Anda di halaman 1dari 4

PENGAJIAN RUTIN AHAD PON MUSLIMAT DAN FATAYAT NU

ANCAB WLINGI
Tanggal : 02 Januari 2022 M / 28 Jumadil Awal 1443 H
Tempat : Dusun Bonsinyo, Ranting Tegalasri
Dalil yang menunjukkan disunnahkan membaca Al-Qur’an dengan suara pelan adalah
hadits dengan riwayat : Bahwasannya Nabi pernah bersabda : “Keutamaan membaca Al-
Qur’an dengan suara pelan itu seperti keutamaannya sodaqoh sirri yang mengalahkan
sodaqoh secara terang-terangan”. (Ittihafu Sadatil Muttaqin, Juz 5 hal 66)

Abu Dawud menceritakan dari Abi Sa’id Al-Khudry dia berkata : Rosululloh SAW i’tikaf di
masjid, ketahuilah, Beliau mendengar orang-orang di dalam masjid membaca Al-Qur’an
dengan suara keras, lantas beliau membuka satir dan mengatakan : “Ketahuilah, kalian
semua sedang bermunajat kepada Alloh, maka janganlah saling mengganggu satu sama
lain, janganlah kalian saling mengeraskan suara melebihi suara teman kamu dalam
membaca Al-Qur’an.”

Maka dari beberapa keterangan hadits diatas bisa diambil kesimpulan bahwa
sesungguhnya membaca Al-Qur’an dengan suara pelan itu bisa menjauhkan seseorang
dari sifat riya’ dan tashonu’ (dibuat-buat), hal ini lebih utama bagi orang yang takut
dirinya akan membaca Al-Qur’an dengan suara yang dibuat-buat (tashonu’), dan riya’
(pamer) ketika membacanya dengan keras, sedangkan bagi orang yang tidak
mengkhawatirkan dirinya melakukan hal-hal diatas, dan tidak mengganggu orang yang
sedang sholat, maka lebih baik baginya untuk membaca Al-Qur’an dengan suara keras.
(Ittihafu Sadatil Muttaqin, Juz 5 hal 67-68)

DALIL KEUTAMAAN SURAT YASIN

“Barangsiapa membaca surat Yasin pada malam jum’at, maka setelah bangun waktu
subuh ia diampuni dosa-dosanya oleh Alloh SWT.”
Rois Syuriyah NU MWC Wlingi
KH. ACHMAD DURRI

Anda mungkin juga menyukai