Anda di halaman 1dari 36

OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI PENGIRIMAN

PRODUK FURNITURE PADA PT DAMASLOKA


MENGGUNAKAN METODE VOGEL’S APPROXIMATION
DAN STEPING STONE

MAKALAH PENELITIAN OPERASIONAL

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Penelitian Operasional
Dosen Pengampu: Wahyu Sri Utami, S.Si., M.Sc

Oleh:
1. Rendi Samuel (5180611127)
2. Jonathan kondo (5200611058)
3. Havidz Boni Permai N (5200611074)
4. Rio Ferdiand Saputra (5200611106)
5. Naufal Fakhri G (5200611109)

KELAS C
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah Penelitian Operasional ini dengan judul “Analisa
Optimalisasi Biaya Transportasi Pengiriman Produk Furniture Pada PT
Damasloka Menggunakan Metode VAM (Vogel’s Approximation Method) dan
Stepping Stone”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penelitian


Operasional, jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Teknologi Yogyakarta. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang metode Vogels Approximation Method dan Stepping Stone bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wahyu Sri Utami, S.Si., M.Sc
selaku dosen mata kuliah Penelitian Operasional. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 21 Desember 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................4

2.1 Program Linier (Linear Programming).....................................................4

2.1.1 Pengertian Program Linier.............................................................4

2.1.2 Tujuan Program Linier...................................................................5

2.2 Metode Transportasi..................................................................................5

2.2.1 Definisi Metode Transportasi.........................................................5

2.2.2 Tujuan Metode Transportasi..........................................................6

2.2.3 Persoalan Transportasi...................................................................6

2.2.4 Model Permasalahan Transportasi.................................................7

2.2.5 Keseimbangan Transportasi.........................................................10

2.2.6 Metode Transportasi Vogel’s Approximation..............................12

2.2.7 Metode Transportasi Stepping Stone...........................................12

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA.............................................15

3.1 Hasil dan Pembahasan.............................................................................15

3.1.1 Data Kapasitas Produksi PT Damasloka......................................15

iii
3.1.2 Data Permintaan Barang...............................................................16

3.1.3 Data Biaya Transportasi dari Pabrik ke Daerah Distribusi..........16

3.2 Pengolahan Data......................................................................................17

3.3 Pembahasan.............................................................................................23

BAB IV PENUTUP...............................................................................................24

4.1 Kesimpulan..............................................................................................24

4.2 Saran........................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25

LAMPIRAN...........................................................................................................28

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Persoalan Transportasi...................................................................9


Tabel 3.1 Kapasitas Produksi Produk Furniture Tahun 2021................................16
Tabel 3.2 Penyaluran Permintaan Produksi Produk Furniture Tahun 2021..........16
Tabel 3.3 Biaya Transportasi dari Pabrik ke Daerah Distributor Resmi Milik PT
Damasloka Tahun 2021.........................................................................................17
Tabel 3.4 Data permintaan yang dikirim dari tiap sumber ke tiap tujuan Tahun
2021........................................................................................................................17
Tabel 3.5 Data Kapasitas Perusahaan, Data Penyaluran ke Distributor dan biaya
transportasi produk furniture dari Pabrik ke Distributor Tahun 2021...................19
Tabel 3.6 Alokasi Kapasitas dan Permintaan dengan Metode Vogel’s
Approximation........................................................................................................19
Tabel 3.7 Alokasi Kapasitas dan Permintaan dengan Metode Stepping Stone......22

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jaringan Model Transportasi................................................................7


Gambar 2.2 Jaringan Model Transportasi dari 3 Sumber ke 3 Tujuan....................9

vi
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Masalah transportasi berhubungan dengan pendistribusian barang-barang
dari beberapa sumber ke beberapa tujuan. Biasanya memiliki sejumlah kapasitas
barang dari masing-masing sumber dan sejumlah kapasitas kebutuhan barang dari
masing-masing daerah tujuan. Masalah pokok dalam alokasi pendistribusian
produk adalah bagaimana caranya agar produk tersebut dapat melewati jalur-jalur
tertentu, dari beberapa sumber yang menyediakan produk ke masing-masing
tempat tujuan, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal
mungkin. Menurut Mustanti (2018) pengiriman produk dapat dikatakan optimal
jika didukung dengan adanya rencana pengalokasian yang tepat, sehingga akan
menghasilkan biaya transportasi yang minimum.

PT Damasloka berlokasi di Jawa Barat merupakan perusahaan manufaktur


yang bergerak dibidang furniture. Perusahaan ini mengelola mulai dari bahan
baku mentah sampai jadi dan siap untuk di pasarkan. Produk yang dihasilkan oleh
perusahaan ini berupa tempat tidur, kursi, meja, lemari, bifet, hiasan dinding dan
lain-lain yang digunakan sebagai hiasan rumah agar isi perabotan dalam rumah
lebih bervariasi dan menambah nilai estetika.

Dalam proses produksinya perusahaan ini memiliki lima pabrik yang


tersebar di wilayah Jawa Barat, PT Damasloka mendistribusikan produknya ke
beberapa wilayah di Jawa Barat seperti Bogor, Majalengka, Purwakarta,
Kuningan, Pangandaran, Banjar dan lainya. Pengiriman atau pendistribusian
dilakukan menggunakan transportasi darat. Biaya yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk pendistribusian barang cukup besar yaitu sebesar Rp.
10.750,000 selama tahun 2021, dan perusahaan belum mempunyai metode untuk
meminimumkan biaya distribusi.

Metode yang dapat digunakan dalam permasalahan ini adalah metode


Vogel’s Approximation dan Stepping Stone untuk meminimumkan biaya distribusi

1
barang. Metode pendekatan Vogel’s Approximation merupakan metode yang lebih
mudah dan lebih cepat untuk mengatur alokasi dari beberapa sumber ke daerah
tujuan (Batuwael, Pongoh, and Paendong 2019). Stepping Stone Method atau
metode batu loncatan merupakan solusi masalah transportasi dengan melakukan
perbaikan bertingkat dari solusi awal yang telah disusun. Stepping Stone Method
sangat berguna untuk penyelesaian dengan perhitungan manual. Untuk
menentukan entering variable dan leaving variable, terlebih dahulu dibuat suatu
loop tertutup bagi setiap variabel non basis. Setiap sel kosong menunjukkan suatu
variabel non basis (Subagyo 2013)

Pada penelitian ini akan diteliti alokasi optimal dari sumber-sumber ke


tujuan-tujuan agar biaya yang dihasilkan menjadi optimal dan biaya yang
dikeluarkan oleh PT Damasloka menjadi minimum.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk


mengangkat judul “Optimalisasi Biaya Transportasi Pengiriman Produk Furniture
Pada PT Damasloka Menggunakan Metode VAM (Vogel’s Approximation
Method) dan Stepping Stone Method”.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka persoalan yang akan
dibahas adalah bagaimana mengoptimalkan pengalokasian produk untuk
meminimumkan biaya pendistribusian pada PT Damasloka dengan menerapkan
Metode Vogel’s Approximation dan Stepping Stone Method.

I.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk meminimumkan biaya distribusi produk-
produk furniture dengan mengalokasikan produk secara optimal pada PT
Damasloka dengan menerapkan metode Vogel’s Approximation dan Stepping
Stone Method.

I.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi peniliti, dapat menambah wawasan, pemahaman dan pengetahuan


tentang optimasi biaya transportasi dalam pendistribusian barang.

2
2. Bagi peniliti lain, dapat digunakan sebagai sumber informasi, referensi dan
perbandingan untuk melakukan penelitian lain yang sejenis.
3. Bagi Perusahaan, dapat digunakan sebagai sumber informasi dan bahan
pemikiran baru dalam mengoptimalkan biaya distribusi agar memperoleh
keuntungan yang maksimum.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Program Linier (Linear Programming)


II.1.1.1 Pengertian Program Linier
Program linier merupakan model matematik untuk mendapatkan alternatif
penggunaan terbaik atas sumber-sumber organisasi. Kata sifat linier digunakan
untuk menunjukkan fungsi-fungsi matematik yang digunakan dalam bentuk linier
dalam arti hubungan langsung dan persis proporsional. Program menyatakan
penggunaan teknik matematik tertentu. Jadi pengertian program linier adalah
suatu teknik perencanaan yang bersifat analitis yang analisisnya menggunakan
model matematis, dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif
pemecahan optimum terhadap persoalan (Aminudin 2005)

Program linier adalah suatu metode analitik paling terkenal dan yang
merupakan suatu bagian pada kelompok teknik-teknik yang disebut dengan
programisasi matematik. Pada umumnya, metoda-metoda programasi matematikal
dirancang untuk mengalokasikan berbagai sumber daya yang terbatas di antara
berbagai alternatif penggunaan sumber daya-sumber daya tersebut agar berbagai
tujuan yang telah ditetapkan, biasanya maksimal laba atau minimisasi biaya
dicapai atau dioptimalkan (Handoko 2000).

Metode program linier merupakan metode-metode bersifat matematis,


yang dapat dipergunakan untuk membantu dalam pemecahan masalah yang rumit
dan kompleks, seperti tentang scheduling dan pengalokasian faktor-faktor
produksi yang terdapat dalam sistem produksi, serta masalah-masalah produksi
dan operasi lainnya (Assauri 1999)

Program linier merupakan suatu model umum yang dapat digunakan


dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara
optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan untuk memilih
atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukannya, di mana

4
masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya
terbatas (Subagyo P, Asri M, Handoko T, 1991).

I.1.1.1.2 Tujuan Program Linier


Tujuan program linier ialah mencari pemecahan persoalan-persoalan yang
timbul didalam perusahaan, yakni mencari keadaan yang optimal dengan cara
menghitung batasan yang ada. Adapun dua jenis penyelesaian yang sering
digunakan dalam metode pemrograman linier antara lain penyelesaian dengan
metode grafik dan metode simpleks.

Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
memecahkan pemasalahan program linier. Metode ini menggunakan pendekatan
grafik dalam pengambilan keputusannya, dimana seluruh fungsi kendala dibuat
dalam satu bagian gambar kemudian diambil keputusan yang optimum. Metode
ini terbatas pada pemakaian untuk dua variabel keputusan, apabila memiliki lebih
dari dua variabel keputusan maka metode ini tidak dapat digunakan.

Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program


linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan
yang berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya secara optimal. Metode
simpleks digunakan untuk mencari nilai optimal dari program linier yang
melibatkan banyak pembatas (constraint) dan banyak variabel (lebih dari dua
variabel). Salah satu contoh metode simpleks adalah metode transportasi. Metode
transportasi lebih efisien dalam memecahkan persoalan transportasi.

II.2 Metode Transportasi


2.2.1 Definisi Metode Transportasi
Metode transportasi merupakan bagian dari program linier yang digunakan
untuk mengatur dan mendistribusikan sumber-sumber yang menyediakan produk
ke tempat-tempat yang membutuhkan untuk mencapai efesiensi biaya transportasi.
Distribusi dilakukan sedemikian rupa sehingga permintaan dari beberapa tempat
tujuan dapat dipenuhi dari beberapa sumber yang ada. Alokasi produk harus diatur
sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber
ke tempat tujuan yang berbeda-beda dan dari beberapa sumber ke suatu tempat
tujuan yang berbeda (Andi Wijaya, 2012).

5
2.2.2 Tujuan Metode Transportasi
Metode transportasi digunakan untuk memecahkan masalah dalam dunia
usaha seperti masalah pembelanjaan modal, analisis lokasi dan alokasi dana untuk
investasi. Metode transportasi diharapkan mampu meminimumkan biaya tempat
tujuan dengan biaya yang paling minimum. Masing-masing sumber tersebut
mempunyai kapasitas pengiriman tertentu, sedangkan masing-masing tempat
tujuan ini mempunyai permintaan dalam jumlah tertentu pula (M.N Nasution,
2008).

2.2.3 Persoalan Transportasi


Persoalan transportasi merupakan persoalan program linier. Bahkan
aplikasi dari teknik program linier pertama kali ialah dalam merumuskan
persoalan transportasi dan memecahkannya. Persoalan transportasi yang dasar
pada mulanya dikembangkan oleh F. L. Hitchcock pada tahun 1941 dalam
studinya yang berjudul The Distribution of a Product from Several Sources to
Numerous Locations (Johannes Supranto, 1988).

Persoalan transportasi pertama kali diformulasikan sebagai suatu prosedur


khusus untuk mendapatkan program biaya minimum dalam mendistribusikan unit
yang homogen dari suatu produk atas sejumlah titik penawaran (sumber) ke
sejumlah titik permintaan (tujuan). Semua ditempatkan pada sumber dan tujuan
yang berbeda secara geografis (Aminudin 2005)

Formulasi paling awal dari persoalan dasar dipelopori oleh F.L Hitchock
pada tahun 1941 dalam studinya yang berjudul The Distribution of a Product
from Several Sources to Numerous Localities. Ini merupakan ciri dari persoalan
transportasi yaitu mengangkut sejenis produk tertentu seperti daging, telur,
minyak, pupuk, semen dan jenis produk lainnya dari beberapa daerah asal seperti
pusat produksi, depot minyak, gudang barang ke beberapa daerah tujuan seperti
pasar, tempat proyek dan pemukiman. Pengaturan transportasi harus dilakukan
sedemikian rupa agar jumlah biaya transportasi minimum (Supranto, 1988).

Ciri-ciri khusus persoalan transportasi adalah (Bulolo, 2016):

1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu.

6
2. Jumlah barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta
oleh setiap tujuan besarnya tertentu.
3. Jumlah barang yang didistribusikan dari suatu sumber ke suatu tujuan,
besarnya sesuai dengan permintaan.
4. Biaya pendistribusian barang dari suatu sumber ke sesuatu tujuan besarnya
tertentu.

2.2.4 Model Permasalahan Transportasi


Model transportasi dari sebuah jaringan dengan m sumber dan n tujuan
disajikan pada gambar dibawah. Node mewakili sebuah sumber dan tujuan. Panah
mewakili rute pengiriman barang. 𝑎𝑖 adalah jumlah pemasokan dari sumber 𝑖 dan
𝑏𝑗 adalah jumlah permintaan dari sumber tujuan 𝑗. 𝑐𝑖𝑗 adalah biaya unit
transportasi antara sumber 𝑖 ke tujujan 𝑗. 𝑥𝑖𝑗 mewakili jumlah barang yang
dikirimkan dari sumber 𝑖 ke tujuan 𝑗.

Gambar 2.1 Jaringan Model Transportasi

Masalah transportasi untuk mencari nilai minimum dapat dirumuskan


sebagai berikut (Sitorus, 1997):

m n
Minimumkan Z =∑ ∑ c ij x ij
i=1 j=1

7
Dengan kendala:

n
Pemasokan: ∑ cij ≤a i
j=1

m
Permintaan : ∑ x ij ≥ bi
i=1

x ij ≥ 0

Keterangan:

m = Tempat asal barang diangkut.

N = Tempat tujuan pengiriman barang.

x ij = jumlah barang yang harus diangkut dari tempat asal i ke tempat tujuan j.

c ij = biaya angkut per unit barang dari temepat asal i ke tempat tujuan j.

ai = jumlah pemasokan pada sumber i.

bj = jumlah permintaan pada tujuan j.

i = sumber ke i, i = 1, 2, 3, …, n.

j = tujuan ke j, j= 1, 2, 3, …, m.

Karena bentuk masalah transportasi yang khas, maka masalah transportasi


dapat ditempatkan dalam suatu tabel khusus yang dinamakan tabel transportasi.
Tabel transportasi merupakan model yang dapat membantu untuk memahami
persoalan transportasi dengan tepat. Tabel tersebut memiliki 𝑚×𝑛 sel. Biaya
transportasi per unit barang 𝐶𝑖𝑗 dicatat pada sel kecil di bagian kanan atas setiap
sel. Permintaan dari setiap tujuan terdapat pada baris paling bawah, sementara
penawaran setiap sumber dicatat pada kolom paling kanan. Variabel 𝑋𝑖𝑗 pada
setiap kotak menunjukkan jumlah barang yang diangkut dari sumber i ke tujuan j.
Bentuk umum dari tabel transportasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1 Tabel Persoalan Transportasi

8
Gambar 2.2 Jaringan Model Transportasi dari 3 Sumber ke 3 Tujuan

Formulasi program linier dari model di atas adalah:

Minimumkan:

3 3
Z=∑ ∑ c ij x ij
i=1 j=1

Z=c 11 x11 + c 12 x 12+c 13 x 13 +c 21 x 21+ c22 x22 +c 23 x 23 +c 31 x 31+ c32 x 32 +c 33 x 33

Dengan kendala:

9
Pemasokan:

∑ x ij ≤ ai ; i=1,2,3 ;
j=1

x 11 + x 12 + x 13 ≤ a1

x 21+ x 22+ x23 ≤ a2

x 31+ x 32+ x33 ≤ a3

Permintaan:

∑ x ij ≥ b j ; j=1,2,3 ;
i=1

x 11 + x 21+ x 31 ≥ b1

x 12+ x 22+ x32 ≥b 2

x 13+ x 23 + x 33 ≥ b3

2.2.5 Keseimbangan Transportasi


Suatu model transportasi dapat dikatakan seimbang apabila total
pemasokan (supply) sama dengan total permintaan (demand). Dengan kata lain:

m n

∑ ai=∑ b j
i=1 j=1

Keterangan:

ai = jumlah pemasokan pada sumber i.

bj = jumlah permintaan pada tujuan j.

i =1, 2, 3, …, 𝑚

j =1, 2, 3, …, 𝑛

Dalam persoalan transportasi, batasan tidak selalu terpenuhi atau dengan


kata lain jumlah pemasokan yang tersedia lebih besar atau lebih kecil daripada
jumlah permintaan. Jika hal ini terjadi, maka model persoalan transportasi disebut
sebagai model yang tidak seimbang. Batasan di atas ditemukan karena menjadi

10
dasar dalam pengembangan teknik transportasi. Namun, setiap persoalan
transportasi dapat dibuat seimbang dengan memasukkan variable dummy.

Jika total permintaan melebihi total pemasokan maka dibuat suatu variabel
dummy yang akan memenuhi kekurangan total pemasokan yaitu sebesar:

n m

∑ b j −∑ ai
j=1 i=1

Keterangan:

ai = jumlah pemasokan pada sumber i.

bj = jumlah permintaan pada tujuan j.

i =1, 2, 3, …, 𝑚

j =1, 2, 3, …, 𝑛

Sebaliknya, jika total pemasokan melebihi total permintaan maka dibuat


suatu variabel dummy yang akan memenuhi kekurangan total permintaan yaitu
sebesar:

m n
dummy =∑ ai=∑ b j
i=1 j=1

Keterangan:

ai = jumlah pemasokan pada sumber i.

bj = jumlah permintaan pada tujuan j.

i =1, 2, 3, …, 𝑚

j =1, 2, 3, …, 𝑛

Biaya Distribusi per unit (𝐶𝑖𝑗) dari variabel dummy ke seluruh tujuan
adalah nol. Hal ini dapat dipahami karena variabel dummy tidak terjadi
pengiriman.

11
2.2.6 Metode Transportasi Vogel’s Approximation
Metode Vogel’s Approximation adalah metode heuristik dan biasanya
memberikan pemecahan awal yang baik dari pada metode penyelesaian awal
lainnya. Pada beberapa kasus, solusi awal yang diperoleh melalui metode Vogel’s
Approximation akan menjadi optimum. Metode ini melakukan alokasi dalam
suatu cara yang akan meminimumkan penalty (opportunity cost) dalam memilih
sel yang salah untuk suatu alokasi (Aminudin, 2005).

Langkah-langkah pada metode Vogel’s Approximation adalah (Jong Jek


Siang, 2011):

1. Pada tiap baris dan kolom, hitunglah selisih 2 sel dengan biaya yang
terkecil.
2. Tentukan baris/kolom hasil langkah (1) yang selisihnya terbesar. Jika
terdapat lebih dari 1, pilihlah sembarang.
3. Pada baris/kolom yang terpilih, isikan barang semaksimum mungkin pada
sel dengan biaya terkecil. Hapuskan baris/kolom yang dihabiskan karena
pengisian tersebut pada perhitungan berikutnya. Jika baris dan kolom
terhapus bersamaan, tambahkan sebuah variabel dummy.
4. Ulangi langkah (1)-(3) hingga semua permintaan/persediaan habis.

Kelebihan metode VAM:

1. Metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk mengatur pengalokasian
dari beberapa sumber ke berbagai daerah tujuan.
2. Menghasilkan pemecahan awal yang mendekati hasil optimum dibanding
metode-metode yang lain.

Kekurangan metode VAM adalah proses iterasi yang dilakukan lebih rumit.

2.2.7 Metode Transportasi Stepping Stone


Metode Stepping Stone adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan untuk
menekan biaya transportasi dengan mengalokasikan sumber daya ke variabel
nonbasis yang memungkinkan terjadinya perbaikan, hingga tercapainya
pemecahan optimal. Dalam penerapan metode Stepping Stone, setiap sel kosong
menunjukkan suatu variabel nonbasis yang akan dialokasikan harus memberi

12
sumbangan dalam penurunan nilai fungsi. Setiap variabel nonbasis yang telah
dialokasikan akan mengakibatkan jumlah alokasi variabel basis berkurang dan
bertambah. Untuk menentukkan variabel nonbasis mana yang akan dialokasikan,
harus menggunakan jalur tertutup (Silaen 2018).

Langkah-langkah pengujian metode Stepping Stone adalah sebagai berikut


(Heizer and Barry 2005):

1. Isi tabel dengan hasil solusi awal.


2. Harus dipastikan bahwa jumlah sel yang terisi harus ada ¿, dimana m
adalah banyak sumber dan n adalah banyak tujuan.
3. Pilihlah kotak manapun yang tidak terpakai untuk dievaluasi.
4. Dimulai dari kotak yang tidak terpakai, telusurilah sebuah jalur tertutup
yang kembali ke kotak awal melalui kotak-kotak yang sekarang ini yang
sedang digunakan (yang diizinkan hanyalah gerakan vertikal dan
horizontal). Walaupun demikian, boleh melangkahi kotak manapun baik
kosong ataupun berisi.
5. Mulai dengan tanda plus (+) pada kotak yang tidak terpakai, tempatkan
secara bergantian tanda plus (+) dan tanda minus (-) pada setiap kotak
pada jalur yang tertutup yang baru saja dilalui.
6. Hitunglah indeks perbaikan dengan cara menambahkan biaya unit yang
ditemukan pada setiap kotak yang berisi tanda plus (+), dilanjutkan dengan
mengurangi biaya unit pada setiap kotak berisi tanda minus (-).
7. Ulangi langkah 1 hingga 4 sampai semua indeks perbaikan untuk semua
kotak yang tidak terpakai sudah dihitung. Jika semua indeks yang dihitung
lebih besar atau sama dengan nol, maka solusi optimal sudah tercapai. Jika
belum, maka solusi sekarang dapat terus ditingkatkan untuk mengurangi
biaya pengiriman total.

Kelebihan metode Stepping Stone adalah pengerjaannya sederhana karena


mengevaluasi sel kosong untuk indeks perbaikan.

Kekurangan metode Stepping stone:

13
1. Cara pengerjaan metodenya membutuhkan ketelitian terutama dalam
menentukan hasil dari perhitungan biaya-biaya sel kosong.
2. Untuk menghitung indeks perbaikan bagi pemecahan tertentu, dalam
metode Stepping Stone harus mencari jalur terpendek untuk tiap sel
kosong.

14
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

Analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk


menginterprestasikan data-data yang telah dikumpulkan dari perusahaan dan
diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat dan dapat dijadikan
alternatif dalam pengambilan keputusan.

Langkah-langkah untuk menganalisis adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data yang terdiri dari data pendistribusian produk-produk


furniture pada tahun 2021 yang meliputi lokasi pabrik serta biaya
transportasI pendistribusian, jumlah permintaan produk dan jumlah
persediaan produk.
2. Membuat jaringan transportasi dan tabel transportasi dari data yang sudah
dikumpulkan.
3. Menentukan penyelesaian dengan metode Vogel’s Approximation dan
Stepping Stone.
4. Mencari penyelesaian optimal menggunakan metode Vogel’s
Approximation dan Stepping Stone.

III.1 Hasil dan Pembahasan


3.1.1 Data Kapasitas Produksi PT Damasloka
Dalam kegiatan pendistribusian hasil produksi produk furniture PT
Damasloka memiliki daerah distribusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Data lokasi dan kapasitas produksi barang di masing masing pabrik pada tahun
2021 dapat dilihat pada tabel 2.2.

15
Tabel 3.2 Kapasitas Produksi Produk Furniture Tahun 2021

Pabrik Kapasitas produksi barang (Supply) per minggu


Bandung 200 pcs
Ciamis 180 pcs
Garut 120 pcs
Sumedang 130 pcs
Tasikmalaya 120 pcs
Jumlah 750 pcs
Sumber: PT Damasloka, 2021

3.1.2 Data Permintaan Barang


Data permintaan merupakan data produk-produk furniture yang
didistribusikan oleh PT Damasola kepada para distributor resmi milik PT
Damasloka. Adapun data permintaan yang dikumpulkan adalah data permintaan
produk furniture pada tahun 2021. Data permintaan produk furniture dari masing-
masing pabrik ke distributor resmi pada tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 3.3 Penyaluran Permintaan Produksi Produk Furniture Tahun 2021

Daerah Distribusi Permintaan barang (Demand) per minggu


Bogor 160 pcs
Majalengka 120 pcs
Purwakarta 130 pcs
Kuningan 110 pcs
Pangandaran 120 pcs
Banjar 110 pcs
Jumlah 750 pcs
Sumber: PT Damasloka, 2021

3.1.3 Data Biaya Transportasi dari Pabrik ke Daerah Distribusi


Data biaya transportasi dari pabrik ke daerah distributor resmi milik PT
Damasloka, merupakan biaya yang berhubungan dengan pengangkutan produk
furniture. Biaya transportasi yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan biaya
pengiriman produk-produk furniture tiap pcs dari pabrik ke distributor resmi milik
PT Damasloka.

16
Pendistribusian produk-produk furniture tiap pcs dari pabrik ke distributor
resmi milik PT Damasloka menggunakan jasa angkutan darat yaitu kendaraan
roda enam. Data biaya transportasi dari pabrik ke distributor resmi milik PT
Damasloka tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 3.4 Biaya Transportasi dari Pabrik ke Daerah Distributor Resmi Milik PT
Damasloka Tahun 2021

Biaya Tranportasi (Rp/Pcs)


Dari
Bogor Majalengka Purwakarta Kuningan Banjar Pangandaran
Bandung 5000 8000 7000 4000 5000 6000
Ciamis 7000 8000 9000 7000 8000 8000
Garut 8000 10000 12000 10000 4000 11000
Sumedang 12000 10000 12000 11000 7000 10000
Tasikmalaya 5000 6000 8000 7000 9000 2000
Sumber: PT Damasloka, 2021

III.2 Pengolahan Data


Pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan pada penilitian akan
dilakukan melalui beberapa tahap. Data-data yang diperoleh dari PT Damasloka
dibuat menjadi jaringan transportasi dan tabel transportasi, yang mana tujuan
pembuatananya adalah untuk meringkas dan menyajikan dengan jelas data-data
tersebut.

Pengolahan data permintaan yang dikirim dari tiap sumber ke tiap tujuan
dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 3.5 Data permintaan yang dikirim dari tiap sumber ke tiap tujuan Tahun
2021

Kapasita
Daerah Distribusi
s
Pabrik
Bogo Majalengk Purwakart Kuninga Pangandara Banja
r a a n n r
Bandung 5 8 7 4 5 6 200
Ciamis 7 8 9 7 8 8 180
Garut 8 10 12 10 4 11 120
Sumedang 12 10 12 11 7 10 130
Tasikmalay
a
5 6 8 7 9 2 120
Permintaan 160 120 130 110 120 110 750
Sumber: PT Damasloka, 2021

17
Data yang diperoleh pada tabel 2.5 dapat dibuat model matematis dengan
fungsi tujuan dan fungsi kendala sebagai berikut:

Fungsi Tujuan:

Minimumkan:

5 6
Z=∑ ∑ c ij x ij
i=1 j=1

Z=c 11 x11 + c 12 x 12+c 13 x 13 +c 14 x 14 +c 15 x 15 +c 16 x 16

c 21 x 21+ c 22 x 22+c 23 x 23 +c 24 x 24 +c 25 x25 +c 26 x 26

c 31 x 31+ c 32 x32 +c 33 x 33 +c 34 x 34 +c 35 x 35+ c 36 x 36

c 41 x 41 +c 42 x 42+c 43 x 43+ c 44 x 44 +c 45 x 45+ c 46 x 46

c 51 x 51+ c 52 x52 +c 53 x 53 +c 54 x 54 +c 55 x 55+ c 56 x 56

Dengan batasan:

∑ x ij ≤ ai , i=1,2,3,4,5
j=1

x 11 + x 12+ x 13+ x14 + x 15 + x16 ≤ 200

x 21+ x 22+ x23 + x 24 + x 25 + x 26 ≤ 180

x 31+ x 32+ x33 + x 34+ x35 + x 36 ≤ 120

x 41+ x 42+ x 43 + x 44 + x 45+ x 46 ≤130

x 51+ x 52+ x53 + x 54+ x55 + x 56 ≤ 120

∑ x ij ≥ bi , j=1,2,3,4,5,6
i=1

x 11 + x 21+ x 31+ x 41+ x 51 ≥ 160

x 12+ x 22+ x32 + x 42+ x 52 ≥ 120

x 13+ x 23 + x 33 + x 43 + x 53 ≥ 130

18
x 14+ x24 + x 34 + x 44 + x 54 ≥ 110

x 15+ x 25 + x 35 + x 45 + x 55 ≥ 120

x 16+ x26 + x 36+ x 46+ x 56 ≥110

x ij ≥ 0 untuk semua idan j

Keterangan:

x ij = jumlah barang yang harus diangkut dari tempat asal i ke tempat tujuan j.

c ij = biaya angkut per unit barang dari temepat asal i ke tempat tujuan j.

ai = jumlah kapasitas pada sumber i.

bj = jumlah permintaan pada tujuan j.

i = sumber ke i, i = 1, 2, 3,4,5.

j = tujuan ke j, j= 1, 2, 3, …, 6.

Tabel 3.6 Data Kapasitas Perusahaan, Data Penyaluran ke Distributor dan biaya
transportasi produk furniture dari Pabrik ke Distributor Tahun 2021

Kapasit
Daerah Distribusi
as
Pabrik
Bog Majaleng Purwaka Kuning Panganda Banj
or ka rta an ran ar
Bandung 5 8 7 4 5 6 200
Ciamis 7 8 9 7 8 8 180
Garut 8 10 12 10 4 11 120
Sumedan
12 10 12 11 7 10 130
g
Tasikmal
5 6 8 7 9 2 120
aya
Perminta
160 120 130 110 120 110 750
an
Sumber: PT Damasloka, 2021

Tabel 3.7 Alokasi Kapasitas dan Permintaan dengan Metode Vogel’s Approximation

Daerah Distribusi Kapasitas


Pabrik Pangandara
Bogor Majalengka Purwakarta Kuningan Banjar
n
Bandung 90 5 - 8 - 7 110 4 - 5 - 6 200
Ciamis 60 7 - 8 120 9 - 7 - 8 - 8 180

19
Garut - 8 - 10 - 12 - 10 120 4 - 11 120
Sumedang - 12 120 10 10 12 - 11 - 7 - 10 130
Tasikmalaya 10 5 - 6 - 8 - 7 - 9 110 2 120
Permintaan 160 120 130 110 120 110 750
Sumber: Olah Data 2021

Penyelesaian:
Iterasi I
1. Opportunity Cost
Op. B1 = 5-4 = 1 Op. K1 = 7-5 = 2
Op. B2 = 8-7 = 1 Op. K2 = 8-6 = 2
Op. B3 = 8-4 = 4 Op. K3 = 8-7 = 1
Op. B4 = 10-7 = 3 Op. K4 = 7-4 = 3
Op. B5 = 5-2 = 3 Op. K5 = 5-4 = 1
Op. K6 = 6-2 = 4
2. Opportunity Cost Terbesar
Op. Baris
Op. B3 = 4
Iterasi II
1. Opportunity Cost
Op. B1 = 5-4 = 1 Op. K1 = 7-5 = 2
Op. B2 = 8-7 = 1 Op. K2 = 8-6 = 2
Op. B4 = 11-10 = 1 Op. K3 = 8-7 = 1
Op. B5 = 5-2 = 3 Op. K4 = 7-4 = 3
Op. K6 = 6-2 = 4
Opportunity Cost Terbesar
Op. Kolom
Op. K6 = 4
Iterasi III
1. Opportunity Cost
Op. B1 = 5-4 = 1 Op. K1 = 7-5 = 2
Op. B2 = 8-7 = 1 Op. K2 = 8-6 = 2
Op. B4 = 11-10 = 1 Op. K3 = 8-7 = 1
Op. B5 = 5-2 = 3 Op. K4 = 7-4 = 3
2. Opportunity Cost Terbesar
Op. Baris
Op. B5 = 3
Iterasi IV

20
1. Opportunity Cost
Op. B1 = 5-4 = 1 Op. K1 = 7-5 = 2
Op. B2 = 8-7 = 1 Op. K2 = 8-6 = 2
Op. B4 = 11-10 = 1 Op. K3 = 8-7 = 1
Op. K4 = 7-4 = 3

2. Opportunity Cost Terbesar


Op. Kolom
Op. K4 = 3
Iterasi V
1. Opportunity Cost
Op. B1 = 5-4 = 1 Op. K1 = 7-5 = 2
Op. B2 = 8-7 = 1 Op. K2 = 8-6 = 2
Op. B4 = 11-10 = 1 Op. K3 = 8-7 = 1
2. Opportunity Cost Terbesar
Op. Kolom
Op. K1 = 2
Iterasi VI
1. Opportunity Cost
Op. B2 = 8-7 = 1 Op. K1 = 7-5 = 2
Op. B4 = 11-10 = 1 Op. K2 = 8-6 = 2
Op. K3 = 8-7 = 1
2. Opportunity Cost Terbesar
Op. Kolom
Op. K1 = 2
Iterasi VII
1. Opportunity Cost
Op. B2 = 8-7 = 1 Op. K1 = 12-7 = 5
Op. B4 = 11-10 = 1 Op. K2 = 8-6 = 2
Op. K3 = 12-9 = 3
2. Opportunity Cost Terbesar
Op. Kolom
Op. K1 = 5
Iterasi VIII
1. Opportunity Cost
Op. B2 = 8-7 = 1 Op. K2 = 8-6 = 2
Op. B4 = 11-10 = 1 Op. K3 = 12-9 = 3

21
2. Opportunity Cost Terbesar
Op. Kolom
Op. K3 = 3

Iterasi IX
1. Opportunity Cost
Op. B2 = 8-7 = 1 Op. K2 = 10-8 = 2
Op. B4 = 12-10 = 2 Op. K3 = 12-9 = 3

2. Opportunity Cost Terbesar


Op. Kolom
Op. K3 = 3
Iterasi X
1. Opportunity Cost
Op. B2 = 8-7 = 1 Op. K2 = 10-8 = 2
Op. B4 = 12-10 = 2

2. Opportunity Cost Terbesar


Op. Baris
Op. B4 = 2
Tabel 3.8 Alokasi Kapasitas dan Permintaan dengan Metode Stepping Stone

Sumber: Olah Data 2021


A. Membuat jalur tertutup
1. X 12 → X 13 → X 3 3 → X 3 2 → X 12=+8−7+12−10=3
2. X 22 → X 2 6 → X46 → X4 2 → X 22=+8−8+10−10=0
3. X 36 → X 3 1 → X 4 1 → X 4 6 → X 3 6=+11−8+ 12−10=5
4. X 4 1 → X 4 5 → X 5 5 → X 51 → X 4 1=+12−7+9−5=9
5. X 52 → X 5 6 → X 16 → X 12 → X 5 2=+6−2+6−8=2

22
Karena nilai jalur positif semua jadi iterasi berhenti, dan biaya pengiriman
tersebut sudah optimal.

23
III.3 Pembahasan
Maka biaya minimum dengan menggunakan persamaan menurut Sitorus
(1997) pada metode Vogel’s Approximation adalah:
Z = c11 x11 + c14 x 14 +c 21 x21 + c 23 x23 + c 35 x35 + c 42 x 42 + c43 x 43 + c51 x 51 + c56 x 56

Z = 90×5+110×4+60×7+120×9+120×4+120×10+10×12+10×5+110×2
Z = 4.460.000
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua kapasitas dan permintaan telah
terpenuhi. Berdasarkan metode Vogel’s Approximation, barang didistribusikan
dari Bandung menuju Bogor sebanyak 90 pcs, dari Bandung menuju Kuningan
sebanyak 110 pcs, dari Ciamis menuju Bogor sebanyak 60 pcs, dari Ciamis
menuju Purwakarta sebanyak 120 pcs, dari Garut menuju Pangandaran sebanyak
120 pcs, dari Sumedang menuju Majalengka sebanyak 120 pcs, dari Sumedang
menuju Purwakarta sebanyak 10 pcs, dari Tasikmalaya menuju Bogor sebanyak
10 unit, dan dari Tasikmalaya menuju Banjar sebanyak 110 pcs, dengan total
biaya minimum yang dikeluarkan oleh PT damasloka dalam mendistribusikan
produknya sebesar Rp. 4.460,000.
Maka biaya minimum dengan menggunakan metode Stepping Stone
adalah sebagai berikut.
Z = 5×90+4×110+7×60+9×120+4×120+10×120+12×10+5×10+2×110 = 4.460.000

Dari tabel perhitungan Stepping Stone diatas dapat dilihat bahwa hasil dari
perhitungan tidak ditemukkan negatif (penghematan biaya), maka proses eksekusi
telah selesai sehingga semua kapasitas dan permintaan telah terpenuhi.
Berdasarkan metode Stepping Stone, karena barang telah terpenuhi sehingga
barang dapat didistribusikan dari Bandung menuju Bogor sebanyak 90 pcs, dari
Bandung menuju Kuningan sebanyak 110 pcs, dari Ciamis menuju Bogor
sebanyak 60 pcs, dari Ciamis menuju Purwakarta sebanyak 120 pcs, dari Garut
menuju Pangandaran sebanyak 120 pcs, dari Sumedang menuju Majalengka
sebanyak 120 pcs, dari Sumedang menuju Purwakarta sebanyak 10 pcs, dari
Tasikmalaya menuju Bogor sebanyak 10 unit, dan dari Tasikmalaya menuju
Banjar sebanyak 110 pcs, dengan total biaya minimum yang dikeluarkan oleh PT
damasloka dalam mendistribusikan produknya sebesar Rp. 4.460,000.

24
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil perhitungan diperoleh biaya distribusi dengan menggunakan


metode Vogel’s Approximation dan Stepping Stone adalah sebesar Rp.
4.460,000. Dimana hasil dari kedua metode ini menunjukan bahwa
menggunakan kedua metode ini dalam menghitung biaya transportasi
dapat mengoptimalkan pendistribusian barang sampai ke lokasi tujuan.
2. Total biaya pendistribusian produk-produk furniture seperti tempat tidur,
kursi, meja, lemari, bifet, hiasan dinding dan lain-lain yang dikeluarkan
perusahaan adalah sebesar Rp. 10.750,000, maka perusahaan dapat
menghemat biaya distribusi hasil produksi perusahaan sebesar Rp.
6.290,000 pada tahun 2021 atau sebesar Rp. 524.167 per bulan.
3. Perhitungan biaya distribusi dengan menggunakan metode Vogel’s
Approximation dan Stepping Stone dapat menguntungkan perusahaan.
4. Berdasarkan hasil penentuan solusi optimal produk-produk furniture
didistribusikan dari Bandung menuju Bogor sebanyak 90 pcs, dari
Bandung menuju Kuningan sebanyak 110 pcs, dari Ciamis menuju Bogor
sebanyak 60 pcs, dari Ciamis menuju Purwakarta sebanyak 120 pcs, dari
Garut menuju Pangandaran sebanyak 120 pcs, dari Sumedang menuju
Majalengka sebanyak 120 pcs, dari Sumedang menuju Purwakarta
sebanyak 10 pcs, dari Tasikmalaya menuju Bogor sebanyak 10 unit, dan
dari Tasikmalaya menuju Banjar sebanyak 110 pcs.

IV.2 Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan, disarankan kepada perusahaan dapat
menerapkan metode Vogel’s Approximation ataupun Stepping Stone dalam
menentukan biaya distribusi optimal, karena dengan metode tersebut dapat
menghemat biaya distribusi dalam perusahaan dan membuat keuntungan
perusahaan dapat lebih maksimal.

25
DAFTAR PUSTAKA

Afiani, Marie, Susi Setiawani, and Toto Bara Setiawan. 2019. “Penerapan
Modified Vogel’S Approximation Method (Mvam) Untuk Meminimumkan
Biaya Transportasi (Studi Kasus: Pabrik Tahu Taufik).” Jurnal Matematika,
Statistika dan Komputasi 16(2): 143.
Amaliah, Bilqis. 2016. “Metode Max Min Vogel ’ S Approximation Method
Untuk Menemukan.” (January).

Aminudin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga.


Ardhyani, Ika Widya. 2017. “MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI
PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE
TRANSPORTASI (Studi Kasus Di PT. X Krian).” Teknika: Engineering and
Sains Journal 1(2): 95.
Arifin, Leony Sisilia, Marline Paendong, and Yohanes Langi. 2017.
“Implementasi Model Transportasi Pada Distribusi LPG (Liquid Petroleum
Gas) 3 Kg Di Sulawesi Utara.” d’CARTESIAN 6(1): 45.

Assauri. 1999. Manajemen Produksi Dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Azizah, Nuril Lutvi. 2018. “Aplikasi Metode Transportasi Dalam Optimasi Biaya
Distribusi Beras Sejahtera Pada Perum Bulog Sub-Divre Sidoarjo.” Jurnal
Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika 6(1): 15–23.
Basriati, Sri, Elfira Safitri, and Dewi Sartika. 2021. “Optimization of Drinking
Water Distribution Costs Using Vogel’s Approximation Method (VAM) and
Three Modified Methods of VAM (Case Study: Sikumbang Kampar
Spring).” Numerical: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 5(2):
103–14.
https://journal.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php/numerical/article/view/1
419.

Batuwael, Gustianti, Fernando D. Pongoh, and Marline S. Paendong. 2019.


“Metode Transportasi Pada Distribusi Ikan Di Pelabuhan Perikanan Sulawesi
Utara.” d’CARTESIAN 8(2): 161.
Biaya, Pengoptimalan et al. 2018. “Implementasi Metode Vogel ’ s
Approximation Method Pada.” 3(1): 12–15.
Debarun Chakraborty. 2016. “PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI
DISTRIBUSI PADA PERUSAHAAN ROTI DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PENDEKATAN VOGEL, METODE PENDEKATAN RUSSEL
DAN METODE NWC (SUDUT BARAT LAUT) STUDI KASUS : PT.
GARDENIA SKRIPSI.” : 14–16. ejurnal.stmik-
budidarma.ac.id/index.php/inti/article/view/370.

26
Dimasuharto, Nugroho et al. 2021. “MENGGUNAKAN MODEL
TRANSPORTASI DAN METODE STEPPING STONE.” 7(2): 81–88.
Erika, Ayu. 2019. “Perbandingan Metode Least Cost-Stepping Stone Dan Metode
Vam-Modi Pada Pengoptimalan Biaya Distribusi Barang (Studi Kasus: Pt.
Mega Eltra Cabang Medan).”

Handoko. 2000. Manajemen Personalia Dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:


BPFE.

Heizer, Jay, and Render Barry. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi.


Jakarta: Salemba Empat.
Hermanto, Nico, Eni Heni Hermaliani, and Entin Sutinah. 2017. “Vogell’s
Aproximation Method Dalam Optimalisasi Biaya Transportasi Pengiriman
Koran Pada PT Arah Medialog Pembangunan.” Jurnal Teknik Komputer
AMIK BSI (JTK) III(1): 30–36.
Irvana Arofah, and Nianty Nandasari Gesthantiara. 2021. “Optimasi Biaya
Distribusi Barang Dengan Menggunakan Model Transportasi.” JMT : Jurnal
Matematika dan Terapan 3(1): 1–9.
Kasus, Studi, C V Tao, and Toba Indah. 2019. “Analisa Minimasi Biaya
Transportasi Pengiriman Barang Menggunakan Vogel ’ S Approximation
Method ( Vam ).” Pelita Informatika 18(1): 477–81.
Lhokseumawe, Politeknik Negeri et al. 2020. “Tugas Akhir Tugas Akhir.” Jurnal
Ekonomi Volume 18, Nomor 1 Maret201 2(1): 41–49.
Manurung, Arnita. 2019. “Analisis Penerapan Model Transportasi Dengan
Metode Vogel Approximation (VAM) Dengan Uji Modified Distribution
(MODI) (Studi Kasus: PT Multi Ganda Scoteknik).” : 1–71.
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/13879.

Mustanti, L. F. 2018. “Universitas Sumatera Utara Skripsi.” Analisis Kesadahan


Total dan Alkalinitas pada Air Bersih Sumur Bor dengan Metode Titrimetri
di PT Sucofindo Daerah Provinsi Sumatera Utara: 44–48.
Nugraha, Evan, and Rini Mulyani Sari. 2019. “Efektivitas Biaya Pengiriman Pada
Perusahaan Roti Dengan Menggunakan Metode Transportasi.” Jurnal
Competitive 14: 21–26.
Paulo. 2019. “OPTIMASI DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI
(STUDI KASUS PADA PABRIK THE X INDAH).” (0414059103): 1–9.
Pratama, ferina nadya. 2020. “Digital Digital Repository Repository Universitas
Universitas Jember Jember Staphylococcus Aureus Digital Digital
Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember.” Skripsi.
Putri, Eka Oktarina. 2017. “PENERAPAN METODE TRANSPORTASI VAM
DAN MODI PADA PT. DOS NI ROHA SAMARINDA Eka Oktarina Putri,

27
2017 .” Jurnal Ilmu Manajemen MULAWARMAN.
Queeny, Fheby. 2015. “Penerapan Model Transportasi Dan Distribusi Vogel’s
Approximation Method (VAM) Dan Modified Distribution (MODI) Pada
PT. Hastura Nazwa Utama Di Bantaeng.” Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanudin.
Ramadhani, Ade Syahri. 2017. “Analisa Perbandingan Least Cost Method Dan
Vogell’S Aproximation Method Untuk Optimasi Transportasi Pengiriman
Barang.” Majalah Ilmiah INTI (Informasi dan Teknologi Ilmiah) 12(2): 140–
45. ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/inti/article/view/370.
Ratnasari, Yuli, Desi Yuniarti, and Ika Purnamasari. 2019. “Optimasi
Pendistribusian Barang Dengan Menggunakan Vogel’s Approximation
Method Dan Stepping Stone Method ( Studi Kasus : Pendistribusian Tabung
Gas LPG 3 Kg Pada PT . Tri Pribumi Sejati ).” Jurnal EKSPONENSIAL
10(2): 165–74.
http://jurnal.fmipa.unmul.ac.id/index.php/exponensial/article/view/575.

Silaen, Sofar. 2018. Riset Operasi. Bogor: In Media.

Subagyo. 2013. Dasar-Dasar Operations Research. Yogyakarta: BPFE.


Suparjo. 2021. “Optimalisasi Biaya Peng Iriman Menggunakan Metode NWC ,
Least Cost Dan VAM Dengan Software POM-QM Pada Bagian Logistic PT
Gotrans Logistic International.” Scientifict Journal of Industrial Engineering
2(1): 92–98. http://jim.unindra.ac.id/index.php/sijie/article/view/114.
Tinggi, Forum Studi Transportasiantar-perguruan. 2009. “Jurnal Transportasi.”
9(April): 1–96.
Vam, Dengan, and D A N Modi. “Penentuan Biaya Optimum Pada.” 7(2): 140–
47.
Vam, Method, D A N Modified, and Distribution Method. 2015. “1) 1) 2).” 1(2).
Wahyu, Salma Rifaza, Ana Rohima, and Kristina Fitri Handayani. 2021.
“OPTIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI KAIN MENTAH DI PT PQR
MENGGUNAKAN METODE VAM ( VOGELS APPROXIMATION
METHOD ) DAN LINGO.” 1(2): 91–99.
Zulfikar, Muhammad Rifky, Andhika Putrana Isdy, and Febri Haryadi. 2021.
“ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA TRANSSHIPMENT METODE
VOGEL APPROXIMATION METHOD ( VAM ) DENGAN LINGO PADA
DISTRIBUSI SEPEDA MOTOR DI PT . ABC.” : 1–9.

28
LAMPIRAN

Metode Vogel’s Approximation (VAM)

29
Metode Stepping Stone

30

Anda mungkin juga menyukai