Anda di halaman 1dari 12

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Penelitian studi evaluasi nilai kondisi perkerasan jalan, yang meneliti tingkat dari
kondisi permukaan perkerasan dan ukurannya, mengacu pada kondisi dan
kerusakan di permukaan perkerasan yang terjadi, mengambil studi kasus pada
ruas jalan nasional Jendral Ahmad Yani Slawi. Pemilihan lokasi ini dikarenakan
keinginan penyusun untuk memberikan kontribusi berupa evaluasi terhadap jalan
nasional tersebut sehingga dapat diketahui seberapa besar rancangan perbaikan
yang tepat untuk jalan tersebut baik dengan Manual Desain Perkerasan Jalan 2017
ataupun program Shell Pavement Design Method (SPDM) jika jalan tersebut
terjadi kerusakan. Peta lokasi dan jaringan jalan Jendral Ahmad Yani Slawi
disajikan pada gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1. Peta Lokasi Ruas Jalan Jendral Ahmad Yani Slawi

27
library.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id

3.2 Jenis Penelitian


Penelitian evaluasi nilai kondisi perkerasan pada jalan Jendral Ahmad Yani Slawi
ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian dengan
cara mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian
yang diteliti melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat
kesimpulan yang berlaku umum (Soegiyono, 2009).

Dalam penelitian ini hanya digunakan satu data, yaitu data sekunder yang
diperoleh dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VII Semarang. Data-data
tersebut kemudian dilakukan analisis. Penyusun mengharapkan hasil akhir yang
bisa didapat dari penelitian ini bisa digunakan untuk mengevaluasi kondisi jalan
yang ada dan menentukan langkah penanganan yang tepat dikemudian hari.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Terdapat 3 data sekunder untuk analisis penelitian ini, yaitu data lalu lintas harian
rata-rata (LHR), Falling Weight Deflectometer (FWD), data Internasional
Roughness Index (IRI) dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang
(BBPJN).

3.3.1 Data Lalu Lintas Harian Rata Rata


Berikut adalah data sekunder lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang akan didapat
langsung dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang (BBPJN)
yaitu :
1. Jenis kendaraan yang lewat pada jalan.
2. Jumlah tiap jenis kendaraan yang melewati jalan.
3. Presentase mobil, bus, dan truk yang melewati jalan.
4. Tahun survey yang dilakukan
library.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

3.3.2 Data Falling Weight Deflectometer (FWD)


Berikut adalah data sekunder Falling Weight Deflectometer (FWD) yang akan
didapat langsung dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang
(BBPJN) yaitu :
1. Nama dan stationing jalan.
2. Nilai tegangan dan nilai beban jalan.
3. Nilai lendutan jalan.
4. Temperatur perkerasan jalan.
5. Nilai keandalan ( R ),dengan simpangan normal standar (ZR).
6. Tahun pengujian dilakukan.
7. Nilai ESA rencana jalan.
8. Nilai CBR Rata rata.

3.3.3 Data International Roughness Index (IRI)


Berikut adalah data sekunder International Roughness Index (IRI) yang akan
didapat langsung dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang
(BBPJN) yaitu :
1. Tahun pengujian diambil
2. Jarak tiap stationing jalan.
3. Nilai Internasional Roughness Index (IRI) setiap jalan.

3.4 Perhitungan dan Analisis


3.4.1 Struktur Perkerasan Lentur Berdasarkan ESA Rencana
Dengan menggunakan nilai ESA rencanan jalan Jendral Ahmad Yani Slawi yang
di dapat dari data FWD Binamarga ,maka dapat di asumsikan desain perkerasan
lentur yang di gunakan pada jalan Jendral Ahmad Yani Slawi tersebut. Desain
tebal perkerasan ini dapat digunakan sebagai salah satu data pokok untuk
menghitung tebal Overlay baik menggunakan MDP 2017 ataupun program SPDM
.
library.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

3.4.2 Beban Sumbu Standar ( ESA ) Desain Overlay


Secara garis besar, nilai sumbu standar (ESA) untuk desain overlay yang di
rencanakan dapat dicari dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan umur rencana jalan
2. Menganalisis dan menghitung volume lalu lintas
3. Menentukan nilai faktor pertumbuhan lalu lintas dan nilai fakor
pertumbuhan kumulatif (Cumuative Growth Factor)
4. Menentukan faktor distibusi arah (DD) dan faktor distribusi lajur
kendaraan niaga (DL)
5. Menentukan nilai VDF sesuai dengan jenis kendaraan yang dibutuhkan
6. Menghitung nilai beban sumbu standar kumulatif (CESA) sesuai dengan
persamaan 2.2

3.4.3 Rehabilitasi Perkerasan dengan Overlay Berdasarkan MDP 2017


Secara garis besar, analisis dan perhitungan rehabilitasi perkerasan dengan
overlay berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dapat dicari dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Berdasasarkan nilai CESA 4 dan CESA 5 yang telah didapat maka
tentukan prosedur tebal overlay yang digunakan
2. Penyesuaian nilai pengukuran lendutan terhadap musim
3. Nilai lendutan yang telah disesuaikan selanjutnya di normalkan
menggunakan persamaan :

Lendutan yang telah dinormalkan =

4. Perhitungan lengkung lendutan CF (curvature function) perhitungan


lengkung lendutan dapat menggunakan persamaan (2.6)
5. Perhitungan Rasio AMPT dan Temperatur Aspal menggunakan persamaan
(2.3)
6. Penentuan faktor koreksi temperature lendutan.Penentuan faktor koreksi
temperatur lendutan D0 dan D0-200 dapat dilihat pada tabel 2.9 dan tabel
2.10. Untuk penentun faktor koreksi temperatur adalah berdasarakan nilai
AMPT yang didapat.
library.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

7. Konversikan Nilai D0 FWD menjadi D0 BB dengan menggunakan faktor


penyesuaian lendutan dari Tabel 2.13 dan persamaan (2.4)
8. Perhitungan Lendutan maksimum D0 BB Rata-rata
9. Perhitungan Deviasi Standar yang dilakukan menggunakan Excel
10. Penentuan nilai Standar normal deviate, ZR ( Dari data sekunder )
11. Penentuan keterwakilan (f) ( Dari data sekunder )
12. Perhitungan D0 wakil
D0 wakil = D0 BB rata rata + f x deviasi standar
13. Perhitungan CF terkoreksi temperatur rata rata.
14. Penentuan tebal overlay berdasarkan lendutan maksimum (deformasi
permanen) sesuai dengan Gambar 2.4
15. Penentuan tebal lapis tambah berdasarkan nilai CF terkoreksi temperatur
rata rata ( kriteria retak lelah ) sesuai dengan Gambar 2.6

3.4.4 Rehabilitasi Perkerasan dengan Overlay Berdasarkan Program SPDM


Secara garis besar, analisis dan perhitungan rehabilitasi perkerasan dengan
overlay program Shell Pavement Design Method (SPDM) dapat dicari dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Buka program SPDM lalu pilih opsi Project lalu opsi New lalu opsi
Thickness Design.

Gambar 3.2 Tampilan Program SPDM

2. Isi kolom Climate jika ada data iklim atau pilih opsi Enter wMAAT Direcly
library.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id

Gambar 3.3 Tampilan Menu Climate SPDM

3. Isi kolom Traffic & Design Life dengan data yang telah di olah

Gambar 3.4 Tampilan Menu Traffic & Design Life SPDM

4. Isi kolom Base Layers & Subgrade Strain dengan data yang telah
diperoleh
library.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id

Gambar 3.5 Tampilan Menu Base Layers & Subgrade Strain SPDM

5. Isi kolom Asphalt Mix Composition & Fatique dengan data yang telah
diperoleh

Gambar 3.6 Tampilan Menu Asphalt Mix Composition & Fatique SPDM
library.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id

6. Isi kolom Asphalt Stiffness & Layer Thickness dengan data yang telah
diperoleh

Gambar 3.7 Tampilan Menu Asphalt Stiffness & Layer Thickness SPDM

7. Setelah semua data terisi maka tekan tombol result ,setalah itu akan
didapat tebal perkerasan lentur dari sub base hingga surface,oleh karena
itu untuk menentukan tebal overlay dari SPDM maka hasil tebal
perkerasan dari spdm akan dikurangi jumlah dari ketebalan sub base dan
surface sebelum di overlay.
library.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id

3.5 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Tahapan penelitian ini dapat dilihat melalui diagram alir (Flowchart) berikut :

Mulai

Analisis Data dan Pengumpulan data

Menentukan Desain Pekerasan Lentur

Umur Rencana

Faktor distribusi lajur

Faktor distribusi arah

Pertumbuhan Lalu Lintas


Faktor ekivalen beban

Menghitung faktor pengali (R)

Menghitung Nilai CESA

A
library.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id

Menghitung lendutan yang dinormalkan

Menghitung CF

Menghitung rasio AMPT

Menghitung faktor koreksi temperatur D0 dan D0-D200

Menghitung D0 dan D0-D200 terkoreksi temperatur

Menyesuaikan D0 ke Benkelmen Beam

Menghitung rata-rata D0 dan D0-D200

Menghitung Deviasi Standar dan KoefisienVariasi

Menghitung D0Wakil dan D0-D200

Menentukan tebal overlay berdasarkan Lendutan dan

Menentukan tebal overlay Berdasarkan Lengkung Lendutan

Menentukan overlay minimum untuk menurunkan IRI

Selesai

Gambar 3.8 Bagan Alir Perhitungan Tebal Perkerasan dengan MDP 2017
library.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id

Mulai

Analisis Data dan Pengumpulan data

Berdasarkan Manual Desain

Perkerasan Jalan 2017

Umur Rencana

Faktor distribusi lajur

Faktor distribusi arah

Pertumbuhan Lalu Lintas


Faktor ekivalen beban

Menghitung faktor pengali (R)

Menghitung Nilai CESA

Menentukan Desain Pekerasan Lentur

Berdasarkan Nilai CESA 5

Buka Program SPDM lalu pilih opsi Thickness Design

Isi kolom iklim dengan data yang tersedia

A
library.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id

Isi kolom Traffic & Design Life dengan data yang telah diperoleh

Isi kolom Base Layers & Subgrade Strain dengan data yang telah diperoleh

Isi kolom Asphalt Mix Composition & Fatique dengan data yang telah diperoleh

Isi kolom Asphalt Stiffness & Layer Thickness dengan data yang telah diperoleh

Setelah semua terisi pilih opsi Result untuk melihat hasil dari program SPDM

Hitung selisih antara tebal perkerasan dari SPDM dan perkerasan sebelum overlay
dari hasil selisih itu didapat tebal overlay SPDM

Selesai

Gambar 3.9 Bagan Alir Perhitungan Tebal Perkerasan dengan Program SPDM

Anda mungkin juga menyukai