Anda di halaman 1dari 24

HA LAPORAN MODUL PRAKTIKUM

TEKNIK DIGITAL PVTO6308


MODUL 6 REGISTER

Nama : Ilham Adi Ramadhan


NIM : 40040321650017
Kelas : Ganjil (A)
Dosen Pengampu : Dhani Nur Indra Syamputra, S.Si., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Register merupakan suatu ilmu dalam elektronika digital yang


diaplikasikan dalam banyak pirant-piranti elektronika yang ada saat ini. Hampir
semua komponen elektronika menerapkan dasar ini seperti, handphone, televisi,
rice cooker, dan masih banyak lainnya. Dalam piranti elektornika, register
berfungsi sebagai penyimpan dan transfer data dari register satu ke register
lainnya. Karenanya pentingnya fungsi register, maka praktikum ini bertujuan
untuk memperdalam konsep register geser SISO (Serial Input Serial Output),
SIPO (Serial Input Pararel Output), PIPO (Pararel Input Pararel Output), dan
PISO (Pararel Input Serial Output).

1.2.Tujuan

1. Menyusun dan memahami cara kerja register geser.


2. Mempelajari beberapa jenis register geser.
3. Menerapkan register SISO, PISO, SIPO dan PIPO dalam rangkaian
elektronika digital.
1.3.Dasar Teori

Register merupakan komponen elektronika digital yang berfungsi untuk


menyimpan secara sementara sekumpulan bit. Bit data yang dioperasikan
dalam sistem digital kadang-kadang perlu disimpan, dipindahkan, atau digeser ke
kiri atau ke kanan satu posisi atau lebih. Register geser dapat menangani
perpindahan bit data paralel dan serial, serta dapat digunakan untuk
mengonversi dari paralel ke serial dan serial ke paralel. Sebuah flip-flop (FF)
dapat menyimpan (store) atau mengingat (memory) atau mencatat (register) data 1
bit. Jika ada n buah FF tentu saja dapat menyimpan data n bit. Dengan kata lain
sederet FF dalam konfigurasi tertentu merupakan register yang kepadanya dapat
dituliskan (write) suatu data atau dari register itu dapat dibaca (read) data yang
tersimpan sebelumnya.iiPekerjaan menulis, mengingat, dan menggeser data dapat
dipikirkan pada kalkulator. Untuk memasukkan bilangan 45, pertama menekan
tombol (tut) 4 dan segera dilepaskan. Angka 4 muncul pada tampilan kalkulator.
Berikutnya menekan tombol 5 dan segera dilepaskan. Tampak bahwa angka 4 tidak
hilang (memory) tetapi tergeser ke kiri satu posisi dan bilangan 45 segera muncul
pada tampilan. Dalam proses operasi bilangan yang angka-angkanya dimasukkan
menurut urutan tertentu, maka sebelum dioperasikan angka itu harus dicatat
(disimpan) lebih dahulu.iiMisalnya dilakukan operasi penjumlahan 2 dan 7. Mula-
mula dimasukkan 2, kemudian tekan tombol operasi penjumlahan (+). Angka 2 ini
harus 104 disimpan (dicatat) agar nantinyaidapat diproses bersama angka 7 yang
dimasukkan kemudian.kKedua ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa register
memiliki ingatan (angka atau angka-angka muncul meskipun penekanan tombol
dilepaskan), dapat dikenakan pergeseran (shift), dan dapat mencatat atau
menyimpan data. Data tersebut ditampung atau disimpan dalam sekelompok flip-
flop yang disebut register.kk

Operasi yang paling sering dilakukan kepada data yang disimpan di dalam
register adalah operasi pergeseran (shift) atau pemindahan (transfer). Hal ini
mencakup pemindahan data dari satu FF ke FF lainkmaupun dari satu register ke
register lain. Gambar 10.13 menunjukkan pemindahan data dari satu register (misal
register X) ke register lain (misal register Y) yang masing-masing
registerktersusun dari FF-D.

Gambar 1. Pemindahan antar data Register

Dengan mengenakan pulsa transfer, nilai yang tersimpan paxa Xo dipindahkan ke


Yo, X₁ ke Y₁, dan X2 ke Y2. Pemindahan data dari register X ke register Y tersebut
merupakan pemindahan secara sinkron, karena nilai dari Xo, X₁ dan X₂ dipindahkan
secara bersamaan (paralel) berturut-turut ke dalam Yo, Y1 dan Y2. Jika isi register
X dipindahkan ke register Y bit demi bit, maka pemindahan semacam ini disebut
sebagai pemindahan secara serial. Gambar 2. menunjukkan dua register masing-
masing 3 bit yang dihubungkan sedemikian hingga isi register X dipindahkan
(digeser) secara serial ke dalam register Y. Jenis FF yang digunakan adalah FF-D
karena memerlukan persambungan yang lebih sedikit dari pada FF-JK.

Gambar 2. Pemindahan data Register secara serial

Tampak bahwa FF terakhir (Xo) dari register X dihubungkan dengan masukan FF


pertama dari register Y. Ketika pulsa geser dikenakan, maka akan terjadi
pemindahan data dengan arah sebagai berikut:

X2 X1 Xo➡ Y₂→ Y1→ Yo.

Keadaan X2 akan ditentukan oleh masukan D-nya. Sebagai gambaran sebelum


dikenakan satu pulsa geser misalkan register X berisi 101, yakni X₂ = 1, X₁ = 0, X₁
= 1 dan register Y dalam keadaan 000. Tabel berikut menunjukkan cara perubahan
setiap FF ketika dikenakan tiga pulsa geser.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa sebelum pulsa geser dikenakan
setiap masukan FF (D) mengambil harga yang telah tersimpan dalam keluaran FF
di sebelah kirinya. Dari tabel di atas dapat dikemukakan secara umum bahwa untuk
memindahkan semua bit (data) dari register X yang terdiri dari N bit seluruhnya ke
register Y secara serial memerlukan N pulsa geser. Pada pemindahan data secara
paralel, semua bit (data) dipindahkan secara bersamaan mengikuti satu pulsa geser,
tidak bergantung banyak bit yang dipindahkan. Dengan membandingkan kedua
cara pemindahan data tersebut tampak bahwa pemindahan data secara paralel lebih
cepat dari pada pemindahan data yang sama apabila dilakukan secara serial. Namun
demikian, pemindahan secara paralel memelukan lebih banyak persambungan dari
pada cara serial. Kedua perbedaan tersebut akan lebih nyata untuk sejumlah besar
bit data dan untuk pemindahan jarak jauh yang memerlukan persambungan yang
lebih panjang. Jadi pemindahan secara paralel lebih cepat dan pemindahan secara
serial lebih sederhana.

Jenis register dapat pula diklasifikasikan berdasarkan cara data masuk ke


dalam suatu register untuk disimpan dan cara data dikeluarkan dari register tersebut.
Untuk memasukkan dan mengeluarkan data masing-masing dapat dilakukan secara
serial atau paralel. Cara serial berarti data dimasukkan atau dikeluarkan ke atau dari
register secara beruntun bit demi bit. Sedangkan cara paralel berarti data yang
terdiri dari beberapa bit dimasukkan atau dikeluarkan ke atau dari register secara
serempak. Berdasarkan hal itu maka dikenal 4 jenis register, yaitu (1) Serial In
Serial Out (SISO), (2) Serial In Paralel Out (SIPO), (3) Paralel In Serial Out (PISO),
dan (4) Paralel In Paralel Out (PIPO). Salah satu rangkaian sederhana dari setiap
jenis register itu tampak pada gambar berikut.

1. Serial in serial out (SISO)


Shift Register SISO ( Serial Input Serial Output) Shift Register SISO
adalah register geser dengan masukan dan keluaran secara seri. Shift
Register ini dapat dibagi menjadi 2 kelompok jika dilihat dari arah
pergeserannya yaitu, register geser kanan dan register geser kiri.
Gabungan dari keduanya disebut dengan shift control register. Dalam
shift control register terdapat bit SC (serial control) yang beguna untuk
pemilihan jenis pergeseran. Jika SC berlogika 0, register geser kanan
diterapkan pada rangkaian register, namun jika berlogika 1 maka register
geser kiri diterapkan pada rangkaian register.

Gambar 3. Rangkain SISO


2. Parallel in parallel out (PIPO)
Shift Register PIPO adalah register geser yang memiliki masukan
dan keluaran dalam bentuk pararel. Dalam register ini terdapat reset yang
berguna untuk membuat output register berlogika 0 sebelum mendapat
input pararel.

Gambar 4. Rangkaian PIPO

3. Serial Shift Register SIPO


Serial Shift Register SIPO adalah register geser yang memiliki
masukan dalam bentuk serial dan keluaran dalam bentuk pararel. Dalam
register geser SIPO terdapat port atau parameter read out. Read out ini
berguna untuk pengambilan data dalam bentuk pararel. Jika read out
berlogika 0, maka output dari register ini adalah berlogika 0 semua,
namun jika read out berlogika 1 maka output register ini adalah sama
dengan data pada flip flop dalam register. l in parallel out (SIPO)
Gambar 5. Rangkaian SIPO
4. Parallel in serial out (PISO)
Shift Register PISO adalah register geser yang memiliki masukan
dalam bentuk pararel dan keluaran dalam bentuk serial.

Gambar 6. Rangkaian PISO


BAB II
DATA HASIL PERCOBAAN

1. Simulasi Proteus

1. Serial in Serial out (SISO)

Gambar 2.1 Percobaan proteus Serial in Serial out (SISO)

Tabel 2.1 Data hasil Serial in Serial out (SISO)


Clock Data Q0 Q1 Q2 Q3
1 1 0 0 0
0 0 1 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 1

1 1 0 0 0
1 1 1 0 0
0 0 1 1 0
1 1 0 1 1
2. Serial in Paralel out (SIPO)

Gambar 2.2 Percobaan proteus Serial in Paralel out (SIPO)

Tabel 2.2 Data hasil Serial in Paralel out (SIPO)


OE Clock Data Q0 Q1 Q2 Q3
0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0

1 1 0 0 0 1
1 0 0 0 1 0
1 1 0 1 0 1
1 0 1 0 1 0
3. Paralel in Paralel out (PIPO)

Gambar 2.3 Percobaan poteus Paralel in Paralel out (PIPO)

Tabel 2.3 Data hasil Paralel in Paralel out (PIPO)


Clock D0 D1 D2 D3 Q0 Q1 Q2 Q3
1 0 1 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 0 0 1 1 0 0
0 0 0 1 0 0 0 1
0 1 0 1 0 1 0 1
4. Paralel in Serial out (PISO)

Gambar 2.4 Percobaan poteus Paralel in Serial out (PISO)

Tabel 2.4 Data hasil Paralel in Serial out (PISO)


S/ Clock D0 D1 D2 D3 Q0 Q1 Q2 Q3
Load
0 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 0 1 0 1
1 0 1 1 0 0 0 1 1
1 1 0 1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 0 0 0 1 1 0
1 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 0 1 0
2. Simulasi Alat / Thinkercad
a. Serial in Serial out (SISO)

Gambar 2.5. Rangkaian SISO

Tabel 2.5 Data hasil Serial in Serial out (SISO)


Clock Data Q0 Q1 Q2 Q3
1 1 0 0 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
1 1 1 1 1

0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
b. Paralel in Paralel out (PIPO)

Gambar 2.6. rangkaian PIPO

Tabel 2.6 Data hasil Paralel in Paralel out (PIPO)


Clock D0 D1 D2 D3 Q0 Q1 Q2 Q3
1 0 1 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 0 0 1 1 0 0
0 0 0 1 0 0 0 1
0 1 0 1 0 1 0 1
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Langkah Percobaan


3.1.1. Register Serial In Serial Out (SISO)
1) Buat rangkaian seperti pada Gambar 3.1 pada project board.

Gambar 3.1 Rangkaian register Serial in Serial out (SISO)


2) Beri data masukan pada gerbang In, misalkan 1001 secara berurutan
3) Berikan pulsa pada clock
4) Amati perubahan LED Q1, Q2, Q3, Out
5) Isilah data kondisi keluaran pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data hasil pengamatan rangkaian SISO
Input Output

In Clock ke- Q1 Q2 Q3 Out


1 1

0 2

0 3

1 4

0 5

1 6

1 7

1 8

0 9
3.1.2. Register Serial In Paralel Out (SIPO)

1) Buat rangkaian seperti pada Gambar 3.2 pada project board.

Gambar 3.2 Rangkaian register Serial in Paralel out (SIPO)


2) Beri data masukan pada gerbang In, misalkan 1001, dengan memberikan
pulsa clock sebanyak 4 kali
3) Ubah Output Enable (OE) dari 0 ke 1
4) Amati perubahan LED O1, O2, O3, O4
5) Isilah data kondisi keluaran pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Data hasil pengamatan rangkaian SIPO
Input Output
(OE=1)

I1I2I3I4 Clock ke- O1O2O3O4


0000 1234

0001 1234

0110 1234

0111 1234

1010 1234

1110 1234

1111 1234
3.1.3. Register Paralel In Serial Out (PISO)

1) Buat rangkaian seperti pada Gambar 3.3 pada project board.

Gambar 3.3 Rangkaian register Paralel in Serial out (PISO)


2) Beri data masukan pada gerbang I1,I2, I3,I4, misalkan
1001
3) Ubah Output Enable (OE) dari 0 ke 1 4) Berikan
pulsa pada clock.
5) Amati perubahan LED O1, O2, O3, O4
6) Isilah data kondisi keluaran pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Data hasil pengamatan rangkaian PISO
Input Output
(OE=1) Saat clock

I1I2I3I4 1 2 3 4
0000

0001

0010
0101

0110

0111

1010

1110

1111
3.1.4. .Register Paralel In Paralel Out (PIPO)

1) Buat rangkaian seperti pada Gambar 3.4 pada project board.

Gambar 3.4 Rangkaian register Paralel In Paralel Out (PIPO)


2) Beri data masukan pada gerbang I1,I2, I3,I4, misalkan
1001
3) Ubah Output Enable (OE) dari 0 ke 1 4) Berikan
pulsa pada clock.
5) Amati perubahan LED O1, O2, O3, O4
6) Isilah data kondisi keluaran pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Data hasil pengamatan rangkaian PIPO
Input Output
I1I2I3I4 Clock ke- O1O2O3O4
0000 1

0001 2

0010 3

0101 4

0110 5
0111 6

1010 7

1110 8

1111 9

3.2. Pembahasan Hasil


1. Register Serial In Serial Out (SISO)
Pada percobaan pertama yaitu membuat rangkaian SISO dengan ic
7474 dan gerbang not dengan percobaan dilakukan 8 kali di dapatkan hasil
seperti tabel 3.1. dari tabel tersebut bisa di Tarik analisis bahwa jika input data
pertama di beri nilai 1 maka Q0 akan bernilai 1 dan Q1, Q2, Q3 akan bernilai
0. Kemudian data ke 2 di beri nilai 1 dan menghasilkan Q0 dan Q1 bernilai 1
dan Q2 dan Q3 bernilai 0, lalu Ketika data di beri input 1 lagi dan
menghasilkan nilai Q0,Q1,Q2 akan bernilai 1 dan Q3 bernilai 0, dari
percobaan tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa pola dari rangkaian
SISO adalah setiap data dari input data akan bergeser ke output 1 persatu
sehingga setiap kamar dari masing masing output terisi dari data yang di
inputkan.
Rangkaian register SISO (Single Input Single Output) adalah
rangkaian yang hanya memiliki satu input dan satu output. Rangkaian ini dapat
diimplementasikan dengan menggunakan gerbang logika seperti AND, OR,
NOT, NAND, NOR, dan XOR. Cara kerja rangkaian register SISO adalah
sinyal input diterima oleh register SISO melalui inputnya, sinyal input tersebut
diolah oleh gerbang logika yang telah ditentukan, seperti AND, OR, atau
NOT, setelah sinyal input tersebut diolah, maka akan dihasilkan sinyal output
yang sesuai dengan aturan logika yang telah ditetapkan, sinyal output tersebut
diteruskan ke output register SISO, sinyal output tersebut dapat digunakan
untuk mengontrol aktuator atau perangkat lain sesuai dengan kebutuhan.
2. Register Paralel In Paralel Out (PIPO)
Pada percobaan kedua yaitu membuat rangkaian PIPO dengan ic 7474
dan gerbang not dengan input clock menjadi satu tapi input data nya terpisah
masing masing tiap IC, pada percobaan ini di lakukan 8 kali dengan input data
yang berbeda beda. Dari data percobaan dapat ditarik analisis bahwa jika input
D0,D2,D3 di beri nilai 1 dan D1 di beri nilai 0 maka output yang dihasikan
adalah Q0,Q2,Q3 bernilai 1 dan Q1 bernilai 0, kemudian jika nilai inputnya
D0 dan D3 di beri 0 lalu D1,D2 di beri 1 maka nilai outputnya Q0 dan Q3
bernilai 0 dan nilai outputnya Q1 dan Q2 bernilai 1, begitupun seterusnya nilai
dari input masukanya akan sama dengan nilai keluaran outpunya setelah di
clock,
Rangkaian register PIPO (Parallel Input Parallel Output) adalah
rangkaian yang memiliki beberapa input dan beberapa output. Rangkaian ini
dapat diimplementasikan dengan menggunakan gerbang logika seperti AND,
OR, NOT, NAND, NOR, dan XOR, serta gerbang logika tambahan seperti
Multiplexer (MUX) dan Demultiplexer (DEMUX). Cara kerja rangkaian
register PIPO adalah sinyal-sinyal input diterima oleh register PIPO melalui
input-inputnya, sinyal-sinyal input tersebut diolah oleh gerbang logika yang
telah ditentukan, seperti AND, OR, atau NOT, setelah sinyal-sinyal input
tersebut diolah, maka akan dihasilkan sinyal-sinyal output yang sesuai dengan
aturan logika yang telah ditetapkan, sinyal-sinyal output tersebut diteruskan
ke output-output register PIPO, sinyal-sinyal output tersebut dapat digunakan
untuk mengontrol beberapa aktuator atau perangkat lain sesuai dengan
kebutuhan.
3.3. Tugas
1. Timing diagram
SISO

clk

Q0

Q1

Q2

Q3

PIPO

CLK

D0

D1

D2

D3

Q0

Q1

Q2

Q3

2. Perbedaan, kelebihan, kekurangan masing-masing jenis register


A. Register SISO (Single Input Single Output)
- Perbedaan: Memiliki satu input dan satu output saja.
- Kelebihan: Dapat digunakan untuk menyimpan atau mengolah data yang
hanya terdiri dari satu bit saja.
- Kekurangan: Tidak dapat digunakan untuk menyimpan atau mengolah
data yang terdiri dari lebih dari satu bit.
B. Register SIPO (Single Input Parallel Output)
- Perbedaan: Memiliki satu input dan beberapa output.
- Kelebihan: Dapat digunakan untuk menyimpan atau mengolah data yang
terdiri dari beberapa bit.
- Kekurangan: Tidak dapat digunakan untuk mengolah data yang hanya
terdiri dari satu bit saja.
C. Register PIPO (Parallel Input Parallel Output)
- Perbedaan: Memiliki beberapa input dan beberapa output.
- Kelebihan: Dapat digunakan untuk menyimpan atau mengolah data yang
terdiri dari beberapa bit.
- Kekurangan: Membutuhkan lebih banyak komponen untuk
implementasinya.
D. Register PISO (Parallel Input Single Output)
- Perbedaan: Memiliki beberapa input dan satu output saja.
- Kelebihan: Dapat digunakan untuk menyimpan atau mengolah data yang
terdiri dari beberapa bit.
- Kekurangan: Tidak dapat digunakan untuk mengolah data yang hanya
terdiri dari satu bit saja.

Semua jenis register tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan


masing-masing, tergantung pada kebutuhan aplikasi yang akan dibuat. Register
SISO dan SIPO cocok digunakan untuk aplikasi yang hanya membutuhkan satu
bit atau beberapa bit data, sedangkan register PIPO dan PISO cocok digunakan
untuk aplikasi yang membutuhkan beberapa bit data.

3.4 Kesesuaian hasil dengan teori

Dari data hasil percobaan dan dasar teori yang dicantumkan didapati hasil
yang sesuai mulai dari tabel kebenaran dari rangkaian SISO (Serial Input Serial
Output), SIPO (Serial Input Pararel Output), PIPO (Pararel Input Pararel
Output), dan PISO (Pararel Input Serial Output).
BAB IV

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan dari percobaan dan analisis shift register SISO, PIPO,
PISO, dan SIPO bahwa shift register adalah sebuah komponen digital yang
berfungsi untuk untuk menyimpan secara sementara sekumpulan bit data yang
dioperasikan dalam sistem digital yang perlu disimpan, dipindahkan, atau digeser
ke kiri atau ke kanan satu posisi atau lebih serta mengalirkan data secara
sequential (berurutan) melalui sebuah sirkuit digital. Keempat jenis shift register
tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, yaitu:

1. Shift register SISO (Serial In Serial Out) berfungsi untuk mengalirkan data
secara serial masuk ke dalam register, kemudian mengeluarkannya kembali
secara serial.
2. Shift register PIPO (Parallel In Parallel Out) berfungsi untuk mengalirkan data
secara paralel masuk ke dalam register, kemudian mengeluarkannya kembali
secara paralel.
3. Shift register PISO (Parallel In Serial Out) berfungsi untuk mengalirkan data
secara paralel masuk ke dalam register, kemudian mengeluarkannya secara
serial.
4. Shift register SIPO (Serial In Parallel Out) berfungsi untuk mengalirkan data
secara serial masuk ke dalam register, kemudian mengeluarkannya secara
paralel.
DAFTAR PUSTAKA

Putra Prasetya, Eka. 2020."Laporan Praktikum Sistem Digital Register".Fakultas


Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia.

Fauziyah, Luluk."Register (Pencatat)".Universitas Negeri Yogyakarta.

Sumarna ., 2000, Elektronika Digital, FMIPA, UNY : Yogyakarta.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai