Atlet basket hebat

 Orientasi
Sejak di usia dini, Jordan telah memiliki ketertarikan besar pada bidang olahraga dan secara
khusus salah satu yang paling disukainya adalah bola basket, dimana di setiap waktu
senggangnya Jordan akan selalu bermain bola basket.
 Perumitan Peristiwa
Ketika Jordan duduk di bangku sekolah menengah atas atau SMA, ia pernah mengikuti
seleksi untuk masuk ke dalam tim basket sekolahnya dan ditolak. Alasannya di tolak dari tim
basket tersebut karena tinggi badannya yang tidak memenuhi kriteria yang ditentukan serta
Jordan juga dinilai tidak mahir dan tidak memiliki bakat dalam bermain bola basket.
 Komplikasi
Mendengar perkataan tersebut, Jordan kecewa pada dirinya sendiri. Namun, hal tersebut
tidak membuatnya menyerah, dan malah membuatnya semakin giat untuk berlatih bola
basket setiap hari di rumahnya.
Tidak hanya melatih berbagai teknik bola basket, untuk membuatnya semakin kuat Jordan
juga melatih fisiknya dengan berolahraga dengan sangat keras serta disiplin. Setelah bekerja
keras selama dua tahun, Jordan kemudian kembali mengikuti seleksi tim basket yang ada di
sekolahnya yang kemudian diterima karena kerja kerasnya tersebut.
 Resolusi
Pada permainan bola basket pertamanya di kompetisi SMA pada tahun 1981, Jordan
mampu menunjukkan hasil dari kerja kerasnya dengan berhasil mencetak score dengan
total 40 angka.
Hal tersebut kemudian berlanjut dan membuat Jordan memiliki angka statistik yang sangat
mengesankan, dengan rata-rata pada setiap game mencetak score dengan total 25 angka,
serta Jordan berhasil membantu sekolahnya mendapatkan kemenangan pada kompetisi
Sekolah Menengah Atas di tahun yang sama.
 Koda
Berkat kerja kerasnya tersebut, hingga saat ini Jordan telah menjadi legenda basket
sepanjang masa. Jordan pensiun tepatnya pada tahun 2003 dan berhasil menjadi pemain
dengan angka terbesar kedua pada satu musim.
Hingga saat ini Jordan telah menjadi pemilik klub NBA, pemilik bisnis, serta menjadi legenda
basket yang diidolakan oleh para calon atlet dan atlet basket.