal Pusaka, VI, 2019, hlm.5
15
Nurkhalis, “Konstruksi Teori Paradigma Thomas S. Kuhn”, Islam Futura, XI, Febuari 2012,
hlm. 84-85
struktural hancur ketika diserang oleh relativitas Einstein, sama halnya dengan
kejatuhan geosentris Ptolemeus dari heliosentris Copernicus. Kuhn
menamakan perubahan menyeluruh ini sebagai gestaltswitch. Sehingga teori
yang dikalahkan tinggal sebagai pengetahuan sejarah.16
Normal
Paradigma I Anomali
16 Science
Afriadi Putra, “Epistemologi Revolusi Ilmiah Thomas Kuhn dan Relevansinya bagi Studi Al-
Qur’an”, Refleksi, XV, Januari 2015, hlm. 6
New Normal
Revolution Crisis
Science
Paradigma II
19
Nurkhalis, “Konstruksi Teori Paradigma Thomas S. Kuhn”, Islam Futura, XI, Febuari 2012,
hlm. 85-86
20
Inayatul Ulya (dkk), “Pemikiran Thomas Kuhn dan Relevansinya Terhadap Keilmuan Islam”,
Fikrah, III, Desembar 2015, hlm. 271
Pergeseran paradigma yang digagas oleh Kuhn telah menjelajah semua
bidang ilmu pengetahuan tidak terkecuali ilmu-ilmu agama, mendorong para
ilmuan untuk terus mengembangkan teori dan penelitian. Dalam pandangan
islam, worldview yang terbentuk juga berdasarkan komitmen para ilmuan,
namun semuanya berpangkal dari sumber tunggal yakni pesan-pesan Kitab
Suci Al-Qur’an dipandang sebagai kitab yang komplit, sempurna, dan
mencakup segala-galanya termasuk sistem kemasyarakatan, ilmu pengetahuan
dan teknologi modern.21
E. Penutup
Thomas Kuhn merupakan filosof, fisikawan, sekaligus sejarawan dari
Amerika pada era abad ke-20. Karyanya yang paling terkenal yaitu The
21
Afriadi Putra, “Epistemologi Revolusi Ilmiah Thomas Kuhn dan Relevansinya bagi Studi Al-
Qur’an”, Refleksi, XV, Januari 2015, hlm. 12
22
Inayatul Ulya (dkk), “Pemikiran Thomas Kuhn dan Relevansinya Terhadap Keilmuan Islam”,
Fikrah, III, Desembar 2015, hlm. 271-272
23
Ibid, hlm. 272
Structure of Scientific Revolution. Menurut Kuhn paradigma selalu mengalami
perpindahan (shift) yaitu adanya worldview yang berbeda. Paradigma akan
menjawab teka-teki (puzzle solving). Ilmu pengetahuan akan bersifat terbuka
untuk menyelesaikan masalah itu sendiri, sehingga ilmu pengetahuan akan
menjadi paradigma masyarakat.
Paradigma yang terdapat anomali dan sudah tidak bisa menjawab
permasalahan zaman akan mengalami krisis sehingga perlu dikaji agar krisis
tersebut berevolusi dan melahirkan paradigma baru yang nantinya paradigma
yang sudah di setujui kebenarannya oleh para ilmuan tersebut akan menjadi
worldview baru.
Daftar Pustaka
Alifah Putri Fia (dkk), “Paradigma Thomas Kuhn: Revolusi Ilmu Pengetahuan
dan Pendidikan”, dalam Nizhamiyah, X, 2020.
Kholisun Afif, “Revolusi Ilmiah Thomas Kuhn dan Relevansinya terhadap
Pengembangan dan Pembaharuan Ilmu Nahw”, dalam Jurnal
Pusaka, VI, 2019.
Nurkhalis, “Konstruksi Teori Paradigma Thomas S. Kuhn”, dalam Islam
Futura, XI, 2012.
Putra Afriadi, “Epistemologi Revolusi Ilmiah Thomas Kuhn dan
Relevansinya bagi Studi Al-Qur’an”, dalam Refleksi, XV, 2015.
Ulya Inayatul (dkk), “Pemikiran Thomas Kuhn dan Relevansinya Terhadap
Keilmuan Islam”, dalam Fikrah, III, 2015.