PDF Makalah Ich Nic Noc DL - Dikonversi
PDF Makalah Ich Nic Noc DL - Dikonversi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sering dengan insiden 11-23 kasus dari 100,000 pertahun. Walaupun termasuk 10-15% dari
semua stroke, tetapi ICH adalah paling subtipe yang paling fatal yang bisa mengakibatkan
kematian lebih dari 40%. Perdarahan intracranial dapat diklasifikasikan dari aspek anatomi
dan aspek etiologi. Berdasarkan dari anatomi terdapat beberapa perdarahan seperti
Berdasarkan aspek etilogi perdarahan primer atau spontan boleh dibedakan dengan
Perdarahan intracerebral adalah tipe stroke yang disebabkan oleh perdarahan yang
disebabkan oleh perdaharahan dari jaringan otak itu sendiri. Stroke terjadi apabila jaringan
otak kekurangan oksigen karena adanya gangguan pada suplai darah. ICH paling sering
Perdarahan intraserebral (ICH) biasanya disebabkan oleh pecahnya arteri kecil di dalam
jaringan otak (kiri). Darah yang terkumpul, hematoma atau darah bekuan menyebabkan
peningkatan tekanan pada otak. Malformasi arteri (AVMs) dan tumor juga bisa
perdarahan subarachnoid adalah 15% dari semua jenis stroke dengan insiden 15-30/100000.
B. Rumusan Masalah
intracerebralhaemorrhage?
1
3. Bagaimana patofisiologi dari intracerebral haemorrhage?
8. Bagaimana konsep asuhan keperawatan intracerebral haemorrhage?
C. Tujuan Penulisan
haemorrhage
haemorrhage
PEMBAHASAN
1. Pengertian
pada jaringan otak biasanya akibatrobekan pembuluh darah yang ada dalam jaringan
otak.
sendiri. Hal ini dapat timbul pada cidera kepala tertutup yang berat atau cidera
di otak yang disebabkan oleh pecahnya (ruptur) pada pembuluh darah otak.
Perdarahan dalam dapat terjadi di bagian manapun di otak. Darah dapat terkumpul di
jaringan otak, ataupun di ruang antara otak dan selaput membran yang melindungi
otak. Perdarahan dapat terjadi hanya pada satu hemisfer (lobar intracerebral
hemorrhage), atau dapat pula terjadi pada struktur dari otak, seperti thalamus, basal
2. EPIDEMIOLOGI
lebihsering terjadi pada pria daripada wanita, terutama yang lebih tua dari 55 tahun,
dan dalam populasi tertentu, termasuk orang kulit hitam dan Jepang. Selama periode
terkait dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah mungkin terkait dengan
kesehatan. Insiden
perdarahan intraserebral diJepang yaitu 55 per 100.000 jumlah ini sama dengan orang
kulit hitam. Tingginya prevalensi hipertensi dan pengguna alkohol pada populasi
Jepang dikaitkan denganinsiden. Rendahnya observasi kadar kolesterol serum pada
pada umur 53 tahun, interval 40 – 75 tahun. Insiden pada laki-laki sama dengan
3. Anatomi
Otak terdiri dari sel-sel otak yang disebut neuron, sel-sel penunjang yang
dikenal sebagai sel glia, cairan serebrospinal, dan pembuluh darah. Semua orang
memiliki jumlah neuron yang sama sekitar 100 miliar, tetapi koneksi di antara
berbagi neuron berbeda-beda. Pada orang dewasa, otak membentuk hanya sekitar
2% (sekitar 1,4 kg) dari berat tubuh total, tetapi mengkonsumsi sekitar 20% oksigen
Otak harus menerima lebih kurang satu liter darah per menit, yaitu sekitar
15% dari darah total yang dipompa oleh jantung saat istirahat agar berfungsi normal.
Otak mendapat darah dari arteri. Yang pertama adalah arteri karotis interna yang
terdiri dari arteri karotis (kanan dan kiri), yang menyalurkan darah ke bagian depan
otak disebut sebagai sirkulasi arteri cerebrum anterior. Yang kedua adalah
bertemu dengan sirkulasi arteri cerebrum posterior membentuk suatu sirkulus willisi.
fungsi dari otak adalah otak merupakan pusat gerakan atau motorik, sebagai pusat
sensibilitas, sebagai area broca atau pusat bicara motorik, sebagai area wernicke atau
pusat bicara sensoris, sebagai area visuosensoris, dan otak kecil yang berfungsi
sebagai pusat koordinasi serta batang otak yang merupakan tempat jalan serabut-
serabut saraf ke target organ. Jika terjadi kerusakan gangguan otak maka akan
dalam pengaturan nafas dan tekanan darah. Gejala di atas biasanya terjadi karena
4. Etiologi
Intracerebral hemorrhage sangat sering terjadi ketika tekanan darah tinggi
kokain dan ampetamin bisa menyebabkan tekanan darah yang sangat tinggi dan
pendarahan untuk sementara waktu. Pada beberapa orang yang tua, protein tidak
normal disebut amyloid yang menumpuk pada arteri otak. Penumpukan ini (disebut
darah yang ada ketika lahir, luka, tumor, peradangan pada pembuluh darah
a. Hipertensi
Cerebral Amyloid Angiopathy adalah suatu perubahan vaskular yang unik ditandai
oleh adanya deposit amiloid di dalam tunika media dan tunika adventisia pada arteri
kecil dan arteri sedang di hemisfer serebral. Arteri-arteri yang terkena biasanya
adalah
arteri-arteri kortical superfisial dan arteri-arteri leptomening. Sehingga perdarahan
lebih sering di daerah subkortikal lobar ketimbang daerah basal ganglia. Deposit
amiloid menyebabkan dinding arteri menjadi lemah sehingga kemudian pecah dan
faktor penyebab kedua terjadinya perdarahan intraserebral pada penderita lanjut usia.
c. Arteriovenous Malformation
d. Neoplasma intrakranial. Akibat nekrosis dan perdarahan oleh jaringan neoplasma
yang hipervaskular.
pendarahan
dari cabang
a. serebelaris
superior dan
a. serecelaris
inferior
anterior.
5. Patofisiologi
Kasus PIS umumnya terjadi di kapsula interna (70 %), di fossa
posterior (batang otak dan serebelum) 20 % dan 10 % di hemisfer (di luar kapsula
pembuluhdarah otak dan diikuti adanya edema dalam jaringan otak di sekitar
edema pada struktur sekitar, termasuk pembuluh darah otak dan penyempitan
atau penyumbatannya sehingga terjadi iskemia pada jaringan yang dilayaninya,
kompresi pembuluh darah otak / iskemia dan akibat kompresi pada jaringan otak
lainnya
6. Pathways
Hipertensi, Cerebral Amyloid Angiopathy,Arteriovenous
Malformation dll
Penekanan pada
Port d’entri jaringan otak
Luka insisi
pembedahan Mikroorganisme
Kelemahan otot
progresif
Resiko aspirasi
Impuls ke pusat
nyeri di otak ADL dibantu
Hambatan mobilitas
fisik
Nyeri
(Corwin, 2009)
7. Gejala klinis
yaitu: 1) Naiknya tekanan darah, sefalgia, sinkop sampai hilangnya daya
ingat.
kesadaran.
e) Perdarahan Pons : koma dalam keadaan tanpa peringatan nyeri kepala dan
kematian
3) Prognosis buruk (5P)
d) Pyreksia
e) Periode respiration
4) Perdarahan serebellum
b) Tingkat II : nyeri kepala hebat, defisit neurologik, paralysis nervus
kranialis.
gangguan vegetatif.
8. Pemeriksaan Penunjang
b. Ct scanning
c. Lumbal pungsi
d. MRI
e. Thorax photo
f. Laboratorium
g. EKG
9. Penatalaksanaan
ischemic. Pendarahan tersebut biasanya besar dan catastrophic, khususnya pada orang
yang mengalami tekanan darah tinggi yang kronis. Lebih dari setengah orang yang
mengalami pendarahan besar meninggal dalam beberapa hari. Mereka yang bertahan
hidup biasanya kembali sadar dan beberapa fungsi otak bersamaan dengan waktu.
Meskipun begitu, kebanyakan tidak sembuh seluruhnya fungsi otak yang hilang.
makin buruk. Jika orang yang menggunakan antikoagulan mengalami stroke yang
a. Vitamin K, biasanya diberikan secara infuse.
b. Transfusi atau platelet. Transfusi darah yang telah mempunyai sel darah dan
c. Pemberian infus pada produk sintetis yang serupa pada protein di dalam darah
dalam tengkorak, bahkan jika hal itu bisa menyelamatkan hidup, jarang dilakukan
karena operasi itu sendiri bisa merusak otak. Juga, pengangkatan penumpukan darah
bisa memicu pendarahan lebih, lebih lanjut kerusakan otak menimbulkan kecacatan
yang parah. Meskipun begitu, operasi ini kemungkinan efektif untuk pendarahan pada
kelenjar pituitary atau pada cerebellum. Pada beberapa kasus, kesembuhan yang baik
adalah mungkin.
a. Observasi dan tirah baring terlalu lama.
b. Mungkin diperlukan ligasi pembuluh yang pecah dan evakuasi hematom secara
bedah.
a. Mortalitas 20%-30%
11. KonsepAsuhanKeperawatan
1. Pengkajian
dengan melihat pada kuku-kuku dan kulit sekitar mulut. Lihat adanya
sumbatan, benda asing, darah dari fraktur maksilofasial, gigi yang patah
(Glasgow Coma Scale) < 8, pertimbangan juga untuk GCS 9 dan 10 jika
a) Look (lihat) naik turunnya dada yang simetris dan pergerakan dinding
atau
flail chest dan tiap pernapasan yang dilakukan dengan susah (labored
b) Listen (dengar) adanya pergerakan udara pada kedua sisi dada. Penurunan
atau tidak terdengarnya suara napas pada satu atau hemitoraks merupakan
oksigen.
c) Gunakan pulse oxymeter . Alat ini mampu memberikan informasi
tekanan diastolik)
c) Jika aliran darah ke organ vital sudah dapat dipertahankan lagi, maka
timbullah hipotensi
d) Perdarahan yang tampak dari luar harus segera dihentikan dengan balut
biarkan cairan atau darah mengalir keluar, karena hal ini membantu
4) Disability
b) Bentuk ukuran dan reflek cahaya pupil
c) Nilai kuat motorik kiri dan kanan apakah ada parese atau tidak
tubuh penderita harus dilepas agar tidak ada cedera terlewatkan selama
Surgeons ; ATLS)
rambut kulit kepala), palpasi (keadaan rambut, tengkorak, kulit kepala, massa,
2) Dada dan paru
Inspeksi. Dada diinspeksi terutama mengenai postur, bentuk dan kesimetrisan
ekspansi serta keadaan kulit. Inspeksi dada dikerjakan baik pada saat dada
Palpasi. Dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding
pleura.
3) Kardiovaskuler
Inspeksi dan palpasi, area jantung diinspeksi dan palpasi secara stimultan
area aorta, area pulmonal, area trikuspidalis, area apikal dan area epigastrik.
Perkusi, dilakukan untuk mengetahui ukuran dan bentuk jantung. Akan tetapi
dengan adanya foto rontgen, maka perkusi pada area jantung jarang dilakukan
karena gambaran jantung dapat dilihat pada hasil foto torak anteroposterior.
4) Ekstermitas
Beberapa keadaan dapat menimbulkan iskemik pada ekstremitas
d) Sindroma kompartemen.
e) Dislokasi sendi panggul.
c) Dingin (coolness).
kali lipat. Fiksasi dini pada fraktur tulang panjang yang menyertai cedera
2. DiagnosaKeperawatan
(ADL dibantu)
3. Intervensi
KRITERIA HASIL
Hiperkolesterolemia sesuai dengan
Diskusikan mengenai
Hipertensi kemampuan penyebab perubahan
Endocarditis infeksi
Menunjukkan sensasi
Kayup
prostetik perhatian
Stenosis mitral orientasi
Neoplasma otak
Membuat keputusan
Baru
terjadi infark dengan
miokardium benar
Sindrom sick sinus Memperoleh
Penyalahgunaan informasi
trombolitik
Membuat keputusan
Efek
samping terkait dengan
kardiopulmonal, obat)
Menunjukkan
fungsi sensori
motori kranial
yang utuh : tingkat
kesadaran
membaik, tidak
gerakan involunter
3 Penurunan kesadaran
secara mandiri dan terarah. Self care : ADLs sebelum atau sesudah
Kesulitan membolak-balik
dalam aktivitas fisik terapi fisi tentang
Melakukan
aktivitas lain peningkatan mobilitas sesuai dengan
Dyspnea setelah (walker)
Kaji kemampuan
Perubahan cara berjalan mobilisasi
Garakan bergetar Latih
pasien dalam
Keterbatasan kemampuan pemenuhan kebutuhan
Keterbatasan kemampuan Damping
dan bantu
Keterbatasan rentang kebutuhan ADLs
Tremor akibat pergerakan Berikan alat bantu jika
Ketidakstabilan postur
klien memerlukan
Pergerakan lambat
Ajarkan pasien
Pergerakan
tidak bagaimana merubah
terkoordinasi
posisi dan berikan
Intoleransi aktivitas
Perubahan aktivitas
Ansietas
Gangguan kognitif
Kontraktur
Kepercayaan
budaya
Malnutrisi
Gangguan musculoskeletal
Gangguan
neuromuscular,
nyeri
Agens obat
Kurang
pengetahuan
Keterlambatan
perkembangan
Ketidaknyamanan
Kaku sendi
Kurang
dukungan
social)
Keterbatasan ketahanan
kardiovaskular
Kerusakan integritas
struktur tulang
pergerakan
Gangguan
sensori
perseptualmmmm0
Ketidakmampuan
untuk Perawatan diri ostomi : pasien ketika
Penurunan motivasi
sendiri secara mandiri pribadi yang
Kendala lingkungan
dengan atau tanpa alat diinginkan
Ketidakmampuan bantu (mis.deodoran, sikat
Ketidakmampuan : mampu untuk sampo, lotion, dan
merasakan hubungan mempertahankan produk aromaterapi
Gangguan musculoskeletal
penampilan yang rapi lingkungan yang
Gangguan neuromuscular
secara mandiri dengan terapeutik dengan
Nyeri
atau tanpa alat memastikan hangat,
Gangguan persepsi
Perawatan diri hygiene santai, pengalaman
Ansietas berat
oral : mampu untuk pribadi, dan personal
mempertahankan
Memantau
menyediakan
Memantau integritas
(mis.untuk anak-anak,
cerita selimut/mainan,
keluarga partisipasi
Memberikan bantuan
sampai pasien
sepenuhnya dapat
mengasumsikan
perawatan diri
-Perubahan sekresi pH
batas normal Cuci tangan setiap
-Trauma jaringan
aseptik
(mis.,trauma destruksi
selama pemasangan
jaringan)
alat.
ketidak adekuatan
Ganti letak IV perifer
pertahanan sekunder
dan line central dan
-Penurunan hemoglobin dressing sesuai
termasuk imunosupresan,
intermiten untuk
steroid, antibody
menurunkan infeksi
monoklonal,
kandung kencing.
imunomudulator)
Tingkatkan
intake
-Supresi respon inflamasi
nutrisi.
Pemajanan
terhadap antibiotik bila perlu
pathogen lingkungan
Infection Protection
meningkat
(proteksi terhadap
-Wabah
infeksi)
Prosedur invasif
Monitor
tanda dan
malnutrisi
gejala infeksi sistemik
dan lokal.
Monitor
kerentanan
terhadap infeksi.
Batasi pengunjung.
Sering
pengunjung
terhadap pnyakit
menular.
Pertahankan
teknik
yang beresiko.
Pertahankan
teknik
isolasi k/p
Berikan
perawatan
epidema.
insisi bedah.
Dorong
masukan
Dorong
masukan
cairan.
Dorong istirahat.
Instruksikan pasien
untuk minum
antibiotic sesuai
resep.
Ajarkan
cara
menghindari infeksi.
Laporkan kecurigaan
infeksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sering dengan insiden 11-23 kasus dari 100,000 pertahun. Walaupun termasuk 10-15%
dari semua stroke, tetapi ICH adalah paling subtipe yang paling fatal yang bisa
B. Saran
Pencegahan ICH dapat dilakukan dengan meminimalisir risiko terjadinya ICH dengan
mencegah hipertensi yang berakibat fatal pada kejadian pecahnya pembuluh darah dan
NOC jilid 2.
Jakarta:EGC