Tak terasa waktu semakin mendekat Sementara angin terus berdzikir Menyaksikan kami yang masih fakir Dalam menyusuri jalan-jalan para musafir Dalam mengistirahkan takbir Dan menyingkap tabir ilmu pengetahuan
Wahai Kakak-kakak PPL kami
Ketika kami lupa mengaji, Kalian membacakan kami nafiri Ketika kami tak tahu daratan, Kalian menancapkan mercusuar Ketika kami hilang haluan, Kalian beri kami kemudi kerinduan Ketika kami lepas kendali, Kalian tanamkan jangkar hati dan kecintaan
Runcing rindu semakin tajam
Ketika malam terbalut kelam Kami murid-muridmu menghaturkan salam Terima kasih dan ma’af kami yang paling dalam
Wahai Kakak PPL kami
Terima kasih telah berbagi dengan kami Meski hanya Sebungkus permen yang kalian beri Kental ilmu dan ikhlasmu akan berdenyut dalam nadi-nadi kami Meski sekerat alif yang kalian guratkan pada bongkahan otak kami Meteor alifmu akan menghantarkan kami menjelajahi mega galaksi Meski hanya setetes kearifan yang kalian tebarkan Bunga-bunga bangsa akan bermekaran dan semerbak mayang
Wahai kakak“ PPL kami
PAGI ini, sebelum kalian berangkat meninggalkan kami Leburlah kami dengan kata ma’af Hantarkan kami dengan restu kalian Agar kelak kami bisa memungut bintang Di langit lain, di belahan bumi lain
Wahai kakak PPL kami
Dengan simpuh kami berharap Ikhlaskan kami menjadi ayat-ayat Yang akan dibaca orang setiap sholat Singsisngkan kami menjadi matahari Yang setiap pagi hangatnya selalu dicari Rebahkan kami menjadi rembulan Yang setiap percikan cahayanya dirindukan tiap malam Kami akan melesat secepat meteor alifmu Amien......
Wahai kakak” PPL kami
Kata ma’af kami haturkan Terima kasih kami tuturkan dengan ikhlasmu