Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Peramalan produk-produk dan Teknik peramalan untuk permintaan

Disusun Oleh:

Dosen Pengampu:
Asra, S.Sy., M.Ag.

Mata Kuliah:
Ekonomi Manajerial

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatlkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah
EKONOMI MANAJERIAL khususnya tentang pembahasan “Peramalan produk-
produk dan Teknik peramalan untuk permintaan” sebagai bahan materi
pembelajaran. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas agar
mahasiswa terlatih untuk meningkatkan motivasi belajar. Dalam penyusunan
makalah ini kami menyampaikan banyak terimakasih kepada ibu Asra selaku
dosen pengampu mata kuliah ekonomi manajerial.
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan
baik secara teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna untuk
menyempurnakan penyusunan makalah ini. Semoga materi ini bermanfaat dan
menjadi bahan pemikiran bagi yang membutuhkan. Khususnya bagi kami selaku
pemakalah sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Lhoksemawe, 30 maret 2023

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
i
DAFTAR ISI
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN 
..........................................................................................................
..........................................................................................................
1
A. Latar Belakang
....................................................................................................
....................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah 
....................................................................................................
....................................................................................................
2
C. Tujuan Penulisan
....................................................................................................
....................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN 
..........................................................................................................
..........................................................................................................
3
A. Optimasi Ekonomi
....................................................................................................
....................................................................................................
3
B. Maksimalisasi Nilai Perusahaan
....................................................................................................
....................................................................................................
3
C. Metode Penyajian Hubungan Ekonomi
....................................................................................................
....................................................................................................
5
D. Konsep Turunan
....................................................................................................
....................................................................................................
6
E. Penggunaan Turunan untuk Memaksimumkan atau
Meminimumkan
....................................................................................................
....................................................................................................
9
F. Optimasi Fungsi dengan Nilai Majemuk
....................................................................................................
....................................................................................................
10

BAB III PENUTUP


..........................................................................................................
..........................................................................................................
11
A. Kesimpulan
....................................................................................................
....................................................................................................
11
B. Saran 
....................................................................................................
....................................................................................................
11

DAFTAR PUSTAKA
..........................................................................................................
..........................................................................................................
12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang membahas teori-teori


permintaan dan penafsiran fungsi permintaan. Teori permintaan yang membahas tentang apa
yang dimaksud dengan permintaan dan hukum permintaan. Penafsiran fungsi permintaan
juga sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan untuk menganalisis kebijkan penjualan
perusahaan dan menganalisis daya beli individu dan masyarakat.

Dalam prakteknya, informasi fungsi permintaan suatu produk tidak selalu mudah
untuk diperoleh, oleh karena itu untuk memperoleh informasi mengenai fungsi permintaan,
pengambilan keputusan dapat melalui berbagai cara atau metode,bebebapa di antarnya adalah
seperti melakukan penelitian mendalam di pasar serta melalui pendekatan statistik.

Penaksiran permintaan berkaitan dengan cara memperoleh nilai parameter pada fungsi
permintaan yang sesuai pada kondisi saat ini. Dan peramalan merupakan kegiatan untuk
memperkirakan sesuatu yang belum terjadi (Pangestu, 2000). Peramalan menjadi kegiatan
yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan agar mampu memenuhi kebutuhan dan
permintaan pelanggan terhadap produk pada masa yang akan datang.

Ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen


akan menjadikan perusahaan kehilangan peluang mendapatkan laba dari konsumen,
sebaliknya produksi yang berlebihan akan membuat perusahaan merugi karena harus
mengeluarkan biaya untuk inventory. Maka dari itu, dibutuhkan metode peramalan yang
memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan memiliki error yang minimum.

Metode peramalan yang sering digunakan oleh perusahaan hanya mengolah data
masalalu saja (time series) tanpa mempertimbangkan faktor dari luar yang memengaruhi.
Sehingga apabila faktor-faktor tersebut memiliki nilai yang mampu memengaruhi opini
konsumen untuk membeli atau tidak membeli produk, tidak mampu di deteksi oleh metode
peramalan time series yang menyebabkan perusahaan merugi.

Peramalan (forecasting) merupakan suatu kegiatan untuk memprediksi apa yang akan terjadi
di masa mendatang dengan memperhatikan dan mempertimbangkan data-data yang tersedia
dari masa lampau. Peramalan kerap kali digunakan sebagai perencanaan dan operasi kontrol
dalam berbagai bidang seperti manajemen produksi, sistem inventori, kontrol kualitas,
perencanaan keuangan, dan analisis investasi. Selain itu, peramalan juga digunakan sebagai
alat pembuatan keputusan untuk pengeluaran, perencanaan, dan estimasi pertumbuhan di
masa yang akan datang.

Pada umumnya, metode peramalan terbagi menjadi dua yaitu metode kualitatif dan metode
kuantitatif. Metode kualitatif lebih kepada mengandalkan intuisi yang dimiliki manusia
daripada penggunaan data historis sehingga metode ini juga disebut metode peramalan
subjektif. Metode ini banyak digunakan dalam mengambil keputusan sehari-hari dalam
keadaan yang mendesak. Sedangkan metode kuantitatif adalah metode forecasting
menggunakan data-data yang dapat dikuantitatifkan dalam bentuk numerik. Metode ini
terbagi menjadi dua yaitu metode kausal dan metode time series atau runtun waktu.

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN MASALAH
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Permintaan

1. Definisi Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barangpada berbagai tingkat


harga selama periode waktu tertentu dan tempat tertentu. Permintaan adalah sejumlah barang
yang akan dibeli atau diminta pada tingkat harga tertentu dan dalam waktu tertentu.
Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar, keadaan
ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu. Ada berbagai
macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang mempengaruhi.3

Bisa kita ambil contoh, peristiwa minyak goreng di indonesia tahun ini. Saat harga
minyak ditentukan oleh pemerintah dari kebijakan penentuan HET (Harga Eceran Tertinggi)
seharga Rp.14.000/liter, yang tejadi adalah tingkat permintaan akan minyak begitu tinggi
sehingga menyebabkan kelangkaan dan tentunya kondisi ini juga dimanfaatkan oleh produsen
untuk menimbun barang sampai harga minyak melambung tinggi. Sedangkan saat setelah
pencabutan HET dilakukan, stok minyak ada dimana-mana dengan harga sekitar dua kali
lipat dari harga normalnya per-liter, karena masyarakat butuh jadi mereka mau tidak mau
harus mmbeli dengan harga yang lumayan tinggi.

2. Hukum Permintaan

Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan (simetris) antara permintaan


suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum pemintaan pada hakikatnya meupakan suatu
hipotesis yang menyatakan : semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak
permintaan terhadap barang tersebut, sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang maka
semakin sedikit pula permintaan terhadap barang tersebut.4

Mengapa seperti itu? Hal itu disebabkan karena kenaikan harga menyebabkan para
pembeli mencari barang lain yang dapat sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami
kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap
barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami
penurunan harga. Yang kedua, kenaikan harga menyebabkan
pendapatan riil para pembeli berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para
pembeli untuk mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang, dan terutama
barang yang mengalami kenaikan harga.

Ada beberapa barang dimana hukum permintaan ini tidaklah berlaku, diantaranya :
1. Barang Spekulasi, misalkan emas, saham, dan tanah. Semakin tinggi harga barang-barang
tersebut maka permintaannya justru akan semakin meningkat.

2. Barang Prestise, barang yang dapat menambah prestise seseorang karena harganya yang
sangat mahal. Misalkan mobil mewah, barang antik, lukisan terkenal, dll.

B. Penaksiran fungsi Permintaan

Penaksiran fungsi permintaan sangat berguna bagi manajer untuk menganalisis kebijakan
penjualan perusahaan dan menganalisis daya beli individu dan masyarakat. informasi
mengenai fungsi permintaan melalui berbagai metode seperti melakukan penelitian
mendalam di pasar dan melalui pendekatan statistik.

Metode penaksiran permintaan

1. Metode langsung

a. Wawancara dan survei

b. Pasar simulasi

c. Eksperimen pasar secara langsung

2. Metode tidak langsung

a. Analisis regresi

C. Peramalan Kualitatif dan peramalan kuantitatif

Definisi peramalan (Forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian
dimasa depan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan data historis dan proses
kalkulasi untuk memprediksikan sebuah proyeksi ats kejadian di masa yang akan datang.
Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan intuisi subjektif atau dengan model matematis
yang disuse oleh pihak manajemen.

Peramalan (forecasting) mempunyai dua metode yaitu;

1. Peramalan Kualitatif

Peramalan kualitatif biasanya tidak mengunakan perhitungan matematis, atau perhitungan


secara statistik. Metode kualitatif mempunyai beberapa sifat yaitu tidak memerlukan data
kuantitatif, unsur subjektifitas peramalan sangat besar pengaruhnya peramalan dan baik untuk
peramalan jangka panjang.

Metode peramalan ini bersifat subyektif, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
intuisi, emosi, dan pengalaman seseorang.

Metode peramalan kualitatif terdiri atas beberapa teknik yaitu;

a. Juri dari opini eksekutif

Pada metode ini data diperoleh dengan mengambil pendapat dari sekelompok manajer
level puncak dan seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik untuk
menghasilkan estimasi permintaan kelompok. Pendekatan ini merupakan pendekatan
peramalan yang paling banyak digunakan dikalangan bisnis.

b. Metode Delphi

Teknik peramalan dengan menggunakan proses sebelum membuat peramalannya.


Dalam metode ini karyawan menggunakan teknik menyebarkan kuesioner kepada para
responden dan hasil survei tersebut dijadikan sebagai pengambilan keputusan sebelum
peramalan dibuat.

c. Gabungan Tenaga Penjualan

Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjualan mengestimasi jumlah penjualan yang
dapat dicapai diwilayahnya. Kemudian ramalan ini dikaji kembali untuk memastikan apakah
peramalan cukup realistir dan dikombinasikan pada tingkat wilayah dan nasional untuk
memperoleh peramalan secara menyeluruh.
d. Survei Pasar Konsumen

Metode ini meminta masukan dari konsumen mengenai rencana pembelian mereka
dimasa depan. Survei konsumen ini dapat dilakukan melalui percakapan informal dengan
para konsumen.

e. Metode analogi historis (historical analogy)

Metode analogi histori (historical analogy) merupakan teknik peramalan berdasarkan pola
data masalalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara analogi. Misalnya peramalan
untuk pengembangan pasar televisi hitam putih atau televisi berwarna biasa. Analogi histori
cenderung baik digunakan untuk pergantian produk dipasar dan apabila terdapat hubungan
substitusi langsung dari peroduk dalam pasar itu.

f. Dugaan manajemen (management Estimate)

Dugaan manajemen (management Estimate) merupakan metode peramalan dimana


peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen
sinior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap instuisi dari satu
atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamanya mampu memberikan opini yang
kritis dan relefan. Teknik ini akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada alternatif lain
ari model peramalan yang dapat diterapkan.metode ini memiliki banyak kerbatasan sehingga
perli dikombinasikan dengan metode peramalan yang lain.

2. Peramalan kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah metode peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa
lalu. Dengan kata lain meode peramalan ini memprediksi masa yang akan datang dengan
jalan mengekzploitasi pada nilai variabel pada masa lalu.

Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang digunakan pada peramalan.
Metode yang baik akan memberikan hasil peramalan yang baik pula, artinya memberikan
penyimpanan (error) yang terkecil.

Penggunaan metode kuantitatif membutuhkan beberapa data yaitu Data kondisi masa lalu,
Data tersebut merupakan data kuantitatif atau data yang dikuantifisir dan Diasumsikan pola
data masa lalu akan berlanjut pada masa yang akan datang.
Metode peramalan kuantitatif pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu
metode Deret Berkala (Time Series) dan Metode Kuasal.

a. Metode Deret Berkala (Time Series)

Dengan analisis deret waktu dapat ditunjukan bagaimana permintaan terhadap suatu
produk tertentu bervariasi terhadap waktu. Sifat dari perubahan dari tahun ke tahun
dirumuskan untuk meramalkan penjualan pada masa yang akan datang. Filosofinya,
bahwa permintaan hanya dipengaruhi oleh waktu (t); dt = f(t). Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut:

Y _ T.C.S.R

Dimana:

Y = forecasted value

T = Underlined trend

C = Cyclic variation

S = Seasonal variation

R = Rasidual

Untuk lebih jelasnya mengenai keempat komponen utama dari permintaan tersebut
yang mempengaruhi analisis peramalan penjualan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:

1. Kecenderungan (Trend)

Pada umumnya brntuk komponen kecenderungan (Trend) yang dimaksud secara umum
terdapat dua macam kecenderungan yang kita jumpai, yaitu kecenderungan naik dan
kecenderungan turun dan juga kecenderungan konstan.

2. Siklis (Cycle)

Penjualan produk dapat memiliki siklis yang berulang secara periodik. Banyak produk
dipengaruhi pola pergerakan aktifitas ekonomi yang terkadang memiliki periodik.
Komponen siklis ini sangat berguna dalam peramalan jangka menengah.
3. Musiman (Seasonal)

Perkataan musiman menggambarkan pola penjualan yang berulang setiap periode.


Komponen musim dapat dijabarkan ke dalam cuaca libur atau kecenderungan
perdagangan. Pola musiman berguna dalam meramalkan penjualan dalam jangka pendek.

4. Kejadian luar biasa (Errotic Events)

Pola ini menunjukan variasi random yang dapat dijelaskan dengan gerakan trend, siklis
maupun musiman. Berkaitan dengan kejadian-kejadian yang tak terduga seperti bencana
alam, kebakaran, gerakan politik dan gangguan lainnya. Komponen luar biasa semacam
ini tidak dapat diramalkan dan harus disingkirkan dari data masa lampau untuk
melibatkan perilaku data yang lebih normal.

b. Metode Dekomposisi

Metode ini merupakan pendekatan peramalan yang tertua dan

merupakan yang menghasilkan bahwa data yang ada paling sedikit

berbentuk dari 3 (tiga) komponen, yaitu pengaruh musiman (seasonality),

cenderung (trend) dan keteracakan (randomness). Terdapat beberapa

pendekatan alternatif untuk mengkomposisikan suatu deret berkala yang

semuanya bertujuan memisahkan setiap komponen deret data seteliti

mungkin. Konsep dasar pemisahan bersifat empiris dan tetap yang mula-

mula memisahkan unsur musiman, kemudian trend, dan akhirnya unsur

siklis.

c. Metode Kasual

Metode ini mengasumsikan adanya hubungan sebab akibat antara output dan input dari
suatu sistem atau antara satu atau beberapa variabel bebas (independen). Sebagai contoh,
jumlah pendapatan berhubungan dengan faktor-faktor seperti penjualan, harga jual dan
tingkat promosi. Kegunaan dari metode kausal adalah untuk menemukan bentuk
hubungan antara variabel-variabel tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai
dari variabel tidak bebas (dependen). Metode kausal adalah metode peramalkan yang
didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan
diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya yang bukan waktu. Metode
kausal berusaha menemukan hubungan sebab akibat (causal realtionship) diantara
variabel yang diramalkan.

Kegunaan dari metode kausal adalah untuk menemukan bentuk hubungan antara variabel-
variabel tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas
(dependen).

Anda mungkin juga menyukai