Aspek Keuangan - Tugas Bu Puspa
Aspek Keuangan - Tugas Bu Puspa
Alat ukur yang digunakan adalah kelima elemen di atas, dan ditambah dengan BEP
(Break Event Point). Namun kalau berdasar Suliyanto (Sumber referensi di atas), BEP
tidak dimasukkan. Apa yang terjadi bila dalam studi kelayakan bisnis tidak ada
evaluasi aspek keuangan?
Apabila sebuah usulan rencana bisnis tak ada perhitungan aspek keuangan, akan sulit
melakukan pengukuran pada keberhasilan usaha. Di mana perlu diperhitungkan
manfaat dan biaya yang dikeluarkan dan dibandingkan dengan pendapatan,
pengeluaran, biaya modal, ketersediaan dana, kemampuan proyek membayar kembali
dana itu dengan rentang waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Serta untuk
menilai apakah ke depannya proyek akan terus berkembang atau justru berhenti
karena merugi.
Komponen investasi
Biaya pra investasi yang terdiri atas biaya pengurusan izin-izin, biaya lobby /
entertaint, biaya pembuatan studi kelayakan. Yang kedua adalah biaya pembelian
aktiva tetap perusahaan, contohnya adalah bangunan, tanah, peralatan, mesin-mesin,
dan inventaris kantor.
Berikutnya adalah biaya modal kerja, atau dikenal juga biaya operasional. Yang
termasuk biaya operasional contohnya adalah biaya listrik, biaya bahan baku, gaji dan
upah karyawan, biaya pemeliharaan, biaya air dan telepon, premi asuransi, biaya
pajak, dan biaya pemasaran.
Analisa Keuangan
Yang termasuk dalam perkiraan biaya kegiatan usaha dibagi dalam:
Dasar perkiraan biaya: Apakah harga berlaku / harga di dalam jangka waktu tertentu,
patokan harga yang dipakai di studi kelayakan, mata uang, biaya investasi dan modal
kerja.
Perincian investasi: Biaya aktiva tetap, biaya pra investasi, dan biaya operasi
Yang termasuk dalam rencana pembiayaan:
Wajib menyebutkan dengan detail mengenai sumber pembiayaan bagi sebuah
kegiatan usaha
Sumber Dana (Pembiayaan investasi)
Modal sendiri adalah modal yang didapatkan atau disetor oleh pemilik perusahaan.
Umumnya modal sendiri ini sumbernya dari setoran pemegang saham, yang
didapatkan dari cadangan laba, beserta laba belum dibagi.
Modal asing adalah modal yang didapatkan atau disetor oleh pihak luar perusahaan.
Umumnya didapatkan dengan cara pinjaman. Modal asing biasanya dibagi menjadi
pinjaman bank, pinjaman non-bank.
Perkiraan pengeluaran, penerimaan, pendanaan
Sumber penerimaan terbagi menjadi penerimaan operasional dan non-
operasional:
Pengelompokan pengeluaran:
1. Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya adalah rutin dan tidak peduli ada aktivitas
produksi ataupun tidak. Contoh yang masuk biaya tetap adalah gaji atau honor, biaya
telepon, biaya perawatan, biaya listrik, aktiva atau mesin, dan lain-lain.
2. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dengan tujuan proses produksi
dengan jumlah yang bergantung pada volume produksi.
Berbicara mengenai biaya variabel, terdapat beberapa sifat yang mendasari biaya ini.
Pertama, biaya sifatnya sementara. Biaya pun akan berubah jadi penerimaan sesudah
proses pengolahan atau proses produksi. Contohnya biaya bahan baku.
Kedua biaya dengan sifat habis dipakai untuk biaya proses produksi. Contohnya
adalah bahan bakar, upah buruh, sewa gudang, dan transportasi.
Investasi
Kamu juga harus memahami investasi di dalam aspek keuangan studi kelayakan
bisnis. Jadi investasi ini adalah pengeluaran dengan sifat tak akan habis. Nilainya bisa
bertambah sebab investasi ini dirawat, disusutkan dari HPP atau nilai pembelian.
Contoh investasi yakni pembelian tanah, gedung, mesin peralatan kantor, alat
transportasi atau alat angkut, dan sejenisnya.
Sumber pendanaan
Sumber pendanaan Adalah sumber keuangan untuk membayar kegiatan usaha yang
nanti akan memberikan kekayaan atau pendapatan, entah didapatkan dari modal
sendiri atau modal asing. Untuk pengertian modal sendiri dan modal asing sudah kami
sebutkan di atas.
Yang termasuk dalam proyeksi Rugi Laba untuk periode waktu tertentu antara lain
biaya variabel, penerimaan, biaya tetap, margin, pajak, laba sebelum pajak, dan yang
terakhir adalah laba bersih.
Yang termasuk dalam proyeksi arus kas untuk periode waktu tertentu antara lain
penerimaan, saldo awal tahun, margin (penerimaan – biaya variabel), biaya variabel,
investasi, biaya tetap, pendanaan (Surplus, kredit, dan modal sendiri), dan yang
terakhir saldo akhir tahun (saldo awal tahun + pendanaan)
Metode untuk penilaian investasi terbagi menjadi metode Payback Periode, metode
The Net Present Value Method, metode Indeks Profitabilitas, dan IRR atau metode
Internal Rate of Return.
Apa itu Payback Period / Method. Adalah jangka waktu pengembalian nilai investasi
dengan penerimaan-penerimaan dari proyek investasi yang dijalankan.
Apa itu NPV / The Net Present Value Method. Adalah perhitungan nilai tunai dari
arus kas, yang didapatkan dari investasi modal pada masa akan datang. Memakai
tingkat suku bunga tertentu. Lalu akan dibandingkan nilai investasi awal yang
dilakukan atau nilai sekarang.
Apa itu Metode Indeks Profitabilitas. Adalah perbandingan dari present value – PV
arus kas, dan dengan investasi awal.
Apa itu IRR / Internal Rate of Return. IRR adalah tingkat bunga yang bisa
menjadikan NPV = Nol. Sebab PV arus kas di tingkat interest itu sama dengan nilai
investasi awalnya.
Metode IRR ini menghitungkan nilai waktu uang. Dengan begitu arus kas di-
diskontolan berdasar biaya modal atau tingkat bunga.
Target dari analisis aspek keuangan secara keseluruhan pada studi kelayakan bisnis
bisa kamu lihat melalui 2 sisi umum. Adalah profit atau keuntungan, dan continuity
atau berkelanjutan. Sebenarnya itulah yang menjadi tujuan utamanya.
Dengan aspek keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis ini akan membantu
memberikan gambaran berkaitan keuntungan perusahaan. Jadi adalah aspek yang
jangan sampai dilewatkan untuk diteliti mengenai kelayakannya.
Payback Period tahun terhitung lebih kecil dari masa waktu investasi
Sesuai dengan targer perusahaan sebelumnya
Kelemahannya yaikni tidak mempertimbangkan kembali arus kas setelah masa
pengembalian modal investasi tersebut, sehingga terkesan mengabaikan
2. Avarage rate of return
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan perhitungan rata-rata
pengembalian bunga terhadap rata-rata laba sebelum pajak. Apabila hasilnya
menunjukkan angka lebih dari 50% maka investasi bisa dipertimbangkan,
begitupun sebaliknya apabila nilai Average Rate of Return bernilai kurang dari
50% maka usaha dinyatakan tidak layak untuk diinvestasi.
3. Net Present value
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan perbandingan dari selisih nilai
antara jumlah kas bersih berdasarkan perhitungan cash flow dan jumlah investasi
awal selama umur investasi. Apabila nilai Net Present Value bernilai positif maka
usaha dinyatakan layak untuk diinvestasi, begitupun sebaliknya apabila nilai Net
Present Value bernilai negative maka usaha dinyatakan tidak layak untuk
diinvestasi.
4. Internal Rate of Return
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan tingkat pengembalian hasil
intern atau pengembalian bunga pinjaman yang diukur berdasarkan cash flow
pada kas bersih dan juga umur investasi. Apabila nilai Internal Rate of Return
lebih besar dari bunga pinjaman maka usaha dinyatakan layak untuk diinvestasi,
begitupun sebaliknya apabila nilai Internal Rate of Return lebih kecil dari bunga
pinjaman maka usaha dinyatakan tidak layak untuk diinvestasi
5. Profability Index
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan rasio aktivitas dari
perbandingan jumlah nilai pendapatan bersih dengan pengeluaran investasi selama
umur investasi. Apabila nilai Profability Index lebih besar dari 1 maka usaha
dinyatakan layak untuk diinvestasi, begitupun sebaliknya apabila nilai Profability
Index lebih kecil dari 1 maka usaha dinyatakan tidak layak untuk diinvestasi.
Dari 5 kriteria di atas, apabila semua syaratnya memenuhi maka dapat diartikan
bahwa usaha tersebut dinyatakan layak untuk ditanamkan modal investasi, begitupun
sebaliknya apabila ada syarat yang tidak terpenuhi, maka bisa dipertimbangkan lebih
lanjut mengenai kelayakan investasi tersebut.