Anda di halaman 1dari 296

Biologi Kelas XI

i
Biologi
untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
Penulis : Endah Sulistyowati, Wigati Hadi Omegawati, Teo Sukoco,
Siti Nur Hidayah
Penyunting/Editor : Dyah Cipta Ningsih, Rumiyati
Perancang Desain Kover : Zein Mustaghfir, Rahmat Isnaini
Pembuat Kover : Rahmat Isnaini
Penata Tata Letak/Layouter : Agus Suyono, C. Sutarni, Eny Retnoningsih, Heru Suhartono,
Retno Bintari, Titik Setyawati
Ilustrator/Juru Gambar : Arif Nursahid, Galih Wahyu Suseno, Jarot Raharjo,
Sumartono
Pemeriksa dan Pengoreksi Tata Letak : Budi Waluyo, Rahmat Isnaini, Budi Santosa
Sumber Foto Kover : http://www.stephsnature.com
Pengoreksi Ketikan : Sawitri
Pengendali Mutu : Wigati Hadi Omegawati
Penanggung Jawab Produksi : Sriyono

© Hak cipta dilindungi undang-undang, 2014 pada Endah Sulistyowati, Wigati Hadi Omegawati, Teo
Sukoco, Siti Nur Hidayah dan hak penerbitan pada PT Intan Pariwara, Anggota IKAPI Nomor 016/
JTE/79, Nomor Kode Penerbitan: IP/190/2014.
Dilarang mencetak ulang, menyimpan dalam sistem retrival, atau memindahkan dalam bentuk apa
pun dan dengan cara bagaimanapun, elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman, dan sebagainya, tanpa
izin tertulis dari penerbit. Kode file: IP3_BIO11_TXT14.

PT Intan Pariwara

Jalan Ki Hajar Dewantara, Kotak Pos 111, Klaten 57438, Indonesia,


Telp. (0272) 322441, Fax (0272) 322607, e-mail: intan@intanpariwara.co.id
Layanan Konsumen: 0272 - 310 - 1515, e-mail: cs@intanpariwara.co.id

Perpustakaan Nasional RI–Katalog dalam Terbitan (KDT)


Endah Sulistyowati
Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam/ Endah Sulistyowati,
Wigati Hadi Omegawati, Teo Sukoco, Siti Nur Hidayah; Editor, Dyah Cipta Ningsih, Rumiyati.–Klaten: PT
Intan Pariwara, 2014.
x + 286 hlm; 17,6 X 25 cm.
ISBN: 978-979-28-1560-3 (no. jil. lengkap)
ISBN: 978-979-28-1562-7 (jil. 2)
1. Biologi–Studi dan Pengajaran.
I. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
II. Endah Sulistyowati, Wigati Hadi Omegawati, Teo Sukoco, Siti Nur Hidayah.
III. Dyah
BiologiCipta Ningsih, Rumiyati.
Kelas XI
ii 570.71
Apa yang diperoleh setelah seseorang belajar? Setelah belajar, minimal seseorang
memperoleh pengetahuan dari materi yang dipelajari. Selanjutnya, orang tersebut dapat
menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan
pengetahuan yang dimaksud misalnya menggunakan pengetahuan untuk memecahkan
permasalahan, menghasilkan karya yang berguna, atau mempraktikkan pengetahuannya
agar hidupnya lebih baik. Ironisnya, banyak orang belajar hanya memperoleh pengetahuan,
tanpa mengetahui kegunaannya atau penerapannya dalam kehidupan.
Hasil belajar, khususnya di sekolah, tidak luput dari metode pembelajaran yang
digunakan oleh sekolah tersebut. Ketidaktepatan dalam pemilihan metode pembelajaran
mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak optimal. Metode
pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai objek dalam pembelajaran dan
menempatkan guru sebagai satu-satunya sumber belajar mengakibatkan hasil belajar tidak
optimal. Dalam rangka memperoleh hasil belajar yang optimal, pemilihan metode
pembelajaran yang tepat dan kerja sama antara guru dengan peserta sangat penting.
Buku Biologi XI Kurikulum 2013 ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran
berbasis kegiatan (activity based learning) sesuai dengan ruh dan filosofi Kurikulum 2013.
Dengan demikian, dalam setiap proses pembelajaran selalu menuntut keterlibatan peserta
didik secara aktif. Sementara guru lebih berperan sebagai motivator dan fasilitator.
Bagaimana cara menggunakan buku ini?
Dalam buku Biologi XI Anda akan melakukan kegiatan untuk mencari dan menemukan
pengetahuan. Itulah sebabnya dalam buku ini tersedia berbagai kegiatan. Setiap kegiatan
mempunyai tujuan berbeda. Sebagai contoh, Mari Bereksplorasi. Dalam kegiatan ini Anda
akan melakukan eksplorasi untuk mencari tahu tentang materi tertentu dengan cara mencari
informasi kemudian mendiskusikannya. Melalui kegiatan Mari Bereksperimen, Anda diajak
melakukan praktik baik di laboratorium, di dalam kelas, maupun di luar kelas. Selain
mengembangkan keterampilan psikomotorik, kegiatan ini melatih Anda agar terampil
berkomunikasi. Untuk melatih kemandirian Anda dalam belajar, dalam buku ini tersedia
rubrik Tugas Mandiri dan Tugas Proyek. Hampir semua kegiatan dalam buku ini sengaja
ditempatkan sebelum uraian materi. Tujuannya agar Anda terlibat aktif dalam kegiatan
mencari atau menemukan, bukan sekadar menerima pengetahuan. Buku ini bukan
merupakan satu-satunya sumber belajar sehingga Anda memerlukan sumber belajar lain.
Untuk keperluan tersebut tersedia rubrik Tautan.
Buku Biologi XI ini sengaja dirancang untuk menunjang pembelajaran berbasis kegiatan.
Dengan demikian, keterlibatan Anda dalam setiap kegiatan tidak dapat ditawar lagi. Kini
saatnya Anda berperan aktif dalam pembelajaran. Jangan puas hanya menjadi objek belajar
dan menerima pengetahuan, jadilah subjek dalam belajar dan temukan sendiri pengetahuan
itu. Selamat belajar!
Klaten, Juni 2014
Penyusun

Biologi Kelas XI
iii
Alat secanggih apa pun tidak akan ada artinya jika Anda tidak mengetahui cara
menggunakannya. Demikian pula dengan buku ini. Anda tidak akan memperoleh hasil
optimal jika tidak mengetahui cara menggunakan buku ini. Untuk itu, cermatilah setiap
ikon atau rubrikasi dalam buku ini, sebelum Anda mempelajari lebih lanjut buku ini.
Peta Konsep
Ikon ini berisi materi-materi yang akan dipelajari.
Cermati bagian ini untuk memperoleh gambaran
materi yang akan dipelajari.
Apersepsi
Bagian ini berupa gambar dan wacana yang berfungsi
membangkitkan minat untuk mempelajari isi bab lebih
lanjut. Melalui media ini, Anda akan memperoleh
hubungan antara peristiwa dalam kehidupan sehari-
hari dengan materi yang akan dipelajari.

Ikon ini berisi kata atau istilah yang berhubungan Rubrik ini mengajak Anda menerapkan pengetahuan
dengan materi yang dipelajari. Kata atau istilah dalam yang telah diperoleh selama pembelajaran. Gunakan
Kata Kunci berfungsi sebagai password yang dapat rubrik ini untuk mengasah kemampuan ber-
mengingatkan Anda pada materi tertentu. komunikasi Anda.

Rubrik ini berisi kegiatan yang membantu Anda Rubrik ini berisi permasalahan-permasalahan yang
menemukan suatu konsep. Lakukan kegiatan ini harus dikuasai setelah mempelajari materi dalam satu
dengan sungguh-sungguh karena sangat berguna untuk subbab. Gunakan rubrik ini untuk mengukur
memupuk dan mengembangkan perilaku ilmiah. kemampuan Anda dalam menyelesaikan masalah.

Konten dalam rubrik ini mirip dengan Mari Ber-


eksplorasi, tetapi ada tahapan mencoba, selain tahapan Berisi catatan-catatan penting dalam satu bab. Catatan-
mengamati, menanya, menalar, dan mengomunikasi- catatan penting dalam rubrik ini membantu Anda
kan. Selain untuk memperkuat pemahaman, rubrik ini mengingat materi (konsep) yang telah dipelajari.
merupakan bagian dari proses ”menemukan”. Ter-
libatlah secara aktif dalam melakukan kegiatan ini.

Soal-soal dalam rubrik ini dapat Anda gunakan untuk


mengukur pemahaman Anda. Pastikan setiap soal
Rubrik ini berisi kegiatan yang dikerjakan di luar jam dapat Anda selesaikan dengan benar dan tuntas.
pembelajaran. Kerjakan kegiatan yang diminta dalam
rubrik ini untuk menambah wawasan pengetahuan
Anda.
Rubrik ini memberi ruang kepada Anda untuk
memberi tanggapan terhadap suatu permasalahan.
Rubrik ini merupakan sarana untuk menambah Gunakan media ini untuk mengekspresikan diri
wawasan menggunakan media internet. Gunakan sebagai wujud kristalisasi pembelajaran yang telah
media ini dengan bijak agar memperoleh hasil optimal. Anda lakukan.

Biologi Kelas XI
iv
Kata Pengantar ........................................................................................................................ iii

Petunjuk Penggunaan Buku ................................................................................................. iv

Daftar Isi ................................................................................................................................... v

Daftar Gambar dan Tabel ..................................................................................................... vii

Bab I Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel ..................... 1
A. Konsep Sel dan Komponen Kimiawi Penyusun Sel ................................... 3
B. Struktur dan Fungsi Organel Sel ................................................................... 6
C. Bioproses dalam Sel ......................................................................................... 14

Bab II Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan ..................... 27
A. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan .................................................... 29
B. Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan ......................................................... 36
C. Kultur Jaringan Tumbuhan ............................................................................ 44

Bab III Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan ....................................... 51
A. Struktur, Letak, dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata .......................... 53
B. Teknologi yang Berkaitan dengan Jaringan Hewan .................................. 65

Bab IV Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak ................. 73
A. Alat Gerak Pasif ............................................................................................... 75
B. Alat Gerak Aktif ............................................................................................... 85

Bab V Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi ............ 97
A. Darah ................................................................................................................. 99
B. Alat-Alat Peredaran Darah dan Mekanisme Peredaran Darah ................ 107
C. Kelainan-Kelainan dan Teknologi yang Berkaitan dengan Sistem
Peredaran Darah .............................................................................................. 113

Bab VI Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan ....... 121
A. Zat-Zat Makanan yang Diperlukan Tubuh ................................................. 123
B. Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Manusia dan Ruminansia ....... 135

Ulangan Akhir Semester 1 .................................................................................................... 149

Biologi Kelas XI
v
Bab VII Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi .... 153
A. Sistem Pernapasan pada Manusia ................................................................ 155
B. Sistem Pernapasan pada Hewan ................................................................... 165
C. Kelainan-Kelainan pada Sistem Pernapasan Manusia .............................. 169

Bab VIII Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi ............. 177
A. Proses Ekskresi pada Manusia ....................................................................... 179
B. Gangguan dan penyakit pada Sistem Ekskresi ........................................... 194

Bab IX Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia ........................... 201
A. Sistem Saraf Manusia ...................................................................................... 203
B. Sistem Endokrin (Hormon) Manusia ............................................................ 210
C. Sistem Indra Manusia ..................................................................................... 213
D. Gangguan dan Pengaruh Psikotropika pada Sistem Koordinasi Manusia .. 219

Bab X Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi ....... 227
A. Struktur dan Fungsi Alat Reproduksi Manusia .......................................... 229
B. Proses-Proses yang Berlangsung dalam Organ Reproduksi ..................... 234
C. Keterkaitan Antara Kesehatan Reproduksi dengan Program KB
dan Kependudukan ......................................................................................... 244
Bab XI Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh 251
A. Mekanisme Pertahanan Tubuh ...................................................................... 253
B. Jenis-Jenis Kekebalan dan Gangguan pada Sistem Pertahanan Tubuh .. 265

Ulangan Akhir Semester 2 .................................................................................................... 275


Kunci Jawaban Soal Terpilih ............................................................................................... 279
Glosarium ................................................................................................................................. 282
Indeks .................................................................................................................................... 284
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 286

Biologi Kelas XI
vi
Daftar Gambar
Gambar 1.1 (a) Sel hewan, (b) Sel tumbuhan, dan (c) Sel bakteri ................................................. 6
Gambar 1.2 Struktur sel prokariotik (sel bakteri) ............................................................................ 7
Gambar 1.3 Sel tumbuhan ..................................................................................................................... 8
Gambar 1.4 Sel hewan ............................................................................................................................ 8
Gambar 1.5 Struktur membran sel dan fosfolipid ........................................................................... 8
Gambar 1.6 Mitokondria dengan dua lapis membran dan krista ................................................. 10
Gambar 1.7 Mikroskop cahaya dan mikroskop elektron ............................................................... 12
Gambar 1.8 Struktur kloroplas ............................................................................................................. 13
Gambar 1.9 Struktur sentriol ................................................................................................................ 13
Gambar 1.10 Mikrofilamen, filamen tengah, dan mikrotubulus .................................................... 19
Gambar 1.11 Pembelahan mitosis .......................................................................................................... 21
Gambar 2.1 Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan ............................................................................. 30
Gambar 2.2 Letak jaringan meristem .................................................................................................. 31
Gambar 2.3 Struktur jaringan meristem ............................................................................................. 31
Gambar 2.4 Letak jaringan gabus ........................................................................................................ 32
Gambar 2.5 Jaringan parenkim dan kolenkim .................................................................................. 32
Gambar 2.6 Struktur jaringan kolenkim ............................................................................................ 33
Gambar 2.7 Struktur jaringan sklerenkim ......................................................................................... 34
Gambar 2.8 Trakea (A) dan Trakeid (B) .............................................................................................. 34
Gambar 2.9 Struktur jaringan xilem .................................................................................................... 35
Gambar 2.10 Struktur jaringan floem ................................................................................................... 35
Gambar 2.11 Struktur morfologi akar ................................................................................................... 38
Gambar 2.12 Penampang melintang akar tanaman Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae .. 39
Gambar 2.13 Penampang melintang batang tanaman Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae 40
Gambar 2.14 Struktur jaringan daun Dicotyledoneae ....................................................................... 41
Gambar 2.15 Struktur jaringan daun Monocotyledoneae ................................................................ 42
Gambar 3.1 Struktur kulit manusia ..................................................................................................... 53
Gambar 3.2 Struktur lambung yang tersusun dari lapisan-lapisan epitel .................................. 55
Gambar 3.3 Struktur esofagus yang tersusun dari jaringan epitel pipih berlapis .................... 57
Gambar 3.4 Jaringan pengikat longgar ............................................................................................... 59
Gambar 3.5 Macam-macam kartilago .................................................................................................. 60
Gambar 3.6 Penampang tulang pipa ................................................................................................... 60

Biologi Kelas XI
vii
Gambar 3.7 Sistem Havers pada jaringan tulang ............................................................................. 61
Gambar 3.8 Macam-macam jaringan otot ........................................................................................... 62
Gambar 3.9 Bagian-bagian sel saraf .................................................................................................... 63
Gambar 4.1 Patah tulang dan rontgen ................................................................................................ 75
Gambar 4.2 Struktur tulang kompak dan tulang spons .................................................................. 77
Gambar 4.3 Macam-macam tulang berdasarkan bentuknya .......................................................... 79
Gambar 4.4 Struktur tulang pipa ......................................................................................................... 79
Gambar 4.5 Tulang rangka dan bagian-bagiannya .......................................................................... 80
Gambar 4.6 Tulang tengkorak .............................................................................................................. 80
Gambar 4.7 Tulang belakang ................................................................................................................ 81
Gambar 4.8 Tulang rusuk dan tulang dada ....................................................................................... 81
Gambar 4.9 Tulang-tulang tungkai ..................................................................................................... 82
Gambar 4.10 Struktur sendi gerak ......................................................................................................... 82
Gambar 4.11 Rangka manusia ................................................................................................................ 83
Gambar 4.12 Macam-macam sendi diartrosis ...................................................................................... 83
Gambar 4.13 Jenis-jenis otot ................................................................................................................... 85
Gambar 4.14 Perbedaan posisi aktin dan miosin saat otot mengalami relaksasi dan kontraksi .... 86
Gambar 4.15 Jenis-jenis gerakan otot antagonis ................................................................................. 90
Gambar 4.16 Gerakan otot antagonis fleksi – ekstensi ..................................................................... 90
Gambar 5.1 Komponen penyusun darah ............................................................................................ 99
Gambar 5.2 Sel darah merah (ditunjukkan oleh tanda panah) ...................................................... 100
Gambar 5.3 Trombosit (ditunjukkan oleh tanda panah) .................................................................. 101
Gambar 5.4 Bagian-bagian jantung ..................................................................................................... 108
Gambar 5.5 Berbagai macam pembuluh darah ................................................................................. 109
Gambar 5.6 Peredaran darah dalam tubuh ........................................................................................ 112
Gambar 6.1 (a) Orang gemuk (obesitas); (b) Orang kurus .............................................................. 123
Gambar 6.2 Makanan yang mengandung karbohidrat ..................................................................... 124
Gambar 6.3 Bahan makanan yang mengandung lemak ................................................................. 125
Gambar 6.4 Makanan yang mengandung protein ............................................................................. 125
Gambar 6.5 Christiaan Eijkman ........................................................................................................... 126
Gambar 6.6 Porsi makanan seimbang ................................................................................................. 133
Gambar 6.7 Struktur lambung .............................................................................................................. 138
Gambar 6.8 Struktur anatomi usus halus ........................................................................................... 140
Gambar 6.9 (a) Organ pencernaan manusia; (b) Organ pencernaan ruminansia ....................... 143

Biologi Kelas XI
viii
Gambar 6.10 Susunan gigi ruminansia ................................................................................................. 144
Gambar 6.11 Bagian-bagian lambung ruminansia ............................................................................. 144
Gambar 7.1 Organ pernapasan pada manusia .................................................................................. 156
Gambar 7.2 Paru-paru (pulmo) ............................................................................................................. 157
Gambar 7.3 Pernapasan eksternal dan internal ................................................................................ 160
Gambar 7.4 Pernapasan dada meliputi (a) inspirasi dan (b) ekspirasi ........................................ 161
Gambar 7.5 Jaringan penyusun paru-paru ......................................................................................... 162
Gambar 7.6 Sistem trakea pada belalang ........................................................................................... 166
Gambar 8.1 Macam-macam organ ekskresi ....................................................................................... 179
Gambar 8.2 Letak ginjal dalam tubuh ................................................................................................ 181
Gambar 8.3 Ginjal dan bagian-bagiannya ......................................................................................... 182
Gambar 8.4 Proses pembentukan urine di dalam ginjal ................................................................. 184
Gambar 8.5 Organ hati sebagai alat ekskresi .................................................................................... 189
Gambar 8.6 Struktur hati ....................................................................................................................... 189
Gambar 8.7 Struktur kulit ..................................................................................................................... 190
Gambar 8.8 Paru-paru sebagai organ ekskresi .................................................................................... 191
Gambar 9.1 Struktur sel saraf ............................................................................................................... 205
Gambar 9.2 Bagian-bagian otak manusia ........................................................................................... 206
Gambar 9.3 Otak besar dan bagian-bagiannya ...................................................................................... 206
Gambar 9.4 Sumsum tulang belakang ................................................................................................ 207
Gambar 9.5 Penghantaran impuls melalui neuron .......................................................................... 209
Gambar 9.6 Penghantaran impuls melalui sinapsis ......................................................................... 210
Gambar 9.7 Bola mata dan bagian-bagiannya ................................................................................... 214
Gambar 9.8 Sel kerucut dan sel batang pada mata .......................................................................... 214
Gambar 9.9 Bagian-bagian telinga ....................................................................................................... 216
Gambar 9.10 Penampang kulit manusia ............................................................................................... 217
Gambar 9.11 Struktur lidah ...................................................................................................................... 218
Gambar 10.1 Organ reproduksi pria dan wanita ................................................................................ 229
Gambar 10.2 Organ reproduksi pria ...................................................................................................... 230
Gambar 10.3 Struktur testis ..................................................................................................................... 231
Gambar 10.4 Organ reproduksi wanita ................................................................................................. 231
Gambar 10.5 Proses spermatogenesis .................................................................................................... 235
Gambar 10.6 Proses oogenesis ................................................................................................................ 235
Gambar 10.7 Struktur sperma ................................................................................................................. 236

Biologi Kelas XI
ix
Gambar 10.8 Siklus menstruasi .............................................................................................................. 238
Gambar 10.9 Perkembangan sel telur setelah terjadi fertilisasi ...................................................... 241
Gambar 10.10 Perkembangan embrio ................................................................................................... 241
Gambar 10.11 Membran kehamilan ...................................................................................................... 242
Gambar 11.1 Skema masuknya patogen ............................................................................................... 255
Gambar 11.2 Sel penyusun jaringan trakea ......................................................................................... 256
Gambar 11.3 Mekanisme pertahanan tubuh melalui inflamasi ...................................................... 258
Gambar 11.4 Proses fagositosis .............................................................................................................. 259
Gambar 11.5 Mekanisme penghancuran bakteri oleh protein komplemen ................................. 260
Gambar 11.6 Struktur antibodi ............................................................................................................... 262
Gambar 11.7 Grafik perbedaan antara respons kekebalan primer dengan kekebalan sekunder .. 263
Gambar 11.8 Struktur HIV ...................................................................................................................... 268
Gambar 11.9 Infeksi HIV pada sel T ..................................................................................................... 269

Daftar Tabel
Tabel 2.1 Perbedaan Struktur Akar Tumbuhan Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae ...... 39
Tabel 2.2 Perbedaan Struktur Batang Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae ........................ 40
Tabel 3.1 Jenis-Jenis Jaringan Epitel Simpleks Beserta Letak dan Fungsinya ............................ 54
Tabel 3.2 Jenis-Jenis Jaringan Epitel Kompleks Beserta Letak dan Fungsinya .......................... 56
Tabel 3.3 Ciri-Ciri Kartilago Hialin, Kartilago Fibrosa, dan Kartilago Elastis ........................... 60
Tabel 3.4. Ciri-Ciri Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung ......................................................... 62
Tabel 5.1 Jenis-Jenis Leukosit Granulosit dan Agranulosit ............................................................ 101
Tabel 5.2 Golongan Darah ..................................................................................................................... 104
Tabel 5.3 Transfusi Darah ...................................................................................................................... 104
Tabel 5.4 Perbedaan Arteri dan Vena .................................................................................................. 110
Tabel 5.5 Macam-Macam Gangguan pada Sistem Peredaran Darah ............................................ 114
Tabel 5.6 Kemungkinan Pewarisan Genotipe Darah ....................................................................... 114
Tabel 6.1 Vitamin-Vitamin yang Larut dalam Air ............................................................................ 126
Tabel 6.2 Vitamin-Vitamin yang Larut dalam Lemak ...................................................................... 127
Tabel 6.3 Jenis-Jenis Unsur Mineral .................................................................................................... 128
Tabel 6.4 Nilai Aktivitas Fisik ............................................................................................................... 133
Tabel 8.1 Gangguan atau Penyakit pada Sistem Ekskresi .............................................................. 194
Tabel 9.1 Jenis Saraf Otonom dan Fungsinya .................................................................................... 208
Tabel 9.2 Jenis Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Beserta Fungsinya ...................................... 211
Tabel 9.3 Kelainan Akibat Gangguan Sekresi Hormon .................................................................. 220
Tabel 9.4 Gangguan dan Kelainan pada Sistem Indra Manusia .................................................... 221
Tabel 11.1 Beberapa Lapis Pertahanan Tubuh terhadap Penyakit .................................................. 256
Tabel 11.2 Tipe-Tipe Antibodi Beserta Karakteristiknya .................................................................. 263

Biologi Kelas XI
x
Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel
Mempelajari

Konsep Sel dan Komponen Struktur dan Fungsi


Bioproses dalam Sel
Kimiawi Penyusun Sel Bagian-Bagian Sel
Mempelajari Mempelajari Meliputi

Konsep Sel Komponen Struktur Sel Perbedaan Mekanisme Sintesis Reproduksi


Kimiawi Prokariotik Sel Hewan Transpor Protein Sel
Penyusun dan dengan Sel Melalui
Sel Eukariotik Tumbuhan Membran
Menjelaskan Meliputi Ciri khas

Sel Sel Senyawa Sel Sel Sel Sel


sebagai sebagai Organik Prokariotik Eukariotik Tumbuhan Hewan
Unit Unit Tidak Memiliki Memiliki Memiliki
Struktural Fungsional Memiliki Membran Dinding Sentriol
Terkecil Terkecil Unsur Membran Inti Sel,
Makro Senyawa Inti Vakuola,
dan Anorganik dan
Mikro Plastida

Biologi Kelas XI
1
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Robert_Hooke Sumber: http://askabiologist.asu.edu/explore/building-blocks-life

Pada tahun 1665, seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke mengamati
sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop sederhana. Berdasarkan
pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal.
Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae yang artinya
sel. Itulah awal mula penemuan sel. Berkat jasanya, kita dapat mengetahui bahwa makhluk
hidup terdiri atas sel-sel. Bagaimana struktur sel tersebut? Bagaimana sel-sel tersebut
menyusun suatu organisme? Proses-proses apa saja yang berlangsung di dalam sel?

1. Konsep sel sebagai unit struktural dan fungsional terkecil


2. Komponen kimiawi penyusun sel • Sel
3. Perbedaan struktur antara sel prokariotik dan eukariotik • Eksositosis
4. Struktur sel eukariotik • Difusi
5. Perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan • Transpor aktif
6. Proses-proses kehidupan yang berlangsung dalam sel • Osmosis
• Endositosis
• Sintesis protein
• Reproduksi sel

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


2
Setiap makhluk hidup tersusun dari sel. Ada makhluk hidup yang dibangun oleh satu
sel (uniseluler) misalnya bakteri, ada juga makhluk hidup yang dibangun oleh banyak sel
(multiseluler) misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan. Sel merupakan unit terkecil yang
menyusun tubuh makhluk hidup dan sebagai tempat berlangsungnya fungsi kehidupan.
Dalam bab ini, Anda akan mempelajari mengenai konsep sel, komponen kimiawi
penyusun sel, struktur dan fungsi bagian-bagian sel, serta berbagai proses kehidupan yang
berlangsung di dalam sel.

A. Konsep Sel dan Komponen Kimiawi Penyusun Sel


Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke seorang ilmuwan berkebangsaan
Inggris. Berdasarkan penemuan Robert Hooke, berkembanglah teori-teori mengenai
sel. Beberapa saintis turut memberikan kontribusi terhadap konsep sel. Apa yang
dimaksud dengan sel? Bagaimana komponen kimiawi penyusun sel? Nah, lakukan
terlebih dahulu kegiatan berikut sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai sel.

Mengidentifikasi Teori-Teori tentang Sel dan Komponen Kimiawi


Penyusun Sel
1. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai teori-teori tentang sel
dan komponen kimiawi penyusun sel. Bacalah literatur tersebut dengan
cermat dan teliti.
2. Tulislah teori-teori tentang sel dan komponen kimiawi sel berdasarkan
literatur yang Anda baca.
3. Diskusikan bersama teman-teman Anda dengan menerapkan sikap mau
bekerja sama serta berani mengemukakan pertanyaan dan argumentasi secara
santun untuk memecahkan permasalahan-permasalahan berikut.
a. Bagaimana konsep sel menurut teori yang Anda baca?
b. Mengapa sel disebut sebagai unit struktural dan fungsional terkecil
dari makhluk hidup?
c. Apa saja komponen kimiawi penyusun sel?
4. Buatlah daftar pertanyaan lain tentang sel berdasarkan literatur yang Anda
baca.
5. Susunlah laporan kegiatan yang meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan
dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Setelah melakukan kegiatan di atas, Anda tentu sudah mendapat gambaran


mengenai sel dan komponen kimiawi penyusun sel. Sekarang, simaklah uraian berikut
untuk lebih memahami tentang sel.
Sel sangat mendasar bagi ilmu Biologi sebagaimana atom bagi ilmu Kimia. Seluruh
organisme terdiri atas sel. Dalam hierarki organisasi biologis, sel merupakan kumpulan
materi paling sederhana yang dapat hidup (Campbell, Reece, & Mitchel: 2002). Jadi,
sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil makhluk hidup. Sel sebagai unit
struktural terkecil berarti bahwa sel merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh
makhluk hidup. Sel tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil dan

Biologi Kelas XI
3
dapat berdiri sendiri. Adapun sel dikatakan sebagai unit fungsional terkecil berarti
bahwa sel dapat melakukan berbagai proses kehidupan, misalnya respirasi, transportasi,
reproduksi, ekskresi, sekresi, dan sintesis. Selain itu, sel juga merupakan unit heredi-
tas makhluk hidup yang menurunkan sifat genetis dari satu generasi kepada generasi
berikutnya.
Seluruh kegiatan kehidupan sel merupakan akibat dari reaksi kimia yang
berlangsung di dalam sel. Senyawa kimia penyusun sel disebut protoplasma yang
merupakan substansi kompleks. Secara garis besarnya, komponen kimia sebuah sel
terdiri atas unsur makro, unsur mikro, senyawa organik, dan senyawa anorganik.
1. Unsur Makro
Unsur makro merupakan unsur terbesar yang menyusun sebuah sel. Unsur
makro terdiri atas lima unsur utama, yaitu oksigen (O) sebanyak 62%, karbon (C)
sebanyak 20%, hidrogen (H) sebanyak 10%, nitrogen (N) sebanyak 10%, dan
kalium (K) sebanyak 25%. Selain itu, juga terdapat sulfur (S), fosfor (P), kalsium
(Ca), magnesium (Mg), dan natrium (Na). Dari berbagai unsur tersebut, unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen merupakan unsur paling utama serta dapat
bersenyawa membentuk molekul karbohidrat, lemak, asam nukleat, dan protein.
2. Unsur Mikro
Unsur mikro merupakan unsur yang terdapat dalam jumlah sangat sedikit.
Beberapa jenis unsur mikro dalam sel, antara lain besi (Fe), tembaga (Cu), kobalt
(Co), mangan (Mn), seng (Zn), molibdenum (Mo), boron (Bo), dan silikon (Si).
3. Senyawa Organik
Senyawa organik terdiri atas mikromolekul dan makromolekul. Mikromolekul
terdiri atas asam amino, nukleotida, asam lemak, dan glukosa. Makromolekul
terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat.
a. Karbohidrat
Karbohidrat tersusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O). Karbohidrat terdiri atas rangkaian molekul-molekul gula yang disebut
monosakarida.
Polisakarida merupakan untaian monosakarida yang sangat panjang.
Untaian ini dapat lurus maupun bercabang-cabang. Polisakarida digolongkan
menjadi polisakarida struktural dan polisakarida nutrien. Beberapa contoh
polisakarida struktural yaitu selulosa pembentuk dinding sel tumbuhan, asam
hialuronat sebagai salah satu komponen substansi antara sel pada jaringan
ikat, serta glikolipida dan glikoprotein yang merupakan struktur penting dari
membran sel. Beberapa contoh polisakarida nutrien yaitu amilum, yang
terdapat di dalam sel tumbuhan dan bakteri, glikogen di dalam sel hewan,
serta paramilum di dalam beberapa jenis sel Protozoa.
b. Protein
Protein merupakan senyawa organik terbesar yang menyusun sel dan
merupakan polimer dari asam amino yang saling berikatan dengan ikatan
peptida. Protein tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen, serta
kadang-kadang terdapat sulfur dan fosfor sebagai unsur tambahan. Fungsi
protein di dalam sel di antaranya membentuk membran plasma bersama
lemak dan karbohidrat, mengatur permeabilitas membran sel, mengatur

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


4
keseimbangan kadar asam basa dalam sel, protein yang berupa enzim ber-
tindak sebagai katalisator berbagai reaksi kimia, serta berperan dalam gerakan
dalam sel.
c. Lipid (Lemak)
Lipid tersusun dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Lipid merupa-
kan senyawa yang bersifat hidrofobik dan larut dalam pelarut organik. Di
dalam sel terdapat bermacam-macam lipid di antaranya fosfolipid, glikolipid,
dan steroid.
d. Nukleotida dan Asam Nukleat
Asam nukleat adalah makromolekul yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup sel. Asam nukleat terdiri atas dua macam, yaitu asam
deoksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribosa nukleat (RNA). DNA merupakan
penyimpan informasi genetis dalam sel dan bersama-sama dengan protein
histon membentuk kromosom. Satu asam nukleat terdiri atas nukleotida-
nukleotida yang saling berikatan dengan ikatan fosfodiester.
4. Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik yang menjadi komponen kimiawi sel di antaranya air,
garam-garam mineral, dan gas.
a. Air
Air merupakan senyawa penyusun sel terbesar (50–60% berat sel). Air
berperan sangat penting pada kehidupan sel maupun kehidupan semua
organisme. Air merupakan pelarut dan pengangkut senyawa-senyawa yang
diperlukan sel maupun limbah yang harus dibuang. Air juga berperan sebagai
media berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam sel.
b. Garam-Garam Mineral
Garam-garam mineral di dalam sel terdapat dalam bentuk ion positif
(kation) dan ion negatif (anion). Beberapa contoh garam mineral dalam sel
antara lain NaCl, MgCl, CaSO4, dan NaHCO3. Garam-garam mineral tersebut
berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan asam
basa dalam sel.
c. Gas
Beberapa jenis gas yang terlibat dalam aktivitas sel antara lain karbon
dioksida (CO2), oksigen (O2), dan amonia (NH3).

Beberapa ilmuwan sangat berjasa dalam perkembangan ilmu tentang sel. Simaklah
beberapa tokoh yang sangat berperan dalam perkembangan ilmu tentang sel dalam
website berikut.
1. http://goo.gl/zfApor
2. http://goo.gl/1UNdkv
Dari jasa para ilmuwan tersebut, Anda dapat mempelajari sel dengan lebih
detail. Bagaimana sikap dan tindakan Anda untuk menghargai jasa para ilmuwan
tersebut agar penemuannya tidak sia-sia?

Biologi Kelas XI
5
1. Mengapa sel disebut sebagai unit struktural dan fungsional terkecil dalam
kehidupan?
2. Sel tersusun dari senyawa organik dan senyawa anorganik. Apa yang
dimaksud dengan senyawa organik dan anorganik?
3. Apa peranan protein yang menyusun membran sel?
4. Air merupakan salah satu senyawa anorganik yang menyusun sel. Apa
peranan air tersebut bagi sel?

B. Struktur dan Fungsi Organel Sel


Berdasarkan jumlah sel penyusunnya, organisme dibedakan menjadi organisme
uniseluler dan multiseluler. Organisme uniseluler adalah organisme yang hanya terdiri
atas satu sel. Adapun organisme multiseluler adalah organisme yang tubuhnya tersusun
dari banyak sel. Bagaimana struktur sel kedua jenis organisme tersebut? Untuk
mengetahuinya, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Struktur Sel


1. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai struktur sel yaitu hewan,
tumbuhan, dan bakteri.
2. Perhatikan gambar sel hewan, tumbuhan, dan bakteri berdasarkan hasil
pengamatan mikroskop elektron berikut.

(a) Sel hewan (b) Sel tumbuhan (c) Sel bakteri


Sumber: http://goo.gl/z7JJQ,http://goo.gl/jnatlg, dan http://goo.gl/1vTlJU

Gambar 1.1 (a) Sel hewan, (b) Sel tumbuhan, dan (c) Sel bakteri

3. Identifikasilah organel sel yang menyusun sel hewan, tumbuhan, dan


bakteri berdasarkan informasi yang Anda peroleh dan gambar di atas.
4. Tulislah data yang Anda peroleh dalam bentuk tabel.
5. Diskusikan bersama teman-teman Anda mengenai permasalahan-
permasalahan berikut.

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


6
a. Apa perbedaan antara struktur sel hewan, tumbuhan, dan bakteri?
b. Berdasarkan strukturnya, sel hewan dan sel tumbuhan disebut sel
eukariotik dan sel bakteri disebut sel prokariotik. Apa yang dimaksud
dengan sel eukariotik dan prokariotik?
c. Organel-organel apa saja yang menyusun sel eukariotik dan prokariotik?
d. Mengapa diperlukan mikroskop elektron untuk mengamati struktur sel?
Saat melakukan diskusi jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja
sama, cinta damai, serta berani bertanya dengan santun. Untuk menambah
bahan diskusi, Anda dapat membuat pertanyaan-pertanyaan yang lain
tentang sel.
6. Tulislah hasil dari kegiatan ini ke dalam format laporan yang meliputi judul,
tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
7. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas.

Sel tumbuhan dan sel hewan termasuk sel eukariotik, sedangkan sel bakteri
termasuk sel prokariotik. Apa yang dimaksud dengan sel eukariotik dan prokariotik?
1. Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik
Berdasarkan strukturnya, sel dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik.
a. Sel Prokariotik
Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti sehingga inti
sel berbatasan langsung dengan sitoplasma. Makhluk hidup yang termasuk
prokariotik adalah bakteri dan ganggang biru (Cyanobacteria). Struktur umum
sel prokariotik sebagai berikut.
1) Dinding selnya tersusun dari peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding
sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh.
2) Membran plasma tersusun dari karbohidrat, lemak, dan protein. Membran
plasma berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan
di sekitarnya.
3) Sitoplasma tersusun dari
Pili DNA
air, protein, lipid, mineral, Ribosom Flagela

dan enzim-enzim yang


berfungsi untuk men-
Kapsul
cerna makanan secara
intraseluler dan untuk
melakukan proses meta-
bolisme sel. Pada sito- Membran
plasma terdapat DNA plasma Dinding sel
dan RNA, ribosom, serta Sumber: Biology, Raven & Johnson
mesosom. Mesosom ber-
Gambar 1.2 Struktur sel prokariotik (sel bakteri)
fungsi sebagai penghasil
energi.
Secara umum, struktur sel prokariotik dapat Anda lihat pada Gambar 1.2.

Biologi Kelas XI
7
b. Sel Eukariotik
Sel eukariotik merupakan sel yang sudah memiliki membran inti (nukleus
dibungkus membran nukleus) dan sistem endomembran. Sel eukariotik terdapat
pada sel tumbuhan dan sel hewan. Struktur sel tumbuhan dan sel hewan dapat
dilihat pada Gambar 1.3 dan Gambar 1.4.

Sumber: Biology, Campbell, Reece, dan Mitchell Sumber: Biology, Campbell, Reece, dan Mitchell

Gambar 1.3 Sel tumbuhan Gambar 1.4 Sel hewan

Struktur sel eukariotik terdiri atas tiga komponen utama yaitu membran
plasma, sitoplasma, dan organel-organel sel.
1) Membran Plasma
Membran plasma bersifat selektif permeabel (semipermeabel) yang artinya
membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu. Bagaimana struktur
membran sel? Coba perhatikan Gambar 1.5 untuk mengetahuinya.
Serat matriks
ekstraseluler Karbohidrat

Glikoprotein Glikolipid

Area polar
(hidrofilik)
Area nonpolar (hidrofobik)

Fosfolipid
bilayer Fosfolipid

Kolesterol
Filamen
sitoskeleton Protein
perifer Protein integral
Sumber: Inquiry Into Life, Mader, S.S.

Gambar 1.5 Struktur membran sel dan fosfolipid

2) Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang berada di luar membran inti. Komponen
utama penyusun sitoplasma yaitu sitosol, substansi genetik, sitoskeleton, dan
organel-organel sel.

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


8
Sitoplasma berfungsi sebagai sumber bahan kimia penting bagi sel dan tempat
terjadinya reaksi metabolisme.
3) Organel-Organel Sel
Organel-organel sel terdapat dalam sitoplasma. Macam-macam organel
penyusun sel sebagai berikut.
a) Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan
diameter sekitar 10 mm. Nukleus berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel,
pengendali seluruh kegiatan sel, dan pembawa informasi genetik.
b) Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma tersusun oleh membran yang berbentuk seperti
jala. RE memiliki beberapa fungsi berikut.
(1) Menyintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).
(2) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE kasar).
(3) Transportasi molekul-molekul (RE kasar dan RE halus).
(4) Menetralkan racun (detoksifikasi).
c) Ribosom
Ribosom merupakan struktur unit gabungan protein dengan RNA-
ribosom (disingkat RNA-r). Ribosom terdiri atas dua subunit, yaitu subunit
kecil dan subunit besar. Ribosom berperan dalam sintesis protein.
4) Kompleks Golgi
Kompleks Golgi mempunyai hubungan yang erat dengan RE dalam sintesis
protein. Kompleks Golgi mempunyai beberapa fungsi berikut.
a) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, dan hemiselulosa.
b) Membentuk membran plasma.
c) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan
sel.
d) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.
5) Lisosom
Lisosom merupakan kantong membran yang berisi enzim-enzim hidrolitik
(lisozim) seperti enzim protease, lipase, nuklease, fosfatase, dan enzim pencerna
yang lain. Beberapa fungsi lisosom yaitu melakukan pencernaan intrasel, autofagi,
eksositosis, dan autolisis.
6) Badan Mikro
Badan mikro terdiri atas dua tipe, yaitu peroksisom dan glioksisom. Peroksisom
terdapat pada sel hewan, Fungi, dan tumbuhan. Peroksisom berperan dalam
oksidasi substrat menghasilkan H2O2 yang selanjutnya dipecah menjadi H2O dan
O2. Selain itu, peroksisom juga berperan dalam pengubahan lemak menjadi
karbohidrat dan penguraian purin dalam sel. Adapun glioksisom berperan dalam
metabolisme asam lemak dan sebagai tempat terjadinya siklus glioksilat.
7) Mitokondria
Mitokondria memiliki dua jenis membran yaitu membran luar dan membran
dalam. Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut krista.
Tonjolan-tonjolan tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan agar
penyerapan oksigen lebih efektif.

Biologi Kelas XI
9
Ruangan dalam mitokondria Membran luar
berisi cairan yang disebut matriks Membran dalam

mitokondria. Di dalam matriks Krista Matriks


mitokondria terdapat enzim
pernapasan, DNA, RNA, dan pro-
tein. Struktur mitokondria dapat Ruang intermembran

dilihat pada Gambar 1.6. Sumber: Biology, Raven and Johnson


Mitokondria berfungsi sebagai Gambar 1.6 Mitokondria dengan dua lapis
tempat terjadinya respirasi seluler. membran dan krista
Dalam respirasi seluler terjadi
oksidasi makanan yang menghasilkan energi. Secara sederhana, reaksi
oksidasi makanan dapat ditulis sebagai berikut.
oksidasi
C6H12O6 + 6O2 ⎯⎯⎯⎯⎯
makanan
→ 6CO2 + 6H2O + energi
Berkaitan dengan fungsi tersebut, mitokondria sering disebut the power house
of cell.
2. Perbedaan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan
Sel hewan dan sel tumbuhan termasuk sel eukariotik. Meskipun sama-sama
sel eukariotik, kedua sel tersebut memiliki beberapa perbedaan pada organel-
organel selnya secara spesifik. Apa perbedaan antara sel hewan dengan sel
tumbuhan? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahuinya.

Mengidentifikasi Perbedaan Sel Tumbuhan dengan Sel Hewan

A. Pendahuluan sisa umbi lapis bawang merah


Sel hewan dan sel tumbuhan dengan cara ditimbun dalam tanah.
merupakan sel eukariotik. Namun, B. Apa yang Diperlukan?
terdapat perbedaan di antara kedua 1. Mikroskop
sel tersebut. Kegiatan ini bertujuan 2. Gelas preparat
untuk menjelaskan perbedaan sel 3. Gelas penutup
tumbuhan dengan sel hewan. 4. Silet
Kegiatan ini dilakukan secara 5. Pipet
berkelompok sehingga diperlukan 6. Gunting
sikap mau bekerja sama dan bergotong- 7. Tusuk gigi
royong antaranggota kelompok. 8. Jaringan epitelium pipi
Penggunaan mikroskop juga perlu 9. Umbi lapis bawang merah
dilakukan sesuai dengan prosedur 10. Akuades
sehingga hasil pengamatan dapat 11. Minyak imersi
terlihat dengan jelas. Selain itu, 12. Larutan metilen biru
digunakan benda tajam yaitu silet
sehingga diperlukan sikap hati-hati C. Apa yang Harus Dilakukan?
saat menggunakannya sehingga 1. Kegiatan Mengamati Sel Hewan
tidak melukai anggota tubuh. Setelah a. Keroklah secara perlahan
melakukan kegiatan ini, buanglah jaringan epitelium yang

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


10
terdapat di lapisan dalam pipi D. Pertanyaan dan Diskusi
menggunakan tusuk gigi. 1. Bagian-bagian sel apa saja yang
Lakukan dengan hati-hati dapat Anda amati dari sel
sehingga tidak menimbulkan epitelium pipi?
luka. 2. Bagian-bagian sel apa saja yang
b. Oleskan jaringan epitelium dapat Anda amati dari sel umbi
tersebut pada gelas preparat lapis bawang merah?
dan tetesi dengan larutan 3. Apakah perbedaan struktur sel
metilen biru menggunakan pi- hewan dengan sel tumbuhan
pet tetes. berdasarkan hasil pengamatan
c. Tutuplah dengan gelas penutup Anda?
kemudian amatilah mengguna- 4. Buatlah laporan dari hasil
kan mikroskop. kegiatan ini yang meliputi judul
d. Jika preparat yang Anda amati percobaan, tujuan, alat dan
belum tampak jelas, tambahkan bahan, langkah-langkah kegiat-
minyak imersi di antara lensa an, hasil pengamatan dan
objektif dan gelas penutup. diskusi, serta kesimpulan.
e. Gambarlah hasil pengamatan
E. Unjuk Kreativitas
Anda.
Pada kegiatan ini, Anda meng-
2. Kegiatan Mengamati Sel Tumbuhan gambar sel hewan dan sel tumbuh-
a. Sayatlah bagian dalam umbi lapis an berdasarkan hasil pengamatan
bawang merah yang berwarna menggunakan mikroskop cahaya.
merah setipis mungkin mengguna- Sekarang, perhatikan gambar hasil
kan silet. pengamatan sel hewan dan sel
b. Letakkan hasil sayatan tersebut tumbuhan menggunakan mikroskop
pada gelas preparat dan tetesi elektron pada kegiatan Mari
dengan akuades menggunakan Bereksplorasi: Mengidentifikasi
pipet tetes. Struktur Sel di depan. Bagian-
c. Tutuplah dengan gelas penutup bagian sel apa saja yang tidak dapat
kemudian amatilah mengguna- diamati menggunakan mikroskop
kan mikroskop. cahaya tetapi tampak jelas jika
d. Gambarlah hasil pengamatan diamati menggunakan mikroskop
Anda. elektron?

Dari hasil kegiatan eksperimen di atas, Anda tentu sudah memperoleh sedikit
gambaran tentang perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan. Pada kegiatan tersebut
Anda menggunakan alat bantu berupa mikroskop cahaya untuk mengamati sel. Sel
berukuran sangat kecil sehingga memerlukan alat bantu mikroskop untuk
mengamatinya. Umumnya, sel berdiameter 1–1.000 μm.
Mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya digunakan untuk melihat sel dengan perbesaran 2.000 kali.
Mikroskop elektron digunakan untuk melihat sel dengan perbesaran sampai 500.000
kali. Mikroskop elektron dibedakan menjadi SEM dan TEM. SEM (Scanning Electron
Microscope) digunakan untuk mengamati secara detail permukaan sel. TEM (Transmission
Electron Microscope) digunakan untuk mengamati struktur internal sel, misalnya irisan
mitokondria dengan krista yang jelas. Jadi, untuk mengamati bagian-bagian sel secara

Biologi Kelas XI
11
jelas diperlukan mikroskop elektron. Untuk mengetahui perbedaan antara
mikroskop cahaya dengan mikroskop elektron, coba Anda amati Gambar 1.7.

Mikroskop Cahaya Mikroskop Elektron


Sumber: http://goo.gl/L75CYS dan http://goo.gl/btWfgg

Gambar 1.7 Mikroskop cahaya dan mikroskop elektron

Berdasarkan hasil pengamatan sel menggunakan mikroskop elektron dapat


diketahui perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan. Sel hewan memiliki
sentriol yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan. Adapun sel tumbuhan memiliki
dinding sel, plastida, dan vakuola yang tidak dimiliki oleh sel hewan.
a. Struktur Sel Tumbuhan
Bagian-bagian sel yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan yaitu dinding
sel, vakuola, dan plastida.
1) Dinding Sel
Dinding sel merupakan lapisan terluar yang tersusun dari selulosa,
hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel berfungsi sebagai penyokong dan
pelindung selaput plasma serta memelihara keseimbangan sel dari tekanan.
Adanya dinding sel mengakibatkan bentuk sel tumbuhan relatif tetap.
2) Vakuola
Vakuola atau rongga sel adalah
organel sitoplasmik yang berisi cairan
yang dibatasi membran tonoplas.
Vakuola mempunyai beberapa
Anda dapat melihat animasi pem-
fungsi sebagai berikut. buatan model sel melalui website
a) Tempat menyimpan zat makan- berikut.
an seperti amilum dan gula. 1. http://youtu.be/p5_Cf-gXso0
b) Memasukkan air melalui tono- 2. http://youtu.be/O_DmgfxBNP4
plas untuk membangun turgi- Gunakan animasi tersebut untuk
ditas sel bersama dinding sel. menambah ide kreatif Anda dalam
c) Menyimpan pigmen. membuat model sel.
d) Menyimpan minyak asiri.
e) Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolit sekunder seperti
Ca-oksalat, tanin, getah karet, dan alkaloid.

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


12
3) Plastida
Berdasarkan kandungan pigmen di dalamnya, plastida dibedakan
menjadi tiga tipe yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.
a) Kloroplas

Membran luar
Membran dalam
Tilakoid

Grana

Sumber: Biology, Raven and Johnson

Gambar 1.8 Struktur kloroplas


Kloroplas yaitu plastida yang mengandung klorofil dan pigmen
fotosintetik lainnya. Kloroplas tersusun dari membran luar dan
membran dalam. Membran luar berfungsi mengatur keluar masuk-
nya zat. Membran dalam membungkus cairan kloroplas yang disebut
stroma. Membran dalam melipat ke arah dalam dan membentuk
lembaran-lembaran yang disebut tilakoid. Pada tempat-tempat
tertentu, tilakoid bertumpuk-tumpuk membentuk grana. Kloroplas
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Perhatikan
struktur kloroplas pada Gambar 1.8!
b) Kromoplas
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen
nonfotosintetik. Beberapa pigmen yang terdapat dalam kromoplas
yaitu xantofil dan karoten.
c) Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang
tidak berwarna. Biasanya terdapat
pada organ penyimpan makanan
cadangan seperti biji dan umbi. Ada
tiga macam leukoplas yaitu amiloplas
untuk menyimpan amilum, elaioplas
(lipidoplas) untuk membentuk dan
menyimpan lemak, serta proteoplas
untuk menyimpan protein.
b. Struktur Sel Hewan
Sel hewan memiliki dua sentriol di dalam
sentrosom. Sentriol berperan dalam proses
pembelahan sel. Saat pembelahan sel, tiap-tiap
sentriol memisahkan diri menuju kutub yang
berlawanan dan memancarkan benang-benang Mikrotubulus
gelendong pembelahan yang akan menjerat Sumber: Biology, Raven and Johnson

kromosom. Perhatikan struktur sentriol pada Gambar 1.9 Struktur sentriol


Gambar 1.9!

Biologi Kelas XI
13
Buatlah model sel hewan dan sel tumbuhan lengkap dengan organel-organelnya
menggunakan styrofoam. Warnailah setiap organel sel dengan warna yang berbeda.
Selanjutnya, berilah nama setiap organel dengan cara menempelkan kertas label yang
telah ditulisi nama organ. Anda juga dapat membuat gambar tiga dimensi sel tumbuhan
dan sel hewan lengkap dengan organel-organelnya pada kertas berukuran 50 cm × 40 cm.
Berilah keterangan nama organel beserta fungsinya pada gambar Anda. Kumpulkan
hasil karya Anda kepada Bapak atau Ibu Guru.

Teknologi bidang Biologi yang menggunakan sel sebagai materi dasar semakin
berkembang. Sebagai contoh teknologi kloning (klona) yang pernah dilakukan pada domba.
Kloning adalah proses menghilangkan inti sel telur dan menggantinya dengan inti sel
tubuh sehingga menghasilkan individu yang sama dengan pendonor sel tubuh. Bagaimana
pendapat dan tindakan Anda jika teknologi kloning diterapkan pada manusia?

1. Jelaskan perbedaan antara sel eukariotik dan sel prokariotik!


2. Mitokondria disebut sebagai the power house of cell. Mengapa demikian? Jelaskan!
3. Mengapa membran plasma dikatakan memiliki sifat semipermeabel?
4. Apa perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan?
5. Jelaskan fungsi sentriol pada sel hewan! Bagaimana sentriol melaksanakan fungsi
tersebut?

C. Bioproses dalam Sel


Sel disebut sebagai unit fungsional terkecil dalam kehidupan karena di dalam sel
berlangsung proses-proses kehidupan (bioproses). Apa saja bioproses yang berlangsung
di dalam sel? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahuinya.

Mengidentifikasi Mekanisme Transpor Melalui Membran


1. Perhatikan dengan cermat animasi mekanisme transpor melalui membran
di alamat website berikut.
a. http://www.youtube.com/watch?v=ldRZcmppQM8 atau http://goo.gl/8Ar3Rg
b. http://www.youtube.com/watch?v=rR7NOSRyzhM atau http://goo.gl/doqRDi
c. http://www.youtube.com/watch?v=V1NqEW9v5BA atau http://goo.gl/8WvP5b

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


14
2. Catatlah informasi-informasi penting selama Anda melihat tayangan video
tersebut.
3. Bacalah buku-buku referensi mengenai mekanisme transpor melalui
membran untuk melengkapi pemahaman Anda.
4. Setelah melihat tayangan video tersebut, ajaklah teman Anda berdiskusi
untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan berikut.
a. Proses apa yang terjadi di dalam sel berdasarkan tayangan video tersebut?
b. Bagaimana mekanisme transpor melalui membran?
c. Bagaimana struktur membran sel sehingga dapat mengatur transportasi
zat dari dan ke dalam sel?
d. Coba berikan contoh peristiwa sehari-hari yang menunjukkan terjadi-
nya mekanisme transpor melalui membran!
Saat berdiskusi, cobalah untuk responsif dan proaktif dengan mengemukakan
pendapat secara ilmiah dan kritis. Anda juga dapat membuat daftar
pertanyaan lain mengenai video tersebut untuk menambah bahan diskusi
Anda.
5. Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda dalam bentuk laporan yang berisi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas dengan bahasa yang santun
dan mudah dipahami.

Berdasarkan kegiatan tersebut, Anda telah mengamati bioproses yang berlangsung


di dalam sel yaitu mekanisme transpor melalui membran. Selain transpor melalui membran,
di dalam sel juga terjadi proses sintesis protein dan reproduksi. Untuk mempelajari lebih
lanjut mengenai bioproses yang terjadi di dalam sel, simaklah uraian berikut ini.
1. Mekanisme Transpor Melalui Membran
Perpindahan molekul atau ion yang melewati membran ada dua macam yaitu
transpor pasif dan transpor aktif.
a. Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan perpindahan molekul atau ion tanpa
menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan
mengikuti gradien konsentrasi. Contoh transpor pasif yaitu difusi dan osmosis.
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul zat dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah baik melalui membran plasma ataupun tidak. Difusi
dibedakan menjadi dua yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu. Difusi
sederhana terjadi secara spontan, molekul zat akan berdifusi menyebar ke seluruh
ruangan sampai dicapai kesetimbangan. Faktor-faktor yang memengaruhi proses
difusi yaitu wujud materi, ukuran molekul, konsentrasi zat, dan suhu.
Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein
pembawa dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contoh mekanisme
difusi terbantu yaitu proses molekul glukosa melewati membran.
Osmosis adalah perpindahan molekul-molekul pelarut (misal air) dari
larutan berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi
(hipertonik) melalui selaput (membran) semipermeabel. Jika pelarut yang
digunakan berupa air, osmosis dapat berarti perpindahan molekul air melalui
membran semipermeabel dari larutan yang kadar airnya tinggi ke larutan
yang kadar airnya rendah.

Biologi Kelas XI
15
Anda telah mempelajari mengenai transpor pasif melalui membran. Bagaimana
proses berlangsungnya transpor pasif tersebut? Apa akibat dari transpor pasif tersebut
bagi sel makhluk hidup? Untuk mengetahui jawabannya lakukan kegiatan berikut.

Menyelidiki Proses Osmosis dan Difusi pada Sel Tumbuhan


A. Pendahuluan C. Apa yang Harus Dilakukan?
Menurut Campbell, Reece, dan 1. Kupaslah kulit umbi kentang
Mitchell (2002), pergerakan air mentah sampai bersih.
melintasi membran sel dan ke- 2. Potonglah kentang berbentuk
seimbangan air antara sel dengan dadu dengan ukuran 2 cm × 2 cm
lingkungannya sangat penting bagi sebanyak tiga potong. Saat
organisme. Kegiatan ini bertujuan mengupas dan memotong kentang
menyelidiki proses osmosis yang usahakan jangan terkena air atau
terjadi pada sel tumbuhan beserta cairan apa pun.
dampaknya terhadap sel tumbuhan 3. Timbanglah potongan kentang
tersebut. tersebut dan usahakan setiap
Kegiatan ini dilakukan secara potongan kentang memiliki berat
berkelompok sehingga sangat yang sama.
diperlukan sikap mau bekerja sama 4. Sediakan tiga buah gelas beker
dan bergotong royong. Setiap anggota serta beri label A, B, dan C pada
kelompok harus bersikap responsif masing-masing gelas beker.
dan proaktif dalam melakukan 5. Siapkan larutan glukosa 30% dan
pengamatan dan percobaan. Selain 5%. Tuangkan larutan glukosa 30%
itu, diperlukan sikap teliti dan cermat ke dalam gelas beker A dan larutan
terutama saat melakukan penimbang- glukosa 5% ke dalam gelas beker
an. Dalam kegiatan ini digunakan B dengan volume masing-masing
benda tajam seperti pisau, oleh sekitar 100 mL. Selanjutnya,
karena itu diperlukan sikap kehati- tuangkan akuades pada gelas
hatian saat menggunakannya beker C sebanyak 100 mL.
sehingga tidak melukai anggota 6. Masukkan potongan kentang
tubuh. Setelah melakukan kegiatan secara bersamaan ke masing-
ini, sisa kentang yang digunakan masing gelas ukur A (larutan
dikumpulkan dan dibuang dengan glukosa 30%), gelas ukur B
cara ditimbun di dalam tanah. (larutan glukosa 5%), dan gelas
B. Apa yang Diperlukan? ukur C berisi akuades.
1. Pisau 7. Biarkan potongan kentang ter-
2. Gelas beker 250 mL (tiga buah) sebut terendam selama 20 menit.
3. Neraca 8. Setelah 20 menit, angkatlah
4. Jam potongan kentang tersebut dan
5. Umbi kentang mentah letakkan di atas kertas tisu.
6. Larutan glukosa 5% Periksalah keadaan atau bentuk
7. Larutan glukosa 30% kentang kemudian timbang
8. Akuades kembali kentang tersebut. Catatlah
9. Tisu hasilnya ke dalam bentuk tabel.

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


16
D. Pertanyaan dan Diskusi 3. Buatlah laporan dari hasil
1. Bagaimana keadaan (tekstur) dan kegiatan ini yang meliputi judul
berat potongan kentang dalam percobaan, tujuan, alat dan
gelas beker A, B, dan C setelah bahan, langkah-langkah ke-
direndam selama 20 menit? giatan, hasil pengamatan dan
2. Mengapa terjadi perubahan diskusi, serta kesimpulan.
tekstur dan berat kentang E. Unjuk Kreativitas
sebelum dan sesudah dilaku- Lakukan percobaan seperti di atas,
kan perendaman? Kaitkan tetapi gantilah potongan kentang
jawaban Anda dengan proses dengan potongan wortel. Banding-
plasmolisis dan tekanan turgor kan hasilnya dengan percobaan di
pada sel tumbuhan! atas. Bagaimana kesimpulan Anda
mengenai kegiatan ini?

Dari kegiatan eksperimen tersebut, Anda telah menyelidiki proses osmosis


yang terjadi pada sel tumbuhan. Meskipun sangat penting bagi kehidupan sel,
proses osmosis juga dapat mengakibatkan kerusakan sel.
Air akan masuk ke dalam sel jika konsentrasi larutan dalam sel tinggi sehingga
terjadi endosmosis. Endosmosis pada sel hewan mengakibatkan kehancuran sel
karena robeknya membran plasma (lisis). Endosmosis pada sel tumbuhan
mengakibatkan sel dalam keadaan turgid. Sementara itu, air di dalam sel akan
keluar jika konsentrasi larutan di luar sel tinggi dan terjadi eksosmosis. Eksosmosis
pada hewan akan mengakibatkan pengerutan sel (krenasi). Eksosmosis pada
tumbuhan akan mengakibatkan terlepasnya membran dari dinding sel yang
disebut plasmolisis.
b. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi untuk melawan
gradien konsentrasi. Pada transpor aktif terjadi pemompaan molekul melewati
membran dan melawan gradien konsentrasi. Contoh transpor aktif antara lain
pompa natrium-kalium, endositosis, dan eksositosis.

2. Sintesis Protein dalam Sel


Selain mekanisme transpor melalui membran, di dalam sel juga terjadi sintesis
protein. Sintesis protein berlangsung di ribosom. Bagaimana proses berlangsungnya
sintesis protein dalam sel? Lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut untuk mengetahui
mekanisme sintesis protein dalam sel.

Mengamati Mekanisme Sintesis Protein


1. Perhatikan video animasi proses sintesis protein di alamat website berikut
dengan cermat dan teliti.
a. http://youtu.be/Ikq9AcBcohA
b. http://youtu.be/8nQH0GqFn6k
c. http://youtu.be/w8FSDQwumTw

Biologi Kelas XI
17
2. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai sintesis protein yang
meliputi proses serta hasilnya yang dihubungkan dengan pembentukan
struktur dan pengaturan aktivitas sel.
3. Catatlah informasi-informasi penting dari literatur yang Anda baca.
4. Selanjutnya, diskusikan permasalahan-permasalahan berikut dengan
menerapkan sikap mau bekerja sama dan berani mengemukakan pendapat
secara ilmiah dan kritis.
a. Bagaimana mekanisme sintesis protein dalam sel?
b. Apa peranan protein bagi proses pembentukan struktur sel?
c. Apa peranan protein bagi pengaturan aktivitas sel?
d. Apa keterkaitan antara sintesis protein dengan penyusunan struktur sel
dan penyusunan enzim atau hormon?
Untuk menambah bahan diskusi, Anda dapat membuat daftar pertanyaan
yang lain mengenai mekanisme sintesis protein.
5. Tuliskan hasil kegiatan Anda dalam bentuk laporan yang berisi judul, tujuan,
hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan yang telah Anda buat di depan kelas.

Dari kegiatan Mari Bereksplorasi tersebut, Anda telah mempelajari mengenai


proses sintesis protein. Sintesis protein adalah proses penerjemahan gen menjadi urutan
asam amino yang akan disintesis menjadi polipeptida (protein). Sintesis
protein secara garis besar dibagi menjadi dua tahapan utama, yaitu proses pembuatan
molekul mRNA pada inti sel (transkripsi) dan proses penerjemahan mRNA oleh tRNA
serta perangkaian asam amino di ribosom (translasi).
a. Transkripsi
Proses transkripsi diawali dari sintesis RNA dari salah satu rantai DNA sense
atau rantai cetakan. Adapun rantai DNA komplemennya disebut rantai antisense.
Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi.
Transkripsi terdiri atas tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
1) Inisiasi (Permulaan)
Proses inisiasi dimulai dari promoter, yakni daerah DNA yang
merupakan tempat melekatnya RNA polimerase. Promoter mencakup titik
awal (start point) transkripsi yaitu nukleotida yang menunjukkan dimulainya
sintesis protein (kodon start). Fungsi promoter untuk menentukan tempat
dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan
digunakan sebagai cetakan.
2) Elongasi (Pemanjangan)
Elongasi terjadi saat RNA bergerak di sepanjang pilinan ganda DNA
terbuka secara berurutan. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida
dari molekul RNA yang sedang tumbuh di sepanjang rantai DNA. Setelah
proses sintesis RNA selesai, rantai DNA terbentuk kembali dan molekul RNA
baru terlepas dari cetakannya.
3) Terminasi (Pengakhiran)
Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator, yakni
urutan DNA yang berfungsi menghentikan transkripsi (kodon terminasi).
b. Translasi
Translasi adalah proses pelekatan antara tRNA dengan asam amino dengan
bantuan enzim aminoasil-tRNA sintetase. Ribosom memudahkan pelekatan yang

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


18
spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein.
Tahap translasi terdiri atas inisiasi, elongasi, dan terminasi.
1) Inisiasi
Ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator. Ribosom
melekat pada salah satu ujung mRNA. Di dekat pelekatan tersebut terdapat
kodon start AUG (yang membawa kode untuk membentuk asam amino
metionin). Kodon ini memberikan sinyal dimulainya proses translasi.
2) Elongasi
Tahap ini dimulai dengan terbentuknya asam-asam amino yang berikatan
dengan metionin. Molekul rRNA dari ribosom mengatalis pembentukan ikatan
peptida antara asam amino yang baru dengan ujung rantai polipeptida yang
sebelumnya terbentuk dari asam amino yang dibawa tRNA. Setelah itu, tRNA
keluar dari ribosom. Peristiwa ini berlangsung sampai terbentuk polipeptida.
3) Terminasi
Elongasi akan berhenti setelah ribosom mencapai kodon stop yaitu UAA,
UAG, atau UGA. Kodon stop berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan
translasi. Selanjutnya, polipeptida yang terbentuk akan lepas dari ribosom
menuju ke sitoplasma.
Proses terminasi diakhiri dengan terbentuknya rantai asam amino yang
sangat panjang, atau lebih sering dinamakan dengan rantai polipeptida. Rantai
polipeptida inilah yang kita sebut dengan protein.
Protein atau rantai polipeptida dari hasil sintesis protein merupakan rantai pro-
tein primer. Protein ini harus mengalami modifikasi agar bisa digunakan dalam tubuh.
Proses modifikasi dilakukan di badan Golgi. Hasil modifikasi ini dapat dibedakan
menjadi dua yaitu protein struktural dan protein dinamis (fungsional).
a. Protein Struktural
Protein struktural merupakan protein yang berperan dalam pembentukan
struktur sel. Sebagai contoh, protein integral dan protein perifer yang berada pada
membran sel. Sementara itu, protein struktural di dalam sel berperan untuk
membentuk kerangka sel yang disebut sitoskeleton. Sitoskeleton berupa jaringan
protein filamen yang memantapkan membran plasma sehingga menyokong stabilitas
bentuk sel. Protein filamen ini terdiri atas mikrofilamen, filamen tengah (filamen
intermediet), dan mikrotubulus. Mikrotubulus dibangun dari protein globuler yang
disebut tubulin. Filamen intermediat disusun dari keluarga protein yang beragam
disebut keratin. Mikrofilamen disusun dari protein globuler yang disebut aktin.
10 μm 10 μm 5 μm

Tubulin dimer
Subunit aktin Subunit protein
Subunit serabut
25 nm
7 nm

Sumber: Biologi, Campbell Reece dan Mitchell Jilid 1

Gambar 1.10 Mikrofilamen, filamen tengah, dan mikrotubulus

Biologi Kelas XI
19
b. Protein Fungsional
Protein fungsional merupakan protein yang berperan dalam pengaturan
aktivitas sel, misalnya enzim dan hormon.
1) Enzim
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang
berfungsi sebagai katalis dalam suatu reaksi kimia organik. Sebagian besar enzim
bekerja di dalam sel (enzim intraseluler), tetapi ada juga enzim yang dibuat di
dalam sel kemudian dikeluarkan dari dalam sel untuk menjalankan fungsinya
(enzim ekstraseluler). Contoh enzim intraseluler adalah enzim katalase. Enzim
ini banyak terdapat di organel peroksisom yang berfungsi memecah senyawa
H2O2 (hidrogen peroksida) yang bersifat toksik menjadi H2O dan O2. Adapun
contoh enzim ekstraseluler adalah enzim-enzim pencernaan, misalnya enzim
pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton.
2) Hormon
Hormon terdiri atas tiga jenis berdasarkan struktur kimiawinya yaitu
hormon yang terbuat dari protein atau peptida (hormon peptida), hormon
yang terbuat dari kolesterol (hormon steroid), dan hormon yang terbuat dari
asam amino (hormon tiroid). Jadi, protein merupakan salah satu bahan baku
untuk membuat hormon.
Hormon berperan mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi,
pertumbuhan, dan perkembangan. Homeostasis adalah pengaturan secara
otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan. Sebagai
contoh pengendalian tekanan darah, kerja jantung, dan kadar gula darah.
3. Reproduksi Sel
Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai reproduksi sel, lakukan terlebih
dahulu kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Proses Pembelahan Mitosis Sel


1. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai proses pembelahan sel
secara mitosis. Bacalah literatur yang Anda peroleh dengan cermat dan teliti.
2. Berdasarkan informasi yang Anda peroleh, diskusikan permasalahan-
permasalahan berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan pembelahan mitosis?
b. Berdasarkan kemampuan untuk melakukan pembelahan, dapatkah sel
mengalami perubahan bentuk, ukuran, dan jumlahnya?
c. Apa hubungan antara pembelahan sel dengan aktivitas sel?
Anda dapat membuat pertanyaan-pertanyaan lain tentang pembelahan sel
untuk menambah bahan diskusi. Agar diskusi dapat berjalan lancar, terapkan
sikap mau bekerja sama, menghargai pendapat orang lain, dan berani mengemukakan
pendapat atau argumentasi dengan santun.
3. Buatlah laporan hasil tugas yang meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan
dan diskusi, serta kesimpulan.
4. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas dengan bahasa yang
santun dan mudah dipahami.

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


20
Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA) yang
terdapat di dalam nukleus sehingga menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi
genetik yang identik. Reproduksi sel dapat terjadi karena peristiwa pembelahan sel
secara mitosis.
Pembelahan mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel
somatis serta menghasilkan dua sel anak dengan genotipe sama dan identik dengan
induknya. Pembelahan mitosis bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi sel.
Perhatikan gambar pembelahan mitosis berikut.

Sumber: Biology, Champbell, Reece, dan Mitchell

Gambar 1.11 Pembelahan mitosis

Sel melangsungkan pembelahan mitosis sehingga dapat mengalami perubahan


bentuk, ukuran, dan jumlahnya bertambah banyak. Bagaimana tahap-tahap pembelahan
mitosis? Lakukan percobaan berikut untuk mengamati tahap-tahap pembelahan mitosis.

Mengamati Tahap-Tahap Pembelahan Mitosis


A. Pendahuluan mikroskop dilakukan secara benar
Kromosom pada sel ujung dan sesuai dengan prosedur untuk
bawang merah yang sedang aktif menghindari terjadinya kerusakan.
membelah relatif mudah diamati Selain itu, pada kegiatan ini juga
dengan metode fiksasi dan pewarna- digunakan bahan-bahan kimia
an sederhana. Kegiatan ini bertujuan sehingga perlu diperhatikan
untuk mengamati tahap-tahap dengan saksama cara penggunaan
pembelahan mitosis pada akar bahan kimia tersebut dengan benar.
bawang merah.
B. Apa yang Diperlukan?
Kegiatan ini dilakukan secara
berkelompok sehingga diperlukan 1. Mikroskop
sikap mau bekerja sama dan bergotong 2. Gelas preparat
royong antaranggota kelompok. Setiap 3. Gelas penutup
anggotakelompok sebaiknya ber- 4. Botol bekas selai
peran aktif dalam melakukan kegiat- 5. Pisau atau cutter
an ini. Pada kegiatan ini dilakukan 6. Pipet tetes
pengamatan secara mikroskopis 7. Gelas Arloji
sehingga diperlukan sikap teliti dan 8. Lampu spiritus
tekun sehingga preparat dapat 9. Kertas tisu
diamati dengan jelas. Penggunaan 10. Karton hitam

Biologi Kelas XI
21
11. Jarum jala 7. Amati preparat menggunakan
12. Air mikroskop.
13. Larutan HCl 1M 8. Perhatikan sel-sel ujung akar
14. Bawang merah segar pada tahap interfase, profase,
15. Larutan asetokarmin metafase, anafase, dan telofase.
9. Gambarlah hasil pengamatan
C. Apa yang Harus Dilakukan?
Anda.
1. Bersihkan bagian pangkal bawang
merah dari sisa-sisa akar. Selanjut- D. Pertanyaan dan Diskusi
nya, masukkan bawang merah ke 1. Tahap-tahap pembelahan apa
dalam botol bekas selai yang berisi saja yang dapat Anda amati?
air. Bagian pangkal bawang merah Pada tahap pembelahan apa
harus selalu terendam air. Bungkus kromosom terlihat paling jelas?
botol berisi bawang merah tersebut 2. Adakah sel-sel yang tidak
dengan kain hitam. Letakkan botol menunjukkan aktivitas pem-
tersebut di tempat gelap dan belahan? Jelaskan kemungkinan
hangat sampai akar bawang merah peristiwa yang terjadi pada sel
tumbuh. Pertumbuhan akar mem- tersebut.
butuhkan waktu 3–7 hari. 3. Mengapa pada percobaan ini
2. Setelah akar tumbuh, angkat digunakan sel-sel yang berada di
bawang merah dari botol. Potong ujung akar?
ujung akar sepanjang 0,5 cm 4. Apa dampak pembelahan mito-
dengan cutter. sis bagi pertumbuhan tanaman
3. Pindahkan potongan akar ke bawang merah tersebut? Apakah
dalam gelas arloji yang telah tanaman tersebut akan berubah
berisi beberapa tetes HCl 1 M. bentuk dan ukuran?
Rendamlah potongan akar 5. Apa tujuan dari pembelahan mi-
selama beberapa menit sehingga tosis tersebut?
menjadi lunak. 6. Setelah melakukan kegiatan ini,
4. Letakkan potongan akar pada buatlah laporan yang berisi judul
gelas preparat menggunakan kegiatan, tujuan kegiatan, alat
jarum jala. Selanjutnya, tambahkan dan bahan, langkah-langkah
satu tetes larutan asetokarmin. kegiatan, hasil pengamatan dan
5. Haluskan potongan akar tersebut diskusi, serta kesimpulan.
menggunakan jarum jala. Selanjut-
E. Unjuk Kreativitas
nya, lewatkan gelas preparat
Anda telah mengamati tahap-tahap
tersebut di atas pembakar spiri-
pembelahan mitosis di atas. Sekarang,
tus beberapa kali.
cobalah Anda amati tahap-tahap
6. Tutup potongan akar pada gelas
pembelahan mitosis pada preparat
preparat dengan gelas penutup.
awetan yang ada di sekolah Anda.
Tekan pelan-pelan gelas penutup
Selanjutnya, bandingkan hasil peng-
agar potongan akar tersebut
amatan pada preparat awetan dengan
menjadi pipih. Serap sisa larutan
preparat yang telah Anda buat.
asetokarmin dengan kertas tisu
pada bagian pinggir gelas
penutup.

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


22
Pada percobaan di atas, Anda telah meng-
amati tahap-tahap pembelahan mitosis pada akar
umbi bawang merah. Tanaman mengalami
pertumbuhan karena adanya penambahan jumlah Anda dapat mengamati tahap-
sel sebagai hasil pembelahan mitosis. Pertumbuhan tahap pembelahan mitosis melalui
adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik video di alamat website berikut.
1. http://youtu.be/JcZQkmooyPk
volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat 2. http://youtu.be/onga0ty9nc
irreversible. Pertumbuhan pada tumbuhan umum- 3. http://youtu.be/C6hn35A0ip0
nya terjadi pada daerah meristem (titik tumbuh) Perhatikan video tersebut
di antaranya terdapat pada ujung akar dan ujung dengan cermat dan teliti agar dapat
batang. Adapun tahap-tahap pembelahan mitosis menambah wawasan Anda
mengenai pembelahan mitosis.
meliputi profase, prometafase, metafase, anafase,
dan telofase.

Beberapa sel mengalami pertumbuhan abnormal dengan membelah secara tidak


terkendali. Sel-sel abnormal ini akan tumbuh membentuk benjolan (kanker) yang
dapat menyerang jaringan lain. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan bagi
masyarakat. Sebenarnya, kanker merupakan penyakit yang dapat dipicu oleh pola
hidup yang tidak sehat. Menurut Anda, bagaimana cara menerapkan pola hidup
sehat agar dapat terhindar dari penyakit kanker? Tindakan apa saja yang harus
dilakukan untuk mencegah penyakit kanker?

1. Apa yang dimaksud dengan mekanisme transpor pasif dan transpor aktif pada
membran plasma?
2. Apa yang akan terjadi jika sel tumbuhan berada di larutan hipertonik?
3. Protein yang menyusun sel dapat dibedakan menjadi protein struktural dan pro-
tein fungsional. Apa yang dimaksud dengan protein struktural dan fungsional?
4. Di dalam sel berlangsung sintesis protein. Apa yang dimaksud dengan sintesis
protein? Di organel sel apa sintesis protein berlangsung?
5. Apa perbedaan antara pembelahan amitosis, mitosis, dan meiosis? Apa tujuan
sel melakukan pembelahan mitosis?

Buatlah model mengenai bioproses yang berlangsung di dalam sel. Anda dapat
menggunakan berbagai media untuk membuat model tersebut, misalnya
menggunakan program Microsoft Power Point, video animasi, atau charta. Pilihlah
salah satu bioproses yang terjadi di dalam sel, misalnya transpor aktif, transpor pasif,
sintesis protein, atau pembelahan mitosis. Kumpulkan tugas proyek ini kepada Bapak
atau Ibu Guru Anda.

Biologi Kelas XI
23
1. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil yang menyusun tubuh
makhluk hidup. Sel sebagai unit struktural terkecil bermakna bahwa sel merupakan
penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup. Sel sebagai unit fungsional
terkecil bermakna bahwa di dalam sel berlangsung aktivitas kehidupan.
2. Berdasarkan strukturnya, sel dibedakan menjadi sel prokariotik (tidak memiliki
membran inti) dan sel eukariotik (memiliki membran inti).
3. Sel hewan dan sel tumbuhan termasuk sel eukariotik. Sel tumbuhan memiliki
dinding sel, vakuola yang besar, dan plastida. Sel hewan memiliki organel sentriol
yang berguna pada saat pembelahan sel.
4. Membran plasma bersifat semipermeabel sehingga dapat dilalui molekul-molekul
tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion.
5. Mekanisme transpor melalui membran dapat dibedakan menjadi transpor aktif
dan transpor pasif. Transpor aktif terjadi dengan pompa ion, endositosis, dan
eksositosis. Transpor pasif berlangsung secara osmosis dan difusi.
6. Di dalam ribosom berlangsung sintesis protein. Hasil dari sintesis protein ini
digunakan untuk membentuk struktur sel (protein struktural) dan mengatur
aktivitas sel (protein fungsional).
7. Pembelahan sel dapat dibedakan menjadi amitosis, mitosis, dan meiosis.
Pembelahan mitosis bertujuan untuk melakukan pembentukan struktur tubuh
(pertumbuhan).

A. Pilihlah jawaban yang tepat! a. lemak


b. protein
1. Sel disebut sebagai unit fungsional ter- c. karbohidrat
kecil dalam kehidupan karena . . . . d. asam nukleat
a. merupakan penyusun yang men- e. garam-garam mineral
dasar bagi tubuh makhluk hidup
3. Polisakarida merupakan senyawa
b. di dalam sel terjadi berbagai reaksi-
kimia yang menyusun sel. Salah satu
reaksi kimia kehidupan
contoh polisakarida struktural beserta
c. dapat menurunkan sifat genetis
fungsinya yang benar adalah . . . .
dari satu generasi ke generasi
a. glikogen sebagai sumber energi
berikutnya
b. amilum sebagai makanan cadang-
d. semua jenis sel berasal dari sel
an
sebelumnya
c. selulosa untuk membentuk dinding
e. sel tidak dapat dibagi-bagi lagi
sel
menjadi lebih kecil
d. glikolipid dan glikoprotein sebagai
2. Komponen kimiawi sel yang termasuk pembentuk inti sel
bahan anorganik adalah . . . . e. asam hialuronat sebagai unsur
penting penyusun membran sel

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


24
4. Perhatikan gambar 7. Perhatikan ciri-ciri sel berikut ini!
di samping dan per- I. Memiliki dinding sel yang ter-
nyataan-pernyataan susun dari zat selulosa yang kuat.
berikut! II. Memiliki membran sel yang ter-
1) Tempat sintesis susun dari lipoprotein yang
protein. bersifat semipermeabel.
2) Penghasil energi. III. Memiliki organel sel yang khas
3) Pengatur pembelahan sel. yaitu plastida yang berguna dalam
4) Pengendali seluruh kegiatan sel. proses fotosintesis.
5) Pembawa informasi genetik. IV. Dapat mengalami perubahan
Fungsi organel yang ditunjuk pada bentuk dalam proses perkembang-
gambar meliputi pernyataan nomor annya.
.... V. Memiliki sentriol yang berperan
a. 1), 2), dan 3) dalam proses pembelahan.
b. 1), 3), dan 4) Dari pernyataan di atas yang merupa-
c. 2), 3), dan 4) kan ciri khas sel tumbuhan adalah . . . .
d. 2), 3), dan 5) a. I, II, dan III d. I, III, dan V
e. 3), 4), dan 5) b. I, II, dan IV e. II, IV, dan V
c. I, III, dan IV
5. Perhatikan gambar membran sel
berikut ini! 8. Gambar di bawah ini menunjukkan
1
percobaan tentang osmosis.

X = glukosa

2
3

5 Y = air
4
Lapisan fosfolipid yang bersifat hidro- Umbi kentang
filik ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1 d. 4 Perbedaan permukaan larutan setelah
b. 2 e. 5 hari kedua adalah . . . .
c. 3 a. X naik – Y naik, sebab X dan Y
isotonik
6. Perhatikan gambar sel hewan dan sel b. X naik – Y turun, sebab X
tumbuhan di samping! hipertonik dari Y
Organel X terdapat c. X turun – Y naik, sebab X
pada sel tumbuhan, hipertonik dari Y
tetapi tidak terdapat d. X turun – Y turun, sebab X dan Y
X
pada sel hewan. isotonik
Organel X berperan e. X turun – Y turun, sebab Y
dalam proses . . . . hipertonik dari Y
a. mengendalikan seluruh kegiatan
9. Pada saat melakukan pengamatan sel
sel
akar umbi bawang merah, kromosom
b. mengontrol pertukaran zat
akan terlihat dengan jelas saat berada
c. pembentukan karbohidrat
pada tahap . . . .
d. respirasi aerob dalam sel
a. profase d. telofase
e. sintesis protein
b. metafase e. interfase
c. anafase

Biologi Kelas XI
25
10. Perhatikanlah gambar di bawah ini! 2. Seorang ilmuwan melakukan percoba-
an dengan membandingkan jumlah
mitokondria dari dua buah sel. Sel yang
pertama diambil dari otot betis seorang
pelari maraton, sedangkan sel yang
I II kedua diambil dari otot seorang
Mekanisme transpor I dan II secara pemogram komputer yang jarang
berurutan adalah . . . . berolahraga. Sel mana yang paling
a. transpor aktif eksositosis dan banyak memiliki mitokondria? Jelaskan!
transpor pasif endositosis 3. Dalam melakukan pemupukan tanaman,
b. transpor pasif eksositosis dan diperlukan pemahaman mengenai
transpor aktif endositosis transpor pasif. Berdasarkan ilmu yang
c. transpor aktif endositosis dan telah Anda peroleh, bagaimana cara
eksositosis pemupukan tanaman yang benar?
d. transpor pasif endositosis dan Jelaskan!
eksositosis 4. Sel hewan dan sel tumbuhan sama-
e. transpor pasif eksositosis dan sama mengalami pembelahan mitosis.
endositosis Apakah perbedaan pembelahan mito-
sis pada sel hewan dan sel tumbuhan?
B. Kerjakan soal-soal berikut!
Jelaskan jawaban Anda!
1. Lisosom berfungsi mencerna makro- 5. Di dalam sel berlangsung sintesis
molekul secara intraseluler dan merusak protein. Apa keterkaitan antara sintesis
sel-sel asing. Bagaimana proses pen- protein dengan pengaturan aktivitas
cernaan oleh lisosom saat sel menelan sel? Jelaskan jawaban Anda!
bakteri secara fagositosis? Jelaskan!

Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup. Meskipun berukuran sangat
kecil, di dalam sel terjadi suatu mekanisme kehidupan yang berjalan secara teratur.
Keteraturan ini merupakan karya Tuhan Yang Mahakuasa. Bagian dari ciptaan-Nya
yang berukuran sangat kecil pun tidak luput dari kekuasaannya. Oleh karena itu,
kita wajib bersyukur dengan anugerah Tuhan ini. Salah satu wujud syukur tersebut
yaitu dengan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang sel untuk menemukan
produk-produk yang bermanfaat bagi manusia. Sebagai contoh di bidang peternakan
telah dikembangkan teknologi kawin suntik sehingga pembuahan sel telur oleh sperma
dapat dilakukan tanpa melibatkan pejantan. Selain itu, di bidang kedokteran diketahui
bahwa sel induk memiliki kemampuan membelah dan memperbarui diri secara
berulang kali untuk waktu yang lama.
Para ilmuwan membuat hipotesis bahwa sel induk pada suatu saat dapat digunakan
untuk pengobatan berbagai penyakit. Meski potensi sel induk bagi dasar terapi
pengobatan berbagai penyakit sangat besar, masih diperlukan berbagai penelitian
intensif untuk menjamin keberhasilan dan keamanan penggunaannya. Oleh karena
itu, diperlukan pola pikir yang ilmiah untuk mengembangkan suatu ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, cobalah untuk menemukan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi
kehidupan khususnya manusia.

Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses pada Sel


26
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun
Jaringan pada Tumbuhan
Mempelajari

Struktur dan Fungsi Jaringan Penyusun Kultur


Jaringan Tumbuhan Organ Tumbuhan Jaringan

Dibedakan Meliputi Dilaksanakan


Jaringan berdasarkan
Penyusun
Jaringan Jaringan Akar
Meristematik Dewasa Sifat Sifat
Jaringan Autonom Totipotensi
Jaringan Penyusun
Pelindung Batang
Meliputi
Jaringan
Dasar Jaringan
Penyusun
Jaringan Daun
Penguat
Jaringan
Pengangkut

Berdasarkan
Dikelompokkan
Asalnya

Meristem
Meliputi Primer
Meristem
Sekunder

Berdasarkan
Letaknya
Meliputi

Meristem Meristem Meristem


Apikal Interkalar Lateral

Biologi Kelas XI
27
Sumber: http://goo.gl/lptrMo

Tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman yang memiliki bunga dengan bentuk
dan warna yang beragam. Di Indonesia, tanaman anggrek banyak dibudidayakan untuk
tujuan komersial maupun hanya sekadar hobi. Tanaman anggrek berkembang biak secara
generatif menggunakan biji dan secara vegetatif menggunakan tunas yang keluar dari bagian
samping batang. Di alam, biji anggrek tidak bisa tumbuh menjadi tanaman anggrek tanpa
bersimbiosis dengan mikoriza. Hal ini disebabkan biji anggrek tidak memiliki cadangan
makanan (endosperm). Oleh sebab itu, dalam pembudidayaannya biji anggrek harus
ditanam pada medium buatan secara aseptis menggunakan teknik kultur jaringan
tumbuhan. Apa syarat-syarat bagian tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan melalui
teknik kultur jaringan? Bagaimana prosedur pelaksanaan kultur jaringan tumbuhan?

1. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan


2. Jaringan penyusun akar, batang, dan daun • Jaringan
3. Sifat autonom dan totipotensi pada tumbuhan • Organ
• Pluripotensi
4. Teknik kultur jaringan tumbuhan
• Totipotensi
• Polipotensi
• Eksplan

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


28
Akar, batang, serta daun merupakan organ tumbuhan yang disusun oleh berbagai
jaringan. Apakah jaringan penyusun akar, batang, serta daun tumbuhan itu sama?
Dalam bab ini, Anda akan mempelajari struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Selain
itu, Anda juga akan mempelajari teknologi yang berkaitan dengan jaringan tumbuhan,
yaitu teknik kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan teknologi yang dapat digunakan
untuk menghasilkan berbagai varietas tanaman unggul.

A. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Salah satu tanaman yang dapat dikembangkan dengan teknik kultur jaringan
tumbuhan adalah anggrek. Selain itu, dengan teknik kultur jaringan tumbuhan kita
dapat memperbanyak tumbuhan langka atau tumbuhan yang hampir punah dengan
cepat. Apa yang dimaksud dengan teknik kultur jaringan tumbuhan? Nah, untuk
mengetahuinya coba lakukan kegiatan berikut.

Mendeskripsikan Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan

1. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai kultur jaringan tumbuhan.


2. Bacalah dengan cermat literatur yang Anda peroleh dan catatlah informasi-
informasi penting dari literatur yang Anda baca!
3. Berdasarkan informasi yang Anda peroleh, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan teknik kultur jaringan tumbuhan?
b. Apa tujuan dilakukan teknik kultur jaringan tumbuhan?
c. Mengapa hanya bagian tertentu pada tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk kultur jaringan?
4. Buatlah resume dari kegiatan ini dan kumpulkan kepada Bapak atau Ibu
Guru.

Setelah melakukan kegiatan di atas, Anda pasti telah mengetahui bahwa


pemanfaatan teknik kultur jaringan tumbuhan berasal dari pemahaman mengenai sel,
jaringan, dan organ tumbuhan. Apa saja jaringan yang menyusun tumbuhan? Anda
akan mempelajarinya lebih lanjut dalam uraian berikut.
Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi
yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan disebut Histologi. Apabila sel-sel
yang berkumpul tersebut adalah sel-sel tumbuhan maka disebut jaringan tumbuhan
(Nugroho, Purnomo, dan Sumardi: 2006). Berdasarkan tipe struktur dan fungsi sel,
jaringan tumbuhan diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu jaringan
meristematik (embrional) dan jaringan permanen (dewasa). Coba lakukan kegiatan
Mari Bereksplorasi berikut untuk mengenal karakteristik jaringan tumbuhan.

Biologi Kelas XI
29
Mengidentifikasi Struktur Jaringan pada Tumbuhan

1. Perhatikan gambar macam-macam jaringan tumbuhan berikut.

(a) (b) (c)


Sumber: www.biodidac.bio.vottawa.ca

Gambar 2.1 Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan

2. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai struktur jaringan


penyusun tumbuhan.
3. Berdasarkan gambar dan informasi yang Anda peroleh, diskusikanlah ber-
sama teman-teman Anda untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan
berikut.
a. Berdasarkan gambar, bagaimana struktur ketiga jaringan tersebut?
b. Di mana letak ketiga jaringan tersebut pada organ tumbuhan?
c. Apa fungsi masing-masing jaringan tersebut?
Buatlah daftar pertanyaan yang lain mengenai jaringan tumbuhan untuk
menambah bahan diskusi Anda. Saat berdiskusi, cobalah untuk menerap-
kan sikap mau bekerja sama, cinta damai, berani bertanya, dan berargumentasi
dengan santun agar diskusi dapat berjalan dengan lancar.
3. Buatlah laporan dari hasil kegiatan ini yang meliputi judul, tujuan, hasil
pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
4. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda pasti telah mendapat sedikit gambaran tentang
bentuk dan struktur jaringan tumbuhan. Untuk menambah pemahaman Anda tentang
jaringan tumbuhan, simaklah uraian berikut ini.
1. Jaringan Meristem (Embrional)
Jaringan meristem merupakan jaringan yang masih aktif membelah dan belum
mengalami diferensiasi. Sel-sel penyusun jaringan meristem berukuran kecil,
dinding sel tipis, memiliki nukleus yang besar, mengandung banyak sitoplasma,
tidak memiliki ruang antarsel, tidak memiliki vakuola atau memiliki vakuola
berukuran sangat kecil, dan memiliki sifat totipotensi yang tinggi. Sel-sel
meristem ada yang berbentuk bulat, lonjong, kubus, atau prisma.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


30
Berdasarkan asalnya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua macam, yaitu
meristem primer dan meristem sekunder.
a. Meristem primer, merupakan jaringan muda yang berasal dari perkembangan
sel-sel embrionik. Jaringan meristem primer terdapat di ujung akar dan ujung
batang. Aktivitas jaringan meristem primer mengakibatkan batang dan akar
bertambah panjang.
b. Meristem sekunder, berasal dari jaringan dewasa yang telah terhenti
pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional kembali. Meristem sekunder
meliputi kambium dan kambium gabus. Kambium terdapat pada akar
maupun batang tumbuhan Dicotyledoneae dan Gymnospermae. Kambium
gabus terdapat pada kulit batang dan membentuk jaringan gabus yang sukar
dilalui air atau tidak dapat dilalui air. Pertumbuhan sekunder mengakibatkan
tumbuhan bertambah besar.
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu
meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral. Perhatikan Gambar 2.2
dan Gambar 2.3.
a. Meristem apikal atau meristem ujung, terdapat di ujung batang atau ujung
akar. Meristem apikal menghasilkan pemanjangan akar dan batang tumbuhan
sehingga tanaman bertambah tinggi.
b. Meristem interkalar atau meristem antara, terdapat di antara jaringan dewasa
dan terdapat di pangkal ruas batang.
c. Meristem lateral atau meristem samping, terdapat sejajar dengan permukaan
organ tempat ditemukannya, contoh kambium dan kambium gabus (felogen).
Kambium ke arah luar membentuk floem dan ke arah dalam membentuk
xilem. Kambium gabus ke arah luar membentuk felem dan ke arah dalam
membentuk feloderm.
Meristem apikal Tunas apikal
pada ujung batang

Meristem
lateral Meristem
apikal
Meristem
Meristem Protoderm
interkalar
dasar
Tunas
Prokambium
samping

Meristem apikal
pada ujung akar
Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell

Gambar 2.2 Letak jaringan meristem Gambar 2.3 Struktur jaringan meristem

2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa terdiri atas sel-sel yang sudah berhenti membelah dan telah
mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa memiliki beberapa karakteristik seperti
tidak ada aktivitas pembelahan sel, ukuran sel relatif lebih besar daripada sel-sel
meristematik, kadang-kadang sel telah mati, terdapat ruang antarsel, dinding sel
mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya, sitoplasma sedikit, dan vakuola
besar.

Biologi Kelas XI
31
Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi jaringan
pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut.
a. Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan
jaringan gabus. Jaringan ini berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh
luar yang merugikan.
1) Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan yang terletak paling luar
dan menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Umumnya jaringan epider-
mis terdiri atas satu lapis sel dan susunannya rapat tanpa ruang antarsel.
Jaringan epidermis tersusun dari sel-sel hidup dan tidak berklorofil.
Klorofil terdapat pada sel penjaga dari stomata. Jaringan epidermis
berfungsi melindungi bagian/jaringan dalam tubuh tumbuhan dari
pengaruh buruk lingkungan atau patogen, menyerap air dan mineral
(khusus daerah akar), dan menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang
bisa mencegah evaporasi (pada batang dan daun). Sebagian sel-sel
epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan yang disebut
derivat epidermis, misalnya stomata dan trikomata.
2) Jaringan Gabus
Epidermis
Setelah batang tumbuh mem-
Jaringan besar, epidermis terdesak sehingga
gabus pecah dan rusak. Akhirnya, epidermis
Feloderm tidak aktif lagi dan fungsinya diganti-
kan oleh jaringan gabus. Jaringan
gabus dibedakan menjadi tiga macam
yaitu eksodermis, endodermis, dan
Kolenkim Parenkim peridermis. Pada bagian peridermis
Sumber: Biology, Raven and Johnson terdapat felem, felogen, dan feloderm.
Gambar 2.4 Letak jaringan gabus Cermati Gambar 2.4.

b. Jaringan Dasar (Parenkim)


Perhatikan Gambar 2.5. Parenkim disebut jaringan dasar karena terletak
hampir di semua bagian tumbuhan. Jaringan parenkim memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
1) Sel-sel penyusunnya renggang sehingga
mempunyai banyak ruang antarsel.



Ruang antarsel ini digunakan untuk Jaringan


pertukaran gas. kolenkim
2) Dinding sel tipis dan mempunyai vakuola
besar untuk menyimpan makanan cadangan.
3) Sel-selnya berbentuk polihedral (segi Jaringan
parenkim
banyak).
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell
dibedakan menjadi lima macam, yaitu parenkim Gambar 2.5 Jaringan parenkim
asimilasi, parenkim pengangkut, parenkim dan kolenkim
penimbun, parenkim air, dan parenkim udara.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


32
c. Jaringan Penguat (Mekanik)
Jaringan penguat pada tumbuhan
digunakan untuk memperkukuh tubuh
tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan Untuk menambah wawasan
sifatnya, jaringan penguat dibedakan Anda mengenai pembagian jaringan
parenkim berdasarkan fungsi dan
menjadi jaringan kolenkim dan jaringan bentuknya, bacalah uraian materi
sklerenkim. dalam website berikut.
1) Jaringan Kolenkim 1. http://goo.gl/7Dn7q5
2. http://goo.gl/4Hx3xJ
Jaringan kolenkim memiliki ciri- Anda juga dapat menginfor-
ciri sebagai berikut. masikan pengetahuan yang Anda
dapatkan tersebut kepada teman-
a) Tersusun dari sel-sel hidup. teman Anda.
Umumnya dijumpai di bawah
epidermis batang, tangkai daun,
tangkai bunga, ibu tulang daun,
dan buah. Kolenkim jarang
terdapat di akar.
b) Dinding selnya tidak mengandung Untuk memperdalam pengetahu-
lignin, tetapi mengandung selulosa, an Anda mengenai letak dan bentuk
penebalan jaringan kolenkim, buka-
pektin, dan hemiselulosa sebagai lah alamat website: http://goo.gl/
penguat pada organ-organ 37I1MJAnda dapat mencatat materi
tumbuhan yang masih muda yang ada di dalamnya untuk
atau bagian tubuh tumbuhan menambah referensi belajar.
yang lunak.
c) Merupakan penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 2.6.

A B
Sitoplasma Dinding sel
yang menebal
Dinding sel
Lumen
yang menebal
Nukleus
Vakuola

Penampang melintang (A) Penampang membujur (B)

Sumber: Biology, Raven and Johnson

Gambar 2.6 Struktur jaringan kolenkim

2) Jaringan Sklerenkim
Perhatikan struktur jaringan sklerenkim pada Gambar 2.7. Jaringan
sklerenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a) Terdiri atas sel-sel mati dengan dinding sel tebal.
b) Hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan.
c) Merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal
dan terdiri atas lignin.

Biologi Kelas XI
33
Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut sklerenkim dan sklereid.
a) Serabut sklerenkim, berupa benang panjang dalam berkas
pengangkut. Serabut biasanya merupakan suatu seludang yang
berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang
tersebar di dalam xilem dan floem.
b) Sklereid (sel batu), terdapat pada semua bagian tumbuhan terutama
di dalam kulit kayu, pembuluh tapis, buah, dan biji. Sklereid yang
terdapat soliter di antara sel-sel lainnya disebut idioblas. Sel-sel
sklereid juga dapat terhimpun menjadi kelompok sel keras di antara
sel-sel parenkim di sekelilingnya.

Dinding sel
yang menebal
Lumen

A. Penampang melintang

Dinding sel
yang menebal

Lumen
Jaringan sklerenkim B. Penampang membujur

Sumber: Biology, Raven and Johnson

Gambar 2.7 Struktur jaringan sklerenkim

d. Jaringan Pengangkut
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibedakan
menjadi jaringan xilem dan jaringan floem.
1) Xilem
Xilem berfungsi mengangkut air dan unsur
hara dari akar ke daun. Sel-sel penyusun xilem
umumnya sudah mati dengan dinding
sekunder yang sangat tebal tersusun dari lig-
nin sebagai jaringan penguat. Xilem terdiri atas
unsur trakeal (trakea dan trakeid), serabut
xilem, dan parenkim xilem.
a) Unsur trakeal, merupakan unsur yang
berperan dalam pengangkutan air dan zat
terlarut di dalamnya. Sel trakeal ber-
bentuk memanjang, tidak mengandung
protoplas, dinding sel berlignin, dan A B
mempunyai bermacam-macam noktah.
Unsur trakeal terdiri atas trakea dan Sumber: Biology, Raven and Johnson
Gambar 2.8 Trakea (A) dan
trakeid. Perhatikan Gambar 2.8. Trakeid (B)

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


34
b) Serabut xilem, merupakan sel panjang dengan dinding sekunder
yang biasanya berlignin. Serabut xilem ada 2 macam, yaitu serabut
trakeid dan serabut libriform. Serabut trakeid mempunyai noktah
terlindung, ukuran pendek, dan dinding sel cenderung tipis. Serabut
libriform memiliki ukuran yang lebih panjang, dinding sel tebal, dan
mempunyai noktah sederhana. Perhatikan Gambar 2.9 berikut.

Parenkim
kayu

Trakeid
Serabut Elemen pembuluh
xilem (trakea)

Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell

Gambar 2.9 Struktur jaringan xilem

c) Parenkim xilem, tersusun dari sel-sel yang masih hidup, dijumpai


pada xilem primer maupun sekunder. Parenkim xilem berfungsi
sebagai tempat makanan cadangan.

2) Floem
Floem berfungsi meng- Serabut
angkut dan mengedarkan zat- floem
zat makanan hasil fotosintesis Sel
dari daun ke seluruh bagian tapis
tumbuhan. Floem terdiri atas
Parenkim
berbagai macam bentuk sel
hidup dan mati yaitu meliputi
unsur-unsur kibral (sel-sel tapis Sel
dan komponen buluh tapis), sel pengiring
pengiring, sel albumin, paren- Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell
kim floem, dan serabut floem. Gambar 2.10 Struktur jaringan floem
Perhatikan Gambar 2.10 di samping.
a) Sel tapis memiliki bentuk seperti tabung dengan ujung yang
berlubang-lubang. Sel tapis saling berhubungan dengan sel tapis
yang lainnya dan saling berlekatan antara dinding ujung sel di bawah
atau di atasnya. Deretan sel memanjang ini disebut pembuluh tapis.
b) Sel pengiring berupa deretan sel yang hidup dan menyerupai sel-sel
parenkim. Sel pengiring berperan dalam transportasi zat makanan.
Sel pengiring tidak dijumpai pada tumbuhan Gymnospermae dan
Pteridophyta.
c) Sel albumin terletak di dekat sel tapis yang merupakan sel parenkim
kaya akan zat albumin. Sel albumin menyusun jari-jari empulur. Sel
albumin hanya dapat ditemukan pada tumbuhan Gymnospermae.
Sel albumin diduga mempunyai fungsi yang sama dengan sel pengiring.

Biologi Kelas XI
35
d) Parenkim floem, merupakan parenkim yang terletak di bagian buluh
tapis yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan amilum,
lemak, dan zat organik lainnya.
e) Serabut floem berbentuk panjang dan ujung-ujungnya saling
berimpitan. Dinding sel serabut floem mengalami penebalan
sekunder sehingga berfungsi sebagai penguat floem.

Anda telah mengetahui bahwa jaringan memiliki letak dan fungsi yang berbeda-
beda. Anda dapat menggunakan pengetahuan yang telah Anda peroleh untuk
memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan jaringan tumbuhan. Sebagai
contoh, teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Jika ada seseorang yang ingin
memperbanyak tanaman mangga secara vegetatif untuk menghasilkan keturunan
yang identik dengan induknya dan cepat berbuah, apa yang akan Anda lakukan
untuk membantu orang tersebut? Kembangkan pola pikir ilmiah Anda berdasarkan
pengetahuan yang telah Anda pelajari mengenai jaringan tumbuhan.

1. Jelaskan secara singkat mengenai macam-macam jaringan pada tumbuhan!


2. Stomata dan trikomata merupakan derivat epidermis. Apa fungsi kedua derivat
epidermis tersebut?
3. Sebutkan macam-macam jaringan parenkim berdasarkan fungsinya!
4. Jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
Apa perbedaan kedua jaringan tersebut? Jelaskan!
5. Apa fungsi jaringan xilem dan floem?

B. Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan


Pada subbab sebelumnya telah dibahas mengenai berbagai jaringan pada
tumbuhan. Berbagai jaringan tersebut akan membentuk organ dan melakukan fungsi
khusus. Organ pokok pada tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun. Untuk
menambah wawasan Anda tentang jaringan penyusun organ tumbuhan, lakukan
kegiatan berikut.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


36
Mengidentifikasi Struktur Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan
1. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai jaringan penyusun
organ pada tumbuhan Monocotyledoneae, Dicotyledoneae, Gymnospermae,
serta tumbuhan lumut dan tumbuhan paku. Bacalah literatur tersebut
dengan cermat dan teliti.
2. Catatlah informasi-informasi penting berdasarkan literatur yang Anda baca.
3. Diskusikan bersama kelompok Anda untuk menemukan solusi dari
permasalahan-permasalahan berikut.
a. Jaringan apa saja penyusun organ akar, batang, dan daun tumbuhan?
b. Apakah ada kaitannya antara struktur anatomi organ dengan fungsi
organ? Jelaskan!
c. Apa perbedaan struktur jaringan penyusun organ pada tumbuhan
Monocotyledonae dan Dicotyledoneae?
d. Bagaimanakah struktur jaringan penyusun organ pada tumbuhan
lumut, paku, dan Gymnospermae?
Buatlah daftar pertanyaan lain tentang jaringan penyusun organ tumbuhan
berdasarkan literatur yang Anda baca. Saat berdiskusi jangan lupa untuk
menerapkan sikap mau bekerja sama, saling menghormati, dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.
5. Buatlah laporan dari hasil kegiatan ini yang meliputi judul, tujuan, hasil
pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda dengan bahasa yang sopan dan
santun serta mudah dipahami.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk membuka wawasan Anda mengenai jaringan


penyusun organ pada tumbuhan. Organ pada tumbuhan tersusun dari berbagai
jaringan yang melakukan fungsi tertentu. Uraian berikut ini akan mengulas jaringan
penyusun organ pada tumbuhan meliputi struktur dan fungsinya masing-masing.
1. Akar (Radix)
Akar merupakan organ tumbuhan yang biasanya berada di bawah tanah,
meskipun ada juga yang berada di permukaan tanah. Akar berasal dari akar
lembaga (radikula). Akar lembaga pada tanaman Dicotyledoneae tumbuh terus
sehingga membentuk akar tunggang, sedangkan akar lembaga pada tanaman
Monocotyledoneae mati dan kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-
akar dengan ukuran sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar. Pertumbuhan primer
akan mendorong akar menembus tanah. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar
(kaliptra), yang secara fisik melindungi meristem yang rapuh pada saat akar
memanjang menembus tanah yang abrasif (Campbell, Reece, dan Mitchell, 2003).
Pembelahan meristem apikal membentuk zona pemanjangan sel, zona diferensiasi
sel, dan zona pendewasaan sel.

Biologi Kelas XI
37
Akar tumbuhan tersusun oleh 
 Akar
beberapa jaringan, seperti terlihat 

samping
pada Gambar 2.11. 
 Perikambium
a. Epidermis, terdiri atas satu Zona 
 Epidermis
pedewasaan 
lapis sel, susunan sel-sel rapat, sel  Rambut

dinding sel tipis sehingga  akar

mudah dilewati air. Sel epi- 

}
Korteks

dermis akar dapat mengalami  Endodermis

modifikasi menjadi rambut Floem
akar yang berfungsi untuk mem- 





perluas bidang penyerapan.  Xilem
Zona diferensiasi 
b. Korteks terletak langsung di sel  Silinder
bawah epidermis, tersusun  pusat

berlapis-lapis, sel-selnya tidak Zona pemanjangan  Tudung
sel  akar
tersusun rapat sehingga me- Sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time–Life, Tira Pustaka
miliki banyak ruang antarsel, Gambar 2.11 Struktur morfologi akar
dan dinding selnya tipis.
Korteks sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim, kolenkim, serta
sklerenkim. Parenkim pada korteks beberapa jenis tumbuhan berfungsi untuk
tempat menyimpan makanan cadangan. Lapisan terdalam korteks berdiferen-
siasi menjadi endodermis.
c. Endodermis, merupakan pemisah antara korteks dengan silinder pusat.
Endodermis berupa satu lapis sel, tersusun rapat, dan dinding selnya
mengalami penebalan gabus dari suberin dan kutin sehingga membentuk
penebalan berupa pita yang disebut pita kaspari. Sel-sel endodermis yang
tidak mengalami penebalan disebut dengan sel penerus/sel peresap sehingga
memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat.
d. Stele (silinder pusat), merupakan bagian terdalam dari akar. Silinder pusat
terdiri atas berbagai jaringan berikut.
1) Perisikel/perikambium merupakan lapisan terluar dari stele dan terletak
di sebelah dalam endodermis. Jaringan perisikel tersusun dari sel-sel
parenkim yang menebal. Jaringan perisikel berfungsi untuk membentuk
cabang akar dan berperan dalam pertumbuhan sekunder.
2) Berkas pengangkut yang terdiri atas xilem dan floem.
3) Empulur terdiri atas parenkim dan terletak di bagian paling dalam atau
di antara berkas pengangkut.
Ada perbedaan yang nyata antara struktur akar tumbuhan Dicotyledoneae
dan Monocotyledoneae, seperti terlihat dalam Tabel 2.1 serta Gambar 2.12.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


38
Tabel 2.1 Perbedaan Struktur Akar Tumbuhan Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae

No. Pembeda Akar Dicotyledoneae Akar Monocotyledoneae

1. Xilem Berbentuk bintang di pusat, tersusun Berdekatan dengan floem.


radial atau membentuk jari-jari Berkas xilem disebut polyarch.
bersama dengan floem. Berkas xilem
bervariasi dari diarch–hexarch.
2. Floem Letaknya di antara jari-jari yang Letaknya berdekatan dengan
dibentuk oleh xilem, dipisahkan oleh xilem dan tidak dipisahkan oleh
kambium (kolateral terbuka) kambium (kolateral tertutup)
3. Empulur Tidak ada atau ada tetapi kecil Ada dan kadang berkembang
menjadi sklerenkim
4. Perisikel Membentuk cabang akar dan meristem Hanya membentuk cabang akar
sekunder
5. Kambium Ada Tidak ada

Epidermis
Epidermis

Endodermis Endodermis
Perisikel Perisikel
Floem Xilem
Floem
Pembuluh
xilem
Kambium
Empulur

Korteks
Korteks

Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell

Gambar 2.12 Penampang melintang akar tanaman Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae

2. Batang (Caulis)
Umumnya batang terletak di atas tanah dan tumbuh ke atas menuju cahaya
matahari. Batang biasanya berbentuk bulat dan mempunyai buku atau ruas. Batang
tersusun dari epidermis, korteks, dan stele.
a. Epidermis, tersusun oleh satu lapis sel, tanpa ruang antarsel, dinding luar
mengalami penebalan dari kutin yang disebut kutikula, dan pada tumbuhan
kayu yang tua terdapat kambium gabus. Derivat epidermis pada batang
berupa lentisel, trikoma, sel silika, dan sel gabus.
b. Korteks mengandung amilum dan tersusun oleh sel-sel parenkim, kolenkim,
serta sklerenkim. Pada Monocotyledoneae, korteks hampir tidak bisa
dibedakan dengan stele.
c. Stele, terdiri atas perisikel yang bersifat meristematis, sel parenkim (empulur),
dan berkas pengangkut (xilem dan floem).

Biologi Kelas XI
39
Ada beberapa perbedaan struktur batang Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae,
seperti tertera dalam Tabel 2.2 serta Gambar 2.13.
Tabel 2.2 Perbedaan Struktur Batang Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae

No. Pembeda Dicotyledoneae Monocotyledoneae

1. Korteks Terdiri atas beberapa lapis sel parenkim Parenkim berkesinambungan sampai
bagian tengah batang
2. Endodermis Terlihat sebagai lapisan sel kompak ber- Tidak tampak
gelombang
3. Perisikel Terdiri atas parenkim dan sklerenkim Tidak terdiferensiasi
4. Jari-jari Berupa deretan parenkim di antara Tidak ada
empulur berkas pengangkut
5. Empulur Merupakan parenkim sentral yang Tidak ada
terletak di tengah batang, pada batang
tua tidak ada
6. Berkas – Tipe kolateral terbuka atau bikolateral – Tipe kolateral tertutup atau konsen-
pengangkut – Tersusun dalam lingkaran tris amfivasal
– Ukuran seragam – Tersusun tersebar
– Terdapat parenkim floem – Ukuran semakin ke tengah semakin
– Tidak ada sarung berkas pengangkut besar
– Tidak ada parenkim floem
– Sarung berkas pengangkut jelas
7. Kambium Ada Tidak ada

Epidermis Epidermis
Kolenkim
Parenkim
Endodermis
Sklerenkim
Floem

Floem Xilem
Empulur
Xilem
Jari-jari empulur
Kambium vaskular Berkas
pengangkut
Perisikel

Batang Dicotyledoneae tua Batang Monocotyledoneae tua

Sumbur: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell

Gambar 2.13 Penampang melintang batang tanaman Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae

Kambium pada tumbuhan Dicotyledoneae dibedakan menjadi dua tipe, yaitu


kambium intravaskuler dan kambium intervaskuler.
a. Kambium intravaskular, kambium terletak di antara xilem dan floem.
b. Kambium intervaskular, kambium terletak di antara dua berkas pengangkut.
Aktivitas kedua kambium tersebut mengakibatkan diameter batang bertambah
besar karena adanya pertumbuhan sekunder.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


40
3. Daun (Folium)
Daun merupakan bagian tumbuhan yang mengandung klorofil paling banyak.
Daun umumnya berupa lembaran dan berwarna hijau. Daun melekat pada buku-
buku batang tumbuhan. Daun tersusun dari jaringan epidermis, mesofil, berkas
pengangkut, dan jaringan tambahan.
a. Epidermis, merupakan lapisan terluar daun, umumnya terdiri atas satu lapis
sel, dan dinding sel mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau
lignin. Epidermis daun terdiri atas dua bagian, yaitu epidermis atas dan bawah.
Umumnya epidermis atas lebih tebal dibanding epidermis bawah karena
dilapisi kutikula untuk mencegah penguapan yang terlalu besar. Pada
epidermis terdapat stomata/mulut daun untuk berlangsungnya pertukaran
gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan. Derivat epidermis daun lainnya adalah
trikomata dan sel kipas. Trikomata berfungsi untuk mengurangi penguapan
dan mengurangi gangguan hewan. Sel kipas berfungsi untuk mengurangi
penguapan dengan menggulungnya daun.
b. Mesofil, terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil pada
daun Dicotyledoneae terdiri atas parenkim palisade (jaringan tiang) dan
parenkim spons (jaringan bunga karang). Keduanya mengandung banyak
klorofil, akan tetapi klorofil pada parenkim palisade lebih banyak dibanding
pada parenkim spons. Palisade tersusun dari sel-sel yang rapat dan berbentuk
lonjong. Sementara itu, sel-sel penyusun parenkim spons renggang sehingga
banyak terdapat rongga-rongga antarsel yang memudahkan terjadinya
pertukaran gas. Mesofil pada daun Monocotyledoneae hanya terdiri atas
parenkim spons (bunga karang).
c. Berkas pengangkut terdiri atas floem dan xilem yang terletak di tulang daun,
cabang daun, dan urat daun.
d. Jaringan tambahan, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.
Melalui pengamatan mikroskopis, dapat dilihat dengan jelas adanya
perbedaan antara daun Dicotyledoneae dengan daun Monocotyledoneae.
Perbedaan itu terletak pada jaringan mesofil. Jaringan mesofil pada daun
Dicotyledoneae terdiri atas jaringan parenkim palisade dan parenkim spons,
sedangkan jaringan mesofil pada daun Monocotyledoneae hanya terdiri atas
jaringan spons. Perhatikan Gambar 2.14 dan Gambar 2.15.

Epidermis atas
Parenkim palisade
Parenkim spons
(jaringan bunga karang)
Epidermis bawah
Berkas pengangkut
Sel penutup
Stomata

Sumber: Biology, Raven and Johnson

Gambar 2.14 Struktur jaringan daun Dicotyledoneae

Biologi Kelas XI
41
Stomata Kutikula
Epidermis atas
Rongga Sklerenkim
udara
Xilem Banyak sekali penemuan hebat
Parenkim Selubung sel di dunia yang terinspirasi dari
spons parenkim
Floem struktur tumbuhan. Misal penemu-
Sklerenkim an lotusan pada gedung pencakar
Epidermis bawah langit, penemuan fondasi cakar
Kutikula ayam, dan penemuan velcro pada
baju. Oleh karena itu, biologi ber-
Sumber: Biology, Raven and Johnson
kaitan erat dengan perkembangan
Gambar 2.15 Struktur jaringan daun Monocotyledoneae teknologi. Untuk menambah wa-
wasan Anda mengenai teknologi
Organ pokok pada tumbuhan terdiri atas tersebut, bukalah website di bawah
akar, batang, dan daun. Ketiga organ tersebut ini.
1. http://goo.gl/FFs4So
tersusun dari bermacam-macam jaringan. 2. http://goo.gl/n32MiM
Selain itu, jaringan pada organ tumbuhan 3. http://goo.gl/d6PFVF
Monocotyledoneae berbeda dengan tumbuhan
Dicotyledoneae. Sekarang lakukan kegiatan
berikut untuk lebih mengetahui struktur anatomi organ tumbuhan
Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae. Terapkan pola pikir ilmiah dalam
melakukan pengamatan.

Mengidentifikasi Perbedaan Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan


Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae
A. Pendahuluan Selain itu, keselamatan kerja saat
Organ merupakan kumpulan melakukan pengamatan juga harus
beberapa jaringan yang secara diperhatikan untuk menghindari
bersama-sama melakukan fungsi hal-hal yang tidak diinginkan,
khusus. Organ pokok tumbuhan misalnya teriris atau terjadi kerusak-
terdiri atas akar, batang, dan daun. an alat. Penggunaan mikroskop
Ada beberapa perbedaan struktur dilakukan sesuai prosedur agar
organ tumbuhan Monocotyledoneae objek yang diamati terlihat jelas dan
dan Dicotyledoneae. Kegiatan ini untuk menghindari terjadinya
bertujuan untuk mengetahui per- kerusakan pada mikroskop.
bedaan jaringan penyusun organ B. Apa yang Diperlukan?
tumbuhan Monocotyledoneae dan 1. Akar, batang, dan daun jagung
Dicotyledoneae. 2. Akar, batang, dan daun bayam
Kegiatan ini dilakukan secara 3. Silet
berkelompok sehingga dibutuhkan 4. Gelas penutup
sikap mau bekerja sama dan gotong 5. Gelas preparat
royong antaranggota kelompok. 6. Air
Dalam melakukan indetifikasi diper- 7. Pipet tetes
lukan sikap teliti, cermat, dan jujur. 8. Mikroskop cahaya

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


42
C. Apa yang Harus Dilakukan? 2. Jaringan apa saja yang me-
1. Buatlah sayatan tipis dari akar nyusun akar, batang, dan daun
jagung menggunakan silet Dicotyledoneae?
dengan arah melintang. 3. Jelaskan perbedaan struktur
2. Teteskan air pada gelas pre- anatomi akar, batang, dan daun
parat dan letakkan sayatan akar Monocotyledoneae dengan
jagung di atasnya. Dicotyledoneae!
3. Tutuplah preparat mengguna- 4. Buatlah laporan dari hasil
kan gelas penutup. percobaan ini yang meliputi
4. Amati preparat menggunakan judul percobaan, tujuan, alat
mikroskop. Gunakan perbesar- dan bahan, langkah-langkah
an lemah terlebih dahulu. kegiatan, hasil pengamatan dan
Setelah objek dapat diamati, diskusi, serta kesimpulan.
gantilah dengan perbesaran
kuat sehingga objek dapat D. Unjuk Kreativitas
terlihat lebih jelas. Buatlah preparat potongan melintang
5. Gambarlah hasil pengamatan akar, batang, dan daun tumbuhan
Anda pada buku kerja. paku. Pilihlah tanaman yang mudah
6. Lakukan langkah yang sama ditemukan di lingkungan sekolah.
untuk akar bayam, batang Amatilah preparat tersebut meng-
jagung, batang bayam, daun gunakan mikroskop. Gambarlah
jagung, dan daun bayam. setiap hasil pengamatan Anda pada
D. Pertanyaan dan Diskusi buku kerja. Bandingkan hasil
1. Jaringan apa saja yang me- pengamatan Anda dengan buku-
nyusun akar, batang, dan daun buku referensi di sekolah Anda!
Monocotyledoneae?

Anda telah mempelajari struktur tubuh tumbuhan. Sel menyusun jaringan,


jaringan menyusun organ, dan masing-masing organ menjalankan fungsinya di
dalam sistem organ sehingga proses kehidupan dapat berjalan dengan semestinya.
Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita selalu bersyukur kepada Tuhan karena telah
menciptakan keteraturan dan kompleksitas pada struktur makhluk hidup.

Setelah mempelajari materi tentang organ pokok pada tumbuhan, Anda tentu
sudah paham mengenai struktur dan fungsi masing-masing jaringan penyusun
organ tersebut. Organ batang misalnya tersusun dari jaringan yang berfungsi dalam
pengangkutan air dan unsur hara dari akar menuju daun serta pengangkutan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Namun, proses pengangkutan air dan unsur
hara pada batang suatu tanaman dapat terganggu. Salah satu penyebabnya adalah
yaitu tanaman benalu yang menempel pada batang tanaman tersebut. Tanaman
benalu merupakan tanaman parasit yang mengambil air dan unsur hara dari tanaman
inang. Apa yang akan Anda lakukan jika melihat batang tanaman di sekitar Anda
ditempeli oleh tanaman benalu? Menurut Anda, jaringan apa saja yang dapat ditembus
oleh akar benalu untuk mendapatkan air dan unsur hara dari batang tanaman inang?

Biologi Kelas XI
43
1. Organ pokok tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun. Sebutkan jaringan
penyusun masing-masing organ tersebut?
2. Apa perbedaan struktur akar, batang, serta daun tumbuhan Monocotyledoneae
dan Dicotyledoneae? Jelaskan!
3. Sebutkan perbedaan jaringan mesofil palisade dan mesofil spons pada daun!

C. Kultur Jaringan Tumbuhan


Setelah Anda mempelajari jaringan penyusun organ tumbuhan, tentunya Anda
menjadi lebih paham mengenai struktur tumbuhan. Pemahaman tentang sel, jaringan,
dan organ tumbuhan sangatlah berperan dalam melestarikan sumber daya alam hayati.
Dengan mengetahui struktur pada tumbuhan, kita dapat memperbanyak tumbuhan
langka atau tumbuhan yang hampir punah. Tentu saja cara perbanyakan ini meng-
gunakan teknologi yang semakin berkembang. Salah satu metode perbanyakan tersebut
menggunakan teknik kultur jaringan tumbuhan. Untuk menambah wawasan Anda
mengenai hubungan struktur tumbuhan dengan teknik kultur jaringan, lakukan
kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Sifat-Sifat Jaringan Meristematik dan Kaitannya dengan


Dasar Kultur Jaringan

1. Perhatikan dengan cermat artikel tentang kultur jaringan tumbuhan dalam


website berikut.
a. http://goo.gl/r2fc7X
b. http://goo.gl/yYwfBp
2. Catatlah istilah-istilah penting selama Anda menyimak artikel dalam website
tersebut.
3. Diskusikan secara berkelompok pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan sifat autonom, totipotensi, pluripotensi,
dan polipotensi?
b. Apa kaitan sifat-sifat tersebut dengan teknik kultur jaringan?
Saat berdiskusi, terapkan sikap mau bekerja sama dan cinta damai serta berani
mengemukakan argumentasi secara sopan dan santun.
4. Buatlah laporan hasil kegiatan yang meliputi judul, tujuan, hasil
pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. Presentasikan laporan
kelompok Anda di depan kelas.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


44
Setelah melakukan kegiatan di atas, Anda pasti lebih paham tentang sifat-sifat sel
dan kaitannya dengan dasar kultur jaringan. Untuk memperjelas pemahaman Anda,
simaklah uraian berikut.
Sel tumbuhan memiliki sifat autonom dan toti-
potensi. Autonom berarti dapat mengatur aktivitas
hidupnya sendiri. Adapun totipotensi adalah
kemampuan sel tumbuhan untuk beregenerasi
Theodor Schwan (1810–1882)
menjadi tanaman lengkap kembali. Prinsip inilah
bersama dengan Jacob Schleiden
yang menjadi dasar pelaksanaan teknik kultur (1804–1881) merupakan tokoh yang
jaringan. menyatakan bahwa sel merupakan
Kultur jaringan adalah cara perbanyakan unit struktural terkecil pada makhluk
hidup. Untuk lebih mengenal Theodor
tumbuhan secara in vitro dengan cara mengisolasi
Schwan, bacalah artikel dalam website
bagian-bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau http://goo.gl/6KxVkd.
organ tumbuhan serta menumbuhkannya pada
medium buatan secara aseptis (bebas hama) agar
bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi
tanaman lengkap kembali. Kultur jaringan dilakukan di laboratorium khusus yang
steril dengan pencahayaan dan suhu terkontrol. Bagian kecil dari tanaman (sel, jaringan,
dan organ) yang digunakan dalam kultur jaringan disebut eksplan. Eksplan diambil
dari bagian yang masih muda (primordial), sel-selnya masih bersifat meristematis,
dan belum mengalami proses diferensiasi. Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan teknik kultur jaringan sebagai
berikut.
1. Merupakan cara untuk menghasilkan bibit
tanaman dalam jumlah banyak dengan waktu
singkat.
2. Tidak memerlukan tempat luas.
Anda dapat mencermati tentang
3. Tidak bergantung pada musim sehingga bisa prosedur pembuatan kultur jaringan
dilaksanakan sepanjang tahun. melalui alamat http://youtu.be
4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat dan seragam. Xf02fRqa_54. Unduhlah video ter-
sebut dan gunakan untuk menambah
5. Memungkinkan untuk dilakukan rekayasa
wawasan Anda.
genetika.
Adapun kekurangan teknik kultur jaringan sebagai berikut.
1. Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium yang steril
serta menggunakan bahan-bahan kimia.
2. Memerlukan keahlian khusus.
3. Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan luar karena tanaman hasil kultur
berukuran kecil dan bersifat aseptik.
Anda tentu sudah tahu bahwa pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan
memanfaatkan bagian-bagian dari tumbuhan itu sendiri (sel, jaringan, dan organ). Oleh
sebab itu, kita harus memanfaatkan kemajuan teknologi secara arif dan bijaksana.
Pelaksanaan teknik kultur jaringan mempunyai beberapa tujuan berikut.
1. Menghasilkan tanaman dalam jumlah besar dengan lahan yang tidak terlalu luas
dan waktu singkat.
2. Menghasilkan tanaman yang bebas penyakit.
3. Melestarikan jenis tanaman yang sudah langka.
4. Mempertahankan sifat-sifat tanaman induk.
5. Menghasilkan varietas tanaman baru dengan teknik kultur fusi protoplas.

Biologi Kelas XI
45
Semua peralatan dan kegiatan yang dilakukan dalam kultur jaringan harus aseptik
agar bagian tanaman yang dikultur bisa tumbuh menjadi individu baru. Jika tidak
steril, akan terjadi kontaminasi oleh bakteri, jamur, atau virus yang dapat meng-
akibatkan eksplan menjadi rusak. Keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh
beberapa faktor berikut.
1. Eksplan yang digunakan, misal umur eksplan, ukuran eksplan, kondisi tanaman
induk, dan genetik eksplan.
2. Perbandingan komposisi senyawa kimia dalam medium tanam.
3. Kondisi lingkungan, misal cahaya, suhu, kelembapan, pH, dan kepadatan media.
4. Kondisi kultur dan lingkungan yang steril.
Beberapa teknik kultur jaringan berdasarkan eksplan yang digunakan sebagai
berikut.
1. Kultur meristem, eksplan yang digunakan berupa jaringan meristem.
2. Kultur kloroplas, eksplan berupa kloroplas dan biasanya digunakan untuk fusi
protoplasma.
3. Kultur pollen atau kultur anther, eksplan yang digunakan berupa putik atau benang
sari.
4. Kultur fusi protoplas, eksplan berupa protoplas.

Mendeskripsikan Prosedur Pembuatan Kultur Jaringan Tumbuhan


1. Carilah artikel dari berbagai referensi (buku, jurnal, atau internet) yang
menjelaskan prosedur pembuatan kultur jaringan tumbuhan.
2. Tulis kembali artikel tersebut menggunakan bahasa Anda sendiri. Lengkapi
tulisan Anda dengan gambar tahapan-tahapan dalam pembuatan kultur
jaringan tumbuhan. Kembangkan kreativitas Anda dalam tugas ini agar
hasilnya memuaskan.
3. Kumpulkan hasil tugas ini kepada Bapak atau Ibu Guru Anda.

Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas karena memiliki keaneka-


ragaman hayati yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga memiliki hutan tropis yang
sangat luas. Hutan tersebut menyimpan berbagai macam tumbuhan khas yang
umumnya tidak dapat ditemukan di tempat lain. Namun, seiring dengan meluasnya
alih fungsi hutan menjadi areal perkebunan dan pemukiman membuat tumbuhan
khas tersebut semakin langka serta terancam punah. Sebagai generasi muda yang
memiliki pola pikir ilmiah, apa yang harus Anda lakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


46
1. Sel tumbuhan memiliki sifat autonom dan totipotensi yang menjadi dasar teknik
kultur jaringan tumbuhan. Apa yang dimaksud sifat autonom dan totipotensi?
2. Tanaman yang dibudidayakan menggunakan teknik kultur jaringan umumnya
merupakan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Sebutkan tahapan-tahapan
pelaksanaan teknik kultur jaringan!
3. Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan. Sebutkan masing-masing tiga kelebihan dan kekurangan kultur
jaringan!

Teknik rekayasa genetika merupakan teknik pemuliaan tanaman yang bertujuan


memperbaiki sifat-sifat suatu tanaman dengan menambahkan sifat-sifat unggul. Sifat-
sifat tersebut misalnya ketahanan terhadap hama, cuaca, maupun lingkungan yang
kurang menguntungkan. Dalam aplikasinya, berbagai teknik rekayasa genetika
dikembangkan melalui kultur jaringan. Berdasarkan informasi tersebut, lakukan studi
literatur mengenai berbagai teknik rekayasa genetika pada tumbuhan dan
hubungannya dengan kultur jaringan. Tuliskan informasi yang ada dalam literatur
tersebut dalam bentuk artikel sederhana. Jangan lupa untuk mencantumkan sumber
literatur yang Anda pakai. Kumpulkan hasilnya kepada Bapak atau Ibu Guru Anda.

1. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama
serta melaksanakan tugas tertentu. Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu jaringan meristematik (embrional) dan jaringan permanen
(dewasa). Jaringan dewasa memiliki fungsi yang bermacam-macam. Berdasarkan
fungsinya inilah jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi jaringan pelindung,
jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut.
2. Sekumpulan jaringan pada tumbuhan akan menyusun organ atau alat-alat tubuh
tumbuhan. Organ pokok pada tumbuhan tersebut terdiri atas akar, batang, dan
daun.
3. Akar tersusun dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Batang
tersusun dari jaringan epidermis, korteks, dan stele. Adapun daun tersusun dari
jaringan epidermis, mesofil, dan berkas pengangkut.
4. Organ tersusun dari sekumpulan jaringan. Jaringan tersusun dari sekumpulan
sel. Salah satu keistimewaan sel tumbuhan yaitu adanya sifat autonom dan
totipotensi. Autonom berarti dapat mengatur aktivitas hidupnya sendiri. Adapun
totipotensi adalah kemampuan sel tumbuhan untuk beregenerasi menjadi

Biologi Kelas XI
47
tanaman lengkap kembali. Prinsip inilah yang menjadi dasar pelaksanaan teknik
kultur jaringan tumbuhan. Kultur jaringan adalah cara perbanyakan tumbuhan
secara in vitro dengan cara mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti sel,
jaringan, atau organ tumbuhan serta menumbuhkannya pada medium buatan
secara aseptis (bebas hama) sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.

Fotosintesis dapat berlangsung pada


A. Pilihlah jawaban yang tepat!
jaringan yang ditunjuk oleh nomor . . . .
1. Seorang siswa mengamati ciri-ciri a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
jaringan tumbuhan sebagai berikut. b. 1 dan 3 e. 3 dan 5
1) Sel-selnya homogen. c. 2 dan 3
2) Terdapat pada titik tumbuh. 4. Kinanti melakukan
3) Sel-selnya senantiasa membelah. pengamatan jaringan
Jaringan yang memiliki ciri-ciri tersebut tumbuhan di bawah
adalah . . . . mikroskop. Jaringan
a. jaringan sklerenkim tumbuhan yang ter-
b. jaringan epidermis amati oleh Kinanti seperti gambar di
c. jaringan meristem atas.
d. jaringan floem Jaringan tersebut memiliki fungsi
e. jaringan xilem utama untuk . . . .
2. Amelia menanam tanaman teratai di a. mengangkut dan mengedarkan
kolam belakang rumahnya. Tanaman hasil fotosintesis dari daun ke
tersebut dapat terapung di permukaan seluruh bagian tumbuhan
air karena memiliki alat pengapung. b. menguatkan organ-organ tum-
Alat pengapung tersebut tersusun dari buhan yang masih aktif mengada-
jaringan . . . . kan pertumbuhan
a. parenkim air c. menguatkan organ-organ tum-
b. parenkim palisade buhan yang tidak lagi mengada-
c. parenkim asimilasi kan pertumbuhan
d. parenkim aerenkim d. mengangkut air dan unsur hara
e. parenkim penimbun dari akar ke daun
e. melindungi jaringan yang ada di
3. Perhatikan penampang melintang bawahnya
daun berikut! 5. Rambut akar merupakan bagian akar
yang berfungsi memperluas bidang
4 1 penyerapan unsur hara dan air dari



2
dalam tanah. Jika dilihat dari struktur-
3
5
nya, rambut akar merupakan modifikasi
dari jaringan . . . .
a. floem d. parenkim
b. meristem e. epidermis
c. kolenkim

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


48
6. Dasar teknik kultur jaringan tumbuhan c. diperoleh bibit yang berjumlah
adalah adanya sifat totipotensi sel. banyak
Pernyataan berikut ini yang benar d. pertumbuhan bibit tanaman lebih
mengenai sifat totipotensi sel yaitu . . . cepat
a. Sel dapat mengalami pertumbuhan e. terhindar dari kontaminasi jamur
tanpa adanya perkembangan. dan bakteri
b. Sel tidak akan mati jika berada di 10. Ani dan Budi melakukan praktikum
lingkungan yang sesuai. kultur jaringan tumbuhan dengan
c. Sel dapat beregenerasi menjadi menanam eksplan pada medium A.
tanaman lengkap. Setelah tiga minggu, eksplan tersebut
d. Sel dapat membelah membentuk mereka pindahkan ke medium B.
massa sel. Tindakan ini disebut . . . .
e. Sel dapat membelah dalam waktu a. aklimatisasi d. inokulasi
cepat. b. subkultur e. isolasi
7. Galih dan Ratna ingin melakukan c. sterilisasi
praktikum kultur jaringan tumbuhan.
Bagian-bagian tumbuhan di bawah ini B. Kerjakan soal-soal berikut!
dapat dijadikan eksplan dalam kultur
1. Setelah mempelajari lebih lanjut
jaringan oleh Galih dan Ratna, kecuali
mengenai jaringan tumbuhan, Melodi
....
menarik kesimpulan bahwa jaringan
a. potongan daun tanaman dewasa
pada tumbuhan dibedakan menjadi dua
b. potongan batang tanaman muda
yaitu jaringan meristem dan jaringan
c. sel gabus yang telah mati
dewasa. Kedua jaringan tersebut juga
d. benang sari tumbuhan
memiliki banyak perbedaan. Benarkah
e. ujung akar kecambah
kesimpulan Melodi bahwa jaringan
8. Zaskia dan Janeta ingin menanam meristem dan jaringan dewasa memiliki
plantlet hasil kultur jaringan yang telah perbedaan? Jelaskan jawaban Anda!
mereka lakukan. Sebelum ditanam,
Zaskia dan Janeta melakukan aklima- 2. Saat mencangkok tanaman, kambium
tisasi terlebih dahulu. Tujuan aklimati- pada batang tanaman harus dibersih-
sasi tersebut adalah . . . . kan. Mengapa demikian?
a. menghindari serangan hama 3. Tuliskan perbedaan struktur anatomi
b. mempercepat pertumbuhan plantlet batang Dicotyledoneae dan batang
c. memenuhi kebutuhan nutriea bagi Monocotyledoneae dalam bentuk tabel!
plantlet
d. mengkondisikan plantlet agar tidak 4. Fahrul mendapat tugas dari sekolah
kekurangan air untuk menemukan perbedaan antara
e. agar plantlet mampu beradaptasi struktur anatomi tumbuhan Mono-
dengan lingkungan yang baru cotyledoneae dan Dicotyledoneae. Jika
Anda satu kelompok dengan Fahrul,
9. Sebelum melakukan praktikum kultur
coba bantulah Fahrul untuk membuat
jaringan, Riris melakukan sterilisasi
tabel tentang perbedaan struktur
bahan, alat, dan ruangan yang akan
anatomi tumbuhan Monocotyledoneae
digunakan. Tindakan ini bertujuan agar
dan Dicotyledoneae!
....
a. terhindar dari serangan hama
b. diperoleh bibit yang tahan hama

Biologi Kelas XI
49
5. Pada saat melakukan pengamatan mukaan batang. Setelah ia mencari tahu
terhadap penampang melintang batang di buku, rambut-rambut halus tersebut
tanaman kacang tanah, Silva melihat merupakan derivat epidermis. Apa
struktur batang tersebut seperti gambar yang dimaksud derivat epidermis?
di bawah ini. Sebutkan tiga contoh derivat epidermis
beserta fungsi dan letaknya pada organ
1
tumbuhan!
2
3 8. Seorang petani buah ingin tanaman
4 kelengkeng di kebunnya berbuah tanpa
5 mengenal musim. Mungkinkah harapan
6 petani itu terwujud?
7 9. Dalam suatu pameran tanaman anggrek
langka, seorang pengunjung memetik
Sebutkan bagian-bagian yang ditunjuk
bunga anggrek. Tindakan itu diketahui
pada gambar tersebut!
security dan pengunjung tersebut
6. Dalam suatu pengamatan mikroskopis didenda dengan membayar ratusan
daun suatu tanaman diperoleh hasil juta rupiah sesuai tabel harga yang
seperti berikut. ditempel pada pot tanaman anggrek.
1
Logiskah denda yang harus dibayar



2 oleh pengunjung tersebut? (hubungkan


4
3 dengan kultur jaringan)
10. Bima dan Dewi ditugasi oleh gurunya
5
untuk membuat poster tentang kultur
Apa nama dan fungsi dari tiap-tiap
jaringan tumbuhan. Untuk itu, mereka
bagian yang diberi nomor?
mencari informasi mengenai tahapan-
7. Bambang mengamati batang tanaman tahapan dalam teknik kultur jaringan.
bambu yang tumbuh di belakang Jika Anda sudah mempelajari teknik
rumahnya. Tanpa sengaja, ia menyentuh kultur jaringan, coba bantulah Bima
batang tersebut sehingga tangannya dan Dewi untuk menjelaskan tahapan-
dipenuhi oleh rambut-rambut halus tahapan dalam teknik kultur jaringan
yang banyak menempel pada per- agar posternya segera selesai!

Anda telah mempelajari mengenai struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan.
Dalam suatu sistem organisasi kehidupan, sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama akan membentuk jaringan. Kumpulan dari berbagai macam jaringan akan
membentuk organ. Organ-organ tersebut akan menjalankan fungsinya masing-
masing di dalam sistem organ. Kompleksitas struktur di dalam tubuh makhluk hidup
merupakan bukti bahwa Tuhan menciptakan keteraturan di dalam kehidupan. Selain
itu, Tuhan juga menganugerahkan akal dan pikiran kepada manusia sehingga dapat
memanfaatkan struktur tumbuhan untuk mengembangkan teknologi yang
bermanfaat bagi manusia. Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita selalu bersyukur
kepada Tuhan dengan cara menjaga keseimbangan lingkungan, tidak menyakiti
makhluk hidup lain, dan memanfaatkan kemajuan teknologi sebijak mungkin.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan


50
Struktur dan Fungsi
Sel Penyusun Jaringan Hewan
Mempelajari

Jenis Jaringan Penyusun Organ pada Teknologi yang Berkaitan


Hewan Vertebrata dengan Jaringan Hewan
Meliputi Meliputi

Stem Cell
Jaringan Jaringan Jaringan Jaringan
Epitelium Pengikat Otot Saraf
Transplantasi
Dikelompokkan Meliputi Organ
Meliputi Meliputi

Berdasarkan Ben- Jaringan


Komponen Jaring-
tuk dan Jumlah Otot Polos Dendrit
an Pengikat
Lapisan Selnya
Tersusun dari Jaringan
Meliputi Neurit
Otot Lurik
Epitel Matriks
Simpleks Jaringan
Otot Jantung Badan Sel
Sel
Epitel
Kompleks

Berdasarkan Struk- Macam Jaringan


tur dan Fungsinya Pengikat

Meliputi Meliputi

Epitel Jaringan
Kelenjar Pengikat Biasa

Epitel Jaringan
Penutup Pengikat dengan
Sifat Khusus

Biologi Kelas XI
51
Fotografer: Galih WS

Sabun pembersih wajah bukanlah sesuatu yang asing bagi sebagian remaja. Hampir
semua remaja pernah menggunakan produk tersebut. Sabun pembersih wajah mengandung
berbagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk membersihkan kulit wajah dari berbagai
kotoran yang menempel. Kulit wajah tersebut tersusun dari berbagai jaringan penyusun
tubuh. Selain kulit, bagian tubuh manusia yang lainnya juga tersusun dari berbagai jaringan.
Apa yang dimaksud dengan jaringan? Apa saja jaringan penyusun tubuh manusia?

1. Jenis jaringan penyusun organ pada hewan Vertebrata


2. Struktur, fungsi, dan letak jaringan penyusun organ • Sel
pada hewan Vertebrata • Jaringan
• Organ
3. Teknologi yang berkaitan dengan jaringan hewan
• Stem cell
• Pluripotensi
• Totipotensi
• Unipotensi
• Polipotensi
• Transplantasi Organ

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan


52
Hewan bertulang belakang (Vertebrata) memiliki struktur sangat kompleks. Manusia
termasuk dalam kelompok Vertebrata. Tubuh manusia dan hewan Vertebrata tersusun dari
berbagai organ. Setiap jenis jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Organ
tubuh yang paling mudah diamati adalah kulit karena terdapat di permukaan tubuh. Kulit
disusun oleh berbagai jaringan.
Dalam bab ini Anda akan mempelajari tentang struktur, letak, dan fungsi jaringan hewan
Vertebrata. Ada empat jenis jaringan utama penyusun organ pada hewan Vertebrata. Selain
itu, Anda juga akan mempelajari teknologi yang berkaitan dengan jaringan hewan.
Pengetahuan ini sangatlah penting. Melalui pengetahuan tersebut, Anda dapat mengetahui
peranan teknologi dalam penyembuhan berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan
jaringan tubuh.

A. Struktur, Letak, dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


Apakah Anda pernah mengamati lapisan kulit wajah? Bagaimanakah strukturnya?
Kulit wajah memiliki struktur jaringan yang sel-selnya aktif membelah untuk membentuk
sel-sel kulit baru. Setiap harinya jutaan sel-sel kulit rusak akibat menerima rangsangan
mekanis dari luar tubuh. Namun, tidak semua jenis jaringan terdiri atas sel-sel yang
aktif membelah secara terus-menerus. Sebelum Anda mempelajari berbagai jaringan pada
hewan, lakukan kegiatan berikut terlebih dahulu.

Mengidentifikasi Berbagai Jaringan Penyusun Kulit Manusia


1. Perhatikan gambar struktur kulit berikut dengan cermat dan teliti.
2. Diskusikan bersama teman-teman Anda
untuk menjawab pertanyaan-per-
tanyaan berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan jaringan?
b. Jaringan apa sajakah yang menyusun
kulit?
c. Bagaimana struktur dan fungsi
jaringan yang menyusun organ
kulit?
d. Bagaimana ciri-ciri setiap jenis
jaringan? Apakah setiap jenis
jaringan memiliki perbedaan atau Sumber: www.produkcantiksehat.com
karakter yang sama dengan jaringan Gambar 3.1 Struktur kulit manusia
lain? Jelaskan!
Saat melakukan diskusi jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja
sama, cinta damai, serta berani bertanya dengan santun.
3. Carilah tambahan informasi dari berbagai literatur mengenai jaringan yang
menyusun organ kulit.
4. Tulislah hasil diskusi dari kegiatan ini ke dalam format laporan yang meliputi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas.

Biologi Kelas XI
53
Melalui kegiatan Mari Bereksplorasi di depan, Anda telah mengetahui definisi
jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama.
Sesungguhnya, istilah jaringan (tissue) berasal dari bahasa Latin yang berarti ”tenunan”
(Campbell, Reece, dan Mitchell:2004). Selain itu, melalui kegiatan tersebut Anda juga
telah mengetahui beberapa jenis jaringan penyusun organ pada hewan Vertebrata. Untuk
menambah pemahaman Anda, pelajari jenis-jenis jaringan penyusun organ pada hewan
Vertebrata dengan lebih rinci pada uraian berikut.
1. Jenis Jaringan Penyusun Organ pada Hewan Vertebrata
Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan Vertebrata yaitu jaringan epitel,
jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
a. Jaringan Epitel
Jaringan epitel tersusun dari sel-sel yang saling terikat oleh zat pengikat
yang kuat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel. Jaringan epitel terdapat
di bagian luar tubuh serta di permukaan luar maupun permukaan dalam or-
gan tubuh. Jaringan epitel di bagian luar tubuh mempunyai fungsi utama
melindungi tubuh dari luka akibat ganggguan mekanis, serangan mikroorganis-
me patogen, dan kehilangan cairan. Jaringan epitel yang terdapat di permukaan
organ bagian dalam umumnya berperan penting dalam proses absorpsi dan
proteksi. Sebagian jaringan epitel yang lain memiliki fungsi sebagai kelenjar.
Jaringan epitel dapat digolongkan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan
sel serta berdasarkan struktur dan fungsinya.
1) Jenis Epitel Berdasarkan Bentuk dan Jumlah Lapisan Sel
Berdasarkan bentuknya, sel epitel dibedakan menjadi bentuk pipih,
kubus, dan silindris. Berdasarkan jumlah lapisannya, jaringan epitel dapat
dibedakan menjadi epitel simpleks dan epitel kompleks.
a) Epitel Simpleks
Epitel simpleks terdiri atas satu lapis sel. Jenis jaringan epitel
simpleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan dalam Tabel 3.1 dan
Gambar 3.2 berikut.
Tabel 3.1 Jenis-Jenis Jaringan Epitel Simpleks Beserta Letak dan Fungsinya

No. Jaringan Letak Fungsi Bentuk Jaringan


1. Epitel Kapsula Bowman pada Pelapis bagian dalam
Epitel
pipih ginjal, lapisan dalam rongga dan saluran,
selapis pembuluh darah dan tempat difusi dan in- Membran
limfa, alveolus paru- filtrasi zat. dasar
paru, ruang jantung,
selaput bagian dalam Jaringan pengikat
telinga, dan sel ekskresi Pembuluh kapiler
kecil pada sebagian
besar kelenjar. Epitel pipih selapis

2. Epitel Kelenjar air liur, retina Proteksi, absorpsi, dan


kubus mata, dinding ovarium, sekresi (penghasil lendir
selapis dan saluran dalam atau mucus). Membran
nefron ginjal. dasar
Jaringan
Pembuluh pengikat
kapiler
Epitel

Epitel kubus selapis

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan


54
No. Jaringan Letak Fungsi Bentuk Jaringan

3. Epitel Dinding dalam lambung, Proteksi, sekresi, difusi,


silindris usus, kantong empedu, dan absorpsi zat.
selapis rahim, saluran per-
Epitel
napasan bagian atas,
dan saluran pencernaan. Membran
dasar
Jaringan
pengikat
Pembuluh kapiler
Epitel silindris selapis

4. Epitel Dinding dalam rongga Penghasil mucus untuk


Silia
silindris hidung, trakea, bronkus, menangkap benda asing
selapis dan dinding dalam yang masuk. Getaran
bersilia oviduk. silianya menghalau
benda asing tersebut.
Epitel
Membran
dasar

Pembuluh kapiler Jaringan pengikat

Epitel silindris selapis bersilia

5. Epitel Rongga hidung dan Proteksi, sekresi, dan Silia


silindris trakea. gerakan gas. Mucus (lendir)
berlapis Sel panjang
semu Sel penghasil mucus
Sel pendek
Membran dasar
Jaringan pengikat

Pembuluh kapiler

Epitel silindris berlapis semu

Kerongkongan
Otot sfinkter Peritonium

Lapisan otot melingkar


Lapisan otot memanjang
Lapisan otot serong

Otot sfinkter pilorus


Duodenum

Tonjolan Permukaan epitelium

Sel
Epitelium
Kelenjar gastrin
Kelenjar gastrin

Sumber: Biology, Solomon

Gambar 3.2 Struktur lambung yang tersusun dari lapisan-lapisan epitel

Biologi Kelas XI
55
b) Epitel Kompleks
Epitel kompleks tersusun dari beberapa lapisan sel. Lapisan sel
terbawah yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukaan
yang rusak disebut lapisan germinativa. Jenis-jenis jaringan epitel
kompleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan dalam Tabel 3.2 dan
Gambar 3.3 berikut.
Tabel 3.2 Jenis-Jenis Jaringan Epitel Kompleks Beserta Letak dan Fungsinya

No. Jaringan Letak Fungsi Bentuk Jaringan

1. Epitel Kulit, rongga mulut, Proteksi dan penghasil


pipih esofagus, laring, vagina, mucus.
berlapis anus, dan rongga hidung.

Inti sel

Epitel pipih berlapis

2. Epitel Kelenjar keringat, Proteksi dan penghasil


Epitel lapisan
kubus kelenjar minyak, mucus.
permukaan
berlapis ovarium, dan buah
Epitel dasar
zakar.
Jaringan
pengikat
Pembuluh
kapiler
Membran dasar

Epitel kubus berlapis

3. Epitel Lapisan konjungtiva, Proteksi dan penghasil


silindris dinding dalam kelopak mucus.
Lapisan sel silindris
berlapis mata, laring, faring, dan
uretra.
Lapisan germinativa

Membran dasar
Jaringan pengikat

Epitel silindris berlapis

4. Epitel Kandung kemih, ureter, Menahan regangan dan


transisional dan pelvis ginjal. tekanan.

Tidak merentang

Merentang

Epitel transisional

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan


56
Esofagus

Esofagus

Jaringan epitel pipih


berlapis

Sumber: Atlas of the Human Body, Rebo International b. v., Lisse, The Netherlands

Gambar 3.3 Struktur esofagus yang tersusun dari jaringan epitel pipih berlapis

2) Jenis Epitel Berdasarkan Struktur dan Fungsi


Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan epitel dibagi menjadi
dua, yaitu epitel kelenjar dan epitel penutup.
a) Epitel kelenjar, berfungsi dalam pembuatan, penyimpanan, dan sekresi
zat-zat kimia. Ada dua macam kelenjar yaitu kelenjar eksokrin dan
kelenjar endokrin.
(1) Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran
pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya. Kelenjar ini
berfungsi membantu metabolisme dan komunikasi. Contoh
kelenjar eksokrin yaitu kelenjar susu, kelenjar keringat pada kulit,
kelenjar fundus pada dinding lambung, dan kelenjar
submaksilaris pada rahang bawah.
(2) Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak memiliki
saluran pengeluaran. Hasil sekresi kelenjar endokrin langsung
memasuki sistem peredaran darah untuk diangkut menuju bagian
tubuh yang memerlukan. Contoh kelenjar endokrin yaitu kelenjar
timus, kelenjar adrenal, dan kelenjar tiroid yang menyekresikan
hormon.
b) Epitel penutup, berfungsi melapisi permukaan tubuh dan jaringan.
Dari uraian di depan Anda telah mengetahui bahwa organ kulit tersusun
dari berbagai jaringan, salah satunya jaringan epitel. Jaringan epitel menyusun
lapisan epidermis kulit. Lapisan epidermis kulit mengandung pigmen melanin
yang memberi warna pada kulit. Semakin banyak pigmen melanin, kulit semakin
gelap. Beberapa orang menggunakan produk kosmetik demi mencerahkan kulit.
Bagaimana dampak kosmetik tersebut terhadap jaringan penyusun organ kulit?
Bagaimana pendapat Anda mengenai kebenaran konseptual iklan-iklan
kosmetik di berbagai media? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahuinya.

Biologi Kelas XI
57
Menganalisis Kesalahan atau Kebenaran Konseptual Iklan Kosmetik
1. Perhatikan iklan-iklan produk kosmetik (krim pemutih kulit wajah dan
antikerut) dari berbagai media seperti televisi dan majalah.
2. Analisislah kebenaran dan kesalahan konseptual iklan kosmetik tersebut.
Kaitkan analisis Anda dengan bahan kimia yang terkandung dalam produk
kosmetik dan struktur jaringan kulit.
3. Tulislah hasil analisis Anda dalam buku tugas. Lengkapi tulisan Anda
dengan dampak positif dan negatif penggunaan produk kosmetik tersebut
terhadap jaringan pada kulit.
4. Bahan kimia apa saja yang terkandung dalam produk-produk kosmetik
tersebut.
5. Bagaimana cara Anda merawat kesehatan kulit wajah Anda sebagai wujud
rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
6. Kumpulkan hasil tugas ini kepada Bapak atau Ibu Guru Anda.

b. Jaringan Pengikat
Jaringan pengikat berfungsi melekatkan suatu jaringan dengan jaringan
lain, membungkus organ-organ, mengisi rongga di antara organ-organ, dan
menghasilkan imunitas.
1) Komponen Jaringan Pengikat
Jaringan pengikat tersusun dari matriks dan sel-sel penyusun jaringan
pengikat.
a) Matriks
Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar. Serabut
dibedakan menjadi serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut retikuler.
Serabut kolagen berwarna putih, bersifat sangat liat dan ulet, serta paling
banyak ditemukan dalam tubuh. Serabut elastin berwarna kuning, lebih
halus dari serabut kolagen, dan elastis. Serabut retikuler merupakan
serabut paling halus dan bercabang-cabang membentuk jala. Bahan dasar
matriks terdiri atas asam mukopolisakarida. Komponen utama asam
mukopolisakarida adalah asam hialuronat. Semakin banyak asam
hialuronat yang terkandung di dalam matriks, maka matriks akan
semakin lentur. Komponen utama bahan dasar lainnya adalah
mukopolisakarida yang mengandung sulfat, khususnya kondroitin
sulfat. Jika bagian mukopolisakarida yang mengandung sulfat
meningkat, matriks menjadi semakin kaku.
b) Sel-Sel Penyusun Jaringan Pengikat
Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut.
(1) Fibroblas, berfungsi menyintesis dan menyekresikan protein ke
dalam serabut.
(2) Makrofag, sel yang bentuknya tidak teratur, umumnya terletak
dekat pembuluh darah, serta berfungsi dalam pinositosis dan
fagositosis.
(3) Sel tiang (sel mast), sel yang menghasilkan heparin untuk mencegah
pembekuan darah dan histamin untuk meningkatkan permeabilitas
darah.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan


58
(4) Sel lemak, berfungsi menyimpan lemak. Jaringan pengikat yang
mengandung banyak sel lemak disebut jaringan adiposa.
(5) Sel darah putih, berfungsi melawan patogen penyebab penyakit.
2) Macam Jaringan Pengikat
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan pengikat dikelompokkan
menjadi jaringan pengikat biasa dan jaringan pengikat dengan sifat khusus.
a) Jaringan Pengikat Biasa
Jaringan pengikat biasa dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan
pengikat longgar dan jaringan pengikat padat.
(1) Jaringan Pengikat Longgar
Struktur jaringan peng- Serabut kuning tunggal
ikat longgar dapat Anda
amati pada Gambar 3.4.
Jaringan ini mempunyai Sel mast
susunan serabut-serabut Matriks semicair
Berkas serabut
yang longgar. Matriksnya putih
berupa cairan lendir (mucus). Histiosit
Pada matriks terdapat berkas
serabut kolagen yang
fleksibel, tetapi tidak elastis.
Sumber: Biology, Raven & Johnson
Jaringan pengikat longgar
terdapat di sekitar pembuluh Gambar 3.4 Jaringan pengikat longgar
darah, saraf, dan organ dalam tubuh. Jaringan ini berfungsi
sebagai medium penyokong, pengisi ruang di antara organ, dan
mengelilingi elemen-elemen jaringan lain.
(2) Jaringan Pengikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur serabut-serabut terutama
kolagen yang padat. Jaringan pengikat padat dibedakan menjadi
jaringan pengikat padat teratur dan jaringan pengikat padat tidak
teratur. Jaringan pengikat padat teratur memiliki berkas kolagen
tersusun teratur ke satu arah (contoh pada tendon). Jaringan
pengikat padat tidak teratur memiliki berkas kolagen menyebar
membentuk anyaman kasar yang kuat (contoh pada lapisan di
bawah kulit).
b) Jaringan Pengikat dengan Sifat Khusus
Jaringan pengikat dengan sifat khusus mempunyai fungsi khusus,
misalnya menunjang jaringan lunak dan membentuk sel-sel darah.
Jaringan ini terdiri atas jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan
tulang keras, jaringan darah, dan jaringan limfa.
(1) Jaringan Tulang Rawan
Jaringan ini merupakan spesialisasi dari jaringan pengikat
berserabut tebal. Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh
pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam,
serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Matriks jaringan
tulang rawan terdiri atas kondrin. Sel tulang rawan disebut
kondrosit yang terletak di dalam lakuna. Jaringan tulang rawan
terdiri atas kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis.

Biologi Kelas XI
59
Ciri-ciri ketiga macam tulang rawan tersebut dapat Anda simak
dalam Tabel 3.3, sedang perbedaan struktur dari ketiga macam
tulang tersebut dapat Anda amati pada Gambar 3.5.
Tabel 3.3 Ciri-Ciri Kartilago Hialin, Kartilago Fibrosa, dan Kartilago Elastis

Ciri-Ciri Kartilago Hialin Kartilago Fibrosa Kartilago Elastis

Serabut Serabut kolagen yang Serabut kolagen padat Serabut elastis dan
halus. dan kasar. serabut kolagen.
Warna Putih kebiru-biruan dan Gelap dan keruh. Keruh kekuning-kuningan.
matriks tembus cahaya.
Letak Ujung tulang keras, Ruas-ruas tulang bela- Epiglotis, daun telinga,
cakram epifisis, per- kang, simfisis pubis, dan bronkiolus.
sendian, dan saluran dan persendian.
pernapasan.
Fungsi Memberi kekuatan, me- Menyokong dan me- Memberi fleksibilitas dan
nyokong rangka embrio- lindungi bagian di sebagai penyokong.
nik, menyokong bagian dalamnya.
tertentu rangka dewasa,
dan membantu per-
gerakan persendian.

Lakuna Matriks kondrin


Kondroblast

Berkas serabut Serabut


putih kuning
Lakuna
Kondroblast
Matriks
Kondroblast kondrin

Penampang kartilago hialin Penampang kartilago fibrosa Penampang kartilago elastis

Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Gambar 3.5 Macam-macam kartilago


Kapiler pada
Sumsum merah saluran Havers
(2) Jaringan Tulang Keras (Osteon) pada tulang spons Sistem Havers
Jaringan ini merupakan
jaringan pengikat yang Lakuna
mengandung mineral. Sel
tulang disebut osteosit yang
dibentuk dari osteoblast.
Antara osteosit yang satu
dengan yang lain dihubung-
kan oleh kanalikuli. Matriks
osteoblast mengandung
kalsium fosfat. Endapan
garam mineral menyusun Tulang spons
dan melingkari bagian pusat Tulang kompak
tulang membentuk lamela. Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Pada lamela terdapat lakuna. Gambar 3.6 Penampang tulang pipa

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan


60
Berdasarkan susunan
matriksnya, jaringan tulang Pembuluh
darah
dibedakan menjadi tulang Kanal pusat
keras atau tulang kompak dan Osteosit
tulang berongga atau tulang dalam lakuna
Kanalikuli
spons. Perhatikan Gambar
3.6. Tulang keras memiliki Sumber: Biology, Raven dan Johnson

matriks yang susunannya Gambar 3.7 Sistem Havers


rapat. Pada tulang keras pada jaringan tulang
terdapat sistem Havers
(Gambar 3.7) yang terdiri
atas 4–20 lamela yang
tersusun konsentris me-
ngelilingi saluran Havers.
Saluran Havers mengan- Pada tulang keras, sel-sel tulang
dung pembuluh darah dan tersusun membentuk sebuah sistem
saraf sebagai penyuplai yang disebut sistem Havers. Tahu-
kah Anda siapa penemu sistem
nutrisi tulang. Tulang spons Havers? Penemu sistem Havers
memiliki susunan matriks adalah Clopton Havers, seorang
longgar atau berongga. Pada ahli anatomi berkebangsaan Inggris.
tulang spons tidak terdapat Bacalah artikel dalam website http://
goo.gl//UJk2W8 untuk lebih me-
sistem Havers. Tulang spons
ngenal tentang tokoh penemu sistem
terdiri atas trabekula tulang Havers tersebut.
yang saling berhubungan
satu dengan lainnya.
(3) Jaringan Darah
Jaringan darah terdiri atas dua bagian yaitu bahan interseluler
dan sel darah. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut
plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat yaitu sel
darah (Pearce, 2008). Sel darah terdiri atas sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
Sel darah merah berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan
karbon dioksida dalam darah (Hb). Sel darah putih berfungsi
sebagai pelindung terhadap benda asing yang masuk ke dalam
tubuh. Keping darah berperan dalam proses pembekuan darah.
Plasma darah berfungsi mengangkut sari makanan dan hormon
ke bagian tubuh yang memerlukan. Secara umum sel-sel darah
dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali sel darah putih (limfosit
dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfe.
(4) Jaringan Limfa (Getah Bening)
Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari
berbagai jaringan dan kembali ke aliran darah. Komponen seluler
dalam cairan limfa berupa limfosit dan granulosit. Limfa berfungsi
mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain dari
jaringan ke sistem peredaran.

Biologi Kelas XI
61
c. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun dari sel-sel otot. Jaringan ini berfungsi melakukan
pergerakan. Kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan adanya serabut
kontraktil yang tersusun dari filamen aktin dan miosin. Jaringan otot terbagi
menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik (otot rangka), dan otot jantung. Ciri-ciri
dan struktur ketiga macam otot tersebut dapat Anda simak dalam Tabel 3.4
dan Gambar 3.8.
Tabel 3.4. Ciri-Ciri Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung

Ciri-Ciri Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung

Bentuk Seperti gelendong, bagian Silindris atau serabut Silindris atau serabut
sel tengah besar, dan ujung- panjang pendek, bercabang-ca-
nya meruncing bang
Inti sel Satu, di tengah Banyak, di tepi Satu atau dua, di tengah
Aktivitas Di luar kehendak (otot Di bawah kehendak Di luar kehendak (otot
tidak sadar) (otot sadar) tidak sadar).
Kontraksi Lambat dan lama, tidak Cepat, tidak teratur, Otomatis, teratur, tidak
mudah lelah dan mudah lelah pernah lelah, dan be-
reaksi lambat
Letak Alat-alat tubuh bagian Melekat pada rangka, Jantung
dalam, contoh saluran lidah, bibir, dan kelo-
pencernaan, saluran per- pak mata
napasan, kandung kemih,
dan pembuluh limfa.
Diskus Tidak ada Tidak ada Ada
interka-
laris

Diskus interkalaris Inti sel


Inti sel

Inti sel

Otot polos Otot lurik Otot jantung

Sumber: Biology, Raven dan Johnson; Hamparan Dunia Ilmu, Time-Life: Tubuh Manusia, Tira Pustaka

Gambar 3.8 Macam-macam jaringan otot

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan


62
d. Jaringan Saraf Akson
Nukleus
Jaringan saraf ter- Nodus Ranvier

diri atas sel-sel saraf


yang disebut neuron. Badan sel
Bagian yang
Neuron berfungsi me- bermielin

respons perubahan
lingkungan, membawa Dendrit
impuls-impuls saraf ke Mielin
Akson

pusat saraf atau se-


baliknya, dan bereaksi
aktif terhadap rangsang.
Perhatikan Gambar 3.9
untuk mengetahui
bagian-bagian neuron. Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Gambar 3.9 Bagian-bagian sel saraf


Neuron terdiri atas
bagian-bagian berikut.
a. Badan sel saraf yang mengandung inti sel dan neuroplasma.
b. Neurit atau akson, berfungsi membawa impuls meninggalkan badan sel
saraf.
c. Dendrit, berfungsi membawa impuls ke badan sel saraf.
Akson dikelilingi oleh sel Schwann. Akson diselubungi oleh selaput
neurilema. Sebelah dalam neurilema terdapat selubung mielin. Bagian akson
yang tidak tertutup oleh selubung mielin dinamakan nodus Ranvier. Titik
pertemuan antara ujung akson yang satu dengan yang lain disebut sinapsis.
Sinapsis berfungsi meneruskan rangsang ke sel saraf yang lain dengan cara
mengeluarkan neurotransmiter.
Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron
aferen, interneuron, dan neuron eferen.
a. Neuron aferen atau neuron sensorik berfungsi menyampaikan rangsang
dari reseptor ke sistem saraf pusat.
b. Neuron asosiasi/interneuron berfungsi menyampaikan impuls dari neu-
ron sensorik atau interneuron yang lain ke neuron motorik.
c. Neuron eferen atau neuron motorik berfungsi menyampaikan impuls dari
sistem saraf pusat ke efektor.
Anda telah mempelajari semua jenis jaringan penyusun hewan. Untuk
lebih memahami struktur jaringan hewan, lakukan kegiatan berikut!

Mengidentifikasi Struktur Jaringan Penyusun Organ pada Hewan Vertebrata


A. Pendahuluan Jaringan yang meyusun tubuh
Sekumpulan sel-sel yang mem- hewan dibedakan menjadi jaringan
punyai bentuk dan fungsi sama akan epitel, jaringan pengikat, jaringan
membentuk suatu jaringan tertentu. otot, dan jaringan saraf. Setiap jenis

Biologi Kelas XI
63
jaringan memiliki struktur dan fungsi memindahkan lensa dengan
yang berbeda-beda. perbesaran yang lebih kuat,
Kegiatan ini bertujuan untuk jangan sampai lensa me-
mengamati dan mengidentifikasi nyentuh preparat yang diamati.
struktur jaringan epitel, jaringan 2. Gambarlah hasil pengamatan
tulang rawan, jaringan tulang keras, setiap jaringan beserta bagian-
jaringan otot, dan jaringan saraf. bagiannya pada buku kerja. Beri
Kegiatan ini dilakukan secara keterangan bagian-bagiannya
berkelompok sehingga diperlukan pada gambar tersebut.
pembagian tugas pada setiap 3. Bandingkan gambar hasil peng-
anggota kelompok. Setiap anggota amatan Anda dengan gambar
kelompok harus bertanggung jawab jaringan tulang keras dan tulang
pada tugasnya masing-masing. rawan dari berbagai referensi.
Selain itu, diperlukan juga sikap mau D. Pertanyaan dan Diskusi
bekerja sama antaranggota kelompok. 1. Bagaimanakah struktur jaring-
Dalam melakukan pengidentifi- an yang Anda amati?
kasian diperlukan sikap teliti, cermat, 2. Apa fungsi setiap jaringan yang
tekun, dan jujur. Pada kegiatan ini Anda amati?
banyak digunakan preparat awetan 3. Apa perbedaan struktur jaring-
yang mudah pecah sehingga an-jaringan tersebut?
diperlukan sikap kehati-hatian saat 4. Bagaimanakah karakteristik
menggunakan peralatan tersebut. setiap jaringan berdasarkan nama
Penggunaan mikroskop juga perlu dan bentuk sel penyusunnya?
dilakukan sesuai dengan prosedur 5. Buatlah laporan dari hasil
sehingga hasil pengamatan dapat kegiatan ini yang meliputi judul,
terlihat dengan jelas. tujuan, alat dan bahan, cara
B. Apa yang Diperlukan? kerja, hasil pengamatan, dan
1. Mikroskop cahaya kesimpulan.
2. Beberapa jenis preparat awetan E. Unjuk Kreativitas
berikut. Cobalah Anda buat preparat segar
a. Jaringan epitel jaringan epitel dan jaringan darah.
b. Jaringan tulang rawan Carilah informasi dari berbagai
c. Jaringan tulang keras literatur mengenai prosedur pem-
d. Jaringan otot polos buatan preparat epitel dan jaringan
e. Jaringan otot lurik darah. Komunikasikan prosedur
f. Jaringan otot jantung yang Anda buat kepada Bapak atau
g. Jaringan saraf Ibu Guru. Lakukan percobaan pem-
C. Apa yang Harus Dilakukan? buatan preparat segar jaringan epitel
1. Amati preparat yang tersedia dan jaringan darah berdasarkan
menggunakan mikroskop mulai prosedur yang Anda buat. Amati
dari perbesaran lemah, kemu- preparat tersebut menggunakan
dian dilanjutkan dengan per- mikroskop. Gambarlah hasilnya
besaran kuat. Hati-hati saat pada buku kerja.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan


64
Barangkali Anda pernah mendengar di media informasi mengenai sedot lemak.
Sedot lemak banyak dilakukan oleh sebagian orang yang mengalami masalah
kegemukan. Sedot lemak bertujuan mengurangi jaringan lemak dari area yang
diinginkan. Setelah Anda mempelajari struktur dan fungsi jaringan lemak, apa yang
akan Anda lakukan jika saudara Anda ingin melakukan operasi sedot lemak? Menurut
Anda, amankah operasi sedot lemak dilakukan?

1. Jelaskan jenis-jenis jaringan epitel berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan selnya!
2. Apa perbedaan kartilago hialin, fibrosa, dan elastis?
3. Jelaskan struktur dan fungsi jaringan pengikat longgar!
4. Bagaimanakah bentuk sel pada otot polos, otot lurik, dan otot jantung?
5. Sebutkan tiga macam neuron berdasarkan fungsinya!

B. Teknologi yang Berkaitan dengan Jaringan Hewan


Pemahaman mengenai sel dan jaringan hewan sangat penting dalam penemuan
berbagai teknologi di bidang kedokteran, misal teknologi stem cell. Stem cell merupakan
sel induk yang aktif melakukan pembelahan dan mampu berkembang menjadi berbagai
jenis sel. Penerapan teknologi stem cell ini dapat dilakukan berdasarkan sifat-sifat khusus
jaringan embrional. Apakah sifat-sifat khusus jaringan embrional? Lakukan kegiatan
berikut untuk mengetahui sifat-sifat jaringan embrional dan kaitannya dengan stem cell.

Mendeskripsikan Arti Sifat-Sifat Jaringan Embrional


dan Kaitannya dengan Stem Cell
1. Perhatikan dengan cermat isi artikel di alamat website berikut.
a. http://goo.gl/wnuzM5
b. http://goo.gl/ksGo4s
c. http://goo.gl/udKmDv
2. Carilah tambahan informasi dari berbagai literatur mengenai sifat-sifat
jaringan embrional dan stem cell.
3. Catatlah informasi-informasi penting selama Anda membaca isi artikel dalam
website tersebut atau dari literatur lain.

Biologi Kelas XI
65
4. Ajaklah teman-teman Anda berdiskusi untuk memecahkan permasalahan-
permasalahan berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan sifat pluripotensi, totipotensi, unipotensi,
serta polipotensi?
b. Apa kaitan sifat-sifat tersebut dengan dasar pembuatan stem cell?
c. Apa manfaat stem cell bagi kesehatan manusia?
d. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang lain untuk menambah bahan
diskusi Anda.
Saat berdiskusi, cobalah untuk bersikap responsif dan proaktif dengan
mengemukakan pendapat secara ilmiah dan kritis.
5. Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda dalam bentuk laporan yang berisi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas dengan bahasa yang santun
dan mudah dipahami.

Melalui kegiatan Mari Bereksplorasi tersebut, Anda telah mengetahui sifat-sifat


jaringan embrional serta hubungannya dengan salah satu teknologi yang berkaitan
dengan jaringan hewan yaitu teknologi stem cell. Selain stem cell, contoh teknologi yang
saat ini banyak dikembangkan di bidang kedokteran adalah transplantasi organ.
Penemuan teknologi stem cell dan transplantasi organ tidak terlepas dari pola pikir ilmiah
yang dimiliki oleh manusia. Pola pikir ilmiah ini merupakan anugerah Tuhan yang
tidak ternilai harganya. Untuk mengetahui teknologi stem cell dan transplantasi organ
lebih lanjut, simaklah uraian berikut.
1. Stem Cell
Stem cell dalam bahasa Indonesia disebut juga sel batang, sel induk, atau sel
punca. Sel ini aktif melakukan pembelahan dan dapat berkembang menjadi sel apa
saja. Stem cell pada dasarnya merupakan blok pembangun (building block) dalam
tubuh manusia. Stem cell dalam embrio pada akhirnya akan berkembang menjadi
sel, organ, dan jaringan di dalam tubuh janin. Berdasarkan sumbernya, ada dua
macam stem cell, yaitu embrionic stem cell dan adult stem cell.
a. Embrionic Stem Cell (Sel Induk Embrio)
Embrionic stem cell adalah stem cell yang diperoleh dari embrio pada fase
blastosit (5–7 hari setelah pembuahan) yang sudah dibuahi.
Embrionic stem cell memiliki sifat sebagai berikut.
1) Pluripotensi, yaitu kemampuan sel induk berdiferensiasi menjadi sel-sel
yang merupakan turunan dari tiga lapis germinal, tetapi tidak dapat
membentuk membran embrio (tali pusat dan plasenta).
2) Immortal, yaitu dapat berumur panjang sehingga dapat memperbanyak
diri ratusan kali pada medium kultur.
3) Mempunyai kariotipe normal.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan


66
4) Dapat bersifat tumorigenik, yaitu setiap mengalami kontaminasi dengan
sel yang tidak berdiferensiasi dapat menimbulkan kanker.
5) Bersifat allogenik, yaitu berpotensi menimbulkan terjadinya penolakan
imunitas. Untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan jaringan dapat
digunakan metode transfer inti sel somatik atau terapi kloning.
b. Adult Stem Cell (Sel Induk Dewasa)
Adult stem cell adalah stem cell yang diperoleh dari sel-sel orang dewasa.
Sel tersebut berfungsi meregenerasi sel yang rusak akibat penyakit atau cedera.
Dengan kata lain, adult stem cell merupakan sekelompok sel yang belum
berdiferensiasi bahkan terkadang ditemukan dalam keadaan inaktif pada suatu
jaringan yang telah memiliki fungsi spesifik dalam tubuh individu.
Adult stem cell memiliki dua karakteristik utama. Pertama, dapat
berproliferasi dalam periode yang panjang untuk memperbarui diri. Kedua,
dapat berdiferensiasi untuk menghasilkan sel-sel khusus yang mempunyai
karakteristik morfologi dan fungsi spesial. Ada tiga sumber utama sel induk
dewasa yang terdapat pada manusia, yaitu sumsum tulang, jaringan lemak,
dan darah dari plasenta.
Teknologi stem cell dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Tiga golongan penyakit yang dapat diatasi dengan stem cell yaitu penyakit autoimun,
penyakit degeneratif, dan penyakit kanker.
2. Transplantasi Organ
Transplantasi organ merupakan suatu teknologi medis untuk mengganti
seluruh atau sebagian organ tubuh dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari
suatu tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi organ
dilakukan untuk mengganti organ tubuh yang rusak maupun organ tubuh yang
sudah tidak berfungsi. Salah satu contoh transplantasi organ yang sering dilakukan
adalah tranplantasi organ kulit yang rusak akibat luka bakar.
Transplantasi organ dari satu orang ke orang lain sering gagal karena tubuh
resipien segera bereaksi menolaknya. Hal ini disebabkan organ yang
ditransplantasikan dianggap sebagai benda asing sehingga harus dilawan dengan
antibodi. Jadi, transplantasi yang aman dilakukan jika jaringan atau organ yang
ditransplantasikan berasal dari tubuhnya sendiri. Misalnya, kulit wajah yang rusak
dapat ditransplantasikan dengan kulitnya sendiri yang bisa diambil dari kulit paha.
Transplantasi biasanya dapat dilakukan jika terdapat kecocokan antara gen
pendonor dengan penerima. Biasanya, pendonor lebih banyak diambil dari satu
garis keturunan.

Biologi Kelas XI
67
Anda telah mempelajari teknologi transplantasi organ. Untuk menambah
wawasan Anda mengenai transplantasi organ kulit, lakukan kegiatan berikut.

Menganalisis Pemanfaatan Transplantasi Kulit untuk Penderita Luka Bakar


1. Bacalah informasi mengenai transplantasi kulit dari berbagai literatur dengan
cermat dan teliti.
2. Catatlah informasi-informasi penting yang Anda peroleh dari literatur tersebut.
3. Buatlah tulisan mengenai transplantasi kulit meliputi masalah-masalah berikut.
a. Kondisi penderita yang bagaimana sehingga harus dilakukan transplantasi kulit?
b. Bagaimana cara transplantasi kulit tersebut?
c. Apakah transplantasi kulit menimbulkan efek samping bagi orang yang
melakukannya?
4. Kumpulkan hasil tulisan Anda kepada Bapak atau Ibu Guru.

Anda telah mempelajari teknologi yang berkaitan dengan jaringan hewan, yaitu
stem cell dan transplantasi organ. Kedua teknologi tersebut diharapkan mampu
menyembuhkan berbagai penyakit yang sulit diobati. Namun, penggunaan stem cell
dianggap melanggar batas etika kemanusiaan ketika digunakan embrio manusia untuk
membuat sel induk dalam stem cell. Setelah Anda mempelajari manfaat stem cell, solusi
apa yang dapat Anda berikan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

1. Apa yang dimaksud dengan stem cell?


2. Jelaskan dua macam stem cell berdasarkan sumbernya!
3. Apa yang dimaksud dengan transplantasi organ?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan


68
Stem cell atau sering disebut sel punca, sel induk, atau sel batang, merupakan
jenis sel dari tubuh makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk
memperbanyak diri dan bersifat multipotensi. Sel ini dapat berdiferensiasi sehingga
membentuk jaringan, organ, sistem organ, bahkan organisme. Karena keistimewaannya
inilah stem cell menjadi harapan baru untuk penyembuhan berbagai penyakit seperti
kegagalan fungsi organ, leukemia, diabetes, bahkan AIDS. Berdasarkan informasi
tersebut, coba Anda cari informasi lebih lanjut dari buku-buku referensi, surat kabar,
maupun internet mengenai stem cell dan penerapannya dalam kehidupan. Selanjutnya,
buatlah poster mengenai prosedur pembuatan stem cell secara lengkap meliputi alat,
bahan, proses, hasil, serta tujuan dan manfaatnya. Lengkapilah poster yang Anda
buat dengan gambar-bambar pendukung untuk proyek ini. Tuangkan kreativitas dan
imajinasi Anda dalam tugas proyek ini sehingga hasilnya menarik. Kumpulkan hasil
tugas proyek kepada Bapak atau Ibu Guru Anda.

1. Sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama akan membentuk suatu jaringan.
2. Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan Vertebrata yaitu jaringan epitel,
jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
3. Jaringan epitel tersusun dari sel-sel yang saling terikat oleh zat pengikat yang
kuat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel. Berdasarkan bentuknya, sel epitel
dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus, dan silindris. Berdasarkan jumlah lapisan-
nya, jaringan epitel dapat dibedakan menjadi epitel simpleks dan epitel kompleks.
4. Jaringan pengikat terbentuk dari perkembangan lapisan mesoderma embrio.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan pengikat dikelompokkan menjadi
jaringan pengikat biasa dan jaringan pengikat dengan sifat khusus.
5. Jaringan otot tersusun dari sel-sel otot dan berfungsi melakukan pergerakan.
Jaringan otot terbagi menjadi tiga, yaitu jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
6. Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron terdiri atas
badan sel saraf, neurit atau akson, dan dendrit.
7. Jaringan hewan berkaitan erat dengan penemuan berbagai macam teknologi di
bidang kedokteran, misal teknologi stem cell dan transplantasi organ.
8. Stem cell atau sering disebut sel punca, sel induk, atau sel batang, merupakan
jenis sel dari tubuh makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk
memperbanyak diri dan bersifat multipotensi. Stem cell dapat digunakan untuk
penyembuhan berbagai penyakit seperti kegagalan fungsi organ, leukemia,
diabetes, bahkan AIDS.
9. Transplantasi organ merupakan suatu teknologi medis untuk mengganti seluruh
atau sebagian organ tubuh dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu
tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi organ dilakukan
untuk mengganti organ tubuh yang rusak maupun organ tubuh yang sudah tidak
berfungsi.

Biologi Kelas XI
69
A. Pilihlah jawaban yang tepat! 4. Cermati ciri-ciri jaringan dibawah ini!
1) Matriksnya berupa cairan lendir.
1. Jaringan epitel memiliki beberapa fungsi 2) Terdapat berkas serabut kolagen
berikut, kecuali . . . . yang fleksibel.
a. melekatkan jaringan satu dengan 3) Terdapat di sekitar organ dalam.
jaringan lainnya 4) Mengelilingi elemen-elemen jaring-
b. melindungi tubuh dari gangguan an lain.
mekanis Jaringan yang memiliki ciri-ciri di atas
c. melindungi tubuh dari serangan adalah . . . .
patogen a. jaringan tulang keras
d. berperan dalam proses penyerapan b. jaringan tulang rawan
e. berperan sebagai kelenjar c. jaringan pengikat padat
2. Perhatikan gambar d. jaringan epitel penutup
potongan organ e. jaringan pengikat longgar
1
usus halus di 5. Reza mengamati jaringan hewan di
samping! bawah mikroskop dengan perbesaran
Jaringan yang ber- 40×. Ia melihat jaringan tersebut
fungsi memperluas 3
2 berbentuk seperti gambar berikut.
bidang penyerapan 4
Jaringan seperti gam-
sari makanan ditun- 5 bar di samping ter-
jukkan oleh nomor dapat pada . . . .
.... a. saluran pencernaan
a. 1 d. 4 b. pembuluh limfa
b. 2 e. 5 c. diafragma
c. 3 d. jantung
3. Perhatikan ciri-ciri jaringan otot berikut! e. lidah
1) Kerja menurut kehendak. 6. Manakah ciri yang dimiliki oleh
2) Sel berbentuk silindris dan ber- jaringan tulang?
cabang-cabang. a. Membatasi rongga dengan
3) Inti satu di tengah. membran dasar.
4) Kerja di luar kehendak. b. Terdiri atas sel-sel yang bentuknya
5) Inti satu di pinggir. panjang dan tipis.
6) Sel berbentuk gelendong. c. Terdiri atas sel-sel yang diliputi
Ciri-ciri jaringan otot lurik ditunjukkan oleh matriks.
oleh nomor . . . . d. Mempunyai fungsi sebagai alat
a. 1) dan 3) koordinasi.
b. 1) dan 5) e. Berfungsi untuk melestarikan
c. 2) dan 4) organisme.
d. 4) dan 5)
e. 4) dan 6)

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan


70
7. Pasangan yang tepat antara gambar 2) Matriksnya keruh kekuning-
jaringan hewan manmalia dengan kuningan.
fungsinya adalah . . . . 3) Memberikan fleksibilitas dan
sokongan.
Jaringan Fungsi
4) Membentuk rangka embrio.
a. Proteksi dan iso- 5) Terdapat pada daun telinga.
lasi hilangnya
Ciri-ciri tulang rawan elastis ditunjuk-
panas berlebihan
kan oleh nomor . . . .
b. Menerima dan a. 1), 3), dan 4)
menyampaikan b. 1), 3), dan 5)
rangsang
c. 2), 3), dan 4)
c. Kontraksi perio- d. 2), 3), dan 5)
dik e. 2), 4), dan 5)
10. Agus mengamati suatu jaringan hewan
d. Melapisi atau me- dengan ciri-ciri sebagai berikut.
lindungi permu- 1) Sel berbentuk silinder.
kaan tubuh
2) Reaksi terhadap rangsang cepat.
e. Melakukan aksi 3) Tersusun dari filamen aktin dan
dan reaksi terha- miosin.
dap rangsangan 4) Berinti banyak dan terdapat di tepi
sel.
Berdasarkan ciri-cirinya, jaringan yang
8. Perhatikan gambar jaringan hewan
diamati Agus tersebut berfungsi . . . .
berikut!
a. menyimpan lemak cadangan
b. menggerakkan tulang (rangka)
c. menerima dan mengantarkan
impuls
d. menggerakkan organ-organ dalam
tubuh
e. menghubungkan jaringan satu
dengan lainnya
Jika dilihat dari strukturnya, jaringan
B. Kerjakan soal-soal berikut!
tersebut memiliki fungsi . . . .
a. penghasil mucus untuk menangkap 1. Pada jaringan epitel penutup tidak
benda asing yang masuk terdapat pembuluh darah. Bagaimana
b. proteksi, sekresi, difusi, dan cara jaringan tersebut memperoleh
absorpsi zat nutrisi untuk kelangsungan hidup sel-
c. proteksi, sekresi, dan gerakan gas selnya?
d. menahan regangan dan tekanan
e. tempat difusi dan infiltrasi zat 2. Rangsang dari lingkungan dapat berupa
aroma atau wangi-wangian. Jelaskan
9. Perhatikan karakteristik jaringan tulang mekanisme penghantaran impuls saat
rawan berikut! kita melihat dan mencium aroma
1) Matriksnya berwarna putih kebiru- makanan yang enak hingga kita meng-
biruan. ambil dan memakannya!

Biologi Kelas XI
71
3. Joko membaca artikel tentang transplan- b. Jelaskan fungsi tiap-tiap bagian
tasi organ. Dalam artikel tersebut tersebut!
menyebutkan bahwa dalam kasus 6. Jaringan pengikat tersusun dari bahan
transplantasi organ sering terjadi dasar yang bersifat homogen setengah
penolakan dari tubuh resipien terhadap cair. Bahan dasar ini dapat bersifat
organ yang ditransplantasikan. lentur, tetapi juga dapat bersifat kaku.
Benarkah informasi tersebut? Jelaskan Mengapa demikian?
tanggapan Anda!
7. Penyakit degeneratif merupakan
4. Perhatikan gambar berikut! penyakit yang menyerang fungsi tubuh,
terutama, pada lansia. Penyakit ini
disebabkan adanya kerusakan sel-sel
X tertentu pada tubuh. Apakah penyakit
degeneratif dapat disembuhkan dengan
teknologi stem cell?
8. Mengapa jaringan epitelium disebut
sebagai pintu gerbang lalu lintas zat?
a. Sebutkan jenis jaringan epitel yang Jelaskan!
menyusun organ bertanda X!
9. Erna dan Ema mendapatkan tugas dari
b. Apa fungsi jaringan epitel pada
gurunya untuk mencari informasi
organ tersebut?
mengenai fungsi jaringan darah.
5. Perhatikan gambar sel saraf berikut! Menurut informasi yang mereka dapat-
kan, jaringan darah berfungsi dalam
pertahanan tubuh. Benarkah informasi
tersebut? Jelaskan jawaban Anda!
Y Z 10. Jaringan tulang rawan merupakan
jaringan yang berfungsi menyokong
X rangka pada embrio dan bagian-bagian
dari rangka orang dewasa. Dari mana-
kah asal dibentuknya jaringan tulang
a. Sebutkan nama bagian-bagian rawan pada anak-anak dan pada orang
yang ditunjuk huruf X, Y, dan Z! dewasa?

Kumpulan jaringan dengan struktur dan fungsi sama akan membentuk organ,
kumpulan berbagai organ akan membentuk sistem organ, dan kumpulan sistem organ
akan saling bekerja sama melaksanaakan proses kehidupan di dalam tubuh manusia.
Keberadaan jaringan, organ, dan sistem organ dengan fungsinya masing-masing
merupakan bukti bahwa Tuhan menciptakan keteraturan dan kompleksitas di dalam
tubuh manusia. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita selalu bersyukur kepada Tuhan
dengan cara menjaga kesehatan masing-masing jaringan, organ, dan sistem organ di
dalam tubuh dengan perilaku hidup sehat.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan


72
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun
Jaringan pada Sistem Gerak
Mempelajari

Alat Gerak Alat Gerak Kelainan dan Teknologi


Pasif Aktif yang Berhubungan
dengan Sistem Gerak

Fungsi Rangka Macam-


Macam Otot Gangguan pada
Rangka Tubuh
Jenis Tulang
Mekanisme Meliputi
Meliputi Gangguan
Gerak Otot
Bentuk Tulang Persendian

Sifat Gerak
Proses Gangguan Otot
Otot dan Dapat
Pembentukan Jenis-Jenis
Meliputi diatasi
Tulang Gerak dengan
Teknologi yang
Berhubungan dengan
Susunan Sistem Gerak
Tulang dalam
Tubuh
Transplantasi
Hubungan Sumsum Tulang
Antartulang
(Persendian/ Meliputi
Penggantian
Artikulasi) Sendi

Penyembuhan
Patah Tulang

Biologi Kelas XI
73
Sumber: Dokumen Penerbit

Beberapa orang memiliki tubuh sangat lentur sehingga dapat menekuk bagian tubuhnya
ke berbagai posisi. Sebagai contoh, merentangkan kaki atau menempatkan kaki di belakang
telinga. Kelenturan tubuh ini terjadi karena ligamen-ligamen yang menghubungkan
persendian sangat elastis. Suatu gerakan dapat terjadi karena kerja sama beberapa komponen
dalam sistem gerak yaitu otot, tulang, dan persendian. Bagaimana terjadinya mekanisme
gerak? Gangguan apa saja yang dapat menyerang sistem gerak? Teknologi apa yang
digunakan untuk membantu kelainan pada sistem gerak?

• Sistem Havers
• Kanalikuli
• Lakuna
• Osifikasi
1. Alat gerak pasif • Kontraksi
2. Alat gerak aktif • Otot
3. Jenis-jenis persendian • Aktin
4. Mekanisme terjadinya gerak • Miosin
5. Gangguan atau kelainan pada sistem gerak • Sarkomer
6. Teknologi untuk mengatasi kelainan pada sistem gerak • Relaksasi

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


74
Salah satu ciri makhluk hidup yaitu dapat bergerak. Manusia juga diberi kemampuan
untuk bergerak aktif. Bahkan beberapa orang, memiliki kemampuan untuk bergerak lebih
lentur dibandingkan dengan orang lain. Manusia dapat bergerak aktif karena memiliki dua
alat gerak utama yaitu otot dan tulang. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh disebut
alat gerak pasif, sedangkan otot disebut sebagai alat gerak aktif. Selain itu, terdapat
persendian yang menghubungkan antartulang sehingga tulang lebih mudah bergerak.
Tulang, otot, dan sendi dapat mengalami gangguan atau penyakit sehingga gerakan menjadi
terganggu. Oleh karena itu, diperlukan beberapa teknologi untuk membantu gangguan
atau penyakit yang menyerang sistem gerak. Namun, Anda perlu mengungkapkan rasa
syukur kepada Tuhan karena telah menciptakan suatu mekanisme sistem gerak dan pola
pikir ilmiah yang baik. Salah satu cara wujud syukur yang dapat Anda lakukan yaitu dengan
merawat dan menjaga tulang, otot, serta sendi dengan baik sehingga tidak mengalami
gangguan atau penyakit.
Dalam bab ini, Anda akan mempelajari tentang sistem gerak pada manusia yang meliputi
alat gerak pasif, persendian, alat gerak aktif, gangguan atau penyakit yang menyerang sistem
gerak, serta teknologi yang digunakan untuk membantu kelainan pada alat gerak.

A. Alat Gerak Pasif


Alat gerak pasif manusia berupa tulang. Tulang-tulang saling berhubungan
membentuk rangka. Bagaimana struktur tulang? Zat-zat apa yang menyusun tulang?
Untuk mengawali pemahaman Anda, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut.

Mendeskripsikan Struktur Tulang


1. Perhatikan gambar di samping dengan cermat
dan teliti.
2. Carilah informasi dari berbagai literatur
mengenai patah tulang dan catatlah informasi
penting yang Anda peroleh.
3. Diskusikan permasalahan-permasalahan
berikut dengan teman-teman Anda.
a. Berdasarkan strukturnya tulang terlihat
sangat keras. Namun, mengapa bisa terjadi
patah tulang? Sumber: Dokumen Penerbit
b. Zat-zat apa yang menyusun tulang? Gambar 4.1 Patah tulang dan
c. Bagaimana hubungan antara zat-zat rontgen
penyusun tulang dengan fungsinya?
Saat melakukan diskusi, jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja
sama, cinta damai, berani mengemukakan argumentasi secara sopan, dan
menghargai pendapat orang lain.
4. Tulislah hasil diskusi kelompok Anda dalam format laporan yang meliputi
judul, tujuan, hasil kegiatan dan diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan laporan yang telah Anda buat di depan kelas.

Biologi Kelas XI
75
Berdasarkan kegiatan tersebut, Anda telah sedikit mengetahui tentang struktur
tulang sehingga tulang dapat patah. Anda akan lebih memahami mengenai struktur
dan fungsi tulang dengan membaca uraian materi berikut.
1. Fungsi Rangka
Rangka tubuh manusia mempunyai beberapa fungsi berikut.
a. Menegakkan dan menopang badan, misalnya tulang-tulang punggung dan
tulang paha.
b. Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak dan penting, misalnya tengkorak
melindungi otak dan mata.
c. Sebagai alat gerak pasif.
d. Memberi bentuk tubuh.
e. Tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
f. Tempat melekatnya otot-otot rangka.
2. Jenis Tulang
Tubuh manusia disusun oleh rangka dalam (endoskeleton). Berdasarkan sifat-
sifat jaringan penyusunnya, tulang rangka dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu tulang rawan dan tulang keras.
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan. Sel-sel tulang rawan
disebut kondrosit. Kondrosit terbentuk dari sel-sel tulang rawan muda
(kondroblas). Kondrosit terdapat dalam ruangan yang disebut lakuna.
Kondroblas menghasilkan matriks berupa kondrin. Kondrin umumnya berupa
hialin yang homogen dan jernih. Kondrin yang berserabut mengandung
banyak zat kolagen (zat perekat tulang).
Ada tiga tipe tulang rawan yaitu tulang rawan hialin, fibrosa, dan elastis.
1) Tulang rawan hialin bersifat kuat dan elastis serta berwarna putih kebiru-
biruan, contoh tulang hidung, trakea, laring, dan ujung tulang rusuk.
2) Tulang rawan fibrosa (serat) bersifat keras dan berwarna putih, contoh
tulang tempurung lutut dan ruas tulang belakang.
3) Tulang rawan elastis bersifat fleksibel dan elastis serta berwarna kuning,
contoh daun telinga dan epiglotis.
Tulang rawan bersifat lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat
menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak-anak, tulang rawan berasal
dari sel mesenkim dan mengandung banyak kondroblas. Pada orang dewasa
tulang rawan mengandung banyak matriks. Tulang rawan pada orang dewasa
dibentuk oleh perikondrium (selaput tulang rawan) yang mengandung
kondroblas.
b. Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras tersusun dari sel-sel tulang yang disebut osteosit. Tulang
keras berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Sel tulang keras (osteosit)
terbentuk dari osteoblas (sel tulang muda). Osteosit terdapat dalam ruangan
yang disebut lakuna. Antarlakuna tersebut dihubungkan oleh kanalikuli yang
berisi sitoplasma dan pembuluh darah. Kanalikuli berfungsi memenuhi
kebutuhan nutrisi osteosit.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


76
Tulang keras dibedakan menjadi Kanalikuli
Lakuna
Kanal pusat
dua yaitu tulang kompak (tulang
padat) dan tulang spons (tulang Lamela
tulang
berongga). Contoh tulang kompak


terdapat pada tulang pipa, sedangkan Sistem
Havers
contoh tulang spons terdapat pada
bagian epifisis tulang pipa. Matriks
tulang keras (tulang kompak) Tulang
mengandung zat kapur, fosfat, dan kompak
serabut kolagen. Adapun matriks
tulang spons mengandung sumsum
tulang atau sel-sel lemak. Struktur Tulang
tulang kompak dan tulang spons spons
dapat Anda amati pada Gambar 4.2.
Anda telah mempelajari mengenai
struktur tulang keras berdasarkan zat-zat Sumber: Biology, Raven and Johnson

penyusunnya. Untuk memperluas pe- Gambar 4.2 Struktur tulang kompak dan
tulang spons
mahaman Anda mengenai zat-zat penyusun
tulang keras, lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Zat-Zat Penyusun Tulang Keras


A. Pendahuluan antaranggota kelompok. Pada ke-
Di dalam matriks tulang keras giatan ini digunakan bahan kimia
terjadi penumpukan zat-zat kapur. yang besifat asam kuat sehingga perlu
Kandungan zat tersebut membuat kehati-hatian saat menggunakannya.
tulang menjadi keras. Berkurangnya Kenakan sarung tangan dan googgle
kandungan kalsium dalam tulang agar kulit dan mata tidak terkena
dapat mengakibatkan kerapuhan bahan kimia. Setelah selesai me-
tulang sehingga tulang menjadi lakukan kegiatan, sisa larutan HCl
mudah patah. Kerapuhan tulang dibuang melalui saluran khusus
dikenal dengan istilah osteoporosis. untuk bahan kimia sehingga tidak
Kegiatan ini bertujuan untuk mencemari lingkungan.
mengidentifikasi zat penyusun B. Apa yang Diperlukan?
tulang dan hubungannya dengan
1. Tulang paha ayam segar
penyakit osteoporosis dan rakitis.
2. Larutan HCl dengan konsentrasi
Kegiatan ini dilakukan secara
30%
berkelompok sehingga diperlukan
3. Air
pembagian tugas pada setiap anggota
4. Gelas plastik
kelompok. Setiap anggota kelompok
5. Pinset
harus bertanggung jawab pada
6. Cawan petri
tugasnya masing-masing. Selain itu,
7. Kain lap
diperlukan juga sikap mau bekerja sama

Biologi Kelas XI
77
C. Apa yang Harus Dilakukan? D. Pertanyaan dan Diskusi
1. Bersihkan sisa-sisa daging yang 1. Bagaimana struktur tulang
melekat pada tulang paha paha ayam secara keseluruhan?
ayam. 2. Berdasarkan bentuk dan
2. Patahkan/potonglah paha sifatnya, sebutkan jenis tulang
ayam menjadi 2 bagian agar paha ayam tersebut!
bagian dalam tulang mudah 3. Apakah terjadi perubahan
diamati. kelenturan pada tulang
3. Amati keadaan paha ayam sesudah direndam larutan
sebelum perendaman dengan HCl? Mengapa?
larutan HCl, misalnya kekerasan, 4. Berdasarkan hasil pengamatan
kelenturan, dan warnanya. Anda, apa hubungan antara pola
Catatlah hasil pengamatan pada makan rendah kalsium, proses
tabel pengamatan. menyusui, dan menstruasi
4. Larutkan 100 ml larutan HCl dengan struktur tulang? Apa
30% di gelas plastik dengan air fungsi kalsium bagi tubuh?
200 ml sehingga mendapatkan 5. Apa hubungan zat penyusun
larutan HCl sebanyak 300 ml jaringan tulang dengan kasus
dengan kadar HCl sebanyak osteoporosis dan rakitis?
10%. 6. Buatlah laporan dari hasil
5. Rendamlah tulang tersebut ke kegiatan ini yang meliputi judul
dalam gelas plastik yang berisi percobaan, tujuan, alat dan bahan,
larutan HCl selama 1 jam. langkah-langkah kegiatan, serta
6. Setelah 1 jam, angkatlah tulang hasil pengamatan dan diskusi.
dari larutan HCl menggunakan
E. Unjuk Kreativitas
pinset. Bilaslah dengan air,
keringkan dengan kain lap, dan Ambillah ujung tulang rusuk
letakkan pada cawan petri. dari hewan yang disembelih misalnya
7. Amati dan catatlah perubahan kambing atau sapi. Kemudian,
yang terjadi pada tulang ayam rendamlah potongan ujung tulang
tersebut meliputi kekerasan, rusuk tersebut dalam larutan HCl.
kelenturan, dan warnanya. Apa yang akan terjadi pada ujung
8. Catatlah hasil pengamatan tulang rusuk tersebut? Apakah ujung
Anda dalam bentuk tabel. tulang rusuk juga mengandung
kalsium?

3. Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya, terdapat tiga macam bentuk tulang yang menyusun
rangka tubuh yaitu tulang pendek, tulang pipih, dan tulang pipa yang dapat Anda
amati pada Gambar 4.3.
a. Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar. Tulang pipih tersusun dari dua
lempengan tulang kompak dan tulang spons. Di dalam tulang spons terdapat
sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga sehingga
tulang pipih berfungsi sebagai pelindung atau sebagai penguat. Contoh tulang
pipih yaitu tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


78
Tulang pipih
b. Tulang pendek berbentuk seperti
kubus atau pendek tidak
beraturan. Tulang ini terdapat
pada telapak tangan dan kaki
serta ruas-ruas tulang belakang.
c. Tulang pipa berbentuk seperti
tabung dan pada umumnya
berongga. Kedua ujungnya mem-
bulat dan terjadi perluasan yang Tulang pipa Tulang pendek
berfungsi untuk berhubungan Sumber: Ilustrated World of Science Encyclopedia 2, Creative World
dengan tulang lain. Tulang pipa Publications, Inc.

terdiri atas tiga bagian yaitu bagian Gambar 4.3 Macam-macam tulang berdasarkan
bentuknya
ujung (epifisis), bagian tengah
(diafisis), dan bagian antara epifisis Tulang spons

dan diafisis yang disebut metafisis.


Pada bagian metafisis terdapat Epifisis
cakra epifisis, yaitu bagian tulang
pipa yang dapat bertambah

panjang selama masa per-


tumbuhan. Contoh tulang pipa

Diafisis
adalah tulang paha dan tulang betis. Tulang kompak
Di dalam tulang pipa terdapat
osteoblas yang berfungsi untuk
perkembangan, pemeliharaan,
Pembuluh
perawatan, dan perbaikan tulang. darah
Metafisis
Struktur tulang pipa dapat Anda Epifisis
amati pada Gambar 4.4. Sumber: Histologi Dasar, Penerbit Buku Kedokteran

Gambar 4.4 Struktur tulang pipa


4. Proses Pembentukan Tulang
Urutan proses pembentukan tulang (osifikasi) sebagai berikut.
a. Bagian dalam tulang rawan pada embrio berisi banyak osteoblas.
b. Osteoblas membentuk osteosit. Osteosit tersusun melingkar membentuk sistem
Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang mengandung
banyak pembuluh darah dan serabut saraf.
c. Osteosit menyekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang.
Selanjutnya, osteosit akan mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat
yang akan membuat tulang mengeras.
d. Selama terjadi penulangan (osifikasi) bagian di antara epifisis dan diafisis mem-
bentuk cakra epifisis. Cakra epifisis berupa tulang rawan yang mengandung
banyak osteoblas.
e. Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan yang mengakibatkan tulang
memanjang.
f. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merusak tulang.
Akibatnya, tulang tersebut menjadi berongga dan terisi oleh sumsum tulang.
5. Susunan Tulang dalam Tubuh
Skeleton manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu
skeleton aksial sumbu tubuh dan skeleton apendikular (anggota tubuh). Skeleton
aksial adalah tulang-tulang yang menyusun sumbu utama tubuh manusia dari

Biologi Kelas XI
79
ujung kepala sampai ujung tulang ekor. Adapun skeleton apendikuler adalah
tulang-tulang yang menyusun alat gerak atas dan alat gerak bawah. Perhatikan
Gambar 4.5 berikut!
Tengkorak

Tulang pipi
Tulang selangka

Tulang
belikat
Tulang dada
Tulang lengan atas
Tulang usus Tulang
rusuk

Tulang Tulang
pergelangan tangan Tulang pengumpil
belakang

Tulang Tulang hasta


Tulang telapak tangan kemaluan
Tulang
Tulang jari tangan duduk
Tulang
paha

Tempurung lutut
Tulang kering

Tulang betis

Tulang
pergelangan kaki

Tulang jari kaki Tulang telapak kaki

Sumber: Ilustrated World of Science Encyclopedia 2, Creative World Publications, Inc.

Gambar 4.5 Tulang rangka dan bagian-bagiannya

a. Skeleton Aksial
Tulang
Skeleton aksial terletak pada sumbu Tulang dahi
tubuh meliputi tulang tengkorak, tulang ubun-ubun
belakang, tulang dada, serta tulang rusuk.
Tulang
1) Tulang Tengkorak (Skull) baji
Tulang Tulang
Tulang tengkorak terdiri atas pelipis hidung
tulang pipih yang berjumlah 28 buah. Tulang
Tulang-tulang pembentuk tengkorak pipi Tulang
rahang
dibedakan menjadi tengkorak wajah Tulang atas
rahang
(muka) dan tempurung kepala bawah
(tengkorak pelindung otak). Tulang
tempurung kepala terdiri atas tulang Sumber: Tubuh, Nourse
dahi, tulang kepala bagian belakang, Gambar 4.6 Tulang tengkorak
tulang ubun-ubun, tulang baji, dan tulang pelipis. Adapun tulang muka terdiri
atas tulang pipi, tulang hidung, tulang rahang atas, tulang rahang bawah,
tulang air mata, dan tulang langit-langit. Fungsi tulang tengkorak adalah
melindungi otak, mata, dan telinga bagian dalam. Perhatikan Gambar 4.6!

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


80
2) Tulang Belakang (Vertebrae)
Tulang belakang terdiri atas Tulang
26 buah ruas tulang. Tulang leher leher 7 ruas

paling atas yang berhubungan


dengan tempurung kepala disebut Tulang
punggung
tulang atlas. Tulang belakang 12 ruas
dibedakan atas tulang leher, tulang
punggung, tulang pinggang, tulang
kelangkang, dan tulang ekor. Tulang Tulang
kelangkang merupakan fusi dari pinggang
5 ruas
lima ruas tulang belakang, sedangkan
tulang ekor merupakan fusi dari Tulang
empat segmen terakhir tulang kelangkang
Tulang ekor
belakang. Fungsi tulang belakang (sakrum)
4 ruas
5 ruas
yaitu menegakkan tubuh dan
Sumber: Tubuh, Nourse
tengkorak serta sebagai pelekatan
Gambar 4.7 Tulang belakang
tulang-tulang rusuk. Perhatikan
Gambar 4.7!
3) Tulang Rusuk dan Tulang Dada (Sternum)
Tulang dada terdiri atas tiga bagian yaitu bagian hulu, badan, dan
taju pedang. Sementara itu, tulang rusuk terdiri atas 12 pasang yang dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tujuh pasang tulang rusuk sejati,
tiga pasang tulang rusuk palsu, dan dua pasang tulang rusuk melayang.
Tulang dada dengan tulang rusuk dan tulang belakang secara
bersama-sama berfungsi melindungi organ vital seperti jantung dan
paru-paru. Perhatikan struktur tulang dada dan tulang rusuk pada
Gambar 4.8 berikut!

Tulang
rusuk
Hulu sejati


Tulang
Tulang Badan rusuk
dada melayang

Taju
pedang
Tulang
rusuk
palsu

Sumber: Ilustrated World of Science Encyclopedia 2, Creative World Publications, Inc.

Gambar 4.8 Tulang rusuk dan tulang dada

Biologi Kelas XI
81
b. Skeleton Apendikuler Tulang
selangka
Tulang
usus
Skeleton apendikuler terdiri
Tulang
atas tungkai atas, tungkai bawah, Tulang
belikat duduk
tulang bahu, dan tulang pinggul. Tulang
Tungkai atas terdiri atas tulang Tulang paha
lengan
lengan, tulang hasta, tulang
pengumpil, tulang pergelangan Tempurung
tangan, tulang telapak tangan, dan lutut
Tulang hasta
tulang jari tangan. Pangkal lengan Tulang betis

berhubungan dengan tulang bahu. Tulang


pengumpil
Tulang kering
Tulang bahu terdiri atas tulang Tulang Tulang
selangka dan tulang belikat. pergelangan tangan pergelangan kaki
Tulang Tulang
Tungkai bawah tulang paha telapak tangan telapak kaki
berhubungan dengan tulang gelang Tulang jari tangan
Tulang jari kaki

panggul. Tulang panggul terdiri Tungkai atas Tungkai bawah


atas tulang duduk, tulang usus, dan Sumber: Ilustrated World of Science Encyclopedia 2, Creative World Publications, Inc.

tulang kemaluan. Perhatikan Gambar 4.9 Tulang-tulang tungkai


Gambar 4.9!
6. Hubungan Antartulang (Persendian atau Artikulasi)
Bagian dari sistem rangka yang menghubungkan antartulang sehingga kita
dapat bergerak adalah persendian. Berdasarkan keleluasaan gerakan yang
dihasilkan, persendian dibedakan menjadi sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
Sinartrosis (sendi mati) adalah persendian yang tidak memungkinkan terjadinya
pergerakan. Sinartrosis ada dua macam yaitu sinostosis dan sinkondrosis. Sinostosis
adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat,
contoh pada tengkorak. Sinkondrosis adalah persendian oleh tulang rawan (kartilago)
hialin, contoh hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.
Amfiartrosis (sendi kaku) adalah persendian yang memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan. Hubungan antartulang ini dihubungkan oleh kartilago sehingga
memungkinkan sedikit gerakan, contoh sendi antara tulang betis dan tulang kering.
Diartrosis (sendi gerak) adalah persendian
Ligamen Tulang
yang memungkinkan gerakan tulang-tulang secara rawan
leluasa. Hubungan antara tulang ini dihubungkan hialin
oleh ligamen sehingga dapat digerakkan. Bagian- Ruang
bagian sendi gerak seperti yang ditunjukkan pada sinovial
Gambar 4.10 sebagai berikut. Membran
sinovial
a. Ruang sinovial, berisi cairan sinovial yang Kapsul
berfungsi sebagai pelumas.
b. Ligamen, berupa jaringan ikat yang meng- Sumber: Biology, Raven and Johnson
hubungkan kedua ujung tulang. Gambar 4.10 Struktur sendi gerak
c. Kapsul sendi merupakan lapisan serabut yang
menyelubungi rongga sendi.
d. Tulang rawan hialin, berfungsi melindungi kedua ujung tulang yang
membentuk persendian dari benturan keras.
Sendi-sendi apa saja yang termasuk kelompok diartrosis? Bagaimana arah
gerakannya? Untuk mengetahuinya, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


82
Mengidentifikasi Jenis-Jenis Sendi Diartrosis
1. Sediakan torso rangka tubuh manusia.
A
2. Gerakkan bagian-bagian tulang yang
B
menyusun rangka tersebut sesuai dengan
persendian yang ditunjuk pada gambar di
samping. Bandingkan dengan gerak sendi C

pada tubuh Anda. D


E
3. Catatlah arah gerakan setiap persendian
tersebut. F
4. Berdiskusilah bersama teman-teman Anda G

dengan menerapkan sikap saling menghargai


dan menghormati pendapat orang lain untuk H
menyelesaikan permasalahan-permasalahan
Sumber: www.dreamstime.com
berikut.
Gambar 4.11 Rangka manusia
a. Bagaimana struktur persendian?
b. Jelaskan jenis-jenis persendian berdasarkan arah gerakannya!
c. Persendian mana yang dapat digerakkan paling leluasa?
5. Tulislah hasil diskusi kelompok Anda dalam format laporan yang
meliputi judul, tujuan, hasil kegiatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan yang telah Anda buat di depan kelas.

Berdasarkan kegiatan tersebut,


Anda telah mengenal berbagai sendi
diartrosis yang menyusun rangka
tubuh. Berdasarkan arah gerak yang
ditimbulkan, diartrosis dapat
dibedakan menjadi sendi peluru,
sendi pelana, sendi engsel, sendi Sendi engsel Sendi pelana Sendi putar
geser, sendi putar, dan sendi luncur.
Struktur sendi-sendi tersebut dapat
Anda lihat pada Gambar 4.12.
a. Sendi peluru, memungkinkan
gerakan ke segala arah. Contoh-
nya persendian antara tulang Sendi peluru Sendi geser Sendi luncur
lengan atas dan gelang bahu.
Sumber: Dokumen Penerbit
b. Sendi pelana, memungkinkan
Gambar 4.12 Macam-macam sendi diartrosis
gerakan ke dua arah. Contohnya
persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
c. Sendi engsel, memungkinkan gerakan ke satu arah. Contohnya persendian
pada siku dan lutut.
d. Sendi geser, memungkinkan gerakan bergeser. Contohnya persendian antara
ruas-ruas tulang belakang.
e. Sendi putar, memungkinkan gerakan memutar. Contohnya persendian antara
tengkorak dan tulang atlas.

Biologi Kelas XI
83
f. Sendi luncur, memungkinkan gerakan
badan melengkung ke depan, ke belakang,
atau memutar. Contohnya persendian
antara tulang belikat (skapula) dan tulang Untuk memperdalam wawasan
selangka (klavikula). Anda mengenai persendian,
unduhlah video dari alamat-alamat
Anda telah mempelajari mengenai struktur website berikut.
tulang dan persendian pada manusia. Sekarang, 1. http://youtu.be/OqGXIsxmyck
kerjakan Tugas Mandiri agar Anda lebih 2. http://youtu.be/KyhnsM25dA4
memahami mengenai struktur sel dan fungsi sel Setelah Anda mencermati
video-video tersebut, terapkan
penyusun jaringan tulang keras dan tulang rawan. langkah-langkah yang benar
dalam melakukan aktivitas.

Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tulang


1. Siapkan preparat awetan irisan tulang keras dan tulang rawan.
2. Amati kedua preparat tersebut menggunakan mikroskop secara hati-hati.
3. Gambarlah hasil pengamatan Anda.
4. Berdasarkan hasil pengamatan Anda, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut.
a. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan tulang keras? Berdasarkan
strukturnya, apa fungsi jaringan tulang keras bagi tubuh?
b. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan tulang rawan? Berdasarkan
strukturnya, apa fungsi jaringan tulang rawan bagi tubuh?
5. Kumpulkan hasil pengamatan Anda kepada Bapak atau Ibu Guru.

Tulang mengandung kalsium yang sangat menentukan kekerasan tulang.


Kekurangan asupan kalsium dapat mengakibatkan terjadinya osteoporosis. Apa
tindakan yang harus Anda lakukan untuk mencegah terjadinya osteoporosis?

1. Tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak dan tulang spons. Jelaskan
perbedaan kedua jenis tulang tersebut!
2. Jelaskan enam jenis sendi gerak (diartrosis) berdasarkan arah gerakannya beserta
contohnya!
3. Jelaskan dua jenis sumsum tulang beserta fungsinya!
4. Apa perbedaaan antara cakra epifis pada anak-anak dan pada orang dewasa?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


84
B. Alat Gerak Aktif
Alat gerak aktif manusia berupa otot. Menurut Davis (2010), otot adalah berkas
serat yang sebagian besar melekat dan menarik tulang. Dengan cara ini, otot dapat
menggerakkan tubuh. Dalam tubuh manusia terdapat tiga jenis otot, yaitu otot polos,
otot lurik, dan otot jantung. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan ketiga jenis otot
tersebut? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Otot


1. Sediakan preparat awetan otot polos, otot lurik, dan otot jantung serta
mikroskop.
2. Amati dengan cermat ketiga awetan tersebut dengan cermat dan teliti
menggunakan mikroskop.
3. Gambarlah hasil pengamatan yang Anda peroleh.
4. Diskusikan bersama teman Anda dengan menerapkan sikap cinta damai, mau
bekerja sama, dan menghargai pendapat orang lain untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan berikut.
a. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan otot polos? Apa fungsi otot
polos?
b. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan otot lurik? Apa fungsi otot
lurik?
c. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan otot jantung? Apa fungsi otot
jantung?
5. Tulislah hasil kegiatan kelompok Anda ke dalam bentuk laporan dengan
format meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok yang Anda buat dengan bahasa yang sopan
dan mudah dimengerti.

Dari kegiatan di atas, Anda telah mengenal ciri-ciri otot polos, otot lurik, dan otot
jantung. Sekarang, Anda akan mempelajari satu per satu jenis otot tersebut melalui
uraian materi berikut.
1. Macam-Macam Otot
Berdasarkan bentuk morfologis, sistem kerja, dan lokasinya dalam tubuh, otot
dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot jantung, dan otot polos.
Perhatikan struktur ketiga jenis otot tersebut pada Gambar 4.13!

Otot lurik Otot jantung Otot polos


Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 4.13 Jenis-jenis otot

Biologi Kelas XI
85
a. Otot Lurik/Otot Rangka/Otot Serat Lintang
Otot lurik disebut juga otot sadar karena bekerjanya dikendalikan oleh
kehendak kita. Otot lurik tersusun dari miofibril berinti banyak, intinya terletak
di tepi sel, berwarna gelap dan terang, tersusun teratur, serta tampak bergaris.
Otot lurik mempunyai kontraksi cepat, tidak teratur, dan mudah lelah. Otot
lurik melekat pada rangka dan berfungsi menggerakkan rangka. Otot lurik dapat
bergerak karena rangsang berupa panas, dingin, listrik, dan rangsang kimia.
b. Otot Jantung atau Miokardium
Otot jantung mempunyai ciri seperti otot lurik, tetapi berinti satu atau dua dan
terletak di tengah sel. Selain itu, otot jantung bercabang-cabang menghubungkan
sel satu dengan sel lain. Cabang dari otot jantung disebut anastomosis. Batas antarsel
otot jantung tampak jelas dan disebut diskus interkalaris. Otot jantung hanya
terdapat di jantung dan kontraksinya bekerja di luar kesadaran.
c. Otot Polos
Sel otot polos berbentuk seperti gelendong, berinti satu, dan intinya
terletak di tengah sel. Kontraksinya lambat dan tidak mudah lelah. Hal ini
disebabkan karena kerja otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak. Otot
polos terdapat pada dinding organ-organ bagian dalam.
2. Mekanisme Gerak Otot
Secara mikroskopis otot lurik tersusun dari miofibril dengan garis-garis gelap
dan terang. Setiap miofibril tersusun dari sarkomer yang dibatasi dua garis Z.
Sarkomer adalah unit otot yang dibatasi oleh garis gelap dan terang. Sarkomer
mengandung filamen protein tebal (miosin) dan tipis (aktin) yang saling
bertumpang tindih. Pita A adalah daerah gelap yang mengandung aktin dan miosin.
Zona H adalah bagian pita A yang
hanya mengandung miosin di bagian
tengah. Pita I adalah daerah ujung Pita A
sarkomer yang terdapat daerah terang Pita I Garis Z
dan hanya mengandung aktin. Ketika
}

Miofibril
otot berkontraksi, aktin dan miosin Sarkomer
Struktur otot
bertautan serta saling menggelincir.
Akibatnya, zona H dan pita I memendek
sehingga sarkomer juga memendek.
Mekanisme kerja otot dapat dijelas- Aktin Miosin Garis Z
kan sebagai berikut. Jika otot mendapat-
Relaksasi
kan rangsang, asetilkolin dalam otot akan
membebaskan ion kalsium yang Zona H
merangsang pembentukan aktomiosin 2.300 nm
sehingga mengakibatkan otot ber- Pita A Pita I

kontraksi. Apabila sudah tidak ada Kontraksi


rangsang, ion kalsium akan direabsorpsi.
Akibatnya, konsentrasi ion kalsium
Zona H
berkurang dan ikatan antara aktin dan 1.500 nm
miosin terlepas. Dengan demikian,
Sumber: Biology, Raven and Johnson
sarkomer akan memanjang dan otot
dalam keadaan relaksasi. Perhatikan Gambar 4.14 Perbedaan posisi aktin dan miosin
saat otot mengalami relaksasi dan kontraksi
Gambar 4.14!

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


86
Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen. Fase kontraksi disebut
juga fase anaerob karena energi diperoleh dari penguraian ATP dan kreatin fosfat
yang berlangsung secara anaerob. Dalam fase tersebut berlangsung suatu mekanisme
proses kimia. Oleh karena itu, dalam mempelajari ilmu Biologi tidak terlepas dari
ilmu Kimia. Adapun proses-proses kimia tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Kreatin fosfat + ADP → kreatin + ATP
ATP → ADP + Energi
ADP → AMP + Energi
Fase relaksasi disebut juga fase aerob karena energi dihasilkan dari hasil
pemecahan glikogen yang berlangsung secara aerob. Prosesnya adalah glikogen
dipecah menjadi laktasidogen dengan diubah menjadi glukosa dan asam laktat.
Glukosa akan dioksidasi sehingga menghasilkan energi serta melepaskan CO2 dan
H2O. Adapun asam laktat merupakan hasil samping dari penguraian laktasidogen.
Penimbunan asam laktat dalam otot secara berlebihan mengakibatkan kelelahan otot.
Anda telah mempelajari mengenai mekanisme kontraksi dan relaksasi pada otot
sehingga menimbulkan suatu gerakan. Otot dapat berkontraksi karena dipengaruhi
oleh beberapa rangsang antara lain rangsang panas, dingin, listrik, dan rangsang kimia.
Lakukan percobaan berikut untuk mengetahui pengaruh rangsang kimia terhadap
kontraksi otot pada jantung katak.

Menyelidiki Pengaruh Garam Fisiologis terhadap


Kontraksi Otot pada Jantung Katak
A. Pendahuluan tangan. Dalam kegiatan ini digunakan
Otot dapat berkontraksi karena objek pengamatan berupa makhluk
dipengaruhi berbagai rangsang, hidup. Hewan uji coba perlu di-
salah satunya zat kimia. Saat lakukan dengan baik. Sebelum
berkontraksi otot akan memendek dilakukan pembedahan, hewan uji
sehingga mampu menggerakkan coba harus dibius terlebih dahulu
tulang. Kegiatan ini bertujuan untuk menggunakan kloroform. Setelah
menyelidiki pengaruh garam fisio- selesai melakukan kegiatan, hewan uji
logis terhadap kontraksi otot pada coba dikubur dengan layak.
femur dan jantung katak. B. Apa yang Diperlukan?
Kegiatan ini dilakukan secara 1. Seperangkat alat bedah
berkelompok sehingga diperlukan 2. Papan bedah
sikap mau bekerja sama dan bergotong- 3. Cawan petri
royong. Selain itu, diperlukan juga 4. Pipet tetes
sikap responsif dan proaktif dalam 5. Jarum pentul
setiap tindakan melakukan peng- 6. Kapas
amatan dan percobaan. Sebelum 7. Kloroform
melakukan kegiatan praktikum perlu 8. Katak hijau (Rana pipiens)
dikenalkan perlengkapan kerja di sebanyak dua ekor
laboratorium yang meliputi jas 9. Larutan ringer laktat
praktikum, masker, dan sarung 10. NaCl 0,7%

Biologi Kelas XI
87
C. Apa yang Harus Dilakukan? c. Hitunglah frekuensi denyut
1. Pengaruh larutan garam jantung per menit sampai
fisiologis (larutan ringer laktat) menit kelima.
terhadap kontraksi otot jantung d. Tulislah dalam bentuk
a. Basahi kapas dengan tabel frekuensi denyut
kloroform, kemudian jantung setiap menitnya
tempelkan kapas tersebut dan hitung rata-ratanya.
pada hidung katak. D. Pertanyaan dan Diskusi
b. Setelah katak terbius,
1. Bagaimana pengaruh pem-
letakkan katak pada papan
berian larutan ringer laktat
bedah dengan posisi
terhadap kontraksi otot jantung?
telentang.
Jelaskan!
c. Tusuklah setiap tungkainya
2. Bagaimana pengaruh pemberi-
dengan jarum pentul agar
an larutan NaCl 0,7% terhadap
posisinya tidak bergeser.
kontraksi otot jantung? Jelaskan!
d. Sayatlah kulitnya mulai dari
3. Berdasarkan hasil pengamatan
bagian anus sampai bagian
Anda, bagaimana mekanisme
bawah leher.
gerakan pada manusia jika otot
e. Selanjutnya, bedahlah otot-
mendapatkan rangsang?
otot yang berada di bagian
4. Buatlah laporan dari hasil
perut dan dada sampai terlihat
kegiatan ini yang meliputi judul
organ-organ dalamnya.
percobaan, tujuan, alat dan
f. Hitunglah frekuensi denyut
bahan, langkah-langkah ke-
jantung per menit sampai
giatan, hasil pengamatan dan
menit kelima.
diskusi, serta kesimpulan.
g. Catatlah frekuensi denyut
jantung setiap menitnya dan E. Unjuk Kreativitas
hitung nilai rata-ratanya. Anda juga dapat melakukan
h. Selanjutnya, tetesi jantung percobaan untuk menyelidiki
tersebut dengan garam kontraksi otot femur katak yang
fisologis (larutan ringer dipengaruhi oleh beberapa rangsang,
laktat) sebanyak tiga tetes. misalnya rangsang panas, dingin,
i. Hitunglah frekuensi denyut dan arus listrik. Carilah informasi
jantungnya per menit sampai mengenai langkah-langkah per-
menit kelima. cobaan untuk menyelidiki kontraksi
j. Tulislah dalam bentuk tabel otot femur katak tersebut. Selanjut-
frekuensi denyut jantung nya, komunikasikan rancangan
setiap menit dan hitung nilai percobaan Anda kepada Bapak atau
rata-ratanya. Ibu Guru. Setelah dikomunikasikan
2. Pengaruh larutan NaCl 0,7% dengan guru Anda, lakukan
terhadap kontraksi otot jantung percobaan sesuai dengan rancangan
a. Lakukan kembali langkah a–e. yang telah Anda buat. Tuliskan
b. Tetesi organ jantungnya proses percobaan Anda lengkap
dengan larutan NaCl 0,7% dengan hasil percobaan pada kertas
sebanyak tiga tetes. dan kumpulkan kepada Bapak atau
Ibu Guru Anda.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


88
3. Sifat Gerak Otot dan Jenis-Jenis Gerak
Berdasarkan sifat gerak, otot dibedakan menjadi otot sinergis dan otot
antagonis. Apa yang dimaksud degan otot antagonis dan otot sinergis? Untuk
mengetahui jawabannya lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut.

Menganalisis Jenis Gerak Antagonis dan Sinergis


1. Lakukan berbagai gerakan seperti berikut.
a. Lencang kanan dan posisi tegap.
b. Menunduk dan menengadah.
c. Membengkokkan dan meluruskan tangan atau kaki.
d. Menelungkupkan dan menelentangkan telapak tangan.
2. Carilah informasi mengenai jenis-jenis gerak antagonis dan otot yang
berperan dalam gerakan tersebut.
3. Identifikasilah jenis-jenis gerakan yang Anda lakukan beserta otot yang
berperan berdasarkan informasi yang Anda peroleh. Selain itu,
identifikasilah jenis sendi yang terlibat dalam gerakan tersebut.
4. Ajaklah teman Anda berdiskusi dengan menerapkan sikap cinta damai
dan berani mengemukakan argumentasi secara sopan untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan berikut.
a. Apa saja jenis gerak antagonis berdasarkan gerakan yang telah Anda
lakukan? Apa nama otot yang berperan dalam gerakan tersebut?
b. Sendi apa saja yang terlibat dalam gerakan tersebut?
c. Apa yang dimaksud dengan otot antagonis dan otot sinergis?
5. Tulislah hasil kegiatan Anda dalam bentuk laporan yang meliputi judul,
tujuan, hasil kegiatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui beberapa jenis gerakan


yang disebabkan oleh otot sinergis dan otot antagonis. Otot sinergis adalah
pasangan otot yang bekerja sama dengan tujuan yang sama. Sebagai contoh, otot-
otot antartulang rusuk yang bekerja sama ketika menarik napas serta otot
pronator teres dan otot pronator kuadratus yang bekerja sama dalam
menelentangkan dan menelungkupkan telapak tangan. Sementara itu, otot
antagonis adalah pasangan otot yang kerjanya berlawanan. Sebagai contoh, otot
bisep dan otot trisep. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi
dan otot trisep berelaksasi serta untuk menurunkan lengan bawah otot bisep
berelaksasi dan otot trisep berkontraksi.
Kerja otot antagonis akan menghasilkan jenis-jenis gerakan yang berlawanan.
Anda dapat mengetahui jenis-jenis gerakan yang disebabkan oleh otot antagonis
melalui uraian materi berikut.

Biologi Kelas XI
89
a. Abduksi – Adduksi
Abduksi adalah gerak-
an menjauhi badan,
sedangkan adduksi adalah Pronasi
gerakan mendekati badan.
b. Depresi – Elevasi
Supinasi
Depresi adalah gerak Elevasi Depresi
menurunkan, sedangkan
elevasi adalah gerak meng-
angkat.
c. Supinasi – Pronasi
Adduksi Abduksi
Supinasi adalah gerak
menengadahkan tangan,
Sumber: Kinesiologi: The Anatomy of Motion, Duvall
sedangkan pronasi adalah
Gambar 4.15 Jenis-jenis gerakan otot antagonis
gerak menelungkupkan
tangan.
d. Ekstensi – Fleksi
Ekstensi adalah gerak
meluruskan, sedangkan
fleksi adalah gerak mem-
bengkokkan.
Fleksi Ekstensi

Sumber: Biology, Raven and Jonhson

Gambar 4.16 Gerakan otot antagonis fleksi –


ekstensi

Ilmu pengetahuan dan teknologi sering disalahgunakan oleh manusia. Salah


satunya penggunaan doping untuk meningkatkan kekuatan otot. Doping merupakan
zat kimia buatan yang digunakan untuk meningkatkan kinerja tubuh. Pada awalnya,
zat kimia yang sekarang digunakan untuk doping ditemukan oleh ilmuwan untuk
mengobati orang yang sakit. Sebagai contoh, eritropoietin digunakan untuk mengobati
orang yang mengalami gangguan pada produksi darah merahnya. Namun, seiring
perjalanan waktu, doping disalahgunakan oleh para atlet untuk mencapai prestasi
yang baik. Menurut Anda, apakah tindakan penggunaan doping itu sesuai dengan
pola pikir ilmiah? Jika Anda ingin menjadi atlet profesional, apa yang akan Anda
lakukan untuk meningkatkan prestasi Anda?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


90
1. Bagaimana perbedaan antara otot jantung, otot lurik, dan otot polos!
2. Bagaimana mekanisme kerja otot!
3. Apa yang dimaksud dengan otot antagonis dan otot sinergis? Berikan contohnya!

C. Kelainan dan Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem Gerak


Sistem gerak dapat mengalami kelainan baik berupa gangguan maupun penyakit
sehingga dapat mengganggu mekanisme gerak. Apa saja kelainan yang dapat terjadi
pada sistem gerak? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahuinya.

Mengidentifikasi Kelainan pada Sistem Gerak


1. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai kelainan-kelainan yang
terjadi pada sistem gerak. Bacalah informasi yang Anda peroleh dengan
cermat dan teliti.
2. Catatlah jenis-jenis kelainan yang terjadi pada sistem gerak beserta
penyebabnya.
3. Berdasarkan informasi yang Anda peroleh, buatlah berbagai bentuk media
presentasi mengenai jenis-jenis kelainan yang terjadi pada sistem gerak
beserta penyebab dan dampaknya.
4. Kumpulkan hasil tugas Anda kepada Bapak atau Ibu Guru.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui beberapa kelainan yang


terjadi pada sistem gerak. Kelainan pada sistem gerak dapat menyerang tulang,
persendian, dan otot.
Kelainan atau gangguan yang berhubungan dengan otot antara lain tetanus, atrofi
otot, kram atau kejang, hipertrofi otot, kaku leher (stiff), distrofi otot, dan hernia
abdominal. Adapun kelainan atau gangguan yang berhubungan dengan tulang penyusun
rangka antara lain rakitis, nekrosis, skoliosis, kifosis, lordosis, dan osteoporosis. Bagian
persendian pun dapat mengalami gangguan, misal dislokasi, terkilir, ankilosis, dan
arthritis.
Untuk memperoleh informasi lengkap mengenai penyakit pada sistem gerak serta
cara penanganannya, Anda dapat mengakses alamat website berikut.
1. http://goo.gl/YkySbu.
2. http://goo.gl/PUVEqA.
3. http://goo.gl/z3AFo8.

Biologi Kelas XI
91
Perkembangan ilmu dan teknologi didukung dengan pola pikir ilmiah telah berhasil
menciptakan berbagai teknologi yang digunakan untuk membantu kelainan pada
tulang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Biologi berhubungan erat dengan
ilmu Kedokteran. Jenis-jenis teknologi yang digunakan untuk membantu gangguan
pada tulang sebagai berikut.
1. Transplantasi Sumsum Tulang
Sumsum merah yang terdapat di dalam tulang dapat ditransplantasikan dari
satu orang ke orang lain. Transplantasi sumsum merah ini berguna untuk proses
penyembuhan kanker darah (leukemia). Transplantasi sumsum tulang merupakan
salah satu jenis transplantasi sel punca (stem cell).
2. Penggantian Sendi
Pada orang tua yang mengalami penyakit degeneratif tulang, sendi-sendinya
mengalami kerusakan sehingga menimbulkan rasa sakit. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, saat ini telah dikenal metode pembedahan untuk mengganti
sendi dengan bahan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran (misal
campuran titanium) dan cawan sendi diganti
dengan mangkuk polietilena (misal plastik)
yang memiliki kerapatan tinggi. Selanjutnya,
kedua sisi direkatkan dengan senyawa metil
metakrilat yang berpori sehingga fisiologi Selain beberapa teknologi
tulang tetap normal. yang terdapat dalam materi, masih
ditemukan teknologi lain yang
3. Penyembuhan Patah Tulang dapat membantu dalam kelainan
pada sistem gerak. Untuk
Penyembuhan patah tulang dapat mengetahui teknologi-teknologi
dilakukan dengan cara-cara berikut. tersebut, bukalah artikel dalam
1) Pembidaian, dilakukan dengan cara alamat website berikut.
menempatkan benda keras di daerah 1. http://goo.gl/75u0Q7
sekeliling tulang yang patah. 2. http://goo.gl/EkRAsN
2) Pemasangan gibs, dilakukan dengan 3. http://goo.gl/yX2Jb7
Setelah membaca artikel-
membungkuskan bahan kapur di artikel tersebut, kembangkan pola
sekitar tulang yang patah. pikir ilmiah Anda untuk men-
3) Pembedahan internal, dilakukan ciptakan produk-produk inovatif
dengan cara melakukan pembedahan yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia.
dan menempatkan batang logam pada
tulang yang patah.

Perkembangan teknologi yang bermanfaat bagi penyembuhan kelainan


sistem gerak tidak terlepas dari pola pikir ilmiah yang didukung dengan kemauan
untuk bekerja keras, berpikir kreatif, dan inovatif. Sebagai generasi muda, apa
yang akan Anda lakukan untuk mengembangkan pola pikir ilmiah sehingga
dapat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


92
1. Apa yang dimaksud dengan rakitis? Apa penyebabnya?
2. Jelaskan lima gangguan pada otot!
3. Jelaskan tiga jenis gangguan pada persendian!

Carilah informasi mengenai cara pembuatan awetan rangka hewan dari berbagai
literatur. Catatlah prosedur pembuatan awetan rangka berdasarkan informasi yang
Anda peroleh. Komunikasikan prosedur yang telah Anda buat dengan Bapak atau
Ibu Guru. Selanjutnya, buatlah awetan rangka berbagai jenis hewan, misalnya ikan,
katak, serta ayam atau burung sesuai dengan prosedur yang telah Anda buat.
Kumpulkan hasil awetan rangka yang telah Anda buat kepada Bapak atau Ibu Guru.

1. Alat gerak manusia dibedakan menjadi alat gerak aktif berupa otot dan alat gerak
pasif berupa tulang.
2. Tulang-tulang di dalam tubuh akan membentuk rangka tubuh. Rangka berfungsi
sebagai penopang dan penunjang tegaknya tubuh, memberi bentuk tubuh,
melindungi alat-alat atau bagian tubuh yang lunak, dan tempat melekatnya otot-
otot rangka.
3. Rangka tubuh manusia dikelompokkan menjadi skeleton aksial dan skeleton
apendikuler.
4. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pendek,
dan tulang pipih.
5. Hubungan antartulang disebut persendian. Berdasarkan keleluasaan gerakan
yang dihasilkan, persendian dibedakan menjadi sinartrosis, amfiartrosis, dan
diartrosis.
6. Otot di dalam tubuh dibedakan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos,
dan otot jantung.
7. Pergerakan tubuh ditentukan oleh otot dan rangka. Gerakan otot dapat terjadi
karena adanya mekanisme kontraksi dan relaksasi.
8. Sistem gerak dapat mengalami gangguan yang meliputi gangguan pada tulang,
persendian, dan otot.

Biologi Kelas XI
93
A. Pilihlah jawaban yang tepat! 5) Osteoklas merusak bagian tengah
tulang pipa sehingga terbentuk
1. Struktur tulang rawan pada anak-anak rongga.
berbeda dengan tulang rawan pada Urutan proses penulangan (osifikasi)
orang dewasa karena tulang rawan pada tulang pipa yang benar adalah . . . .
anak-anak . . . . a. 1)–2)–3)–4)–5)
a. tidak memiliki lakuna b. 1)–3)–2)–5)–4)
b. berasal dari perikondrium c. 1)–3)–4)–2)–5)
c. kondroblas bersifat tidak aktif d. 2)–1)–4)–3)–5)
d. mengandung lebih banyak e. 2)–3)–4)–5)–1)
kondroblas
e. mempunyai matriks teritorial dan 4. Adanya persendian memungkinkan
interteritorial munculnya gerak yang sangat
bervariasi. Macam persendian dari
2. Perhatikan gambar berikut! hubungan antartulang di bawah ini
yang benar adalah . . . .
Sendi Geser Sendi Putar Sendi Engsel
X a. Tulang paha– Tulang ibu jari– Tulang lengan
Y tulang betis tulang telapak atas–tulang belikat
tangan
b. Hubungan antar- Tulang teng- Hubungan antar-
Z ruas tulang bela- k o r a k –t u l a n g ruas tulang jari
kang atlas tangan
c. Tulang ibu jari– Hubungan antar- Tulang lengan
tulang telapak ruas tulang atas–tulang belikat
tangan belakang
d. Tulang teng- Tulang ibu jari– Hubungan antar-
Berdasarkan bentuknya, tulang yang k o r a k –t u l a n g tulang telapak ruas tulang jari
atlas tangan tangan
ditunjuk oleh huruf X, Y, dan Z e. Tulang paha– Tulang teng- Hubungan antar-
termasuk tulang . . . . tulang betis k o r a k –t u l a n g ruas tulang jari
atlas tangan
X Y Z
5. Saat kita melakukan gerak fleksi
a. pipa pipih pendek (menekuk lengan), keadaan otot adalah
b. pipa pendek pipih
c. pipih pendek pipa
....
d. pendek pipa pipih a. otot bisep dan otot trisep
e. pendek pipih pipa berelaksasi
b. otot ekstensor dan fleksor ber-
3. Perhatikan proses-proses berikut! kontraksi
1) Pembentukan osteosit dari osteoblas. c. otot bisep berkontraksi dan otot
2) Pada bagian di antara epifisis dan trisep berelaksasi
diafisis terbentuk cakra epifisis. d. otot bisep berelaksasi dan otot
3) Osteosit tumbuh melingkar mem- trisep berkontraksi
bentuk sistem Havers. e. otot ekstensor berelaksasi dan otot
4) Penambahan senyawa kalsium fleksor berkontraksi
dan fosfat dalam matriks.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


94
6. Perhatikan gambar berikut! c. berkurangnya minyak pelumas
X Y pada sendi
d. kegagalan metabolisme asam urat
e. penipisan tulang rawan pada sendi
9. Perhatikan gambar berikut!
Z
Pernyataan yang sesuai dengan gambar
di atas adalah . . .
a. Daerah X disebut pita A karena
mengandung aktin dan miosin
yang saling tumpang tindih.
b. Daerah X merupakan satu
sarkomer karena dibatasi oleh dua
daerah terang.
c. Daerah Y disebut pita A karena Kelainan tulang dapat terjadi akibat
hanya mengandung aktin kesalahan sikap duduk. Sikap duduk
sehingga tampak terang. seperti gambar di atas dapat meng-
d. Daerah Y disebut pita I karena akibatkan kelainan tulang belakang
hanya mengandung miosin yang disebut . . . .
sehingga tampak terang. a. fisura d. lordosis
e. Daerah Z disebut zona H karena b. kifosis e. skoliosis
hanya mengandung aktin se- c. fraktura
hingga tampak gelap. 10. Jenis gangguan pada tulang yang
7. Pernyataan mengenai otot berikut ini termasuk gangguan mekanis adalah
benar, kecuali . . . ....
a. Otot memanjang saat relaksasi dan a. fisura
memendek saat kontraksi. b. rakitis
b. Elastisitas otot adalah kemampuan c. lordosis
otot untuk kembali ke ukuran d. skoliosis
semula. e. osteoporosis
c. Kontraktibilitas otot adalah ke-
mampuan otot untuk memanjang B. Kerjakan soal-soal berikut!
dan memendek.
d. Kontraktibilitas adalah kemampu- 1. Tulang akan berhenti tumbuh pada saat
an otot untuk menjadi lebih usia mencapai 25 tahun. Namun,
pendek dari ukuran semula. kebutuhan akan kalsium dan vitamin D
e. Ekstensibilitas otot adalah tetap berlangsung seumur hidup.
kemampuan otot untuk menjadi Mengapa demikian?
lebih panjang dari ukuran semula. 2. Salah satu gangguan tulang yang
8. Penyakit gout artritis merupakan diakibatkan oleh gangguan mekanis
gangguan persendian yang disebabkan adalah fraktura. Jelaskan apa yang
oleh . . . . disebut fraktura! Mengapa pada anak-
a. tertariknya ligamen akibat gerak anak jika terjadi gangguan fraktura
mendadak lebih cepat sembuh dibanding orang
b. bergesernya sendi dari kedudukan dewasa?
normal

Biologi Kelas XI
95
3. Rangka digerakkan oleh otot lurik 8. Operasi bionik telah membuat seorang
sehingga kontraksinya cepat, tetapi pria berkebangsaan Denmark memiliki
mudah lelah. Apa keuntungan sifat tangan baru. Sebelumnya, pria tersebut
kontraksi otot ini? kehilangan tangan kirinya akibat
petasan. Pria tersebut mengaku bahwa
4. Wanita manula lebih mudah meng-
dirinya dapat merasakan tingkat
alami osteoporosis dibandingkan pria
kekerasan benda menggunakan tangan
manula. Mengapa bisa demikian?
bionik tersebut. Bagaimana Anda dapat
5. Otot-otot yang terlihat pada tubuh atlet menjelaskan fenomena tersebut?
binaragawan lebih kekar dari orang Berikan alasan secara ilmiah!
biasa. Apakah jumlah dan jenis otot 9. Apa yang akan terjadi jika suatu sendi
pada atlet binaragawan dan orang biasa mengalami dislokasi?
berbeda?
10. Struktur otot diterapkan dalam
6. Dalam pewayangan dikisahkan teknologi pembuatan tali sehingga
Gatotkaca merupakan ksatria yang menghasilkan tali yang kuat.
”berotot kawat dan bertulang besi”. Bagaimana struktur otot sehingga
Seandainya hal itu benar terjadi, dapat diadopsi dalam teknologi
bagaimana pendapat Anda! pembuatan tali!
7. Saat otot dalam keadaan relaksasi
disebut juga otot dalam keadaan aerob.
Mengapa bisa demikian?

Tuhan menganugerahkan sistem gerak kepada manusia agar manusia dapat


bergerak bebas melakukan aktivitasnya. Namun, ada beberapa orang yang mengalami
kelainan dalam sistem geraknya. Sebagai contoh, bentuk kaki yang abnormal sehingga
tidak mampu berjalan. Kelainan pada sistem gerak tersebut dapat diatasi dengan
teknologi berupa kaki palsu. Tuhan juga telah menganugerahkan pola pikir ilmiah
agar manusia dapat menciptakan produk-produk inovatif yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Dari uraian ini, cobalah untuk introspeksi diri dengan
merenungkan pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Tidak ada manusia yang
sempurna. Sebagai manusia yang beragama, bagaimana sikap Anda ketika
bertemu dengan orang yang mengalami kecacatan fisik seperti memiliki kaki
yang abnormal?
2. Jika Anda dianugerahi tubuh yang sempurna, bagaimana wujud rasa syukur
Anda kepada Tuhan Yang Maha Esa?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak


96
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun
Jaringan pada Sistem Sirkulasi
Mempelajari

Darah Alat-Alat Peredaran Darah Kelainan-Kelainan dan


dan Mekanisme Teknologi yang Berkaitan
Peredaran Darah dengan Sistem Peredaran
Mencakup Darah
Mencakup
Meliputi

Komponen Darah Pembekuan Darah Alat-Alat Mekanisme Kelainan dan


Peredaran Darah Peredaran Darah Gangguan pada Darah
Meliputi Melibatkan peran
Dibedakan
Plasma Darah Trombosit Meliputi Kelainan dan Gangguan
pada Jantung
Eritrosit Jantung Peredaran Peredaran
Darah Besar Darah Kecil
Kelainan dan Gangguan
Leukosit Pembuluh Darah
pada Pembuluh Darah
Diatasi dengan
Trombosit
Teknologi yang
Digunakan untuk
Membantu Gangguan
Golongan Darah
pada Sistem Sirkulasi

Golongan Darah A

Dibedakan Golongan Darah B

Golongan Darah AB

Golongan Darah O

Biologi Kelas XI
97
Sumber: www.healthcare.siemens.com

Ekokardiograf atau USG jantung merupakan salah satu alat kedokteran yang berfungsi
memberikan gambaran struktur internal jantung. Alat ini juga dapat memberikan gambaran
gerakan jantung dan pembuluh darah besar. Gambaran bagian dalam jantung tersebut
ditampilkan pada layar komputer. Melalui ekokardiograf, berbagai gangguan pada jantung
seperti tumor, gagal jantung, dan gangguan jantung bawaan dapat didiagnosis. Dengan
demikian, dapat dilakukan penanganan dengan cepat. Jantung dan pembuluh darah besar
merupakan beberapa komponen sistem peredaran darah. Jantung berfungsi memompa darah.
Apa yang akan terjadi jika jantung berhenti memompa darah? Komponen apa saja yang
menyusun sistem peredaran darah? Bagaimana darah dapat beredar ke seluruh tubuh?

1. Komponen darah • Darah


2. Golongan darah • Jantung
3. Pembekuan darah • Pembuluh darah
4. Alat-alat peredaran darah
• Trombosit
5. Mekanisme peredaran darah
• Leukosit
6. Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah
7. Teknologi yang dapat digunakan untuk membantu • Eritrosit
gangguan sistem peredaran darah • Golongan darah

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


98
Jantung merupakan salah satu komponen penyusun sistem peredaran darah. Sistem
peredaran darah adalah semua tabung dan saluran (pembuluh darah yang mengalirkan
darah) dan jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh (Davis, Dinwiddy, Morgan,
Goldstein, Wood, & Woodford: 2010). Sistem peredaran darah memiliki beberapa fungsi antara
lain sebagai pengangkut berbagai zat dalam tubuh, mengatur suhu tubuh, dan melindungi
tubuh dari bakteri dan virus.
Dalam bab ini Anda akan mempelajari tentang sistem peredaran darah. Hal-hal yang
perlu dipelajari untuk dapat menjelaskan tentang sistem peredaran darah yaitu darah, alat-
alat peredaran darah dan mekanisme peredaran darah, serta kelainan dan teknologi yang
berkaitan dengan sistem peredaran darah.
A. Darah
Darah merupakan cairan yang terdapat dalam pembuluh darah yang berfungsi
untuk menyalurkan zat-zat ke seluruh tubuh. Volume darah manusia kurang lebih 8%
dari total berat badan manusia. Komponen-komponen apa saja yang menyusun darah?
Untuk mengetahuinya lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Komponen Penyusun Darah


1. Perhatikan gambar jaringan darah di samping.
2. Berdasarkan gambar, identifikasilah komponen-
komponen yang menyusun jaringan darah.
3. Carilah literatur dari berbagai sumber seperti buku-
buku referensi dan internet tentang struktur serta
fungsi komponen-komponen darah.
4. Catatlah informasi-informasi penting yang Anda Sumber: Hamparan Dunia Ilmu, Time–Life:
Tubuh Manusia, Tira Pustaka
peroleh. Gambar 5.1 Komponen
5. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dengan penyusun darah
teman-teman Anda secara santun dan cinta damai.
a. Apa saja komponen yang menyusun jaringan darah?
b. Jelaskan struktur dan fungsi setiap komponen darah!
6. Tuliskan hasil diskusi Anda dalam sebuah format laporan meliputi judul, tujuan,
hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
7. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Setelah melakukan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui struktur serta fungsi
komponen penyusun darah. Simaklah uraian berikut untuk lebih mamahami tentang
komponen darah.
1. Komponen Darah
Apa yang Anda pikirkan jika sampel darah disentrifugasi? Apabila contoh
darah diambil, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan disentrifugasi
maka dapat diketahui bahwa darah tersusun dari 55% plasma darah dan 45% sel-
sel darah.

Biologi Kelas XI
99
a. Plasma Darah
Plasma darah terdiri atas 90% air dan 10% sisanya zat-zat yang terlarut di
dalamnya. Zat terlarut dalam plasma darah meliputi protein (albumin, glabulin,
protombin, dan fibrinogen), garam mineral (NaCl, magnesium, dan besi), bahan
organik (glukosa, asam amino, dan asam lemak), hormon, gas (karbon dioksida),
dan sisa metabolisme. Plasma darah berfungsi sebagai pelarut zat-zat lain dan
mengedarkan sari-sari makanan.
b. Sel-Sel Darah
Ada tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit).
1) Sel Darah Merah (Eritrosit)
Bentuk sel darah merah dapat Anda
amati pada Gambar 5.2. Karakteristik sel
darah merah sebagai berikut.
a) Berbentuk bikonkaf.
b) Tidak berinti.
c) Berwarna merah karena mengandung
hemoglobin. Hemoglobin berperan
mengikat oksigen dan karbon dioksida.
d) Setiap mm3 darah pada seorang laki-
laki mengandung ±5 juta eritrosit dan Sumber: Biology, Glenn dan Toole
pada seorang perempuan terdapat Gambar 5.2 Sel darah merah
(ditunjukkan oleh tanda panah)
±4 juta sel eritrosit.
e) Saat dalam rahim ibu, eritrosit dibentuk dalam hati dan limpa. Setelah
dilahirkan, eritrosit dibentuk dalam sumsum tulang.
f) Eritrosit dapat berumur sampai 120 hari. Setelah mati, eritrosit akan
dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin di dalam hati.
2) Sel Darah Putih (Leukosit)
Karakteristik sel darah putih sebagai berikut.
a) Leukosit memiliki inti sel.
b) Tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna merah.
c) Memiliki ukuran lebih besar daripada eritrosit.
d) Leukosit dibentuk di dalam sumsum merah, limpa, dan kelenjar getah
bening atau kelenjar limfe.
e) Dalam setiap mililiter darah terdapat leukosit sekitar 5.000–10.000 butir.
Berdasarkan karakteristik sitoplasmanya, leukosit dapat dibagi
menjadi dua yaitu granulosit (sitoplasma bergranula) dan agranulosit
(sitoplasma tidak bergranula).

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


100
Jenis-jenis leukosit dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Jenis-Jenis Leukosit Granulosit dan Agranulosit

Leukosit Keterangan

B • Setiap mm3 darah mengandung 20–50 butir.


e • Plasma bersifat basa dan terdapat bintik-bintik biru yang
r mengandung histamin (senyawa yang menimbulkan reaksi
alergi).
g • Memproduksi heparin (berperan dalam pembekuan darah).
r Basofil • Bersifat fagosit.
a
n
u • Setiap mm3 darah mengandung 100–400 butir.
• Plasma bersifat asam dan terdapat bintik-bintik merah.
l
• Pertahanan terhadap parasit.
a • Bersifat fagosit.
Eosinofil

• Setiap mm3 darah mengandung 3.000–7.000 butir.


• Plasma bersifat netral dan terdapat bintik-bintik merah
kebiruan.
• Memusnahkan bakteri dan zat-zat asing yang masuk ke tubuh.
• Bersifat fagosit.
Neutrofil

Tidak • Setiap mm3 darah mengandung 1.500–3.000 butir.


• Tidak dapat bergerak bebas dan dapat membentuk zat
B antibodi.
e • Berperan dalam pertahanan terhadap serangan mikro-
r organisme (virus), makromolekul asing, dan sel-sel kanker.
Limfosit
g
r • Setiap mm3 darah mengandung 100–700 butir.
a • Dapat bergerak cepat.
• Bersifat fagosit.
n
• Monosit dapat bergerak bebas serta dapat membesar dan
u berkembang menjadi makrofag. Makrofag merupakan sel
l fagositik terbesar dan berumur panjang.
a • Berperan menjaga kekebalan tubuh dari infeksi.
Monosit

3) Keping Darah (Trombosit)


Bentuk keping darah dapat Anda lihat pada
Gambar 5.3. Trombosit merupakan fragmen-
fragmen besar sel yang disebut megakariosit.
Karakteristik keping darah sebagai berikut.
a) Keping darah berukuran kecil dan memiliki
bentuk tidak beraturan.
b) Keping darah tidak berinti.
c) Masa hidup keping darah ±10–12 hari. Sumber: http://hematolojiatlasi.com

3 Gambar 5.3 Trombosit (ditunjuk-


d) Dalam setiap mm darah terdapat keping kan oleh tanda panah)
darah sekitar 200.000–400.000 butir.
e) Keping darah berperan dalam proses penggumpalan darah.

Biologi Kelas XI
101
Nah, Anda telah menyimak uraian tentang komponen darah. Sekarang, Anda perlu
melakukan kegiatan berikut ini untuk membuktikan uraian yang telah Anda baca. Anda
sebaiknya menggunakan pola pikir secara ilmiah untuk memahami bioproses dalam
tubuh manusia.

Mengidentifikasi Bentuk-Bentuk Sel Darah


A. Pendahuluan B. Apa yang Diperlukan?
Darah merupakan jaringan cair 1. Mikroskop
yang terdiri atas plasma darah dan sel- 2. Gelas preparat
sel darah. Sel-sel darah terdiri atas tiga 3. Gelas penutup
macam, yaitu sel darah merah 4. Jarum lanset
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), 5. Kapas
dan keping darah (trombosit). 6. Kertas saring
Komposisi masing-masing komponen 7. Sampel darah
darah tersebut pun berbeda untuk 8. Larutan Hayem
1 mm3 darah. Penambahan larutan 9. Larutan Turk
tertentu pada cairan darah dapat 10. Alkohol 70%
melisis sel darah. Dengan demikian,
C. Apa yang Harus Dilakukan?
bentuk sel darah dapat teramati
1. Berilah label A dan B pada dua
melalui pengamatan mikroskop.
gelas preparat yang berbeda.
Kegiatan ini dilakukan secara
2. Bersihkan ujung jarum lanset
berkelompok sehingga dibutuhkan
menggunakan kapas yang telah
sikap mau bekerja sama dalam
dibasahi alkohol 70%. Selanjut-
kelompok. Dalam melakukan kegiatan
nya, bersihkan salah satu ujung
ini diperlukan sikap teliti, cermat, dan
jari tangan menggunakan kapas
jujur untuk memperoleh data
yang telah dibasahi alkohol 70%.
pengamatan yang akurat.
3. Tusukkan jarum lanset pada
Dalam melakukan kegiatan ini
ujung jari tersebut sampai darah
menggunakan jarum lanset. Jarum
menetes keluar. Usaplah darah
lanset digunakan untuk menusuk jari
yang baru menetes tersebut
tangan agar darah keluar dari
dengan kapas karena darah telah
pembuluh darah. Setelah menusuk-
bercampur dengan alkohol 70%.
kan jarum lanset, sebaiknya bekas
4. Teteskan darah sebanyak 1 tetes
tusukan diusap dengan kapas yang
di atas gelas preparat A dan
telah dibasahi alkohol 70%. Hal ini
1 tetes di atas gelas preparat B.
dilakukan untuk menghindari
5. Teteskan larutan Hayem se-
terjadinya infeksi pada bekas tusukan.
banyak 2 tetes di atas preparat A
Selain itu, jarum lanset hanya boleh
dan larutan Turk sebanyak
digunakan satu kali. Setelah
2 tetes di atas gelas preparat B
digunakan, jarum lanset dibungkus
yang sudah ditetesi darah.
dan dibuang di tempat yang aman
Tutupkan gelas penutup secara
untuk menjaga kelestarian ling-
hati-hati pada tiap-tiap gelas
kungan.
preparat tersebut.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


102
6. Isaplah kelebihan cairan pada 4. Tuliskan hasil kegiatan Anda
sisi gelas penutup menggunakan dalam sebuah laporan secara
kertas saring. mandiri dengan format judul,
7. Amati menggunakan mikroskop tujuan, alat dan bahan, cara
dimulai dengan perbesaran kerja, hasil pengamatan dan
lemah. Lanjutkan pengamatan diskusi, serta kesimpulan.
Anda menggunakan perbesaran
E. Unjuk Kreativitas
kuat. Gambarkan hasil peng-
Carilah literatur mengenai
amatan Anda dalam buku kerja.
bentuk-bentuk sel darah. Bandingkan
D. Diskusi dan Pertanyaan bentuk sel darah yang Anda amati
1. Apakah jenis sel darah yang dengan literatur yang Anda baca.
dapat teramati pada gelas Selanjutnya, buatlah sebuah rancang-
preparat A dan B? an percobaan untuk mengamati
2. Apakah fungsi larutan Hayem bentuk keping darah. Konsultasikan
dan larutan Turk yang diteteskan rancangan percobaan yang Anda
pada darah? buat kepada Bapak atau Ibu Guru.
3. Bagaimana ciri-ciri sel darah Lakukan percobaan untuk mengamati
yang dapat teramati pada gelas bentuk keping darah berdasarkan
preparat A dan B? rancangan percobaan yang Anda
buat. Kumpulkan hasil percobaan
Anda kepada Bapak atau Ibu Guru.

2. Golongan Darah
Golongan darah setiap orang dapat berbeda-beda. Untuk mengetahui jenis-
jenis golongan darah, lakukan kegiatan berikut!

Mengidentifikasi Golongan Darah


1. Carilah informasi yang berkaitan dengan penggolongan darah dari berbagai
literatur, dapat berupa buku-buku referensi maupun dari internet.
2. Diskusikan dengan kelompok Anda secara santun dan cinta damai untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Apa yang Anda ketahui tentang golongan darah?
b. Ada berapa macam sistem penggolongan darah manusia? Jelaskan!
c. Berdasarkan jenis-jenis golongan darah tersebut, faktor-faktor apa saja
yang perlu diperhatikan dalam melakukan transfusi darah? Jelaskan
jawaban Anda!
3. Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda dalam format laporan meliputi judul,
tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
4. Presentasikan hasil kegiatan kelompok Anda di depan kelas. Selanjutnya,
kumpulkan laporan kelompok Anda kepada Bapak atau Ibu Guru. Terapkan
sikap bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan ini.

Biologi Kelas XI
103
Setelah melakukan kegiatan tersebut, Anda
telah mengetahui bahwa darah manusia
dikelompokkan berdasarkan kandungan
protein dalam darahnya. Protein tersebut Untuk menambah wawasan
adalah aglutinin yang terdapat dalam plasma Anda tentang darah simaklah
darah dan aglutinogen yang terdapat pada materi pada alamat berikut.
1. http://goo.gl/ZFEIie
permukaan membran sel darah merah. 2. http://youtu.be/LGiloMLBgc
Simaklah uraian berikut untuk menambah Informasikan pengetahuan yang
pemahaman Anda tentang golongan darah. Anda dapatkan kepada teman-
Pada tahun 1900, Dr. Karl Landsteiner teman Anda.
melakukan penelitian yaitu mencampur
eritrosit seseorang dengan serum darah orang lain. Pada percobaan pertama, terjadi
penggumpalan (aglutinasi) dan pada percobaan yang kedua, tidak terjadi
penggumpalan. Pada akhirnya, Dr. Karl Landsteiner menemukan perbedaan antara
aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen dibedakan menjadi dua yaitu aglutinogen
A dan B. Aglutinin juga dibedakan menjadi dua yaitu aglutinin α dan β. Atas dasar
inilah Dr. Karl Landsteiner memperkenalkan sistem penggolongan darah ABO yang
membedakan darah ke dalam empat golongan, seperti dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 5.2 Golongan Darah
Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin

A A β
B B α
AB A dan B –
O – α dan β

Bagaimana cara membaca golongan darah seseorang berdasarkan tabel


tersebut? Apabila eritrosit seseorang mengandung aglutinogen A, sedangkan plasma
darahnya mengandung aglutinin β (anti-B) maka orang tersebut bergolongan darah A.
Penggolongan darah ABO berperan dalam transfusi darah. Transfusi darah
merupakan proses pemindahan darah dari tubuh seseorang ke dalam tubuh orang
lain. Orang yang menerima darah disebut penerima (resipien). Adapun orang yang
memberikan darah disebut pemberi (donor).
Hal yang harus diperhatikan dalam transfusi darah yaitu jenis aglutinogen
donor dan aglutinin resipien. Aglutinin memiliki kemampuan untuk
menggumpalkan eritrosit. Jadi, apabila darah donor tidak sesuai dengan resipien
maka aglutinogen donor akan bercampur dengan aglutinin resipien dan
mengakibatkan darah resipien menggumpal.
Agar Anda lebih memahami transfusi darah perhatikan Tabel 5.3.
Tabel 5.3 Transfusi Darah
Keterangan:
Resipien + = menggumpal
A B O AB
Donor – = tidak menggumpal

A – + + –
B + – + –
AB + + + –
O – – – –

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


104
Seseorang dengan golongan darah O
disebut donor universal karena dapat
ditransfusikan kepada semua golongan darah.
Golongan darah AB disebut resipien universal Selain sistem ABO, darah juga
karena dapat menerima transfusi dari semua dapat digolongkan berdasarkan
sistem MN dan sistem rhesus.
golongan darah. Namun, pada praktiknya hal Kedua sistem penggolongan darah
tersebut jarang dilakukan. tersebut juga ditemukan oleh Dr.
Darah manusia memiliki warna yang Karl Landsteiner. Bukalah alamat
sama. Namun, protein dalam darah manusia website berikut untuk mengetahui
penggolongan darah dengan
ternyata berbeda. Hal tersebut menunjukkan kedua sistem tersebut.
kompleksitas ciptaan Tuhan. Sudah seharus- 1. http://goo.gl/sX4Q7i
nya Anda bersyukur kepada Tuhan yang 2. http://goo.gl/XwMa22
dapat diwujudkan dengan menjaga ciptaan- Selanjutnya, buatlah rangkuman
berdasarkan informasi yang Anda
Nya. Selain itu, apakah Anda sudah dapatkan.
mengetahui golongan darah Anda? Lakukan
kegiatan berikut untuk mengetahui golongan
darah yang Anda miliki.

Menentukan Golongan Darah


A. Pendahuluan 70%. Hal tersebut bertujuan untuk
Secara kasat mata, darah manusia menghindari terjadinya infeksi.
berwarna merah. Jika dilakukan
B. Apa yang Diperlukan?
pengujian lebih lanjut, ternyata darah
1. Jarum lanset
manusia tersusun dari komponen
2. Gelas preparat
mikroskopis berupa plasma darah dan
3. Pipet tetes
sel darah. Darah juga memiliki
4. Tusuk gigi
kandungan protein yang beragam.
5. Kapas
Kandungan protein dalam darah
6. Sampel darah
manusia merupakan cara untuk
7. Serum anti-A
menggolongkan darah. Salah satu
8. Serum anti-B
sistem penggolongan darah adalah
9. Alkohol 70%
sistem ABO. Pengujian golongan darah
sistem ABO menggunakan serum anti- C. Apa yang Harus Dilakukan?
A dan serum anti-B. 1. Tempelkan label bertuliskan huruf
Kegiatan ini dilakukan secara A di bagian kiri gelas preparat dan
berkelompok sehingga dibutuhkan label bertuliskan huruf B di bagian
sikap mau bekerja sama. Dalam kanan gelas preparat.
melakukan uji golongan darah 2. Bersihkan ujung jari manis
diperlukan juga sikap teliti, cermat, dan tangan kiri menggunakan kapas
jujur untuk memperoleh data yang telah dibasahi alkohol 70%.
pengamatan yang akurat. Tusukkan jarum lanset ke ujung
Pada kegiatan ini terdapat jari manis, kemudian bersihkan
penusukan jari manis dengan jarum darah yang pertama keluar
lanset. Setelah penusukan, sebaiknya karena telah bercampur dengan
jari manis dibersihkan dengan alkohol alkohol 70%.

Biologi Kelas XI
105
3. Teteskan darah yang keluar 3. Apakah golongan darah yang
berikutnya ke atas gelas preparat Anda miliki?
(pada bagian yang berlabel A 4. Presentasikan hasil pengamatan
dan B). kelompok Anda di depan kelas.
4. Berilah satu tetes serum anti-A 5. Setelah melakukan kegiatan ini,
pada darah di bagian A dan susunlah laporan secara mandiri
serum anti-B pada darah di yang berisi judul percobaan,
bagian B. Aduk darah dengan tujuan percobaan, alat dan
tusuk gigi. Tusuk gigi cukup bahan, cara kerja, hasil
digunakan satu kali saja. pengamatan dan diskusi, serta
5. Amatilah perubahan yang terjadi kesimpulan.
pada darah yang telah ditetesi
E. Unjuk Kreativitas
serum anti-A dan serum anti-B.
Setelah Anda mengetahui
D. Pertanyaan dan Diskusi golongan darah teman-teman Anda,
1. Bagaimana perubahan pada tentukan teman-teman Anda yang
darah yang diberi serum anti-A dapat menjadi resipien atau pendonor
dan serum anti-B? yang sesuai dengan jenis golongan
2. Berdasarkan perubahan yang darahnya. Buatlah tabel yang
terjadi, apa aglutinogen yang ter- menunjukkan nama teman-teman
kandung dalam sel darah Anda? Anda yang bisa berpasangan untuk
menjadi donor dan resipien.

3. Pembekuan Darah
Darah manusia memiliki komponen yang berperan dalam pembekuan darah
dan penutupan luka. Komponen darah tersebut adalah trombosit. Mekanisme
pembekuan darah oleh trombosit sebagai berikut.
Apabila terjadi luka hingga membuat pembuluh darah terpotong, trombosit
akan menempel pada lapisan jaringan ikat di pembuluh darah. Selanjutnya,
trombosit mengeluarkan zat-zat berupa serotinin dan trombokinase. Serotinin akan
membuat trombosit yang berdekatan saling menempel di dekat luka. Sementara itu,
trombokinase akan bercampur dengan plasma darah. Trombokinase berperan untuk
mengubah protrombin menjadi trombin. Selain peran serta trombokinase, perubahan
protrombin menjadi trombin dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti vitamin K dan
ion kalsium. Trombin berfungsi untuk mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin
merupakan protein berbentuk benang yang akan saling bertautan sehingga eritrosit
dan plasma darah akan terjaring membentuk gumpalan di sekitar pembuluh darah
yang luka. Pada akhirnya, jaringan baru akan terbentuk menggantikan gumpalan
tersebut dan luka menutup.
Anda telah memahami tentang mekanisme pembekuan darah. Coba lakukan
kegiatan berikut untuk menambah pemahaman Anda.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


106
Membuat Skema Pembekuan Darah
1. Kajilah literatur tentang proses pembekuan darah.
2. Buatlah skema pembekuan darah.
3. Lengkapilah skema pembekuan darah yang Anda buat dengan gambar-gambar
yang menarik dan keterangan tentang mekanisme pembekuan darah.
4. Kumpulkan hasil pekerjaan Anda kepada Bapak atau Ibu Guru.

Leukosit dalam tubuh manusia berkisar antara 5.000–10.000 butir per mm3 darah.
Leukosit berfungsi dalam pertahanan dan kekebalan tubuh. Dalam berbagai kondisi
manusia, jumlah leukosit per mm3 darah dapat mengalami perubahan. Jumlah leukosit
dapat kurang atau melebihi kisaran angka tersebut. Keadaan yang demikian dapat
memengaruhi aktivitas fisiologis dalam tubuh manusia. Bagaimana tindakan Anda
untuk menjaga agar jumlah leukosit tetap pada kisaran normal?

1. Jelaskan komponen penyusun darah!


2. Eritrosit hanya berumur 120 hari. Apa yang terjadi pada eritrosit yang telah tua?
3. Sebutkan macam-macam leukosit!
4. Apakah yang dimaksud dengan donor universal dan resipien universal?
5. Apakah yang terjadi jika pembuluh darah mengalami luka?

B. Alat-Alat Peredaran Darah dan Mekanisme Peredaran Darah


Perjalanan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Darah dapat mengalir
dalam pembuluh darah karena adanya kontraksi otot jantung. Kontraksi otot jantung
menimbulkan gerakan ”memompa” darah untuk beredar ke seluruh tubuh. Nah, jantung
dan pembuluh darah disebut alat peredaran darah. Untuk lebih memahami struktur
alat peredaran darah, lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Bagian-Bagian Jantung Menggunakan Torso Jantung Manusia


1. Amatilah torso jantung manusia yang telah disediakan Bapak atau Ibu Guru
Anda secara cermat dan teliti.
2. Amatilah bagian-bagian jantung yang terlihat pada torso jantung manusia tersebut.
3. Catatlah bagian-bagian jantung yang terlihat.

Biologi Kelas XI
107
4. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dengan kelompok Anda dengan
santun, cinta damai, dan kemukakan pendapat Anda secara kritis dan ilmiah.
a. Gambarlah jantung lengkap dengan bagian-bagiannya dan beri keterangan
pada bagian-bagian jantung tersebut!
b. Apakah fungsi dari bagian-bagian jantung tersebut?
c. Pembuluh darah apa yang berhubungan langsung dengan jantung?
d. Bagaimana sistem peredaran darah pada manusia?
5. Buatlah laporan tentang kegiatan kelompok Anda dalam format judul, tujuan,
hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas dengan bahasa yang
mudah dipahami.

Setelah Anda melakukan kegiatan tersebut, Anda menjadi lebih memahami bagian-
bagian alat peredaran darah yaitu jantung. Lalu, bagaimana bagian-bagian pembuluh
darah? Simaklah uraian berikut untuk memahami alat-alat peredaran darah.
1. Alat-Alat Peredaran Darah
Pembuluh balik
superior
a. Jantung
Arteri pulmonalis
Jantung disarafi oleh Aorta

saraf tidak sadar yang Katup semilunaris


Pembuluh balik
paru-paru
menempel di antara dua paru-paru

bilik sebagai suatu berkas. Atrium kiri


Atrium kanan
Berkas ini disebut berkas Katup bikuspidalis
Hiss. Jantung manusia Katup
trikuspidalis Katup semilunaris
terdiri atas empat ruang aorta
Pembuluh balik
yaitu atrium kanan dan kiri inferior
Vetrikel kiri

serta ventrikel kanan dan


kiri. Secara struktur, dinding Darah yang mengandung banyak CO2

ventrikel lebih tebal Darah yang mengandung banyak O2

daripada dinding atrium Sumber: Dokumen Penerbit


karena ventrikel berfungsi Gambar 5.4 Bagian-bagian jantung
memompa darah keluar
jantung. Dinding ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan karena
ventrikel kiri berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Antarruang jantung dipisahkan oleh sekat (septum). Atrium kiri dan kanan
dipisahkan oleh septum atrioreum. Sementara itu, ventrikel kiri dan ventrikel
kanan dipisahkan oleh septum interventrikularis. Adapun sekat pemisah
antara atrium dan ventrikel yaitu septum atrioventrikularis. Selain sekat,
jantung juga memiliki katup yang disebut valvula. Katup jantung yang berada
di antara atrium kanan dan ventrikel kanan disebut valvula trikuspidalis. Katup
jantung yang berada di antara atrium kiri dan ventrikel kiri disebut valvula
bikuspidalis. Katup-katup tersebut berfungsi mencegah darah dalam ventrikel
tidak kembali lagi ke atrium. Selain antarruang dalam jantung, antara aorta
dengan arteri pulmonalis juga terdapat katup yang disebut valvula semilunaris.
Katup tersebut berfungsi mencegah darah yang menuju tubuh dan paru-paru
tidak kembali lagi ke jantung.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


108
Saat melakukan fungsinya, jantung berdenyut dengan siklus kontraksi-
relaksasi. Periode relaksasi yaitu pada saat bilik jantung mengembang sehingga
darah mengalir ke dalam bilik jantung. Kondisi ini disebut diastol. Periode
kontraksi yaitu pada saat bilik jantung menguncup sehingga darah terdorong
keluar jantung. Kondisi ini disebut sistol. Pada umumnya, orang dewasa
memiliki tekanan sistol kurang lebih 120 mmHg dan tekanan diastol kurang
lebih 80 mmHg. Tekanan darah dapat diketahui dengan menggunakan alat
tensimeter atau sphigmomanometer.
b. Pembuluh Darah
Pembuluh darah pada manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu arteri
dan vena.
1) Pembuluh Nadi (Arteri)
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah
meninggalkan jantung. Ada dua macam arteri yaitu arteri pulmonalis dan
aorta. Arteri bercabang-cabang hingga membentuk pembuluh darah yang
diameternya lebih kecil. Pembuluh ini disebut arteriola. Selanjutnya,
arteriola bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh yang lebih halus
disebut kapiler.
2) Pembuluh Balik (Vena)
Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali menuju
jantung. Vena bercabang-cabang hingga membentuk pembuluh darah yang
diameternya lebih kecil. Pembuluh ini disebut venula. Selanjutnya, venula
bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh yang lebih halus disebut kapiler.
Ada tiga macam vena yaitu vena kava superior, vena kava inferior, dan
vena pulmonalis.
Struktur pembuluh nadi dan pembuluh balik dapat diamati pada Gambar 5.5
berikut.


Lapisan dalam Endotelium Endotelium Lapisan dalam





Jaringan


Jaringan



Lapisan tengah elastis


elastis Lapisan tengah
Otot
Otot
Jaringan


Lapisan luar
pengikat Vena Arteri Jaringan



Lapisan luar
pengikat

Kapiler

Endotelium
Sumber: Inquiry into Life, Mader

Gambar 5.5 Berbagai macam pembuluh darah

Biologi Kelas XI
109
Adapun perbedaan antara arteri dan vena dapat dicermati pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Perbedaan Arteri dan Vena

No. Perbedaan Arteri Vena


1. Dinding Tebal dan elastis Tipis dan kurang elastis
2. Katup Satu, terdapat pada pangkal Banyak, terdapat sepanjang
aorta vena
3. Letak Di bagian dalam tubuh Dekat dengan permukaan tubuh
4. Tekanan Kuat, jika terpotong darah Lemah, jika terpotong darah
memancar menetes
5. Arah aliran darah Keluar dari jantung Masuk ke jantung

Anda telah mengenal alat-alat peredaran darah. Sekarang, lakukan kegiatan


berikut untuk mengetahui denyut jantung dan tekanan darah.

Mendeteksi Denyut Jantung dan Tekanan Darah


A. Pendahuluan C. Apa yang Harus Dilakukan?
Saat melakukan fungsinya, 1. Menghitung Denyut Jantung
jantung berdenyut dengan siklus a. Tempelkan jari telunjuk dan
kontraksi-relaksasi yang berirama. jari tengah Anda pada
Dengan mekanisme demikian, darah pergelangan tangan. Jika
dapat dipompa ke seluruh tubuh. perlu, tekan sedikit hingga
Darah dikeluarkan dari jantung denyutan semakin terasa.
melalui ventrikel kiri. Kontraksi b. Hitunglah jumlah denyut
ventrikel kiri yang sangat kuat nadi dalam 1 menit,
menimbulkan tekanan darah. Tekanan kemudian catat hasilnya.
darah tersebut menimbulkan dinding Ulangi sebanyak 3 kali,
arteri meregang dan kembali ke posisi kemudian ambil rata-
semula. Keadaan yang demikian ratanya.
menimbulkan denyut nadi. Dengan c. Hitung pula deyut nadi
menghitung denyut nadi, Anda dapat Anda setelah minum air
menghitung denyut jantung. dingin, minum air hangat,
Kegiatan ini dilakukan secara dan setelah berlari-lari
berkelompok sehingga dibutuhkan selama 5 menit.
sikap mau bekerja sama. Dalam d. Kumpulkan data peng-
mendeteksi denyut jantung dan tekanan hitungan jumlah nadi teman-
darah diperlukan juga sikap teliti, teman dalam kelompok
cermat, dan jujur untuk memperoleh Anda dan masukkan dalam
data pengamatan yang akurat. tabel.
2. Mengukur Tekanan Darah
B. Apa yang Diperlukan?
a. Bebatlah lengan kiri teman
1. Stopwatch
Anda menggunakan bebat
2. Tensimeter
pada tensimeter.
3. Stetoskop
4. Alat tulis

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


110
b. Carilah posisi arteri 2. Apa saja faktor yang memengaruhi
branchialis, lalu letakkan kecepatan denyut jantung
stetoskop di pembuluh seseorang?
tersebut. 3. Apa kaitan stroke volume dengan
c. Pompalah udara ke dalam denyut jantung seseorang?
pembebat hingga raksa pada 4. Bagaimana saraf otonom mengatur
skala tensimeter me- mekanisme jantung dalam me-
nunjukkan angka 170 mmHg. mompa darah? Kaitkan jawaban
Selanjutnya, keluarkan Anda dengan AV node, SA node,
udara sedikit demi sedikit berkas Hiss, dan serabut
dan catat bunyi pertama Purkinye!
saat udara dikeluarkan 5. Apakah yang dimaksud tekanan
(bunyi ini merupakan tanda darah, tekanan sistol, dan
tekanan sistol). Catat juga tekanan diastol?
bunyi terakhir saat denyut 6. Tuliskan hasil pengamatan Anda
melemah (bunyi ini merupa- ke dalam format laporan yang
kan tanda tekanan diastol). berisi judul, tujuan, alat dan
d. Catatlah hasil pengukuran bahan, cara kerja, hasil
tekanan darah dalam tabel pengamatan dan diskusi, serta
pengamatan. kesimpulan.
e. Ukur pula tekanan darah
E. Unjuk Kreativitas
teman sekelompok Anda
Denyut jantung manusia
setelah minum air dingin,
dipengaruhi beberapa faktor,
minum air hangat, dan
misalnya jenis kelamin dan berat
setelah berlari-lari selama
badan. Datalah anggota kelompok
5 menit.
Anda dan tuliskan jenis kelamin serta
D. Pertanyaan dan Diskusi berat badannya. Selanjutnya,
1. Apakah yang dimaksud dengan hitunglah denyut jantung anggota
denyut jantung? Apa hubungan kelompok Anda. Bandingkan
antara denyut jantung dengan kecepatan denyut jantung antara
denyut nadi? anggota kelompok Anda yang
memiliki jenis kelamin dan berat
badan berbeda.

2. Mekanisme Peredaran Darah


Peredaran darah manusia disebut sebagai peredaran darah tertutup dan
ganda. Peredaran darah tertutup artinya darah mengalir di dalam pembuluh.
Sementara itu, peredaran darah ganda artinya darah melewati jantung sebanyak
dua kali dalam satu kali edar. Pertama, peredaran darah besar yaitu peredaran
darah dari jantung (bilik kiri) ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung (serambi
kanan). Kedua, peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung (bilik
kanan) ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung (serambi kiri). Perhatikan aliran
darah dalam tubuh pada Gambar 5.6.

Biologi Kelas XI
111
Kapiler pada
kepala dan
Vena kava lengan
anterior Dalam mempelajari ilmu
Aorta Atrium kiri Biologi tidak akan terlepas dari
Arteri
ilmu-ilmu lainnya. Termasuk juga
paru-paru
dalam mempelajari sistem per-
edaran darah. Ilmu lain yang
Kapiler Kapiler paru- terlibat dalam mempelajari sistem
paru-paru paru kiri peredaran darah yaitu Fisika. Anda
kanan dapat mempelajari keterkaitan
Vena paru- ilmu Fisika dalam sistem peredaran
Vena paru-paru
paru darah dengan mempelajari materi
dalam alamat website berikut.
Atrium kanan Ventrikel kiri 1. http://goo.gl/BCc8pO
Vena kava Aorta 2. http://goo.gl/tqEB8g
inferior Selanjutnya, tulislah rangkuman
yang dapat Anda gunakan sebagai
Ventrikel tambahan bahan belajar Anda.
kanan Kapiler pada perut dan kaki

Sumber: Tubuh Manusia, Hamparan Dunia Ilmu dan Time-Life

Gambar 5.6 Peredaran darah dalam tubuh

Setelah Anda menyimak uraian tersebut, lakukanlah kegiatan berikut untuk


menambah pemahaman Anda tentang peredaran darah dalam tubuh manusia.

Menggambarkan Skema Peredaran Darah Besar dan Peredaran Darah Kecil


1. Buatlah skema peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
2. Agar lebih menarik, buatlah skema Anda dalam ukuran poster yang dapat terbuat
dari kertas atau sterofoam. Selain itu, Anda juga dapat membuat skema peredaran
darah dalam bentuk animasi.
3. Kumpulkan hasil pekerjaan Anda kepada Bapak atau Ibu Guru. Terapkan sikap
jujur dan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas di atas.

Jantung adalah salah satu organ vital yang menunjang hidup manusia. Jika jantung
berhenti bekerja, manusia akan mengalami kematian. Oleh karena itu, dibuat jantung buatan
yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia untuk menggantikan fungsi jantung. Jantung
buatan ini disinyalir sebagai solusi manusia yang memiliki masalah jantung. Namun,
pada bulan Maret 2014, seorang pria Prancis berusia 76 tahun meninggal dunia setelah 75
hari menggunakan jantung buatan. Jadi, secanggih-canggihnya teknologi buatan manusia
tetap memiliki kelemahan. Bagaimana sikap Anda terhadap teknologi jantung buatan
tersebut? Bagaimana tindakan Anda untuk menjaga jantung Anda agar dapat bekerja
dengan normal?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


112
1. Bagaimana darah dapat diedarkan ke seluruh tubuh?
2. Ada berapa macam pembuluh dalam tubuh manusia?
3. Jelaskan peredaran darah pada manusia!
4. Jelaskan katup yang terdapat pada jantung beserta fungsinya!
5. Kakek memeriksakan tekanan darahnya. Hasil pemeriksaan tersebut
menyebutkan tekanan darah kakek adalah 120/70 mmHg. Jelaskan maksud dari
angka 120/70 mmHg tersebut!

C. Kelainan-Kelainan dan Teknologi yang Berkaitan dengan Sistem


Peredaran Darah
Setiap alat yang digunakan terus-menerus jika tidak dirawat serta dijaga dengan
baik dapat mengalami kerusakan. Demikian juga dengan komponen sistem peredaran
darah. Apabila Anda tidak memperhatikan kondisi kesehatan komponen sistem
peredaran darah, Anda dapat mengalami gangguan pada sistem peredaran darah. Akan
tetapi, gangguan tersebut dapat juga disebabkan oleh kelainan genetik. Nah, Anda dapat
melakukan kegiatan berikut untuk mengetahui kelainan pada sistem peredaran darah.

Mengidentifikasi Kelainan-Kelainan pada Sistem Peredaran Darah


1. Lakukan kegiatan observasi ke rumah sakit atau klinik kesehatan, browsing
artikel kesehatan di internet, atau membaca barbagai literatur kesehatan.
2. Carilah informasi tentang kelainan-kelainan pada sistem peredaran darah dan
teknologi yang dapat membantu gangguan tersebut.
3. Diskusikan dengan kelompok Anda dengan santun, dan cinta damai untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Kemukakanlah pendapat Anda
secara kritis dan ilmiah.
a. Apakah gangguan sistem peredaran darah dapat menyerang darah, jantung,
serta pembuluh darah?
b. Jelaskan tiga gangguan yang dapat menyerang sistem peredaran darah!
c. Adakah teknologi yang dapat membantu mengatasi gangguan-gangguan
tersebut? Jika ada, jelaskan prinsip kerja alat tersebut!
4. Tuliskan hasil kegiatan kelompok Anda dalam format laporan yang meliputi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan laporan kelompok Anda dalam berbagai bentuk media presentasi
di depan kelas.

Biologi Kelas XI
113
Setelah Anda melakukan kegiatan tersebut, Anda telah memahami kelainan-kelainan
yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah dan teknologi yang dapat membantu
mengatasi kelainan-kelainan tersebut. Gangguan/kelainan pada sistem peredaran darah
dapat terjadi pada darah, jantung, dan pembuluh darah. Perhatikan Tabel 5.5 berikut!
Tabel 5.5 Macam-Macam Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Gangguan pada
No
Darah Jantung Pembuluh Darah

1. Anemia Jantung koroner Hipertensi


2. Leukemia Gagal Jantung Varises
3. Talasemia Perikarditis Ambeien
4. Sickle cell Irama jantung abnormal Arteriosklerosis
5. Hemofilia Heart Valve Desease Aterosklerosis
6. Erythoblastosis foetalis Cardiomyophaties

Beberapa gangguan pada sistem peredaran


darah dapat diatasi dengan teknologi yang semakin
berkembang dan maju. Beberapa teknologi yang
berkaitan dengan sistem peredaran darah sebagai Untuk memperoleh informasi
berikut. lengkap mengenai gangguan pada
sistem peredaran darah, penyebab,
1. Golongan Darah untuk Pengujian Keturunan dan cara penanganannya Anda dapat
mengakses alamat website berikut.
Golongan darah anak dapat digunakan 1 ) http://goo.gl/Sojoni
untuk memprediksi golongan darah orang tua- 2 ) http://goo.gl/vyNIs7
nya. Kemungkinan golongan darah berdasar- 3 ) http://goo.gl/EQqZZH
4 ) http://goo.gl/ByNXJ2
kan genotipe yang diwariskan dapat dilihat
pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6 Kemungkinan Pewarisan Genotipe Darah
%
IA IB IO
&
IA IAIA IAIB IAIO
IB IAIB IBIB IBI O
IO IAIO IBI O I OI O

IAIA atau IAIO akan membentuk golongan darah A. IBIB atau IBIO akan membentuk
golongan darah B. IAIB akan membentuk golongan darah AB. IOIO akan membentuk
golongan darah O.
2. Operasi Jantung dan Pembuluh Darah
Seseorang penderita jantung koroner dapat diobati dengan melakukan operasi
bypass. Prinsip operasi bypass yaitu mencangkokkan pembuluh darah baru yang
menuju jantung. Pembuluh darah yang dicangkokkan dapat berasal dari pembuluh
darah kaki.
Operasi jantung dan pembuluh darah pertama kali dilakukan pada tahun 1930-
an dan mulai berkembang pada tahun 1953. Selama operasi berlangsung, jantung
dibuat tidak aktif. Sebuah mesin yang berfungsi menggantikan fungsi jantung
dipasangkan selama operasi berlangsung. Mesin jantung ini memiliki saluran yang
berhubungan dengan vena kava dan aorta. Pertama, pompa mesin jantung menyedot
darah dari vena kava jantung yang berisi darah kaya CO2. Darah tersebut dibawa

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


114
menuju oksigenator untuk diambil karbon dioksidanya dan diganti dengan oksigen.
Darah yang sudah kaya oksigen dipompa menuju aorta untuk dialirkan ke seluruh
tubuh. Senyawa antikoagulan (heparin) ditambahkan untuk menghindari
penggumpalan darah.
3. Transplantasi Jantung
Prinsip dasar transplantasi jantung yaitu mengganti jantung yang tidak berfungsi
dengan baik dengan jantung baru. Transplantasi jantung tidak dapat dilakukan
dengan serta merta karena dapat memicu respons kekebalan tubuh. Transplantasi
jantung harus memperhatikan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan kecocokan
donor organ.
4. Jantung Buatan
Setelah transplantasi jantung berhasil, muncullah teknologi jantung buatan.
Jantung buatan yang pertama dibuat oleh Dr. Robert K. Jarvik pada tahun 1982.
Jantung buatan ini terbuat dari poliester dacron, plastik, dan aluminium. Jantung
buatan ini dapat mengatur aliran darah melalui sebuah sistem saluran udara yang
masuk ke jantung melalui dada. Meskipun jantung buatan tersebut dapat membuat
manusia bertahan hidup, ternyata pemakaian jantung buatan menimbulkan infeksi.
Selain itu, para pengguna jantung buatan harus menggunakan pengencer darah
untuk menghindari penyumbatan aliran darah dan strok.
Suatu bioproses yang tidak berlangsung dengan baik tentunya disebabkan oleh
satu atau beberapa faktor. Oleh karena itu, Anda perlu menjaga kesehatan komponen
sistem peredaran darah. Salah satunya yaitu dengan menjaga pola makan yang sehat.
Kemajuan iptek telah banyak membantu manusia untuk mengatasi gangguan pada sistem
peredaran darah. Namun, teknologi buatan manusia tersebut tidak akan pernah
mengalahkan teknologi buatan Tuhan. Oleh karena itu, Anda harus banyak bersyukur
atas teknologi buatan Tuhan tersebut.

Operasi jantung merupakan pencangkokan pembuluh darah yang menuju jantung.


Biasanya, pembuluh darah yang dicangkokkan adalah pembuluh darah kaki. Bagaimana
jika pembuluh darah yang dicangkok berasal dari pembuluh darah yang lain? Apa
alasannya menggunakan pembuluh darah kaki? Apa yang perlu Anda lakukan untuk
menjaga jantung Anda tetap sehat?

1. Bagaimana ciri-ciri seseorang yang terkena anemia?


2. Bagaimana seseorang dapat terserang hipertensi?
3. Jelaskan tiga kelainan yang terjadi pada jantung!
4. Apakah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan pada sistem
peredaran darah?
5. Bagaimana prinsip kerja jantung buatan?

Biologi Kelas XI
115
Sistem peredaran darah berfungsi mengedarkan zat-zat ke seluruh tubuh. Darah
dipompa oleh jantung dan dialirkan ke seluruh tubuh di dalam pembuluh darah. Pada
manusia, ada dua macam peredaran darah, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran
darah besar. Nah, agar lebih mudah dan menarik dalam mempelajari mekanisme
peredaran darah dalam tubuh, buatlah sebuah media pembelajaran mengenai peredaran
darah besar dan peredaran darah kecil. Anda dapat membuat media pembelajaran dalam
bentuk video, animasi, atau alat peraga. Pastikan media pembelajaran yang Anda buat
berwarna sehingga menarik untuk belajar. Kumpulkan hasil pekerjaan Anda kepada
Bapak atau Ibu Guru pada waktu yang telah disepakati.

1. Sistem peredaran darah merupakan suatu sistem organ untuk mengangkut zat dari
dan ke dalam sel.
2. Sistem peredaran darah memiliki fungsi yaitu mengatur suhu tubuh, mengangkut
zat makanan, mengangkut zat sisa metabolisme ke organ-organ ekskresi, mencegah
hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah, melindungi tubuh dari
serangan patogen, dan mendistribusikan hormon ke organ yang membutuhkan.
3. Darah tersusun dari plasma darah dan sel darah. Sel darah dibedakan menjadi tiga
yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit).
4. Sistem penggolongan darah manusia ada tiga macam yaitu sistem ABO, sistem MN,
dan sistem rhesus.
5. Pada sistem penggolongan darah ABO, golongan darah pada manusia didasarkan
pada terdapatnya aglutinogen pada eritrosit dan aglutinin pada plasma darah.
6. Alat peredaran darah ada dua yaitu jantung dan pembuluh darah.
7. Pembuluh darah dibedakan menjadi dua yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh
balik (vena). Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari
jantung. Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung.
8. Peredaran darah pada manusia merupakan peredaran darah tertutup dan ganda.
Peredaran darah tertutup artinya darah mengalir di dalam pembuluh. Peredaran
darah ganda artinya darah melewati jantung sebanyak dua kali selama satu kali
edar. Peredaran darah besar yaitu aliran darah dari jantung menuju seluruh tubuh
dan kembali lagi ke jantung. Peredaran darah kecil yaitu aliran darah dari jantung
menuju paru-paru dan kembali lagi ke jantung.
9. Kelainan pada sistem peredaran darah meliputi kelainan pada darah, kelainan pada
jantung, dan kelainan pada pembuluh darah.
10. Beberapa teknologi yang berkaitan dengan sistem peredaran darah yaitu golongan
darah untuk pengujian keturunan, operasi jantung, transplantasi jantung, dan
jantung buatan.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


116
3. Dalam uji golongan darah beberapa
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
siswa diperoleh data sebagai berikut.
1. Ciri-ciri sel darah sebagai berikut. Nama Ditetesi Ditetesi
1) Memiliki bentuk yang tidak Probandus Serum Anti A Serum Anti B
beraturan.
Siska – –
2) Mengandung hemoglobin. Ririt + –
3) Tidak memiliki inti sel. Mega + +
4) Berperan dalam proses pembekuan Rosa – +
darah. Lukman + –
5) Memiliki permukaan sel yang lebar. Keterangan:
Ciri-ciri eritrosit ditunjukkan oleh Tanda (–) berarti tidak terjadi penggumpalan
nomor . . . . Tanda (+) berarti terjadi penggumpalan
a. 1), 2), dan 3) Apabila Ririt mengalami kecelakaan
b. 1), 3), dan 5) dan membutuhkan transfusi darah, dari
c. 2), 3), dan 4) kelima siswa tersebut yang dapat
d. 2), 3), dan 5) mendonorkan darahnya untuk Ririt
e. 3), 4), dan 5) adalah . . . .
2. Berikut ini gambar sel darah seseorang a. Siska dan Rosa
hasil pemeriksaan di laboratorium. b. Mega dan Siska
c. Lukman dan Siska
d. Rosa dan Mega
e. Lukman dan Mega
4. Perhatikan bagan proses pembekuan
darah berikut!
1 2 3
Luka
Sel darah seperti pada gambar 1
berjumlah 4.000 butir/mm3. Sel darah
Trombosit pecah O
seperti pada gambar 2 berjumlah 2.000
butir/mm 3. Sel darah seperti pada
gambar 3 adalah 5.500 butir/mm 3 . P Ca+ dan Vitamin K
Q
Analisis dari laboratorium tersebut
adalah . . . .
a. gambar 1 dan 2 adalah sel darah R Benang-benang
merah, indikasi anemia fibrin
b. gambar 1 dan 3 adalah sel darah
merah, indikasi infeksi Luka tertutup
c. gambar 2 dan 3 adalah sel darah
putih, indikasi leukemia Senyawa yang ditunjukkan oleh huruf
d. gambar 1, 2, dan 3 adalah sel darah O, P, Q, dan R secara berurutan adalah
merah, indikasi normal ....
e. gambar 1, 2, dan 3 adalah sel darah a. trombokinase, protrombin, trombin,
putih, indikasi ada infeksi dan fibrinogen

Biologi Kelas XI
117
b. trombokinase, trombin, protrombin, 7. Perhatikan gambar peredaran darah
dan fibrinogen berikut!
c. protrombin, trombokinase, trombin,
dan fibrinogen 1
d. protrombin, trombin, trombokinase, 6 2
dan fibrinogen 7
e. trombokinase, protrombin, fibri-
nogen, dan trombin 8
3
5. Perhatikan gambar 9 4
di samping! 10 5
Fungsi bagian yang
ditunjukkan oleh X
huruf X dan Y dalam
tabel berikut yang Y
sesuai yaitu . . . .
Urutan peredaran darah besar ditunjuk-
Fungsi Bagian X Fungsi Bagian Y kan oleh nomor . . . .
a. Menerima darah Memompa darah a. 3 – 5 – 2 – 1 – 6
dari seluruh tubuh ke seluruh tubuh b. 4 – 3 – 5 – 2 – 1
b. Menerima darah Memompa darah c. 4 – 5 – 2 – 1 – 6
dari paru-paru ke seluruh tubuh
c. Memompa darah Menerima darah
d. 5 – 2 – 1 – 6 – 9
ke seluruh tubuh dari paru-paru e. 10 – 7 – 8 – 4 – 3
d. Memompa darah Menerima darah
ke paru-paru dari seluruh tubuh
8. Arteriosklerosis merupakan salah satu
e. Menerima darah Memompa darah gangguan pada sistem peredaran darah
dari seluruh tubuh ke paru-paru berupa pengerasan pembuluh nadi
sebagai akibat penimbunan zat kapur.
6. Pernyataan yang tepat mengenai Salah satu penyakit yang ditimbulkan
pembuluh darah yaitu . . . . oleh arteriosklerosis adalah . . . .
a. Dalam vena hanya dijumpai satu a. jantung koroner
buah katup yang terletak di pangkal b. gagal jantung
vena. c. perikarditis
b. Semua arteri dalam tubuh manusia d. hemofilia
mengandung darah bersih. e. varises
c. Arah aliran darah arteri adalah
menuju jantung. 9. Pengujian terhadap sampel darah
d. Jika vena dipotong, darah akan seorang ibu menunjukkan kadar LDL
memancar. melebihi normal dan kadar HDL kurang
e. Vena lebih mudah dilihat mata dari normal. Ibu tersebut disarankan
daripada arteri. memperbaiki pola makan agar terhindar
dari penyakit pengerasan pembuluh
nadi yang disebut . . . .
a. arteriosklerosis
b. aterosklerosis
c. hipertensi
d. sklerosis
e. trombosis

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


118
10. Prinsip dasar transplantasi jantung 4. Perhatikan gambar
yaitu . . . . di samping!
a. mengganti pembuluh darah yang a. A p a k a h
menuju ke jantung peristiwa
b. mengganti jantung yang sudah yang terjadi
tidak berfungsi dengan jantung pada bagian
baru yang ditunjuk
c. mengganti jantung yang sudah anak panah?
tidak berfungsi dengan jantung b. Bagaimana mekanisme peristiwa
sintetis tersebut terjadi?
d. mencangkok pembuluh darah
5. Apa yang akan terjadi jika Fina yang
koroner
bergolongan darah B mendonorkan
e. menambahkan alat pacu jantung
darahnya kepada Rani yang ber-
untuk membantu kerja jantung
golongan darah A? Jelaskan jawaban
Anda!
B. Kerjakan soal-soal berikut!
6. Mengapa katup pada pembuluh balik
1. Sel-sel darah merah memiliki umur lebih banyak daripada katup pada
tertentu dan dapat mengalami pembuluh nadi?
kerusakan. Bagaimana mekanisme 7. Perhatikan gambar berikut!
tubuh mempertahankan jumlah sel
darah merah yang beredar dalam tubuh
tetap stabil?
2. Perhatikan gambar sel darah putih
berikut!

1 2 3 4 5
a. Jelaskan siklus jantung yang
ditunjukkan oleh gambar di atas!
a. Identifikasi sel-sel darah putih di b. Bagaimana arah aliran darah yang
atas berdasarkan karakteristik berlangsung akibat dari siklus
granulanya! jantung tersebut!
b. Di antara sel-sel di atas, tentukan 8. Bagaimana mekanisme pembekuan
jenis sel darah putih yang darah saat terjadi perdarahan?
jumlahnya paling banyak dan sel
darah putih yang jumlahnya 9. Seseorang yang biasa mengonsumsi
paling sedikit! Tulis pula makanan tinggi kolesterol dan memiliki
peranannya! kecenderungan menderita artero-
sklerosis. Bagaimana sistem peredaran
3. Apakah yang dimaksud sistol dan darah seseorang yang mengalami
diastol? arterosklerosis? Dapatkah artero-
sklerosis disembuhkan? Jelaskan
jawaban Anda!
10. Mengapa sistem peredaran darah
manusia disebut sistem peredaran
darah tertutup?

Biologi Kelas XI
119
Anda telah mempelajari sistem peredaran darah pada manusia. Sistem peredaran
darah merupakan sekumpulan organ yang secara bersama-sama menjalankan fungsinya
untuk mengedarkan zat-zat ke seluruh tubuh. Setiap organ pada sistem peredaran darah
memiliki tugas spesifik. Meskipun demikian, mereka tetap bekerja sama menjalankan
tugasnya. Jika terjadi gangguan pada salah satu organ maka akan mengganggu peredaran
darah dalam tubuh. Hal tersebut menunjukkan suatu kompleksitas ciptaan Tuhan YME.
Sudah sepantasnya Anda bersyukur. Rasa syukur Anda dapat diwujudkan dengan cara
rajin beribadah dan menjaga agar organ-organ tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Anda juga dapat mengembangkan pola pikir ilmiah sebagai wujud rasa syukur Anda.
Dengan demikian, Anda dapat menciptakan suatu teknologi yang berguna untuk
mengatasi kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah. Selain itu, dalam
kehidupan sehari-hari, sudahkah Anda bersikap seperti organ-organ peredaran darah
yang selalu bekerja sama menjalankan tugasnya?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Sirkulasi


120
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun
Jaringan pada Sistem Pencernaan

Mempelajari

Zat-Zat Makanan yang Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan


Diperlukan Tubuh Manusia dan Ruminansia

Meliputi Meliputi
Peranan Zat Makanan Sistem Pencernaan
bagi Tubuh Manusia

Karbohidrat Organ-Organ
Pencernaan Manusia
Terdiri
Lemak
atas
Gangguan pada
Protein Sistem Pencernaan

Terdiri
atas Vitamin Sistem Pencernaan
Hewan Memamah Biak
Mineral (Ruminansia)

Serat

Air

Menu Makanan Bergizi


Seimbang Berdasarkan
Kebutuhan Energi

Biologi Kelas XI
121
Sumber: www.gsk.nl

Akhir-akhir ini, ilmu Kedokteran menemukan suatu teknologi baru untuk menurunkan
berat badan bagi orang yang mengalami obesitas. Salah satu teknologi yang dilakukan yaitu
operasi pemotongan lambung dan usus halus. Langkah pertama yang dilakukan yaitu
dengan membentuk kantong kecil pada lambung pasien menggunakan staples (seperti
”jepretan” kertas). Langkah kedua yaitu memotong usus halus pada bagian pembatas setelah
usus 12 jari. Potongan usus halus tersebut disambungkan dengan kantong kecil yang
dibentuk pada lambung. Dengan demikian, makanan dari kantong kecil (lambung baru)
langsung menuju usus kosong tanpa melalui usus 12 jari. Bagaimana pendapat Anda
mengenai teknologi tersebut? Kira-kira apa efek samping dilakukannya operasi tersebut?
Mengapa seseorang bisa mengalami obesitas?

• Protein
• Karbohidrat
• Lemak
1. Zat-zat makanan yang diperlukan dalam tubuh • Vitamin
2. Nilai BMR dan BMI • Mineral
3. Menu makanan bergizi seimbang • Enzim
4. Sistem pencernaan ruminansia • Ruminansia
5. Gangguan yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan • Saliva

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


122
Makanan sangat diperlukan oleh tubuh kita. Asupan makanan yang masuk ke tubuh
harus seimbang agar tubuh tidak kelebihan atau kekurangan makanan. Asupan makanan
yang tidak seimbang dapat mengakibatkan obesitas. Makanan yang masuk ke tubuh akan
mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan melibatkan organ-organ pencernaan dan
kelenjar pencernaan.
Nah, dalam bab ini Anda akan mempelajari tentang zat-zat makanan yang diperlukan
tubuh, proses pencernaan, dan gangguan pada sistem pencernaan. Dengan mempelajari
kompleksitas sistem pencernaan, sudah sewajarnyalah Anda bersyukur kepada Tuhan
karena telah menciptakan suatu mekanisme proses pencernaan yang sempurna. Salah satu
cara wujud syukur dapat Anda lakukan dengan menjaga kesehatan organ-organ pencernaan.

A. Zat-Zat Makanan yang Diperlukan Tubuh


Setiap orang mendambakan tubuh yang sehat dan ideal. Kondisi tubuh tersebut
tidak mudah diperoleh. Ada banyak faktor yang memengaruhinya, salah satunya
makanan. Tubuh yang sehat dan ideal memerlukan asupan makanan yang mengandung
gizi seimbang. Apa akibatnya jika tubuh kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu?
Zat-zat gizi apa saja yang diperlukan oleh tubuh? Lakukan kegiatan berikut untuk
mengetahuinya.

Mendeskripsikan Akibat Kekurangan atau Kelebihan Zat Gizi


1. Perhatikan gambar di bawah ini dengan cermat dan teliti!

(a) (b)
Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 6.1 (a) Orang gemuk (obesitas); (b) Orang kurus

2. Carilah informasi dari berbagai literatur tentang zat-zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh dan pola makan yang sehat.
3. Catatlah informasi-informasi penting yang Anda peroleh.

Biologi Kelas XI
123
4. Diskusikan dengan teman Anda untuk memecahkan permasalahan-
permasalahan berikut.
a. Zat gizi apa saja yang diperlukan oleh tubuh?
b. Apa yang dimaksud dengan makanan bergizi seimbang?
c. Apa yang dimaksud pola makan yang sehat?
d. Mengapa beberapa orang ada yang mengalami obesitas dan ada yang
mengalami kekurangan berat badan? Perhatikan gambar di depan!
Hubungkan jawaban Anda dengan pola makan yang sehat!
Terapkan sikap proaktif, responsif, mau bekerja sama, dan cinta damai untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan di atas. Kemukakan pertanyaan
dan pendapat Anda dengan berani, santun, ilmiah, dan kritis. Untuk
membantu Anda menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut,
carilah informasi dari buku-buku referensi dan internet.
5. Tulislah hasil diskusi Anda sesuai dengan format laporan yang meliputi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan Bapak atau Ibu Guru
dengan bahasa yang sopan dan santun serta dapat dipahami.

Berdasarkan kegiatan tersebut, Anda telah mengetahui beberapa zat gizi yang
diperlukan tubuh. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai jenis-jenis zat gizi yang
diperlukan tubuh dan fungsinya serta pola makan yang sehat simaklah uraian berikut.
1. Peranan Zat Makanan Bagi Tubuh
Makanan sehat berarti makanan yang higienis dan mengandung zat gizi
seimbang. Makanan sehat mengandung berbagai zat yang diperlukan tubuh seperti
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang terdiri atas unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, dan 1 atom O
(CnH2nOn). Dilihat dari gugus gula penyusunnya karbohidrat dapat dibagi
menjadi tiga golongan yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi
yaitu sebagai sumber energi (1 gram
karbohidrat akan menghasilkan 4,1 kalori),
mengatur proses metabolisme, menjaga
keseimbangan asam dan basa, membantu
proses penyerapan kalsium, mencegah
terjadinya konstipasi, serta sebagai bahan
pembentuk struktur sel, jaringan, dan
organ tubuh. Bahan makanan yang
mengandung karbohidrat antara lain
jagung, gandum, padi, ketela pohon, Sumber: Dokumen Penerbit
kentang, dan sagu. Perhatikan Gambar 6.2! Gambar 6.2 Makanan yang mengandung
karbohidrat

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


124
b. Lemak
Lemak atau lipid merupakan zat
organik hidrofobik sehingga sukar larut
dalam air. Namun, lemak dapat larut
dalam pelarut organik seperti eter dan
kloroform. Lemak tersusun dari unsur
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan
kadang-kadang fosfor (P) serta nitrogen
(N).
Lemak dapat berasal dari tumbuhan
(lemak nabati) dan dari hewan (lemak
hewani). Bahan makanan yang
Sumber: Dokumen Penerbit
mengandung lemak nabati yaitu kelapa,
Gambar 6.3 Bahan makanan yang
kemiri, zaitun, kacang tanah, dan buah mengandung lemak
avokad. Bahan makanan yang mengandung
lemak hewani antara lain daging, keju,
mentega, susu, telur (kuning telur), dan ikan
segar. Perhatikan Gambar 6.3!
Di dalam tubuh, lemak mempunyai beberapa fungsi penting yaitu penghasil
energi tertinggi (1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori), pelindung tubuh dari
pengaruh suhu rendah, pelindung alat-alat tubuh yang lunak, pelarut vitamin
(vitamin A, D, E, dan K), penahan rasa lapar, penyusun membran sel, penyusun
hormon dan vitamin, serta penyusun garam empedu.
c. Protein
Protein termasuk senyawa organik
kompleks dengan berat molekul tinggi.
Protein mengandung molekul karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadang
mengandung sulfur serta fosfor. Protein
terbentuk dari asam amino yang
membentuk rantai panjang (polipeptida).
Berdasarkan sumbernya, protein
dibedakan menjadi protein nabati dan
protein hewani. Protein nabati dapat
Sumber: Dokumen Penerbit
diperoleh dari kacang-kacangan dan
sayur-sayuran. Protein hewani dapat Gambar protein
6.4 Makanan yang mengandung

diperoleh dari daging, ikan, susu, dan


telur. Perhatikan Gambar 6.4!
Fungsi protein bagi tubuh adalah sebagai zat pembangun dan pelindung
tubuh, mengganti sel-sel tubuh yang rusak, menyediakan energi (1 gram
protein dapat menghasilkan energi 4,1 kalori), menyeimbangkan cairan dalam
tubuh, menyintesis substansi-substansi penting, sebagai biokatalisator, serta
berperan sebagai sistem buffer (penyangga pH) yang efektif. Defisiensi
protein dapat mengakibatkan penyakit kwashiorkor dan maramus.

Biologi Kelas XI
125
d. Vitamin
Vitamin adalah molekul organik yang
diperlukan dalam makanan dalam jumlah
yang sangat kecil dibandingkan dengan Christiaan Eijkman
jumlah asam amino esensial dan asam S e o r a n g
lemak yang diperlukan oleh hewan dalam ilmuwan Belanda,
Christiaan Eijkman
jumlah yang sangat besar (Campbell, Reece,
melakukan pe-
dan Mitchell: 2004). Vitamin berfungsi nelitian tentang
untuk membantu pengaturan atau proses penyakit beri-beri.
kegiatan tubuh (metabolisme tubuh). Selama kurang Sumber: www.nobelprize.org
lebih 10 tahun Gambar 6.5
Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh,
penyebab beri-beri Christiaan Eijkman
kecuali vitamin K. Beberapa jenis vitamin baru dapat diketahui yaitu karena
beserta peranannya bagi tubuh dapat kekurangan vitamin B1. Dengan
dilihat dalam tabel berikut. demikian, Christiaan Eijkman
dijuluki sebagai ilmuwan penemu
vitamin.
Tabel 6.1 Vitamin-Vitamin yang Larut dalam
Air
Nama Vitamin Sumber Fungsi Akibat Kekurangan

Vitamin B1 Ekstrak ragi, Sebagai prekursor koenzim Beri-beri


(tiamin) kacang-kacangan, dalam metabolisme karbo-
susu, hati, dan hidrat
kecambah
Vitamin B2 Hati, ginjal, susu, • Transmisi rangsangan • Luka di sudut bibir
(riboflavin telur, mentega, cahaya ke saraf mata (keilosis)
laktoflavin) = sayuran, ragi, dan • Menjaga nafsu makan • Katarak
C17H20O6N4 kecambah • Memelihara kulit di • Dermatitis
sekitar mulut • Diare
• Komponen koenzim • Kelemahan otot
dalam metabolisme
energi
Vitamin B3 Susu, hati, ikan, • Pertumbuhan sel Penyakit pelagra dengan
(niasin) = telur, dan daging • Bersama fosfat mem- gejala 3D (dermatitis/
C6H5O2N tanpa lemak bentuk koenzim yang radang kulit, diare, dan
berperan dalam respi- demensia)
rasi sel
Vitamin B5 Ragi, hati, kuning • Memelihara tingkat • Radang kulit
(asam telur, daging, ikan, gula darah yang normal • Nafsu makan menurun
pantotenat) = dan sayur-sayuran • Komponen struktur • Insomnia (sulit tidur)
C9H17O3N hijau koenzim-A yang ber-
peran dalam proses
oksidasi sel
Vitamin B6 Hati, daging, telur, • Memelihara keseimbang- • Peradangan kulit
(piridoksin) susu, kentang, an unsur P dan K dalam • Anemia
= C6H12O2N kacang-kacangan, sel • Mudah marah
dan ragi • Aktif dalam pembentuk- • Kejang otot
an antibodi dan beberapa • Keterbelakangan mental
koenzim dalam meta- • Batu ginjal
bolisme

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


126
Nama Vitamin Sumber Fungsi Akibat Kekurangan

Vitamin B11 Kacang-kacangan, • Pembuatan koenzim • Anemia


(asam folat) = ragi, hati, daging, untuk produksi eritrosit • Diare
C12H12O6N7 pisang, lemon, dan • Membentuk asam • Megaloblastosis (mem-
sayuran hijau nukleat untuk sintesis besarnya eritrosit)
protein • Terhambatnya pertum-
buhan
Vitamin B12 Daging, unggas, • Metabolisme sel dan per- • Penurunan berat badan
(sianokobalin ikan, telur, susu, tumbuhan jaringan • Pusing
= anti anemia keju, hati, udang, • Pembentukan eritrosit • Anemia
pernisiosa) = dan kerang • Peradangan saraf
C63H90O14N14P9
Vitamin C Jeruk, tomat, nanas, • Pembentukan serabut • Terganggunya imunitas
(asam pepaya, semangka, kolagen tubuh
askorbat) = stroberi, hati, dan • Menjaga elastisitas • Pendarahan pada gusi
C6H8O6 sayur-sayuran segar kapiler darah dan persendian
• Menjaga perlekatan akar • Skorbut
gigi pada gusi • Terhambatnya pem-
• Koenzim reaksi kata- bentukan kolagen
bolisme karbohidrat dan • Kulit bersisik
lemak • Penurunan fungsi pem-
buluh darah, otot, dan
tulang rawan

Tabel 6.2 Vitamin-Vitamin yang Larut dalam Lemak

Nama Vitamin Sumber Fungsi Akibat Kekurangan

Vitamin A (retinol Sayur-sayuran • Sebagai antioksidan • Xeroftalmia (kornea men-


= antiseroftalmia) dan buah-buahan • Memelihara kesehat- jadi kering karena adanya
= C20H30OC31H46O2 berwarna kuning an mata dan kulit gangguan pada kelenjar
dan merah (me- • Membantu pertum- air mata)
ngandung karoten), buhan tulang dan gigi • Rabun senja
mentega, hati, • Menghambat proses • Kulit kasar
kuning telur, dan penuaan • Kelelahan
daging • Memelihara jaringan
epitel

Vitamin D Susu, minyak ikan, • Absorpsi fosfor dan • Rakitis (pada bayi)
(ergosterol kuning telur, ragi, kalsium • Osteomalacia (melunak-
= kalsiferol) dan sinar ultra- • Pembentukan tulang nya tulang pada orang
= C26H44O violet dan gigi dewasa)

Vitamin E Minyak zaitun, ke- • Pembentuk eritrosit • Kerusakan hati


(tokoferol cambah, susu, • Fungsi reproduksi • Penimbunan lemak pada
= antisterilitas) kuning telur, • Mencegah oksidasi otot
= C29H50O2 kacang-kacangan, lemak tak jenuh • Kemandulan
tumbuhan hijau, • Sebagai antioksidan • Pecahnya eritrosit,
dan biji gandum sehingga mengakibatkan
anemia

Vitamin K Kubis, bayam, • Pembekuan darah • Darah sukar membeku


(filokuinon hati, daging, dan • Pembentukan pro- • Pendarahan
= antihemoragia) kuning telur trombin dalam hati
= C31H46O2

Biologi Kelas XI
127
e. Mineral
Mineral merupakan substansi anorganik yang biasa ditemukan dalam bentuk
ion. Mineral dibagi menjadi dua golongan yaitu unsur makro (makroelemen) dan
unsur mikro (mikroelemen). Unsur makro yaitu unsur-unsur yang diperlukan
tubuh dalam jumlah banyak, misal natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium,
dan belerang. Unsur mikro adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam
jumlah sedikit, misalnya mangan, seng, tembaga, dan kobalt. Perhatikan unsur-
unsur mineral dalam tabel berikut!
Tabel 6.3 Jenis-Jenis Unsur Mineral
Unsur Sumber Fungsi Akibat Kelebihan Akibat Kekurangan
Natrium Garam dapur • Memelihara kese- Hipertensi (tekanan • Gangguan pada jantung
(Na) imbangan cairan darah tinggi) dan ginjal
tubuh • Kelelahan dan kejang
• Memelihara ke- otot
seimbangan pH • Turunnya nilai osmotik
dalam sel cairan sehingga me-
• Mengatur per- ningkatkan suhu tubuh
meabilitas sel • Kehilangan nafsu
• Mengatur trans- makan
misi impuls saraf

Kalium Susu, buah-buah- • Sebagai kofaktor Kejang otot • Kelemahan otot


(K) an, padi-padian, (komponen kimia • Pertumbuhan ter-
daging, ikan, untuk membantu hambat
unggas, telur, dan kerja enzim) pem- • Denyut jantung tidak
sayur-sayuran bentukan karbo- teratur dan gangguan
hidrat dan protein pernapasan
• Membantu kon- • Karies
traksi otot dan • Kelumpuhan
memelihara
denyut jantung
• Mengatur pe-
lepasan insulin
dari pankreas
• Transmisi impuls
saraf

Kalsium Susu, keju, sayur- • Membentuk ma- Hiperkalsemia (kadar • Osteoporosis (ke-
(Ca) an, ikan, dan triks tulang dan kalsium yang tinggi rapuhan tulang)
padi-padian gigi dalam darah) • Rakitis (pembengkok-
• Membantu pro- an tulang kaki)
ses pembekuan • Kejang otot
darah • Hipokalsemia (rendah-
• Membantu kon- nya kadar kalsium
traksi otot dalam darah)
• Transmisi impuls
saraf

Fosfor Susu, keju, telur, • Pembentukan Pengikisan rahang • Kerapuhan tulang dan
(P) daging, unggas, matriks tulang gigi
ikan, dan kacang- dan gigi • Rakitis
kacangan • Mengatur kese- • Lemah dan lunglai
imbangan asam • Kehilangan kalsium
dan basa dalam dan mineral
tubuh (darah)

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


128
Unsur Sumber Fungsi Akibat Kelebihan Akibat Kekurangan

• Sintesis nukleo-
tida
• Kontraksi otot
• Memacu meta-
bolisme

Magne- Susu, daging, • Biokatalisator • Diare Gangguan otot dan


sium padi-padian, • Unsur penting • Gangguan saraf
(Mg) dan sayuran dalam pem- fungsi saraf
hijau bentukan tulang
dan gigi
• Berperan penting
dalam fungsi otot
dan saraf

Belerang Telur, susu, • Penyusun asam Menghambat per- • Mengganggu per-


(S) daging, keju, amino tumbuhan tumbuhan
ikan, dan kacang- • Komponen pe- • Defisiensi protein
kacangan nyusun beberapa
vitamin, misal
tiamin, biotin,
dan pantotenat
• Aktivator enzim
• Untuk pertum-
buhan tulang

Zat besi Daging, unggas, • Respirasi seluler Sirosis hati (pem- • Lesu, pusing, dan
(Fe) hati, kuning • Membentuk he- bengkakan karena anemia (kekurangan
telur, sayuran moglobin meningkatnya eritrosit)
hijau, dan kacang- cairan pada hati) • Menurunnya daya
kacangan tahan tubuh sehingga
mudah terkena in-
feksi

Iodin Ikan laut, mi- • Membantu Aktivitas tiroid • Penyakit gondok


(I) nyak ikan, fungsi kelenjar menurun (goiter)
rumput laut, tiroid • Penyakit kretinisme
dan garam ber- • Pembentukan atau tumbuh kerdil
yodium hormon tiroksin

Seng Ikan laut, • Membantu meta- • Mengalami rasa Anemia


(Zn) kerang, hati, bolisme besi pada mulut
daging, susu, • Pertumbuhan • Muntah-muntah
telur, dan tiram dan reproduksi • Diare

Tembaga Kacang-kacang- • Pembentukan Pusing, lesu, dan • Anemia


(Cu) an, hati, kerang, hemoglobin sakit kepala • Gangguan sistem
dan ginjal dan eritrosit saraf
• Memelihara
fungsi sistem
saraf
• Sintesis hormon

f. Air
Air adalah satu-satunya substansi umum yang ditemukan di alam sekitar
kita dalam tiga wujud fisik materi: padat, cair, dan gas (Campbell, Reece, dan
Mitchell: 2002). Air diperlukan tubuh karena memiliki beberapa fungsi penting,

Biologi Kelas XI
129
seperti mengatur suhu tubuh, melembap-
kan jaringan tubuh, melindungi organ
vital tubuh dan jaringan tubuh, membantu
mencegah konstipasi, melumasi per- Untuk mempelajari lebih de-
sendian, membawa nutrisi dan oksigen ke tail tentang makanan sehat dan
seluruh sel tubuh, membantu melarutkan seimbang, bukalah alamat website
mineral, mengangkut sisa metabolisme http://goo.gl/sZnyZj.
Buatlah ringkasan dari alamat
keluar tubuh, serta medium berbagai reaksi
website tersebut ke dalam buku
kimia tubuh. catatan Anda. Selanjutnya, terap-
Anda telah mempelajari jenis-jenis zat gizi kan makanan sehat dan seimbang
dalam pola makan Anda sehari-
yang diperlukan oleh tubuh. Bagaimana cara hari.
menguji kandungan zat gizi dalam makanan?
Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahuinya.

Menguji Kandungan Zat Gizi dalam Bahan Makanan


A. Pendahuluan karena itu, barang-barang yang mudah
Tubuh memerlukan berbagai jenis terbakar dijauhkan dari alat pembakar
zat gizi yaitu karbohidrat, lemak, spiritus. Dengan demikian, Anda dapat
protein, vitamin, air, dan mineral. menjaga keselamatan diri pada saat
Kebutuhan akan berbagai jenis zat gizi melakukan praktikum.
tersebut dapat dipenuhi dengan B. Apa yang Diperlukan?
mengonsumsi berbagai jenis makanan.
1. Tabung reaksi (6 buah)
Untuk mengetahui kandungan zat gizi
2. Mortar dan alat tumbuk
yang terdapat dalam bahan makanan
3. Gelas beker
digunakan indikator uji zat makanan.
4. Pembakar spiritus
Kegiatan ini bertujuan untuk menguji
5. Rak tabung reaksi
kandungan amilum, glukosa, protein,
6. Pipet tetes
dan lemak dalam bahan makanan.
7. Penjepit tabung reaksi
Kegiatan ini dilakukan secara
8. Cawan petri
berkelompok. Oleh karena itu, di-
9. Kertas label
perlukan sikap bertanggung jawab dan
10. Bahan makanan seperti nasi
kerja sama antaranggota kelompok
kukus, ketela kukus, putih telur
untuk keberhasilan kegiatan ini. Dalam
matang, kuning telur matang,
melakukan pengamatan, dibutuhkan
tempe, dan tahu
sikap yang teliti dan jujur. Pada
11. Larutan Benedict
percobaan ini digunakan alat yang
12. Larutan Biuret
terbuat dari kaca, sehingga diperlukan
13. Larutan iodin
sikap kehati-hatian saat menggunakan
14. Kertas buram
alat tersebut. Selain itu, percobaan ini
15. Akuades
menggunakan pembakar spiritus
untuk memanaskan sampel. Oleh

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


130
C. Apa yang Harus Dilakukan? 3. Menguji kandungan protein
1. Menguji kandungan amilum dalam bahan makanan.
dalam bahan makanan. a. Ulangi langkah a–d.
a. Haluskan setiap bahan b. Tambahkan setetes demi
makanan menggunakan setetes larutan Biuret ke
alat penumbuk dan mortar. dalam setiap tabung reaksi
Letakkan setiap bahan sambil dikocok hingga
makanan pada cawan petri. warnanya tetap atau tidak
b. Buatlah larutan bahan- berubah lagi. Amati
bahan makanan tersebut perubahan warna yang
terjadi.
dengan menambahkan
c. Catat hasil pengamatan
akuades.
dalam bentuk tabel.
c. Siapkan 6 buah tabung
reaksi dan berilah label 4. Menguji kandungan lemak
bertuliskan bahan makanan dalam bahan makanan.
yang diuji. Letakkan tabung a. Haluskan setiap bahan
reaksi pada rak tabung makanan menggunakan
reaksi. alat penumbuk dan mortar.
d. Isilah setiap tabung reaksi Letakkan setiap bahan
makanan pada cawan petri.
dengan larutan bahan
b. Oleskan bahan makanan
makanan yang sesuai
yang telah dihaluskan
dengan tulisan pada label
pada kertas buram.
sebanyak 0,5 ml. Catat
Keringkan kertas tersebut
warna setiap larutan bahan
di bawah sinar matahari.
makanan.
c. Amati noda yang tertinggal
e. Tambahkan 2 tetes larutan di kertas buram pada setiap
iodin ke dalam setiap bagian yang diolesi larutan
tabung reaksi. Amati bahan makanan.
perubahan warna yang d. Catat hasil pengamatan
terjadi. Anda dalam bentuk tabel.
f. Catat hasil pengamatan
D. Pertanyaan dan Diskusi
Anda dalam bentuk tabel.
1. Bagaimana perubahan warna
2. Menguji kandungan glukosa larutan bahan makanan setelah
dalam bahan makanan. diuji dengan larutan iodin,
a. Ulangi langkah a–d. Benedict, dan Biuret?
b. Tambahkan 5 ml larutan 2. Bahan makanan apa saja yang
Benedict ke dalam setiap mengandung amilum, glukosa,
tabung reaksi. protein, dan lemak? Jelaskan
c. Jepit tabung reaksi dan berdasarkan hasil percobaan!
panaskan tabung reaksi di 3. Bahan makanan apa yang tidak
atas pembakar spiritus. boleh dikonsumsi terlalu
Amati perubahan warna banyak? Mengapa?
yang terjadi. 4. Bahan makanan apa yang tidak
d. Catat hasil pengamatan boleh dikonsumsi terlalu
Anda dalam bentuk tabel. banyak oleh penderita diabetes
melitus? Mengapa?

Biologi Kelas XI
131
5. Buatlah laporan kegiatan sesuai akan Anda uji dengan pisang, air tebu,
format laporan meliputi judul, kentang, kacang tanah, dan roti.
tujuan, alat dan bahan, cara Selanjutnya, lakukan percobaan
kerja, hasil pengamatan dan sesuai dengan prosedur pada
diskusi, serta kesimpulan. percobaan di atas. Amati perubahan
E. Unjuk Kreativitas yang terjadi. Apakah hasil yang Anda
Sediakan alat dan bahan seperti peroleh? Kemudian, catatlah hasil
pada kegiatan di atas. Namun, tersebut dalam buku catatan Anda.
gantilah bahan-bahan makanan yang

2. Menu Makanan Bergizi Seimbang Berdasarkan Kebutuhan Energi


Setiap orang membutuhkan energi dalam jumlah yang berbeda-beda sesuai
dengan berat badan, jenis kelamin, aktivitas, dan umur. Untuk memenuhi kebutuhan
energi, kita perlu mengonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup. Oleh
karena itu, kita perlu mengetahui kandungan zat gizi pada makanan, cara
menghitung kalori, dan menyusun menu makanan seimbang. Sebelum mempelajari
lebih lanjut mengenai materi ini, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut.

Mendefinisikan Pola Makan, Menu Makanan Seimbang,


BMI, dan BMR
1. Carilah informasi dari berbagai literatur seperti buku-buku dan internet
mengenai pola makan, menu makanan seimbang, BMI, dan BMR.
2. Catatlah informasi-informasi penting dari literatur yang Anda baca.
3. Diskusikan bersama teman-teman Anda dengan menerapkan sikap mau
bekerja sama, cinta damai, serta berani mengemukakan argumentasi secara sopan
dan santun untuk memecahkan permasalahan-permasalahan berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan pola makan, menu makanan
seimbang, BMI, dan BMR?
b. Coba hitung nilai BMI dan BMR Anda berdasarkan informasi yang
Anda peroleh!
c. Apa yang akan terjadi jika seseorang mengonsumsi makanan
dengan kandungan kalori melebihi kebutuhan energinya?
4. Tulislah hasil kegiatan ini dalam bentuk laporan dengan format meliputi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Dari kegiatan di atas, Anda telah mengetahui bahwa diperlukan menu


makanan seimbang untuk memenuhi kebutuhan energi setiap orang. Bagaimana
cara menghitung kebutuhan kalori setiap orang? Simaklah uraian berikut.
Untuk memenuhi kecukupan zat gizi diperlukan menu makanan yang se-
imbang. Menu makanan seimbang adalah menu makanan yang terdiri atas beraneka
ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


132
kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel Makanan berlemak dan
makanan yang mengandung
tubuh dalam proses kehidupan banyak zat gula
dan perkembangan. Perhatikan
gambar porsi makanan seimbang Protein
Protein hewani
dalam piramida makanan pada nabati

Gambar 6.6.
Buah-
Dalam penyusunan menu buahan Sayur-sayuran
makanan seimbang perlu me-
nerapkan langkah-langkah berikut. Karbohidrat
1) Menghitung kecukupan energi.
Sumber: dutadancow.blogspot.com
2) Menentukan jenis bahan
Gambar 6.6 Porsi makanan seimbang
makanan yang akan dimakan
sesuai konsep menu empat
sehat lima sempurna.
3) Menu makanan dibedakan menjadi makan pagi, makan siang, dan makan
malam.
4) Mengontrol kebutuhan lemak yaitu 10–25% dari energi.
Kecukupan energi setiap orang dapat diketahui dengan cara menghitung nilai
BMR (Basal Metabolic Rate). Nilai BMR setiap orang bervariasi dan dipengaruhi
oleh jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, serta usia. Rumus menghitung BMR
sebagai berikut.
1) BMR untuk wanita = 655 + ( 9,6 × BB) + ( 1,8 × TB ) – ( 4,7 × U)
2) BMR untuk pria = 66 + (13,7 × BB) + ( 5 × TB ) – ( 6,8 × U )
Keterangan:
BB : berat badan (kg)
TB : tinggi badan (cm)
U : umur (tahun)
Kegiatan setiap orang berbeda-beda sehingga jumlah kalori yang diperlukan
juga berbeda. Nilai BMR di atas hanya merupakan nilai minimal yang tidak
dipengaruhi jenis aktivitas. Formula untuk membantu menghitung kalori sesuai
dengan aktivitas sebagai berikut.
Kebutuhan energi = BMR × faktor aktivitas fisik
Tabel 6.4 Nilai Aktivitas Fisik
Aktivitas Laki-Laki Perempuan

Sangat ringan 1,3 1,3


Ringan 1,65 1,55
Sedang 1,76 1,70
Berat 2,10 2,00
Sumber: http://goo.gl/nRrTcx

Setelah mengetahui kebutuhan energi yang diperlukan dalam sehari, perlu


juga diketahui indeks massa tubuh atau Body Mass Index (BMI). BMI merupakan
perbandingan antara berat badan (dalam kg) dengan kuadrat tinggi badan (dalam
meter). Cara menghitung BMI sebagai berikut.

Biologi Kelas XI
133
BB (kg) BB (kg) Keterangan:
BMI = TB (m) × TB (m) atau TB2 (m) BB : berat badan
TB : tinggi badan

Jika BMI < 18 berarti kurus, BMI antara 18–24 berarti normal, BMI antara
25–30 berarti kelebihan berat badan, dan BMI > 30 berarti kegemukan atau obesitas.
Pengetahuan BMR dan BMI dapat digunakan untuk mengontrol berat badan
ideal seseorang. Jika mengalami kelebihan berat badan, jumlah energi yang
diperlukan tubuh dalam sehari (nilai BMR) dikurangi 500 kkal. Adapun jika
mengalami kekurangan berat badan, jumlah energi yang diperlukan tubuh dalam
sehari (nilai BMR) ditambah 500 kkal.
Setelah mengetahui kebutuhan kalori dalam sehari, menu makanan yang
seimbang dapat disusun sesuai proporsi zat-zat makanan yang seimbang, yaitu
karbohidrat 60–75%, protein 10–15%, dan lemak 10–25%. Selanjutnya, mulai
dilakukan perhitungan jumlah masing-masing kalori untuk karbohidrat,
protein, dan lemak berdasarkan persentase di atas. Jumlah kalori yang didapatkan
per jenis zat dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis makanan. Sebagai contoh,
dalam sehari diperlukan asupan karbohidrat sebesar 1.500 kkal, maka untuk
memenuhi kebutuhan kalori tersebut dapat dilakukan dengan mengonsumsi nasi,
kentang, ataupun roti.
Berdasarkan uraian di atas, tentu Anda telah memahami mengenai pola makan
seimbang berdasarkan kebutuhan energi. Sekarang, coba lakukan kegiatan berikut
untuk menguji pemahaman Anda.

Menyusun Menu Makanan Seimbang


1. Hitunglah nilai BMI dan BMR Anda.
2. Susunlah menu makanan seimbang untuk kategori aktivitas ringan (normal) yang
meliputi makan pagi, makan siang, dan makan malam berdasarkan nilai BMI
dan BMR Anda.
3. Termasuk dalam kategori apa tubuh Anda berdasarkan nilai BMI yang Anda
peroleh? Apa yang akan Anda lakukan jika nilai BMI Anda di atas atau di bawah
ambang normal?
4. Buatlah resume dari tugas ini dan kumpulkan kepada Bapak atau Ibu Guru.

Makanan yang dijual di pasaran biasanya telah ditambah dengan berbagai zat
aditif untuk menarik minat pembeli. Penggunaan zat aditif yang berlebihan dapat
menyebabkan gangguan kesehatan. Bagaimana pendapat Anda mengenai kasus
tersebut? Apa tindakan Anda jika ada penjual makanan yang menambahkan zat aditif
berbahaya pada makanannya?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


134
1. Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan makanan agar metabolisme
dalam tubuh berjalan lancar. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi harus
makanan yang sehat. Apa yang dimaksud dengan makanan sehat?
2. Sebutkan lima fungsi karbohidrat bagi tubuh manusia!
3. Apa yang akan terjadi jika dilakukan uji Biuret dan Millon pada tahu dan putih
telur?
4. Mineral merupakan substansi anorganik yang biasa ditemukan dalam bentuk ion.
Mineral dibagi menjadi dua golongan. Jelaskan kedua golongan mineral tersebut!

B. Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Manusia dan Ruminansia


Menurut Syaifuddin (2011), fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan
zat nutrisi, air, dan garam yang berasal dari zat makanan ke lingkungan dalam untuk
didistribusikan ke sel-sel melalui sirkulasi. Untuk mengawali pemahaman Anda
mengenai kedudukan atau letak alat-alat pencernaan dan kelenjar pencernaan, lakukan
terlebih dahulu kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Kedudukan Alat-Alat dan Kelenjar Pencernaan


serta Fungsinya Menggunakan Torso
1. Perhatikan dengan cermat dan teliti torso yang sudah disediakan oleh sekolah.
Amati bagian-bagian sistem pencernaan dari torso tersebut. Terapkan sikap
kehati-hatian saat melakukan pengamatan sehingga tidak merusak torso.
2. Identifikasilah alat-alat pencernaan yang berperan sebagai saluran
pencernaan, kelenjar pencernaan, atau kedua-duanya.
3. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai struktur jaringan yang
menyusun setiap organ pencernaan.
4. Tuliskan data yang Anda peroleh sesuai dengan fakta atau hasil pengamatan Anda.
5. Berdasarkan kegiatan, lakukan diskusi dengan kelompok Anda untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan berikut.
a. Sebutkan alat-alat pencernaan secara urut dan jelaskan letak alat-alat
pencernaan tesebut!
b. Alat pencernaan apa saja yang berperan sebagai saluran pencernaan,
kelenjar pencernaan, atau kedua-duanya?
c. Bagaimana struktur jaringan yang menyusun setiap organ pencernaan?
d. Apa fungsi kelenjar pencernaan dalam proses pencernaan makanan?
e. Bagaimana proses pencernaan berlangsung?
Saat berdiskusi, kemukakan pendapat Anda secara ilmiah dan kritis serta
terapkan sikap berani dan sopan dalam mengajukan pertanyaan. Untuk
membantu Anda menyelesaikan permasalahan tersebut, carilah informasi dari
buku-buku referensi dan internet.

Biologi Kelas XI
135
6. Tuliskan hasil diskusi Anda sesuai dengan format laporan yang meliputi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi kelompok, serta kesimpulan.
7. Presentasikan laporan kelompok Anda dengan bahasa yang sopan dan santun
serta mudah dipahami.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mempelajari kedudukan (letak) dari alat-
alat pencernaan yang ada dalam tubuh. Untuk memperluas pemahaman Anda
mengenai sistem pencernaan, simaklah uraian berikut ini.
1. Sistem Pencernaan Manusia
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan organ-organ pencernaan.
Organ-organ pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Meliputi organ apa sajakah saluran pencernaan? Organ apa sajakah
yang termasuk kelenjar pencernaan? Ayo, kita pelajari bersama!
a. Organ-Organ Pencernaan Manusia
1) Mulut
Makanan masuk pertama kali melalui mulut. Dalam mulut terjadi
pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi. Dalam mulut terdapat
beberapa alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah,
dan kelenjar ludah.
a) Gigi
Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis karena
membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang
lebih kecil. Hal ini akan membantu enzim-enzim pencernaan agar
dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat. Berdasarkan
bentuknya, gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, gigi geraham
depan (premolar), dan gigi geraham belakang (molar).
b) Lidah
Dalam sistem pencernaan, lidah berfungsi membantu men-
campur dan menelan makanan, mempertahankan makanan agar
berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan dikunyah,
serta sebagai alat pengecap makanan. Lidah dapat berfungsi sebagai
alat pengecap makanan karena mengandung banyak reseptor
pengecap atau perasa.
c) Kelenjar Ludah (Glandula Salivalis)
Kelenjar ludah berfungsi untuk menyekresikan saliva atau air
liur. Air liur mengandung enzim ptialin yang dapat mengubah
amilum (polisakarida) menjadi maltosa (disakarida). Selain itu, air
liur berfungsi juga untuk membasahi makanan, mencegah mulut dari
kekeringan, membunuh mikroorganisme, dan bertindak sebagai
buffer (penyangga pH).
Berdasarkan uraian di atas, Anda telah mengetahui bahwa saliva
atau ludah berperan penting dalam proses pencernaan makanan secara
kimiawi. Nah, untuk mengetahui kerja saliva dalam proses pencernaan,
lakukan kegiatan berikut.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


136
Mengidentifikasi Proses Pencernaan di Mulut
untuk Mengetahui Kerja Saliva/Ludah
A. Pendahuluan 7. Larutan Fehling A dan B
Mulut merupakan organ pen- 8. Akuades
cernaan yang berperan baik sebagai 9. Air liur
saluran pencernaan maupun kelenjar C. Apa yang Harus Dilakukan?
pencernaan. Di mulut berlangsung 1. Buatlah larutan tepung kanji
proses pencernaan secara mekanis dengan cara melarutkan
dan kimiawi. Proses pencernaan 1 sendok teh tepung kanji
secara mekanis dengan bantuan dalam satu gelas air.
gerakan gigi dan lidah. Proses 2. Ambillah tiga buah tabung reaksi
pencernaan secara kimiawi dengan dan berilah label A, B, dan C.
bantuan ludah yang mengandung 3. Masukkan tiga tetes larutan kanji
enzim ptialin. Kegiatan ini bertujuan ke dalam tabung reaksi A,
mengetahui cara kerja saliva/ludah kemudian tambahkan tiga tetes
dalam proses pencernaan di mulut. larutan iodin.
Kegiatan ini dilakukan secara 4. Kocoklah sampai homogen dan
berkelompok sehingga diperlukan catatlah perubahan warna yang
adanya pembagian tugas pada setiap terjadi.
anggota kelompok. Setiap anggota 5. Masukkan tiga tetes larutan
kelompok harus bertanggung jawab tepung kanji masing-masing ke
dengan tugas yang sudah diberikan. dalam tabung reaksi B dan C.
Selain itu, setiap anggota kelompok 6. Bersihkan mulut dengan cara
harus bekerja sama untuk me- berkumur-kumur dengan air
nyelesaikan kegiatan ini. Dalam jernih. Selanjutnya, tampunglah
kegiatan ini, diperlukan sikap responsif ludah Anda dalam gelas.
dan proaktif dalam setiap tindakan. 7. Tambahkan tiga tetes ludah ke
Dengan demikian, praktikum ini dapat dalam tabung reaksi C dan kocok-
berjalan dengan baik dan lancar. Saat lah sampai homogen. Biarkan
melakukan pengamatan meng- selama kurang lebih lima menit.
gunakan alat yang terbuat dari kaca Catatan: gunakan pipet berbeda
sehingga diperlukan sikap kehati-hatian untuk tiap-tiap larutan.
dalam memakainya. Selain itu, 8. Masukkan masing-masing tiga
penggunaan bahan-bahan kimia harus tetes larutan Fehling A dan B ke
sesuai dengan prosedur untuk meng- dalam tabung reaksi B dan C.
hindari terjadinya kecelakaan kerja. 9. Jepitlah tabung reaksi dengan
B. Apa yang Diperlukan? penjepit, kemudian panaskan
1. Tabung reaksi (3 buah) selama satu menit di atas pem-
2. Pipet tetes bakar spiritus.
3. Pembakar spiritus Catatan: hati-hati saat meng-
4. Penjepit tabung reaksi gunakan pembakar spiritus dan
5. Tepung kanji panaskan tabung reaksi dengan
6. Larutan iodin cara yang benar.

Biologi Kelas XI
137
10. Catatlah perubahan warna yang keluarkan nasi yang telah dikunyah
terjadi pada larutan dalam dan letakkan di cawan petri.
tabung reaksi B dan C. Selanjutnya, tambahkan akuades ke
D. Pertanyaan dan Diskusi dalamnya sehingga terbentuk larutan.
Masukkan larutan nasi yang telah
1. Bagaimana perubahan warna
bercampur air liur ke dalam tiga
larutan tepung kanji saat ditetesi
tabung reaksi (A, B, dan C) masing-
larutan iodin (tabung reaksi A)?
masing sebanyak tiga tetes. Masukkan
Mengapa bisa terjadi demikian?
3 tetes HCl 3,5% ke dalam tabung
2. Bagaimana perubahan warna
reaksi B dan 3 tetes NaOH 10% ke
larutan pada tabung reaksi B dan
dalam tabung reaksi C. Kocoklah
C? Mengapa bisa demikian?
ketiga tabung reaksi sampai rata dan
3. Tuliskan hasil pengamatan Anda
biarkan selama lima menit. Masukkan
dalam sebuah laporan dengan
masing-masing tiga tetes larutan
format judul, tujuan, alat dan
Fehling A dan B ke dalam tabung
bahan, cara kerja, hasil peng-
reaksi A, B, dan C. Selanjutnya,
amatan, pembahasan dan diskusi,
panaskan ketiga tabung reaksi
serta kesimpulan.
tersebut di atas pembakar spiritus
E. Unjuk Kreativitas selama 1 menit. Amati perubahan
Kunyahlah nasi selama ± 32 warna larutan pada tabung reaksi A,
hitungan hingga halus dan bercampur B, dan C. Apakah terbentuk endapan
dengan air liur. Setelah lembut, merah bata? Mengapa?

2) Kerongkongan
Kerongkongan merupakan saluran tipis dan panjang (± 25 cm) yang berfungsi
sebagai jalan bolus (gumpalan makanan) dari mulut menuju lambung. Bergeraknya
bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak
peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena
adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara
memanjang dan melingkar.
3) Lambung
Lambung (ventri- Kerongkongan
Otot sfinkter Peritonium
kulus) merupakan kantong Lapisan otot
besar yang terletak di melingkar Lapisan otot
sebelah kiri rongga perut. memanjang
Lapisan otot
Lambung terdiri atas tiga serong
bagian, yaitu bagian atas Otot sfinkter
(kardiak), bagian tengah pilorus Tonjolan
yang membulat (fundus), Duodenum Permukaan
epitelium
dan bagian bawah (pilorus).
Perhatikan Gambar 6.7! Sel
Epitelium
Kelenjar Kelenjar
gastrin gastrin

Sumber: Biology, Solomon

Gambar 6.7 Struktur lambung

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


138
Di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanis dan kimiawi.
Pencernaan mekanis terjadi karena adaya kontraksi otot lambung. Sementara
itu, pencernaan kimiawi berlangsung dengan bantuan getah lambung. Getah
lambung mengandung asam lambung, enzim, dan hormon seperti dijelaskan
berikut ini.
a) Asam lambung (HCl), berfungsi membunuh bakteri yang terdapat dalam
makanan, mengubah sifat protein, merangsang keluarnya sekretin, merangsang
keluarnya hormon kolesistokinin yang merangsang empedu agar mengeluarkan
getahnya, dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
b) Enzim pepsin, berfungsi merombak protein menjadi pepton.
c) Enzim renin, berfungsi mengaktifkan kaseinogen menjadi kasein.
d) Hormon gastrin, berfungsi merangsang sekresi getah lambung.
4) Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar
6–8 meter dan lebar 25 mm. Usus halus terdiri atas tiga bagian yaitu usus dua
belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
a) Usus Dua Belas Jari
Dalam usus dua belas jari bermuara dua saluran, yaitu dari pankreas
dan kantong empedu. Kantong empedu berisi cairan empedu yang
dihasilkan oleh hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak. Pankreas
menghasilkan getah pankreas (bersifat basa) yang mengandung beberapa
jenis enzim, seperti amilase, tripsinogen, dan lipase. Enzim amilase
berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi gula. Tripsinogen diaktifkan
oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin berfungsi mengubah
protein menjadi peptida dan asam amino. Lipase berfungsi mengubah
trigliserida (lemak) menjadi asam lemak dan gliserol. Jadi, dalam usus
dua belas jari berlangsung pencernaan kimiawi.
b) Usus Kosong
Dalam usus kosong makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh
enzim yang dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di dinding usus. Enzim-
enzim yang dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di dinding usus sebagai
berikut.
(1) Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan
pankreas.
(2) Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa.
(3) Erepsin (dipeptidase), berfungsi mengubah dipeptida atau pepton
menjadi asam amino.
(4) Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
(5) Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
(6) Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.
(7) Sukrase, berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
(8) Lipase, berfungsi mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam
lemak.

Biologi Kelas XI
139
c) Usus Penyerapan
Dalam usus penyerapan terdapat banyak lipatan atau lekukan yang
disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus
sehingga proses penyerapan zat makanan akan lebih sempurna. Zat makanan
berupa glukosa, asam amino, vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C),
mineral, dan air akan diserap oleh kapiler darah dalam vili kemudian diangkut
menuju hati melalui pembuluh darah. Sementara itu, zat makanan berupa
asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak akan diangkut
melalui pembuluh kil, yaitu pembuluh getah bening (limfa). Perhatikan
Gambar 6.8!
Vena yang membawa
darah ke pembuluh
vena porta hepatika Mikrovili

Kapiler
darah
 Sel

Lapisan otot epitel


Sel epitel
Vili

Pembuluh limfe
Vili
Dinding usus halus Permukaan
yang berlipat- Keterangan:
lipat ➡ = penyerapan sari-sari makanan
Sumber: Biology, Campbell, Reece, and Mitchell

Gambar 6.8 Struktur anatomi usus halus

5) Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang
± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens,
kolon transversum, dan kolon descendens. Di
antara intestinum tenue (usus halus) dan Untuk mengetahui proses pen-
intestinum crassum (usus besar) terdapat cernaan pada manusia, bukalah
sekum (usus buntu). Pada ujung sekum video dengan alamat berikut.
terdapat tonjolan kecil yang disebut apendiks 1. http://youtu.be/5pImj91uMc4
2. http://youtu.be/isCoVcTlvl8
(umbai cacing) yang berisi massa sel darah 3. http://youtu.be/QLntCwBpKZM
putih yang berperan dalam imunitas. Cermati dan simaklah video
Sisa makanan hasil pencernaan di usus tersebut untuk menambah
wawasan Anda tentang jalannya
halus masuk ke usus besar. Di dalam usus besar
proses pencernaan makanan pada
terjadi proses pembusukan sisa makanan manusia.
menjadi feses oleh bakteri Escherichia coli. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K dan vi-
tamin B12. Bagian akhir usus besar disebut rektum. Di rektum tidak lagi terjadi
penyerapan air. Rektum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan defekasi.
Defekasi adalah pengeluaran zat-zat sisa makanan melalui anus.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa setiap organ pencernaan
memiliki struktur sesuai dengan fungsinya. Cobalah untuk mengaitkan antara
struktur organ pencernaan dengan fungsinya melalui kegiatan berikut.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


140
Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Organ Pencernaan
A. Pendahuluan dilanjutkan dengan perbesaran
Setiap organ pencernaan memiliki kuat sampai gambar terlihat
struktur yang berkaitan dengan jelas.
fungsinya. Jenis-jenis jaringan yang 5. Amatilah dengan teliti preparat
menyusun setiap organ pencernaan irisan melintang usus halus.
juga berbeda-beda. Kegiatan ini Bandingkan dengan gambar
bertujuan mengetahui struktur jaringan penampang usus halus yang
yang menyusun usus halus disesuaikan telah Anda amati.
dengan fungsinya. 6. Gambarlah hasil pengamatan
Kegiatan ini dilakukan secara Anda dalam buku gambar.
berkelompok sehingga diperlukan sikap D. Pertanyaan dan Diskusi
mau bekerja sama antaranggota kelompok.
1. Bagaimana permukaan sebelah
Dalam kegiatan ini digunakan preparat
dalam dan sebelah luar usus
awetan. Oleh karena awetan itu mudah
halus? Mengapa bisa demikian?
pecah, diperlukan sikap kehati-hatian saat
Kaitkan jawaban Anda dengan
mengamati preparat tersebut meng-
fungsi usus halus dalam proses
gunakan mikroskop. Selain itu, peng-
pencernaan!
gunaan mikroskop harus dilakukan
2. Jaringan apa saja yang menyusun
dengan prosedur yang benar.
organ usus halus? Jelaskan fungsi
B. Apa yang Diperlukan? setiap jaringan tersebut!
1. Mikroskop 3. Buatlah laporan hasil praktikum
2. Preparat awetan irisan melintang dengan format meliputi judul,
usus halus tujuan, alat dan bahan, cara
3. Gambar penampang usus halus kerja, hasil pengamatan dan
4. Alat tulis diskusi, serta kesimpulan.
5. Buku gambar E. Unjuk Kreativitas
C. Apa yang Harus Dilakukan? Coba lakukan pengamatan
1. Amatilah dengan cermat gambar terhadap preparat awetan irisan
penampang usus halus. melintang organ pencernaan yang
2. Siapkan mikroskop dan preparat lain, misalnya lambung. Jika tidak
awetan irisan melintang usus halus. ada, carilah gambar penampang
3. Letakkan preparat pada meja melintang lambung. Selanjutnya
preparat secara hati-hati. identifikasilah struktur lambung
4. Lakukan pengamatan dengan dikaitkan dengan fungsinya dalam
perbesaran lemah, kemudian proses pencernaan makanan.

b. Gangguan pada Sistem Pencernaan


Gangguan pada sistem pencernaan manusia dapat diakibatkan oleh pola
makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan pada organ pencernaan. Gangguan
apa saja yang dapat terjadi pada sistem pencernaan? Lakukan terlebih dahulu
kegiatan berikut untuk mengetahuinya.

Biologi Kelas XI
141
Mengidentifikasi Gangguan-Gangguan pada
Sistem Pencernaan Manusia
1. Carilah informasi dari berbagai sumber (internet, majalah, atau buku-buku
referensi) mengenai jenis-jenis gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan.
2. Catatlah jenis-jenis gangguan atau kelainan pada sistem pencernaan beserta
penyebab, gejala, dan cara pencegahannya berdasarkan informasi yang
Anda peroleh.
3. Gangguan apa saja yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan? Apa
penyebab terjadinya gangguan-gangguan tersebut? Bagaimana cara
pencegahan gangguan-gangguan tersebut?
4. Buatlah resume tertulis hasil dari tugas ini dan kumpulkan kepada Bapak
atau Ibu Guru. Terapkan sikap jujur dan tanggung jawab dalam mengerja-
kan tugas ini.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui gangguan-gangguan


yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia. Sistem pencernaan dapat
terserang beberapa jenis penyakit yaitu gastritis, tukak lambung (ulkus),
apendisitis, diare, konstipasi, xerostomia, parotitis, dan hemoroid. Untuk
mengetahui penyebab dan gejala-gejala penyakit tersebut, bukalah alamat-
alamat website http://goo.gl/LZQZds; http://goo.gl/Dffk6x; dan http://goo.gl/5ewN1p.
Saluran pencernaan dapat terserang berbagai kelainan dan penyakit. Oleh
karena itu, saluran pencernaan perlu dirawat dengan baik. Beberapa tips
merawat saluran pencernaan seperti berikut.
1) Mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun sebelum makan.
2) Mengonsumsi makanan yang higienis untuk meminimalisasi gangguan
pada sistem pencernaan.
3) Menerapkan pola makan yang teratur dengan pemenuhan gizi yang
cukup dan seimbang.
4) Makan dalam keadaan santai atau tidak terburu-buru.
5) Memperhatikan cara menelan makanan, tidak boleh asal menelan.
6) Menjauhi kegiatan mental dan berpikir berat setelah makan.
7) Mengonsumsi makanan yang mengandung serat setiap hari, misalnya
sayuran dan buah-buahan serta menghindari makanan yang meng-
akibatkan sembelit.
8) Menghindari kebiasaan menahan buang air besar karena dapat
mengakibatkan sembelit.
2. Sistem Pencernaan Hewan Memamah Biak (Ruminansia)
Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti sapi, domba, dan kerbau
disebut hewan memamah biak atau ruminansia. Sistem pencernaan hewan-hewan
ini lebih kompleks. Makanan hewan ini mengandung banyak selulosa yang sulit dicerna
oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaan ruminansia berbeda dengan
hewan lainnya. Saluran pencernaan ruminansia terdiri atas mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Apa perbedaan sistem pencernaan
ruminansia dengan manusia? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahuinya.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


142
Membandingkan Organ Pencernaan Makanan pada
Manusia dengan Hewan Ruminansia
1. Perhatikan gambar berikut!

6 4
1 1
3

2
5
4
2 5 3
(a) (b)
Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 6.9 (a) Organ pencernaan manusia; (b) Organ pencernaan ruminansia
2. Amati saluran pencernaan pada manusia dan ruminansia tersebut
dengan cermat dan teliti.
3. Carilah tambahan informasi dari berbagai literatur mengenai organ-
organ pencernaan ruminansia terutama tentang struktur gigi dan
lambung.
4. Diskusikan dengan kelompok Anda mengenai permasalahan-
permasalahan berikut.
a. Sebutkan organ-organ yang berperan dalam pencernaan manusia!
Bagaimana mekanisme pencernaan manusia? Jelaskan!
b. Sebutkan organ-organ yang berperan dalam pencernaan ruminansia!
Bagaimana mekanisme pencernaan ruminansia? Jelaskan!
c. Bandingkan organ-organ pencernaan manusia dengan organ-
organ pencernaan ruminansia! Apakah ada perbedaan? Jika ada
tuliskan perbedaan tersebut!
Lakukan diskusi dengan sopan dan santun ketika berpendapat atau
berargumentasi. Terapkan sikap proaktif dan terbuka ketika berdiskusi
dengan kelompok Anda.
4. Tulislah hasil diskusi Anda dalam buku tugas, kemudian buatlah laporan
dengan format laporan meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan
diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan laporan kelompok Anda dengan bahasa yang sopan,
santun, dan mudah dimengerti. Terapkan juga sikap jujur dan tanggung
jawab dalam melaksanakan kegiatan ini.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah memahami perbedaan sistem


pencernaan manusia dengan sistem pencernaan ruminansia. Ruminansia tidak
mepunyai gigi seri atas dan gigi taring. Namun, gigi gerahamnya lebih banyak

Biologi Kelas XI
143
dibandingkan gigi manusia karena gigi geraham
digunakan untuk mengunyah makanan yang
mengandung banyak serat. Gigi seri sapi
berfungsi untuk menjepit dan memotong
makanannya yang berupa rumput. Gigi geraham
berfungsi untuk menggilas makanan. Di antara Gigi seri
gigi seri dan gigi geraham terdapat ruang yang Gigi Gigi molar
premolar
disebut diastema. Saat mengunyah makanan,
rahang dapat bergerak ke kiri dan ke kanan Sumber: Biology for You, 2002

sehingga makanan akan tergiling sempurna. Gambar 6.10 Susunan gigi ruminansia
Ruminansia seperti sapi memiliki ke-
Esofagus
rongkongan sangat pendek (5 cm), berdinding
tipis dan lebar serta lebih mampu berdilatasi Retikulum
(membesar). Lambung ruminansia terdiri atas Rumen Omasum
4 bagian, yaitu rumen (perut besar), retikulum Abomasum
(perut jala), omasum (perut kitab), dan aboma- Duodenum
sum (perut masam) yang memiliki ukuran
bervariasi sesuai dengan umur dan makanan Sumber: Biology for You, 2002
alamiahnya. Lambung sapi sangat besar, Gambar 6.11 Bagian-bagian lambung
diperkirakan sekitar 3/4 dari isi rongga perut. ruminansia
Lambung mempunyai peranan penting untuk
menyimpan makanan sementara yang akan
dikunyah kembali. Pada lambung juga terjadi
proses pembusukan dan peragian (fermentasi).
Selain itu, usus halus pada sapi sangat panjang Anda dapat memahami lebih
bisa mencapai 40 meter. Kondisi ini dipengaruhi jelas tentang sistem pencernaan
makanan pada ruminansia me-
oleh makanannya yang mengandung banyak lalui http://goo.gl/BEisfC. Anda juga
serat (selulosa). Bagaimana proses pencernaan dapat mengakses video melalui
makanan yang berlangsung dalam saluran alamat http://youtu.be/n43UE-
pencernaan hewan ruminansia? Anda dapat jRzKw.
mempelajarinya dengan membuka alamat website Unduh dan catatlah hal-hal
penting yang ada dalam alamat
pada Tautan. tersebut sehingga dapat me-
nambah pengetahuan Anda.

Apendisitis merupakan salah satu gangguan yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan manusia. Gangguan tersebut terjadi karena adanya peradangan atau
infeksi pada umbai cacing (apendiks). Sebagian besar orang yang mengalami
apendisitis memerlukan laparotomi dengan pemotongan umbai cacing yang
terienfeksi. Berdasarkan beberapa literatur, umbai cacing sangat berperan dalam
sistem imunitas tubuh. Berdasarkan peranannya tersebut, apa yang akan terjadi jika
umbai cacing dipotong? Apa yang akan terjadi jika umbai cacing yang telah terinfeksi
tidak dipotong? Jelaskan pendapat Anda! Apa tindakan Anda untuk mencegah
penyakit apendisitis?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


144
1. Manusia memiliki tiga jenis gigi sesuai dengan fungsinya. Tuliskan tiga macam
gigi tersebut beserta fungsinya!
2. Apa yang dimaksud dengan gerak peristaltik? Bagaimana dapat terjadi gerak
tersebut di kerongkongan? Jelaskan!
3. Jelaskan proses pencernaan yang berlangsung pada duodenum!
4. Jelaskan tiga penyakit pencernaan yang dapat menyerang mulut!
5. Jelaskan perbedaan anatomi lambung pada manusia dengan hewan memamah
biak (ruminansia)!

Proses pencernaan pada manusia melibatkan organ-organ dan kelenjar-kelenjar


pencernaan. Satu-kesatuan antara proses pencernaan, organ pencernaan, dan kelenjar
pencernaan akan membentuk sistem pencernaan. Setiap organ pencernaan dan
kelenjar pencernaan disusun oleh beberapa jenis jaringan. Jaringan yang menyusun
organ dan kelenjar pencernaan mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Berdasarkan
informasi tersebut, coba buatlah skema sistem pencernaan manusia. Selanjutnya, dari
skema tersebut buatlah poster mengenai sistem pencernaan pada manusia lengkap
dengan jenis-jenis jaringan penyusunnya. Selain itu, tuliskan secara singkat fungsi
dari jaringan-jaringan tersebut. Carilah informasi dan gambar-gambar untuk
mendukung tugas proyek ini. Kerjakan tugas proyek ini dengan penuh tanggung
jawab dan responsif. Kumpulkan hasil tugas proyek ini kepada Bapak atau Ibu Guru
Anda tepat waktu.

1. Makanan sehat adalah makanan yang higienis dan mengandung zat gizi
seimbang. Makanan sehat mengandung berbagai zat yang diperlukan tubuh,
seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air, serat, dan mineral.
2. Proses pencernaan makanan pada manusia meliputi dua proses, yaitu pencernaan
mekanis dan pencernaan kimiawi.
3. Pencernaan mekanik adalah pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi
bentuk halus dengan bantuan gerakan organ-organ pencernaan. Adapun
pencernaan kimiawi adalah pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi
molekul yang kecil.

Biologi Kelas XI
145
4. Organ-organ pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan anus. Adapun, kelenjar pencernaan terdapat di mulut,
lambung, usus halus, pankreas, dan hati.
5. Gangguan yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia antara lain
gastritis, ulkus, apendisitis, diare, konstipasi, xerostomia, parotitis, dan hemoroid.
6. Lambung ruminansia terdiri atas empat bagian, yaitu rumen (perut besar),
retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam).

A. Pilihlah jawaban yang tepat! b. Bahan makanan K mengandung


protein, glukosa, dan lemak.
1. Perhatikan beberapa fungsi zat c. Bahan makanan K mengandung
makanan berikut! glukosa, protein, dan lemak.
1) Menyeimbangkan cairan dalam d. Bahan makanan L mengandung
tubuh. glukosa, protein, dan lemak.
2) Menjaga keseimbangan asam dan e. Bahan makanan M mengandung
basa. glukosa, amilum, dan protein.
3) Berperan sebagai sistem buffer. 3. Suatu bahan makanan menunjukkan
4) Membantu proses penyerapan reaksi negatif saat diuji dengan Biuret
kalsium. serta menunjukkan reaksi positif saat
5) Memacu berbagai reaksi kimia dan diuji dengan Benedict dan Lugol. Jika
biologis. bahan makanan tersebut dijadikan
Fungsi protein bagi tubuh ditunjukkan sebagai satu-satunya sumber makanan,
oleh nomor . . . . dapat mengakibatkan penyakit . . . .
a. 1), 2), dan 4) a. kwashiorkor d. gastritis
b. 1), 2), dan 5) b. apendisitis e. diare
c. 1), 3), dan 4) c. konstipasi
d. 1), 3), dan 5)
e. 1), 4), dan 5) 4. Perhatikan organ-organ pencernaan
berikut!
2. Perhatikan data hasil uji makanan 1) Mulut 4) Pankreas
berikut! 2) Kerongkongan 5) Usus halus
Bahan Fehling Kertas 3) Usus besar 6) Hati
Lugol Biuret
Makanan A+B Koran Alat-alat pecernaan manusia terdiri atas
K Biru muda Hitam Ungu Bernoda saluran pencernaan dan kelenjar
L Merah Kuning Ungu Bernoda
bata
pencernaan. Organ pencernaan yang
M Merah Biru tua Biru Tak berfungsi sebagai saluran pencernaan
bata muda bernoda ditunjukkan oleh nomor . . . .
Kesimpulan yang dapat diambil a. 1), 2), 3), dan 4)
berdasarkan data di atas adalah . . . b. 1), 2), 3), dan 5)
a. Bahan makanan M mengandung c. 1), 2), 4), dan 5)
protein, amilum, dan lemak. d. 2), 3), 4), dan 6)
e. 2), 3), 4), dan 6)

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


146
5. Perhatikan gambar d. penggumpalan kasein dalam susu
anatomi usus halus X oleh enzim renin
di samping! e. pepton dipecah menjadi asam
Bagian yang di- amino oleh enzim erepsin
tunjuk oleh huruf X
8. Protein yang terkandung dalam daging
berfungsi meng-
dicerna secara kimiawi dalam lambung
angkut zat makanan
dan usus halus. Enzim-enzim yang
yang berupa . . . .
berperan pada proses pencernaan
a. gliserol, glukosa, dan asam amino
protein tersebut adalah . . . .
b. asam lemak, asam amino, dan
glukosa Lambung Usus Halus
c. glukosa, asam lemak, dan vitamin a. Pepsin Tripsin
yang larut dalam air b. HCl dan lipase Tripsin
d. asam amino, vitamin yang larut c. Sukrase Maltase
d. Peptidase Pepsin
dalam lemak, dan glukosa e. HCl dan pepsin Lipase
e. asam lemak, gliserol, dan vitamin
yang larut dalam lemak 9. Kebiasaan makan yang tidak teratur,
jenis makanan tertentu, obat-obatan, dan
6. Perhatikan pernyataan-pernyataan
stres dapat menyebabkan penyakit mag.
berikut!
Gejala mag ditunjukkan dengan rasa
1) Membasahi makanan.
sakit atau perih dalam lambung.
2) Membunuh mikroorganisme.
Gangguan ini terjadi karena . . . .
3) Mencegah mulut dari kekeringan.
a. ujung-ujung saraf di dinding
4) Bertindak sebagai buffer (pe-
lambung tidak terkontrol
nyangga pH).
b. sekresi asam lambung tidak normal
5) Terdapat enzim ptialin yang ber-
dan luka pada dinding lambung
fungsi mengubah amilum menjadi
c. kontraksi otot lambung terlalu lama
maltosa.
sehingga menimbulkan kejang
Pernyataan-pernyataan di atas me- d. sekresi asam lambung menurun
rupakan fungsi dari . . . . dan enzim diproduksi secara ber-
a. lidah lebihan
b. kelenjar ludah e. pembuluh darah pada submukosa
c. air liur (saliva) lambung tertekan oleh kontraksi
d. kerongkongan otot yang berlebihan
e. kelenjar mukosa
10. Perhatikan sistem 3
7. Perhatikan gambar di pencernaan hewan 5
1
samping! memamah biak di
Proses pencernaan samping!
kimiawi yang ber- Bagian yang ber-
Y
langsung pada organ fungsi untuk me-
yang ditunjuk oleh nyerap sari-sari 4 2
huruf Y yaitu . . . . makanan ditunjuk-
a. amilum diubah menjadi glukosa kan oleh nomor . . . .
oleh enzim ptialin a. 1 d. 4
b. enzim pepsinogen diaktifkan b. 2 e. 5
menjadi enzim pepsin c. 3
c. protein dipecah menjadi pepton
oleh enzim pepsin

Biologi Kelas XI
147
Berdasarkan gambar, bagaimana proses
B. Kerjakan soal-soal berikut!
pencernaan yang terjadi di dalam
1. Protein tidak dapat disimpan dalam lambung ruminansia?
tubuh. Bagaimana jika dalam tubuh 7. Akhir-akhir ini, banyak orang yang
terjadi kelebihan protein? melakukan sedot lemak untuk
2. Mengapa lemak perlu diemulsikan mengurangi lemak yang berlebih dalam
terlebih dahulu sebelum dicerna secara tubuh. Sedot lemak merupakan cara
kimiawi oleh enzim? yang paling instan untuk mengurangi
3. Bagaimana proses berlangsungnya lemak. Menurut pendapat Anda, apakah
pencernaan secara mekanis dan kimiawi sedot lemak baik untuk kesehatan?
yang terjadi di lambung? Setujukah Anda dengan adanya sedot
4. Usus halus terdiri atas tiga bagian yaitu lemak? Coba Anda perkirakan dampak
duodenum, jejunum, dan ileum. Apa atau efek samping dengan adanya sedot
fungsi ileum? Jelaskan struktur ileum lemak tersebut!
sehingga sesuai untuk menjalankan 8. Mengapa makanan berserat dapat men-
fungsinya tersebut! cegah konstipasi?
5. Vitamin diperlukan oleh tubuh dalam 9. Kebanyakan orang yang mengalami
jumlah sedikit. Meskipun diperlukan obesitas akan melakukan usaha apa
dalam jumlah sedikit, kebutuhan pun untuk menurunkan berat badan-
vitamin harus tetap terpenuhi. Salah nya. Salah satu usaha yang dapat
satu vitamin yang harus terpenuhi dilakukan yaitu operasi pemotongan
yaitu vitamin A. Bagaimana jika dalam lambung. Menurut Anda, apakah
tubuh kekurangan asupan vitamin A? menurunkan berat badan dengan cara
6. Sistem pencernaan ruminansia berbeda pemotongan lambung sudah benar?
dengan hewan lainnya. Lambung 10. Kelenjar yang terdapat di daerah
ruminansia terbagi menjadi empat fundus lambung menghasilkan getah
bagian seperti yang digambarkan pada lambung. Getah lambung mengandung
gambar berikut. berbagai jenis zat, salah satunya adalah
HCl atau asam lambung. Jelaskan
2 fungsi asam lambung dalam proses
pencernaan!
3
4
1

Anda telah mempelajari cara menghitung BMI. Berdasarkan nilai BMI Anda,
apakah berat tubuh Anda termasuk ideal? Jika berat tubuh Anda belum tergolong
ideal, jangan rendah diri. Sebaliknya, jika berat tubuh Anda sudah ideal, jangan tinggi
hati. Setiap manusia diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan. Semua manusia
sama di mata Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, Tuhan juga menganugerahkan pola
pikir ilmiah untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan manusia. Pengetahuan
mengenai pola makan yang sehat dapat Anda gunakan untuk mengatasi permasalahan
mengenai berat badan. Menerapkan pola makan yang sehat merupakan salah satu
wujud rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan


148
A. Pilihlah jawaban yang tepat! 3. Gambar berikut menunjukkan struktur
sel tumbuhan sebelum dan sesudah
1. Perhatikan gambar struktur sel dimasukkan ke dalam larutan Z.
tumbuhan berikut!

3
Sebelum dimasukkan ke dalam larutan Z
4
2
5

Sesudah dimasukkan ke dalam larutan Z


1
Apakah larutan Z tersebut dan proses
Organel sel yang berfungsi sebagai yang terjadi pada sel tumbuhan?
tempat berlangsungnya reaksi terang Larutan Z Proses
dan reaksi gelap dalam proses foto-
sintesis ditunjukkan oleh nomor . . . . a. Sukrosa 20% Plasmolisis
b. Glukosa 1% Osmosis
a. 1 d. 4 c. Glukosa 10% Deplasmolisis
b. 2 e. 5 d. Sodium klorida 15% Hemolisis
c. 3 e. Air Osmosis

2. Gambar berikut menunjukkan per-


cobaan untuk mengetahui pergerakan 4. Perhatikan pernyataan-pernyataan
molekul melalui pipa usus. berikut!
1) Batang berfungsi sebagai tempat
Air distilasi tumbuh organ-organ generatif.
Larutan gula
2) Stomata merupakan derivat
endodermis yang berfungsi sebagai
Pipa usus
lubang pertukaran gas pada daun.
3) Jaringan palisade pada daun
Awal percobaan Akhir percobaan
berfungsi sebagai tempat ber-
langsung fotosintesis.
Proses apakah yang terjadi pada per-
4) Pada akar Dicotyledoneae, floem
cobaan tersebut?
terletak di tengah, bentuk seperti
a. Osmosis
bintang, dan berperan dalam
b. Difusi
transportasi hasil fotosintesis.
c. Eksositosis
d. Endositosis
e. Difusi terbantu

Biologi Kelas XI
149
Pernyataan yang benar ditunjukkan Bagian akar yang ditunjuk oleh huruf X
oleh nomor . . . . berfungsi . . . .
a. 1) dan 2) d. 2) dan 4) a. membentuk cabang akar
b. 1) dan 3) e. 3) dan 4) b. mengangkut hasil fotosintesis
c. 2) dan 3) c. mengangkut garam dan mineral
d. membentuk hormon pertumbuhan
5. Gambar berikut memperlihatkan tiga
e. membentuk felem dan feloderma
macam jaringan.
8. Perhatikan beberapa organ berikut!
1) Alveolus paru-paru
2) Esofagus
3) Ureter
P Q R
4) Usus
5) Rongga mulut
Manakah dari jawaban berikut yang 6) Saluran rahim
merupakan pernyataan yang paling 7) Pembuluh darah
benar tentang P, Q, dan R? 8) Kelenjar keringat
P Q R Jaringan epitel kompleks terdapat pada
organ nomor . . . .
a. Jaringan otot Jaringan saraf Jaringan epitel
a. 1), 2), 5), dan 7)
b. Jaringan saraf Jaringan otot Jaringan epitel
b. 1), 3), 4), dan 7)
c. Jaringan peng- Jaringan epitel Jaringan otot
ikat c. 2), 3), 5), dan 8)
d. Jaringan epitel Jaringan peng- Jaringan saraf d. 2), 3), 6), dan 8)
ikat e. 2), 4), 5), dan 6)
e. Jaringan saraf Jaringan epitel Jaringan otot
9. Perhatikan pengujian golongan darah
6. Salah satu ciri tulang rawan pada anak- berikut!
anak yang membedakan dengan tulang Serum Serum
rawan pada orang dewasa adalah . . . . anti-A anti-B
a. tidak mempunyai lakuna
b. berasal dari perikondrium
c. kondroblas bersifat tidak aktif
d. mengandung lebih banyak kondro- Sampel darah
blas
Hasil pengujian golongan darah ter-
e. mempunyai matriks teritorial dan
sebut menunjukkan bahwa darah . . . .
interteritorial
a. mengandung aglutinogen A dan
7. Perhatikan gambar penampang me- aglutinin α
lintang akar Dicotyledoneae di bawah b. mengandung aglutinogen B dan
ini! aglutinin α
c. mengandung aglutinogen A dan B
serta aglutinin α dan β
X
d. mengandung aglutinogen A dan B
serta tidak mengandung aglutinin
α dan β
e. tidak mengandung aglutinogen A
dan B serta mengandung aglutinin
α dan β

Ulangan Akhir Semester 1


150
10. Hemoglobin yang terdapat dalam sel Bahan makanan yang hanya me-
darah merah akan berikatan dengan ngandung protein adalah . . . .
oksigen membentuk oksihemoglobin. a. A d. D
Ikatan antara hemoglobin dan oksigen b. B e. E
ini menguntungkan bagi kita karena c. C
....
13. Tidak semua zat-zat yang terdapat
a. senyawa oksihemoglobin dapat
dalam bahan makanan akan mengalami
terurai dengan mudah sehingga
pencernaan. Zat berikut apabila ter-
oksigen dapat berdifusi ke sel-sel
dapat dalam bahan makanan tidak akan
tubuh
mengalami pencernaan adalah . . . .
b. oksihemoglobin merupakan
a. lemak
komponen yang stabil
b. protein
c. membuktikan bahwa oksigen tidak
c. vitamin
dibuang
d. amilum
d. membuktikan bahwa darah
e. karbohidrat
mengandung oksigen
e. sel-sel tubuh memerlukan oksigen 14. Seorang siswa mencampurkan suatu
untuk melakukan respirasi makanan dengan iodin dan hasilnya
menunjukkan reaksi warna biru
11. Perhatikan beberapa fungsi suatu unsur
kehitaman. Berdasarkan percobaan
mineral berikut!
tersebut, dapat disimpulkan bahwa
1) Memacu metabolisme.
makanan tersebut mengandung . . . .
2) Kontraksi otot.
a. gula
3) Mengatur keseimbangan asam dan
b. lemak
basa dalam darah.
c. protein
4) Pembentukan matriks tulang dan
d. amilum
gigi.
e. asam amino
Unsur mineral yang mempunyai fungsi
seperti tersebut di atas dapat ditemukan 15. Berdasarkan hasil pemeriksaan di
pada kelompok bahan makanan . . . . laboratorium, pada feses Didi ditemu-
a. buah pisang dan ikan laut kan zat lemak. Hal tersebut terjadi
b. susu, kuning telur, dan daging karena adanya gangguan sistem
c. buah-buahan dan sayur-sayuran pencernaan pada organ . . . .
d. sayuran hijau dan garam ber- a. hati
yodium b. rektum
e. wortel, biji-bijian, dan kacang- c. lambung
kacangan d. usus besar
e. kerongkongan
12. Seorang siswa melakukan percobaan uji
makanan. Hasil dari percobaan sebagai
berikut. B. Kerjakan soal-soal berikut!
Larutan Reagen
Bahan 1. Pada perkembangan lebih lanjut,
Makanan Biuret Lugol Benedict jaringan epidermis pada tumbuhan
A biru biru kehitaman biru akan digantikan oleh jaringan gabus.
B biru biru merah bata Bagaimana proses penggantian ter-
C ungu bening biru
D ungu kuning merah bata
sebut? Bagaimana pertumbuhan dan
E ungu biru kehitaman biru perkembangan selanjutnya dari jaring-
an gabus tersebut?

Biologi Kelas XI
151
2. Mengapa sebelum berolahraga kita a. Mengapa bagian tubuh yang
dianjurkan melakukan pemanasan dan terbentur tersebut berwarna biru?
setelah olahraga melakukan pendingin- Jelaskan!
an? Jelaskan! b. Mengapa memar tersebut akan
sembuh setelah beberapa hari?
3. Perhatikan gambar penampang jantung
Jelaskan!
berikut!
5. Perhatikan gambar percobaan tentang
osmosis berikut!
X = glukosa
X
Y

a. Apakah nama bagian yang berlabel Y = air


X dan Y itu?
b. Apakah fungsi bagian yang
Umbi kentang
berlabel X?
c. Apa yang akan terjadi apabila Jika umbi kentang tersebut direndam
bagian yang berlabel Y tidak selama dua hari, bagaimanakah
berfungsi? keadaan permukaan larutan dalam per-
cobaan tersebut?
4. Beberapa hari yang lalu lutut Rizky
terkena benturan. Akibatnya, pada
bagian yang terbentur tersebut berwarna
biru (memar). Setelah beberapa hari,
warna biru (memar) tersebut meng-
hilang.

Ulangan Akhir Semester 1


152
Sistem Pernapasan

Mempelajari

Sistem Pernapasan Sistem Pernapasan Kelainan-Kelainan


pada Manusia pada Hewan pada Sistem
Pernapasan
Meliputi
Meliputi
Diperlukan
Alat-Alat Sistem Sistem
Pernapasan Pernapasan Pernapasan Pola Hidup
Manusia pada pada Sehat
Serangga Burung
Volume
Udara Mencakup Mencakup
Pernapasan Mekanisme
Alat
Pernapasan Pernapasan
Faktor-Faktor pada Saat
yang Terbang
Memengaruhi Mekanisme
Volume Pernapasan
Pernapasan Mekanisme
Pernapasan
Mekanisme pada Saat
Pernapasan Tidak Terbang
Manusia

Biologi Kelas XI
153
Sumber: http://goo.gl/dblP3B

Ventilator merupakan alat yang berfungsi untuk memberikan bantuan napas kepada
seseorang yang mengalami gagal napas. Tujuan pemasangan ventilator yaitu memberikan
kekuatan mekanis pada sistem pernapasan untuk mempertahankan oksigenasi dan
mengurangi kerja otot jantung dengan cara mengurangi kerja napas. Seperti halnya proses
bernapas pada orang normal, penggunaan ventilator memfasilitasi mekanisme inspirasi
dan ekspirasi. Pada prinsipnya, ventilator dapat mengembuskan gas (oksigen) ke dalam
paru-paru pasien. Ventilator dapat menggantikan kerja otot pernapasan sepenuhnya atau
hanya membantu kerja otot pernapasan sehingga kerja otot pernapasan menjadi lebih kuat.
Dengan demikian, seseorang yang sedang mengalami gangguan pernapasan dapat bernapas
secara normal untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuhnya. Bagaimana mekanisme
pernapasan pada manusia? Alat-alat apa saja yang terlibat untuk memasukkan oksigen ke
dalam tubuh?

1. Alat-alat pernapasan pada manusia • Paru-paru


2. Mekanisme pernapasan • Kapasitas paru-paru
3. Volume udara pernapasan dan faktor-faktor yang • Pundi-pundi udara
memengaruhinya • Inspirasi
4. Sistem pernapasan pada hewan meliputi serangga dan • Ekspirasi
burung • Pernapasan internal
5. Kelainan-kelainan pada sistem pernapasan manusia • Pernapasan eksternal
• Oksigen
• Karbon dioksida

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


154
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas. Makhluk hidup perlu bernapas untuk
memenuhi kebutuhan oksigen. Oksigen tersebut digunakan dalam perombakan zat-zat
makanan sehingga menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan akan digunakan untuk
melakukan proses metabolisme tubuh dan melakukan berbagai aktivitas.
Dalam bab ini akan dipelajari mengenai alat-alat pada sistem pernapasan manusia,
mekanisme pernapasan manusia, volume udara pernapasan, dan kelainan-kelainan pada
sistem pernapasan manusia. Selain itu, Anda juga akan mempelajari sistem pernapasan
pada serangga dan sistem pernapasan pada burung.

A. Sistem Pernapasan pada Manusia


Proses pengambilan oksigen dan pembebasan karbon dioksida dikenal sebagai
respirasi atau pernapasan (Soewolo, 2000). Sistem pernapasan pada manusia dapat
berlangsung dengan baik karena dalam tubuh manusia terdapat alat-alat yang berfungsi
untuk bernapas. Anda dapat melakukan kegiatan berikut untuk memahami alat-alat
yang menyusun sistem pernapasan manusia.

Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Alat-Alat Pernapasan Manusia


1. Amati dengan teliti dan cermat torso sistem pernapasan manusia yang telah
disediakan oleh Bapak atau Ibu Guru Anda.
2. Identifikasilah alat-alat yang menyusun sistem pernapasan manusia.
3. Gambarlah secara skematis alat-alat yang menyusun sistem pernapasan
manusia.
4. Berdasarkan hasil pengamatan Anda, diskusikan dengan kelompok Anda
secara santun dan cinta damai serta sampaikan pendapat Anda secara kritis
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Apakah terdapat perbedaan antara alat-alat penyusun sistem
pernapasan dengan alat-alat penyusun sistem pencernaan? Jelaskan!
b. Sebutkan alat-alat penyusun sistem pernapasan manusia! Jelaskan
fungsi tiap-tiap alat tersebut!
c. Bagaimana struktur jaringan yang menyusun alat-alat sistem
pernapasan manusia?
3. Buatlah laporan hasil kegiatan yang meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan
dan diskusi, serta kesimpulan.
4. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Anda telah mengetahui alat-alat yang menyusun sistem pernapasan manusia. Untuk
memperdalam pengetahuan Anda, sekarang simaklah uraian berikut.
1. Alat-Alat Pernapasan
Sistem pernapasan pada manusia tersusun dari alat-alat pernapasan. Jalur
pernapasan pada manusia yaitu rongga hidung → faring → trakea → bronkus →
bronkiolus → alveolus → sel-sel tubuh. Perhatikan Gambar 7.1.

Biologi Kelas XI
155
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Rongga hidung selalu lembap
karena adanya selaput lendir. Di Rongga hidung
dalam rongga hidung juga terdapat Epiglotis
rambut-rambut pendek dan halus. Paru-paru
Selaput lendir dan rambut-rambut kanan
Trakea
halus tersebut berfungsi menyaring
debu dan kotoran yang masuk
Bronkus
bersama udara, melekatkan kotoran
Bronkiolus
tersebut pada rambut hidung,
mengatur suhu udara pernapasan, Alveolus
dan mengenali adanya bau.
b. Tekak (Faring) Membran
Diafragma pleura luar
Udara dari rongga hidung
masuk ke faring. Faring merupakan Sumber: Tubuh Manusia (Hamparan Dunia Ilmu Time-Life)
persimpangan antara rongga hidung Gambar 7.1 Organ pernapasan pada manusia
ke tenggorokan (saluran pernapasan)
dengan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang
faring terdapat laring (pangkal tenggorokan). Pada laring terdapat pita suara dan
epiglotis atau katup tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi
laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya, pada saat
bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring, kemudian
menuju tenggorokan.
c. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Trakea
bercabang dua dan di dalam paru-paru membentuk bronkus. Dinding tenggorokan
terdiri atas tiga lapisan berikut.
1) Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
2) Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun
atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C.
3) Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitel silindris selapis bersilia yang
menghasilkan banyak lendir.
d. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang berjumlah sepasang. Satu
cabang menuju paru-paru kanan dan cabang yang lain menuju paru-paru kiri.
Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi
tiga bronkiolus, sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
e. Bronkiolus
Bronkiolus akan bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil,
dan dinding yang semakin tipis. Bronkiolus tidak tersusun dari tulang rawan.
Lapisan terdalam bronkiolus tersusun dari jaringan epitel silindris bersilia.
f. Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan. Alveolus berupa
kantong kecil mirip anggur yang berjumlah sangat banyak. Pada alveolus terjadi
pertukaran oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2).

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


156
g. Paru-Paru (Pulmo)
Alveolus di dalam paru-paru. Jadi, paru-paru merupakan alat pernapasan
utama pada manusia. Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas.
Paru-paru manusia berjumlah sepasang di kanan dan kiri. Paru-paru
dibungkus oleh selaput tipis rangkap dua yang disebut pleura. Kedua lapisan
tersebut dibatasi oleh cairan pleura. Cairan pleura berfungsi mencegah
terjadinya gesekan antara paru-paru dengan tulang rusuk saat bernapas. Apa
yang akan terjadi apabila paru-paru tidak dilengkapi dengan pleura? Dapatkan
Anda menjelaskannya?
Udara yang dihirup dan diembuskan
Trakea
Vena kava atas Paru-paru kiri
Arteri paru-paru
Aorta AlveolusDinding alveolus
Vena paru-paru
Paru-paru
kanan Arteri
paru- Jaringan
paru O2 kapiler
darah
CO2

Vena kava Jantung


bawah
Vena paru-
paru

Sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time-Life (Tubuh Manusia), 1996

Gambar 7.2 Paru-paru (pulmo)

2. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan pada manusia merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan
udara pernapasan. Pengambilan udara pernapasan disebut inspirasi, sedangkan
pengeluaran udara pernapasan disebut ekspirasi. Pada saat inspirasi terjadi proses
pengambilan oksigen (O2) dan pada saat ekspirasi terjadi proses pelepasan karbon
dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Untuk membuktikan bahwa udara yang
diembuskan mengandung CO2 dan H2O, lakukan kegiatan berikut.

Menguji Kandungan Udara Pernapasan


A. Pendahuluan kan sikap mau bekerja sama dan
Ada dua tahap mekanisme bertanggung jawab sehingga kegiatan
pernapasan manusia, yaitu inspirasi ini terlaksana dengan baik. Selain itu,
dan ekspirasi. Pada saat inspirasi untuk memperoleh data pengamatan
terjadi proses pengambilan oksigen. yang baik diperlukan sikap teliti, tekun,
Sementara itu, pada saat ekspirasi dan jujur.
terjadi proses pelepasan karbon Kegiatan ini menggunakan
dioksida dan uap air. beberapa larutan kimia sehingga
Kegiatan ini dilakukan secara diperlukan kehati-hatian dalam
berkelompok. Oleh karena itu, diperlu- menggunakan larutan kimia tersebut.

Biologi Kelas XI
157
Larutan kimia sebaiknya digunakan 6.
Embuskan udara pernapasan
sesuai kebutuhan. Larutan kimia yang melalui mulut ke arah cermin
tersisa tidak boleh dicampurkan dengan mengatakan ”hah”.
dengan larutan kimia dalam botol 7. Amatilah peristiwa yang terjadi
persediaan. Saat melakukan kegiatan pada permukaan cermin setelah
ini, perlu digunakan perlengkapan Anda mengembuskan udara ke
kerja di laboratorium meliputi jas permukaan cermin tersebut.
praktikum dan sarung tangan. 8. Sajikan data yang Anda dapat-
B. Apa yang Diperlukan? kan dalam bentuk tabel.
1. Gelas ukur D. Pertanyaan dan Diskusi
2. Tabung reaksi 1. Bagaimana keadaan air kapur
3. Pipet tetes dalam tabung reaksi A, B, dan C
4. Sedotan sebelum dan sesudah ditiup?
5. Cermin 2. Apakah yang mengakibatkan
6. Alat tulis terjadinya perubahan pada air
7. Air kapur kapur dalam tabung reaksi A, B, dan
8. Phenolphtalein (PP) C sebelum dan sesudah ditiup?
9. Bromthymol blue (BTB) 3. Jelaskan fungsi air kapur,
C. Apa yang Harus Dilakukan? phenolphtalein (PP), dan
1. Berilah label A, B, dan C pada tiga bromthymol blue (BTB) dalam
tabung reaksi yang berbeda. percobaan ini!
Isilah setiap tabung reaksi 4. Apakah yang terjadi pada
dengan 2 ml air kapur. permukaan cermin setelah Anda
2. Tiuplah air kapur dalam tabung mengembuskan udara pernapas-
reaksi A menggunakan mulut me- an ke permukan cermin tersebut?
lalui sedotan. Amatilah perbedaan Jelaskan jawaban Anda!
air kapur dalam tabung reaksi 5. Setelah melakukan kegiatan ini,
sebelum dan sesudah ditiup. susunlah laporan yang meliputi
3. Tambahkan satu tetes phe- judul percobaan, tujuan per-
nolphtalein (PP) ke dalam tabung cobaan, alat dan bahan, cara
reaksi B. Tiuplah air kapur dalam kerja, hasil pengamatan dan
tabung reaksi tersebut meng- diskusi, serta kesimpulan.
gunakan mulut melalui sedotan. F. Unjuk Kreativitas
Amatilah perbedaan air kapur
Anda telah membuktikan bahwa
dalam tabung reaksi sebelum dan
kandungan udara pernapasan adalah
sesudah ditiup.
CO2 dan H2O. Dalam membuktikan
4. Tambahkan 1 tetes bromthymol
adanya CO2 dalam udara pernapasan,
blue (BTB) ke dalam tabung
Anda menggunakan air kapur. Air
reaksi C. Tiuplah air kapur dalam
kapur sebelum ditiup dalam keadaan
tabung reaksi tersebut meng-
bening. Setelah ditiup, air kapur
gunakan mulut melalui sedotan.
menjadi keruh. Reaksi apakah yang
Amatilah perbedaan air kapur
terjadi dalam air kapur tersebut? Carilah
dalam tabung reaksi sebelum dan
jawabannya dengan membaca berbagai
sesudah ditiup.
literatur. Anda juga dapat mencari
5. Bandingkan perubahan yang
informasi tentang reaksi yang terjadi
terjadi pada tiap-tiap tabung
pada air kapur yang dicampur dengan
reaksi tersebut.
phenolphtalein dan bromthymol blue.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


158
Berdasarkan kegiatan yang telah Anda lakukan, dapat dibuktikan bahwa udara
yang diembuskan mengandung CO2 dan H2O. Pada saat inspirasi terjadi proses
pengambilan oksigen, tetapi mengapa pada saat ekspirasi terjadi pelepasan karbon
dioksida? Bagaimana mekanisme terjadinya perubahan antara gas yang dihirup
dengan gas yang diembuskan? Untuk mengetahuinya, lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Proses Pertukaran Oksigen dan Karbon Dioksida


dari Alveolus ke Kapiler Darah
1. Carilah informasi dengan melakukan kegiatan studi literatur dari berbagai
sumber tentang mekanisme pernapasan manusia.
2. Bacalah dengan cermat informasi tentang proses pertukaran oksigen dan karbon
dioksida dari alveolus ke kapiler darah.
3. Catatlah informasi-informasi penting yang Anda peroleh dari literatur tersebut.
4. Diskusikan dengan kelompok Anda secara santun dan cinta damai untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Ada berapa tahap pernapasan pada manusia?
b. Bagaimana proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dari alveolus
ke kapiler darah dan dari kapiler darah ke jaringan tubuh?
c. Bagaimana reaksi yang terjadi pada pernapasan eksternal dan internal?
d. Berdasarkan jenis otot yang berperan, ada berapa macam mekanisme
pernapasan manusia?
e. Bagaimana pengangkutan oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh
manusia?
5. Tuliskan hasil kegiatan kelompok Anda dalam sebuah laporan dengan format
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan hasil kegiatan kelompok Anda di depan kelas dengan bahasa
yang komunikatif.
7. Kumpulkan laporan kelompok Anda kepada Bapak atau Ibu Guru.

Setelah melakukan kegiatan tersebut Anda


telah mengetahui bahwa pernapasan pada
manusia ada dua tahap yaitu pernapasan luar
(pernapasan eksternal) dan pernapasan dalam Untuk menambah wawasan
(pernapasan internal). Anda tentang mekanisme pernapasan
Baik pada pernapasan luar maupun per- simaklah materi pada alamat
http://youtu.be/o80iLMUVbEQ.
napasan dalam, proses pengangkutan oksigen Informasikan pengetahuan yang
serta karbon dioksida menggunakan prinsip Anda dapat kepada teman-
dasar kimia dan fisika. Oksigen dan karbon teman Anda.
dioksida diangkut dalam kombinasi kimia
dengan hemoglobin. Selain itu, proses pengangkutan gas-gas pernapasan dapat
terjadi karena adanya perbedaan tekanan gas dalam darah. Pernapasan luar
merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) yang terjadi antara udara dengan darah.
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2

Biologi Kelas XI
159
meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah melalui difusi. Selanjutnya,
sejenis protein dalam sel darah merah yang disebut hemoglobin (Hb) mengikat oksigen
dan menjadi oksihemoglobin (HbO2). Reaksinya sebagai berikut.
Hb + O2 → HbO2
Pernapasan dalam merupakan pertukaran gas di dalam jaringan tubuh. Pada
pernapasan dalam, darah masuk ke dalam jaringan tubuh. Oksigen melepaskan
ikatannya dengan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh.
Reaksi kimianya sebagai berikut.
HbO2 → Hb + O2
Proses difusi oksigen terjadi karena tekanan parsial oksigen dalam kapiler darah
lebih tinggi daripada tekanan parsial oksigen dalam sel-sel tubuh. Setelah sampai
dalam jaringan, O2 digunakan untuk respirasi sel, yaitu untuk mengoksidasi zat
makanan (glukosa) sehingga dapat dihasilkan energi, CO2, dan uap air. Energi hasil
respirasi sel berupa ATP. ATP dibentuk melalui tiga tahapan yaitu glikolisis, daur
Krebs, dan sistem transpor elektron. Proses pembentukan ATP sebagai berikut.
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 38 ATP
Semakin banyak oksigen yang
Pernapasan
digunakan oleh sel-sel tubuh, eksternal
semakin banyak karbon dioksida Alveolus
yang terbentuk. Hal tersebut Kapiler darah
mengakibatkan tekanan parsial CO2
dalam sel-sel tubuh lebih tinggi Arteri Vena
pulmonalis pulmonalis
dibandingkan tekanan parsial CO2
dalam kapiler darah. Oleh karena Atrium kanan Atrium kiri
itu, CO2 akan berdifusi dari sel-sel Ventrikel Ventrikel
tubuh ke kapiler darah yang kanan kiri
Jantung
kemudian akan dibawa eritrosit CO2 O2
menuju ke paru-paru. Di dalam
paru-paru, CO2 akan berdifusi dari Vena kava Aorta
inferior
kapiler darah menuju alveolus. Hal
ini terjadi karena tekanan parsial
CO2 di kapiler darah lebih tinggi Pernapasan
Jaringan
daripada tekanan parsial CO2 dalam kapiler
internal
alveolus. Akhirnya, CO 2 di- Sel tubuh
keluarkan dari tubuh melalui Sumber: Dokumen Penerbit

ekspirasi. Perhatikan Gambar 7.3. Gambar 7.3 Pernapasan eksternal dan internal
Berdasarkan jenis otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dibedakan
menjadi dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan Dada
Otot yang berperan aktif dalam pernapasan dada adalah otot antartulang
rusuk (intercostal). Mekanisme pernapasan dada sebagai berikut.
1) Inspirasi
Mekanisme fase inspirasi pada pernapasan dada sebagai berikut.
Otot interkostal eksternal (otot antartulang rusuk luar) berkontraksi → tulang
rusuk terangkat → volume rongga dada membesar → tekanan udara dalam
rongga dada lebih kecil daripada tekanan udara di luar tubuh → udara
masuk ke paru-paru.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


160
2) Ekspirasi
Mekanisme fase ekspirasi pada pernapasan dada sebagai berikut.
Otot interkostal internal (otot antartulang rusuk dalam) berkontraksi →
tulang rusuk turun → volume rongga dada mengecil → tekanan udara
dalam rongga dada lebih besar daripada tekanan udara di luar tubuh →
udara keluar dari paru-paru.
Anda dapat melihat mekanisme pernapasan dada pada Gambar 7.4.
Inspirasi (inhalasi) Ekspirasi (ekshalasi)

Tulang rusuk turun dan


Tulang rusuk
volume rongga dada mengecil
terangkat dan
volume rongga
dada membesar

Otot interkostal
internal berkontraksi
Diafragma
Otot interkostal
Diafragma berelaksasi
eksternal berkontraksi
berkontraksi Otot abdominal berkontraksi
(a) (b)
Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Gambar 7.4 Pernapasan dada meliputi (a) inspirasi dan (b) ekspirasi

b. Pernapasan Perut
Otot yang berperan aktif dalam pernapasan perut adalah otot diafragma
dan otot dinding perut. Mekanisme pernapasan perut sebagai berikut.
1) Inspirasi
Mekanisme fase inspirasi pada pernapasan perut sebagai berikut.
Otot diafragma berkontraksi → diafragma mendatar → volume rongga
dada membesar → tekanan udara dalam rongga dada mengecil → udara
masuk ke paru-paru.
2) Ekspirasi
Mekanisme fase ekspirasi pada pernapasan perut sebagai berikut.
Otot diafragma berelaksasi → diafragma akan cekung ke arah rongga dada
→ volume rongga dada mengecil → tekanan udara dalam rongga dada
meningkat → udara keluar dari paru-paru.
Anda telah mempelajari bahwa dalam mekanisme pernapasan terjadi pertukaran
antara gas CO2 dengan O2 yang berlangsung di dalam alveolus. Alveolus terdapat di
paru-paru. Bagaimana struktur jaringan yang menyusun paru-paru? Lakukan
kegiatan berikut untuk mengetahuinya.

Biologi Kelas XI
161
Mengamati Struktur Jaringan Penyusun Paru-Paru
1. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai
struktur jaringan penyusun paru-paru.
2. Perhatikan gambar struktur jaringan yang menyusun
paru-paru di samping.
3. Identifikasilah struktur jaringan yang menyusun paru-
paru berdasarkan informasi yang Anda peroleh.
4. Catatlah informasi yang Anda dapatkan dengan cermat
dan teliti. Sumber: Dokumen Penerbit

5. Diskusikan dengan teman-teman Anda mengenai Gambar 7.5 Jaringan


pertanyaan-pertanyaan berikut. penyusun paru-paru
a. Apa sajakah jaringan yang menyusun paru-paru?
b. Bagaimanakah struktur alveolus?
c. Apakah kaitan antara struktur jaringan yang menyusun paru-paru
dengan fungsi paru-paru sebagai organ pernapasan?
Saat berdiskusi, jangan lupa menerapkan sikap mau bekerja sama, cinta damai,
dan berani mengemukakan argumentasi dengan sopan.
6. Buatlah laporan hasil kegiatan kelompok Anda dalam format judul, tujuan,
hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
7. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Berdasarkan kegiatan yang Anda lakukan, Anda telah mengetahui struktur


jaringan yang berfungsi melakukan proses pernapasan. Jaringan yang sederhana
dapat melakukan suatu fungsi yang kompleks. Hal tersebut menunjukkan
kompleksitas ciptaan Tuhan. Sudah seharusnya Anda bersyukur kepada Tuhan
atas kompleksitas ciptaan-Nya. Rasa syukur Anda dapat diwujudkan dengan rajin
beribadah dan menjaga kesehatan alat-alat pernapasan sehingga dapat berfungsi
maksimal.
3. Volume Udara Pernapasan
Volume udara pernapasan adalah jumlah udara pernapasan yang keluar masuk
melalui sistem pernapasan. Volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi
beberapa macam sebagai berikut.
a. Volume tidal (tidal volume), yaitu volume udara pernapasan biasa, besarnya
kurang lebih 500 cc atau 500 ml.
b. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau udara komplementer,
yaitu udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal ke dalam paru-
paru setelah melakukan inspirasi biasa, besarnya kurang lebih 1.500 cc atau
1.500 ml. Udara komplementer terjadi apabila diafragma, otot-otot antartulang
rusuk, dan otot-otot inspiratori tambahan berkontraksi secara maksimal.
c. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau udara suplementer,
yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal keluar dari paru-
paru setelah melakukan ekspirasi biasa, besarnya kurang lebih 1.500 cc atau
1.500 ml.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


162
d. Volume sisa atau volume residu (residual volume), yaitu volume udara yang
masih tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi maksimal,
besarnya kurang lebih 1.000 cc atau 1.000 ml. Volume residu tidak dapat diukur
secara langsung dengan spirometer karena volume residu tidak dikeluarkan
dari paru-paru.
e. Kapasitas vital (vital capacity), yaitu volume udara yang dapat dikeluarkan
semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi maksimal, besarnya kurang
lebih 3.500 cc atau 3.500 ml. Kapasitas vital merupakan jumlah dari volume
tidal ditambah volume cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi.
f. Volume total paru-paru (total lung volume), yaitu volume udara yang dapat
ditampung oleh paru-paru semaksimal mungkin, besarnya kurang lebih
4.500 cc atau 4.500 ml. Volume total paru-paru merupakan jumlah dari volume
residu ditambah kapasitas vital.
Volume udara pernapasan setiap orang berbeda-beda. Hal ini disebabkan
volume paru-paru setiap orang juga berbeda-beda. Faktor-faktor apa saja yang
memengaruhi volume udara pernapasan? Untuk mengetahui jawabannya, lakukan
kegiatan berikut.

Menentukan Kapasitas Paru-Paru


A. Pendahuluan 4. Gelas ukur
Udara pernapasan yang dihirup 5. Spidol
akan memenuhi paru-paru. Volume 6. Air
udara dalam paru-paru dapat berubah
C. Apa yang Harus Dilakukan?
sesuai dengan kekuatan inspirasi dan
1. Datalah jenis kelamin dan berat
ekspirasi. Terdapat beberapa macam
badan anggota kelompok Anda.
udara pernapasan yaitu udara
2. Berilah tanda volume pada botol
pernapasan biasa, udara komplemen-
volume 2,5 liter dengan interval
ter, udara suplementer, udara residu,
50 ml. Isilah botol tersebut dengan
kapasitas vital, dan volume total paru-
air hingga penuh. Tutuplah mulut
paru. Volume udara pernapasan dapat
botol dengan telapak tangan, dan
diukur dengan spirometer.
masukkan botol ke dalam
Kegiatan ini dilakukan secara
akuarium berisi air dengan mulut
berkelompok. Oleh karena itu, diperlu-
botol menghadap ke bawah.
kan sikap mau bekerja sama dan
3. Masukkan salah satu ujung slang
bertanggung jawab sehingga kegiatan ini
melalui mulut botol dan ujung
terlaksana dengan baik. Selain itu,
slang satunya ke mulut.
untuk memperoleh data pengamatan
4. Sebelum slang dimasukkan ke
yang baik, diperlukan sikap teliti, tekun,
mulut, tariklah napas secara normal
dan jujur.
(biasa) melalui hidung. Selanjutnya,
B. Apa yang Diperlukan? masukkan slang ke mulut dan
1. Botol volume 2,5 liter embuskan napas melalui mulut
2. Akuarium volume 5 liter secara normal (biasa). Perhatikan
3. Slang plastik volume air dan catat hasilnya.

Biologi Kelas XI
163
5. Tarik napas secara normal (biasa) 3. Faktor-faktor apa saja yang
melalui hidung. Selanjutnya, memengaruhi kapasitas paru-
embuskan napas sekuat-kuatnya paru?
melalui mulut sampai udara 4. Setelah melakukan percobaan ini,
dalam paru-paru habis. Perhati- susunlah laporan yang meliputi
kan volume air dan catat hasilnya. judul percobaan, tujuan per-
6. Tarik napas sekuat-kuatnya cobaan, alat dan bahan, cara kerja,
melalui hidung kemudian hasil pengamatan, dan kesimpul-
masukkan slang ke mulut. an.
Selanjutnya, embuskan napas
F. Unjuk Kreativitas
sekuat-kuatnya melalui mulut
sampai udara dalam paru-paru Percobaan tersebut bertujuan
habis. Perhatikan volume air dan untuk mengetahui kapasitas vital
catatlah hasilnya. paru-paru antara laki-laki dan
7. Sajikan data yang Anda peroleh perempuan. Anda dapat memodifikasi
dalam bentuk tabel. percobaan tersebut dengan mencari
naracoba dengan jenis kelamin sama
D. Pertanyaan dan Diskusi tetapi aktivitas berbeda, misal siswa
1. Apakah terdapat perbedaan laki-laki yang rajin berolahraga
kapasitas vital paru-paru antara dengan siswa laki-laki yang jarang
laki-laki dan perempuan? berolahraga. Lakukan kegiatan yang
Mengapa demikian? sama dan perhatikan hasilnya!
2. Adakah hubungan antara berat
badan dengan rata-rata kapasi-
tas vital paru-paru?

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah


mengetahui beberapa faktor yang memengaruhi
kapasitas vital atau volume udara paru-paru.Volume
udara paru-paru dipengaruhi oleh beberapa faktor Anda dapat menambah
meliputi faktor genetik, aktivitas tubuh, kondisi pengetahuan tetang faktor-faktor
lingkungan, berat badan, usia, dan jenis kelamin. yang memengaruhi volume udara
paru-paru dengan membaca
Frekuensi pernapasan setiap orang juga berbeda- artikel pada alamat http://goo.gl/
beda. Pada umumnya manusia mampu bernapas kAcDy0. Selanjutnya, buatlah
antara 15–18 kali setiap menit. Frekuensi pernapasan rangkuman berdasarkan informasi
manusia dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, yang Anda dapatkan. Rangkuman
tersebut dapat Anda gunakan
suhu tubuh, posisi tubuh, dan kegiatan tubuh. sebagai tambahan bahan belajar.

Perokok pasif merupakan seseorang yang menghirup asap rokok dari orang yang
sedang merokok. Perokok pasif memiliki peluang terserang kanker paru-paru
20–30%. Peluang itu akan semakin besar apabila perokok pasif tinggal bersama perokok
aktif. Dilansir dari dinkes.jogjgaprov.go.id, seorang gadis meninggal karena mengidap
bronchopneumonia. Gadis tersebut merupakan salah satu korban yang meninggal akibat
perokok pasif. Apa tindakan Anda jika ada orang di dekat Anda merokok?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


164
1. Sebutkan urutan jalannya udara dari atmosfer sampai ke jaringan tubuh!
2. Jelaskan tiga fungsi rongga hidung dalam sistem pernapasan!
3. Sebutkan macam-macam volume udara pernapasan pada manusia!
4. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi volume udara pernapasan!
5. Bagaimana mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan perut?

B. Sistem Pernapasan pada Hewan


Hewan melakukan proses bernapas seperti halnya manusia. Semakin kompleks
seekor hewan, maka semakin kompleks juga alat-alat yang menyusun sistem
pernapasannya. Pernapasan pada hewan yang paling sederhana berlangsung secara
difusi melalui permukaan tubuh yang basah, misalnya pada cacing pipih. Sementara
itu, pernapasan yang paling kompleks yaitu pada hewan mammalia. Untuk mengetahui
alat-alat yang menyusun sistem pernapasan pada hewan lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Alat-Alat Pernapasan pada Hewan


1. Carilah berbagai literatur tentang sistem pernapasan pada hewan.
2. Catatlah informasi penting yang Anda temukan.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan teliti.
a. Sebutkan alat-alat pernapasan pada Mollusca, Vermes, Arthropoda,
Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia!
b. Tersusun dari alat-alat apakah sistem pernapasan insekta?
c. Apakah mekanisme pernapasan burung sama dengan pernapasan pada
hewan Vertebrata lainnya? Jelaskan keistimewaan pernapasan pada
burung!
4. Kumpulkan hasil jawaban Anda kepada Bapak atau Ibu Guru.

Nah, Anda telah mengetahui berbagai alat


pernapasan pada berbagai jenis hewan. Simaklah
uraian berikut untuk memahami mekanisme
pernapasan pada serangga dan burung.
Untuk menambah wawasan
1. Pernapasan pada Serangga Anda tentang pernapasan pada
hewan bukalah website pada
Serangga bernapas menggunakan alat yang
alamat berikut.
disebut sistem trakea. Sistem ini terdiri atas 1. http:// goo.gl/FUfLIp
spirakel, pembuluh trakea, dan trakeolus. Udara 2. http://youtu.be/vkvNrpghQMA
keluar masuk melalui spirakel yang terletak Setelah menyimak materi dalam
website tersebut, Anda dapat
berpasangan di setiap segmen tubuh. Oksigen
membuat rangkuman sebagai
yang masuk melalui spirakel kemudian menuju tambahan bahan belajar.
pembuluh trakea. Selanjutnya, pembuluh trakea
bercabang-cabang lagi menjadi cabang halus

Biologi Kelas XI
165
(trakeolus) yang dapat mencapai seluruh jaringan tubuh. Di dalam trakeolus terjadi
pertukaran gas dengan sel-sel tubuh. Oksigen akan berdifusi dari trakeolus ke sel-
sel tubuh. Sementara itu, karbon dioksida akan berdifusi dari sel-sel tubuh ke
trakeolus. Selanjutnya, karbon dioksida menuju trakea dan akan dikeluarkan melalui
spirakel. Perhatikan Gambar 7.6.

Sel-sel tubuh
Kantong
Kantong udara Trakeolus udara
Trakea

Trakea

Spirakel tempat
Dinding tubuh
udara masuk Spirakel
Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell

Gambar 7.6 Sistem trakea pada belalang


Sistem trakea adalah sistem pernapasan sederhana. Pada sistem trakea, sel-sel
tubuh dapat berhubungan langsung dengan udara luar melalui pembuluh udara.
Dengan adanya sistem trakea, maka peredaran darah tidak berfungsi mengedarkan
oksigen ke seluruh tubuh karena fungsi ini dilakukan oleh sistem trakea.
Seperti halnya dengan volume udara pernapasan pada manusia, volume udara
pernapasan pada hewan juga dapat dihitung menggunakan alat yang disebut
respirometer. Alat ini terdiri atas sebuah tabung sebagai tempat menampung
serangga dan sebuah skala untuk mengukur volume respirasi serangga. Untuk lebih
jelasnya, Anda dapat melakukan kegiatan berikut.

Menghitung Volume Udara Pernapasan pada Serangga


A. Pendahuluan Dalam kegiatan ini meng-
Pernapasan pada serangga gunakan alat-alat berbahan dasar
menggunakan sistem trakea. Sistem kaca. Oleh karena itu, Anda harus
ini terdiri atas sistem pembuluh yang berhati-hati pada saat menggunakan
besar dan akan terus bercabang- alat-alat tersebut. Selain itu, kegiatan
cabang menjadi sistem pembuluh ini juga menggunakan hewan.
yang kecil sampai berakhir pada sel- Perlakukanlah hewan tersebut
sel tubuh. Volume udara pernapasan dengan baik selama praktikum
pada serangga dapat diketahui berlangsung. Setelah praktikum
menggunakan respirometer. selesai, lepaskan hewan ke alam
Kegiatan ini dilakukan ber- bebas. Dengan demikian, Anda telah
kelompok. Oleh karena itu, diperlukan menunjukkan sikap peduli lingkungan.
sikap mau bekerja sama dan bertanggung
B. Apa yang Diperlukan?
jawab sehingga kegiatan ini terlaksana
1. Respirometer
dengan baik. Selain itu, untuk memper-
2. Gelas beker (100 ml dan 250 ml)
oleh data pengamatan yang baik,
3. Pipet tetes
diperlukan sikap teliti, tekun, dan jujur.
4. Stopwatch

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


166
5. Kapas 5.Ulangi langkah 4 menggunakan
6. Jangkrik air panas. Selanjutnya, lakukan
7. Larutan eosin langkah 1–3 untuk jangkrik yang
8. Kristal KOH diperlakukan pada suhu panas.
9. Plastisin 6. Catatlah hasil pengamatan Anda
10. Air panas dalam tabel.
11. Air es D. Pertanyaan dan Diskusi
C. Apa yang Harus Dilakukan? 1. Apakah fungsi KOH dan larutan
1. Bungkuslah 3 butir kristal KOH eosin pada percobaan?
dengan kapas dan masukkan ke 2. Mengapa terjadi perbedaan jarak
dalam tabung respirometer. yang ditempuh eosin pada saat
Selanjutnya, masukkan jangkrik jangkrik dalam kondisi normal,
ke dalam tabung respirometer. setelah diperlakukan pada suhu
2. Tutup tabung respirometer dingin, dan setelah diperlakukan
dengan pipa berskala dan pada suhu panas?
tempelkan plastisin di sekitar 3. Apa hubungan antara suhu
sambungan untuk mencegah dengan kebutuhan oksigen untuk
kebocoran udara. respirasi jangkrik?
3. Lakukan penandaan pipa 4. Sebutkan faktor-faktor lain yang
respirometer dengan memasuk- memengaruhi volume udara
kan cairan eosin secukupnya pernapasan pada serangga!
menggunakan pipet pada pipa 5. Setelah melakukan kegiatan ini,
berskala. Usahakan cairan eosin susunlah laporan yang meliputi
menutup ujung pipa berskala. judul percobaan, tujuan
Amati perubahan kedudukan percobaan, alat dan bahan, cara
eosin dalam pipa berskala setiap kerja, hasil pengamatan dan
dua menit selama 10 menit. diskusi, serta kesimpulan.
Catatlah hasil pengamatan Anda E. Unjuk Kreativitas
dalam bentuk tabel. Anda telah mengetahui salah satu
4. Siapkan 100 ml air es dalam gelas faktor yang memengaruhi volume
beker 250 ml. Selanjutnya, udara pernapasan pada serangga.
masukkan gelas beker 100 ml ke Sekarang, buatlah rancangan per-
dalam gelas beker yang berisi air cobaan untuk mengetahui pengaruh
es tersebut. Masukkan jangkrik ke ukuran tubuh terhadap volume
dalam gelas beker 100 ml tersebut udara pernapasan pada serangga.
dan biarkan selama 5 menit. Konsultasikan rancangan yang Anda
Setelah 5 menit, lakukan langkah buat kepada Bapak atau Ibu Guru.
1–3 untuk mengetahui volume Lakukan percobaan sesuai dengan
udara pernapasan jangkrik yang rancangan yang Anda buat. Presentasi-
diperlakukan pada suhu dingin. kan hasil yang Anda dapatkan di
depan kelas.

2. Pernapasan pada Burung


Burung mempunyai sepasang paru-paru yang terletak dalam rongga dada.
Udara masuk melalui dua pasang lubang hidung yang terdapat pada pangkal paruh
sebelah atas dan pada langit-langit rongga mulut. Selanjutnya, udara menuju celah

Biologi Kelas XI
167
tekak yang terdapat pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang
menghubungkan rongga mulut dengan trakea. Setelah melalui trakea, udara masuk
ke dalam paru-paru. Paru-paru burung tidak memiliki alveoli. Sebagai gantinya,
terdapat pembuluh-pembuluh udara yang disebut parabronki.
Selain paru-paru, burung mempunyai empat pasang pundi-pundi udara
(saccus pneumaticus) yang berfungsi membantu pernapasan, terutama pada saat
terbang. Pundi-pundi udara juga membantu mempertahankan suhu badan dan
meringankan tubuh pada saat burung terbang. Mekanisme pernapasan pada burung
sebagai berikut.
a. Pernapasan pada Saat Tidak Terbang
1) Inspirasi
Otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga rongga dada
mengembang. Paru-paru pun ikut mengembang. Akibatnya, udara akan
masuk ke dalam paru-paru. Sebagian udara diteruskan ke pundi-pundi
udara.
2) Ekspirasi
Rongga dada mengecil sehingga tekanan paru-paru lebih besar
daripada tekanan udara luar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru.
Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari pundi-pundi
udara masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh
kapiler paru-paru. Jadi, pengambilan oksigen pada burung dilakukan pada
tahap inspirasi maupun ekspirasi.
b. Pernapasan Saat Terbang
1) Inspirasi
Pada waktu sayap diangkat ke atas, pundi-pundi udara di ketiak
mengembang. Sementara itu, pundi-pundi udara di tulang korakoid terjepit
sehingga oksigen masuk ke paru-paru.
2) Ekspirasi
Pada waktu sayap diturunkan, pundi-pundi udara di ketiak terjepit.
Sementara itu, kantong udara di tulang korakoid mengembang sehingga
udara dikeluarkan dari paru-paru. Semakin tinggi burung terbang, semakin
cepat burung mengepakkan sayapnya. Hal tersebut bertujuan untuk
mendapatkan oksigen yang cukup banyak.

Flu burung merupakan salah satu penyakit yang menyerang saluran pernapasan
burung. Flu burung diakibatkan oleh virus H5N1. Pada awalnya, virus ini berada
dalam saluran pencernaan burung. Selanjutnya, virus ini menyebar ke seluruh sistem
organ burung, termasuk sistem pernapasan. Flu burung dapat menular kepada manusia.
Hasil survei menyatakan bahwa 8 dari 10 orang yang terinfeksi virus H5N1 mengalami
kematian. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati jika Anda memelihara burung atau
unggas di rumah. Bagaimana sikap Anda terhadap kasus penularan flu burung kepada
manusia? Apa tindakan yang Anda lakukan apabila wabah flu burung dekat dengan
tempat tinggal Anda?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


168
1. Jelaskan fungsi alat-alat pernapasan pada serangga!
2. Bagaimana mekanisme pernapasan pada serangga?
3. Apa saja fungsi pundi-pundi udara dalam tubuh burung?
4. Bagaimana mekanisme pernapasan burung pada saat terbang?

C. Kelainan-Kelainan pada Sistem Pernapasan Manusia


Kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem pernapasan manusia dapat
mengakibatkan terganggunya suplai oksigen dalam tubuh. Salah satu penyebab timbulnya
kelainan pada sistem pernapasan yaitu banyaknya zat karsinogenik yang masuk ke dalam
tubuh. Apa sajakah zat-zat karsinogenik yang dapat menimbulkan kelainan pada sistem
pernapasan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, lakukan kegiatan berikut.

Menganalisis Kelainan pada Sistem Pernapasan


Akibat Kebiasaan Merokok
1. Perhatikan reklame-reklame rokok.
2. Analisislah reklame rokok terhadap kesehatan sistem pernapasan.
3. Carilah informasi dari beberapa literatur mengenai bahaya merokok bagi
kesehatan sistem pernapasan.
4. Diskusikan bersama teman-teman Anda dengan menerapkan sikap cinta damai
dan mau bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan berikut.
a. Apa kandungan zat dalam rokok yang mengakibatkan gangguan pada
sistem pernapasan?
b. Bagaimana dampak negatif dari kebiasaan merokok?
c. Jelaskan kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan oleh kebiasaan
merokok!
d. Bagaimana pendapat Anda tentang para remaja yang memiliki kebiasaan
merokok?
5. Tulislah hasil kegiatan Anda dalam bentuk laporan yang berisi judul, tujuan,
hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Berdasarkan kegiatan tersebut, Anda telah mengetahui jenis kelainan dan penyakit
yang menyerang sistem pernapasan akibat kebiasaan merokok. Selain diakibatkan oleh
kebiasaan merokok, kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan juga dapat
diakibatkan oleh infeksi patogen, polusi udara, dan keabnormalan alat pernapasan.
Kelainan dan penyakit yang dapat menyerang sistem pernapasan di antaranya yaitu
asfiksi, asidosis, asma, bronkitis, difteri, emfiseme, influenza, kanker paru-paru,
pneumonia, dan tuberkulosis.

Biologi Kelas XI
169
Kelainan dan penyakit tersebut harus segera
ditangani agar tidak menggangu pemenuhan
oksigen dalam tubuh. Anda dapat membuka alamat
website: http://goo.gl/uLFzHp dan http://goo.gl/mTev3u Tuberkulosis (TBC) merupa-
untuk menambah wawasan Anda tentang penyebab kan penyakit mematikan nomor
dan cara penanganan kelainan serta penyakit yang dua di Indonesia. Penyakit ini
diakibatkan oleh infeksi bakteri
menyerang sistem pernapasan.
Mycrobium tuberculosis. Ilmuwan
Beberapa kelainan pada sistem pernapasan yang pertama kali menemukan
diakibatkan oleh kualitas udara di lingkungan penyebab TBC adalah Robert
sekitar Anda. Polusi oleh asap pabrik, kendaraan Koch. Anda dapat membaca
artikel tentang Robert Koch
bermotor, atau kebakaran merupakan beberapa dengan membuka alamat website
pemicu kelainan dan gangguan pada sistem http://goo.gl/7ZMYRW.
pernapasan manusia. Oleh karena itu, Anda perlu
menjaga kebersihan udara di lingkungan tempat
tinggal Anda. Sebagai contoh tidak melakukan pembakaran sampah dan menanam
berbagai jenis tumbuhan agar dapat menyerap polutan udara. Sekarang, lakukan
kegiatan berikut untuk memahami pengaruh kualitas udara di lingkungan terhadap
gangguan sistem pernapasan manusia.

Mengidentifikasi Pengaruh Udara yang Tercemar


terhadap Kesehatan Alat-Alat Pernapasan Manusia
1. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang pengaruh udara tercemar
terhadap kesehatan manusia.
2. Analisis secara cermat dan teliti informasi mengenai pengaruh udara yang
tercemar terhadap kesehatan alat-alat pernapasan. Catatlah informasi penting
yang Anda temukan.
3. Buatlah perencanaan kegiatan pengamatan mengenai pengaruh pencemaran
udara terhadap kesehatan manusia.
4. Komunikasikan perencanaan yang telah Anda buat kepada Bapak atau Ibu
Guru Anda.
5. Lakukan pengamatan berdasarkan perencanaan yang telah Anda buat.
6. Berdasarkan hasil pengamatan kelompok Anda, diskusikan secara santun dan
cinta damai pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Bagaimana kondisi udara di sekitar tempat tinggal Anda? Apakah
memungkinkan terjadinya gangguan pada sistem pernapasan?
b. Bagaimana jika seseorang tinggal di daerah yang kualitas udaranya rendah
karena polusi udara?
c. Jelaskan kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan oleh polusi udara!
Berdiskusilah dengan menerapkan sikap mau bekerja sama, berani, dan
mengemukakan pendapat berdasar fakta.
7. Tuliskan hasil pengamatan kelompok Anda dalam bentuk laporan yang berisi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
8. Presentasikan laporan kegiatan kelompok Anda di depan kelas.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


170
Berdasarkan kegiatan yang telah Anda lakukan,
Anda telah memahami bahwa lingkungan yang
tercemar dapat mengakibatkan gangguan pada
sistem pernapasan. Agar Anda dapat terhindar dari Dalam dunia kedokteran
gangguan-gangguan tersebut, perlu menerapkan modern, telah ditemukan berbagai
teknologi yang dapat digunakan
pola hidup sehat. untuk membantu para penderita
Beberapa pola hidup sehat yang dapat Anda gangguan pernapasan. Bacalah
lakukan sebagai berikut. artikel dalam alamat website
berikut untuk mengetahui be-
1. Mengonsumsi makanan yang mengandung berapa teknologi tersebut.
antioksidan dan klorofil. 1. http://goo.gl/aRWZg9
2. Olahraga secara teratur. 2. http://goo.gl/rH1RdE
Catatlah hal-hal penting yang
3. Menghindari mengonsumsi minuman ber- Anda dapatkan setelah membaca
alkohol. artikel tersebut. Catatan tersebut
dapat Anda gunakan sebagai
4. Tidak mengonsumsi narkoba. tambahan sumber belajar.
5. Tidak merokok.

Pembukaan lahan dengan cara membakar hutan marak terjadi di Indonesia.


Alternatif ini masih menjadi pilihan sekelompok orang karena lebih praktis dan
ekonomis. Namun, pembukaan lahan dengan pembakaran menimbulkan dampak
negatif. Selain merugikan lingkungan, pembakaran hutan juga merugikan kesehatan
manusia. Pada tahun 2014, terjadi polusi udara hingga level berbahaya di Provinsi
Riau. Polusi udara tersebut diakibatkan oleh pembakaran hutan. Peristiwa ini
mengakibatkan sekitar 37.500 orang menderita ispa. Apa yang dapat Anda lakukan
agar kejadian serupa tidak terjadi di daerah-daerah lain?

1. Sebutkan macam-macam hipoksia!


2. Bagaimana gejala-gejala yang dialami oleh penderita pneumonia?
3. Apa saja gangguan sistem pernapasan yang disebabkan oleh kebiasaan merokok?
4. Bagaimana polusi udara dapat mengganggu sistem pernapasan manusia?

Biologi Kelas XI
171
Buatlah sebuah poster antirokok dan antinarkoba. Buatlah poster semenarik
mungkin agar orang lain tertarik untuk membacanya. Kumpulkan hasil tugas proyek
kepada Bapak atau Ibu Guru sesuai dengan waktu yang disepakati.

1. Respirasi atau pernapasan adalah proses pengambilan oksigen dan pembebasan


karbon dioksida.
2. Jalur pernapasan pada manusia yaitu rongga hidung → faring → trakea → bronkus
→ bronkiolus → alveolus → sel-sel tubuh.
3. Volume udara pernapasan manusia ada enam macam yaitu volume tidal, volume
cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, volume residu, kapasitas vital paru-
paru, dan volume total paru-paru.
4. Faktor-faktor yang memengaruhi volume udara pernapasan meliputi berat badan,
kondisi lingkungan sekitar, usia, aktivitas, dan genetik.
5. Tahap pernapasan manusia ada dua yaitu pernapasan eksternal dan pernapasan
internal.
6. Berdasarkan jenis otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dibedakan menjadi
dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
7. Mekanisme yang terjadi dalam pernapasan manusia ada dua yaitu inspirasi yang
merupakan proses pengambilan udara pernapasan dan ekspirasi yang merupakan
proses pembebasan udara pernapasan.
8. Mekanisme pernapasan pada serangga berlangsung dalam sistem trakea yang
tersusun atas spirakel, trakea, dan trakeolus.
9. Alat pernapasan pada burung sama seperti alat pernapasan pada manusia dan
dilengkapi dengan pundi-pundi udara yang membantu mekanisme pernapasan
burung saat terbang.
10. Gangguan pada sistem pernapasan di antaranya asma, asfiksi, emfisema, bronkitis,
difteri, TBC, kanker paru-paru, pneumonia, dan influenza.
11. Pola hidup sehat yang dapat dilakukan untuk mencegah kelainan-kelainan pada
sistem pernapasan yaitu mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan
dan klorofil, olahraga secara teratur, menghindari mengonsumsi minuman
beralkohol, tidak mengonsumsi narkoba, dan tidak merokok.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


172
a. Pernapasan dalam merupakan
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
pertukaran gas yang terjadi di
1. Pada mekanisme pernapasan perut, alveolus.
apabila otot diafragma berelaksasi, b. Oksigen berdifusi masuk ke dalam
peristiwa yang akan terjadi adalah . . . . cairan tubuh dalam bentuk
a. volume rongga dada membesar, oksihemoglobin.
tekanan udara mengecil, dan udara c. Pada pernapasan luar oksigen akan
masuk paru-paru berikatan dengan hemoglobin
b. volume rongga dada membesar, membentuk oksihemoglobin.
tekanan udara membesar, dan d. Pada pernapasan dalam oksigen
udara masuk paru-paru akan berikatan dengan hemoglobin
c. volume rongga dada mengecil, membentuk oksihemoglobin.
tekanan udara meningkat, dan e. Difusi oksigen terjadi karena
udara keluar dari paru-paru tekanan parsial oksigen dalam
d. volume rongga dada mengecil, darah lebih rendah daripada
tekanan udara mengecil, dan udara tekanan parsial oksigen dalam sel-
keluar dari paru-paru sel tubuh.
e. volume rongga dada membesar, 4. Perhatikan pernyataan-pernyataan
tekanan udara mengecil, dan udara mengenai faktor yang memengaruhi
keluar dari paru-paru volume paru-paru berikut.
2. Bowo ingin membandingkan kecepatan 1) Pada umumnya volume paru-paru
pernapasan dan volume udara laki-laki lebih besar daripada
pernapasannya pada waktu istirahat wanita.
dan setelah berolahraga. Hasil 2) Orang yang tinggal di dataran
pengukurannya disajikan dalam tabel tinggi memiliki volume paru-paru
berikut. lebih kecil daripada orang yang
Volume tinggal di dataran rendah.
Kecepatan 3) Seseorang yang biasa melakukan
Udara
Aktivitas Perna-
pasan/Menit
Perna- olahraga memiliki volume paru-
pasan/cm 3 paru lebih besar.
4) Seseorang dengan berat badan
Istirahat 18 600 besar memiliki volume udara yang
Setelah ber- 31 1.200 besar.
olahraga 5) Semakin bertambah umur se-
seorang volume paru-parunya
Pertambahan volume pertukaran udara
semakin kecil.
setiap menit yang dihasilkan dari
Pernyataan yang tepat berkaitan dengan
aktivitas olahraga yang dilakukan
Bowo tersebut sebesar . . . cm3. faktor-faktor yang memengaruhi volume
a. 23.400 d. 26.400 paru-paru ditunjukkan oleh nomor . . . .
b. 24.400 e. 27.400 a. 1), 2), dan 5)
c. 25.400 b. 1), 3), dan 4)
c. 1), 4), dan 5)
3. Pernyataan yang tepat tentang per-
d. 2), 3), dan 4)
napasan pada manusia yaitu . . .
e. 3), 4), dan 5)

Biologi Kelas XI
173
5. Menghidupkan kendaraan bermotor di keruh. Pernyataan yang tepat untuk
dalam ruangan tertutup dapat peristiwa tersebut adalah . . .
mengakibatkan gangguan pernapasan a. Udara ekspirasi mengandung gas
fatal bahkan kematian bagi orang yang pencemar lain sehingga meng-
berada di dalam ruangan tersebut. Hal akibatkan air kapur menjadi keruh.
itu terjadi karena . . . . b. Udara ekspirasi yang mengandung
a. paru-paru orang tersebut terisi asap gas CO 2 langsung menuju air
b. asap kendaraan bermotor me- kapur pada tabung X.
ngandung banyak CO2 c. Air kapur dalam tabung X dapat
c. Hb dalam darah orang tersebut mengalir keluar karena udara
terlalu banyak mengikat asap menekan air kapur.
d. Hb dalam darah orang tersebut d. Air kapur dalam tabung Y menjadi
lebih banyak mengikat CO dari- keruh karena bereaksi dengan gas
pada O2 CO2.
e. Hb dalam darah orang tersebut e Gas CO yang masuk ke dalam
lebih banyak mengikat CO2 dari- tabung X membuat air kapur tetap
pada O2 jernih.
6. Pernyataan yang benar mengenai 8. Perhatikan pernyataan-pernyataan
antrakosis yaitu . . . berikut!
a. Infeksi yang terjadi pada faring oleh 1) Tekanan parsial karbon dioksida di
bakteri dan virus. dalam jaringan kapiler darah lebih
b. Penyakit yang terjadi karena besar daripada tekanan parsial
peradangan bronkus. karbon dioksida di dalam sel-sel
c. Kelainan pada alat pernapasan tubuh.
yang disebabkan oleh masuknya 2) Tekanan parsial karbon dioksida di
debu tambang. dalam sel-sel tubuh lebih besar
d. Penyakit yang terjadi karena daripada tekanan parsial karbon
ketidaknormalan (abnormalitas) dioksida di dalam jaringan kapiler
susunan dan fungsi alveolus. darah.
e. Gangguan dalam pengangkutan 3) Tekanan parsial oksigen di
oksigen ke jaringan atau gangguan jaringan kapiler darah lebih tinggi
penggunaan oksigen oleh jaringan. daripada tekanan parsial oksigen
7. Perhatikan rangkaian alat berikut! di dalam sel-sel tubuh.
M
4) Tekanan parsial oksigen di dalam
sel tubuh lebih tinggi daripada
tekanan parsial oksigen di jaringan
T kapiler darah.
Pernyataan yang tidak tepat tentang
tekanan parsial oksigen dan karbon
dioksida di dalam sel-sel tubuh dan
jaringan kapiler darah ditunjukkan oleh
Air Air nomor . . . .
kapur
X Y
kapur a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
Ketika seorang siswa mengembuskan c. 1) dan 4)
napas melalui ujung pipa M, ternyata d. 2) dan 3)
larutan dalam tabung X tetap jernih dan e. 2) dan 4)
larutan di dalam tabung Y menjadi

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


174
9. Perhatikan gambar sistem trakea berikut! 3. G a m b a r di
s a m p i n g
menunjukkan
irisan membujur
1
dada manusia.
Dua jenis otot 3
diberi label 1 dan
P 2
2 serta rongga
Nama dan fungsi bagian yang ditunjuk dada diberi label 3.
oleh huruf P yang tepat dalam tabel yaitu Apakah peristiwa yang terjadi di bagian
.... 1, 2, dan 3 saat udara masuk ke dalam
Nama Fungsi paru-paru? Jelaskan jawaban Anda!
a. Trakea Tempat masuknya oksigen ke 4. Perhatikan gambar sistem trakea pada
sel-sel tubuh
Insekta berikut ini!
b. Spirakel Tempat keluarnya karbon
dioksida
c. Trakea Tempat masuknya udara dari
atmosfer
d. Spirakel Tempat pertukaran oksigen dan
X
karbon dioksida secara difusi
e. Trakeolus Tempat pertukaran oksigen dan Y Z
karbon dioksida
Sebutkan nama bagian yang ditunjuk
10. Pada saat posisi sayap burung oleh huruf X, Y, dan Z. Bagaimana
diturunkan pundi-pundi udara di ketiak mekanisme masuknya udara per-
terjepit dan pundi-pundi udara di tulang napasan pada Insekta?
korakoid mengembang. Peristiwa
5. Perhatikan gambar mekanisme per-
tersebut merupakan mekanisme
napasan pada burung berikut!
pernapasan burung fase . . . .
a. inspirasi pada saat burung terbang
b. ekspirasi pada saat burung terbang Trakea
c. ekspirasi pada saat burung hinggap Paru-paru
d. inspirasi pada saat burung hinggap
e. inspirasi dan ekspirasi pada saat Pundi-pundi udara
burung terbang

B. Kerjakan soal-soal berikut!


a. Mengapa udara perlu memasuki
1. Pernapasan manusia ada dua macam, pundi-pundi udara sebelum masuk
yaitu pernapasan internal dan ke paru-paru?
pernapasan eksternal. Bagaimana b. Alat pernapasan utama pada
kedua mekanisme pernapasan tersebut burung yaitu paru-paru. Apakah
saling bekerja sama untuk memenuhi burung dapat bernapas tanpa
kebutuhan oksigen dalam tubuh? adanya pundi-pundi udara?
2. Pada waktu berolahraga frekuensi 6. Asma merupakan salah satu penyakit
pernapasan dan denyut nadi seseorang pernapasan. Pada saat kambuh,
lebih cepat daripada ketika sedang penderita asma mengalami sesak napas
beristirahat. Bagaimana hubungan dan pernapasannya berbunyi. Mengapa
frekuensi pernapasan dan denyut nadi pernapasan pada penderita asma dapat
manusia? berbunyi? Jelaskan pendapat Anda!

Biologi Kelas XI
175
7. Gambar berikut menunjukkan per- oksigen lebih sedikit daripada peng-
tukaran gas antara alveolus dengan gunaan oksigen oleh tubuh. Jelaskan
kapiler darah dan antara kapiler darah berapa volume total oksigen yang
dengan sel-sel tubuh. dibutuhkan atlet tersebut agar kebutuhan
oksigennya terpenuhi!
CO2 Alveolus
9. Ani menguji volume pernapasan pada
I
dua ekor belalang yang memiliki
Pembuluh darah
berat tubuh berbeda menggunakan
O2 Sel darah merah
CO2 O2 respirometer. Menurut Anda, bagai-
mana data volume pernapasan yang
II Sel-sel tubuh diperoleh Ani?
10. Berikut ini diagram pembagian udara
Apakah yang terjadi pada hemoglobin dalam pernapasan.
ketika berada pada bagian I dan II?
E
8. Perhatikan gambar grafik berikut! C
Kekurangan oksigen
A
7.0
Kebutuhan Oksigen (liter per menit)

D
6.0

5.0
B
4.0

3.0 Berdasarkan gambar di atas, jawablah


2.0 pertanyaan-pertanyaan berikut!
1.0 a. Emfisema merupakan penyakit
0
pada paru-paru yang diakibatkan
0 5 10 15 20 25 oleh menurunnya daya elastisitas


Periode berolahraga Waktu/menit paru-paru. Emfisema mengakibat-


Daerah yang diarsir menunjukkan kan terjadinya peningkatan pada
jumlah penggunaan oksigen seorang beberapa komponen udara respirasi.
atlet sebelum, selama, dan setelah lima Komponen udara respirasi apa saja
menit berolahraga. Grafik tersebut yang mengalami peningkatan?
menunjukkan tubuh atlet tersebut b. Bagian mana yang menunjukkan
kekurangan oksigen karena pemasukan udara tetap tertinggal dalam paru-
paru saat bernapas normal?

Jumlah penikmat rokok di seluruh dunia meningkat seiring peningkatan jumlah


penduduk. Penelitian terbaru dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di
University of Washington menyatakan bahwa saat ini diperkirakan terdapat 52 juta perokok
di seluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu dari 12 negara yang menyumbangkan
angka sebanyak 40% dari total jumlah perokok dunia. Hal ini merupakan fakta
menyedihkan yang dapat memberikan dampak negatif pada kondisi kesehatan manusia
serta biaya kesehatan di Indonesia.
Bagaimana tindakan Anda menanggapi fakta tersebut? Sebagai generasi muda
yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki pola pikir ilmiah, apa
tindakan Anda untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan?

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi


176
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan
pada Sistem Ekskresi
Mempelajari

Proses Ekskresi Gangguan dan Penyakit


pada Manusia pada Sistem Ekskresi

Meliputi Meliputi Gangguan dan Penyakit pada Ginjal


Ginjal
Batu Ginjal

Fungsi Ginjal Diabetes Melitus

Terdiri Gagal Ginjal Kronis


Struktur Ginjal atas
Terdiri Nefritis
atas Proses Pembentukan Urine
Albuminuria

Mikturasi Anuria

Poliuria
Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Produksi Urine
Gangguan dan Penyakit pada Hati

Hati Hepatitis/Radang Hati

Terdiri Penyakit Kuning/Jaundice


Terdiri Fungsi Hati atas
atas Sirosis Hati
Struktur Hati Kanker Hati

Kulit Gangguan dan Penyakit pada Kulit

Xerosis
Terdiri Fungsi Kulit
atas Terdiri Kanker Kulit
Struktur Kulit atas
Eksim/Dermatitis

Paru-Paru Kusta

Jerawat

Biologi Kelas XI
177
Sumber: www.harapankeluarga.co.id

ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) merupakan suatu mesin yang dapat
menghancurkan batu ginjal. Pengobatan melalui ESWL termasuk dalam terapi nonoperatif
karena tidak memerlukan pembedahan. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam
tubuh manusia dan bagian organ dari sistem ekskresi. Sistem ekskresi adalah proses
pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Apa yang terjadi jika zat-zat
sisa metabolisme tersebut tidak dikeluarkan dari tubuh? Apa yang harus Anda lakukan jika
organ-organ ekskresi terkena suatu penyakit?

1. Struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi


• Ginjal
2. Proses ekskresi yang berlangsung pada setiap organ
• Hati
ekskresi
• Kulit
3. Gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi
• Paru-paru
• Urine
• Augmentasi
• Filtrasi
• Reabsorpsi

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


178
Anda telah mengetahui bahwa ginjal termasuk dalam organ ekskresi. Selain ginjal,
terdapat organ-organ lain yang berperan dalam sistem ekskresi. Sistem ekskresi bertujuan
untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dengan cara mengeluarkan zat-zat sisa
metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Oleh karena itu, sudah sepantasnya Anda
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah menciptakan organ-organ ekskresi
beserta mekanismenya.Wujudkan rasa syukur itu dengan berusaha merawat dan menjaga
organ-organ ekskresi dengan baik.
Dalam bab ini, Anda akan mempelajari tentang sistem ekskresi manusia meliputi proses
ekskresi pada manusia beserta gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi. Selain itu, Anda
juga akan mempelajari tentang teknik pengobatan gangguan tersebut. Dengan demikian,
Anda dapat mengetahui cara merawat dan menjaga organ-organ ekskresi dengan baik.

A. Proses Ekskresi pada Manusia


Sistem ekskresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem tersebut
membuang limbah metabolisme dan merespons terhadap ketidakseimbangan cairan
tubuh dengan cara mengeskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan (Campbell, Reece,
dan Mitchell: 2004). Macam-macam ion yang diekskresikan tersebut dipelajari dalam
ilmu Kimia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Biologi sangat berkaitan dengan
adanya ilmu Kimia.
Sistem ekskresi manusia terdiri atas beberapa macam organ ekskresi. Untuk mengenal
lebih dalam mengenai organ-organ ekskresi, coba lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Struktur dan Letak Organ-Organ Ekskresi


1. Perhatikan torso manusia yang sudah disediakan oleh Bapak atau Ibu Guru.
Amati organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi. Amati pula letak
organ-organ tersebut.
2. Selanjutnya, amati struktur organ-organ ekskresi dalam gambar berikut.

Sumber: www.sclerodermasociety.co.uk, www.brighterlooks.com, www.orcee.com, tobaccocommons.com

Gambar 8.1 Macam-macam organ ekskresi

3. Diskusikan dengan teman-teman Anda untuk menjawab pertanyaan-


pertanyaan berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan sistem ekskresi?
b. Organ apa saja yang menyusun sistem ekskresi?
c. Tuliskan letak organ-organ ekskresi tersebut dalam tubuh!

Biologi Kelas XI
179
d. Mengapa dalam tubuh terdapat organ yang berfungsi mengeluarkan
zat sisa metabolisme?
e. Buatlah pertanyaan-pertanyaan lain mengenai struktur organ ekskresi
untuk menambah bahan diskusi!
Terapkan sikap bekerja sama, cinta damai, aktif, berani bertanya, dan
berargumentasi dengan santun agar diskusi dapat berjalan dengan lancar.
4. Buatlah laporan dari hasil kegiatan ini yang meliputi judul, tujuan, hasil
pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan Bapak atau Ibu Guru.
Gunakan bahasa yang baik, sopan, dan santun serta mudah dimengerti dalam
menyampaikan hasil laporan Anda.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui struktur dan letak organ-
organ ekskresi. Dapat diketahui bahwa organ tubuh manusia yang berperan dalam
sistem ekskresi yaitu ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Untuk mempelajari lebih lanjut
mengenai organ-organ tersebut, simaklah uraian berikut.
Organ ekskresi berfungsi untuk mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme. Setiap organ
ekskresi mengekskresikan zat-zat yang berbeda melalui proses-proses yang berbeda pula.
Bagaimana proses yang terjadi dalam organ-organ tersebut? Zat apa saja yang diekskresikan
organ-organ tersebut? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Mengidentifikasi Fungsi dan Proses yang Berlangsung


dalam Organ-Organ Ekskresi Manusia
1. Cermatilah video mengenai organ-organ ekskresi dan proses yang
berlangsung di dalamnya di alamat website berikut.
a. http://youtu.be/hXhlYKk8gw8
b. http://youtu.be/HfbyTeKNLJE
c. http://youtu.be/YS_u_HuBRQo
d. http://youtu.be/-HdHznBqOyA
2. Tulislah informasi-informasi penting selama Anda menyaksikan video
tersebut dalam buku tugas.
3. Diskusikan bersama teman-teman Anda untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan berikut.
a. Apa fungsi organ-organ ekskresi dalam sistem ekskresi?
b. Disusun oleh sel-sel apa organ-organ ekskresi tersebut?
c. Bagaimana proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme (keringat,
urine, bilirubin dan biliverdin, serta CO2 dan H2O pada organ ekskresi?
d. Susunlah beberapa pertanyaan mengenai fungsi dan proses pengeluaran
zat sisa metabolisme untuk menambah bahan diskusi Anda!
Saat melakukan diskusi cobalah untuk menerapkan sikap bekerja sama, aktif,
berani mengemukakan pendapat, dan berani bertanya agar diskusi dapat berjalan
dengan lancar.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


180
4. Buatlah laporan hasil diskusi kelompok Anda dengan format meliputi judul,
tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas dengan menggunakan
bahasa yang sopan dan santun serta mudah dimengerti.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mempelajari mengenai fungsi dan proses
yang berlangsung dalam organ-organ ekskresi. Selain itu, Anda juga mengetahui zat-
zat yang diekskresikan oleh organ-organ tersebut. Agar Anda lebih paham tentang or-
gan, fungsi, dan proses yang berlangsung dalam sistem ekskresi, bacalah penjelasan
materi berikut.
1. Ginjal
Ginjal manusia berwarna merah gelap
Aorta
dan berbentuk mirip kacang merah.
Panjangnya 10–13 cm dan lebarnya 5–7,5
cm. Ginjal terletak di sebelah kiri dan Arteri
kanan ruas tulang pinggang di dalam Ginjal Vena
rongga perut. Ginjal berada di bawah Vena cava
diafragma, tepatnya di bawah hati pada
Ureter
sisi kanan dan di bawah limfa pada sisi
kiri. Untuk mengetahui letak ginjal dalam Kandung
tubuh, amati Gambar 8.2. Uretra kemih

a. Fungsi Ginjal
Sumber: Biology, Raven & Johnson
1) Menjaga keseimbangan air
Gambar 8.2 Letak ginjal dalam tubuh
dalam tubuh.
2) Membuang sisa metabolisme.
3) Mengatur kandungan elektrolit dengan menyaring zat-zat kimia yang
masih berguna bagi tubuh (natrium, fosfor, dan kalium) dan
mengembalikannya ke saluran peredaran darah.
4) Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur ekskresi garam-garam,
yaitu membuang garam yang berlebihan dan menahan garam apabila
jumlahnya berkurang.
5) Menjaga asam basa cairan darah.
6) Menghasilkan eritropoietin (EPO) dan kalsitriol.
b. Struktur Ginjal
Ginjal tersusun dari tiga bagian, yaitu korteks, medula, dan pelvis. Korteks
atau kulit ginjal merupakan bagian luar ginjal. Sementara itu, bagian sebelah
dalamnya disebut medula atau sumsum ginjal. Pelvis merupakan bagian dalam
ginjal yang berupa ruang kosong sehingga disebut juga rongga ginjal. Pada
bagian korteks terdapat nefron. Nefron merupakan unit fungsional dan
struktural terkecil pada ginjal. Pada satu unit ginjal manusia terdapat sekitar
satu juta nefron. Perhatikan Gambar 8.3!

Biologi Kelas XI
181
Glomerulus Kapsula Bowman
Tubulus
kontortus
Nefron da proksimal
r a mi Korteks Tubulus
P i jal
gin kontortus
ks distal
Korte
Arteri renalis
Vena renalis Medula Tubulus
Ureter Pelvis
Medula kolektivus
Glomerulus
Lengkung Henle
Penampang ginjal Nefron

Sumber: Human Biology, Mike Boyle dan Kathryn Senior

Gambar 8.3 Ginjal dan bagian-bagiannya

Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan saluran nefron. Badan Malpighi
mengandung glomerulus yang diselubungi oleh kapsula Bowman. Glomerulus
berupa anyaman pembuluh kapiler darah, sedangkan kapsula Bowman
berbentuk cawan berdinding tebal yang mengelilingi glomerulus. Fungsi utama
glomerulus adalah sebagai penyaring/filtrasi cairan darah. Saluran nefron terdiri
atas tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus kontortus distal.
Pada medula terdapat piramida ginjal dan piala ginjal yang mengandung
pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi untuk mengumpulkan hasil
ekskresi. Pembuluh-pembuluh itu disebut tubulus kontortus kolektivus.
Tubulus kontortus kolektivus berhubungan dengan ureter yang bermuara pada
kandung kemih (vesica urinaria). Kandung kemih berfungsi sebagai tempat
penampungan urine sementara. Jika kandung kemih telah mengandung banyak
urine, dinding kandung kemih akan tertekan sehingga otot melingkar pada
pangkal kandung kemih meregang. Akibatnya, akan timbul rasa ingin buang
air kecil. Selanjutnya, urine tersebut akan dikeluarkan melalui uretra.
Anda telah mempelajari tentang struktur ginjal manusia. Perlu Anda
ketahui bahwa struktur ginjal manusia berbeda dengan struktur ginjal hewan.
Bagaimana perbedaan struktur kedua ginjal tersebut? Nah, untuk mengetahui
jawabannya coba lakukan kegiatan berikut.

Membandingkan Struktur Ginjal Sapi dengan Ginjal Manusia


A. Pendahuluan ginjal tersusun dari tiga bagian, yaitu
Ginjal merupakan salah satu korteks, medula, dan pelvis. Kegiatan
organ ekskresi. Terdapat empat tipe ini bertujuan untuk mengamati
ginjal pada hewan Vertebrata, yaitu keberadaan korteks, medula, dan pel-
pronefros, opistonefros, mesonefros, vis pada ginjal sapi. Selanjutnya, akan
dan metanefros. Ginjal yang terdapat dibandingkan dengan struktur ginjal
pada kelompok hewan mamalia yaitu manusia melalui pengamatan torso.
tipe ginjal metanefros. Secara umum,

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


182
Kegiatan ini dilakukan secara struktur ginjal manusia yang
berkelompok sehingga dibutuhkan dapat Anda amati.
sikap bertanggung jawab, bekerja sama, 5. Bandingkan struktur ginjal sapi
aktif, dan gotong royong. Selain itu, juga dengan struktur ginjal manusia.
diperlukan sikap cermat, jujur, dan 6. Catatlah hasil pengamatan Anda
teliti untuk memperoleh data dalam lembar kerja praktikum
pengamatan yang baik. Kegiatan ini yang telah disediakan.
menggunakan alat-alat tajam, seperti
D. Pertanyaan dan Diskusi
jarum dan pisau. Oleh karena itu,
1. Bagaimana bentuk morfologi
peserta didik harus berhati-hati selama
ginjal sapi? Samakah dengan
melakukan pengamatan. Bahan
morfologi ginjal manusia?
praktikum yang sudah tidak
Jelaskan jawaban Anda!
digunakan sebaiknya ditimbun
2. Bagaimana struktur ginjal sapi
dalam tanah agar tidak menimbulkan
yang Anda amati?
bau busuk. Selain itu, peserta didik
3. Apakah terdapat perbedaan
diharapkan menggunakan alat
struktur antara ginjal sapi
keselamatan kerja, seperti masker, jas
dengan ginjal manusia? Jelaskan
laboratorium, dan sarung tangan.
jawaban Anda!
B. Apa yang Diperlukan? 4. Mengapa ginjal sapi dan
1. Ginjal sapi manusia disebut sebagai ginjal
2. Torso ginjal manusia metanefros?
3. Kaca pembesar 5. Mengapa nefron pada sapi
4. Papan parafin dan satu set alat lebih panjang daripada nefron
bedah manusia?
5. Alat tulis 6. Tuliskan hasil pengamatan Anda
6. Lembar kerja praktikum dalam bentuk laporan dengan
format judul, tujuan, alat dan
C. Apa yang Harus Dilakukan?
bahan, cara kerja, hasil
1. Tempatkan ginjal sapi di atas
pengamatan dan diskusi, serta
papan parafin. Selanjutnya,
kesimpulan.
amati morfologi ginjal sapi.
2. Potong ginjal sapi secara mem- E. Unjuk Kreativitas
bujur. Selanjutnya, amati potongan Anda telah mengetahui per-
bagian dalam ginjal sapi meng- bedaan antara ginjal sapi dengan
gunakan kaca pembesar. ginjal manusia. Meskipun di antara
3. Gambarlah struktur ginjal sapi kedua ginjal tersebut terdapat
yang Anda amati pada lembar perbedaan, kedua ginjal tersebut
kerja praktikum yang telah merupakan tipe ginjal metanefros.
disediakan. Berilah keterangan Cobalah Anda membuat suatu
pada bagian-bagian struktur ginjal rancangan percobaan untuk me-
sapi yang dapat Anda amati. ngetahui struktur tipe ginjal yang lain.
4. Amatilah torso ginjal manusia. Konsultasikan rancangan percobaan
Gambarlah struktur ginjal Anda kepada Bapak atau Ibu Guru.
manusia yang Anda amati pada Selanjutnya, lakukan percobaan
lembar kerja praktikum yang sesuai dengan rancangan yang Anda
telah disediakan. Berilah buat. Presentasikan hasil percobaan
keterangan pada bagian-bagian Anda di depan kelas.

Biologi Kelas XI
183
c. Proses Pembentukan Urine
Proses pembentukan urine terjadi di dalam ginjal. Pembentukan urine ini
terjadi melalui serangkaian proses filtrasi (penyaringan zat-zat sisa yang
beracun), reabsorpsi (penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan
tubuh), dan augmentasi (penambahan zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh
tubuh). Perhatikan Gambar 8.4!
Tubulus kontortus distal
(terjadi proses augmentasi)

Tubulus kontortus
proksimal (terjadi Tubulus kontortus
proses reabsorpsi) kolektivus (terjadi
pengumpulan urine
Kapsula Bowman sesungguhnya)

Pembuluh kapiler
glomerulus (terjadi
proses filtrasi)
Arteriola
eferen
Lengkung Henle
Arteriola
aferen

Sumber: Biology, Raven & Johnson

Gambar 8.4 Proses pembentukan urine di dalam ginjal

1) Filtrasi
Pembentukan urine diawali dengan filtrasi yang terjadi di dalam
kapiler glomerulus. Di glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler
yang berpori (podosit), membran basiler, dan epitel kapsula Bowman
yang dapat mempermudah proses filtrasi.
Pada proses filtrasi, sel-sel darah, trombosit, dan sebagian besar
protein plasma disaring dan diikat agar tidak turut dikeluarkan.
Sementara itu, zat-zat kecil terlarut dalam plasma darah seperti glukosa,
asam amino, natrium, kalium, klorida bikarbonat, garam lain, serta urea
melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil saringan
tersebut merupakan urine primer (filtrat glomerulus). Jadi, urine primer
komposisinya masih serupa dengan darah tetapi tidak mengandung
protein dan tidak mengandung elemen seluler, contoh sel darah merah.
Cairan filtrasi dari glomerulus akan masuk ke tubulus dan mengalami
reabsorpsi.
2) Reabsorpsi
Pada proses ini terjadi reabsorpsi zat-zat berikut.
a) Reabsorpsi air
Pada keadaan normal, sekitar 99% dari air yang menembus
membran filtrasi akan direabsorpsi sebelum mencapai ureter.
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang dilakukan
secara pasif melalui proses osmosis.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


184
b) Reabsorpsi zat tertentu
Reabsorpsi zat-zat tertentu dapat terjadi secara transpor aktif dan
difusi. Zat-zat yang mengalami reabsorpsi pada tubulus kontortus
proksimal yaitu ion Na+, K+, PO4–, dan NO3.
c) Reabsorpsi zat yang penting bagi tubuh
Zat-zat penting yang secara aktif direabsorpsi yaitu asam amino,
glukosa, asam asetoasetat, dan vitamin. Pada saluran menurun
lengkung Henle, reabsorpsi air terus berlangsung. Di saluran menurun
ini, epitelium transpor sangat permeabel terhadap air, tetapi sangat
tidak permeabel terhadap garam dan zat terlarut lainnya. Sebaliknya,
saluran menaik lengkung Henle lebih permeabel terhadap garam dan
tidak permeabel terhadap air.
Setelah terjadi reabsorpsi di tubulus kontortus proksimal dan
sepanjang saluran lengkung Henle, tubulus akan menghasilkan urine
sekunder. Pada urine sekunder zat-zat yang masih diperlukan tidak
akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme
yang bersifat racun akan bertambah, misal konsentrasi urea sebesar
0,03% dalam urine primer dapat mencapai 2% dalam urine sekunder.
3) Augmentasi
Augmentasi atau sekresi tubular adalah proses penambahan zat-zat
yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Sel-
sel tubulus menyekresi ion hidrogen (H+), ion kalium (K+), amonium (NH3),
urea, kreatinin, dan racun ke dalam lumen tubulus melalui proses difusi.
Ion-ion ini kemudian menyatu dengan urine sekunder.
Pada tahap augmentasi juga berlangsung proses pembersihan zat-
zat sisa dari dalam tubuh. Dari proses augmentasi ini akan dihasilkan
urine sesungguhnya. Urine yang terbentuk akan disimpan sementara di
kandung kemih. Setelah itu, urine akan dikeluarkan dari tubuh melalui
uretra. Komposisi urine yang dikeluarkan yaitu 96% air, 1,5% garam, 2,5%
urea, dan sisa substansi lain seperti pigmen empedu. Pigmen empedu
berfungsi memberi warna pada urine.
d. Mikturasi
Mikturasi adalah proses pengeluaran urine dari dalam tubuh. Jika dalam
kandung kemih tersimpan urine sekitar 200–300 ml, akan timbul refleks rasa
ingin buang air kecil. Proses mikturasi dimulai dari ginjal–ureter–kandung
kemih–uretra. Zat yang terkandung dalam urine di antaranya air, garam, urea,
dan sisa substansi lain seperti pigmen empedu.
e. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produksi Urine
1) Hormon Antidiuretik
Pada saat tubuh kekurangan cairan, konsentrasi air dalam darah akan
menurun. Akibatnya, sekresi ADH meningkat dan dialirkan oleh darah
menuju ginjal. ADH meningkatkan permeabilitas sel terhadap air dan
permeabilitas saluran pengumpul. Dengan demikian, air akan berdifusi
keluar dari pipa pengumpul, lalu masuk ke darah. Keadaan tersebut dapat
memulihkan konsentrasi air dalam darah. Akibatnya, urine yang
dihasilkan lebih sedikit dan pekat.

Biologi Kelas XI
185
2) Usia
Anak balita lebih sering mengeluarkan urine karena belum bisa mengendalikan
rangsangan untuk mikturasi. Selain itu, anak balita juga mengonsumsi lebih banyak
makanan yang berwujud cairan sehingga urine yang dihasilkan lebih banyak.
Sementara itu, pengeluaran urine pada lanjut usia akan lebih sedikit. Penurunan
jumlah urine dikarenakan setelah usia 40 tahun, jumlah nefron yang berfungsi
akan menurun kira-kira 10% setiap tahun. Kondisi ini akan mengurangi kemampuan
ginjal dalam memproses pengeluaran urine.
3) Gaya Hidup dan Aktivitas
Pada seseorang yang sering berolahraga, urine yang terbentuk akan lebih sedikit
dan lebih pekat. Hal ini karena cairan tubuh lebih banyak digunakan untuk
membentuk energi. Oleh karena itu, cairan yang dikeluarkan lebih banyak dalam
bentuk keringat.
4) Kondisi Kesehatan
Seseorang yang sehat produksi urinenya berbeda dengan orang yang sakit.
Orang yang sedang sakit bisa mengeluarkan urine lebih banyak ataupun lebih sedikit
tergantung pada jenis penyakit yang diderita.
5) Psikologis
Orang cemas, aktivitas metabolismenya akan lebih cepat sehingga akan lebih
sering mengeluarkan urine.
6) Cuaca
Apabila cuaca panas, cairan tubuh lebih banyak dikeluarkan dalam bentuk
keringat. Jika cuaca dingin cairan tubuh akan dikeluarkan dalam bentuk urine.
7) Jumlah Air yang Diminum
Apabila mengonsumsi banyak air minum, konsentrasi protein dalam darah
akan menurun. Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan tekanan koloid pro-
tein sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Akibatnya, volume urine yang diproduksi
akan meningkat.
Anda telah mempelajari organ-organ ekskresi beserta proses-proses yang terjadi di
dalamnya. Salah satu organ ekskresi yaitu ginjal yang mengekskresikan urine. Produksi urine
orang normal dan orang sakit berbeda. Selain itu, kandungan di dalamnya pun juga berbeda.
Apakah perbedaan tersebut? Lakukan kegiatan berikut untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Melakukan Uji Urine Orang Sehat dan Orang Sakit Diabetes Melitus
A. Pendahuluan kandungan urine orang sehat dan
Urine merupakan salah satu zat orang sakit diabetes melitus.
sisa yang diekskresikan dari tubuh. Sebelum melakukan praktikum
Urine mengandung zat-zat yang ini, mintalah sampel urine orang yang
sudah tidak berguna bagi tubuh. menderita penyakit diabetes melitus
Namun, kandungan urine orang di rumah sakit. Selanjutnya,
sehat dan orang sakit berbeda. simpanlah urine tersebut dalam botol.
Kegiatan ini bertujuan menguji Dalam botol lain, simpanlah juga

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


186
urine orang sehat (urine Anda). d. Cocokkan warna dengan
Bawalah kedua sampel urine tersebut standar pH.
pada saat praktikum dilaksanakan. e. Tulislah hasilnya ke dalam
Kegiatan ini dilakukan secara tabel pengamatan.
berkelompok sehingga dibutuhkan 2. Mengidentifikasi kandungan
sikap bertanggung jawab, bekerja sama, amonia dalam urine
aktif, dan gotong royong dalam a. Panaskan tabung A dan
setiap tindakan. Dalam melakukan tabung B dari percobaan 1
pengamatan diperlukan sikap teliti, menggunakan pembakar
cermat, dan jujur. Selain itu, spiritus.
diperlukan sikap hati-hati dalam b. Identifikasilah bau yang
merancang percobaan karena timbul.
terdapat alat-alat yang terbuat dari c. Tulislah hasilnya ke dalam
kaca. Pada saat melaksanakan tabel pengamatan.
kegiatan perlu dikenakan per-
3. Menguji kandungan klorida
lengkapan berupa jas praktikum dan
dalam urine
sarung tangan.
a. Siapkan dua tabung reaksi
B. Apa yang Diperlukan? serta berilah label C dan D.
1. Alat tulis b. Masukkan 2 ml urine orang
2. Tabung reaksi sehat pada tabung C dan
3. Rak tabung reaksi 2 ml urine penderita DM
4. Kertas indikator pH universal pada tabung D.
5. Penjepit tabung reaksi c. Tambahkan 5 tetes larutan
6. Pembakar spiritus AgNO 3 5% pada kedua
7. Korek api tabung tersebut.
8. Urine orang sehat d. Cermati apa yang terjadi
9. Urine penderita diabetes melitus pada tabung tersebut.
(DM) e. Catat hasilnya pada tabel
10. Larutan Biuret pengamatan.
11. Larutan Benedict/Fehling A 4. Menguji kandungan protein
dan B a. Siapkan dua tabung reaksi
12. Larutan AgNO3 serta berilah label E dan F.
C. Apa yang Harus Dilakukan? b. Masukkan 2 ml urine orang
1. Mengukur pH urine sehat pada tabung E dan
a. Siapkan dua tabung reaksi 2 ml urine penderita DM
serta beri label A dan B. pada tabung F.
b. Masukkan 1 ml urine sehat c. Tambahkan 5 tetes larutan
pada tabung A dan 1 ml Biuret dan diamkan selama
urine penderita diabetes lima menit.
melitus (DM) pada tabung B. d. Amati perubahan warna
c. Masukkan kertas indikator yang terjadi.
pH universal pada kedua e. Catat hasilnya pada tabel
tabung tersebut serta amati pengamatan.
perubahan warna yang 5. Menguji kandungan glukosa
terjadi. a. Siapkan dua tabung reaksi
serta berilah label G dan H.

Biologi Kelas XI
187
b. Masukkan 2 ml urine sehat 4. Peristiwa apa yang terjadi pada
pada tabung G dan 2 ml urine orang sehat dengan urine
urine penderita DM pada orang yang menderita DM setelah
tabung H. ditambah dengan larutan Biuret?
c. Tambahkan 5 tetes larutan 5. Peristiwa apa yang terjadi pada
Benedict atau larutan urine orang sehat dengan urine
Fehling A dan B. orang yang menderita DM setelah
d. Panaskan kedua tabung ditambah dengan larutan
tersebut menggunakan Benedict dan dipanaskan?
pembakar spiritus. Selanjut- 6. Buatlah laporan hasil praktikum
nya, amatilah perubahan dengan format meliputi judul,
warna yang terjadi. tujuan, alat dan bahan, cara kerja,
e. Catatlah hasilnya pada tabel hasil pengamatan dan diskusi,
pengamatan. serta kesimpulan.
D. Pertanyaan dan Diskusi F. Unjuk Kreativitas
1. Berapakah pH urine orang sehat
Cobalah Anda identifikasi kan-
dan orang yang menderita DM?
dungan urine orang yang mempunyai
2. Bau apakah yang timbul dari
penyakit selain diabetes melitus,
hasil pemanasan urine?
misalnya penyakit albuminuria.
Bagaimana perbedaan antara
Bandingkan dengan urine orang
bau urine orang sehat dengan
sehat. Kemudian, tulislah hasil
orang yang menderita DM?
pengamatan Anda dalam buku tugas.
3. Peristiwa apa yang terjadi pada
Selanjutnya, kumpulkan hasilnya
urine orang sehat dengan urine
kepada Bapak atau Ibu Guru Anda.
orang yang menderita DM setelah
ditambah dengan AgNO3?

2. Hati
Hati merupakan organ viseral (dalam rongga abdomen) terbesar yang terletak
di bawah kerangka iga. Pada kondisi hidup, hati berwarna merah tua karena kaya
persediaan darah dan kaya nutriea dari vena portal dan vena hepatika (Syaifuddin,
2011). Organ hati mempunyai berat sekitar 1,5 kg atau sekitar 3–5% dari berat badan.
a. Fungsi Hati
1) Tempat Menyimpan Energi
Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Glikogen dibentuk
dari glukosa.
2) Menyimpan Vitamin-Vitamin
Hati mengumpulkan dan menyimpan persediaan vitamin A, D, E,
dan K. Vitamin ini dapat disimpan hingga dua sampai empat tahun.
3) Sebagai Pabrik Kimia Tubuh
Beberapa protein penting yang ditemukan dalam darah dihasilkan
oleh hati. Protein tersebut antara lain albumin, globin, dan globulin. Selain
itu, dalam hati dihasilkan zat kimia lain yaitu fibrinogen dan protrombin.
4) Sebagai Pembersih atau Detoksifikasi
Hati membantu membersihkan zat-zat racun, seperti obat dan alkohol
dari aliran darah.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


188
5) Sebagai Alat Ekskresi
Fungsi hati sebagai
alat ekskresi yaitu meng-
ekskresikan cairan empedu Hati
Arteri
secara terus-menerus.
hepatika
Cairan empedu mengan- Kantong
dung air, asam empedu, empedu
Vena porta
garam empedu, kolesterol, hepatika
fosfolipid (lesitin), zat Saluran
empedu
warna empedu (pigmen Pankreas
bilirubin dan biliverdin),
Usus halus
serta beberapa ion.
Cairan empedu ber- Sumber: Biology, Raven & Johnson

peran mencerna dan meng- Gambar 8.5 Organ hati sebagai alat ekskresi
elmusikan lemak dalam
usus, mengaktifkan lipase, mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi
zat yang larut dalam air, serta membentuk urea dan amonia. Cairan empedu
berasal dari penghancuran hemoglobin dari eritrosit yang telah tua.
Hemoglobin ini akan diuraikan menjadi hemin, zat besi, dan globin. Zat besi
dan globin digunakan dalam pembentukan antibodi atau hemoglobin baru.
Sementara itu, hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin.
Bilirubin dan biliverdin merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung
warna hijau-biru. Zat warna tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi
menjadi urobilin. Urobilin kemudian diekskresikan dari dalam tubuh dan
memberi warna kekuningan pada feses dan urine.
b. Struktur Hati
Hati terdiri atas dua
Kanalikuli
lobus utama, yaitu lobus
Saluran empedu Sinusoid Sel kupffer
kiri dan kanan, dengan
posisi sedikit saling
menindih. Lobus kanan Hepatosit
memiliki dua lobus yang Vena
salah satunya berukuran porta
lebih kecil. Setiap lobus hepatika
terdiri atas banyak lobu- Arteri
lus. Lobulus merupakan hepatika
unsur terkecil yang me-
nyusun hati. Sementara Vena sentral
itu, jaringan hati tersusun Lakuna
dari sel-sel hepatosit. Sumber: New Understanding Biology, Glenn and Susan Toole
Antarlapisan hepatosit Gambar 8.6 Struktur hati
dipisahkan oleh lakuna, sedangkan antara hepatosit satu dengan hepatosit
yang lain dipisahkan oleh kanalikuli.
Bagian luar hati dilindungi oleh kapsula hepatika. Dalam jaringan hati
terdapat beberapa pembuluh darah, yaitu arteri hepatika dan vena porta
hepatika. Pertemuan antara pembuluh arteri hepatika dan vena porta hepatika

Biologi Kelas XI
189
membentuk sinusoid. Pada sinusoid terjadi spesialisasi sel yang membentuk
sel kupffer. Sel ini bertugas memfagositosis organisme asing atau zat-zat
berbahaya. Dari fagositosis ini akan menghasilkan bilirubin. Bilirubin kemudian
diekskresikan oleh kanalikuli dalam wujud empedu.
3. Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar yang membungkus seluruh permukaan tubuh
manusia. Sebagian besar kulit ditumbuhi rambut.
a. Fungsi Kulit
1) Proteksi
Kulit berfungsi melindungi organ tubuh dari kontak mekanis yang
dapat mengakibatkan cedera dan melindungi tubuh dari kontak langsung
dengan sinar matahari. Sementara itu, produksi keringat dan minyak pada
kulit membuat lapisan kulit bersifat asam. Kondisi ini berfungsi melindungi
tubuh dari infeksi jamur dan bakteri.
2) Regulator Suhu
Kulit melakukan fungsi ini dengan cara memproduksi keringat dan
mengkonstriksikan pembuluh darah dalam kulit.
3) Penentu Warna Kulit
Warna kulit salah satunya ditentukan oleh kandungan melanosit
pada kulit.
4) Pembentukan Vitamin D
Vitamin D dibentuk dari provitamin D yang terdapat di bawah kulit
dengan bantuan sinar matahari.
5) Ekskresi
Sebagai alat ekskresi kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Kelenjar
keringat menyerap air dan garam dari darah di pembuluh kapiler. Keringat
yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit akan menyerap panas tubuh
sehingga suhu tubuh tetap stabil.
b. Struktur Kulit
Kulit merupakan organ
Kelenjar keringat Kelenjar minyak
terluas yang menutupi
seluruh tubuh dengan luas
  

keseluruhan kurang lebih Epidermis


2 m2. Ketebalan kulit pada


setiap bagian tubuh


Dermis

berbeda-beda (0,5–5 mm)




dan rata-rata ketebalannya Jaringan


1–2 mm. Berdasarkan lemak Lemak





strukturnya, kulit terdiri atas


Folikel rambut Kapiler darah
dua lapisan, yaitu epider-
mis (kulit ari) dan dermis Sumber: Human Biology, Mike Boyle dan Kathryn Senior

(kulit jangat). Perhatikan Gambar 8.7 Struktur kulit


Gambar 8.7!

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


190
1) Epidermis
Epidermis terdiri atas beberapa lapis berikut.
a) Stratum korneum (lapisan tanduk), merupakan lapisan kulit yang
paling luar, tersusun dari sel-sel mati yang bersifat keras, tahan
terhadap air, dan selalu mengelupas (deskuamasi).
b) Stratum lusidum, tersusun dari sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi
mengganti stratum korneum.
c) Stratum granulosum, tersusun dari sel-sel yang berinti dan
mengandung pigmen melanin.
d) Stratum germinativum, tersusun dari sel-sel yang selalu membentuk
sel-sel baru ke arah luar.
2) Dermis
Dermis merupakan lapisan yang terletak di bawah epidermis. Lapisan
yang biasa disebut jangat ini di dalamnya terdapat akar rambut, pembuluh
darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat di lapisan ini adalah
kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea).
Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai
garam, terutama NaCl. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat
dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui pori-pori. Di dalam kantong
rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak
menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering.
Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan dari
pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat
otot penegak rambut.
Di bawah dermis terdapat jaringan lemak atau lapisan hipodermis.
Jaringan lemak berfungsi sebagai makanan cadangan, pelindung tubuh
terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
4. Paru-Paru
Manusia memiliki sepasang paru-paru yang
terletak di rongga dada. Paru-paru mempunyai fungsi
utama sebagai alat pernapasan. Oleh karena paru-paru
juga berperan mengekskresikan zat sisa metabolisme
maka organ ini juga berperan sebagai alat ekskresi.
Dalam sistem ekskresi paru-paru berfungsi
mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dan uap air
(H2O). Karbon dioksida dan uap air berdifusi di dalam
alveolus kemudian dikeluarkan melalui lubang hidung.
Perhatikan Gambar 8.8! Sumber: Inquiry into Life, S. Mader

Gambar 8.8 Paru-paru sebagai


organ ekskresi

Biologi Kelas XI
191
Anda telah mempelajari sistem ekskresi pada manusia. Sistem ekskresi terdiri
atas beberapa organ ekskresi. Organ-organ tersebut disusun oleh beberapa jenis
jaringan yang berbeda-beda sesuai fungsinya. Apakah Anda mengetahui jaringan
penyusun organ-organ tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, lakukan kegiatan
berikut.

Mengidentifikasi Jaringan Penyusun Nefron, Alveolus, dan Kulit

A. Pendahuluan 3. Mikroskop
Setiap organ ekskresi memiliki 4. Lembar kerja praktikum
struktur yang berbeda-beda disesuai-
C. Apa yang Harus Dilakukan?
kan fungsinya. Ginjal tersusun dari
1. Siapkan mikroskop dan beberapa
unit-unit kecil yang disebut nefron.
macam preparat awetan.
Ginjal berfungsi untuk mengekskresi-
2. Letakkan preparat awetan nefron
kan urine. Di dalam paru-paru
pada meja preparat dalam
terdapat alveolus. Paru-paru
mikroskop.
berfungsi untuk mengekskresikan
3. Amati gambar preparat tersebut
CO2 dan H2O. Di lapisan dermis kulit
mulai dari perbesaran lemah
terdapat kelenjar keringat. Kulit
kemudian diganti dengan per-
berfungsi untuk mengekskresikan
besaran kuat sampai diperoleh
keringat. Kegiatan ini bertujuan untuk
gambar yang jelas. Hati-hati saat
mengetahui struktur dari nefron,
memindahkan lensa jangan
alveolus, dan kulit.
sampai lensa menyentuh
Kegiatan ini dilakukan secara
preparat yang diamati.
berkelompok sehingga dibutuhkan
4. Gambarlah hasil pengamatan
sikap bertanggung jawab, bekerja sama,
tersebut lengkap dengan bagian-
aktif, dan gotong royong dalam setiap
bagiannya dalam lembar kerja
tindakan. Saat melakukan kegiatan ini
yang sudah disediakan.
menggunakan mikroskop dan
5. Carilah gambar struktur nefron
preparat awetan, maka dalam
dari beberapa literatur. Banding-
pemakaiannya diharapkan agar lebih
kan dengan gambar hasil
berhati-hati. Selain itu, untuk
pengamatan Anda.
mendapatkan data atau gambar yang
6. Ulangi langkah 2–5 untuk
jelas dibutuhkan sikap teliti, cermat,
mengamati alveolus dan kulit.
dan jujur.
D. Pertanyaan dan Diskusi
B. Apa yang Diperlukan?
1. Bagaimana struktur nefron, al-
1. Alat tulis
veolus, dan kulit?
2. Beberapa jenis preparat awetan
2. Sebutkan jaringan yang me-
seperti berikut.
nyusun nefron, alveolus, dan
a. Preparat awetan nefron
kulit!
b. Preparat awetan alveolus
c. Preparat awetan kulit

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


192
3. Apa fungsi dari nefron, alveolus, E. Unjuk Kreativitas
dan kulit dalam sistem ekskresi? Anda telah mengamati struktur
Kaitkan jawaban Anda dengan nefron, alveolus, dan kulit. Sekarang
struktur jaringan yang me- coba buatlah gambar dari organ-organ
nyusunnya! tersebut secara berkelompok pada
4. Buatlah laporan hasil praktikum selembar kertas berukuran 50 cm ×
dengan format meliputi judul, 50 cm. Setiap kelompok membuat
tujuan, alat dan bahan, cara kerja, satu gambar. Kembangkan daya
hasil pengamatan dan diskusi, kreativitas kelompok Anda untuk
serta kesimpulan. membuat gambar yang menarik dan
jelas. Kumpulkan gambar yang Anda
peroleh kepada Bapak atau Ibu Guru
Anda.

Dalam ilmu Kedokteran dikenal adanya teknik transplantasi ginjal. Teknik


transplantasi ginjal bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup bagi
penderita gagal ginjal. Dalam transplantasi ginjal ada pasien gagal ginjal (resipien)
dan pendonor ginjal. Namun, akhir-akhir ini transplantasi ginjal disalahgunakan.
Beberapa orang ingin memperoleh keuntungan dengan menjual ginjalnya untuk
kepentingan transplantasi ginjal. Harga ginjal yang ditawarkan mencapai puluhan
juta rupiah. Jika di sekitar Anda ada orang yang menjual ginjalnya karena keuntungan,
bagaimanakah sikap dan tindakan Anda?

1. Jelaskan proses pembentukan urine! Sajikan dalam bentuk tabel!


2. Mengapa orang yang berolahraga lebih banyak mengeluarkan keringat?
3. Dalam sistem ekskresi, hati berperan untuk mengekskresikan cairan empedu. Apa
saja fungsi cairan empedu?
4. Bagaimana hubungan antara paru-paru sebagai alat pernapasan dengan paru-
paru sebagai alat ekskresi?
5. Jelaskan tiga bagian struktur ginjal!

Biologi Kelas XI
193
B. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi
Organ-organ ekskresi dapat mengalami gangguan dan penyakit. Gangguan dan
penyakit apa saja yang terjadi pada organ-organ ekskresi? Bagaimana cara mencegah
gangguan dan penyakit tersebut? Kerjakan tugas berikut agar Anda dapat menjelaskan
gangguan dan penyakit yang terjadi dalam sistem ekskresi.

Mengidentifikasi Gangguan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi


1. Perhatikan artikel mengenai gangguan dan penyakit yang dapat menyerang
sistem ekskresi di alamat website berikut.
a. http://goo.gl/Fsr1Gh
b. http://goo.gl/PudKeE
2. Carilah tambahan informasi mengenai gangguan dan penyakit yang menyerang
sistem ekskresi dari berbagai sumber (buku-buku referensi dan majalah).
3. Catatlah informasi-informasi penting berdasarkan artikel dalam alamat website
tersebut dan dari literatur yang Anda baca.
4. Ajaklah teman Anda untuk memecahkan permasalahan-permasalahan berikut.
a. Gangguan atau penyakit apa saja yang dapat menyerang sistem ekskresi?
b. Apa penyebab timbulnya penyakit tersebut?
c. Bagaimana cara mencegah penyakit tersebut?
d. Buatlah beberapa pertanyaan yang lain berdasarkan literatur yang Anda
baca untuk menambah bahan diskusi Anda!
Saat berdikusi, cobalah untuk bersikap responsif dan proaktif dengan
mengemukakan pendapat secara ilmiah dan kritis.
5. Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda dalam bentuk laporan yang berisi judul,
tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas dengan penuh percaya diri dan
menggunakan bahasa yang santun serta mudah dipahami.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui penyakit-penyakit yang terjadi


pada sistem ekskresi. Beberapa gangguan atau penyakit pada sistem ekskresi dapat
Anda cermati dalam tabel berikut.
Tabel 8.1 Gangguan atau Penyakit pada Sistem Ekskresi
Ginjal Hati Paru-Paru Kulit

1 Batu ginjal Hepatitis Asma Xerosis


2 Gagal ginjal kronis Penyakit kuning Tuberkulosis (TBC) Kanker kulit
3 Diabetes melitus Sirosis hati Pneumonia Eksim atau dermatitis
4 Nefritis Kanker hati Emfisema Kusta atau lepra
5 Albuminuria Pleuritis Jerawat
6 Anuria
7 Poliuria

Penjelasan mengenai penyebab dan penanganan gangguan atau penyakit pada sistem
ekskresi dapat Anda akses melalui alamat website http://goo.gl/vs47D8 dan http://goo.gl/Fsr1Gh.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


194
Peranan ginjal sangat penting bagi tubuh.
Ginjal berperan untuk menyaring zat-zat kimia
yang masih berguna bagi tubuh dan
mengembalikannya ke saluran peredaran Untuk memperluas penge-
darah. Apabila pada ginjal terjadi gangguan, tahuan Anda mengenai teknologi
cuci darah, bacalah sumber-
dapat berakibat fatal. Gangguan tersebut terjadi sumber lain yang relevan. Salah
akibat adanya kelainan pada ginjal atau satunya, bacalah artikel pada
komplikasi penyakit sistemik. Apabila website berikut.
gangguan pada ginjal masih ringan, ginjal a. http://goo.gl/G7UB4K
b. http://goo.gl/wLL3t5
dapat sembuh sempurna jika penyebabnya c. http://goo.gl/co5Jko
dapat diatasi. Sebaliknya, apabila gangguan Berdasarkan artikel yang Anda
tersebut memburuk maka bisa menjadi gagal baca, cobalah Anda kembangkan
ginjal akut. Apabila terjadi gagal ginjal akut, kreativitas Anda untuk
menemukan inovasi-inovasi baru
salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu yang dapat digunakan untuk
dengan membuat ginjal buatan melalui metode mengatasi gangguan pada alat
dialisis. Metode pengobatan seperti ini lebih ekskresi.
dikenal dengan nama hemodialisis (cuci darah).
Bagaimana prinsip dialisis dalam pengobatan
gagal ginjal? Lakukan kegiatan berikut untuk
mengetahuinya.

Menganalisis Artikel Prinsip Dialisis


1. Carilah artikel mengenai cuci darah serta prinsip dialisis dari berbagai
literatur seperti buku-buku yang relevan dan internet.
2. Bacalah dengan cermat artikel yang Anda peroleh dan catatlah informasi-
informasi penting dari artikel tersebut.
3. Berdasarkan informasi yang Anda peroleh, jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut.
a. Bagaimana proses cuci darah pada penderita ginjal dilakukan?
b. Apa saja yang harus disiapkan penderita ketika hendak melakukan
cuci darah?
c. Setiap berapa lama periode waktu cuci darah dilakukan?
d. Mengapa teknologi cuci darah memiliki kemiripan dengan fungsi
ginjal?
e. Apakah ada solusi lain cara mengatasi gagal ginjal?
4. Buatlah resume dari kegiatan ini dan kumpulkan kepada Bapak atau Ibu
Guru. Terapkan sikap bertanggung jawab, jujur, dan disiplin dalam
mengerjakan tugas ini.

Biologi Kelas XI
195
Anda telah memahami dan mempelajari proses terbentuknya urine. Urine
merupakan zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Meskipun urine
termasuk zat sisa metabolisme, banyak orang yang memanfaatkan urine sebagai
pengobatan alternatif dengan meminum urine atau mengoleskan urine di tempat yang
terasa sakit. Bagaimana sikap dan tindakan Anda jika di lingkungan Anda ada yang
melakukan hal tersebut?

1. Bagaimana tanda-tanda orang yang menderita kencing manis?


2. Kerusakan pada sel hati dapat mengakibatkan penyakit sirosis hati (pengerasan
organ hati). Bagaimana cara mencegah timbulnya penyakit sirosis hati!
3. Sebutkan lima macam penyakit yang dapat terjadi pada kulit!
4. Sebutkan dua macam penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri!
5. Penyakit apa yang terjadi jika dalam urine mengandung albumin maupun
protein?

Anda telah mempelajari tentang sistem ekskresi. Salah satu organ yang berperan
dalam sistem ekskresi yaitu ginjal. Ginjal berfungsi mengekskresikan urine.
Pembentukan urine berlangsung di dalam nefron ginjal. Untuk memperdalam
pengetahuan Anda tentang mekanisme pembentukan urine, buatlah sebuah alat peraga
tentang mekanisme pembentukan urine. Dalam pembentukan peraga alat, gunakanlah
barang-barang tidak terpakai yang ada di lingkungan sekitar. Kembangkan ide
kreativitas Anda dalam membuat alat peraga. Selanjutnya, presentasikan alat peraga
di depan kelas. Kemudian, kumpulkan alat peraga kepada Bapak atau Ibu Guru.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


196
1. Sistem ekskresi merupakan suatu proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme
yang tidak diperlukan oleh tubuh.
2. Organ ekskresi dan zat yang diekskresikan manusia sebagai berikut.
a. Ginjal, mengekskresikan urine.
b. Hati, mengeksresikan cairan empedu.
c. Paru-paru, mengekskresikan karbon dioksida dan air.
d. Kulit, mengekskresikan keringat.
3. Proses pembentukan urine melalui tiga tahap yaitu filtrasi (penyaringan zat-zat
sisa yang beracun), reabsorpsi (penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan
tubuh), dan augmentasi (penambahan zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh
tubuh).
4. Gangguan yang terjadi pada organ-organ ekskresi.
a. Organ ginjal: batu ginjal, diabetes melitus, gagal ginjal, nefritis, albuminuria,
anuria, dan poliuria.
b. Organ hati: hepatitis, penyakit kuning, sirosis hati, dan kanker hati.
c. Organ kulit: xerosis, kanker kulit, dermatitis, dan jerawat.
d. Organ paru-paru: asma, TBC, pneumonia, emfisema, pleuritis, dan asfiksi.

A. Pilihlah jawaban yang tepat! Nama bagian yang ditunjuk oleh anak
panah beserta fungsinya dalam tabel
1. Perhatikan gambar nefron berikut! berikut yang benar adalah . . . .
Nama
Fungsi
Bagian

a. Glomerulus Sebagai penyaringan zat-zat sisa


yang beracun

b. Kapsula Sebagai pelindung glomerulus


Bowman

c. Tubulus Sebagai tempat pengumpulan


kolektivus urine sesungguhnya

d. Tubulus Sebagai tempat penambahan zat


kontortus sisa yang tidak diperlukan lagi
distal oleh tubuh

e. Tubulus Sebagai tempat penyerapan


kontortus kembali zat-zat yang masih
proksimal diperlukan oleh tubuh

Biologi Kelas XI
197
2. Irwan merasa ginjalnya sakit. 5. Perhatikan skema pembentukan urine
Kemudian, Irwan memeriksakan ke di bawah ini!
rumah sakit. Ternyata hasil tes urine
Darah
Irwan mengandung sel darah merah.
Berdasarkan data yang diperoleh, Irwan X
kemungkinan mengalami . . . .
a. kekurangan hormon insulin Urine Y Urine Z Urine
b. iritasi akibat gesekan batu ginjal Primer Sekunder Sebenarnya
c. pengendapan di dalam rongga Proses yang terjadi pada huruf X dan Z
ginjal secara berurutan adalah . . . .
d. kerusakan ginjal secara kese- a. reabsorpsi dan filtrasi
luruhan b. filtrasi dan reabsorpsi
e. kerusakan pada membran kapsul c. filtrasi dan augmentasi
endotelium d. augmentasi dan filtrasi
3. Perhatikan gambar berikut! e. reabsorpsi dan augmentasi
6. Cermati gambar grafik berikut!
Suhu Tubuh (°C) X
38
U
37
T Y
36
Bagian yang ditunjuk oleh huruf T dan 35 Waktu
U berturut-turut memiliki fungsi . . . . 0 20 40 60 80
(Menit)
a. penerima rangsang dan penghasil
Grafik tersebut menunjukkan suhu
minyak
tubuh dari seorang atlet lari sprint 100
b. menghasilkan keringat dan
meter yang sedang beraktivitas.
penerima rangsang
Berdasarkan grafik, terlihat adanya
c. menghasilkan minyak dan meng-
penurunan suhu tubuh atlet yang
hasilkan keringat
ditunjukkan oleh huruf X–Y.
d. menghasilkan keringat dan pe-
Kemungkinan aktivitas atlet yang
nerima rangsang
mengakibatkan penurunan suhu tubuh
e. melindungi jaringan di bawahnya
adalah . . . .
dan menghasilkan keringat
a. melakukan awalan lari
4. Organ yang berfungsi sebagai sistem b. berlari sekencang-kencangnya
pernapasan dan sistem ekskresi adalah c. menantikan aba-aba start dari wasit
paru-paru. Fungsi paru-paru dalam d. memulai lari pada 10 meter pertama
sistem ekskresi adalah . . . . e. melewati garis finish dan
a. memfiksasi oksigen mengurangi kecepatan
b. mengatur homeostatis
c. mengatur osmoregulasi
d. mengeluarkan CO2 dan H2O
e. mengeluarkan cairan empedu

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


198
7. Seseorang yang rutin berolahraga dan kerusakan beserta nama gangguan yang
minum air dengan volume yang sama dialami dalam tabel yang benar adalah
setiap hari, diambil sampel urinenya ....
sebanyak lima kali. Berdasarkan tabel Bagian Ginjal yang Rusak Nama Gangguan
berikut, sampel mana yang
a. Glomerulus Oligouria
dikumpulkan pada saat suhu udara b. Glomerulus Albuminuria
tinggi? c. Kapsula Bowman Nefritis
d. Tubulus kontortus distal Poliuria
Volume Urine yang Volume Keringat yang e. Tubulus kontortus proksimal Diabetes melitus
Dihasilkan (dm3) Dihasilkan (dm3)

a. 1,5 0,8
b. 0,8 0,8 B. Kerjakan soal-soal berikut!
c. 0,8 1,5
d. 0,4 0,8 1. Pengeluaran keringat dan urine
e. 0,4 1,5 berbanding terbalik pada kondisi suhu
8. Perhatikan gejala-gejala penyakit tinggi dan suhu rendah. Artinya, ketika
berikut! suhu tinggi, jumlah pengeluaran
1) Perut kembung dan banyak angin. keringat meningkat sementara
2) Perut mengeras dan membesar. pengeluaran urine menurun, demikian
3) Demam, meriang, dan tubuh sulit pula sebaliknya pada suhu rendah.
digerakkan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jelaskan
Gejala-gejala di atas menunjukkan mekanismenya!
adanya penyakit . . . . 2. Reabsorpsi merupakan tahap pem-
a. xerosis d. sirosis hati bentukan urine pada saat penyerapan
b. dermatitis e. hepatitis kembali zat-zat yang masih diperlukan
c. kanker hati tubuh. Bagaimana proses yang terjadi
9. Perhatikan gejala-gejala penyakit hati pada reabsorpsi zat-zat tersebut?
berikut! 3. Mengapa orang yang banyak minum air
1) Nyeri pada daerah ulu hati. akan mengeluarkan banyak urine?
2) Warna kulit dan mata menjadi
kuning. 4. Dalam sistem ekskresi, hati berperan
3) Air kencing berwarna gelap. mengekskresikan cairan empedu.
4) Demam, lelah, dan pusing. Cairan tersebut harus dikeluarkan dari
5) Bilirubin dalam tubuh meningkat. tubuh karena dapat mengakibatkan
Gejala penyakit kuning (jaundice) penyakit kuning. Jelaskan asal
terdapat pada nomor . . . . diperolehnya cairan empedu tersebut!
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5) Mengapa cairan empedu yang tidak
b. 1), 3), dan 5) e. 3), 4), dan 5) dikeluarkan dapat mengakibatkan
c. 2), 3), dan 4) penyakit kuning?

10. Perhatikan hasil pengujian sampel 5. Pada kasus donor ginjal, dapatkah
urine berikut! pendonor hidup dengan satu ginjal
1) Urine awal berwarna jernih. saja?
2) Urine diuji dengan larutan Biuret 6. Bagaimana metode hemodialisis
berubah menjadi warna ungu. dilakukan pada saat pengobatan cuci
Berdasarkan data tersebut, pasangan darah?
antara bagian ginjal yang mengalami

Biologi Kelas XI
199
7. Mengapa hormon antidiuretik dapat 10. Seorang pasien yang periksa di rumah
memengaruhi produksi urine? sakit mengalami beberapa gejala berikut.
a. Batuk lama sekitar 30 hari.
8. Sekitar 170 liter cairan disaring oleh
b. Batuk disertai dengan dahak dan
ginjal setiap harinya. Namun, hanya
darah.
1,5 liter yang diekskresikan dalam
c. Badan berkeringat saat malam hari.
bentuk urine. Jelaskan apa yang terjadi d. Nafsu makan dan berat badan
pada sisa 168,5 liter cairan lainnya! menurun.
9. Bagaimana seseorang dikatakan Berdasarkan gejala-gejala di atas
terkena penyakit pneumonia? jawablah pertanyaan-pertanyaan
Bagaimana cara pencegahan penyakit berikut!
tersebut? a. Apakah penyakit yang diderita
oleh pasien tersebut?
b. Bagaimana cara mencegah pe-
nyakit tersebut!

Anda telah mempelajari sistem ekskresi meliputi organ-organ ekskresi, proses


mekanisme sistem ekskresi, dan gangguan yang terjadi pada sistem ekskresi. Organ-
organ ekskresi tersebut dapat terserang berbagai penyakit. Namun, Tuhan telah
menganugerahkan pola pikir ilmiah kepada manusia sehingga dapat menciptakan
teknologi yang dapat membantu dalam pengobatan sistem ekskresi. Contoh teknologi
yang sudah ditemukan dalam ilmu Kedokteran di antaranya teknologi dialisis, cuci
darah, dan mesin ESWL. Dengan adanya penemuan teknologi tersebut, dapat lebih
memicu Anda untuk berusaha menemukan teknologi baru. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya Anda bersyukur kepada Tuhan karena telah dianugerahi pola pikir ilmiah.
Wujud rasa syukur yang dapat Anda lakukan yaitu berpikir kreatif dan bekerja keras
untuk menciptakan produk-produk baru yang bermanfaat bagi manusia.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Ekskresi


200
Struktur dan Fungsi Sel
pada Sistem Koordinasi Manusia
Mempelajari

Sistem Sistem Endokrin Sistem Gangguan dan


Saraf (Hormon) Indra Pengaruh
Manusia Manusia Manusia Psikotropika pada
Sistem Koordinasi
Manusia
Meliputi Meliputi Meliputi
Dibedakan
Sel Saraf Kelenjar Mata
Hipofisis
Gangguan dan Ke-
Susunan Telinga lainan pada Sistem
Kelenjar
Sistem Saraf Koordinasi Manusia
Tiroid
Manusia
Kulit Meliputi
Terjadinya Kelenjar
Gerak Biasa Paratiroid Hidung Gangguan dan
dan Gerak Kelainan pada
Kelenjar Sistem Saraf
Refleks Lidah
Adrenal Manusia
Prinsip
Kelenjar Gangguan dan
Penghantaran
Pankreas Kelainan pada
Impuls
Sistem Endokrin
Kelenjar ( H o r m o n )
Pankreas
Gonad Manusia

Kelenjar Gangguan dan


Timus Kelainan pada
Sistem Indra
Manusia

Pengaruh Psikotro-
pika terhadap Sistem
Koordinasi Manusia

Biologi Kelas XI
201
Sumber: www.ida.liu.se

EEG (Electroencephalogram) adalah teknologi pemindai yang mampu merekam seluruh


aktivitas otak manusia. Melalui teknologi ini, masalah kesehatan yang berkaitan dengan
kerja otak dapat diketahui. Di samping itu, teknologi EEG mampu mengidentifikasi kondisi
pikiran dan mental seseorang. Otak merupakan pusat saraf utama yang mampu mengatur
seluruh aktivitas tubuh. Bagaimana cara otak melakukannya? Bagaimana jika otak manusia
mengalami kerusakan?

1. Struktur dan fungsi sistem saraf


2. Struktur dan fungsi sistem endokrin • Saraf
• Reseptor
3. Struktur dan fungsi sistem indra
• Neuron
4. Gangguan dan pengaruh psikotropika pada sistem • Neurotransmitter
koordinasi manusia • Kelenjar
• Daya akomodasi
• Bintik buta
• Meningitis
• Psikotropika

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


202
Organ-organ di dalam tubuh dapat bekerja secara selaras dan teratur karena tubuh
memiliki sistem koordinasi. Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf, sistem endokrin
(hormon), dan sistem indra.
Dalam bab ini Anda akan mempelajari sistem koordinasi pada manusia yang meliputi
sistem saraf, sistem endokrin (hormon), dan sistem indra. Selain itu, Anda juga akan
mempelajari berbagai gangguan pada sistem koordinasi akibat pengaruh obat-obatan
psikotropika. Pengetahuan ini sangatlah penting agar generasi muda seperti Anda dapat
menjauhi pengaruh obat-obatan terlarang.

A. Sistem Saraf Manusia


Otak manusia tidak pernah berhenti bekerja, baik siang maupun malam hari
meskipun kita sedang tidur. Otak manusia berfungsi sebagai alat untuk memproses
data yang diterima oleh reseptor pada alat indra. Otak merupakan komponen penting
dalam sistem saraf manusia. Sistem saraf bersama dengan sistem endokrin dan sistem
indra tergabung dalam sistem koordinasi. Bagaimana mekanisme sistem koordinasi bekerja?
Untuk mengetahui mekanisme kerja sistem koordinasi manusia, lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Mekanisme Kerja Sistem Koordinasi Manusia


1. Mintalah seorang teman Anda untuk maju (siswa A). Setelah itu, tutuplah
matanya menggunakan kain.
2. Mintalah teman Anda (siswa A) untuk memegang beberapa benda. Setelah
itu, mintalah dia untuk menebak nama benda yang dipegangnya tersebut.
3. Mintalah teman Anda (siswa A) untuk mendengarkan suara beberapa teman
Anda yang lain. Setelah itu, mintalah dia untuk menebak nama teman Anda
berdasarkan suara yang didengarnya tersebut.
4. Mintalah teman Anda (siswa A) untuk meminum beberapa jenis minuman.
Setelah itu, mintalah dia untuk menebak jenis minuman yang diminumnya.
5. Mintalah teman Anda (siswa A) untuk mencium beberapa jenis makanan
atau minuman yang baunya menyengat. Setelah itu, mintalah dia menebak
jenis makanan atau minumannya berdasarkan baunya.
6. Berdasarkan permainan yang Anda lakukan, diskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut bersama teman sebangku Anda.
a. Mengapa tubuh dapat merasakan fenomena-fenomena alam? Bagian
tubuh apa yang berperan merasakan fenomena alam tersebut?
b. Setelah merasakan fenomena alam (berupa rangsang), tubuh akan
menanggapinya dengan menggerakkan otot. Sebagai contoh, ketika kulit
tangan dicubit tubuh akan menanggapinya dan menarik tangan sambil
berteriak. Bagaimana mekanisme perjalanan rangsang sampai dihasilkan
tanggapan? Apa peranan otak dalam mekanisme tersebut?
c. Bagaimana struktur otak yang disesuaikan dengan fungsinya?
Saat melakukan diskusi jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja
sama, cinta damai, serta berani bertanya dengan santun.
7. Anda dapat menggunakan berbagai buku referensi untuk membantu
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Biologi Kelas XI
203
8. Tulislah hasil diskusi dan kegiatan ini ke dalam format laporan yang meliputi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
9. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas.

Melalui kegiatan Mari Bereksplorasi di depan, Anda telah mengetahui contoh


mekanisme kerja sistem koordinasi. Sistem koordinasi tersusun dari sistem saraf, sistem
endokrin, dan sistem indra.
Sistem saraf tersusun dari berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi.
Dalam tubuh, sel-sel saraf saling berhubungan untuk memindahkan impuls listrik dari
satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Seluruh sel-sel saraf saling bekerja sama
dalam pengaturan kerja alat tubuh.
1. Sel Saraf (Neuron)
Sel saraf (neuron) adalah sel-sel yang bermuatan listrik dengan serabut-serabut
mirip benang yang menghubungkannya dengan bagian-bagian tubuh atau dengan
sel-sel saraf lain (Rutland, 1976). Sel saraf memiliki struktur tertentu yang meliputi
dendrit, badan sel saraf, dan neurit. Agar Anda mengetahui struktur sel saraf,
lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Struktur Sel Saraf


A. Pendahuluan menggunakan peralatan tersebut.
Sistem saraf tersusun dari Penggunaan mikroskop juga perlu
berjuta-juta sel saraf yang mem- dilakukan sesuai dengan prosedur
punyai bentuk bervariasi. Sel-sel sehingga hasil pengamatan dapat
saraf tersusun dari dendrit, badan terlihat dengan jelas.
sel, dan neurit (akson). Kegiatan ini B. Apa yang Diperlukan?
dilakukan secara berkelompok 1. Mikroskop cahaya.
sehingga diperlukan pembagian 2. Preparat awetan sel saraf.
tugas pada setiap anggota kelompok.
C. Apa yang Harus Dilakukan?
Setiap anggota kelompok harus
1. Amati preparat yang tersedia
bertanggung jawab pada tugasnya
menggunakan mikroskop mulai
masing-masing. Selain itu, diperlu-
dari perbesaran lemah, kemu-
kan juga sikap mau bekerja sama
dian dilanjutkan dengan per-
antaranggota kelompok. Dalam
besaran kuat. Hati-hati saat
melakukan identifikasi diperlukan
memindahkan lensa dengan
sikap teliti, cermat, tekun, dan jujur.
perbesaran yang lebih kuat,
Pada kegiatan ini digunakan per-
jangan sampai lensa me-
alatan yang mudah pecah sehingga
nyentuh preparat yang diamati.
diperlukan sikap kehati-hatian saat

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


204
2. Gambarlah hasil pengamatan 4. Buatlah laporan dari hasil
sel saraf tersebut beserta bagian- kegiatan ini yang meliputi judul,
bagiannya pada buku kerja. Beri tujuan, alat dan bahan, cara
keterangan bagian-bagiannya kerja, hasil pengamatan, serta
pada gambar tersebut. Cocokkan kesimpulan.
gambarmu dengan Gambar 9.1.
E. Unjuk Kreativitas
3. Tulislah kesimpulan Anda dari
Anda telah mengamati struktur
kegiatan ini.
suatu sel saraf. Cobalah Anda cocok-
D. Pertanyaan dan Diskusi kan gambar sel saraf yang telah
1. Bagaimanakah bentuk sel saraf Anda buat berdasarkan hasil
yang Anda amati? pengamatan Anda dengan gambar
2. Apa saja bagian-bagian sel saraf sel saraf dari berbagai buku referensi.
yang Anda amati! Termasuk sel saraf sensorik, motorik,
3. Apa fungsi bagian-bagian sel ataukah konektor?
saraf tersebut!

Sel-sel saraf tersusun dari dendrit,


1
badan sel, dan neurit (akson), perhatikan 2
Gambar 9.1. Dendrit berfungsi menerima

3
impuls dari ujung saraf lain dan meng- 4
hantarkannya ke badan sel saraf. Dalam
badan sel terdapat badan Nissl yang
berfungsi menerima dan meneruskan
impuls dari dendrit ke neurit. Neurit 5 6 7
berfungsi meneruskan impuls dari badan
sel saraf ke sel saraf yang lain. Neurit 8
terbungkus oleh selubung mielin yang 9
disusun oleh sel-sel Schwann. Selubung Sumber: Biology, For Advanced Level, Fourth Edition
mielin berfungsi sebagai pelindung neurit Gambar 9.1 Struktur sel saraf
dan pemberi nutrisi bagi neuron. Bagian 1 ) Nukleus 6 ) Nodus Ranvier
neurit yang tidak terbungkus selubung 2 ) Nukleolus 7 ) Sel Schwann
mielin disebut nodus Ranvier. Ketika di 3 ) Dendrit 8 ) Akson
4 ) Badan sel 9 ) Selaput mielin
neurit, impuls menjalar ke nodus Ranvier 5 ) Selaput mielin
dan kemudian meloncati selubung
mielin. Hal ini terjadi karena selubung mielin bersifat sebagai isolator impuls.
Loncatan impuls tersebut mempercepat gerakan impuls. Sel-sel saraf saling
berhubungan membentuk suatu simpul saraf yang disebut ganglion. Antara neuron
satu dengan neuron lainnya dihubungkan oleh sinapsis.
Ada tiga macam neuron berdasarkan fungsinya, yaitu neuron sensorik (neuron
aferen), neuron motorik (neuron eferen), dan neuron asosiasi (neuron penghubung).
1) Neuron sensorik berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat. Reseptor adalah penerima rangsang. Organ yang mengandung reseptor
disebut indra.
2) Neuron motorik berfungsi menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke
efektor. Efektor berupa otot dan kelenjar.
3) Neuron asosiasi berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron
motorik. Neuron asosiasi terdapat dalam otak dan sumsum tulang belakang.

Biologi Kelas XI
205
2. Susunan Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
a. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
1) Otak
Otak merupakan pusat saraf utama karena berperan dalam pengaturan
seluruh aktivitas tubuh. Bagian luar otak (korteks) berwarna abu-abu.
Bagian ini mengandung banyak badan sel saraf yang disebut substansi
grissea. Bagian dalam otak (medula) berwarna putih. Bagian ini
mengandung banyak neurit dan dendrit yang disebut substansi alba. Otak
terdiri atas enam bagian, yaitu otak besar (serebrum), otak depan
(diensefalon), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), jembatan
varol (Pons varolli), dan sumsum lanjutan (medula oblongata). Perhatikan
Gambar 9.2 dan Gambar 9.3.

Korteks serebral Lobus frontalis Lobus parietalis

Serebrum


Otak Talamus
depan
Hypotalamus

Kelenjar pituitari
Otak tengah
Pons varolli


Otak Sumsum lanjutan Lobus temporalis Lobus oksipitalis


Sumsum tulang
belakang
Serebelum belakang

Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell

Gambar 9.2 Bagian-bagian otak manusia Gambar 9.3 Otak besar dan bagian-bagiannya

a) Otak besar (serebrum)


Serebrum terdiri atas dua belahan. Setiap belahan terdiri atas
empat lobus, yaitu lobus frontalis (pengendali gerakan otot rangka
dan tempat terjadinya proses intelektual), lobus oksipitalis (pusat peng-
lihatan), lobus temporalis (pusat pendengaran, penciuman, dan penge-
cap), serta lobus parietalis (pengatur perubahan pada kulit dan otot).
Otak besar berfungsi dalam pengaturan semua aktivitas yang
berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), ke-
sadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan pusat pengaturan
semua kegiatan/gerakan yang kita sadari.
b) Otak depan (diensefalon)
Otak depan terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus ber-
fungsi sebagai pusat pengaturan perasaan dan gerakan. Hipotalamus
berperan dalam pengaturan suhu tubuh, rasa lapar, dan haus.
c) Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah berfungsi mengatur gerak refleks mata. Selain itu,
otak tengah juga berfungsi mengontrol pendengaran.

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


206
d) Otak kecil (serebelum)
Serebelum terletak tepat di bawah bagian posterior otak besar.
Serebelum merupakan pusat keseimbangan gerak, koordinasi gerak
otot, serta posisi tubuh.
e) Jembatan Varol (pons varolli)
Pons varolli berfungsi menghantarkan impuls otot-otot bagian
kiri dan kanan tubuh. Pons varolli juga berfungsi menghubungkan
otak besar dengan otak kecil.
f) Sumsum lanjutan (medula oblongata)
Medula oblongata merupakan lanjutan otak yang meng-
hubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Medula oblongata
berfungsi mengatur denyut jantung, pelebaran dan penyempitan
pembuluh darah, gerak alat pencernaan, sekresi kelenjar, bersin,
bersendawa, batuk, muntah, serta gerak alat pernapasan.
2) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Neuron aferen (sensorik)
Saraf spinal Bagian tepi Sayap dorsal
Reseptor
Ganglion

Efektor (otot)
Neuron eferen
Bagian dalam Sayap ventral (motorik)
Sumber: Success Biology SPM, Gan Wan Yeat

Gambar 9.4 Sumsum tulang belakang

Bagian luar (tepi) medula spinalis berwarna putih (substansi alba) dan
bagian dalamnya berwarna abu-abu (substansi grissea). Medula spinalis
merupakan lanjutan medula oblongata dan terdapat dalam rongga tulang
belakang. Medula spinalis berfungsi menghantarkan impuls dari dan ke
otak serta mengendalikan gerak refleks.

b. Sistem Saraf Tepi


Saraf tepi menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf (otak
dan sumsum tulang belakang). Berdasarkan tempatnya, sistem saraf tepi terdiri
atas saraf kranial dan saraf spinal. Saraf kranial berasal dari otak dan berjumlah
12 pasang. Saraf spinal berasal dari sumsum tulang belakang. Cabang-cabang
saraf spinal mempersatukan seluruh otot rangka dan kulit. Saraf spinal
berjumlah 31 pasang.
Berdasarkan fungsinya, sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatik
(saraf sadar) dan sistem saraf otonom (saraf tidak sadar).
1) Sistem Saraf Somatik
Saraf somatik berfungsi mengatur gerakan yang disadari, contoh
gerakan kaki melangkah menuju ke suatu tempat. Berdasarkan arah impuls
yang dibawanya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi sistem saraf aferen
dan eferen.

Biologi Kelas XI
207
2) Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom mengendalikan gerak organ-organ yang bekerja secara
otomatis, contohnya otot polos, jantung, lambung, usus, pembuluh darah, dan
kelenjar. Sistem saraf otonom terdiri atas saraf simpatetik dan saraf
parasimpatetik. Kedua macam saraf itu bekerja saling berlawanan. Fungsi kedua
macam saraf tersebut dapat Anda simak pada Tabel 9.1 berikut.
Tabel 9.1 Jenis Saraf Otonom dan Fungsinya

No.
No. Parasimpatetik Simpatetik

1. Mengecilkan pupil Membesarkan pupil


2. Memacu sekresi saliva Menghambat sekresi saliva
3. Mengerutkan bronkus Membesarkan bronkus
4. Memperlambat detak jantung Mempercepat detak jantung
5. Meningkatkan sekresi asam lambung Menghambat sekresi asam lambung
6. Memacu kerja kantong empedu Memacu pelepasan glukosa oleh hati
7. Mengerutkan kandung kemih Menghambat kontraksi kandung kemih
8. Memacu ereksi pada alat kelamin Memacu ejakulasi
9. Menyekresi adrenalin

3. Terjadinya Gerak Biasa dan Gerak Refleks


Tubuh kita dapat melakukan gerakan karena adanya hantaran impuls oleh
sel-sel saraf. Gerak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak biasa dan
gerak refleks. Bagaimana terjadinya gerak biasa dan gerak refleks? Lakukan kegiatan
berikut untuk mengetahuinya.

Mengidentifikasi Gerak Biasa dan Gerak Refleks


1. Mintalah seorang teman Anda maju.
2. Dekatkan jari telunjuk Anda ke arah mata teman Anda secara tiba-tiba dari
jarak ±10 cm. Perhatikan reaksi matanya.
3. Lakukan cara yang sama pada nomor 2, tetapi secara perlahan-lahan.
4. Berdasarkan permainan yang Anda lakukan, diskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut bersama teman sebangku Anda.
a. Bagaimana reaksi mata teman Anda terhadap gerakan jari telunjuk
secara tiba-tiba?
b. Bagaimana reaksi mata teman Anda terhadap gerakan jari telunjuk
secara perlahan-lahan?
c. Manakah reaksi yang lebih cepat dari kedua kegiatan tersebut?
d. Manakah yang termasuk gerak refleks dari kedua kegiatan tersebut?
Jelaskan proses terjadinya gerak refleks tersebut!
e. Bagaimanakah proses perambatan impuls pada saraf saat terjadi gerak
refleks? (Kaitkan dengan keadaan polarisasi dan depolarisasi)

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


208
f. Bagaimanakah proses perambatan impuls pada saraf saat terjadi gerak
refleks apabila dikaitkan dengan perambatan impuls secara fisik, kimia,
dan biologi?
Saat melakukan diskusi, jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja
sama, saling menghormati, dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi.
5. Buatlah laporan dari hasil kegiatan ini yang meliputi judul, tujuan, hasil
pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas dengan bahasa yang
sopan dan santun serta mudah dipahami.

a. Gerak Biasa
Gerak biasa merupakan gerak yang disadari, contohnya melangkahkan
kaki menuju suatu tempat, berlari, dan menyapu. Urutan perjalanan impuls
pada gerak biasa secara skematis sebagai berikut.
Rangsang → reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor
b. Gerak Refleks
Gerak refleks merupakan gerak yang tidak disadari. Hantaran impuls pada
gerak refleks mirip seperti pada gerak biasa. Bedanya, impuls pada gerak refleks
tidak melalui pengolahan oleh pusat saraf. Neuron di otak hanya berperan
sebagai konektor saja. Urutan perjalanan impuls pada gerak refleks secara
skematis sebagai berikut.
Rangsang → reseptor → neuron sensorik → konektor (otak/sumsum tulang
belakang) → neuron motorik → efektor
4. Prinsip Penghantaran Impuls
Ada dua prinsip penghantaran impuls, yaitu melalui neuron dan melalui sinapsis.
a. Penghantaran Impuls Melalui Neuron
Penghantaran impuls dengan cara ini
terjadi karena adanya perbedaan muatan
Depolarisasi
listrik antara bagian luar dan bagian dalam
membran serabut saraf. Ketika istirahat, bagian ––
++
––
++
++ ++
luar membran serabut saraf bermuatan listrik –– ––

positif. Sementara itu, bagian dalam mem- Sumber: Biology, Campbell, Reece & Mitchell

bran serabut saraf bermuatan listrik negatif. Gambar 9.5 Penghantaran impuls
Keadaan tersebut dinamakan polarisasi. melalui neuron
Ketika menerima rangsang berupa impuls, permukaan luar membran
serabut saraf bermuatan negatif dan permukaan dalamnya bermuatan positif.
Keadaan ini disebut depolarisasi. Selanjutnya akan terjadi aliran listrik dari
daerah bermuatan listrik negatif ke daerah bermuatan listrik positif. Impuls
kemudian diteruskan ke neuron dan akhirnya menuju sumsum tulang belakang
dan otak. Pesan kemudian diolah oleh otak dan sumsum tulang belakang
sehingga timbul tanggapan atau respons. Respons diubah menjadi impuls dan
diteruskan ke neuron motorik hingga ke efektor.

Biologi Kelas XI
209
b. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Jika impuls telah Perjalanan sinyal di Selubung mielin melindungi
sampai di membran pra- sepanjang akson sampai
ke bonggol sinapsis
akson dan memudahkan
hantaran sinyal elektrik
sinapsis, vesikel-vesikel
akan menuju membran
prasinapsis karena pe- Bonggol
sinapsis
ngaruh Ca2+ yang masuk Neurotransmiter
melintasi celah Sel saraf mengirim
ke bonggol sinapsis. sinapsis sinyal elektrik di
Selanjutnya, vesikel- Sel reseptor diaktifkan
Akson membawa
sepanjang akson

vesikel tersebut akan me- sinyal elektrik

lepaskan zat neurotrans- Sumber: Biology, Campbell, Reece & Mitchell


miter. Zat ini berfungsi Gambar 9.6 Penghantaran impuls melalui sinapsis
menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron berikutnya. Neurotransmiter
menerima impuls dan akan berdifusi melewati celah sinapsis. Selanjutnya,
neurotransmiter akan berikatan dengan protein khusus atau reseptor yang
berada di membran pascasinapsis. Ikatan antara neurotransmiter dengan
reseptor ini mengakibatkan impuls dapat diteruskan ke saraf lainnya.

Pernahkah Anda mencabut gigi? Menurut mitos yang berkembang di masyarakat,


mencabut gigi bagian atas dapat mengakibatkan kebutaan atau gangguan pada mata.
Anda telah mempelajari sistem saraf manusia. Bagaimana cara Anda mencari kebenaran
berita tersebut? Menurut Anda, apakah ada hubungan saraf pada gigi dengan saraf
pada mata?

1. Jelaskan struktur sel saraf manusia!


2. Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Jelaskan
kedua sistem saraf tersebut!
3. Sebutkan bagian-bagian otak manusia!
4. Jelaskan dua prinsip penghantaran impuls pada saraf!
5. Bagaimana mekanisme terjadinya gerak biasa dan gerak refleks?

B. Sistem Endokrin (Hormon) Manusia


Di dalam tubuh, pengaturan kadar gula darah, tekanan darah, dan kerja jantung
terjadi secara otomatis. Pengaturan ini dilakukan oleh kerja sama antara sistem saraf
dan sistem endokrin. Namun, antara sistem saraf dan sistem endokrin memiliki beberapa
perbedaan. Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui perbedaan antara sistem saraf
dan sistem endokrin.

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


210
Mengidentifikasi Perbedaan Sistem Saraf dan Sistem Edokrin
1. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai perbedaan sistem saraf
dan sistem endokrin. Bacalah literatur tersebut dengan cermat dan teliti.
2. Catatlah informasi-informasi penting berdasarkan literatur yang Anda baca.
3. Diskusikan bersama teman sekelompok Anda untuk menemukan perbedaan
sistem saraf dan sistem endokrin. Selanjutnya, tulislah perbedaan tersebut
dalam bentuk tabel.
4. Buatlah daftar pertanyaan lain tentang sistem saraf dan sistem endokrin
manusia berdasarkan literatur yang Anda baca. Saat berdiskusi, cobalah
untuk bersikap responsif dan proaktif dengan mengemukakan pendapat secara
ilmiah dan kritis.
5. Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda dalam bentuk laporan yang berisi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi (dalam bentuk tabel), serta
kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas dengan bahasa yang
santun dan mudah dipahami.

Melalui kegiatan Mari Bereksplorasi tersebut, Anda telah mengetahui perbedaan


antara sistem saraf dengan sistem endokrin. Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar
buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan
sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan hormon (Isnaeni, 2006).
Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis, pertumbuhan, reproduksi,
metabolisme, dan tingkah laku. Hipofisis merupakan salah satu kelenjar endokrin.
Hipofisis sering disebut master of glands karena memengaruhi aktivitas kelenjar yang
lain. Macam-macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis beserta fungsinya
dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 9.2 Jenis Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Beserta Fungsinya

Kelenjar Letak Hormon Fungsi

Hipofisis/pituitari Dasar otak besar • ACTH (Adenocor- • Merangsang kelenjar adrenal


a. Lobus anterior ticotropic Hormone) untuk menyekresi glukokor-
tikoid (hormon yang ber-
peran dalam metabolisme
karbohidrat)
• GH (Growth Hor- • Merangsang sintesis protein
mone)/hormon dan metabolisme lemak serta
somatotropin merangsang pertumbuhan
tulang dan otot
• FSH (Follicle Stimu- • Merangsang spermatoge-
lating Hormone) nesis, merangsang pema-
tangan folikel dalam ovari-
um, dan menghasilkan hor-
mon estrogen
• LH (Luteinizing Hor- • Menstimulasi pembentukan
mone) hormon progesteron

Biologi Kelas XI
211
Kelenjar Letak Hormon Fungsi

• ICSH (Interstitial • Menstimulasi produksi tes-


Cell Stimulating tosteron
Hormone)
• Prolaktin • Menstimulasi sekresi air susu
• TSH (Thyroid Sti- • Merangsang kelenjar tiroid
mulating Hormone) dan menyekresi hormon tiroksin

b. Intermedia • MSH (Melanocyte • Memengaruhi pembentukan


Stimulating zat warna kulit (melanin)
Hormone)

c. Lobus posterior • Oksitosin • Merangsang kontraksi otot


uterus saat proses kelahiran
• ADH (Antidiuretic • Mencegah pembentukan
Hormone)/vasopresin urine dalam jumlah banyak

Selain hipofisis, tubuh kita memiliki berbagai kelenjar endokrin, seperti tiroid,
paratiroid, adrenal, pankreas, gonad, dan kelenjar timus. Hormon apa saja yang dihasilkan
oleh kelenjar endokrin tersebut? Lakukan tugas berikut untuk mengetahui jawabannya!

Mengidentifikasi fungsi kelenjar endokrin


1. Carilah informasi mengenai kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan beserta
fungsinya!
2. Tuliskan informasi yang Anda peroleh dalam bentuk tabel!
3. Kumpulkan hasil tugas Anda kepada Bapak atau Ibu Guru!

Penyakit gondok merupakan penyakit yang disebabkan oleh terganggunya


pembentukan hormon tiroksin. Penyakit ini ditandai adanya pembengkakan pada
kelenjar tiroid. Bagaimana tindakan Anda jika saudara atau teman Anda menderita
penyakit tersebut? Bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit tersebut?

1. Mengapa sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu?


2. Jelaskan ciri-ciri hormon!
3. Apa saja fungsi hormon bagi tubuh? Jelaskan!
4. Jelaskan tiga macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid!
5. Apa fungsi hormon adrenalin dan noradrenalin bagi tubuh?

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


212
C. Sistem Indra Manusia
Selain sistem saraf dan sistem endokrin (hormon), bagian dari sistem koordinasi
yang lain adalah sistem indra. Sistem indra berfungsi menerima rangsang dari
lingkungan sekitarnya. Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai struktur dan fungsi
alat-alat penyusun sistem indra, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Jenis-Jenis Alat Indra


1. Sediakan torso manusia serta amati dengan cermat dan teliti bagian-bagian
alat indra.
2. Gambarlah setiap jenis alat indra dan beri keterangan bagian-bagiannya!
3. Selanjutnya, diskusikan bersama teman-teman Anda mengenai
permasalahan-permasalahan berikut.
a. Bagaimana struktur dan fungsi setiap alat indra?
b. Mengapa alat indra sangat peka terhadap rangsang?
c. Apakah setiap alat indra memiliki kepekaan terhadap jenis rangsang
tertentu?
d. Bagaimana mekanisme jalannya rangsang yang diterima oleh alat indra
sampai dihasilkan sebuah gerakan sebagai respons dari rangsang tersebut?
Jangan lupa menerapkan sikap mau bekerja sama, cinta damai, serta berani
mengemukakan pendapat secara sopan dan santun saat melakukan diskusi.
4. Carilah informasi tambahan mengenai alat-alat indra pada manusia dari
berbagai literatur untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.
5. Buatlah laporan hasil diskusi meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan
diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan yang telah Anda buat di depan kelas.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengenal alat-alat penyusun sistem indra
manusia beserta fungsinya. Alat-alat penyusun sistem indra manusia terdiri atas mata,
telinga, kulit, hidung, dan lidah.
1. Mata
Pada mata terdapat sel-sel saraf penerima rangsang cahaya (fotoreseptor). Oleh
karena itu, mata merupakan indra penglihat. Mata tersusun dari alat tambahan
mata, bola mata, otot bola mata, dan saraf optik.
a. Alat Tambahan Mata
Alat tambahan mata meliputi alis mata, kelopak mata, bulu mata, dan
aparatus lakrimalis.
b. Otot Bola Mata
Otot bola mata tersusun dari tiga pasang otot lurik. Otot bola mata berguna
untuk menggerakkan bola mata.

Biologi Kelas XI
213
c. Bola Mata
Bola mata dilapisi oleh tiga lapisan dinding berikut.
1) Lapisan luar terdiri atas sklera dan kornea
Sklera berwarna Vitreous humour
putih dan tidak tembus
Iris
cahaya. Kornea me- Retina
Aqueous
ngandung banyak se- Koroidea humour
Sklera
rabut saraf, tidak ter- Fovea sentralis Kornea
dapat pembuluh darah, (bintik kuning) Lensa

dan tembus cahaya. Saraf optik Pupil


Konjungtiva
Kornea berfungsi me-
neruskan cahaya ke Bintik buta Otot sirkuler
lensa mata. Kornea Sumber: Biology, For Advanced Level, Fourth Edition
dilindungi oleh selaput Gambar 9.7 Bola mata dan bagian-bagiannya
pelindung konjungtiva.
2) Lapisan tengah terdiri atas koroidea dan iris atau selaput pelangi
Koroidea mengandung banyak pembuluh darah dan berfungsi
memberi nutrisi pada retina. Bagian depan koroidea dan di belakang kornea
terdapat iris. Iris mengandung pigmen warna sehingga mengakibatkan
perbedaan warna pada mata. Lubang bulat di tengah iris disebut pupil.
Pupil merupakan jalan masuknya cahaya. Pupil akan mengecil jika cahaya
terang. Sebaliknya, pupil membesar jika cahaya redup.
3) Lapisan dalam
Saraf penglihatan
Pada lapisan dalam terdapat
retina. Pada retina inilah terdapat
fotoreseptor. Ada dua macam
fotoreseptor, yaitu sel batang dan
sel kerucut. Sel batang mengan-

Retina
dung rodopsin dan diperlukan
untuk melihat dalam suasana
redup. Sel kerucut mengandung Sel
pigmen iodopsin yang mampu kerucut
menerima rangsang warna dan Sel
batang
sinar terang. Pada lapisan dalam
juga terdapat bintik kuning dan Sumber: New Understanding Biology For Advanced Level, Glenn dan
bintik buta. Bintik kuning (fovea Susan Toole

Gambar 9.8 Sel kerucut dan sel batang


sentralis) merupakan bagian
pada mata
retina yang mengandung banyak
fotoreseptor berupa sel kerucut. Bintik buta, yaitu bagian mata tempat serabut
saraf yang berasal dari retina meninggalkan bola mata menuju ke otak. Di
bagian bintik buta tidak ada sel sensorik.
d. Saraf Optik
Saraf optik merupakan bagian mata yang menjalarkan impuls saraf dari
retina menuju otak. Setelah sampai di otak, impuls saraf tersebut kemudian
diinterpretasikan oleh otak sehingga benda dapat dilihat.

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


214
Ruangan di antara lensa mata dan retina diisi oleh vitreous humour yang
berfungsi mempertahankan bentuk bola mata agar tetap bundar. Sementara itu,
ruangan di antara lensa, iris, dan kornea diisi oleh aqueous humour. Perhatikan
Gambar 9.7. Aqueous humour berfungsi memberi makan kornea dan lensa. Adapun
mekanisme kerja indra penglihat sebagai berikut.
Cahaya → aqueous humour → pupil → lensa → vitreous humour → retina → saraf
optik → otak.
Suatu benda dapat terlihat jelas jika bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning.
Namun, benda tidak dapat terlihat jika bayangan benda jatuh di bintik buta. Nah, untuk
memperjelas pemahaman Anda mengenai letak bintik buta, lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Letak Bintik Buta


A. Pendahuluan 2. Peganglah kertas tersebut de-
Pada mata terdapat bintik ngan tangan kanan dan posisi
kuning dan bintik buta. Bintik kuning tanda silang di sebelah kiri.
merupakan bagian yang mengan- 3. Rentangkan tangan kanan lurus
dung banyak fotoreseptor. Sementara ke depan sehingga tanda silang
itu, bintik buta merupakan bagian terletak di depan mata kanan.
yang tidak memiliki fotoreseptor. Jika 4. Tutuplah mata kiri mengguna-
bayangan benda jatuh di bintik kan tangan kiri.
kuning, kita dapat melihat benda 5. Pusatkan pandangan pada
tersebut. Namun, jika bayangan tanda silang dan usahakan
benda jatuh di bintik buta, kita tidak tanda lingkaran masih kelihat-
dapat melihat benda tersebut. an.
Kegiatan ini bertujuan untuk meng- 6. Gerakkan tangan menuju mata
identifikasi letak bintik buta. secara perlahan-lahan sehingga
Kegiatan ini dilakukan secara tanda lingkaran menghilang.
berkelompok sehingga diperlukan Ukurlah jarak saat tanda ling-
sikap mau bekerja sama dan bergotong karan mulai menghilang.
royong antaranggota kelompok serta 7. Gerakkan kembali kertas ter-
diperlukan kehati-hatian. sebut menjauhi arah mata secara
B. Apa yang Diperlukan? perlahan-lahan sehingga tanda
1. Kertas putih lingkaran terlihat kembali.
2. Penggaris Ukurlah jarak saat tanda ling-
3. Spidol karan mulai terlihat kembali.
8. Ulangi kegiatan yang sama
C. Apa yang Harus Dilakukan?
pada mata kiri untuk menge-
1. Buatlah tanda lingkaran (O)
tahui bintik buta pada mata kiri.
dan tanda silang (X) pada
kertas putih masing-masing D. Pertanyaan dan Diskusi
berdiameter 0,5 cm. Berilah jarak 1. Berapa jarak pada saat tanda
antara kedua tanda tersebut lingkaran mulai tidak terlihat
sepanjang 7 cm. pada mata kiri dan mata kanan?
Adakah perbedaannya?

Biologi Kelas XI
215
2. Mengapa tanda lingkaran se- E. Unjuk Kreativitas
makin tidak terlihat pada saat Lakukan kegiatan yang sama
kertas didekatkan? pada beberapa orang. Selanjutnya,
3. Bagaimana proses perambatan bandingkan jarak tanda lingkaran
impuls pada sistem saraf agar mulai tidak terlihat dan terlihat pada
dapat melihat suatu benda? setiap orang. Apakah terdapat
4. Buatlah laporan dari percobaan perbedaan jarak antara hilangnya
ini meliputi judul, tujuan, alat
tanda lingkaran antara satu orang
dan bahan, langkah-langkah
dengan orang lain? Mengapa
kegiatan, hasil pengamatan,
demikian?
pembahasan, serta kesimpulan.

2. Telinga
Pada telingga terdapat sel-sel saraf penerima rangsang suara (fonoreseptor).
Telinga tersusun dari telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian
dalam. Perhatikan Gambar 9.9!
a. Telinga Bagian Luar
Pada bagian luar terdapat daun Telinga
telinga dan saluran telinga luar. Telinga luar tengah Telinga dalam

Telinga bagian luar berfungsi


menangkap getaran bunyi.
b. Telinga Bagian Tengah Horizontal Saluran

Saluran telinga
Pada bagian tengah terdapat dalam Maleus Posterior setengah
Anterior lingkaran
tulang-tulang pendengaran dan
saluran eustachius. Tulang-tulang Koklea

pendengaran terdiri atas tulang martil Daun


Saraf
(maleus), landasan (inkus), dan telinga
pendengar
sanggurdi (stapes). Saluran Jendela bundar
eustachius merupakan penghubung Stapes Saluran
Inkus eustachius
telinga tengah dengan rongga faring. Membrana timpani Jendela Tulang
Eustachius berfungsi menyamakan (gendang telinga) oval

tekanan telinga luar dengan telinga Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell
tengah. Gambar 9.9 Bagian-bagian telinga

c. Telinga Bagian Dalam


Telinga bagian dalam terdiri atas beberapa bagian berikut.
1) Alat keseimbangan yang terdiri atas kanalis semisirkularis, sakulus, dan
utrikulus. Bagian-bagian tersebut berhubungan dengan saraf otak VIII.
2) Tingkap jorong merupakan membran yang terdapat pada pangkal koklea.
Tingkap jorong berfungsi menyalurkan getaran ke koklea.
3) Koklea/rumah siput, saluran koklea berisi cairan limfe dan terdapat ujung
saraf pendengaran yang menghubungkan koklea dengan otak.
Mekanisme kerja indra pendengar sebagai berikut.
Getaran suara → daun telinga → saluran telinga → gendang telinga (membran
timpani) → tiga tulang pendengaran → rumah siput (koklea) → sel-sel rambut dalam
organ korti → sel saraf auditori → otak.

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


216
3. Kulit
Pada kulit terdapat reseptor yang peka Korpus Meissner Korpus Krausse
(Reseptor dingin)
terhadap rangsang fisik (mekanoreseptor), (Reseptor sentuhan)
Rambut
seperti terlihat pada Gambar 9.10. Korpus Ruffini
Reseptor nyeri
(Reseptor panas)

4. Hidung




Epidermis
Serabut-serabut saraf penciuman
terdapat pada bagian atas selaput lendir
hidung. Serabut-serabut olfaktori ber- Korpus Paccini
fungsi mendeteksi rangsang zat kimia Dermis (Reseptor
tekanan)
dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).
Mekanisme kerja indra penciuman sebagai
berikut.
Rangsang (bau) → lubang hidung → Urat saraf

epitelium olfaktori → mukosa olfaktori → Sumber: Biology, Campbell, Reece, & Mitchell

Gambar 9.10 Penampang kulit manusia


saraf olfaktori → talamus → hipotalamus
→ otak.
5. Lidah
Lidah merupakan indra pengecap yang dapat merasakan pahit, asam, asin,
dan manis. Setiap bagian lidah peka terhadap rasa tertentu. Untuk menguji bagian-
bagian lidah yang peka terhadap rasa tertentu, lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Letak Reseptor Pengecap pada Lidah


A. Pendahuluan dalam kegiatan ini diperlukan sikap
Reseptor pengecap merupakan jujur, teliti, dan cermat saat me-
kemoreseptor yang menerima rasakan cita rasa.
rangsang berupa zat-zat terlarut B. Apa yang Diperlukan?
dalam cairan mulut. Zat-zat tersebut 1. Gula pasir
menimbulkan rangsang sehingga 2. Cuka
menghasilkan cita rasa yang dapat 3. Garam halus
kita rasakan saat makan atau minum. 4. Kopi
Terdapat empat cita rasa dasar yang 5. Cotton bud
dapat dirasakan manusia yaitu 6. Kertas tisu
manis, asam, pahit, dan asin. 7. Air tawar
Masing-masing cita rasa tersebut 8. Gelas beker
dapat direspons oleh salah satu 9. Spatula
reseptor yang terdapat pada bagian 10. Pengaduk kaca
tertentu. Kegiatan ini bertujuan
C. Apa yang Harus Dilakukan?
untuk mengidentifikasi letak
1. Larutkan masing-masing 5 gram
reseptor pengecap pada lidah.
gula pasir, 5 gram garam halus,
Kegiatan ini dilakukan secara
dan 5 gram kopi ke dalam 20 ml
berkelompok sehingga setiap ang-
air tawar pada gelas beker yang
gota kelompok harus menerapkan
berbeda-beda.
sikap mau bekerja sama. Selain itu,

Biologi Kelas XI
217
2.
Bersihkan rongga mulut Anda 2. Apakah setiap lokasi reseptor
dengan berkumur mengguna- hanya dapat menerima satu zat
kan air tawar. dengan cita rasa tertentu?
3. Celupkan cotton bud pada larut- Mengapa demikian?
an. Gunakan cotton bud yang 3. Bagaimana proses perambatan
berbeda untuk setiap larutan. impuls pada sistem saraf se-
4. Tempelkan cotton bud yang telah hingga kita dapat merasakan
dicelupkan pada ujung lidah, cita rasa?
tepi lidah bagian depan, tepi 4. Buatlah laporan dari percobaan
lidah bagian belakang, dan ini meliputi judul, tujuan, alat
pangkal lidah tengah. dan bahan, langkah-langkah
5. Catatlah rasanya dan tentukan kegiatan, hasil pengamatan,
daerah yang paling tajam pembahasan, serta kesimpulan.
rasanya. E. Unjuk Kreativitas
6. Lakukan pula langkah nomor 2 Lakukan kegiatan dengan
sampai 5 untuk masing-masing prosedur yang sama seperti kegiatan
larutan. di atas. Namun, saat berkumur
7. Buatlah diagram yang menun- gunakanlah air tawar yang panas.
jukkan letak reseptor untuk Berdasarkan kegiatan tersebut, apa
masing-masing cita rasa. yang Anda rasakan? Bandingkan
D. Pertanyaan dan Diskusi dengan hasil kegiatan sebelumnya
1. Jelaskan letak reseptor pada lidah! apakah terdapat perbedaan?
Mengapa demikian?

Lidah mempunyai reseptor Sel penyangga


yang peka terhadap zat kimia
berbentuk cair (kemoreseptor). Sel pengecap
Saraf
Permukaan lidah ditutupi oleh pengecap
Pori pengecap

papila yang peka terhadap rasa.


Perhatikan Gambar 9.11. Pahit
Lidah berfungsi sebagai alat Asam (c)
berbicara, membantu mengatur Asin
letak makanan ketika dikunyah, Manis Tunas pengecap
membantu dalam proses menelan
makanan, serta sebagai indra (a) (b)
pengecap. Mekanisme kerja indra Sumber: http://goo.gl/51sjWg

Gambar 9.11 Struktur lidah


pengecap sebagai berikut. (a) bagian-bagian lidah yang mampu merasakan pahit,
Makanan/larutan berasa → asam, asin, dan manis, (b) papila, dan (c) struktur tunas
papila lidah → saraf gustatori → pengecap
medula oblongata → talamus →
otak.

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


218
Berdasarkan penelitian Simamora, merokok dapat menurunkan sensitivitas lidah
terhadap rasa manis dan pahit. Padahal saat ini mayoritas remaja usia sekolah telah
menjadi perorok aktif. Apabila sebagian teman-teman di sekitar Anda termasuk perokok
aktif, apa yang akan Anda lakukan untuk menyikapi hal tersebut?

1. Mengapa telinga manusia berfungsi sebagai indra pendengaran dan keseimbangan?


2. Jelaskan letak tunas pengecap pada lidah yang peka terhadap rasa asin, manis,
asam, dan pahit!
3. Tuliskan skema mekanisme kerja mata hingga dapat melihat!
4. Apa saja reseptor yang terdapat pada kulit?
5. Jenis reseptor apa yang terdapat pada hidung? Mengapa demikian?

D. Gangguan dan Pengaruh Psikotropika pada Sistem Koordinasi Manusia


Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indra yang
saling bekerja sama dalam mengatur kegiatan tubuh. Oleh karena itu, apabila salah
satunya mengalami gangguan ataupun kelainan akan memengaruhi kerja sistem
koordinasi. Sebelum Anda mempelajari tentang gangguan yang terjadi pada sistem
koordinasi, lakukan kegiatan berikut.

Menganalisis Penyebab Terjadinya Berbagai Gangguan


pada Sistem Koordinasi
1. Carilah informasi dari berbagai sumber mengenai berbagai gangguan atau
kelainan pada sistem koordinasi meliputi sistem saraf, sistem endokrin, dan
sistem indra.
2. Catatlah informasi penting yang Anda peroleh.
3. Berdasarkan informasi yang Anda peroleh, lakukanlah kegiatan diskusi
bersama beberapa teman Anda mengenai permasalahan-permasalahan berikut.
a. Gangguan dan penyakit apa saja yang dapat terjadi pada sistem saraf?
Apa penyebab terjadinya gangguan tersebut?
b. Gangguan dan penyakit apa saja yang dapat terjadi pada sistem
endokrin? Apa penyebab terjadinya gangguan tersebut?
c. Gangguan dan penyakit apa saja yang dapat terjadi pada sistem indra?
Apa penyebab terjadinya gangguan tersebut?

Biologi Kelas XI
219
Terapkan sikap kerja sama dan saling menghormati pendapat orang lain dalam
melakukan kegiatan diskusi agar pemecahan masalah dapat berjalan lancar.
4. Tuliskan hasil kegiatan diskusi kelompok Anda dalam bentuk laporan
meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan hasilnya di depan kelas dengan sikap sopan dan santun.

Dari kegiatan tersebut, Anda telah mengenal beberapa gangguan atau kelainan
pada sistem koordinasi.
1. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Koor-
dinasi Manusia
a. Gangguan dan Kelainan pada Sistem
Anda telah mengetahui tentang
Saraf Manusia berbagai penyakit pada sistem
Sistem saraf dapat mengalami saraf. Untuk mengetahui lebih
gangguan dan kelainan. Gangguan dan dalam tentang penyakit tersebut
kelainan tersebut dapat mengakibatkan beserta penyebabnya, bukalah
alamat website berikut.
penyakit pada sistem saraf yaitu meni- 1. http://goo.gl/Fcr8od
ngitis, hidrosefalus, neuritis, parkinson, 2. http://goo.gl/4Uggbj
gegar otak, epilepsi, alzheimer, afasia, dan 3. http://goo.gl/iryNa9
ataksia.
b. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Endokrin (Hormon) Manusia
Tubuh kita kadang kala mengalami gangguan sekresi hormon. Beberapa faktor
yang memengaruhi sekresi hormon, antara lain stres, infeksi, penuaan, genetik, dan
lingkungan. Gangguan sekresi hormon dapat berupa sekresi hormon yang ber-
lebihan (hipersekresi) atau kekurangan sekresi hormon (hiposekresi). Hipersekresi
dan hiposekresi hormon dapat menimbulkan kelainan seperti dalam Tabel 9.3.
Tabel 9.3 Kelainan Akibat Gangguan Sekresi Hormon

No. Kelainan Sekresi Hormon Gejala yang Dialami Penderita

1. Hiposekresi somatotropin sebelum Anak tumbuh kerdil


pubertas dapat mengakibatkan
dwarfisme
Hipersekresi somatotropin
a. Pada anak: gigantisme Pertumbuhan raksasa
b. Pada dewasa: akromegali Pertumbuhan tulang tidak normal pada masa
dewasa, misal ujung tulang jari dan tulang dagu
sehingga bentuk dan ukuran jari dan dagu
menjadi abnormal, yaitu lebih besar dan panjang
dibanding ukuran normal

2. Hiposekresi ADH (Anti Diuretic Produksi urine berlebihan


Hormone) dapat mengakibatkan
diabetes insipidus

3. Hiposekresi tiroksin Terjadi hambatan pertumbuhan fisik dan mental


a. Pada anak: kretinisme sehingga menjadi kerdil
b. Pada dewasa: miksedema Terjadi pembengkakan di bawah kulit berisi
cairan dan berat badan bertambah
Hipersekresi tiroksin mengakibat- Metabolisme dalam tubuh meningkat, banyak
kan penyakit basedowi keringat, suhu tubuh cenderung tinggi, dan
tangan gemetar

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


220
No. Kelainan Sekresi Hormon Gejala yang Dialami Penderita

4. Hiposekresi parathormon Kekurangan kalsium dalam darah dan terjadi


kejang pada otot tangan dan kaki
Hipersekresi parathormon Kalsium keluar dari darah dan tulang menuju
serum darah sehingga tulang menjadi keropos
dan dapat mengakibatkan gagal ginjal

5. Hiposekresi glukokortikoid dan Hiperpigmentasi, kelelahan, dan nafsu makan


mineralokortikoid mengakibatkan turun
penyakit adison
Hipersekresi glukokortikoid dan Wajah bulat, tumbuh benjolan pada tulang
mineralokortikoid mengakibatkan punggung, hiperpigmentasi, dan perut meng-
coushing syndrome gelantung

6. Hiposekresi insulin mengakibat- Kadar gula darah tinggi, berat badan turun,
kan penyakit diabetes melitus mudah merasa haus, serta kulit dan mulut terasa
kering

c. Gangguan dan Kelainan pada Sistem


Indra Manusia
Sistem indra yang tersusun dari mata, Anda telah mengetahui tentang
telinga, kulit, hidung, dan lidah dapat berbagai gangguan dan kelainan
pada sistem indra. Untuk menge-
mengalami gangguan dan kelainan. tahui lebih lengkap mengenai gang-
Gangguan dan kelainan pada sistem indra guan tersebut beserta penyebabnya,
dapat dilihat pada Tabel 9.4 berikut. bukalah alamat website berikut.
1. http://goo.gl/UEqDXt
2. http://goo.gl/cKE4NI
3. http://goo.gl/5O6BIF
Tabel 9.4 Gangguan dan Kelainan pada Sistem 4. http://goo.gl/RkKiOG
Indra Manusia

No. Alat Indra Gangguan dan Kelainan

1. Mata Miopi, hipermetropi, astigmatisme, presbiopi, juling, buta warna,


rabun senja, dan katarak.
2. Telinga Tuli konduktif dan tuli saraf
3. Kulit Jerawat, dermatitis, panu, kudis, dan eksim
4. Hidung Influenza, polip, dan sinusitis
5. Lidah Sariawan, kanker lidah, glossoptosis, glossopyrosis, dan atrophic
glossitis.

2. Pengaruh Psikotropika terhadap Sistem Saraf


Beberapa obat-obatan tertentu bermanfaat dalam bidang kesehatan dengan cara
kerja memengaruhi sistem saraf misalnya obat penghilang rasa sakit. Akan tetapi,
obat-obatan tersebut sering disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu, sehingga
menimbulkan gangguan pada sistem saraf. Salah satu obat yang sering disalah-
gunakan adalah psikotropika. Bagaimana pengaruh psikotropika terhadap sistem
koordinasi? Carilah jawabannya melalui kegiatan berikut.

Biologi Kelas XI
221
Menganalisis Hubungan Psikotropika dengan Sistem Koordinasi
1. Carilah informasi mengenai dampak negatif penggunaan psikotropika terhadap
sistem koordinasi.
2. Baca dan catatlah informasi penting yang Anda peroleh degan cermat dan teliti.
3. Bagaimana hubungan psikotropika terhadap sistem koordinasi?
4. Jenis-jenis gangguan apa saja yang terjadi pada sistem koordinasi terutama fungsi
sistem saraf akibat obat psikotropika tersebut?
5. Sebagai generasi muda, apa yang seharusnya Anda lakukan terhadap hal-hal
tersebut agar tidak merugikan masa depan Anda?
6. Buatlah tulisan mengenai hal tersebut dan kumpulkan kepada guru.

Menurut UU No. 5 tahun 1997, psikotropika merupakan zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetik yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
menurut susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku. Berdasarkan pengaruhnya, obat-obatan tersebut dapat dike-
lompokkan menjadi beberapa golongan berikut.
a. Sedatif
Obat-obatan golongan sedatif dapat
memberikan efek penenang dengan
menurunkan aktivitas otak. Contohnya
valium dan barbiturate.
Obat-obatan psikotropika me-
b. Stimulan miliki dampak buruk terhadap
Obat-obatan golongan stimulan dapat tubuh apabila tidak digunakan
menimbulkan efek menjadi lebih aktif, tidak sesuai aturan medis. Obat-obatan
mengantuk, dan memberikan kondisi prima tersebut dapat memengaruhi sistem
koordinasi serta kesehatan tubuh
dengan mengaktifkan susunan saraf pusat
yang lain. Untuk mengetahui dam-
dan meningkatkan kerja otak. Contohnya pak penggunaan psikotropika buka-
amphetamin dan kokain. lah website berikut.
c. Halusinogen 1. http://goo.gl/yKETLr
Obat-obatan golongan halusinogen 2. http://goo.gl/u9Lbhe
3. http://goo.gl/SjccFi
dapat memberikan efek halusinasi pada
Baca dan pahami baik-baik artikel
penggunanya. Golongan ini merupakan tersebut sebagai pembelajaran bagi
golongan psikotropika yang paling ber- Anda untuk menghindari obat-
bahaya karena menimbulkan efek yang obatan berbahaya tersebut.
sama seperti narkotika. Contohnya mari-
yuana, ekstasi, heroin, kokain, dan ganja.
d. Painkiller
Golongan ini dapat menghilangkan rasa nyeri dengan cara menekan
bagian otak yang mengatur rasa nyeri. Penggunaan golongan ini dapat
mengakibatkan ketergantungan. Contohnya opium, morfin, dan kokain.
Penggunaan obat-obatan psikotropika melebihi dosis dan tanpa pengawasan
dokter dapat berakibat buruk terhadap sistem koordinasi. Beberapa gangguan yang
diakibatkan oleh psikotropika terhadap sistem saraf sebagai berikut.

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


222
a. Hilangnya koordinasi tubuh. Hal tersebut terjadi karena dopamin yang
berfungsi sebagai neurotransmiter dalam tubuh berkurang.
b. Pengaturan saraf terhadap kendali otot gerak dan denyut jantung melemah.
Mengingat rawannya penyalahgunaan psikotropika, maka pemerintah
melakukan pengawasan terhadap peredaran obat-obat psikotropika seperti
tercantum pada UU No. 5 tahun 1997 Bab IV Pasal 9–13.

Masa remaja merupakan masa di mana kita dapat bergaul dengan luas. Akan
tetapi, tidak sedikit remaja yang mendapat teman-teman kurang baik sehingga timbul
istilah ”salah gaul”. Dengan pola pikir yang masih labil, remaja cenderung mudah
terbujuk rayuan teman-temannya. Salah satunya ajakan untuk mencicipi obat-obatan
terlarang seperti psikotropika. Karena tidak ingin dikatakan ketinggalan zaman, tanpa
pikir panjang tak sedikit remaja yang tergoda untuk mencicipi psikotropika. Berawal
dari coba-coba tersebut akhirnya menimbulkan kecanduan. Setelah mengetahui
berbagai dampak negatif yang diakibatkan obat-obatan tersebut, sebagai generasi muda
apa yang akan Anda lakukan terhadap permasalahan tersebut?

1. Mengapa banyak lansia mengalami pikun? Apakah hal tersebut termasuk


gangguan pada saraf?
2. Apa yang akan terjadi jika seseorang mengalami hiposekresi parathormon dan
hipersekresi parathormon?
3. Apa yang dimaksud dengan psikotropika? Sebutkan jenis-jenisnya!
4. Bagaimana pengaruh penyalahgunaan psikotropika terhadap sistem koordinasi?

Obat-obatan psikotropika merupakan obat-obatan yang dilarang penggunaannya


secara umum. Hal tersebut dikarenakan psikotropika dapat menimbulkan dampak
buruk terjadap sistem saraf, kesehatan tubuh, dan kehidupan sosial penggunaanya.
Sebagai generasi muda yang telah memahami tentang bahaya psikotropika, ikutlah
berpartisipasi dalam memberantas penggunaan obat-obatan terlarang tersebut. Salah
satu kontribusi yang dapat Anda berikan adalah dengan membuat poster yang
menjelaskan tentang bahaya penggunaan psikotropika bagi tubuh.

Biologi Kelas XI
223
1. Sistem koordinasi tersusun dari sistem saraf, sistem endokrin (hormon), dan sistem
indra.
2. Sel saraf (neuron) tersusun dari dendrit, badan sel, dan neurit (akson).
3. Sistem saraf terbagi menjadi dua, yaitu sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak
sadar. Sistem saraf sadar terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Adapun sistem saraf tidak sadar terdiri atas sistem saraf simpatetik dan sistem
saraf parasimpatetik.
4. Mekanisme perjalanan impuls sebagai berikut.
Reseptor → neuron sensorik → sistem saraf pusat → neuron motorik → efektor
5. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan berfungsi
mengatur homeostatis, metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan tingkah laku.
6. Reseptor adalah sel-sel saraf penerima rangsang dari lingkungan. Terdapat
beberapa macam reseptor, antara lain fotoreseptor, fonoreseptor, mekanoreseptor,
dan kemoreseptor yang terletak pada alat indra.

Kerusakan pada bagian ini akan


A. Pilihlah jawaban yang tepat!
mengakibatkan . . . .
1. Burhan mengalami kecelakaan lalu a. hilang keseimbangan
lintas saat mengendarai motor. Saat b. terganggunya penglihatan
dibawa ke rumah sakit, dokter yang c. denyut jantung tidak teratur
merawat Burhan menjelaskan bahwa d. terhambatnya sekresi kelenjar
Burhan mengalami kerusakan otak e. terganggunya gerak alat pencerna-
yang mengakibatkan kelumpuhan dan an
kehilangan kesadaran. Akan tetapi, 3. Perhatikan bagian-bagian neuron berikut!
Burhan masih dapat bernapas dengan 1) Akson
baik. Berdasarkan peristiwa tersebut, 2) Dendrit
bagian otak Burhan yang tidak rusak 3) Badan sel
terdapat pada . . . . 4) Ujung akson
a. serebrum
Arah jalannya impuls dalam neuron secara
b. serebelum
berurutan ditunjukkan oleh nomor . . . .
c. daerah motorik
a. 1) → 2) → 3) → 4)
d. daerah sensorik
b. 1) → 3) → 2) → 4)
e. medula oblongata
c. 2) → 1) → 3) → 4)
2. Perhatikan gambar d. 2) → 3) → 1) → 4)
sistem saraf pusat di e. 3) → 2) → 1) → 4)
samping!
Bagian X adalah otak
tengah (mesensefalon).
X

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


224
4. Hubungan yang tepat antara hormon 7. Pada telinga bagian dalam terdapat
dan fungsinya adalah . . . . bagian-bagian berikut.
1) Tingkap jorong
Nama Hormon Fungsi
2) Kanalis semisirkularis
a. Parathormon Memengaruhi proses metabo-
lisme
3) Utrikulus
b. Tiroksin Mengatur keseimbangan kal- 4) Skala vertibuli
sium 5) Skala timpani
c. Gonadotrop Memengaruhi kerja kelenjar
kelamin 6) Sakulus
d. Prolaktin Memengaruhi kerja kelenjar Bagian-bagian telinga yang berfungsi
anak ginjal
e. Adenotrop Memengaruhi kerja anak sebagai alat keseimbangan ditunjukkan
gondok oleh . . . .
a. 1), 2), dan 5)
5. Manakah dari pernyataan berikut ini b. 1), 4), dan 6)
yang tepat mengenai sistem saraf tepi? c. 2), 3), dan 6)
a. Sistem saraf tepi menghubungkan d. 2), 4), dan 5)
semua bagian tubuh dengan pusat e. 3), 5), dan 6)
saraf.
b. Sistem saraf tepi berperan dalam 8. Perhatikan bagian-bagian telinga berikut!
pengaturan seluruh aktivitas tubuh. 1) Incus
c. Sistem saraf tepi merupakan sistem 2) Stapes
saraf pusat yang menjadi bagian 3) Maleus
dari sumsum lanjutan. 4) Membran timpani
d. Sistem saraf tepi terletak di otak dan 5) Koklea
susum tulang belakang. 6) Saraf pendengar
e. Sistem saraf tepi merupakan pusat Urutan jalannya gelombang bunyi
pengaturan sistem refleks. sampai kita mendengar adalah . . . .
6. Perhatikan kedua gambar yang mem- a. 1) – 2) – 3) – 4) – 5) – 6)
perlihatkan lensa mata berikut! b. 1) – 3) – 4) – 5) – 2) – 6)
c. 3) – 4) – 2) – 1) – 5) – 6)
d. 4) – 3) – 1) – 2) – 5) – 6)
e. 4) – 3) – 5) – 1) – 2) – 6)
9. Perhatikan gambar berikut!
A B
Berdasarkan gambar tersebut dapat
disimpulkan bahwa . . . .
1
a. lensa mata pada gambar A lebih
2
tebal karena mata melihat benda
pada jarak lebih jauh 3
b. lensa mata pada gambar B lebih 4
tebal karena mata melihat benda
pada jarak lebih jauh Bagian kuncup pengecap yang dapat
c. lensa mata pada gambar A lebih merasakan cita rasa asin, pahit, dan
tebal karena mata melihat benda manis secara berturut-turut ditunjukkan
pada jarak lebih dekat oleh nomor . . . .
d. lensa mata pada gambar B lebih a. 1, 3, dan 4
tebal karena mata melihat benda b. 2, 1, dan 3
pada jarak lebih dekat c. 2, 4, dan 1
e. lensa mata A mengecil karena mata d. 3, 1, dan 4
melihat benda pada jarak dekat e. 4, 2, dan 1

Biologi Kelas XI
225
10. Tremor merupakan gejala yang dialami melarang pelepasan alat bantu medis
penderita Parkinson karena penderita pada wanita tersebut. Setelah dimusya-
.... warahkan, akhirnya disepakati untuk
a. mengalami kerusakan pada otak melepas alat bantu medis pada wanita
bagian tengah tersebut. Wanita tersebut meninggal 12
b. mengalami peradangan pada hari setelah pemberian makanan lewat
selaput otak tabung dihentikan. Bagaimana pen-
c. kekurangan dopamine pada sel dapat Anda mengenai kasus tersebut?
sarafnya Apa sebaiknya yang harus dilakukan
d. terjadi peradangan pada otaknya pada pasien yang mengalami mati otak?
e. terjadi iritasi pada sel saraf 4. Akhir-akhir ini perkembangan teknologi
semakin pesat, salah satunya adalah
B. Kerjakan soal-soal berikut! semakin merebaknya handphone. Saat ini
1. Seseorang yang mendapat serangan handphone tidak hanya menjadi sarana
berupa pukulan dari orang lain akan komunikasi, tetapi juga dapat di-
memberikan gerakan tangkisan. manfaatkan untuk hiburan, misalnya
Bagaimana mekanisme terjadinya untuk mendengarkan musik. Pada
gerakan tangkisan tersebut jika umumnya, kita mendengarkan musik
dilakukan secara refleks atau disadari? melalui handphone dengan bantuan
earphone. Padahal mendengarkan musik
2. Iklan produk susu berkalsium tinggi
melalui earphone dapat berdampak
banyak dijumpai di berbagai media.
buruk terhadap telinga yaitu semakin
Menurut Anda, apakah penyerapan
berkurangnya daya pendengaran atau
kalsium oleh tubuh selalu efektif di
bahkan menyebabkan hilangnya kemam-
berbagai usia? Kaitkan jawaban Anda
puan mendengar. Mengapa hal tersebut
dengan fungsi kelenjar paratiroid!
dapat terjadi? Jelaskan jawaban Anda!
3. Seorang wanita terbaring koma selama
5. Anestesi bertujuan untuk mengurangi
10 tahun setelah mengalami kecelakaan
rasa sakit dengan cara menghambat
mobil yang mengakibatkan kerusakan
penghantaran impuls saraf. Berdasar-
otak permanen. Wanita tersebut dapat
kan pengetahuan mengenai prinsip
bertahan hidup dengan bantuan alat
penghantaran impuls, bagaimana
bantu medis. Keluarganya meminta
mekanisme pencegahan rasa sakit
supaya ia dibiarkan meninggal dengan
melalui anestesi?
melepas alat bantu. Otoritas hukum

Anda telah mempelajari sistem koordinasi pada manusia. Sistem koordinasi


tersusun dari beberapa sistem yaitu sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indra
yang saling bekerja sama untuk mengatur seluruh aktivitas tubuh. Apabila terjadi
gangguan pada salah satu penyusun sistem tersebut, akan mengganggu aktivitas tubuh.
Hal tersebut menunjukkan suatu kompleksitas ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya Anda bersyukur terhadap hal yang telah dianugerahkan
kepada Anda. Salah satu rasa syukur Anda dapat diwujudkan dengan cara menjaga
organ-organ penyusun sistem koordinasi agar tetap berperan sesuai fungsinya dan
tidak mengalami gangguan. Gangguan pada sistem koordinasi juga dapat disebabkan
oleh pengaruh psikotropika. Oleh karena itu, sebagai generasi muda yang berakhlak
dan peduli terhadap kesehatan, hindarilah obat-obatan psikotropika agar tidak merusak
diri Anda.

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Koordinasi Manusia


226
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun
Jaringan pada Sistem Reproduksi

Mempelajari

Struktur dan Fungsi Alat Proses-Proses yang Keterkaitan Antara


Reproduksi Manusia Berlangsung dalam Kesehatan Reproduksi
Organ Reproduksi dengan Program KB dan
Meliputi
Kependudukan
Berlangsung di

Membahas

Organ Reproduksi Organ Reproduksi Organ Reproduksi Organ Reproduksi Penyakit dan Gangguan yang
Pria Wanita Wanita Pria Berhubungan dengan Sistem
Reproduksi
Meliputi Meliputi
Diatasi dengan
Meliputi Spermatogenesis
Organ Organ Merawat dan Menjaga Kesehatan
Reproduksi Reproduksi Sistem Reproduksi
Luar Dalam Oogenesis

Terdiri Terdiri Mengakibatkan


Menstruasi
atas atas
Masalah Kependudukan
Penis Ovulasi
Meliputi
Diperlukan
Fertilisasi
Skrotum
Program KB
Gestasi
Testis
Persalinan
Saluran
Kelamin
Organ Reproduksi
Kelenjar Dalam Terdiri atas
Kelamin
Organ Reproduksi
Luar Vagina Uterus Oviduk Ovarium

Terdiri atas

Vulva Labium

Biologi Kelas XI
227
Sumber: http://kangrivan.com

Berkembang biak merupakan salah satu ciri organisme. Perkembangbiakan (reproduksi)


merupakan suatu cara organisme menghasilkan individu yang memiliki sifat atau ciri-ciri
sama atau menyerupai induknya untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Seiring dengan
perkembangan zaman dan teknologi, reproduksi merupakan salah satu objek utama untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai contoh, diterapkannya teknologi reproduksi berupa
fertilisasi in vitro. Dalam teknik ini, embrio ditanam di rahim ibu sehingga tumbuh menjadi
janin. Bagaimana proses pembentukan janin di dalam tubuh? Organ-organ apa saja yang
berperan dalam reproduksi?

1. Struktur dan fungsi alat reproduksi manusia • Fertilisasi


2. Proses pembentukan sel kelamin • Ovulasi
3. Ovulasi dan menstruasi • Menstruasi
• Gestasi
4. Fertilisasi, gestasi, dan persalinan
• Gametogenesis
5. ASI (Air Susu Ibu) • Oogenesis
6. Program KB dan masalah kependudukan • Spermatogenesis
7. Kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem • Ovum
reproduksi • Sperma

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


228
Pertumbuhan janin di dalam rahim seorang wanita membuktikan bahwa telah terjadi
proses reproduksi. Reproduksi melibatkan suatu sistem dalam tubuh, yaitu sistem reproduksi.
Tujuan utama makhluk hidup melakukan reproduksi yaitu untuk melestarikan jenisnya
agar tidak punah. Oleh karena itu, sudah sepantasnya Anda bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena telah menciptakan organ-organ reproduksi beserta mekanismenya. Sistem
reproduksi terdiri atas organ-organ reproduksi. Organ-organ reproduksi dapat terserang
berbagai jenis penyakit. Sebagai generasi muda yang peduli terhadap kesehatan reproduksi,
Anda perlu mempelajari mengenai sistem reproduksi manusia. Dengan demikian, Anda
dapat menjaga kesehatan organ-organ reproduksi dengan baik.
Dalam bab ini, Anda akan mempelajari tentang organ-organ reproduksi pria dan wanita.
Anda juga akan mempelajari berbagai proses yang berlangsung dalam organ reproduksi
yaitu spermatogenesis, oogenesis, fertilisasi, menstruasi, gestasi, dan persalinan. Di akhir
bab, Anda akan mempelajari keterkaitan antara proses reproduksi dengan program Keluarga
Berencana dan masalah kependudukan.

A. Struktur dan Fungsi Alat Reproduksi Manusia


Secara umum, suatu organisme dapat berkembang biak apabila telah mencapai
kedewasaan. Pada saat itulah alat reproduksi telah berkembang dan siap untuk
bereproduksi. Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai alat reproduksi manusia,
lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Organ-Organ Reproduksi


1. Sediakan torso manusia. Selanjutnya, amati dengan cermat dan teliti torso
tersebut.
2. Identifikasilah organ-organ yang menyusun sistem reproduksi manusia.
3. Setelah itu, amati charta atau gambar berikut.

Organ reproduksi pria Organ reproduksi wanita


Sumber: Biologi, Campbell, Reece, dan Mitchell

Gambar 10.1 Organ reproduksi pria dan wanita

4. Setelah melakukan pengamatan dengan teliti, diskusikan pertanyaan-


pertanyaan berikut.
a. Organ-organ apa saja yang menyusun sistem reproduksi pria dan wanita?

Biologi Kelas XI
229
b. Organ mana yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
spermatogenesis dan oogenesis? Berdasarkan fungsinya, sel-sel apa saja
yang menyusun jaringan pada organ tersebut?
Saat melakukan diskusi, jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja sama,
cinta damai, dan berani mengemukakan pendapat dan pertanyaan dengan santun. Jika
perlu, buatlah daftar pertanyaan yang lain mengenai organ reproduksi manusia
untuk menambah bahan diskusi.
5. Tulislah hasil dari kegiatan ini ke dalam format laporan yang meliputi judul,
tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas.

Dari kegiatan di atas, Anda telah mengenal organ-organ reproduksi manusia baik
pada wanita maupun pria. Apa fungsi setiap organ tersebut dalam proses reproduksi?
Untuk mengetahui jawabannya simaklah uraian berikut.
1. Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi luar dan organ reproduksi
dalam. Organ reproduksi luar berupa penis dan skrotum. Organ reproduksi dalam
berupa testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin. Perhatikan Gambar 10.2!
a. Organ Reproduksi Bagian Luar
1) Penis
Penis berfungsi untuk
memasukkan sperma ke Ginjal
sebelah kiri
saluran kelamin wanita.
Di dalam penis terdapat
Ureter sebelah
uretra. Uretra pada penis kiri Kantong
dikelilingi oleh pembuluh Kantong urinaria semen
darah dan ujung-ujung Glandula prostat
Duktus
ejakulatorius
saraf perasa. Vas deferens
Glandula
2) Skrotum (kantong pelir) Uretra Cowper
Penis
Skrotum merupakan Epididimis
kantong yang mem- Skrotum
Testis
bungkus atau melindungi sebelah kiri
testis. Antara skrotum
Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole & Glenn
kanan dan skrotum kiri Gambar 10.2 Organ reproduksi pria
terdapat jaringan ikat
dan otot polos. Adanya otot polos mengakibatkan skrotum dapat mengerut
dan mengendur. Dalam skrotum terdapat otot lurik yang berfungsi
mengatur suhu di sekitar testis agar selalu stabil (pembentukan sperma
memerlukan suhu sedikit di bawah suhu tubuh yaitu 34°C).
Fungsi utama skrotum untuk memberikan testis suatu lingkungan
yang memiliki suhu 1–8°C lebih dingin dibandingkan temperatur rongga
tubuh. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengerutkan atau
melonggarkan skrotum sehingga testis dapat bergerak mendekat atau
menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin
dan bergerak menjauh pada suhu panas.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


230
b. Organ Reproduksi Bagian Dalam
1) Testis (gonad jantan)
Vas Vas deferens
Testis berfungsi mem-
eferens
produksi sperma dan testos-
teron (hormon kelamin pria). Di Lobulus Epididimis
dalam testis terdapat saluran-
Tubulus
saluran halus yang disebut tu-
seminiferus
bulus seminiferus. Dalam tubu-
lus seminiferus inilah terjadi
pembentukan sperma. Untuk
Testis
mengamati struktur testis,
Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole dan Glenn
perhatikan Gambar 10.3!
Gambar 10.3 Struktur testis
2) Saluran Kelamin
Saluran kelamin berfungsi menyalurkan sperma dari testis ke luar tubuh
melalui penis. Saluran kelamin pada organ reproduksi pria yaitu epididimis,
vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
3) Kelenjar Kelamin
Selama perjalanan di dalam saluran kelamin, sperma mengalami
penambahan cairan-cairan kelamin. Cairan tersebut berguna untuk
mempertahankan kehidupan dan gerak sperma. Cairan-cairan kelamin
dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper.
a) Vesikula seminalis menghasilkan cairan yang berfungsi sebagai sumber
energi dan untuk memudahkan gerakan sperma. Cairan ini juga
menormalkan keasaman saluran reproduksi wanita saat koitus.
b) Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang memberi suasana basa pada
cairan sperma. Cairan tersebut mengandung kolesterol, garam, dan
fosfolipid.
c) Kelenjar Cowper/kelenjar bulbouretra menghasilkan cairan yang bersifat
basa. Kelenjar Cowper berhubungan langsung dengan uretra.
2. Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita terdiri atas organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ kelamin luar berupa vulva dan labium. Organ kelamin dalam berupa ovarium
dan saluran kelamin. Perhatikan Gambar 10.4!
a. Organ Reproduksi Bagian Luar
1) Vulva Ginjal
sebelah kiri
Vulva merupakan celah
paling luar dari alat kelamin Ureter sebelah
Ovarium
wanita. Pada bagian dalam kiri
sebelah kiri
Oviduk sebelah kiri
vulva terdapat saluran urine Uterus
dan saluran reproduksi. Pada Serviks
daerah dekat ujung saluran Uretra Vagina
kelamin terdapat himen Vulva
(selaput dara). Himen me-
ngandung banyak pembuluh Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole & Glenn
darah. Gambar 10.4 Organ reproduksi wanita

Biologi Kelas XI
231
2) Labium
Labium merupakan bagian yang membatasi vulva. Ada dua macam
labium, yaitu labium mayora (terletak di sebelah luar) dan labium minora
(terletak di sebelah dalam). Antara labium mayora dan labium minora
bagian atas terbentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris. Pada klitoris
terdapat korpus kavernosa yang mengandung banyak pembuluh darah
dan ujung saraf perasa.
b. Organ Reproduksi Bagian Dalam
1)
Vagina
Vagina merupakan saluran akhir organ reproduksi wanita. Vagina
bermuara di vulva. Vagina mengandung banyak lendir yang dihasilkan
kelenjar Bartholin. Lendir ini berguna pada saat koitus dan mempermudah
kelahiran bayi.
2) Uterus
Uterus adalah rongga besar yang merupakan pertemuan oviduk kanan
dan kiri. Bagian terbawah uterus menyempit disebut serviks (leher rahim).
Uterus berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio
hingga siap lahir. Uterus dibatasi oleh dinding endometrium yang kaya
pembuluh darah. Dinding endometrium akan menebal ketika terjadi
kehamilan.
3) Oviduk
Oviduk atau tuba fallopii merupakan sepasang saluran yang ujungnya
berbentuk corong disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat
fimbriae (rumbai-rumbai) untuk menangkap ovum. Tuba fallopii berguna
sebagai tempat terjadinya fertilisasi.
4) Ovarium
Ovarium merupakan penghasil ovum. Terdapat dua buah ovarium
yaitu di sebelah kiri dan kanan.
Anda telah mempelajari mengenai organ-organ reproduksi manusia. Setiap organ
memiliki struktur tertentu yang disesuaikan dengan fungsinya. Anda sebaiknya
menggunakan pola pikir secara ilmiah untuk memahami struktur organ-organ tersebut
berdasarkan fungsinya di dalam tubuh. Bagaimana struktur ovarium dan testis? Sel-sel
apa saja yang menyusun jaringan pada organ reproduksi tersebut? Untuk
mengetahuinya, lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Sel-Sel Penyusun Jaringan Ovarium dan Testis


A. Pendahuluan wanita memiliki struktur berbeda
Struktur anatomi organ reproduksi dengan testis yang merupakan organ
berbeda-beda disesuaikan dengan fungsi- reproduksi pria. Kegiatan ini bertujuan
nya masing-masing. Sebagai contoh, mengidentifikasi sel-sel penyusun
ovarium merupakan organ reproduksi jaringan pada ovarium dan testis.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


232
Kegiatan ini dilakukan secara ber- sampai diperoleh gambar yang
kelompok. Setiap anggota sebaiknya jelas. Hati-hati saat memindah-
mengamati preparat secara bergiliran. kan lensa jangan sampai lensa
Oleh karena itu, diperlukan sikap kerja menyentuh preparat yang diamati.
sama antaranggota kelompok. Saat 4. Gambarlah hasil pengamatan dan
melakukan pengamatan meng- beri keterangan bagian-bagiannya.
gunakan mikroskop diperlukan ketelitian 5. Ulangi langkah nomor 2–4 untuk
dan ketekunan sehingga preparat mengamati preparat awetan testis.
dapat diamati dengan jelas. Peng-
D. Pertanyaan dan Diskusi
gunaan mikroskop dilakukan secara
1. Bagaimana struktur sel-sel penyusun
benar dan sesuai dengan prosedur.
jaringan pada organ ovarium?
Selain itu, diperlukan juga sikap hati-
2. Apa fungsi ovarium? Apakah
hati saat menggunakan preparat
ada keterkaitan antara struktur
awetan agar tidak pecah.
dengan fungsinya?
B. Apa yang Diperlukan? 3. Bagaimana struktur sel-sel penyusun
1. Mikroskop jaringan pada organ testis?
2. Preparat awetan ovarium 4. Apa fungsi testis? Apakah ada
3. Preparat awetan testis keterkaitan antara struktur
4. Alat tulis dengan fungsinya?
5. Buatlah laporan hasil praktikum
C. Apa yang Harus Dilakukan?
yang meliputi judul, tujuan, alat
1. Siapkan mikroskop dan preparat
dan bahan, cara kerja, hasil
awetan yang akan diamati.
pengamatan, serta kesimpulan.
2. Letakkan mikroskop di meja
datar dan letakkan preparat E. Unjuk Kreativitas
ovarium di bagian meja preparat Carilah gambar struktur anatomi
pada mikroskop. ovarium dan testis dari berbagai
3. Amati preparat tersebut mulai literatur. Selanjutnya, bandingkan
dari perbesaran lemah, kemudian hasil pengamatan Anda dengan
diganti dengan perbesaran kuat gambar tersebut.

Organ-organ yang menyusun sistem reproduksi wanita dan pria berbeda. Tuhan
menciptakan organ reproduksi yang berbeda antara pria dan wanita dengan tujuan agar
manusia dapat berkembang biak sehingga dapat melestarikan jenisnya. Kemampuan
berkembang biak ini merupakan salah satu anugerah Tuhan kepada makhluk hidup
termasuk manusia. Itulah yang membedakan antara pria dan wanita yaitu dalam hal
reproduksi. Namun, sebagian masyarakat masih berpegang erat pada perbedaan gender
saat melakukan suatu aktivitas. Sebagai contoh, seorang wanita tidak perlu menuntut
pendidikan formal yang tinggi karena tugasnya kelak hanya menjadi seorang ibu yang
mengasuh anak dan mengurus rumah tangganya. Jika di lingkungan sekitar Anda masih
menganut perbedaan gender dalam kehidupan sehari-hari, apa yang akan Anda lakukan
untuk mengubah paradigma tersebut?

Biologi Kelas XI
233
1. Apa tujuan utama makhluk hidup melakukan reproduksi?
2. Organ reproduksi apa saja yang menyusun sistem reproduksi pria?
3. Organ reproduksi apa saja yang menyusun sistem reproduksi wanita?
4. Kelenjar apa saja yang terdapat di organ reproduksi pria?

B. Proses-Proses yang Berlangsung dalam Organ Reproduksi


Di dalam organ reproduksi manusia berlangsung berbagai proses yang berkaitan
dengan sistem reproduksi. Proses-proses tersebut antara lain spermatogenesis, oogenesis,
menstruasi, ovulasi, gestasi, dan persalinan. Di mana proses-proses tersebut
berlangsung? Untuk mengetahui jawabannya, lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Organ-Organ yang Berperan sebagai Tempat


Berlangsungnya Proses Reproduksi
1. Carilah informasi mengenai proses spermatogenesis, oogenesis, menstruasi,
ovulasi, gestasi, dan persalinan.
2. Identifikasilah organ-organ yang berperan sebagai tempat berlangsungnya
proses-proses tersebut.
3. Buatlah gambar sistem reproduksi pria dan wanita secara sederhana. Selanjutnya,
beri keterangan organ-organ yang berperan sebagai tempat berlangsungnya
proses-proses reproduksi.
4. Kumpulkan hasil tugas Anda kepada Bapak atau Ibu Guru.

Berdasarkan kegiatan di atas, tentu Anda telah mengetahui organ-organ yang


berperan sebagai tempat berlangsungnya proses-proses reproduksi. Bagaimana
mekanisme terjadinya proses-proses reproduksi tersebut? Simaklah uraian berikut ini.
1. Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin atau gamet. Pada
manusia, gametogenesis dibedakan menjadi dua yaitu spermatogenesis dan
oogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di
dalam tubulus seminiferus. Oogenesis adalah proses pembentukan ovum yang
berlangsung di ovarium. Bagaimana terjadinya spermatogenesis dan oogenesis?
Untuk mengetahuinya, coba lakukan kegiatan berikut.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


234
Mendeskripsikan Spermatogenesis dan Oogenesis
Melalui Pengamatan Gambar
1. Perhatikan gambar berikut dengan cermat dan teliti.
a. Spermatogenesis
Sel kecambah primordial Epididimis Tubula
seminiferus
Spermatogonium (sayatan
(diploid) melintang)
Pembelahan mitosis
Testis
Spermatosit primer
(diploid) dalam Tubula
profase meiosis I seminiferus

Pembelahan meiosis
pertama
Spermatosit
sekunder
(haploid)

Pembelahan meiosis kedua


Sel serroli
Spermatid Spermatid
(haploid) (pada dua
tahapan
diferensial)

Sel sperma
(haploid)

Sumber: Biologi, Campbell, Reece, dan Mitchell

Gambar 10.5 Proses spermatogenesis

b. Oogenesis
Sel kecambah primordial Korpus luteum yang Oosit primer di
sedang beregenerasi dalam folikel
Oogonium
(diploid) Korpus
luteum

Oosit primer
(dalam tahap
profase meiosis 1)

Pembelahan meiosis
pertama
Oosit sekunder Badan polar
(haploid) pertama Folikel yang
(haploid) sedang
Oosit
Pembelahan meiosis sekunder tumbuh
kedua (dirangsang
oleh fertilisasi) Ovulasi Ovarium Folikel dewasa
Badan polar Folikel yang pecah
kedua (haploid)
Ovum
(haploid)

Sumber: Biologi, Campbell, Reece, dan Mitchell

Gambar 10.6 Proses oogenesis

2. Analisislah gambar tersebut bersama teman-teman Anda.


3. Berdasarkan gambar yang Anda amati, diskusikan mengenai
permasalahan-permasalahan berikut bersama teman-teman Anda.
a. Bagaimana proses pembentukan sel sperma pada organ reproduksi pria?
b. Bagaimana proses pembentukan sel telur pada organ reproduksi wanita?
c. Berdasarkan hasil pengamatan Anda, carilah perbedaan ciri-ciri antara
spermatogenesis dan oogenesis!
Jangan lupa, saat berdiskusi Anda menerapkan sikap mau bekerja sama
serta berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.
4. Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda dalam bentuk laporan yang berisi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Biologi Kelas XI
235
Berdasarkan kegiatan di atas, Anda tentu telah memiliki sedikit pemahaman
mengenai spermatogenesis dan oogenesis. Untuk memperdalam pemahaman Anda,
simaklah uraian berikut ini.
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis atau produksi sel-sel sperma dewasa adalah proses yang
terus-menerus dan prolifik pada jantan dewasa (Campbell, Reece, dan Mitchell:
2004). Spermatogenesis melibatkan spermatogonium, sel sertoli, dan sel Leydig
yang ketiganya terdapat di dalam tubulus seminiferus.
1) Spermatogonium (sel induk spermatozoa) merupakan penghasil sperma.
2) Sel sertoli merupakan pemberi nutrisi bagi spermatozoa.
3) Sel Leydig merupakan penghasil hormon testosteron. Hormon ini berperan
dalam pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
Spermatogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon LH dan FSH. LH
(Luteinizing Hormone) berfungsi merangsang sel Leydig untuk menghasilkan
hormon testosteron. FSH (Follicle Stimulating Hormone) merangsang sel sertoli
untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein). ABP akan merangsang
spermatogonium untuk memulai spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi
melalui tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, tahap pertumbuhan, dan tahap
pematangan. Perhatikan Gambar 10.5 di depan!
1) Tahap penggandaan, sel primordial mengalami pembelahan mitosis
berulang-ulang dan membentuk spermatogonia (tunggal = spermatogo-
nium).
2) Tahap pertumbuhan, spermatogonium bersifat diploid. Spermatogonium
tumbuh dan berkembang membentuk spermatosit primer (diploid).
3) Tahap pematangan, spermatosit primer membelah secara meiosis
membentuk dua spermatosit sekunder (haploid). Spermatosit sekunder
kemudian membelah secara meiosis membentuk empat buah spermatid
(haploid). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi sperma (haploid).
Proses pematangan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi. Proses
pematangan sperma dipengaruhi oleh hormon testosteron.
Sperma terdiri atas kepala dan Leher
ekor. Pada membran yang Membran Plasma
Bagian
tengah Kepala
melindungi ujung kepala sperma 


terdapat selubung yang disebut


akrosom. Akrosom mengandung Ekor

enzim hialuronidase, akrosin, dan Mitokondria

antifertilizin. Hialuronidase dan Nukleus


akrosin berfungsi menembus lapisan Akrosom
pelindung ovum. Antifertilizin meru-
pakan antigen yang berfungsi Sumber: Human Biology, Mike Boyle & Kathryn Senior
melekatkan sperma pada sel telur. Gambar 10.7 Struktur sperma
Bagian ekor berfungsi sebagai alat gerak sperma. Pada pangkal ekor terdapat
badan sperma yang mengandung mitokondria. Mitokondria berfungsi sebagai
penghasil energi untuk pergerakan sperma. Struktur sperma dapat Anda amati
pada Gambar 10.7.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


236
b. Oogenesis
Sel telur terbentuk melalui oogenesis yang terjadi di dalam ovarium.
Oogenesis terjadi melalui tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, tahap per-
tumbuhan, dan tahap pematangan. Perhatikan Gambar 10.6 pada kegiatan
Mari Bereksplorasi!
1) Tahap penggandaan terjadi di dalam ovarium janin ketika masih dalam
kandungan. Pada tahap penggandaan, sel primordial mengalami
pembelahan mitosis membentuk oogonia (tunggal = oogonium) yang
bersifat diploid.
2) Tahap pertumbuhan terjadi pada ovarium bayi. Pada tahap pertumbuhan
oogonium mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer
(diploid). Oosit primer berada dalam keadaan dorman (istirahat) sampai
anak perempuan mengalami masa puber.
3) Tahap pematangan dimulai pada masa puber. Pada masa puber terjadi
perubahan hormonal dalam tubuh anak perempuan. Perubahan tersebut
mengakibatkan oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan oosit
sekunder (berukuran besar) dan badan polar I (berukuran kecil). Oosit
sekunder berhenti mengalami pembelahan saat terjadi ovulasi. Pembelahan
meiosis II ini kemudian dilanjutkan
setelah sel telur mengalami fertilisasi.
Pada pembelahan ini, oosit sekunder
menghasilkan ootid (haploid) dan
Anda telah mempelajari proses
badan polar II (haploid). Ootid akan spermatogenesis dan oogenesis.
mengalami diferensiasi menjadi Nah, agar Anda lebih jelas tentang
ovum, sedangkan badan polar II kedua proses tersebut, amatilah video
melalui alamat website berikut.
mengalami degenerasi. Badan polar I
1. http://youtu.be/ZFLb19nC2bs
juga akan mengalami pembelahan 2. http://youtu.be/5Xnj0_d-vec
menjadi dua badan polar. Namun, 3. http://youtu.be/Aupu2rdZTnY
kadang-kadang badan polar I meng- Cermati video-video tersebut dan
gunakan untuk menambah
alami degenerasi sebelum mengalami
wawasan Anda.
pembelahan.
2. Siklus Menstruasi
Seorang wanita yang masih produktif setiap bulan melepaskan satu sel telur
matang dari salah satu ovariumnya. Apabila tidak terjadi fertilisasi akan terjadi
pendarahan disertai luruhnya sel telur dan lapisan endometrium. Pendarahan ini
disebut menstruasi. Menstruasi terjadi secara periodik sehingga disebut siklus
menstruasi. Pada umumnya siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari.
Bagaimana terjadinya siklus menstruasi? Lakukan kegiatan berikut untuk
mengetahui jawabannya.

Biologi Kelas XI
237
Mendeskripsikan Siklus Menstruasi Melalui Pengamatan Gambar
1. Perhatikan dengan cermat Hari 0 5 10 14 20 25 28
(a) Fluktuasi kadar
dan teliti charta siklus gonadotropin

Kadar hormon
LH
menstruasi berikut.

plasma
Charta siklus menstruasi
FSH
tersebut menggambarkan
keadaan sel telur dan uterus

Kadar hormon
(b) Fluktuasi kadar
pada hari 1–28. hormon ovarium Estrogen

plasma
2. Pelajari charta tersebut Progesteron
beserta keterangannya.
3. Berdasarkan charta tersebut, (c) Siklus ovarium

diskusikan permasalahan- Folikel Folikel yang Folikel Ovulasi Korpus Korpus luteum yang
primer sedang de Graaf luteum sedang mengalami
permasalan berikut bersama 


tumbuh disintegrasi


teman-teman Anda. Fase folikuler
Ovulasi
Fase luteal

a. Ada berapa fase siklus (d) Siklus menstruasi Lapisan fungsional


(siklus uterus)
menstruasi? Sebutkan Lapisan
endometrium

fase-fasenya! basal

b. Mengapa proses 



Fase Fase Fase


menstruasi disebut aliran
menstruasi
proliferasi sekresi

siklus? Hari 0 5 10 14 20 25 28
c. Tafsirkan charta di Sumber: Biologi, Campbell, Reece, dan Mitchell
atas untuk menjelas- Gambar 10.8 Siklus menstruasi
kan siklus menstruasi!
d. Apa yang dimaksud dengan ovulasi?
e. Lengkapi informasi dalam tabel berikut.
Hari Ke- Peristiwa yang Terjadi

1–5
6–13
14
15–28

Agar proses diskusi dapat berjalan dengan baik, terapkan sikap mau bekerja
sama serta berani bertanya dan mengemukakan pendapat secara santun. Buatlah daftar
pertanyaan lain mengenai siklus menstruasi dan diskusikan bersama teman-
teman Anda.
4. Tuliskan hasil kegiatan Anda dalam bentuk laporan yang berisi judul, tujuan,
hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan laporan yang telah Anda buat di depan kelas.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


238
Berdasarkan kegiatan di depan, Anda telah mengetahui bahwa siklus menstruasi
terdiri atas beberapa fase yaitu fase aliran menstruasi, fase proliferasi, dan fase sekresi.
Untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi pada setiap fase simaklah uraian
berikut.
a. Fase Aliran Menstruasi
Fase ini terjadi apabila ovum tidak dibuahi oleh sperma. Dalam keadaan
tersebut korpus luteum menghentikan produksi estrogen dan progesteron.
Akibatnya, ovum meluruh bersama-sama dengan endometrium. Kondisi ini
ditandai adanya pendarahan melalui vagina.
b. Fase Proliferasi
Pada fase proliferasi, hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin
yang merangsang pembentukan follicle stimulating hormone (FSH). FSH akan
merangsang pembentukan folikel yang mengelilingi oosit primer hingga matang.
Ovum matang yang diselubungi folikel disebut folikel de Graaf. Folikel de Graaf
kemudian menghasilkan estrogen yang merangsang pembentukan
endometrium. Estrogen juga memengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir
bersifat basa. Lendir tersebut akan menetralkan sifat asam dalam serviks
sehingga sperma mampu hidup di dalamnya. Adanya peningkatan kadar
estrogen mengakibatkan terhambatnya pembentukan FSH sehingga hipofisis
melepaskan luteinizing hormone (LH). LH akan merangsang terjadinya ovulasi.
Ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 dihitung sejak hari pertama
menstruasi. Pada saat ovulasi, oosit sekunder terlepas dari folikel.
c. Fase Sekresi
Pada tahap ini, LH akan merangsang folikel yang telah kosong menjadi
korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum tetap menghasilkan estrogen
dan progesteron. Progesteron bekerja sama dengan estrogen memacu
pembentukan endometrium. Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada
vagina dan pertumbuhan kelenjar susu. Hal ini berguna untuk persiapan
penanaman zigot dalam uterus setelah terjadi pembuahan. Apabila sampai
akhir fase ini tidak terjadi pembuahan, akan kembali ke fase aliran menstruasi
lagi.
Siklus menstruasi ini berlangsung bertahun-tahun hingga seorang wanita
berusia kurang lebih 45 tahun. Pada usia 42–52 tahun, banyak oosit primer dalam
ovarium yang mengalami degenerasi. Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak
teratur dan akhirnya berhenti sama sekali. Berhentinya siklus menstruasi disebut
menopause.
3. Fertilisasi, Gestasi, dan Persalinan
Di dalam organ reproduksi wanita berlangsung tahap-tahap reproduksi mulai
dari dihasilkan ovum sampai terjadinya kehamilan. Untuk mengetahui urutan
tahap-tahap reproduksi, lakukan kegiatan berikut.

Biologi Kelas XI
239
Mengidentifikasi Tahap-Tahap Reproduksi dalam
Organ Reproduksi Wanita
1. Perhatikan dengan cermat dan teliti proses terjadinya kehamilan melalui
video dari alamat website berikut.
a. http://youtu.be/Qsi2X4WKlbQ
b. http://youtu.be/6H-08ACLXZ4
2. Susunlah sebuah skema yang menggambarkan tahap-tahap reproduksi
mulai dari dihasilkan ovum hingga terjadi kehamilan sesuai dengan
tayangan video tersebut.
3. Diskusikan secara berkelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut ini.
a. Apa yang akan terjadi jika sel telur yang dihasilkan ovum dibuahi
atau tidak dibuahi? Jelaskan!
b. Bagaimana tahap-tahap reproduksi sehingga terjadi kehamilan?
Jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja sama dan menghargai
pendapat orang lain saat melakukan diskusi.
4. Buatlah laporan tertulis dari kegiatan ini dan presentasikan di depan kelas.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui tahap-tahap reproduksi


pada organ reproduksi wanita sehingga terjadi kehamilan. Terjadinya kehamilan
diawali dengan fertilisasi. Bagaimana mekanismenya?
Sebulan sekali ovarium melakukan ovulasi,
yaitu pengeluaran sel telur matang berupa oosit
sekunder. Sel telur ini siap dibuahi oleh sperma.
Peleburan antara sel telur dengan sperma
disebut pembuahan atau fertilisasi. Fertilisasi Dalam ilmu kedokteran, ditemu-
kan suatu teknologi reproduksi
terjadi di dalam tuba fallopii dan menghasilkan
yang dapat membantu manusia
zigot. Zigot kemudian mengalami pembelahan memperoleh keturunan bagi wanita
sel berulang-ulang. Zigot membelah menjadi yang sulit hamil. Teknologi tersebut
dua sel kemudian membelah lagi menjadi empat di antaranya inseminasi dan bayi
tabung. Pelajarilah teknologi-
sel. Selanjutnya, terjadi pembelahan sel menjadi
teknologi tersebut melalui alamat
32 sel berkelompok seperti buah arbei yang website berikut.
disebut morula. Morula mengalami pembelahan 1. http://goo.gl/1ynGZb
membentuk blastula (Perhatikan Gambar 10.9). 2. http://goo.gl/XyPVN6
3. http://goo.gl/r8dNvN
Blastula mempunyai rongga di dalamnya yang
Setelah itu, catatlah informasi-
disebut blastosol. Blastula terdiri atas sel-sel informasi penting dari alamat
bagian luar dan sel-sel bagian dalam. Sel-sel tersebut dalam buku catatan Anda.
bagian luar disebut trofoblas. Trofoblas
membantu implantasi blastula pada uterus.
Trofoblas ini kemudian berkembang
membentuk plasenta dan membran kehamilan.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


240
1. Proses fertilisasi 2. Pembelahan zigot 3. Morula 4. Blastula 5. Gastrula
Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 10.9 Perkembangan sel telur setelah terjadi fertilisasi

Sel-sel bagian dalam blastula berkembang menjadi calon embrio/embrioblas.


Embrioblas dilindungi oleh dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm
(lapisan dalam). Selanjutnya, blastula berkembang menjadi gastrula. Pada fase gas-
trula, di antara ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Semua bagian
tubuh manusia terbentuk dari ketiga lapisan tersebut.
Organogenesis dari ketiga lapisan di atas terjadi pada minggu keempat sampai
kedelapan. Pada minggu kesembilan sampai beberapa saat sebelum lahir terjadi
penyempurnaan organ dan pertumbuhan tubuh sehingga terbentuklah fetus (janin).
Embrio melepaskan hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Hormon ini
terus meningkat hingga sekitar hari ke-70 dan akan menurun selama sisa kehamilan.
HCG kemudian dibawa ke ovarium untuk mempertahankan korpus luteum. Dengan
demikian, korpus luteum tetap menghasilkan estrogen dan progesteron yang
berfungsi mempertahankan kehamilan.

Implantasi embrio Zigot Tuba fallopii


Morula
Blastosis Fertilisasi

1 2 3 4
Embrio
Kantong
Dinding Embrio
embrio
uterus Kantong
embrio
Vili
Uterus 7 hari 10 hari 12 hari 25 hari

4 hari
Proses implantasi

Hati 9
5 6 Korion 7 8
Amnion

Tali
pusar
Plasenta

29 hari 45 hari 5 minggu panjang 1 cm 7 minggu panjang 2 cm Fetus berusia 11 minggu

Sumber: Biology, Solomon

Gambar 10.10 Perkembangan embrio

Biologi Kelas XI
241
Selama berlangsungnya kehamilan,
Korion
terbentuk beberapa membran kehamilan,
Amnion
yaitu sakus vitelinus, karion, amnion, dan
Embrio
alantois. Perhatikan Gambar 10.11.
a. Sakus vitelinus atau kantong telur Alantois
merupakan pelebaran endodermis. Tali pusar
Sakus vitelinus merupakan tempat Sakus
pembentukan sel darah dan vitelinus
pembuluh darah embrio. Sakus Plasenta fetus
vitelinus dengan trofoblas Plasenta ibu
berinteraksi membentuk korion. Sumber: Dokumen Penerbit

b. Korion merupakan membran terluar Gambar 10.11 Membran kehamilan


pada embrio. Korion membentuk vili korion yang berisi pembuluh darah. Korion
dengan jaringan endometrium ibu membentuk plasenta. Plasenta berperan dalam
pertukaran gas, makanan, dan zat sisa antara janin dan ibu. Namun, darah ibu
tidak pernah berhubungan dengan darah janin karena dibatasi oleh jaringan ikat.
Hanya beberapa partikel kecil dalam darah saja yang dapat melewati jaringan ikat
tersebut, contoh virus dan bakteri.
c. Amnion merupakan kantong berisi cairan tempat embrio berada. Amnion berguna
melindungi janin dari tekanan, benturan, atau perubahan suhu yang drastis.
d. Alantois merupakan membran pembentukan tali pusar (ari-ari). Tali pusar meng-
hubungkan janin dengan plasenta pada endometrium ibu. Tali pusar berguna
menyalurkan zat makanan dan oksigen dari ibu serta mengeluarkan zat sisa yang
dihasilkan janin untuk dibuang.
Pada saat usia kehamilan mencapai 38 minggu, bayi siap dilahirkan. Proses
persalinan diawali dengan kontraksi uterus yang dipengaruhi oleh hormon estrogen
(dihasilkan oleh plasenta), oksitosin (dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin), dan
prostaglandin (dihasilkan oleh membran pada janin).
Selain ketiga hormon tersebut, korpus luteum pada ovarium juga menghasilkan
hormon relaksin. Hormon itu berfungsi melunakkan serviks dan melonggarkan tulang
panggul. Adanya perubahan hormonal dan kontraksi otot mengakibatkan serviks
membuka. Setelah selaput amnion pecah dan cairan di dalamnya keluar, tidak lama
kemudian bayi segera lahir.
4. Laktasi
Setelah bayi terlahir, sepasang kelenjar payudara akan memproduksi susu (laktasi).
Pertumbuhan awal kelenjar payudara dipengaruhi oleh hormon mammotropin. Hormon
ini dihasilkan oleh hipofisis ibu dan plasenta janin. Plasenta juga menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron. Hormon estrogen dan progesteron memengaruhi
perkembangan fisik kelenjar payudara. Hormon lain yang memengaruhi sekresi ASI
yaitu prolaktin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Hormon prolaktin berfungsi
meningkatkan sekresi ASI pada minggu kelima kehamilan sampai kelahiran bayi. ASI
yang dikeluarkan pertama kali berwarna kekuningan disebut kolostrum. ASI merupakan
makanan terbaik bagi bayi. ASI diketahui mengandung zat gizi yang paling sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi, baik kualitas maupun kuantitasnya (Dewi: 2012).
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ASI lebih unggul dibandingkan susu formula.
Apa keuntungan atau keunggulan pemberian ASI bagi bayi dan ibu? Lakukan kegiatan
berikut untuk mengetahui jawabannya.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


242
Manfaat Pemberian ASI bagi Bayi dan Ibu serta Peningkatan Kualitas SDM
1. Carilah informasi mengenai keuntungan pemberian ASI bagi bayi dan ibu dari
berbagai literatur atau bertanya kepada petugas kesehatan.
2. Catatlah informasi yang Anda peroleh dalam buku tugas Anda.
3. Berdasarkan informasi yang Anda peroleh, diskusikan permasalahan-
permasalan berikut dengan menerapkan sikap mau bekerja sama, cinta damai,
dan menghargai pendapat orang lain.
a. Apa keuntungan pemberian ASI bagi pertumbuhan bayi?
b. Apa manfaat pemberian ASI yang pertama kali keluar bagi bayi?
c. Apa keuntungan pemberian ASI bagi ibu?
d. Apa peranan ASI eksklusif untuk peningkatan kualitas SDM?
4. Buatlah laporan yang berisi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta
kesimpulan. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Setelah mengalami masa puber organ-organ reproduksi dan hormon-hormon yang


berperan dalam sistem reproduksi mulai aktif. Seorang laki-laki mulai mengalami mimpi
basah dan seorang wanita mulai mengalami menstruasi. Setelah masa puber, pergaulan
bebas dapat mengakibatkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehamilan
di luar pernikahan. Sebagai generasi muda yang berakhlak, apa yang akan Anda lakukan
untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tersebut?

1. Apa yang dimaksud dengan spermatogenesis dan oogenesis? Di organ apa kedua
proses tersebut berlangsung?
2. Apa yang akan terjadi jika sel telur yang dilepaskan saat ovulasi tidak dibuahi atau
dibuahi oleh sperma?
3. Bagaimana embrio di dalam rahim mendapatkan perlindungan, makanan, dan
oksigen?
4. Apa keunggulan ASI dibandingkan dengan susu formula?
5. Apa yang dimaksud dengan fertilisasi dan ovulasi?

Biologi Kelas XI
243
C. Keterkaitan Antara Kesehatan Reproduksi dengan Program KB dan
Kependudukan
Pada zaman modern ini, kesehatan sistem reproduksi mendapat perhatian yang serius.
Hal ini terbukti dengan adanya berbagai upaya mencari solusi terhadap masalah atau
gangguan pada sistem reproduksi. Kesehatan sistem reproduksi berhubungan erat dengan
penyakit atau gangguan pada sistem reproduksi dan cara menjaga atau merawat kesehatan
sistem reproduksi. Penyakit apa saja yang dapat menyerang sistem reproduksi? Apa
penyebabnya? Untuk mengawali pemahaman Anda, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut.

Menganalisis Penyebab Penyakit yang Terjadi pada Sistem Reproduksi


1. Carilah informasi mengenai jenis-jenis penyakit yang menyerang sistem reproduksi
dan penyebabnya melalui berbagai literatur seperti buku-buku referensi, internet,
atau bertanya langsung kepada petugas kesehatan.
2. Catatlah informasi yang Anda peroleh dengan cermat dan teliti.
3. Jenis-jenis penyakit apa saja yang dapat menyerang sistem reproduksi? Apa
penyebabnya? Bagaimana cara penularannya?
4. Apa yang akan Anda lakukan untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi sebagai
wujud rasa syukur kepada Tuhan?
5. Buatlah resume tertulis dari tugas ini dan kumpulkan kepada Bapak atau Ibu Guru.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mendata beberapa jenis penyakit yang
dapat menyerang sistem reproduksi. Oleh karena itu, kesehatan reproduksi perlu dirawat
dan dijaga. Uraian berikut akan menjelaskan jenis-jenis penyakit yang menyerang sistem
reproduksi, cara merawat kesehatan reproduksi, program KB, dan masalah
kependudukan akibat proses reproduksi.
1. Penyakit dan Gangguan yang Berhubungan dengan Sistem Reproduksi
Penyakit pada sistem reproduksi pada
umumnya terjadi akibat infeksi mikroorganisme
tertentu. Penyakit ini dapat menular melalui
hubungan seksual. Oleh karena itu, penyakit Anda telah mengetahui macam-
tersebut sering disebut PMS (Penyakit Menular macam penyakit dan gangguan
Seksual). Selain melalui hubungan seksual, PMS pada sistem reproduksi. Apakah yang
dapat ditularkan oleh cairan darah melalui menyebabkan munculnya penyakit
dan gangguan tersebut? Bagaimana
jarum suntik/transfusi. Ibu hamil juga dapat cara penanganannya? Bacalah
menularkan PMS kepada bayinya. Dalam artikel pada alamat website berikut
banyak kasus, PMS kadang tidak menunjukkan untuk mengetahui jawabannya.
gejala sama sekali. Meskipun demikian, tetap 1. http://goo.gl/iSG3RA
2. http://goo.gl/xGi142
harus digarisbawahi bahwa seseorang yang 3. http://goo.gl/U62Ezv
terinfeksi PMS dapat menularkan penyakitnya 4. http://goo.gl/CaOPim
kepada orang lain. 5. http://goo.gl/Ok6v3A

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


244
Beberapa jenis penyakit yang menyerang sistem reproduksi antara lain
keputihan, uretritis, prostatitis, epididimitis, gonore, sifilis, herpes genitalis, kutil
kelamin, dan trikomoniasis vaginalis.
Selain PMS, organ reproduksi dapat mengalami gangguan tertentu sehingga
tidak berfungsi dengan baik. Gangguan tersebut dapat terjadi pada organ reproduksi
pria maupun wanita. Beberapa gangguan yang sering dijumpai pada sistem
reproduksi yaitu endometriosis, kriptorkidisme, hipogonadisme, amenore, mioma,
dan penyumbatan saluran reproduksi.
2. Merawat dan Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi
Kesehatan sistem reproduksi berhubungan dengan fungsi dan proses yang
terjadi dalam sistem reproduksi. Setiap pribadi, baik pria maupun wanita, perlu
menjaga kesehatan sistem reproduksinya. Hal ini perlu dilakukan agar kesuburan
atau fertilitas tetap terjaga untuk menghasilkan keturunan.
Beberapa upaya berikut dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem
reproduksi.
a. Membersihkan alat kelamin bagian luar menggunakan air bersih setelah buang
air. Saat membersihkan alat kelamin sebaiknya dari arah depan ke belakang.
b. Menjaga alat kelamin luar agar selalu kering, misal dilap menggunakan tisu
setelah terkena air. Daerah lembap cocok untuk berkembangbiaknya bakteri
dan jamur.
c. Menggunakan celana dalam dari bahan yang menyerap keringat dan tidak
terlalu ketat.
d. Menghentikan kebiasaan menahan buang air. Menahan buang air dapat
mengakibatkan urine menetes sehingga membasahi celana dalam.
e. Mengurangi kebiasaan mandi menggunakan air panas. Suhu panas dapat
mengganggu spermatogenesis.
Untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi, diperlukan perilaku yang positif
dalam pergaulan. Perkembangan zaman yang semakin modern, mengakibatkan
semakin merebaknya pergaulan bebas di kalangan remaja. Akibatnya, banyak terjadi
pernikahan dini di kalangan remaja. Apa pendapat Anda mengenai pernikahan dini
dan perilaku negatif yang berkaitan dengan reproduksi? Kerjakan tugas berikut dan
kumpulkan hasilnya kepada Bapak atau Ibu Guru.

Menganalisis Hubungan Antara Pergaulan Remaja dengan Sistem Reproduksi


1. Carilah artikel mengenai kasus-kasus pernikahan dini dan perilaku negatif kaum
remaja yang akhir-akhir ini sering terjadi.
2. Buatlah artikel mengenai pernikahan dini dan perilaku negatif kaum remaja yang
berkaitan dengan reproduksi.
3. Tulislah pendapat Anda mengenai permasalahan tersebut dan akibat-akibat yang
ditimbulkannya.
4. Kumpulkan artikel yang Anda buat kepada Bapak atau Ibu Guru.

Biologi Kelas XI
245
3. Masalah Kependudukan dan Program KB
Proses reproduksi manusia merupakan proses pertambahan individu baru sebagai
akibat kelahiran. Semakin tinggi tingkat reproduksi manusia maka permasalahan yang
ditimbulkannya juga semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan usaha-usaha untuk
mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dengan program KB. Apa hubungan
antara kesehatan reproduksi, program KB, dan kependudukan? Untuk mengetahui
jawabannya, lakukan kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Keterkaitan Antara Kesehatan Reproduksi


dengan Program KB dan Kependudukan
1. Carilah informasi mengenai dampak peningkatan jumlah penduduk dan usaha
pengendaliannya dari berbagai literatur, misalnya buku-buku referensi dan internet.
2. Catatlah informasi yang Anda peroleh secara cermat dan teliti.
3. Lakukan diskusi bersama teman-teman Anda dengan menerapkan sikap mau
bekerja sama dan menghormati pendapat orang lain untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan berikut.
a. Mengapa laju pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun semakin tinggi?
Kaitkan jawaban Anda dengan kesehatan reproduksi!
b. Apa saja dampak peningkatan jumlah penduduk?
c. Bagaimana cara memecahkan masalah kepadatan penduduk yang
berkaitan dengan sistem reproduksi? Apa peranan program KB untuk
mengatasi permasalahan ini?
d. Apakah program KB perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan
kependudukan tersebut?
Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda dapat membuat pertanyaan yang
lain sebagai bahan tambahan untuk diskusi.
4. Tuliskan hasil kegiatan Anda dalam bentuk laporan yang berisi judul, tujuan,
hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan laporan yang telah Anda buat di depan kelas.

Dari kegiatan di depan, Anda telah mengetahui keterkaitan antara kesehatan


reproduksi dengan program KB dan masalah kependudukan. Untuk lebih jelasnya,
simaklah uraian berikut.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat terjadi karena waktu
reproduksi manusia relatif cepat. Selain itu, perkembangan ilmu dan teknologi di bidang
kesehatan mengakibatkan peningkatan kesehatan reproduksi manusia. Peningkatan jumlah
penduduk yang tidak terkendali dapat mengakibatkan ketidakseimbangan antara kebutuhan
dan persediaan berbagai faktor kehidupan antara lain papan, sandang, pangan, dan
lapangan pekerjaan. Akibatnya, terjadilah kerawanan sosial karena pengangguran,
kriminalitas, dan berbagai penyakit sosial lainnya. Akibat lebih lanjut dari masalah sosial
ini adalah menurunnya kualitas hidup. Dengan demikian, di satu sisi reproduksi dapat
menambah kuantitas manusia tetapi di sisi lainnya dapat menurunkan kualitas manusia.
Oleh karena itu, diperlukan usaha-usaha untuk menanggulanginya, salah satunya dengan
menerapkan program Keluarga Berencana (KB).

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


246
Keluarga Berencana merupakan program pemerintah Indonesia untuk
mengatasi dan mengantisipasi masalah pertambahan penduduk yang cepat.
Keluarga Berencana dalam pengertian umum dapat dijelaskan sebagai usaha yang
mengatur banyaknya jumlah kelahiran sehingga ibu, bayi, ayah, dan keluarganya
atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan mendapatkan kerugian sebagai
akibat langsung dari kelahiran tersebut. Dalam pengertian sederhana dan sempit,
keluarga berencana dalam kehidupan sehari-hari berkisar pada pencegahan
konsepsi (pembuahan) yaitu persatuan sel telur dengan spermatozoa. Jadi, salah
satu fungsi program Keluarga Berencana yaitu untuk mencegah kehamilan sehingga
jarak kelahiran dapat diatur.
Pencegahan kehamilan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat
kontrasepsi. Secara umum berdasarkan sifat kerjanya, kontrasepsi dibedakan
menjadi dua macam yaitu kontrasepsi permanen dan kontrasepsi temporer.
Kontrasepsi permanen dilakukan dengan cara operasi, baik pada wanita (tubektomi)
maupun pria (vasektomi). Kontrasepsi temporer dilakukan dengan alat bantu atau
tanpa alat bantu. Kontrasepsi tanpa alat bantu dilakukan dengan menghindari
hubungan seksual pada masa subur. Kontrasepsi dengan alat bantu banyak
ragamnya yaitu Intra-Uterine Devices (IUD) atau spiral, pil kontrasepsi, obat suntik,
kondom, dan diafragma.

Beberapa orang beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki. Apa pendapat
Anda mengenai anggapan tersebut? Bagaimana sikap dan tindakan Anda jika ada kerabat
atau saudara Anda menganut anggapan tersebut?

1. Apa penyebab penyakit inkomoniasis vaginalis? Apa gejala-gejalanya?


2. Berikan tiga contoh jenis penyakit atau gangguan pada wanita dan pria beserta
penyebabnya!
3. Apa tujuan diterapkannya program Keluarga Berencana?
4. Jelaskan dampak peningkatan pertumbuhan penduduk bagi kesejahteraan manusia?

Biologi Kelas XI
247
Buatlah poster mengenai upaya penanggulangan pertambahan penduduk dan
peningkatan kualitas SDM melalui program Keluarga Berencana (KB) serta pemberian
ASI eksklusif. Kembangkan daya kreativitas Anda untuk membuat poster yang menarik.
Selanjutnya, pasanglah poster yang Anda buat di tempat-tempat strategis.

1. Organ reproduksi pria dibedakan menjadi organ reproduksi luar dan organ reproduksi
dalam. Organ reproduksi luar terdiri atas penis dan skrotum. Organ reproduksi dalam
terdiri atas testis, epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra, dan kelenjar asesoris.
2. Organ reproduksi wanita dibedakan menjadi organ reproduksi dalam dan organ
reproduksi luar. Organ reproduksi dalam terdiri atas ovarium dan saluran reproduksi
yang meliputi oviduk, uterus, dan vagina. Organ reproduksi luar terdiri atas vulva
dengan bagian labium mayor, labium minor, dan klitoris.
3. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma secara meiosis yang
berlangsung di tubulus seminiferus.
4. Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum secara meiosis di ovarium.
5. Siklus menstruasi meliputi fase menstruasi, proliferasi, dan sekresi.
6. Gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi wanita antara lain trikomoniasis
vaginalis dan endometriosis. Gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi pria
antara lain prostatitis, uretritis, dan epididimitis.

(2) Pada bagian bertanda Y terdapat sel


A. Pilihlah jawaban yang tepat!
sertoli yang berperan sebagai
1. Perhatikan gam- pemberi nutrisi pada spermatozoa.
X
bar di samping (3) Bagian bertanda X berfungsi
dan pernyataan Y menyimpan sperma sementara.
berikut! (4) Pada bagian X berlangsung
(1) Pada bagian spermatogenesis.
bertanda Y (5) Sel induk spermatozoa terdapat
terdapat sel dalam bagian yang bertanda X.
Leydig yang berfungsi sebagai Hubungan antara gambar dan pernyata-
penghasil hormon testosteron. an yang benar terdapat pada nomor . . . .

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


248
a. (1), (2), dan (3) 4. Jika pada tanggal 25 November, Lusi
b. (1), (3), dan (4) mengalami hari pertama haid, kapan Lusi
c. (1), (4), dan (5) akan mengalami ovulasi dan haid lagi?
d. (2), (3), dan (4) Ovulasi Menstruasi
e. (3), (4), dan (5)
a. 23 November 23 Desember
2. Gambar di bawah ini menunjukkan b. 9 Desember 13 Desember
mekanisme pembentukan sel kelamin c. 9 Desember 23 Desember
d. 9 November 23 November
pada wanita. e. 23 November 9 Desember

5. Beberapa keterangan berikut ber-


hubungan dengan suatu jenis penyakit
X
pada sistem reproduksi.
(1) Penyakit ini dapat diderita baik
oleh pria maupun wanita.
Setelah mengalami meiosis, proses yang
(2) Gejala pada pria berupa keluarnya
berkaitan dengan bagian X adalah . . . .
nanah kental berwarna kehijauan
a. FSH menurun akibat pembentukan
dari ujung penis.
oosit sekunder
(3) Penyakit ini dapat mengakibatkan
b. LH meningkat, mendorong
kemandulan.
terjadinya ovulasi
(4) Penyakit ini diakibatkan oleh
c. estrogen meningkat, mendorong
Neisseria gonorrhoeae.
terjadinya ovulasi
Jenis penyakit kelamin yang sesuai
d. penurunan estrogen dan LH
dengan keterangan di atas adalah . . . .
sehingga ovulasi terjadi
a. sifilis
e. progesteron menurun, terjadi
b. gonore
pelepasan oosit sekunder
c. klamidiasis
3. Perhatikan gambar (1) d. kutil kelamin
spermatogenesis di e. herpes genetalis
samping!
Bagian yang (2)
B. Kerjakan soal-soal berikut!
ditunjuk nomor
(3)
(3) dan (4) serta 1. Ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS
pembelahan (4) dapat menularkan virus HIV kepada janin
yang terjadi yang dikandungnya, padahal pembuluh
adalah . . . . (5) darah ibu tidak pernah berhubungan
a. sel pri- dengan pembuluh darah janin. Bagaimana
mordial, penularan ini dapat terjadi?
spermatogonium, dan mitosis
2. Seorang pria yang sering mengenakan
b. sel primordial, spermatogonium,
celana ketat dikhawatirkan akan
dan meisosis
mengalami gangguan kesuburan.
c. spermatosit sekunder, spermatid,
Benarkah pendapat itu? Jelaskan alasan
dan meiosis II
jawaban Anda!
d. spermatogonium, spermatosit
primer, dan mitosis
e. spermatosit primer, spermatosit
sekunder, dan meiosis I

Biologi Kelas XI
249
3. Gambar berikut menunjukkan 4. Dalam teknologi fertilisasi in vitro
perubahan jumlah kadar hormon dalam diterapkan teknik baru yaitu penyortiran
darah selama siklus menstruasi. sperma. Dengan demikian, melalui
Ovulasi teknik ini memungkinkan bagi satu
pasangan untuk memilih jenis kelamin
Jumlah hormon dalam darah

bayinya. Apakah Anda akan melakukan


LH teknik ini jika kelak sudah menikah?
Mengapa ya dan mengapa tidak? Apa
potensi permasalahan yang mungkin
Anda ramalkan jika penggunaan teknik
itu menjadi semakin luas?
FSH

Hari ke- 5. Peningkatan jumlah penduduk yang


1 5 10 15 20 25 28 tidak terkendali sangat berkaitan dengan
Kadar FSH dan LH selama siklus menstruasi proses reproduksi pada manusia.
Jumlah hormon dalam darah

Progesteron
Peningkatan jumlah penduduk menimbul-
kan masalah-masalah kependudukan.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut,
Estrogen
pemerintah menggalakkan program
Keluarga Berencana. Apakah program
Hari ke- Keluarga Berencana terbukti efektif
1 5 10 15 20 25 28
Kadar estrogen dan progesteron selama siklus
untuk mengendalikan populasi penduduk?
menstruasi Upaya-upaya apa saja yang perlu dilaku-
Bagaimana pengaruh perubahan kadar kan untuk mengendalikan populasi
hormon-hormon tersebut menjelang dan penduduk?
setelah ovulasi?

Anda telah mempelajari sistem reproduksi meliputi organ-organ reproduksi, proses


reproduksi, dan kesehatan reproduksi. Selain itu, berdasarkan rubrik tautan Anda
mengetahui beberapa teknologi dalam sistem reproduksi. Tanpa disadari bahwa semua
yang berkaitan dengan sistem reproduksi tersebut merupakan anugerah yang telah
diciptakan Tuhan demi kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, bersyukurlah
kepada Tuhan atas karunia tersebut. Selain itu, dengan pola pikir ilmiah yang Anda miliki
cobalah temukan suatu teknologi baru mengenai sistem reproduksi. Dengan demikian,
Anda dapat menemukan produk-produk inovatif yang bermanfaat bagi manusia.

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Reproduksi


250
Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan
dalam Sistem Pertahanan Tubuh
Mempelajari

Mekanisme Pertahanan Tubuh Jenis-Jenis Kekebalan dan Gangguan


pada Sistem Kekebalan Tubuh
Mencakup
Meliputi

Jenis-Jenis Pertahanan Respons Kekebalan


terhadap Antigen Jenis-Jenis Gangguan pada
Tubuh
Kekebalan Tubuh Sistem Kekebalan
Terdiri atas Meliputi Tubuh
Terdiri atas
Terdiri atas
Kekebalan
Humoral
Alergi
Pertahanan Tubuh Pertahanan Tubuh Kekebalan Kekebalan
Nonspesifik Spesifik Aktif Pasif
Kekebalan
Seluler Autoimunitas
Terdiri atas Terdiri atas

Kulit Limfosit
AIDS

Inflamasi Antibodi

Membran Mukosa

Sel-sel Fagosit

Rambut Hidung
dan Silia pada
Trakea

Protein
Antimikrobia

Cairan Sekresi dari


Kulit dan
Membran Mukosa

Biologi Kelas XI
251
Sumber: http://askabiologist.asu.edu/explore/building-blocks-life

Pemberian vaksin sangat dianjurkan untuk anak-anak bahkan orang dewasa. Vaksinasi
perlu dilakukan untuk menciptakan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Sebagai
contoh, vaksinasi BCG diberikan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC.
Pada beberapa kasus, anak-anak yang diberi vaksinasi mengalami demam setelah pemberian
vaksin. Mengapa hal tersebut terjadi? Mengapa pemberian vaksin umumnya harus
dilakukan beberapa kali dalam jangka waktu tertentu? Mengapa tidak bisa satu kali saja?

1. Mekanisme pertahanan tubuh


2. Respons kekebalan terhadap antigen • Antibodi
3. Jenis-jenis kekebalan tubuh • Antigen
4. Gangguan pada sistem kekebalan tubuh • Patogen
• Vaksinasi
• Inflamasi
• Sel limfosit

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
252
Di sekitar kita terdapat berbagai jenis mikroorganisme patogen yang dapat masuk ke
tubuh dan mengakibatkan penyakit. Namun, Tuhan telah menciptakan sistem pertahanan
di dalam tubuh manusia sehingga tubuh dapat menolak suatu penyakit masuk ke tubuh.
Dengan demikian, meskipun di lingkungan sekitar selalu terdapat virus atau bakteri
penyebab penyakit, tubuh kita tidak selalu terkena penyakit. Sistem imun atau sistem
pertahanan tubuh tersusun dari sel-sel dan jaringan yang membentuk imunitas tubuh.
Dengan demikian, terbentuk kekebalan tubuh terhadap infeksi atau penyakit. Namun pada
saat daya tahan tubuh lemah, organisme penyebab penyakit dapat mengalahkan sistem
imun dan memasuki sel-sel serta jaringan tubuh. Jika sistem imun kita dapat dikalahkan
oleh patogen, tubuh kita akan mengalami suatu penyakit.
Selain dapat diperoleh secara alami, kekebalan terhadap suatu jenis penyakit juga dapat
diperoleh dengan pemberian vaksin. Di dunia kedokteran, pembuatan vaksin dapat
dilakukan setelah mempelajari sistem imun. Nah, dalam bab ini Anda akan mempelajari
tentang sistem pertahanan tubuh yang meliputi mekanisme pertahanan tubuh, respons
kekebalan, dan jenis-jenis kekebalan. Selain itu, Anda juga akan mempelajari tentang
gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui cara
mempertahankan imunitas dan mencegah penyakit masuk ke tubuh.

A. Mekanisme Pertahanan Tubuh


Tuhan menciptakan manusia dengan sempurna. Dalam tubuh manusia telah
diciptakan sistem pertahanan tubuh yang dapat memberikan kekebalan terhadap suatu
penyakit. Apa yang dimaksud dengan kekebalan tubuh? Bagaimana mekanisme
terjadinya kekebalan tubuh? Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai mekanisme
pertahanan tubuh, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut.

Mendeskripsikan Sistem Kekebalan Tubuh


1. Carilah informasi mengenai penyakit AIDS dari berbagai literatur seperti
buku-buku referensi dan internet.
2. Bacalah informasi yang Anda peroleh dengan cermat dan teliti.
3. Catatlah informasi-informasi penting yang Anda peroleh meliputi penyebab
penyakit AIDS, bagian tubuh yang diserang, dan gejala-gejalanya.
4. Berdasarkan informasi yang Anda peroleh, diskusikan bersama teman-
teman Anda mengenai permasalahan-permasalahan berikut.
a. Apa penyebab penyakit AIDS dan bagian tubuh apa yang diserang?
b. Mengapa seseorang yang mengidap penyakit AIDS mudah terserang
penyakit?
c. Jika ada penderita AIDS di lingkungan Anda, apakah penderita AIDS
itu harus dikucilkan? Ungkapkan alasan Anda!
d. Mengapa sistem kekebalan sangat penting dalam menjaga kesehatan
tubuh?
e. Bagaimana mekanisme terbentuknya kekebalan tubuh?

Biologi Kelas XI
253
f. Komponen apa saja dalam tubuh yang memicu terbentuknya kekebalan
tubuh?
Saat berdiskusi, jangan lupa menerapkan sikap mau bekerja sama, cinta damai,
menghargai pendapat orang lain, serta berani berargumentasi dengan sopan dan
santun sehingga pemecahan masalah dapat berjalan dengan lancar.
5. Susunlah laporan kegiatan meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan
diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui peranan sistem kekebalan


dalam menjaga kesehatan tubuh. Bagaimana pertahanan tubuh jika ada patogen masuk
ke tubuh? Simaklah uraian berikut untuk mengetahui jawabannya.
1. Jenis-Jenis Pertahanan Tubuh
Tubuh kita sudah dilengkapi dengan
sistem pertahanan yang dapat melindungi
tubuh dari patogen sehingga tidak mudah
terserang penyakit. Jika bekerja dengan baik, Untuk menambah wawasan Anda
sistem pertahanan tubuh akan melindungi mengenai sistem imun dalam
tubuh terhadap infeksi, serta menghancurkan tubuh manusia, bukalah video
sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. dalam alamat website http://youtu.be/
nGkjdyUGP5Q.
Fungsi sistem pertahanan tubuh sebagai
Amati video tersebut dengan
berikut. cermat dan teliti. Selanjutnya, tulis-
a. Melindungi tubuh dari serangan benda lah informasi-informasi penting
asing atau bibit penyakit yang masuk ke dalam buku catatan Anda.
tubuh. Benda asing tersebut dapat berupa
mikrobia penyebab penyakit (patogen),
misal virus, bakteri, Protozoa, dan jamur.
b. Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak (debris sel) untuk
perbaikan jaringan.
c. Mengenali dan menghilangkan sel abnormal.
Itulah beberapa fungsi sistem pertahanan tubuh. Pertahanan tubuh terhadap
suatu penyakit melibatkan antigen dan peran antibodi. Sebelum mempelajari lebih
lanjut mengenai jenis-jenis pertahanan tubuh, lakukan terlebih dahulu kegiatan
berikut untuk mendefinisikan antigen dan antibodi.

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
254
Mendefinisikan Antigen dan Antibodi
1. Perhatikan dengan cermat dan Sumsum tulang
teliti skema masuknya patogen
berupa virus influenza ke
tubuh pada gambar di Sel stem
samping.
2. Carilah informasi dari ber-
Limfosit
bagai literatur mengenai Sel B matang di
mekanisme penularan virus limfa nodus

influenza pada seseorang. Antigen asing memasuki


tubuh ketika virus influenza

3. Catatlah informasi-informasi menginfeksi.

penting dari literatur yang Sel B

Anda baca.
Gambar 11.1 Skema masuknya
4. Diskusikan
patogen
bersama teman-
teman Anda tentang per- Sel B merespon terhadap antigen. Sel
masalahan-permasalahan B menggandakan diri, membentuk
klon-klon sel plasma yang
berikut dengan menerapkan menyekresikan antibodi.

sikap mau bekerja sama serta


berani mengemukakan argumen-
tasi secara sopan dan santun.
a. Apa yang dimaksud Imunitas humoral

dengan antigen dan


antibodi? Jelaskan fungsi
antibodi bagi tubuh!
b. Menurut Anda, apa yang Antibodi berikatan dengan
mikroorganisme untuk mem-
akan terjadi jika dalam bunuhnya. Sel B tidak terlibat
secara langsung.
tubuh tidak terdapat Sel T dan sel B tetap hdiup sebagai
antibodi? sel memori. Infeksi kedua oleh
antigen yang sama akan meng-
c. Bagaimana mekanisme hasilkan respons sekunder yang
lebih cepat.
penularan virus influenza
ke tubuh seseorang? Gambar 11.1 Skema masuknya patogen
d. Apa yang akan terjadi jika sistem kekebalan tubuh seseorang dapat
dikalahkan oleh patogen yang masuk ke tubuh?
5. Tulislah hasil diskusi kelompok Anda dalam format laporan yang berisi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui bahwa di dalam tubuh


terjadi suatu mekanisme pertahanan ketika terdapat patogen yang masuk.
Mekanisme pertahanan tubuh melibatkan antigen dan antibodi. Menurut
Campbell, Reece, dan Mitchell (2004), molekul asing yang mendatangkan suatu
respons spesifik dari limfosit disebut sebagai antigen. Sementara itu, salah satu
cara antigen menimbulkan respons kekebalan adalah dengan mengaktifkan sel B
untuk menyekresikan protein yang disebut antibodi.

Biologi Kelas XI
255
Berdasarkan cara mempertahankan diri dari penyakit, sistem pertahanan
tubuh digolongkan menjadi dua, yaitu sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan
sistem pertahanan tubuh spesifik. Mikrobia penyebab penyakit dan benda asing
saat akan menginfeksi tubuh harus melalui sistem pertahanan tubuh nonspesifik
terlebih dahulu. Jika sistem pertahanan tubuh nonspesifik tidak mampu meng-
hancurkannya, zat penginfeksi tersebut akan menghadapi sistem pertahanan tubuh
spesifik. Beberapa lapis pertahanan yang dilakukan oleh tubuh dapat dilihat dalam
tabel berikut.
Tabel 11.1 Beberapa Lapis Pertahanan Tubuh terhadap Penyakit
Pertahanan Tubuh Nonspesifik Pertahanan Tubuh Spesifik

Pertahanan Pertama Pertahanan Kedua Pertahanan Ketiga

• Kulit • Inflamasi • Limfosit


• Membran mukosa • Sel-sel fagosit • Antibodi
• Rambut hidung dan silia pada • Protein anti-
trakea mikrobia
• Cairan sekresi dari kulit dan
membran mukosa

a. Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik


Sistem pertahanan tubuh nonspesifik merupakan pertahanan tubuh yang
tidak membedakan mikrobia patogen satu dengan yang lainnya. Bagian tubuh
apa saja yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh nonspesifik?
Bagaimana struktur sel atau jaringan yang menyusun bagian tubuh tersebut?
Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Mengidentifikasi Struktur Sel atau Jaringan Tubuh yang Berperan


dalam Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik
1. Perhatikan dengan cermat struktur sel-sel yang menyusun membran
mukosa trakea berikut ini.

Gambar 11.2 Sel penyusun jaringan trakea

2. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai sel-sel penyusun


jaringan trakea beserta fungsinya.
3. Catatlah informasi-informasi penting dari literatur yang Anda baca.

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
256
4. Berdasarkan gambar dan informasi yang Anda peroleh, diskusikan
permasalahan-permasalahan berikut bersama teman-teman Anda.
a. Bagaimana struktur sel-sel yang menyusun permukaan
trakea?
b. Apa kaitan struktur trakea tersebut dengan sistem pertahanan
tubuh nonspesifik?
c. Menurut Anda, selain membran mukosa trakea, bagian tubuh
apa saja yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh
nonspesifik?
Saat berdiskusi, jangan lupa menerapkan sikap mau bekerja sama
serta mengemukakan argumentasi secara sopan dan santun.
5. Tulislah hasil kegiatan Anda dalam bentuk laporan yang meliputi
judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Dari kegiatan tersebut, Anda telah mengetahui sel-sel penyusun jaringan


trakea yang disesuaikan dengan fungsinya sebagai bagian dari sistem
pertahanan tubuh nonspesifik. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik diperoleh
dengan berbagai cara berikut.
1) Pertahanan yang Terdapat di Permukaan Tubuh
Pertahanan yang terdapat di permukaan tubuh berupa pertahanan
fisik, pertahanan mekanis, pertahanan kimiawi, dan pertahanan biologis.
a) Pertahanan Fisik
Pertahanan tubuh secara fisik dilakukan oleh lapisan terluar
tubuh yang berfungsi menghalangi jalan masuknya patogen ke
tubuh. Pertahanan ini dilakukan oleh kulit dan membran mukosa.
Lapisan terluar kulit terdiri atas sel-sel epitel yang tersusun rapat
sehingga patogen sulit menembusnya. Lapisan terluar kulit
mengandung keratin dan sedikit air sehingga dapat menghambat
pertumbuhan mikrobia. Saluran pencernaan, saluran pernapasan,
dan saluran kelamin juga dilapisi oleh membran mukosa yang
berfungsi menghalangi masuknya patogen.
b) Pertahanan Mekanis
Pertahanan tubuh secara mekanis dilakukan oleh rambut hidung
dan silia pada trakea. Rambut hidung berfungsi menyaring udara
yang dihirup dari partikel-partikel berbahaya maupun mikrobia.
Adapun silia yang terdapat pada trakea berfungsi menyapu partikel-
partikel berbahaya yang terperangkap dalam lendir agar dapat
dikeluarkan dari tubuh.

Biologi Kelas XI
257
c) Pertahanan Kimiawi
Pertahanan tubuh secara kimiawi dilakukan oleh sekret yang
dihasilkan oleh kulit dan membran mukosa. Sekret tersebut
mengandung zat-zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
mikrobia, contoh minyak dan keringat. Kedua sekret tersebut akan
memberikan suasana asam (pH 3–5) sehingga dapat mencegah
pertumbuhan mikroorganisme di kulit. Adapun air liur (saliva), air
mata, dan sekresi mukosa (mukus) mengandung enzim lisozim yang
dapat membunuh bakteri. Enzim tersebut dapat menghidrolisis
dinding sel bakteri sehingga pecah dan mati. Berdasarkan uraian
tersebut, dapat diketahui bahwa dalam pertahanan kimiawi melibat-
kan zat-zat kimia yang berperan dalam menghambat pertumbuhan
mikrobia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ilmu biologi
sangat berkaitan atau berhubungan dengan ilmu kimia.
d) Pertahanan Biologis
Pertahanan tubuh secara biologis dilakukan oleh populasi
bakteri tidak berbahaya yang hidup di kulit dan membran mukosa.
Bakteri-bakteri tersebut melindungi tubuh dengan cara berkompetisi
dengan bakteri patogen dalam memperoleh nutrisi.
2) Respons Peradangan (Inflamasi)
Inflamasi merupakan respons tubuh terhadap kerusakan jaringan,
misal akibat tergores atau benturan keras. Proses inflamasi merupakan
kumpulan dari empat gejala sekaligus yaitu dolor (nyeri), rubor (kemerahan),
calor (panas), dan tumor (bengkak).
Mekanisme pertahanan tubuh melalui inflamasi dapat dilihat pada
Gambar 11.3 berikut.

Patogen Sel-sel
Senyawa fagosit
Perpindahan
kimia fagosit
Pembuluh darah

Pelebaran pembuluh darah


a) b) c)

Sumber: Biology, Campbell, Reece, dan Mitchell

Gambar 11.3 Mekanisme pertahanan tubuh melalui inflamasi

Berdasarkan gambar di atas, mekanisme pertahanan tubuh melalui


inflamasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
a) Jaringan mengalami luka. Adanya kerusakan jaringan mengakibat-
kan patogen mampu melewati pertahanan tubuh untuk menginfeksi
sel-sel tubuh. Jaringan yang terinfeksi akan merangsang mastosit
mengeluarkan histamin dan prostaglandin.

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
258
b) Terjadi pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan
kecepatan aliran darah sehingga permeabilitas pembuluh darah
meningkat. Daerah yang terinfeksi menjadi berwarna kemerahan,
panas, bengkak, dan terasa nyeri. Peningkatan kecepatan aliran darah
dan permeabilitas pembuluh darah mengakibatkan terjadinya
perpindahan sel-sel fagosit (neutrofil dan monosit) menuju jaringan
yang terinfeksi.
c) Sel-sel fagosit kemudian memakan patogen.
Inflamasi berfungsi mencegah infeksi menyebar ke jaringan lain serta
mempercepat proses penyembuhan. Reaksi tersebut juga berfungsi
sebagai sinyal adanya bahaya dan sebagai perintah agar sel darah putih
(neutrofil dan monosit) melakukan fagositosis terhadap mikrobia yang
menginfeksi tubuh.
3) Fagositosis
Fagositosis adalah suatu meka- a
b
nisme pertahanan yang dilakukan oleh
sel-sel fagosit dengan jalan mencerna
mikrobia/partikel asing. Sel fagosit c
terdiri atas dua jenis, yaitu fagosit
mononuklear dan polimorfonuklear.
d
Contoh fagosit mononuklear adalah
monosit (di dalam darah) dan jika e f
bermigrasi ke jaringan akan berperan Sumber: www.sandurezu.wordpress.com
sebagai makrofag. Contoh fagosit Gambar 11.4 Proses fagositosis
polimorfonuklear adalah granulosit,
yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, dan cell mast (mastosit). Sel-sel fagosit ini
akan bekerja sama setelah memperoleh sinyal kimiawi dari jaringan yang
terinfeksi patogen.
Penjelasan mengenai proses fagositosis sebagai berikut. Perhatikan
pula Gambar 11.4!
a) Pengenalan (recognition), mikrobia atau partikel asing terdeteksi oleh
sel-sel fagosit.
b) Pergerakan (chemotaxis), setelah suatu partikel mikrobia dikenali, sel
fagosit akan bergerak menuju partikel tersebut. Pada proses ini
mikrobia atau partikel asing mengeluarkan zat yang dapat memikat
sel hidup seperti fagosit untuk menghampirinya.
c) Perlekatan (adhesion), setelah sel fagosit bergerak menuju partikel
asing, partikel tersebut akan melekat dengan reseptor pada membran
sel fagosit.
d) Penelanan (ingestion), ketika partikel asing telah berikatan dengan
reseptor di membran plasma sel fagosit, membran plasma sel fagosit
akan menyelubungi seluruh permukaan partikel asing dan menelan-
nya ke sitoplasma dalam sebuah gelembung mirip vakuola yang
disebut fagosom.

Biologi Kelas XI
259
e) Pencernaan (digestion), lisosom yang berisi enzim-enzim penghancur
seperti acid hydrolase dan peroksidase, berfusi dengan fagosom
membentuk fagolisosom. Enzim-enzim tersebut mencerna seluruh
permukaan partikel asing sampai hancur. Setelah infeksi ter-
tanggulangi, beberapa neutrofil dan sel fagosit lain akan mati ber-
samaan dengan matinya sel-sel tubuh dan patogen. Sel-sel fagosit
yang masih hidup maupun yang sudah mati serta sel-sel tubuh yang
rusak selanjutnya akan membentuk nanah. Terbentuknya nanah
merupakan indikator bahwa infeksi telah sembuh.
f) Pengeluaran (releasing), produk sisa partikel asing yang tidak dicerna
akan dikeluarkan oleh sel fagosit.
4) Protein Antimikrobia
Salah satu jenis protein yang berperan dalam sistem pertahanan
tubuh nonspesifik yaitu protein komplemen. Protein komplemen
membunuh bakteri penginfeksi dengan cara membentuk lubang pada
dinding sel dan membran plasma bakteri tersebut. Hal ini mengakibatkan
ion-ion Ca2+ keluar dari sel bakteri. Sementara itu, cairan dan garam-
garam dari luar bakteri akan masuk ke sel bakteri. Masuknya cairan dan
garam mengakibatkan sel bakteri hancur. Perhatikan Gambar 11.5!

Protein
komplemen Garam-garam

«
«
Bakteri Cairan

Protein komplemen Cairan dan garam- Sel bakteri hancur


membentuk lubang di garam masuk ke sel
dinding sel dan membran bakteri
plasma sel bakteri

Sumber: Biology, S.S Mader

Gambar 11.5 Mekanisme penghancuran bakteri oleh protein komplemen

Jenis protein lain yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh


nonspesifik yaitu interferon. Interferon dihasilkan oleh sel-sel yang
terinfeksi oleh virus. Senyawa tersebut dihasilkan ketika virus memasuki
tubuh tidak melalui pembuluh darah, melainkan melalui kulit dan selaput
lendir. Interferon selanjutnya akan berikatan dengan sel-sel yang tidak
terinfeksi. Sel-sel yang telah berikatan dengan interferon akan membentuk
zat yang mampu mencegah replikasi virus. Dengan demikian, serangan
virus dapat dicegah.
b. Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik
Sistem pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan tubuh terhadap
patogen tertentu yang masuk ke tubuh. Sistem ini bekerja apabila patogen
telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik. Sistem
pertahanan tubuh spesifik disebut juga dengan sistem kekebalan tubuh atau
sistem imun. Sistem kekebalan tubuh melibatkan peran limfosit dan antibodi.

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
260
1) Limfosit
Limfosit terdiri atas dua tipe, yaitu limfosit B (sel B) dan limfosit T
(sel T).
a) Sel B
Proses pembentukan dan pematangan sel B terjadi di sumsum
tulang. Sel B berperan dalam pembentukan kekebalan humoral
dengan membentuk antibodi. Sel B dapat dibedakan menjadi tiga
jenis berikut.
(1) Sel B plasma, berfungsi membentuk antibodi.
(2) Sel B pengingat, berfungsi mengingat antigen yang pernah
masuk ke tubuh serta menstimulasi pembentukan sel B plasma
jika terjadi infeksi kedua.
(3) Sel B pembelah, berfungsi membentuk sel B plasma dan sel B
pengingat.
b) Sel T
Proses pembentukan sel T terjadi di sumsum tulang dan proses
pematangannya terjadi di kelenjar timus. Sel T berperan dalam
pembentukan kekebalan seluler yaitu dengan cara menyerang sel
penghasil antigen secara langsung. Sel T juga ikut membantu
produksi antibodi oleh sel B plasma. Sel T dapat dibedakan menjadi
tiga jenis berikut.
(1) Sel T pembunuh, berfungsi menyerang patogen yang masuk ke tubuh,
sel tubuh yang terinfeksi, serta sel kanker secara langsung.
(2) Sel T pembantu, berfungsi menstimulasi pembentukan jenis sel
T lainnya dan sel B plasma serta mengaktivasi makrofag untuk
melakukan fagositosis.
(3) Sel T supresor, berfungsi menurunkan dan menghentikan
respons imun dengan cara menurunkan produksi antibodi dan
mengurangi aktivitas sel T pembunuh. Sel T supresor akan
bekerja setelah infeksi berhasil ditangani.
2) Antibodi (Immunoglobulin/Ig)
Antibodi akan dibentuk oleh tubuh ketika ada antigen yang masuk ke
tubuh. Antigen merupakan senyawa protein yang terdapat pada patogen
sel asing atau sel kanker. Antibodi disebut juga immunoglobulin atau
serum protein globulin, karena berfungsi untuk melindungi tubuh melalui
proses kekebalan (immune). Antibodi merupakan senyawa protein yang
berfungsi melawan antigen dengan cara mengikat antigen tersebut.
Selanjutnya, sel asing yang antigennya telah diikat oleh antibodi akan
ditangkap dan dihancurkan oleh makrofag. Suatu antibodi bekerja secara
spesifik untuk antigen tertentu. Contoh antibodi cacar hanya bekerja untuk
antigen cacar. Oleh karena jenis antigen pada setiap kuman penyakit bersifat
spesifik maka diperlukan antibodi yang berbeda untuk jenis kuman yang
berbeda. Dengan demikian, diperlukan berbagai jenis antibodi untuk
melindungi tubuh dari berbagai kuman penyakit.

Biologi Kelas XI
261
Antibodi tersusun dari dua macam rantai polipeptida yang identik,
yaitu dua rantai ringan dan dua rantai berat. Keempat rantai pada molekul
antibodi tersebut dihubungkan satu sama lain oleh ikatan disulfida dan
bentuk molekulnya seperti huruf Y. Setiap lengan dari molekul tersebut
memiliki tempat pengikatan antigen. Perhatikan Gambar 11.6 di bawah
ini!

Rantai ringan

Tempat perlekatan
antigen
Rantai berat

Rantai ringan

Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Gambar 11.6 Struktur antibodi

Beberapa cara kerja antibodi dalam menginaktivasi antigen sebagai


berikut.
a) Netralisasi (menghalangi tempat pengikatan virus, membungkus
bakteri dan atau opsonisasi).
b) Aglutinasi partikel yang mengandung antigen, seperti mikrobia.
c) Presipitasi (pengendapan) antigen yang dapat larut.
d) Fiksasi komplemen (aktivasi komplemen).
Antibodi dapat dibedakan menjadi lima tipe, yaitu IgM, IgG, IgA,
IgD, dan IgE. Karakteristik dari kelima tipe antibodi tersebut dapat dilihat
dalam Tabel 11.2.

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
262
Tabel 11.2 Tipe-Tipe Antibodi Beserta Karakteristiknya
No. Tipe Antibodi Karakteristik

1. IgM Antibodi ini dilepaskan ke aliran darah saat terjadi infeksi yang pertama
kali (respons kekebalan primer).
2. IgG Antibodi ini paling banyak terdapat di dalam darah dan diproduksi saat
terjadi infeksi kedua (respons kekebalan sekunder). IgG juga mengalir
melalui plasenta dan memberi kekebalan pasif dari ibu kepada janin.
3. IgA Antibodi ini dapat ditemukan dalam air mata, air ludah, keringat, dan
membran mukosa. IgA berfungsi mencegah infeksi pada permukaan
epitelium. IgA juga terdapat dalam kolostrum yang berfungsi mencegah
kematian bayi akibat infeksi saluran pencernaan.
4. IgD Antibodi ini ditemukan pada permukaan limfosit B sebagai reseptor dan
berfungsi merangsang pembentukan antibodi oleh sel B plasma.
5. IgE Antibodi ini ditemukan terikat pada basofil di dalam sirkulasi darah
dan cell mast (mastosit) di dalam jaringan yang berfungsi memengaruhi
sel untuk melepaskan histamin dan terlibat dalam reaksi alergi.

2. Respons Kekebalan terhadap Antigen


Respons kekebalan tubuh terhadap antigen dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu kekebalan humoral (antibody-mediated immunity) dan kekebalan yang
diperantai sel (cell-mediated immunity) atau sering juga disebut kekebalan seluler.
a. Kekebalan Humoral
Kekebalan humoral melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang beredar
dalam cairan darah dan limfe. Ketika suatu antigen masuk ke tubuh untuk
pertama kalinya, sel B pembelah akan membentuk sel B plasma dan sel B
pengingat. Sel B plasma akan menghasilkan antibodi yang berfungsi mengikat
antigen. Dengan demikian, makrofag akan lebih mudah menangkap dan
menghancurkan patogen. Setelah infeksi berakhir, sel B plasma akan mati,
sedangkan sel B pengingat akan tetap hidup dalam waktu lama. Serangkaian
respons terhadap patogen ini disebut respons kekebalan primer.

Pemberian antigen A yang kedua


dan antigen B yang pertama
Respons sekunder
pada antigen A
Konsentrasi Antibodi

Pemberian antigen
A yang pertama

Respons primer
pada antigen A Respons primer
pada antigen B

Waktu (Hari)

Sumber: Biology, Campbell, Reece, dan Mitchell


Gambar 11.7 Grafik perbedaan antara respons kekebalan primer dengan
kekebalan sekunder

Biologi Kelas XI
263
Apabila antigen yang sama masuk kembali ke tubuh, sel B pengingat
akan mengenalinya dan menstimulasi pembentukan sel B plasma. Sel B plasma
berfungsi memproduksi antibodi. Respons tersebut dinamakan respons
kekebalan sekunder. Respons kekebalan sekunder terjadi lebih cepat dan
konsentrasi antibodi yang dihasilkan lebih besar dibandingkan pada respons
kekebalan primer. Hal ini dikarenakan adanya memori imunologi, yaitu
kemampuan sistem imun untuk mengenali antigen yang pernah masuk ke
tubuh.
b. Kekebalan Seluler
Kekebalan seluler melibatkan sel T yang bertugas menyerang sel-sel asing
atau jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung. Ketika sel T pembunuh
kontak dengan antigen pada permukaan sel asing, sel T pembunuh akan
menyerang dan menghancurkannya dengan cara merusak membran sel asing.
Apabila infeksi telah berhasil ditangani, sel T supresor akan menghentikan
respons kekebalan dengan cara menghambat aktivitas sel T pembunuh dan
membatasi produksi antibodi.
Anda telah mempelajari mengenai mekanisme pertahanan tubuh terhadap
suatu jenis penyakit. Sekarang, lakukan kegiatan berikut untuk memeragakan
mekanisme pertahanan tubuh.

Memeragakan Mekanisme Pertahanan Tubuh


1. Bacalah kembali dengan cermat materi mengenai mekanisme pertahanan tubuh
terhadap suatu penyakit.
2. Catatlah komponen-komponen yang terlibat dalam mekanisme pertahanan
tubuh.
3. Ajaklah teman-teman dalam kelompok Anda untuk bermain peran sebagai salah
satu komponen yang telibat dalam sistem pertahanan tubuh. Sebagai contoh,
siswa A berperan sebagai antibodi, siswa B berperan sebagai limfosit B, siswa C
berperan sebagai limfosit T, dan seterusnya. Selanjutnya, peragakan mekanisme
pertahanan tubuh sesuai dengan perannya masing-masing. Hati-hati saat
melakukan kegiatan role play. Jangan sampai bertabrakan dengan teman Anda.
4. Setelah melakukan kegiatan tersebut, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Bagaimana mekanisme pertahanan tubuh berdasarkan kegiatan role play
yang telah Anda lakukan?
b. Komponen-komponen apa saja yang terlibat dalam mekanisme pertahanan
tubuh?
c. Apa yang akan terjadi jika salah satu komponen yang terlibat dalam
mekanisme pertahanan tubuh mengalami kerusakan?
Jangan lupa untuk menerapkan sikap saling menghormati dan menghargai pendapat
orang lain serta berani mengemukakan argumentasi secara ilmiah dan sopan.
5. Tulislah hasil kegiatan Anda dalam format laporan yang meliputi judul, tujuan,
hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan.
6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
264
Mikroorganisme patogen banyak terdapat di lingkungan sekitar. Mikro-
organisme tersebut jika masuk ke tubuh dapat mengakibatkan penyakit. Namun,
jika sistem kekebalan tubuh dalam keadaan baik, mikroorganisme patogen yang
masuk ke tubuh tidak akan mengakibatkan penyakit. Berdasarkan materi yang telah
Anda baca, bagaimana tindakan Anda untuk meningkatkan daya tahan tubuh
sehingga tidak mudah terserang penyakit?

1. Jelaskan istilah-istilah berikut!


a. Interferon
b. Antigen
c. Antibodi
2. Jelaskan perbedaan antara sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan sistem
pertahanan tubuh spesifik!
3. Apakah yang dimaksud dengan memori imunologi?
4. Jelaskan perbedaan antara kekebalan humoral dan kekebalan seluler!
5. Tuliskan tiga kegunaan reaksi inflamasi bagi sistem pertahanan tubuh!

B. Jenis-Jenis Kekebalan dan Gangguan pada Sistem Pertahanan Tubuh


Penyakit yang disebabkan oleh patogen dapat dicegah dengan mekanisme
kekebalan tubuh atau pertahanan tubuh yang terdapat dalam sistem imun. Mekanisme
pertahanan ini dapat berjalan dengan baik karena kerja sama yang sangat teratur antara
komponen-komponen yang terlibat di dalamnya. Namun, jika keseimbangan yang
rumit ini terganggu dapat mengakibatkan beberapa kasus seperti alergi dan penyakit
autoimunitas. Bagaimana cara tubuh memperoleh kekebalan? Untuk mengetahui
jawabannya, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut.

Menganalisis Jenis Kekebalan yang Diperoleh Melalui Imunisasi


1. Carilah informasi mengenai imunisasi dengan berkunjung ke puskesmas atau
rumah sakit.
2. Bertanyalah kepada petugas kesehatan mengenai jenis, cara, serta tujuan
dilakukannya vaksinasi kepada anak-anak dan orang dewasa.
3. Catatlah informasi yang Anda peroleh dalam buku tugas Anda.

Biologi Kelas XI
265
4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk memperluas wawasan Anda.
a. Apa yang dimaksud dengan imunisasi?
b. Jenis kekebalan apa yang diperoleh dengan cara vaksinasi?
c. Apa saja jenis-jenis vaksinasi berdasarkan data yang Anda peroleh?
Jelaskan tujuan dan cara pemberian vaksinasi tersebut!
d. Jika seseorang sudah terkena penyakit campak sebelum divaksinasi
campak, perlukah orang tersebut divaksinasi campak? Mengapa?
e. Jenis kekebalan apa yang diperoleh setelah mengalami sakit akibat
infeksi kuman?
f. Jenis kekebalan apa yang diperoleh bayi dari ibunya?
5. Kumpulkan hasil tugas Anda kepada Bapak atau Ibu Guru.

Berdasarkan tugas di atas, Anda telah mengetahui tentang imunisasi. Menurut


Dewi (2012), imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif
dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita. Dengan imunisasi, berbagai
penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, poliomielitis, dan campak
dapat dicegah. Imunisasi merupakan salah satu cara tubuh memperoleh kekebalan.
Apa saja jenis-jenis kekebalan tubuh berdasarkan cara memperolehnya? Simaklah
uraian berikut untuk mengetahui jawabannya.
1. Jenis-Jenis Kekebalan Tubuh
Berdasarkan cara memperolehnya, kekebalan tubuh digolongkan menjadi dua
kelompok yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif.
a. Kekebalan Aktif
Kekebalan aktif merupakan kekebal-
an yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri.
Kekebalan ini dapat diperoleh secara
alami dan secara buatan. Kekebalan aktif Pengetahuan tentang sistem
alami diperoleh setelah seseorang pertahanan tubuh diaplikasikan
dalam bidang kesehatan yaitu
mengalami sakit akibat infeksi suatu penemuan vaksin dan interferon.
kuman penyakit. Setelah sembuh dari Anda telah cukup mengenal
sakit, orang tersebut akan menjadi kebal mengenai vaksinasi. Nah, untuk
terhadap penyakit tersebut. Sebagai mengetahui tentang interferon
bacalah artikel dalam alamat
contoh, orang yang pernah sakit campak website http://goo.gl/d3lx7A.
tidak akan terkena penyakit tersebut Setelah membaca artikel
untuk kedua kalinya. tersebut, kembangkan pola pikir
Adapun kekebalan aktif buatan ilmiah Anda untuk menciptakan
produk-produk inovatif yang
diperoleh melalui imunisasi misalnya berguna bagi kehidupan manusia.
dengan pemberian vaksin (vaksinasi).
Vaksin merupakan siapan antigen yang
diberikan secara oral (melalui mulut) atau melalui suntikan untuk merangsang
mekanisme pertahanan tubuh terhadap patogen. Vaksin dapat berupa suspensi
mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin juga dapat
berupa toksoid atau ekstrak antigen dari suatu patogen yang telah dilemahkan.
Vaksin yang dimasukkan ke tubuh akan menstimulasi pembentukan antibodi
untuk melawan antigen. Akibatnya, tubuh akan menjadi kebal terhadap
penyakit jika suatu saat penyakit tersebut menyerang.

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
266
Berikut ini beberapa vaksin yang telah ditemukan oleh beberapa ilmuwan.
1) Vaksin cacar air, ditemukan oleh Edward Jenner (1796).
2) Vaksin rabies, ditemukan oleh Louis Pasteur (1885).
3) Vaksin polio, ditemukan oleh Jonas Salk (1954).
4) Vaksin oral, ditemukan oleh Albert Sabin (1992).
b. Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh setelah menerima
antibodi dari luar. Kekebalan ini dapat diperoleh secara alami dan buatan.
Kekebalan pasif alami dapat ditemukan pada bayi setelah menerima antibodi
dari ibunya melalui plasenta saat masih berada di dalam kandungan. Jenis
kekebalan ini juga dapat diperoleh dengan pemberian air susu pertama
(kolostrum) yang mengandung banyak antibodi.
Sementara itu, kekebalan pasif buatan diperoleh dengan cara menyuntik-
kan antibodi yang diekstrak dari satu individu ke tubuh orang lain sebagai
serum. Kekebalan pasif ini berlangsung singkat, tetapi berguna untuk
penyembuhan secara cepat. Contoh pemberian serum antibisa ular kepada
orang yang dipatuk ular berbisa.
2. Gangguan pada Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem pertahanan tubuh dapat mengalami gangguan mulai dari yang ringan
seperti alergi hingga kasus yang serius seperti penyakit autoimunitas dan penyakit
defisiensi kekebalan. Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai gangguan pada
sistem pertahanan tubuh, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut.

Mengidentifikasi Gangguan dan Kelainan yang Menyerang Sistem


Pertahanan Tubuh
1. Carilah informasi dari berbagai sumber mengenai berbagai jenis
gangguan dan kelainan yang menyerang sistem pertahanan tubuh.
2. Catatlah informasi-informasi penting yang Anda peroleh.
3. Ajaklah teman Anda untuk berdiskusi dengan menerapkan sikap mau
bekerja sama dan cinta damai untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan penyakit imunodefisiensi?
b. Apa yang dimaksud dengan penyakit autoimunitas? Sebutkan
contoh-contoh penyakit autoimunitas!
c. Apa yang dimaksud dengan alergi? Bagaimana mekanisme
terjadinya alergi?
4. Tuliskan hasil kegiatan kelompok Anda dalam format laporan yang
meliputi judul, tujuan, hasil kegiatan dan diskusi, serta kesimpulan.
5. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas.

Biologi Kelas XI
267
Berdasarkan kegiatan tersebut, Anda telah memahami beberapa jenis
gangguan pada sistem pertahanan tubuh. Untuk lebih memahaminya, simaklah
uraian materi berikut ini.
a. Alergi
Alergi atau hipersensitivitas adalah suatu respons imun yang berlebihan
terhadap suatu senyawa yang masuk ke tubuh. Senyawa yang dapat
menimbulkan alergi disebut alergen. Alergen dapat berupa debu, serbuk sari,
gigitan serangga, rambut kucing, dan jenis makanan tertentu misal udang.
Proses terjadinya alergi diawali dengan masuknya alergen ke tubuh.
Alergen tersebut akan merangsang sel-sel B plasma untuk menyekresikan
antibodi IgE. Alergen yang masuk ke tubuh pertama kali tidak akan menimbul-
kan gejala alergi. Namun, IgE yang terbentuk akan berikatan dengan mastosit.
Akibatnya, ketika alergen masuk ke tubuh untuk kedua kalinya, alergen akan
terikat pada IgE yang telah berikatan dengan mastosit. Keadaan ini
mengakibatkan mastosit melepaskan histamin yang berperan dalam proses
pembesaran dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah (inflamasi).
Respons inflamasi ini mengakibatkan timbulnya gejala alergi, misal bersin,
kulit terasa gatal, mata berair, hidung berlendir, dan kesulitan bernapas.
Pemberian antihistamin dapat menghentikan gejala alergi.
b. Autoimunitas
Autoimunitas merupakan gangguan pada sistem pertahanan tubuh saat
antibodi yang diproduksi justru menyerang sel-sel tubuh sendiri karena tidak
mampu membedakan sel tubuh sendiri dengan sel asing. Autoimunitas dapat
disebabkan oleh gagalnya proses pematangan sel T di kelenjar timus.
Autoimunitas dapat mengakibatkan beberapa kelainan yaitu diabetes melitus,
myasthenia gravis, addison’s disease, lupus, dan radang sendi.
c. AIDS
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syn-
RNA
drome) merupakan kumpulan berbagai Glikoprotein
penyakit yang disebabkan oleh melemah-
Reverse
nya sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini transcriptase
disebabkan oleh infeksi HIV (Human Im-
munodeficiency Virus). Struktur HIV dapat
dilihat pada Gambar 11.8. Virus tersebut Protein
menyerang sel T pembantu yang ber-
fungsi menstimulasi pembentukan jenis Membran lemak
sel T lainnya dan sel B plasma. Hal ini Sumber: New Understanding Biology, Glenn dan Susan Toole
mengakibatkan kemampuan tubuh Gambar 11.8 Struktur HIV
melawan kuman penyakit menjadi
berkurang.
Sel T pembantu menjadi target utama HIV karena pada permukaan selnya
terdapat molekul CD4 sebagai reseptor. Infeksi dimulai ketika molekul
glikoprotein (gp120) yang terdapat pada permukaan HIV menempel ke
reseptor CD4 pada permukaan sel T pembantu. Virus tersebut kemudian
masuk ke sel T pembantu secara endositosis dan memulai replikasi (memper-

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
268
banyak diri). Selanjutnya, virus-virus baru keluar dari sel T yang terinfeksi
secara eksositosis atau dengan cara melisiskan sel. Perhatikan proses infeksi
HIV pada sel T melalui Gambar 11.9!

Sel T

Sel T

HIV

HIV
Molekul CD4

Sumber: New Understanding Sumber: Biology, S.S. Mader


Biology, Glenn dan Susan Toole

Gambar 11.9 Infeksi HIV pada sel T

Jumlah sel T pada orang normal


sekitar 1.000 sel/mm3 darah, sedangkan
pada penderita AIDS jumlah sel T-nya
Untuk memperdalam wawas-
hanya sekitar 200 sel/mm3. Kondisi ini an Anda mengenai gangguan yang
mengakibatkan penderita AIDS mudah menyerang sistem kekebalan
terserang berbagai penyakit, misal TBC, tubuh, pelajari materi dari artikel
meningitis, kanker darah, dan melemah- dalam alamat website berikut.
1. http://goo.gl/ZEkDD3
nya ingatan sehingga dapat mengakibat- 2. http://goo.gl/fwcn0T
kan kematian. Catatlah informasi-informasi
penting di dalam buku catatan
Anda.

1. Pemberian vaksin masih menjadi pro dan kontra. Sebagian orang beranggapan
bahwa pemberian vaksin tidak perlu dilakukan karena di dalam tubuh sudah
terdapat sistem pertahanan tubuh. Namun, sebagian orang beranggapan bahwa
pemberian vaksin sangat perlu dilakukan untuk menghindari dampak-dampak
yang tidak diharapkan. Bagaimana menurut pendapat Anda? Apa yang akan
Anda lakukan jika Anda belum pernah divaksinasi?
2. Sistem imun dapat mengalami gangguan salah satunya penyakit imunodefisiensi
misalnya AIDS. AIDS dapat menular melalui cairan tubuh seperti darah. Jika di
lingkungan sekitar Anda terdapat penderita AIDS, apa yang akan Anda lakukan
terhadap penderita AIDS tersebut?

Biologi Kelas XI
269
1. Mengapa orang yang mengidap addison’s disease kadar gula dalam darahnya
menurun?
2. Jelaskan proses terjadinya alergi pada tubuh!
3. Salah satu cara mendapatkan kekebalan aktif buatan adalah dengan melakukan
vaksinasi. Vaksinasi dapat dilakukan secara oral maupun dengan menyuntikkan
antigen sehingga dapat merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh.
Jelaskan tiga sumber antigen yang dapat dijadikan vaksin!
4. Perhatikan grafik berikut!
Pemberian antigen A yang kedua
dan antigen B yang pertama
Respons sekunder
pada antigen A
Konsentrasi Antibodi

Pemberian antigen
A yang pertama

Respons primer
pada antigen A Respons primer
pada antigen B

Waktu (Hari)

Jelaskan respons kekebalan yang terjadi berdasarkan grafik tersebut!

Penyebaran penyakit AIDS semakin merajalela di kalangan masyarakat


Indonesia terutama pada remaja. Penularan penyakit AIDS mayoritas diakibatkan
oleh pergaulan remaja yang semakin tidak terkendali, misalnya melalui seks bebas
ataupun penggunaan jarum suntik obat-obatan psikotropika. Namun, pemahaman
masyarakat tentang AIDS dan penyebarannya masih terbatas. Anda telah
mempelajari mengenai seluk-beluk penyakit AIDS. Oleh karena itu, tunjukkanlah
peran aktif Anda untuk ikut serta dalam memerangi penyebaran AIDS. Salah satu
kegiatan yang dapat Anda lakukan adalah dengan membuat video kampanye dengan
tema ”Perangi AIDS”. Setelah itu, sosialisasikan karya yang Anda buat di lingkungan
sekolah dan masyaralat. Selanjutnya, kumpulkan video Anda dan laporan hasil
sosialisasi tersebut kepada Bapak atau Ibu Guru untuk dinilai.

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
270
1. Sistem pertahanan tubuh diperlukan dalam menjaga tubuh agar tidak terinfeksi
oleh kuman penyakit. Sistem pertahanan tubuh pada manusia dibedakan menjadi
sistem pertahanan tubuh spesifik dan sistem pertahanan tubuh nonspesifik.
2. Sistem pertahanan tubuh secara spesifik dengan pembentukan antibodi oleh sel
B dan sel T yang secara langsung menyerang sel penghasil antigen.
3. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik terdiri atas pertahanan di permukaan tubuh
atau organ, inflamatori, dan protein komplemen.
4. Kekebalan aktif dapat diperoleh setelah mengalami sakit atau pemberian vaksin.
Kekebalan pasif diperoleh sejak dalam kandungan (berasal dari sistem imun
ibu) dan dari kolostrum.
5. Mikroorganisme penyebab penyakit dapat dikenali dari antigen yang terdapat
pada membran plasmanya dan dapat dimatikan dengan pembentukan antibodi.
6. HIV dapat menyerang sistem imun manusia dan dalam jangka waktu lama akan
menimbulkan penyakit AIDS.

2. Perhatikan grafik perubahan konsen-


A. Pilihlah jawaban yang tepat!
trasi sel T pada penderita AIDS berikut!
1. Perhatikan pernyataan-pernyataan
dalam darah (sel/mm3)

berikut!
Konsentrasi sel T

1) Respons kekebalan humoral me-


libatkan peran sel B pengingat.
2) Respons kekebalan humoral me-
libatkan makrofag untuk melawan
antigen.
Waktu
3) Respons kekebalan seluler meng- (tahun)
hancurkan antigen dengan melibat- Pernyataan berikut yang sesuai dengan
kan makrofag. grafik adalah . . .
4) Respons kekebalan seluler me- a. Jumlah sel T berkurang seiring
nyerang antigen dengan mem- bertambahnya waktu infeksi.
bentuk antibodi. b. Jumlah sel T bertambah seiring
Pernyataan yang tepat mengenai sistem bertambahnya waktu infeksi.
kekebalan tubuh ditunjukkan oleh c. Infeksi virus HIV tidak memengaruhi
nomor . . . . jumlah sel T dalam darah.
a. 1) dan 2) d. 2) dan 4) d. Pada awal infeksi HIV, jumlah sel
b. 1) dan 3) e. 3) dan 4) T turun drastis.
c. 2) dan 3) e. Seiring bertambahnya waktu
infeksi, jumlah sel T semakin
normal.

Biologi Kelas XI
271
3. Perhatikan tabel berikut! b. merangsang limfosit untuk mem-
bentuk antibodi
No. Tipe Limfosit Fungsi
c. membentuk lubang pada mem-
I. Sel B plasma Mengingat anti- bran plasma bakteri
gen yang masuk d. menonaktifkan antigen pada per-
ke tubuh
mukaan sel bakteri
II. Sel B pembelah Memproduksi
antibodi e. memberikan sinyal pada makrofag
III. Sel T pembunuh Menyerang pato- untuk memfagosit bakteri
gen secara lang-
sung
6. Ketika ada patogen dari jenis yang
Menghentikan
sama menyerang tubuh, sel B pengingat
IV. Sel T supresor
respons imun akan menstimulasi sel B pembelah
V. Sel T pembantu Membentuk sel B untuk membentuk sel B plasma.
pembelah Selanjutnya, sel B plasma akan mem-
bentuk antibodi untuk melawan
Pasangan yang tepat antara jenis
patogen tersebut. Peristiwa tersebut
limfosit dengan fungsinya ditunjukkan
menunjukkan mekanisme . . . .
oleh nomor . . . .
a. respons imun primer
a. I dan III d. II dan V
b. respons imun seluler
b. I dan V e. III dan IV
c. respons imun sekunder
c. II dan IV
d. respons pertahanan spesifik
4. Antibodi ini banyak ditemukan dalam e. respons pertahanan nonspesifik
keringat dan berfungsi untuk men-
7. Perhatikan pernyataan-pernyataan
cegah infeksi pada epitelium. Gambar
berikut!
yang menunjukkan struktur antibodi
1) Enzim lisozim diproduksi untuk
yang dimaksud yaitu . . . .
menghidrolisis dinding sel bakteri.
a. d. 2) Partikel berbahaya diperangkap
dalam lendir.
3) Mastosit mengeluarkan histamin
dan prostaglandin.
4) Sel-sel fagosit memakan patogen.
5) Interferon mencegah virus
b. e. bereplikasi.
Pernyataan yang berhubungan dengan
reaksi inflamasi ditunjukkan oleh
c. nomor . . . .
a. 1) dan 2) d. 3) dan 4)
b. 1) dan 3) e. 4) dan 5)
c. 2) dan 3)
8. Alergi merupakan respons imun yang
berlebihan terhadap senyawa yang
5. Protein komplemen berperan penting masuk ke tubuh. Untuk menghentikan
dalam sistem pertahanan tubuh. gejala alergi dapat dilakukan dengan
Senyawa ini membunuh bakteri pemberian . . . .
penginfeksi dengan cara . . . . a. vitamin d. antihistamin
a. menimbulkan respons peradangan b. penisilin e. antiinterferon
(inflamasi) c. parasetamol

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
272
9. Lupus merupakan penyakit autoimu- 6. Saluran pernapasan merupakan
nitas yang terjadi akibat . . . . saluran yang berhubungan langsung
a. antibodi menyerang otot lurik dengan lingkungan luar. Lingkungan
b. serangan virus terhadap sel T luar merupakan tempat bermacam-
c. antibodi menyerang kelenjar macam mikrobia yang dapat mem-
adrenal bahayakan tubuh. Bagaimana meka-
d. antibodi menyerang sel-sel pe- nisme tubuh untuk melindungi organ-
nyusun sendi organ pernapasan dari mikrobia?
e. peradangan oleh senyawa kimia
7. Jelaskan mekanisme pertahanan yang
hasil sekresi sel fagosit
terjadi saat ada virus yang masuk ke
10. Tubuh memproduksi berbagai jenis tubuh melalui kulit atau selaput lendir!
antibodi karena . . . .
8. Seorang bayi yang memiliki Rh positif
a. antibodi tidak dapat bekerja untuk
dilahirkan dari seorang ibu yang
kedua kalinya
memiliki Rh negatif. Setelah kelahiran
b. antigen pada setiap patogen
anaknya tersebut, ibu tersebut di-
bersifat spesifik
vaksinasi secara pasif dengan antibodi
c. beberapa antibodi ditujukan
terhadap faktor Rh tersebut. Dua tahun
untuk satu jenis antigen
kemudian ibu tersebut melahirkan
d. satu jenis antigen dapat mengalah-
anak kedua yang sehat dan memiliki Rh
kan beberapa antibodi
positif. Menurut Anda, bagaimana
e. setelah melawan antigen, antibodi
antibodi yang diberikan setelah
langsung dikeluarkan oleh tubuh
kelahiran anak pertama melindungi
bayi kedua? Apakah ibunya harus
B. Kerjakan soal-soal berikut! diberikan antibodi terhadap faktor Rh
sekali lagi? Mengapa perlu dilakukan
1. Mengapa ketika kulit kita digigit serangga
dan tidak perlu dilakukan?
tidak lama kemudian bekas gigitan
tersebut menjadi bengkak dan merah? 9. Laju infeksi HIV semakin meningkat
dari waktu kewaktu. Oleh karena itu,
2. Jelaskan mengenai proses imunisasi!
diperlukan sikap kepedulian terhadap
Bagaimana imunisasi dapat membantu
penularan HIV. Bagaimana sikap
terbentuknya antibodi?
kepedulian Anda terhadap penularan
3. Bagaimana sel T pembunuh bekerja HIV?
mengatasi sel patogen pada mekanisme
10. Sebelum ditemukannya vaksin, penyakit
cell-mediated immunity?
polio merupakan salah satu penyakit
4. Mengapa respons kekebalan sekunder yang sangat ditakuti karena dapat
terjadi lebih cepat dan konsentrasi mengakibatkan kerusakan saraf. Saat
antibodi yang dihasilkan lebih besar ini, baik vaksin virus polio hidup yang
dibandingkan pada respons kekebalan dilemahkan dan diberikan secara oral
primer? maupun vaksin virus polio yang
diinaktivasi (dimatikan) dan diberikan
5. Mengapa respons imun harus dihenti-
melalui suntikan sudah tersedia.
kan apabila infeksi telah berhasil
ditangani?

Biologi Kelas XI
273
Pemberian vaksin oral lebih populer serta orang-orang yang berinteraksi
dan terbukti mampu mengendalikan dengan seseorang yang baru diberi
penyakit polio di seluruh dunia. vaksin. Namun, secara statistik,
Namun, virus hidup dapat bermutasi peluang terserang penyakit polio tetap
menjadi bentuk yang lebih virulen. rendah yaitu 1 dalam 12 juta orang.
Setiap tahun, kira-kira 10 orang di Bagaimana pendapat Anda? Apakah
Amerika Serikat terserang polio Anda beranggapan bahwa risiko
paralisis yang terkait dengan vaksin. tersebut dapat diterima apabila
Sebagian besar penderita tersebut dibandingkan dengan keuntungan
justru sebelumnya adalah orang-orang vaksinasi oral?
yang sehat kemudian diberi vaksin

Tubuh manusia dapat terserang berbagai penyakit disebabkan oleh mikro-


organisme yang terdapat di lingkungan. Oleh karena itu, Tuhan menganugerahi
tubuh kita dengan suatu sistem pertahanan tubuh untuk menangkal berbagai jenis
penyakit. Meskipun sudah dianugerahi suatu sistem pertahanan, kita tetap harus
menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari serangan penyakit. Inilah salah
satu wujud rasa syukur kita terhadap anugerah Tuhan yang tidak ternilai harganya.
Tidak hanya itu, Tuhan juga telah menganugerahi pola pikir ilmiah sehingga
dapat diciptakan produk-produk inovatif. Sebagai contoh dalam bidang kedokteran,
telah ditemukan beberapa teknologi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Teknologi tersebut di antaranya vaksinasi dan interferon. Dengan adanya penemuan
teknologi tersebut, dapat memicu manusia untuk lebih berkarya menemukan suatu
teknologi baru. Oleh karena itu, sudah sepantasnya Anda bersyukur kepada Tuhan
karena telah dianugerahi pola pikir ilmiah. Wujudkan rasa syukur Anda dengan
cara mau bekerja keras dan berpikir kreatif untuk menciptakan produk-produk yang
bermanfaat bagi kehidupan.

Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
274
Gangguan ini merupakan hasil dari
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
ketidakseimbangan hormon. Hormon
1. Mengapa karbon dioksida dalam asap apakah yang terlibat?
sisa pembakaran kendaraan berbahaya a. Insulin d. Adrenalin
bagi manusia? b. Glukagon e. Somatotropin
a. Dapat mengakibatkan kanker c. Tiroksin
paru-paru. 4. Bernapas dapat dilakukan melalui
b. Mengakibatkan kecanduan. mulut atau hidung. Akan tetapi,
c. Mematikan sel-sel yang melapisi sebaiknya kita bernapas melalui hidung
trakea. karena . . . .
d. Bersaing dengan oksigen untuk a. bernapas selain melalui hidung
bergabung dengan hemoglobin. dapat mengakibatkan tersedak
e. Dapat mengakibatkan penyempit- b. di dalam hidung udara akan
an saluran pernapasan. disaring dari kotoran dan debu
2. Perhatikan jenis-jenis kelainan pada c. dalam hidung terdapat lendir yang
mata berikut! mengatur suhu dan kelembapan
1) Lensa mata terlalu cembung. udara
2) Lensa mata terlalu pipih. d. udara yang bercampur dengan
3) Bola mata terlalu pendek. lendir di hidung dapat membersih-
4) Bola mata terlalu panjang. kan tenggorokan
5) Bayangan jatuh di depan retina. e. dalam hidung terdapat saraf pen-
ciuman sehingga dapat mendeteksi
Penyebab kelainan miopi ditunjukkan
adanya bau
oleh nomor . . . .
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5) 5. Cermati pernyataan-pernyataan berikut!
b. 1), 4), dan 5) e. 3), 4), dan 5) 1) Volume paru-paru berkurang.
c. 2), 3), dan 4) 2) Otot diafragma berkontraksi.
3) Otot interkostal internal berelak-
3. Gambar di bawah menunjukkan
sasi.
seorang laki-laki yang menderita suatu
4) Tekanan udara di dalam paru-paru
gangguan.
lebih besar daripada tekanan
atmosfer.
Pernyataan yang tepat menjelaskan
proses inspirasi pada sistem per-
napasan ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 1), 2), dan 3)
d. 1), 2), 3), dan 4)
e. 2) dan 3)

Biologi Kelas XI
275
6. Perhatikan gambar alat peraga sistem a. ginjal pasien tersebut sehat
pernapasan berikut! b. pasien tersebut menderita hiper-
tensi
c. pasien tersebut menderita penyakit
Pipa
diabetes melitus
Botol plastik d. pasien tersebut mengalami dehi-
drasi dan banyak mengonsumsi
Balon sayuran
e. pasien tersebut mengalami dehi-
drasi dan banyak mengonsumsi
Lembaran karet makanan berpotein tinggi
Apabila lembaran karet ditarik ke 9. Medula oblongata merupakan bagian
bawah (diafragma kontraksi), volume otak yang berfungsi . . . .
botol plastik (rongga dada) membesar a. mengekskresikan hormon
sehingga balon (paru-paru) me- b. mengoordinasi gerakan otot
ngembang. Peristiwa yang terjadi men- c. mengatasi temperatur tubuh dan
deskripsikan proses . . . . homeostasis
a. relaksasi d. mengatur pusat pendengaran dan
b. kontraksi penciuman
c. ekshalasi e. mengatur gerak otot pernapasan
d. inhalasi dan denyut jantung
e. difusi
10. Pelajari gambar berikut!
7. Seseorang yang rutin berolahraga dan
minum air dengan volume yang sama
setiap hari, diambil sampel urinenya
sebanyak lima kali. Berdasarkan tabel
berikut, sampel mana yang dikumpul- (4)
kan pada saat suhu udara tinggi?
Volume Urine yang Volume Keringat (1)
Dihasilkan (dm3) yang Dihasilkan (dm3) (3)
(2)
a. 1,5 0,8 Gangguan atau penyakit yang dapat
b. 0,8 0,8
c. 0,8 1,5
menyerang pada bagian organ yang
d. 0,4 0,8 ditunjuk nomor (1) dan (3) secara
e. 0,4 1,5 berturut-turut adalah . . . .
a. orkitis dan uretritis
8. Seorang pasien diambil sampel b. prostatitis dan orkitis
urinenya untuk didiagnosis di dalam c. epididimitis dan prostatitis
laboratorium. Hasil uji urine tersebut d. klamidiasis dan kandidiasis
diketahui bahwa urine berwarna e. kriptokordisme dan hipogonadisme
kuning cokelat, pH 4,9, dan berbau
menyengat. Interpretasi yang tepat
berdasarkan data tersebut adalah . . . .

Ujian Akhir Semester 2


276
11. Grafik berikut menunjukkan hasil d. penyerapan kembali zat-zat yang
pemeriksaan konsentrasi sel T dan masih dibutuhkan tubuh
konsentrasi HIV dalam darah seorang e. penambahan zat-zat yang sudah
pasien. tidak dibutuhkan oleh tubuh
I

 II


III IV

V

 14. Perhatikan bagian-bagian ginjal berikut!


1) Glomerulus
Konsentrasi (Sel/mm3)

Konsentrasi 2) Tubulus kontortus distal


Virus HIV 3) Lengkung Henle
4) Tubulus kontortus proksimal
5) Ureter
6) Vesica urinaria
Konsentrasi 7) Tubulus kolektivus
Sel T 8) Uretra
Urutan tempat pembentukan urine
Waktu (Tahun) sampai urine dikeluarkan yaitu . . . .
Berdasarkan grafik tersebut, pasien a. 1)–2)–3)–4)–7)–5)–6)–8)
tersebut dapat terserang AIDS apabila b. 1)–3)–2)–4)–7)–5)–6)–8)
konsentrasi sel T dan konsentrasi HIV c. 1)–4)–3)–2)–7)–5)–6)–8)
dalam darahnya ditunjukkan oleh fase d. 1)–4)–3)–2)–7)–8)–6)–5)
.... e. 1)–4)–3)–2)–7)–8)–5)–6)
a. I d. IV
b. II e. V 15. Hasil tes urine seorang pasien ternyata
c. III mengandung sel darah merah. Pasien
tersebut kemungkinan mengalami . . . .
12. Sisa pencernaan dibuang dalam bentuk a. kekurangan hormon insulin
feses. Warna cokelat pada feses b. iritasi akibat gesekan batu ginjal
disebabkan oleh . . . . c. kerusakan ginjal secara keseluruhan
a. urea d. kerusakan pada membran kapsul
b. amonia endotelium
c. biliverdin e. pengendapan di dalam rongga
d. garam empedu ginjal, saluran ginjal, atau kandung
e. bakteri Escherichia coli kemih
13. Perhatikan gambar berikut!
B. Kerjakan soal-soal berikut!
Z
1. Pada masa kehamilan embrio me-
ngeluarkan hormon human chorionic
gonadotropin (HCG) yang kadarnya
terus meningkat hingga sekitar hari
ke-70 dan akan menurun selama sisa
kehamilan.
Pada bagian yang bertanda Z terjadi a. Apa fungsi HCG tersebut?
peristiwa . . . . b. Walau dapat digunakan untuk
a. pembentukan urine primer mengetahui kehamilan, tetapi
b. pembentukan urine sebenarnya hasilnya kurang akurat, terutama
c. penyaringan darah dan protein jika dilakukan melalui tes urine.
plasma Mengapa demikian?

Biologi Kelas XI
277
2. Bagaimana impuls dari suatu neuron 4. Frekuensi pernapasan dan denyut nadi
berpindah ke neuron lain? seseorang pada saat berolahraga lebih
3. Pengeluaran keringat dan urine ber- cepat daripada saat beristirahat.
banding terbalik pada kondisi suhu tinggi Bagaimana hubungan frekuensi
dan suhu rendah. Artinya ketika suhu pernapasan dan denyut nadi manusia?
tinggi, jumlah pengeluaran keringat 5. Bagaimana antibodi dapat terbentuk
meningkat sementara pengeluaran urine dalam tubuh seseorang?
menurun, demikian pula sebaliknya
pada suhu rendah. Mengapa hal ini bisa
terjadi? Jelaskan mekanismenya!

Ujian Akhir Semester 2


278
BAB I Sel sebagai Unit Terkecil Kehidupan BAB III Struktur dan Fungsi Sel Penyusun
dan Bioproses pada Sel Jaringan Hewan
A. Pilihan Ganda A. Pilihan Ganda
1. b 3. c 5. c 7. a 9. b 1. a 3. b 5. d 7. c 9. d
2. e 4. e 6. c 8. b 10. c 2. a 4. e 6. c 8. b 10. b
B. Uraian B. Uraian
5. Sintesis protein akan meng- 5. a. X = dendrit; Y = badan sel;
hasilkan suatu polipeptida (pro- Z = akson/neurit
tein). Berdasarkan fungsinya, pro- b. Dendrit berfungsi membawa
tein dibedakan menjadi protein impuls ke badan sel saraf.
struktural dan protein fungsional. Badan sel saraf berfungsi
Protein fungsional merupakan pro- menerima dan meneruskan
tein yang berperan dalam impuls dari dendrit ke neurit.
pengaturan sel, misalnya enzim dan Neurit atau akson berfungsi
hormon. Sebagai contoh, enzim- membawa impuls meninggal-
enzim yang berperan dalam sistem kan badan sel saraf.
pencernaan. BAB IV StStruktur dan Fungsi Sel Penyusun
BAB II Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak
Jaringan pada Tumbuhan A. Pilihan Ganda
A. Pilihan Ganda 1. d 3. c 5. c 7. c 9. d
1. c 3. c 5. e 7. c 9. e 2. a 4. b 6. a 8. d 10. a
2. d 4. b 6. c 8. e 10. b B. Uraian
B. Uraian 9. Dislokasi merupakan suatu
2. Pada saat mencangkok tanaman, gangguan yang trejadi karena
bagian yang harus dihilangkan pergeseran tulang penyusun sendi
adalah dari kulit luar hingga lapisan dari posisi awal. Jika terjadi
kambium. Jika kambium tidak dislokasi, tulang akan sulit dan
dibersihkan dengan benar, terasa sakit saat digerakkan.
kambium dapat membentuk floem BAB V Struktur dan Fungsi Sel Penyusun
kembali. Floem dihilangkan agar Jaringan pada Sistem Sirkulasi
aliran zat-zat makanan dari daun A. Pilihan Ganda
tidak dapat dialirkan ke bawah 1. d 3. c 5. b 7. d 9. b
sehingga pada sayatan atas akan 2. e 4. a 6. e 8. a 10. b
terjadi penumpukan auksin dan B. Uraian
karbohidrat. Adanya penumpukan 3. Sistol merupakan periode kontraksi
auksin dan karbohidrat tersebut jantung yang terjadi saat ventrikel
akan merangsang terbentuknya akar menguncup dan darah terdorong
pada batang bagian atas sayatan. keluar jantung. Diastol merupakan
periode kontraksi jantung yang terjadi
saat ventrikel mengembang sehingga
darah mengalir ke dalam jantung.

Biologi Kelas XI
279
BAB VI Struktur dan Fungsi Sel Penyusun b. Meskipun alat pernapasan
Jaringan pada Sistem Pencernaan yang utama pada burung
A. Pilihan Ganda adalah paru-paru, burung tidak
1. d 3. d 5. e 7. e 9. b dapat bernapas tanpa adanya
2. d 4. b 6. c 8. a 10. e pundi-pundi udara. Hal
tersebut terjadi karena pundi-
B. Uraian
pundi udara merupakan
1. Apabila di dalam tubuh terjadi
perluasan paru-paru.
kelebihan protein, protein tersebut
akan dirombak di hati menjadi BAB VIII Sistem Ekskresi pada Manusia
senyawa yang mengandung unsur dan Hewan
N dan senyawa yang tidak A. Pilihan Ganda
mengandung unsur N. 1. d 3. c 5. c 7. e 9. d
5. Apabila tubuh kekurangan asupan 2. e 4. d 6. e 8. d 10. b
vitamin A dapat memicu terserang B. Uraian
penyakit xeroftalmia, rabun senja, 3. Apabila mengonsumsi banyak air
kulit kasar, dan kelelahan. minum, konsentrasi protein dalam
BAB VII Struktur dan Fungsi Sel Penyusun darah menurun. Keadaan seperti
Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi ini dapat mengakibatkan me-
A. Pilihan Ganda nurunnya tekanan koloid protein.
1. c 3. c 5. d 7. d 9. b Oleh karena itu, tekanan filtrasi
2. d 4. b 6. c 8. c 10. b dalam pembentukan urine kurang
B. Uraian efektif. Akibatnya, volume urine
1. Udara masuk ke dalam paru-paru yang diproduksi akan meningkat.
melalui saluran pernapasan. 9. Seseorang dikatakan terkena
Dalam paru-paru, oksigen berdifusi penyakit pneumonia jika
melalui dinding alveolus menuju mengalami gejala-gejala seperti
kapiler darah. Dalam darah, oksigen menggigil, demam, sakit kepala,
diikat oleh hemoglobin membentuk batuk dan mengeluarkan keringat,
oksihemoglobin. Peristiwa tersebut serta sesak napas. Penyakit ini
terjadi melalui pernapasan eksternal. disebabkan oleh Diplococcus
Selanjutnya, darah membawa pneumoniae dan menyebabkan
oksigen ke seluruh tubuh. Setelah oksigen sulit masuk karena alveo-
darah mencapai sel, hemoglobin lus dipenuhi cairan. Pneumonia
melepaskan ikatannya dengan dapat dicegah dengan cara
oksigen. Oksigen masuk ke dalam sel memelihara kebersihan, menjaga
secara difusi. Peristiwa tersebut daya tahan tubuh, dan berolahraga
terjadi melalui pernapasan internal. secara teratur.
5. a. Paru-paru burung mengalami BAB IX Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem
modifikasi membentuk pundi- Koordinasi Manusia
pundi udara. Pundi-pundi A. Pilihan Ganda
udara tersebut berfungsi agar 1. e 3. d 5. a 7. c 9. d
burung dapat menampung 2. b 4. c 6. c 8. d 10. c
udara dalam jumlah yang
banyak.

Kunci Jawaban Soal Terpilih


280
B. Uraian 5. Keluarga Berencana terbukti efektif
4. Saat mendengarkan musik meng- mengendalikan jumlah penduduk.
gunakan earphone, posisi earphone Usaha-usaha pengendalian jumlah
yang diletakkan langsung pada penduduk yaitu merencanakan
saluran telinga akan menimbulkan program Keluarga Berencana,
efek ledakan pada membran tim- menetapkan undang-undang
pani. Ledakan tersebut dapat perkawinan yang menetapkan
merobek membran timpani. batas usia perkawinan, dan
Padahal membran timpani membatasi pemberian tunjangan
merupakan selaput yang berfungsi anak PNS hanya sampai anak
menangkap gelombang suara. kedua.
Getaran yang dibentuk akan BAB XI Struktur dan Fungsi Sel-Sel Penyusun
diteruskan ke tiga tulang Jaringan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
pendengaran dan melalui tahapan
A. Pilihan Ganda
selanjutnya hingga dapat
mendengar. Apabila membran tim- 1. a 6. c
pani robek, tidak akan terjadi 2. a 7. d
penangkapan gelombang suara 3. e 8. d
yang berakibat tidak terjadinya 4. c 9. e
mekanisme selanjutnya. Oleh 5. c 10. b
karena itu, penggunaan earphone B. Uraian
dapat mengakibatkan kerusakan 3. Sel T akan menyerang sel-sel tubuh
membran timpani sehingga yang terinfeksi oleh sel-sel patogen
sensitivitas telinga akan berkurang secara langsung. Kedua membran
bahkan hilang (tuli). sel tersebut akan saling bertemu
dan sel T pembunuh akan merusak
BAB X Struktur dan Fungsi Sel Penyusun membran sel patogen dengan cara
Jaringan pada Sistem Sirkulasi melubanginya. Akibatnya, sel
A. Pilihan Ganda patogen akan kehilangan sito-
1. a plasma sehingga sel patogen mati.
2. b 5. Apabila tubuh terus-menerus
3. e memproduksi antibodi dan
4. c menstimulasi sel B dan sel T untuk
5. b terus membelah walaupun tidak
B. Uraian dibutuhkan oleh tubuh, komponen
1. Antara pembuluh darah ibu sistem imun tersebut dapat
dengan pembuluh darah janin merusak jaringan tubuh sendiri.
dipisahkan oleh jaringan ikat. Akan
tetapi, jaringan ini dapat dilewati
oleh bakteri dan virus. Itulah
sebabnya ibu hamil yang mengidap
HIV/AIDS dapat menularkan
kepada janin yang dikandungnya.

Biologi Kelas XI
281
alantois : membran pembentuk tali pusar (ari-ari)
anastomosis : cabang-cabang pada otot jantung
antibodi : senyawa protein yang terbentuk sebagai respons masuknya
antigen ke tubuh dan berfungsi melawan antigen
antifertilizin : antigen yang berfungsi melekatkan sperma pada sel telur
augmentasi : penambahan zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh
autoimunitas : gangguan pada sistem pertahanan tubuh saat antibodi yang
diproduksi justru menyerang sel-sel tubuh sendiri
berkas Hiss : salah satu sistem hantaran listrik pada jantung
BMI (Body Mass Index) : perbandingan antara berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi
badan (dalam m)
BMR (Basal Metabolic Rate) : besar kalori yang diperlukan tubuh ketika istirahat sehingga
fungsi organ tetap berjalan dengan baik
defekasi : proses pengeluaran zat-zat sisa makanan melalui anus
ekskresi : proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan
tubuh
fagositosis : suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel
fagosit dengan jalan mencerna partikel asing
fertilisasi : peleburan antara sel telur dengan sel sperma
filtrasi : penyaringan zat-zat sisa yang beracun
hemoglobin : pigmen berwarna merah pada sel darah yang merupakan
gabungan molekul heme dan globin
hormon : hasil sekresi kelenjar endokrin yang berfungsi mengatur
homeostasis, pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan
tingkah laku
iodopsin : pigmen pada sel batang yang mampu menerima rangsang
warna dan sinar terang
interferon : protein yang dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus
dan berperan dalam pertahanan tubuh nonspesifik
jaringan embrional : jaringan yang memiliki kemampuan untuk membelah
lignin : bahan polimer tidak berbentuk yang bersama-sama dijumpai
di antara sel dan dinding sel tumbuhan, berfungsi sebagai
pembentuk kayu
makanan sehat : makanan yang higienis dan mengandung zat gizi seimbang
makrofag : monosit yang bermigrasi dari darah ke jaringan dan berperan
sebagai fagosit
menu makanan seimbang : menu makanan yang terdiri atas beraneka ragam makanan
dalam jumlah dan proporsi yang sesuai
mikturasi : proses pengeluaran urine dari dalam tubuh
nefron : unit fungsional dan struktural terkecil pada ginjal

Glosarium
282
neurotransmitter : zat yang berfungsi menghantarkan impuls ke ujung dendrit
berikutnya
noktah : bagian dinding sel tumbuhan yang sangat tipis, terdiri atas dinding
primer saja dan berfungsi dalam transpor zat antara sel yang
bersebelahan
oksihemoglobin : senyawa gabungan antara hemoglobin dengan oksigen
osifikasi : proses pembentukan tulang (penulangan)
otot antagonis : pasangan otot yang bekerja berlawanan
otot diafragma : otot yang membatasi rongga dada dengan rongga perut dan berfungsi
dalam mekanisme pernapasan perut
otot sinergis : pasangan otot yang bekerja sama dengan tujuan yang sama
parabronki : pembuluh udara yang terdapat di dalam paru-paru burung
pencernaan kimiawi : pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul
kecil
pencernaan mekanis : pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi halus dengan
bantuan gerakan organ-organ pencernaan
persendian : bagian sistem rangka yang menghubungkan antartulang
reabsorpsi : penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan tubuh
respirometer : alat yang digunakan untuk mengetahui konsumsi oksigen pada
serangga
sel eukariotik : sel yang sudah memiliki membran inti (nukleus dibungkus membran
nukleus) dan sistem endomembran
sel prokariotik : sel yang tidak memiliki membran inti sehingga inti sel berbatasan
langsung dengan sitoplasma
sel punca : sel yang aktif melakukan pembelahan dan dapat berkembang
menjadi sel apa saja
sintesis protein : proses penerjemahan gen menjadi urutan asam amino yang akan
disintesis menjadi polipeptida (protein)
sistem Havers : susunan lempeng-lempeng tulang bentuk pipa, yang semakin ke
tengah semakin kecil dan di bagian tengah terdapat saluran
spermatogenesis : proses pembentukan sel sperma yang berlangsung dalam organ
reproduksi pria
tensimeter : alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah
totipotensi : kemampuan sel untuk dapat membelah sehingga menjadi satu
organisme utuh
transfusi : mendapatkan darah atau cairan dari orang lain
transplantasi : pemindahan jaringan atau organ tubuh manusia atau tanaman ke
tempat (orang) lain atau ke tanaman lain
transpor aktif : perpindahan molekul yang memerlukan energi untuk melawan
gradien konsentrasi
transpor pasif : perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel
uterus : rongga pertemuan antara oviduk kanan dan oviduk kiri

Biologi Kelas XI
283
Indeks Subjek

A H
aglutinin, 104, 116, 150 hormon, 185, 198, 200–201, 203, 210–213,
aglutinogen, 104, 106, 116, 150 220–221, 224–225, 231, 236, 238–239,
antibodi, 67, 101, 126, 189, 251, 252, 254–256, 241–243, 248, 250, 264, 275–277
260–268, 270–273, 278 I
antigen, 236, 251–252, 254–255, 261–266, impuls, 63, 71, 128, 201, 204–205, 207–210,
270–273, 278 212
augmentasi, 178, 184–185, 197–198, 278 imunisasi, 265–266, 273
B indra, 201–205, 213, 215–219, 221, 224, 226
bilirubin, 180, 189–190, 199 inflamasi, 251–252, 256, 258–259, 265, 268,
biliverdin, 100, 184–185, 197–198, 278 270
inspirasi, 154, 157, 159–163, 165, 168, 172,
D 175, 275
darah, 20, 54, 57–59, 61, 64, 67, 71–72, 76, 79, J
90, 92, 97–120, 127–128, 140, 145, 150– jantung 20, 51, 54, 62, 64, 65, 69–70, 81, 85–
151, 159–161, 165, 173–174, 176, 181– 88, 91, 93, 95, 97–99, 107–119, 128, 152,
182, 184–185, 188–191, 195, 198–200, 154, 157, 160, 207–208, 210, 223–224,
207–208, 210, 214, 221, 232, 242, 244, 276
249–250, 258–260, 263, 268–269, 271, jaringan 4, 10–11, 19, 23, 27–38, 40–74, 76,
277 78, 80, 82, 84–86, 97–100, 102, 106, 109,
dinding sel, 4, 7, 12, 17, 24–25, 30–36, 32, 41, 121, 124, 127, 130, 135, 141, 145, 149–
258, 160, 272 152, 155–157, 159–162, 165–166, 174,
E 177–178, 189–192, 198, 227, 230, 232,
efektor, 63, 205, 207, 209, 224 242, 251, 253–254, 256–259, 263, 264
ekspirasi, 154, 157, 159–163, 168, 172, 174– K
175 karbon dioksida 5, 61, 100, 115, 154–157,
enzim, 5, 7, 9–10, 18, 20, 19, 122, 128–129, 159–160, 166, 172, 174–175, 191, 197, 275
136–137, 139, 147–148, 236, 258, 260, 272 kelenjar 41, 51, 54–57, 61, 70, 100, 123, 127,
epidermis, 32–33, 36, 38–42, 47–48, 50, 51, 129, 135–139, 145–148, 150, 190–192,
151, 190–191, 217 201–202, 205–208, 211–212, 224–227,
epitel, 51, 54–57, 63–65, 69–72, 127, 140, 150, 23–232, 234, 239, 242, 248, 261, 268, 273
156, 184, 251 kultur jaringan 27–29, 44–50
eukariotik, 1–2, 7–8, 10, 14, 24
M
F meristem 23, 27, 30–31, 37, 39, 46, 48–49
filtrasi, 178, 182, 184, 186, 197–198 monosit 61, 101, 259

Indeks
284
N R
nefron 54, 181–183, 186, 192–193, 196–197 rangka 59–60, 62, 71–73, 75–76, 78, 80, 82–
neuron 63, 65, 69, 202, 204–205, 207, 209– 83, 86, 91, 93, 96, 206–207
210, 224, 278 rangsang 63, 71, 86–88, 198, 203, 205, 209,
nukleus 8–9, 21, 30, 33, 63, 205, 236 213–214, 216–217, 224
O reabsorpsi 178, 184–185, 197–199
oksigen 4–5, 9, 61, 87, 100, 115, 124–125, 130, reseptor 63, 136, 202–203, 205, 207, 209–210,
151, 154–157, 159–160, 165–170, 172– 217–219, 224, 259, 263, 268
176, 198, 242–243, 275 S
otak 76, 80, 202–203, 205–207, 209–211, 214– sendi, 59, 73, 75, 82–84, 89, 92, 94–96, 268,
218, 220, 222, 224–226, 276 273
otot 26, 51, 54–55, 62–65, 69–70, 73–76, 85– sistem pertahanan, 251–254, 256–258, 260,
96, 107, 109, 126–129, 138–140, 147, 262, 264–272, 274
150–151, 154, 156, 159–162, 168, 172– sistem trakea, 165–166, 172, 175
173, 175, 182, 191, 203, 205–208, 211– stem cell, 51–52, 65–69, 72, 92
214, 221, 223, 230, 242, 273, 275–276
T
P
transplantasi, 51–52, 66–69, 72–73, 92, 115–
paru-paru 81, 108, 111–112, 116, 118, 150,
116, 119, 193
154, 156–157, 159–164, 167–169, 172–
transpor membran,
178, 180, 191–194, 196–198, 275–276
trombosit, 61, 97–98, 10–102, 106, 116–117,
prokariotik 1-2, 7, 14, 24
184
protein 1–2, 4–10, 13, 15, 17–20, 23–26, 58,
tulang, 33, 41, 59–61, 64, 67, 70–85, 87, 91–
61, 79, 86, 100, 104–106, 121–122, 124–
95, 100, 127
125, 127–131, 133–134, 139, 145–148,
V
151, 160, 184, 186–188, 196, 210–211,
vaksin, 252–253, 266–267, 269–271, 273–274
236, 251, 255–256, 260–261, 268, 271–
272, 277 Z
pundi-pundi udara 154, 168–169, 172, 175 zigot, 239–241

Indeks Pengarang
Campbell, Reece, dan Mitchell: 8, 16, 31, 32, 35, 37, 39, 40, 54, 126, 129, 140, 166, 179, 206, 216,
217, 229, 236, 238, 255, 258, 263
Davis, Dinwiddy, Morgan, Goldstein, Wood, dan Woodford: 99
Davis: 85
Dewi: 242, 266
Duvall: 90
Gan Wan Yeat: 207
Glenn: 100, 189, 214, 230, 231, 268, 269
Isnaeni: 211
Mader: 8, 109, 191, 260, 269
Mike Boyle: 182, 190, 236
Nugroho, Purnomo, dan Sumardi: 29
Pearce: 61
Raven dan Johnson: 60–63, 161, 262
Rutland: 204
Soewolo: 155
Solomon: 55, 138, 241

Biologi Kelas XI
285
Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2012. Biology. 8th Edition. California: The Ben-
jamin/Cummings Publishing Company.Inc.
Davis, P., Robert D., Ben M., Natalie G., Ian W., & Chris W. 2010. Materi Biologi! Volume 7 Tubuh
Manusia. Alih bahasa: Rizka Yanuarti dan Wulandari. Bandung: Pakar Raya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Lampiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dewi, V. N. L. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Duval, Ellen Neall. 1959. Kinesiology: The Anatomy of Motion. New York: Prentice–Hall, Inc.
Glenn & Susan T. 1999. New Understanding Biology. London: Stanley Thornes.
Hermaya, T. 1996. Tubuh Manusia. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Tira Pustaka.
Indrianto, A. 2002. Bahan Ajar: Kultur Jaringan Tumbuhan. Yogyakarta: Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada.
Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.
Nugroho, L.H., Purnomo, & Sumardi. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta
Penebar Swadaya.
Pierce, E. C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.
Purnomo. 2003. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta: UGM.
Raven, P.H. and Johnson. 1996. Biology. Fourth Edition. New York: WBC/McGraw–Hill
Companies, Inc.
Rutland, J. 1976. Tubuh Manusia. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Widyadara.
Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Solomon, B.M. 2011. Biology. 9th Edition. Canada: Nelson Education.
Syaifuddin. 2011. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Daftar Pustaka
286

Anda mungkin juga menyukai