“TAFSIR HUKUM”
(An-Nur Ayat 4)
NIM : 10400118150
ILMU HUKUM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2021
A. Ayat dan terjemahannya
Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik (berzina) dan mereka tidak
mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh kali, dan janganlah
kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik.
(QS.an-Nur : 4).
َ ْ( َوالَّ ِذينَ يَرْ ُمونَ ْال ُمحDan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-
ِ ص ٰن
ت
baik (berbuat zina)) Tuduhan perbuatan keji ini disebut dengan ‘qadzaf’.
۟ ُ(ثُ َّم لَ ْم يَأْتdan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi) Yakni
وا بِأَرْ بَ َع ِة ُشهَدَآء
para saksi yang menyaksikan terjadinya zina. Jika para saksi tidak mencapai
empat orang maka mereka akan dianggap sebagai para penuduh, dan pada
kekhilafahan Umar bin Khattab ia mencambuk tiga saksi yang bersaksi bahwa
Mughirah melakukan zina.
ً(فَاجْ لِدُوهُ ْم ثَمٰ نِينَ َج ْل َدةmaka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali
dera) Yakni cambuklah masing-masing mereka sebanyak 80 kali.
۟ ُ(ۚ واَل تَ ْقبَل
وا لَهُ ْم َش ٰه َدةً أَبَدًا َ dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-
lamanya) Yakni jadikan bagi mereka dua hal, yaitu hukuman cambuk dan tidak
diterimanya kesaksian mereka.
َ ِ(وأُ ۟و ٰلٓئDan
َك هُ ُم ْال ٰف ِسقُون َ mereka itulah orang-orang yang fasik) Kefasikan yakni
berpaling dari ketaatan Allah. Orang-orang yang menuduh orang lain melakukan
zina akan dikelompokkan ke dalam golongan orang-orang fasik.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Hilal bin Umayyah mengadu kepada
Rasulullah saw. bahwa istrinya berzina. Nabi saw, meminta bukti kepadanya, dan
kalau tidak, ia sendiri yang akan dicambuk. Hilal berkata: “Ya Rasulullah!
Sekiranya salah seorang dari kami melihat laki-laki lain beserta istrinya, apakah ia
mesti mencari saksi lebih dahulu?” Nabi saw, tetap meminta bukti atau ia sendiri
yang akan dicambuk. Berkatalah Hilal: “Demi Allah, Dzat yang mengutus engkau
dengan hak, sesungguhnya akulah yang benar. Mudah-mudahan Allah
menurunkan sesuatu yang akan melepaskanku dari hukuman cambuk.” Maka
turunlah Jibril membawa ayat ini (QS: 24 an-Nur: 6) sebagai petunjuk bagaimana
seharusnya menyelesaikan masalah seperti ini. [Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari
jalan ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas]
Dalam riwayat lain dikemukakan, ketika turun ayat, wal ladzina yarmunal
muhshanat… [Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik
(berbuat zina) sampai…syahadatan abada…(…kesaksian mereka buat selam-
lamanya…) ](QS: 24 an-Nur: 4), berkatalah Sa’ad bin ‘Ubadah, seorang pimpinan
kaum Anshar: “Apakah demikian lafal ayat itu, ya Rasulullah?” bersabdalah
Rasulullah: “Hai kaum Ansar! Tidaklah kalian dengar ucapan pemimpinmu itu?”
berkatalah kaum Anshar: “Ya Rasulullah, janganlah tuan mencelanya.
Sesungguhnya ia seorang yang sangat pencemburu. Demi Allah, karena sangat
pencemburanya, tidak seorang pun yang berani mengawini wanita yang disukai
Sa’d.” Berkatalah Sa’d: “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku tahu bahwa ayat
tersebut (QS: 24 an-Nur: 4) adalah hak dan ayat tersebut dari Allah. Akan tetapi
aku merasa aneh apabila aku dapatkan wanita jahat yang beradu paha dengan
seorang laki-laki, aku tidak boleh memisahkan atau mengusiknya sebelum aku
membawa empat orang saksi. Demi Allah, aku tidak akan dapat mendatangkan
(empat orang saksi) sebelum mereka selesai memuaskan nafsunya.”
Beberapa hari kemudian terjadilah suatu peristiwa yang dialami oleh Hilal bin
Umayyah (salah seorang dari tiga orang yang diampuni Allah karena tidak turut
perang Tabuk). Ia mengadu ke Rasulullah saw tentang kejadian yang dialaminya
pada malam hari, ketika ia pulang dari kebunnya. Ia melihat dengan mata
kepalanya sendiri. Istrinya sedang ditiduri seorang laki-laki. Namun ia dapat
menahan diri hingga mengadukannya kepada Rasulullah. Pengaduan Hilal ini
menyebabkan Rasulullah tidak merasa senang dan bahkan menyulitkannya. Maka
berkumpullah kaum Ansar membicarakan peristiwa Hilal itu.
Mereka brekata: “Kita benar-benar diuji dengan apa yang pernah dikatakan oleh
Sa’ad bin ‘Ubadah. Sekarang Rasulullah pasti membatalkan kesaksian Hilal dan
akan menjilidnya (menghukum dengan pukulan).”
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ‘Uwaimir datang kepada ‘Ashim bin
‘Adi sambil meminta bantuannya: “Tolong tanyakan kepada Rasulullah,
bagaimana pendapat beliau jika seorang laki-laki mendapatkan istrinya ditiduri
orang lain, apakah ia boleh membunuhnya,kemudian si pembunuh itu dihukum
bunuh. Atau hukuman apa yang harus dikenakan kepada pezina tadi?[1] Ashim
menanyakan hal ini ke pada Rasulullah, tetapi Rasulullah saw mecela pertanyaan
tersebut.
Ketika bertemu kembali dengan ‘Uwaimir, ‘Ashim berkata bahwa masalah yang
diajukannya tidak memberi kebaikan kepadanya, malah ia dicela oleh Rasulullah
saw, berkatalah ‘Uwaimir: “Aku akan datang sendiri untuk menanyakannya
kepada Rasulullah saw…” Rasulullah saw, bersabda: “Sesungguhnya telah turun
ayat berkenaan denganmu dan istrimu (QS: 24 an-Nur: 6).” [Diriwayatkan oleh
asy-Syaikhan (al-Bukhari dan Muslim) dan lain-lain, yang bersumber dari Sahl
bin Sa’d].
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Rasulullah saw bebrsabda kepada Abu
Bakr: “Apa yang engkau perbuat sekiranya engkau melihat seorang laki-laki
(tidur) beserta Ummu Ruman (istrimu)?” Abu Bakr menjawab: “Tentu aku akan
menghajarnya.” Kemudian Rasulullah saw bertanya seperti itu pula kepada
‘Umar. ‘Umar menjawab: “Aku akan memohon kepada Allah agar melaknat
orang jahat yang tidak mampu menahan hawa nafsunya.” Maka turunlah ayat ini
(QS: 24 an-Nur: 6) sebagai ketentuan hukumnya.
[Diriwayatkan oleh al-Bazzar dari Zaid bin Muthi’ yang bersumber dari
Hudzaifah]
E. Tafsir Ayat
Tafsir Quran Surat An-Nurayat 4.
Apabila ada Orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina)
dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka mereka yang menuduh
wanita baik-baik berzina wajib di dera sebanyak delapan puluh kali dera
( hukumcambuk) , dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-
lamanya. Dan mereka Itulah orang-orang yang fasik”
Tafsirjalalayn.
(Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik) menuduh berzina
wanita-wanita yang memelihara dirinya dari perbuatan zina (dan mereka tidak
mendatangkan empat orang saksi) yang menyaksikan perbuatan zina mereka dengan
mata kepala sendiri (maka deralah mereka) bagi masing-masingdarimereka (delapan
puluh kali dera, dan janganlah kalian terima kesaksian mereka) dalam suatu perkara-
pun (buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik) karna mereka
telah melakukan dosa besar.
TafsirQuraishShihab.
Orang-orang yang melontarkan tuduhan zina kepada wanita-wanita yang menjaga
kesucian-nya tanpa dapat mendatangkan empat orang saksi yang membenarkan
tuduhannya, hukuman-nya adalah delapan puluh cambuk dan dengan tidak menerima
persaksian mereka atas perkara apapun selama-nya. Sebab, mereka memang pantas
disebut sebagai orang-orang yang keluar dari batas-batas agama.