Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan tugas UAS Take Home Mata Kuliah Etik Dan Hukum Keperawatan
dengan judul “Analisis Manajemen Risiko di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sukabumi Kota Sukabumi”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UAS Take Home mata kuliah
Etik Dan Hukum Keperawatan. di Magister Keperawatan STIKES Jenderal
Achmad Yani Cimahi. Kelompok menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini
masih belum sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan dan kemampuan yang
kami miliki, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna untuk kesempurnaan tugas ini, tidak lupa juga kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Mulyati, S.Kep.,Ners., M.Kes., selaku dosen koordinator mata kuliah
Etik Dan Hukum Keperawatan.
2. Seluruh Rekan-rekan angkatan 2019/2020, Program Magister
Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Harapan kami semoga tugas makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan wawasan serta pengalaman bagi para pembaca. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa membalas budi kebaikan dan menjadikan pahala bagi semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini hingga selesai.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
B. Tujuan ............................................................................................... 2
A. Risiko ............................................................................................... 4
BAB IV : PEMBAHASAN..................................................................... 14
BAB V : PENUTUP................................................................................ 15
A. Kesimpulan ....................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah, pengusaha dan pekerja dan organisasi-organisasi saat ini
tengah menghadapi tantangan besar dalam upaya mereka memerangi pandemi
COVID-19 dan melindungi keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Di luar
krisis yang sedang berlangsung ini, ada kekhawatiran dalam mengembalikan
kegiatan yang mampu mempertahankan kemajuan yang sudah dicapai dalam
menekan penyebarluasan penyakit COVID-19.
Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan dan dikenal sebagai
sindrom pernapasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2). Kasus manusia
pertama COVID-19 diidentifikasi di Kota Wuhan, Cina pada Desember 2019
(WHO, 2020). Mereka dapat ditularkan melalui kontak langsung, percikan,
udara, kendaraan penular (seperti makanan, air dan permukaan yang
terkontaminasi) serta vektor. Pola penularan penyakit juga relevan bagi mereka
yang pekerjaannya mengharuskan bersentuhan dengan hewan, menempatkan
mereka pada risiko infeksi.
Pandemi COVID-19 merupakan darurat kesehatan yang bersifat
langsung. Langkah-langkah untuk menyikapi pandemi ini juga berdampak
langsung kepada pasar, pasokan (produksi barang dan jasa), permintaan
(konsumsi dan investasi) dan dunia kerja. Untuk mengambil langkah-langkah
yang tepat dalam rangka melindungi pekerja sejauh dapat dipraktikkan secara
wajar dari sisi risiko penularan di tempat kerja hingga penyakit menular, maka
harus dilakukan analisis manajemen risiko. Secara umum, risiko di tempat
kerja adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya suatu peristiwa berbahaya
dan tingkat keparahan cedera atau kerusakan pada kesehatan orang yang
disebabkan oleh peristiwa tersebut (ILO, 2001)
Manajemen risiko merupakan alat untuk melindungi perusahaan dari
setiap kemungkinan yang merugikan (Ramli, 2010). Manajemen risiko sangat
1
2
penting bagi kelangsungan suatu usaha atau kegiatan. Jika terjadi suatu
bencana, seperti kebakaran atau kerusakan, perusahaan akan mengalami
kerugian yang sangat besar, yang dapat menghambat, mengganggu bahkan
menghancurkan kelangsungan usaha atau kegiatan operasi.
Manajemen risiko dibuat guna untuk melindungi suatu perusahaan atau
organisasi yang juga mencakup karyawan, properti, reputasi dan lainnya dari
sebuah bahaya yang sewaktu – waktu dapat terjadi. Dapat kita ketahui bahwa
tidak semua risiko dapat dihilangkan atau dihindari, oleh karena itu diperlukan
tindakan – tindakan pencegahan atau tindakan untuk menghadapi risiko yang
telah teridentifikasi tersebut.
Manajemen risiko sendiri merupakan salah satu elemen penting dalam
menjalankan proses jasa pendidikan karena semakin berkembangnya dunia
pendidikan serta meningkatnya kompleksitas aktivitas pelayanan di institusi
pendidikan mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi
terutama pada masa pandemi covid-19 ini. Sasaran utama dari implementasi
manajemen risiko adalah melindungi Institusi Pendidikan terhadap kerugian
yang mungkin timbul.
Lembaga Pendidikan mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara
strategi bisnis dengan pengelolaan risikonya sehingga Institusi Pendidikan akan
mendapatkan hasil optimal dari operasionalnya. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Sukabumi merupakan salah satu institusi pendidikan
kesehatan yang berada di Kota Sukabumi. STIKes Sukabumi berdasarkan latar
belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan analisis manajemen risiko
di Sekolah
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu menganalisis manajemen risiko di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Sukabumi
2. Tujuan Khusus
3
A. Risiko
1. Pengertian Risiko
Kata risiko berasal dari bahasa Arab yang berarti hadiah yang tidak
diharap-harap datangnya dari surga. Risiko adalah sesuatu yang mengarah
pada ketidakpastian atas terjadinyasuatu peristiwa selama selang waktu
tertentu yang mana peristiwa tersebut menyebabkan suatu kerugian baik itu
kerugian kecil yang tidak begitu berarti maupun kerugian besar yang
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari suatu perusahaan.
Risiko pada umumnya dipandang sebagaisesuatu yang negatif, seperti
kehilangan, bahaya,dan konsekuensi lainnya. Kerugian tersebutmerupakan
bentuk ketidakpastian yangseharusnya dipahami dan dikelolah secara
efektifoleh organisasi sebagai bagian dari strategisehingga dapat menjadi
nilai tambah dan mendukung pencapaian tujuan organisasi.
2. Sumber – Sumber Penyebab Risiko
Menurut sumber-sumber penyebabnya,risiko dapat dibedakan sebagai
berikut :
a. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri.
b. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasaldari luar perusahaan atau
lingkungan luar perusahaan.
c. Risiko Keuangan, adalah risiko yangdisebabkan oleh faktor-faktor
ekonomi dan keuangan, seperti perubahan harga, tingkat bunga, dan
mata uang.
d. Risiko Operasional, adalah semua risiko yang tidak termasuk risiko
keuangan. Risiko operasional disebabkan oleh faktor-faktor manusia,
alam, dan teknologi
4
5
B. Manajemen Risiko
1. Pengertian
Secara umum Manajemen Risiko didefinisikan sebagai proses,
mengidentifikasi, mengukur dan memastikan risiko dan mengembangkan
strategi untuk mengelolah risiko tersebut. Dalam hal ini manajemen risiko
akan melibatkan proses-proses, metode dan teknik yang membantu manajer
proyek maksimumkan probabilitas dan konsekuensi dari event positif dan
minimasi probabilitas dan konsekuensi event yang berlawanan (Soputan,
2014).
Sedangkan menurut Ramli (2010) manajemen risiko adalah sebuah
proses identifikasi, pengukuran risiko dan membentuk sebuah strategi untuk
mencegah dan menangani risiko . Manajemen risiko adalah bagian integral
dari proses manajemen yang berjalan dalam perusahaan atau lembaga.
Manajemen risiko menyangkut proses, budaya, dan struktur dalam
mengelola suatu risiko secara efektif dan terencana dalam suatu sistem
manajemen yang baik. Manajemen risiko (risk management) adalah
keseluruhan proses mengenai identifikasi bahaya (hazards identification),
penilaian risiko (risk assessment), dan menentukan pengendaliannya (risk
control), atau disingkat HIRARC.
HIRARC merupakan elemen pokok dalam system manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berkaitan langsung dengan
upaya pencegahan dan pengendalian bahaya. HIRARC harus dilakukan di
seluruh aktivitas organisasi untuk menentukan kegiatan organisasi yang
mengandung potensi bahaya dan menimbulkan dampak serius terhadap K3
PROBABILITAS DAMPAK
1 2 3 4 5
5 Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim Ekstrim
4 Moderat Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim
3 Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
2 Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
1 Rendah Rendah Moderat Tinggi Tinggi
Keterangan :
e. Pengendalian risiko
Pengendalian risiko merupakan langkah penting dan
menentukan dalam keseluruhan manajemen risiko. risiko yang telah
diketahui besar dan potensi akibatnya harus dikelola dengan tepat,
efektif dan sesuai dengan kemampuan dan kondisi perusahaan. OHSAS
18001 memberikan pedoman hirarki pengendalian risiko yang terdiri
dari lima pengendalian untuk bahaya K3 yaitu eliminasi, subtitusi,
engineering control, administrative control dan alat pelindung diri
(Ramli, 2010) .
1) Eliminasi
Eliminasi adalah teknik pengendalian dengan menghilangkan
sumber bahaya. Teknik ini sangat efektif karena sumber daya di
eliminasi sehingga potensi riisko bisa dihilangkan. Teknik ini
menjadi pilihan utama dalam hirarki pengendalian risiko.
2) Subtitusi
Subtitusi adalah teknik pengendalian bahaya dengan cara mengganti
bahan, alat atau cara kerja dengan yang lain yang lebih aman atau
rendah bahayanya sehingga kemungkinan kecelakaan dapat ditekan
3) Pengendalian Teknis
Pengendalian teknis adalah pengendalian yang dilakukan dengan
memperbaiki atau menambah suatu sarana atau peralatan teknis ,
seperti penambahan peralatan, perbaikan pada desain komponen,
mesin dan material dan pemasangan alat pengaman
4) Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif adalah sebuah pengendalian risiko
dengan membuat suatu peraturan, peringatan rambu, prosedur,
instruksi kerja yang lebih aman atau pemeriksaan kesehatan
5) Penggunaan Alat Pelindung Diri
Penggunaan alat pelindung diri merupakan pilihan terakhir dalam
pencegahan kecelakaan karena penggunaan alat pelindung diri bukan
9
A. Identifikasi Risiko
Berdasarkan hasil observasi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Sukabumi di ketahui proses kegiatan kerja para staff karyawan
STIKes Sukabumi adalah melakukan kegiatan administratif dan memberikan
pelayanan kepada mahasiswa. Adaapun identifikasi risiko berdasarkan
potensi Bahaya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Identifikasi Potensi Bahaya Pada Karyawan di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIKes) Sukabumi
No Kegiatan Risiko (Risk Event) Likehood Severity
Kegiatan Risiko
1 Bekerja disatu Kontak erat dengan 5 1
ruangan tanpa sekat rekan kerja lain
2 Bekerja di depan Gangguan mata iritasi 4 1
komputer mata
Gangguan 4 1
Muskuloskeletal/
nyeri pinggang karna
duduk terlalu lama
3 Menggunakan alat Terpapar kuman/ 4 1
kantor (komputer, bakteri yang
telepon, memegang menempel dialat
dokumen) kantor
4 Kegiatan administrtif Kontak erat 4 1
dan pemberian
layanan terhadap
mahasiswa
10
11
C. Pengendalian Risiko
Berdasarkan identifikasi bahaya upaya pengendalian risiko untuk
aktivitas kerja di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi dengan lima
hirarki pengendalian yaitu :
No Kegiatan Risiko (Risk Event) Pengendalian
Kegiatan Risiko
1 Bekerja disatu Kontak erat dengan rekan Meningkatkan
ruangan lebih > 2 jam kerja lain ventilasi,
menggunakan
masker
2 Bekerja di depan Gangguan mata iritasi Posisi kerja yang
komputer mata nyaman
Gangguan Posisi kerja yang
Muskuloskeletal/ nyeri nyaman
pinggang karna duduk
terlalu lama
3 Menggunakan alat Terpapar kuman/ bakteri Mencuci tangan
kantor (komputer, yang menempel dialat sebelum dan
telepon, memegang kantor setelah bekerja
dokumen)
4 Kegiatan administrtif Kontak erat Memasang
dan pemberian penghalang fisik,
layanan terhadap dan menerapkan
mahasiswa sistem pelayanan
mahasiswa secara
online
bekerja
3 Mengelap kaca jendela, Tergores kaca atau less Menggunakan
pintu, dan less steinless steinless sarung tangan
pada jendela kaca dan
pintu.
4 Membersihkan kamar Terpeleset dan jatuh Menggunakan
mandi karna lantai kamar sepatu boot
mandi yang licin.
Alergi atau iritasi kulit Menggunakan
karena kontak dengan sarung tangan
bahan kimia atau obat
pembersih kamar
mandi
Gangguan Bekerja pada
Muskuloskeletal/ nyeri posisi yang aman
pinggang karna sering dan nyaman
menbungkuk
.
BAB IV
PEMBAHASAN
14
15
A. Kesimpulan
Diketahui hasil analisis manajemen risiko yang terdapat di STIKes
Sukabumi yaitu adanya risiko kontak erat antar pegawai yang berisiko
terjadinya penularan virus covid 19, risiko cedera saat bekerja pada petugas
kebersihan.
Upaya pengendalian risiko di lingkungan STIKes Sukabumi dilakukan
dengan lima hirarki pengendalian risiko yaitu eliminasi, substitusi, teknik,
administrasi, dan alat pelindung diri (APD). Pengendalian risiko yang sudah
dilakukan oleh STIKes Sukabumi di lingkungan kerja STIKes Sukabumi
adalah adanya prosedur pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area
lingkungan kerja, diberlakukannya wajib menggunakan masker, serta
disediakan tempat untuk mencuci tangan dan penggunaan masker dan sarung
tangan bagi pekerja kebersihan
B. Saran
Keselamatan dan kesehatan kerja harus dibudayakan dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh para pekerja, stakeholder dan semua yang
ada dalam sutu organisasi perusahaan atau proyek. Manajemen risiko
harus menjamin adanya tindakan perbaikan kinerja dan budaya
keselamatan secara berkesinambungan sehingga target zero accident dapat
tercapai.
16
DAFTAR PUSTAKA
Alfons, Bryan, 2013. Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado. Jurnal Sipil
Statistik. Vol. 1. 2337- 6732.
WHO. 2020. Considerations in adjusting public health and social measures in the
context of COVID-19. https://www.who.int/publications-
detail/considerations-inadjusting-public-health-and- social-measures-in-
the-context-of-covid-19-interim-guidance. Diakses pada 10 November
2020