Anda di halaman 1dari 8

Nama : Heni Lumban Gaol

Npm : 71170513034

Majalah sebagai Media Pembelajaran


1) Pengertian Majalah
Surat kabar atau majalah adalah media komunikasi masa yang tidak perlu diragukan lagi
peran dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada umumnya. Ditinjau dari segi isi
majalah dapat dibedakan menjadi majalah umum dan majalah sekolah. Fungsi majalah adalah
mengandung bahan bacaan hangat dan aktual, memuat data terakhir yang memuat tentang hal
yang menarik perhatian, mempertajam pengetahuan, meningkatkan membaca kritis dan
ketrampilan berdiskusi (Daryanto,2010: 24-25).
Pengertian majalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia majalah adalah terbitan
berkala yang isinya liputan jurnalistik berita dengan topik aktual yang patut diketahui oleh
pembaca dan menurut waktu penerbitannya dibedakan menjadi majalah bulanan, tengah bulan
dan mingguan. Majalah merupakan tempat untuk menyampaikan informasi kepada pembaca baik
berupa iklan maupun berita. Selain itu, majalah dapat mengangkat topik-topik tertentu yang
sedang hangat dan berkembang di masyarakat (Rini Darmastuti, 2012: 65). Selain itu, menurut
Syamsul Rijal Hamid (2009: 62) majalah merupakan tempat untuk mencari informasi, mengasah
selera dan logika bahasa.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa majalah merupakan media
cetak yang berisikan topik, artikel, berita yang aktual. Majalah juga dapat dijadikan sebagai
sumber belajar bagi masyarakat, 24 majalah biasanya diterbitkan mingguan, dua minggu sekali
dan ada yang bulanan. Majalah sebagai media pembelajaran berarti majalah tersebut harus berisi
tentang hal-hal yang masih berkaitan dengan materi pembelajaran. Majalah dapat dijadikan
sebagai media pembelajaran.
Cara Membuat Majalah
Metode 1. Memulai

1. Tentukan tema atau fokus majalah. Apakah topik utama majalah Anda? Perhatikan bahwa
sebagian besar majalah adalah bentuk publikasi ceruk dengan target pembaca yang sangat
spesifik (misalnya, orang-orang yang tertarik dengan seni merajut, ataupun calon mempelai
wanita yang mencari ide pesta pernikahan).
 Tanyakan kepada diri sendiri: apakah majalah ini adalah bentuk publikasi tunggal atau
serial? Jika Anda akan menjadikannya bagian dari sebuah serial, apa tema utamanya?
 Berusahalah membuat judul majalah dari tema utama ini. Perlu diingat, sebagian besar
judul majalah terdiri dari 1 atau 2 kata (misalnya TIME, National
Geographic, Seventeen, Rolling Stone, dan Forbes). Judul yang singkat tidak hanya
dapat merangkum tema majalah dengan baik, namun juga lebih mudah ditata dari
sudut pandang desain.
 Apa fokus majalah? Bagaimana Anda bisa menggunakan fokus ini untuk menyatukan
seluruh isi majalah? Bukan tanpa alasan terbitan majalah disebut issue (pokok
persoalan) dalam bahasa Inggris.
 Salah satu contoh tema yang bagus adalah edisi pesta dansa sekolah untuk
majalah remaja, atau tema pakaian renang untuk majalah olahraga. Seluruh
artikel yang ada di dalam majalah terbitan tersebut akan dibuat berhubungan
dengan fokus utamanya.
 Apa judul majalah terbitan kali ini? Jika perlu, tentukan judul serialnya secara
keseluruhan.
 Beberapa contoh judul terbitan majalah adalah Swimsuit Issue pada
majalah Sports Illustrated, Hollywood Issue pada majalah Vanity Fair, dan
September Issue pada majalah Vogue.

2. Tentukan cara menyusun majalah. Cara menyusun majalah akan menentukan cara


mengumpulkan dan menyatukan isinya. Ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan:
 Walaupun tampilan di atas kertas mengilap yang dirancang dengan perangkat lunak
adalah standar majalah, membuat majalah tanpa menggunakan komputer dapat
memberikan kesan yang lebih artistik. Namun, Anda membutuhkan banyak waktu dan
tenaga untuk membuat majalah secara manual, sehingga mungkin lebih cocok bagi
orang yang berpengalaman mengerjakannya sebelumnya.
 Walaupun mahal, perangkat desain standar dalam pembuatan majalah digital adalah
InDesign. Isi majalah sering kali ditik dan diedit menggunakan InCopy, yang bertautan
dengan InDesign. Pilihan lainnya adalah Quark yang digunakan oleh beberapa
majalah.
 Jika pilihan ini berada di luar rentang anggaran Anda, Office Publisher
mungkin juga cukup efektif untuk digunakan.

3. Tentukan waktu tenggat. Kapan Anda berencana menyelesaikan majalah? Pertimbangkan


apakah Anda membuat target waktu yang realistis, dan apakah Anda mungkin menyelesaikan
dan menerbitkan majalah ke tangan pembaca pada waktu yang telah ditentukan.
 Waktu tenggat lebih penting jika topik majalah berkaitan dengan hal yang baru terjadi
(seperti berita atau humor), atau jika Anda menerbitkan majalah yang membahas acara
tahunan (seperti tren pakaian musim gugur).

Metode 2. Membuat Isi Majalah

1. Tulis artikel, kolom, dan cerita. Apa yang ingin Anda sampaikan kepada para pembaca?
Baik jika majalah yang dibuat berisi lelucon, seni fiksi, berita, wawancara serius, atau gabungan
dari beberapa hal maupun cerita tertentu, Anda membutuhkan isi berbentuk tulisan. Berikut ini
adalah beberapa kemungkinan yang bisa dipertimbangkan:
 Tuliskan artikel mengenai topik yang menarik perhatian Anda atau tim penyusun
majalah. Apakah berisi masalah kemanusiaan? Apakah mengenai peristiwa yang baru
terjadi? Apakah berisi saran atau wawancara dengan orang yang menarik?
 Tuliskan cerpen untuk memberikan sentuhan pribadi pada majalah. Anda bisa membuat
cerpen fiksi maupun nonfiksi sesuai dengan topik majalah.
 Cari puisi lama, atau minta izin teman Anda untuk menerbitkan karyanya dalam majalah.
Puisi akan memberikan kesan artistik pada majalah.
 Bekerja sama dengan orang lain untuk memberikan sudut pandang yang berbeda adalah
langkah yang bagus untuk menyusun isi majalah.

2. Kumpulkan gambar. Sekalipun yang menjadi fokus adalah tulisan di dalamnya, majalah


adalah media visual. Gambar yang bagus akan menarik minat pembaca dan memperkuat kesan
yang ditimbulkan artikel di dalamnya.
 Ambil foto yang berhubungan dengan isi majalah. Pastikan untuk menyertakan ruang
kosong yang netral di dalam foto, sehingga dapat digunakan sebagai latar belakang
tulisan.
 Buat proyek fotojurnalisme. Hal ini berarti Anda harus mendalami satu topik dan
memandu pembaca dengan beberapa foto yang saling bersambungan. Pilihan ini sangat
cocok bagi orang yang cukup ahli di bidang fotografi.
 Cari gambar berlisensi Creative Commons di internet. Walaupun seluruh foto ini gratis,
pastikan untuk membaca ketentuan apakah Anda harus mencantumkan nama
pembuatnya atau tidak, boleh mengubah foto atau tidak, dan apakah Anda hanya boleh
menggunakannya secara nonkomersial.
 Belilah foto dari situs web penyedia foto. Walaupun lebih mahal, foto dalam situs web
semacam itu dibuat dengan mempertimbangkan kegunaannya dalam majalah, sehingga
Anda akan lebih mudah menemukan gambar yang sesuai dengan isi majalah.
 Buat gambar sendiri, atau minta bantuan seorang pelukis. Pilihan ini lebih disarankan
untuk majalah seni gaya rumahan.

3. Buat sampul majalah. Tanpa perlu mencantumkan banyak hal, sampul majalah harus bisa
menarik perhatian orang untuk membaca isinya. Berikut ini beberapa cara untuk mencapai tujuan
ini:
 Pastikan judul majalah tampak menonjol. Walaupun banyak majalah akan mengganti
warna judulnya pada terbitan satu dengan lainnya, jenis huruf yang digunakan nyaris
selalu sama. Pilihlah jenis huruf yang mudah dibaca dengan gaya yang sesuai dengan isi
majalah.
 Sebagian besar majalah meletakkan judulnya di bagian paling atas sampul, untuk
menonjolkan mereknya. Untuk mencari ide menarik mengenai cara menata
judul dan isi majalah, lihatlah gambar sampul majalah Harper's Bazaar.
 Tentukan apa yang akan dicantumkan di sampul majalah. Majalah mode sering kali
menggunakan model sampul, sementara majalah gosip sering kali menampilkan
foto paparazzi atau foto buatan, dan majalah berita mungkin menggunakan foto
peristiwa tertentu. Apa pun yang Anda gunakan, pilihlah foto yang tampak menarik dan
berhubungan dengan inti cerita dalam majalah.
 Tuliskan penjelasan singkat (pilihan). Sebagian majalah hanya akan menuliskan
penjelasan singkat atau judul cerita utama (misalnya majalah TIME atau Newsweek),
sementara majalah lainnya akan memberikan penjelasan singkat atas beberapa isinya di
sampul majalah (misalnya majalah Cosmopolitan atau People). Jika Anda memilih cara
yang kedua, berusahalah agar sampul majalah tidak tampak berantakan.

Metode 3. Menyatukan Isi Majalah

1. Tentukan sentuhan akhir bagi majalah. Nyaris sama seperti isinya, tampilan majalah sangat
menentukan mereknya. Pertimbangkan:
 Jenis huruf: apakah Anda menggunakan jenis huruf yang mudah dibaca dan sesuai
dengan tema majalah? Apakah jenis huruf ini berkaitan dengan jenis huruf yang
digunakan pada judul di sampul majalah?
 Kertasnya: apakah Anda akan mencetaknya dengan kertas mengilap atau tidak?
 Warnanya: beberapa majalah seperti People sebelumnya menggunakan warna separuh,
separuh hitam dan putih untuk menghemat biaya tinta. Walaupun sebagian besar
majalah terkenal dicetak berwarna, masih banyak majalah literatur yang dicetak dalam
warna hitam putih. Pertimbangkan pilihan warna mana yang sesuai dengan anggaran
majalah setiap kali diterbitkan, dan bagaimana Anda bisa menyatukan pilihan warna
tersebut dengan tampilan dan kesan majalah secara keseluruhan.

2. Tentukan cara penataan isi majalah. Cara penataan isi majalah menentukan alur pembaca
menikmatinya. Berikut ini adalah beberapa panduan dasarnya:
 Biasanya, tabel isi dicantumkan di bagian awal. Jika majalah Anda berisi banyak iklan,
mungkin beberapa halaman iklan bisa diletakkan sebelum tabel isi.
 Tanda penerbit biasanya mengikuti tabel isi. Tanda penerbit ini harus mencantumkan
judul, edisi, dan nomor terbitan majalah (tandai keduanya dengan angka 1, untuk
penerbitan yang pertama), tempat penerbitan, dan tim penyusunnya (editor, penulis, dan
fotografer).
 Susun isi majalah sehingga artikel utamanya berada di bagian tengah, atau bahkan
mendekati akhir majalah.
 Pertimbangkan untuk mencantumkan lelucon di halaman terakhir. Banyak majalah
seperti TIME atau Vanity Fair mengisi halaman terakhirnya dengan hal yang bisa dibaca
sekilas, seperti grafik informasi yang menarik ataupun wawancara lucu.

3. Buat tata letak majalah. Setelah menentukan susunan isi majalah, sekaranglah saatnya untuk
mengatur tata letaknya. Cara menata letak majalah sangat ditentukan oleh perangkat lunak yang
Anda gunakan (atau tidak), namun ada beberapa hal tertentu yang harus diperhatikan:
 Buat format secara konsisten. Gunakan tepi, gaya, dan penomoran halaman, serta jenis
huruf yang sama di seluruh majalah. Anda tentu tidak ingin membuat majalah yang
tampak tidak menyatu dan seperti dibuat oleh 12 orang yang berbeda, bukan?
 Beri nomor halaman majalah, terutama jika Anda memberikan tabel isi.
 Pastikan untuk membuat majalah dengan jumlah halaman genap (termasuk sampulnya).
Pada majalah dengan jumlah halaman gasal, salah satu halaman di dalamnya akan
kosong.
 Jika membuat majalah dengan tangan, inilah saatnya menentukan cara memindahkan isi
ke dalam halamannya. Apakah Anda akan mencetaknya? Atau menempelkannya ke
atas gambar?

4. Terbitkan majalah Anda. Anda bisa menggunakan cara lama dengan mencetaknya terlebih
dahulu, atau menerbitkannya di internet. Teliti pilihan Anda untuk menentukan salah satu yang
paling sesuai dengan anggaran pembuatan majalah.
 Jilid majalah Anda (hanya jika dibuat dengan tangan). Setelah halaman majalah selesai

dibuat, Anda bisa menjilidnya menjadi satu. Pertimbangkan salah satu langkah di
artikel Menjilid Buku.

Pengertian Anekdot
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin
menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan
provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata
melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat
yang dapat diidentifikasi.
Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan kembali dapat mengubah sebuah
anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tapi “terlalu bagus untuk
nyata”. Terkadang menghibur, anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya adalah tidak
hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih
umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan
ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya.

Ciri-Ciri Teks Anekdot


Setelah kita mengetahui pengertian dari teks anekdot, teks anekdot juga memiliki ciri-ciri yang
dapat berguna sebagai pembeda dari teks-teks lainya. Ciri-ciri tersebut dapat kalian lihat sebagai
berikut:

 Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu
atau bualan.
 Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur
dengan kelucuan yang ada dalam teks.
 Bersifat menyindir
 Bisa jadi mengenai orang penting
 Memiliki tujuan tertentu
 Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
 Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan
realistis

Struktur Teks Anekdot


Teks anekdot juga memiliki struktur-struktur dalam pembentukannya. Struktur teks anekdot
antara lain Abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda, dan Re-orientasi. Untuk mengetahui
lebih dalam mengenai tiap bagain struktur kalian bisa simak yang di bawah ini:
1. Abstraksi, bagian ini terletak pada bagian awal paragraf, pada bagian ini berisikan
gamabaran awal tentang isi dari teks anekdot.
2. Orientasi, pada bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa
atau kejadian yang terjadi dalam teks.
3. Event, berisikan rangkaian peristiwa yang terjadi dalam teks.
4. Krisis, bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi dalam teks
anekdot.
5. Reaksi, bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul dalam bagian
krisis.
6. Koda, pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh dalam teks.
7. Re-orientasi, bagian ini merupakan bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup dari
teks itu sendiri.

Tujuan Teks Anekdot


Seperti kita ketahui teks anekdot juga memiliki tujuan yang di tujukan untuk pembaca dalam
setiap kisah cerita yang ditulis. Tujuan-tujuan tersebut merupakan latar belakang bagi pengarang
atau penulis untuk menulis sebuah teks anekdot. Berikut di bawah ini merupakan beberapa
tujuan dari penulisan teks anekdot.
 Untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya.
 Sebagai saran penghibur.
 Sebagai saran pengkritik.

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot


Teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan tersendiri berbeda dari teks lainnya. Kaidah
kebahasaan itu bisa kalian lihat di bawah ini.
1. Menggunakan kata keterangan waktu lampau
2. Menggunakan kata penghubung
3. Terdapat penggunaan kata kerja
4. Urutan peristiwa berdasarkan waktu
5. Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak
mengharuskan untuk dijawab.

Anda mungkin juga menyukai