DOSEN PENGAMPU
Prof. Erlyn Indarti, S.H, M.A, Ph.D.
DISUSUN OLEH
Muhamad Krisna Aji Aryandjono – 11000120140775
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2022
Revolusi Ilmiah Menurut Thomas Kuhn
Revolusi ilmiah menurut Thomas Kuhn merupakan perubahan drastis dalam tahap
kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Revolusi ini menurut Kuhn yaitu terjadinya
pergeseran paradigma lama diganti sebagian atau seluruhnya dengan paradigma baru yang
dianggap bertentangan. Dan berikut urutan perubahan dari paradigma lama ke paraidigma baru.
PARADIGMA LAMA
KUHN (1962)
ANOMALI
REVOLUSI ILMIAH
PARADIGMA BARU
A. Paradigma Lama
Pada saat fase revolusi maka munculah sains baru yang berusaha menjawab persoalan
yang timbul dari anomali sebagai akibat dari ketidak mampuan paradigma lama dalam
memecahkan persoalan-persoalan baru yang timbul. Sains-sains baru inilah yang kemudian
menjadi paradigma baru yang menggantikan paradigma lama. Hal ini menunjukan bahwa tidak
ada perubahan paradigma tanpa didahului adanya krisis. Namun, paradigma sebelumnya
tetaplah dianggap penting hal ini yang memungkinkan para ilmuan sendiri untuk mengenali
suatu anomaly apabila kedepannya muncul lagi anomali sebagai akibat dari munculnya
persoalan-persoalan yang baru. Ini merupakan syarat penting bagi penemuan pengetahuan baru
untuk mengisi celah kekosongan atau ketidaktahuan.
Jadi sebuah anomali sendiri tidaklah dengan sendirinya cukup untuk perubahan
paradigma dengan ketidaktahuan dan penolakan terhadap paradigma. Krisis sendiri terungkap
dengan cara perubahan dari waktu ke waktu. Namun, untuk proses pencarian fakta sendiri dan
pembentukan teori adalah bagian dari normal science, sehingga anomaly sebagai sebuah
kegagalan dijadikan sebagai puzzle solving terhadap teka-teki yang lain yang harus
diselesaikan dengan adanya eksplorasi dan juga adanya perkembangan ilmu.
Shifting Paradigm (Pergeseran paradigma)
Jadi menurut Thomas Kuhn, para ilmuan dalam komunitas keilmuan tertentu mampu
menjelaskan realitas dengan kebenaran ilmiah tertentu dianggap sangat efektif dengan instrument
yang efisien dalam menemukan jumlah dan ketepatan masalah melalui cara pergeseran paradigma.
Berdasarkan hal-hal di atas, pergeseran paradigma (Shifting Paradigm) dapat dimaknai sebagai
berikut ini: