lebih dari 24 jam, berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan
disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak sepintas, tumor otak, stroke
oleh oklusi fokal pembuluh darah otak yang menyebabkan turunnya suplai
tanda dan gejala fokal atau global pada stroke disebabkan oleh penurunan
otak. Pecahnya pembuluh darah dapat disebabkan oleh faktor traumatik dan
faktor non traumatik. Faktor traumatik terjadi akibat benturan hebat kepala
pada benda padat, umumnya akibat kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja
dan pukulan hebat benda keras langsung pada kepala. Faktor non traumatik
(vaskulitis pada otak). Gejala pada stroke hemoragik umumnya nyeri kepala
B. EPIDEMIOLOGI
masih sekitar 500.000 pasien stroke baru dan 150.000 pasien meninggal
berkembang seperti Asia kejadian stroke hemoragik sekitar 30% dan stroke
didapatkan sekitar 2,5% meninggal dunia dan sisanya mengalami cacat berat
dan ringan. Stroke merupakan penyebab kecacatan yang serius dan menetap
terletak pada beberapa bagian yaitu pada hemisfer serebri, ganglion basalis,
2. Ganglion Basalis
diingikan.
3. Batang Otak
Batang otak adalah bagian otak yang masih tersisa setelah hemisfer
nyeri, suhu, rasa kecap, pendengaran, rasa raba diskriminatif dan apresiasi
4. Serebelum
D. ETIOLOGI
terkena stroke atau tidak. Beberapa faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Usia
Sekitar 30% dari strke terjadi sebelum usia 65 tahun, 70% terjadi pada
Resiko stroke adalah dua kali ganda untuk setiap 10 tahun di atas. Resiko
2. Hipertensi
4. Alcohol
5. Narkoba
7. Cerebral amyloidosis
dicurigai adalah mutasi pada protein prekusor amiloid tertentu dan pada
atau oksipital.4,6
Malformasi vascular otak dapat dibagi menjadi empat bagian besar yaitu
hanya sekitar 12% AVM akan menimbulkan gejala selama hidup dengan
9. Cavernosa
sinusoid yang dilapisi oleh endotel yang tidak memiliki parenkim otak
diantara sinusoid tersebut. Kelainan yang menyumbang 815% dari seluruh
kelainan dan tidak pernah tumbuh aktif. Sekitar 255 cavernosa ditemukan
10. Vaskulitis
yaitu umur, jenis kelamin, etnistas, dan keterbatasan organ lainseperti kulit
12. Aneurisma
terakhir ini mungkin disebkan oleh aneurisma yang terselimuti oleh atau
3-4/1000000 orang, dengan 75% kasus terjadi pada wanita. Sekitar 39%
dari seluruh thrombosis ini berakibat pada perdarahan. Hal ini patut
menyebabkan rupture arteri pial yang relative pial yang relative halus.
dilaporkan.4
E. KLASIFIKASI
I. Perdarahan Intracerebral
yang disebabkan oleh pendarahan primer substansi otak yang terjadi secara
tetapi persentase kematian lebih tinggi disebabkan oleh stroke. Sekitar 60%
terjadi ketika tekanan darah tinggi kronis sehingga melemahkan arteri kecil
F. PATOFISIOLOGI
diperkirakan terjadi akibat bocornya darah dari pembulu yang rusak akibat
kerusakan akibat tekanan yang disebabkan oleh efek massa hematoma, atau
tiga fase. Pendarahan awal, ekspansi hematoma, dan edema peri hematom
terjadi dalam beberapa jam setelah fase pendarahan awal terjadi, akan
meningkatkan TIK yang pada gilirannya akan merusak blood brain barrier.
Fase terakhir ini dapat terjadi dalam beberapa hari setelah fase pertama
arteri yang kecil membuat efek penekanan pada arteriola dan pembuluh
kapiler yang akhirnya membuat pembuluh ini pecah juga. Hal ini
G. MANIFESTASI KLINIS
hingga pada saat aneurisma itu rupture. Nyeri kepala yang tejadi
sekitar 30% pasien sakit kepala ini terjadi ipsilateral aneurisma yang
rupture. Pasien yang datang dengan sakit kepala khas seperti ini meskipun
disertai dengan gejala lain seperti kaku kuduk akibat iritasi meningen,
Sebaliknya, jika pasien dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadar,
pasien muncul terlambat. Pada beberapa kasus, sakit kepala ini membaik
dengan pemberian obat anti nyeri. Satu dari lima pasien dengan
Kaku kuduk hanya muncul 3-12 jam setelah rupture dan mungkin
tidak muncul sama sekali pada pasien dengan koma dalam atau dengan
Gejala ini disebabkan oleh iritasi radiks nervus lumbal sacral oleh darah.
Pada beberapa pasien, gejala dan tanda klinis ringan tersebut dapat terjadi
dan abulia terjadi pada rupture AcomP dan hemiparesis dan afasia
oksipital kanan.2
Gambar 5. CT-scan kepala tanpa kontras serial menunjukkan ICH pada thalamus
kanan pada fase akut (A) dengan atenuasi 65 HU, 8 hari kemudian dengan dengan
atenuasi 45 HU (B), 13 hari kemudian (C) dan 5 bulan kemudian (D).4
I. DIAGNOSIS BANDING
Kejang lebih sering ditemukan pada stroke iskemik dan terjadi pada 28%
meningens. Hal ini menyebabkan gejala nyeri kepala hebat yang tiba-tiba dan
kaku kuduk. Sering juga dijumpai adanya hilangnya kesadaran sementara pada
saat perdarahan terjadi. Onset yang terjadi secara tiba-tiba ini yang
membedakan perdarahan subarachnoid dari nyeri kepala dan kaku kuduk dari
menyebabkan nyeri kepala hebat secara tiba-tiba tetapi tanpa kaku kuduk.
gangguan berat pada motorik, sensorik, dan gangguan penglihatan pada sisi
Pada pons, kehilangan fungsi motorik dan sensorik pada keempat ekstremitas,
setelah perdarahan. 8
J. PENATALAKSANAAN
K. PROGNOSIS
STROKE HEMORAGIK
PENYUSUN
K1 A1 12 101
PEMBIMBING :
KENDARI
2018