Anda di halaman 1dari 32

Revisi Makalah Tugas Besar AKN’B 58

1. Nama : Bianovalia P (J0314211019)

Kelompok : 5

Pertanyaan Bu lesia : Jelaskan metode pemasarannya

Jawaban :

- Segmenting : Usaha ini sangat diminati oleh banyak orang dari remaja hingga orang
tua. Usaha ini berada di kawasan Jatinegara dimana banyak sekali expatriat Timur
Tengah atau India yang pada dasarnya menyukai makanan ini. Orang-orang yang
menyukai makanan ini biasanya adalah orang yang pernah melakukan umroh dan
haji atau expatriate orang Timur Tengah. Tetapi tidak hanya itu, orang biasa pun
tetap bisa membeli dan mencicipinya.
- Targeting : Restoran ini mengolah olahan khas timur tengah yang menyukai rasa kuat
terhadap rempah-rempah. Mayoritas masyarakat Indonesia menyukai makanan yang
memiliki rasa kuat terhadap rempah-rempah. Target pasar ini adalah kalangan
menengah kebawah.
- Positioning : Restoran ini menyediakan makanan dengan harga yang standar atau
bisa dibilang murah tetapi tetap berkualitas. Dan juga menyediakan metode
pembelian dan pembayaran yang memudahkan pelanggan. Inilah keuanggulannya
dari pesaing.

Penjelasan 4P :

- Produk : Produk yang dihasilkan oleh usaha ini diolah dari bahan-bahan yang segar
dan berkualitas. Tampilan fisik yang diberikan kepada produk sangat cantik dan
pastinya menggugah selera. Rasa dari setiap olahannya juga sangat enak dan rasa
rempah-rempahnya sangat kuat, cocok untuk orang Indonesia karena rata-rata orang
Indonesia meyukai makanan yang rasa rempah-rempahnya sangat kuat.
- Price : Harga untuk setiap produknya bisa dibilang standar atau cenderung murah.
Penurunan harga sedikit tidak memberikan pangsa pasar. Kecuali penurunannya
hingga 25-30%, maka akan ada pangsa pasar exstra yang biasanya ingin mencoba
produk makananya. Lalu, terkadang menaikan harga kecil akan menambah
keuntungan dan konsumen pun tidak terlalu memperhatikan kenaikan harga kecil
tersebut.
- Place : Lokasi restoran ini cukup strategis dan berada di pinggir jalan. Restoran ini
memiliki tempat yang bersih. Restoran ini memiliki lahan untuk parkir dan
menyediakan tempat untuk pelanggan yang ingin makan ditempat. Tempat makan
dan dapur juga terpisah, sehingga pelanggan dapat menikmati makanan dengan
nyaman dan terhindar dari asap atau kebisingan dari dapur.
- Promotion : Restoran ini sering mengadakan diskon dan promo yang menarik serta
memproduksi produk baru tiap 6 bulan sekali. Diskon yang digunakan untuk menarik
perhatian pelanggan, biasanya adalah diskon harga dan diskon ogkos kirim. Biasanya
pesan promosi dipasang pada radius 10km dari restoran. Promosi juga dilakukan
pada media online dan media sosial.

2. Nama : Dewi Hasanah (J0314211378)


Kelompok : 9
Pertanyaan Bu lesia : Kenapa dibagian manajemen produksi masih belum lengkap?
Jawaban :
Usaha Seblak Umi Nung untuk saat ini tidak memiliki perencanaan produksi secara rinci
karena usaha ini dalam kesehariannya sudah mencatat berbagai bahan baku yang harus dibeli.
Pemilik usaha biasanya mencatatnya di buku secara sederhana mengenai keperluan apa saja
yang harus dibeli.
Selain itu, Seblak Umi Nung ini termasuk usaha dagang bukan usaha manufaktur. Meski
demikian, Seblak Umi Nung ini tetap memiliki target penjualan per hari yaitu sekitar 50 porsi
untuk seblaknya dan 40 cup untuk minumannya.
3. Nama : BR. Ninnda Sanabela (J0314211261)
Kelompok : 11
Pertanyaan Bu lesia : perkiraan biaya bahan baku, profit bersih, dan jumlah produk yang
terjual
Jawaban : perkiraan untuk biaya bahan baku yang dikeluarkan adalah sekitar 100.000-
500.000 tergantung dari jenis produk yang dijual oleh supllier, kemudian profit kotor yang
didapatkan oleh UMKM tersebut adalah sekitar 2-3 juta rupiah yang mana belum termasuk
biaya gaji karyawan sebesar 500.000-1.000.000. Kemudian, jumlah produk yang terjual
dalam UMKM ini bervariasi sekitar 500-1000 produk dari berbagai macam produk yang
dijual oleh UMKM ini.
4. Nama : Dwi Setyo Riani (J0314211098)
Kelompok : 4
Pertanyaan Bu lesia : Perhitungan HPP
Jawaban :
Komponen yang dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi antara lain :
1. Biaya Bahan Baku : Rp60.000.000
2. Biaya Transportasi : Rp300.000
3. Biaya Tenaga Kerja : Rp6.000.000
4. Total Persediaan Awal Produk Masuk : Rp35.600.000
5. Total Persediaan Akhir Produk Keluar : Rp15.200.000
Berikut rumus untuk mencari Harga Pokok Produksi :
= Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Transportasi + Total Persediaan Awal
Produk Masuk - Total Persediaan Akhir Produk Keluar
= Rp60.000.000 + Rp6.000.000 + Rp300.000 + Rp35.600.000 - Rp15.200.00
= Rp86.700.000
5. Nama : Hanna Maghfirah (J0314211074)
Kelompok : 4
Pertanyaan Bu lesia : Menentukan HPP
Jawaban : Komponen yang dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi antara
lain :
Biaya Bahan Baku :Rp.590.000,00
Biaya Tenaga Kerja :Rp.250.000,00
Biaya Perlengkapan:Rp.410.000,00
Biaya Operasional :Rp.200.000,00
Total Persediaan Awal Produk Masuk : Rp. 5.000.000,00
Total Persediaan Akhir Produk Keluar : Rp. 2.350.000,00
Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) :
Harga Pokok Penjualan (HPP) = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal –
Persediaan barang akhir
HPP = Biaya Bahan Baku+Biaya Tenaga Kerja+Biaya Perlengkapan+Biaya
Operasional+Persediaan barang awal – Persediaan barang akhir
HPP = Rp. 590.000,00+Rp. 250.000,00+ Rp. 410.000,00+Rp. 200.000,00+Rp. 5.000.000,00-
Rp. 2.350.000,00 = Rp. 2.795.000,00
6. Nama : Nur Anisa (J0314211087)
Kelompok : 4 (Empat)
Revisi : HPP
Komponen yang dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi (usaha dengan) antara
lain :
1. Biaya Bahan Baku : Rp 6.000.000,00
2. Biaya Transportasi : Rp 400.000,00
3. Biaya Tenaga Kerja : Rp 600.000,00
4. Biaya Sewa Toko : Rp 600.000,00
5. Biaya Operasional : Rp 200.000,00
6. Total Persediaan Awal Produk masuk : Rp 25.000.000,00
7. Total Persediaan Akhir Produk Keluar : Rp 13.000.000,00
Berikut rumus untuk mencari Harga Pokok Produksi :
= Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Operasional +
Total Persediaan Awal Produk Masuk – Total Persediaan Akhir Produk Keluar
= Rp 6.000.000,00 + 600.000,00 + 200.000,00 + 25.000.000,00 – 13.000.000,00
= Rp 18.800.000,00
7. Nama : Putri Septiani Wulandari (J0314211279)
Kelompok : 3
Pertanyaan Bu lesia : Jelaskan STP usaha
Jawaban : Jadi untuk target dan segmentasi pasar pada usaha risol ini memakai segmentasi
geografi dan demografi.
Untuk geografi: pada pemasaran produk, wilayah yang dijadikan target yaitu wilayah Bogor
karena peluang untuk memasarkan produk tersebut cukup luas. Banyak toko prozen yang
menerima supply risol dari usaha ini.
Untuk demografi : berdasarkan usia, jenis kelamin, penghasilan konsumen. Jadi untuk
kalangan usia, gender dan penghasilan rendah, sedang dan tinggi dapat membeli produk ini
karena harga yang sangat terjangkau. Selain itu target usaha ini tertuju kepada penjual, toko,
warung untuk mensupply produk.
Untuk positioning : usaha ini berani berbeda dengan pesaing lain dalam produk yang dijual.
Contoh nya seperti varian isi risol yang memiliki aneka rasa yang berbeda dan mempunyai
ciri khas rasa. Produk yang dijual ini banyak sekali varian isi agar konsumen tidak merasa
bosen dengan jenis isi risol pada umumnya.
8. Nama : Muftiyana Husna Arjani (J0314211190)
Kelompok : 10
Pertanyaan Bu lesia : Melengkapi STP
Jawaban : Manajemen Pemasaran Bodis Dekorasi
STP
1. Segmentation
-Demografis :
Semua rentang umur, jenis kelamin, pendapatan, status perkawinan, dan pekerjaan.
-Psikografis :
Pelanggan yang tertarik pada dekorasi, bergaya hidup praktis, dan tidak memiliki waktu
luang untuk mendekorasi sendiri.
-Geografis:
Bodis Dekorasi menerima pesanan acara di tiga kabupaten yaitu Pati, Kudus, dan Rembang.
2. Targeting
Target dari Bodis Dekorasi merupakan Full Market Coverage yaitu dari semua kalangan.
3. Positioning
Bodis Dekorasi menempatkan dirinya sebagai usaha dekorasi yang menyesuaikan keinginan
pelanggan baik dalam segi harga dan bentuk dekorasinya.
9. Nama : Fristia Alya Syalaisha (J0314211027)
Kelompok : 4
Pertanyaan Bu Lesia : HPP & STP
Jawaban :
1. HPP
Komponen yang dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi antara lain :
Biaya Bahan Baku : Rp7.500.000,00
Biaya Tenaga Kerja : Rp15.000.000,00
Biaya Perlengkapan : Rp5.000.000,00
Total Persediaan Awal Produk Masuk : Rp5.000.000,00
Total Persediaan Akhir Produk Keluar : Rp3.500.000,00
Berikut rumus untuk mencari HPP :
= Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Perlengkapan + Total Persediaan Awal
Produk Masuk – Total Persediaan Produk Akhir Keluar
= Rp7.500.000,00 + Rp15.000.000,00 + Rp5.000.000,00 + Rp5.000.000,00 +
Rp3.500.000,00
= Rp29.000.000,00
2. STP
- Demografis : UMKM Rumah Roti Enak melihat variabel demografis berdasarkan
pendapatan, karena masyarakat sekitar toko bukan masyarakat dengan ekonomi tinggi,
sehingga harga produk yang ditetapkan cukup murah.
- Geografis : Letak UMKM ini bukan berada di perkotaan, sehingga UMKM ini
menyesuaikan harga dan produk untuk masyarakat dengan harga terjangkau.
- Psikografis : Salah satu variabel psikografis yaitu dapat diubah dengan upaya
pemasaran, sehingga UMKM ini terus melakukan promosi seperti membuat paket harga agar
konsumen tertarik.
- Perilaku : UMKM Rumah Roti Enak ini memerhatikan perilaku konsumen seperti
alasan untuk membeli produk, yaitu konsumen membeli karena berbagai variasi roti yang
tersedia, sehingga UMKM ini terus melakukan pembaruan produk.
10. Nama: Liliyanasari Indrayana (J0314211147)
Kelompok: 5
Pertanyaan: Harga Pokok Produksi
Yang dimasukan ke dalam harga pokok produksi:
Biaya bahan baku + Biaya transportasi + Biaya tenaga kerja + biaya listrik
8.875.000 + 200.000 + 2.250.000 + 150.000
=11.475.000 (jadi total hpp nya adalah 11.475.000)
11. Nama : Nur Ikhsan Mukhammad (J0314211165)
Kelompok : 4
Pertanyaan Bu lesia : bagaimana STP dan HPP pada TMY Angkringan
Jawaban :
Segmentasi : Segmentasi dari TMY Angkringan ini berfokus pada Geografis dan
Demografis. Secara geografis, tempat UMKM TMY Angkringan terdapat di pemalang kota
dan berada di depan RSUD Pemalang dan hal ini yang menjadikan potensi segmentasinya
bisa berkembang. Secara demografis, TMY angkringan memperhatikan aspek usia dimana
memiliki segmentasi di semua usia terutama kalagan anak muda atau milenial.
Targeting, Target dari TMY Angkringan sendiri yaitu semua kalangan, masyarakat umum
dan Komunitas seperti komunitas vespa, komunitas music, dan komunitas beatbox.
Positioning, TMY angkringan melakukan inovasi dengan memberikan varian kopi yang
berbeda, seperti varian manual brew yang isinya V60, speciality bean, Vietnam drip.
HPP:
Komponen yang dimasukkan dalam penentuan harga pokok produksi antara lain:
1. Biaya bahan baku = 6.500.000
2. Biaya transportasi = 75.000
3. Biaya Tenaga kerja = 4.000.000
4. Biaya operasional = 100.000
5. Biaya Persediaan awal = 4.500.000
6. Biaya persediaan Akhir = 3.500.000
Rumus HPP :
= biaya bahan baku + biaya transportasi + biaya tenaga kerja + biaya operasional + biaya
persediaan awal – Biaya persediaan akhir
= 6.500.000 + 75.000 + 4.000.000 + 100.000 + 4.500.000 – 3.000.000
= 11.675.000
12. Nama : Nasywa Rahma Sya'baniah (J0314211089)
Kelompok : 2
Pertanyaan Bu lesia :
1. Jelaskan komponen HPP yang diperhitungkan dan bagaimana diskon yang digunakan?
Lebih dideskripsikan lagi.
2. Untuk STP lebih dijelaskan dan dideskripsikan!
Jawaban :
1. untuk komponen HPP yang diperhitungkan yaitu
biaya jasa angkutan : 39.100.000
harga bahan baku : 30.900.000
biaya jasa produksi : 40.000.000
biaya operasional : 45.000.000
biaya admin marketplace : 45.000.000
biaya iklan : 35.000.000
Untuk diskon, diskon berasal dari diskon persentase kisaran 20%-40%. Ditambah juga karena
usaha online dan biasanya di marketplace sering tertera diskon untuk konsumen. Diskon ini
digunakan untuk menarik konsumen agar lebih tertarik pada produk usaha ini.
2. Segmentasi :
Strategi segmentasi pasar yang digunakan yaitu secara demografi dan geografis. Secara
demografi, usaha ini melihat dari aspek jenis kelamin dan usia. Untuk jenis kelamin, yaitu
produk yang dihasilkan dapat digunakan untuk wanita maupun pria sedangkan untuk usia,
dapat digunakan untuk usia anak-anak sampai dewasa. Secara geografis, usaha ini
menargetkan untuk wilayah bogor dan sekitarnya.
Targeting : Strategi targeting pasar usaha ini yaitu ditargetkan kepada konsumen dari usia
anak-anak sampai usia dewasa. Dan juga ditargetkan kepada semua jenis kelamin.
Positioning : Usaha ini memposisikan produknya sebagai produk yang dapat dipakai oleh
banyak orang baik dari usia anak-anak maupun dewasa dan semua jenis kelamin. Lalu, usaha
ini memposisikan harga produknya disesuaikan dengan kualitas produknya.
13. Nama : Dea Agetia Noviana (J0314211345)
Kelompok : 9
Pertanyaan Bu lesia :manajemen pemasaran nya ditambahkan dengan segmentasi
Jawaban : Segmentasi adalah upaya memetakan atau pasar yang memilah-memilahkan
konsumen sesuai persamaan diantara mereka.Pemilihan ini bisa berdasarkan
demografis,geografis,psikografis.
**Hasil Analisis Segmentasi *
Segmentasi Demografis :
- Segmentasi demografis,pada umumnya konsumen yang dapat membeli produk kopi
kenangan adalah anak anak remaja sekitar umur 17-30 tahun.Konsumen pada umumnya
berasal dari kelas menengah keatas.konsumen biasanya berasal dari beberapa daerah.
Segmentasi Geografis :
- Memasarkan konsumen ke berbagai wilayah Indonesia.Karena produk Kopi Kenangan ini
sangat disukai banyak orang.
Segmentasi Psikografis
- Ditargetkan kepada semua kalangan,karena Kopi Kenangan terdapat minuman kopi yang
menyegarkan.
=>Targeting yaitu setelah memetakan pasar,tahap targeting seperti namanya adalah
membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar.
Target Pasar Kopi Kenangan :
- Produk Kopi Kenangan ditargetkan kepada konsumen untuk semua kalangan terutama
kepada anak anak remaja.
Positioning yaitu apabila target pasar sudah jelas,positioning adalah bagaimana kita
menjelaskan posisi produk kepada konsumen.Apa bedanya produk kita dibandingkan
kompetitor dan apa saja keunggulannya.
Positioning Kopi Kenangan :
- Positioning yang ingin dicapai dalam bisnis Kopi Kenangan ini adalah pelopor minuman
kopi asli dengan perpaduan bubuk kopi agar dapat dinikmati masyarakat Indonesia kapan pun
dan dimana pun.Selain itu usaha Kopi Kenangan ini diharapkan dapat menarik perhatian
pelanggan karena varian rasa Kopi Kenangan yang beragam dan nikmat.Dan berbeda dari
pesaing pesaing lainnya.
14. Nama : Anastasya Putri Aziza (J0314211354)
Kelompok : 2
Pertanyaan Bu lesia : Permisalan perhitungan harga pokok penjualan
Jawaban : Harga pokok penjualan ini dihitung dalam perhitungan sebulan sesuai dengan
pernyataan pemilik UMKM Widi’s Catering Bakery yang menyatakan perhitungan selama
sebulan dengan rincian sebagai berikut :
Bahan baku : ±15.000.000/bulan
Biaya tenaga kerja : ±10.000.000/bulan
biaya tambahan : ±11.500.000/bulan
biaya tambahan keuntungan : ± 14.000.000/bulan

Berdasarkan perhitungan usaha Widi’s Catering Bakery dengan


biaya bahan baku+jasa tenaga kerja+biaya tambahan.
Maka diperoleh keuntungan ± 50.000.000 sebagai penghasilannya perbulan dengan harga
jual tiap satu nasi kotak 27.000. Perhitungan perhari tergantung jumlah pemesanan yang
diperoleh dan jenisnya.
15. Nama : Siti Sukma Hapsari (J0314211241)
Kelompok : 10
Pertanyaan Bu lesia :
1. Analisis pelaksanaan STP UMKM Tin’s Kitchen
2. Perhitungan Laporan Keuangan Tin’s Kitchen
Jawaban :
1. Segmenting
a) Variabel Demografis
Usaha Tin’s Kitchen menargetkan pada semua kalangan, namun mayoritas adalah ibu rumah
tangga dan anak muda berkisar umur 20-45 tahun. Dengan harga yang sangat terjangkau dan
rasa yang terjamin sehingga semua kalangan dapat mengonsumsi.
b) Variabel Geografis
Usaha Tin’s Kitchen bergerak dalam penjualan online, sehingga dapat melayani dan
mengirim produk hingga ke seluruh Indonesia dan mancanegara.
2. Targeting
Ibu rumah tangga atau anak kost sekalipun kisaran umur 20-45 tahun yang tidak mempunyai
waktu banyak untuk memasak, belum bisa memasak atau malas masak tetapi ingin membuat
makanan enak dan bergizi untuk dikonsumsi.
3. Positioning
Usaha Tin’s Kitchen dalam menghasilkan produknya selalu menjaga kualitas produk dengan
menggunakan rempah-rempah terbaik tanpa bahan pengawet dan menjaga kebersihan
produk. Dengan dipermudahnya pengiriman ke seluruh Indonesia bahkan mancanegara
membuat usaha ini banyak diminati oleh ibu-ibu di seluruh Indonesia. Selain itu, Usaha Tin’s
Kitchen juga memberikan pelayanan ramah untuk setiap costumer yang bertanya melalui
media sosial.
Berikut adalah perhitungan laporan keuangan Tin’s Kitchen setiap bulannya.
1. Harga Penjualan : Rp185.000.000
2. Biaya Bahan Baku : Rp75.420.000
3. Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp17.200.000
4. Biaya Overhead : Rp25.000.000
Total : Rp117.620.000
Laba : Rp67.380.000
Komponen yang dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi (usaha manufaktur)
diantaranya;
1. Biaya Bahan Baku : Rp75.420.000
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp17.200.000
3. Biaya Overhead : Rp25.000.000
Rumus Perhitungan HPP
Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead
= Rp75.420.000 + Rp17.200.000 + Rp25.000.000 = Rp117.620.000
16. Fisca Nur Assiffah (J0314211162)
Kelompok : 9
Diminta untuk menjelaskan secara lebih rinci mengenai proses produksi dan Manajemen
Pemasaran STP dan 4P
1.3.3 Manajemen Pemasaran
1.3.3.1 Penerapan Strategi Pemasaran Segmenting, targeting, positioning (STP)
A. Segmentasi Pasar
Kedai 48 menerapkan segmentasi pasar dengan pendekatan Demografis, berupa konsumen
yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
hingga status perkawinan.
B. Targetting
Meski sebelumnya telah dijelaskan bahwa Kedai 48 melakukan segmentasi pasar dengan
pendekatan demografis yang berlaku untuk semua kalangan, tetap saja Kedai 48 menargetkan
secara spesifik yaitu kalangan para pekerja kantoran dan mahasiswa dengan rentang usia 15 –
64 tahun atau rentang usia produktif sebagai target yang dianggap terus berkembang.
Kemudian, mudahnya aksesibilitas bagi Kedai 48 dikarenakan wilayah sekitar Kedai 48
merupakan wilayah perkantoran, kampus serta indekos.
C. Positioning
Strategi pemasaran positioning Kedai 48 yaitu, menunjukan atau menonjolkan kepada
pelanggan terkait cita rasa makanan ala rumahan yang murah dan mudah untuk didapatkan.
Target spesifik berupa mahasiswa dan pekerja yang kemungkinan memiliki kendala untuk
menyicipi makanan ala rumahan dikarenakan harus merantau atau keterbatasan ekonomi dan
keahlian dalam hal memasak bagi anak indekos membuat Kedai 48 berinisiatif untuk
memberikan solusi. Ditambah, beragamnya metode pembayaran yang disediakan oleh Kedai
48 sehingga pelanggan tidak mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi. Metode
pembayaran tersebut berupa, Gopay, Shopeepay, Ovo hingga Dana. Kedai 48 juga tersedia di
beberapa aplikasi ojek online dan e-commerce sehingga pelanggan tidak perlu khawatir akan
jarak dan waktu untuk dapat menikmati makanan rumahan ala Kedai 48.
1.3.3.2 Penerapan Strategi Pemasaran 4P
A. Produk
Kedai 48 menjual berbagai variasi makanan dan minuman, mulai dari makanan berat/utama
hingga makanan ringan, makanan lokal hingga makanan luar lokal dengan cita rasa ala
rumahan. Menu makanan utama Kedai 48 yang paling banyak diminati terdiri atas nasi pecel
ayam madu, nasi pecel ayam penyet, capcay ayam dan capcay seafood. Kemudian, ada juga
nasi goreng,tomyam, zuppa soup, hingga bakso aci. Sedangkan, menu minuman terdapat es
the tawar/manis, minuman yakult, minuman squash, hingga milk shakes dengan tambahan
toping yang dapat dipilih oleh pelanggan sesuai selera.
B. Harga
Kedai 48 menentukan harga jual produknya dengan memperhatikan pasaran agar dapat
bersaing dengan competitor lainnya. Selain itu, Kedai 48 juga memperhatikan biaya bahan
baku yang diambil dari pemasok, ongkos kirim, rempah-rempah, markup keuntungan dan
juga biaya listik. Kisaran harga produk atau makanan dan minuman yang di jual di Kedai 48
adalah Rp2,000 – Rp35,000.
C. Tempat
Tempat atau lokasi yang dimiliki Kedai 48 terbilang strategis, hal imi dikarenakan Kedai 48
terletak di kawasn perkantoran, kampus, indekos, serta kawasan padat penduduk. Ditambah
lokasi Kedai 48 juga diapit oleh dua mall, yaitu mall kuningan city dan mall ambassador.
Selain itu, akses untuk menuju Kedai 48 sangat mudah karena letaknya yang berada di
pinggir jalan.
D. Promosi
Untuk memperkenalkan produk kepada pelanggan Kedai 48 menggunakan banner serta
spanduk yang bertuliskan Kedai 48 serta mencantumkan beberapa menu makanan dan
minuman yang dijual. Spanduk dan banner tersebut terpasang tepat di bagian depan Kedai
sehingga para pelanggan dapat dengan mudah menemukan Kedai 48. Selain itu, Kedai 48
juga bermitra dengan aplikasi ojek online dan salah satu e-commerce di Indonesia sehingga
memudahkan pelanggan untuk menikmati makanan dan minuman yang dijual oleh Kedai 48.
Dan juga terdapat beragam diskon yang ditawarkan oleh Kedai 48 melalui aplikasi mitra
tersebut.
Cara Kedai 48 menjaga hubungan baik dengan pelanggan adalah dengan memfasilitasi
pelanggan dalam hal memesan makanan dan minuman yang diinginkan tanpa khawatir akan
jarak dan waktu yaitu, melalui aplikasi pesan antar online seperti Grab Food, Shopee Food
dan Go Food. Selain itu, bagi pembeli yang tergolong langganan dapat juga memesan via
chat WhatsApp yang akan terhubung langsung dengan pemilik Kedai 48 dan dapat memilih
untuk diantarkan atau tidak. Jika memilih untuk diantar jarak tidak terlalu jauh. Lalu, Kedai
48 juga menyediakan beragam media pembayaran secara online berupa Gopay, Dana, Ovo
dan Shopeepay sehingga pelanggan mudah dalam melakukan transaksi apalagi di tengah
pandemi yang mengharuskan masyarakat membatasi diri dalam berinteraksi.
1.3.4 Manajemen Produksi
Kedai 48 saat ini tidak memiliki perencanaan produksi secara rinci karena Kedai 48 masih
mengandalkan pemasok dalam hal bahan baku dan bahan penunjang lainnya. Selain itu,
Kedai 48 termasuk usaha dagang bukan usaha manufaktur. Meski demikian, Kedai 48
memiliki target penjualan per hari yaitu, sekitar 50 porsi untuk semua variasi menu.
Kedai 48 memiliki satu menu yang paling best seller yaitu, Bakso Aci. Hal ini dikarenakan
bakso yang digunakan merupakan hasil racikan sendiri sang pemilik bukan membeli dari para
pemasok seperti bahan yang lainnya. Berikut adalah proses produksi dari bakso aci tersebut.
Pertama, siapkan bahan berupa bumbu rahasia, jeruk nipis, bubuk cabai serta toping dari
bakso aci. Toping tersebut tediri atas bakso halus, lidah, cuankie, irisan bawang putih, dan
kerupuk.
Kedua, rebus air bersama irisan bawang putih hingga mendidih. Setelah mendidih masukkan
isian satu per satu, tunggu hingga matang. Setelah matang tiriskan dan letakkan di mangkuk
yang sudah berisi bumbu rahasia, tambahkan air rebusan bawang putih secukupnya lalu aduk
hingga merata.
Ketiga, tambahkan bubuk cabai dan perasan jeruk nipis sesuai selera. Bakso aci siap untuk
dinikmati.
17. Nama : Theresia Manalu (J0314211163)
Kelompok : 5
Pertanyaan Bu lesia : kurang penjelasan bagian Manajemen keuangan ?
Jawaban : 1. Pencatatan transaksi
UMKM Deandra batik tulis menggunakan pencatatan transaksi yang sangat sederhana yaitu
menggunakan software buku kas sebagai pencatat pemasukan dan pengeluaran dan kertas
sebagai pencatat pemesanan konsumen
2. Komponen harga pokok produk
- Biaya bahan baku
• zat pewarna
70.000/bungkus × 6 = Rp 420.000
• Malam
10.000/per lilin × 5 = Rp 2.500.000
•Kain Mori
42.000/ per kain × 40 = Rp 1.680.000
Total : Rp 2.350.000
-Biaya tenaga kerja
Deandra batik tulis memiliki 26 perajin yaitu 24 karyawan dan 2 pemilik
Gaji perorangan = Rp 250.000/Minggu
Tidak tetap tergantung dari omset penghasilan
- Biaya Overhead UMKM
• Biaya gas 3kg
22.000 × 3 = Rp 66.000
•Biaya Listrik= Rp 105.000
Total = Rp 171.000
Harga pokok produksi/perbulan
= Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja + Biaya Overhead
= Rp 2.350.000 + Rp 24.000.000+ Rp 171.000 : Rp 26.521.000
3.Menentukan harga jual produk
Harga produk deandra batik tulis tergantung dari kesulitan motif batik tulis dan permintaan
konsumen berdasarkan harga terendah dimulai dari Rp 300.000 sampai tertinggi Rp
1.000.000 per produk.
18. Nama : Muhammad Furqon Rais (J0314211298)
Kelompok : 2
Pertanyaan Bu lesia : 1. harga pokok penjualan ?
2. STP
Jawaban :
1. tercantum dimakalah, hanya meliputi biaya bahan baku sekitar 12.000 untuk 1 produk.
2. -Segmentasi menggunakan pendekatan perilaku, yaitu mengelompokkan pelanggan debgan
cara mereka menggunakan produk dan manfaat yg mereka cari dari susu kurma.
- Targetting dengan mempertimbangkan pelanggan terhadap fokus pada manfaat karena tiap
pembeli membutuhkan manfaat yang berbeda
- Positioning sukur boss lebih ke mengembangkan pemasaran yang spesifik pada media
online sehingga memberi penawaran yang menarik bagi yang melihat.
19. Nama : Rida Ulia (J0314211079)
Kelompok : 2
Pertanyaan Bu Lesia : 1. Asumsikan menentukan harga jual
2. Jelaskan STP nya.
3. Substansi dari manajemen produksi
Jawaban : Cara UMKM ini menentukan harga jual adalah dengan menambahkan harga bahan
baku dengan target keuntungan yang akan dicapai.
Untuk harga bahan baku 1kg rasa original Rp20.000,- dan biasanya target keuntungan yang
UMKM ini patok adalah Rp5000,- menjadi Rp25.000,-/kg asin.
Sedangkan untuk harga bahan baku 1kg rasa balado Rp30.000,- dan target keuntungan yang
UMKM ini patok adalah Rp5.000,- menjadi Rp35.000,-/kg balado
- Segmen Pasar : Secara demografis usaha Keripik singkong ini dapat dinikmati mulai
dari anak kecil hingga orang tua, perempuan atau laki-laki. Secara psikografis usaha Keripik
singkong ini dapat di nikmati semua kalangan menengah ke atas ataupun kalangan menengah
ke bawah untuk si pecinta makanan pedas UMKM ini menyediakan keripik singkong dengan
rasa balado. Secara tingkah laku usaha Keripik singkong ini dapat dinikmati ketika kalian
santai, sedih, senang kapanpun kalian ingin. Secara geografis Keripik singkong ini karena
ringan dibawa kemana-mana jadi dimana pun kalian inginkan kalian dapat memakannya,
misalnya ketika sesudah berenang.
- Target pasar : warung-warung kecil karna mudah dijangkau
- Posisi produk : setelah bertanya kepada beberapa pelanggan keripik sigkong ini dari
rasanya sudah terjamin malah mereka pelanggan mereka banyak yang menyarankan kepada
pemilik untuk menaikkan harganya karena mereka mengetahui proses pembuatannya.
Jawaban : UMKM Keripik singkong ini tidak ada perencanaan produksi karena bahan baku
yang tidak pasti. Proses produksinya itu pemilik membeli singkong ke pemasok selanjutnya
singkong dikupas menggunakan pisau yang tajam. Singkong yang telah dikupas dipotong-
potong setipis mungkin. Singkong yang telah dipotong-potong tadi dicuci dan direndam
beberapa saat. Singkong yang telah direndam ditiriskan. Digoreng di minyak yang sudah
panas agar singkong matang sempurna. Bumbui dan masukkan ke dalam wadah kemasannya.
Keripik singkong siap disantap dan dijual ke warung-warung.
20. Nama : Iqzathia Maysara Purnomo (J0314211410)
Kelompok : 8
Pertanyaan Bu lesia : Permisalan perhitungan harga pokok penjualan
Jawaban : Harga pokok penjualan ini dihitung dalam perhitungan sebulan
Bahan baku : ±5.010.000/bulan
Biaya tenaga kerja : ±Rp250.000/bulan
biaya overhead : ±570.000/bulan
keuntungan : ±1.000.000/bulan
Berdasarkan perhitungan usaha Warung Ayikayyu dengan biaya bahan baku+jasa tenaga
kerja+biaya overhead maka diperoleh ±Rp5.830.000 sebagai harga pokok produksinya
selama sebulan dengan harga jual tiap produknya sekitar Rp5.000-Rp15.000. Perhitungan
perhari tergantung jumlah pembelian yang diperoleh.
21. Nama : Rizka Wulandari (J0314211070)
Kelompok : 8
Pertanyaan Bu lesia : Permisalan perhitungan harga pokok penjualan
Jawaban : Harga pokok penjualan ini dihitung dalam perhitungan sebulan sesuai dengan
pernyataan pemilik UMKM Pabrik Tempe Cibeber yang menyatakan perhitungan selama
sebulan dengan rincian sebagai berikut :
Biaya Bahan baku : ±53.500.000/bulan
Biaya tenaga kerja : ±1.500.000/bulan
biaya tambahan : ±2.000.000/bulan
biaya operasional : ± 3.000.000/bulan
Dengan menghitung biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya tambahan + biaya
operasional
maka diperoleh pengeluaran / bulan ± 60.000.000.
Harga jual tiap 1 buah tempe 3.000. Pabrik tempe cibeber perhari menjual tempe ± 1.000
buah.
Jadi setiap hari pabrik tempe cibeber mempunyai omset 3.000.000/hari.

- Maka laba kotor yang diterima sebesar ± 90.000.000/bulan.


- Laba bersih yang diterima = Laba kotor - Pengeluaran

90.000.000 - 60.000.000 = 30.000.000.


Dapat disimpulkan laba bersih yang diterima Bapak Riswanto selaku pemilik usaha pabrik
tempe cibeber per bulan = Rp. 30.000.000
22. Nama : Nur Hamidah (J0314211287)
Kelompok : 2
Pertanyaan Bu lesia : Asumsikan HPP dan harga jualnya
Jawaban : komponen HPP
a) Biaya bahan baku
• Daging Sapi Rp 48.000/ kg × 20 = Rp 960.000
• Mie Kuning Rp 16.000/ 900 gr x 7 = Rp 112.000
• Bihun 23.000/ kg × 8 = Rp 184.000
• Tepung Tapioka 10.000/kg × 11 = Rp 110.000
•Bawang Putih Rp 30.000/kg × 8 = Rp 240.000
• Bumbu-bumbu Rp 150.000
Total = Rp 1.756.000
b)Biaya Tenaga Kerja
• 1 karyawan Rp 1.500.000
c) Biaya Overhead
• Gas 3kg Rp 25.000 x 4 = Rp 100.000
• Listrik Rp 120.000
•Transportasi Rp 100.000
Total = Rp 320.000
HPP = Biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya overhead
= Rp 1.756.000 + Rp 1.500.000 + Rp 320.000
= Rp 3.576.000
▪︎Rp 3.576.000 / 530 porsi = Rp 6.747
Harga jual = Rp 10.000 - Rp 12.000
23. Nama : Mochamad Sammy (J0314211072)
Kelompok : 8
Yang perlu di revisi :
-tujuan makalah
- manajemen pemasaran ( STP dan 4P )
-penutup ( Rekomendasi )
Jawaban : Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penelitian yang saya lakukan adalah untuk memenuhi tugas besar pengantar
bisnis dan untuk menambah wawasan terhadap UMKM Batik Paoman Art Indramayu yang
diantaranya:
1. Mengetahui Identitas UMKM serta pemilik dari Batik Paoman Art.
2. Mengetahui manajemen SDM dari Batik Paoman Art.
3. Mengetahui metode pemasaran dan produksi dari Batik Paoman Art.
Analisis STP
• Segmentation
Aktifitas dimana mengelompokan pasar dari heterogen menjadi homogen yang memiliki
kesamaan dalam daya minat konsumen. Dalam hal ini dilakukan analisis segmentasi
demografis dan geografis.
-demografis= produk batik paoman art dipasarkan ke semua orang yang target utamanya
umur 20-50 tahun dan mengincar target karyawan kantor serta guru-guru pendidik.
-geografis= memasarkan ke konsumen di wilayah sekitar Indramayu pusat. Karena di daerah
indramayu pusat banyak sekolah dan kantor yang dimana pegawainya menjadi target
penjualan utama dari batik paoman art.
• Targeting
Targeting merupakan kegiatan setelah melakukan pengelompokan target pasar. Dalam batik
Paoman Art segmentasinya mencakup daerah seluruh Kabupaten Indramayu dan sekitarnya.
Konsumen utamanya adalah para karyawan kantor dan guru-guru pendidik.
• Positioning
Positioning merupakan proses menentukan produkdo presentasikan dalam pelanggan
potensial. Batik paoman art memposisikan dirinya sebagai pionir dalam produksi batik di
Indramayu. Oleh karena itu untuk segi kualitas dan harga sangat bersaing
Analisis 4P
1. Product
Produk adalah hal yang penting dalam pemasaran. Tanpa adanya produk pemasaran tidak
dapat dilakukan. Produk yang dihasilkan oleh Batik Paoman Art ada beberapa macam dari
kain batik, sendal, pakaian aksesoris, dan lainya. Dalam pembuatan produk batik paoman art
sangat mengutamakan kualitas daripada kuantitas oleh sebab itu produk-produk yang
dihasilkan dijamin berkualitas.
2. Price
Price atau harga sangat berpengaruh dalam penjualan. Karena konsumen biasanya
menjadikan harga sebagai patokan dalam membandingkan dengan produk ditempat lainya.
Harga produk dari batik paoman sendiri dimulai dari harga 100 ribu sampai jutaan rupiah
tergantung dari bahan dan lamanya proses produksi. Harga yang cenderung tinggi sebanding
dengan kualitas yang didapatkan.
3. Place
Tempat menjadi salah satu kunci penting dalam strategi pemasara. Tempat yang strategis
akan dapat meningkatkan penjualan. Lokasi dari batik paoman art sendiri terletak di pusat
kota dan sangat strategis untuk berusaha, alamat lengkapanya adalah di Jalan Siliwangi No.9
(315A-lama, Paoman, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45211)
4. Promotion
Yang terakhir promotion, mereka melakukan promosi secara luring yaitu dengan mengikuti
pentas seni dan mengisi event-event. dengan promosi secara luring diharapkan dapat
menambah keeratan customer relationship .
Rekomendasi
Setelah melakukan survei di Batik Paoman Art. Saya menemui bahwa masih ada beberapa
kekurangan yang bisa ditingkatkan atau di perbaiki oleh pihak Batik Paoman Indramayu. Ada
dua hal yang menurut saya perlu dibenahi yakni promosi dan pencatatan keuangan. Yang
pertama promosi yang dilakukan oleh pihak Batik Paoman Art masih dilakukan secara
manual atau luring, belum melakukan teknik promosi online. Yang kedua pencatatan
keuangan sebaiknya menggunakan software agar data yang dimiliki lebih aman. Selebihnya
Batik Paoman Art sudah sangat baik di segala sisi.
Dan berikut merupakan poin-poin yang saya reakomendasikan atau sarankan
ke batik paoman art :
1. Strategi pemasaran alangkah baiknya dilakukan secara online juga, jangan terlalu
mengadalkan promosi secara luring. Karena di era sekarang ini orang lebih sering aktif di
sosial media jadi kita harus mengikuti zaman dengan melakukan promosi secara online.
2. Manajemen keuangan yang dilakukan oleh batik paoman art sebaiknya dilakukan
menggunakan software, lebih baik apabila secara hybrid. Karena pencatatan keuangan secara
manual dikhawatirkan dapat rusak dan hilang. Oleh karena itu saya menyarankan agar
pencatatan dapat dilakukan menggunakan software seperti ms. Excel.
24. Nama : Gilang Ramadan Exantiago (J0314211121)
Kelompok : 7
Pertanyaan Bu lesia : Jelaskan lebih rinci laporan keuangan sama analisis STP nya
Jawaban : 1.1 Segmentation
Aktifitas pasar yang mampu menggerakan heterogen pasar menjadi homogen pasar yang
memiliki kesamaan dengan daya minat konsumen. Dalam proses segmentasi pasar
perusahaan ini menganalisis faktor data dengan menerapkan analisis kelompok untuk
menghasilkan segmentasi pasar yang baik serta membuang variabel-variabel yang berkolerasi
tinggi.
 Segmentasi Geografis : Pada segmen ini PT. Feri Mandiri sudah menerapkan segmen
pasar yang meliputi wilayah dan kepadatan. Dalam wilayah hal yang ditekankan. adalah
dibedakan 2 wilayah yaitu wilayah sekitaran kecamatan dan wilayah luar kecamatan.
Sedangkan berdasarkan kepadatan di tekankan pada memilih kampung- kampung pedesaan
sebagai jangkauan segmentasinya.
 Segmentasi Demografis : Pada segmen ini PT. Feri Mandiri sudah menerapkan
segmen pasar yang meliputi usia, jenis kelamin, siklus hidup keluarga, penghasilan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, kewarganegaraan. Perusahaan peternakan ayam ini
menerapakan semua aspek demografis, akan tetapi hasil wawancara dari pemilik yang lebih
ditekankan adalah usia dan penghasilan. Hal ini di karenakan dalam peternakan ayam
mengacu pada kategori manfaat gizi atas orang yang mengkonsumsinya.
 Segmentasi Psikografis : Pada segmentasi psikologis PT. Feri Mandiri telah
menerapkan segmentasi melalui kelas sosial, bergaya hidup, penerapan metode ini,
perusahaan peternakan ayam ini dengan sangat efektif dan efisien, bisa di lihat dari customer
yang menengah dan menengah ke atas, bekerja keras, dan berkelompok.
1.2 Targeting
Perusahaan mengambil keputusan letak geografis yang baik namun memperhatikan jumlah
pembeli yang memiliki kebutuhan bahan pangan dan karakterisitk tertentu. Perusahaan ini
pun membaca kekuatan pasar, semakin besar kuantitas pasar maka semakin besar faktor yang
menguntungkan perusahaan ini. Selain itu juga PT. Feri mandiri mampu berkonsentrasi
dalam menciptakan suatu produk yang berkualitas dengan dijual ke beberapa segmen. Ini
adalah strategi yang digunakan dalam membangun reputasi yang kuat dalam suatu produk
tertentu. Penetapan strategi targeting ini dilakukan dan disesuaikan dengan karakteristik
sasaran pasar yang dituju. Target pasar yang di bidik oleh PT. Feri Mandiri adalah dari aspek
jenis kelamin, usia, dan penghasilan, karena dari aspek berikut yang menurut pemilik
perusahaan ayam ini yang paling potensial menggaet konsumen untuk membeli produk.
 Berdasarkan jenis kelamin, membidik jenis kelamin laki laki dan perempuan, di
karenakan produk ayam pedaging memiliki manfaat yang baik.
 Berdasarkan usia, sesuai dengan produk menspesifikasikan usia yang menjadi target
pasarnya, yaitu usia semua kalangan.
 Berdasarkan penghasilan, aspek penghasilan merupakan aspek yang panggil unggul,
konsumen yang berpenghasilan atau mempunyai uang akan mempunyai potensi
membelanjakan uangnya untuk kebutuhannya ataupun keinginannya,
1.3 Positioning
Suatu tindakan yang mampu membangun serta mengkomunikasikan manfaat produk kepada
konsumen. Strategi dalam proses positiong dalam membantuk citra produk dan image produk
yang lebih unggul PT. Feri Mandiri melakukan pendekatan melalui posisi produk
berdasarkan harga, kualitas, dan manfaat produk tersebut yang mampu memberi protein
kepada orang yang mengkonsumsinya.
2.1 Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Per 31 Oktober 2021
Penjualan
Total Pendapatan Rp. 40.000.000
Rp. 40.000.000
Beban gaji
Beban transportasi
Beban listrik
Beban perlengkapan
Beban lain-lain
Total Beban Rp. 2.400.000
Rp. 500.000
Rp. 400.000
Rp. 5.500.000
Rp. 1.200.000
Rp. 10.000.000
Laba bersih Rp. 30.000.000
25. Nama : Meira Lihani H.K (J0314211197)
Kelompok : 12
Pertanyaan Bu lesia : HPP
Jawaban :
● Perhitungan Harga Pokok Produksi
- biaya bahan baku = Rp 1.244.000
- biaya Overhead = Rp 55.400
Jumlah = Rp 1.299.400
● HPP SATUAN
- Hpp total ÷ jumlah kemasan bakso yang
dihasilkan Rp 1.299.400 : 100 = Rp 12.994

● Laba yng diinginkan = 20% x Rp 12.994


= Rp 2.598,8
● Harga Jual =
HPP satuan + laba
Rp 12.944 + Rp 2.598.8
= Rp 15.542.8
26. Nama : Fakhirah Azka Zhafirah (J0314211395)
Kelompok : 8
Pertanyaan Bu lesia : Jelaskan ulang manajemen keuangan dan manajemen operasionalnya
Jawaban :
• Manajemen Keuangan
Pencatatan transaksi penjualan PT. Karya Sasa Indonesia dilakukan dengan cara
metode modern. Metode modern dengan menggunakan aplikasi Microsoft excel.
Komponen yang dimasukkan dalam perhitungan persediaan awal, persediaan akhir barang,
dan pembelian bersih.
- Persediaan awal barang bulan April 2021: Rp. 100.000.000
- Pembelian baru selama bulan April 2021: Rp. 70.000.000
- Persediaan akhir barang bulan April 2021: Rp. 20.000.000
Hpp= Pembelian Bersih + Persediaan Awal Barang – Persediaan Akhir Barang
= Rp. 70.000.000 + Rp. 100.000.000 – Rp. 20.000.000
= Rp. 170.000.000 – Rp. 20.000.000
= Rp. 150.000.000
PT. Karya Sasa Indonesia menjual barang dagangannya sebesar Rp. 150.000.000- selama
bulan April 2021.
UMKM PT. Karya Sasa Indonesia menentukan harga penjualannya dengan menggunakan
metode persentase harga markup. Persentase keuntungan yang diambil PT. Karya Sasa
Indonesia sebesar 20-50%.
Keuangan PT. Karya Sasa Indonesia ini sudah memisahkan keuangan pribadi dengan
keuangan usahanya. Alasannya agar pemilik usaha mudah mengontrol keuangan usahanya.

PT. Karya Sasa Indonesia merupakan usaha online marketplace dimana transaksinya
menggunakan e-money sebagai alat pembayaran.
• Manajemen Operasional
Pengawasan terhadap operasi usaha PT. Karya Sasa Indonesia sendiri
dipegang oleh pemilik UMKM tersebut. Pemilik PT. Karya Sasa Indonesia menjalankan
perencanaan pengemasan untuk mengejar waktu pengiriman barang costumer. Perencanaan
pengemasan dilakukan mulai dari jam 10.00 – 15.00 WIB.
27. Nama : Erina Wachidatul I (J0314211284)
Kelompok : 11
Pertanyaan Bu lesia :
Jelaskan bagaimana stp dalam umkm tersebut
Jawaban :
a) segmentasi : menggunakan segmentasi demografis yaitu produk ditujukan kepada
masyarakat sekitar dari kalangan anak-anak hingga dewasa. kebanyakan pembeli produk ini
adalah ibu-ibu. selain itu umkm ini juga menggunakan segmentasi psikografis yaitu produk
ini ditujukan kepada masyarakat yang suka makan makanan ringan untuk cemilan.
b) targeting : masyarakat daerah setempat
c) positioning : memberi bonus ataupun diskon jika ada pembeli yang membeli banyak
produk tersebut. selain itu umkm ini adalah umkm pemroduksi rengginang pertama di desa
mojopitu, jadi orang-orang lebih tertarik untuk membeli disini.
28. Nama : Alaiyya Amalish Sholikhah (J0314211327)
Kelompok : 6
Pertanyaan Bu lesia : penjelasan tentang STP dan manajemen keuangan.
Jawaban :
STP
1. Segmentasi :
a. demografis pada toko ini berfokus pada masyarakat sekitar, toko, dan swalayan
b. Geografis : toko yang bertempat di daerah rama, yaitu dipinggir jalan desa menuju pasar
sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
c. Psikografis : pada hal ini toko fokus pada bayi, anak-anak, remaja, pelajar, hingga orang-
orang yang berumur 30 tahun, orang-orang yang menyukai keunikan dan barang-barang lucu.

2. Targeting
Target toko ini adalah bayi, anak-anak, remaja, hingga orang berusia 30 tahun di semua
kalangan
3. Positioning
Untuk mencapai tujuannya, toko ini menggunakan penjualan online dan menggunakan
reseller menyuplai toko-toko dan swalayan, serta mengikuti even pameran yang ada.
Manajemen keuangan
1. Keuntungan = Pendapatan – Pengeluaran
Keuntungan Perbulan = Rp15.000.000,00- – Rp10.000.000,00-
=Rp5.000.000,00-
Keuntungan Pertahun = Rp180.000.000,00- – Rp120.000.000,00
= Rp60.000.000,00-
2. Menentukan harga jual produk
harga beli + 5-10% = harga jual/ harga produk
29. Nama : Cinthia Syafira (J0314211002)
Kelompok : 12
Pertanyaan Bu lesia : Nominal HPP
Jawaban : Untuk Harga dari komponen-komponen tersebut sebagai berikut.
biaya belanja bahan: Rp. 2.000.000
Biaya tenaga kerja: Rp. 15.000.000
biaya sewa tempat: Rp. 5.000.000
Biaya gas: Rp. 1.120.000
Biaya Listrik: Rp. 1.100.000
Biaya kemasan: Rp. 150.000
Biaya sewa aplikasi kasir: Rp. 300.000
Biaya transportasi: Rp. 150.000
Biaya pengembangan tempat: Rp. 2.500.000
Maka, Biaya Produksi dalam sebulan diperkirakan :Rp. 27.320.000 dan kurang lebih
Rp.915.000 dalam sehari.

30. Nama : Aulidina Ashimata (J0314211224)


Kelompok : 12
Pertanyaan Bu lesia : Nominal HPP
Jawaban :
Sudah disebutkan komponen HPP yang diminta. Untuk Harga dari komponen-komponen
tersebut sebagai berikut.
biaya belanja bahan: Rp. 18.000.000
Biaya tenaga kerja: Rp. 12.000.000
biaya sewa tempat: Rp.4.000.000
Biaya gas: Rp. 1.380.000
Biaya Listrik: Rp. 1.100.000
Biaya kemasan: Rp. 100.000
Biaya sewa aplikasi kasir: Rp. 300.000
Biaya transportasi: Rp. 200.000
Biaya pengembangan tempat: Rp. 2000.000
Maka, Biaya Produksi dalam sebulan diperkirakan :Rp. 38.990.000 dan kurang lebih
1.300.000 dalam sehari.
31. Nama : Wisye Nurul Mi'raj (J0314211270)
Kelompok : 10
Tugas : Mengasumsikan pengeluaran dari omset dan profit (laba bersih) perhari.
Jawaban : Diketahui dari omset Rp. 2.200.000/hari, pengeluaran biaya harian = Rp
1.400.000, dengan laba bersih Rp. 800.000/hari.
Diasumsikan sebagai berikut :
1. Biaya bahan baku : Rp. 1.120.000
2. Biaya tenaga kerja :
3 karyawan × Rp 60.000 = Rp. 180.000
3. Biaya overhead :
- Listrik = Rp. 25.000/hari
- Transportasi = Rp. 25.000
- Gas : 2 × Rp. 25.000 = Rp. 50.000

HPP : Biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya + biaya overhead = Rp 1.120.000 + Rp
180.000 + Rp 100.000
= Rp 1.400.000
32. Nama : Chintya Nabila (J0314211337)
Kelompok : 9
Pertanyaan Ibu Lesia : Latar Belakang dan STP
Jawaban :
Latar Belakang
UMKM adalah usaha mikro, kecil, dan menengah yang memiliki peranan sangat penting
dalam perekonomian di Indonesia. Kehadiran UMKM membawa pengaruh positif pada
perekonomian di Indoensia. UMKM merupakan sektor penyumbang terbesar PDB Indonesia.
UMKM memiliki ketahanan yang relatif terhadap krisis keuangan. UMKM merupakan
sarana pemasukan devisa bagi Indonesia. Selain itu, UMKM juga berperan dalam mendorong
pemanfaatan sumber daya lokal, pemerataan dan pengentasan kemiskinan, serta berperan
aktif dalam memasok bahan baku yang dibutuhkan oleh industri-industri besar.
Menurut PP No. 7 Tahun 2021 yang memuat berbagai macam regulasi kebijakan pada aspek
kemudahan pendirian usaha, perizinan, fasilitasi, akses pembiayaan, akses ke rantai pasok,
sampai akses pasar bagi koperasi dan UMKM. Kriteria modal usaha UMKM berdasarkan
Pasal 35 ayat (3) PP 7 Tahun 2021 tentang usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
Usaha mikro yaitu usaha yang mempunyai modal usaha hingga dengan paling banyak Rp1
miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Usaha kecil yaitu usaha yang
mempunyai modal usaha lebih Rp1 – 5 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha. Usaha menengah adalah usaha yang mempunyai modal usaha Rp5 – 10 miliar, tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Selain itu, ada pula kriteria hasil penjualan
tahunan UMKM nya. Kriteria hasil penjualan tahunan UMKM berdasarkan Pasal 35 ayat (6)
PP 7 Tahun 2021 tentang usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Usaha mikro yaitu
usaha yang mempunyai hasil penjualan tahunan hingga dengan paling banyak Rp2 miliar.
Usaha kecil yaitu usaha yang mempunyai hasil penjualan tahunan Rp2 – 15 miliar. Usaha
menengah yaitu usaha yang mempunyai hasil penjualan tahunan Rp15 – 50 miliar.

UMKM kuliner mempunyai peran sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Menurut
artikel presidenri.go.id terdapat 56 juta pelaku UMKM dan 70% diantaranya UMKM kuliner.
UMKM kuliner ini berpotensi menjadi penggagas perekonomian di Indonesia. Dengan
adanya UMKM kuliner di Indonesia dapat mengurangi pengangguran dikarenakan UMKM
paling banyak menyerap lapangan kerja. Dengan begitu UMKM kuliner dapat mengentaskan
kemiskinan yang ada di Indonesia. Contoh UMKM kuliner yang cukup sukses yaitu UMKM
Sayur Asem Mpok Ellah. UMKM kuliner bertumbuh dengan pesat di Indonesia. Peran
UMKM yang begitu penting bagi perekonomian Indonesia membuat Pemerintah Indonesia
terus berupaya mendukung UMKM untuk maju. Salah satu dukungan Pemerintah Indonesia
yaitu berupa dukungan finansial dan kelengkapan bahan baku melalui Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning)
STP atau Segmentation Targeting Positioning adalah salah satu pendekatan atau model yang
digunakan untuk mengembangkan pesan dan strategi pemasaran yang sesuai pada segmentasi
target audiens tertentu. Model pemasaran merupakan salah satu yang paling efektif dan
populer digunakan hingga saat ini. Model ini berfokus pada pemilihan segmen yang paling
bernilai bagi bisnis pada saat merancang strategi pemasaran produk agar penyampaian pesan
lebih relevan di setiap segmen audiens tersebut. Segmentasi pasar dilakukan dengan
membagi pelanggan menjadi sekelompok orang dengan karakteristik dan kebutuhan yang
sama.
Dalam segmentasi pasar, pendekatan demografis UMKM Sayur Asem Mpok Ellah yaitu
semua usia mulai anak-anak hingga dewasa, semua jenis kelamin, dan semua status pekerjaan
dan pendidikan. Dalam pendekatan geografis UMKM Sayur Asem Mpok Ellah yaitu
segmentasi pelanggan berdasarkan wilayah tertentu sekitar Kota Tangerang saja. Dalam
menentukan target atau sasaran yaitu menentukan segmen mana yang akan menjadi target
pemasaran. Target UMKM Sayur Asem Mpok Ellah yaitu untuk semua kalangan. Letak
usaha Sayur Asem Mpok Ellah sangat strategis sehingga usaha tersebut memiliki potensi
untuk bertumbuh di masa depan. Selain itu, aksesnya mudah untuk mencapai segmen target
market tersebut dengan pemasaran yang dilakukan. Dalam memposisikan produk UMKM
Sayur Asem Mpok Ellah sudah menentukan metode yang tepat dalam memposisikan produk
atau merek pada segmentasi sebelumnya. Produk atau merek usaha tersebut sudah lebih
unggul dari kompetitor. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pelanggan yang setia untuk
membeli masakan khas Betawi di Sayur Asem Mpok Ellah. Banyaknya pelanggan yang setia
dikarenakan rasa masakannya, terutama rasa sayur asamnya unik, beda dari yang lain, dan
tidak ada rasa pahit.
33. Nama :Gevin Rayhan G (J0314211262)
Kelompok :10
Pertanyaan Bu lesia : disuruh menjelaskan keuangan dan STP
Jawaban : Modal Awal: Rp. 46.000.000,00 (termasuk tempat dan perizinan tempat)
Omzet / penghasilan kotor: Rp. 7juta/bulan atau Rp. 84 juta/tahun.
Laporan keuangan: General ledger atau buku besar.
Pencatatan keuangan:mencatat saat pelanggan membeli dan pemeriksaan keuangan saat akhir
bulan.
Komponen dalam perhitungan harga produk : Bahan baku, tenaga kerja, gas dan bumbu
(tidak dijelaskan secara rinci, hanya harga jual yang disebutkan).
Menentukan harga jual: Tergantung kenaikan harga pasar.
Memisahkan uang pribadi dan usaha :sudah dipisahkan dengan baik oleh karyawan UMKM
tersebut.
Transaksi dengan e-money: Ada transaksi digital melalui gopay,shopeepay dan Qris
STP
Segmentation : Aneka cireng bumbu adalah jajanan unik khas bandung.
Targeting: semua kalangan bisa menikmatinya.
Positioning: menempatkan tempat berjualan di minimarket besar, jadi banyak pengunjung
yang datang.
34. Nama : Rania Masida Intan (J0314211306)
Kelompok : 6
Pertanyaan Bu lesia : HPP dan Segmentasi
1) HPP
HPP ini dihitung dalam perhitungan sebulan sesuai dengan pernyataan pemilik UMKM
pempek malabar perhitungan selama sebulan dengan rincian sebagai berikut :
Biaya Bahan baku : 7.000.000/bulan
Biaya tenaga kerja : 1.000.000/bulan
biaya operasional : 500.000/bulan
biaya persediaan awal : 4.500.000
biaya persediaan akhir: 3.500.000
Dengan menghitung biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya operasional+biaya
persediaan awal- biaya persediaan akhir
maka diperoleh pengeluaran / bulan
7.000.000+1.000.000+500.000+4.500.000-3.500.000 = 9.500.000
2) Segmentasi
segmentasinya itu segmentasi geografis karena pempek malabar ini dilihat dari tempat tinggal
yang strategis
targetnya = masyarakat lingkungan sekitar
35. Nama : Venny Dwidhana (J0314211305)
Kelompok : 6
Pertanyaan Bu lesia : tentang hpp dan merapihkan STP
Jawaban : untuk perencanaan penetapan harga, Teras aloha mengambil 30% dari HPP, harga
dari 1 produk minuman bisa mencapai 13-25 rb, makanan main course dan dessert bisa
mencapai 15-35 rb.
untuk STP
Segmentasi Demografis: Tidak dibatasi umur dan konsumen berasal dari kab/kota Bogor,
karna tempat nya berada di kota Bogor
Segmentasi Geografis: memasarkan lewat metode mouth to mouth dan instagram ads karna
Teras Aloha memiliki 1 cabang di Daerah Cimanggu Kota Bogor
Segmentasi Psikografis: menargetkan kepada kalangan Remaja untuk menjadikan Teras
Aloha tempat kumpul dan nongkrong yang seru tetapi banyak juga keluarga yang datang
untuk makan ditempat
analisis targeting: ditargetkan kepada seluruh kalangan konsumen
analisis positioning: yang ingin dicapai dalam usaha ini adalah menyebanya produk Teras
Aloha dan semakin ramai pengunjung dari segala kalangan baik di Teras Aloha Ciwaringin
atau Teras Aloha Cimanggu.
36. Nama : Melati Lokita (J0314211314)
Kelompok : 6
Pertanyaan Bu lesia : HPP dan Segmentasi
1) HPP
HPP ini dihitung dalam perhitungan sebulan sesuai dengan pernyataan pemilik UMKM
pempek malabar perhitungan selama sebulan dengan rincian sebagai berikut :
Biaya Bahan baku : 63.500.000/bulan
Biaya tenaga kerja : 2.500.000/bulan
biaya operasional : 15.300.000/bulan
biaya persediaan awal : 59.500.000
biaya persediaan akhir: .31.000.000
Dengan menghitung biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya operasional+biaya
persediaan awal- biaya persediaan akhir
maka diperoleh pengeluaran / bulan
63.500.000+2.500.000+15.300.000+59.500.000-31.000.000=109.800.000

2) Segmentasi
Segmentasi Psikografis
Jadi Tahu Tuna Eza Mandiri ini tergolong lebih diminati dan condong kepada wisatawan
karena sebagai oleh oleh
targetnya = Wisatawan luar dan juga masyarakat lingkungan sekitar
37. Nama : Gilang Rahmadi Putra Damanik (J0314211346)
Yang ditanyakan STP
1. Segmentasi
- Geografis
Secara geografis, segmen pasar ini dibagi kepada masyarakat sekitar daerah Bogor Utara dan
Begitu juga kepada pendatang yang lewat maupun yang langsung berkunjung ke usaha ini.
- Demografis
Secara demografis, konsumen dari UMKM Barokah Furniture ini berasal dari semua
kalangan umur baik Wanita maupun pria
2. Targeting
Target dari produk Barokah Furniture ini adalah kalangan remaja dan orang tua. Karena
produk yang dihasilkan terlebih ke alat kebutuhan rumah atau dekorasi rumah. Selain itu
pihak produksi juga menyiapkan beberapa contoh gambar produk yang akan dibuat, jadi
pihak konsumen tidak perlu susah lagi untuk berpikir lama dalam menentukan pilihan. Harga
furniture yang dihasilkan juga sangat terjangkau dibanding dengan harga yang ada di took.
3. Positioning
Dalam tahap positioning yang dilakukan pemilik usaha furniture ini mengacu kepada bahan
baku yang berkualitas dengan harga yang mudah dijangkau. Letak usaha furniture ini juga
sangat strategis dan mudah ditemukan karna berada di tepi jalan besar dan ramai akan
penduduk.
Hpp
Modal Awal : Rp. 100.000.000,00 (termasuk tempat dan alat produksi)
Omzet / penghasilan kotor : Rp. 20-30 juta/bulan atau Rp. 240 juta sampai 360 juta/tahun.
Laporan keuangan : General ledger atau buku besar.
Pencatatan keuangan : mencatat ketika pelanggan membeli dan pemeriksaan keuangan
dilakukan setiap akhir bulan.

Komponen dalam perhitungan harga produk : Bahan baku, tenaga kerja, biaya alat produksi
(tidak dijelaskan secara rinci, hanya harga jual yang disebutkan).
Menentukan harga jual: Tergantung permintaan konsumen ,baik itu dari segi jumlah produk,
maupun pilihan bahan baku yang akan diproduksi. Dan juga mengikuti harga bahan baku
yang tidak menentu.
Memisahkan uang pribadi dan usaha : Belum dipisahkan karena kebanyakan sistem Po, jadi
hanya meminta dp 30 % dari pelanggan yang memesan produk tersebut, sisa nya pihak
produksi yang mendahulukan dananya
Transaksi dengan e-money: Sudah melakukan transaksi digital seperti Dana, Ovo, kartu
debit dan sebagainya.
38. Nama : Nursyifa Shalsabila (J0314211103)
Kelompok : 11
Pertanyaan Bu lesia : HPP
Jawaban :
● Perhitungan Harga Pokok Produksi
- biaya bahan baku = Rp 17.500.000
- biaya bahan pendukung = Rp 350.00
- biaya tenaga kerja = Rp 12.500
- biaya overhead = Rp 3.000
Jumlah = Rp Rp 17.865.500
● HPP SATUAN
- Hpp total ÷ jumlah kemasan bakso yang
dihasilkan Rp 17.865.500 ÷ 400 = Rp 44.663
● Laba yng diinginkan = 30% x Rp 44.663
= Rp 13.398
● Harga Jual
HPP satuan + laba Rp 44.663 + Rp 13.398
= Rp 58.061

39. Nama : Zahran Arofatul Al Banu (J0314211376)


Kelompok : 11
Pertanyaan Bu lesia : STP yang digunakan oleh Nasi Goreng Gila (Mas Roy)?
Jawaban :
STP yang digunakan oleh Nasi Goreng Gila (Mas Roy)
1. Segmentation : - Secara geografis, segmen pasar dibagi untuk para masyarakat kabupaten
Bekasi.
- Secara demografis, konsumen dari usaha Nasi Goreng Gila (Mas Roy) berasal dari semua
kalangan.
2. Targeting
Target usaha Nasi Goreng Gila (Mas Roy) adalah mulai dari anak-anak, remaja, dan orang
dewasa. Produk usaha NasI Goreng Gila (Mas Roy) ini memiliki target ke semua kalangan
karena tingkat kepedasan yang bisa diatur tergantung konsumen. Nasi Goreng Gila (Mas
Roy) ini juga memiliki harga yang cukup murah, sehingga cocok untuk semua
kalangan.Selain itu Nasi Goreng Gila (Mas Roy) juga cukup terkenal di daerah kabupaten
Bekasi sehingga diminati banyak orang.
3. Positioning
Dalam tahap ini usaha Nasi Goreng Gila (Mas Roy) ini memiliki tempat yang sangat strategi,
karena terletak di pinggir jalan raya besar diantara pabrik-pabrik.

Anda mungkin juga menyukai