Abstrak. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang berhubungan dengan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui model matematika pada penyakit
diabetes melitus dengan faktor genetik dan faktor sosial. Penelitian ini memperoleh bilangan reproduksi dasar dan dua titik
kesetimbangan yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan endemik. Pada akhir penelitian, diberikan
simulasi model dengan menggunakan aplikasi maple.
Kata Kunci: diabetes mellitus, model matematika, faktor genetik, faktor sosial.
Abstract Diabetes mellitus (DM) is a disease related to metabolism which is characterized by an increase in blood glucose
levels or hyperglycemia. The purpose of this study was to determine the dynamics of the spread of DM using a mathematical
model, namely a model that pays attention to genetic factors and social factors. This study obtained the basic reproduction
number and the disease-free equilibrium point as well as the endemic equilibrium point. At the end of the study, a model
simulation using the maple application was given to support the given theory.
Key Words : diabetes melitus, mathematical model, genetic inheritance, environmental factors.
23
Model Matematika pada Penyakit Diabetes Melitus dengan Faktor Genetik dan Faktor Sosial
Persamaan diferensial biasa yaitu suatu persamaan x '1 a11 (t ) x1 a12 (t ) x2 ... a1n (t ) xn f1 (t )
diferensial yang melibatkan turunan dari satu atau lebih x '2 a21 (t ) x1 a22 (t ) x2 ... a2 n(t ) x n f 2 (t )
variabel tak bebas terhadap satu variabel bebas.
(3)
x 'n an 1 (t ) x1 an 2 (t ) x2 ... ann (t ) xn f n (t )
Definisi 2.3 [2]
Persamaan diferensial parsial adalah suatu persamaan Sistem persamaan diferensial linier dengan dua fungsi yang
diferensial yang melibatkan turunan dari satu atau lebih tak diketahui berbentuk:
variabel tak bebas terhadap dua atau lebih variabel bebas.
x '1 a (t ) x1 b(t ) x2 f1 (t ) x '2 c(t ) x1 d (t ) x2 f 2 (t ) (4)
2.1 Sistem Persamaan Diferensial dimana fungsi a11, a12 , a21, a22 dan f1, f 2 merupakan fungsi t
Klasifikasi yang lain dari persamaan yaitu terdapat
satu fungsi dan terdapat dua atau lebih fungsi yang tak yang kontinu pada suatu selang I, sedangkan x1 dan x2
diketahui. Jika terdapat satu fungsi yang harus ditentukan adalah fungsi t yang tak diketahui.
maka cukup satu persamaan. Namun, jika terdapat dua atau
lebih fungsi yang tidak diketahui maka diperlukan suatu 2.1.2 Sistem Persamaan Diferensial Non Linier
sistem persamaan [3]. Sistem persamaan diferensial non linier adalah
persamaan yang terdiri atas lebih dari satu persamaan yang
Definisi 2.4 [4] saling terkait.
Sistem persamaan diferensial adalah suatu sistem yang Persamaan diferensial dikatakan nonlinier jika
memuat n persamaan diferensial, dengan n fungsi yang tak persamaan diferensial tersebut memenuhi paling sedikit satu
diketahui, dimana n merupakan bilangan bulat positif lebih dari kriteria berikut [2]:
besar sama dengan dua atau lebih. Antara persamaan 1. Memuat variabel tak bebas dari turunan-turunannya
diferensial yang satu dengan yang lain saling terkait dan berpangkat selain satu.
konsisten. 2. Terdapat perkalian dari variabel tak bebas atau
turunan-turunannya
Bentuk umum dari suatu n persamaan orde pertama 3. Terdapat fungsi transcendental dari variabel tak bebas
memiliki bentuk sebagai berikut: dan turunan-turunannya.
dx1
f1 t , x1 , x2 ,..., x n
dt 2.2 Kestabilan Titik Kesetimbangan
dx2 Suatu sistem dinamis dikatakan berada dalam
f 2 t , x1 , x2 ,..., x n keadaan setimbang jika sistem tersebut tidak berubah
dt
. sepanjang waktu atau kedua persamaan diferensial sama
dengan nol. Titik kesetimbangan dapat diklasifikasikan
.
menjadi dua titik yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit
. dan titik kesetimbangan endemik penyakit. Titik
(1)
dxn kesetimbangan bebas penyakit adalah titik kesetimbangan
f n t , x1, x2 ,..., xn
dt bebas kelas terinfeksi nol atau saat penyakit tidak menyebar
dengan x1, x2 ,..., xn adalah variabel bebas dan t adalah dalam populasi. Titik kesetimbangan endemik penyakit
variabel terikat, sehingga adalah titik kesetimbangan saat kelas terinfeksi tidak nol
dxn atau saat penyakit menyebar dalam populasi. Adapun
x1 x1 (t ), x2 x2 (t ),..., x n x n (t ), dimana merupakan definisi tentang titik kesetimbangan adalah sebagai berikut:
dt
derivatif fungsi xn terhadap t , dan f n adalah fungsi yang
Definisi 2.4 [5]
tergantung pada variabel x1, x2 ,..., xn dan t. kumpulan Titik x Rn disebut titik kesetimbangan dari suatu sistem
persamaan diferensial biasa dalam persamaan (2.1) yang persamaan diferensial x f ( x ) jika f ( x ) 0.
mempunyai hubungan disebut sistem persamaan diferensial
biasa dapat juga dituliskan sebagai berikut: Definisi 2.5 [5]
x f (t , x ), x R n (2) Titik kesetimbangan x R n dari sistem x f ( x )
dx1 dx2 dx dikatakan
dengan x , ,..., n , f f 1, f 2,..., f n
dt dt dt 1. Stabil lokal jika untuk setiap 0 terdapat
T 0 sedemikian sehingga untuk setiap solusi
dan x x1, x2 ,..., xn adalah fungsi-fungsi bernilai riil yang
sistem x f ( x) yang memenuhi xt0 x berlaku
redefinisi dalam ruang Euclid R berdimensi n. dinotasikan
dalam ruang (x,t) [3]. xt x untuk setiap t t0 ;
Sistem persamaan diferensial terbagi menjadi dua 2. Stabil asimtotik lokal jika titik kesetimbangan x R n
yaitu sistem persamaan diferensial linier dan sistem stabil dan terdapat bilangan 0 0 sehingga untuk
persamaan diferensial nonlinier.
setiap solusi x(t) yang memiliki xt0 x 0 berlaku
2.1.1 Sistem Persamaan Diferensial Linier limt xt x ; .
Sistem persamaan diferensial linier adalah sistem
3. Tidak stabil jika titik kesetimbangan x R n tidak
persamaan yang terdiri dari n buah persamaan diferensial
memenuhi (1).
linier dengan n buah fungsi tak diketahui berbentuk:
24
Kaya’, dkk (2021)
25
Model Matematika pada Penyakit Diabetes Melitus dengan Faktor Genetik dan Faktor Sosial
2 e1 e2 5. Misalkan x adalah titik kesetimbangan bebas
penyakit maka laju infeksi baru (P) dan transfer
1 f1 individu keluar dari subpopulasi I (V) dinyatakan
P V
P i ( x , ) dan V i ( x , ) dengan
0 g1 x j x j
1 i, j m.
dengan koefisien-koefisien:
a1a2 a0a3 b1a3 a1b2
6. R0 ( PV 1) dengan ( PV 1) adalah spektral radius
b1 c1
a1 b1 nilai nilai eigen dominan matriks PV 1 .
a1a4 a0a5 b1a5 a1 b3 merupakan nilai eigen dominan titik bebas penyakit
b2 c2 dan Matriks PV 1 merupakan matriks jacobian.
a1 b1
a a a0a2 n 1 b1a2 n 1 a1bn 1
III. METODE
bn 1 2 n cn
a1 b1 Penelitian ini menggunakan referensi dari jurnal dan
4. Banyaknya akar tak stabil dapat dilihat dari banyaknya literatur lain yang berkaitan dengan model matematika pada
perubahan tanda pada kolom pertama Tabel 1. penyakit diabetes melitus dengan faktor genetik dan faktor
5. Syarat perlu untuk stabil adalah semua pada suku pada sosial. Pada penelitian ini akan mengkaji masalah atau topik
kolom pertama Tabel 1. yang akan dimodelkan, kemudian membuat asumsi serta
variabel untuk membangun suatu model tentang penyakit
Kriteria Routh-Hurwitz tidak dapat menjelaskan diabetes melitus dengan faktor genetik.
langkah memperbaiki kestabilan relatif atau pun
menstabilkan sistem tak stabil, tetapi dapat digunakan untuk IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
menentukan batas penguatan suatu sistem agar tetap stabil 4.1 Model Matematika
[8]. Model matematika pada penyakit diabetes melitus
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah model
2.6 Bilangan Reproduksi Dasar matematika dengan faktor genetik dan faktor sosial. Pada
Bilangan Reproduksi dasar (R0) merupakan salah model ini dibagi menjadi enam subpopulasi. Subpopulasi
satu bilangan yang paling sering dikaji dalam bidang normal atau belum terkena penyakit diabetes melitus
epidemiologi. Bilangan reproduksi dasar sudut pandang
dengan faktor genetik S p . Subpopulasi yang terinfeksi
epidemiologi didefinisikan sebagai rata-rata jumlah
infeksi baru pada populasi rentan yang dihasilkan oleh dengan faktor genetik I p . Subpopulasi yang menderita
satu orang terinfeksi.
Secara umum bilangan R0 mempunyai tiga diabetes melitus kemudian mendapatkan perawatan dengan
insulin dimasukkan kedalam kelas Treatment (T).
kemungkinan yang akan muncul antara lain: Subpopulasi banyaknya berita edukasi penyakit diabetes
1. Jika R0 1 , maka penyakit tidak akan menyerang melitus (G). Subpopulasi normal atau belum terkena
populasi atau akan menghilang. penyakit diabetes melitus dimasukkan dalam kelas
2. Jika R0 1 , maka penyakit akan menetap. Susceptible (S). Subpopulasi yang terinfeksi dimasukkan
3. Jika R0 1 maka kemungkinan penyakit akan dalam kelas Infected (I).
menyebar sangat besar atau penyakit akan mewabah.
4.1.1 Asumsi Model Matematika
Bilangan reproduksi dasar dapat ditentukan Asumsi model matematika SpIpTGSI sebagai
dengan menggunakan matriks generasi selanjutnya. berikut:
Prosedur dalam menentukan R0 sebagai berikut [9]: 1. Populasi dibagi kedalam enam subpopulasi, yakni
1. Model epidemiologi terdiri dari n kompartemen manusia rentan dengan faktor genetik S p , manusia
dinyatakan sebagai berikut:
dxi
terinfeksi dengan faktor genetik I p , manusia yang
fi x , (8)
dt mendapatkan perawatan (T), manusia yang mempunyai
dengan i = 1,2,…,n. banyak berita edukasi penyakit diabetes melitus (G),
2. Kompartemen disusun sehingga m < n kompartemen manusia rentan (S), manusia terinfeksi dengan faktor
pertama adalah kompartemen penyakit (terinfeksi, sosial (I).
terekspos, virus, parasit, bakteri). 2. Laju pertumbuhan (kelahiran) masuk kedalam
3. Berdasarkan (a) dan (b), diperoleh subpopulasi manusia rentan, manusia rentan dengan
faktor genetik dan banyaknya berita edukasi diabetes
gi ( x , ) Pi ( x , ) Vi ( x , ) dengan
melitus.
Vi ( x , ) Vi ( x , ) Vi ( x , ) untuk I = 1, 2, … , n. P 3. Tidak ada kasus sembuh setelah terinfeksi
dan V C . 2 4. Individu yang terinfeksi akan melakukan perawatan
5. Semua manusia rentan terhadap penyakit diabetes
4. Pi adalah tingkat infeksi baru, Vi adalah tingkat
mellitus
transisi individu keluar dari kompartemen I.
26
Kaya’, dkk (2021)
4.1.2 Diagram Model Matematika kesetimbangan bebas penyakit yang diperoleh dari sistem
adalah
1
E0 G , S , S p , I p ,T , I ,
,
27
Model Matematika pada Penyakit Diabetes Melitus dengan Faktor Genetik dan Faktor Sosial
Tabel 2. Tabel Routh-Hurwitz Titik Kesetimbangan
Sehingga jelas bahwa nilai eigen yang diperoleh adalah Endemik
1 0
Var Koefisien
2 0
RV QV QR US
3 1 0
4 0
QRV USQ
2 V R Q 0
V R Q RV QV QR US QRV USQ
1 V R Q 0 0
(1 )
5
0 QRV USQ 0 0
6 0
Selanjutnya adalah syarat untuk kestabilan titik Semua suku pada kolom pertama Tabel 2 harus bertanda
kesetimbangan endemik, dan matriks Jacobian untuk model positif agar persamaan menjadi stabil maka haruslah
ini pada titik kesetimbangan endemik adalah V R Q 0,
V R Q RV QV QR US QRV USQ 0 dan
K 0 0 0 0 0 V R Q
L M 0 0 0 0
QRV USQ 0.
0 N O Z 0 N
4.3 Simulasi Numerik
0 0 0 Q 0 0
0 Pada bagian ini, akan dilakukan simulasi numerik
0 0 0 R S
untuk nilai �0 < 1 dan �0 > 1 . Simulasi ini dilakukan
0 0 0 T U V untuk melihat dinamik dari model yang sudah dibangun,
dengan: dan mencocokkan hasil yang diperoleh dengan teori yang
K ada. Adapun nilai-nilai yang digunakan berupa nilai asumsi.
L 4.3.1 Simulasi numerik untuk R0 1
M G
Untuk nilai �0 < 1 digunakan nilai parameter sebagai
N G berikut
O
Tabel 3. Nilai parameter untuk �0 < 1
e
Z Ip 2 Variabel /
e Nilai
1 Parameter
Q Sp 30
e Ip 15
R 2 T 10
e
1 G 2
e ( (1 )) e2 ( G * ) S 24
S 1 I 12
e1 0.6
e2
T 0.05
e1 0.4
e 0.8
U 2 0.25
e
1
0.3
e ( (1 )) e2 ( G * ) 0.1
V 1 G 0.2
e1 0.02
Sehingga polinom karakteristik yang diperoleh adalah
( K )( M )( O) Q R V (U )( S )( Q) 0
untuk melihat kestabilan titik endemic, digunakan Tabel 2
sebagai berikut
28
Kaya’, dkk (2021)
29
Model Matematika pada Penyakit Diabetes Melitus dengan Faktor Genetik dan Faktor Sosial
Pada Gambar 3 terlihat bahwa laju pertumbuhan Disease Transmission, Mathematical Biosciences,
Subpopulasi S p (garis biru) mengalami penurunan pada 100 180 (2002) 29-48.
minggu, hal ini terjadi karena sedikitnya angka kelahiran
dan adanya kematian alami. Laju pertumbuhan I p (garis
merah) mengalami penurunan karena subpopulasi yang
terinfeksi melakukan perawatan atau T dan adanya
kematian alami. Laju pertumbuhan T (garis hijau)
mengalami kenaikan pada 10 minggu terakhir dan
mengalami penurunan setelah 10 minggu setelahnya. Hal
ini disebabkan adanya penambahan dari subpopulasi yang
terinfeksi yaitu I p dan I , kemudian berkurang karena
adanya kematian alami. Laju pertumbuhan G (garis kuning)
mengalami penurunan karena kurangnya angka kelahiran
dan adanya kematian alami. Laju pertumbuhan S (garis
ungu) mengalami penurunan karena kurangnya angka
kelahiran dan adanya kematian alami. Laju pertumbuhan I
(garis cyan) mengalami penurunan karena subpopulasi yang
terinfeksi melakukan perawatan atau masuk ke subpopulasi
T. Oleh karena itu berdasarkan Gambar 4 penyakit diabetes
melitus akan bersifat endemik dan akan berkurang seiring
berjalannya waktu.
IV. KESIMPULAN
Dalam penelitian ini diperoleh bahwa semakin banyak
informasi dan edukasi tentang hidup sehat, maka jumlah
penderita diabetes mellitus dapat berkurang.
REFERENSI
[1] Abraham dan Rikardus San.,2015, Analisis Model
Matematika Penyebaran Penyakit Diabetes Dengan
Faktor Genetik. SAINS, NO.1, Vol.15, 31-32.
[2] Ross, L. Shepley. 1984. Differential Equations.
New York University Of New Hasphire.
[3] Boyce, W. E. Dan R. C. Diprima. 2009.
Elementary Differential Equation and Buondary
Value Problem. Ninth Edition. John Wiley and
Sons, Inc.USA
[4] Finizo, N. Dan G. Ladas. 1982. An Introduction to
Differential Equation With Difference Equation,
Fourier, Series, and Partial Differential Equations.
Wadswoth Publishing Compary. Belmot,
California
[5] Wiggins, S, 1990. Introduction to Applied Non
Linear Dynamical System And Chaos, New York:
Springer-Verlag.
[6] Kocak, H. dan Hale, J. K. Dynamic and Bifucation,
Springer-Verlag, New York. 1991
[7] Anton, H & Rorres, C. 2014. Elementary Linear
Algebra 11th Edition. USA: John Wiley & Sons,
Inc.
[8] Ndraha Suzanna 2014, Pemodelan Matematika
pada Kelangsungan Hidup Penderita Diabetes
Melitus, Fakultas Kedokteran Universitas Krida
Wacana Jakarta. Vol. 27.
[9] Driessche P. van den dan Watmough, James. 2002,
Reproduction Number and Sub-Threshold
Endemic Equilibria for Compartmental Models of
30