BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. DEFINISI.........................................................................................................1
B. TUJUAN.........................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP............................................................................................2
C. KEWENANGAN PELAKSANA..........................................................................2
BAB V DOKUMENTASI..............................................................................................7
BAB I
DEFINISI
Asesmen Pra Bedah adalah suatu pemeriksaan dan perencanaan sebelum tindakan
pembedahan dilaksanakan sehingga tindakan pembedahan dapat berjalan dengan baik dan
aman.
Pemeriksaan pra bedah dan perencanaan pra bedah yang terdokumentasikan di rekam
medis, asesmen pra bedah munggunakan asesmen awal rawat inap pada pasien yang di
putuskan dilakukan pembedahan dalam proses perawatan, asesmen dilakukan dan di catat
dalam rekam medis sedangkan pasien yang dikonsultasikan di tengah perawatan oleh dokter
penanggung jawab lain dan diputuskan operasi maka asesmen pra bedah juga dicatat di
rekam medis denga nisi basis IAR. Dokter operator harus melakukan evaluasi pra bedah
untuk menentukan kemungkinan pemeriksaan tambahan dan konsultasi SMF lain untuk
membuat suatu asesmen pra bedah.
Pelayanan bedah merupakan suatu tindakan yang berisiko, oleh karena itu
perencanannya, dan pelaksanaannya membutuhkan tingkat kehati-hatian dan akurat tinggi.
Asesmen menjadi acuan untuk menentukan tindakan, asesmen memberikan informasi tentang
:
a. Tindakan yang sesuai dan waktu pelaksanaanya
b. Melakukan tindakan dengan aman
c. Menyimpulkan temuan selama pemonitoran
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) sebelum operasi mengisi formulir asesmen
pra bedah dimana didalamnya memuat :
1. Anamnese/pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan penunjang
3. Riwayat alergi
4. Diagnosa pre bedah
5. Terapi yang telah diberikan pra bedah
6. Rencana tindakan operasi
7. Rencana pemberian analgetik post operasi
8. Rencana tranfusi darah
9. Rencana perawatan intensivecare
Semua informasi yang diberikan pada pasien, mengenai kondisi pasien, diagnosis
penyakit (indikasi operasi/tindakan), apa yang dilakukan saat operasi, rencana tindakan,
risiko, manfaat, komplikasi operasi atau tindakan yang mungkin terjadi, alternatif terapi
atau tindakan lain (bila ada), prognosis/kemungkinan-kemungkinan gambaran ke depan
yang terjadi misalnya perluasan operasi, dan rencana pengelolaan pasca bedah, perkiraan
biaya (hanya biaya tidak termasuk akomodasi dan obat) harus didokumentasi lengkap dan
disertakan dalam rekam medis pasien dan ditanda tangani oleh pasien atau keluarga,
dokter bedah yang bersangkutan/DPJP, saksi pihak pasien atau keluarga, dan saksi pihak
Rumah Sakit pusura candi. Informasi yang diberikan dicatat dalam lembar informed
consent tindakan kedokteran yang disertakan dalam rekam medis pasien.
Sebagai tambahan, jika dibutuhkan darah atau produk darah, resiko, manfaat dan
alternatifnya didiskusikan oleh DPJP kepada pasien dan keluarga serta di dokumentasikan
di dalam informed consent tindakan.
A. TUJUAN
1. Sebagai panduan yang sistematis untuk menentukan status medis dan keperawatan pasien
pada perencanaan dan perawatan lebih lanjut.
2. Dasar untuk memilih prosedur yang tepat, waktu yang optimal, prosedur bedah yang
aman
3. Memberikan manfaat terhadap prosedur yang direncanakan.
4. Pasien dan keluarga memperoleh informasi yang jelas mengenai kemungkinan terjadinya
komplikasi pembedahan.
C. KEWENANGAN PELAKSANA
Yang dapat melakukan asesmen adalah Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang
kompeten, mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP), Surat
Penugasan Klinis (SPK) dari Direktur RS Pusura Candi.
Dalam hal ini asesmen medis prabedah dilakukan oleh DPJP (dokter operator) dan
asesmen keperawatan dilakukan oleh perawat instalasi bedah dengan tingkat kemampuan
minimal Perawat Klinis II.
BAB VII
Standar panduan pra bedah Rumah Sakit Pusura Candi ini disusun dengan tujuan
menjadi dasar pelayanan kamar bedah yang diberikan kepada pasien. Dengan adanya standar
ini diharapkan pelaksanaan pelayanan pra bedah lebih aman, efektif, berperikemanusiaan,
berdasarkan ilmu kedokteran mutakhir dan teknologi tepat guna dengan menggunakan obat-
obatan yang sesuai dengan standar, pedoman dan rekomendasi yang baik.