ARTISTIK berurusan dengan desain teks, garis, ilustrasi, foto, dan semua hal lain
yang tampak dalam sebuah media. Sekalipun disebut ‘artistik’,ia tidak sekadar
bertujuan agar produk yang dihasilkan sedap dipandang, tetapi juga membantu
konsumen nyaman dalam membaca dan memahami isi produk tersebut. Artistik
yang buruk akan membuat pembaca sulit menemukan komponen penting, tidak
fokus, cepat lelah membaca, dan seterusnya. Tetapi, yang terburuk ialah
membuat orang tidak tertarik untuk membaca, atau bahkan sekadar membuka-
buka halaman yang ada di dalamnya.
Dalam sebuah media massa, idealnya urusan artistik ini tidak dikerjakan satu
orang, tetapi oleh sebuah tim artistik yang sedikitnya terdiri dari redaktur
artistik, layouter, ilustrator, dan fotografer. Masing-masing memiliki bidang kerja
tersendiri. Fotografer mengambil (dan mengolah) gambar yang diperlukan,
ilustrator membuat ilustrasi atau grafis, layouter mendesain teks dan gambar
menjadi sebuah bentuk, dan redaktur artistik membuat dan/atau menyelaraskan
konsep artistik media yang diproduksi.
▪ Lead. Setiap tulisan memiliki lead. Ia terletak di awal tubuh teks. Karena ia
biasanya dibuat semenarik mungkin agar pembaca ingin membaca artikel
lebih lanjut, sebagian desainer membuatnya sedikit berbeda dengan tubuh
teks lain. Kebanyakan lead menggunakan font yang sama dengan body text,
hanya saja sedikit lebih besar atau dibuat tebal (bold).
▪ Badan teks (body / body text / body copy).
▪ Kredit (credit). Kredit berisi keterangan fotografer atau pembuat ilustrasi.
▪ Gambar (art). Baik foto, grafis, maupun ilustrasi dapat kita masukkan dalam
kategori ini.
▪ Caption (keterangan gambar). Mirip dengan pull quote, caption bisa berisi
kutipan pernyataan dari orang yang ada di dalam gambar itu. Di samping itu,
caption bisa berisi keterangan ringkas mengenai gambar yang mencakup
siapa atau apa, kapan, di mana, dan mengapa (5w).
▪ Kutipan (pull quote). Kutipan berisi pernyataan yang dianggap penting di
dalam tulisan. ini biasanya berukuran cukup besar (lebih besar ketimbang sub
judul atau caption).
▪ Infografis (infographic). Menghadirkan informasi dengan cara selain teks
dalam kolom biasa.
▪ Slidebar. Berisi tulisan yang tambahan yang lebih pendek dan terkait dengan
tulisan utama. Biasanya slidebar ditandai dengan latar belakang yang
berwarna, dengan garis,atau jumlah kolom yang berbeda.
▪ Nama rubrik (running head atau section head).
▪ Kicker (keterangan tematis). Umumnya terletak di atas judul tulisan.
▪ Margin. Pembatas antara ruang yang menjadi area konten dan sisi luar
halaman yang berwarna putih (ruang kosong).
▪ Kolom. Dalam dunia artistik, yang dimaksud dengan kolom ialah ruang untuk
penempatan teks. Namun, juga sering diartikan lebih sempit sebagai ruang
untuk body teks.
▪ Grid dan Baseline. Berfungsi untuk membantu desainer meratakan kolom teks
atau objek lain. Membantu membuat konsistensi bagian atas-bawah atau kiri-
kanan teks atau gambar.
▪ Gutter. Ruang kosong antara satu kolom dengan kolom lain.
▪ Subjudul (subhead).
▪ Penanda akhir tulisan. Simbol yang biasa digunakan sangat beragam. Antara
lain , , dan .
▪ Rule. Merupakan garis pemisah antara satu tulisan dengan lainnya, atau untuk
menegaskan judul, caption, pull quote, dan lainnya.
▪ Folio. Lebih dari sekadar penanda halaman, folio juga mencakup nama media
dan edisi.
▪ Indent. Ruang penanda masuk paragraf.
▪ Hyphenation. Tanda ‘-’ untuk pemotongan kata.
▪ Drop cap. Sebuah tanda dengan huruf yang besarnya lebih dari satu baris.
Biasanya digunakan untuk masuk paragraf pertama setelah judul atau kadang
juga sub judul.
Laman dalam sebuah media online memiliki anatomi yang berbeda, sekalipun
secara garis besar sama. Dalam anatomi laman juga terdapat Judul, kicker
(meskipun di sini juga bisa disebut rubrik), byline, body text, kredit, caption,
indent, dan lainnya. Tetapi ada bagian-bagian yang jelas tidak terdapat dalam
media cetak dan elektronik pada umumnya, seperti hyperlink dan interaksi
dengan sosial media (Facebook, Twitter, dan lainnya).
Di dalam laman juga terdapat kolom. Namun sering kali lebih sederhana
ketimbang majalah atau media cetak lainnya.
Di samping jumlah dan ukuran kolom, gutter juga penting diperhatikan, agar
jarak antar kolom tidak terlalu dekat atau jauh. Jika tidak, selain komposisi
objek akan terlihat buruk atau semrawut, juga dapat mengganggu
kenyamanan membaca.
▪ Menentukan Font.
Kegiatan lain yang sangat penting ialah menentukan fonts yang akan
digunakan semua komponen teks dalam content. Perlu ditentukan terlebih
dahulu font apa yang akan digunakan untuk judul, body teks, caption, folio, dan
lainnya. Ini penting untuk menjaga konsistensi. Jika tidak, pembaca akan
sukar membedakan mana pull quote dan mana caption, running head dan
judul, dan seterusnya. Tidak hanya itu, font juga berperan penting dalam
keterbacaan teks dan kenyamanan membaca. Font yang terlalu rumit,
jaraknya terlalu dekat, atau terlalu jauh dapat mengurangi kenyamanan atau
sulit terbaca.
Secara umum font terbagi dalam dua kategori besar, Serif (berkaki) dan
Sanserif (tidak berkaki). Sanserif masih terbagi dalam empat kelompok besar,
oldstyle (gambar bawah paling kiri), transitional (kedua dari kiri), modern
(kedua dari kanan), dan slab (paling kanan).
Dalam kata kalimat, font juga dibedakan berdasarkan ALL CAPS (huruf besar),
SMALL CAPS (huruf besar dengan ukuran yang berbeda), Sentence (setiap kata
diawali dengan huruf besar), dan lowercase (huruf kecil).
Perlu diperhatikan bahwa ukuran antara satu font dan lainnya tidak sama.
Sebab itu sebelum menentukan font yang akan digunakan, perlu
diperbandingkan dengan font lain atau dicetak dalam ukuran sebenarnya.
Di samping itu, kerapatan antar huruf satu font dengan lainnya juga berbeda.
Merapatkanfont umumnya disebut kerning. Font yang kerapatannya hurufnya
berbeda-beda, terlalu rapat, atau terlalu renggang akan mengurangi
kenyamanan membaca.
Contoh kerapatan yang buruk dengan font dengan lowercase:
Gambar abu-abu diatas menunjukkan bagian yang paling terlihat atau menjadi
fokus mata. Bagian yang paling gelap dalam gradasi abu-abu lebih terlihat
ketimbang yang terang. Sebab itu bagian yang gelap pada gradasi abu-abu
merupakan yang terpenting dan paling berdampak bagi pembaca.
Gambaran fokus mata tersebut menjukkan bahwa kita tidak bisa
sembarangan menata komponen-komponen. Judul, sebagai elemen terpenting
dalam tulisan, memang boleh diletakkan di bagian bawah halaman. Tetapi
seharusnya tidak diletakkan di bawah body textnya sendiri. Jika melihat
halaman itu, karena fokus mata tersebut, pembaca pertama-tama akan
bingung. Ia menduga bahwa body text dari itu bagian dari tulisan lain di
halaman sebelumnya, tetapi ternyata tidak. Sebagai mana terlihat dalam
contoh berikut.
▪ Kenali dasar cetak-mencetak.
Jika media yang diproduksi adalah media cetak, seperti majalah dan bulletin,
beberapa hal yang terkait dengan cetak-mencetak perlu diperhatikan.
Terutama masalah halaman, garis-potong, dan warna.
Halaman. Untuk majalah atau bulletin yang tebal, sehingga penyatuan antar
halamannya (finishing) menggunakan lem, makan jumlah halamannya harus
bisa dibagi dua. Namun, jika kurang tebal, sehingga penyatuan antar
halamannya cukup menggunakan klip, maka jumlah halamannya harus bisa
dibagi empat. Selain itu, sejumlah mesin masih menuntut agar hasil layout
majalah dibooklet terlebih dahulu sebelum dicetak. Booklet membuat halaman
pertama bertemu dengan yang paling akhir, halaman kedua dengan yang
kedua dari akhir, dan seterusnya. Namun banyak mesin baru telah memiliki
kemampuan membuat booklet sendiri secara otomatis.
Garis potong (crop mark), registration mark, dan bleed. Karena mesin cetak
(terutama yang keluaran lama) tidak presisi dalam mencetak, maka garis
potong diperlukan untuk menjadi panduan dalam memotong kertas.
Registration mark dimaksudkan untuk membantu mesin menempatkan warna
CMYK dengan benar. Bleed merupakan area di luar garis potong yang akan
dibuang setelah kertas dipotong.
Mesin cetak menggunakan 4 warna dasar yaitu CMYK (cyan, magenta, yellow,
dan black)—berbeda dengan warna monitor yang menggunakan 3 warna
dasar RGB (Red, Blue, dan Green). Jadi, desainer dituntut untuk menggunakan
warna tersebut jika produknya ditujukan untuk cetak.
RGB:
CMYK: