Anda di halaman 1dari 3

IMPLEMENTASI SMART PPE BERBASIS IoT SEBAGAI SISTEM

PENDUKUNG PROGRAM TEMAN DI PERTAMINA HULU INDUSTRI

Oleh:
Rizal Fachridani

1. Pendahuluan
Sering kita mendengar tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam suatu industri.
Acapkali digaungkan pentingnya hal tersebut, sebenarnya mengapa hal tersebut begitu penting?
sejati nya keselamatan dan kesehatan kerja merupakah hal yang sangat fundamental, dalam arti
lain setiap pekerja pasti menginginkan lingkungan kerja yang memberikan rasa aman dan dari
sisi perusahaan juga menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga
keselamatan dan memperhatikan kesehatan setiap pekerja nya.

Pada dasarnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya untuk meningkatkan
produktivitas dengan tidak ada kecelakaan kerja. Secara garis besar kecelakaan kerja disebabkan
oleh dua faktor yaitu faktor manusia dan faktor lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak
aman dari manusia seperti melanggar peraturan keselamatan kerja ataupun kurang terampilnya
pekerja itu sendiri, sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan yang tidak aman dari lingkungan
kerja seperti peralatan, cuaca dan faktor lainya.

Sebagai contoh, pada kurun waktu 2020-2021 di Pertamina terdapat 56 dari 112 insiden
merupakan hand and finger injury. Dari data tersebut faktor penyebab nya yaitu tidak mentaati
prosedur yang telah ditetapkan, perilaku pekerja dan faktor peralatan. Jadi bisa dilihat bahwa
terdapat faktor pekerja mengabaikan perlindungan tangan dan jari dengan menganggap
pekerjaan biasa , kurangnya pengetahuan, gagal identifikasi bahaya yang semua itu mempunyai
potensi penyebab terjadinya cedera. Jadi hal yang terlihat sederhana ini saja perlu suatu mitigasi
dengan membuat rencana atau program keselamatan untuk selalu dapat menerapkan perilaku
kerja aman untuk mecegah kecelakaan kerja.

Salah satu program yang telah dicetuskan yaitu TEMAN atau Tegur Jika Saya Tidak Aman.
Sekilas ini hanya seperti jargon biasa tanpa ada arti, namun jika kita kaji lebih dalam, menegur
seseorang yang bekerja dengan perilaku tidak aman akan sangat memberikan pengaruh yang
siginifikan. Perilaku tidak aman cenderung dilakukan karena merasa pekerjaan ini sudah biasa,
sebagai jalan pintas dan ditambahnya kurangnya pengawasan. Seandainya setiap pekerjaan
dalam kondisi tidak aman ada upaya intervensi maka ada fungsi kontrol dan pegawasan.
Sayangnya program ini sangat bergantung pada tingkat kesadaran saja. Menegur seseorang itu
tidaklah mudah, tidak semua orang itu berani untuk menegur walaupun dalam kondisi benar.
Perlu ditanamkan keberanian dan kesadaran bahwa setiap orang punya kewajiban untuk menegur
dan tidak membiarkan seorang dalam kondisi tidak aman. Selain itu perlu ada inovasi atau
instrument tambahan untuk menambah fungsi kontrol dan pengawasan.

2. Metodologi
Inovasi yang diusulkan yaitu implementasi smart PPE (Personal Protective Equipment)
dengan metode berbasis IoT. Smart PPE ini mempunyai tujuan selain sebagai alat pelindung diri
bagi pekerja untuk mengurangi dampak akibat kecelakaan kerja namun bisa juga sebagai early
warning sebelum terjadinya potensi kecelakaan kerja. Smart PPE ini akan dikoneksikan dengan
skema Internet of Things (IoT) sehingga akan dihasilkan output yang diinginkan. Konsep IoT
adalah interkoneksi peralatan ke dalam jaringan data. Peralatan atau benda akan mengirimkan
data ke jaringan secara otomatis. Smart PPE yang dilengkapi dengan sensor akan mengirimkan
data secara real time ke pusat data melalui jaringan nirkabel. Pada Pusat data (BIG Data), data
akan diolah berdasarkan data yang telah dikirimkan dan akan diteruskan ke command center.
Data-data yang dikirimkan meliputi:

1. Biomonitoring Pekerja
2. Lokasi pekerja
3. Aktivitas yang dikerjakan
4. Status PPE yang digunakan

Data data tersebut akan diolah sedemikian hingga dapat memberikan informasi kepada
pekerja ataupun pengawas mengenai parameter parameter yang telah ditentukan . Contoh
parameternya seperti:

1. Monitoring kesehatan dan tingkat kebugaran


2. Monitoring kondisi PPE yang digunakan
3. Deteksi daerah berbahaya
4. Monitoring perilaku pekerja yang berpotensi tidak aman
5. Deteksi kejadian incident atau near miss
Untuk ilustrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Figure 1. Alert System

3. Kendala
Adopsi Smart PPE ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi dunia industri. Penyediaan
infrastruktur dan SDM yang memadai merupakan suatu hal yang tidak terelakan lagi, belum lagi
ditambah dengan penyediaan smart PPE nya sendiri yang jelas membutuhkan cost yang tidak
sedikit. Dari segi bisnis memang membutuhkan investasi yang tidak sedikit , namun jika melihat
tujuan yang ingin dicapai yaitu mencegah terjadinya kecelakaan kerja maka investasi ini sangat
relevan. Bukan kah adanya kecelakaan kerja akan mengurangi produktivitas perusahaan,
akibatnya perusahaan mengalami kerugian ditambah lagi publikasi yang buruk dan menurunnya
tingkat kepercayaan pekerja ke perusahaan. Hal ini akan memberikan efek domino yang sangat
merugikan perusahaan. Untuk itu implementasi smart PPE ini merupakan investasi yang bernilai
tinggi dan menambah kepercayaan pekerja kepada perusahaan.

4. Penutup
Perkembangan teknologi informasi diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Dengan implementasi Smart PPE berbasis IoT
diharapkan dapat mengurangi terjadi nya potensi kecelakaan kerja dan menambah fungsi kontrol
dan pengawasan. Hal ini akan menjadi output yang positif bagi lingkungan kerja baik dari sisi
pekerja maupun perusahaan. Penerapan teknologi informasi merupakan suatu langkah maju dan
bentuk kepedulian dan komitmen suatu industri untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat
dan aman.

Anda mungkin juga menyukai