Anda di halaman 1dari 2

Teman-teman peserta tuton, pada diskusi ketiga ini, silahkan diskusikan pertanyaan-

pertanyaan berikut ini.

1. Jelaskan pokok-pokok pikiran Thomas Samuel Kuhn, terkait filsafat sosial?

2. Jelaskan tentang PARADIGMA dari persfektif filsafat sosial?

Silahkan jawab dan

diskusikan, Tutor
Jawab :
1. Pokok-pokok pikiran Thomas Samuel Kuhn, terkait filsafat sosial
Pemikiran Kuhn merupakan pemberontakan terhadap peradigma positivisme
seperti yang dilakukan Karl Raimund Popper, Paul Feyerabend, dan Stephen
Toulmin. Gagasan Kuhn sangat radikal dan memberikan pengaruh yang sangat besar
bagi Pascapositivisme dan epistemologi postmodern. Menurut Kuhn, seorang
ilmuwan harus ahli dalam bidangnya, kalau tidak maka ia tidak akan berhasil
memecahkan teka-teki yang hidapinya. Ilmuwan harus jelas melihat jaringan antara
konseptual teoritis, instrumental, dan metodologis, yang kesemuanya merupakan
pertautan yang dibutuhkan dalam memecahkan teka-teki (problem solving) yang
digunakan untuk program riset ilmu pengetahuan selanjutnya.

Karya Kuhn pertama yang dianggap sebagai karya monumental mengenai


perkembangan sejarah dan filsafat ilmu pengetahuan adalah dengan
mengemukakan konsep paradigma sebagai konsep sentral.

Berdasarkan penilitian tentang sejarah ilmu pengetahuan, Kuhn menolak pandangan


Popper yang dianggap tidak sesuai dengan fakta. Perkembangan, dan khususnya
perubahan ilmu pengetahuan, menurut Kuhn tidak pernah terjadi berdasarkan upaya
empiris melalui proses falsifikasi suatu teori atau sistem, melainkan terjadi melalui
satu perubahan yang sangat mendasar atau melalui suatu revolusi ilmiah. Jadi Kuhn
menolak pandangan bahwa ilmu pengetahuan berkembang secara kumulatif dan
evolusioner akan tetapi melalui revolusi ilmiah yang terjadi dengan perubahan
paradigma. Lagi pula menurut Kuhn Ilmu Pengetahuan tidak terlepas dari konteks
sosial-historis serta bukan kebenaran objektif dan satu-satunya.

Pemikiran Kuhn juga Radikal dan progresif. Pemikiran ini tidak terlepas dari
pengalamannya sendiri senagai seorang fisikus (ahli fisika) yang diminta mengajar
mata kuliah mekanik klasik pada tahun 1947. Tugas ini memaksanya untuk
mempelajari mekanik Aristoteles yang melatar belakangi mekanika Galelio Galilei
dan Isac Newton. Kuhn menemukan beberapa kesalahan pada mekanika Aristoteles
yang menjadi dasar mekanika Gelilean dan Newtonian dimana pandangan mekanika
Gelilean dan Newtonian ini menjadi dasar pula bagi mekanika (fisika) zaman modern
(yaitu positivisme ilmiah). Hasil penelitian inilah yang kemudian menjadi dasar bagi
timbulnya pemikiran Kuhn mengenai “revolusi imiah” dengan pergantian paradigma
lama ke paradigma baru.
2. Paradigma menurut Kuhn merupakan konsep yang sangat sentral pada filsafat
ilmu pengetahuan Kuhn. Secara umum Kuhn mengartikan paradigma sebagai
beberapa contoh praktek ilmiah aktual yang diterima, seperti hukum, teori,
aplikasi dan instrumen yang diterima bersama, sehingga merupakan model yang
disajikan sebagai sumber dan tradisi-
tradisi yang mantap dalam riset-riset ilmiah khusu (Kuhn, 1970;10). Paradigma juga
berarti, pola, model, atau skema pemahaman aspek-aspek tertentu tentang
realitas (kenyataan).

Kuhn menggunakan pengertian paradigma dengan dua puluh satu pengertian yang
berbeda- beda. Masterman membantu untuk menjelaskan pengertian paradigma
Kuhn dengan meredusir kedua puluh satu konsep Kuhn itu pada tiga tipe paradigma,
yaitu 1) paradigma metafisik (metaphysical paradigm), 2) paradigma sosiologis
(sociological paradigm), dan 3) Paradigma konstruk (construct paradigm) (Ritzer,
2002;4).

Kemudian paradigma dari perspektif filsafat sosial adalah cara pandang yang menjadi
panduan untuk melakukan penelitian fenomena sosial. Panduan tersebut adalah 3
teori mapan yang lahir lewat fenomena-fenomena dan kekuatan-kekuatan sosial
yang dipicu dari reformasi gereja oleh Martin Luther lewat 95 Thesis-nya dan
mengalami puncak pada saat meletusnya Revolusi Perancis dan Revolusi Industri.
Paradigma sosial tersebut bersumberkan dari mata air besar pemikiran-pemikiran
para filsuf-filsuf sosial sehingga melahirkan
3 sungai paradigma sosial, yaitu:

 Paradigma Konflik
 Paradigma Fungsionalis
 Paradigma Simbolik Interaksionis

Sumber :
Buku Materi pokok filsafat sosial; 1-9/SOSI4202/3sks/Akhyar Yusuf,
Irawan, Ed.1 Tangerang Selatan : Universitas Terbuka, 2019
(Modul 3 Pluralitas Sosiologi, 3.7-3.47)

Anda mungkin juga menyukai