Modul B Inggris Igi Kelas Vii Cecep Gaos
Modul B Inggris Igi Kelas Vii Cecep Gaos
BAHASA INGGRIS
KELAS VII SEMESTER GANJIL
TELLING TIME
PENYUSUN:
Cecep Gaos, S.Pd.
DAFTAR ISI
A. PEMBELAJARAN ABAD 21
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari submodul ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan konsep
pembelajaran abad 21, peran dan karakter guru dalam pembelajaran abad 21, dan
mendeskripsikan model pembelajaran dalam pembelajaran abad 21.
2. Aktivitas Pembelajaran
Sebagai ciri khas era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
sangat cepat dan makin canggih. Dengan peran yang makin luas, diperlukan guru
yang mempunyai karakter. Bangsa yang masyarakatnya tidak siap hampir bisa
dipastikan akan jatuh oleh dahsyatnya perubahan alam dan kemajuan pesat ilmu
pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Untuk bisa berperan secara bermakna pada
era globalisasi di abad ke-21 ini, setiap warga negara dituntut untuk memiliki
kemampuan yang dapat menjawab tuntutan perkembangan zaman. Pembelajaran
abad 21 merupakan suatu peralihan pembelajaran yang kurikulumnya
dikembangkan untuk menuntun sekolah mengubah pendekatan pembelajaran dari
teacher centered menjadi student centered. Hal ini sesuai dengan tuntutan masa
depan yang menuntut peserta didik harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar.
Kecakapan-kecakapan tersebut antara lain kecakapan memecahkan masalah,
berpikir kritis, kolaborasi, dan berkomunikasi.
d. Communication (Komunikasi)
Communication (komunikasi) dimaknai sebagai kemampuan anak dalam
menyampaikan ide dan pikirannya secara cepat, jelas, dan efektif. Keterampilan
ini terdiri dari sejumlah sub-skill, seperti kemampuan berbahasa yang tepat
sasaran, kemampuan memahami konteks, serta kemampuan membaca pendengar
(audience) untuk memastikan pesannya tersampaikan. Dalam hal ini peserta didik
diminta untuk bisa menguasai, mengatur, dan membangun komunikasi yang baik
dan benar bail secara tulisan, lisan, maupun multimedia. Peserta didik diberi
waktu untuk mengelola hal tersebut dan menggunakan kemampuan komunikasi
untuk berhubungan seperti menyampaikan gagasan, berdiskusi hingga
memecahkan masalah yang ada.
dengan gaya belajar peserta didik. Guru yang reflektif mampu mengoreksi
pendekatannya agar cocok dengan kebutuhan mereka, bukan terus menyalahkan
kemampuannya dalam menyerap pembelajaran.
e. Kolaboratif. Ini adalah salah satu keunikan pembelajaran abad 21. Guru dapat
berkolaborasi dengan peserta didik dalam pembelajaran. Selalu ada mutual
respect dan kehangatan, sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Selain
itu, guru juga membangun kolaborasi dengan orang tua melalui komunikasi aktif
dalam memantau perkembangan anak.
f. Menerapkan student centered. Ini adalah salah satu kunci dalam pembelajaran
kelas kekinian. Dalam hal ini, peserta didik memiliki peran aktif dalam
pembelajaran sehingga guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Karenanya,
dalam kelas abad 21 metode ceramah tak lagi populer untuk diterapkan karena
lebih banyak mengandalkan komunikasi satu arah antara guru dan peserta didik.
g. Menerapkan pendekatan diferensiasi. Dalam menerapkan pendekatan ini, guru
akan mendesain kelas berdasarkan gaya belajar peserta didik. Pengelompokan
peserta didik di dalam kelas juga berdasarkan minat serta kemampuannya. Dalam
melakukan penilaian, guru menerapkan formative assessment dengan menilai
peserta didik secara berkala berdasarkan performanya (tidak hanya tes tulis). Tak
hanya itu, guru bersama peserta didik berusaha untuk mengatur kelas agar
menjadi lingkungan yang aman dan suportif untuk pembelajaran.
b. Discovery Learning
Discovery learning adalah suatu metode pembelajaran yang mendorong peserta
didik untuk bisa menemukan pengetahuan secara mandiri. Peserta didik akan
diarahkan untuk bisa belajar secara aktif dan mandiri (self learning).
Memanfaatkan source yang ada untuk menggali, menyelidiki, hingga akhirnya
menemukan suatu konsep pengetahuan. Metode ini juga berguna untuk
merangsang critical thinking dan problem solving. Peserta didik juga akan
terdorong untuk bisa menjalankan life-long learning.
c. Flipped Classroom
Ide dasar dari metode ini adalah membalik pendekatan pada suatu kegiatan
pembelajaran. Peserta didik akan diberikan suatu akses terhadap materi
pembelajaran. Materi tersebut bisa diakses di rumah yang kemudian bisa
dipelajari para peserta didik sebelum pertemuan di kelas. Kemudian, ruang kelas
berperan sebagai wahana diskusi untuk mengatasi masalah, mengembangkan
suatu konsep, dan juga wadah untuk kolaborasi.
d. Project Based Learning
Metode ini “menceburkan” peserta didik pada suatu proyek. Melalui proyek
tersebut, peserta didik bisa leluasa melakukan eksplorasi hingga akhirnya bisa
menemukan suatu hasil pembelajaran. Metode ini bisa mendorong peserta didik
untuk lebih kreatif.
e. Collaborative Learning
Salah satu ciri industri 4.0 yaitu menekankan budaya kerja yang kolaboratif.
Metode ini akan mempersiapkan peserta didik supaya terbiasa menjalankan
budaya kerja kolaboratif. Metode ini juga bisa merangsang kemampuan peserta
didik dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan sosial.
f. Blended Learning
Blended learning mengkolaborasikan metode pembelajaran online dan tatap
muka. Metode ini bisa mengatasi keterbatasan jarak dalam pembelajaran.
Dengan mengkolaborasikan dua metode pembelajaran, pencapaian
pembelajaran bisa dioptimalkan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari submodul ini, peserta diharapkan dapat menerapkan
pembelajaran HOTS pada pelaksanaan pembelajaran di kelas sehingga tercapai
ketuntasan tiga instrumen dalam Asesmen Nasional, yaitu Asesmen Ketuntasan
Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar
2. Uraian Materi
a. Pembelajaran HOTS
Mengapa asesmen/penilaian di Indonesia diarahkan ke model asesmen
High Order Thinking Skills (HOTS)? Hal ini karena prestasi peserta didik di
Indonesia masih tergolong rendah. Asesmen yang diberikan masih mengukur
keterampilan berpikir tingkat rendah atau Low Order Thinking Skills (LOTS) dan
menekankan pada hafalan serta teori. Peserta didik belum dilatih secara optimal
untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order
Thinking Skills (HOTS) atau berpikir kritis terhadap suatu subjek atau objek.
Dengan demikian, beberapa tuntutan pada pembelajaran abad 21 yang harus
dikejar oleh guru dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) adalah:
1) Literasi atau kebiasaan membaca yang bisa menelaah,
menghimpun/mengambil informasi, dan menerapkannya.
2) Numerasi yaitu berpikir kritis dalam berargumen untuk menyelesaikan
masalah menggunakan data atau fakta yang berfokus pada matematika/angka,
dan diterapkan dalam kehidupan nyata.
3) Kualitas karakter peserta didik yang mencakup iman dan takwa, gigih,
berinisiatif, rasa ingin tahu, dan kepribadian yang baik sesuai Pancasila serta
norma-norma yang berlaku.
Dari hal di atas, dapat kita lihat bahwa dengan berkembangnya zaman,
tuntutan SDM sangatlah tinggi untuk mengejar ketertinggalan. Ini menjadi
transformasi bagi bangsa Indonesia untuk berbenah diri, terutama dalam bidang
pendidikan, yang menjadi landasan dalam perwujudan cita-cita bangsa.
b. Soal HOTS
High Order Thinking Skills (HOTS) atau kemampuan berpikir orde lebih
tinggi adalah kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall),
menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite). Kemampuan yang diujikan pada HOTS antara lain: 1) transfer satu konsep
ke konsep lainnya, 2) memproses dan menerapkan informasi, 3) mencari kaitan
dari berbagai informasi yang berbeda-beda, 4) menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah, dan 5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
Definisi HOTS menurut Susan M. Brookhart terbagi dalam tiga kategori:
(1) definisi yang mendefinisikan pemikiran tingkat tinggi dalam hal transfer; (2)
definisi yang mendefinisikannya dalam pemikiran kritis, dan; (3) definisi yang
mendefinisikan itu dalam hal pemecahan masalah, sedangkan menurut (King &
Goodson), keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan kreatif.
Tujuan akhir pembelajaran HOTS adalah memecahkan masalah baru
yang didefinisikan sendiri dan menciptakan sesuatu yang baru sebagai solusinya.
Dalam hal ini, “mampu berpikir” berarti peserta didik dapat memecahkan masalah
dan bekerja secara kreatif.
a) Dimensi Pengetahuan
Tabel Dimensi Pengetahuan
Perkembangan Berpikir Bentuk
Taksonomi Bloom Rivised Pengetahuan
No Keterangan
Anderson (Cognitive (Knowledge
Process Dimension) Dimension)
Pengetahuan
1. Mengingat (C1)
Faktual
Low Order
Menginterprestasi prinsip Pengetahuan
2. Thinking
(Memahami/C2) Konseptual
Skills (LOT’s)
Pengetahuan
3. Menerapkan (C3)
prosedural
Menganalisis (C4) High Order
Pengetahuan
4. Mengevaluasi (C5) Thinking
Metakognitif
Mengkreasi(C6) Skills (HOT’s)
DIMENSI
PENGETAHUAN
(KI-3)
C-2 Konseptual
Memahami
C-3 Prosedural
Menerapkan
C-4
Menganalisis
C-5
Mengevaluasi Metakognitif
C-6
Mencipta
Gambar Hubungan Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan
atau soal yang nantinya akan menjadi acuan dalam pencapaian SKL. Setiap
standar pendidikan yang akan dicapai harus memperhitungkan kemampuan
setiap peserta didik, lingkungan, dan kelengkapan sarana-prasarana di satuan
pendidikan masing-masing.
b) Dimensi Keterampilan
DIMENSI
KETERAMPILAN
(KI-4)
Keterampilan Keterampilan
Abstrak Konkrit
Pada kesetaraan dimensi keterampilan ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu
abstrak dan konkret. Cakupan pada keterampilan konkret dibagi menjadi dua
kesetaraan.
d. Pembahasan Taksonomi
Taksonomi adalah ilmu pengelompokan suatu hal berdasarkan hal tertentu.
Taksonomi dalam dunia pendidikan adalah sebuah kerangka untuk
mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk memprediksi
kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran.
Acuan taksonomi yang digunakan dalam dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut:
Manipulasi Membiasakan Kemampuan untuk bisa melakukan hal yang sama dengan melakukan
penambahan, pensembunyian, penghilangan terhadap bagian, atau keseluruhan
sebuah hal yang diamati.
Presisi Mahir Melakukan sesuatu yang lebih kompleks dengan akurasi, ketepatan, dan
(ketepatan) kesesuaian yang baik atau lebih baik.
Artikulasi Alami Menciptakan sesuatu yang baru secara alami atau yang muncul dari diri sendiri
atas apa yang telah dipelajari.
Naturalisasi Orisinil Kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, asli, dan sulit dengan performa
(pengalamiahan) tingkatan lebih tinggi secara spontan atau otomatis.
Dari hal di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa domain psikomotor lebih
berorientasi pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, sesuai dengan fungsinya
sebagai penentu nilai yang terdapat pada ranah kognitif dan dilaksanakan melalui
afektif. Di bawah ini adalah Kata Kerja Operasional (KKO) dari masing-masing dimensi
dan taksonomi, sebagai acuan dalam penentuan soal HOTS atau LOTS.
a. RANAH KOGNITIF
MENGINGAT (C1) MEMAHAMI (C2) MENERAPKAN (C3) MENGANALISIS (C4) MENGEVALUASI (C5) MENCIPTAKAN (C6)
1 2 3 4 5 6
Menemukenali Menjelaskan Melaksanakan Mendiferensiasikan Mengecek Membangun
(identifikasi) Mengartikan Mengimplementasika Mengorganisasikan Mengkritik Merencanakan
Mengingat kembali Menginterpretasikan n Mengatribusikan Membuktikan Memproduksi
Membaca Menceritakan Menggunakan Mendiagnosis Mempertahankan Mengkombinasikan
Menyebutkan Menampilkan Mengonsepkan Memerinci Memvalidasi Merangcang
Melafalkan/melafaz Memberi contoh Menentukan Menelaah Mendeteksi Mendukung Merekonstruksi
kan Merangkum Memproseskan Mengaitkan Memproyeksikan Membuat
Menuliskan Menyimpulkan Mendemonstrasikan Memecahkan Memperbandingkan Menciptakan
Menghafal Membandingkan Menghitung Menguraikan Menyimpulkan Mengabstraksi
Mengklasifikasikan Menghubungkan Mengkritik
b. RANAH AFEKTIF
1 2 3 4 5 6
Menanyakan Melaksanakan Menunjukkan Merumuskan Bertindak Menanyakan
Memilih Membantu Melaksanakan Berpegang pada Menyatakan Memilih
Mengikuti Menawarkan diri Menyatakan Mengintegrasikan Memperhatikan Mengikuti
Menjawab Menyambut pendapat Menghubungkan Melayani Menjawab
Melanjutkan Menolong Mengambil prakarsa Mengaitkan Membuktikan Melanjutkan
Memberi Mendatangi Mengikuti Menyusun Menunjukkan Memberi
Menyatakan Melaporkan Memilih Mengubah Bertahan Menyatakan
Menempatkan Menyumbangkan Ikut serta Melengkapi Mempertimbangkan Menempatkan Dll.
Dll. Menyesuaikan diri Menggabungkan diri Menyempurnakan Mempersoalkan
Berlatih Mengundang Menyesuaikan Dll.
Menampilkan Mengusulkan Menyamakan
Membawakan Membedakan Mengatur
Mendiskusikan Membimbing Memperbandingkan
c. RANAH PSIKOMOTORIK
Tabel Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Psikomotorik
MENIRU MANIPULASI PRESISI ARTIKULASI NATURALISASI
Menafsirkan rangsangan Menyiapkan diri secara Berkonsentrasi untuk Mengkaitkan berbagai Menghasilkan karya
(stimulus). Kepekaan fisik menghasilkan ketepatan keterampilan. Bekerja cipta. Melakukan
terhadap rangsangan berdasarkan pola sesuatu dengan
ketepatan
tinggi
P P2 P3 P4 P5
Menyalin 1 Membuat kembali Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menunjukkan Menggabungkan koordinat Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Menyempurnakan Mengintegrasikan Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengkalibrasi Beradaptasi Membangun
Membedakan Mengawali Mengendalikan Mengembangkan Membuat
Mempersiapkan Bereaksi Mempraktikkan Merumuskan Mencipta/menghasilkan
Menirukan Mempersiapkan Memainkan Memodifikasi karya
Menunjukkan Memprakarsai Mengerjakan Memasang Mengoperasikan
Dll Menanggapi Membuat Membongkar Melakukan
Mempertunjukkan Mencoba Merangkaikan Melaksanakan
Menggunakan Memposisikan Menggabungkan Mengerjakan
Menerapkan Dll Mempolakan Menggunakan
Dll. Dll. Memainkan
Mengatasi
Menyelesaikan
Dll.
e. Contoh soal HOTS (penekanan hanya pada ranah kognitif dan psikomotorik)
Rumah Edo ditumbuhi beraneka ragam pohon. Banyak serangga dan burung yang
berdatangan. Hari ini Edo menuju halaman untuk mengamati burung. Suatu hari,
ketika Edo sedang asyik melihat burung-burung tersebut, tiba-tiba Edo dikagetkan
oleh suara seekor burung yang terjatuh tidak jauh dari pohon. Edo menghampirinya.
Ternyata burung itu adalah burung merpati yang mengalami luka pada sayapnya. Edo
menduga burung merpati itu terkena tembakan pemburu. Edo merawatnya dengan
kasih sayang. Sambil merawat, Edo mengamati bagian-bagian tubuh burung yang
terluka.
1) Analisis Bahasa Indonesia
KD Deskripsi Analisi KD
Ranah Ranah
Kognitif Psikomotorik
3.3 Menggali informasi dari Menggali = C4 -
seorang tokoh melalui (menganalisis)
wawancara menggunakan
daftar pertanyaan
4.3 Melaporkan hasil - Melaporkan =
wawancara menggunakan Mencipta =
kosakata baku dan kalimat Keterampilan
efektif dalam bentuk teks Abstrak/KA 6
tulis
Indikator
KD Deskripsi Analisis KD Indikator
Ranah Ranah
Kognitif Psikomotorik
3.3.1 Membuat daftar Membuat = C6 Membuat =
pertanyaan untuk (menciptakan) Keterampilan
persiapan wawancara Abstrak/KA 6
(mencipta)
Indikator
KD Deskripsi Analisis KD Indikator
Ranah Kognitif Ranah
Psikomotorik
3.1.1 Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengidentifikasi
fungsi hewan dalam = C1 = Keterampilan
pelestarian (mengingat) Abstrak/KA 1
lingkungan (mengamati)
- C-2 (Memahami):
1. Berapa jumlah minimal orang dalam wawancara?
2. Apa kata yang digunakan untuk menanyakan tempat?
3. Sebutkan alat pernapasan pada hewan kucing dan burung!
- C-3 (Menerapkan):
1. Bagaimana cara wawancara yang baik?
2. Bahasa yang digunakan untuk wawancara adalah .…
3. Bagaimana cara merawat hewan dan tumbuhan?
4. Bagaimana cara menanam pohon dengan benar?
b) High Order Thinking Skills (HOTS)
- C-4 (Menganalisis)
1. Apa yang terjadi ketika salah satu bagian tubuh tidak berfungsi?
2. Apa yang seharusnya manusia lakukan untuk melestarikan hewan dan
tumbuhan? Bagaimana Edo menangani kondisi burung yang jatuh, ketika
dirinya dikagetkan oleh jatuhnya seekor burung?
3. Apa yang kamu ketahui tentang fungsi dari setiap bagian tubuh burung?
4. Apa yang terjadi ketika Edo sedang asyik mengamati burung-burung di
sekitar rumahnya?
5. Mengapa sebelum melakukan wawancara membutuhkan sebuah kosep?
6. Apa akibatnya, jika tidak menguasai kosakata baku ketika melakukan
wawancara?
7. Apa yang terjadi, ketika hewan langka punah?
8. Apa yang terjadi terhadap tumbuhan, saat tidak mendapatkan cahaya
matahari untuk berfotosintesis?
- C-5 (Mengevaluasi)
1. “Burung merpati mengalami luka pada sayap”
Kalimat tanya yang tepat untuk kalimat jawaban di atas adalah
a. Apa yang dilakukan Edo ketika melihat ada burung yang jatuh?
b. Apa saja makhluk hidup yang ada di sekitar rumah Edo?
c. Bagaimana merpati mengalami luka pada sayapnya?
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
- C-6 (Mencipta)
1. Buatlah diagram venn perbedaan dan persamaan bagian-bagian tubuh dari
laba-laba dan kumbang!
Contoh jawaban:
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
Soal tipe HOTS itu tidak selamanya sulit dan tipe soal yang sulit juga belum
tentu HOTS karena pada dasarnya, HOTS hanya menitikberatkan pada soal yang
mampu merangsang kemampuan analisis dan problem solving, bukan pada tipe
soal rumit di luar kapasitas peserta didik.
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari submodul ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan dan
mempraktikkan pembuatan RPP dengan benar.
2. Komponen RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau
subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.
a. RPP 13 Komponen
Berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2016, komponen RPP yang disusun sebagai
berikut.
1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3) Kelas/semester;
4) Materi pokok;
5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam
silabus dan KD yang harus dicapai;
6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
b. RPP 3 Komponen
Pada RPP 3 komponen yang merupakan penyederhanaan RPP 13 komponen ini hanya ada
3 (tiga) komponen inti, yaitu tujuan pembelajaran, langkah-langkah (kegiatan)
pembelajaran, dan penilaian pembelajaran (assesment), sedangkan komponen lainnya
bersifat sebagai pelengkap.
1) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ditulis dengan merujuk pada Kurikulum 2013 dan kebutuhan
belajar peserta didik. Tujuan pembelajaran ini menggambarkan proses dan hasil
belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
Jangan lupa berikan penguatan kompetensi literasi.
Penyusunan tujuan pembelajaran pada RPP yang disederhanakan dirumuskan
berdasarkan kompetensi dasar dengan menggunakan Kata Kerja Operasional (KKO)
yang dapat diamati dan diukur. KKO ini mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
2) Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran ditulis secara efektif berupa kegiatan yang dapat
secara langsung mencapai Kompetensi Dasar. Kegiatan pembelajaran tetap
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik.
Pada kegiatan pembelajaran, peserta didik diajak untuk berpartisipasi aktif,
memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian, sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologisnya.
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
A. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model Cooperative Learning, peserta didik dapat:
1. mengidentifikasi waktu dari keadaan/peristiwa/kegiatan dengan baik.
2. menyebutkan waktu dari keadaan/peristiwa/kegiatan terkait kehidupan di
sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar peserta didik dengan tepat.
3. menggunakan pernyataan dan pertanyaan terkait nama waktu dalam hari dan
waktu dalam bentuk angka dengan baik.
4. Menyusun kata acak menjadi kalimat yang baik.
C. Materi Pembelajaran
Fungsi sosial
Menyadari pentingnya nama waktu dalam hari dan waktu dalam bentuk angka untuk
mengelola kehidupan manusia.
Struktur teks
What time is it? What time do you wake up on Sunday? a quarter past eleven, half past ten,
forty to nine, dan seterusnya.
Unsur kebahasaan
(1) Kosa kata terkait waktu dalam hari dan waktu dalam bentuk angka
(2) Kata kerja dalam simple present tense
(3) Kata tanya What time?
(4) Kata ganti it dan artikel the.
(5) Angka kardinal
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
D. Metode Pembelajaran
Model : Cooperative Learning
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi
E. Media Pembelajaran
Laptop, Bahan PPT, dan LKPD.
F. Sumber Belajar
Siti Wachidah, dkk. Bahasa Inggris When English Rings a Bell SMP/MTs Kelas VII Edisi
Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam/menyapa peserta didik.
b. Memperhatikan kesiapan psikis dan fisik peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapian, ketertiban dan
kehadiran peserta didik.
c. Meminta salah seorang peserta didik sesuai dengan gilirannya untuk
memimpin doa.
d. Memberi motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan ice breaking yang dipimpin oleh salah satu peserta
didik.
e. Memberikan apersepsi dengan mendiskusikan kompetensi yang sudah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dan berkaitan dengan kompetensi
yang akan dipelajari dan dikembangkan, di antaranya tanya jawab tentang
perbandingan.
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran/indikator pencapaian kompetensi dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan perbandingan.
g. Menyampaikan garis besar cakupan materi tentang waktu
h. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan
digunakan saat membahas materi tentang waktu.
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik mengamati gambar jam
b. Peserta didik menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan jam
tersebut
c. Guru beserta peserta didik menyebutkan cardinal number
d. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
3. Kegiatan Penutup
a. Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang waktu dari
pembelajaran yang dilakukan melalui reviu indikator yang hendak dicapai
pada hari itu.
b. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator.
c. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah menunjukkan sikap
berani dan kerja sama.
d. Guru meminta beberapa siswa untuk mengungkapkan manfaat mengetahui
konsep waktu.
e. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran berikutnya.
f. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.
............................................... ..........................................
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
A. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model Cooperative Learning, peserta didik dapat:
1. mengidentifikasi waktu dari keadaan/peristiwa/kegiatan dengan baik.
2. menyebutkan waktu dari keadaan/peristiwa/kegiatan terkait kehidupan di
sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar peserta didik dengan tepat.
3. menggunakan pernyataan dan pertanyaan terkait nama waktu dalam hari dan
waktu dalam bentuk angka dengan baik.
4. menyusun kata acak menjadi kalimat yang baik.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam/menyapa peserta didik.
b. Memperhatikan kesiapan psikis dan fisik peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapian, ketertiban dan
kehadiran peserta didik.
c. Meminta salah seorang peserta didik sesuai dengan gilirannya untuk memimpin
doa.
d. Memberi motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
dengan ice breaking yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.
e. Memberikan apersepsi dengan mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari
dan dikembangkan sebelumnya dan berkaitan dengan kompetensi yang akan
dipelajari dan dikembangkan, di antaranya tanya jawab tentang perbandingan.
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran/indikator pencapaian kompetensi dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan perbandingan.
g. Menyampaikan garis besar cakupan materi tentang waktu
h. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan
saat membahas materi tentang waktu.
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
a. Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang waktu dari
pembelajaran yang dilakukan melalui reviu indikator yang hendak dicapai pada
hari itu.
b. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator.
c. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah menunjukkan sikap
berani dan kerja sama.
d. Guru meminta beberapa siswa untuk mengungkapkan manfaat mengetahui
konsep waktu.
e. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran berikutnya.
f. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.
............................................... ..........................................
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
√
It’s fifteen past six
It’s fifteen past six It’s half past six
It’s half past six It’s a quarter past six
It’s a quarter past six It’s fifteen to six
It’s fifteen to six
(Skor: 3)
2. Look at the table below! It is Irfan’s Look at the table below! It is Irfan’s daily
daily activities. activities.
Tick (√) the true statement based Tick (√) the true statement based on the
on the table above? table above?
Irfan wakes up at a quarter past Irfan wakes up at a quarter past five
five Irfan takes a bath at a quarter past
Irfan takes a bath at a quarter five
past five Irfan goes to school at five o’clock
Irfan goes to school at five Irfan has breakfast at a quarter to
o’clock
five
Irfan has breakfast at a quarter
to five (Skor: 3)
3. Read the text below! Dewi takes a bath at a quarter past five.
(Skor: 4)
Hello, my name is Dewi. I usually
wake up at five in the morning. I
take a bath at a quarter past five.
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesai submodul ini, peserta diharapkan mampu
mengimplementasikan penilaian ke dalam RPP yang dibuatnya.
2. Materi Pembelajaran
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pencapaian hasil belajar yang
dimaksud mengacu pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam Standar
Kompetensi Lulusan (jenjang satuan pendidikan), Kompetensi Inti (tingkat kelas),
dan Kompetensi Dasar (kompetensi melalui mata pelajaran).
Penilaian perlu dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu penilaian atas
pembelajaran (assessment of learning), penilaian untuk pembelajaran (assessment for
learning), dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning). Lingkup
penilaian pada pendidikan dasar dan menengah mencakup penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap mencakup sikap spiritual dan sikap
sosial, diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan. Sikap juga mengacu lima nilai karakter yang dapat dijadikan
indikator dasar yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan
integritas.
Penilaian pengetahuan mencakup dimensi pengetahuan dan dimensi proses
kognitif. Dimensi pengetahuan mencakup pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif sedangkan dimensi proses kognitif terdiri atas
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Dimensi pengetahuan adalah sebagai berikut.
1) Faktual : Pengetahuan teknis dan spesifik, detail, dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.
2) Konseptual : Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi,
teori, model, dan struktur yang digunakan terkait dengan
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
penilaian keterampilan, antara lain, (1) kinerja/praktik, (2) produk, (3) projek,
dan (4) portofolio.
Untuk menyusun penilaian dalam proses pembelajaran diperlukan untuk
menyusun strategi terlebih dahulu, yaitu (1) menyusun kisi-kisi penilaian, (2)
mengembangkan instrumen, dan (3) melaksanakan penilaian.
Contoh:
1) Menyusun Kisi-Kisi Penilaian silakan diubah sesuai dengan jenjang kelasnya.
a. Kisi-kisi penilaian sikap
Sikap yang Bentuk
Semester KD Butir Sikap Teknik
Dikembangkan Instrumen
3.5 Kritis, kreatif, mandiri, • kritis Penilaian Lembar
Mengidentifikasi dan kolaborasi teliti, cermat, rasa diri dan ceklis
teks prosedur ingin tahu antartema
tentang cara • kreatif n
melakukan inovasi, inisiatif
sesuatu dan cara • mandiri
membuat (cara jujur, disiplin, rasa
memainkan alat ingin tahu
musik/tarian • kolaborasi
daerah, cara toleransi, simpati,
membuat dan empati
kuliner khas
daerah, dll.) dari
berbagai sumber
yang dibaca dan
didengar
Menyimpulkan
isi teks prosedur
tentang cara
Ganjil
memainkan alat
musik daerah,
tarian daerah,
cara membuat
cinderamata,
dan/atau kuliner
khas daerah)
yang dibaca dan
didengar
4.5
Menyimpulkan
isi teks prosedur
tentang cara
memainkan alat
musik daerah,
tarian daerah,
cara membuat
cinderamata,
dan/atau kuliner
khas daerah)
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
Menyajikan data
rangkaian
kegiatan ke
dalam bentuk
teks prosedur
(tentang cara
memainkan alat
musik daerah,
tarian daerah,
cara membuat
cinderamata, dll)
dengan
memperhatikan
struktur, unsur
kebahasaan, dan
isi secara lisan
dan tulis
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
dst
3.6 Menelaah struktur dan
aspek kebahasaan teks
prosedur tentang cara
melakukan sesuatu dan
cara membuat (cara
memainkan alat
musik/tarian daerah, cara
membuat kuliner khas
daerah, dll.) dari berbagai
sumber yang dibaca dan
didengar
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
2) Mengembangkan Instrumen
a. Penilaian Sikap
Penilaian Diri
Penilaian diri berdasarkan survei yang diberikan guru kepada peserta didik
dengan sikap kritis, kreatif, dan mandiri serta mampu berkolaborasi.
Format survei yang diberikan
(1) Kritis
Pernyataan Ya Tidak
Saya mampu menemukan ciri-ciri dari teks prosedur
dengan tepat
Saya dapat menentukan struktur teks prosedur dengan
benar
Saya mampu memanfaatkan berbagai informasi untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
Saya mampu menemukan perbandingan berbagai teks
prosedur yang diberikan
(2) Kreatif
Pernyataan Ya Tidak
Saya dapat menemukan ide-ide baru terhadap teks
prosedur
Saya sangat terbuka terhadap ide-ide baru yang muncul
Saya menunjukan keaslian/originalitas dalam tuga-tugas/
hasil pekerjaan yang diberikan
(3) Mandiri
Pernyataan Ya Tidak
Saya mengerjakan tugas individu secara jujur
Saya mengerjakan tugas tanpa bantuan siapa pun
Saya tidak memerlukan contoh dari teman untuk
menyelesaikan tugas
(4) Kolaborasi
Pernyataan Ya Tidak
Saya berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan tugas
kelompok
Saya bersedia membantu teman sekelompok yang
mengalami kesulitan
Saya bersedia memberikan masukan yang membangun
apabila diperlukan
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
dalam satu kelompok.
Berikut contoh format penilaian teman sebaya:
b. Penilaian Pengetahuan
Disajikan sebuah teks prosedur, peserta didik dapat mengenali ciri-ciri teks prosedur
dengan benar.
Cermati teks berikut!
Kondisi pandemi ini telah membuat ruang pertemanan terasa kosong
karena kita tak lagi bisa bercengkerama, ngobrol bareng, ataupun
nongkrong bareng. Kita pun dipaksa harus tetap berada di rumah. Oleh
karena itu, agar tidak kehilangan teman, kita harus menjaganya, di
antaranya:
(1) Gunakan media sosial sebagai alat untuk mengetahui kabar masing-
masing
(2) Tidak melihat dari kuantitas bertemu tetapi kualitas dari sebuah
pertemuan
(3) Sekali-sekali meluangkan waktu untuk bertemu atau video call
(4) Jangan gampang untuk cemburu atau iri
(5) Tetap mendukung dan memberikan semangat satu sama lain
Ingat pertemanan tidak boleh terputus hanya karena jarak yang
memisahkan.
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
3) Melaksanakan Penilaian
a. Penilaian Sikap
Metode Sebelum Saat Kegiatan Sesudah Pelaksanaan
Penilaian
Tatap • Membuat grup • Menggunakan • Memberikan • Menilai atau
Maya WhatsApp/aplikasi WhatsApp/aplikasi umpan balik mengecek
lain untuk media lain untuk media terhadap ketepatan
komunikasi komunikasi karya/tugas kehadiran
• Mendiskusikan • Mengajak peserta peserta peserta didik
dengan orang didik berdoa didik/ untuk
tua/walas/peserta sebelum dan lembar menunjukan
didik tentang sesudah refleksi dari disiplin
ketersediaan pembelajaran hasil • Menanamkan
gawai dan akses • Memberi pengalaman nilai-nilai
internet. kesempatan belajar spiritual
• Aplikasi media peserta didik secara • Menilai
pembelajaran untuk bertanya, virtual keseriusan,
daring mengemukakan fokus peserta
• Cara menggunakan pendapat, atau didik
aplikasi melakukan refleksi • Memberikan
• Materi dan jadwal umpan balik
pembelajaran terhadap
• Kontrak dan hasil karya
mekanisme peserta didik
pembelajaran sebagai
daring upaya
assessment as
learning.
LMS • Memantau Diberikan Menilai sikap
asinkronus aktivitas peserta tugas dalam belajar dan
didik dalam LMS. upaya partisipasi
• Membuka layanan meningkatkan peserta didik
konsultasi bagi pemahaman
peserta didik yang
mengalami
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
kesulitan selama
proses
pembelajaran.
b. Penilaian Pengetahuan
Pertemuan awal Pelaksanaan kegiatan Pertemuan akhir
Menyampaikan KD, rencana • Memberikan respons, Memberikan tes tertulis
kegiatan yang akan umpan balik, catatan berupa uraian, PG
dilaksanakan, tugas-tugas yang tentang keberhasilan, dengan level kognitif
harus dikerjakan peserta didik, koreksi, dan kekeliruan penerapan dan
dan aturan pengumpulan/ yang ada. penalaran.
pelaksanaan tugas. • Memberikan penilaian Soal dibuat dengan
• Memberikan kesempatan stimulus yang berbeda
remedial atau pengayaan. dengan apa yg
didiskusikan dalam
konteks yang berbeda
c. Penilaian Keterampilan
Pertemuan awal Pelaksanaan kegiatan Pertemuan akhir
Menyampaikan KD, rencana • Membimbing dan Mengolah nilai dalam
kegiatan yang akan mendampingi bentuk angka (0 – 100)
dilaksanakan, tugas-tugas yang peserta didik dalam Memperkuat keberhasilan
harus dikerjakan peserta didik, mengerjakan tugas Memotivasi peserta didik
dan aturan kelompok untuk meningkatkan
pengumpulan/pelaksanaan • Memberikan kompetensinya/kecakapan
tugas. penilaian hidupnya.
Memberikan instruksi kerja • Memberikan
kesempatan peserta
didik bertanya
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari submodul berikut, peserta diharapkan mampu
mengembangkan soal-soal literasi AKM dengan baik.
2. Materi Pembelajaran
AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh
peserta didik agar mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif
pada masyarakat. Bahan bacaan literasi AKM dapat mencakup tiga konteks, yaitu (a)
konteks personal, (b) konteks sosial-budaya, dan (c) konteks saintifik.
1) Konteks Personal
Bahan teks atau bacaan dengan konteks personal adalah teks atau bacaan yang
berisi peristiwa, latar, aksi, karakter, atmosfer/suasana, perasaan, ide maupun
wawasan yang bersifat personal (individual). Isi bacaan pada konteks personal
dapat berupa hobi, cita-cita, peristiwa atau pengalaman pribadinya,
memilih/menentukan gaya hidup, pekerjaan/profesi, dan lain-lain yang
bersifat personal (individual). Dengan konteks ini diharapkan peserta didik
memiliki kemampuan literasi membaca dalam membentuk karakter dengan
menggali kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam kehidupan pribadinya.
2) Konteks Sosial-Budaya
Bacaan dengan konteks sosial-budaya yaitu bacaan yang mencerminkan
pandangan masyarakat terkait kondisi sosial-budaya. Contohnya, mengenai
informasi kondisi kultural suatu masyarakat atau suatu bangsa. Melalui teks-
teks yang memuat informasi yang mencerminkan nilai-nilai sosial-budaya,
individu diharapkan mampu mengenali dan memahami kondisi dan gejala-
gejala sosial-budaya di dalam maupun di luar lingkungan masyarakatnya yang
global. Isi bacaan pada konteks sosial-budaya dapat berupa transportasi publik,
permainan tradisional, perekonomian, kebijakan publik, makanan khas, tarian,
ataupun kebiasaan masyarakat, dan lain-lain yang meliputi sosial maupun
budaya. Dengan konteks ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
Bentuk soal AKM terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan,
isian singkat, uraian, dan benar salah.
a. Pilihan Ganda
Peserta didik hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal
b. Pilihan Ganda Kompleks
Peserta didik bisa memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal
c. Menjodohkan
Peserta didik menjawab dengan cara menarik garis satu titik ke titik
lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawaban yang benar
d. Isian Singkat
Peserta didik dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan
nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya
e. Uraian
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
b. Rangkuman
c. Refleksi
1. Ceklis gambar berikut yang mewakili perasaan Anda setelah mempelajari
materi ini!
4. Hal yang tidak menarik dari submodul ini menurut Anda adalah ….
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
6. Cek Kemampuan
Buatlah 3 soal literasi dengan tiga bentuk soal. Sesuaikan stimulus dengan
jenjangnya!
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari submodul berikut, peserta diharapkan mampu
mengembangkan soal-soal numerasi AKM dengan baik.
2. Materi Pembelajaran
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta,
dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis
konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Numerasi dimaknai sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam
menggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam menjelaskan
kejadian, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dapat membantu peserta didik mengenali peran matematika
dalam kehidupan nyata sehingga dapat membuat penilaian dan keputusan yang
diperlukan serta menjadi manusia bertanggung jawab yang mampu
bernalar/berpikir logis.
Sama halnya dengan literasi, konteks numerasi, juga ada konteks personal
yang berfokus pada aktivitas seseorang, keluarganya, atau kelompoknya. Kemudian
konteks sosial budaya yang berkaitan dengan masalah komunitas atau masyarakat,
baik itu lokal atau daerah, nasional, maupun global, dan konteks saintifik yaitu
berkaitan dengan aplikasi matematika di alam semesta dan isu serta topik yang
berkaitan dengan sains dan teknologi. Adapun, Untuk level kognitif, numerasi ini
sendiri adalah pemahaman (knowing), aplikasi (applying), penalaran (reasoning).
Bentuk soal numerasi AKM sama seperti literasi, yakni terdiri dari pilihan ganda,
pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, uraian, dan benar salah.
2) Menerapkan (Applying)
Level kognitif ini mencakup peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dan
pemahaman matematika terkait fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan
metode pada konteks situasi nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab
pertanyaan. Kata kunci yang digunakan adalah memilih atau menentukan,
menyatakan atau membuat model, menerapkan/melaksanakan, dan menafsirkan.
Aspek Menerapkan Contoh
3) Menalar (Reasoning)
Level kognitif ini mencakup kemampuan penalaran peserta didik dalam
menganalisis data dan informasi, membuat kesimpulan, dan memperluas
pemahaman mereka dalam situasi baru. Situasi baru tersebut mungkin
merupakan situasi yang tidak diketahui sebelumnya atau konteks yang lebih
kompleks. Kata kunci yang digunakan adalah menganalisis, memadukan
(mensistensi), mengevaluasi, menyimpulkan, dan membuat justifikasi (argumen).
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
b. Rangkuman
c. Refleksi
1) Ceklis gambar berikut yang mewakili perasaan Anda setelah mempelajari
materi ini!
4) Hal yang tidak menarik dari submodul ini menurut Anda adalah ….
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
d. Cek Kemampuan
Buatlah 3 soal numerasi dengan tiga bentuk soal. Sesuaikan stimulus dengan
jenjangnya!
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari submodul berikut, peserta diharapkan mampu
menerapkan karakter Pancasila yang sesuai terhadap setiap pengembangan materi
dalam pembelajaran di kelas.
2. Materi Pembelajaran
Apa kabar hari ini? Mudah-mudahan rekan semua dalam keadaan sehat
walafiat, aamiin. Pada kegiatan belajar berikut, kita akan menguatkan
pengembangan karakter yang telah dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Prasyarat
mempelajari kegiatan belajar ini adalah memahami isi Perpres Nomor 87 Tahun
2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, Permendikbud Nomor 21 Tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti dan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada satuan pendidikan formal.
Isi dari Perpres Nomor 87 tahun 2017 pasal 1: Penguatan Pendidikan
Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah
tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik
melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan
dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian
dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Selanjutnya pasal 3 menyatakan:
PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan
karakter terutama meiiputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras,
kreatit mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan bertanggungiawab.
Tujuan dari PPK yang tercantum pada pasal 2 yaitu:
1) Membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia
Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna
menghadapi dinamika perubahan di masa depan;
2) Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan
karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
di sekolah; (4) membangun dan mematuhi norma, peraturan, dan tradisi sekolah;
(5) mengembangkan keunikan, keunggulan, dan daya saing sekolah sebagai ciri
khas sekolah; (6) memberi ruang yang luas kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi melalui kegiatan literasi; dan (7) khusus bagi peserta
didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar atau satuan pendidikan
jenjang pendidikan menengah diberikan ruang yang luas untuk mengembangkan
potensi melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Penyelenggaraan PPK berbasis masyarakat dilakukan dengan cara: (1)
memperkuat peranan orang tua sebagai pemangku kepentingan utama pendidikan
dan Komite Sekolah sebagai lembaga partisipasi masyarakat yang menjunjung
tinggi prinsip gotong royong; (2) melibatkan dan memberdayakan potensi
lingkungan sebagai sumber belajar seperti keberadaan dan dukungan pegiat seni
dan budaya, tokoh masyarakat, alumni, dunia usaha, dan dunia industri; dan (3)
mensinergikan implementasi PPK dengan berbagai program yang ada dalam
lingkup akademisi, pegiat pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga
informasi.
Pelaksanaan penguatan pendidikan karakter oleh satuan pendidikan sudah
diterapkan sejak berlakunya Kurikulum 2013. Untuk mengukur ketercapain
penguatan pendidikan karakter tersebut mulai tahun 2021 dilaksanakan Asesmen
Kompetensi Minimal (AKM) dengan menjawab soal literasi dan numerasi dan
menjawab soal survei karakter. Survei karakter dan lingkungan belajar mengukur
luaran belajar yang lebih bersifat sosial emosional, serta kualitas proses belajar-
mengajar di tiap sekolah. Survei karakter tersebut akan dijadikan tolok ukur untuk
bisa memberikan umpan balik atau feedback ke sekolah-sekolah agar dapat
menciptakan lingkungan sekolah yang membuat peserta didik lebih bahagia dan
lebih kuat dalam memahami dan menerapkan asas pancasila.
Karakter adalah seperangkat perilaku yang menentukan sosok seseorang
sebagai individu. Terdapat dua domain dari karakter: karakter kinerja (soft skills)
dan karakter moral. Karakter yang akan dinilai adalah keduanya, meliputi
keterampilan sosial-emosional-etis-spiritual peserta didik. Selain itu juga dilakukan
survei lingkungan belajar untuk mengetahui iklim sekolah dan iklim belajar yang
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
memengaruhi hasil belajar peserta didik. Survei karakter akan dinilai melalui cara
self assessed (metode penilaian diri) kepada peserta didik peserta AKM.
Survei karakter adalah upaya untuk mengetahui kondisi ekosistem
karakter para murid di sekolah terkait apakah azas Pancasila benar-benar dirasakan
para murid dalam interaksi di sekolah. Ini kompetensi minimum kompetensi dasar
yang dibutuhkan murid untuk bisa belajar apa pun materinya. Survei karakter
menjadi tolok ukur yang bisa memberikan umpan balik bagi sekolah dalam
melakukan perubahan. Survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian
peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional yang merupakan pilar karakter
untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. Karakter Pelajar Pancasila yang ingin
dicapai dalam pelaksanaan survei karakter adalah beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri,
bernalar kritis, kreatif, dan gotong royong.
Bentuk soal survei karakter bagian dari Asesmen Kompetensi Minimal
bukan dalam bentuk tes. Peserta didik menjawab sejumlah pertanyaan yang sifatnya
personal, yang berhubungan dengan opini dan perilaku murid dengan topik seperti
gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika. Soal survei didesain sebagai alat ukur
yang dijawab murid secara personal, sehingga hasil dari survei tersebut dapat
menggambarkan potret sesungguhnya dari karakter para murid di sekolah. Hasil
survei ini tidak digunakan untuk menilai murid sebagai individu, tetapi untuk
menilai keberhasilan sekolah dalam pengembangan karakter. Karakter Pelajar
Pancasila yang ingin dicapai dalam pelaksanaan survei karakter adalah beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berkebhinekaan
global, mandiri, bernalar kritis, kreatif, dan gotong royong dapat dijelaskan pada
tabel berikut:
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
No Karakter Uraian
Beriman dan bertakwa Karakter akhlak mulia yang dimiliki pelajar
kepada Tuhan Yang Maha Esa pancasila dari moralitas yang terpancar dari
serta berakhlak mulia setiap Pribadi Pelajar Pancasila. Pelajar
Pancasila mengerti tentang itu keadilan sosial,
1 spiritualitas, punya rasa cinta kepada agama,
manusia, dan cinta kepada alam. Dengan
akhlak yang mulia Pelajar Pancasila bisa
berperilaku baik kepada masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya.
a. Rangkuman
b. Refleksi
b. Ceklis gambar berikut yang mewakili perasaan Anda setelah mempelajari materi
ini!
c. Cek Kemampuan
Telaah Soal Survei Karakter
Tujuan:
Peserta dapat menelaah contoh penilaian diri dari survei karakter yang tersedia.
Tambahkan lagi contoh-contoh survei karakternya dengan pengembangan sendiri.
Karakter
No Contoh Survei Karakter Bentuk Alasan
Pelajar
soal
Pancasila
1 Pada saat berangkat ke sekolah, Dimas
bertemu dengan seorang nenek yang
berjualan keset keliling. Nenek tersebut
banyak membawa barang dagangan sehingga
mempengaruhi kecepatan jalan kaki nenek
tersebut. Tindakan yang dilakukan Dimas
melihat hal uraian kegiatan tersebut adalah ....
A. berangkat ke sekolah tanpa mengindahkan
keberadaan nenek pedagang.
B. membantu membawakan barang walau
sampai jalan menuju gerbang sekolah
C. berdiri terpaku memperhatikan nenek
pedagang
D. menghindari nenek pedagang karena
sudah terlambat ke sekolah
2 Dedi sedang mengerjakan tugas yang segera
harus diselesaikan. Tugasnya membuat suatu
produk hasil kreativitas yang bahan bakunya
berasal dari limbah sampah keluarga. Untuk
mengumpulkan limbah keluarga, orang tua
Dedi bersedia mengumpulkan limbah industri.
Bagaimana sikap Dedi atas tawaran bantuan
dari keluarga untuk mengumpulkan limbah
industri? Berikan pendapatmu!
Lembar Jawaban
Berikan alasannya!
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
Jawaban:
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan. 2020. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020. Jakarta: Kemendikbud RI
Herry Hernawan, Asep, dkk. 2017. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran SD. Tangerang
Selatan: Penerbit Universitas Terbuka
Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Numerasi pada Mata Pelajaran IPA, IPS, PJOK, dan Seni
Budaya untuk Jenjang Sekolah Menengah Pertama. 2021. Direktorat Sekolah Menengah
Pertama.
Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Literasi pada Mata Pelajaran IPA, Prakarya, PPKn, IPS,
dan Lintas Mata Pelajaran untuk Jenjang Sekolah Menengah Pertama. 2021. Direktorat
Sekolah Menengah Pertama.
Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Literasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Jenjang
Sekolah Menengah Pertama. 2021. Direktorat Sekolah Menengah Pertama.
Kemendikbud. 2020. Desain Asesmen Kompetisi Minimum. Jakarta: Pusat Asesmen dan
Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan Kementrian dan Pendidikan
dan Kebudayaan.
Kemendikbud. 2019. Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta: Kemendikbud RI
Kemendikbud. 2017. Materi Pendukung Literasi dan Numerasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Kemendikbud. 2016. Permendikbud RI Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud RI
Kemendikbud. 2016. Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud RI
Kemendikbud. 2015. Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Jakarta: Kemendikbud RI
Kementerian Sekretariat Negara RI. 2017. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara
RI
Modul Bahasa Inggris Kelas VII
Pusat Asesmen dan Pembelajaran Balitbangbuk Kemendikbud RI. Asesmen Kompetensi Minimum.
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm/ diakses 2 Oktober 2021
Sumertha, I Wayan. 2019. Modul Penyusunan Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher
Order Thinking Skills) Bahasa dan Sastra Inggris. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA
Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud
Sumertha, I Wayan. 2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS). Jakarta:
Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud
Tim Pusat Penilaian Pendidikan. 2019. Model Penilaian Karakter. Jakarta: Pusat Penilaian
Pendidikan Balitbang Kemendikbud RI
Wachidah, Siti, dkk. Buku Guru Bahasa Inggris When English Rings a Bell Edisi Revisi 2017. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Wiedarti, Pangesti, dkk. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Ditjen Dikdasmen
Kemendikbud RI