Anda di halaman 1dari 35

RANGKUMAN OSCE BLOK 19 JIWA DAN FUNGSI

LUHUR

No. Materi Skill Lab Isi Materi Page


1. SL 1: Keterampilan · Formulir M-CHAT (Screening ASD) 3
Melakukan Skrining · Formulir ACRS (Screening ADHD)
Gangguan Perilaku Pada
Anak
2. SL 2: Neurobehavior · MMSE 12
Dewasa · MOCA-INA
· AD8
3. SL 3: Pemeriksaan Pasien Autoanamnesis; Wawancara Bebas -
Jiwa 1
4. SL 4: Pemeriksaan Pasien Penapisan Psikopatologi; Wawancara Semi 20
Jiwa 2 Terstruktur (Metode 2 Menit: M2M)
- Depresi
- Mania
- Ansietas/Cemas Menyeluruh
- Gangguan Somatisasi
- Panic Disorder

Rekap by: Siraman Ebol


2021

1
LEMBAR PENILAIAN FORMATIF SKILL LAB PEMERIKSAAN/TINDAKAN
MEDIS

No. Minimum skill appearance Nilai standar

Menyebut Melakukan
benar
Sikap
1 Mengucapkan salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menanyakan identitas pasien 2
4 Menjelaskan tujuan pemeriksaan/prosedur dan 5
memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
5 Meminta izin untuk melakukan pemeriksaan/ prosedur 4
Persiapan
6 Mempersiapkan alat/bahan yang dibutuhkan 4
7 Menyiapkan pasien 5
8 Persiapan pemeriksa (cuci tangan, menggunakan APD) 5
Prosedur pemeriksaan/tindakan
9 Berada di posisi yang benar 5
10 Melakukan langkah-langkah pemeriksaan /tindakan sesuai
prosedur dengan runut 15
11 Mengevaluasi pemeriksaan/tindakan yang telah dilakukan 10
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
12 Merapikan alat dan bahan 4
13 Menjelaskan hasil pemeriksaan/tindakan kepada pasien
dan meminta umpan balik dari pasien 5
14 Memberikan edukasi tambahan yang diperlukan 5
Total 100

2
Keterampilan Melakukan Skrining Gangguan Perilaku Pada Anak
SKENARIO:

1. Bagaskara (22 bulan), dibawa ke dokter karena ibu khawatir terhadap beberapa perilaku
Bagaskara akhir-akhir ini yang menunjukkan perilaku:
- Tidak mau menatap ibunya bila diajak bicara atau ketika bermain bersama
- Tidak pernah mau menirukan apa yang ibu tunjukkan, seperti tepuk tangan atau
melambaikan tangan

Oleh dokter dilakukan skrining menggunakan M-CHAT-R, dan ibu Bagaskara memberikan
informasi sebagai berikut:

1. Bereaksi melihat ke arah sebuah mainan yang ditunjuk oleh ibunya


2. Ibu merasa anaknya dapat mendengar dengan baik
3. Suka berpura-pura menirukan ibunya menyapu lantai
4. Suka memanjat meja
5. Tidak pernah menggerak-gerakkan tangannya secara aneh di depan matanya
6. Menarik tangan Ibu dan menunjuk dengan jari telunjuk ke arah makanan yang diinginkannya
7. Bila ada gambar mobil di TV, anak selalu berteriak kegirangan sambil menunjuk dengan jari
telunjuk ke arah TV
8. Tidak tertarik bermain dengan anak-anak lain yang sebaya
9. Seringkali membawa beberapa mainannya untuk ditunjukkan pada Ibu
10. Bila Namanya dipanggil, anak tidak menoleh ke arah Ibu, tapi bersuara menirukan panggilan
ibunya
11. Bila tidak sedang bermain, anak mau tersenyum balik bila Ibu tersenyum kepadanya
12. Menunjukkan wajah yang gembira bila mendengar suara deru sepeda motor ayahnya
13. Sudah bisa berjalan dengan baik dan cenderung untuk berlari
14. Bila diajak bicara, anak tidak terlihat ingin menatap wajah ibunya
15. Bila diajak bermain tepuk tangan, anak tidak mau menirukan
16. Bila bermain bersama ibu, kemudian ibu memutar kepala untuk melihat sesuatu, anak tidak
pernah bereaksi untuk tertarik berusaha melihat sekelilingnya
17. Anak suka pamer mainan ke Ibu dengan cara menggoyang-goyangkan mainan yang berbunyi
supaya ibu tertarik melihat kepadanya
18. Anak mengerti bila disuruh mengambil botol susunya, tanpa ibu harus menunjuk ke arah
botol tersebut
19. Anak cuek bila ada sesuatu yang baru atau aneh, misalnya bila melihat sebuah mainan baru
atau bila mendengar suara aneh
20. Anak suka sekali dan tertawa senang bila diayun-ayun

Tugas:

1. Tentukan skor M-CHAT-R Bagaskara


2. Tentukan tingkat risiko dari hasil M-CHAT-R
3. Rencanakan tindak lanjut pemeriksaan selanjutnya sesuai tingkat risiko M-CHAT-R

3
2. Satrio (28 bulan), dibawa ke dokter karena ibunya khawatir anaknya sampai saat ini belum bisa
bicara, kemudian dokter melakukan skrining menggunakan M-CHAT-R, dan ibu Satrio
memberikan informasi sebagai berikut:
1. Tidak mau melihat ke arah suatu benda atau mainan yang ditunjuk oleh ibunya
2. Ibu merasa anaknya dapat mendengar dengan baik
3. Tidak pernah menunjukkan bermain berpura-pura
4. Suka memanjat benda-benda yang ada di rumah
5. seringkali menggerak-gerakkan tangannya secara aneh di depan matanya
6. Bila menginginkan sesuatu akan menarik tangan Ibu, tetapi tidak pernah menunjuk ke arah
sesuatu yang diinginkan tersebut
7. Bila ada benda yang menarik perhatiannya, anak hanya berteriak-teriak tanpa menunjuk ke
arah benda tersebut
8. Bila ada anak-anak kecil lainnya di dekatnya, Satrio tidak memperdulikan mereka sama sekali
9. Bila ada bola mainan, tidak pernah dibawa ke Ibunya untuk ditunjukkan
10. Bila namanya dipanggil, anak menoleh ke arah Ibu sebentar, kemudian bermain kembali
11. Bila ibu tersenyum, anak sering membalas senyuman ibunya
12. Tidak pernah menunjukkan reaksi yang terganggu atau marah bila mendengar suara bising
13. Sudah bisa berjalan dengan baik
14. Bila diajak bicara atau bermain, anak sering menatap wajah ibunya
15. Tidak ada keinginan untuk meniru kegiatan yang ditunjukkan oleh ibu
16. Bila bermain bersama ibu, kemudian ibu memutar kepala untuk melihat sesuatu, anak tidak
bereaksi untuk mencari benda tersebut
17. Anak tidak suka pamer mainan ke Ibu dan menunjukkan sikap tidak peduli
18. Anak tidak mengerti bila disuruh mengambil mainannya, ibu harus menunjuk ke arah mainan
tersebut
19. Bila Satrio diberikan sesuatu oleh orang lain yang belum dikenal, Satrio tidak peduli
20. Satrio suka dan senang bila diayun-ayun

Tugas:

4. Tentukan skor M-CHAT-R Satrio


5. Tentukan tingkat risiko dari hasil M-CHAT-R
6. Rencanakan tindak lanjut pemeriksaan selanjutnya sesuai tingkat risiko M-CHAT-R

4
5
No 2, 5, 12 à YA à 1

Kecuali 2,5,12 à YA à 0

6
3. RIFKI ( 5 tahun 10 bulan), dibawa ibunya ke dokter karena khawatir sejak 6 bulan terakhir mulai
menunjukkan perilaku:

- Suasana hati (mood) yang mudah berubah dengan drastis dan tiba-tiba. Terkadang sangat
cepat gembira, kemudian dengan cepat berganti menunjukkan kekesalan
- Bila sudah mempunyai keinginan, sulit sekali mengalihkannya

Kemudian dokter melakukan skrining ACRS ( Abbreviated Conners Rating Scale), dan ibu
memberikan informasi sebagai berikut:

1. Tidak kenal Lelah, atau beraktivitas berlebihan. (Tidak)


2. Mudah menjadi gembira, impulsif. (Sering)
3. Mengganggu anak-anak lain. (Kadang-kadang)
4. Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah dimulai, selang waktu perhatiannya pendek. (Selalu)
5. Menggerak-gerakkan anggota badan atau kepala secara terus menerus. (Tidak)
6. Perhatian kurang, mudah teralihkan. (Selalu)
7. Permintaan harus segera terpenuhi, mudah menjadi frustrasi. (Selalu)
8. Sering dan mudah menangis. (Tidak)
9. Suasana hatinya berubah dengan cepat dan drastis. (Sering)
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif tidak terduga. (Sering)

Tugas:
1. Mengisi form skrining ACRS sesuai informasi ibu
2. Menentukan skor pada skrining ACRS tersebut
3. Menentukan interpretasi hasil skrining
4. Merencanakan tindak lanjut pemeriksaan selanjutnya

7
8
PETUNJUK UNTUK FASILITATOR

1. BAGASKARA

Jawaban untuk M-CHAT-R:

1. Ya (0) 11. Ya (0)


2. Tidak (0) 12. Tidak (0)
3. Ya (0) 13. Ya (0)
4. Ya (0) 14. Tidak (1)
5. Tidak (0) 15. Tidak (1)
6. Ya (0) 16. Tidak (1)
7. Ya (0) 17. Ya (0)
8. Tidak (1) 18. Ya (0)
9. Ya (0) 19. Tidak (1)
10. Tidak (1) 20. Ya (0)

a. TOTAL SKOR M-CHAT-R BAGASKARA : 6

b. Bagaskara berdasarkan M-CHAT-R mempunyai risiko SEDANG ASD (Skor 3-7),

c. Tindak lanjut melakukan follow up dengan menggunakan M-CHAT- R/F bila skor lebih atau sama
dengan 2 anak positif ASD dan rujuk ke dokter ahli Tumbuh Kembang, bila hasil follow up 0-1,
hasil ASD negatif. Tidak perlu Tindakan lain kecuali ada gejala atau kecurigaan ASD mencolok.
Lakukan skrining kembali pada kunjungan berikutnya

2. SATRIO

Jawaban untuk M-CHAT-R:

1. Tidak (1) 11. Ya (0)


2. Tidak (0) 12. Tidak (0)
3. Tidak (1) 13. Ya (0)
4. Ya (0) 14. Ya (0)
5. Ya (1) 15. Tidak (1)
6. Tidak (1) 16. Tidak (1)
7. Tidak (1) 17. Tidak (1)
8. Tidak (1) 18. Tidak (1)
9. Tidak (1) 19. Tidak (1)
10. Ya (0) 20. Ya (0)
a. TOTAL SKOR M-CHAT-R Satrio : 12 (8-20)
b. Bagaskara berdasarkan M-CHAT-R mempunyai Risiko Tinggi ASD
c. Tindak lanjut: Rujuk anak ke dokter ahli tumbuh kembang tanpa melakukan follow up dengan
menggunakan M-CHAT- R/F

3. RIFKI
Jawaban utk ACRS Rifki:

1. Total Skor ACRS : 16 ( > 13)


2. Interpretasi skor : Rifki kemungkinan ADHD / GPPH
3. Tindakan rujuk ke dokter anak (ahli tumbuh kembang)

9
SOAL OSCE 2018

10
Pembahasan:

· Interpretasi pemeriksaan
1. Tidak (1) 11.
2. 12. Tidak (0)
3. 13. Ya (0)
4. Ya (0) 14. Ya (0)
5. 15. Tidak (1)
6. 16. Tidak (1)
7. Tidak (1) 17. Tidak (1)
8. Tidak (1) 18. Tidak (1)
9. Tidak (1) 19. Tidak (1)
10. 20. Ya (0)

Nilai sementara: 9 (jangan lupa tambahakan dengan poin yang masih kosong, kalau tahun lalu
totalnya 12)

· Tindakan yang dilakukan


Misal 12: Risiko Tinggi à Rujuk anak ke dokter anak untuk diagnosis dan intervensi
tanpa memerlukan skrining follow up
· Kemungkinan Diagnosis
ASD (Autism Spectrum Disorder)

11
Neurobehavior Dewasa
Anamnesis Awal:

1. Salam pembuka dan perkenalan


2. Tujuan pemeriksaan
3. Informed Consent
4. Keluhan utama (onset, mendadak/perlahan, hilang timbul/terus menerus,
kondisi medis secara umum)

12
MMSE

13
MOCA-INA

TOTAL SKOR: Jumlahkan semua sub scores yang tercantum di sisi kanan. Tambahkan satu poin
bagi subjek yang memiliki latar belakang pendidikan formal kurang dari 12 tahun. Skor maksimal
yang dihasilkan adalah 30, untuk skor total > 26 adalah normal (tidak ada gangguan).

26-30 à normal; <26 à gangguan fungsi kognitif

14
AD8

15
SOAL OSCE 2017

Seorang bapak 55 thn mengeluh suka lupa meletakkan barang. Ada riwayat hipertensi dgn
berobat yg tidak teratur

a. Lakukan anamnesis kepada pasien untuk melengkapi formulir Moca-Ina

b. Apa interpretasi dan dimana domain yang terganggu?

c. Apa dugaan diagnosisnya?

d. Bagaimana tatalaksana farmakologi dan nonfamakologi?

Pembahasan

Kemungkinan diagnosis: Demensia

Tatalaksana Farmakoterapi (Simptomatik dan suportif/ mengurangi gejala dan mencegah


deteriosasi)

1. Memperbaiki kognisi, fungsi, dan perilaku


2. Benzodiazepin à insomnia dan kecemasan
3. Anti depressan (SSRI) à depresi
4. Antipsikotik atipikal à waham dan halusinasi
5. Donezepil, rivastigmin dan galantamin à gangguan kognitif ringan sampai sedang

Tatalaksana Non Farmakologi

1. Psikososial
2. Program terapi à terapi rekreatif, reminisens, orientasi nyata
3. Latihan fisik dan otak

16
SOAL OSCE 2018

17
Pembahasan

1 0 0
0 0 0

0
2

2
0
1

2
4
16

Interpretasi: 16 à Terdapat gangguan fungsi kognitif (kemungkinan demensia)

Etiologi: Alzheimer, Parkinson, Cerebrovascular, Hidrocefalus, AIDS, Huntington’s disease,


Gangguan metabolik termasuk def. vitamin

Tatalaksana Farmakoterapi (Simptomatik dan suportif/ mengurangi gejala dan mencegah


deteriosasi)

1. Memperbaiki kognisi, fungsi, dan perilaku

18
2. Benzodiazepin à insomnia dan kecemasan
3. Anti depressan (SSRI) à depresi
4. Antipsikotik atipikal à waham dan halusinasi
5. Donezepil, rivastigmin dan galantamin à gangguan kognitif ringan sampai sedang

Tatalaksana Non Farmakologi

1. Psikososial
2. Program terapi à terapi rekreatif, reminisens, orientasi nyata
3. Latihan fisik dan otak

Terapi supportif:

1. berikan perawatan fisik yang baik


2. pertahankan pasien berada pada lingkungan yang sudah dikenalnya
3. pertahankan keterlibatan pasien melalui kontak personal dan orientasi yang serig
(menyebutkan nama hari, tanggal, jam, dsb)
4. bantu untuk mempertahankan rasa percaya diri pasien (jangan perlakukan seperti anak
kecil)
5. bersikaplah menerima dan menghargai pasien
6. hindari suasana yang remang-remang dan terpencil

19
Check List Wawancara Metode 2 Menit (M2M)

No Pemeriksaan Yes/no
1. Membangun raport yang baik
a. Mengucapkan salam
b. Perkenalan
· Memberitahu nama pemeriksa
· Jelaskan status pemeriksa
· Mengecek identitas pasien
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Status pernikahan :
Suku :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
· Informed consent
2. Menanyakan Keluhan Utama
Menanyakan Riwayat penyakit sekarang
· Eksplorasi keluhan fisik untuk kelompok F2 dan PS (sesuai dengan panduan
anamnesis terhadap keluhan fisik)
· Wawancara berdasarkan algoritma utama untuk kelompok ME
3. Menentukan kelompok berdasarkan keluhan utama spontan
· Fisik murni + komorbiditas (F2)
· Psikosomatis (PS)
· Mental Emosional (ME)
4. Melakukan wawancara sesuai dengan algoritma utama
· Depresi
· Ide bunuh diri
· Anxietas
· Psikotik
· PGZ
· Gangguan perkembangan
· Gangguan perilaku
· Demensia
6. Menanyakan pertanyaan lanjutan
· Apakah gejala menetap (> 3bulan) atau sering muncul (1-4 kali perbulan)
· Apakah ada masalah kehidupan tertentu yang sedang membebani pasien?
· Apakah perasaan/emosi/keluhan yang paling menonjol selama 2 minggu
terakhir?
· Apakah ada gangguan pada fungsi harian pasien? (fungsi peran, fungsi sosial
dan fungsi dasar/merawat diri)

7. Melakukan penilaian hasil penapisan


8. Melakukan rencana lanjutan

20
No Pemeriksaan Yes/no
1. DEPRESI
· Apakah pasien merasa mudah sedih?
· Apakah pasien kehilangan minat dan ketertarikan terhadap aktivitas yang
biasanya menyenangkan?
· Apakah pasien merasa lesu dan mudah lelah?
· Apakah pasien mengalami gangguan lambung, sakit kepala atau keluhan fisik
lain yang berkepanjangan?
· Apakah pasien mengalami gangguan tidur?

2. IDE BUNUH DIRI


· Apakah pasien saat ini mempunyai pikiran atau rencana untuk menyakiti diri
sendiri atau bunuh diri?
· Apakah di masa lalu pasien pernah mempunyai pikiran atau rencana untuk
menyakiti diri sendiri atau bunuh diri?

3. ANXIETAS
· Apakah pasien merasa khawatir atau takut yang berlebihan?
· Apakah pasien merasa gelisah atau tidakdapat duduk tenang?
· Apakah pasien sering berkeringat dingin,berdebar-debar, gemetar, pusing
atau mual?

4. PSIKOTIK
· Apakah ada orang yang membicarakan pasien di belakang pasien atau
bermaksud mencelakai pasien?
· Apakah pasien melihat bayangan atau mendengar suara-suara yang tidak jelas
· sumbernya?
· Apakah pasien merasa sangat gembira, sangat bersemangat, lebih banyak
berbicara dari biasanya?*

5. PGZ
· Apakah pasien pernah minum alkohol atau menggunakan zat-zat terlarang?
6. GANGGUAN PERKEMBANGAN
· Apakah pasien mengalami keterlambatan perkembangan, seperti lebih lambat
belajar dibandingkan anak seusianya dalam hal tersenyum, duduk, berdiri,
berjalan, bicara/komunikasi, membaca dan menulis?
· Apakah pasien mengalami gangguan berkomunikasi seperti perilaku yang
terbatas, berulang?
· Apakah pasien kesulitan untuk melakukan aktivitas normal harian? (sesuai
usianya)

7. GANGGUAN PERILAKU
· Apakah pasien sulit memusatkan perhatian atau berhenti mengerjakan tugas
sebelum selesai secara berulang untuk berpindah ke aktivitas lain?
· Apakah pasien beraktivitas secara berlebihan seperti berlarian, kesulitan untuk
duduk tenang, banyak bicara atau gelisah?
· Apakah pasien sering melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa berpikir lebih
dahulu?
· Apakah pasien menunjukan perilaku mengganggu yang berulang dan berlanjut
(seperti temper tantrum yang tidak biasanya dan berat, perilaku kejam,
ketidakpatuhan yang menetap dan berat, mencuri)

8. DEMENSIA
· Apakah pasien mempunyai masalah berat dengan daya ingat?
· Apakah orientasi pasien terhadap waktu, tempat atau orang terganggu?

21
· Apakah pasien mengalami perubahan emosi seperti mudah marah, mudah
kecewa atau mudah menangis?
· Apakah pasien menunjukkan gangguan perilaku dan kesulitan menjalankan
aktivitas harian?

9. PERTANYAAN LANJUTAN
• Apakah gejala menetap (> 3bulan) atau sering muncul (1-4 kali perbulan)
• Apakah ada masalah kehidupan tertentu yang sedang membebani pasien?
• Apakah perasaan/emosi/keluhan yang paling menonjol selama 2 minggu
terakhir?
• Apakah ada gangguan pada fungsi harian pasien? (fungsi peran, fungsi sosial
dan fungsi dasar/merawat diri)

22
DEPRESI

Definisi
Gangguan suasana, perasaan atau kondisi emosional yang menetap, memengaruhi seluruh
aspek mental sesesorang. Meliputi gangguan peraasan, pikiran, dan perbuatan.
Depresi yang terganggu ini di bagian Prefrontal Cortex.

Gejala
Mayor: Mood depresi, hilang minat
Tambahan: Penurunan BB/Nafsu makan, gangguan tdiur, gelisah atau menarik diri,
kelelahan, perasaan tidak berguna, sulit ngambil keputusan, ide bunuh diri. Kalo cewe ggn
moodnya lebi cepet diketahui, kalo cowo kita lihat dari performa kerja dia (susah ambil
keputusan, dll)

Depresi Mayor
2 Minggu minimal
4 dari gejala berikut: Nafsu makan turun, BB turun/naik, perubahan tidur, aktivitas, energy,
bersalah, ggn ambil kputusan, akhiri hidup

Tatalaksana
Farmakologi: Antidepresan, SSRI (Sertraline 50 mg 1x1, Fluoxetine 20 mg 1x1), SNRI
(fluoxamine ini jarang karena gada di bpjs), Tetrasiklik, trisiklik, MAOis
Kombinasi antipsikotik dan ssri, Olanzapin + Fluoxetine, Each cap contains olanzapine 6 mg
and fluoxetine 25 mg: 1 cap once daily at night.

Non Farmako: Psikoterapi, Terapi keluarga, Psikodinamik, CBT, Mindfullness, Suportif),


Stimulasi otak (Transcranial magnetic stimulation, deep brain stimulation)

Prinsip pemberian farmakoterapi


· Antidepresan yang ada saat ini >>> 3-4 minggu untuk menunjukkan efek terapi
· Pemilihan didasarkan pada efek samping disusuaikan pada status fisik pasien,
tempramen, gayahidup

23
· Kegagalan tersering akibat penggunaan antidepresan dengan dosis yang terlalu rendah
dan terlalu singkat
· Antidepresan dipertahankan min 6 bulan atau sepanjang episode sebelumnya
· Penghentian antidepresan, dosis ditutunkan bertahap 1-2 minggu

Diagnosis Banding
Gangguang penyesuain, skizofrenia, Ganggian somatisasi

24
MANIA

A. Definisi
Mania adalah peningkatan mood patologis berbeda dengan depresi yang merupakan
penurunan mood patologis.

B. Diagnosis
Diagnosis gangguan afektif Bipolar

Jika ada episode afektif (depresif, manik, atau hipomanik) sebelumnya atau sesudahnya,
maka gangguannya harus diberi kode menurut gangguan afektif bipolar (F3I.-)

Termasuk: gangguan bipolar, episode manik tunggal

C. Klasifikasi
Episode manik terdiri dari 3 tingkatan keparahannya, meliputi

(1) hipomanik,
Contoh gangguan hipomanik yaitu jika wanita sedang jatuh cinta terhadap pria. Perasaan
sangat gembira, bersemangat dalam melakukan segala aktivitas, dan gairah seksual yang
meningkat.

Perbedaan dengan manik ialah Gangguan hipomanik lebih bisa dikontrol daripada manik
karena gejala yang dialami tidak menyimpang dari masyarakat

(2) manik dengan gejala psikotik

25
(3) manik tanpa gejala psikotik.

D. Gejala
Ciri ciri episode manik

Episode Mania

a. Periode yang berbeda dari suasana normal yang tidak normal dan terus menerus
meningkat, ekspansif, atau mudah tersinggung dan aktivitas dan energi yang tidak disengaja
dan terus-menerus meningkat, yang berlangsung minimal 1 minggu dan paling banyak,
hampir setiap hari (atau durasi jika perlu dirawat di rumah sakit).

26
b. Selama periode gangguan mood dan peningkatan energi atau aktivitas, tiga (atau lebih)
dari gejala berikut (empat jika mood hanya mudah tersinggung) hadir pada tingkat signifikan
dan merupakan perubahan yang nyata dari perilaku yang biasa:
1. Harga diri meningkat atau berlebihan.
2. Berkurangnya kebutuhan tidur (misalnya terasa beristirahat setelah tidur hanya 3 jam).
3. Lebih banyak bicara dari biasanya atau tekanan untuk terus berbicara.
4. Gagasan flight atau pengalaman subyektif bahwa pikiran sedang berlomba.
5. Distractibility (yaitu perhatian terlalu mudah tertarik ke rangsangan eksternal yang
tidak penting atau tidak relevan), seperti yang dilaporkan atau diamati.
6. Peningkatan aktivitas yang diarahkan pada tujuan (baik secara sosial, di tempat kerja
atau di sekolah, atau seksual) atau agitasi motorik (aktivitas tanpa tujuan).
7. Keterlibatan berlebihan dalam aktivitas yang memiliki potensi konsekuensi
menyakitkan yang tinggi (misalnya, terlibat dalam pembelian eceran yang tidak terbatas,
ketidaksopanan seks, atau investasi bisnis yang bodoh).
c. Gangguan mood cukup parah sehingga menyebabkan kerusakan yang ditandai pada fungsi
sosial atau pekerjaan atau memerlukan rawat inap untuk mencegah bahaya pada diri sendiri
atau orang lain, atau ada ciri-ciri psikotik.
d. Episode ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat (misalnya, penyalah gunaan
obat) atau kondisi medis lainnya.
Catatan: Kriteria a-d merupakan episode mania. Setidaknya satu episode mania
seumur hidup diperlukan untuk diagnosis gangguan bipolar I.

E. Tatalaksana

27
Pengobatan Episode Manik Akut

Pemilihan Mood Stabilizer

28
Pemilihan antipsikotik

Indikasi penggunaan antipsikotik

Berikut ini adalah kriteria untuk pemakaian jangka panjang antipsikotik atipikal pada
gangguan bipolar:

1. Pasien dengan episode kini manik yang berat dengan gejala psikotik
2. Pasien dengan riwayat kekambuhan setelah berhenti memakai antipsikotik atipikal
3. Pasien dengan riwayat dominan episode manik
4. Pasien yang refrakter terhadap pemberian stabilisator mood
5. Siklus cepat
6. Pasien dengan tolerabilitas yang baik terhadap antipsikotik atipikal

KESIMPULAN TATALAKSANA

29
“Gangguan Skizoafektif Tipe Manik” yang mendapatkan psikoterapi, cognitive behavioral
therapy, dan farmakoterapi berupa Carbamazepine 2x200 mg per oral dan Stelazine 2x5 mg
per oral.

Prognosis dari pasien ini sangat tergantung pada diagnosis yang ditegakkan sehingga terapi
yang didapatkan adekuat.

F. Edukasi
Edukasi perlu diberikan pada pasien dan keluarganya terutama mengenai tanda-tanda
kekambuhan atau peningkatan gejala untuk masing-masing episode. Mereka juga perlu
mendapatkan edukasi mengenai tanda-tanda bahaya yang menunjukkan bahwa pasien
membutuhkan rawat inap, misalnya perilaku agresif pada episode manik atau percobaan
bunuh diri pada episode depresi.

Selain itu, dukungan keluarga sangat diperlukan untuk membantu kesembuhan pasien.

30
ANSIETAS/CEMAS MENYELURUH

GEJALA
1. Gelisah atau merasa terperangkap atau terpojok
2. Mudah merasa Lelah
3. Sulit berkonsentrasi/pikiran kosong
4. Mudah marah
5. Otot tegang
6. Gangguan tidur (sulit tertidur/tidur yang gelisah dan tidak puas)
Notes :
- Untuk dewasa, minimal 3 atau lebih dari keenam gejala, muncul hamper setiap
hari selama 6 bulan
- Pada anak-anak hanya perlu satu gejala

TATALAKSANA
Psikoterapi + farmakoterapi + suportif
Psikoterapi : terapi perilaku kognitif / suportif / psikoterapi berorientasi tilikan
Farmakoterapi : Buspiron (5 mg 2-3 x sehari dinaikkan setiap 2-3 hari), benzodiazepine
(alprazolam 0,75-1,5 mg sehari), SSRI (Esitalopram oksalat 10 mg satu kali sehari, sertraline-
kalo sama depresi)

EDUKASI
Terapi pasien dengan gangguan cemas menyeluruh dapat berlangsung berminggu-
minggu sehingga keteraturan dalam menjalani pengobatan menjadi penting. Pasien dan
keluarga perlu dijelaskan bahwa gangguan cemas menyeluruh adalah penyakit kronis yang
walaupun sudah mengalami remisi dengan pengobatan dapat mengalami kekambuhan.
Keluarga juga perlu diedukasi mengenai kemungkinan terjadinya depresi mayor pada
pasien dan tanda-tanda depresi mayor tersebut. Salah satu fokus penting pada depresi mayor
adalah adanya kemungkinan keinginan bahkan percobaan bunuh diri.

DIAGNOSIS BANDING
Penyakit organik, penyalahgunaan obat (amfetamin, kafein), gangguan panik, gangguan
fobik, obsessive compulsive disorder, gangguan depresif berar, gangguan pasca trauma

31
GANGGUAN SOMATISASI

GEJALA
Gejala sensorik
· Anestesia dan perestesia sering ditemuka khususnya pada anggota gerak stocking-
and-glove atau hemianesestesia pada tubuh yang tepat dimulai di gaeis tengah
· Orgn indra spesifik, ketulian, kebutaan dan penglihatan terowongan (tunnel vision)
unilateral atau bilateral
Gejala motorik
· Kelainan pergerakan, (astasia-asbasia), kelemhan dan paralisis
· Tremor ritmikal yang jelas, gerakan koreiform dan gerakan sentak-sentakan
· Jarang terjatuh jika terjatuh tidak mengalami cedera
· Paralisi dan persis, satu, dua atau keempat anggota gerak walaupun distribusi otot
yang terlibat tidak sesuai dengan jalur neural
· Refleks normal, fasikulasi atau atrofi otot (-), kecuali setelah paralisis konversi yang
lama
Gejala kejang
· Kejng semu (pseudoseizure)
· Mengggit lidah,inkontinensia urin, dan cedera setelah terjatuh
· Penigkatan konsenttrasi prolatin pasca kejang

TATALAKSANA

32
DIAGNOSIS BANDING

33
PANIC DISORDER

Merupakan serangan panik akut yang intens diikuti oleh perasaan akan adanya malapetaka
disebut gangguan panik.
Gejala

• Palpitasi, jantung yang berdebar atau peningkatan detak jantung

• Berkeringat

• Gemetar

• Sensasi napas pendek atau tercekik

• Rasa tersedak

• Nyeri atau tidak nyaman di dada

• Mual atau gangguan abdomen

• Rasa pusing, tidak stabil, kepala terasa ringan atau pingsan

• Sensasi dingin atau panas

• Parestesia (kebas atau kesemutan)

• Serealisasi ( rasa tidak nyata) atau depersonalisasi (lepas dari diri sendiri)

• Rasa takut kehilangan kendali atau menjadi gila

• Rasa takut mati

Diagnosis Banding
• Gangguan medis
• Gangguan mental
• Fobia sosial dan spesifik

Tatalaksana
Farmakoterapi

• SSRI (sertralin, fluoksetin, dll. diberikan dalam 3-6 bulan/lebih, tergantung kondisi
individu)

• Benzodiazepine

• Obat trisiklik dan tetrasiklik

• MAOI

34
Psikoterapi

• Terapi perilaku dan kognitif

• Terapi relaksasi (melatih pernafasan

• Psikoterapi dinamik

Edukasi
Latihan self-care: Rutin berolahraga (setidaknya 30 menit dalam sehari), makan makanan
yang sehat, dan tidur cukup buat mengurangi stres yang bisa memicu munculnya panic
attack.

35

Anda mungkin juga menyukai