Anda di halaman 1dari 13

Aspek Keuangan

A. Pengertian Aspek Keuangan


Aspek Keuangan mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi
meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan
dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka.
Istilah keuangan dapat berarti:
 llmu keuangan dan asset lainnya
 Manajemen asset tersebut
 Menghitung dan mengatur risiko proyek
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan.
Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitan dengan keuntungan
perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
diteliti kelayakanya
Dan juga ada beberapa pendapat aspek keuangan adalah aspek yang dipakai dalam
menilai keuangan atau finansial perusahaan secara keseluruhan. Dengan aspek
keuangan maka akan didapatkan gambaran yang memiliki kaitan pada profit
perusahaan. Jadi ini adalah aspek yang vital untuk diteliti mengenai kelayakannya.

Alat ukur yang digunakan adalah kelima elemen di atas, dan ditambah dengan BEP
(Break Event Point). Namun kalau berdasar Suliyanto (Sumber referensi di atas), BEP
tidak dimasukkan. Apa yang terjadi bila dalam studi kelayakan bisnis tidak ada
evaluasi aspek keuangan?

Apabila sebuah usulan rencana bisnis tak ada perhitungan aspek keuangan, akan sulit
melakukan pengukuran pada keberhasilan usaha. Di mana perlu diperhitungkan
manfaat dan biaya yang dikeluarkan dan dibandingkan dengan pendapatan,
pengeluaran, biaya modal, ketersediaan dana, kemampuan proyek membayar kembali
dana itu dengan rentang waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Serta untuk
menilai apakah ke depannya proyek akan terus berkembang atau justru berhenti
karena merugi.
Komponen investasi

Berdasarkan Agus Sucipto (2010) terdapat beberapa komponen kebutuhan secara


umum, antara lain:

Biaya pra investasi yang terdiri atas biaya pengurusan izin-izin, biaya lobby /
entertaint, biaya pembuatan studi kelayakan. Yang kedua adalah biaya pembelian
aktiva tetap perusahaan, contohnya adalah bangunan, tanah, peralatan, mesin-mesin,
dan inventaris kantor.

Berikutnya adalah biaya modal kerja, atau dikenal juga biaya operasional. Yang
termasuk biaya operasional contohnya adalah biaya listrik, biaya bahan baku, gaji dan
upah karyawan, biaya pemeliharaan, biaya air dan telepon, premi asuransi, biaya
pajak, dan biaya pemasaran.

Analisa Keuangan
Yang termasuk dalam perkiraan biaya kegiatan usaha dibagi dalam:
Dasar perkiraan biaya: Apakah harga berlaku / harga di dalam jangka waktu tertentu,
patokan harga yang dipakai di studi kelayakan, mata uang, biaya investasi dan modal
kerja.
Perincian investasi: Biaya aktiva tetap, biaya pra investasi, dan biaya operasi
Yang termasuk dalam rencana pembiayaan:
Wajib menyebutkan dengan detail mengenai sumber pembiayaan bagi sebuah
kegiatan usaha
Sumber Dana (Pembiayaan investasi)

Modal sendiri adalah modal yang didapatkan atau disetor oleh pemilik perusahaan.
Umumnya modal sendiri ini sumbernya dari setoran pemegang saham, yang
didapatkan dari cadangan laba, beserta laba belum dibagi.
Modal asing adalah modal yang didapatkan atau disetor oleh pihak luar perusahaan.
Umumnya didapatkan dengan cara pinjaman. Modal asing biasanya dibagi menjadi
pinjaman bank, pinjaman non-bank.
Perkiraan pengeluaran, penerimaan, pendanaan
Sumber penerimaan terbagi menjadi penerimaan operasional dan non-
operasional:

1. Penerimaan operasional adalah penerimaan yang didapatkan melalui penjualan


barang final yang sudah diproses sebelumnya. Penjualan memperoleh nilai tambah
dibandingkan pembelian pertama.

2. Penerimaan non-operasional adalah penerimaan atau pendapatan yang diperoleh


dari sampingan usaha tersebut. Contohnya aja penerimaan sewa kendaraan,
penerimaan bunga bank, penerimaan bonus ketika kamu belanja barang.

Pengelompokan pengeluaran:

1. Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya adalah rutin dan tidak peduli ada aktivitas
produksi ataupun tidak. Contoh yang masuk biaya tetap adalah gaji atau honor, biaya
telepon, biaya perawatan, biaya listrik, aktiva atau mesin, dan lain-lain.

2. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dengan tujuan proses produksi
dengan jumlah yang bergantung pada volume produksi.

Berbicara mengenai biaya variabel, terdapat beberapa sifat yang mendasari biaya ini.
Pertama, biaya sifatnya sementara. Biaya pun akan berubah jadi penerimaan sesudah
proses pengolahan atau proses produksi. Contohnya biaya bahan baku.

Kedua biaya dengan sifat habis dipakai untuk biaya proses produksi. Contohnya
adalah bahan bakar, upah buruh, sewa gudang, dan transportasi.

Investasi

Kamu juga harus memahami investasi di dalam aspek keuangan studi kelayakan
bisnis. Jadi investasi ini adalah pengeluaran dengan sifat tak akan habis. Nilainya bisa
bertambah sebab investasi ini dirawat, disusutkan dari HPP atau nilai pembelian.
Contoh investasi yakni pembelian tanah, gedung, mesin peralatan kantor, alat
transportasi atau alat angkut, dan sejenisnya.

Sumber pendanaan

Sumber pendanaan Adalah sumber keuangan untuk membayar kegiatan usaha yang
nanti akan memberikan kekayaan atau pendapatan, entah didapatkan dari modal
sendiri atau modal asing. Untuk pengertian modal sendiri dan modal asing sudah kami
sebutkan di atas.

Pengeluaran, penerimaan, pendanaan di dalam studi kelayakan bisnis ada dalam


penyajian aliran kas. Di mana menggambarkan kebutuhan modal bagi bisnis atau
usaha yang dijalankan.

Proyeksi Rugi Laba

Yang termasuk dalam proyeksi Rugi Laba untuk periode waktu tertentu antara lain
biaya variabel, penerimaan, biaya tetap, margin, pajak, laba sebelum pajak, dan yang
terakhir adalah laba bersih.

Proyeksi arus kas

Yang termasuk dalam proyeksi arus kas untuk periode waktu tertentu antara lain
penerimaan, saldo awal tahun, margin (penerimaan – biaya variabel), biaya variabel,
investasi, biaya tetap, pendanaan (Surplus, kredit, dan modal sendiri), dan yang
terakhir saldo akhir tahun (saldo awal tahun + pendanaan)

Metode menilai investasi

Metode untuk penilaian investasi terbagi menjadi metode Payback Periode, metode
The Net Present Value Method, metode Indeks Profitabilitas, dan IRR atau metode
Internal Rate of Return.
Apa itu Payback Period / Method. Adalah jangka waktu pengembalian nilai investasi
dengan penerimaan-penerimaan dari proyek investasi yang dijalankan.
Apa itu NPV / The Net Present Value Method. Adalah perhitungan nilai tunai dari
arus kas, yang didapatkan dari investasi modal pada masa akan datang. Memakai
tingkat suku bunga tertentu. Lalu akan dibandingkan nilai investasi awal yang
dilakukan atau nilai sekarang.

Apa itu Metode Indeks Profitabilitas. Adalah perbandingan dari present value – PV
arus kas, dan dengan investasi awal.
Apa itu IRR / Internal Rate of Return. IRR adalah tingkat bunga yang bisa
menjadikan NPV = Nol. Sebab PV arus kas di tingkat interest itu sama dengan nilai
investasi awalnya.

Metode IRR ini menghitungkan nilai waktu uang. Dengan begitu arus kas di-
diskontolan berdasar biaya modal atau tingkat bunga.
Target dari analisis aspek keuangan secara keseluruhan pada studi kelayakan bisnis
bisa kamu lihat melalui 2 sisi umum. Adalah profit atau keuntungan, dan continuity
atau berkelanjutan. Sebenarnya itulah yang menjadi tujuan utamanya.
Dengan aspek keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis ini akan membantu
memberikan gambaran berkaitan keuntungan perusahaan. Jadi adalah aspek yang
jangan sampai dilewatkan untuk diteliti mengenai kelayakannya.

B. Kriteria Penialain Investasi


Ada dua point yang menjadi tujuan penilaian dalam investasi ini yakni Anda sebagai
investor yang bisa mempelajari kriteria penilaian investasi apa yang cocok untuk
Anda percayakan menanam modal tersebut atau bisa juga untuk Anda sebagai pencari
investor yang bisa mempelajari kriteria penilaian investasi untuk meyakinkan para
investor menanamkan modalnya pada usaha yang Anda jalani.
Ada beberapa kriteria penilaian investasi pada suatu usaha apakah layak atau tidak
untuk dijalankan, biasanya ditinjau dari aspek keuangan. Adapun kriteria ini
bergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Berikut kriteria yang bisa
digunakan untuk menilai dan menentukan kelayakan suatu usaha yakni meliputi hal-
hal di bawah ini:
1. Payback Period (PP)
Teknik ini memperhitungkan mengenai penilaian terhadap jangka waktu atau
periode pengembalian investasi suatu usaha. Seberapa cepat pengendalian modal
investasi jika dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun
dihitung dari awal tahun pertama investasi hingga masa akhir tahun investasi
berakhir. Penilaian kelayakan berdasarkan hasil perhitungan berikut:

Payback Period tahun terhitung lebih kecil dari masa waktu investasi
Sesuai dengan targer perusahaan sebelumnya
Kelemahannya yaikni tidak mempertimbangkan kembali arus kas setelah masa
pengembalian modal investasi tersebut, sehingga terkesan mengabaikan
2. Avarage rate of return
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan perhitungan rata-rata
pengembalian bunga terhadap rata-rata laba sebelum pajak. Apabila hasilnya
menunjukkan angka lebih dari 50% maka investasi bisa dipertimbangkan,
begitupun sebaliknya apabila nilai Average Rate of Return bernilai kurang dari
50% maka usaha dinyatakan tidak layak untuk diinvestasi.
3. Net Present value
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan perbandingan dari selisih nilai
antara jumlah kas bersih berdasarkan perhitungan cash flow dan jumlah investasi
awal selama umur investasi. Apabila nilai Net Present Value bernilai positif maka
usaha dinyatakan layak untuk diinvestasi, begitupun sebaliknya apabila nilai Net
Present Value bernilai negative maka usaha dinyatakan tidak layak untuk
diinvestasi.
4. Internal Rate of Return
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan tingkat pengembalian hasil
intern atau pengembalian bunga pinjaman yang diukur berdasarkan cash flow
pada kas bersih dan juga umur investasi. Apabila nilai Internal Rate of Return
lebih besar dari bunga pinjaman maka usaha dinyatakan layak untuk diinvestasi,
begitupun sebaliknya apabila nilai Internal Rate of Return lebih kecil dari bunga
pinjaman maka usaha dinyatakan tidak layak untuk diinvestasi
5. Profability Index
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan rasio aktivitas dari
perbandingan jumlah nilai pendapatan bersih dengan pengeluaran investasi selama
umur investasi. Apabila nilai Profability Index lebih besar dari 1 maka usaha
dinyatakan layak untuk diinvestasi, begitupun sebaliknya apabila nilai Profability
Index lebih kecil dari 1 maka usaha dinyatakan tidak layak untuk diinvestasi.

Dari 5 kriteria di atas, apabila semua syaratnya memenuhi maka dapat diartikan
bahwa usaha tersebut dinyatakan layak untuk ditanamkan modal investasi, begitupun
sebaliknya apabila ada syarat yang tidak terpenuhi, maka bisa dipertimbangkan lebih
lanjut mengenai kelayakan investasi tersebut.

C. Rasio-rasio Laporan Keuangan


Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang digunakan sebagai
indikator penilaian perkembangan perusahaan, dengan mengambil data dari laporan
keuangan selama periode akuntansi. Sehingga dapat diketahui kinerja maksimum
keuangan perusahaan.
Rasio ini seringkali digunakan oleh manajemen perusahaan untuk memutuskan
kebijakan – kebijakan yang diberlakukan oleh perusahaan tersebut, terhadap
penyelamatan aset perusahaan. Sehingga tidak salah langkah dalam mengambil
keputusan.
Fungsi rasio ini cukup vital dalam sebuah keputusan perusahaan. Oleh sebab itu,
sangat penting untuk dipelajari. Terlebih data-data yang menjadi acuannya yaitu
berupa laporan keuangan dimana data-data tersebut merupakan hal yang paling
penting. Dengan demikian, memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Mengetahui Optimalisasi Keuangan


Optimalisasi keuangan yaitu suatu analisa rasio keuangan untuk melihat penggunaan
keuangan yang lebih optimal. Penggunaan keuangan yang jelas. Termasuk
diantaranya apabila terjadi kecurangan dalam laporan keuangan, atau penggunaan
yang keuangan yang tidak efisien.

2. Melihat Efektifitas Manajemen Operasional


Manajemen operasional meliputi penggunaan biaya, dan efektifitas penggunaan
keuangan untuk operasional perusahaan. Oleh sebab itu, mengacu pada rasio tersebut
dapat melihat seberapa efektif kinerja manajemen operasional dalam penggunaan
biaya untuk kegiatan operasional.
3. Melihat Optimalisasi Penggunaan Aktiva
Aktiva merupakan hal yang tidak kalah pentingnya untuk dievaluasi mengenai
penggunaannya. Besaran aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, menjadikan bahan
pertimbangan manajemen perusahaan untuk memutuskan kebijakan. Sehingga dari
rasio tersebut bisa diketahui optimalisasi penggunaannya.

4. Melihat Tingkat Kesehatan Keuangan Dalam Perusahaan


Kesehatan keuangan perusahaan berarti selalu mendapatkan laba dari setiap aktivitas
bisnisnya. Dengan demikian, bisa diketahui tingkat kesehatan keuangan berdasarkan
rasio tersebut. Sehingga dapat dianalisa seberapa lama perusahaan dapat tetap
bertahan dan berkembang

5. Acuan Untuk Menganalisa Kemampuan Perusahaan Untuk Berkembang


Pengembangan bisnis seringkali dilakukan oleh sebuah perusahaan agar perusahaan
tersebut dapat terus bertahan. Pengembangan bisnis, meliputi pendirian cabang,
perluasan wilayah pemasaran, peluncuran produk baru. Semua itu diperlukan analisa
keuangan yang lebih seksama, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan
keputusan.
Jenis Rasio Keuangan
Rasio ini terdiri dari beberapa jenis yang penting untuk diketahui, agar
penggunaannya bisa tepat sasaran. Berikut ini beberapa jenis-jenisnya, yaitu:

1. Profitability Ratio (Rasio Laba)


Suatu metode untuk menganalisa perusahaan, seberapa besar kapasitas perusahaan
tersebut menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya.
2. Liquidity Ratio (Rasio Hutang Jangka Pendek )
Teknik perhitungan untuk menganalisa kapasitas perusahaan untuk melunasi hutang
jangka pendeknya. Semakin banyak hutang, menunjukan ciri perusahaan yang tidak
sehat. Bahkan besarnya hutang dapat menimbulkan kebangkrutan.
3. Solvency Ratio (Rasio Hutang)
Metode untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka
panjang, dan jangka pendek. Kemampuan tersebut sangat penting sebagai bahan
pertimbangan para investor untuk menanamkan modalnya.
4. Activity Ratio (Rasio Aktivitas)
Setiap perusahaan tentunya memiliki aktiva yang dapat digunakan dalam proses
produksi. Oleh sebab itu, adanya analisa activity untuk menganalisa kemampuan
perusahaan dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya guna menghasilkan laba.
Dengan demikian, dapat mengetahui efektifitas aktiva yang digunakan
Rumus-rumus Rasio
Masing-masing jenis rasio keuangan tersebut terdapat rumusnya. Hal tersebut untuk
mempermudah proses analisa keuangan dalam pengambilan keputusan keuangan.

1. Rasio Laba ( Ratio of Profitability)


Perhitungan Rasio Dengan Pendekatan Margin Laba Kotor
Rumus ini untuk melihat perbandingan laba kotor dengan penjualan. Semakin besar
rasionya, maka semakin sehat keuangan dalam sebuah perusahaan.

Persentase Laba Kotor = (Laba kotor / penjualan).

Perhitungan Rasio Dengan Pendekatan Laba Operasional


Seberapa besar perbandingan rasio laba operasional perusahaan terhadap penjualan,
dapat menggunakan metode ini. Sehingga dapat diketahui, efektifitas penjualan
terhadap laba operasional.

Perhitungan Rasio Dengan Pendekatan Laba Bersih


Setiap penjualan harus menghasilkan laba, laba bersih merupakan hasil dari penjualan
setelah dipotong pajak. Untuk mengetahui rasio laba bersih terhadap penjualan maka
menggunakan metode ini, yaitu: Laba bersih dibagi penjualan.

Perhitungan Profitability Rasio Dengan Pendekatan ROA (Return On Aset)


Metode ini untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dapat digunakan untuk
menghasilkan laba atau keuntungan. Rumusnya adalah Laba bersih dibagi total aset.

Perhitungan Rasio Dengan Pendekatan Return On Investment (ROI)


Profitability rasio untuk menganalisa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba terhadap investasi yang dilakukan. Rumusnya yaitu: Laba bersih dibagi nilai
investasi.
2. Rasio Hutang Jangka Pendek (Ratio of Liquidity)
Rasio likuiditas dibedakan menjadi tiga jenis, rasio lancar dan rasio cepat, dan rasio
kas. Masing-masing rumus tersebut, adalah:

Current Ratio ( Rasio Lancar)


Rumus ini akan dipakai untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban lancarnya.
(Aktiva lancar:hutang lancar)
Dengan demikian, dapat diketahui besaran aktiva yang dapat digunakan untuk
membayar hutang
Quick Ratio (Rasio Cepat )
Memprediksi dan menganalisa seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
melunasi total kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan
metode yang lebih cepat, dengan tidak memasukan nilai persediaan.

((aktiva lancar – persediaan):hutang lancar) X 100 %.


Dengan demikian dapat diketahui struktur keuangan yang sehat atau tidak dari
kemampuannya untuk membayar hutang.
Rasio Kas (Ratio of Cash)
Rumus ini digunakan sebagai perbandingan kas dan aktiva lancar dengan kewajiban
lancar. Rumusnya antara lain:

((kas +aktiva setara kas) /hutang lancar) X 100 %


Aktiva setara kas adalah jenis aktiva yang bisa dengan cepat untuk diuangkan.

3. Solvency Ratio (Rasio Hutang )


Rumus ini untuk melihat kemampuan perusahaan melunasi semua hutangnya dengan
dua metode pendekatan, yaitu:

Rasio Hutang Melalui Pendekatan Aktiva


Analisa dana yang berasal dari hutang. Rumus yang digunakan antara lain:

(Total hutang/total aktiva) x100 %.


Semakin kecil nilai persentase tersebut, maka memiliki keuangan yang semakin besar.

Hutang Melalui Pendekatan Modal (Equity)


Rumus yang digunakan untuk menganalisa jumlah hutang dengan perbandingan
modal. Disarankan besarnya jumlah hutang tidak melebihi nilai modal itu sendiri.
Dengan demikian, semakin kecil perhitungan persentase dari rumus tersebut, semakin
menunjukan nilai keuangan yang sehat.

4. Rasio Aktivitas (Ratio of activity)


Dalam mengelola perusahaan. Mempertimbangkan keputusan berdasarkan rasio
keuangan sangatlah penting. Untuk itu pentingnya mengetahui salah satu dari jenis
rasio, yaitu rasio aktivitas ini, yang mengukur analisa keuangan dengan 4 metode
pendekatan, yaitu:

Rumus Rasio Aktivitas dengan Perputaran Piutang


Rumus ini digunakan untuk menghitung jumlah piutang yang beredar. Semakin besar
jumlah piutang yang beredar, semakin baik nilai keuangan. Rumusnya yaitu:

Perputaran Piutang = total Piutang:rata-rata Piutang


Mengukur Rasio aktivitas dengan pendekatan piutang yang beredar ini dapat
menunjukan posisi keuangan perusahaan yang sehat. Pasalnya, piutang merupakan
komponen penjualan yang memiliki peluang untuk menambah modal.
Rumus Rasio Aktivitas Dengan Metode Pendekatan perputaran aktiva tetap
Rumus ini digunakan untuk mengetahui maksimum penjualan dengan menggunakan
aktiva tetap. Semakin besar nilai rasionya, maka semakin bagus analisa keuangan
perusahaan.
Rumus yang digunakan untuk perputaran aktiva tetap = penjualan : aktiva tetap
Rumus Rasio Aktivitas dengan metode persediaan
Kegunaannya untuk menghitung penjualan dengan pendekatan persediaan. Semakin
tinggi nilai rasionya, maka semakin menunjukan pengelolaan persediaan yang
semakin baik.

Perputaran persediaan=harga pokok penjualan / persediaan


Rumus Rasio Aktivitas Dengan Metode Perputaran Total Aktiva
Rumus ini untuk melihat perbandingan penjualan dengan total aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan. Aktiva yang dimaksud terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap atau
keseluruhan yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus yang digunakan yaitu:

Siklus total aktiva = penjualan dibagi total aktiva.


Semakin besar nilai rasio yang dihasilkan, maka semakin baik pula optimalisasi
penjualan dengan menggunakan total aktiva
Demikian pentingnya peranan perhitungan rasio keuangan dalam menyelesaikan
permasalahan keuangan dalam suatu perusahaan. Dengan demikian, sebagai
pemimpin perusahaan yang bertindak untuk memberikan kebijakan perusahaan,
alangkah baiknya jika mengetahui hal tersebut.
D. Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba Rugi
Proyeksi neraca mengambarkan beberapa harta perusahaan seperti harta lancer, harta
tetap, dan harta lainnya yang menggambarkan kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka Panjang serta modal yang dimiliki pada priode ke priode. Neraca
yang dubuat mengambarkan apakan ada prubahan sehingga dapat dianalisis mengapa
terjadi perubahan.
Proyeksi laba/rugi mengambarkan seberapa besar pendapatan yang diperoleh pada
suatu period eke priode berikutnya dan juga mengambarkan jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan dalam periode yang sama. Dari proyeksi laba/rugi dapat diketahui kondisi
keuangan perusahaan apakah terdapat kerugian atau keuntungan dalam suatu periode.
Dalam proyeksi neraca dan laporan laba/rugi terdapat komponen-komponen yang
terdapat dalam laporan keunagan tersebut.
1. Neraca (income statement)
Neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukan posisi harta, utang, dan
modal perusaan pada saat tertentu. Yang artinya, neraca dibuat untuk mengetahui
kondisis keuangan perusahaan dalam waktu tertentu setiap dibutuhkan. Secara garis
besar neraca mengambarkan jumlah harta pada posisi aktiva dan jumlah utang serta
modal (ekuitas) diposisi pasiva
a. Aktiva lancar
 Kas
 Rekening pada bank (giro dan tabungan)
 Seposito berjangka
 Surat-surat berharga
 Piutang/kredit yang diberikan
 Persediaan
 Biaya yang dibayar dimuka
 Pendapatan yang harus diterima, dan
 Aktiva lancar lainnya
b. Penyertaan
c. Aktiva tetap
1) Aktiva tetap berwujud
 Tanah
 Mesin
 Bangunan
 Peralatan
 Akumulasi penyusutan, dan
 Aktiva tetap lainnya
2) Aktiva tetap tidak berwujud
 Good will
 Hak cipta
 Lisensi
 Merek dagang
2. Laporan laba/rugi (balance sheet)
Laporan laba/rugi merupakan laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan yang
diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu priode tertentu. Adapun
komponen-komponen yang terdapat dalam laporan laba/rugi yaitu:
a. Penjualan (pendapatan)
b. HPP (harga pokok penjualan)
c. Laba kantor
d. Biaya operasi

Anda mungkin juga menyukai