Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Siklus Calvin

Siklus Calvin adalah rangkaian reaksi kimia yang terdapat pada tumbuhan tanpa
memerlukan bantuan cahaya. Reaksi ini juga dinamakan sebagai reaksi gelap.
Akan tetapi, siklus ini bukan berarti prosesnya terjadi dalam kegelapan. Istilah
reaksi gelap tersebut merupakan istilah yang dipakai ketika reaksi tersebut tidak
menggunakan energi dari cahaya. Tentu hal ini sangat berbeda dengan reaksi
gelap yang prosesnya memerlukan bantuan energi cahaya.

Tempat terjadinya siklus Calvin yaitu di stroma yang letaknya ada di dalam
kloropas. Siklus Calvin fotosintesis bekrja dengan mengubah CO2 menjadi gula
tiga karbon. Ketika proses pembuatan gula tiga karbon, siklus tersebut
memerlukan NADPH2 serta memerlukan banyak energi dalam bentuk ATP agar
bisa menambah elektron ketika ingin mengurangi daya. Kemudian, gula akan
diubah menjadi nukleotida, asam amino, serta pati (gula yang lebih lengkap/
kompleks).

Fungsi Siklus Calvin


Sederhananya, siklus Calvin berfungsi untuk membuat gula-gula karbon.
Kemudian gula karbon tersebut akan digunakan untuk membentuk gula yang
lainnya seperti pati, glukosa, dan juga selulosa yang selanjutnya akan
dimanfaatkan oleh tanaman untuk bahan bangunan struktural.

Siklus Calvin akan langsung mengambil molekul karbon dari udara dan juga
langsung mengubahnya menjadi materi tanaman. Inilah yang menjadikan siklus
ini memiliki peranan yang sangat penting bagi eksistensi sebagian besar
ekosistem. Jika tidak ada siklus ini, tanaman tidak akan bisa menyimpan energi
ke dalam bentuk yang bisa dicerna oleh herbivora. Akibatnya, karnivora tidak
dapat mempunyai akses energi yang berasal dari herbivora.

Seperti yang bisa Anda lihat bahwa gambar siklus Calvin di atas merupakan
tahapannya. Informasi seputar bagan siklus Calvin bisa Anda simak penjelasan
di bawah ini.
Peranan Siklus Calvin
Untuk tanaman tingkat tinggi dan juga alga, terjadi mekanisme karboksilasi
primer tunggal. Mekanisme tersebut kemudian menghasilkan sitensis senyawa
karbon yaitu jalur pentosa fosfat. Siklus ini menjadi satu-satunya jalan yang
harus dilewati oleh organisme autotrofik, baik kemosintesis maupun fotosintesis
yang nanti berpotensi akan terjadi penggabungan bahan anorganik di dalam
makhluk hidup.

Produk-produk yang dihasilkan oleh siklus tersebut memiliki manfaat yang besar
bagi biosfer. Hal ini karena ikatan kovalen yang dihasilkan akan
merepresentasikan jumlah energi yang didapat dari cahaya organisme
fotosintesis. Organisme yang termasuk jenis autotrof akan melepaskan sebagian
besar dari energinya tersebut melalui respirasi sel dan glikolisis.

Energi inilah yang nantinya akan berguna untuk mempertahankan pertumbuhan,


perkembangan, dan juga reproduksi. Sebagian besar tanaman nantinya akan
dikonsumsi oleh jenis heterotrof yang tidak bisa mensintesis dirinya sendiri
melainkan hanya bergantung pada autotrof untuk kebutuhan sumber energi.

Tahapan Siklus Calvin


1. Fiksasi Karbon (pengikatan)

Skema siklus Calvin yang pertama dimulai dari fiksasi karbon. CO2 atau
karbondioksida akan diikat ke RuBP atau gula lima karbon sehingga membentuk
2 molekul 3-fosfogliserat (PGA).. RuBP atau ribulosa bifosfat bekerja dengan
bantuan enzim Rubisco Nantinya, proses ini menghasilkan 6 molekul karbon
tidak stabil. Akibatnya, molekul tersebut akan pecah menjadi 6 molekul PGA
yang mempunyai 3 atom karbon.

2. Reduksi (penguraian)

Tahapan siklus Calvin yang kedua dinamakan reduksi. Pada tahapan ini akan
berlangsung proses pengubahan 3-fosfogliserat(PGA) menjadi gliseraldehida 3-
fosfat (DPGA) melalui penambahan gugus fosfat dari ATP. dan nantinya akan
diperlukan pada ATP dan NADPH2. Kemudian ada 6  molekul 3 PGA
(fosfogliserat) yang mempunyai 3 atom karbon yang sebelumnya sudah
terbentuk di fase 1. Mereka masing-masing akan memperoleh fosfat yang
berasal dari ATP sebanyak 6 yang selanjutnya akan membentuk
1,3difosfogliserat atau PGAP berjumlah 6 molekul.

NADPH inilah yang nanti akan mereduksi 6 molekul 1,3 PGAP sehingga akan
terjadi pelepasan 1 fosfat yang akan menghasilkan PGAL yaitu gliseraldehid 3
fosfat berjumlah 6 molekul.

3. Regenerasi (penyusunan ulang/penambahan)

Tahapan ketiga yaitu regenerasi (penyusunan ulang/penambahan). Tahapan ini


berasal dari 6 molekul 3 PGAL yang telah didapatkan dari fase reduksi. Setelah
itu akan diambil 5 molekul untuk digunakan dalam regenerasi 1,5 RuBP atau
biphosphate yang akan membentuk 3 molekul RuBP yang didapatkan melalui
fosfat dari ATP untuk fiksasi karbondioksida serta 1 molekul yang digunakan
sebagai bahan baku dalam pembuatan glukosa.

Melalui 3 molekul CO2 inilah akan dihasilkan 1 molekul gliseraldehida 3-fosfat. Di


dalam melakukan sintesis, setiap molekul gliseraldehida 3-fosfat memerlukan 6
molekul NAPDH2 dan 9 molekul ATP. Dalam melakukan regenerasi ATP dan
NAPDH2, siklus Calvin memerlukan bantuan reaksi terang.

Hasil Siklus Calvin


Informasi lainnya yang tidak kalah penting adalah berkaitan dengan hasil siklus
Calvin. Selengkapnya silakan simak penjelasan di bawah ini.

 Setiap putaran yang terjadi pada siklus ini akan memperbaiki satu molekul
karbon. Molekul karbon inilah yang nanti akan digunakan sebagai pembuat
gula
 Setidaknya ada tiga putaran siklus Calvin untuk bisa membuat satu
molekul dari gliseraldehida-3 fosfat
 Setelah berlangsung enam putaran, maka akan membentuk dua molekul
gliseraldehida-3 fosfat yang nantinya akan digabungkan dalam
membentuk molekul glukosa

Perlu Anda ingat bahwa setiap putaran pada siklus ini menggunakan 2 NADPH
dan 3 ATP di alam proses penambahan elektron ke asam 3-fosfogliserat untuk
dapat memperoleh gliseraldehida-3 fosfat. Ada juga regenrasi RuBP yang
membuatnya bisa menerima atom karbon baru yang berasal dari karbondioksida
dari udara. Dengan kata lain, untuk dapat menghasilkan 1 molekul glukosa
diperlukan 12 NADPH dan 18 ATP.

Anda mungkin juga menyukai