PENDAHULUAN
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis
terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak
balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi
berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai
terutama dalam 1.000 HPK.
Program penurunan stunting ini merupakan program yang wajib direncanakan, dilaksanakan,
dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti diseluruh jajaran yang ada di Puskesmas X, Kepala
Puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung jawab/koordinator UKM, dan
seluruh karyawan
Oleh karena itu perlu disusun program penurunan stunting, yang menjadi acuan dalam
penyusunan program-program penatalaksanaan stunting di unit kerja baik untuk
penyelenggaraan UKM, dan pelayanan klinis untuk dilaksanakan pada tahun 2020
LANDASAN HUKUM
6. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun
2018.
7. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan
Gizi.
8. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun
2019.
9. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
11. Surat Keputusan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Nomor 11 Tahun 2014
tentang Tim Teknis Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.
12. Surat Keputusan Deputi bidang Sumber Daya Manusia Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor
37/D.1/06/2014 tentang Kelompok Kerja Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan
Gizi.
RANCANGAN PROGRAM
N
UPAYA TARGET PENCAPAIAN IDENTIFIKASI MASALAH
O
I UKM ESENSIAL
Masih ada 23,5%
1 Promosi kesehatan 100% 76,5% Pencapaian promkes
belum tercapai
Masih ada
Kesehatan lingkungan
2 100% 40,1% 59,9%Pencapaian kesling
(Kesling)
belum tercapai
Masih ada
Kesehatan ibu anak dan
3 keluarga berencana 100% 78,4% 21,6%Pencapaian KIA/KB
(Kia/KB)
belum tercapai
Masih ada 4,4%
4 Gizi masyarakat 100% 96,6% Pencapaian promkes
belum tercapai
5 Pencegahan Pengendalian 100% 24,1% Masih ada 75,9%
penyakit ( p2p )
Pencapaian promkes
belum tercapai
II UKM PENGEMBANGAN
Masih ada 19,8%
1 Upaya kesehatan lansia 100% 80,2% Pencapaian lansia belum
tercapai
Upaya kesehatanindara Masih ada 31,3%
2 100% 68,7% Pencapaian kes mata
mata dan telinga belum tercapai
3 Upaya kesehatan jiwa 100% 100%
Masih ada 100%
4 Upaya kesehatan olah raga 100% 0% Pencapaian kesehatan
olaraga belum tercapai
5 Upaya ksehatan gigi 100% 1000%
Perwatan kesehatn Masih ada 34,5%
6 100% 75,5% Pencapaian perkesmas
masyarakat (perkesmas) belum tercapai
Upaya Kesehatan Masih ada 100%
7 100% 0% Pencapaian kestrad
tradisional belum tercapai
Masih ada 100%
8 Upaya kesehatan kerja 100% 0% Pencapaian ukk belum
tercapai
III UKP PENGOBATAN
1 Pasien umum 100% 100,4%
Masih ada 26,7%
2 Rawat Jalan Pasien Gigi 100% 23,3% Pencapaian pasien gigi
belum tercapai
Masih ada 52,4%
3 Pemeriksaan Laboratorium 100% 47,6% Pencapaian pemeriksaan
labor belum tercapai
2. Pengorganisasian
a. Bagan Pengorganisasian
Kepala Puskesmas X
Penanggung Jawab
UKM
Pelaksana Gizi
b. Uraian Tugas
Pelaksanaan
Sasaran
Rincian kegiatan
Jadual kegiatan
Evaluasi
Sensus harian indicator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan Dilakukan pencatatan dan
pelaporan indikator pelayanan klinis dari tiap unit kerja Dilakukan pelaporan hasil analisis
penilaian kinerja pelayanan klinis tiap tiga bulan oleh ketua PMKP kepada Kepala
Puskesmas, dan didistribusikan kepada unit-unit terkait untuk ditindak lanjut Dilakukan
pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis oleh Ketua PMKP kepada
Kepala Puskesmas.