ETIKA PROFESI
Disusun Oleh :
INDRA
GAMAYANTO
NPP. 0686.11.2011.403
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan bahan ajar Etika Profesi pada Program Studi Sistem
Informasi. Bahan ajar ini disusun sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester yang sudah
disusun sebelumnya. Bahan ajar ini dilengkapi dengan latihan soal atau kuis dan juga latihan soal
Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester untuk menguji pemahaman mahasiswa terkait
dengan materi yang terdapat pada modul-modul dalam bahan ajar. Dalam bahan ajar Etika
Profesi ini akan dibahas tentang langkah-langkah untuk memahami penerapan etika profesi.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan bahan ajar
ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyelesain bahan ajar ini, terutama kepada Kepala Program Studi Sistem Informasi dan tim
teaching mata kuliah Etika profesi yang telah mendukung dengan memberikan banyak referensi
dalam pembuatan bahan ajar ini. Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya para mahasiswa.
Indra Gamayanto,M.ITM
(0686.11.2011.403)
2
DAFTAR ISI
3
MODUL 3: PANDANGAN MENGENAI ETIKA ........................................................... ..
Capaian Pembelajaran ................................................................................................... ..
Kemampuan Akhir Yang Diharapkan ............................................................................. ..
Substansi Materi ........................................................................................................... ..
Pendahuluan ................................................................................................................. ..
3.1.Perbedaan bermacam pandangan ................................................................... ..
3.2. Enam pandangan ................................................................................. ..
Rangkuman .................................................................................................................... ..
Kuis ................................................................................................................................ ..
Daftar Pustaka ............................................................................................................... ..
4
MODUL 5: LANDASAN MORAL
Capaian Pembelajaran ................................................................................................... ..
Kemampuan Akhir Yang Diharapkan ............................................................................. ..
Substansi Materi ............................................................................................................ ..
Pendahuluan .................................................................................................................. ..
5.1. Darimanakah nilai-nilai berasal?...........................................................................
5.2. Konsep tentang nilai-nilai bagian 1...... ..
Rangkuman .................................................................................................................... ..
Kuis ................................................................................................................................ ..
5
Kemampuan Akhir Yang Diharapkan ............................................................................. ..
Substansi Materi ........................................................................................................... ..
Pendahuluan ................................................................................................................ ..
7.1. Berbagai bidang profesi ..
7.2. Pengelompokan profesi ..
Rangkuman .................................................................................................................. ..
Kuis .............................................................................................................................. ..
Daftar Pustaka ............................................................................................................... ..
9
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ETIKA PROFESI: mahasiswa akan diajarkan tentang konsep dasar perkembangan teori etika
dalam era globalisasi; beberapa teori etika profesi; Profesi-kode etik dan profesionalisme; Etika dan
pemanfaatan teknologi informasi; Kompetensi Pekerjaan di bidang teknologi informasi; Spesifikasi dan
klasifikasi pekerjaan di bidang teknologi informasi; Kerangka hukum di bidang teknologi informasi, hukum
e-commerce, cyberlaw, konsep hacker vs cracker, hak cipta, hak kekayaan intelektual, dan beberapa
contoh studi kasus penerapan profesi di bidang teknologi informasi
10
MODUL 1
MEMAHAMI FILSAFAT
Capaian pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami, mengerti, dan menjelaskan konsep dasar filsafat sebagai
landasan dasar dari etika profesi
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar filsafat secara umum
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar filsafat teknologi informasi
Materi
Pendahuluan
Pada umumnya, banyak pelajar tidak memahami arti filsafat sesungguhnya, memang
sebagian besar orang hanya tahu sangat sedikit tentang hal ini. Sebagian orang mengira filsafat
adalah kombinasi yang membahayakan dan sulit dipahami dari ilmu nujum, psikologi, dan teologi.
Yang lain mengatakan bahwa para filsuf termasuk kaum elit intelektual, atau orang-orang yang
amat bijak. Pendapat yang begitu tinggi tentang filsafat telah muncul paling tidak karena kenyatan
11
bahwa filsafat hampir tidak pernah dipelajari sebelum seseorang menginjakkan kaki di perguruan
tinggi. Pelajar di sekolah dasar dan sekolah menengah biasanya belajar matematika, sastra, sains,
dan sejarah, namun mereka tidak belajar filsafat. Ketika menginjakkan kaki di perguruan tinggi,
sering mereka berusaha menghindari mata kuliah filsafat karena kadar kesulitannya yang sudah
dikenal luas.
Mahasiswa yang mengikuti kuliah filsafat di perguruan tinggi kenyataannya diharuskan berdiskusi
mengenai masalah-masalah teknik dengan sedikit bahkan mungkin tidak ada nilai-nilai praktisnya
sama sekali. Ketidakpastian itulah yang rupanya menyebabkan orang enggan mempelajarinya.
Meskipun demikian, bagian ini akan berusaha menunjukkan bahwa banyak ketakutan dan
keberatan awal tentang disiplin ini tidak berdasar. Memang dalam banyak hal mempelajari ilmu ini
tidak seperti mempelajari ilmu lain. Orang tidak diminta menghafal berbagai data, rumus, atau
peraturan-peraturan. Walaupun satu dua kali memang dijumpai hal-hal di atas, tetapi ini bukan
merupakan aspek terpenting ilmu ini. Tidak ada kerja lapangan atau eksperimen dalam
laboratorium, juga tidak perlu membeli perlengkapan teknis seperti penggaris ataupun mikroskop.
Lalu apakah yang dibutuhkan untuk menjadi seorang filsuf yang baik? Tanpa disadari kadang-
kadang semua orang berfilsafat. Ini menunjukkan bahwa mata kuliah filsafat bukan usaha untuk
mengajarkan serangkaian fakta yang tidak biasa atau ketrampilan yang sama sekali baru, melainkan
upaya untuk membantu mahasiswa menggali lebih dalam kemampuan yang telah dimiliki yang
tanpa disadari kadang-kadang sudah ia gunakan. Seseorang berfilsafat manakala ia mengkaji
apakah yang sebetulnya mendasari suatu pemikiran atau tindakan yang telah dilakukan, atau ke
manakah seharusnya hidup itu diarahkan.
Misalnya, anda berbicara tentang makanan dengan seorang teman. Anda berdua memprihatinkan
penggunaan pembasmi hama dan bahan pengawet yang berdampak buruk bagi tubuh manusia.
Anda menyatakan bahwa penambahan bahan-bahan kimia inilah yang menyebabkan meningkatnya
penyakit kanker dalam masyarakat modern. Hingga taraf ini, pembicaraan anda belum menyentuh
hal-hal filosofis, tetapi sebatas pengetahuan biologis saja. Namun rekan anda kemudian
mengatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk menghentikan penggunaan zat-zat kimia
tersebut, karena semua orang wajib untuk melindungi kelangsungan kehidupan. Anda tidak
sependapat dengannya, karena menurut anda kebaikan yang utama bukanlah mempertahankan
kehidupan. Lebih jauh anda berpendapat bahwa pemerintah tidak mempunyai kewajiban lain
12
terhadap rakyatnya selain dari tidak mencampuri urusan pribadi rakyatnya. Pada taraf ini
pembicaraan anda telah beralih dari soal-soal filosofis. Anda mengemukakan soal-soal “kewajiban”
dan “tujuan” atau “arti hidup”. Kalau begitu, apakah anda perlukan untuk menjadi filsuf yang baik?
Untuk menjadi filsuf yang baik, secara singkat dapat dikatakan bahwa unsur yang sangat perlu
dimiliki adalah pikiran yang selalu ingin menyelidiki kebenaran atau yang penuh dengan
pertanyaan.
13
hanya akan menggambarkan aktivitas-aktivitas yang secara tradisional disebut filsafat. Kita sedang
mencari sebuah definisi yang akan menentukan apa filsafat itu, dan filsafat yang baik.
Sumber lain untuk mencari definisi filsafat adalah kamus. Dari kamus kita akan mengetahui bahwa
kata filsafat berasal dari dua kata Yunani, yang berarti “mencintai kebijaksanaan”, karena yang
terutama dalam pemikiran orang-orang zaman purba adalah kebijaksanaan. Dalam sudut pandang
ini, tugas utama filsafat adalah pendidikan etika, artinya filsafat harus mengajarkan tentang
kehidupan yang lebih baik. Bahkan segi-segi yang lebih abstrak dari filsafat juga berperan serta
untuk mencapai sasaran ini, sebab pengetahuan dan pemahaman merupakan bagian dari
kehidupan yang baik itu. Menurut para filsuf Yunani, orang yang tidak berpengetuan tidak akan
dapat mencapai kebahagiaan yang sejati. Socrates yang merupakan contoh filsuf ideal dan pecinta
kebijaksanaan pada masa itu, mempunyai pendapat yang sering kali dikutip. Pendapat tersebut
mengatakan, “Tanpa upaya untuk memahaminya, kehidupan ini tidak ada artinya”. Dua filsuf
terbesar Yunani yang lain, yaitu Plato dan Aristoteles, juga mendasarkan tulisannya pada konsepsi
klasik filsafat, yaitu “Mengetahui kebaikan adalah untuk melakukannya”. Namun pendekatan
filosofis ini makin hari makin kurang pengaruhnya dalam abad-abad terakhir. Bila anda membaca
berbagai majalah filsafat yang diterbitkan sekarang. Anda akan melihat bahwa majalah-majalah itu
tidak lagi berperan penting dalam pendidikan etika. Kalau begitu, apakah tidak mungkin ada definisi
tentang filsafat? Kami rasa tidak demikian, karena orang bisa saja menunjuk kepada kesulitan
utama yang menimbulkan berbagai konsepsi yang begitu berbeda tentang disiplin filsafat.
Rangkuman
Kuis
Daftar Pustaka
Utama:
1. Reynolds, G, 2018, Ethics in Information Technology, 6th Edition, Cengage Learning
22
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged,
2020-2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
5. Brown,S, 2020, Successful Cybersecurity Professionals: How To Change Your Behavior to
Protect Your Organization, Business Expert Press
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
2. Tunggal, Amin Widjaja. 2009. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Harvindo.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian
Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XV.
4. Pusdiklatwas BPKP. 2008. Etika dalam Fraud. Jakarta: BPKP.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal
Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
6. Karyono. 2013. Forensic Fraud. Yogyakarta: ANDI.
7. Albrecht, W. Steve. 2012. Fraud Examination. South Western: Cengage Learning.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12.
23
MODUL 2
BIDANG ILMU DALAM FILSAFAT
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan bidang ilmu filsafat yang dihubungkan
dengan etika dan teknologi informasi
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan berbagai bidang ilmu filsafat secara
umum
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan berbagai bidang ilmu filsafat teknologi
informasi
3. Mahasiswa mampu menerpakan bidang ilmu filsafat teknologi informasi dan hubungannya
dengan etika profesi
Materi
Pendahuluan
Barangkali bidang paling populer dalam filsafat adalah etika. Hampir tidak mungkin satu hari
berlalu dalam hidup kita tanpa adanya pertanyaan-pertanyaan tentang moralitas. Dapatkah saya
melakukan kecurangan dalam membayar pajak pendapatan? Apakah aborsi dibenarkan?
Sementara filsafat lebih banyak berhubungan dengan hal-hal yang bersifat abstrak, tidak demikian
yang berlaku dalam etika. Masalah-masalah yang dibahas dalam teori etika bersifat sangat praktis,
24
yaitu dengan menyentuh kehidupan sehari-hari.
Walaupun banyak filsuf pada umumnya menggunakan kata etika secara umum, ada juga
pemakaiannya secara berbeda. Bila ada orang awam menggunakan kata ini, biasanya yang
dimaksud adalah seperangkat aturan atau prinsip yang membolehkan atau melarangnya melakukan
jenis-jenis tindakan tertentu. Dalam hal ini, etika diperlakukan sebagai suatu persoalan teoritis,
yang dapat dibedakan dengan cabang filsafat yang lain terutama topic bahasannya. Bila ahli
epistemology berbicara tentang pengetahuan dan ahli estetika tentang keindahan, maka filsuf
moral menitikberatkan pada sifat-sifat kehidupan yang baik, pada manfaat tertinggi dan pada
kesopanan dari tindakan-tindakan tertentu dalam hidup.
Etika sebagian merupakan aktivitas analitis dan meta etika. Meta etika berarti pencarian arti dari
istilah kunci tertentu yang muncul dalam pernyataan etis, pernyataan yang menghubungkan pujian
atau cacian dengan tindakan. Termasuk di dalamnya adalah istilah seperti “baik”, “salah”, “benar”
“tanggung jawab”, “semestinya” dan “seharusnya”.
Di sisi lain, ada banyak filsuf yang berpendapat bahwa etika juga merupakan kajian normative. Para
filsuf dengan pendapat semacam ini mengklaim bahwa teori etika memuji, menghargai dan
membenarkan pemilihan tindakan tertentu. Mereka menilai berbagai tujuan dan terutama proses
kehidupan sebagai berharga secara moral. Penganut aliran ini ingin untuk tidak hanya
menggambarkan bagaimana manusia berperilaku. Mereka ingin memberikan ketentuan. Yaitu,
mereka lebih tertarik untuk memberikan cara yang harus diikuti atau dihormati.
Walaupun etika bersifat teoritis, di sini tidak bermaksud menunjukkan bahwa etika tidak memiliki
kaitan dengan berbagai kesulitan praktis yang dihadapi oleh manusia biasa. Justru sebaliknya,
pembentukan teori etika hampir selalu berawal dari upaya manusia untuk mengatasi masalah
praktis yang ada. Sebetulnya, ujian terakhir bagi setiap teori etika adalah kemampuannya untuk
mengatasi masalah praktis yang menimbulkan pengkajian tersebut. filsuf moral menempatkan diri
sebagai seseorang yang menghadapi dilemma dan mencari prinsip yang menuntun kepada tindakan
yang tepat. Yang membedakan tugas filsuf dengan tugas orang awam adalah bahwa filsuf berusaha
menggali masalah ini lebih dalam. Para filsuf tidak hanya menaruh perhatian pada tindakan yang
benar, mereka ingin tahu prinsip-prinsip yang membenarkan tindakan tersebut. kalau orang awam
menginginkan suatu solusi yang bersifat pribadi, seorang filsuf mencari solusi yang bersifat
universal, atau sedikitnya bersifat umum, yang bisa diterapkan dalam situasi serupa.
25
Akhir-akhir ini muncul anggapan bahwa tidak mungkin ada prinsip yang bersifat universal atau
mutlak benar. Aturan etika paling banter bergantung pada situasi atau budaya setempat. Aliran ini
disebut relativisme moral atau relativisme etika. Joseph Fletcher dalam bukunya situation ethics
adalah contoh bagus dari jenis filsafat moral ini. Menurut Fletcher, “semua hal bisa salah atau
benar, menurut situasinya”, tergantung pada apakah yang mendasari tindakan tersebut adalah
kasih agape.
Pencarian akan peraturan untuk bertindak yang bersifat universal juga mendapat tantangan dari
pihak lain. Sekelompok filsuf yang umumnya tergabung dalam aliran positivism logis berpendapat
bahwa berbagai pernyataan tentang prinsip moral bukanlah pemberian ketentuan-ketentuan,
namun lebih sebagai pernyataan pribadi mengenai setuju atau tidak sejutu. Misalnya, pernyataan
“membunuh adalah salah” hanya menggambarkan ketidaksukaan seseorang terhadap
pembunuhan. Memang pernyataan ini menyarankan kebijakan serupa bagi orang lain, tetapi tanpa
kewajiban untuk diikuti. Bentuk teori etika ini disebut emotivisme yang diperkenalkan oleh A.J. Ayer
dan C.L. Stevenson.
2.2. Estetika
Estetika adalah bagian penting dari teori nilai atau axiology. Dalam hal-hal tertentu, estetika
juga berhubungan dengan soal-soal etika, atau soal sosial politik. Analisis atas ide-ide keindahan,
citarasa, dan seni, dan bagaimana penggunaan istilah ini merupakan dasar dari cabang filsafat ini.
Sebagaimana bidang-bidang filsafat lainnya yang ada, pertanyaan yang di luar analisis konsep
estetika saja. Pertanyaan tentang gaya, maksud dari sang pencipta suatu karya, dan sifat kreatif
dalam seni. Satu hal yang lebih menarik dalam estetika adalah menyangkut kritis atas karya seni.
Apakah yang membuat sebuah puisi bagus?, sebuah lukisan indah?, sebuah simfoni menggetarkan
hati?, bagaimana membedakan interpretasi dengan evaluasi?, beberapa filsuf telah berusaha
menyelidii bagaimana seni ditempatkan dalam masyarakat yang stabil atau apa peranannya dalam
mengubah suatu masyarakat yang korup. Sayangnya, walaupun bagian filsafat yang ini adalah yang
paling menarik, para siswa filsafat yang pemula kurang mendapatkan gambaran yang luas.
2.3. Logika
Dalam beberapa hal, bidang paling mendasar dari filsafat adalah logika. Hal ini disebabkan
karena filsafat adalah suatu kajian yang rasional dank arena logika secara sistematis mengajarkan
undang-undang mengenai pemikiran dan argumentasi. Pada umumnya orang jarang menggunakan
argument deduktif yang logis dengan dasar pikiran dan kesimpulan yang terstruktur. Ini bukan
berarti bahwa argument mereka tidak dapat dirangkum seperti itu, tetapi dalam diskusi sehari-hari
27
penyusunan seperti itu tidak diperlukan. Karena itu dibutuhkan prinsip-prinsip logis yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi argument-argumen informal. Kebanyakan studi mengenai logika
dimulai dengan diskusi tentang kekeliruan informasi, yaitu kesalahan argumentasi dalam wacana
umum.
Biasanya kekeliruan terjadi karena orang lebih mengacu kepada otoritas ketimbang pada fakta-
fakta ketika mendukung pendapat seseorang dan lebih menyerang orangnya ketimbang menyerang
dasar kebenaran atau bukti-buktinya. Contohnya, mengacu kepada kesaksian ayah untuk
menyokong kepercayaan pada rotasi bumi atau pada eksistensi santa Klaus merupakan contoh
tentang acuan pada otoritas. Acuan semacam ini tidak sah apabila otoritas itu tidak memenuhi
syarat untuk menilai persoalan yang ada, si ayah bukan ahli atronomi, dan ia juga belum pernah
melihat santa Klaus.
Kekeliruan tersebut biasanya terjadi di pengadilan. Misalkan seorang saksi mengatakan bahwa ia
melihat dengan mata kepala sendiri terdakwa membunuh tuan Brown. Ia bahkan mampu
memerinci kejadiannya. Ketika melakukan pemeriksaan silang, pengacara terdakwa menyerang si
saksi dengan menyebutnya sebagai orang yang punya kebiasaan berbohong dan bahwa saksi
bersengkongkol dengan nyonya Brown sehingga kesaksiannya palsu. Sang pengacara tidak
menanyakan fakta-fakta dari kesaksian itu atau menyampaikan bukti yang bertentangan. Memang
hal-hal yang dikemukakan oleh pengacara terdawakwa itu, kalau benar, mempunyai kaitan dengan
kasus tersebut, tetapi hal-hal itu sama sekali tidak menunjukan bahwa kesaksian saksi palsu.
Dengan hal itu sang pengacara menyerang saksi dan bukan kesaksiaannya. Hal-hal itu bisa
menimbulkan kecurigaan orang kepada kesaksian si saksi, namun sama sekali tidak membuktikan
bahwa yang ia katakan tidak benar.
Logika menitik beratkan pada argument-argumen yang diformalkan. Ada dua jenis argument dalam
lingkup ini, yaitu deduktif dan induktif. Keabsahan argumen dalam bentuk silogisme deduktif
ditentukan oleh adanya sebuah premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Ketentuan ini
pertama kali dibeberkan secara sistematis oleh Aristoteles. Akhir akhir ini logika Aristoteles telah
dimodifikasi dan diberi formalis simbolis. Formalisasi ini sangat mirip dengan matematika
sebagaimana akan tampak dalam setiap buku logika modern. Filsuf-filsuf yang menemukan logika
simbolis ini adalah Gottob Frege, Betrand Russel, dan Alfred North Whitehead. Sementara itu logika
induktif memperoleh bentuknya melalui tulisan dan pemikiran Francis Bacon dan John Stuart Mill.
28
Abad ke 20 dapat disebut sebagai abad logika. Ini terlihat pada perkembangan banyak logika
terutama di kalangan Inggris-Amerika. Dalam formalisasi logika para filsuf melihat satu sarana yang
akan memungkinkan analisis dilakukan dengan lebih berhati-hati dan objektif. Paling sedikit, ada 3
logika tersebut yang layak disebutkan.
Pertama, logika modal. Logika ini memiliki tiga bentuk filsafat utama, yaitu kemustahilan, relativitas,
dan kepastian. Sebagian filsuf menafsirkan bentuk ini dari segi kemungkinan. Kemustahilan berarti
bahwa suatu pernyataan salah tanpa ada kemungkinan benar. Kepastian berarti bahwa suatu
pernyataan benar tanpa ada kemungkinan salah. relativitas berarti suatu pernyataan benar dalam
setidaknya satu kemungkinan.
Kedua, logika deontic dan dexastik. Logia deontic berhubungan dengan etia, karena logika ini
berusaha memasukkan ke dalam struktur formal fungsi dari kata seharusnya yang digunakan dalam
konteks moral, terutama dalam perintah-perintah moral. Logika doxastic berhubungan dengan
pernyataan yang dimulai dengan kata “saya pikir”, dan “ia pikir” atau “ia yakin”. Tidak sulit untuk
menunjukkan bahwa sikap-sikap proposisi ini mempengaruhi nilai kebenaran dari berbagai
pernyataan. Contohnya, benar bahwa walter scott menulis Ivanhoe. Logika doxastic mengkaji
perbedaan ini dan konsekuensinya terhadap derivasi logika.
Akhirnya, pada abad ke 20, sudah berkembang minat terhadap apa yang disebut filsafat logika. Dua
soal dibicarakan secara luas, yang pertama mempertanyakan kemungkinan mengutarakan
eksistensi negative, contohnya, tidak ada bintang yang berpenghuni. Yang kedua membicarakan
perbedaan antara nama yang secara logis memang ada, contohnya, Socrates, Decartes, dan Kant,
dengan deksripsi tertentu, contohnya, the bard of avon, atau Raja Perancis). Soal-soal ini mungkin
tampak tidak penting bagi orang awam, namun ketika si filsuf logika hendak menterjemahkan ke
dalam suatu bahasa yang diformalkan dan membuat derivasi maka persoalan ini menjadi penting.
31
Rangkuman
Kuis
• Bidang apa saja yang terdapat dalam filsafat secara umum? Jelaskan !
• Bidang apa saja yang terdapat dalam filsafat teknologi informasi? Jelaskan !
Daftar Pustaka
Utama:
1. Reynolds, G, 2018, Ethics in Information Technology, 6th Edition, Cengage Learning
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged,
2020-2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
5. Brown,S, 2020, Successful Cybersecurity Professionals: How To Change Your Behavior to
Protect Your Organization, Business Expert Press
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
2. Tunggal, Amin Widjaja. 2009. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Harvindo.
32
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian
Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XV.
4. Pusdiklatwas BPKP. 2008. Etika dalam Fraud. Jakarta: BPKP.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal
Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
6. Karyono. 2013. Forensic Fraud. Yogyakarta: ANDI.
7. Albrecht, W. Steve. 2012. Fraud Examination. South Western: Cengage Learning.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12
33
MODUL 3
PANDANGAN MENGENAI ETIKA
Capaian pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan beberapa pandangan etika secara umum
3. Mahasiswa mampu menerapkan pandangan etika secara umum dan teknologi informasi
Materi
Pendahuluan
Hanya ada enam sistem etis yang besar, setiap sistem dirancang berdasarkan jawaban
terhadap pertanyaan. Apakah ada hukum-hukum etis bersifat objektif?, maksudnya adalah, apakah
hukum-hukum moral itu semata-mata bersifat subjektif atau mengikat manusia secara umum?.
Sebagai jawabannya, antinomianisme mengatakan tidak ada hukum moral. Situasionisme
34
menegaskan hanya ada satu hukum yang absolut. Generalisme mengklaim ada beberapa hukum
yang umum tetapi tidak bersifat absolut. Absolutism total yakin di antara hukum-hukum absolut
tidak pernah ada hukum-hukum yang bertentangan antara satu dengan lainnya. Absolutism yang
bertentangan berpendapat bahwa ada banyak norma-norma absolut yang kadang bertentangan,
dan kita berkewajiban untuk melakukan yang paling tidak jahat. Absolutism bertingkat menganggap
bahwa banyak hukum-hukum absolut yang bertentangan dan kita bertanggung jawab menaati
hukum yang lebih tinggi.
3.3. Berbohong itu tidak benar maupun salah: tidak ada hukum
Antinomianisme menegaskan bahwa berbohong untuk menyelamatkan hidup itu tidak
benar ataupun salah. sikap ini menegaskan bahwa tidak ada prinsip-prinsip moral yang objektif
melalui mana masalah tersebut dapat dinilai benar atau salah. masalah tersebut harus diputuskan
di atas dasar subjektif, personal, atau pragmatis, tetapi tidak di atas dasar moral objektif manapun.
Kita benar-bear tanpa sebuah hukum moral untuk memutuskan masalah tersebut.
38
Rangkuman
Kuis
• Apa saja yang termaksud dalam pandangan etika secara umum? Jelaskan!
• Apa saja yang termaksud dalam pandangan etika teknologi informasi? Jelaskan!
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
39
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian
Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XV.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12
40
MODUL 4
MACAM-MACAM FILOSOFI
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan berbagai macam filosofi sebagai dasar
landasaran etika profesi
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan berbagai pandangan filosofi secara umum
Materi
Pendahuluan
Confusius, 500 SM: “Apa yang tidak anda inginkan untuk diri anda sendiri, jangan berikan kepada
orang lain. Kalau anda sendiri menginginkan kedudukan, maka bantulah orang lain mencapai itu, jika anda
sendiri menginginkan kesuksesan, maka bantulah orang lain menggapainya”.
Secara popular termaktub dalam aforisme “perlakukan sebagaimana anda ingin diperlakukan”, kaidah emas
merupakan salah satu prinsip dimana saja di antara semua prinsip moral. Menarik bagi sisi etika manusia
41
yang paling mendasar, gagasan pokoknya terungkap dalam satu bentuk atau bentuk lainnya dalam hampir
setiap tradisi keagamaan. Sementara itu, beberapa filsuf moral telah gagal bai untuk mengimplementasikan
kaidah tersebut maupun untuk setidaknya mengomentari hubungan antara kaidah tersebut dengan prinsip-
prinsip mereka sendiri.
Daya pikat universal dari kaidah emas sebagaian berasal dari sifatnya yang umum belaka. Jadi, menurut
selera dan kebutuhan tertentu, faset-faset dominannya dapat dilihat dengan berbagai cara dan itu
mencakup resiprokalitas (hal timbal balik), imparsialitas (sifat tidak memihak), dan universalitas. Namun,
kesederhanaan naïf dari kaidah itu yang juga menjadi kelemahannya memudahkannya untuk menjadi target
bagi para penyindir dan kaum cerdik pandai. Kedua kelompok ini menyangsikan seberapa banyak panduan
atau hal praktis yang dapat diperoleh dengan mengikuti kaidah itu.
4.1. Kaidah
Pada inti dari kaidah emas terdapat tuntutan untuk bersikap konsistensi, tetapi orang yang egois pun
bisa dengan konsisten mengejar kepentingan dirinya sendiri dan menunjukkan tidak adanya inkonsistensi
dalam menyatakan bahwa orang lain melakukan hal yang sama. Masing-masing orang mencapai kesenangan
mereka dengan berbagai cara. Mayoritas non masokis harus waspada terhadap masokis yang berpegang
teguh pada kaidah emas. Namun, ketika kita mencoba mendefinisikan dan menyempurnakan kaidah ini, kita
beresiko melemahkan kekuatannya. Kita mungkin ingin menentukan konteks dan keadaan dimana kaidah
itu tetap berlaku. Tetapi, jika kita terlalu spesifik, kaidah itu akan mulai kehilangan universalitas yang menjadi
bagian terbesar dari daya pikatnya.
Alih-alih melihat kaidah emas sebagai sejenis obat mujarab, akan lebih bermanfaat jika hal itu dianggap
sebagai elemen esensial atau bagian penting ynag menjadi dasar-dasar pemikiran etis kita, tuntutan tidak
hanya untuk konsistensi, tetapi juga untuk keadilan, persyaratan bahwa anda secara imajinatif mencoba
memosisikan diri anda pada posisi orang lain, bahwa anda menunjukkan kepada orang lain model respek
dan pemahaman yang anda harapkan dapat anda terima. Dengan demikian, kaidah emas adalah obat
penawar yang berkhasiat untuk jenis kerabunan moral yang sering memengaruhi orang-orang ketika
kepentingan-kepentingan mereka sendiri dipertaruhkan.
42
saja, etika Kantian dapat dilihat sebagai proyek menciptakan sebuah versi kaidah emas yang mengikat semua
agen (pelaku) untuk mengikuti perintah-perintah akal budi.
Untuk menjelaskan apa itu imperative kategoris, Kant pertama-tama memberi tahu kita apa yang bukan
termasuk imperative kategoris, dengan mengkontraskannya dengan imperative hipotesis. Misalkan, saya
mengatakan apa yang harus dilakukan dengan mengeluarkan perintah (imperative), berhentik merokok.
Secara implisit ada sejumlah kondisi yang mungkin saya sertakan pada perintah ini- jika anda tidak ingin
merusak kesehatan anda, misalnya, atau jika anda tidak ingin menghambur-hamburkan uang anda. Tentu
saja, jika anda tidak peduli terhadap kesehatan dan uang anda, perintah itu tidak berpengaruh bagi anda dan
tidak perlu dipatuhi. Sebaliknya, dengan imperative katagoris tidak terhadap jika (kondisi-kondisi) yang
disertakan, baik secara implisit maupun eksplisit. “Jangan berbohong” dan “jangan membunuh” adalah
perintah-perintah yang tidak dihipotesiskan pada setiap tujuan dan hasrat yang mungkin atau mungkin tidak
anda miliki dan harus dipatuhi sebagai masalah kewajiban, tanpa syarat dan tanpa konsekuensi. Tidak seperti
imperative hipotesis, imperatif kategoris semacam ini merupakan prinsip dasar moralitas, atau hukum
moral.
Dalam pandangan Kant, di balik setiap tindakan terdapat tindakan aturan yang mendasaro perilaku, atau
maksim. Namun, tanpa kualifikasi sebagai hukum moral karena tidak lolos tes, maksim-maksim seperti itu
dapat memiliki bentuk imperatif-imperatif kategoris, dimana bentuk itu sendiri merupakan bentuk imperatif
kategoris yang tertinggi atau menyeluruh dan jelas-jelas dijiwai oleh spirit kaidah emas.
“semata-mata bertindaklah sesuai dengan maksim yang, pada saat yang sama, dapat anda harapkan akan
menjadi hukum universal”.
Dengan kata lain, suatu tindakan dapat diperkenankan secara moral hanya jika tindakan tersebut sesuai
dengan aturan yang dapat secara konsisten dan universal anda terapkan pada diri anda dan orang lain.
Misalnya, kita dapat mengajukan sebuah maksim yang memperbolehkan untuk berbohong, tetapi
berbohong hanya memungkinkan bila bertolak belakang dengan latar belakang (dalam tingkat tertentu)
untuk mengatakan kebenaran, jika setiap orang berbohong sepanjang waktu, tidak ada seorang pun yang
akan memercayai siapapun dank arena alasan itulah maka maksim tersebut merusak dirinya sendiri dan
dalam pengertian tertentu, sungguh irasional untuk mengharapkan berbohong dapat menjadi hukum
universal. Oleh karena itu, syarat universalitas menyingkirkan jenis-jenis perilaku tertentu berdasarkan
alasan-alasan logis semata.
4.3. Universalisabilitas
Di kalangan filsuf saat ini, salah satu jawara yang paling berpengaruh mengenai kaidah emas adalah
43
filsuf Inggris R.M. Hare, dengan mengambil pandangan Kantian yang nyata bahwa syarat-syarat moral
memiliki unsur prekriptif sebagai titik awal, syarat-syarat moral itu memberi tahu kita apa yang harus
dilakukan atau bagaimana harus berperilaku, teori etika Hare (prescriptivism) menyatakan bahwa esensi dari
syarat-syarat moral ialah semua itu merupakan pedoman dalam bertingkah laku, mengatakan membunuh
itu salah sama saja dengan memberi dan menerima perintah, jangan membunuh. Dalam pandangan Hare,
fitur esensial dari pertimbangan-pertimbangan moral itu dapat diuniversalisasikan, artinya jika saya
mengeluarkan penrintah moral, maka saya berkomitmen untuk memastikan bahwa perintah itu harus diikuti
oleh siapapun (termasuk diri saya sendiri) dalam kondisi yang relevan. Dengan kata lain, saya harus
mematuhi kaidah emas itu.
Gagasan inti dari kaidah emas: perlakukan sebagaimana anda ingin diperlakukan.
4.4. Toleransi
“Keberagaman manusia membuat toleransi lebih dari sekedar kebajikan, hal itu membuat toleransi
menjadi sebuah persyaratan hidup” (Rene Dubes, 1981).
“Kita harus toleran satu sama lain karena kita semua lemah, inkonsisten, besar kemungkinan bersikap plin
plan dan melakukan kesalahan. Haruskah ilalang yang terbaring rendah di dalam lumpur terkena tiupan
angina berkata kepada sesama ilalang yang jatuh ke arah yang berlawanan: “Merangkaklah seperti aku, hai
si malang, atau aku akan meminta agar engkau dicabik akar-akar itu dan dibakar?””.
Demikianlah Voltaire menyimpulkan artikel tentang toleransi dalam karyanya Philosophical Dictionary 1764.
Tertarik pada prinsip kebebasan individual dan kebebasan berpikir, penulis Prancis itu memberikan
pernyataan klasik mengenai salah satu karakteristik paling utama dari kebajikan-kebajikan pencerahan.
“Pikirkan dirimu sendiri dan biarkan orang lain menikmati keiistimewaan untuk melakukannya juga”,
sebagaimana yang Voltaire rangkum dengan rapi di tempat lain.
Praktik toleransi dan kebajikan yang menyertainya, yakni toleransi itu sendiri, berakar kuat dalam pemikiran
liberal. Kita barangkali menerima begitu saja signifikansinya baik dalam operasi Negara-negara yang tertata
dengan baik maupun dalam hubungan antara individu-individu yang berpikiran sehat. Asumsi cepat seperti
itu seharusnya tidak membutakan kita mengenai betapa buruknya toleransi diwujudkan dalam dunia nyata.
Para anggota dari agama-agama besar- Islam, Kristen, Yahudi, serang menyerang satu sama lain di banyak
Negara. Mereka sungguh tidak bersedia bertoleransi dengan oponen-oponen mereka. Situasi ini sedikit lebih
baik ketika berurusan dengan perbedaan-perbedaan non agama, dimana masyarakat dibadi berdasarkan
warna kulit, asal usul etnis, preferensi seksual, dan pilihan gaya hidup, diantara banyak hal lain. Meskipun
begitu, contoh-contoh intoleransi dan kefanatikan semacam ini, seperti yang telah dijelaskan oleh kaum
44
liberal, tidak akan pernah diakui begitu saja oleh para pelakunya. Memang terdapat kesulitan-kesulitan
menyangkut gagasan toleransi baik secara historis maupun konsepsual. Dan hal ini telah membuat sejumlah
orang bertanya-tanya, apakah kebajikan par excellence pencerahan benar-benar mencerahkan atau berbudi
luhur…
45
memperoleh sepasang mantel atau sepasang sepatu bot yang pas dengannya, kecuali jika mantel dan
sepasang sepatu bot itu entah dibuat untuk ukurannya atau dia memiliki gudang yang lengkap dan bisa
mencarinya di sana, dan lebih mudah baginya untuk menyesuaikan dirinya dengan kehidupan daripada
dengan sebuah mantel….”.
Prof. Dr. Kung Te Cheng & Prof. Dr. Lee. T. Oei: Prinsip Perubahan & Timbal Balik Dalam Hubungan Manusia
Tugas mulia setiap manusia ialah ikut mendamaikan dunia, sebelumnya manusia harus berusaha mengatur
negaranya, untuk mampu mengatur negaranya, terlebih dahulu harus bisa membereskan rumah tangganya,
sebelum bisa membereskan rumah tangganya terlebih dahulu harus bisa membina dirinya dulu, sebelum
membina dirinya, dia harus meluruskan hatinya terlebih dahulu, untuk itu dia harus meneguhkan tekad yang
baik dan sebelumnya harus memperlengkapi pengetahuannya dengan benar, dan dia harus dapat meneliti
dengan cermat dan meng investigasi dengan benar dan adil.
Jenjang 8 tahapan pembinaan sikap tersebut jelas menunjukkan bahwa setiap orang berkewajiban membina
dirinya (5 tahap), Keluarga, Negara dan dunia, sesuai dengan kemampuannya, sehingga pentahapan sikap
46
demikian bisa dirinci merupakan pembinaan sikap moral pribadi. Kesejahteraan keluarga adalah hasil
pembinaan diri, meningkat menjadi pembinaan Negara dan perdamaian dunia.
Selain perubahan, ada yang disebut prinsip cinta kasih dan timbal balik.
Cinta kasih – (Ren). Merupakan manivestasi yang terdalam dari hati nurani manusia sebagai wujud etika-
filosofi yang mengikat sesama manusia, sedangkan manivestasi keIlahian adalah agama yang mengikat diri
kita.
Prof. Dr. Kung Te Cheng, pada tahun 1985, memberikan ceramah di Eropa tentang “Kehidupan, Pemikiran
dan Pengaruh Confucius”, dan pada tahun yang sama Prof. Dr. Lee. T. Oei menyampaikan tulisannya yang
berjudul “Ren” sebagai pusat confusianisme. Tulisan ini menekankan tujuan ideal dari ajarannya, yaitu
“Menjadi seorang yang berbudi mulia, memegang teguh moralitas dan tidak sedikitpun meninggalkan
perbuatan kebaikan, bahkan tidak akan berbuat sekedar atau sembarangan hanya untuk sesuap nasi”.
Prof. Oei berupa merangkum pengertian cinta kasih atau kemanusiaan – Humanity – Ren, sebagai berikut:
o Gemar belajar
o Rendah hati dan tahu diri
o Tanggap akan semua nilai kehidupan manusia
o Jujur dalam memperbaiki diri
o Dan bersedia mengakui kekalahan
o Sabar, ulet dalam mendidik orang lain
o Tidak mengutamakan kehormatan dan kekayaan diri sendiri
o Hormat kepada yang lebih tua
o Pahlawan dan orang orang besar
o Mau belajar dari orang yang lebih rendah sekalipun
o Gembira (bahagia)
o Suka humor yang etis
o Memahami suasana tegang dan santai
Semua upaya tersebut untuk mewujudkan cinta kasih sepenuhnya terhadap sesama manusia.
Timbal balik sebagai A Golden Rule (Aturan Emas) yang harus selalu diupayakan ketika berhubungan dengan
sesama manusia, merupakan praktek cinta kasih. kalimat dari Confucius mengatakan,
“Apa yang orang lain tidak ingin lakukan terhadapmu, janganlah kau lakukan kepada orang lain”
“Bila kita ingin tegak, upayakan juga menegakkan orang lain”
Aturan emas kemanusiaan yang bersifat timbal balik ini dianut oleh ke 7 agama besar di dunia dan dirangkum
oleh Lewis Brown, sebagai berikut:
47
Christianity, Mathew 7:12; Islam, Sunan; Judaism, Talmud, Shabbat; Confucianism, Analect XV:23,4, Taoism,
T’ai Shang Kan Ying Pi’en; Buddhism, Udanavarga 5:18; Brahmanism, Mahabarata 5:1537,2
Hukum timbal balik ini sangat penting dalam pergaulan hidup, dan bahkan menjadi konsep modern yang
didambakan segenap umat manusia di dunia ini. Bahkan, Presiden Lincoln dalam sambutannya saat
mengakhiri perang saudara utara-selatan, dengan kata kata sederhana dan lembut, sehingga para pendengar
lupa bertepuk tangan karena terpesona, dan baru sadar bahwa selama ini rakyat salah mengartikan
demokrasi, Lincoln berkata,
“AS I WOULD NOT BE A SLAVE, SO I WOULD NOT BE A MASTER. THIS EXPRESSES MY IDEA, WHATEVER
DIFFERS FROM THIS TO THE EXTENT TO THE DIFFERENT IS NO DEMOCRACY”.
Apakah kemudian rakyat masih menyadari tentang arti sebenarnya demokrasi dalam mengatur
kesejahteraan dan perdamaian dunia, tentunya masih ada harapan bagi masyarakat di dunia…..
4.7. Ateisme
“Kapanpun saya pergi ke sebuah negeri asing, mereka selalu bertanya kepada saya mengenai agama
saya. Saya tidak pernah mengetahui apakah saya harus mengatakan agnostic atau apakah seharusnya saya
mengatakan ateis. Sebagai seorang fulsuf, jika saya sedang berbicara kepada audiensi yang semata-mata
berlatar belakang filsafat, saya seharusnya mengatakan bahwa saya harus mendeskripsikan diri saya sebagai
seorang agnostic. Karena saya berpikir ada satu argument konklusif. Dengan argument itu seseorang dapat
membuktikan bahwa tidak ada Tuhan. Di sini lain, jika saya bermasuksud menyampaikan impresi yang benar
kepada orang biasa di jalan saya pikir saya harus mengatakan bahwa saya seorang ateis, karena ketika saya
mengatakan saya tidak dapat membuktikan bahwa Tuhan ada, saya juga harus menambahkan bahwa saya
tidak dapat membuktikan bola tidak ada dewa-dewa Homerus”.
Model ketidakpastian yang Betrand Russell ungkapkan tahun 1947 ini telah menghilang sedikit demi sediit
dalam decade-dekade sejak waktu itu. Berkenaan dengan masalah penggunaan populer, hal-hal telah
berubah sedikit dari situasi yang dikemukakan Russell, tetapi hampir tidak dalam arah presisi atau kejelasan
yang lebih besar. Saat ini kata ateis sering digunakan oleh orang di jalan kepada mereka yang mengambil
satu posisi positif dan bermusuhan dengan agama, dimana eksistensi seorang dewa atau dewa-dewa secara
eksplisit disangkal. Agnostic di sini lain, umumnya diarahkan bagi mereka yang duduk di pagar, mereka yang
mengambil posisi netral dan jelas mengenai persoalan-persoalan religious karena mereka tidak ingin atau
tidak mampu memutuskan satu jalan atau jalan lain. Namun, pemakaian-pemakaian populer ini yang
pertama terlalu sempit, yang kedua terlalu longgar, terasa kurang cocok dengan kedalamannya dan seluk
beluk yang rumit. “Tentang dewa-dewa dan teko-teko teh”.
48
Berasal dari bahasa Yunani “Atheos” yang berarti “tidak diakui sebagai dewa” istilah ateisme dalam
signifikansinya yang paling luas, berarti penolakan terhadap teisme, atau keyakinan pada satu atau lebih
dewa. Penolakan semacam itu dapat mengambil beberapa bentuk, terbentang dari ketidakpercayaan pada
penyangkalan positif, dan kenyataan inilah yang menjelaskan ambiguitas di sekitar definisi itu. Ada beberapa
ateis (tentu saja minoritas) yang secara eksplisit menyangkal eksistensi seorang dewa atau dewa-dewa.
Penyangkalan eksplisit seperti itu, sebetulnya, doktrin positif yang menegaskan tidak adanya dewa-dewa,
walaupun ditujukan pada ateisme yang kuat, memerlukan dukungan dalam bentuk bukti-bukti tidak adanya
dewa-dewa. Dalam bukti-bukti seperti itu, strategi yang biasa ialah mencoba menunjukkan bahwa gagasan
tentang seorang dewa yang transenden, makhluk misterius yang esensial dan utama, penyebab pertama
yang tidak disebabkan yang menciptakan alam semesta dari ketiadaan dan yang berada di luar alam semesta,
secara harafiah tidak koheren atau tidak dapat dimengerti. Menurut definisi, makhluk seperti itu melampaui
pengalaman kita dan melampaui pengalaman apapun yang mungkin kita miliki dalam pikiran, dan berbicara
tentangnya secara harafiah omong kosong.
Banyak ateis barangkali akan simpatik terhadap argument-argumen model ini, tetapi sebagian besar secara
metafisis kurang ambisius. Sementara kaum ateis yang kuat mengajukan tidak ada bukti adanya dewa-dewa
dan tidak pernah bisa ada, bahwa dalam prinsip, mayoritas membuat klaim yang lebih sederhana bahwa
sesunguhnya tidak ada bukti. Dalam sebuah artikel yang lebih dari dari 1952, Russell menggunakan sebuah
analogi yang mengesankan. Ia berargumentasi selagi tidak mungkin menyangkal penegasan bahwa ada teko
cona pada orbit antara bumi dan Mars, namun adalah hal yang aneh (secara tulus ikhlas) untuk percaya
bahwa ada hal apapun seperti itu ketika tidak ada bukti apapun untuk membuktikan hal itu. Dengan cara
yang sama, para pendukung bentuk yang lebih lunak dari ateisme mempertahankan bahwa tanggung jawab
untuk memberikan bukti yang memuaskan sesungguhnya ada pada mereka yang mengklaim dewa ada dan
menegaskan bersama dengan filsuf zaman Victoria W.K. Clifford, “selalu salah, dimana saja, dan bagi siapa
saja yang mempercayai bahwa kaum teis itu ataistis mengenai setiap dewa kecuali dewa mereka sendiri dan
mereka semata-mata mengambil proses itu satu langkah di depan.
Bagi para ateis yang lunak atau empiris, lebih lunak tidak berarti kutang bergairah. Walaupun mengakui
setidaknya dalam prinsip, bahwa ada bukti yang akan mengubah pikiran mereka, mereka menegaskan semua
bukti yang tersedia dengan tegas disusun untuk melawan anggapan bahwa dewa-dewa ada. Di satu sisi, tidak
ada kebutuhan lagi bagi seorang dewa dari celah-celah, karena kemajuan ilmu pengetahuan, dari mekanikan
Newton dan geologi hingga evolusi Darwin, telah mengisi pemahaman kita, secara sistematis mengisi celah-
celah dalam pengetahuan kita tentang dunia di sekitar kita yang sebelumnya diberikan satu penjelasan yang
bersifat ilahi.
49
Di sisi lain, argument-argumen yang sudah lama diajukan, sebagai bukti eksistensi Tuhan, argument yang
didesain, argument ontologis dan sebagainya, umumnya dianggap sebagai argument-argumen yang lemah
dan cacar, mereka dibandingkan secara tidak seimbang dengan argument-argumen di sisi lain, seperti
argument yang didalilkan berkenaan dengan masalah kejahatan, yang menawarkan satu tantangan serius
untuk percaya pada satu dewa yang maha kuasa dan maha tahu.
4.9. Sekuralisme
“Kebebasan beragama benar-benar merupakan kebebasan pertama kita. Itulah hal pertama yang
disebutkan di dalam Bill of right, yang dibuka dengan mengatakan bahwa kongres tidak dapat membuat satu
hukum yang entahkah itu mendirikan sebuah agama atau melarang praktik kebebasan beragama. Sekarang,
seperti halnya dengan setiap ketentuan Konstitusi kita, hukum harus diinterpretasikan selama bertahun-
50
tahun, dan dalam berbagai ragam cara yang sebagian dari kita setuju dengan dan sebagian dari kita tidak
setuju dengan. Tetapi satu hal tak dapat disangkal lagi: Amandemen pertama telah melindungi kebebasan
kita untuk beragama atau tidak beragama, sebagaimana yang kita pilih, dengan konsekuensi bahwa dalam
abad yang sangat sekuler ini Amerika Serikat jelas merupakan Negara religious yang paling konvensional di
seluruh dunia, setidaknya di selurun dunia yang sudah tersentuh industrialisasi”.
Berbicara di depan satu audiensi mahasiswa pada juli 1995 mengenai topic “kebebasan beragama di
Amerika”, Presiden Bill Clinton dengan rapi menangkap paradox sentral Amerika Serikat: kenyataan bahwa
salah satu Negara yang paling religious di dunia dapat secara bersamaan menjadi salah satu Negara yang
paling sekuler. Sebagaimana terlihat, fakta yang tampaknya mengejutkan ini mengatakan lebih sedikit
tentang karakter dasar Amerika daripada mengenai makna beragam sekularime. Sejenak konsep itu sering
diasosiasikan dan kadang-kadang dibingungkan dengan ide-ide seperti ateisme dan humanism, sekularisme
itu tidak identic dengan satupun dari mereka. Dan dalam arti yang dipikirkan dengan agama tetapi sebaliknya
merujuk pada satu pemahaman pertikular mengenai tepat dari agama dalam konstitusi dan
penyelenggaraan suatu Negara.
Dinding pemisahan
Amandemen pertama terhadap konstitusi AS, diadopsi bersama dengan sebagian sisa Bill Of rights pada
1791, menegaskan bahwa “kongres tidak akan membuat hukum mengenai pembentukan agama, atau
melarang praktek kebebasan beragama”. Dengan melarang Negara menyatakan satu agama resmi dan
dengan menjamin kebebasan ekspresi religious. Bapa-bapa pendiri Amerika Serikat meletakkan dasar-dasar
dari dinding pemisahan (dalam frasa Thomas Jefferson) yang membagi bidang-bidang yang tepat antara
iman dan politik. Enam belas kata dari amandemen ini telah dijalankan lebih dari 200 tahun dengan
interpretasi mendetail oleh Supreme Court (Mahkamah Agung), dan hingga hari ini kelompok-kelompok
yang berkepentingan dengan semangat, memperdebatkan makna yang persis dari kata-kata itu. Namun,
disetujui, setidak-tidaknya, bahwa ketentuan itu mencegah agama dan Negara saling mencampuri urusan
satu sama lain dan memastikan individu-individu bebas dalam memilih dan mempraktekkan agama apapun,
atau tidak sama sekali.
Secara mendalam bersifat secular dalam arti telah memindahkan manajemen urusan duniawi dari tangan
Ilahi ke tangan manusia. Amandemen itu bagaimanapun juga telah menjadi instrument dalam membentuk
salah satu masyarakat religious yang paling bersemangat dan beragam di dunia. Tidak ada kekurangan isu-
isu moral yang membagi orang-orang Amerika secara mendalam dan yang memiliki kemungkinan
menggelorakan gairah dan memisahkan komunitas-komunitas: aborsi, euthanasia, penelitian steam cell, doa
di sekolah, penyensoran, dan masih banyak lagi. Namun, usaha-usaha perlindungan konstitusional yang kuat,
51
di atas semuanya pemisahan antara Gereja dan Negara yang dilaksanakan dengan tegas, telah memastikan
bahwa masalah-masalah seperti itu telah, untuk sebagian besarnya, dipecahkan secara damai dan dalam
batas-batas hukum itu.
52
minoritas agama yang menemukan diri mereka pada wilayah pengakuan yang salah adalah “kebebasan”
untuk pergi kemana saja. Sebagian besar situasi ini masih bertahan hingga hari ini. Kerajaan Inggris, misalnya
memiliki satu Gereja yang tetap, demiian pula Negara-negara Lutheran Scandinavia, sementara bangsa-
bangsa lain, seperti Polandia, Irlandia, dan Italia, tetap Katolik. Jika sekularisme telah berlaku untuk satu
masa, seperti misalnya di Uni Soviet dan Eropa Timur, sering kali terdapat kekerasan, represi, intoleransi,
dan secara khusus pemerintahan illiberal. Tidak ada indikasi yang lebih jelas dari sifat-sifat sekularisme Eropa
yang samar-samar daripada kenyatan bahwa dalam decade terakhir abad ke 20, Negara-negara Balkan bisa
diporak-porandakan oleh perang yang sebagian lebih dipicu oleh perbedaan-perbedaan agama daripada
perbedaan-perbedaan etnis.
Gagasan inti: tidak memikirkan Tuhan
4.10. Liberalisme
Jose Ortega Y Gasset, 1930: “Liberalisme adalah bentuk tertinggi dari kedermawanan, ini adalah hak
yang diakui mayoritas pada minoritas dan karenanya hal ini merupakan teriakan yang paling mulia yang
pernah digemakan di planet ini”.
“Jika kita kembali ke masa-masa revolusi, apa yang dinamakan konservatif hari ini adalah Partai Liberal dan
kaum Liberal adalah orang-orang konservatif”. Jika ada Presiden AS abad ke 20 yang bisa menjadi pucat
karena dilabel sebagai seorang yang liberal, presidn itu adalah Ronald Reagen. Selain itu, dialah yang
memberikan komentar cerdas ini dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada tahun 1975. Ia
memberikan komentar cerdik ini sehubungan dengan sejarah yang kompleks dan terkait dari dua ideology
politik yang paling berpengaruh di dunia: konservatisme dan liberalisme.
Definisi yang ingin diberikan Reagen – “hasrat akan sedikitnya campur tangan pemerintah atau berkurangnya
otoritas pusat atau kebebasan individual yang lebih banyak” – tampak seperti satu ringkasan buku teks
liberalisme klasik, tetapi dalam pandangan itu terdapat pula “basis konservatisme”. Bagaimana dua ideology,
yang hari ini dianggap sebagai (Khususnya di AS) kutub yang bertentangan, dapat disebut dalam satu nafas
oleh seorang pria yang sekarang dipuja-puja sebagai demigod (setengah dewa) oleh konservatif Kanan?.
Solusi untuk teka-teki ini pada dasarnya terletak pada sejarah aneh liberalisme itu sendiri. Liberalisme, baik
dalam wujud klasik maupun wujud modernnya, telah berfokus secara konsisten pada satu gagasan tunggal,
mesti agak kompleks: pentingnya individu-individu sebagai agen-agen rasional dan pentingnya
mempertahankan kebebasan mereka dan kebebasan-kebebasan melawan penyalahgunaan kekuasaan.
Namun, dalam usaha mengejar tujuan ini, kaum liberal melaksanakan suatu perubahan 180 derajat yang
dramatis berkenaan dngan pilihan sarana yang mereka gunakan. Awalnya, keraguan-keraguan liberalisme
53
mengenai kemampuan Negara untuk menggunakan kekuasaannya secara bertanggung jawab mendorong
untuk suatu tuntutan agar keleluasaan pemerintah harus dibatasi dengan tegas, khususnya dalam bidang
perdagangan. Kemudian, ketika semuanya jelas bahwa kegiatan ekonomi yang tak terkendali menghasilkan
ketimpangan dalam pendistribusian kekayaan yang tidak mengurangi ancaman terhadap kebebasan-
kebebasan sipil, kaum liberal lebih menjadi pengintervesi. Mereka melihat kemungkinan memperluas
Negara dan memanfaatkan kekuasaannya untuk mengoreksi ketimpangan-ketimpangan ini. Pemakaian cara
(tetapi bukan tujuan) yang didukung oleh kaum liberal klasik yang lebih awal, termasuk perdangan bebas
dan intervesi minimal Negara oleh kaum konservatif, menyediakan konteks bagi komentar-komentar yang
tidak disangka-sangka oleh Reagen.
Liberalisme Klasik
Munculnya liberalisme sebagai suatu doktrin politik pada dasarnya dilihat sebagai suatu respons terhadap
ketakutan-ketakutan akan perlbagai konflik agama yang berkultimasi pada perang tiga puluh tahun yang
berkecamuk di Eropa selama pertengahan abad ke 17. Terhentak oleh kerusuhan sosial yang masif dan
penderitaan manusia yang disebabkan oleh decade-dekade selama perselisihan yang dipicu oleh masalah
agama dan dinasti, filsuf-filsuf Inggris Thomas Hobbes dan John Locke mulai berspekulasi mengenai basis
dan justifikasi atas pemerintahan.
Keduanya sependapat bahwa kekuasaan raja dijustifikasi hanya oleh persetujuan orang-orang yang
diperintah, sebagaimana terungkap dalam kontrak sosial yang imaginative antara pemimpin dan yang
dipimpin. Dan kebebasan orang-orang yang dipimpin seharusnya tidak boleh dibatasi tanpa sebab yang
benar dan tanpa persetujuan.
Two Treatises of Government karya Locke dipublikasikan tahun 1690, hanya dua tahun setelah Glorious
Revolution menetapkan seorang raja yang dipaksakan secaa konstitusional pada takhta Inggris. Dua karya ini
menyediakan sebagian besar inspirasi teoritis bagi pergolakan-pergolakan besar yang transformative dari
abad berikutnya: revolusi Amerika dan Prancis. Dalam ujian berat kejadian-kejadian yang membuka zaman
baru, nilai rasa akan pentingnya individualism manusia diwujudkan sebelumnya tidak pernah ada. Individu
sekarang muncul dari berabad-abad sikap tunduk kepada raja, tuan atau imam, dibebaskan dari genggaman
adat-istiadat dan otoritas kuno.
George Washington, 1790: “Semakin liberal umat manusia, mereka akan semakin mudah mengizinkan
bahwa semua yang memimpin dirinya sebagai anggota yang bernilai dari sebuah komunitas, sama-sama
berhak atas perlindungan pemerintahan sipil”.
Desakan untuk membatasi peran Negara dan agama dalam rasionalitas individu bergabung untuk
54
menghasilkan salah satu karakteristik yang distingtif dari liberalisme klasik: asosiasinya dengan kapitalisme
dan perdagangan bebas. Alasan di balik asosiasi ini dielaborasi teruama oleh ekonom Skotlandia Adam Smith
dalam The wealth of nations (1776). Smith menentang campur tangan pemerintah. Ia beragumentasi bahwa
pelbagai usaha dari seorang individu yang memainkan peran di pasar bebas dalam pencarian rasional akan
kepentingannya sendiri secara tak terelakkan cenderung menghasilkan kebaikan bersama, karena
sesungguhnya kegiatan melayani diri sendiri dalam pertukaran ekonomi mengandung suatu keharusan
bahwa dia melayani orang lain. Smith menambahkan suatu sistem dimana para pembeli dan penjual
memainkan perannya secara bebas dan kompetitif akan menjadi pengaturan diri sendiri dan karenanya
seefesien dan seoptimal mungkin disesuai untuk menghasilkan kekayaan bagi semua.
Liberalisme klasik mencapai titik puncaknya selama abad ke 19, ketika filsuf besar utilitarian Jeremy Bentham
dan John Stuart Mill menetapkan pelajaran-pelajaran dari ekonomi pasar bebas dari Smith, secara khusus
peran pilihan bebas dan kepentingan diri yang benar, secara lebih luas ke domain politik. Mereka
mengembangkan suatu yang lebih terperinci mengenai hak-hak individu yang masih terletak di jantung
pemikiran liberal modern. Menjelang akhir abad ke 19, liberalisme telah mentransformasikan iklim politik
Eropa, tempat pemerintahan yang dibatasi dan konstitusional sekarang ini sebagian besar memiliki pengaruh
yang dominan. Di tempat yang sama industrialisasi dan perdagangan bebas pun menghasilkan kekayaan yang
sangat besar.
Liberalisme baru
Adam Smith sendiri telah meramalkan perusahaan bebas yang lepas kendali dapat menyebabkan berbagai
ekses, sementara Mill telah berpendapat ketimpangan-ketimpangan ekonomi yang dihasilkan oleh
55
pelaksanaan kapitalisme akan menuntut suatu bentuk moderasi. Suatu kritik umum yang selalu ada terhadap
kaum liberal adalah bahwa fiksasi mereka dengan kekuatan public yang terbatas membuat mereka buta
terhadap akibat-akibat kekuatan swasta. Dan menjelang akhir abad ke 19 terlihat jelas kehidupan
masyarakat biasa sedang tertindas oleh kaum industrialis dan ahli keuangan yang menjalankan kekuatan
ekonomi dan politik yang sangat luas. Dalam oposisi terhadap tirani baru dari plutokrasi reaksioner ini,
generasi kaum liberal yang baru (sosial atau sejahtera) muncul. Mereka siap memperluas kekuasaan
pemerintah untuk mengoreksi ketimpangan-ketimpangan ekonomi, dengan membuat regulasi untuk
industri yang memperkenalkan pembaruan ekonomi dan keuangan. Di antara pencapaian-pencapaian
pemikiran liberal yang baru, salah satu yang paling terkenal adalah kesejahteraan yang luas dan inisiatif-
inisiatif jaminan sosial yang diperkenalkan oleh New Deal dari Roosevelt pada tahun 1930-an.
Pendekatan baru liberal berkembang pesat selama decade-dekade pertumbuhan dan kesejahteraan yang
tidak pernah terjadi sebelumnya menyusul perang dunia II. Namun, sejak 1970 an, keyakinan akan
kontinuitas kemajuan tertatih-tatih dan kemudian hancur tatkala terjadi stagnansi ekonomi, inflasi tinggi,
dan utang nasional yang membengkak. Di belakang musuh-musuh ekonomi itu, “New Right” mulai berkuasa
baik di AS maupun di Inggris, dimana Ronald Reagen dan Margaret Thatcher (kadang-kadang disebut neo
liberal) dengan keinginan yang amat besar merangkul- dalam teori jika tidak selalu dalam praktik – dogma-
dogma sentral liberalisme klasik: penciutan Negara dan perdagangan bebas. Dalam perang kata-kata yang
dilancarkan New Right, liberalisme dengan kejam diparodikan sebagai Negara besar yang lepas kendali, pajak
dan pengeluaran, omong kosong yang benar secara politik dan kata liberal menjadi, dalam politik AS, sebuah
istilah yang sesungguhnya melecehkan. Situasi semacam itu merupakan hal yang luar biasa di sebuah Negara
yang secara konstitusional dan historis paling liberal (dalam semua pengertiannya) yang pernah ada., namun
api liberalisme yang terang dan progresif masih menyala, sebagaimana diprotes dengan cerdik oleh calon
Presiden Partai Demokrat, John F Kennedy setengah abad yang lalu:
“Apa yang dimaksudkan oleh lawan kita ketika mereka menerapkan pada kita label liberal?, jika liberal yang
mereka maksudkan, seseorang yang lembut dalam kebijakan-kebijakan luar negerinya, yang melawan
pemerintah lokal dan yang mengabaikan dollar yang dibayar wajib pajak, maka catatan tentang partai ini
dan anggotanya menunjukkan kita bukanlah liberal yang dimaksudkan. Tetapi, jika seorang liberal yang
mereka maksudkan seseorang yang memandang ke depan dan bukan ke belakang, seseorang yang
menyambut gagasan-gagasan baru tanpa reaksi-reaksi yang kaku, seseorang yang peduli terhadap
kesejahteraan rakyatnya, maka saya bangga untuk mengatakan saya adalah seorang liberal”
Gagasan Inti dari Liberal adalah “kemajuan sosial dan kebebasan individu”
56
4.11. Demokrasi
“Demokrasi sesungguhnya berarti gada dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat” (Oswald Wilde, 1891).
Dewasa ini, dalam keseluruhan spectrum pandangan politik dari kiri ke kanan. Ada satu consensus luar biasa
dan belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu demokrasi lebih disukai daripada setiap bentuk pemerintahan.
Demikianlah level persetujuaan pada titik ini karena demokratis telah menjadikan segalanya nyaris identic
dengan sah dalam banyak konteks politik. Salah satu konsekuensi yang mengherankan dari hal ini adalah
banyak rezim yang secara jelas akan gagal dalam setiap perhitungan normal untuk memenuhi syarat sebagai
rezim demokratis namun telah memilih menyebut dirinya sebagai rezim demokratis. Jadi, misalnya bekas
Jerman Timur, Negara satu partai yang represif dan otoritas – secara resmi dikenal sebagai Republik
Demokratik Jerman.
Sekalipun kita mengabaikan klaim-klaim palsu semacam ini, proses demokratisasi di seluruh dunia selama
lebih dari satu abad terakhir sangat mengesankan. Estimasi-estimasi kasar yang diberikan oleh beragam
peneliti independen sependapat bahwa pada tahun 2000 kira-kira setengah populasi dunia menyukai
institusi-institusi yang menyediakan secara historis level-level tinggi dari pemerintahan yang demoktratis.
Perluasan yang cepat dari demokrasi selama abad ke 20 dijelaskan sebagiannya oleh kegagalan spektakuler
alternative-alternatif lainnya. Berbicara di depan House of common pada 1947, tak lama setelah kegagalan
total fasisme, Winston Churchill, dengan terkenal mengamati bahwa demokrasi adalah bentuk lain itu telah
dicoba dari waktu ke waktu. Dalam lima dasawarsa musuh utama musuh utama demokrasi sebagai basis
organisasi politik, komunisme, telah hancur berantakan di Rusia dan Eropa Timur.
Demikianlah obsesi dunia saat ini berkenaan dengan demokrasi, yang mudah untuk dilupakan betapa baru
sesungguhnya fenomena itu. Selama lebih dari dua setengah millennium terakhir hampir setiap teoritikus
politik dengan penuh semangat telah menentang demokrasi, baik dalam prinsip maupun dalam praktik.
Tuduhan yang paling umum adalah demoktrasi itu benar-benar anarkis dan sedikit lebih baik dalam hukum
rimba, sementara kritik-kritik spesifik telah berfokus padqa kompetensi orang (bagaimana hal itu
didefinisikan) untuk berpartisipasi dalam kemajuan pemerintahan. Bahkan sebuah kritik sebagaimana
biasanya simpatik terhadap prinsip-prinsip demoktrasi seperti J.S. Mill bagaimanapun juga secara mendalam
khawatir mengenai keadaan yang kolektif dari massa, yang tidak lagi mengambil opini-opini mereka dari
orang-orang yang terkemuka dari Gereja atau Negara, para pemimpin yang nyata atau dari buku-buku. H.L.
Mencken, seorang humoris asal Amerika menguraikannya secara lebih ringkas pada tahun 1920 an ketika
dia menggolongkan demokrasi sebagai keyakinan menyedihkan dalam kebijaksanaan individu mengenai
ketidaktahuaan individu.
57
Yunani Dan Demokrasi langsung
Kritik yang tajam terhadap pemerintahan demoktratis sudah berlangsung sejak masa pertumbuhannya di
Athena, Negara kota Yunani yang umumnya diakui sebagai tempat lahirnya demokrasi. Kata itu sendiri
diambil dari bahasa Yunani yang berarti pemerintahan oleh rakyat. Sistem pemerintahan oleh rakyat yang
secara progresif diajukan oleh rakyat Athena barangkali merupakan bentuk yang paling murni dari demokrasi
langsung yang pernah diwujudkan. Di jantung sistem itu diperkenalkan oleh pemimpin rakyat Cleisthenes
pada 507 SM terdapat ecclesia, atau majelis yang terbuka untuk semua warga Negara yang memenuhi syarat
(kaum laki-laki Athena di atas usia 18 tahun). Ecclesia bertemu secara teratur untuk berdebat tentang
masalah penting Negara dan akan mencapai keputusan dengan mengacungkan tangan berdasarkan
mayoritas mereka yang hadir. Keutamaan-keutamaan demokrasi Athena secara paling kuar dinyatakan
(setidaknya seperti yang dicatat oleh sejarahwan Thucydides) dalam sebuah orasi pemakaman yang
disampaikan pada 430 SM oleh pemimpin Athena Pericles. Dua memuja-muja konstitusi, yang menyukai
banyak, bukan sedikit, dan melakukan signifikansi kebebasan, kesamaan di depan hukum dan posisi politik
yang diperoleh berdasarkan kepatutan, bukan kekayaan atau golongan.
Antusiasme semacam itu dengan tegas tidak diberikan oleh dua filsuf yang paling berpengaruh dari Yunani,
Plato dan Aristoteles. Keduanya menulis pada abad berikutnya, segera setelah kekalahan besar Athena pada
404 SM oleh Sparta yang sangat otoritarian, malapetaka yang mewarnai pandangan bersama mereka bahwa
demokrasi secara terus menerus sukar dikendalikan, korup dan tidak stabil.
“Demokrasi adalah satu bentuk yang luwes dari pemerintahan”, komentar Plato dengan tajam, “yang penuh
keserbaragaman dan ketidakteraturan dan yang membagi-bagikan kesederajatan secara adil kepada orang-
orang yang sederajat dan tidak sederajat”.
Menurut klasifikasi konstitusi-konstitusi politik yang paling berpengaruh dan masih bertahan dari Aristoteles,
demokrasi merupakan bentuk yang korup atau jahat dari pemerintahan sebuah konstitusi ideal dimana yang
banyak memerintah demi mengejar kebaikan bersama. Dalam demokrasi sebalinya, mereka yang dikontrol,
lapisan masyarakat yang lebih rendah, memutuskan kepentingan mereka sendiri dan oleh karena itu dapat
diharapkan menyediakan kekayaan dan property bagi masyarakat yang memiliki potensi yang lebih baik.
58
spekulatif, menganjurkan barangkali sedikitnya satu di antara sepuluh dari total populasi yang memiliki hak
untuk memilih.
Situasi itu bahkan lebih terbatas di Inggris abad ke 18, dimana persyaratan-persyaratan property yang keras
berarti bahkan setelah Great Reform Act tahun 1832, hanya 7 persen dari populasi dewasa yang dapat
memilih. Hak pilih universal tidak dicapai hingga 1928, ketika hak pilih pada akhirnya diperluas bagi semua
wanita dewasa. Di AS banyak orang Afro-American dengan efektif (meskipun tidak secara legal) diberi hak
suara hingga Civil Rights Act tahun 1984.
Demoktrasi Representatif
Hal lain dimana Plato dan Aristoteles sependapat ialah model demoktrasi langsung Yunani, yang mencakup
partisipasi yang kontinu dan langsung dari pihak warga Negara, dapat diterapkan hanya pada Negara-negara
kecil seperti Athena. Kesulitan dasar ini – ketidakmungkinan yang nyata untuk menginkorporasikan suatu
sistem semacam itu di sebuah Negara atau bangsa dengan wilayah dan penduduk yang relative besar, tetapi
tidak terpecahkan hingga era modern. Baru pada abad ke 17 dan 18 diskusi serius mengenai demokrasi dan
kedaulatan rakyat muncul lagi di permukaan, berbaur dengan gagasan-gagasan yang dihasilkan para pemikir
zaman pencerahan.
Pada 1651, sebagai akibat langsung dari perang sipil Inggris, Thomas Hobbes mengajukan pertanyaan yang
terletak pada jantung banyak teorisasi berikutnya mengenai demokrasi: bagaimana seharusnya kekuasaan
yang berdaulat dari Negara, dijustifikasi oleh kebutuhan untuk melindungi (di antara hal-hal lainnya) hak-
hak individu, didesak untuk mencegah penyalahgunaannya untuk membatasi hak-hak yang sama?, John
Locke, menulis empat decade kemudian, berpendapat bahwa pelimpahan otoritas semacam itu kepada
pemerintah oleh mereka yang diperintah dan pembatasan yang sesuai dengan persetujuan mereka yang
diperintah. Perdebatan mengenai hubungan yang pas antara rakyat dan Negara karenanya memecahkan
dirinya ke dalam sebuah argument keseimbang yang tepat di antara kekuatan dan hak, antara tuntutan-
tuntutan Negara di satu sisi dan hak-hak individu di sisi lain.
Hasil dari usaha, perjuangan keras dan berdarah yang menang dalam dua revolusi, pertama di Amerika dan
kemudian di Prancis, adalah gagasan liberal mengenai demokrasi representative berdasarkan konstitusi.
Banyak diperbaharui dan dielaborasi selama bertahun-tahun, teori ini – “temuan baru era modern” menurut
James Mill, ayah J.S. Mill, menetapkan luasnya mekanisme-mekanisme politik, termasuk pemilihan-
pemilihan yang teratur dan kompetisi di antara partai-partai dan kandidat-kandidat, yang akan memastikan
orang-orang yang memerintah tetap akuntabel bagi orang-orang yang diperintah. Dan karenanya mereka
yang diperintah tetap merupakan otoritas tertinggi dan pengawas atas proses politik.
59
Yang paling kejam dari semua pemerintahan
Bahakn di antara para teoritikus modern awal yang paling tercerahkan, hal yang menyita perhatian ialah
kekuasaan mayoritas akan menyebabkan hak-hak minoritas diabaikan. Menulis pada 1787, John Adams,
yang nantinya menjadi Presiden AS kedua, merefleksikan perhatian yang mendalam dari Bapa-Bapa pendiri
Bangsa terhadap semua kemungkinan cabang pemerintahan yang muncul di bawah control mayoritas:
“pertama utang-utang akan dihapuskan, pajak-pajak lebih besar mereka yang kaya, dan sama sekali tidak
pada yang lain, dan terakhir pembagian yang benar-benar sama atas segala sesuatu diminta dan dipilih.
Presiden keempat, James Madison, menulis dengan mencela pada 1893 tentang “pengaduan yang luas
terhadap pemerintahan mayoritas sebagai yang paling kejam dan berat dari semua pemerintahan”, tetapi
membatasi kekuasaan-kekuasaan mayoritas adalah motivasi utama di balik pemisahan kekuasaan dan
sistem checks and balances yang terperinci yang begitu jelas dalam konstitusi. Baginya dia bertanggung
jawab secara luas.
Gagasan Inti Demokrasi: Gada dari rakyat oleh rakyat…
4.12. Imperialisme
“Meskipun kata itu sendiri relative baru tercipta, imperialism-praktik dari Negara-negara yang lebih
kuat mengontrol dan mengeksploitasi Negara-negara yang lebih rendah-seusia sejarah itu sendiri. narasi
perabadan kuno Mesopotamia dan lembah mediterania dibaca seperti katalog dominasi imperial, kekaisaran
Persia di bawah cyrus agung, kekaisaran Macedonia yang sangat berkuasa di bawah alexander agung..lambat
laun sisa-sisa kekaisaran besar ini sebagian besar tunduk pada apa yang kemudian akan menjadi salah satu
kekaisaran yang paling besar dan bertahan lama di antara semua kekaisaran, perluasan wilayah kekaisaran
oleh orang-orang Roma, yang puncaknya terbentang dari Britania hingga ke Afrika Utara, dan Timur tengah”.
Dengan adanya signifikansi abadi dari kekaisaran Roma, hal yang tepat untuk mengatakan terminology
“kekaisaran” dan “imperialism” berasal dari kata latin – Imperium. Arti paling mendasar dari imperium
adalah “kekuasaan untuk memerintah” dan dapat merujuk pada otoritas entah itu dari seorang hakim orang
sipil atau seorang komandan militer. Hal ini juga tepat karena esensi imperialism dalam segala bentuknya
adalah kekuasan, kekuasaan yang dipegang dan digunakan dalam suatu hubungan yang tidak seimbang
dimana satu Negara menjalankan kontrol penuh atau pengaruh, secara langsung atau tidak langsung, atas
Negara lain. Berulang-ulang, sejarah telah menunjukkan orang-orang yang menikmati sejenis superioritas
militer atau lainnya atas sesamanya berusaha mengeksploitasi mereka demi memperluas kepentingan-
kepentingan mereka sendiri. dan yang paling merusak, superioritas fisik seperti itu sering diproyeksikan
60
melalu lensa “perbedaan ras dan budaya, untuk menghasilkan suatu pendirian mengenai superioritas moral
yang dapat berperan membenarkan brutalitas dan eksploitasi yang benar-benar tidak mengenal rasa malu”.
61
ini, suatu patriotism yang lebih besar”. Menulis pada Contempory review di tahun yang sama, J.L. Walton
secara tepat menangkap triumfalisme total abad ini: “Sang imperialis merasakan suatu kebanggaan yang
mendalam dalam warisan cemerlang kekaisaran yang dimenangkan karena keberanian dan usaha-usaha
leluhurnya, dan diwariskan kepadanya persoalan yang menjadi beban kepercayaan-kepercayaan suci”.
4.13. Nasionalisme
“Negara kita dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa lain, mudah-mudahan selalu berada pada
posisi yang benar, tetapi benar atau salah itulah Negara kita. Menurut sejumlah orang, ungkapan terkenal
ini diucapkan dalam sebuah perjamuan makan pada tahun 1816 oleh pahlawan angkatan laut AS Stephen
Decatur: biasanya disingkat (dengan suatu distorsi) menjadi “Negara kita, benar atau salah!”, frasa ini masih
digunakan hingga hari ini, umumnya tanpa sedikit pun pertimbangan mengenai implikasi-implikasi
lengkapnya. Namun, poin ini tidak hilang pada Mark Twain, dengan mengungkapkan: “bersama semua watak
budaknya”, ujarnya, kita “telah membuang asset palung berharga yang kita miliki, hak individu untuk
menentang bendera dan Negara ketika seseorang…memercayai keduanya (bendera dan Negara) ada pada
posisi yang salah”.
62
Patriotism, seperti terungkap dalam kata-kata Decatur di atas, seharusnya membutakan kita akan kenyataan
bahwa sesuatu itu salah semata-mata karena dilakukan oleh, atau atas nama, Negara kita. Secara sepintas
lalu, ini merupakan suatu pandangan yang luar biasa, untuk tidak mengatakan amoral. Konsep-konsep
dimana gagasan itu dibangun, patriotism dan lebih khusus lagi nasionalisme yang menjadi sepupu dekatnya,
telah menimbulkan gairah-gairah seperti itu dan mendorong kekerasan semacam itu selama lebih dari dua
abad terakhir. Oleh sebab itu, konsep-konsep ini harus memikul sebagian besar tanggung jawab atas konflik
dan perselisihan yang mengerikan yang telah menggerogoti dunia selama bertahun-tahun, suatu penyakit
kekanak-kanakan…campak dari ras manusia, menurut pendapat Eistein, nasionalisme adalah dua penyebab
utama dua perang dunia pada abad ke 20 dan baru-baru ini terlibat dalam kekerasan yang mengerikan dan
pembersihan etnis yang fantastis di tempat-tempat yang terpisah jauh seperti Rwanda dan Negara-negara
Balkan. Namun, hal ini tidak semuanya negative. Perasaan nasionalis juga dapat menyebabkan loyalitas yang
luar biasa dan menciptakan kohesi sosial yang mendalam, misalnya diantara minoritas-minoritas yang
tertindas, dan telah menjadi wadah pengorbanan heroic dan perlawanan tanpa pamrih terhadap tirani.
Kegeniusan Bangsa
Sementara patriotism mungkin berarti tidak lebih dari rasa cinta tanah air seseorang dan perhatian yang
umum terhadap kesejahteraannya, nasionalisme lebih berfokus, biasanya menggabungkan perasaan
patriotic dengan semacam program politik aktif.
Secara umum, tujuan utama dari program ini adalah untuk meraih pengakuan sebagai Negara yang
menyiratkan kemerdekaan dan kedaulatan, bagi suatu komunitas yang para anggotanya memenuhi kriteria-
kriteria tertentu untuk disebut sebagai sebuah bangsa. Sekalinya Negara otonom seperti ini terbentuk,
tujuan-tujuan sekundernya adalah untuk mempromosikan kualitas-kualitas dan karakteristik ini yang
bersama-sama membentuk identitas dan perasaan sebagai bangsa yang merdeka. Kaum nasionalis
menegaskan Negara yang berbentuk demikian, Negara-bangsa, dapat mengklaim loyalitas para anggotanya
di atas semua loyalitas lainnya, dan kepentingannya harus didahulukan di atas semua kepentingan lainnya.
Lalu, apakah bangsa itu, dan apakah atribut-atribut yang merupakan identitasnya?. Sebagian besar kaum
nasionalis akan sangat bersimpati dengan pandangan yang diungkapkan oleh penyair Samuel Taylor
Coleridge dalam karyanya Table Talk pada tahun 1830: “Saya, di antaranya, tidak akan menyebut hamparan
rumput di bawah kakiku sebagai negaraku. Tetapi bahasa, agama, hukum, pemerintahan, darah – identitas
yang disebutkan ini membuat orang-orang menjadi satu Negara”. Giuseppe Mazzini, salah seorang arsitek
unifikasi Italia, membuat poin yang sama pentingnya 30 tahun kemudian, ketika dia menegaskan wilayah
tertentu hanyalah sebuah fondasi. “Negara adalah gagasan yang muncul di atas fondasi itu, ini adalah rasa
63
cinta, rasa persaudaraan yang mengikat semua anak pada wilayah itu”, kedua otoritas ini sepakat masalah
tanah bukan masalah utama, meskipun wilayah yang diakui dengan batas-batas yang kuat akan hampir selalu
menjadi kondisi yang diperlukan untuk kelangsungan hidup jangka panjang suatu Negara.
Poin esensial mengenai bangsa yang dihargai oleh kaum nasionalis adalah bangsa tersebut selalu memiliki
karakter khusus dan identitasnya sendiri, seperti disarankan Ralph Waldo Emerson, tahun 1844, ada
“kegeniusan bangsa yang tidak dapat ditemukan pada jumlah warga Negara, tetapi yang memberikan ciri
pada masyarakat itu”. Jules Michelet, penulis sejarah abad ke 19 yang luas dan sangat nasionalis mengenai
negaranya dengan ucapannya yang terkenal, “Prancis adalah sebuah pribadi” dan menegaskan bangsa itu
merupakan kesatuan organic, makhluk abadi yang esensinya meripakan distilasi masa lalunya yang terkubur,
peninggalan dan tradisi beragam yang diambil dari silences de I’histoire (keheningan sejarah). Karakter
nasional yang khas ini merupakan hasil yang unik dan tak terlukiskan dari beragam faktor sejarah, geografi
dan budaya, asal-usul dan etnisitas yang umum, satu bahasa, kumpulan mitos dan kenangan bersama, nilai-
nilai tradisional dan adat istiadat. Faktor-faktor inilah, sebagian atau keseluruhan yang diasumsikan oleh
kaum nasionalis untuk menentukan keaggotaan bangsa.
64
seorang raja yang mendapat dukungan Ilahi, dan di bawah raja itu ada jierarki kompleks loyalitas lokal yang
diberikan kepada kaum feudal atau elit aristrokat. Dan dasar dari semua kepercayaan lain adalah gagasan
bahwa setiap manusia merupakan milik sebuah komunitas agama menyeluruh yang bercita-cita, pada
akhirnya, untuk merangkul seluruh umat manusia. Hanya ketika ikatan-ikatan ini mulai melonggar, dalam
suatu proses yang dimulai dengan gejolak revolusi Amerika dan Prancis, apakah mungkin bagi kekuatan-
kekuatan modernitas, sekulerisasi, kedaulatan rakyat, konsep hak-hak asasi manusia, revolusi ilmiah,
industrialisasi – untuk membentuk Negara-bangsa dan sentiment nasionalis yang menginspirasinya…
65
pemerintah. Paham Republik, yang dipahami sebagai filsafat dan keyakinan mereka yang mendukung sistem-
sistem politik semacam itu, jauh melampaui opsisi hambar terhadap sistem-sistem monarki.
Model Roma
Menurut paradigma republic klasik, penyebab utama dari agen pemerintahan yang sewenang-wenang
adalah seorang raja yang suka memaksa (orang kasar kerajaan dalam frase Paine) yang penggulingannya,
yang menempatkan kedaulatan di tangan rakyat, menjadi bagian dari mitos dalam suatu sistem politik yang
akan menjadi, pada waktunya, sumber inspirasi terbesar bagi para pemikir paham republic yang lebih
kemudian: Republik Roma (persisnya kata Republik berasal dari kata latin untuk Negara atau urusan public,
res publica).
Menurut tradisi Roma, republic ini didirikan pada 510 SM, setelah pengusiran raja-raja Etruscan dalam
sebuah pemberontakan yang dipimpin oleh pahlawan paham republic Lucius Brutus. Penyebab langsung dari
pemberontakan itu adalah pemerkosaan terhadap ibu Roma bernama Lucretia oleh Sextus Tarquinius, putra
yang jahat dari raja terakhir yang sama jahatnya. Tarquin yang angkuh. Konsitusi yang diperkenalkan setelah
jatuhnya raja-raja itu secara nominal merupakan republic demokratis dimana kekuasaan berdaulat ada di
tangan rakyat dan semua warga Negara pria dewasa diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam kehidupan
politik, tetapi daam praktiknya sebagian besar kekuasaan ada di tangan satu oligarki berbasis luas dari 50
orang atau juga keluarga-keluarga bangsawan, yang menyimpan untuk diri mereka sendiri badan-badan
kehakiman utama (jabatan-jabatan politik). Jaringan nyata kekuasaan adalah Senat, tempat urusan-urusan
Negara, diperdebatkan dan diputuskan oleh bekas hakim-hakim, yang semuanya adalah anggota seumur
hidup. Namun, ada banyak jaminan konstitusional untuk mencegah pelbagai penyalahgunaan kekuasaan.
Misalnya, semua jabatan memiliki jangka waktu yang tetap (kebanyakan tahunan), dan bahkan jabatan-
jabatan tertinggi, kedua konsulat, secara tegas dibatasi oleh hukum dan tunduk pada veto oleh sepuluh
tribun, yang dipilih hanya oleh masyarakat umum (kaum plebeian) untuk melindungi kepentingan-
kepentingannya.
66
semangat yang gigih dari para tokoh besarnya sebagaimana terperinci dalam susunan konstitusinya.
Kebajikan utama para pahlawan republic, secara saksama diungkapkan kembali oleh mereka yang rindu pada
bekas republic seperti Cicero, ialah pietas atau kepatuhan, semacam kesetiaan yang kontinu dan tanpa
pamrih pada kepentingan public yang ditampilkan oleh trah Brutus pembunuh tiran, trah Scipios, perusak
dan penakluk Carthago dan Cato tua dan muda – Censor yang keras dan cicit laki-lakinya, yang lebih
melakukan bunuh diri pada 46 SM daripada membahayakan prinsip-prinsip stoiknya.
Pietas Roma ini merupakan inspirasi penting bagi kebajikan sipil yang menjadi ciri khas paham republic
Amerika, menurut pemikiran republic sebagaimana dikembangkan di Amerika pada tahun 1770-an, kualitas
esensial pada warga Negara yang tulus adalah suatu keinginan untuk melangkah maju dalam melayani
Negara dan untuk menempatkan kepentingan bersama di atas setiap kepentingan pribadi atau partisan.
Secara umum, hal ini berarti memiliki tiang signifikan dalam masyarakat dan tingkat pendidikan yang akan
memungkinkan pertimbangan akal di antara orang yang sama-sama berpikiran bebas dan cerdas. Satu
konsekuensinya, mengikuti asumsi-asumsi waktu, ialah kaum perempuan dan para pekerja yang tidak
memiliki hak milik dan tentu saja para budak harus bergantung pada elit yang saleh untuk melindungi
mereka. Sementara bapa-bapa pendiri cenderung menganggap diri mereka sebagai orang liberal dan
penganut paham republic, jenis paham republic yang bersifat sosial yang mereka promosikan bertentangan
dengan liberalisme sejauh hal itu (liberalisme) berurusan dengan perlindungan hak-hak (yang mementingkan
diri sendiri) dari individu-individu melawan tuntutan-tuntutan (yang masuk akal) dari Negara.
Pada saat yang sama, konservatisme dan ketegangan sosial, dua-duanya disokong oleh religiousitas yang
dalam, sangat jauh dari kegemaran liberalisme klasik akan dunia yang kaya dan individualism ekonomi.
Tegangan-tegangan pokok ini, republic dan liberal, dipersiapkan untuk membentu psyche (jiwa) dan budaya
Amerika Serikat selama hampir lebih dari dua abad.
4.15. Komunisme
“Kaum komunisme menolak untuk menyembunyikan pandangan-pandangan dan tujuan-tujuan
mereka. Mereka secara terbuka menyatakan bahwa tujuan-tujuan mereka dapat diraih hanya melalui
penggulingan secara paksa semua kondisi sosial yang ada. Biarkan kelas-kelas yang sedang berkuasa gemetar
karena revolusi komunis. Kaum proletar tidak kehilangan apa pun kecuali rantai yang membelenggu mereka.
Mereka memiliki sebuah dunia untuk dimenangkan, kaum pekerja di semua Negara bersatulah”.
Dengan seruan keras untuk bersatu ini, Karl Marx mengakhiri the communist manifesto, sebuah pamflet
yang tidak lebih dari 12.000 kata, yang ditulis dalam kolaborasi dengan Friedrich Engels dan dipublikasikan
pada 1848 sebagai platform bagi liga komunis yang sebagian besar tidak efektif, suka cekcok, dan berumur
67
pendek. Meskipun dampak langsungnya terbatas, teks singkat ini, secara argumentative, telah berkontribusi
banyak lebih daripada dokumen lain apapun yang sebanding dalam membentuk dunia modern. 3 tahun
sebelum manifesto dipublikasikan, Marx telah menulis dengan memandang rendah para filsuf yang hanya
puas dalam menginterpretasi dunia. Poinnya ialah untuk mengubah dunia, tegas Marx. Sekalipun dia begitu
radikal dan revolusioner, dia hampir tidak pernah bisa bermimpi kea rah mana keinginannya dapat
diwujudkan.
Di abad setelah kematiannya pada 1883, hantu komunisme yang telah diungkapkan Marx dalam kata-kata
pembuka manifesto mengalami kehidupan yang penuh gejolak dalam bentuk gelombang rezim-rezim
komunis dimana gagasan-gagasannya, apa yang dipandang sebagai gagasan-gagasannya, benar-benar diuji
dan mulai mengalami kehancuran. Di akhir dari apa yang terjadi di dunia nyata dalam namanya, khususnya
di Rusia di bawah Stalin dan Cina di bawah Mao, tertinggal satu noda yang tak terhapuskan yang
berhubungan dengan reputasinya.
Seperti patung-patung Lenin hancur berantakan dalam kumpulan debu pada tahun-tahun setelah 1991,
gagasan Marx tentang perjuangan revolusioner yang berpuncak pada suatu masyarakat sosialis, tanpa kelas
mengalami kebangkrutan seperti sistem Soviet itu sendiri, tampak bahwa komunisme benar-benar telah
dibuang ke dalam tumpukan debu sejarah, seperti yang diramalkan oleh Presiden AS Ronald Reagen pada
1982. Namun dalam tahun-tahun sesudahnya, ketika debu itu telah mengendap, suatu pandangan yang lebih
terukur pun menjadi mungkin. Dalam suatu dunia dimana kekuatan-kekuatan kapitalisme global telah
menghasilkan pelbagai ketimpangan raksasa, anda tidak harus menjadi seorang sosialis yang keras kepala
untuk mengapresiasi keteraturan fundamental manusia dari visi Marx mengenai suatu masyarakat dimana
masing-masing orang memberi sesuai kemampuannya dan menerima sesuai kebutuhannya.
68
reaksi politik. Selama satu decade atau bahkan lebih sebelum publikasi manifesto 1848, kekuatan-kekuatan
lama Eropa semakin meningkatkan kewaspadaan akan gerakan-gerakan radikal kaum komunis. Kaum radial
komunis ini merupakan agen-agen gerakan sosialis ekstrim, yang dimobilisasi atas nama masyarakat pekerja
yang dilibatkan untuk menggulingkan secara paksa kaum kapitalis dan menghapuskan hak milik pribadi.
Untuk melawan kondisi ini, sebagai respons terhadap pelbagai ketidakadilan yang dirasakan masyarakat
sezamannya. Marx mulai mengelaborasi gagasan-gagasan komunisnya baik sebagai doktrin politik maupun
sebagai program praktis untuk bertindak.
69
proses industrialisasi secara pasti akan menyebabkan pemiskinan yang semakin besar terhadap kaum
pekerja. Pada akhirnya krisis akan muncul ketika kelas pekerja menyadari bahwa kesenjangan antara
kepentingan mereka dan kepentingan kaum borjuis tidak bisa dijembati. Di titik itu, para pekerja akan
bangkit dan menggulingkan kelas borjuis yang berkuasa, mengambil control atas alat-alat produksi dan
menghapus hak milik pribadi. Mereka kemudian akan membentuk kediktatoran kaum pekerja, untuk
mempertahankan kepentingan mereka dari revolusi tandingan kaum borjuis. Kekuatan keadaan tradisional
ini, bagaimanapun juga, akan secara bertahap bertambah buruk, sehingga digantikan, pada akhir sejarah
oleh komunisme yang terwujud secara penuh, masyarakat yang stabil tanpa kelas, dimana ada kebebasasan
untuk semua, dan alat-alat produksi dimiliki bersama serta dijalankan demi kepentingan bersama pula.
4.16. Fasisme
“Fondasi fasisme adalah konsepsi tentang Negara, karakternya, kewajibannya dan tujuannya.
Fasisme membayangkan Negara sebagai sesuatu yang absolut. Dibandingkan dengan Negara, semua
individu atau kelompok bersifat relative, hanya dibayangkan dalam hubungan mereka dengan Negara.
Konsepsi mengenai Negara Liberal bukanlah konsepsi mengenai suatu kekuatan yang mengatur, melainkan
kekuatan yang menghasilkan pergerakan dan perkembangan, baik material maupun spiritual, dari suatu
badan kolektif. Di sisi lain, Negara fasis hanya sadar akan dirinya sendiri dan memiliki bagi dirinya suatu
kehendak dan personalitas”…
Dictator pertama fasis yang mengonsolidasi kekuatannya di Eropa adalah Benito Mussolini yang sudah
menjadi jurnalis sebelum menjadi il duce (pemimpin) partai fasis di Italia. Mussolini selalu siap berorasi
panjang lebar mengenai prinsip-prinsip sistem politik yang ingin dikembangkan lebih dari siapapun juga.
Pada tahun 1932, dia menuliskan namanya pada sebuah esai yang berjudul doktrin fasisme, yang tampak
sebagai bagian pembuka untuk fasisme dalam encyclopedia italiana. Sementara sebagian besar artikel ini
diyakini menjadi karya Giovani Gentile, yang menyatakan dirinya sebagai filsuf fasisme, doktrin itu telah
menjadi salah satu dokumen seminal mengenai sebuah ideology yang ditakdirkan membawa penderitaan
dan kematian yang tak terhitung bagi puluhan juga orang dalam sebuah konflik yang paling kejam dalam
sejarah umat manusia. Satu model fanatisme artikulatif, esai itu secara tepat menekan ciri-ciri yang paling
menonjol dari pemikiran fasis di antaranya peran Negara yang menyeluruh dan suci sudah sepantasnya
diberi tempat yang paling utama. Bagi semua rezim fasis, Negara yang dihargai, objek sentiment nasionalis
darah dan tanah yang obsesif dan eksrim, tetap menjadi totem simbolis yang merupakan justifikasi akhir
bagi kekejaman mengerikan yang dilaksanakan atas namanya.
70
Suatu keyakinan keji
Pandangan tentang fasisme sebagai nasionalisme spiritual digemakan satu tahun kemudian, pada tahun
1933, oleh pendiri Falange – organisasi fasis Spanyol, Jose Antonio Primo de Rivera:
“Fasisme lahir untuk menginspirasi suatu keyakinan bukan dari golongan Kanan (yang pada dasarnya bercita-
cita untuk menyimpan segala sesuatu, bukan yang tidak adil, atau dari golongan Kiri (yang pada dasarnya
bercita-cita menghancurkan segala sesuatu, bahkan yang baik), tetapi suatu keyakinan kolektif yang integral
dan nasional”.
Apa yang Primo de Rivera singkapkan di sini ialah sejauh mana fasisme secara ideology heterogen meminjam
dari ideology yang secara mendalam dibenci, termasuk Marxisme dan Liberalis Demoktratis. Partai-partai
fasis yang beragam dan rezim yang berkembang di seluruh Eropa, diantara perang-perang dunia, sangat
bervariasi program politiknya, yang umumnya oportunitis dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Dan
jarang ada banyak tampilan pasangan jiwa ideologis yang memulai suatu proyek politik yang sama. Secara
essential keju dalam prinsip-prinsipnya, fasisme terkenal sejak permulaan bukan karena setiap penyokong
filosofis yang diberikannya melainkan karena organisasi dan gayanya yang zalim. Ia ditandai oleh control
otoritatian yang ketat, kekerasan yang ekstrim, dan suatu perhatian yang mendalam pada mitologi dan
simbolisme kesukuan.
71
pada kemurnian darah dari keturunan nasional, suatu gagasan yang didukung oleh teori ilmiah yang sebagian
besarnya palsu dan akhirnya menghasilkan kebijakan rasial dan eugenetik mengerikan berkenaan dengan
etanasia wajib dan pemusnahan masal.
Negara-negara yang menjadi mangsa rezin fasis melihat diri mereka sebagai korban, korban dari
pemerintahan yang lemah dan tidak kompeten di negaranya sendiri dari sebuah konspirasi kebencian
kekuatan-kekuatan asing. Daya tarik kekuasaan fasis ultra nasionalis ialah paham tersebut berjanji untuk
menghapus noda rasa malu, kebanggan dapat dipulihkan melalui kelahiran kembali nasional, sebuah
regenerasi yang dicapai oleh masyarakat yang bersatu dalam suatu perjuangan umum. Musuh-musuh dalam
dan luar, seperti sosialis, liberal dan Yahudi akan dieliminasi, dan hal ini menghendaki disiplin yang keras dan
pengorbanan masyarakat di bawah seorang pemimpin yang kuat dan tegas, seorang manusia, sungguh
seperti seorang Mussollini dan seorang Hitler.
4.17. Rasisme
Rasisme merupakan salah satu fakta yang sangat luar biasa dalam sejarah Amerika Serikat yang
selama 89 tahun pertama keberadaannya, telah menjadi sebuah masyarakat ekonomi dan kemakmurannya
bergantung pada tenaga para budak. Hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan dimana Amerika Serikat
menyatakan dirinya sebagai “rumah orang-orang bebas” dan benteng kebebasan, kesetaraan, dan hak-hak
asasi manusia. Memang, perbudakan sudah dilegalkan di koloni-koloni Amerika selama lebih dari satu abad
sebelum lahirnya AS pada 1776, dan banyak aspek perlakuan dikriminatif yang melekat padanya bertahan
selama seratus tahun setelah penghapusannya secara formal pada 1865. Fakta yang memalukan di jantung
sejarah Amerika ini – kontradiksi antara prinsip yang paling ditinggikan dan praktik yang paling hina –
memainkan peran sentral dalam membentuk gagasan bahwa umat manusia dapat dibagi ke dalam kelompok
tertentu secara natural dan biologis yang dikenal sebagai “ras-ras”.
“Saya menolak untuk menerima pandangan umat manusia yang dengan sangat tragis terikat pada tengah
malam tak berbintang dari rasisme dan perang, sehingga fajar cerah perdamaian dan persaudaraan tidak
pernah bisa menjadi kenyataan” (Martin Luther King, Jr, 1964).
Kolonis-kolonis pertama Inggris, menetap di Amerika Utara pada permulaan abad ke 17, tanpa ragu
menerima gagasan tentang superioritas budaya dan moral mereka sendiri atas orang-orang asli Amerika
yang berkontrak dengan mereka dan atas orang-orang Afrika yang tiba tidak lama kemudian. Tidak sampai
akhir abad ke 17, bagaimanapun, pemikiran seperti itu, gagasan bahwa orang-orang non Eropa ini dua-
duanya berbeda dan inferior karena mereka termasuk dalam ras-ras yang berbeda – mulai menyatu ke dalam
rasionalisasi apa yang awalnya telah dibenarkan (jika memang begitu) karena kebutuhan ekonomi semata:
72
institusi perbudakan.
Sepanjang abad ke 18 dan 19, pengertian “keberlainan ras, yang pada mulanya sebagian besar bersifat
instuitif dan hampir tidak dikonseptualisasikan, dijelaskan dan diperkuat baik oleh legilasi diskriminatif dari
para pembuat hukum maupun oleh teorisasi kaum intelektual dan ilmuwan.
Para pemikir seperti Kant dan Voltaire secara eksplisit menyokong pandangan bahwa “orang-orang liar” atau
“orang-orang primitive” secara ras inferior, sementara energy para ilmuwan disalurkan untuk
mengidentifikasi divisi-divisi ras dan spesies manusia, beberapa bahkan kelompok-kelompok ras lainnya
merupakan spesies yang berbeda, sesungguhnya, mereka bukan manusia, atau sepenuhnya manusia.
Bagaimanapun juga, pada tahun-tahun awal abad ke 20, setelah menjadi kebiasaan selama puluhan decade,
gagasan bahwa ada perbedaan-perbedaan alamiah di antara pelbagai kelompok manusia yang mengikuti
garis-garis ras dan yang membenarkan perlakuan sosial yang berbeda telah sepenuhnya mendarah daging
pada sebagian besar masyarakat di seluruh dunia.
Rasisme-Rasisme
Saat ini, istilah rasisme memiliki (setidaknya) dua makna yang berbeda tetapi saling berkaitan. Dalam
penggunaan populer, kaum rasialis adalah orang-orang yang bermusuhan dengan dan memandang hina,
orang-orang yang berbeda dari mereka dalam hal penampilan fisik, asal-usul geografi, dan sebagainya.
Permusuhan dan hinaan ini bisa muncul dalam bentuk perilaku agrasif atau kekerasan. Target dari perilaku
seperti itu barangkali bisa secara persis diterapkan, tetapi umumnya rasisme jenis ini jarang sekali bersifat
rasional dan tidak didukung oleh justifikasi-justifikasi teoritis.
Kedua, dan berbeda dari arti yang pertama itu, rasisme dapat menunjuk pada satu pandangan particular
tentang bagaimana hal-hal berlaku di dunia, satu kumpulan sistematis dari keyakinan-keyakinan dan sikap-
sikap yang membentuk suatu pandangan dunia atau ideology yang unik. Bagian utama pandangan ini adalah
keyakinan bahwa setiap orang termasuk dalam satu dan hanya satu dari beberapa kelompok, yang disebut
“ras-ras”.
Masing-masing secara biologis berbeda dari yang lainnya. Para anggota dari suatu ras tertentu memberikan
penanda-penanda tertentu identitas ras mereka, secara khusus karakteristik-karakteristik fisik yang bisa
dilihat seperti warna kulit yang sama dan bentuk wajah yang khas. Ada juga kualitas-kualitas perilaku dan
psikologis tertentu, seperti temperamen dan kemampuan intelektual, yang dianggap menjadi karakteristik
masing-masing ras. Pelbagai perbedaan fisik dan perilaku yang beragam ini bergantung pada biologi yang
unik menyangkut ras itu, mereka secara genetic ditentukan dank arena itu bersifat turun-menurun, bawaan
dan permanen. Ras-ras yang beragam itu tidak sama (yang berkenaan dengan kapasitas mental, nilai moral
73
dan lain-lain), sehingga pada dasarnya memungkinkan untuk menggolongkan menurut superioritas mereka
yang relative.
Rasisme jenis yang kedua ini, pengertian ideologis dapat menjelaskan atau bahkan membenarkan
(barangkali pra-teori) perilaku rasis dalam arti pertama yang populer. Namun secara lebih signifikan asumsi-
asumsi dan pandangan dunia rasis dapat dan telah digunakan oleh para politikus dan legislator untuk
membenarkan kebijakan-kebijakan dan insititusi-insititusi yang diskriminatif dalam masyarakat bebas. Yang
paling terkenal di Afrika Selatan, sampai penghapusan awal 1990 an, sistem apartheid atau perkembangan
terpisah, secara resmi mendukung rangkaian-rangkaian tindakan-tindakan diskriminatif melawan mayoritas
penduduk non kulit putih. Kaum mayoritas ini disegrasi dan ditempatkan di pelbagai wilayah yang telah
ditentukan. Pekerjaan mereka dibatasi hanya pada pekerjaan-pekerjaan rendahan dan akses mereka atas
kesempatan dan hak istimewa politik dan ekonomi sebagian besarnya ditolak.
74
Sementara selalu ada suara-suara yang kadang-kadang berbeda, hanya ada sedikit tantangan serius
terhadap ortodoksi yang berlaku hingga menjadi lebih baik dalam abad ke 20. Pada masa ini basis genetic
keturunan manusia sebagian besarnya sudah dimengerti. Pola kelompok darah pertama, dan kemudian
beragam penanda genetic lainnya, gagal menunjukkan setiap korelasi dengna kategori ras pada umumnya.
Memang, hal itu segera menjadi jelas ketika ada lebih banyak lagi variasi genetic dalam suatu kelompok yang
ditetapkan berdasarkan ras daripada yang ada di antara setiap dua kelompok semacam itu. Pada waktu yang
sama, yang lain mulai melihat secara kritis karya para peneliti terdahulu dan menemukan baik metode-
metode mereka (misalnya tes IQ) maupun penafsiran-penafsirannya memang cacat.
Dewasa ini, konsep biologis mengenai ras hampir secara universal ditolak oleh para ilmuwan. Umumnya
dipahami gagasan tentang ras merupakan sebuah konstruksi sosial, mengenai asal usul yang relative baru,
yang hanya dapat dipahami dalam konteks situasi-situasi sejarah, budaya dan politik yang spesifik. Variasi-
variasi fisik manusia, diantaranya warna kulit dimana kategori-kategori ras umumnya dibangun, secara
penuh dapat dijelaskan, dalam istilah-istilah evolusi, sebagai adaptasi superfisial relative untuk mengubah
kondisi-kondisi lingkungan. Di antara para ilmuwan dan kaum intelektual, gagasan tentang ras sebagai
sebuah kategori biologis dengan cepat runtuh karena bobot fakta. Sayangnya, jika tak bisa dihindarkan, tentu
diperlukan lebih banyak untuk dapat menghapuskan dari imajinasi populer suatu gagasan yang telah berbuat
begitu banyak dalam membinasakan masyarakat dan kehidupan individu-individu.
75
Rangkuman
Kuis
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged,
2020-2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
76
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian
Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XV.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal
Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 1
77
MODUL 5
LANDASAN MORAL
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai landasan moral yang terdapat dalam etika profesi
dan hubungannya dengan penggunaan teknologi informasi
3. Mahasiswa mampu menerapkan landasan moral secara bijaksana pada saat menggunakan
teknologi informasi dan social media
Materi
3. Penerapan landasan moral dalam menggunakan teknologi informasi dan social media
Pendahuluan
Pada 16 Mei 2003, tayangan Dateline di stasiun telivisi NBC menurunkan laporan tentang keamanan
jembatan di Amerika Serikat. Wartawan Hoda Kotb dan produser Andy Lehren menemukan rata-rata “satu
78
kapal atau perahu menabrak salah satu jembatan di Negara bagian itu setiap hari”, laporan pengawas pantai
mencatat bahwa sudah lebih dari 2700 laporan tentang kapal yang menabrak jembatan di 34 negara bagian
dalam 10 tahun terakhir ini. Salah satu kasus kapal menabrak jembatan terburuk terjadi pada 9 Mei 1980,
ketika kapal pengangkut barang Summit Venture menabrak jembatan Sunshine Skyline dan merobohkan
bagian jembatan sepanjang 360 meter yang membentang di antara mulut teluk tampa, sekitar 35 orang,
sebagian besar di antaranya penumpang bus antar kota, terjun bebas sedalam 4.5. meter dan tewas.
Tentu kita tidak ingin membayangkan jembatan yang harus kita lalui tiba-tiba ambruk saat kita sedang
melewatinya. Jembatan dapat roboh bukan hanya karena tidak segera diperbaiki, cuaca buruk, dan faktor
usia, melainkan juga karena jembatan rentan terhadap kesalahan dalam mengemudikan kapal. Banyak
jembatan yang biasa dilintasi mobil kita berfondasi goyah.
Banyaknya orang yang juga berfondasi moral yang goyah dapat terlihat dalam keputusan, prioritas, dan
tanggapan mereka terhadap berbagai situasi. Coba perhatikan mereka lebih lama dan anda akhirnya akan
melihat kehidupan mereka akan ambruk, seperti jembatan yang berkali-kali ditabrak kapal. Untuk
menentukan tindakan etis yang pantas diambil dalam pekerjaan, kita harus melihat bahan penyusun fondasi
moral kita. Darimanakah nilai-nilai itu berasal?, apakah ada semacam hukum moral?, apakah nilai moral itu
mutlak dan tak dapat diubah, ataukah sifatnya relative menurut situasi?
79
kita harus melawan prasangka atau memberi makan orang-orang yang kelaparan?, karena kita “seharusnya”
begitu, itulah alasannya. Itulah “hal yang benar untuk dilakukan”. Naluri akan “yang seharusnya” atau
keadilan ini berasal dari satu hukum moral yang terukir dalam hati kita. Hukum moral tidak menggambarkan,
tetapi menyarankan yang seharusnya ada. Hukum tersebut mengatakan kepada kita hal-hal yang seharusnya
dilakukan, entah kita akan melakukannya atau tidak.
80
diperlakukan tidak adil ketika seseorang “berbuat salah” kepada kita karena adanya satu hukum moral yang
dilanggar, dan anda tidak akan memiliki hukum moral kalau tidak ada yang membuat hukum moral itu. Setiap
kali anda berkata atau merasa, “itu tidak adil!”, anda sedang bersaksi bahwa ada pembuat hukum moral.
Darimanakah nilai-nilai ini berasal? Amerika Serikat didirikan atas konsep bahwa hukum dan nilai-nilai moral
diberikan Allah bagi setiap orang. Dalam proklamasi kemerdekaan Amerika, koloni-koloni Amerika
menyatakan dirinya merdeka dari pemerintahan Inggris. Thomas Jefferson menulis bahwa semua manusia
diberi Sang Pencipta, hak-hak tertentu yang tak dapat diambil orang lain. Jefferson percaya bahwa ada satu
hukum moral, yang disebutnya sebagai hukum alam yang berasal dari Allah semesta alam. Inilah dasar hak
asasi manusia sebagai pemberian Allah yang dapat diterapkan kepada semua orang di segala tempat.
Jefferson dan para pendiri Negara Amerika mengerti bahwa hukum moral berasal dari Sang Pembuat hukum
moral, Sang Pencipta itu sendiri. mereka percaya hukum moral ini adalah standar utama mengenai yang
benar dan yang salah.
81
o “Anda tidak dapat mengetahui kebenaran”. Jadi, bagaimana anda tahu kalau pernyataan itu benar?, ini
adalah pernyataan kontradiktif karena pernyataan itu sendiri ingin dianggap benar.
o “Tidak ada kebenaran mutlak”. Lalu, apakah pernyataan itu sendiri mutlak benar?
o “Apa yang benar untuk anda, belum tentu juga benar untuk saya”. Apakah pernyataan itu sendiri cuma
benar untuk anda, tetapi tidak untuk saya?, coba katakan itu kepada teller di bank, polisi, atau dinas pajak
ketika mereka menagih pajak dan lihatlah apa dampaknya bagi anda.
Dengan membalikkan pernyataan kontradiktif tersebut kepada dirinya sendiri, anda dapat mengetahui
bahwa hal ini cuma omong kosong. Pernyataan semacam itu menunjukkan kepada orang-orang bahwa
argumentasi mereka tidak dapat menopang diri mereka dan akan segera jatuh berdebum ke dasar jurang,
sama seperti yang dialami Coyote.
Sebagaimana halnya kebenaran mutlak, nilai-nilai mutlak juga tidak dapat disangkal. Bahkan, orang-orang
yang menolak semua nilai pun menerima nilai-nilai pribadi mereka untuk menolak semua hal. Bukan hanya
itu, mereka juga ingin agar orang lain menghargai nilai mereka sebagai nilai pribadi, bahkan ketika mereka
menolak bahwa orang lain tersebut memiliki nilai.
2. Reaksi kita menunjukkan adanya hukum moral (perbedaan antara yang benar dan yang salah).
Bila anda ingin orang lain mengakui hukum moral itu ada, yang perlu anda lakukan adalah memperlakukan
mereka dengan tidak adil. Reaksi mereka akan menunjukkan bahwa hukum moral itu telah terukir dalam
hati dan pikiran mereka. Hukum moral tidak selalu tampak dari tindakan, seperti yang dibuktikan oleh hal-
hal buruk yang dilakukan orang satu sama lain. Tetapi hukum tersebut jelas terungkap lewat reaksi kita,
tindakan kita ketika diperlakukan tidak adil. Hukum moral mungkin tidak menjadi standar kita dalam
memperlakukan orang lain, tetapi menjadi standar kita dalam mengharapkan orang lain memperlakukan
kita. Hukum itu tidak menggambarkan perilaku kita, tetapi mengungkapkan yang seharusnya perilaku kita.
3. Tanpa hukum moral, kita tidak dapat mengetahui mana yang adil dan mana yang tidak adil.
C.S. Lewis tadinya seorang ateis karena ia berpikir kalau Allah yang baik dan penuh kasih itu memang ada,
maka tidak ada kejahatan atau ketidakadilan di dunia ini. Kemudian pada suatu hari ia berpikir tentang
betapa ia tahu bahwa dunia itu tidak adil. Ia menulis, “Sebagai seorang ateis pernyataan saya yang
menentang Allah adalah alam semesta ini tampak sangat kejam dan tidak adil. Namun, bagaimana saya
mendapatkan gagasan tentang adil dan tidak adil? Seseorang tidak akan menyebut sebuah garis bengkok
kalau tidak pernah melihat garis yang lurus. Dengan apa saya membandingkan alam semesta ini ketika saya
menyebutnya tidak adil?”. Kesadaran tentang satu standar moralitas ini membawa Lewis keluar dari ateisme.
82
Pendeknya, kita tidak dapat mengatakan sesuatu itu tidak adil kalau kita tidak tahu yang adil. Bila ada sesuatu
yang mutlak tidak adil dimana pun, pasti ada satu pembuat hukum moral yang mutlak.
4. Tanpa hukum moral, tidak akan ada cara untuk mengukur perbedaan moral.
Siapakah orang yang lebih baik bila diukur dari perlakuannya kepada orang lain: Adolf Hitler atau Ibu Teresa?
Jelas, Ibu Teresa adalah orang yang lebih baik bila diukur dari kehidupan kesederhanaannya dibandingkan
dengan Hitler. Tetapi bagaimana anda dapat membuat evaluasi itu tanpa dasar yang objektif, standar
moralitas yang kokoh dan penilaian benar salah dari kedua tokoh tersebut?, bila hukum moral tidak ada,
tidak ada perbedaan moral antara Ibu Teresa dan Hitler. Atau jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
apakah perbudakan itu salah?, apakah penganiayaan terhadap anak-anak itu salah?, bila anda menjawab
“ya”, atas dasar apa anda menjawab?, secara logika, relativisme moral hanya akan menyimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan antara Ibu Teresa dan Hitler, kemerdekaan dan perbudakan, penganiayaan dan
pemeliharaan, atau kehidupan dan pembunuhan. Kesimpulan semacam itu sungguh tidak masuk akal,
dengan demikian relativisme moral juga pasti tidak benar. Teori itu salah karena suatu hukum moral yang
objektif memang ada.
5. Tanpa hukum moral, kita tidak perlu mencari-cari alasan ketika melanggarnya.
Bukankah menarik bahwa orang-orang mencari-cari alasan untuk perilaku mereka yang amoral?, hampir
setiap orang yang ditangkap polisi tampaknya punya alasan untuk tindak kejahatan mereka. Mencari-cari
alasan, orang dewasa maupun anak-anak, merupakan bukti yang jelas bahwa hukum moral itu ada. Mengapa
mencari-cari alasan bila tidak ada perilaku yang bisa disebut jahat?, kita hanya membuat alasan ketika kita
melanggar hukum moral. Kita tidak akan mencari-cari alasan bila hukum itu tidak ada.
83
oleh budaya, kondisi atau hal lain?, saat ini, masyarakat menjadi bingung menentukan apakah moral itu
mutlak atau relative?
84
dengan demikian moralitas itu sifatnya relative menurut waktu dan budaya.
Tetapi perhatikanlah lebih cermat. Yang berubah bukanlah prinsip moral bahwa membunuh itu salah. yang
berubah adalah persepsi bahwa tukang-tukang sihir dapat membunuh orang dengan mantera kutukan
mereka. Pandangan tentang suatu situasi moral memang bersifat relative (tentang apakah para tukang sihir
itu benar-benar membunuh), tetapi nilai-nilai moral yang terkandung dalam situasi itu mutlak (membunuh
selalu merupakan perbuatan yang salah).
85
bagian dari tubuh perempuan, bayi memiliki tubuhnya sendiri dengan kode genetic, golongan darah, dan
jenis kelamin yang unik, kita harus mendahulukan tindakan melindungi kehidupan. Petugas kepolisian dilatik
untuk tidak menembakkan senjata mereka bila hal itu dapat beresiko melukai atau membunuh secara tak
sengaja orang tak bersalah di dekatnya. Adanya pertentangan moral mengenai aborsi karena beberapa
orang menekan hukuk moral supaya mereka bisa membenarkan perbuatan yang mereka lakukan.
86
Rangkuman
Landasan moral secara umum, landasan moral teknologi informasi dan penggunaan teknologi
informasi serta social media secara bijaksana
Kuis
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged,
2020-2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
87
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian
Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XV.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal
Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 1
88
MODUL 6
APAKAH ETIKA ITU?
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep etika secara mendalam dan
penerapannya dalam bidang etika profesi dan teknologi informasi
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep etika dalam profesi secara umum
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep etika dalam profesi teknologi
informasi
3. Penerapan konsep etika profesi dalam konteks dan konten teknologi informasi
Materi
2. Penerapan etika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam penggunaan teknologi informasi
Pendahuluan
Kebohongan dalam Curriculum Vitae (CV), ini menjadi masalah yang besar dalam etika. Kecurigaan
ini cukup mendasar, pada tahun 2002, majalah HR melaporkan bahwa 10-20% pelamar dengan terang-
terangan berbohong kepada calon atasan mereka. 12.6% tidak mengungkapkan bahwa mereka pernah
dipenjara karena tindakan criminal, dan 23-30% berbohong tentang riwayat pekerjaan atau pendidikan
89
mereka. Dalam survey lain yang dilakukan Job Market New York Times, satu tim peneliti menemukan bahwa
89% pencari kerja dan 49% manajer perekrutan di wilayah metropolitan New York percaya bahwa
“kebanyakan orang” berbohong dalam CV mereka.
Mari kita lihat contoh berikut ini:
o Selama 10 tahun, CEO perusahaan Bausch & Lomb, Ronald Zarella berbohong ia bergelar MBA. Ketika
kebohongan itu terungkap pada tahun 2002, Zarella berbohong lagi, tetapi perusahaan tetap
mempertahankan dirinya. Zarella sendiri tidak menyelesaikan studinya di Universitas New York.
o Jeffrey Papows, direktur Lotus, anak perusahan IBM senilai 1.4 milliar dollar, mengarang beberapa data
tentang kehidupannya, termasuk gelar PhD, dan sabuk hitam dalam seni bela diri. Walaupun Papows
diduga sering bercerita kepada rekan-rekan bisnisnya bahwa ia seorang yatim piatu, kedua orangtuanya
ternyata masih hidup dan tinggal di Massachusetts.
o Pada tahun 2001, George O’leary mengejutkan dunia sepak bola Amerika Universitas ketika ia terpaksa
mengundurkan diri hanya lima hari sesudah direkrut sebagai pelatih kepala tim sepak bola Universitas
Notre Dame. Ia mengaku telah berbohong ketika mengklaim memiliki gelar master dari Universitas New
York. Ia juga menyatakan pernah mengikuti sekolah sepak bola Amerika selama tiga tahun meski
kenyataannya ia tidak pernah bermain dalam satu pertandingan pun
Mengapa banyak orang membuat klaim-klaim palsu padahal cukup dengan menelpon institusi pendidikan
bersangkutan saja, kebohongan mereka akan terbongkar?, mari kita amati lagi alasan-alasan orang
mengambil keputusan tidak etis:
1. Menyerah. Ini terjadi ketika kita misalnya menyatakan kita lulus dari satu insitusi yang lebih bergengsi atau
memperoleh gelar yang lebih tinggi daripada yang sebenarnya. Memposisikan diri, lazim terjadi di tempat
kerja, adalah ketika kita mencoba menempatkan diri kita sebagai pemenang dalam persaingan dengan
mengatakan asal sekolah, gelar yang kita miliki, besarnya bisnis kita, dan pentingnya peran kita. Kadang-
kadang kita tergoda untuk melebih-lebihkan kebenaran supaya tampak lebih mengesankan. sebelum kita
menyadarinya, kebohongan itu telah bertumbuh sedemikian besar sehingga kita sudah tidak dapat lagi
kembali dan mengatakan yang sebenarnya. Jadi, kita melakukan yang paling gampang, diam saja.
2. Melanjutkan. Pemikiran ini menganjurkan kita perlu melakukan apa saja yang diperlukan untuk dapat maju
dalam profesi kita. Menipu mungkin berhasil, tetapi hanya untuk satu kesempatan. Pepatah, “Bayar sekarang
atau nanti” cocok untuk menggambarkan ini. Berbohong dapat menuntun kepada kesenangan dalam bentuk
posisi bergengsi, gaji yang fenomenal, semua yang dapat dibeli dengan uang, dan pujian atau penghormatan
dari manusia. Untuk sementara waktu, orang-orang yang melakukan penipuan semacam itu mungkin
berpikir tipuan mereka berhasil dan tidak akan ketahuan. Mereka mungkin membuat pembenaran dengan
90
membohongi diri sendiri, “Setiap orang juga melakukannya, jadi, apa salahnya?”.
William Shakespeare mengatakan: “Kecurigaan selalu menghantui pikiran yang merasa bersalah, seorang
pencuri takut kepada semak-semak karena mengira itu adalah polisi”.
Oleh sebab itu etika dapat didefinisikan sebagai: Hal-hal yang benar atau salah secara moral. Jika kita
menghubungkannya dengan spiritual maka etika dapat didefinisikan: Pertimbangan kelakuan atau tingkah
laku yang bertanggung jawab terhadap Allah dan terhadap sesama manusia.
Dari enam pandangan etis mendasar ini, dua diantaranya menyangkal semua hukum moral mutlak yang
objektif. Antinomiasnisme menyangkal semua hukum moral yang universal mauoun yang umum. Di sisi lain,
generalisme hanya menyangkal hukum moral universal, tetapi berpegang pada hukum-hukum moral yang
umum. Dengan kata lain, ada beberapa hukum objektif yang bersifat mengikat di sebagian besar zaman
tetapi tidak di sepanjang zaman.
91
T – Seek the truth (Cari kebenarannya) – Mintalah hikmat dari Allah
H – Hesitate (Ragu-ragu) – Coba periksa adakah sesuatu berkenaan dengan keputusan anda yang membuat
anda ragu-ragu sebelum memulai
I – Identify the greater good (Temukan kebaikan yang lebih tinggi) – Ada satu hierarki nilai yang
menempatkan Allah di atas manusia dan manusia di atas hal-hal lainnya. Setiap kali ada pertentangan yang
tak terhindarkan, dahulukan yang lebih tinggi
C – Consider consequences and creative alternatives (Pertimbangkan konsekuensi dan pilihan alternative
yang kreatif) – Pikirkan baik-baik segala konsekuensi dari keputusan anda beserta alternative yang dapat
anda kembangkan agar tidak salah jalan
S – Stand for God (Teguh bagi Allah) – Selalu bergantung pada Allah
92
o Professional ethics are an inherent part of every occupation and attempt to develop or evaluate moral
standards for a defined group. Health-based professions have a unique relationship in the dynamics
between patient and provider, the integrity of which must be protected in order to maintain the
professional relationship between the individuals. Many medical based organizations have a written
code of ethics for their constituents and members to follow, but ethics in personal training has only
recently begun to realize the profession has many aspects that are affected by a moral code. At the
onset, ethical focus centered on the trainer and his or her clients from a relationship and level of due
care standpoint, but as the profession evolves more emphasis is being placed on the importance of
preserving the integrity of the profession as a whole. This places added ethical responsibility upon the
professional to serve the client, organization, profession, and society. Of course the foundation of any
health-based profession is protecting the client’s best interests, but with prevention becoming a
growing aspect of the future of health and wellness in this country, personal trainers will be further
scrutinized for competency, peer interactions, and professional role delineation. (www.ncsf.org)
o Professional ethics is a set of standards adopted by a professional community. Professional ethics are
regulated by standards, which are often referred to as codes of ethics. (www.academicroom.com)
6.4. Profesi
Pengertian Pekerjaan Profesi dan Profesional – Pekerjaan yaitu sebuah aktifitas antar manusia untuk saling
memenuhi kebutuhan dengan tujuan tertentu, dalam hal ini pendapatan atau penghasilan. Penghasilan
tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik ekonomi, psikis maupun
biologis. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit,
istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam
pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi. Disini saya akan langsung
menjelaskan contoh perbedaan pengertian pekerjaan dan profesi Profesi merupakan bagian dari pekerjaan,
tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Sebagai contoh, pekerjaan staff administrasi tidak masuk dalam
golongan profesi karena untuk bekerja sebagai staff administrasi seseorang bisa berasal dari berbagai latar
belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, sedangkan akuntan merupakan profesi karena
seseorang yang bekerja sebagai akuntan haruslah berpendidikan akuntansi dan memiliki pengalaman kerja
beberapa tahun di kantor akuntan.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk
memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti
93
sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian
khusus. Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang
tertentu banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Tetapi
dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu
pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan
antara teori dan penerapan dalam praktek.atau jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi oleh
pendidikan dan keahlian.
94
dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya,
maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
o Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
95
o Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
o Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Profesional:
o Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
o Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
o Hidup dari situ.
o Bangga akan pekerjaannya.
96
Rangkuman
Konsep etika yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan penerapan dalam praktek
konteks teknologi informasi
Kuis
• Berikan contoh studi kasus penerapan konsep etika profesi dalam kehidupan sehari-hari!
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged,
2020-2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
97
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian Fraud
Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium Nasional
Akuntansi XV.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal
Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12
98
MODUL 7
PROFESI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan berbagai profesi yang terdapat dalam
bidang teknologi informasi
Materi
1. Pengertian profesi di bidang teknologi informasi
Pendahuluan
Profesi dalam bidang teknologi informasi memiliki cakupan yang sangat luas. Pada bab ini
akan dijelaskan profesi apa saja yang terdapat dalam bidang teknologi informasi, sehingga kita
dapat menentukan profesi apa yang terbaik bagi masa depan kita
99
banyak orang yang bekerja di bidang ini. Profesi di IT sangatlah beragam yang terdiri dari :
o System Analyst, Analyst Programmer
o ERP (enterprise resource planning) Consultant
o Systems Programmer/ Software Engineer, Web Designer, Systems Engineer
o Tester
o Database Administrator
o Helpdesk Analyst
o IT Executive, IT Administrator
o Network Administrator, Security Network Analyst, Network Support Engineer
o Manager, IT Manager, Project Manager, Account Manager, Project Manager
Semua profesi ini secara umum dikelompokkan ke dalam 4 kelompok sesuai bidang pekerjaannya,
yaitu:
1. Kelompok Pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software) baik
mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi. Pada lingkungan
kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti misalnya :
o System analyst : bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari
menganalisa sistem yang ada, tentang kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan
dan desain sistem yang akan dikembangkan.
o Systems Programmer/Software Engineer : bertugas mengimplementasikan rancangan sistem
analis yaitu membuat program (baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang
dianalisa sebelumnya.
o Web designer : orang yang melakukan kegiatan perecanaan, termasuk studi kelayakan, analisis
dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
o Web programmer : bertugas mengimplementasikan rancangan web designer yaitu membuat
program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
2. Kelompok Kedua, adalah mereka yang bergelut di perangkat keras (hardware). Pada lingkungan
kelompok ini terdapat pekerjaanpekerjaan seperti :
o Technical engineer (atau teknisi) : orang yang berkecimpung dalam bidang teknik baik mengenai
100
pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
o Networking engineer : orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari
maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
3. Kelompok Ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada
lingkungan kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
o EDP operator : bertugas untuk mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan
electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
o System administrator : bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan
pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal
lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
o MIS director : orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah sistem informasi,
melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara keseluruhan baik hardware, software
maupun sumber daya manusianya.
o Database Administrator : orang yang bertanggung jawab untuk administrasi & pemeliharaan
teknis yang menyangkut perusahaan dalam pembagian sistem database.
o IT Administrator : menyediakan implementasi & administrasi yang meliputi Local Area Network
(LAN), Wide Area Network (WAN) dan koneksi dial-up.
o Helpdesk Analyst : orang yang bertugas me-’remote’ permasalahan troubleshoot melalui email
atau telepon dengan cara mengambil-alih kendali para pemakai via LAN/WAN koneksi. Juga
betanggung jawab dalam perencanaan, mengkoordinir & mendukung proses bisnis, sistem &
end-users dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
System Analyst
Bidang pekerjaan yang melakukan analisis dan desain terhadap sebuah sistem sebelum dilakukan
implementasi atau pemrograman lebih lanjut. Analisis dan desain merupakan kunci awal untuk
keberhasilan sebuah proyek-proyek berbasis komputer. Jenis pekerjaan ini juga memiliki 3
tingkatan seperti halnya pada programmer.
o Mengumpulkan informasi untuk penganalisaan dan evaluasi sistem yang sudah ada maupun
untuk rancangan suatu sistem.
o Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade sistem
102
pengoperasian.
o Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade perangkat
keras, perangkat lunak, serta sistem pengoperasiannya.
o Melakukan analisis dan evaluasi terhadap prosedur bisnis yang ada maupun yang sedang
diajukan atau terhadap kendala yang ada untuk memenuhi keperluan data processing.
o Mempersiapkan flow chart dan diagram yang menggambarkan kemampuan dan proses dari
sistem yang digunakan.
o Melakukan riset dan rekomendasi untuk pembelian, penggunaan, dan pembangunan hardware
dan software.
o Memperbaiki berbagai masalah seputar hardware, software, dan konektivitas, termasuk di
dalamnya akses pengguna dan konfigurasi komponen.
o Memilih prosedur yang tepat dan mencari support ketika terjadi kesalahan, dan panduan yang
ada tidak mencukupi, atau timbul permasalahan besar yang tidak terduga.
o Mencatat dan memelihara laporan tentang perlengkapan perangkat keras dan lunak, lisensi situs
dan/ atau server, serta akses dan security pengguna.
o Mencari alternatif untuk mengoptimalkan penggunaan komputer.
o Mampu bekerja sebagai bagian dari team, misalnya dalam hal jaringan, guna menjamin
konektivitas dan keserasian proses di antara sistem yang ada.
o Mencatat dan menyimpan dokumentasi atas sistem.
o Melakukan riset yang bersifat teknis atas system upgrade untuk menentukan feasibility, biaya
dan waktu, serta kesesuaian dengan sistem yang ada.
o Menjaga confidentiality atas informasi yang diproses dan disimpan dalam jaringan
o Mendokumentasikan kekurangan serta solusi terhadap sistem yang adasebagai catatan untuk
masa yang akan datang.
103
Instructor (Instruktur)
Bidang pekerjaan yang berperan dalam melakukan bimbingan, pendidikan dan pengarahan baik
terhadap anak didik maupun pekerja level di bawahnya. Jenis pekerjaan ini juga memiliki 3
tingkatan seperti halnya pada programmer.
Specialist
Bidang pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Berbeda dengan pekerjaan-pekerjaan yang
lain, pekerjaan ini hanya memiliki satu level saja yaitu independent (managing), dengan asumsi
bahwa hanya orang dengan kualifikasi yang ahli dibidang tersebut yang memiliki tingkat profesi
spesialis. Pekerjaan spesialis menurut model SEARCC ini terdiri dari :
o Data Communication
o Database
o Security
o Quality Assurances
o IS Audit
o System Software Support
o Distributed System
o System Integration
IT Programmer
o Mengambil bagian dalam pengembangan dan integrasi perangkat lunak.
o Mengembangkan secara aktif kemampuan dalam pengembangan perangkat lunak.
o Menerima permintaan user untuk masalah-masalah yang harus diselesaikan.
o Menyediakan dukungan dan penyelesaian masalah konsumen baik untuk konsumen internal
maupun eksternal.
o Bertanggung jawab atas kepuasan terkini pelanggan.
o Melakukan tugas-tugas yang berkaitan dan tanggung jawab yang diminta, seperti dalam
sertifikat dan menuruti rencana dasar perusahaan untuk membangun kecakapan dalam
portofolio pruduk.
o Mengerjakan macam-macam tugas terkait seperti yang diberikan.
104
o Membentuk kekompakan maksimum dalam perusahaan bersama dengan rekan-rekan dalam
perusahaan.
IT Project Managers
o Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek teknologi informasi.
o Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi informasi
termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem, spesifikasi informasi, jadwal, dana,
dan staf.
o Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran, jadwal, dan
ruang lingkup.
o Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan meringkas
informasi dan tren.
o Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil proyek.
o Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan personil proyek.
o Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek teknologi informasi.
o Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti biaya-manfaat atau
laba atas investasi.
o Secara langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.
o Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek.
IT Support Officer
o Menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan permintaan bantuan IT
o Membeli hardware IT, software dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hal tersebut.
o Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian baik untuk hardware & software
Windows & Macintosh, peralatan termasuk printer, scanner, hard-drives external, dll
o Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet Service Provider, penyedia
jasa Email, hardware, dan software supplier, dll.
o Mengatur penawaran harga barang dan tanda terima dengan supplier untuk kebutuhan yang
berhubungan dengan IT.
o Menyediakan data / informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan department regular
105
Network Administrator
o Maintain dan perawatan jaringan LAN.
o Archive data.
o Maintain dan perawatan komputer.
o Network Engineer
o Maintenance LAN dan Koneksi Internet
o Maintenance hardware
o Maintenance database dan file
o Help Desk
o Inventory
Web Administrators
o Back up atau memodifikasi aplikasi dan data yang terkait untuk menyediakan pemulihan
kerusakan.
o Menentukan sumber halaman web atau masalah server, dan mengambil tindakan untuk
memperbaiki masalah tersebut.
o Meninjau atau memperbarui konten halaman web atau link pada waktu yang tepat,
107
menggunakan tool-tool.
o Memonitor sistem untuk intrusi atau serangan denial of service, dan melaporkan pelanggaran
keamanan untuk personil yang tepat.
o Menerapkan langkah-langkah keamanan situs web, seperti firewall atau enkripsi pesan.
o Mengelola internet / intranet infrastruktur, termasuk komponen seperti web, file transfer
protocol (FTP), berita dan server mail.
o Berkolaborasi dengan tim pengembangan untuk membahas, menganalisis, atau menyelesaikan
masalah kegunaan.
o Test backup atau pemulihan rencana secara teratur dan menyelesaikan masalah.
o Memonitor perkembangan web melalui pendidikan berkelanjutan, membaca, atau partisipasi
dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
o Menerapkan update, upgrade, dan patch pada waktu yang tepat untuk membatasi hilangnya
layanan.
Web Developers
o Mendesain, membangun, atau memelihara situs web, menggunakan authoring atau bahasa
scripting, alat penciptaan konten, alat manajemen, dan media digital.
o Meakukan atau update situs web langsung.
o Menulis, desain, atau mengedit konten halaman web, atau yang lain langsung memproduksi
konten.
o Berunding dengan tim manajemen atau pengembangan untuk memprioritaskan kebutuhan,
menyelesaikan konflik, mengembangkan kriteria konten, atau memilih solusi.
o Back-up file dari situs web untuk direktori lokal untuk pemulihan instan dalam kasus masalah.
o Mengidentifikasi masalah yang ditemukan oleh umpan balik pengujian atau pelanggan, dan
memperbaiki masalah masalah atau merujuk pada personalia yang tepat untuk koreksi.
o Evaluasi kode untuk memastikan bahwa itu adalah sah, benar terstruktur, memenuhi standar
industri dan kompatibel dengan browser, perangkat, atau sistem operasi.
o Menjaga pemahaman teknologi web saat ini atau praktek pemrograman melalui melanjutkan
pendidikan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi profesional, workshop, atau
kelompok.
108
o Menganalisis kebutuhan pengguna untuk menentukan persyaratan teknis.
o Mengembangkan atau memvalidasi tes routine dan jadwal untuk memastikan bahwa uji kasus
meniru antarmuka eksternal dan alamat semua jenis browser dan perangkat.
109
Rangkuman
Kuis
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged,
2020-2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
110
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian
Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XV.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal
Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12
111
MODUL 8
PENERAPAN PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN 1
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penerapan profesi dalam bidang teknologi
informasi bagian 1 dan 2 secara mendetail
Materi
2. Contoh penerapan profesi bidang teknologi informasi dan studi kasus khusus
Pendahuluan
Pada bagian ini, kita akan mempelajari beberapa studi kasus yang berhubungan dengan
bagaimana sebuah profesi di bidang teknologi informasi dapat menghasilkan inovasi yang luar
biasa. Teknologi informasi merupakan gabungan antara bidang ilmu lainnya dan pada akhirnya
menghasilkan perubahan-perubahan yang luar biasa kepada cara hidup dan gaya hidup.
112
8.1. Perusahaan Apple
Steve Jobs mendirikan Apple Computers dengan Steve Wozniak. Di bawah bimbingan Jobs,
perusahaan memelopori serangkaian teknologi revolusioner, termasuk iPhone dan iPad.
Steve Jobs lahir di San Francisco, California, pada 24 Februari 1955, dari dua mahasiswa
pascasarjana University of Wisconsin yang menyerahkannya untuk diadopsi. Cerdas tapi tanpa
arah, Jobs bereksperimen dengan berbagai pencarian sebelum memulai Apple Computer
dengan Steve Wozniak pada tahun 1976. Produk revolusioner Apple, termasuk iPod, iPhone
dan iPad, sekarang dipandang mendikte evolusi teknologi modern, dengan Jobs meninggalkan
perusahaan pada 1985 dan kembali lebih dari satu dekade kemudian. Dia meninggal pada
tahun 2011, setelah berjuang lama melawan kanker pankreas.
113
Masa muda
Steven Paul Jobs lahir pada 24 Februari 1955, di San Francisco, California, dari pasangan
Joanne Schieble (kemudian menjadi Joanne Simpson) dan Abdulfattah "John" Jandali, dua
mahasiswa pascasarjana Universitas Wisconsin yang menyerahkan putra mereka yang tidak
disebutkan namanya untuk diadopsi. Ayahnya, Jandali, adalah seorang profesor ilmu politik
Suriah, dan ibunya, Schieble, bekerja sebagai terapis wicara. Tak lama setelah Steve
ditempatkan untuk diadopsi, orang tua kandungnya menikah dan memiliki anak lagi, Mona
Simpson. Baru pada usia 27 tahun, Jobs dapat mengungkap informasi tentang orang tua
kandungnya. Bayi tersebut diadopsi oleh Clara dan Paul Jobs dan diberi nama Steven Paul Jobs.
Clara bekerja sebagai akuntan dan Paul adalah veteran dan ahli mesin Penjaga Pantai. Keluarga
itu tinggal di Mountain View, California, di daerah yang kemudian dikenal sebagai Silicon
Valley. Saat masih kecil, Jobs dan ayahnya bekerja di bidang elektronik di garasi keluarga. Paul
menunjukkan kepada putranya cara membongkar dan merekonstruksi elektronik, hobi yang
menanamkan kepercayaan diri, keuletan, dan kecakapan mekanik pada Jobs muda. Meskipun
Jobs selalu menjadi pemikir yang cerdas dan inovatif, masa mudanya diliputi oleh frustrasi atas
sekolah formal. Jobs adalah orang iseng di sekolah dasar karena bosan, dan guru kelas
empatnya harus menyuapnya untuk belajar. Namun, Jobs menguji dengan sangat baik,
sehingga para administrator ingin melewatkannya ke sekolah menengah — sebuah proposal
yang ditolak orang tuanya. Beberapa tahun kemudian, ketika Jobs terdaftar di Homestead
High School, dia diperkenalkan dengan calon mitranya Steve Wozniak, yang kuliah di
University of California, Berkeley. Dalam wawancara tahun 2007 dengan PC World, Wozniak
berbicara tentang mengapa dia dan Jobs sangat berhasil: "Kami berdua menyukai elektronik
dan cara kami menghubungkan chip digital," kata Wozniak. "Sangat sedikit orang, terutama
saat itu, yang tahu apa itu chip, bagaimana cara kerjanya, dan apa yang bisa mereka lakukan.
Saya telah merancang banyak komputer, jadi saya jauh di depannya dalam desain elektronik
dan komputer, tetapi kami masih memiliki minat yang sama . Kami berdua memiliki cukup
banyak sikap independen tentang hal-hal di dunia. ... "
114
Komputer Apple
Setelah sekolah menengah, Jobs mendaftar di Reed College di Portland, Oregon. Karena tidak
memiliki arahan, dia putus kuliah setelah enam bulan dan menghabiskan 18 bulan berikutnya
mampir di kelas kreatif di sekolah. Jobs kemudian menceritakan bagaimana salah satu kursus
dalam kaligrafi mengembangkan kecintaannya pada tipografi. Pada tahun 1974, Jobs
mengambil posisi sebagai desainer video game dengan Atari. Beberapa bulan kemudian dia
keluar dari perusahaan untuk menemukan pencerahan spiritual di India, melakukan
perjalanan lebih jauh dan bereksperimen dengan obat-obatan psikedelik. Pada tahun 1976,
ketika Jobs baru berusia 21 tahun, dia dan Wozniak memulai Apple Computer. Duo ini memulai
di garasi keluarga Jobs, mendanai usaha wirausaha mereka dengan Jobs menjual bus
Volkswagen dan Wozniak menjual kalkulator ilmiah kesayangannya. Jobs dan Wozniak
dikreditkan dengan merevolusi industri komputer dengan mendemokratisasi teknologi dan
membuat mesin lebih kecil, lebih murah, intuitif, dan dapat diakses oleh konsumen sehari-
hari. Wozniak menyusun serangkaian komputer pribadi yang ramah pengguna, dan — dengan
Jobs yang bertanggung jawab atas pemasaran — Apple awalnya memasarkan komputer
tersebut masing-masing seharga $ 666,66. Apple I menghasilkan perusahaan sekitar $
774.000. Tiga tahun setelah rilis model kedua Apple, Apple II, penjualan perusahaan
meningkat 700 persen menjadi $ 139 juta. Pada tahun 1980, Apple Computer menjadi
perusahaan publik, dengan nilai pasar $ 1,2 miliar pada akhir hari pertama perdagangannya.
Jobs meminta bantuan pakar pemasaran John Sculley dari Pepsi-Cola untuk mengambil alih
peran CEO Apple.
Namun, beberapa produk berikutnya dari Apple mengalami cacat desain yang signifikan, yang
mengakibatkan penarikan dan kekecewaan konsumen. IBM tiba-tiba melampaui Apple dalam
penjualan, dan Apple harus bersaing dengan dunia bisnis yang didominasi IBM / PC. Pada
tahun 1984, Apple merilis Macintosh, memasarkan komputer sebagai bagian dari gaya hidup
tandingan: romantis, berjiwa muda, kreatif. Tetapi meskipun penjualan dan kinerja positif
115
lebih unggul dari PC IBM, Macintosh tetap tidak kompatibel dengan IBM. Sculley yakin Jobs
menyakiti Apple, dan para eksekutif perusahaan mulai mengusirnya. Tidak benar-benar
memiliki gelar resmi dengan perusahaan yang dia dirikan bersama, Jobs didorong ke posisi
yang lebih terpinggirkan dan dengan demikian meninggalkan Apple pada tahun 1985 untuk
memulai perusahaan perangkat keras dan perangkat lunak baru bernama NeXT, Inc. Tahun
berikutnya Jobs membeli sebuah perusahaan animasi dari George Lucas, yang kemudian
menjadi Pixar Animation Studios. Percaya pada potensi Pixar, Jobs awalnya menginvestasikan
$ 50 juta dari uangnya sendiri di perusahaan. Studio tersebut kemudian memproduksi film
yang sangat populer seperti Toy Story, Finding Nemo dan The Incredibles; Film Pixar secara
kolektif telah meraup $ 4 miliar. Studio tersebut bergabung dengan Walt Disney pada tahun
2006, menjadikan Steve Jobs sebagai pemegang saham terbesar Disney.
Terlepas dari kesuksesan Pixar, NeXT, Inc. gagal dalam upayanya untuk menjual sistem operasi
khususnya ke arus utama Amerika. Apple akhirnya membeli perusahaan itu pada tahun 1996
seharga $ 429 juta. Tahun berikutnya, Jobs kembali ke jabatannya sebagai CEO Apple. Sama
seperti Steve Jobs yang menghasut kesuksesan Apple di tahun 1970-an, dia dikreditkan
dengan merevitalisasi perusahaan di tahun 1990-an. Dengan tim manajemen baru, opsi saham
yang diubah, dan gaji tahunan yang diberlakukan sendiri sebesar $ 1 per tahun, Jobs
mengembalikan Apple ke jalurnya. Produknya yang cerdik (seperti iMac), kampanye branding
yang efektif, dan desain yang stylish sekali lagi menarik perhatian konsumen.
Kanker Pankreas - Pada tahun 2003, Jobs menemukan bahwa ia menderita tumor
neuroendokrin, suatu bentuk kanker pankreas yang langka namun dapat dioperasi. Alih-alih
langsung memilih operasi, Jobs memilih untuk mengubah pola makan pesco-vegetarian sambil
menimbang pilihan pengobatan Timur. Selama sembilan bulan, Jobs menunda operasi,
membuat dewan direksi Apple gugup. Para eksekutif takut pemegang saham akan menarik
saham mereka jika tersiar kabar bahwa CEO mereka sakit. Namun pada akhirnya, kerahasiaan
Jobs lebih diutamakan daripada pengungkapan pemegang saham. Pada tahun 2004, ia
116
menjalani operasi yang sukses untuk mengangkat tumor pankreas. Sesuai dengan bentuknya,
di tahun-tahun berikutnya Jobs tidak banyak mengungkapkan tentang kesehatannya.
Inovasi Selanjutnya
Apple memperkenalkan produk revolusioner seperti Macbook Air, iPod dan iPhone, yang
semuanya telah mendikte evolusi teknologi modern. Hampir segera setelah Apple merilis
produk baru, para pesaing berebut untuk menghasilkan teknologi yang sebanding. Laporan
kuartalan Apple meningkat secara signifikan pada tahun 2007: Saham bernilai $ 199,99 per
saham — angka yang memecahkan rekor pada saat itu — dan perusahaan membanggakan
keuntungan yang mengejutkan sebesar $ 1,58 miliar, surplus bank sebesar $ 18 miliar, dan nol
utang. Pada tahun 2008, iTunes menjadi peritel musik terbesar kedua di Amerika — kedua
setelah Walmart, didorong oleh penjualan iTunes dan iPod. Apple juga menduduki peringkat
No. 1 dalam daftar majalah Fortune sebagai "Perusahaan Paling Dikagumi di Amerika," serta
No. 1 di antara 500 perusahaan Fortune untuk keuntungan pemegang saham.
Kehidupan Pribadi - Awal tahun 2009, beredar laporan tentang penurunan berat badan Jobs,
beberapa memperkirakan masalah kesehatannya telah kembali, termasuk transplantasi hati.
Jobs menanggapi kekhawatiran ini dengan menyatakan bahwa dia sedang menghadapi
ketidakseimbangan hormon. Setelah hampir setahun keluar dari sorotan, Steve Jobs
menyampaikan pidato utama di acara Apple khusus undangan pada 9 September 2009.
Sehubungan dengan kehidupan pribadinya, Steve Jobs tetap menjadi seorang pria pribadi
yang jarang mengungkapkan informasi tentang keluarganya. Yang diketahui adalah Jobs
menjadi ayah dari seorang putri dengan pacarnya Chrisann Brennan ketika dia berusia 23
tahun. Jobs menyangkal paternitas putrinya Lisa dalam dokumen pengadilan, mengklaim dia
mandul. Karena Chrisann berjuang secara finansial untuk sebagian besar hidupnya, Jobs tidak
memulai hubungan dengan putrinya sampai dia berusia 7 tahun, tetapi ketika dia remaja dia
datang untuk tinggal bersama ayahnya. Pada awal 1990-an, Jobs bertemu Laurene Powell di
sekolah bisnis Stanford, tempat Powell menjadi mahasiswa MBA. Mereka menikah pada 18
Maret 1991, dan tinggal bersama di Palo Alto, California, dengan ketiga anak mereka.
117
Kematian - Pada tanggal 5 Oktober 2011, Apple Inc. mengumumkan bahwa salah satu
pendirinya telah meninggal dunia. Setelah berjuang melawan kanker pankreas selama hampir
satu dekade, Steve Jobs meninggal di Palo Alto. Dia berusia 56 tahun.
Buku dan Biografi - Sejumlah buku telah ditulis tentang kehidupan dan karier Jobs, termasuk
biografi umum resmi tahun 2011 oleh Walter Isaacson, biografi dewasa muda tahun 2012 oleh
Karen Blumenthal, dan judul lainnya, Becoming Steve Jobs oleh Brent Schlender tahun 2015
dan Rick Tetzeli. Karya Isaacson dikritik karena penggambaran subjek utamanya oleh kepala
eksekutif Apple Tim Cook, yang menggantikan Jobs. Biopik yang terinspirasi dari kehidupan
ikon komputer juga telah dirilis — yaitu Jobs yang sangat kritis (2013), dibintangi Ashton
Kutcher, dan Steve Jobs (2015), dibintangi Michael Fassbender dan disutradarai oleh Danny
Boyle.
118
8.2. Perusahaan Microsoft
Pengusaha Bill Gates mendirikan bisnis perangkat lunak terbesar di dunia, Microsoft, bersama
Paul Allen, dan kemudian menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Lahir di Seattle, Washington, pada tahun 1955, pengusaha terkenal Bill Gates mulai
menunjukkan minat pada pemrograman komputer pada usia 13 tahun. Melalui inovasi
teknologi, strategi bisnis yang tajam dan taktik bisnis yang agresif, ia dan rekannya Paul Allen
membangun bisnis perangkat lunak terbesar di dunia, Microsoft . Dalam prosesnya, Gates
119
menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Pada Februari 2014, Gates mengumumkan bahwa
dia mengundurkan diri sebagai ketua Microsoft.
Masa muda
Bill Gates lahir William Henry Gates III pada 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington. Gates
mulai menunjukkan minat pada pemrograman komputer pada usia 13 tahun di Lakeside
School. Dia mengejar hasratnya melalui perguruan tinggi. Memulai usaha sendiri dengan
teman dan mitra bisnisnya Paul Allen, Gates menemukan dirinya di tempat yang tepat pada
waktu yang tepat. Melalui inovasi teknologi, strategi bisnis yang tajam, dan taktik bisnis yang
agresif, dia membangun bisnis perangkat lunak terbesar di dunia, Microsoft. Dalam prosesnya,
Gates menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Bill Gates tumbuh dalam keluarga kelas
menengah ke atas dengan dua saudara perempuan: Kristianne, yang lebih tua, dan Libby, yang
lebih muda. Ayah mereka, William H. Gates Sr., adalah seorang mahasiswa hukum yang
menjanjikan, meskipun agak pemalu, ketika dia bertemu dengan calon istrinya, Mary Maxwell.
Dia adalah seorang mahasiswa atletis dan ramah di University of Washington, secara aktif
terlibat dalam urusan kemahasiswaan dan kepemimpinan. Suasana keluarga Gates hangat dan
dekat, dan ketiga anak itu didorong untuk menjadi kompetitif dan berjuang untuk
kesempurnaan. Bill menunjukkan tanda-tanda awal persaingan ketika dia mengoordinasikan
pertandingan atletik keluarga di rumah musim panas mereka di Puget Sound. Dia juga suka
bermain permainan papan (Risiko adalah favoritnya) dan unggul di Monopoli. Bill memiliki
hubungan yang sangat dekat dengan ibunya, Mary, yang setelah karir singkatnya sebagai guru
mengabdikan waktunya untuk membantu membesarkan anak-anak dan bekerja dalam urusan
kemasyarakatan dan dengan amal. Dia juga menjabat di beberapa dewan perusahaan,
termasuk di First Interstate Bank di Seattle (didirikan oleh kakeknya), United Way dan
International Business Machines (IBM). Dia sering membawa Bill saat dia menjadi sukarelawan
di sekolah dan di organisasi komunitas. Bill adalah seorang pembaca yang rakus sejak kecil,
menghabiskan berjam-jam meneliti buku referensi seperti ensiklopedia. Sekitar usia 11 atau
12 tahun, orang tua Bill mulai mengkhawatirkan perilakunya. Dia berprestasi baik di sekolah,
120
tetapi kadang-kadang dia tampak bosan dan menyendiri, dan orang tuanya khawatir dia akan
menjadi penyendiri. Meskipun mereka sangat percaya pada pendidikan publik, ketika Bill
berusia 13 tahun, mereka mendaftarkannya di sekolah persiapan eksklusif Lakeside School di
Seattle. Dia berkembang dalam hampir semua mata pelajarannya, unggul dalam matematika
dan sains, tetapi juga sangat baik dalam drama dan bahasa Inggris. Saat berada di Lakeside
School, sebuah perusahaan komputer di Seattle menawarkan untuk menyediakan waktu
komputer bagi para siswa. Klub Ibu menggunakan hasil penjualan barang bekas sekolah untuk
membeli terminal teletype untuk digunakan siswa. Bill Gates menjadi terpesona dengan apa
yang dapat dilakukan komputer dan menghabiskan banyak waktu luangnya bekerja di
terminal. Dia menulis program tic-tac-toe dalam bahasa komputer BASIC yang memungkinkan
pengguna bermain melawan komputer. Di Lakeside School itulah Bill bertemu dengan Paul
Allen, yang dua tahun lebih tua darinya. Keduanya menjadi teman yang cepat, terikat pada
antusiasme mereka yang sama terhadap komputer, meskipun mereka adalah orang yang
sangat berbeda. Allen lebih pendiam dan pemalu. Bill sangat bersemangat dan terkadang
agresif. Terlepas dari perbedaan mereka, mereka berdua menghabiskan banyak waktu luang
mereka bersama mengerjakan program. Kadang-kadang, mereka tidak setuju dan akan
berbenturan tentang siapa yang benar atau siapa yang harus menjalankan lab komputer. Pada
satu kesempatan, argumen mereka meningkat ke titik di mana Allen melarang Gates dari lab
komputer. Pada kesempatan lain, Gates dan Allen mencabut hak istimewa komputer sekolah
mereka karena memanfaatkan gangguan perangkat lunak untuk mendapatkan waktu luang
komputer dari perusahaan yang menyediakan komputer. Setelah masa percobaan, mereka
diizinkan kembali ke lab komputer saat menawarkan untuk men-debug program. Selama
waktu ini, Gates mengembangkan program penggajian untuk perusahaan komputer yang
diretas oleh anak laki-laki itu dan program penjadwalan untuk sekolah. Pada tahun 1970, pada
usia 15 tahun, Bill Gates terjun ke bisnis dengan temannya, Paul Allen. Mereka
mengembangkan "Traf-o-Data," sebuah program komputer yang memantau pola lalu lintas di
Seattle, dan menghasilkan $ 20.000 untuk usaha mereka. Gates dan Allen ingin memulai
perusahaan mereka sendiri, tetapi orang tua Gates ingin dia menyelesaikan sekolah dan
melanjutkan ke perguruan tinggi di mana mereka berharap dia akan bekerja untuk menjadi
pengacara. Bill Gates lulus dari Lakeside pada tahun 1973. Dia mendapat nilai 1590 dari 1600
121
pada tes SAT perguruan tinggi, suatu prestasi pencapaian intelektual yang selama beberapa
tahun dia banggakan
Karir Awal
Gates mendaftar di Universitas Harvard pada musim gugur, awalnya memikirkan karir di
bidang hukum. Tapi tahun pertamanya dia menghabiskan lebih banyak waktunya di lab
komputer daripada di kelas. Gates tidak benar-benar memiliki aturan belajar. Alih-alih, dia bisa
bertahan beberapa jam tidur, menjejalkan diri untuk ujian, dan lulus dengan nilai yang wajar.
Gates tetap berhubungan dengan Paul Allen, yang, setelah kuliah di Washington State
University selama dua tahun, keluar dan pindah ke Boston, Massachusetts, untuk bekerja di
Honeywell. Sekitar waktu ini, Allen menunjukkan kepada Gates edisi majalah Elektronika
Populer yang menampilkan artikel tentang kit komputer mini Altair 8800. Kedua anak laki-laki
itu terpesona dengan kemungkinan yang dapat diciptakan komputer ini dalam dunia
komputasi pribadi. Altair dibuat oleh sebuah perusahaan kecil di Albuquerque, New Mexico,
disebut Micro Instrumentation and Telemetry Systems (MITS). Gates dan Allen menghubungi
perusahaan tersebut, menyatakan bahwa mereka sedang mengerjakan program perangkat
lunak BASIC yang akan menjalankan komputer Altair. Pada kenyataannya, mereka tidak
memiliki Altair untuk digunakan atau kode untuk menjalankannya, tetapi mereka ingin tahu
apakah MITS tertarik pada seseorang yang mengembangkan perangkat lunak semacam itu.
MITS dulu, dan presidennya, Ed Roberts, meminta anak laki-laki itu untuk berdemonstrasi.
Gates dan Allen berebut, menghabiskan dua bulan berikutnya untuk menulis perangkat lunak
di lab komputer Harvard. Allen pergi ke Albuquerque untuk uji coba di MITS, tidak pernah
mencobanya di komputer Altair. Ini bekerja dengan sempurna. Allen dipekerjakan di MITS,
dan Gates segera meninggalkan Harvard untuk bekerja dengannya, yang membuat
orangtuanya kecewa. Pada tahun 1975, Gates dan Allen membentuk kemitraan yang mereka
sebut Micro-Soft, perpaduan antara "komputer mikro" dan "perangkat lunak". Microsoft
(Gates dan Allen menghilangkan tanda hubungnya dalam waktu kurang dari setahun) mulai
goyah. Meskipun program perangkat lunak BASIC mereka untuk komputer Altair memberikan
122
keuntungan dan royalti kepada perusahaan, program itu tidak memenuhi biaya overhead
mereka. Perangkat lunak BASIC Microsoft sangat populer di kalangan penghobi komputer,
yang memperoleh salinan pra-pasar dan mereproduksi serta mendistribusikannya secara
gratis. Menurut akun Gates selanjutnya, hanya sekitar 10 persen orang yang menggunakan
BASIC di komputer Altair yang benar-benar membayarnya. Saat ini, sebagian besar penggemar
komputer pribadi adalah orang-orang yang tidak mencari uang. Mereka merasa kemudahan
reproduksi dan distribusi memungkinkan mereka untuk berbagi perangkat lunak dengan
teman dan sesama penggemar komputer. Bill Gates berpikir secara berbeda. Dia melihat
distribusi bebas perangkat lunak sebagai pencurian, terutama bila melibatkan perangkat lunak
yang dibuat untuk dijual. Pada bulan Februari 1976, Gates menulis surat terbuka kepada
penggemar komputer, mengatakan bahwa melanjutkan distribusi dan penggunaan perangkat
lunak tanpa membayarnya akan "mencegah perangkat lunak yang baik untuk ditulis." Intinya,
perangkat lunak pembajakan akan membuat pengembang enggan menginvestasikan waktu
dan uang untuk membuat perangkat lunak berkualitas. Surat itu tidak populer di kalangan
penggemar komputer, tetapi Gates tetap berpegang pada keyakinannya dan akan
menggunakan ancaman inovasi sebagai pembelaan ketika menghadapi tuduhan praktik bisnis
yang tidak adil. Gates memiliki hubungan yang lebih sengit dengan presiden MITS Ed Roberts,
sering kali mengakibatkan teriakan pertandingan. Gates yang agresif berselisih dengan
Roberts tentang pengembangan perangkat lunak dan arah bisnis. Roberts menganggap Gates
manja dan menjengkelkan. Pada tahun 1977, Roberts menjual MITS ke perusahaan komputer
lain dan kembali ke Georgia untuk masuk sekolah kedokteran dan menjadi dokter desa. Gates
dan Allen sendirian. Pasangan tersebut harus menuntut pemilik baru MITS untuk
mempertahankan hak perangkat lunak yang telah mereka kembangkan untuk Altair. Microsoft
menulis perangkat lunak dalam format berbeda untuk perusahaan komputer lain, dan, pada
awal 1979, Gates memindahkan operasi perusahaan ke Bellevue, Washington, di timur
Seattle. Gates senang bisa kembali ke rumah di Pacific Northwest, dan terjun ke dalam
pekerjaannya. Semua 25 karyawan perusahaan muda ini memiliki tanggung jawab yang luas
untuk semua aspek operasi, pengembangan produk, pengembangan bisnis, dan pemasaran.
Dengan kecerdasannya dalam pengembangan perangkat lunak dan naluri bisnis yang tajam,
Gates menempatkan dirinya sebagai kepala Microsoft, yang meraup sekitar $ 2,5 juta pada
123
tahun 1979. Gates baru berusia 23 tahun.
Kebangkitan Microsoft
Ketajaman Gates tidak hanya dalam pengembangan perangkat lunak tetapi juga operasi bisnis
menempatkannya pada posisi memimpin perusahaan dan bekerja sebagai juru bicaranya. Dia
secara pribadi meninjau setiap baris kode yang dikirimkan perusahaan, sering kali menulis
ulang kode sendiri ketika dia melihatnya perlu. Ketika industri komputer mulai tumbuh dengan
perusahaan seperti Apple, Intel dan IBM yang mengembangkan perangkat keras dan
komponen, Bill terus-menerus berada di jalan menggembar-gemborkan manfaat aplikasi
perangkat lunak Microsoft. Dia sering membawa ibunya. Mary sangat dihormati dan
terhubung dengan baik dengan keanggotaannya di beberapa dewan perusahaan, termasuk
IBM. Melalui Mary Bill Gates bertemu dengan CEO IBM. Pada November 1980, IBM sedang
mencari perangkat lunak yang akan mengoperasikan komputer pribadi (PC) mereka yang akan
datang dan mendekati Microsoft. Legenda mengatakan bahwa pada pertemuan pertama
dengan Bill Gates seseorang di IBM salah mengira dia sebagai asisten kantor dan memintanya
untuk menyajikan kopi. Gates memang terlihat sangat muda, tetapi dia dengan cepat
membuat IBM terkesan, meyakinkan mereka bahwa dia dan perusahaannya dapat memenuhi
kebutuhan mereka. Satu-satunya masalah adalah Microsoft belum mengembangkan sistem
operasi dasar yang akan menjalankan komputer baru IBM. Tak berhenti, Gates membeli sistem
operasi yang dikembangkan untuk berjalan di komputer yang mirip dengan PC IBM. Dia
membuat kesepakatan dengan pengembang perangkat lunak, menjadikan Microsoft sebagai
agen lisensi eksklusif dan kemudian menjadi pemilik penuh perangkat lunak tersebut tetapi
tidak memberi tahu mereka tentang kesepakatan IBM. Perusahaan itu kemudian menggugat
Microsoft dan Gates karena menyembunyikan informasi penting. Microsoft menyelesaikan di
luar pengadilan dengan jumlah yang tidak diungkapkan, tetapi baik Gates maupun Microsoft
tidak mengakui kesalahan apa pun. Gates harus mengadaptasi perangkat lunak yang baru
dibeli agar berfungsi untuk PC IBM. Dia mengirimkannya dengan biaya $ 50.000, harga yang
sama dengan yang dia bayarkan untuk perangkat lunak dalam bentuk aslinya. IBM ingin
124
membeli kode sumber, yang akan memberi mereka informasi ke sistem operasi. Gates
menolak, sebaliknya mengusulkan agar IBM membayar biaya lisensi untuk salinan perangkat
lunak yang dijual dengan komputer mereka. Melakukan hal ini memungkinkan Microsoft
untuk melisensikan perangkat lunak yang mereka sebut MS-DOS ke produsen PC lain, jika
perusahaan komputer lain mengkloning IBM PC, yang segera mereka lakukan. Microsoft juga
merilis perangkat lunak yang disebut Softcard, yang memungkinkan Microsoft BASIC
beroperasi pada mesin Apple II. Antara 1979 dan 1981, pertumbuhan Microsoft meledak, dan
staf meningkat dari 25 menjadi 128. Pendapatan juga melonjak dari $ 2,5 juta menjadi $ 16
juta. Pada pertengahan tahun 1981 Gates dan Allen mendirikan Microsoft, dan Gates diangkat
sebagai presiden dan ketua dewan. Allen diangkat sebagai wakil presiden eksekutif. Pada
tahun 1983, Microsoft telah mendunia dengan kantor-kantor di Inggris Raya dan Jepang, dan
dengan 30 persen komputer dunia menggunakan perangkat lunaknya. Namun 1983 juga
membawa berita yang mengguncang Microsoft hingga ke dasarnya. Paul Allen didiagnosis
dengan penyakit Hodgkin. Meskipun kankernya sembuh setahun kemudian dengan
perawatan intensif, Allen mengundurkan diri dari perusahaan pada tahun yang sama. Rumor
merebak mengapa Allen meninggalkan Microsoft. Beberapa orang mengatakan Bill Gates
mendorongnya keluar, tetapi banyak yang mengatakan itu adalah pengalaman yang
mengubah hidup Allen dan dia melihat ada peluang lain di mana dia dapat menginvestasikan
waktunya.
Meskipun persaingan mereka adalah legenda, Microsoft dan Apple berbagi banyak inovasi
awal mereka. Pada tahun 1981 Apple mengundang Microsoft untuk membantu
mengembangkan perangkat lunak untuk komputer Macintosh. Beberapa pengembang terlibat
dalam pengembangan Microsoft dan pengembangan aplikasi Microsoft untuk Macintosh.
Kolaborasi tersebut dapat dilihat pada beberapa nama bersama antara sistem Microsoft dan
Macintosh. Melalui berbagi pengetahuan inilah Microsoft mengembangkan Windows, sebuah
sistem yang menggunakan mouse untuk menggerakkan antarmuka grafis, menampilkan teks
125
dan gambar di layar. Ini sangat berbeda dari sistem MS-DOS berbasis teks dan keyboard di
mana semua format teks ditampilkan di layar sebagai kode dan bukan apa yang sebenarnya
akan dicetak. Bill Gates dengan cepat mengenali ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh
perangkat lunak semacam ini untuk MS-DOS dan Microsoft secara keseluruhan. Untuk
pengguna yang tidak canggih — yang merupakan sebagian besar pembeli publik — citra grafis
dari perangkat lunak VisiCorp yang bersaing yang digunakan dalam sistem Macintosh akan
jauh lebih mudah digunakan. Gates mengumumkan dalam kampanye iklan bahwa sistem
operasi Microsoft baru akan dikembangkan yang akan menggunakan antarmuka grafis. Itu
akan disebut "Windows," dan akan kompatibel dengan semua produk perangkat lunak PC yang
dikembangkan pada sistem MS-DOS. Pengumuman itu hanya omong kosong, karena
Microsoft tidak memiliki program seperti itu yang sedang dikembangkan. Tetapi sebagai taktik
pemasaran, itu benar-benar jenius karena hampir 30 persen pasar komputer menggunakan
sistem MS-DOS dan akan menunggu perangkat lunak Windows daripada berubah ke sistem
baru. Tanpa ada orang yang mau mengubah format, pengembang perangkat lunak tidak mau
menulis program untuk sistem VisiCorp dan kehilangan momentum pada awal 1985. Pada
November 1985, Bill Gates dan Microsoft meluncurkan Windows; hampir dua tahun setelah
pengumumannya. Secara visual sistem Windows terlihat sangat mirip dengan sistem
Macintosh yang diperkenalkan oleh Apple Computer Corporation hampir dua tahun
sebelumnya. Apple sebelumnya telah memberi Microsoft akses penuh ke teknologi mereka
saat sedang bekerja membuat produk Microsoft kompatibel untuk komputer Apple. Gates
telah menyarankan Apple untuk melisensikan perangkat lunak mereka tetapi mereka
mengabaikan saran tersebut, karena lebih tertarik untuk menjual komputer. Sekali lagi, Gates
memanfaatkan sepenuhnya situasi tersebut dan membuat format perangkat lunak yang
sangat mirip dengan Macintosh. Apple mengancam akan menuntut, dan Microsoft membalas,
mengatakan akan menunda pengiriman perangkat lunak yang kompatibel dengan Microsoft
untuk pengguna Macintosh. Pada akhirnya, Microsoft menang di pengadilan karena dapat
membuktikan bahwa meskipun ada kesamaan dalam cara pengoperasian kedua sistem
perangkat lunak tersebut, masing-masing fungsi individu berbeda secara jelas. Pada Maret
1986, Bill Gates membawa Microsoft ke publik dengan penawaran umum perdana (IPO)
sebesar $ 21 per saham. Gates memegang 45 persen dari 24,7 juta saham perusahaan dan
126
menjadi jutawan instan pada usia 31. Saham Gates pada saat itu adalah $ 234 juta dari $ 520
juta Microsoft. Seiring waktu, saham perusahaan meningkat nilainya dan terpecah berkali-kali.
Pada tahun 1987, Bill Gates menjadi miliarder ketika sahamnya meningkat menjadi $ 90,75
per saham. Sejak saat itu, Gates telah berada di puncak, atau setidaknya mendekati puncak,
daftar tahunan Forbes dari 400 orang terkaya di Amerika. Pada 1999, dengan harga saham
yang selalu tinggi dan saham terbelah delapan kali lipat sejak IPO-nya, kekayaan Gates sempat
mencapai $ 101 miliar. Namun, Bill Gates tidak pernah benar-benar merasa aman dengan
status perusahaannya. Selalu harus melihat dari balik bahunya untuk melihat di mana
persaingan itu, dia mengembangkan semangat dan semangat kompetitif yang panas. Gates
berharap semua orang di perusahaan memiliki dedikasi yang sama. Satu cerita tentang asisten
Gates yang datang bekerja lebih awal untuk menemukan seseorang tidur di bawah meja. Dia
mempertimbangkan untuk menelepon keamanan atau polisi, sampai dia menemukan itu
adalah Gates.
Kecerdasan Bill Gates memungkinkannya untuk dapat melihat semua sisi industri perangkat
lunak — pengembangan produk dan strategi perusahaan. Ketika menganalisis setiap langkah
perusahaan, dia akan mengembangkan profil dari semua kasus yang mungkin dan
menjalankannya, mengajukan pertanyaan tentang apa pun yang mungkin terjadi. Gaya
manajemennya yang konfrontatif menjadi legenda karena dia akan menantang karyawan dan
ide-ide mereka untuk menjaga agar proses kreatif tetap berjalan. Seorang presenter yang
tidak siap bisa mendengar, "Itu hal terbodoh yang pernah saya dengar!" dari Gates. Namun,
ini adalah ujian bagi ketelitian karyawan tersebut sebagaimana juga merupakan hasrat Gates
untuk perusahaannya. Dia terus menerus memeriksa orang-orang di sekitarnya untuk melihat
apakah mereka benar-benar yakin dengan ide-ide mereka. Di luar perusahaan, Bill Gates
mendapatkan reputasi sebagai pesaing yang kejam. Beberapa perusahaan teknologi yang
dipimpin oleh IBM mulai mengembangkan sistem operasi mereka sendiri, yang disebut OS /
2, untuk menggantikan MS-DOS. Alih-alih menyerah pada tekanan, Gates terus maju dengan
perangkat lunak Windows, meningkatkan operasinya dan memperluas penggunaannya. Pada
tahun 1989, Microsoft memperkenalkan Microsoft Office
127
Kehidupan pribadi
Pada tahun 1987, seorang manajer produk Microsoft berusia 23 tahun bernama Melinda
French menarik perhatian Bill Gates, yang saat itu berusia 32 tahun. Melinda yang sangat
cerdas dan terorganisir adalah pasangan yang cocok untuk Gates. Belakangan, hubungan
mereka tumbuh ketika mereka menemukan hubungan yang intim dan intelektual. Pada 1
Januari 1994, Melinda dan Bill menikah di Hawaii. Tetapi hanya beberapa bulan kemudian,
patah hati menghantam Bill Gates ketika ibunya meninggal karena kanker payudara,
meninggal pada bulan Juni itu. Gates sangat terpukul. Bill dan Melinda mengambil cuti pada
tahun 1995 untuk melakukan perjalanan ke beberapa negara dan mendapatkan perspektif
baru tentang kehidupan dan dunia. Pada tahun 1996, putri pertama mereka, Jennifer, lahir.
Setahun kemudian, Gates memindahkan keluarganya ke sebuah rumah seluas 55.000 kaki
persegi, senilai $ 54 juta di tepi Danau Washington. Meskipun rumah tersebut berfungsi
sebagai pusat bisnis, namun dikatakan sebagai rumah yang sangat nyaman untuk pasangan
dan ketiga anak mereka. (Putra mereka, Rory, lahir pada 1999, dan putri kedua, Phoebe, lahir
pada 2002.)
Upaya Filantropis
Dengan pengaruh Melinda, Gates tertarik untuk mengisi peran ibunya sebagai pemimpin sipil.
Ia mulai menyadari bahwa ia memiliki kewajiban untuk memberikan lebih banyak hartanya
untuk amal. Menjadi murid yang sempurna, Gates mempelajari karya filantropis Andrew
Carnegie dan John D. Rockefeller, raksasa revolusi industri Amerika. Pada tahun 1994, Gates
dan istrinya mendirikan William H. Gates Foundation, yang didedikasikan untuk mendukung
pendidikan, kesehatan dunia, dan investasi di komunitas berpenghasilan rendah. Pada tahun
2000, pasangan ini menggabungkan beberapa yayasan keluarga untuk membentuk Bill &
Melinda Gates Foundation. Mereka memulai dengan memberikan kontribusi $ 28 miliar untuk
mendirikan yayasan. Bill Gates mengundurkan diri dari operasi sehari-hari Microsoft pada
tahun 2000, menyerahkan pekerjaan CEO kepada teman kuliah Steve Ballmer, yang telah
bekerja di Microsoft sejak 1980. Dia memposisikan dirinya sebagai kepala arsitek perangkat
128
lunak sehingga dia dapat berkonsentrasi pada apa Baginya sisi bisnis yang lebih bergairah,
meskipun ia tetap menjadi ketua dewan. Selama beberapa tahun berikutnya, keterlibatannya
dengan Bill & Melinda Gates Foundation menyibukkan sebagian besar waktunya dan bahkan
lebih banyak lagi minatnya. Pada tahun 2006, Gates mengumumkan bahwa dia sedang
melakukan transisi dari pekerjaan penuh waktu di Microsoft untuk mencurahkan lebih banyak
waktu berkualitas untuk yayasan. Hari penuh terakhirnya di Microsoft adalah 27 Juni 2008.
Selain semua penghargaan sebagai salah satu pengusaha terkaya dan tersukses dalam sejarah
dunia, Bill Gates juga menerima banyak penghargaan untuk pekerjaan filantropis. Majalah
Time menyebut Gates sebagai salah satu orang paling berpengaruh di abad ke-20. Majalah itu
juga menyebut Gates, istrinya Melinda dan penyanyi utama band rock U2, Bono, sebagai
Persons of the Year 2005. Gates memegang beberapa gelar doktor kehormatan dari
universitas di seluruh dunia dan seorang Komandan Ksatria Kehormatan Ordo Kerajaan Inggris
yang dianugerahkan oleh Ratu Elizabeth II pada tahun 2005. Pada tahun 2006, Gates dan
istrinya dianugerahi Ordo Elang Aztec oleh pemerintah Meksiko untuk pekerjaan filantropis
mereka di seluruh dunia di bidang kesehatan dan pendidikan. Pada bulan Februari 2014, Gates
mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri sebagai ketua Microsoft untuk pindah ke
posisi baru sebagai penasihat teknologi. Selain transisi Gates, dilaporkan bahwa CEO lama
Microsoft Steve Ballmer akan digantikan oleh Satya Nadella yang berusia 46 tahun. Gates terus
mencurahkan banyak waktu dan energinya untuk pekerjaan Yayasan Bill & Melinda Gates.
Organisasi ini menangani masalah internasional dan domestik, seperti kesehatan dan
pendidikan. Salah satu aspek pekerjaannya di Amerika Serikat adalah membantu siswa
menjadi siap kuliah. Pada 2015, Gates berbicara mendukung standar Common Core nasional
di kelas K hingga 12 dan sekolah charter. Gates juga terbukti menjadi pemberi kerja yang
inovatif pada saat ini: yayasan mengumumkan bahwa mereka akan memberi karyawannya
cuti setahun setelah kelahiran anak atau adopsi seorang anak. Pada tahun 2016, Gates dan
istrinya Melinda diakui atas kerja filantropis mereka ketika mereka dinobatkan sebagai
penerima Presidential Medal of Freedom, yang diberikan oleh Barack Obama.
129
8.3. Perusahaan Facebook
Mark Zuckerberg adalah salah satu pendiri dan CEO situs jejaring sosial Facebook, serta salah
satu miliarder termuda di dunia.
Lahir pada 14 Mei 1984, di White Plains, New York, Mark Zuckerberg mendirikan situs jejaring
sosial Facebook dari kamar asrama kampusnya. Dia meninggalkan Harvard setelah tahun
keduanya untuk berkonsentrasi pada situs tersebut, yang basis penggunanya telah
berkembang menjadi lebih dari 250 juta orang, menjadikan Zuckerberg seorang miliarder.
Kelahiran Facebook baru-baru ini digambarkan dalam film The Social Network.
130
Masa muda
Mark Elliot Zuckerberg lahir pada 14 Mei 1984, di White Plains, New York, dari keluarga yang
nyaman dan terpelajar, dan dibesarkan di desa dekat Dobbs Ferry. Ayahnya, Edward
Zuckerberg, menjalankan praktik kedokteran gigi yang menempel di rumah keluarganya.
Ibunya, Karen, bekerja sebagai psikiater sebelum keempat anak pasangan itu lahir — Mark,
Randi, Donna, dan Arielle. Zuckerberg mengembangkan minat pada komputer sejak usia dini;
ketika dia berusia sekitar 12 tahun, dia menggunakan Atari BASIC untuk membuat program
pengiriman pesan yang dia beri nama "Zucknet." Ayahnya menggunakan program tersebut di
klinik gigi, sehingga resepsionis dapat memberi tahu dia tentang pasien baru tanpa harus
berteriak ke seberang ruangan. Keluarga tersebut juga menggunakan Zucknet untuk
berkomunikasi di dalam rumah. Bersama teman-temannya, ia juga membuat game komputer
hanya untuk kesenangan. "Saya punya banyak teman yang merupakan seniman," katanya.
"Mereka akan datang, menggambar, dan saya akan membuat permainan darinya." Untuk
mengikuti minat Mark yang berkembang pada komputer, orang tuanya menyewa guru privat
komputer David Newman untuk datang ke rumah seminggu sekali dan bekerja dengan Mark.
Newman kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa sulit untuk tetap berada di depan
keajaiban, yang mulai mengambil kursus pascasarjana di Mercy College sekitar waktu yang
sama. Zuckerberg kemudian belajar di Phillips Exeter Academy, sebuah sekolah persiapan
eksklusif di New Hampshire. Di sana ia menunjukkan bakatnya dalam bermain anggar, menjadi
kapten tim sekolah. Dia juga unggul dalam sastra, mendapatkan diploma di bidang klasik.
Namun Zuckerberg tetap terpesona oleh komputer, dan terus bekerja mengembangkan
program baru. Saat masih di sekolah menengah, dia membuat versi awal dari perangkat lunak
musik Pandora, yang dia namakan Synapse. Beberapa perusahaan — termasuk AOL dan
Microsoft — menyatakan minatnya untuk membeli perangkat lunak tersebut, dan
mempekerjakan remaja tersebut sebelum lulus. Dia menolak tawaran tersebut.
Waktu di Harvard
Setelah lulus dari Exeter pada 2002, Zuckerberg mendaftar di Universitas Harvard. Pada tahun
131
keduanya di institusi liga ivy, dia telah mengembangkan reputasi sebagai pengembang
perangkat lunak pilihan di kampus. Pada saat itulah ia membangun program yang disebut
CourseMatch, yang membantu siswa memilih kelas mereka berdasarkan pilihan mata
pelajaran pengguna lain. Dia juga menemukan Facemash, yang membandingkan gambar dua
siswa di kampus dan memungkinkan pengguna memilih mana yang lebih menarik. Program
tersebut menjadi sangat populer, tetapi kemudian ditutup oleh administrasi sekolah karena
dianggap tidak sesuai. Berdasarkan desas-desus proyek sebelumnya, tiga rekan mahasiswanya
— Divya Narendra, serta si kembar Cameron dan Tyler Winklevoss — mencari dia untuk
mengerjakan ide untuk situs jejaring sosial yang mereka sebut Harvard Connection. Situs ini
dirancang untuk menggunakan informasi dari jaringan mahasiswa Harvard untuk membuat
situs kencan untuk elit Harvard. Zuckerberg setuju untuk membantu proyek tersebut, tetapi
segera keluar untuk bekerja di situs jejaring sosialnya sendiri dengan teman-teman Dustin
Moskovitz, Chris Hughes dan Eduardo Saverin. Zuckerberg dan teman-temannya membuat
situs yang memungkinkan pengguna membuat profil sendiri, mengunggah foto, dan
berkomunikasi dengan pengguna lain. Grup tersebut menjalankan situs — pertama disebut
The Facebook — dari kamar asrama di Harvard hingga Juni 2004. Setelah tahun keduanya,
Zuckerberg keluar dari perguruan tinggi untuk mengabdikan dirinya pada Facebook secara
penuh waktu, memindahkan perusahaan ke Palo Alto, California. Pada akhir tahun 2004,
Facebook memiliki 1 juta pengguna.
Kebangkitan Facebook
Pada tahun 2005, perusahaan Zuckerberg menerima dorongan besar dari perusahaan modal
ventura Accel Partners. Accel menginvestasikan $ 12,7 juta ke jaringan tersebut, yang pada
saat itu hanya terbuka untuk siswa liga ivy. Perusahaan Zuckerberg kemudian memberikan
akses ke perguruan tinggi lain, sekolah menengah dan sekolah internasional, mendorong
keanggotaan situs tersebut ke lebih dari 5,5 juta pengguna pada Desember 2005. Situs
tersebut kemudian mulai menarik minat perusahaan lain, yang ingin beriklan dengan pusat
sosial populer. Tak mau menjual, Zuckerberg menolak tawaran dari perusahaan seperti Yahoo!
132
dan Jaringan MTV. Alih-alih, dia fokus pada perluasan situs, membuka proyeknya untuk
pengembang luar dan menambahkan lebih banyak fitur. Zuckerberg tampaknya tidak akan
kemana-mana selain naik, namun pada tahun 2006, maestro bisnis tersebut menghadapi
rintangan besar pertamanya. Pencipta Koneksi Harvard mengklaim bahwa Zuckerberg
mencuri ide mereka, dan bersikeras bahwa pengembang perangkat lunak harus membayar
kerugian bisnis mereka. Zuckerberg menyatakan bahwa gagasan itu didasarkan pada dua jenis
jaringan sosial yang sangat berbeda, tetapi, setelah pengacara menggeledah catatan
Zuckerberg, Pesan Instan yang memberatkan mengungkapkan bahwa Zuckerberg mungkin
sengaja mencuri kekayaan intelektual dari Harvard Connection dan menawarkan informasi
pribadi pengguna Facebook kepada teman-temannya. Zuckerberg kemudian meminta maaf
atas pesan yang memberatkan itu, dengan mengatakan dia menyesali mereka. "Jika Anda ingin
terus membangun layanan yang berpengaruh dan diandalkan banyak orang, Anda harus
dewasa, bukan?" katanya dalam sebuah wawancara dengan The New Yorker. "Saya pikir saya
telah tumbuh dan belajar banyak." Meskipun penyelesaian awal sebesar $ 65 juta telah dicapai
antara kedua pihak, sengketa hukum atas masalah tersebut berlanjut hingga tahun 2011,
setelah Narendra dan Winklevosses mengklaim bahwa mereka telah disesatkan sehubungan
dengan nilai saham mereka. Zuckerberg menghadapi tantangan pribadi lainnya ketika buku
2009 The Accidental Billionaires, oleh penulis Ben Mezrich, beredar. Mezrich banyak dikritik
karena menceritakan kembali kisah Zuckerberg, yang menggunakan adegan-adegan yang
diciptakan, dialog yang dibayangkan ulang, dan karakter fiksi. Terlepas dari seberapa nyata
ceritanya, Mezrich berhasil menjual hak kisah tersebut kepada penulis skenario Aaron Sorkin,
dan film The Social Network yang mendapat pujian kritis menerima delapan nominasi
Academy Award. Zuckerberg sangat keberatan dengan narasi film tersebut, dan kemudian
mengatakan kepada seorang reporter di The New Yorker bahwa banyak detail dalam film
tersebut tidak akurat. Misalnya, Zuckerberg telah berkencan dengan pacar lama Priscilla Chan,
seorang mahasiswa kedokteran Cina-Amerika yang ia temui di Harvard, sejak 2003. Ia juga
mengatakan bahwa ia tidak pernah tertarik untuk bergabung dengan klub final mana pun.
"Sangat menarik hal-hal apa yang mereka fokuskan untuk mendapatkan hak; seperti, setiap
kemeja dan bulu yang saya miliki di film itu sebenarnya adalah kemeja atau bulu domba yang
saya miliki," kata Zuckerberg kepada seorang reporter pada konferensi start-up pada tahun
133
2010. "Jadi ada semua hal yang mereka salah dan sekelompok detail acak yang mereka benar.
" Namun Zuckerberg dan Facebook terus berhasil, meski mendapat kritik. Majalah Time
menamainya Person of the Year pada 2010, dan Vanity Fair menempatkannya di puncak daftar
Pendirian Baru mereka. Forbes juga menempatkan Zuckerberg di No. 35 — mengalahkan CEO
Apple Steve Jobs — pada daftar "400", memperkirakan kekayaan bersihnya.
Penyebab Filantropis
Sejak mengumpulkan kekayaannya yang cukup besar, Zuckerberg telah menggunakan jutaan
dolar untuk mendanai berbagai tujuan filantropis. Contoh paling menonjol datang pada tahun
2010. Pada bulan September tahun itu, dia menyumbangkan $ 100 juta untuk menyelamatkan
sistem Sekolah Umum Newark yang gagal di New Jersey. Kemudian, pada Desember 2010,
Zuckerberg menandatangani "Giving Pledge", berjanji untuk menyumbangkan setidaknya 50
persen dari kekayaannya untuk amal selama hidupnya. Anggota Giving Pledge lainnya
termasuk Bill Gates, Warren Buffett, dan George Lucas. Setelah sumbangannya, Zuckerberg
meminta pengusaha muda kaya lainnya untuk mengikutinya. "Dengan generasi muda yang
berkembang pesat karena keberhasilan perusahaan mereka, ada peluang besar bagi banyak
dari kita untuk memberi kembali lebih awal dalam hidup kita dan melihat dampak dari upaya
filantropi kita," katanya.
Menjadi publik
Zuckerberg membuat dua perubahan besar dalam hidup pada Mei 2012. Facebook melakukan
penawaran umum perdana, yang mengumpulkan $ 16 miliar, menjadikannya IPO internet
terbesar dalam sejarah. Bagaimana perusahaan Zuckerberg akan menangani masuknya uang
tunai ini masih harus dilihat. Tapi Zuckerberg mungkin melihat lebih banyak akuisisi. Dia secara
pribadi menegosiasikan kesepakatan perusahaan untuk membeli Instragram bulan
sebelumnya. Setelah kesuksesan awal IPO, harga saham Facebook agak turun di hari-hari awal
perdagangan. Tetapi Zuckerberg diperkirakan akan menghadapi pasang surut dalam kinerja
134
pasar perusahaannya. Dia memegang lebih dari seperempat sahamnya dan menguasai 57
persen kendali atas hak suara. Pada 19 Mei 2012 — sehari setelah IPO — Zuckerberg menikahi
pacar lamanya, Priscilla Chan. Sekitar 100 orang berkumpul di rumah pasangan itu di Palo Alto,
California. Para tamu mengira mereka ada di sana untuk merayakan kelulusan Chan dari
sekolah kedokteran, tetapi sebaliknya mereka menyaksikan Zuckerberg dan Chan bertukar
sumpah. Pada Mei 2013, Facebook masuk ke dalam daftar Fortune 500 untuk pertama kalinya
— menjadikan Zuckerberg, pada usia 28, sebagai CEO termuda dalam daftar. Pada November
2015, Zuckerberg dan Chan menyambut seorang putri, Max, dan Zuckerberg mengumumkan
dia akan mengambil cuti ayah selama dua bulan untuk dihabiskan bersama keluarganya. Dia
dan istrinya juga berjanji dalam surat terbuka kepada putri mereka bahwa mereka akan
memberikan 99 persen dari saham Facebook mereka untuk amal. "Kami berkomitmen untuk
melakukan bagian kecil kami untuk membantu menciptakan dunia ini untuk semua anak," tulis
pasangan itu dalam surat terbuka yang diposting di halaman Facebook Zuckerberg. "Kami akan
memberikan 99% dari saham Facebook kami - saat ini sekitar $ 45 miliar - selama hidup kami
untuk bergabung dengan banyak orang lain dalam meningkatkan dunia ini untuk generasi
berikutnya." Pada September 2016, Zuckerberg dan Chan mengumumkan bahwa Chan
Zuckerberg Initiative (CZI), perusahaan tempat mereka menaruh saham Facebook, akan
menginvestasikan setidaknya $ 3 miliar untuk penelitian ilmiah selama dekade berikutnya
untuk membantu "menyembuhkan, mencegah, dan mengelola semua penyakit. dalam
kehidupan anak-anak kita. "Ahli saraf terkenal Cori Bargmann dari The Rockefeller University,
diangkat sebagai presiden sains di CZI. Mereka juga mengumumkan pendirian Chan
Zuckerberg Biohub, pusat penelitian independen berbasis di San Francisco yang akan
mempertemukan para insinyur, ilmuwan komputer , ahli biologi, ahli kimia, dan lainnya dalam
komunitas ilmiah. Kemitraan antara Universitas Stanford, Universitas California, San Francisco,
dan Universitas California, Berkeley, Biohub akan menerima dana awal sebesar $ 600 juta
selama 10 tahun.
135
Rangkuman
Kuis
• Apa yang dilakukan oleh Steve Jobs pada saat memulai kariernya? Jelaskan!
• Berikan satu contoh studi kasus keberhasilan Steve Jobs dalam menjalankan perusahaan
Apple!
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged,
2020-2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
136
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian
Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XV.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal
Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12.
137
MODUL 9
PENERAPAN PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN 2
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penerapan profesi dalam bidang teknologi
informasi bagian 1 dan 2 secara mendetail
Materi
Pendahuluan
Pada bagian ini, kita masih membahasa mengenai penerapan profesi di bidang teknologi
informasi, hal ini berguna dalam memotivasi dan memberikan kita inspirasi untuk mengembangkan
dan melakukan inovasi dalam bidang teknologi informasi.
138
9.1. Perusahaan Twitter
139
Jack Dorsey adalah seorang pengusaha Amerika yang paling dikenal sebagai pendiri situs jejaring
sosial Twitter.
Lahir di St. Louis, Missouri, pada 19 November 1976, Jack Dorsey terlibat dalam pengembangan
web sebagai mahasiswa, mendirikan situs jejaring sosial Twitter pada 2006. Sejak saat itu, Dorsey
menjabat sebagai CEO, ketua dewan, dan ketua eksekutif Twitter. Dia juga meluncurkan platform
pembayaran online Square yang sukses pada tahun 2010.
Masa muda
Penemu Twitter Jack Dorsey lahir di St. Louis, Missouri, pada tanggal 19 November 1976. Tumbuh
di St. Louis, Dorsey menjadi tertarik pada komputer dan komunikasi sejak usia dini dan mulai
memprogram saat masih menjadi siswa di Sekolah Menengah Bishop DuBourg . Dia terpesona oleh
tantangan teknologi dalam mengoordinasikan pengemudi taksi, van pengiriman, dan armada
kendaraan lain yang perlu tetap berkomunikasi secara real-time secara konstan satu sama lain. Saat
berusia 15 tahun, Dorsey membuat perangkat lunak pengiriman yang masih digunakan oleh
beberapa perusahaan taksi hingga saat ini.
Pembuatan Twitter
Setelah bertugas singkat di Universitas Sains dan Teknologi Missouri, Dorsey dipindahkan ke
Universitas New York. Dalam tradisi wirausahawan ilmu komputer seperti Bill Gates, Steve Jobs dan
Mark Zuckerberg, dia keluar dari perguruan tinggi sebelum menerima gelarnya. Sebaliknya, Dorsey
pindah ke Oakland, California, dan pada tahun 2000 memulai sebuah perusahaan yang
menawarkan perangkat lunak pengirimannya melalui Web. Tak lama setelah memulai
perusahaannya, Dorsey mendapatkan ide untuk sebuah situs yang akan menggabungkan jangkauan
luas perangkat lunak pengiriman dengan kemudahan pengiriman pesan instan. Dorsey mendekati
perusahaan Silicon Valley yang sekarang sudah tidak beroperasi bernama Odeo untuk mengajukan
konsep tersebut. "Dia datang kepada kami dengan gagasan ini: 'Bagaimana jika Anda dapat
membagikan status Anda dengan semua teman Anda dengan sangat mudah, sehingga mereka tahu
apa yang Anda lakukan?'" Kata Biz Stone, mantan eksekutif Odeo. Salah satu pendiri Dorsey, Stone,
dan Odeo, Evan Williams, memulai perusahaan baru, bernama Obvious, yang kemudian
berkembang menjadi Twitter. Dalam dua minggu, Dorsey telah membangun situs sederhana di
140
mana pengguna dapat langsung mengirim pesan singkat 140 karakter atau kurang, yang dikenal
dalam bahasa Twitter sebagai "tweet." Pada 21 Maret 2006, Jack Dorsey memposting tweet
pertama di dunia: "baru saja menyiapkan twttr saya." Dorsey diangkat menjadi CEO perusahaan.
Dia melepaskan cincin hidungnya sebagai upaya untuk terlihat seperti seorang eksekutif Lembah
Silikon yang matang, meskipun dia tetap mempertahankan potongan rambutnya yang kekanak-
kanakan, seperti kain pel, dan tato sepanjang lengan bawah yang bentuknya mewakili, antara lain,
tulang klavikula manusia. Co-founder Evan Williams menggantikan Dorsey sebagai CEO Twitter
pada Oktober 2008, dengan Dorsey tetap sebagai chairman perusahaan.
Keberhasilan Twitter
Twitter pada awalnya diejek oleh beberapa orang sebagai alat untuk yang dangkal dan egois untuk
menyiarkan hal-hal kecil dalam hidup mereka ke alam semesta. Pembawa acara komedi larut
malam Conan O'Brien bahkan menampilkan segmen bernama "Twitter Tracker" yang mengejek
pengguna layanan. Di masa-masa awalnya, situs tersebut juga sering mengalami gangguan layanan.
Tetapi ketika selebriti dan CEO sama-sama mulai men-tweet, Twitter tidak lagi menjadi sumber
lelucon. Tiba-tiba menjadi pemimpin gerakan "mikroblog", Twitter menjadi platform yang kuat bagi
kandidat Presiden AS Barack Obama dan John McCain pada tahun 2008, sebagai metode untuk
memperbarui pendukung mereka saat berada di jalur kampanye. Twitter menjadi terkenal di dunia
internasional setelah pemilihan presiden bulan Juni 2009 di Iran, ketika ribuan pendukung oposisi
turun ke jalan untuk memprotes klaim kemenangan petahana Mahmoud Ahmadinejad. Ketika
pemerintah memblokir pesan teks dan umpan satelit dari liputan berita asing, pengguna Twitter
Iran membanjiri situs dengan pembaruan langsung. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS
bahkan mengirim email kepada Dorsey untuk meminta Twitter menunda pemeliharaan terjadwal
sehingga para pengunjuk rasa dapat terus men-tweet. "Tampaknya Twitter memainkan peran
penting pada saat-saat genting di Iran. Bisakah Anda mempertahankannya?" kata seorang juru
bicara Departemen Luar Negeri, menjelaskan panggilan tersebut. Twitter mematuhinya.
Di luar Twitter
Pada 2010, Twitter memiliki lebih dari 105 juta pengguna yang bersama-sama men-tweet sekitar
55 juta kali sehari. Dorsey, bagaimanapun, telah mengarahkan pandangannya pada proyek-proyek
lain. Dia menjadi investor di perusahaan jejaring sosial Foursquare dan meluncurkan usaha baru,
141
Square, yang memungkinkan orang menerima pembayaran kartu kredit melalui perangkat kecil
yang dicolokkan ke ponsel atau komputer mereka. Twitter mungkin telah merevolusi cara orang
berkomunikasi, tetapi Dorsey belum selesai. "Dalam hal teknologi, kita akan melihat pengalaman
yang lebih baik dan lebih langsung seputar hal-hal sehari-hari yang kita lakukan dalam hidup," kata
Dorsey.
Pengusaha Miliarder
Pada November 2013, Dorsey melihat kekayaan pribadinya tumbuh pesat berkat penawaran umum
perdana Twitter. Saham perusahaan memiliki harga saham awal $ 26, tetapi harganya dengan cepat
naik menjadi $ 45 selama hari pertama perdagangannya. Dalam hitungan jam, nilai sekitar 23,4 juta
saham Dorsey membuatnya menjadi miliarder. Dia sudah mulai membahas kemungkinan IPO untuk
perusahaannya yang lain, Square, pada 2014. Pada 2015, Dorsey kembali ke Twitter. Dia pertama
kali menjabat sebagai CEO sementara dan kemudian menjadi CEO-nya. Tidak lama setelah dia
secara resmi mengambil posisi teratas perusahaan, dia mengumumkan bahwa perusahaan akan
memangkas sekitar 8% tenaga kerjanya. Langkah ini adalah "bagian dari keseluruhan rencana untuk
mengatur seputar prioritas produk utama perusahaan dan mendorong efisiensi di seluruh
perusahaan," menurut pengajuan sekuritas oleh Twitter yang dilaporkan di Los Angeles Times.
Steve Chen terkenal sebagai co-founder dan chief technology officer dari situs berbagi video
YouTube. Google membeli YouTube seharga $ 1,64 miliar.
142
Lahir pada Agustus 1978 di Taipei, Taiwan, Steve Chen adalah seorang pengusaha Amerika yang ikut
meluncurkan situs berbagi video YouTube pada tahun 2005. YouTube menempati peringkat ke-10
situs web paling populer setahun setelah peluncurannya. Chen, chief technology officer YouTube,
masuk dalam daftar "The 50 People Who Matter Now" tahun 2006 oleh majalah Business 2.0. Pada
tahun yang sama, Google membeli YouTube seharga $ 1,64 miliar. Pengusaha internet, salah satu
pendiri You Tube. Lahir pada Agustus 1978 di Taiwan. Dibesarkan di Taiwan, Chen dan keluarganya
berimigrasi ke Amerika Serikat ketika dia berusia 15 tahun. Setelah lulus dari Universitas Illinois di
Urbana-Champaign, Chen bekerja di PayPal, di mana dia bertemu dengan Chad Hurley dan Jawed
Karim. Pada tahun 2005, ketiganya mendirikan YouTube, sebuah situs web yang dirancang untuk
menyederhanakan berbagi video secara online. YouTube dengan cepat menjadi salah satu situs web
dengan pertumbuhan tercepat, dan menempati peringkat ke-10 situs web terpopuler hanya
setahun setelah peluncurannya. Dilaporkan ada 100 juta klip dilihat setiap hari di YouTube, dengan
tambahan 65.000 video baru diunggah setiap 24 jam. Chen saat ini menjabat sebagai Chief
Technology Officer dan dinobatkan sebagai salah satu dari "50 orang yang penting sekarang" oleh
majalah Business 2.0 pada tahun 2006. Tahun itu, dia dan Hurley menjual YouTube ke Google, Inc.
dengan harga $ 1,65 miliar.
143
9.3. Perusahaan Google
Pengusaha internet dan ilmuwan komputer Larry Page bekerja sama dengan teman sekolah
pascasarjana Sergey Brin untuk meluncurkan mesin pencari Google pada tahun 1998.
Lahir di Michigan pada tahun 1973, orang tua Larry Page sama-sama ahli komputer, jadi tidak
mengherankan jika dia belajar teknik komputer di Universitas Stanford. Di sanalah dia bertemu
Sergey Brin. Bersama-sama, Page dan Brin mengembangkan mesin telusur yang mencantumkan
hasil sesuai dengan popularitas laman, menyebutnya "Google". Sejak meluncurkan Google pada
tahun 1998, perusahaan ini telah menjadi mesin pencari paling populer di dunia, rata-rata
melakukan hampir 6 miliar pencarian setiap hari pada tahun 2013. Larry Page lahir sebagai
Lawrence Page pada tanggal 26 Maret 1973, di East Lansing, Michigan. Ayahnya, Carl Page, adalah
pelopor dalam ilmu komputer dan kecerdasan buatan, dan ibunya mengajar pemrograman
komputer. Setelah memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang teknik dari University of
Michigan, Page memutuskan untuk berkonsentrasi pada teknik komputer di Stanford University, di
mana dia bertemu dengan Sergey Brin.
144
Google Dimulai
Sebagai proyek penelitian di Universitas Stanford, Page dan Brin membuat mesin telusur yang
mencantumkan hasil menurut popularitas laman, setelah menyimpulkan bahwa hasil paling
populer sering kali adalah yang paling berguna. Mereka menyebut mesin pencari "Google" setelah
istilah matematika "googol", yang mengacu pada nomor 1 diikuti oleh 100 angka nol, untuk
mencerminkan misi mereka untuk mengatur sejumlah besar informasi yang tersedia di web. Setelah
mengumpulkan $ 1 juta dari keluarga, teman, dan investor lainnya, pasangan ini meluncurkan
perusahaan pada tahun 1998. Sejak itu Google telah menjadi mesin pencari paling populer di dunia,
menerima rata-rata 5,9 miliar pencarian per hari pada tahun 2013. Berkantor pusat di jantung
Silicon California Valley, Google mengadakan penawaran umum perdana pada Agustus 2004,
membuat Page dan Brin menjadi miliarder.
145
Rangkuman
Kuis
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The Chartered
Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged, 2020-
2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
5. Brown,S, 2020, Successful Cybersecurity Professionals: How To Change Your Behavior to Protect
Your Organization, Business Expert Press
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth edition, W.
W. Norton & Company
146
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian Fraud Di
Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium Nasional Akuntansi
XV.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal Auditing.
Jakarta: Salemba Empat.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four Elements
of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12
147
MODUL 10
FRAUD DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep fraud yang terdapat dalam bidang
teknologi informasi
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep fraud dalam bidang teknologi
informasi
Materi
Pendahuluan
Fraud atau kecurangan adalah suatu tindakan yang disengaja oleh satu individu atau lebih dalam
manajemen atau pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, karyawan, dan pihak ketiga yang melibatkan
penggunaan tipu muslihat untuk memperoleh satu keuntungan secara tidak adil atau melanggar hukum
148
10.1. Konsep Fraud
Fraud pada dasarnya merupakan serangkaian ketidakberesan (irregularities) dan perbuatan
melawan hukum (illegal act) yang dilakukan oleh orang luar atau orang dalam perusahaan guna
mendapatkan keuntungan dan merugikan orang lain.
Berikut definisi dan pengertian fraud dari beberapa sumber buku:
o Menurut Tunggal (2009), fraud atau kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud
untuk memberikan manfaat keuangan pada si penipu.
o Menurut Rozmita (2013), fraud adalah penyimpangan, error (kesalahan) dan irregularities
(ketidakberesan dalam masalah financial).
o Menurut Pusdiklatwas BPKP (2002), fraud adalah suatu perbuatan melawan atau melanggar
hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam atau dari luar organisasi, dengan
maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok secara langsung atau tidak
langsung merugikan pihak lain.
o Menurut Sawyer’s (2004), fraud adalah suatu tindakan pelanggaran hukum yang dicirikan
dengan penipuan, menyembunyikan, atau melanggar kepercayaan.
o Menurut Karyono (2013), fraud adalah penyimpangan dan perbuatan melanggar hukum
(illegal act), yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu misalnya menipu atau
memberikan gambaran keliru (mislead) kepada pihak-pihak lain, yang dilakukan oleh orang-
orang baik dari dalam maupun dari luar organisasi.
152
Mata uang virtual
Daya tarik mata uang virtual bagi para pelaku kecurangan terletak pada anonimitas dan tak adanya
pengawasan oleh pihak ketiga, seperti bank. Selain bitcoin, kini muncul berbagai macam alternatif
lainnya, contohnya dash. Mata uang virtual yang sebelumnya bernama darkcoin ini menawarkan
privasi yang lebih daripada bitcoin. Dash menggunakan jaringan server terdesentralisasi untuk
mengalihkan transaksi dan menyembunyikan identitas pengguna sekaligus mengenkripsi data
senstitif sebagai anonim lainnya. Dengan begitu, investigator akan kesulitan melacak transaksi
pengguna.
Social engineering
Bentuk kecurangan ini dilakukan dengan memanfaatkan interaksi sosial biasanya melalui email,
media sosial, dan pesan instan untuk meretas, memata-matai atau mengambil data penting target
– pencurian identitas. Sebenarnynya, jenis kecurangan ini sudah ada sebelumnya yang biasanya
dilakukan melalui email.
Contohya, email berisi link malware yang menggunakan nama perusahaan/badan ternama
sehingga membuat penerima email percaya. Jika penerima email mengklik link tersebut, maka
malwaretertanam di dalam perangkatnya. Dengan malware tersebut pelaku bisa mengawasi dan
mencuri data-data penting dan pribadi pengguna.
Kehadiran media sosial makin mempermudah para pelaku melakukan aksi kecurangan semacam
ini. Semakin banyak informasi yang di-posting di media sosial, semakin rentan pengguna dari
pencurian data dan kecurangan social engineering. Banyak bisnis yang menderita kerugian karena
peretasan, corporate espionage dan pembobolan data. Tak ada cara lain selain terus mengedukasi
karyawan dan konsumen kesadaran tentang penipuan dan kecurangan jenis ini dan berinvestasi
pada sistem keamanan yang efektif.
Mobile payment
Di tahun 2018 penggunaan mobile payment diprediksi akan mengalami peningkatan. Sayangnya,
celah-celah dalam aplikasi mobile payment masih belum teratasi sepenuhnya sehingga membuat
153
pelaku berpotensi selangkah lebih maju dalam mengaplikasikan teknik kecurangan mereka. Aplikasi
mobile wallet adalah yang paling mengkhawatirkan karena prosedur identifikasi dan verifikasi yang
sangat bergantung pada bentuk autentikasi yang masih rentan.
Pelaku kecurangan bisa mencuri data pengguna mobile wallet dan menggunakannya untuk
bertransaksi. Mau tak mau, payment merchant dan e-Commerce harus memperbaiki prosedur
autentikasi mereka. Salah satunya dengan menggunakan behavioral biometric – meliputi dinamika
keystroke, analisis gaya berjalan, voice ID, karakteristik penggunaan mouse, analisis tanda tangan
dan biometrik kognitif. Prosedur autentikasi yang berlanjut dengan menggunakan behavioral metric
memberikan keamanan bagi perusahaan dan solusi yang ramah bagi para pengguna agar terhindar
dari kecurangan mobile payment.
154
Rangkuman
Konsep fraud secara umum dan fraud dalam bidang teknologi informasi
Kuis
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged,
2020-2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
155
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian
Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XV.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal
Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12
156
MODUL 11
HACKER VS CRACKER
Capaian pembelajaran
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hubungan antara hacker vs cracker dan
bidang etika profesi
Materi
Pendahuluan
Sebagian besar dari kita takut dengan istilah Peretasan. Kami berpendapat bahwa peretas adalah
ancaman bagi komputer kami dan dapat mengambil informasi rahasia apa pun yang mereka inginkan.
Namun, bukan itu masalahnya dan di sini kami menyajikan kepada Anda perbedaan persis antara apa itu
hacker dan cracker. Ini akan mengakhiri semua mitos tentang peretas. Para Hacker dan Cracker tepatnya
157
adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan luas tentang komputer dan jaringan mulai dari bagaimana
mereka dibangun, bagaimana mereka bekerja, pemrograman, kode-kode dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan keamanan. Secara umum orang berpendapat bahwa hampir tidak ada perbedaan di
antara keduanya. Namun, ini tidak benar. Keduanya bekerja untuk kepentingan yang berlawanan. Sementara
satu mungkin bekerja untuk kebaikan, yang lain bekerja sepenuhnya karena alasan jahat dan kriminal. Di
sinilah sebenarnya garis ditarik di antara keduanya.
Sederhananya, seseorang dapat mendefinisikan peretas sebagai seseorang yang mengidentifikasi
kelemahan dalam sistem keamanan dan bekerja untuk memperbaikinya. Sedangkan seorang cracker
mungkin seseorang yang secara tidak etis mengeksploitasi informasi yang sangat sensitif dan menggunakan
kelemahan dalam sistem keamanan untuk keuntungannya. Para cracker biasanya melanggar keamanan
internet dan tanpa membayar royalti mendapatkan akses ke berbagai perangkat lunak. Para peretas di sisi
lain adalah pakar keamanan internet yang bahkan mungkin dipekerjakan untuk menemukan dan
mengidentifikasi celah dalam sistem keamanan internet dan memperbaiki celah dan kekurangan ini. Para
peretas menggunakan pengetahuan mereka untuk membantu sistem keamanan dan para cracker
menggunakan pengetahuan mereka untuk melanggar hukum dan mengganggu keamanan. Keduanya
terkadang disebut sebagai Topi Putih dan Topi Hitam. Hacker yang menjadi orang baik disebut white hat
sedangkan black hat biasanya mengacu pada cracker yang melanggar keamanan komputer untuk
keuntungan pribadi.
White Hats, demikian sebutan mereka kebanyakan adalah para programmer. Mereka memperoleh
pengetahuan lanjutan tentang pemrograman, bahasa dan kode komputer. Mereka adalah peretas etis yang
tetap berada dalam batas-batas hukum. Mereka tidak mengakses sistem atau jaringan apa pun secara ilegal.
Mereka terus mencari kelemahan dalam keamanan komputer dan internet dan satu-satunya tujuan mereka
adalah untuk memperbaiki kekurangan ini dan meningkatkan keamanan konten. Perusahaan menyewa topi
158
putih ini untuk mengaudit dan memeriksa keamanan jaringan mereka. Para peretas ini bekerja sebagai
profesional dan memperbaiki kekurangan dengan pengetahuan tingkat lanjut mereka tentang area tersebut
dan mengurangi risiko yang mungkin mempertaruhkan keamanan perusahaan. Mereka menemukan titik
lemah dalam sekuritas jaringan dan bekerja tanpa lelah dan melakukan upaya terbaik mereka untuk mencari
solusi untuk masalah jaringan ini. Mereka menetapkan alasan di balik celah ini dan bekerja untuk
memperbaikinya.
159
keuntungan kriminal.
Kerupuk juga dikenal sebagai Topi Hitam. Mereka mendapatkan akses ke akun orang-orang yang berniat
jahat dan mereka dapat menyalahgunakan informasi yang diamankan di seluruh jaringan. Mereka dapat
mencuri informasi kartu kredit, mereka dapat menghancurkan file penting, mengungkapkan data dan
informasi penting atau detail pribadi dan menjualnya untuk keuntungan pribadi. Tujuan mereka dapat
berkisar dari keuntungan pribadi kecil hingga kepentingan kriminal yang lebih besar. Mereka dapat membuat
karyawan sebuah perusahaan membocorkan informasi yang sangat aman. Mereka melanggar keamanan
komputer. Setelah mereka mendapatkan kendali atas suatu sistem, mereka dapat melakukan apa saja
seperti data baja, menghancurkannya, menggunakannya untuk keuntungan mereka, dll.
Jenis cracker
Ada berbagai jenis cracker yang antara lain script kiddies, packet monkeys, s’kiddiots, lamers, warez d00dz
(dudes), dan wannabes. Biasanya mereka kurang terampil dan tidak memiliki pengetahuan mendalam yang
diperlukan tentang pemrograman dan kode. Mereka, hampir selalu mengandalkan perangkat lunak yang
dibuat oleh orang lain untuk menjalankan operasi mereka. Seringkali mereka tidak tahu apa yang sebenarnya
dilakukan oleh program ini. Mereka hanya mengetahui proses membobol jaringan keamanan dan mereka
tidak memiliki pengetahuan lanjutan. Mereka tidak banyak menjadi ancaman tetapi ancaman mereka tidak
bisa diabaikan. Mereka pada dasarnya merusak halaman web dan menggantinya dengan desain mereka.
160
itu. Ini pada dasarnya adalah dua istilah yang sama sekali berbeda. Mereka mungkin tampak serupa tetapi
ada perbedaan antara cara kerja keduanya. Sementara peretas memiliki pengetahuan tingkat lanjut tentang
keamanan yang terkait dengan komputer, biasanya para peretas tidak sehebat peretas. Sangat sedikit dari
mereka yang cukup terampil untuk membuat perangkat lunak dan alat baru mereka. Jadi mereka umumnya
mengandalkan situs web tertentu yang tidak begitu terkenal, bahkan situs web yang buruk untuk
mengunduh beberapa program otomatis untuk menjalankan tindakan mereka. Peretas mencoba untuk
melawan potensi ancaman yang ditimbulkan oleh cracker terhadap komputer dan keamanan internet di
berbagai jaringan. Cracker selalu tahu bahwa kegiatannya ilegal dan melanggar hukum sehingga cenderung
menutupi jejaknya.
Namun peretas profesional menjadi cukup kompeten dan cukup terampil dengan pekerjaan mereka,
berpotensi memulihkan pengaturan keamanan di seluruh jaringan yang rusak dan mereka membantu
menangkap cracker tertentu. Meski sebagian besar kerupuknya kurang terampil namun banyak juga yang
cukup mampu. Mereka memiliki keterampilan tingkat lanjut dan pengetahuan luas seperti para peretas
profesional. Mereka memiliki kemampuan untuk membuat alat dan perangkat lunak yang membantu
mereka mengeksploitasi segala macam titik lemah yang mereka temukan dalam program yang sangat aman.
Ini membuatnya semakin sulit untuk menangkap kerupuk ini. Karena mereka tidak meninggalkan jejak.
Jumlah kerupuk yang terampil sangat sedikit namun kita tidak boleh mengabaikannya. Mereka tentu menjadi
ancaman serius bagi keamanan internet.
Saat ini kami sangat menyadari bahwa para peretas adalah profesional etis sementara para cracker
membobol sistem keamanan secara tidak etis dan ilegal. Selain perbedaan etika ini, salah satu perbedaan
utama antara keduanya adalah pemahaman mereka tentang sistem komputer dan sistem keamanan.
Kemampuan dan ketidakmampuan mereka untuk membuat program dan perangkat lunak merupakan
perbedaan utama di antara keduanya. Para peretas dapat menulis kode dalam berbagai bahasa. Mereka
memiliki keunggulan dalam hal pengetahuan tentang berbagai bahasa komputer seperti C, C ++, HTML, Java
dll. Juga mereka memiliki pemahaman lengkap tentang apa yang dilakukan kode-kode ini dan bagaimana
perangkat lunak ini bekerja. Cracker di sisi lain tidak kompeten jika berhubungan dengan program komputer.
Mereka membanggakan kemampuan mereka untuk membobol sistem keamanan dan menggunakannya
untuk keuntungan mereka. Perbedaannya di sini jelas. Para cracker membobol jaringan aman untuk tujuan
jahat sementara peretas profesional tidak. Jadi oleh karena itu, hanya bagaimana mereka bekerja yang
membuat mereka sangat berbeda satu sama lain.
161
162
Rangkuman
Perbedaan antara hacker vs cracker dan bagaimana cara mengatasi mereka serta hubungannya
dengan etika profesi
Kuis
• Berikan satu contoh studi kasus pada hacker dan satu contoh studi kasus pada cracker!
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The Chartered
Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged, 2020-
2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
5. Brown,S, 2020, Successful Cybersecurity Professionals: How To Change Your Behavior to Protect
Your Organization, Business Expert Press
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth edition, W.
W. Norton & Company
163
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian Fraud Di
Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium Nasional Akuntansi
XV.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal Auditing.
Jakarta: Salemba Empat.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four Elements
of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12
164
MODUL 12
KERANGKA HUKUM BIDANG TI
Capaian pembelajaran
Materi
2. Pengertian UU ITE
Pendahuluan
Hukum dalam teknologi informasi pada saat ini, masih banyak menemui tantangan, hal ini
disebabkan karena terdapat dasar-dasar hak seseorang dan di satu sisi terdapat pelanggaran kode etik dalam
menggunakan teknologi informasi. Bab ini akan menjelaskan tentang bagaimana sebuah kerangka hukum
dapat digunakan dalam mengatasi masalah-masalah hukum terutama dalam bidang teknologi informasi.
165
12.1. Kejahatan dalam bidang IT
Kejahatan dalam bidang TI secara umum terdiri dari dua kelompok, yaitu:
o Kejahatan biasa yang menggunakan TI sebagai alat bantunya.Pencurian uang atau pembelian barang
menggunakan kartu kredit curian melalui media internet dapat menelpon korban di wilayah hukum
negara lain, suatu hal yang jarang terjadi dalam kejahatan konvensional.
o Kejahatan muncul setelah adanya internet, dimana sistem komputer sebagai korbannya.Contoh
kejahatan kelompok ini adalah perusak situs internet, pengiriman virus atau program-program
komputer yang tujuannya merusak sistem kerja komputer tujuan.
166
3. Yurisdiksi menuntut (the jurisdiction to adjudicate).
167
Ruang lingkup pelanggaran hukum TI di Indonesia
o Memanfaatkan TI dengan melawan hukum seperti menyakiti, melukai atau menghilangkan harta
benda bahkan nyawa orang lain;
o Melakukan intersepsi (mencegah / menahan) terhadap lalu lintas komunikasi data;3. Sengaja
merusak mengganggu data yang tersimpan dalam alat penyimpanan data elektronik yang tersusun
sebagai bagian dari sistem komputer;
o Sengaja menghilangkan bukti-bukti elektronik yang dapat dijadikan alat bukti sah di pengadilan yang
terdapat pada suatu sistem informasi atau system komputer;5. Sengaja merusak atau mengganggu
sistem informasi, sistem komputer, jaringan komputer dan internet;
o Memanfaatkan TI untuk menipu, menghasut, memfitnah, menjatuhkan nama baik seseorang atau
organisasi;
o Memanfaatkan TI untuk menyebarkan gambar, tulisan atau kombinasi dari keduanya yang
mengandung sifat-sifat pornografi;
o Memanfaatkan TI untuk membantu terjadinya percobaan atau persekongkolan yang menjurus pada
kejahatan;
o Setiap badan hukum penyelenggaraan jasa akses internet atau penyelenggaraan layanan TI, baik
untuk keperluan komersial maupun keperluan internal perusahaan, dengan sengaja tidak
menyimpan atau tidak dapat menyediakan catatan transaksi elektronik sedikitnya untuk jangka
waktu dua tahun.
168
Rangkuman
Kuis
• Berikan contoh studi kasus penerapan kerangka hukum bidang teknologi informasi!
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged,
2020-2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
169
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian
Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XV.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal
Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12
170
MODUL 13
HUKUM E-COMMERCE DAN CYBER LAW
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kerangka hukum e-commerce dan
cyberlaw
Materi
1. Pengertian hukum e-commerce
2. Pengertian cybelawa
3. Contoh studi kasus penerapan hukum e-commerce dan cyberlaw
Pendahuluan
Salah satu subset terpenting dan terbesar dari e-business adalah ecommerce, dimana berbagai
aktivitas transaksi jual beli dilakukan melalui medium internet. Karena sangat lebarnya spektrum proses dari
transaksi jual beli yang ada, sangat sulit menentukan ruang lingkup atau batasan dari domain e-commerce.
Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk dapat mengerti batasan-batasan dari sebuah e-commerce
adalah dengan mencoba mengkaji dan melihat fenomena bisnis tersebut dari berbagai dimensi
171
13.1. Hukum e-commerce
• Teknologi
Kontributor terbesar yang memungkinkan terjadinya e-commerce adalah teknologi informasi,
dalam hal ini perkembangan pesat teknologi komputer dan telekomunikasi. Tidak dapat dipungkiri
bahwa arena jual beli di dunia maya terbentuk karena terhubungnya berjuta-juta komputer ke
dalam sebuah jaringan raksasa (internet). Dari sisi ini e-commerce dapat dipandang sebagai sebuah
prosedur atau mekanisme berdagang (jual beli) di internet dimana pembeli dan penjual
dipertemukan di sebuah dunia maya yang terdiri dari sekian banyak komputer.
• Market-Making
E-commerce dikatakan sebagai market-making karena keberadaannya secara langsung telah
membentuk sebuah pasar perdagangan tersendiri yang mempertemukan berjuta-juta penjual dan
pembeli di sebuah pasar digital maya (e-market). Di pasar maya ini terjadi perdagangan secara
terbuka dan bebas, karena masing-masing penjual dan pembeli dapat bertemu secara efisien tanpa
perantara. E-market juga disinyalir sebagai arena perdagangan yang paling efisien karena
kecenderungannya untuk selalu mencari bentuk-bentuk perdagangan yang berorientasi kepada
pembeli (customer oriented), disamping struktur persaingan antar penjual produk dan jasa yang
hampir berada dalam suasana perfect competition.
• Service Infrastructure
Konsep e-commerce ternyata tidak hanya membuahkan mekanisme transaksi jual beli semata,
namun ternyata banyak sekali jasa-jasa baru yang diperlukan sebagai sarana pendukung aktivitas
jual beli produk tersebut. Katakanlah jasa dari institusi keuangan untuk menawarkan cara
pembayaran secara elektronik, jasa dari vendor aplikasi yang menawarkan cara melakukan
transaksi secara aman (secure), jasa dari ISP (internet service provider) yang menawarkan cara
mengakses internet dengan cepat dan murah, jasa perusahaan hosting yang menawarkan
perangkat penyimpan data maupun situs perusahaan yang bersangkutan, dan lain-lain
• Internet Bust!
o Tahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)
o Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan. Akhirnya hancur
dengan matinya banyak perusahaan dotcom
o Pengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hatiInfrastruktur Telekomunikasi
o Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih
mahal
o Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi
174
• Delivery Channel
o Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus”
o Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
o Jangkauan daerah pengiriman barang
CYBER LAW
Cyber Law adalah aspek hukum yang istilahnya berasal dari Cyberspace Law, yang ruang lingkupnya
meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang
menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai "online" dan
memasuki dunia cyber atau maya.
178
Rangkuman
Hukum e-commerce dan penerapannya, cyberlaw dan penerapannya pada teknologi informasi
Kuis
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged,
2020-2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
179
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian
Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XV.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal
Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12
180
MODUL 14
HAK CIPTA DAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hak cipta dan hak kekayaan intelektual dan
hubungannya dengan etika profesi
Materi
Pendahuluan
Hak cipta (lambang internasional: © ) adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta
merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak
tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta
memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.
Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau "ciptaan". Ciptaan tersebut dapat
mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya, film, karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya),
komposisi musik, rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer, siaran radio dan
televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri. Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan
181
intelektual, namun hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten,
yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli
untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya.
Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa perwujudan suatu gagasan
tertentu dan tidak mencakup gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang mungkin terwujud atau
terwakili di dalam ciptaan tersebut. Sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan tokoh kartun Miki Tikus
melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan salinan kartun tersebut atau menciptakan karya yang
meniru tokoh tikus tertentu ciptaan Walt Disney tersebut, namun tidak melarang penciptaan atau karya seni
lain mengenai tokoh tikus secara umum. Di Indonesia, masalah hak cipta diatur dalam Undang-undang Hak
Cipta, yaitu, yang berlaku saat ini, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002. Dalam undang-undang tersebut,
pengertian hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1).
3. UU 19/2002 pasal 15 :
Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan, tidak dianggap sebagai
pelanggaran Hak Cipta:
o Penggunaan Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya
ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak
merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta.
o Perbanyakan suatu Ciptaan selain Program Komputer, secara terbatas dengan cara atau alat
apa pun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau
pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata- mata untuk keperluan
aktivitasnya.
o Pembuatan salinan cadangan suatu Program Komputer oleh pemilik Program Komputer
yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.
186
5. Rahasia Dagang
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau
bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya
oleh pemilik Rahasia Dagang. Informasi dari bidang teknologi yang dapat dilindungi dengan sistem
rahasia dagang mencakup :
- Metode Penjualan adalah strategi-strategi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan/ omset
yang besar, misalnya cara pembayaran, diskon, kebijakan harga, dan promosi.
- Metode produksi adalah hasil penelitian, hasil riset pasar dan langkah yang hendak dilakukan
terhadap pengembangan dari hasil tersebut, termasuk teknik penggunaan mesin-mesin, treatment
terhadap bahan, dan teknik pengolahan.
- Komposisi ramuan adalah penggunaan bahan-bahan yang dipakai untuk formula, sehingga dapat
menghasilkan produk yang lebih unggul, misalnya kualitas bahan yang digunakan. Contoh : obat,
jamu, kosmetika, minuman ringan, dsb.
6. Paten
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut,
atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. (UU 14 tahun 2001,
pasal. 1, ayat. 1)
- Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang
spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan
pengembangan produk atau proses. (UU 14 tahun 2001, pasal. 1, ayat. 2)
- Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersama-sama
melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi. (UU 14 tahun
2001, pasal.1, ayat. 3)
187
Rangkuman
Kuis
• Berikan satu contoh studi kasus penerapan hak kekayaan intelektual? Jelaskan!
Daftar Pustaka
Utama:
2. Bott, F, 2014, Professional Issues in Information Technology, 2nd Edition, BCS, The
Chartered Institute for IT
3. The City Law School, 2020, Professional Ethics, 19th edition Oxford University Press
4. Dzienkowski, JS, 2020, Professional Responsibility, Standards, Rules, and Statutes, Abridged,
2020-2021 (Selected Statutes), 2020th edition, West Academic Publishing
6. Landau,RS, 2017, The Fundamentals of Ethics, 4th edition, Oxford University Press
7. Vaughn,L,2019, Doing Ethics: Moral Reasoning, Theory, and Contemporary Issues, Fifth
edition, W. W. Norton & Company
188
Pendukung :
1. IAPI. 2013. Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
3. Rozmita dan Nelly. 2012. Gejala Fraud Dan Peran Auditor Internal Dalam Pendeteksian
Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif). Banjarmasin: Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XV.
5. Sawyer, B.Lawrence, Dittenhofer, Mortimer and James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal
Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
8. Fuad, Haris. 2015. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, ambiguitas peran, dan
Motivasi terhadap Kinerja Auditor. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
9. Wolfe, David T., dan Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four
Elements of Fraud. CPA Journal, Dec 2004, Vol. 74, Issue 12.
189
190