LUHUR
1
LEMBAR PENILAIAN FORMATIF SKILL LAB PEMERIKSAAN/TINDAKAN
MEDIS
Menyebut Melakukan
benar
Sikap
1 Mengucapkan salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menanyakan identitas pasien 2
4 Menjelaskan tujuan pemeriksaan/prosedur dan 5
memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
5 Meminta izin untuk melakukan pemeriksaan/ prosedur 4
Persiapan
6 Mempersiapkan alat/bahan yang dibutuhkan 4
7 Menyiapkan pasien 5
8 Persiapan pemeriksa (cuci tangan, menggunakan APD) 5
Prosedur pemeriksaan/tindakan
9 Berada di posisi yang benar 5
10 Melakukan langkah-langkah pemeriksaan /tindakan sesuai
prosedur dengan runut 15
11 Mengevaluasi pemeriksaan/tindakan yang telah dilakukan 10
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
12 Merapikan alat dan bahan 4
13 Menjelaskan hasil pemeriksaan/tindakan kepada pasien
dan meminta umpan balik dari pasien 5
14 Memberikan edukasi tambahan yang diperlukan 5
Total 100
2
Keterampilan Melakukan Skrining Gangguan Perilaku Pada Anak
SKENARIO:
1. Bagaskara (22 bulan), dibawa ke dokter karena ibu khawatir terhadap beberapa perilaku
Bagaskara akhir-akhir ini yang menunjukkan perilaku:
- Tidak mau menatap ibunya bila diajak bicara atau ketika bermain bersama
- Tidak pernah mau menirukan apa yang ibu tunjukkan, seperti tepuk tangan atau
melambaikan tangan
Oleh dokter dilakukan skrining menggunakan M-CHAT-R, dan ibu Bagaskara memberikan
informasi sebagai berikut:
Tugas:
3
2. Satrio (28 bulan), dibawa ke dokter karena ibunya khawatir anaknya sampai saat ini belum bisa
bicara, kemudian dokter melakukan skrining menggunakan M-CHAT-R, dan ibu Satrio
memberikan informasi sebagai berikut:
1. Tidak mau melihat ke arah suatu benda atau mainan yang ditunjuk oleh ibunya
2. Ibu merasa anaknya dapat mendengar dengan baik
3. Tidak pernah menunjukkan bermain berpura-pura
4. Suka memanjat benda-benda yang ada di rumah
5. seringkali menggerak-gerakkan tangannya secara aneh di depan matanya
6. Bila menginginkan sesuatu akan menarik tangan Ibu, tetapi tidak pernah menunjuk ke arah
sesuatu yang diinginkan tersebut
7. Bila ada benda yang menarik perhatiannya, anak hanya berteriak-teriak tanpa menunjuk ke
arah benda tersebut
8. Bila ada anak-anak kecil lainnya di dekatnya, Satrio tidak memperdulikan mereka sama sekali
9. Bila ada bola mainan, tidak pernah dibawa ke Ibunya untuk ditunjukkan
10. Bila namanya dipanggil, anak menoleh ke arah Ibu sebentar, kemudian bermain kembali
11. Bila ibu tersenyum, anak sering membalas senyuman ibunya
12. Tidak pernah menunjukkan reaksi yang terganggu atau marah bila mendengar suara bising
13. Sudah bisa berjalan dengan baik
14. Bila diajak bicara atau bermain, anak sering menatap wajah ibunya
15. Tidak ada keinginan untuk meniru kegiatan yang ditunjukkan oleh ibu
16. Bila bermain bersama ibu, kemudian ibu memutar kepala untuk melihat sesuatu, anak tidak
bereaksi untuk mencari benda tersebut
17. Anak tidak suka pamer mainan ke Ibu dan menunjukkan sikap tidak peduli
18. Anak tidak mengerti bila disuruh mengambil mainannya, ibu harus menunjuk ke arah mainan
tersebut
19. Bila Satrio diberikan sesuatu oleh orang lain yang belum dikenal, Satrio tidak peduli
20. Satrio suka dan senang bila diayun-ayun
Tugas:
4
5
No 2, 5, 12 à YA à 1
Kecuali 2,5,12 à YA à 0
6
3. RIFKI ( 5 tahun 10 bulan), dibawa ibunya ke dokter karena khawatir sejak 6 bulan terakhir mulai
menunjukkan perilaku:
- Suasana hati (mood) yang mudah berubah dengan drastis dan tiba-tiba. Terkadang sangat
cepat gembira, kemudian dengan cepat berganti menunjukkan kekesalan
- Bila sudah mempunyai keinginan, sulit sekali mengalihkannya
Kemudian dokter melakukan skrining ACRS ( Abbreviated Conners Rating Scale), dan ibu
memberikan informasi sebagai berikut:
Tugas:
1. Mengisi form skrining ACRS sesuai informasi ibu
2. Menentukan skor pada skrining ACRS tersebut
3. Menentukan interpretasi hasil skrining
4. Merencanakan tindak lanjut pemeriksaan selanjutnya
7
8
PETUNJUK UNTUK FASILITATOR
1. BAGASKARA
c. Tindak lanjut melakukan follow up dengan menggunakan M-CHAT- R/F bila skor lebih atau sama
dengan 2 anak positif ASD dan rujuk ke dokter ahli Tumbuh Kembang, bila hasil follow up 0-1,
hasil ASD negatif. Tidak perlu Tindakan lain kecuali ada gejala atau kecurigaan ASD mencolok.
Lakukan skrining kembali pada kunjungan berikutnya
2. SATRIO
3. RIFKI
Jawaban utk ACRS Rifki:
9
SOAL OSCE 2018
10
Pembahasan:
· Interpretasi pemeriksaan
1. Tidak (1) 11.
2. 12. Tidak (0)
3. 13. Ya (0)
4. Ya (0) 14. Ya (0)
5. 15. Tidak (1)
6. 16. Tidak (1)
7. Tidak (1) 17. Tidak (1)
8. Tidak (1) 18. Tidak (1)
9. Tidak (1) 19. Tidak (1)
10. 20. Ya (0)
Nilai sementara: 9 (jangan lupa tambahakan dengan poin yang masih kosong, kalau tahun lalu
totalnya 12)
11
Neurobehavior Dewasa
Anamnesis Awal:
12
MMSE
13
MOCA-INA
TOTAL SKOR: Jumlahkan semua sub scores yang tercantum di sisi kanan. Tambahkan satu poin
bagi subjek yang memiliki latar belakang pendidikan formal kurang dari 12 tahun. Skor maksimal
yang dihasilkan adalah 30, untuk skor total > 26 adalah normal (tidak ada gangguan).
14
AD8
15
SOAL OSCE 2017
Seorang bapak 55 thn mengeluh suka lupa meletakkan barang. Ada riwayat hipertensi dgn
berobat yg tidak teratur
Pembahasan
1. Psikososial
2. Program terapi à terapi rekreatif, reminisens, orientasi nyata
3. Latihan fisik dan otak
16
SOAL OSCE 2018
17
Pembahasan
1 0 0
0 0 0
0
2
2
0
1
2
4
16
18
2. Benzodiazepin à insomnia dan kecemasan
3. Anti depressan (SSRI) à depresi
4. Antipsikotik atipikal à waham dan halusinasi
5. Donezepil, rivastigmin dan galantamin à gangguan kognitif ringan sampai sedang
1. Psikososial
2. Program terapi à terapi rekreatif, reminisens, orientasi nyata
3. Latihan fisik dan otak
Terapi supportif:
19
Check List Wawancara Metode 2 Menit (M2M)
No Pemeriksaan Yes/no
1. Membangun raport yang baik
a. Mengucapkan salam
b. Perkenalan
· Memberitahu nama pemeriksa
· Jelaskan status pemeriksa
· Mengecek identitas pasien
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Status pernikahan :
Suku :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
· Informed consent
2. Menanyakan Keluhan Utama
Menanyakan Riwayat penyakit sekarang
· Eksplorasi keluhan fisik untuk kelompok F2 dan PS (sesuai dengan panduan
anamnesis terhadap keluhan fisik)
· Wawancara berdasarkan algoritma utama untuk kelompok ME
3. Menentukan kelompok berdasarkan keluhan utama spontan
· Fisik murni + komorbiditas (F2)
· Psikosomatis (PS)
· Mental Emosional (ME)
4. Melakukan wawancara sesuai dengan algoritma utama
· Depresi
· Ide bunuh diri
· Anxietas
· Psikotik
· PGZ
· Gangguan perkembangan
· Gangguan perilaku
· Demensia
6. Menanyakan pertanyaan lanjutan
· Apakah gejala menetap (> 3bulan) atau sering muncul (1-4 kali perbulan)
· Apakah ada masalah kehidupan tertentu yang sedang membebani pasien?
· Apakah perasaan/emosi/keluhan yang paling menonjol selama 2 minggu
terakhir?
· Apakah ada gangguan pada fungsi harian pasien? (fungsi peran, fungsi sosial
dan fungsi dasar/merawat diri)
20
No Pemeriksaan Yes/no
1. DEPRESI
· Apakah pasien merasa mudah sedih?
· Apakah pasien kehilangan minat dan ketertarikan terhadap aktivitas yang
biasanya menyenangkan?
· Apakah pasien merasa lesu dan mudah lelah?
· Apakah pasien mengalami gangguan lambung, sakit kepala atau keluhan fisik
lain yang berkepanjangan?
· Apakah pasien mengalami gangguan tidur?
3. ANXIETAS
· Apakah pasien merasa khawatir atau takut yang berlebihan?
· Apakah pasien merasa gelisah atau tidakdapat duduk tenang?
· Apakah pasien sering berkeringat dingin,berdebar-debar, gemetar, pusing
atau mual?
4. PSIKOTIK
· Apakah ada orang yang membicarakan pasien di belakang pasien atau
bermaksud mencelakai pasien?
· Apakah pasien melihat bayangan atau mendengar suara-suara yang tidak jelas
· sumbernya?
· Apakah pasien merasa sangat gembira, sangat bersemangat, lebih banyak
berbicara dari biasanya?*
5. PGZ
· Apakah pasien pernah minum alkohol atau menggunakan zat-zat terlarang?
6. GANGGUAN PERKEMBANGAN
· Apakah pasien mengalami keterlambatan perkembangan, seperti lebih lambat
belajar dibandingkan anak seusianya dalam hal tersenyum, duduk, berdiri,
berjalan, bicara/komunikasi, membaca dan menulis?
· Apakah pasien mengalami gangguan berkomunikasi seperti perilaku yang
terbatas, berulang?
· Apakah pasien kesulitan untuk melakukan aktivitas normal harian? (sesuai
usianya)
7. GANGGUAN PERILAKU
· Apakah pasien sulit memusatkan perhatian atau berhenti mengerjakan tugas
sebelum selesai secara berulang untuk berpindah ke aktivitas lain?
· Apakah pasien beraktivitas secara berlebihan seperti berlarian, kesulitan untuk
duduk tenang, banyak bicara atau gelisah?
· Apakah pasien sering melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa berpikir lebih
dahulu?
· Apakah pasien menunjukan perilaku mengganggu yang berulang dan berlanjut
(seperti temper tantrum yang tidak biasanya dan berat, perilaku kejam,
ketidakpatuhan yang menetap dan berat, mencuri)
8. DEMENSIA
· Apakah pasien mempunyai masalah berat dengan daya ingat?
· Apakah orientasi pasien terhadap waktu, tempat atau orang terganggu?
21
· Apakah pasien mengalami perubahan emosi seperti mudah marah, mudah
kecewa atau mudah menangis?
· Apakah pasien menunjukkan gangguan perilaku dan kesulitan menjalankan
aktivitas harian?
9. PERTANYAAN LANJUTAN
• Apakah gejala menetap (> 3bulan) atau sering muncul (1-4 kali perbulan)
• Apakah ada masalah kehidupan tertentu yang sedang membebani pasien?
• Apakah perasaan/emosi/keluhan yang paling menonjol selama 2 minggu
terakhir?
• Apakah ada gangguan pada fungsi harian pasien? (fungsi peran, fungsi sosial
dan fungsi dasar/merawat diri)
22
DEPRESI
Definisi
Gangguan suasana, perasaan atau kondisi emosional yang menetap, memengaruhi seluruh
aspek mental sesesorang. Meliputi gangguan peraasan, pikiran, dan perbuatan.
Depresi yang terganggu ini di bagian Prefrontal Cortex.
Gejala
Mayor: Mood depresi, hilang minat
Tambahan: Penurunan BB/Nafsu makan, gangguan tdiur, gelisah atau menarik diri,
kelelahan, perasaan tidak berguna, sulit ngambil keputusan, ide bunuh diri. Kalo cewe ggn
moodnya lebi cepet diketahui, kalo cowo kita lihat dari performa kerja dia (susah ambil
keputusan, dll)
Depresi Mayor
2 Minggu minimal
4 dari gejala berikut: Nafsu makan turun, BB turun/naik, perubahan tidur, aktivitas, energy,
bersalah, ggn ambil kputusan, akhiri hidup
Tatalaksana
Farmakologi: Antidepresan, SSRI (Sertraline 50 mg 1x1, Fluoxetine 20 mg 1x1), SNRI
(fluoxamine ini jarang karena gada di bpjs), Tetrasiklik, trisiklik, MAOis
Kombinasi antipsikotik dan ssri, Olanzapin + Fluoxetine, Each cap contains olanzapine 6 mg
and fluoxetine 25 mg: 1 cap once daily at night.
23
· Kegagalan tersering akibat penggunaan antidepresan dengan dosis yang terlalu rendah
dan terlalu singkat
· Antidepresan dipertahankan min 6 bulan atau sepanjang episode sebelumnya
· Penghentian antidepresan, dosis ditutunkan bertahap 1-2 minggu
Diagnosis Banding
Gangguang penyesuain, skizofrenia, Ganggian somatisasi
24
MANIA
A. Definisi
Mania adalah peningkatan mood patologis berbeda dengan depresi yang merupakan
penurunan mood patologis.
B. Diagnosis
Diagnosis gangguan afektif Bipolar
Jika ada episode afektif (depresif, manik, atau hipomanik) sebelumnya atau sesudahnya,
maka gangguannya harus diberi kode menurut gangguan afektif bipolar (F3I.-)
C. Klasifikasi
Episode manik terdiri dari 3 tingkatan keparahannya, meliputi
(1) hipomanik,
Contoh gangguan hipomanik yaitu jika wanita sedang jatuh cinta terhadap pria. Perasaan
sangat gembira, bersemangat dalam melakukan segala aktivitas, dan gairah seksual yang
meningkat.
Perbedaan dengan manik ialah Gangguan hipomanik lebih bisa dikontrol daripada manik
karena gejala yang dialami tidak menyimpang dari masyarakat
25
(3) manik tanpa gejala psikotik.
D. Gejala
Ciri ciri episode manik
Episode Mania
a. Periode yang berbeda dari suasana normal yang tidak normal dan terus menerus
meningkat, ekspansif, atau mudah tersinggung dan aktivitas dan energi yang tidak disengaja
dan terus-menerus meningkat, yang berlangsung minimal 1 minggu dan paling banyak,
hampir setiap hari (atau durasi jika perlu dirawat di rumah sakit).
26
b. Selama periode gangguan mood dan peningkatan energi atau aktivitas, tiga (atau lebih)
dari gejala berikut (empat jika mood hanya mudah tersinggung) hadir pada tingkat signifikan
dan merupakan perubahan yang nyata dari perilaku yang biasa:
1. Harga diri meningkat atau berlebihan.
2. Berkurangnya kebutuhan tidur (misalnya terasa beristirahat setelah tidur hanya 3 jam).
3. Lebih banyak bicara dari biasanya atau tekanan untuk terus berbicara.
4. Gagasan flight atau pengalaman subyektif bahwa pikiran sedang berlomba.
5. Distractibility (yaitu perhatian terlalu mudah tertarik ke rangsangan eksternal yang
tidak penting atau tidak relevan), seperti yang dilaporkan atau diamati.
6. Peningkatan aktivitas yang diarahkan pada tujuan (baik secara sosial, di tempat kerja
atau di sekolah, atau seksual) atau agitasi motorik (aktivitas tanpa tujuan).
7. Keterlibatan berlebihan dalam aktivitas yang memiliki potensi konsekuensi
menyakitkan yang tinggi (misalnya, terlibat dalam pembelian eceran yang tidak terbatas,
ketidaksopanan seks, atau investasi bisnis yang bodoh).
c. Gangguan mood cukup parah sehingga menyebabkan kerusakan yang ditandai pada fungsi
sosial atau pekerjaan atau memerlukan rawat inap untuk mencegah bahaya pada diri sendiri
atau orang lain, atau ada ciri-ciri psikotik.
d. Episode ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat (misalnya, penyalah gunaan
obat) atau kondisi medis lainnya.
Catatan: Kriteria a-d merupakan episode mania. Setidaknya satu episode mania
seumur hidup diperlukan untuk diagnosis gangguan bipolar I.
E. Tatalaksana
27
Pengobatan Episode Manik Akut
28
Pemilihan antipsikotik
Berikut ini adalah kriteria untuk pemakaian jangka panjang antipsikotik atipikal pada
gangguan bipolar:
1. Pasien dengan episode kini manik yang berat dengan gejala psikotik
2. Pasien dengan riwayat kekambuhan setelah berhenti memakai antipsikotik atipikal
3. Pasien dengan riwayat dominan episode manik
4. Pasien yang refrakter terhadap pemberian stabilisator mood
5. Siklus cepat
6. Pasien dengan tolerabilitas yang baik terhadap antipsikotik atipikal
KESIMPULAN TATALAKSANA
29
“Gangguan Skizoafektif Tipe Manik” yang mendapatkan psikoterapi, cognitive behavioral
therapy, dan farmakoterapi berupa Carbamazepine 2x200 mg per oral dan Stelazine 2x5 mg
per oral.
Prognosis dari pasien ini sangat tergantung pada diagnosis yang ditegakkan sehingga terapi
yang didapatkan adekuat.
F. Edukasi
Edukasi perlu diberikan pada pasien dan keluarganya terutama mengenai tanda-tanda
kekambuhan atau peningkatan gejala untuk masing-masing episode. Mereka juga perlu
mendapatkan edukasi mengenai tanda-tanda bahaya yang menunjukkan bahwa pasien
membutuhkan rawat inap, misalnya perilaku agresif pada episode manik atau percobaan
bunuh diri pada episode depresi.
Selain itu, dukungan keluarga sangat diperlukan untuk membantu kesembuhan pasien.
30
ANSIETAS/CEMAS MENYELURUH
GEJALA
1. Gelisah atau merasa terperangkap atau terpojok
2. Mudah merasa Lelah
3. Sulit berkonsentrasi/pikiran kosong
4. Mudah marah
5. Otot tegang
6. Gangguan tidur (sulit tertidur/tidur yang gelisah dan tidak puas)
Notes :
- Untuk dewasa, minimal 3 atau lebih dari keenam gejala, muncul hamper setiap
hari selama 6 bulan
- Pada anak-anak hanya perlu satu gejala
TATALAKSANA
Psikoterapi + farmakoterapi + suportif
Psikoterapi : terapi perilaku kognitif / suportif / psikoterapi berorientasi tilikan
Farmakoterapi : Buspiron (5 mg 2-3 x sehari dinaikkan setiap 2-3 hari), benzodiazepine
(alprazolam 0,75-1,5 mg sehari), SSRI (Esitalopram oksalat 10 mg satu kali sehari, sertraline-
kalo sama depresi)
EDUKASI
Terapi pasien dengan gangguan cemas menyeluruh dapat berlangsung berminggu-
minggu sehingga keteraturan dalam menjalani pengobatan menjadi penting. Pasien dan
keluarga perlu dijelaskan bahwa gangguan cemas menyeluruh adalah penyakit kronis yang
walaupun sudah mengalami remisi dengan pengobatan dapat mengalami kekambuhan.
Keluarga juga perlu diedukasi mengenai kemungkinan terjadinya depresi mayor pada
pasien dan tanda-tanda depresi mayor tersebut. Salah satu fokus penting pada depresi mayor
adalah adanya kemungkinan keinginan bahkan percobaan bunuh diri.
DIAGNOSIS BANDING
Penyakit organik, penyalahgunaan obat (amfetamin, kafein), gangguan panik, gangguan
fobik, obsessive compulsive disorder, gangguan depresif berar, gangguan pasca trauma
31
GANGGUAN SOMATISASI
GEJALA
Gejala sensorik
· Anestesia dan perestesia sering ditemuka khususnya pada anggota gerak stocking-
and-glove atau hemianesestesia pada tubuh yang tepat dimulai di gaeis tengah
· Orgn indra spesifik, ketulian, kebutaan dan penglihatan terowongan (tunnel vision)
unilateral atau bilateral
Gejala motorik
· Kelainan pergerakan, (astasia-asbasia), kelemhan dan paralisis
· Tremor ritmikal yang jelas, gerakan koreiform dan gerakan sentak-sentakan
· Jarang terjatuh jika terjatuh tidak mengalami cedera
· Paralisi dan persis, satu, dua atau keempat anggota gerak walaupun distribusi otot
yang terlibat tidak sesuai dengan jalur neural
· Refleks normal, fasikulasi atau atrofi otot (-), kecuali setelah paralisis konversi yang
lama
Gejala kejang
· Kejng semu (pseudoseizure)
· Mengggit lidah,inkontinensia urin, dan cedera setelah terjatuh
· Penigkatan konsenttrasi prolatin pasca kejang
TATALAKSANA
32
DIAGNOSIS BANDING
33
PANIC DISORDER
Merupakan serangan panik akut yang intens diikuti oleh perasaan akan adanya malapetaka
disebut gangguan panik.
Gejala
• Berkeringat
• Gemetar
• Rasa tersedak
• Serealisasi ( rasa tidak nyata) atau depersonalisasi (lepas dari diri sendiri)
Diagnosis Banding
• Gangguan medis
• Gangguan mental
• Fobia sosial dan spesifik
Tatalaksana
Farmakoterapi
• SSRI (sertralin, fluoksetin, dll. diberikan dalam 3-6 bulan/lebih, tergantung kondisi
individu)
• Benzodiazepine
• MAOI
34
Psikoterapi
• Psikoterapi dinamik
Edukasi
Latihan self-care: Rutin berolahraga (setidaknya 30 menit dalam sehari), makan makanan
yang sehat, dan tidur cukup buat mengurangi stres yang bisa memicu munculnya panic
attack.
35