Anda di halaman 1dari 11

BAB II

ANALISIS DAN PERANCANGAN

2.1. Register Geser (shift register)

Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti

fungsional yang banyak digunakan dalam sistem digital. Register geser

pada dasarnya merupakan kumpulan flip-flop yang dirangkai secara seri,

sehingga setiap bit yang disimpan dikeluaran Q digeser ke flip-flop

berikutnya. Pergeseran bit ini terjadi pada setiap pulsa clock. Pulsa-pulsa

clock tersebut dikirim kesemua flip-flop dalam register, sehingga

operasinya berjalan secara sinkron.

Kegunaan register geser adalah untuk :

1. Penimbunan sementara.

2. Menggeser data ke kiri atau ke kanan.

3. Mengubah data yang berjajar menjadi berderet, atau mengubah

data berderet menjadi data berjajar.

2.2. Register Geser Universal

Register geser universal merupakan kelas komponen yang sangat

penting dalam semua tipe rangkaian digital. Register geser tipe ini

merupakan suatu register geser 4-bit yang memiliki masukan serial dan

paralel, dengan keluaran paralel, dan mode kontrol untuk mengendalikan

1
2
2

operasi pergeseran. Register ini dapat bekerja pada beberapa

mode kerja tergantung pengaturan mode kontrol dan input serial atau

paralel yang diberikan. Rangkaian register geser universal dapat dilihat

pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Rangkaian Register Geser Universal.

Adapun mode operasi yang terdapat dalam register geser

universal ini antara lain:

1. Serial In Serial Out (SISO)

2. Serial In Paralel Out (SIPO)

3. Paralel In Parale Out (PIPO)

4. Paralel In Serial Out (PISO)

2.2.1. Register Geser Serial In Serial Out (SISO)

Pada register serial in serial out, jalur masuk data berjumlah satu

dan jalur keluarannya juga berjumlah satu. Pada register jenis ini data

mengalami pergeseran. Gambar 2.2 menunjukan diagram logika register

SISO menggunakan flip-flop D. Dari gambar ini terlihat flip-flop pertama


3
3

menerima masukan dari input, sedangkan flip-flop kedua menerima

masukan dari flip-flop pertama, dan seterusnya.

Gambar 2.2 Rangkaian Register Serial In Serial Out

2.2.2. Register Geser Serial In Paralel Out (SIPO)

Register tipe ini mempunyai satu saluran masukan dan saluran

keluaran sejumlah flip-flop penyusunnya. Pada gambar 2.3 terlihat bahwa

data masuk satu-persatu secara serial dan dikeluarkan secara serentak.

Pengeluaran data dikendalikan oleh sebuah sinyal kontrol. Selama sinyal

kontrol tidak diberikan, data akan tetap tersimpan dalam register.

Gambar 2.3 Rangkaian Register Serial In Paralel Out


4
4

2.2.3. Register Geser Paralel In Paralel Out (PIPO)

Register geser PIPO diperlihatkan pada gambar 2.4. Pada cara

ini semua bagian register atau masing-masing flip-flop diisi pada saat

yang bersamaaan atau keluaran masing-masing flip-flop akan merespon

sesuai data pada saat yang sama setelah diberikan sinyal input kontrol.

Gambar 2.4 Rangkaian Register PIPO

2.2.4. Register Geser Paralel In Serial Out (PISO)

Register paralel in serial diperlihatkan pada gambar 2.5 Register

ini mempunyai jalur masukan sesuai dengan jumlah flip-flop penyusunnya,

dan hanya mempunyai satu jalur keluaran. Pada tipe ini data masuk

kedalam register secara serentak dengan dikendalikan sinyal kontrol,

sedangkan data keluar satu-persatu secara serial.

Gambar 2.5 Rangkaian Register Paralel In Serial Out


5
5

2.3. Struktur IC Register Geser Universal 74194

IC74194 merupakan register geser yang sangat universal karena

dapat dipakai secara luas, meliputi masukan serial atau paralel, keluaran

serial atau paralel, dan dapat bekerja sebagai register geser kanan atau

kiri, menahan data, ataupun menghapus data (Reset atau Clear )

Register ini mempunyai empat mode operasi yang berbeda yaitu:

 Beban paralel (seluruh sisi)

 Geser kanan (arah QA menuju QD)

 Geser kiri (arah QD menuju QA)

 Detak terhalang (tidak mengerjakan sesuatu)

Konfigurasi pin dari IC 74194 dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Konfigurasi Pin IC SN74LS194


6
6

Tabel 2.1 Tabel Kebenaran IC 74194

Mode Input Output

Operasi
Cl MR S1 S0 DS DSL Pn Q0 Q1 Q2 Q3

k R
Reset X L X X X X X L L L L

Hold H l l X X X q0 q1 q2 q3

Geser Kiri H h l X l X q1 q2 q3 L
H h l X h X q1 q2 q3 H
Geser H l h l X X L q0 q1 q2

Kanan H l h h X X H q0 q1 q2
Paralel H h h X X Pn P0 P1 P2 P3

Keterangan:

H adalah tegangan logika tinggi (HIGH) atau level tegangan tinggi.

Sedangkan h adalah keadaan tinggi (HIGH) atau suatu level tinggi, yang

terjadi pada waktu peralihan dari keadaan rendah menuju keadaan tinggi,

atau disebut tepi naik dari sinyal pendetak (Clock ).

L adalah tegangan logika rendah (LOW) atau level tegangan tinggi.

Sedangkan l adalah keadaan tegangan rendah suatu level rendah, yang

terjadi pada waktu peralihan dari keadaan tinggi ke rendah, atau disebut

tepi turun dari sinyal pendetak (Clock ).

pn (qn) huruf kecil menunjukan keadaan masukan (keluaran) sesaat

sebelum peralihan sinyal pendetak dari rendah ke tinggi yang ditentukan

oleh sinyal kendali S0 dan S1.


7
7

X = jangan dihiraukan.

Dari tabel 2.1 diatas dapat dilihat bahwa, jika masukan sinyal

kendali reset diberi pulsa 0 atau dalam keadaan LOW maka apapun

masukan register dan apapun keadaan keluaran QA sampai QD akan

menjadi 0. Sinyal kendali reset bekerja secara asinkron dengan sinyal

pendetak (clock), artinya waktu sinyal reset aktif tinggi langsung

ditanggapi oleh register tanpa memperhatikan keadaan sinyal

pendetak.

2.4. Diagram Sistem

Perangkat keras yang dihasilkan berupa modul pembelajaran agar

pengguna dapat memahami prinsip kerja dari operasi pergesaran data

mengunakan IC register geser universal (register geser dua arah). Blok

diagram modul perangkat keras dapat dilihat pada gambar 2.7


8
8

Mode Kontrol Master Reset


(S0,S1) (Clear)

Data Seri Geser Kiri Data seri Geser Kanan

Shift
Register
Masukan Paralel 74194 Keluaran Paralel
(PA-PD) (Q0-Q3)

Sumber Detak

Sumber Arus

Gambar 2.7 Diagram Sistem

2.5. Blok Masukan

Blok input ini merupakan blok untuk memberikan masukan data

kepada IC. Logika yang diberikan kepada IC yaitu logika 1 atau logika 0.

Jika saklar berada pada posisi kaki 3 maka masukan akan mendapat

logika tinggi sehingga keluarannya V0 akan rendah. Sebaliknya jika saklar

pada posisi kaki 2 maka masukannya akan rendah sehingga keluarannya

tinggi maka input akan disimpan IC dan akan ditampilkan pada LED yang

digunakan sebagai indikator. Gambar rangkaian blok input dapat dilihat

pada gambar 2.8


9
9

A B C D S0 S1 D S R D SL C LR

R 1 R 2 R 3 R 4 R 5 R 6 R 7 R 8 R 9
560 560 560 560 560 560 560 560 560
O hm O hm O hm O hm O hm O hm O hm O hm O hm
2

2
SW 1 SW 2 SW 3 SW 4 SW 5 SW 6 SW 7 SW 8 SW 10
3

1
VC C G N D

Gambar 2.8 Rangkaian Blok Input

2.6. Blok Register Geser 74194

Pada blok pengolah data register geser terhubung dengan jalur

input, output, clock, dan mode control. Blok ini berfungsi sebagai pengolah

data masukan, baik masukan paralel maupun masukan seri.

Blok pengolah data atau Register geser ini memiliki 10 pin

masukan yang terdiri dari:

 Sinyal pendetak (clock )

 Sinyal kendali reset atau Clear

 2 buah sinyal kendali mode operasi pergeseran kanan dan kiri

secara paralel (S1 dan S0)

 2 buah sinyal kendali mode operasi pergeseran kanan dan kiri

secara serial (DSR dan DSL)

 Masukan data selebar 4-bit (P0 sampai P3)


10
10

Pada blok in keluarannya berupa 4 bit data parallel yang dihubungkan

dengan LED sebagai penampil data biner

+5V

C LR Q A
U 2 Q B
D S R 74LS 194_0
1 1 6 Q C
A C LR V C C 1 5
2 Q A 1 4 Q D
B 3 S R Q B 1 3
4 A Q C 1 2
C 5 B Q D
6 C 11
D D C LK C lo c k
7 10
D S L S L S 1 S 1
8 9
G N D S 0 S 0

-5 V

Gambar 2.9 Blok Register Geser

2.7. Blok Keluaran (Output )

Blok indikator ataupun blok keluaran dari register geser berupa 4

buah LED yang terhubung kekaki keluaran IC register geser. Pada blok

penampil ini kaki anoda dari 4 buah LED dihubungkan dengan resistor

330 Ohm. Sedangkan kaki katoda diberi ground. Resistor digunakan

sebagai penghambat atau penahan tegangan agar LED tidak kelebihan

tegangan yang dapat menyebabkan kerusakkan pada LED. Rangkaian

lengkap blok keluaran dapat dilihat pada gambar 2.10


11
11

GND
LED LED LED LED

R1 R2 R3 R4

QA QB QC QD

Gambar 2.10 Rangkaian Blok Keluaran.

2.8. Blok Reset

Blok reset berguna untuk menghapus logika data yang tersimpan

pada memori IC, hal ini dilakukan apabila kita ingin memasukan data

baru.

Anda mungkin juga menyukai