Anda di halaman 1dari 53

Menganalisis 12 Prinsip Hierarki Visual

dalam Desain Cover Majalah

Gambar 01. Cover Majalah Olahraga. Sumber : Design.tutsplus.com

Di Susun Oleh Agustamar, S.Ds

1
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Pokok Bahasan:
3.9.4 Menguraikan Prinsip Hierarki Visual pada Cover Majalah
3.9.4.1 Memahami Desain Majalah
a. Pengertian Majalah
b. Fungsi dan Peranan Majalah
c. Ukuran Majalah
d. Jenis-Jenis Majalah

3.9.4.2 Memahami Desain Cover Majalah


a. Pengertian Cover Majalah
b. Fungsi Cover Majalah
c. Jenis-Jenis Visual Dalam Cover Majalah
- Visual Fotografi dalam Cover Majalah
- Visual Ilustrasi dalam Cover Majalah
- Visual Tipografi dalam Cover Majalah
- Visual Konsep dalam Cover Majalah

3.9.4.3 Memahami Anatomi dan Pola Membaca pada Tata Letak Cover Majalah
a. Pengertian Tata Letak
b. Fungsi Tata Letak
c. Anatomi pada Tata Letak Cover Majalah
d. Jenis-jenis Pola Membaca pada Tata Letak Cover Majalah
1) Pola Membaca F
2) Pola Membaca Z
3) Pola Membaca Zigzag

3.9.4.4 Penerapan Elemen Desain dengan 12 Prinsip Hierarki Visual dalam Tata Letak
Cover Majalah
a. Memahami Penerapan Elemen Desain dengan 12 Prinsip Hierarki Visual Pada Tata
Letak Cover Majalah
b. Membandingkan Penerapan 12 Prinsip Hierarki Visual Pada Hasil-hasil Desain Cover
Majalah

Pertanyaan Pematik :
1) Dapatkah anda deskripsikan tentang Majalah?
2) Dapatkah anda jelaskan tentang fungsi dari Cover Majalah?

2
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
3.9.4.1 Memahami Desain Majalah
a. Pengertian Majalah
Menurut Komarudin, 1984:149 dalam www.dosenpendidikan.co.id, majalah
adalah salah satu jenis alat komunikasi dalam bentuk publikasi yang terbit secara berkala
seminggu sekali, atau sebulan sekali, atau pada waktu-waktu yang teratur. Majalah ini di
terbitkan dengan isi yang antara lain artikel-artikel, berita-berita, cerita-cerita yang
mengandung nilai sastra, fiksi dan non-fiksi, puisi, resensi, kritik-kritik, karikatur,
lelucon-lelucon, pengisi (filler), tajuk rencana, kadang-kadang iklan.

Gambar 02. Halaman Majalah. Sumber : Pinterest.com

3
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik,
pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca dan menurut waktu
penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan
sebagainya, serta menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, wanita,
remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu dan sebagainya. (KBBI, 2003)

Majalah adalah salah satu media cetak yang memuat artikel-artikel dari berbagai
penulis. Kelebihan majalah dibanding media cetak lainnya adalah majalah memiliki
informasi yang detail dibandingkan berita pada surat kabar, dan majalah menyasar
segmentasi yang beragam, berdasarkan demografis, geografis, psikografis, dan
berdasarkan kebijakan editorial, seperti majalah berita, majalah umum, majalah wanita,
majalah bisnis, dan lain-lain. (Efandi, 2017, “Jurnal : Tinjauan Sampul Majalah Dan
Semiotika”, UNIKOM)

b. Fungsi dan Peranan Majalah


1. Fungsi Majalah Untuk Penerbit
1) Majalah sebagai media belajar organisasi.
2) Majalah sebagai media komunikasi.
3) Majalah sebagai media promosi.
4) Majalah sebagai media penyaluran bakat dalam bidang penulisan.
5) Majalah sebagai sarana investasi.

2. Fungsi Majalah Untuk Pembaca


1) Majalah sebagai sumber informasi.
2) Majalah sebagai media komunikasi.
3) Majalah sebagai penyalur aspirasi setiap orang.
4) Majalah sebagai penyemai demokrasi.
5) Majalah sebagai media promosi.
6) Majalah sebagai media pembelajaran berbasis baca-tulis.
7) Majalah sebagai media penyalur bakat dalam bidang penulisan.
8) Majalah sebagai peningkatan kreatifitas.
9) Majalah sebagai penghibur.

4
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
 Peranan Majalah
Berikut ini terdapat beberapa peranan majalah, terdiri atas:
1) Membantu perkembangan perubahan-perubahan sosial dan politik.
2) Menafsirkan persoalan-persoalan dari kejadian-kejadian dan menjadikannya
sebagai pandangan nasional.
3) Membantu perkembangan suatu pengertian nasional dalam masyarakat.
4) Memberikan hiburan yang murah kepada jutaan orang.
5) Menjadi penyuluh dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
6) Menjadi pendidik pada warisan-warisan kebudayaan manusia, melalui tulisan
serta perhatian terhadap seni, juga mengenai tokoh-tokoh masyarakat.

c. Ukuran Majalah
Ukuran majalah adalah sebagai berikut:
1) Majalah Standar international: 330.5 mm X 240.5 mm.
2) Ukuran standar majalah: 210.5 mm x 275 mm (Tempo, Gatra, Info Komputer dll)
3) RESOUSCE: 9,06 x 11,81 inch
4) Time Mag. 10 x 8 ¾ inch
5) Ukuran umum : Kuarto (A4) : 8.27 × 11.69 inch

Secara umum ukuran majalah adalah Kuarto (A4) : 8.27 × 11.69 inch, dimana
ukuran tersebut tergantung kepada konsep majalah dan bahkan biaya pencetakan. Dari
semua anatomi yang terdapat dalam majalah, desain sampul menempati urutan teratas
sebagai daya tarik utama sebuah majalah. Kekuatannya dapat membuat perhatian
konsumen terhenti beberapa saat untuk mengamati, membaca dan bahkan berakhir
dengan memutuskan untuk membelinya.

d. Jenis-Jenis Majalah
Secara universal, M.O Palapah dan Atang Syamsuddin membagi jenis majalah
menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Mass magazine (majalah umum), adalah majalah umum yang ditujukan untuk
semua golongan, jadi merupakan majalah umum.

5
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
2. Class magazine (majalah golongan tertentu), adalah majalah yang ditujukan untuk
golongan tertentu (high or middle class) isinya mengenai bidang-bidang tertentu.
3. Spesialized magazine (majalah khusus), adalah majalah khusus dan ditujukan
kepada para pembaca khusus.

Pembagian jenis majalah secara garis besar seperti di sebutkan di atas, dapat dirinci
lagi kedalam jenis-jenis majalah yang lebih spesifik. Djafar Assegaff, mengemukakan
sebagai berikut:
1. Majalah bergambar (picture magazine), bentuk majalah yang memuat reportase
berdasarkan pada gambar. Gambar sesuatu peristiwa, atau suatu karangan khusus
yang berisikan foto-foto.
2. Majalah anak-anak (childrens weekly), bentuk majalah yang isinya khusus
mengenai dunia anak-anak.
3. Majalah berita (news magazine), mingguan berkala yang menyajikan berita-berita
dengan suatu gaya tulisan yang khas dilengkapi dengan foto-foto dan gambar-
gambar.
4. Majalah budaya (culture magazine), penerbitan pers yang mengkhususkan isinya
dengan masalah-masalah kebudayaan dan diterbitkan setiap minggu, bulan ataupun
secara berkala.
5. Majalah ilmiah (scientific magazine), majalah berkala khusus berisi mengenai ilmu
pengetahuan dan mengkhususkan isinya mengenai suatu bidang ilmu, misalnya
teknik radio, elektronik, ekonomi, hokum, dan sebagainya.
6. Majalah hiburan (popular magazine), majalah yang memuat karangan-karangan
ringan, cerita pendek, cerita bergambar, dan sebagainya.
7. Majalah keagamaan (religious magazine), bentuk majalah yang isinya khusus
mengenai masalah-masalah agama.
8. Majalah keluarga (home magazine), majalah yang memuat karangan-karangan
untuk seluruh keluarga, dari bacaan anak-anak sampai masalah rumah tangga
(resep, mode, dan lain-lain).
9. Majalah khas (specialized magazine), bentuk majalah yang isinya khusus mengenai
berbagai macam bidang profesi.
10. Majalah mode (fashion magazine), majalah yang berisi mode dan dilampiri
lembaran yang berisikan pola pakaian.

6
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
11. Majalah perusahaan (company magazine), majalah yang diterbitkan secara teratur
oleh perusahaan berisi berita-berita atau informasi mengenai kepegawaian,
karyawan, kebijaksaan perusahaan dan produksi perusahaan.
12. Majalah remaja (juvenile weekly), bentuk majalah yang isinya khusus membahas
masalah remaja.
13. Majalah sari tulisan (magazine digest), bentuk penerbitan dengan format khusus
yang berisi ringkasan karangan dari berbagai penerbitan.
14. Majalah sastra (literary magazine), bentuk majalah khas yang terbit dan isinya
khusus membicarakan masalah kesusastraan dan resensi buku-buku (novel)
kontemporer atau kegiatan dalam bidang seni sastra.
15. Majalah wanita (woman magazine), bentuk majalah yang berisikan khusus
mengenai dunia wanita, dari masalah mode, resep, musik, keluarga, juga dihiasi
oleh foto-foto yang menarik.

7
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
3.9.4.2 Memahami Desain Cover Majalah
a. Pengertian Cover Majalah
Pengertian dari Cover majalah merupakan bagian yang pertama kali terlihat dari
sebuah majalah, sampul majalah dapat mempengaruhi minat pembaca untuk membaca
majalah. Rustan (2008) menjelaskan “selain sebagai identitas majalah, penampilan
sampul yang atraktif bisa menarik orang untuk membeli majalahnya. Meletakkan judul-
judul artikel yang menarik pada sampul, menampilkan satu elemen visual atau teks yang
kontroversial adalah beberapa cara untuk menarik perhatian pembeli” (h.129).

Cover majalah merupakan bagian penting dari etalase sebuah media cetak, dan
setiap redaksional media mempunyai ciri khas dan karakternya sendiri dalam
menentukan gaya sampul majalahnya secara konsep maupun teknik. Karakter yang
berbeda menentukan pandangan majalah tersebut dalam menentukan visi dan misinya
kepada target pembacanya. Dalam faktanya sampul majalah tidak hanya menyampaikan
isi yang ada di dalamnya, tapi juga memaparkan perspektif dari majalah tersebut.

Cover majalah merupakan sebuah media komunikasi visual yang menyampaikan


pesan dari komunikator (penerbit) ke komunikan (pembacanya) selain bersifat informatif
juga mempunyai fungsi promosi dan pemasaran yang bersifat komersial (Kurniawan,
Ehwan. 2010).

b. Fungsi Cover Majalah


Desain cover majalah bukan hanya sebuah proses artistik. Dalam kompetisi pasar
yang fanatik, setiap publikasi harus membangun sebuah brand, menampilkan dan
mewakili citra dari penerbitan tersebut dan sampulnya mewujudkan karakter serta
menunjukkan jati diri atau ideologi dari majalah tersebut. Hal utama, karena sebuah
penerbitan majalah juga memiliki jaringan yang saling terkait antar bagian yang sangat
penting antara penerbit, agen penjualan, dan pembaca (White, 2003: 185).

Fungsi Cover majalah komunikasi tersebut bisa diidentifikasi sebagai berikut:


1. Dikenali dari bahasan/isu utamanya, menjadi ciri khas dari majalah tersebut,
2. Ketertarikan emosional, menjadi daya tarik dari tampilan muka sampul majalahnya,

8
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
3. Punya magnet untuk membangkitkan rasa keingintahuan pembaca, menarik
perhatian audiens untuk membaca, dan memutuskan membeli,
4. Merangsang intelektualitas pemikiran pembaca, menjanjikan suatu manfaat apabila
membeli majalah tersebut,
5. Efisien, cepat, dan mudah untuk dipahami, mengenalkan apa saja menu artikel yang
ditawarkan,
6. Logis, masuk akal sebagai investasi wawasan pengetahuan bagi pembacanya

Gambar 03. Cover Majalah Vogue. Sumber : Behance.net

9
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Tujuan utama dari cover sebuah majalah adalah mengundang pembaca untuk
membeli, dan memancing yang melihat untuk mengambil majalah tersebut dan tertarik
untuk mengetahui isinya. Di sini cover majalah menempati peran ekonomisnya, yaitu
sebagai pengiklan dari majalah tersebut, sehingga dibeli dan perusahaan medapatkan
keuntungan. Untuk itu cover majalah yang baik adalah cover yang tidak mudah
dilupakan, menempel pada pikiran dan menyatu pada ingatan (Herlandi. Bambang,
2020).

c. Jenis-Jenis Visual Dalam Cover Majalah


Ada banyak pendekatan berbeda untuk desain Cover Majalah, konsep desain
halaman sampul dibagi dalam empat kategori utama (Herlandi, Bambang dalam
Bambangherlandi.web.id, 2020), yaitu:
1. Halaman sampul majalah berbasis gambar/foto,
2. Halaman sampul majalah berbasis ilustrasi,
3. Halaman sampul majalah berbasis teks / tipografi
4. Halaman sampul berbasis konsep.

1. Sampul Majalah Berbasis Gambar/Foto


Ini adalah pendekatan yang paling umum untuk desain sampul majalah dan
biasanya berupa fotografi. Cover majalah yang menggunakan fotografi biasanya bertema
fashion, selebriti, majalah tentang perempuan atau laki-laki, olahraga, travel (perjalanan
wisata), politik, ekonomi dll.

10
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 04. Cover Majalah dengan Konsep Fotografi

2. Cover Majalah Berbasis Ilustrasi


Majalah paling terkenal dengan cover bergambar saat ini adalah The New
Yorker. Desain sampulnya tidak berubah sejak didirikan pada tahun 1925.

Ilustrasi hari ini digunakan untuk menyajikan sesuatu yang lucu atau luar biasa
dan tidak banyak majalah yang memilih sampul bergambar. Mayoritas majalah yang
menggunakan sampul bergambar adalah majalah yang diterbitkan secara independen
dan tidak bergantung pada penjualan kios. Juga, ada sejumlah majalah yang memilih
ilustrasi yang dihasilkan komputer.

11
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 05. Cover Majalah dengan Konsep Ilustrasi. Sumber : Id.pinterest.com

3. Cover Majalah Berbasis Teks/Tipografi


Pendekatan konsep berbasis Teks /Tipografi pada Cover majalah agak jarang
terlihat dari pada konsep fotografi. Cover majalah berbasis tipografi cenderung
mencolok dan bahkan mengejutkan. Hal ini karena teknik tipografi yang kuat dalam
penyampaian pesan. Salah satu Cover majalah berbasis tipografi yang paling terkenal
adalah “Oh My God, We Hit a Little Girl!” Dari Esquire oleh George Lois.

12
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 06. Cover Majalah berbasis Tipografi. Sumber : Designbump.com

Gambar 07. Cover Majalah berbasis Tipografi. Sumber : Designbump.com

13
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 08. Cover Majalah berbasis Tipografi. Sumber : Bambangherlandi.com

Gambar 09. Cover Majalah berbasis Tipografi. Sumber : Onextrapixel.com

14
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 10. Cover Majalah berbasis Tipografi. Sumber : Onextrapixel.com

4. Cover Majalah Berbasis Konsep


Pendekatan dari cover majalah berbasis konsep merupakan gabungan dari dua atau
tiga pendekatan di atas. Trik utama untuk sampul majalah berbasis konsep adalah bahwa cover
majalah harus langsung dapat dipahami oleh audiens dan ini adalah sesuatu yang tidak mudah
dicapai. Ide yang Anda miliki mungkin lucu bagi Anda dan editor Anda, tetapi akankah itu
lucu bagi pembaca ?! Akankah mereka memahaminya?

Saat ini beberapa majalah terbaik dengan desain cover seperti ini adalah majalah Inggris
Stylist, Spanish Metropoli dan Bloomberg Businessweek serta Majalah New York Times dari
Amerika Serikat. Dari edisi ke edisi, sampul mereka lucu, jenaka, dan indah secara visual.

15
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 11. Cover Majalah dengan berbasis Konsep

Gambar 12. Cover Majalah dengan berbasis Konsep


16
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
3.9.4.3 Memahami Anatomi dan Pola Membaca pada Tata Letak Cover Majalah
a. Pengertian Tata Letak
Menurut tokoh desain, Surianto Rustan (dalam bukunya berjudul Layout, Dasar
& Penerapannya, 2009) Layout merupakan tata letak dari elemen-elemen desain terhadap
suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibuat.

Gambar 13. Tata Letak. Sumber : Public-media.interaction-design.org

Tata letak (layout) adalah susunan tata letak yang mengatur penempatan elemen
desain pada sebuah media atau halaman untuk mencapai konsep yang terarah. Tata letak
(layout) bisa dikatakan baik ketika pesan-pesan yang didesain dapat ditangkap dan
dipahami pengguna. Penataan dari layout juga harus dipetakan dengan benar dan terarah
agar bagian-bagian yang diamati mudah di terima dengan cepat. (Setiyaningsih,Yunita
dalam www.dianisa.com, 2022).

17
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
b. Fungsi Tata Letak
Apa fungsi dan kegunaan dari Tata Letak (layout)?
Fungsi tata letak adalah untuk mengarahkan susunan elemen visual dari desain
secara tertata serta mendapatkan hasil yang harmonis dan komunikatif.

Berikut ini tujuan layout secara umum:


1. Membuat elemen gambar dan teks tampak komunikatif.
2. Memudahkan audiens dan pembaca dalam menangkap informasi desain.
3. Penataan ruang dan isi desain menjadi terkonsep secara harmonis.

Tujuan dan manfaat utama Tata Letak (layout) adalah membuat tampilan menjadi
komunikatif dan juga mendukung penataan elemen gambar dan teks dalam desain. Hal
ini akan membantu pengguna maupun audiens dalam menangkap informasi yang
disajikan. Menurut Freddy Adiono Basuki (2000) dalam Setiyaningsih,Yunita dalam
www.dianisa.com, (2022) , fungsi layout adalah untuk mencapai keharmonisan, nilai
estetis, ekonomis, dan komunikatif.

Bagaimana cara membuat Tata Letak (layout)?


Dalam proses pembuatan layout juga terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui
secara runtut. Menurut Freddy Adiono Basuki dalam Qomaruna.com, ” Pengertian Tata
Letak (Layout) dalam Desain Grafis” tahapan pembuatan layout terbagi menjadi 3 tahap,
yakni:
1. Membuat layout miniature atau sketsa kecil (thumbnail)
Ini adalah tahap perancangan dalam menentukan komposisi unsur-unsur yang akan
ditempatkan. Visualisasinya masih dalam bentuk sket kolom teks dan kolom
gambar.
2. Membuat layout kasar
Pada tahap ini layout sudah berupa rancangan yang berbentuk gambar dan teks.
3. Membuat tata letak komprehensif
Ini adalah tahap terakhir yang mana kesuluruhan unsur sudah disusun dengan baik
dan benar yang sudah siap cetak.

18
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
c. Anatomi pada Tata Letak Cover Majalah
Anatomi dari layout Cover majalah berbeda-beda, ini tergantung dari perusahaan
dari majalah tersebut dalam melakukan pendekatan dalam pemasarannya.
1. Beberapa Contoh Anatomi Layout Cover Majalah.
Amati perbedaan anotomi pada cover majalah di bawah ini!

Gambar 14. Anatomi Layout Cover Majalah GLAM.

19
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 15. Anatomi Layout Cover Majalah EMPIRE

Gambar 16 Anatomi Layout Cover Majalah NOISE


20
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 17. Anatomi Layout Cover Majalah ELLE

Gambar 18. Anatomi Layout Cover Majalah VOGUE

21
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
2. Deskripsi Anatomi Layout Cover Majalah

Gambar 19. Anatomi Layout Cover Majalah ENTERTAINMENT

1. Masthead (Logo/Merk Majalah)


Adalah nama majalah yang ditampilkan dalam jenis huruf tertentu menjadi logo.
Masthead merupakan visual branding yang dirancang agar mudah dikenali dan
menjadi identitas majalah tersebut dan juga digunakan untuk keperluan pemasaran
majalah.
2. Main Cover Line / Lead Article (Judul berita/Artikel utama)
Adalah artikel utama yang menjadi cerita sampul dari setiap edisi sebuah majalah.
Judul artikel yang profokatif membantu daya tarik sebuah Cover majalah. Pilihan
kalimat yang pendek dan permainan kata kreatif adalah solusi terbaik. Main Cover
line (judul berita/artikel utama) yang baik dapat mewakilkan sebuah visual yang
menarik serta menjanjikan artikel menarik di dalamnya.
22
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
3. Cover Lines / Selling Lines / Sell Line (Judul berita/artikel menarik)
Adalah judul beberapa artikel lain yang paling menarik pada edisi majalah tersebut
hasil seleksi dari beberapa artikel yang diterbitkan
4. Tagline
Adalah rangkaian kata yang mendeskripsikan posisi majalah tersebut di antara
majalah- majalah pesaingnya, dan menjadi tonggak pemasaran majalah tersebut.
5. Dateline (Tanggal Penerbitan dan Edisi)
Adalah penunjuk waktu penerbitan edisi yang dilengkapi dengan harga. Biasanya
pengaplikasian pada cover majalah ini hanya bersifat informasi umum kepada
konsumen/pembacanya.
6. Main Image / Image Cover (Gambar Utama)
Adalah image utama pada Cover muka majalah yang menjadi ujung tombak daya
tarik sebuah majalah. Visual yang ditampilkan sebagai image Cover dapat berupa
fotografi, ilustrasi dan tipografi.
7. Model Credit (Nama Model)
Adalah keterangan model, yang tidak selalu ada di desain Cover muka majalah,
dan biasanya terdapat pada majalah mode.
8. Left Third (Sepertiga bagian dari Kiri)
Adalah sepertiga bagian sebelah kiri dari Cover muka majalah yang berperan
penting pada pemasaran, karena merupakan bagan yang terlihat pada saat majalah
dipasarkan melalui agen-agen penjualan.
9. Bar Code (Kode Penjualan)
Adalah standar bar code yang digunakan untuk pemasaran
10. Flash/Puff (Infomasi Pemikat dan atau Promosi)
Kata-kata atau frasa pada Cover yang memberikan informasi sebagai pemikat
tentang isi majalah dan digunakan untuk meningkatkan status/daya tarik promosi.
Biasanya berbentuk lingkaran, persegi dan bintang.

23
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
d. Jenis-jenis Pola Membaca pada Tata Letak Cover Majalah
Penyusunan tata letak ini sangat menentukan tingkat kejelasan dan ketertarikan
audiens dalam menerima informasi yang ingin disampaikan. Untuk itu, berikut 3 pola
desain sederhana yang sering digunakan (Jannah, Fitri Miftahul. www.lombadesain.id.
[Diakses 02 Oktober 2022]), adalah sebagai berikut:
1) Pola Membaca F / Pola Desain F
2) Pola Membaca Z / Pola Desain Z
3) Pola Membaca Zigzag / Pola Desain Zigzag

1) Pola Membaca F / Pola Desain F


Pola desain F merupakan pola desain yang paling umum digunakan. Dimana
desainer akan menyusun teks dan gambar dengan pola huruf F. Lalu, audiens akan
membaca informasi tersebut dari arah kiri atas melintas ke kanan dan kembali lagi ke
kiri. Teknik ini dilakukan secara berulang hingga turun ke bawah.

Gambar 20. Pola Membaca F / Pola Desain F. Sumber : Lombadesain.id

Jika desainer menerapkan pola desain F, maka audiens dapat melihat informasi
visual secara Vertikal namun tetap membaca secara Horizontal. Peletakan informasi
diurutkan berdasarkan pesan yang paling penting dengan diletakkan pada bagian atas
desain. Dengan begitu, pesan akan lebih dulu dibaca oleh audiens.
24
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
2) Pola Membaca Z / Pola Desain Z
Pola desain yang satu ini biasanya memfokuskan informasi kepada elemen
gambar daripada teks. Untuk peletakan elemen gambar difokuskan di posisi tengah
laman desain. Sementara elemen lainnya seperti teks, garis, bentuk dan sebagainya
berada di sudut area. Pola ini biasa digunakan untuk desain yang memiliki struktur
informasi yang sama dan berulang.

Gambar 21. Pola Membaca Z / Pola Desain Z. Sumber : Lombadesain.id

3) Pola Membaca Zigzag / Pola Desain Zigzag


Pola desain zigzag merupakan bentuk pengulangan dari pola Z dan apabila
diperhatikan jenis pola ini akan terkesan seperti pola Z yang lebih besar. Jika dilihat
secara Psikologis pola zigzag akan memberikan reaksi mendikte mata audiens untuk
terus membaca dari kiri ke kanan kemudian sedikit turun dan kembali ke kiri sebelum
memulai gerakan horizontal lain atau ke kanan lagi. Pola zigzag akan membentuk
susunan informasi tertentu, dan biasanya pola ini kerap digunakan dalam infografis.

Gambar 21. Pola Membaca Zigzag. Sumber : Lombadesain.id


25
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Dalam menata/menyusun elemen-elemen desain ke dalam tata letak (layout)
yang baik, maka anda memerlukan prinsip keseimbangan agar elemen-elemen
tersebut tampak tertata dengan baik. Ada 2 bentuk keseimbangan dalam tata letak,
yaitu Keseimbangan Simetris dan Keseimbangan Asimentris.

Balance (Keseimbangan)
Balance (Keseimbangan) merupakan kondisi sebuah desain atau pun benda
yang membuat semua kekuatan jadi bekerja dan tidak saling menghilangkan satu
dengan yang lain. Ada dua prinsip dasar dari sebuah keseimbangan, yaitu :
1) Keseimbangan Simetris, adalah keseimbangan yang terjadi secara tegak lurus.
Keseimbangan kali ini seperti menggunakan dua buah elemen yang mirip
seperti menggunakan sebuah kaca cermin.
2) Keseimbangan Asimetris, ialah keseimbangan yang terlihat sama tetapi dalam
pengaturan berat atau bobot yang berbeda.

Gambar 12. Contoh Balance (Keseimbangan) Simetris (kiri) dan Asimetris (kanan)

26
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
3.9.4.4 Penerapan Elemen Desain dengan 12 Prinsip Hierarki Visual dalam Tata Letak Cover
Majalah
a. Memahami Penerapan Elemen Desain dengan 12 Prinsip Hierarki Visual Pada
Tata Letak Cover Majalah
Menurut flux-academy.com dalam (Dianisa.com, “Pengertian Layout Desain,
Prinsip, Elemen, Tujuan, dan Manfaat”. 2022), Layout memiliki sejumlah elemen yang
berbeda dalam ruang desain.

Berikut merupakan elemen desain pokok yang selalu dipakai untuk mendukung
tata letak:
1. Text (Teks).
Elemen teks berisi judul dan isi paragraf. Penyusunan teks harus di buat secara
tertata dan intuitif agar mudah dipahami.
2. Images (Gambar).
Elemen ini berupa foto dan visual lainnya, seperti ilustrasi akan mendukung
pemetaan teks dalam mengkomunikasikan pesan tertentu. Dengan elemen gambar,
audiens akan melibatkan pemikiran dan emosi mereka.
3. Lines (Garis).
Elemen ini dapat digunakan untuk membagi dan memetakan bagian layout.
Garis juga dapat dipakai untuk membuat penekanan pada teks.
4. Shapes (Bentuk).
Dengan elemen ini desain tata letak akan semakin kreatif, penambahan bentuk
yang baik tampilan akan tampak berisi dan memiliki ciri yang identik. Bentuk dapat
berupa lingkaran dan persegi panjang, tetapi ada banyak cara untuk berkreasi dengan
bentuk.
5. White Space (Ruang Kosong).
Merupakan penambahan ruang di antara bagian tata letak. Ruang kosong harus
diperhatikan dan terkonsep untuk mencegah pengguna saat melihat isi desain.

Penyusunan elemen-elemen desain di atas memerlukan pemahaman 12 Prinsip


Hierarki Visual pada tata letak Cover majalah. Tujuannya agar desain yang dibuat dapat
menjadi menarik perhatian pembaca. Tentu tidak mudah, anda perlu sering latihan agar
desain yang anda hasilkan dapat seperti hasil desain professional.

27
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Berikut ini 12 Prinsip Hierarki Visual yang dapat membantu anda dalam
menerapkan elemen-elemen desain menjadi bagus dan dapat menarik perhatian pembaca
(Lile, Samantha. Visme.co. 2022), adalah sebagai berikut:
1. Size and Scale (Ukuran dan Skala)
Memperbesar ukuran pada gambar atau teks dapat dengan segera mencuri
perhatian pemirsa. Sesuaikan ukuran pembesarannya dengan skala atau proporsi pada
ukuran desain anda. Hal ini untuk mencegah pembesaran tampak berlebihan. Dalam
Seni Rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertimbangkan perbandingan
bidang kertas atau kanvas dengan objek yang digambar atau di lukis. Prinsip
perbandingan lebih menekankan pada varisasi atau keragaman ukuran unsur yang
satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh.

Gambar 01. Size and Scale. Sumber : Visme.co

Tujuan memperbesar ukuran dan skala pada objek (elemen teks/gambar)


adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan keterbacaan,
2. Memprioritaskan objek sebagai yang utama (fokus),
3. Menambah emphasis (penekanan) / menambah daya tarik perhatian pembaca
4. Menciptakan gaya desain tertentu
5. Membantu membangun hierarki (membantu jalur mata bagi pembaca untuk
mengikuti ide konten secara beruntun).

28
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
6. Memudahkan pengguna atau pembaca dalam mengidentifikasi kelompok (grup)
elemen

Gambar 02. Size and Scale. Desain : Rebecca Foster

Gambar 03. Size and Scale. Nat Geo Channel by Juan Bautista Fittipaldi.
Sumber : Edgee.ne

29
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Dari gambar di atas, membuat ukuran lebih besar jadi lebih baik, bukan?
Sementara pepatah klasik masih diperdebatkan, ukuran bisa dibilang cara paling
efektif untuk menekankan elemen visual. Sederhananya, elemen yang lebih besar
menarik perhatian yang lebih besar daripada elemen yang lebih kecil.

Membuat skala ataupun proporsi membutuhkan ruang kosong (white space)


yang akan menampilkan desain anda tampak lebih menyenangkan untuk dibaca dan
terkesan bersih.

2. Color and Contrast (Warna dan Kontras)


Warna memberikan pengaruh yang besar pada desain yang anda buat jika
perpaduannya sangat tepat dan menyesuaikan keselurahan dari isi desain anda.
Warna-warna tersebut dapat memberikan kenyamanan bagi pembaca dan
mempermudah audiens menangkap informasi yang anda tuangkan ke dalam desain
anda. Karena memiliki arti khusus yang mempermudah anda untuk menyampaikan
pesan tersebut. Warna dapat dikenali sebagai peringatan, perintah, suasana dan
cermin dari jiwa seseorang.

Gambar 04. Color and contrast. Sumber : Visme.co

Jika anda menggabungkan warna dengan sifat kontrasnya, maka hasil desain
anda akan tampak mencolok dan memungkinkan informasi lebih cepat untuk dilihat
pertama kali oleh pembaca atau orang di sekitar media desain anda. Warna dengan

30
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
sifat kontrasnya dapat anda lakukan dengan unsur perbandingan antara warna gelap
dan terang.

Tujuan dan manfaat menerapkan warna dan kontras pada desain media
cetak dan digital, sebagai berikut:
1. Membedakan hal-hal yang penting dan tidak penting
2. Menyembunyikan hal yang tidak terlalu penting
3. Menciptakan desain yang lebih dinamis

Gambar 05. Color and contrast. Sumber: Spotify's Found Them First

Gambar 06. Color and contrast. Site by Awd Agency

31
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
3. Alignment (Kesejajaran)
Alignment (kesejajaran) adalah bagian dari struktur dimana elemen
ditempatkan dalam desain. Ini menentukan bahwa komponen visual, apakah itu teks
atau gambar, tidak diposisikan secara sewenang-wenang di seluruh komposisi.
Misalnya, halaman teks biasa diratakan ke kiri, sehingga objek berbagi margin di
sebelah kiri. (Lakovlev, Yaroslav. 2022)

Dalam menyusun elemen-elemen desain agar tampak tidak kacau, anda perlu
membuat / menerapkan Alignment (kesejajaran) agar susunannya tampak rapi dan
lebih mudah untuk dibaca. Dengan Alignment (kesejajaran) pola membaca / pola
desain seperti F, Z dan Zigzag dapat anda terapkan dalam desain yang anda buat.
Tidak hanya itu Alignment (kesejajaran) dapat mempermudah pembaca dalam
memahami isi/konteks pesan jika anda mengaturnya dengan kedekatan atau
menjauhkannya bila pesan itu berbeda informasi.

Gambar 11. Alignment (Pensejajaran). Sumber: Zekagraphic.com

Kesejajaran dalam Desain grafis mengacu pada penempatan elemen grafis dan
teks pada halaman yang sesuai dengan komposisi Anda. Perataan membantu Anda
mengatur elemen desain dan membuat koneksi visual dan membuat pemirsa lebih
mudah mendeteksi informasi terpenting dari desain Anda dan meningkatkan
keterbacaannya.

32
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
4. Proximity (Kedekatan)
Proximity (kedekatan) merupakan mendekatkan atau menyatukan beberapa
elemen yang memiliki keterkaitan informasi sehingga menunjukkan kesatuan
pesan/informasi. Desain bisa dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak
harmonis

Gambar 14. Proximity (Kedekatan). Sumber: Visme.co

Jika beberapa elemen desain memiliki informasi yang sama atau untuk
menujukkan keterkaitan infomasi, maka anda perlu menerapkan prinsip Proximity
(kedekatan) pada elemen-elemen desain tersebut. Sehingga informasinya akan cepat
dipahami oleh pembaca. Prinsip ini dipakai untuk menyatukan unsur-unsur layout
seperti tipografi, ilustrasi, warna, dll. Dengan adanya kesatuan itulah, unsur-unsur
didalamnya akan saling mendukung dan melengkapi sehingga diperoleh fokus sesuai
tujuan yang diinginkan.

Prinsip Proximity (kedekatan) memiliki peran untuk menyatukan arah. Anda


dapat mengolahnya dengan bentuk-bentuk yang kreatif agar pesan tersebut tidak
monoton. Pembaca tentunya akan mudah memahami pesan jika anda mendekatkan
elemen yang sama dan saling menjauhkan elemen jika berbeda informasi.

33
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 15. Proximity (Kedekatan). Sumber: Visme.co

5. White Space (Ruang Kosong)


White Space (ruang kosong) dalam arti secara umum yaitu ruang kosong
diantara kolom teks, baris teks, gambar, bidang dan garis. Lebih ringkasnya ruang
kosong diantara elemen visual dan elemen teks pada halaman desain.

Pentingnya ruang kosong dalam layout adalah untuk membantu memisahkan


dan mengatur elemen yang berbeda. Saat membuat layout, elemen yang berbeda
harus memiliki ruang lega yang cukup untuk menghindari terlalu banyak elemen
pesaing yang membuat pembaca sulit memahami informasi / konten.

34
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 27. Menerapkan White Space (Ruang Kosong) Mikro pada paragraf. Sumber: Zekagraphic.com

Gambar 28. Menerapkan White Space (Ruang Kosong) Makro pada elemen desain dan body copy.
Sumber: Zekagraphic.com

35
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 29. Menerapkan White Space (Ruang Kosong) Aktif dan Pasif Ruang Kosong pada media
cetak dan digital. Sumber: Zekagraphic.com

Tentu ini tidak asing bagi anda yang sering membuat desain halaman buku,
majalah ataupun koran. White Space (ruang kosong) sangat berpengaruh pada estetika
desain yang akan anda buat menjadi tampak minimalis, bersih, dan anda dapat
memfokuskan objek tertentu yang menjadi fokus pada desain tersebut. White Space
(ruang kosong) pada halaman desain sangat diminati oleh banyak perusahaan
terkenal.

6. Hierarki Tipografi
Menurut seorang pakar bernama Robert Bringhurst dalam bukunya “The
Elements of Typographic Style”, (2012, V4.0), “Tipografi ada untuk menghormati
konten” dimana penggunaan Herarki Tipografi dalam desain akan membantu
membimbing mata pembaca ke tempat bagian dimulai dan berakhir. Desainer juga
dapat melakukannya untuk mengisolasi informasi tertentu berdasarkan penggunaan
gaya yang konsisten di seluruh teks.

Sehingga penerapan Hirarki Tipografi dalam desain seperti sistem yang


mengatur tipe atau jenis huruf yang menetapkan urutan kepentingan dalam data,
mengurutkan kepentingan informasi melalui 3 tingkatan yaitu : Level 1 (Judul),
Level 2 (Sub Judul) dan Level 3 (Body text / paragraf). Hal ini berguna bagi pembaca
untuk dengan mudah menemukan apa yang mereka cari dan menavigasi konten.

36
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 02. Hierarki Tipografi. Sumber : Visme.co

Gambar 08. Level Hierarki Tipografi pada Halaman Koran.


Sumber : Canva.com

7. Repetition (Pengulangan / Ritme)


Ritme/ Irama adalah pola yang dibuat oleh elemen-elemen secara berulang dan
bervariasi. Pengulangan (mengulangi unsur serupa secara yang konsisten) dan variasi
(perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk ritme
visual. Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara teratur akan membuat
nuansa yang lembut, tenang dan santai. Perubahan yang tiba-tiba pada ukuran dan
jarak elemen akan menyiratkan nuansa cepat, ritme yang hidup dan suasana menarik.

37
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Untuk membuat rhythm (ritme):
1) Ulangi serangkaian elemen dengan bentuk yang sama, juga jarak antar masing-
masing elemen untuk menciptakan sebuah ritme yang teratur.
2) Ulangi serangkaian elemen yang lebih besar dengan jarak yang besar pula secara
menerus untuk membuat ritme yang progresif.
3) Huruf yang bevariasi, tebal, tipis, besar dan kecil.
4) Variasikan halaman yang gelap (karena tulisan dan gambar yang gelap) dengan
halaman yang ringan (sedikit tulisan dan berwarna cerah).
5) Mengulang bentuk yang sama di beberapa layout.
6) Ulangi elemen yang sama pada posisi yang sama pada setiap halaman yang
dicetak seperti koran atau majalah.

Repetition (pengulangan) dalam desain media cetak dan digital adalah mengacu pada
proses pengulangan elemen grafis, warna, pola yang sama. Sehingga dengan
konsitensi pada elemen grafis tersebut membuat desain terlihat terpadu, tidak
terpisahkan dan memiliki ikatan yang mendalam. Konsistensi ini perlu dijaga agar
pembaca dapat memaknai bahwa desain tersebut terkonsep/terancana dengan baik.
(Lakovlev, Yaroslav. Zekagraphic.com, 2022)

Gambar 29. Menerapkan Repetition (pengulangan) pada desain media cetak dan digital.
Sumber: Visme.co

Menerapkan Repetition (pengulangan) pada desain media cetak dan digital


menciptakan kesatuan, yang meningkatkan pemahaman dan pengenalan. Pada media
cetak majalah maupun koran, pengulangan penggunaan huruf diatur secara
konsitensi. Misalnya judul bab adalah satu jenis huruf, teks bagian isi adalah jenis
38
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
huruf kedua dan catatan kaki adalah jenis huruf ketiga yang berbeda. Secara
keseluruhan penggunaan huruf sangat konsisten pada semua halaman. Pengulangan
gaya ini menciptakan sebuah karya yang kohesif (koneksi / hubungan pada antar
bagian dalam teks), diakui secara keseluruhan. Lile, Samantha. Visme.co (2022)

Gambar 29. Menerapkan Repetition (pengulangan) pada desain media cetak dan digital.
Sumber: Freepik.com

Dari analisa desain flyer di atas dapat dijelaskan bahwa penerapan warna,
bentuk (lingkaran dan lengkung), penggayaan dan jenis huruf dilakukan Repetition
(pengulangan) pada halaman selanjutnya. Sehingga konsep desain flyer di atas
terlihat kuat dan konsiten.

39
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
8. Leading Lines (Garis Imajiner)
Gerakan adalah salah satu cara paling efektif untuk menarik perhatian pemirsa,
terutama jika itu tersirat dalam desain diam. Garis jelas efisien dalam menunjuk ke
item penekanan — pikirkan saja tentang panah — tetapi mereka tidak harus muncul
secara fisik di halaman untuk melakukan trik.

Gambar 26. Leading Lines (Garis Imajiner). Sumber : Visme.co

Garis Imajiner dapat diimplikasikan melalui penggunaan elemen berulang—


bayangkan deretan titik—kedekatan objek atau bentuk, serta hubungan ruang positif
dan negatif. Misalnya, dengan memiringkan objek ke atas atau ke bawah, garis dapat
dibuat yang menunjukkan penerbangan atau penurunan.

9. Negative Space (Gambar/MaknaTersembunyi)


Negative Space (gambar/makna tersembunyi) adalah pengelompokan item
dengan cara memanfaatkan ruang kosong untuk menyatukan/mendekatkan antar
elemen desain satu sama lain untuk menunjukkan hubungan antar elemen desain,
sehingga memunculkan pesan/informasi yang tersembunyi dibalik desain tersebut.
(Lile, Samantha. Visme.co. 2022)

40
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 27. egative Space (Gambar/Makna Tersembunyi). Sumber : Visme.co

Menerapkan Negative Space (Ruang Kosong) dengan cara


mendekatkan/menyatukan 2 (dua) elemen desain atau lebih yang terpisah dengan
memanfaatkan white space (ruang kosong) untuk menyampaikan pesan yang
tersembunyi dibalik desain yang anda buat.

Gambar 07. Negative Space (gambar/makna tersembunyi) pada Logo Toblerone. Sumber :
Indonesiamendesain.com

41
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 09. Negative Space (gambar/makna tersembunyi) pada Ikon. Ilustrasi oleh Martigny
Sumber : jagodesain.com

Gambar 10. Negative Space (gambar/makna tersembunyi) pada Ikon. Ilustrasi oleh Martigny
Sumber : jagodesain.com

Negative Space (gambar/makna tersembunyi) ini berperan sangat penting dan


akan sangat berguna saat kita menerapkannya dalam sebuah desain. Jika kita pandai
memanfaatkan negative space, maka kita akan mampu menginterpretasikan produk
dari sebuah brand ke dalam logo yang singkat, simple dan mudah dipahami oleh
konsumen terhadap produk yang dijual oleh produsen.

42
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
10. Perspective (Sudut Pandang)
Perspective (Sudut Pandang) merupakan upaya yang dilakukan oleh desainer
dalam menciptakan ilusi kedalaman dengan sudut padang tertentu untuk membuat
pembaca menaruh perhatian lebih banyak dari pada objek lain yang ada di dalam
halaman desain.

Perspective (Sudut Pandang) dalam media cetak dan digital mengacu pada
efek tiga dimensi yang diberikan pada gambar datar dan mengatur skala/proposi serta
komposisi desain. Para Desainer menggunakan teknik ini untuk menciptakan ilusi
kedalaman dari sudut pandang yang tepat. Dalam hierarki visual, objek yang lebih
dekat dengan Anda dapat mendorong/menambah lebih banyak perhatian. (Lakovlev,
Yaroslav. Zekagraphic.com. 2022)

Gambar 13. Menerapkan Perspective (perspektif) pada desain media cetak dan digital.
Sumber: Visme.co

43
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 16. Perspective (perspektif) pada Poster. Art by MONDO
Sumber: Pinterest.com

11. Rule Of Odds (Komposisi Ganjil)


Rule of Odds (aturan komposisi ganjil) memungkinkan desainer untuk
menekankan gambar tertentu dengan menempatkannya di tengah grup. Dengan
menempatkan objek tetangga (objek lain yang berdekatan pada objek utama) dalam
jumlah yang sama di kedua sisi titik fokus utama—sehingga menciptakan grup
bernomor ganjil—hasilnya dengan jelas menunjuk ke elemen visual terpenting, yang
terletak di tengah.

44
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 25. Penerapan Rule of Odds (aturan komposisi ganjil). Sumber: Visme.co

Misalnya, sekelompok satu atau tiga elemen lebih mencolok dari pada satu
pasangan. Demikian pula, kelompok yang terdiri dari sejumlah objek ganjil hampir
selalu dianggap lebih menarik dan lebih estetis dari pada kelompok bernomor genap.
Mengapa? Orang merasa lebih nyaman dengan keseimbangan. Itulah alasanya
mengapa desainer perlu menerapkan prinsip Rule of Odds (aturan komposisi ganjil)
pada desain yang mereka buat. (Lile, Samantha. Visme.co. 2022)

Gambar 26. Desain Rule of Odds (aturan komposisi ganjil). Design by Cheil. Sumber: Visme.co

Sehingga dapat disimpulkan bahwa menerapkan Rule of Odds (aturan


komposisi ganjil) adalah upaya yang dilakukan desainer dalam menerapkan

45
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
komposisi elemen desain berjumlah ganjil dengan tujuan menguatkan fokus pada
objek utama, menjaga keseimbangan dan berkesan lebih estetis dari pada objek
berjumlah genap. Sehingga menciptakan keseimbangan dan rasa nyaman bagi
pembaca.

12. Rule Of Third (Aturan Sepertiga Bingkai)


Rule Of Third (aturan 1/3 dari bingkai) merupakan upaya yang dilakukan
desainer dalam menyusun komposisi desain melalui beberapa jenis grid (kisi-kisi)
dan menempatkan objek tersebut pada 1/3 dari bingkai halaman desain. Grid di sini
mengacu pada garis bantu/kotak yang terdapat pada layar kamera fotografi.

Gridlines atau Grid Kamera adalah garis bantu pada kamera berupa garis
vertikal dan horizontal yang umumnya membentuk 9 kotak. Grid ini biasa disebut
grid modular klasik.

Gambar 29. Rule of Third (aturan 1/3 dari bingkai). Sumber : Visme.co

Seniman, fotografer, dan desainer grafis telah lama menggunakan aturan sepertiga
untuk meningkatkan keseimbangan keseluruhan komposisi mereka. Aturannya
melibatkan pembagian komposisi secara mental ke dalam kotak yang terdiri dari dua
garis horizontal dan dua garis vertikal—atau sembilan bagian terpisah. (Lile,
Samantha. Visme.co. 2022)

46
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Gambar 31. Rule of Third (aturan 1/3 dari bingkai) pada objek manusia.
Dikutip dari Djkn.kemenkeu.go.id. Sumber: Pixel.web.id

47
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
b. Membandingkan Penerapan 12 Prinsip Hierarki Visual pada Hasil-hasil Desain Cover
Majalah
Dalam menujukkan penerapan 12 prinsip hierarki visual pada elemen-elemen desain
pada cover majalah, maka perlu dilakukan identifikasi pada cover majalah tersebut. Di bawah ini
merupakan perbandingan antara 2 buah majalah yang berbeda jenis, yaitu majalah pertama adalah
VOGUE merupakan majalah jenis fashion, perempuan, dan gaya hidup selebriti/artis. Majalah
kedua merupakan majalah jenis musik, dengan membawa konsep musik rock karena Band
Burgerkill adalah salah satu Band Rock asal Indonesia.
1. Identifikasi penerapan 12 prinsip hierarki pada elemen-elemen desain di dalam layout cover
majalah Vogue.

Gambar 25. Identifikasi penerapan 12 prinsip hierarki pada elemen-elemen desain di dalam
layout cover majalah Vogue. Sumber : Koleksi Pribadi

48
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
2. Identifikasi penerapan 12 prinsip hierarki pada elemen-elemen desain di dalam layout cover
majalah Gitar Plus.

Gambar 26. Identifikasi penerapan 12 prinsip hierarki pada elemen-elemen desain di dalam layout
cover majalah Gitar Plus. Sumber : Koleksi Pribadi

Kesimpulan :
Pada kedua majalah yang telah dilakukan identifkasi dalam penerapan 12 prinsip hierarki
visual maka dapat disimpulkan bahwa setiap majalah yang menguatkan identitas masing-masing
melalui tipografi. Penggunaan tipografi ini menjadi penggayaan yang mewakili isi dari konsep
majalah. Seperti majalah Vogue, menerapkan tipografi Serif yang anggun. Jenis huruf tipis dan
dalam sepintas terlihat menawan dan elegan. Pada beberapa Cover Lines, menggunakan huruf
Kapital, tinggi, tebal tapi tetap ramping bahwasanya menujukkan gestur dari tubuh seorang model
profesional.
Penerapan prinsip Repetition (pengulangan) pada cover majalah Vogue sangat terlihat
pada warna magenta yang seing diulangi untuk meningkatkan kontras dan mempermudah
pembaca memahami infomasi.

49
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Kemudian majalah Gitar Plus, dari jenis majalah adalah tentang musik. Tema yang usung
ke dalam cover majalahnya adalah bertema musik rock. Jenis Tipografi yang digunakan Tebal
dan gemuk. Lebih banyak menggunakan pasif white space pada hierarki tipografinya, terlihat
pada Main Cover Line, Cover Lines dan Flash/Puff. Penggunaan tipografi tebal, tegas dan gemuk
merupakan untuk menujukkan kesamaan dan penguatan konsep dari tipografi pada Masthead
(merk majalah). Inilah perbedaan yang mencolok dari majalah Vogue dan Guitar Plus yang dapat
diamati oleh pembaca secara umum.

50
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Glosarium

51
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
Daftar Pustaka:

1. Lile, Samantha. Visme.co. “12 Visual Hierarchy Principles Every Non-Designer Needs to
Know”. 01 Februari 2020. <https://visme.co/blog/visual-hierarchy/>. [Diakses, 09 September
2022]
2. Lakovlev, Yaroslav. Zekagraphic.com, “Typographic Hierarchy in Graphic Design”.
<https://www.zekagraphic.com/typographic-hierarchy-in-graphic-design/>. [Diakses, 16
September 2022]
3. Kurniawan, Ehwan, 2016. “KAJIAN MAKNA DI BALIK SAMPUL MAJALAH TEMPO
(Studi Kasus “Sampul Rekening Gendut Perwira Polisi”, edisi Senin, 28 Juni 2010). Dimensi
DKV, Vol.1-No.1-April 2016. <www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id>. [Diakses 02 Oktober
2020]
4. Thalia, Regatta Putri & Franzia, Elda. Jurnal: “Desain Cover Majalah Cosmogirl Indonesia”.
Dimensi DKV, Vol.3-No.1 April 2018. Program Studi Desain Komunikasi Visual, FSRD
Universitas Trisakti.
5. Noveraldo, Raditya. Dumetschool.com. “Mengenal Golden Ratio Dalam Desain Grafis”. 19
Juli 2016. <https://www.dumetschool.com/blog/mengenal-golden-ratio-dalam-design-
grafis>. [Diakses, 17 September 2022]
6. Batubara, Yosep Peniel. Djkn.kemenkeu.go.id.” Tingkatkan Permainan Fotografimu:
Komposisi Rule of Third & Golden Ratio (Fibonacci)”. 27 September 2021.
<https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/14259/Tingkatkan-Permainan-Fotografimu-
Komposisi-Rule-of-Third-Golden-Ratio-Fibonacci.html>. [Diakses, 18September 2022]
7. Pixel.web.id. “Rule of Third, Aturan Sepertiga Komposisi Dasar Fotografi”.
<https://www.pixel.web.id/rule-of-third/>. [Diakses, 18 September 2022]
8. Sandi, Chelsea. Indonesiamendesain.com. “Seputar Negative Space!”.
<https://indonesiamendesain.com/2020/07/09/seputar-negative-space/>. [Diakses, 18
September 2022]
9. Fussell, Grace. Design.tutsplus.com. “10 Tips Merancang Majalah yang Berpengaruh Besar”.
15 Juni 2020.< https://design.tutsplus.com/id/articles/10-tips-for-designing-high-impact-
magazines--cms-25956>. [Diakses 28 September 2022]
10. Riadi, Muchlisin. Kajianpustaka.com.” Pengertian, Karakteristik dan Jenis-jenis Majalah”. 17
Oktober 2019. <https://www.kajianpustaka.com/2019/10/pengertian-karakteristik-dan-jenis-
jenis-majalah.html>. [Diakses 30 September 2022]

52
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds
11. Hardiansyah, Irfan Arifin, Aswar, 2017. “Desain Dan Perwajahan Majalah Kurva Desain
Komunikasi Visual”. Jurnal Imajinasi, Volume 1, No 2, Jul-Des 2017: Fakultas Seni dan
Desain Universitas Negeri Makassar. < https://media.neliti.com/media/publications/319361-
desain-dan-perwajahan-majalah-kurva-desa-46e7089f.pdf>.[Diakses 30 September 2022]
12. Rheny, Sylvia. Ekrut.com, “Layout adalah: Pengertian, 5 elemen desain layout, manfaat, dan
prinsip pembuatannya”. 06 January 2022. < https://www.ekrut.com/media/layout-adalah>.
[Diakses 01 Oktober 2022]
13. Jannah, Fitri Miftahul. Lombadesain.id. “3 Pola Desain Ini Sangat Disukai Audiens”.
https://www.lombadesain.id/3-pola-desain-ini-sangat-disukai-audiens/. [Diakses pada 01
Oktober 2020]
14. www.dosenpendidikan.co.id, “Majalah adalah”, 15 Juli 2022.
https://www.dosenpendidikan.co.id/majalah-adalah/#Fungsi_Majalah. [Diakses pada 02
Oktober 2022]
15. https://qomaruna.com/pengertian-layout/
16. https://dianisa.com/pengertian-layout-desain/

53
Menganalisis 12 Prinsip Hierarki pada Cover Majalah
Disusun oleh Agustamar, S.Ds

Anda mungkin juga menyukai