Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

SMA NEGERI 3 MAGETAN

NAMA: EGA WIWIK URBANINGRUM

NO: 13

KELAS: X MIPA 3

Jl.Raya Sarangan 45, Desa Campursari, Sidorejo, Kradjan, Campursari, Sidorejo,


Kabupaten Magetan, Jawa Timur 63319
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi mata pelajaran Sejarah Peminatan SMA Panca Setya.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada Ibu Choryna Dewi
dan para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

bandar lampung, 23 November 2017

Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar....................................................................................................................
..... i
Daftar
Isi................................................................................................................................
... ii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................
. 1
A. Latar
Belakang...............................................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah.......................................................................................................... 2
C. Tujuan
Penulisan............................................................................................................ 2
D.
Manfaat......................................................................................................................
.... 2
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................
3
A. Letak
Kerajaan...............................................................................................................
3
B. Sejarah dan Bukti-Bukti
Berdirinya.............................................................................. 4
C. Sistem
Pemerintahan...................................................................................................... 5

D. Silsilah Wangsa
Rajasa.................................................................................................. 7
E. Kehidupan
Ekonomi...................................................................................................... 9
F. Kehidupan Sosial dan
Budaya....................................................................................... 9
G. Masa
Keemasan............................................................................................................. 1
0
H. Penyebab
Keruntuhan.................................................................................................... 10
I. Peninggalan-
Peninggalan................................................................................................ 11
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................................
.... 14
B.
Saran...........................................................................................................................
... 14
Daftar
Pusaka........................................................................................................................
... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singhasari atau Singosari,
adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun
1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari,
Malang
Kerajaan Singhasari (1222-1293) adalah salah satu kerajaan besar di
Nusantara yang didirikan oleh Ken Arok. Sejarah Kerajaan Singhasari berawal
dari daerah Tumapel, yang di kuasai oleh seorang akuwu (bupati). Letaknya di
daerah pegunungan yang subur di wilayah Malang dengan pelabuhan bernama
Pasuruan. Dari daerah inilah Kerajaan Singhasari berkembang dan bahkan
menjadi sebuah kerajaa besar di Jawa Timur. Perkembangan pesat yang di alami
oleh kerajaan Singhasari ini setelah berhasil mengalahan Kerajaan Kendiri dalam
pertempuran di dekat Ganter tahun 1222 M. Kerajaan Singhasari mencapai
puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Raja Kertanegara (1268-1292) yang
bergelar Maharajadhiraja Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa.
Ken Arok merebut daerah Tumapel, salah satu wilayah Kerajaan Kediri
yang dipimpin oleh Tunggul Ametung, pada 1222. Ken Arok pada mulanya
adalah anak buah Tunggul Ametung, namun ia membunuh Tunggul Ametung
karena jatuh cinta pada istrinya, Ken Dedes. Ken Arok kemudian mengawini Ken
Dedes. Pada saat dikawini Ken Arok, Ken Dedes telah mempunyai anak bernama
Anusapati yang kemudian menjadi raja Singhasari (1227-1248). Raja terakhir
Kerajaan Singhasari adalah Kertanegara.
B. Rumusan Masalah
1. Sumber sejarah kerjaan singasari?
2. Bagaimana silsilah kerajaan singhasari?
3. Daerah kekuasaan kerjaan Singhasi?
4. Bagaimana Kehidupan Politik,Sosial,Ekonomi dan Agama?
5. Dimana letak Kerajaan Singhasari?
6. Bagaimana berdirinya Kerajaan Singhasari?
7. Apa bukti-bukti Kerajaan Singhasari?
8. Bagaimana Masa-masa Kejayaan Kerjaan Singhasari?
9. Bagaimana sistem Kerajaan Singhasari?
10. Apa penyebab keruntuhan Kerajaan Singhasari?
11. Apa peninggalan-peninggalan Kerajaan Singhasari?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui sejarah berdiri dan letak Kerajaan Singhasari.
2. Mengetahui bukti-bukti peninggalan dari KerajaanSinghasari.
3. Mengetahui silsilah raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan
Singhasari.

4. Mengetahui aspek kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya dalam


pemerintahan Kerajaan Singhasari.
5. Mengetahui dan mampu menjelaskan penyebab runtuhnya
Kerajaan Singhasari.
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang Kerajaan Singhasari.
2. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan sumber pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A.SUMBER SEJARAH

Keberadaan kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang


banyak ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga
melalui kitab sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul
Negarakertagama karangan Mpu Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja
yang memerintah di Singosari serta kitab Pararaton yang juga menceritakan
riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab Pararaton isinya sebagian besar
adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok
menjadi raja dapat diketahui. Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan
sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang
dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung. Selanjutnya
ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yang
diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri
meminta perlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M/1144 C
Ken Arok menyerang Kediri, sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada
pertempuran di desa Ganter. Dengan kemenangannya maka Ken Arok dapat
menguasai seluruh kekuasaan kerajaan Kadiri dan menyatakan dirinya sebagai
raja Singosari dengan gelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.

B.SILSILAH KERJAAN

Sebagai raja pertama Singosari maka Ken Arok menandai munculnya dinasti
baru yaitu dinasti Rajasa atau dinasti Girindra untuk menambah pemahaman Anda
tentang keturunan dinasti Rajasa, maka simaklah silsilah berikut ini:
Dengan memperhatikan silsilah tersebut di atas, maka yang perlu Anda
ketahui bahwa nama yang diberi nomor dan diberi kotak/dalam kotak itulah
urutan raja-raja Singosari. Raja pertama sampai ketiga yang diberi tanda (*) mati
dibunuh karena persoalan perebutan tahta dan balas dendam. Dari kelima raja
Singosari tersebut, raja Kertanegaralah yang paling terkenal, karena dibawah
pemerintahan Kertanegara Singosari mencapai puncak kebesarannya. Kertanegara
bergelar Sri Maharajaderaja Sri Kertanegara mempunyai gagasan politik untuk
memperluas wilayah kekuasaannya.

C.PETA KEKUASAAN

Apa yang dicita-citakan oleh Kertanegara, mengakibatkan daerah kekuasaan


Singasari meluas. Untuk lebih jelasnya, simaklah gambar peta 15 berikut ini!
Dari tindakan-tindakan politik Kertanegara tersebut, di satu sisi Kertanegara
berhasil mencapai cita-citanya memperluas dan memperkuat Singasari, tetapi dari
sisi yang lain muncul beberapa ancaman yang justru berakibat hancurnya
Singasari. Ancaman yang muncul dari luar yaitu dari tentara Kubilai-Khan dari
Cina Mongol karena Kertanegara tidak mau mengakui kekuasaannya bahkan
menghina utusan Kubilai-khan yaitu Meng-chi. Dari dalam adanya serangan dari
Jayakatwang (Kadiri) tahun 1292 yang bekerja sama dengan Arya Wiraraja
Bupati Sumenep yang tidak diduga sebelumnya. Kertanegara terbunuh, maka
jatuhlah Singasari di bawah kekuasaan Jayakatwang dari Kediri. Setelah
Kertanegara meninggal maka didharmakan/diberi penghargaan di candi Jawi
sebagai Syiwa Budha, di candi Singasari sebagai Bhairawa. Di Sagala sebagai
Jina (Wairocana) bersama permaisurinya Bajradewi. Untuk memperjelas
pemahaman Anda, tentang candi Singosari tempat Kertanegari di muliakan, maka
simaklah gambar 16. berikut ini!
Gambar 16. Candi Singosari

D.KEHIDUPAN SOSIAL, POLITIK, EKONOMI, AGAMA

Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan


sosial masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan
tenteram sejak pemerintahan Ken Arok bahkan dari raja sampai rakyatnya terbiasa
dengan kehidupan religius. Kehidupan religius tersebut dibuktikan dengan
berkembangnya ajaran baru yaitu ajaran Tantrayana (Syiwa Budha) dengan kitab
sucinya Tantra. Ajaran Tantrayana berkembang dengan baik sejak pemerintahan
Wisnuwardhana dan mencapai puncaknya pada masa Kertanegara, bahkan pada
akhir pemirintahan Kertanegara ketika diserang oleh Jayakatwang, sedang
melaksanakan upacara Tantrayana bersama Mahamantri dan pendeta terkenal.
Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber secara jelas. Ada
kemungkinan perekonomian ditekankan pada pertanian dan perdagangan karena
Singosari merupakan daerah yang subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas
dan Bengawan Solo sebagai sarana lalu lintas perdagangan dan pelayaran.
Singosari banyak meninggalkan bangunan berupa candi yang berhubungan
dengan agama yaitu seperti candi Kidal, candi Jago, candi Singosari dan patung
Joko Dolok yang merupakan perwujudan Kertanegara terletak di simpang tiga
Surabaya, Jatim.

Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari, adalah sebuah kerajaan di
Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini
sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.
prasasti kudadu 1293 -m

Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang


sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika
pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama
Kutaraja.

Pada tahun 1254, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang


bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota
menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota
kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan
Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan Singhasari.

Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan
ejaan Tu-ma-pan.

E. Letak Kerajaan

Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang


sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika
pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama
Kutaraja.

Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang


bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota
menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota
kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan
Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan Singhasari.Nama
Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan ejaan
Tu-ma-pan.
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan
Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel
saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu
muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang
kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang mengawini istri
Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian berniat
melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kadiri.

Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri


melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri
dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel
bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus
di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.

Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian


Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok.
Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa
Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kadiri.

Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255,


menyebutkan kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa.
Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena
dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja
sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum
maju perang melawan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan
Bhatara Siwa.

F. Sejarah dan Bukti-Bukti Berdirinya

Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah


bawahan Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat)
Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara
tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang
kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang mengawini istri
Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian berniat
melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kadiri.Pada tahun 1254 terjadi
perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri melawan kaum brahmana.
Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang
mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa
Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadirimeletus di desa Ganter yang
dimenangkan oleh pihak Tumapel.Nagarakretagama juga menyebut tahun
yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan
adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel
bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil
mengalahkan Kertajaya raja Kadiri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255,
menyebutkan kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa.
Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena
dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja
sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum
maju perang melawan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan
Bhatara Siwa.

Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri


melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri
dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel
bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus
di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.Nagarakretagama
juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel,
namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu,
pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah

G.Sistem Pemerintahan

Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu


(Bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya,
karena tertarik pada Ken Dedes Istri Tunggul Ametung. Selanjutnya ia
berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kediri yang
diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah Kaum
Brahmana Kediri meminta perlindungannya. Dengan alasan tersebut,
maka tahun 1222 M Ken Arok menyerang Kediri sehingga Kertajaya
mengalami kekalahan pada pertempuran di desa Ganter. Ken Arok yang
mengangkat dirinya sebagai Raja Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang
Amurwabhumi.

Kitab Pararaton menyebutkan Ken Arok adalah pendiri Kerajaan


Singasari yang digantikan oleh Anusapati (1247 - 1249 M). Anusapati
diganti oleh Tohjaya (1249 - 1250 M), yang diteruskan oleh Ranggawuni
alias Wisnuwardhana (1250 - 1272 M). Terakhir adalah Kertanegara yang
memerintah sejak 1272 hingga 1292 M. Adapun penjelasan mengenai raja
- raja di Kerajaan Singasari adalah sebagai berikut.

1) Ken Arok (1222 - 1227 M)


Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus juga
menjadi Raja Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa
Sang Amurwabumi. Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222
- 1227 M). Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan
Anusapati (anak tiri Ken Arok).

2) Anusapati (1227 - 1248 M)


Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan SIngasari
jatuh ke tangah Anusapati. Anusapati tidak banyak melakukan
pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam.
Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke
Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui
bahwa Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya
Anusapati ke Gedong Jiwa untuk mengadakan pesta sabung ayam.

Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba


- tiba Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya
dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah
Anusapati dan didharmakan di Candi Kidal.

3) Tohjoyo (1248 M)
Setelah meninggalnya Anusapati maka Kerajaan Singasari dipegang
oleh Tohjoyo. Tohjoyo memerintah kerajaan Singasari tidak lama sebab
anak Anusapati yang bernama Ranggowuni berusaha membalas
kematian ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka, Ranggowuni
berhasil menggulingkan Tohjoyo.

4) Ranggowuni (1248 - 1268 M)


Ranggowuni menjadi raja kerajaan Singasari pada tahun 1248 M
dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Pemerintahan Ranggowuni
membawa ketenteraman dan kesejahteraan rakyat Singasari. Pada tahun
1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara
sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya
menjadi raja besar di Kerajaan Singasari.

5) Kertanegara (1268 - 1292 M)


Kertanegara memerintah Singasari dari tahun 1268 hingga tahun
1292. Ia merupakan raja terbesar Kerajaan Singasari. Setelah naik takhta,
ia bergelar Sri Maharajadhiraja Sri Kertanegara. Ia memiliki gagasan
besar di bidang politik dan terkenal sebagai raja yang memiliki cita - cita
meluaskan daerah kekuasaan meliputi seluruh Nusantara.

Sedangkan untuk usaha - usaha yang dilakukan oleh Kerajaan Singasari


dalam memperluas kekuasaan ke luar negeri antara lain :

A) Pada tahun 1275, Kertanegara mengirimkan ekspedisi ke Melayu


(Ekspedisi Pamalayu) untuk menghidupkan kembali kerajaan Melayu di
Jambi agar dapat menyaingi dan melemahkan Kerajaan Sriwijaya.

B) Pada tahun 1284, Kertanegara mengirimkan ekspedisi ke Bali dan


berhasil menanamkan pengaruh dan kekuasaannya di sana.

C) Pada tahun 1286, Kertanegara mengirimkan sebuah Patung


Amoghapasa beserta 14 pengiringnya kepada Raja Melayu,
Mauliwamadewa.

D) Menundukkan Jawa Barat (1289), Pahang di Melayu, dan Tanjungpura


di Kalimantan karena daerah - daerah ini sangat strategis untuk
menghadang ekspansi tentara Mongol.

H. Silsilah Wangsa Rajasa

Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini
menjadi penguasa Singhasari, dan berlanjut pada kerajaan Majapahit.
Terdapat perbedaan antaraPararaton dan Nagarakretagama dalam
menyebutkan urutan raja-raja Singhasari.-1292)

Kisah suksesi raja-raja Tumapel versi Pararaton diwarnai


pertumpahan darah yang dilatari balas dendam. Ken Arok mati
dibunuh Anusapati (anak tirinya).Anusapati mati
dibunuh Tohjaya (anak Ken Arok dari selir). Tohjaya mati akibat
pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati). Hanya Ranggawuni yang
digantikanKertanagara (putranya) secara damai. Sementara itu
versi Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara
raja pengganti terhadap raja sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi
karena Nagarakretagama adalah kitab pujian untuk Hayam
Wuruk raja Majapahit. Peristiwa berdarah yang menimpa leluhur Hayam
Wuruktersebut dianggap sebagai aib.

Di antara para raja di atas


hanya Wisnuwardhana dan Kertanagara saja yang didapati
menerbitkan prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka. Dalam Prasasti
Mula Malurung (yang dikeluarkan Kertanagara atas
perintah Wisnuwardhana) ternyata menyebut Tohjaya sebagai Raja Kadiri,
bukan Raja Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita
dalam Nagarakretagama. Prasasti tersebut dikeluarkan
oleh Kertanagara tahun 1255 selaku raja bawahan di Kadiri. Dengan
demikian, pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta tahun 1254 dapat
diperdebatkan. Kemungkinannya adalah bahwa Kertanagara menjadi raja
muda diKadiri dahulu, baru pada tahun 1268 ia bertakhta di Singhasari.
Diagram silsilah di samping ini adalah urutan penguasa dari Wangsa
Rajasa, yang bersumber dariPararaton. Ken Arok (1222–1227)

Pendiri Kerajaan Singasari ialah Ken Arok yang menjadi Raja


Singasari dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi.
Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai
munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau
Girindra (Girindrawangsa).

Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227). Pada


tahun 1227 Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri
Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–
Buddha.

1.Anusapati (1227–1248)

Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari


jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang
lama, Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan - pembaharuan
karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam.

Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga


ke Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui
bahwa Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya
Anusapati ke Gedong Jiwa ( tempat kediamanan Tohjoyo) untuk
mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik
menyaksikan aduan ayamnya, secaratiba-tiba Tohjoyo menyabut keris
buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk
Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan
di Candi Kidal.

2.Raja Tohjaya (1248)

Dengan meninggalnya Anusapati maka takhta Kerajaan Singasari


dipegang oleh Tohjaya. Namun, Tohjaya memerintah Kerajaan Singasari
tidak lama sebab anak Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha
membalas kematian ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan
para pengikutnya menuntut hak atas tahta kerajaan, tetapi Tohjaya
mengirimkan pasukan untuk menangkap Ranggawuidan dan Mahesa
Cempaka. Rencara Tohjaya telah di ketahui lebih dulu oleh Ranggawuni
dan Mahesa Cempaka, sehingga keduanya berhasil melarikan diri
sebelum pasukan Tohjaya tiba di tempat kediamannya. Lalu Ranggawuni
berhasil menggulingkan Tohjaya dan kemudian menduduki singgasana.

3. Ranggawuni (1248–1268)

Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248


dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari
Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya
dengan gelar Narasinghamurti. Mereka memerintah secara bersama-
sama. Wishnuwardhana menjadi raja dan Nara Singhamurti sebagai ratu
angabhaya. Pemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan
kesejahteran rakyat Singasari.

Pada tahun 1254, Wisnuwardana mengangkat putranya yang


bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud
mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun
1268 Wisnuwardhana meninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau
Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai
Siwa. Tahta beralih kepada Kertanegara

4. Kertanegara (1268–-1292)

Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena


mempunyai cita-cita untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta
pada tahun 1268 dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam
pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu
mahamentriihino, mahamentriihalu, dan mahamenteriisirikan.

Untuk dapat mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia


mengganti pejabat-pejabat yang kolot dengan yang baru, seperti Patih
Raganata digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di
Sumenep ( Madura ) dengan gelar Aria Wiaraja. Stabilitasi kerajaan yang
di wujudkan pada amasa pemerintahan Raja wishnuwardhana di
sempurnakan lagi dengan tindakan-tindakan yang tegas dan berani.

Setelah keadaan Jawa Timur di anggap baik, Raja Kertanegara


melangkah keluar wilayah Jawa Timur untuk mewujudkan cita-cita
persatuan seluruh Nusantara di bawah Panji Kerajaan Singasari.

I. Kehidupan Ekonomi
Tidak banyak sumber prasasti dan berita dari negeri asing yang
dapat memberi keterangan secara jelas kehidupan perekonomian rakyat
Singasari. Akan tetapi, berdasarkan analisis bahwa pusat Kerajaan
Singasari berada di sekitar Lembah Sungai Brantas dapat diduga bahwa
rakyat Singasari banyak menggantungkan kehidupan pada sektor
pertanian. Keadaan itu juga didukung oleh hasil bumi yang melimpah
sehingga menyebabkan Raja Kertanegara memperluas wilayah terutama
tempat-tempat yang strategis untuk lalu lintas perdagangan.

Keberadaan Sungai Brantas dapat juga digunakan sebagai sarana


lalu lintas perdagangan dari wilayah pedalaman dengan dunia luar.
Dengan demikian, perdagangan juga menjadi andalan bagi
pengembangan perekonomian Kerajaan Singasari.

J. Kehidupan Sosial dan Budaya

Peninggalan kebudayaan Kerajaan Singasari, antara lain berupa


prasasti, candi, dan patung. Candi peninggalan Kerajaan Singasari, antara
lain Candi Jago, Candi Kidal, dan Candi Singasari. Adapun patung-patung
yang berhasil ditemukan sebagai hasil kebudayaan Kerajaan Singasari,
antara lain Patung Ken Dedes sebagai Dewi Prajnaparamita lambang
dewi kesuburan dan Patung Kertanegara sebagai Amoghapasa.

Rakyat Singasari mengalami pasang surut kehidupan sejak zaman


Ken Arok sampai masa pemerintahan Wisnuwardhana. Pada masa-masa
pemerintahan Ken Arok, kehidupan sosial masyarakat sangat terjamin.
Kemakmuran dan keteraturan kehidupan sosial masyarakat Singasari
kemungkinan yang menyebabkan para brahmana meminta perlindungan
kepada Ken Arok ataskekejaman rajanya.

Akan tetapi, pada masa pemerintahan Anusapati kehidupan


masyarakat mulai terabaikan. Hal itu disebabkan raja sangat gemar
menyabung ayam hingga melupakan pembangunan kerajaan.

Keadaan rakyat Singasari mulai berangsur-angsur membaik setelah


Wisnuwardhana naik takhta Singasari. Kemakmuran makin dapat
dirasakan rakyat Singasari setelah Kertanegara menjadi raja. Pada masa
pemerintahan Kertanegara, kerajaan dibangun dengan baik. Dengan
demikian, rakyat dapat hidup aman dan sejahtera.

Dengan kerja keras dan usaha yang tidak henti-henti, cita-cita


Kertanegara ingin menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah
naungan Singasari tercapai juga walaupun belum sempurna. Daerah
kekuasaannya, meliputi Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Melayu,
Semenanjung Malaka, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
K. Masa Keemasan

Puncak masa jejayaan Kerajaan Singasari adalah pada masa


pemerintahan Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Kecerdasan
Kertangegara adalah beliau mampu melakukan konsolidasi dan bisa
menempatkan para pejabat dengan kemampuan yang sesuai pada
tugasnya. Ketegasan Raja Kertanegara juga sangat berperan di sini,
karena ia tak segan untuk mengganti pejabat yang tidak berkualitas.
Dengan cara ini, Singasari menjadi sebuah kerajaan yang tangguh dan
memiliki ketahanan di berbagai bidang secara berkesinambungan.

Selain itu, Raja Kertanegara juga selalu bisa menjalin relasi dengan
kerajaan-kerajaan besar lainnya seperti dengan kerajaan Cempa. Dengan
berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Kertanegara, Kerajaan Singasari
menjelma menjadi Kerajaan terkuat di Nusantara. Bukan saja di bidang
militernya, namun Kerajaan Singasari juga menjadi negara yang kuat
secara perdangangan sehingga tentu saja ini akan berpengaruh kepada
situasi ekonomi dan politik yang menjadi semakin stabil.

L. Penyebab Keruntuhan

Masa keruntuhan Kerajaan Singasari ini secara umum disebabkan


oleh dua faktor utama. Yang pertama adalah tekanan dari luar dan yang
ke dua adalah mulai adanya pemberontakan dari dalam. Tekanan dari luar
ini datang dari kerajan mancanegara yaitu berasal dari Dinasti Yuan dari
Cina dan dari Kekaisaran Mongol yang dipipmpin Khubilai Khan. Khubilai
Khan menghendaki Kerajaan Singasari menjadi taklukan atau jajahan
Kerajaan Cina tersebut.

Sebagai seorang raja,, tentu saja Kertanegara menolaknya mentah-


mentah. Penolakan yang dilakukan oleh Kertanegara adalah dengan
menghina utusan dari Cina yaitu Meng-Chi. Sejak saat itulah konsentrasi
Kertanegara mulai tersita untuk memperkuat wilayah laut nya dari rong
rongan utusak Khubilai Khan. Di tengah usaha untuk menghalau serangan
dari Kekaisaran Mongol inilah kemudian penguasa dari Kediri yang
bernama Jayakatwang melakukan pemberontakan. Memang Kediri yang
merupakan kekuasaan terakhir Wangsa Isana memiliki potensi untuk
melakukan makar dan memberontak.

Kertanegara sendiri sebenarnya sudah memperhitungkan adanya


pemberontakan dari Kediri ini. Antisipasi yang dilakukana dalah dengan
mengambil menantu Ardharaja, anak Jayakatwang. Namun ternyata
usaha ini tetap gagal dan akhirnya pada tahun 1292 Jayakatwang
menyerbu ibukota dan berhasil menghabisi nyawa Kertanegara dan
menguasai Istana sehingga runtuhlah Kerajaan Singasari.

M. Peninggalan-Peninggalan

1. Candi Singosari

Candi ini berlokasi di Kecamatan Singosari,Kabupaten Malang dan


terletak pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna.
Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama serta Prasasti
Gajah Mada yang bertanggal 1351 M di halaman komplek candi, candi ini
merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, Sang
Kertanegara, yang mangkat(meninggal) pada tahun 1292 akibat istana
diserang tentara Gelang-gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat
dugaan, candi ini tidak pernah selesai dibangun.

2. Candi Jago

Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. Candi ini
cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian dan menurut
cerita setempat karena tersambar petir. Relief-relief Kunjarakarna dan
Pancatantra dapat ditemui di candi ini. Sengan keseluruhan bangunan
candi ini tersusun atas bahan batu andesit.

3. Candi Sumberawan

Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di


Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari, Candi ini
merupakan peninggalan Kerajaan Singasari dan digunakan oleh umat
Buddha pada masa itu. Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah
karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat bening airnya.
Keadaan inilah yang memberi nama Candi Rawan.

4. Arca Dwarapala

Arca ini berbentuk Monster dengan ukuran yang sangat besar. Menurut
penjaga situs sejarah ini, arca Dwarapala merupakan pertanda masuk ke
wilayah kotaraja, namun hingga saat ini tidak ditemukan secara pasti
dimanan letak kotaraja Singhasari.

5. Prasasti Manjusri

Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yang dipahatkan pada bagian


belakang Arca Manjusri, bertarikh 1343, pada awalnya ditempatkan di
Candi Jago dan sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta

6. Prasasti Mula Malurung


Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan
desa Mula dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti
ini berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara
pada tahun 1255 sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya
Wisnuwardhana raja Singhasari.

Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan pada dua


waktu yang berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan pada tahun
1975 di dekat kota Kediri, Jawa Timur. Sedangkan pada bulan Mei 2001,
kembali ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh
dari lokasi penemuan sebelumnya. Keseluruhan lempeng prasasti saat ini
disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

7. Prasastri Singosari

Prasasti Singosari, yang bertarikh tahun 1351 M, ditemukan di


Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekarang disimpan di
Museum Gajah dan ditulis dengan Aksara Jawa.

Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan sebuah caitya atau


candi pemakaman yang dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh
pertama prasasti ini merupakan pentarikhan tanggal yang sangat
terperinci, termasuk pemaparan letak benda-benda angkasa. Paruh kedua
mengemukakan maksud prasasti ini, yaitu sebagai pariwara
pembangunan sebuah caitya.

8. Candi Jawi

Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan


Pandaan - Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira
sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun
sebenarnya merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari
raja terakhir Singhasari, Kertanegara. Sebagian dari abu tersebut juga
disimpan pada Candi Singhasari. Kedua candi ini ada hubungannya
dengan Candi Jago yang merupakan tempat peribadatan Raja
Kertanegara.

9. Prasasti Wurare

Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yang isinya memperingati


penobatan arca Mahaksobhya di sebuah tempat bernama Wurare
(sehingga prasastinya disebut Prasasti Wurare). Prasasti ditulis dalam
bahasa Sansekerta, dan bertarikh 1211 Saka atau 21 November 1289.
Arca tersebut sebagai penghormatan dan perlambang bagi Raja
Kertanegara dari kerajaan Singhasari, yang dianggap oleh keturunannya
telah mencapai derajat Jina (Buddha Agung). Sedangkan tulisan
prasastinya ditulis melingkar pada bagian bawahnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerajaan Singasari itu terletak di daerah Tumapel, yang di kuasai
oleh seorang akuwu (bupati). Letaknya di daerah pegunungan yang subur
di wilayah Malang dengan pelabuhan bernama Pasuruan. Dari daerah
inilah Kerajaan Singasari berkembang dan bahkan menjadi sebuah
kerajaa besar di Jawa Timur.
Kerajaan Sigasari dipimpin oleh raja-raja termasyur seperti : Ken
arok, Anusapati, Tohjoyo, Ranggawuni dan Kertanegara.
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa
naik turun dan seringkali mengalami berbagai masalah, namun hal itu
selalu bisa di atasi.
Runtuhnya Singasari diawali dengan adanya sengketa yang terjadi
dilingkup istana kerajaan yang kental dengan nuansa perebutan
kekuasaan.
Hubungan antara Singasari dan Majapahit adalah setelah Singasari
runtuh maka di bangunlah kerajaan Majapahit sebagai kelanjutannya.

B. Saran
Pelajarilah lebih dalam tentang kerajaan – kerajaan pada jaman
dahulu, karena banyak sekali cerita sejarah yang belum kita ketahui.
Daftar Pusaka

M. Taupan, Aswal Scorpio, Muhamad Arif, Samsul Farid, Nurlailah.


2015. Sejarah Berbasis Pendidikan Bangsa. Bandung: Penerbit SEWU.

Ahmad Fahtoni. 2015. Sejarah Kerajaan Singasari. Diambil


dari: http://www.zonasiswa.com/2015/04/sejarah-kerajaan-singasari-
kehidupan.html

Krishna Erlangga Zulkarnain. 2012. Berdirinya Kerajaan Singasari. Diambil dari:


http://historysander.blogspot.co.id/2012/12/sejarah-berdirinya-kerajaan-
singasari.html

Ali Akbar Nurisra. 2014. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Diambil dari :


http://freszter-frets-ali.blogspot.co.id/2014/08/kerajaan-singasari-dan-
peninggalannya.html

Anda mungkin juga menyukai