Anda di halaman 1dari 3

FUNGSI MAJALAH SEKOLAH

1. Majalah sekolah sebagai sarana berekspresi dan berkreasi bagi siswa. 

Dengan majalah sekolah, siswa berlatih untuk mengungkapkan gagasan yang dia tulis
dalam bentuk artikel, cerita pendek, atau puisi. Selain itu, siswa juga berlatih untuk
menulis sebuah laporan berdasarkan wawancara.

2. Melatih berorganisasi dan kerjasama di dalam tim. 

Lazimnya sebuah majalah sekolah dikelola oleh beberapa orang di dalam sebuah tim
yang dinamakan dengan redaksi. Dengan ikut terlibat di dalam pembuatan majalah
sekolah, siswa akan berlatih untuk bekerja sama di dalam sebuah tim redaksi. Ini
sangat penting dan bisa menjadi modal pengalaman yang berharga bagi siswa kelak
pada masa mendatang.

3. Majalah sekolah bisa menjadi sarana publikasi sekolah yang sangat efektif. 

Majalah yang dikelola dengan serius atau profesional akan menjadi sarana
mengenalkan sekolah secara lebih luas dan efektif. Tak hanya bermanfaat bagi
sekolah, para penulis yaitu guru maupun siswa juga akan lebih dikenal dengan menulis
di sebuah majalah sekolah.

Beberapa fungsi majalah sekolah di atas kiranya cukup untuk menjelaskan mengapa
keberadaan majalah sekolah sangat penting untuk diusahakan. Sekarang masalahnya
adalah, bagaimana cara membuat majalah sekolah?

Jangankan siswa, guru pun merasa kesulitan bahkan pada pertanyaan "Bagaimana
memulai membuat majalah sekolah?" 

Kita jadikan kesulitan tersebut sebagai tantangan untuk membuat majalah sekolah.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT MAJALAH SEKOLAH

1. Membentuk tim redaksi

Dibutuhkan beberapa orang di dalam sebuah redaksi. Orang-orang di dalam redaksi


inilah yang akan siap bekerja keras untuk mewujudkan majalah sekolah. Merekalah
yang akan bertanggung jawab untuk menerbitkan majalah sekolah, termasuk
menentukan fokus/tema dalam setiap penerbitan majalah sekolah tersebut.

Biasanya tim redaksi terdiri atas:

 Pemimpin redaksi
 Sekretaris redaksi
 Bendahara redaksi
 Editor
 Koordinator liputan
 Koordinator non liputan
 Reporter
 Ilustrator
 Penata Letak (Lay-outer)

Susunan di atas tidak bersifat mutlak. Susunan di atas bisa bertambah maupun
berkurang. Semuanya tergantung pada kebutuhan redaksi. Misalnya, ada kalanya kita
tidak memerlukan adanya ilustrator dan layouter karena keduanya digarap oleh pihak
percetakan/penerbitan.

2. Menentukan rubrik majalah

Kita bebas menentukan rubrik yang akan ditampilkan pada setiap terbitan majalah kita.
Rubrik-rubrik tersebut disesuaikan dengan kebutukan majalah. 

Beberapa rubrik tertentu juga bisa ditampilkan sebagai ciri khusus (yang khas) dari
majalah kita. Oleh sebab itu, nama rubrik bisa kita buat dengan nama yang unik. 

Misalnya: rubrik Arena Kecil (ini sebuah rubrik di Majalah Bobo yang memuat tulisan-
tulisan pengalaman dari anak-anak)

Beberapa rubrik untuk majalah sekolah antara lain:

a. Laporan utama atau fokus utama. 

Misalnya bersiap menghadapi Ujian Nasional

b. Berita. 

Berisi kegiatan-kegiatan di sekolah seperti peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia,


Hari Guru, seminar, dan lain-lain.

Bisa diisi oleh guru dengan tema bebas. Bisa sesuai dengan fokus utama, maupun
tema lainnya.

d. Wawancara. 

Misalnya wawancara dengan Kepala Dinas terkait dengan persiapan ujian nasional.

e. Profil tokoh inspiratif. 


Bisa diisi dengan guru atau siswa yang berprestasi di sekolah. Siapa pun yang bisa
menjadi inspirasi dapat ditampilkan di rubrik ini.

f. Fiksi berupa cerita pendek dan puisi.

Rubrik ini memberi kesempatan yang luas bagi para siswa untuk unjuk karya.

g. Komik atau gambar seri. 

Salah satu aktivitas favorit siswa adalah menggambar. Saya sendiri sering dibuat takjub
dengan hasil karya siswa berupa komik.

Resensi Buku
Pojok Sains
English Corner
Klinik Matematika
Bugar
Hasil Karya, misalnya lukisan siswa
Tips atau kiat
Teka-teki atau Kuis

Rubrik-rubrik di atas hanyalah sekadar contoh.

3. Menentukan dead line 

Apa itu dead line? Dead line adalah tenggat atau batas waktu, meliputi batas waktu
pengumpulan naskah, target selesai editing, maupun selesai proses tata letak dan
cetak.

Tenggat atau batas waktu ini bisa juga diartikan dengan pembuatan schedule, atau
rangkaian jadwal  kerja untuk penerbitan majalah. 

Dead line ini harus dipatuhi atau dilaksanakan dengan baik oleh segenap redaksi bila
memang betul-betul menginginkan majalah sekolah itu terbit tepat waktu. Sebenarnya
ini masalah kedisiplinan, kebiasaan menunda-nunda pekerjaan inilah yang sering
menghambat proses penerbitan majalah sekolah.

Demikian yang bisa saya sampaikan mengenai cara membuat majalah sekolah.

Semoga bermanfaat. Bilamana ada kekurangan atau kekeliruan, mohon berikan kami
masukan di dalam kolom komentar.. terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai