Anda di halaman 1dari 11

FORMULIR JSA

JUDUL PEKERJAAN : JSA NO : TANGGAL :


Pouring Concrete of Pipe
Support Pig Receiver
HSSE RUV Foundation Halaman :
PELAKSANA PENGAWAS PEKERJAAN : PESERTA JSA NAME SIGN
PEKERJAAN : Construction SC
Widodo Construction JO
JO CPPHK HSE JO
Subcont : PT. Citra Panji HSSE KPB
Manunggal
LOKASI PEKERJAAN DIREKSI PEKERJAAN : DIPERIKSA OLEH NAME SIGN
DILAKSANAKAN : Pengawas Direksi
JOB Kilang Pertamina Balikpapan Pengawas Area
SAFETY EWTP AREA 24 RU V Safety Inspector
ANALYSIS BALIKPAPAN

PENILAIAN RISIKO (lingkari yang sesuai) :


Keparahan/Severity (S) : 1 / 2 / 3 / 4 / 5
Kemungkinan/Probability (P) : 1 / 2 / 3 / 4 / 5
NILAI RISIKO* : S X P =
*Tingkat risiko High (15-25) wajib ditandatangani
GM/Manager

PERALATAN & BAHAN YANG DIPAKAI :

Electrical Concrete Vibrator, Dump Truck/Pick Up, Hi-ap Truck, Water Pump, Bar bending & Cutting House, Mixer Truck, Tools Slump
test, Cement Spoon, Grinding Machine.
FORMULIR JSA

TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA / PENYEBAB KEJADIAN POTENSI KONSEKUENSI PENGENDALIAN / MITIGASI

1. Membuat izin kerja 1.1. Dokumen Pekerjaan yang tidak 1.1.1 Izin Kerja tertolak 1.1.1.1 Persiapkan semua dokumen
lengkap dan Miss Komunikasi persyaratan sesuai dengan p
eraturan yang berlaku di RU
V BPN seperti JSA dan
Prosedur Kerja yang telah
diperiksa dan disetujui
1.1.1.2 Komunikasikan segala sesua
tu mengenai pekerjaan deng
an pengawas dan pihak-piha
k terkait (Join survey,
Drawing exixting yg appoval)
1.1.1.3 Pelajari dan implementasika
n semua peraturan yang berl
aku di area kerja RU V
Balikpapan
1.1.1.4 Laporkan dan deskripsikan p
ekerjaan serta koordinasi
dengan area authority

2. Persiapan Manpower 2.1. Pekerja tidak memiliki ID Badge 2.1.1. Pekerja tidak mendapat izin 2.1.1.1 Pastikan semua pekerja
dan kelengkapan APD masuk memasuki dan bekerja di area sudah diinduksi keselamatan,
Area RU V Balikpapan RU V Balikpapan memiliki ID Badge Brown
field yang masih berlaku dan
menggunakan APD lengkap

2.2. Bahaya Covid-19 2.2.1 Pekerja terinfeksi Covid-19 2.2.1.1. Memastikan semua pekerja
mematuhi protokol kesehatan
terkait Covid-19 yang berlaku

2.3. Alat Komunikasi (HP), Korek Api 2.3.1 Kebakaran, 2.3.1.1. Memastikan pekerja hanya
(Mancis) membawa peralatan dan
material yang diperbolehkan
dan tidak membawa HP dan
Korek Api
3. Persiapan alat kerja dan 3.1. Menggunakan Alat kerja dan 3.1.1. Kerusakan/kegagalan alat, 3.1.1.1. Pastikan semua alat sudah di
kendaraan Kendaraan tidak layak operasi di kendaraan serta kecelakaan lakukan inspeksi dan memiliki
area Brownfield RU V BPN lalu lintas stiker layak operasi area
brown field RU V Balikpapan
yang masih berlaku
3.1.1.2. Pastikan alat dan kendaraan
telah dilakukan inspeski rutin
harian (P2H)
3.1.1.3. Memastikan Pengemudi/ ope
rator memiliki dokumen izin o
perasi/ mengemudi di area Br
ownfield RU V BPN

3.2.1.1. Pemeriksaan/validasi alat,


3.2. Alat kerja yang menggunakan 3.2.1. Tersengat listrik, Terbakar kabel dan socket/steker
listrik seperti Water Pump dan 3.2.1.2. Menggunakan alat listrik
Electrical Concrete Vibrator tidak sumber arus 3 Phase
aman 3.2.1.3. Jauhkan semua material
mudah terbakar pada radius
15 m
3.2.1.4. Stanby fire watcher dengan
APAR 6kg ABC

3.3.1.1. Melakukan proteksi terhadap


3.3. Kabel melintasi jalan 3.3.1. Tersandung dan Kabel kabel yang melintas jalan
terkelupas 3.3.1.2. Jangan menempatkan beban
di atas kabel

4. Mobilisasi dan Demolisasi 4.1. Menggunakan kendaraan yang ti 4.1.1. Terjadinya Kecelakaan lalu 4.1.1.1. Memastikan kendaraan dan
personil, alat dan material dak aman dan lalu lalang lintas pengemudi telah memiliki Izin
kendaraan lain atau orang masuk area RU V Balikpapan
4.1.1.2. Kecepatan kendaran sesuai
batas maksimal dibolehkan
4.1.1.3. Mematuhi rambu lalu lintas
4.1.1.4. Tersedia flagman jika
dibutuhkan
4.2. Spesifikasi dan jumlah Material 4.2.1. Pekerjaan tertunda atau molor 4.2.1.1. Melakukan checklist dan
tidak sesuai inspeksi material pada saat
loading dan unloading
4.2.1.3. Memiliki surat jalan material

4.3. Kondisi area kerja yang tidak 4.3.1. Kendaraan terguling pada saat 4.3.1.1 Lakukan toolbox meeting dan
aman bongkar dan muat material komunikasikan JSA kepada
semua personil terlibat
4.3.1.2. Pastikan komunikasi flagman
dan pengemudi berjalan den
gan baik.
4.3.1.3. Pastikan sign board telah ter
pasang di area.
4.3.1.4. Pastikan posisi kendaraan
tidak pada area tanah labil

4.4. Manuver Alat atau kendaraan 4.4.1 Pekerja tertimpa, tertabrak dan 4.4.1.1. Tidak berada pada area pinc
terjepit h point dan Blind Spot

5. Persiapan area kerja 5.1. Tanah Labil 5.1.1. Pekerja Tertimbun, Teperosok 5.1.1.1. Tidak ada genangan air pada
Terjatuh, Tersandung dan permukan tanah
terpeleset 5.1.1.2. Pastikan tidak ada orang
yang berlalu lalang di area
kerja
5.1.1.3. Memasang hard barier di
area kerja
5.1.1.4. Parkir
5.2. Aktivitas fisik di area terbuka 5.2.1. Pekerja dehidrasi/ kekurangan
cairan tubuh, pusing, pingsan 5.2.1.1 Tersedia Shelter di area kerja
dan terjatuh dan dilengkapi dengan HSE
board
5.2.1.2. Tersedia air minum yang
cukup di area kerja
5.2.1.3. Terdapat petugas medic dan
peralatan P3K di area kerja

6. Dewatering 6.1 Penggunaan Alat Listrik Water 6.1.1. Tersengat listrik, Terbakar 6.1.1.1. Melakukan pemeriksaan
Pump harian alat kerja
6.1.1.2. Memastikan semua alat yang
digunakan telah melalui
safety inspeksi area brown
field RU V BPN.
6.1.1.3. AGT melakukan pemeriksaan
kadar gas di sekitar secara
berkala
6.1.1.4. Memastikan tidak ada
pekerja berada dalam
genangan air saat dewatering
6.1.1.5. Memastikan tidak ada kabel
dan sambungan terendam air
6.1.1.6. Tidak melakukan dewatering
saat kondisi hujan

7. Perkitan Tulangan Baja 7.1. Kesalahan dimensi dan Kegagal 7.1.1. Pekerjaan molor dan tertunda 7.1.1.1. Ukuran dimensi standar,
an material tulangan baja serta boros material. posisi dan elevasi harus
diikuti sesuai drawing revisi
terakhir
7.1.1.2. Tulangan harus dibersihkan
dari lumpur, kotoran dan
minyak
7.1.1.3. Inspeksi alat bantu kerja,
dimensi, kebersihan,
kekuatan pada pemasangan
tulangan baja harus
dilakukan
7.2. Material besi runcing/Tajam
7.2.1. Terjepit atau tertusuk benda 7.2.1.1. Menggunakan APD sarung
tajam sehingga cidera luka pa tangan, helm, sepatu safety
da anggota badan dan masker
7.2.1.2. Melakukan proteksi terhadap
material tajam/runcing

8. Perakitan Bekisting dan 8.1. Kesalahan dimensi dan 8.1.1. Pekerjaan molor dan tertunda 8.1.1.1. Ukuran dimensi standar
Anchor Bolt Kegagalan bekisting serta boros material. harus diikuti sesuai drawing
revisi terakhir
8.1.1.2. Bekisting harus cukup rapat
untuk mencegah hilangnya
mortar dari beton
8.1.1.3. Inspeksi alat bantu kerja,
dimensi, kebersihan,
kekuatan, pemasangan
bekisting untuk memenuhi
persyaratan yang ditentukan

8.2. Material runcing/Tajam 8.2.1. Terjepit atau tertusuk benda 8.2.1.1. Menggunakan APD sarung
tajam sehingga cidera luka pad tangan, helm, sepatu safety,
a anggota badan kacamata dan masker
8.2.1.2. Jaga jarak aman dengan
material yang telah terpasang
seperti tulangan besi

8.3. Ergonomi atau gerak tubuh yang 8.3.1. Terjadi penyakit akibat kerja 8.3.1.1. Gunakan alat sesuai SOP
salah seperti sakit pada pinggang, 8.3.1.2. Akses turun dan naik dari
tangan atau kelelahan galian menggunakan tangga
sesuai aturan keselamatan

9. Inspeksi Sebelum Pengecoran 9.1. Ceceran Sample Material 9.1.1. Pencemaran lingkungan dan 9.1.1.1. Pastikan peralatan dan alat
Beton Concrete bahaya tersandung ceceran pendukungnya dalam
material beton keadaan baik
9.1.1.2. Pastikan tidak ada ceceran
material concrete

9.2. Bahaya tanah licin dan labil pada 9.2.1. Tersandung, Terjatuh, 9.2.1.1. Posisikan anggota badan
galian terpeleset, terperosok dengan benar
Tertimpa/tertusuk 9.2.1.2. Memasang baricade pada
jarak aman galian
9.2.1.3. Akses turun naik galian
menggunanakan tangga dan
memperhatikan aturan
keselamatan

10. Pengecoran Lantai kerja, 10.1 Manuver dan pergerakan Truck 10.1.1.Truck terguling atau menabrak 10.1.1.1 Memastikan posisi truck
Footing dan Pedestal Mixer tidak aman mixer aman dan tidak pada
tanah yang labil
10.1.1.2 Terdapat flagman setiap ada
pergerakan truck mixer saat
proses pengecoran

10.1.2. Cidera terkena putaran mesin 10.1.2.1 Melarang pekerja


concrete mixer menggunakan pakaian
longgar
10.1.2.2 Posisikan badan aman dari pi
nch point dan Blind Spot

10.2 Kelelahan 10.2.1. Terjatuh, terdehidrasi dan 10.2.1.1 Penuangan beton dari truk
pingsan mixer menuju pondasi
menggunakan talang agar
kerja lebih efektif dan efisien
10.2.1.2 Atur ritme kerja dengan baik
dan minum air yang cukup

10.3 Existing Kabel dan pipa 10.3.1. Menyentuh/mengenai fasilitas 10.3.1.1. Memasang proteksi pipa
yang sudah ada terhadap kabel yang melintas
di area pondasi

10.4 Penggunaan Electrical Concrete 10.4.1. Tersengat listrik, Terbakar 10.4.1.1 Melakukan pemeriksaan
Vibrator harian alat kerja
10.4.1.2 Memastikan semua alat telah
melalui safety inspeksi area
brown field RU V BPN.
10.4.1.3 AGT melakukan
pemeriksaan kadar gas
secara berkala

10.5 Bleeding 10.5.1. Menyebabkan beton retak- 10.5.1.1 Setelah pengecoran beton,
retak permukaan pondasi harus
dihaluskan dengan alat
manual beberapa kali
10.5.1.2 Pekerja tidak bergantung
atau berdiri di atas beton
yang sudah jadi

11. Perawatan Beton 11.1. Material runcing/ tajam, 11.1.1. Terjatuh atau terpeleset, 11.1.1.1 Menggunakan APD lengkap
Tiang pondasi/ pedestal dan Tersandung dan cidera bagian 11.1.1.2 Pastikan semua pekerja yang
Anchor Bolt kepala atau badan terlibat berada dalam posisi
aman dan memperhatikan
langkah aman
11.1.1.3 Hindari area basah atau
tergenang air
11.1.1.4 Memasang baricate dan
safety sign

12. Pembongkaran Bekisting 12.3.Debu beton kering dan Material 12.1.1. Iritasi pada mata dan alat 12.1.1.1 Menggunakan APD sarung
runcing/Tajam pernafasan, Terjepit, tertimpa tangan, helm, sepatu safety,
material atau tertusuk benda kacamata dan masker
tajam sehingga cidera luka pa 12.1.1.2 Jaga jarak aman dengan
da anggota badan. material yang telah terpasang
seperti tulangan besi
12.2. Ergonomi atau Gerakan tubuh 12.2.1. Terjadi penyakit akibat kerja 12.2.1.1 Akses turun dan naik dari
yang salah seperti sakit pada pinggang, galian menggunakan tangga
tangan atau kelelahan sesuai aturan keselamatan

12.3. Melakukan pekerjaan tidak 12.3.1 Kerusakan beton yang telah 12.3.1.1Lakukan sesuai prosedur.
sesuai SOP dan tidak hati-hati dipasang Bekisting harus dilepas
dengan hati-hati agar
permukaan beton tidak rusak
akibat pemindahan tersebut

13. Manual Handling 13.1 Ergonomi atau Gerakan/Motion 13.1.1. Terjadi penyakit akibat kerja 13.1.1.1 Memperhatikan akses dan
seperti sakit pada pinggang, langkah, lakukan manual
tubuh yang salah tangan atau kelelahan handling sesuai SOP
13.2 Manual handling satu orang 13.2.1. Risiko terjepit, terjatuh dan 13.2.1.1 Manual handling maximal
kelelahan beban 20 kg untuk satu
melebihi beban maksimum 20kg orang
13.2.1.2 Minta bantuan rekan kerja
yang lain untuk beban
melebihi 20 kg

14. Grouting 14.1 Penggunaan Mesin gerinda 14.1.1 Tersengat listrik, Terbakar 14.1.1.1 Melakukan pemeriksaan
harian alat kerja
14.1.1.2 Memastikan semua alat yang
digunakan telah melalui
safety inspeksi area brown
field RU V BPN.
14.1.1.3 AGT melakukan
pemeriksaan kadar gas di
sekitar secara berkala
14.1.1.4 Memastikan tidak ada kabel
dan sambungan terendam
air

14.2. Material runcing/ tajam, Tiang 14.2.1. Terjatuh atau terpeleset, 14.2.1.1 Menggunakan APD lengkap
pondasi dan Anchor Bolt Tersandung dan cidera bagian 14.2.1.2 Pastikan semua pekerja yang
kepala atau badan terlibat berada dalam posisi
aman dan memperhatikan
langkah aman
14.2.1.3 Hindari area basah atau
tergenang air
14.2.1.4. Memasang hard barrier dan
safety sign

15. Melakukan House Keeping 15.1 Sampah domestik dan material 15.1.1 Pencemaran Lingkungan 15.1.1.1 Housekeeping dilakukan
beton sebelum dan setelah
bekerja, Pekerja menjaga
area kerja tetap bersih dan
rapi. 
15.1.1.2 Bersihkan setiap ceceran
beton di area kerja
15.1.1.3 Tersedia tempat sampah

15.2. Alat kerja dan material tidak rapi 15.2.1. Terpeleset, terjepit, terjatuh, 15.2.1.1 Rapikan kembali peralatan
tersetrum, tersandung alat kerja atau setelah selesai digunakan,
material, kehilangan peralatan kerja menyimpan tools pada
tempatnya dan pastikan
peralatan yang berhubungan
dengan electrical sudah
dalam keadaan mati

15.3.Bahaya Biologis seperti ular, 15.3.1. Tesengat hewan berbisa 15.3.1.1 Identifikasi jenis hewan
lebah, lipan berbisa di sekitar area kerja
15.3.1.2 Paramedic & first aider harus
mampu memberikan P3K
untuk gigitan ular berbisa
15.3.1.3.Mengindentifikasi fasilitas
kesehatan mempunyai
penanggulangn gigitan ular
berbisa

16 . Tutup izin kerja 16.1 Kesalapahaman 16.1.1 Pekerja kurang memahami 16.1.1.1 Laporkan dan deskripsikan
tugas dan resiko pekerjaan. hasil pekerjaan yang telah
dilakukan.
Cara Pengisian :
1. Judul Pekerjaan, diisi dengan pekerjaan yang akan dianalisa, lihat judul di Izin Kerja.
2. No. JSA, diisi dengan nomor Izin Kerja.
3. Tanggal, diisi dengan tanggal saat dilaksanakan JSA.
4. Pelaksana Pekerjaan/yang akan melakukan pekerjaan, diisi dengan bagian yang menjadi direksi pekerjaan atau kontraktor.
5. Pengawas Pekerjaan, diisi dengan nama Pengawas dari direksi pekerjaan.
6. JSA dilakukan oleh/peserta JSA, diisi dengan nama petugas yang melakukan JSA.
7. Penandatangan di pemeriksaan JSA :
a. Pengawas Area
b. Safety Inspector
c. Pemeriksa setingkat GM/Manager/SH jika nilai Risiko High to Critical
8. Direksi Pekerjaan, diisi dengan nama bagian pelaksana pekerjaan, misal MA1 atau Workshop atau yang lain.
9. Lokasi pekerjaan, diisi dengan tempat pekerjaan dilaksanakan. Untuk pekerjaan di area prsoes diisi nama plant tempat pekerjaan akan berlangsung
atau nama peralatan.
10. Penilaian Risiko, dicantumkan hasil penilaian risiko pekerjaan mengacu kepada RAM RU V.
11. Peralatan & Bahan yang dipakai, dicantumkan peralatan dan bahan yang digunakan untuk bekerja, terutama yang kritikal terhadap aspek K3.
12. Tahapan pekerjaan, diisi dengan urutan langkah pekerjaan, hati-hati tidak boleh terbalik-balik.
13. Bahaya / Penyebab Kejadian, diisi dengan detail penjelasan mengenai bahaya atau penyebab timbulnya kejadian dari aktifitas/material/equipment
dan proses/kegiatan.
14. Potensi Konsekuensi, diisi dengan dampak yang dihasilkan dari bahaya atau insiden.
15. Pengendalian atau Mitigasi, diisi dengan precaution yang harus diambil, seperti : kontrol eliminasi, subtitusi, engineering, administrasi , dan APD.
Pengendalian disarankan menggunakan metode eliminasi, subtitusi, engineering dari pada administrasi & APD.

Anda mungkin juga menyukai