PERDARAHAN INTRASEREBRAL
OLEH :
Nurul Annisa, S.Ked
10542 0592 14
PEMBIMBING:
dr. Wahyudi,Sp.BS
PENDAHULUAN
yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang
terjadi secara spontan, bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh
60% terjadi di putamen dan kapsula interna, dan masing-masing 10% pada
substansia alba, batang otak, serebelum dan talamus. Pada usia 60 tahun,
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
otak yang disebabkan oleh pecahnya (ruptur) pada pembuluh darah otak.
membran yang melindungi otak. Perdarahan dapat terjadi hanya pada satu
b. Etiologi
hiperplasia sel halus di arteri serebral, diikuti oleh kematian sel otot polos.
Ada juga peningkatan kekakuan arteri dinding pada pasien ini, dan
bahwa sebagian besar pecah terjadi dekat bifurkasi arteri, di mana ada
yang terjadi pada hipertensi terletak di bagian otak yang lebih dalam
amiloidosis lebih cenderung lebih tua (lebih dari 60 tahun) dan memiliki
lebih muda dan volume hematoma lebih sedikit dari 30 cc. Riwayat
Otak terdiri dari sel-sel otak yang disebut neuron, sel-sel penunjang
yang dikenal sebagai sel glia, cairan serebrospinal, dan pembuluh darah.
Otak harus menerima lebih kurang satu liter darah per menit, yaitu sekitar
15% dari darah total yang dipompa oleh jantung saat istirahat agar
berfungsi normal. cerebrum mendapat darah dari arteri. Yang pertama
adalah arteri karotis interna yang terdiri dari arteri karotis (kanan dan kiri),
willisi.4
bagian yang sama yaitu hemisfer serebri kiri dan kanan. Keduanya saling
terdiri dari 300 juta akson neuron yang berjalan diantara kedua hemisfer.
Pada setiap sisi otak, ganglia basalis yang berkaitan erat dengan
mengelilingi thalamus menempati daerah yang luas dari region interior dan
dan putamen.6
pada lokasi yang dalam, 35% lobar, 10% cerebelar, dan 6% pada otak.2
adalah penyebab paling umum kedua dari semua kasus defisit neurologis
tahun kelangsungan hidup setelah ICH adalah 38% dan ini telah
meningkat menjadi hanya 52% pada tahun 2009 Mortalitas di rumah sakit
tetap stabil sekitar 34% selama tiga dekade terakhir semua yang
100.000 orang tahun, berkisar 1,8 hingga 129 per 100.000 orang tahun dan
e. Faktor resiko
Ras
dua kali lipat dari ras lain. Kulit putih tampaknya memiliki insiden
Usia
hipertensi
perdarahan interaserebral.3
(non hipertensi).
darah.
yang akan menyebabkan kematia sel otak, dan massa didalam otak
menyebabkan kematian.
Perdarahan intraserebral non hipertensi
tersebut. Akibat aliran yang cepat inilah dan tekanan yang besar
disekitarnya.
2) Aneurisma
3) Amiloid Agiopati
dinding arteri tunika media dan tunika adventisia arteri kecil atau
4) Tumor otak
6) Diskrasia darah
yang berat seperti sirosis hepatis dan hepatitis fulminan yang dapat
7) Antikoagulan
pembuluh darah yang luka, dan lisis sitemik yang diakibatkan oleh
9) Vaskulitis
adventisia arteri dan vena berukuran kecil dan sedang. Keadaan ini
dapat memicunya.
g. Presentasi klinis
lancar dapat disertai dengan sakit kepala, mual, dan muntah Perdarahan
saat onset kematian 30-hari setinggi 50%, tetapi hanya sebagian kecil yang
wajah periferal, dan gejala tidak spesifik seperti sakit kepala dan Muntah.
Dalam serangkaian 56 pasien, Ott et al. menemukan bahwa hampir tiga
perempat dari pasien salah satu dari tiga tanda pertama yang dijelaskan
Seperti pada jenis ICH lainnya, ekstensi intraventrikular, GCS awal, dan
usia yang lebih tua dikaitkan dengan prognosis yang buruk pada pasien
h. Pemeriksaan penunjang
perdarahan pada CT-Scan bernilai tinggi >90% dimana hal ini dikaitkan
dengan gambaran yang dapat diberikan oleh CT-Scan antara lain satu atau
yang dalam. Selain itu, dapat juga ditemukan edema pada area disekeliling
akan mengalami degradari menjadi oksi hb-> deoksi hb -> met hb ->
hemosiderin.7
4. Pencegahan kejang.
yang tidak stabil. Pendekatan ini tampaknya layak dan berpotensi berguna
BP intensif aman dan mungkin terkait dengan hasil yang lebih baik pada
tiga kelompok :
terjadi dan pasien sering dehidrasi. Hipoksia akibat efek serebral dari
inisial pada kasus berat ini adalah medikal dengan mengontrol tekanan
intracranial.10,11
DAFTAR PUSTAKA
1. Castel JP, Kissel P.Spontaneous intracerebral and infratentorial
hemorrhage. In:Youmans JR. ed. Neurological Surgery, 3rd ed, vol.IIIl.
Philadelphia: WB Saunders Company; 2006 .p. 1890-1913.
2. Mahmuda Raisa. Left hemiparese ec. Hemorrhagic stroke. Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung. Medula, Volume 2, Nomor 4, Juni
2014.
3. Kutty SA. Intracerebral Hematoma. Hemorrhagic Stroke-An Update.
Intech; 2017. P.9-10.
4. Luyendijk W. Intracerebral hemorrhage. In : Vinken FG, Bruyn GW,
editors. Handbook of Clinical Neurology. New York : Elsevier ; 2005;
660-719.
5. Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem edisi 6. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. 2009.
6. Guyton Arthur C, Hall Jhon E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Cetakan 1; 2008.
7. Satyanegara. Perdarahan intraserebral. Ilmu Bedah saraf. Gramedia
Pustaka Utama. 2014. Hal 177-8.
8. Sadewo Wismaji, editor. Perdarahan Intra Serebral atau Intracerebral
Hematoma. Sinopsis Ilmu Bedah Saraf. Departemen Bedah Saraf FKUI-
RSCM. CV Sagung Solo. Cetakan pertama; 2011. Hal 15-6.
9. Liebeskind D. Hemorrhagic Stroke. Departemnt Neurology, University of
California. Medscapes. 2019.
10. Schwartz SS. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah edisi 6. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Cetakan I;2000.
11. Morotti A, Goldstein JN. Diagnosis and Management of Acute
Intracerebral Hemorrhage. Department of clinical and experimental
Sciences, Univesity of Brescia. Italy. November 2016.