KELAYAKAN FINANSIAL
OLEH:
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
SISTEMATIKA FINANSIAL
A. Sistematika Finansial
Net present value adalah metode menghitung nilai bersih pada waktu sekarang.
Asumsi present menjelasakan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi
dilakukan atau pada periode tahun ke-0. Dengan kata lain metode NPV memindahkan
cash flow yang menyebar sepanjang umur investasi ke waktu awal investasi (period
eke-0) atau kondisi present. Suatu cash flow tidak dapat diperoleh secara lengkap yaitu
berupa cash-in dan cash-out, tetapi mungkin hanya bisa diuukur langsung aspek
biayanya saja. Contohnya jika kita investasi dalam rangka memperbaiki atau
menyempurnakan salah satu bagian saja dari beberapa bagian maka yang dapat
dihitung hanya komponen biayanya saja sedangkan komponen benefitnya tidak dapat
dihitungkarena merupakan rangkaian dari system tunggal. Maka cash flow tersebut
hanya terdiri dari cash-in atau cash-out. Cash flow yang benenfitnya saja
diperhitungkan disebut Present Worth of Benefit (PWB), sedangkan jika yang
diperhitungkan adalah biayannya saja (cash-out) disebut Present Worth of Cost (PWC).
NPV diperoleh dari PWB-PWC.
Untuk mendapat nilai PWB, PWC, dan NPV dipakai rumus berikut:
Untuk mengetahui apakah suatu investasi layak atau tidak ditentukan jika:
Metode ini mencari suku bunganya di NPV sama dengan nol. Jadi pada metode ini
informasi yang dihasilkan berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam
mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk persen periode waktu.
Logikanya seberapa besar kemampuan cash flow untuk mengembalikan modalnya dan
seberapa besar pula kewajiban yang harus di dipenuhi. Kemampuan ini disebut IRR
dan kewajiban yang harus dipenuhi disebut minimum attractive rate of return (MARR).
Maka investasi akan dikatakan untung jika IRR>MARR.
Maka nilai MARR = i + Cc ± jika Cc dan ± tidak ada, maka MARR = i, sehingga
MARR≥i. factor risiko dipengaruhi oleh sifat risiko usaha, tingkat persaingan usaha
sejenis, dan manajemen style pimpinan perusahaan. Dalam manajemen style dikenal
tiga kategor utama tipe pemimpin yaitu:
1. Optimistic
2. Most-likely
3. Pessimistic
Ketiganya memberi pengaruh terhadap penilaian risiko dari suatu persoalan yang
sama. Oleh karena itu nilai MARR biasanya ditetapkan secara subjektif dengan
memerhatikan factor-faktor di atas. Sementara IRR dihitung berdasarkan estimasi cash
flow. Sutu cash flow investasi dihitung nilai NPV-nya pada tingkatsuku bunga berubah
pada umumnya akan menghasilkan grafik berikut
Jika cash flow suatu investasi dicari NPV-nya pada suku bunga i = 0% maka
akan menghasilkan NPV yang tertinggi. Selanjutnya jika suku bunga bertambah
maka akan menghasilkan nilai NPV yang makin kecil. Artinya pada suatu i tertentu
NPV akan memotong sumbu 0. Saat NPV sama dengan nol. Saat NPV = 0, i = IRR.
Tidak semua cash flow memiliki nilai IRR dan IRR yang dihasilkan juga tidak
selalu satu. Cash flow tanpa IRR biasanya dicirikan dengan terlalu besarnya rasio
antara aspek benefit dan aspek cost. Cash flow dengan banyak IRR biasanya
diccirikan oleh net cash flow-nya bergantian antara positif dan negative.
3. Payback Period
Analisa payback period pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama
(periode) investasi akan dapat dikembalikan saart terjadinya kondisi pulang pokok
(break even point). Metode Payback period ini dibagi menjadi 2 yaitu simple payback
period dan discount payback period. Lamanya periode pengembalian (k) saat kondisi
BEP adalah:
Jika komponen cash flow benefit dan cost-nya berupa annual, maka formulanya
menjadi:
Benefit cost ratio merupakan suatu metode yang digunakan dalam kegiatan analisis
kelayakan finansial, metode ini sangat baik dilakukan dalam rangkak mengevaluasi
proyek-proyek pemerintah yang berdampak langsung terhadap masyarakat. Metode in
memberikan penekanan terhadap perbandingan antara aspek manfaat yang akan
diperoleh dengan aspek biaya (cost) yang akan ditanggung dengan adanya biaya
investasi. Aspek benefit dan cost dalam proyek mempunyai pengertian yang lebih luas.
Dimana benefit dan cost itu sendiri sering kali ditemukan dalam bentuk manfaat
maupun biaya tidak langsung yang diperoleh pemerintah atau masyarakat. Contohnya
investasi terhadap pembukaan jalan baru, benefit yang diterima bagi masyarakat yaitu
efisiensi terhadap perjalanan, peningkatan produktivitas lahan di sekitar jalan tersebut,
dan peningkatan perekonomian masyarakat. Sedangkan biaya yang timbul bukan
hanya biaya pembangunan jalan, tetapi juga berupa biaya terhadap dampak perubahan
lingkungan, meningkatnya kecelakaan, dan menurunnya tingkat keamanan dan
kenyamanan masyarakat.
Adapun metode anaisis benefit cost ratio (BCR) dijelaskan sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah suatu rencana investasi layak atau tidak maka dianalisis
sebagai berikut:
Biaya investasi merupakan biaya tetap yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
jumlah produk yang dihasilkan. Biaya investasi sama dengan perhitungan pada analisis
kelayakan ekonomi, yang ditafsirkan sebagai jumlah pengeluaran yang dibutuhkan
untk penyelesaian proyek. Pengeluaran dari biaya modal terdiri dari biaya proyek,
biaya pengadaan tanah, interest during construction dan financing cost.
2. Biaya Proyek
a. Interest During Construction
Interest during construction (IDC) adalah suatu angka besaran yang ditetapkan
dengan persentase tertentu dari nilai fisik konstruksi proyek. IDC dipertimbangkan
dengan dasar laju inflasi dan lama waktu pelaksanaan proyek beserta masa
pengembalian proyek. Dengan dasar pemikiran ini maka IDC merupakan angka
indeks untuk mencari nilai investasi proyek.
b. Financing Cost
Financing cost, juga dikenal sebagai Cost of Finances (COF), adalah biaya,
bunga, dan biaya lainnya yang terkait dengan peminjaman uang untuk membangun
atau membeli suatu aset. Total biaya yang terkait dengan pengamanan keuangan
untuk proyek atau pengaturan bisnis, yaitu pembayaran bunga, biaya pembiayaan
yang dikenakan oleh lembaga keuangan perantara, biaya atau gaji personil yang
diperlukan untuk menyelesaikan proses pembiayaan proyek.
Biaya operasi meliputi semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan atau
memfungsikan bangunan secara optimal. Sedangkan, biaya pemeliharaan adalah
semua biaya yang diperlukan untuk menunjang terciptanya suatu kondisi optimal
terhadap operasi sistem yang baik dan pencapaian efektifitas pemakaian dan tenaga
yang ada. Meliputi biaya pemeliharaan rutin, berkala dan perbaikan
5. Inflasi
6. Suku bunga
a. Jenis suku bunga yang terkait kelayakan finansial
1. Bunga Tetap (Fixed Interest Rate), adalah bunga yang tidak akan naik/turun.
Jadi, walaupun iklim perekonomian sedang berubah atau Bank Indonesia
menaikkan/menurunkan suku bunga antar bank, tetapi besar suku Bunga Tetap
tidak akan berubah. Karena suku bunga tidak berubah, jumlah cicilan juga
tidak akan berubah.
2. Bunga Berubah (Floating Interest Rate). Suku bunga ini selalu naik dan turun
tergantung dari iklim perekonomian negara dan bunga antar-bank yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Oleh karena itu, besaran dari bunga ini dapat
naik dan turun. Misal, jika perekonomian Indonesia sedang bagus, maka
Bunga Berubah dapat turun; dan naik jika iklim ekonomi sedang tidak bagus.
Untuk saat ini, besar Bunga Berubah adalah sekitar 12% - 14% per tahun.
Dalam analisis kelayakan finansial suku bunga yang akan digunakan adalah
1. Lending Interest Rate, yaitu suku bunga bank yang biasanya memenuhi
kebutuhan pembiayaan jangka pendek dan menengah dari sektor swasta atau
lebih dikenal dengan suku bunga pinjaman/kredit. Tingkat ini biasanya
dibedakan menurut kelayakan kredit peminjam dan tujuan pembiayaan. Syarat
dan ketentuan yang terkait dengan tarif ini berbeda di setiap negara, namun
membatasi komparabilitas mereka.
2. Dalam praktiknya di Indonesia ada beberapa jenis suku bunga pinjaman
meliputi suku bunga investasi, konsumsi dan modal kerja, di antara ketiganya
maka suku bunga investasi adalah yang terendah. Pembiayaan infrastruktur
termasuk dalam kategori investasi yang biasanya didanai oleh sindikasi bank.
c. Discount Rate, yaitu tingkat suku bunga untuk instrumen pasar uang jangka
pendek seperti surat berharga dan surat utang negara. Tingkat diskonto
(discount rate) bank didasarkan pada nilai nominal instrumen dan jumlah
diskon. Tingkat diskonto bank adalah tingkat pengembalian investasi yang
aman yang dijamin oleh bank.
7. Pajak
1. Surat perjanjian
2. Alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang
bersifat perdata
3. Akta-akta notaris
4. Akta yang dibuat oleh PPAT
5. Surat yang memuat jumlah uang
6. Surat berharga seperti wesel, promes, dana skep
7. Dokumen yang digunakan untuk pembuktian di depan pengadilan
b. Manfaat data pajak pada kelayakan finansial
Terdapat dua macam pajak yaitu padapajak langsung dan pajak tidak langsung.
Pajak langsung dikenakan atas masuknya aliran sumber daya yaitu penghasilan.
Sedangkan pajak tak langsung adalah pajak yang dikenakan atas pengeluaran
untuk konsumsi barang dan jasa. Beban pajak umumnya ditanggung langsung oleh
orang yang atau badan yang menerima penghasilan, sedangkan beban pajak tidak
langsung ditanggung oleh masyarakat. Bagi suatu badan usaha, pajak yang
dikenakan terhadap penghasilan yang diterima atau diperoleh dapat dianggap
sebagai biaya atau beban dalam menjalankan usaha.
Pajak merupakan salah satu faktor penting bagi investor dalam menentukan
keputusan untuk berinvestasi pada suatu negara. Pajak memberikan pengaruh
sebagai berikut:
Cash flow adalah tata aliran uang masuk dan keluar per periode waktu pada suatu
perusahaan. Cash flow terdiri dari cash-in dan cash-out. Cash-in adalah aliran uang
yang berasal dari penjualan prduk ataupun jasa dan cash out adalah adalah aliran keluar
uang yang digunakan untuk biaya pengeluaran suatu perusahaan. Cash flow ini bersifat
estimasi karena kegiatan evaluasi dilakukan sebelum investasi dilakukan. Dalam suatu
investasi cash flow akan terdiri dari empat komponen utama yaitu investasi,
operasional cost, maintenance cost, dan benefit.
a. Investasi
b. Benefit
c. Biaya
d. Suku bunga
Pertanyaan: Evaluasilah rencanq tersebut dengan metode IRR jika MARR = 15 %/thn
IRR akan diperoleh saat NPV = 0 perlu dicari NPV dengan i yang berbeda untuk
mendapatkan NPV mendekati nol.
Jika i = 15%
= + 271,744 juta
Jika i = 18%
= + 72,90 juta
Jika i = 20%
= - 38,744 juta
Ternyata NPV = 0 berada antara i = 18% dengan i = 20%, selanjutnya dengan metode
interpolasi akan diperoleh IRR, yaitu:
𝑁𝑃𝑉+
𝐼𝑅𝑅 = 𝑖𝑁𝑃𝑉+ + ( 𝑖𝑁𝑃𝑉− + 𝑖𝑁𝑃𝑉+ )
|𝑁𝑃𝑉+ + 𝑁𝑃𝑉+ |
72.90
𝐼𝑅𝑅 = 18% + ( 20% − 18%)
72.90 + 38744
𝐼𝑅𝑅 = 19,306%
Karena IRR = 19,306% >>> MARR = 15 %, maka rencana investasi tersebut
direkomendasikan layak secara ekonomis untuk dilaksanakan.
Jika soal nomor 3 dari annual ekuivalen di atas akan dievaluasi dengan metode Benefit
Cost Ratio (BCR), maka dapat diselesaikan sebagai berikut.
Penyelesaian :
𝑃𝑊𝐵 2608,49
𝐵𝐶𝑅 = = = 1,379
𝑃𝑊𝐶 1891,03
Karena nilai BCR = 1,379 >> 1, maka investasi ini layak ekonomis (feasible) dan
rencana investasi direkomendasikan untuk diterapkan.
Abadi, N.A. 2012. Studi Kelayakan Investasi Property Proyek Pembangunan
Perumahan Citra Alam Mandiri Sukoharjo. Jurusan Teknik Sipil. Fakultas
Teknik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta: tidak diterbitkan.
Algony, Z.A., Anwar, M.R., & Hasyim, M.H. 2013. Studi Kelayakan Finansial Pada
Proyek Pembangunan Kawasan Pasar Terpadu Blimbing Kota Malang. 3-6.