Anda di halaman 1dari 46

week#9

Konsep dasar kelakuan hewan


TEAM TEACHING BIOLOGY
TEL U
DASAR DASAR KELAKUAN HEWAN
• Perilaku adalah aktivitas suatu
organisme akibat adanya
suatu stimulus.
Dalam mengamati perilaku, kita cenderung
untuk menempatkan diri pada organisme
yang kita amati, yakni dengan menganggap
bahwa organisme tadi melihat dan
merasakan seperti kita. Ini adalah
antropomorfisme (Y: anthropos = manusia),
yaitu interpretasi perilaku organisme lain
seperti perilaku manusia. Semakin kita
merasa mengenal suatu organisme, semakin
kita menafsirkan perilaku tersebut secara
antropomorfik.
Genetika Perilaku
Prinsip dari genetika perilaku
• Perilaku dibentuk dari gabungan
antara gen dan lingkungan.
• Merupakan inti dari perdebatan
Nature vs nurture
nature vs nurture. Nurture
Perilaku merupakan hasil dari Perilaku dibangun melalui
sifat genetik yang dimiliki oleh interaksi makhluk hidup dengan
makhluk hidup. lingkungannya dan pengalaman
yang diperoleh.
Perkembangan ilmu genetika

Kontribusi utama dari genetika


pada ilmu perilaku hewan
• Hukum genetika Mendel →
memprediksi distribusi dari
fenotip perilaku
• Quantitative trait loci (QTL)
yang berperan dalam
menentukan lokasi dari gen-
gen yang berperan dalam
perilaku
Domestikasi hewan
• Domestikasi adalah aktivitas seleksi yang
dilakukan oleh manusia kepada hewan atau
tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi mereka.
• Proses ini dapat mempercepat perubahan
proporsi perilaku dari kelompok hewan
tertentu bila terdapat variasi perilaku yang
besar pada populasi.
Pembentukan kelompok-kelompok hewan
dengan perilaku berbeda melalui proses
domestikasi (Kasus pada lalat buah)
Filogeni : Lebah pembunuh
• Lebah madu Eropa memiliki beberapa subspecies – merupakan
ecotype yang memiliki perbedaan pada warna, ukuran tubuh, dan
perilaku.
• Pada tahun 1950, Warwick Kerr, seorang ahli genetik Brazil
memperkenalkan lebah madu Eropa yang hidup pada daerah
Afrika timur dan selatan (Apis mellifera scutellata) ke petani
Brazil.
• Lebah madu ini lepas dan menjadi spesies lebah dominan di
benua Amerika.
• Dikatakan sebagai killer bees karena sifat agresif yang
menyebabkan lebah ini menyerang hewan atau manusia yang
mendekati sarang mereka dalam jumlah besar.
• Lebah ini memfokuskan strategi perkembangan koloni mereka
dalam bentuk reproduksi, sehingga memiliki cadangan madu kecil
Genetika Mendel : Single gen effect
• Berdasarkan hukum Genetika
Mendel,
• Alel yang bersifat dominan → satu
salinan dari alel berperan untuk
mengekspresikan satu sifat.
• Alel yang bersifat resesif → dua
salinan alel berperan dalam
mengekspresikan sifat yang
resesif.
• Pada beberapa hewan, perilaku
ditentukan dari aktivasi atau non
aktivasi dari 1 gen (1 alel)
Timeline tugas dari lebah
madu pada koloni
• Lebah madu merupakan serangga sosial yang
hidup pada koloni dengan tingkat kesamaan
genetik 75%.
• Lebah pekerja pada koloni mengerjakan tugas
spesifik dan tugas tersebut berubah seiring
dengan usia dari pekerja → Age polytheisme
• Bagaimana hal ini bisa terjadi??

1 – 12 hari = cleaning service.


13 – 20 hari = perawat
21 – 27 hari = mencari makan
Gen, mRNA dan perilaku lebah madu pekerja
• Lebah pencari makan
memiliki mRNA lebih
banyak pada otak mereka.
• Jumlah mRNA ditentukan
oleh tugas yang dimiliki
oleh lebah bukan oleh usia
dari lebah. • Terdapat 1 gen yang
mempengaruhi perilaku
mencari makan, yaitu
malvolio (mvl) gen yang
berperan dalam transport
mangan ke otak lebah.
Gen dan Imprinting : Proses burung belajar
berkicau
• Terdapat satu gen
yang berperan dalam
proses burung belajar
berkicau yaitu FOXP2
Gen dan Imprinting : Proses burung belajar
berkicau
• Saat burung berkicau
terdapat proses
molekular yang
bekerja terkait dengan
aktivasi dan deaktivasi
gen-gen tertentu
Lingkungan dan perkembangan perilaku

• Pada beberapa
hewan, kondisi
lingkungan akan
mempengaruhi
perkembangan
perilaku.
Innate Behaviour

• Innate Behaviour
Perilaku karena bawaan lahir, perilaku ini bersifat genetis
(diturunkan).
Contoh:
1. Kinesis
2. Taksis
3. Refleks
4. Insting
INNATE BEHAVIOUR
KINESIS
Kinesis merupakan pola perubahan perilaku akibat
adanya perubahan kondisi lingkungan.
Contoh: Oniscus (Crustacea) akan lebih aktif di
kondisi yang lebih kering dibandingkan di
kondisi yang lebih lembab.
TAKSIS
• Taksis merupakan perilaku yang
berorientasi langsung, terhadap stimulus:
mendekati (positif) atau menjauhi (negatif).
• Contoh:
- cacing tanah akan menjauhi cahaya Daphnia, berenang di dalam
(fototaksis air yang mengandung CO2
negatif) dengan konsentrasi yang
tinggi, menuju ke permukaan
• Macam-macam stimulus: air
- Rheotaksis (respons terhadap arus air)
- Kemotaksis (respons terhadap senyawa
kimia)
- Goetaksis
REFLEKS
• Refleks adalah suatu bentuk reaksi otomatis
terhadap stimulus.
• Bersifat tidak disadari.
• Pada manusia dikoordinasi
oleh sumsum tulang
belakang
Contoh:
- refleks berkedip
- refleks membesar-mengecilnya pupil
- refleks pada lutut
INSTING

• Insting merupakan pola perilaku yang kompleks


• Perilaku karena bawaan lahir
• Perilaku instingtif sering juga tergantung pada kondisi internal
dari organisme
• Kadangkala stimulus eksternal diperlukan untuk memulai suatu
respons
• Mempengaruhi adaptasi hewan terhadap lingkungannya
Konsep ‘stimulus’ = releaser
• Releaser adalah signals yang dapat memicu
(trigger) perilaku instingtif.
• Setiap makhluk hidup memiliki stimulus yang
berbeda untuk memicu perilaku instingtif.
• Stimulus yang memicu perilaku instingting
biasanya merupakan stimulus yang berkaitan
dengan kelulushidupan hewan tersebut
Insting : Fixed Action Patterns
• Fixed action pattern adalah
satu urutan dari perilaku
yang tidak dipelajari, sudah
dimiliki sejak lahir dan tidak
dapat dirubah
• Saat dipicu, biasanya akan
dijalankan hingga selesai
• Perilaku ini dipicu oleh
stimulus luar yang dikenal
sebagai sign stimulus
Perilaku kawin pada ikan Stickleback
Beberapa perilaku instingtif pada ikan
stickleback:
• ikan jantan yang memasuki wilayah ikan
jantan yang lain akan diserang.
• ikan jantan akan berdasarkan tanda merah
pada bagian bawah tubuh.
• ikan betina akan ikut ke dalam sarang
mengikuti benda kecil yang berwarna
merah.
• jika bagian dekat ekor disentuh benda
apapun, ikan betina yang sudah dalam
sarang akan mengeluarkan telur
• Contoh lainnya pada anak burung camar, respons tersebut
muncul terhadap suatu tanda berwarna merah pada
mandibula (paruh bagian bawah) dari induknya
Fixed Action Patterns : Aplikasi oleh parasit
Telur burung cuckoo

Burung reed warbler secara insting


membangun sarang mereka saat Burung cuckoo secara
kondisi lingkungan sesuai (panjang hari merupakan parasite burung
sebagai contohnya) reed warbler

Anak burung
reed warbler
secara insting
membuka
mulut untuk Anak burung cuckoo menendang telur burung
mendapatkan reed warbler dan memanfaatkan fixed action
makanan pattern induk dalam memberi makan anak
Fixed Action Patterns : Pada manusia

Menguap merupakan salah satu


fixed action pattern pada
manusia – sama pada seluruh
manusia.
Bayi manusia memiliki fixed action Beberapa perilaku Dapat memicu perilaku yang
pattern terkait kemampuan berenang. innate manusia yang sama pada individu lain
Wajah di air → menutup mulut, dapat ditemukan pada
menahan nafas, dan menendang bayi
FEROMON
• Feromon merupakan salah satu bentuk sinyal
kimawi yang penting bagi serangga sosial:
semut, lebah, dan rayap.

• Banyak respons-respons
bawaan yang tergantung pada
stimulus yang diberikan oleh
individu-individu lain dari
spesies yang sama
• Perilaku sosial semut, rayap
dan lebah. Isyarat kimia, yaitu
feromon, berfungsi sebagai
pelepas penting untuk serangga
sosial: semut, lebah, dan rayap.
• Banyak kupu-kupu bereaksi terhadap warna dan
bau dari bunga
• warna untuk kupu-kupu Pieris dan Vanessa, Ilse
(1929) menemukan bahwa kupu-kupu dapat
dirangsang untuk hinggap pada kertas yang
diwarnai dengan minyak tertentu

Vanessa
Pieris rapae
PERILAKU ADAFTIF
ADAPTASI
• Adaptasi adalah penyesuaian diri makhluk hidup
terhadap lingkunganya.
• Kemampuan beradaptasi itu berguna untuk
mempertahankan hidupnya, terhindar dari
kepunahan dan ekosistem tetap seimbang.
• Cara beradaptasi setiap makhluk hidup berbeda-
beda. Ada yang beradaptasi secara morfologis,
fisiologis, dan tingkah laku.
Misalnya pola perilaku
SISTEM PERILAKU mengunyah makanan
disesuaikan dengan
struktur dan fungsi
• Suatu perilaku khusus yang disesuaikan dengan fungsi- mulut tiap species.
fungsi organ tertentu yang khas disebut pola perilaku. Sekelompok pola
tingkah laku yang
• Pola perilaku ini sesuai dengan fungsi organ-organ mempunyai fungsi
khusus yang dimiliki. umum yang sama
disebut sistem
perilaku.
PERILAKU ADAPTIF
1. Perilaku ingestif (perilaku makan), merupakan tingkah
laku yang berhubungan dengan makan, merumput dan
menyusui
2. Perilaku mencari tempat berlindung (shelter
seeking behaviour)
3. Perilaku seksual
Perilaku pada hewan hermaprodit seperti cacing
tanah atau bekicot
Perilaku Seksual
Burung Cikalang dapat
mengembangkan
bagian bawah tenggorokannya
untuk menarik betinanya.
Perlu waktu 20 menit untuk
Mengembangkanya.

burung merak jantan akan


menari dengan ekor yang
dibentangkan dengan indah
untuk menarik perhatian betina
Perilaku Seksual
Ikan terbesar adalah betina, terbesar berikutnya adalah jantan,
dan kemudian anggota kelompok yang lain adalah jantan
tidak berbiak.
Jika betina mati (atau
terpancing manusia, jantan
terbesar akan berubah kelamin
menjadi betina. Kemudian yang
terbesar dari jantan tidak
berbiak akan mendapatkan
promosi untuk menjadi jantan
mendampingi si betina
Perilaku Seksual
Untuk menarik pasangan, bowerbird
jantan membangun sebuah struktur
yang luar biasa rumit yang disebut “a
bower” . Ini terbuat dari ranting dan
sering berbentuk seperti sebuah
gubuk kecil.
Selain itu, bowerbird akan menata
benda lain sebagai hadiah dengan
nuansa monokromatik
4. Perilaku Agonistik
Semua tingkah laku yang mengarah kepada
terjadinya perkelahian pada hewan-hewan satu
spesies disebut tingkah laku agonistik (Price, 1975)
Perilaku aggressive : perilaku yang bersifat mengancam
atau menyerang
Perilaku submissive : perilaku yang menunjukkan ketakutan
atau kalah
• Menurut Konrad Lorenz (1996) dalam Susilowati, dkk.
(2001), insting berkelahi pada hewan dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
genetik, saraf, dan hormon. Sedangkan faktor eksternal
meliputi lingkungan. Fungsi umum dari tingkah laku
agonistic adalah penyesuaian diri untuk kondisi konflik
yang terjadi dalam satu spesies
5. Perilaku epimeletik (care giving behaviour) atau perilaku
memelihara
6. Perilaku et-epimeletik (care soliciting behaviour)
• Berbagai kegiatan perilaku yang berwujud untuk meminta
perhatian, perawatan, atau bantuan dari orang lain.
7. Perilaku eliminatif (perilaku membuang kotoran atau
membersihkan sarang)
8. Perilaku allelomimetik (perilaku meniru)

Tingkah laku Alelomimetik


merupakan tingkah laku yang
dilakukan secara kelompok dan
terikat dalam tingkah laku sama
dalam satuan waktu ciri ini
merupakan karakteristik, misal pada
ternak domba atau burung, tingkah
laku berkelompok adalah dengan
berjalan, merumput yang dilakukan
secara berkelompok,dimana pada
tingkah laku ini juga terdapat
dominasi individu dan perilaku
agonistik
9. Perilaku investigatif (perilaku memeriksa)

Anjing yang memiliki tingkat


investigasi perilaku memiliki
keinginan untuk memeriksa
objek
Perilaku dalam Kelompok

1. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kelompok


2. Macam-macam Kelompok
a. Kelompok homogen
b. Kelompok heterogen
c. Kelompok antar spesies
Kelompok Hewan

Heterogen Antar Species


SUMBER PUSTAKA
• 1. Animal behavior Fifth edition,
Aubray Manning and Marian
Stamp Dawkins
• Biologi Campbell Mitchell Edisi
ke5 jilid 3

Anda mungkin juga menyukai