te nta n g
FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI
2 Paradigma dalam dunia ilmu pengetahuan: Positivisme, Postpositivisme, Teori Kritis, Posmodernisme
(Konstruktivisme),
4 Kritik Karl Raimund Popper pada metode induksi, tentative theory, probability, (Conjecture and Refutation).
perbedaan pronaturalis dan anti naturalis.
5 Exemplar (contoh riset pada
paradigma yang digunakan).
THOMAS
SAMUEL
KUHN (1922 – 1996 )
Kuhn menelusuri perkembangan cara ilmuwan melihat fenomena alam, mulai dari teori geosentris Ptolemeus, lalu
digantikan oleh Copernicus dengan menyatakan matahari sebagai pusat tata surya dan seluruh planet berputar
mengelilingi matahari. Copernicus mampu menjelaskannya dengan sangat rasional, akan tetapi umumnya ditolak
karena bertentangan dengan keyakinan pada waktu itu.
Pemikiran mereka juga dipengaruhi terjadinya Perang Dunia II dan perang dingin yang memperkuat gagasan mereka
tentang konsep ilmu pengetahuan yang tidak bebas dari pengaruh sosial-budaya (kritik pada obyektivisme pada Kuhn
ditunjukkan dengan asumsi- asumsi paradigma)
Ilmuwan pospositivisme memberikan fondasi bagi penerapan paradigma einstein bagi ilmu pengetahuan. Dengan
mengajukan cara pandang (paradigma) yang berbeda dalam melihat febomena alam ( ptolemeus versus copernicus,
copernicus versus newton ., dan newton versus einsteintentang alam serta metode yang berbeda untuk
menjelaskannya.
PERUBAHAN CARA PANDANG ATAU BERPIKIR
Kuhn menelusuri perkembangan cara ilmuwan melihat fenomena alam, mulai dari teori geosentris Ptolemeus,
lalu digantikan oleh Copernicus dengan menyatakan matahari sebagai pusat tata surya dan seluruh planet
berputar mengelilingi matahari. Copernicus mampu menjelaskannya dengan sangat rasional, akan tetapi
umumnya ditolak karena bertentangan dengan keyakinan pada waktu itu
Atom awalnya oleh Democritos didefinisikan sebagai unit tunggal terkecil, pengetahuan ini diterima sampai
Joseph John Thomson tahun 1887 menemukan elektron sebagai sub-atom.
Fisika kuantum adalah teori dan prosedur yang membicarakan realitas sub-atom
Max Plank ( dan ilmuwan teori kuantum) tidak berpretensi untuk menyingkirkan teori ruang - waktu yang bergerak
secara pasti (determinis) dan liner. Teori yang sudah diterima ilmuwan selama 300 tahun lebih.
Albert Einstein melalui risetnya menunjukkan kelemahan teori Newton dan menemukan teori relativitas khusus dan
umum an menolak keberlakuan teori Newton
Pemikiran mereka juga dipengaruhi terjadinya Perang Dunia II dan perang dingin yang memperkuat gagasan
mereka tentang konsep ilmu pengetahuan yang tidak bebas dari pengaruh sosial-budaya (kritik pada obyektivisme
pada Kuhn ditunjukkan dengan asumsi- asumsi paradigma)
Pada dekade 1930-an jenderal Inggris dan Perancis, berpendapat perang apapun yang akan terjadi akan sama
dengan perang Dunia Pertama (I) yang berhadap-ahadapan langsung. Ketika perang dunia dua jendra Andre
Marginot membuat barisan tentara serta benteng di perbatasannya dengan Jerman.
Tapi Jerman menyerang dengan gerak cepat dengan menggunakan kendaran lapis baja dan pesawat dengan
pasukan penerjun. Dalam waktu singkat Perancis dikuasi.
Penjelasan di atas menunjukkan adanya perbedaan pandangan ilmuwan dalam melihat alam, perang dan
bagaimana cara (metode) untuk mengatasinya.
Penemuan ilmiah baru pada setiap era, berkonsekuensi pada cara melihat fenomena dan bagaimana cara
(metode) menjelaskan dan mengetahuinya.
PENGERTIAN PARADIGMA DAN SYARAT ILMUWAN
Paradigma adalah konsensus terluas dalam dunia ilmiah yang berfungsi yang membedakan antara satu
komunitas ilmuwan dengan komunitas lainnya.
Paradigma berkaitan dengan pendefinisian, eksemplar ilmiah, teori, metode serta instrumen yang tercakup di
dalamnya (Ritzer, 1996;500 – 501).
Paradigma secara sederhanya bisa disebut : pola, model, skema pamahaman tentang aspek
fenomena (realitas) yang dikaji.
Kuhn memberikan pengertian paradigma menjadi 21 pengertian yang berbeda. Masterman (1970)
merumuskan merumuskan pengertaian itu menjadi 3 tipe paradigma:
1. Paradigma metafisik.
2. Paradigma sosiologis
3. Paradigma konstruksi
Ia mempelajari psikologi eksperimen Piage,t psikologi gestalt, dan pemikiran Isaac Newton disebut pendiri ilmu pengetahuan modern yang kemudian
linguisWorf dan Wittgenstein
menghasilkan revolusi industri “1.0” Berikutnya paradigma Galilean
Kemudan muncul teori Copernicus melalui buku, De Revolutionibus Sociological Paradigm (Paradigma Sosiologis)
Orbium Celestium (1543) yang menyatakan teori Heliosentris. Lalu
Construct paradigm (Paradigma Konstruksi) Persayaratan satu pogram studi dibuka ; pengadaan laboratorium
nuklir adalah paradigma konstruksi pafa fisika nuklir.
ASUMSI- ASUMSI TIGA TIPE
----------------------------------------- Catatan:
PARADIGMA Prinsip Ketidaksepadanan (incommonsurability)
Kriteria teori
Menentukan obyek/fokus kajian bidang ilmu, menentukan nilai- ----------------------------------------------------------------------------------
nilai, teknik, metode, yang digunakan komunitas ilmuwan ----------------------
pendukung paradigma.
1. Setiap paradigma memiliki aturan, kriterianyanya sendiri yang
Misalnya perbedaan psikologi: psikoanalisa, behaviorisme, tidak bisa diberlakukan pada paradigma lain.
psikologi kritis, psikologi postmodern
2. Kuhn mengemukakan kriteria yang terbaik (bukan benar) teori
Exemplar yang diterima dalam paradigma: penelitian Freud
pada: accuracy, consistency, scope, simplicity, fruitfulness.
(Freudian) eksemplar pada psikoanalisa, penelitian Pavlov
exemplar behaviorisme. Maslow exemplar pada humanistik.
M PARADIGM
THEORETICAL PERSPECTIVE
METHODOLOGY
METHODS
PANDANGAN DUNIA MENENTUKAN
P. DUNIA
FENOMENATEORI &
TEKNIK RISET
METODE
RANGKAIAN ONTOLOGY, EISTEMOLOGY (METODOLOGY)
What’s out
there to
What and
know?
how can Adapted from Hay, 2002, pg. 64 What Which
we know How can we go about procedures can we use to data can we collect?
about it? acquiring knowledge? acquire it?
PEMIKIRAN KUHN MERUNTUHKAN GAGASAN PENTING
POSITIVISME ILMIAH (IAN HACKING), ANTARA LAIN:
batas yang jelas antara antara teori ilmiah dan nonilmiah (Capra, Tao
2
of Physics, Al Quran dan penemuan ilmiah)
3 Ilmu pengetahuan berkembang secara kumulatif (Kuhn , secata revolusioner) 4
Multilevel Realitas Realitas teramati secara empiris, ada realitas aktual “deep ontological” yang tidak teramati
(Basykar, 1975 :13)
Fakta dan nilai Ia mengkritik pemisahan antara fakta dan nilai, karena menurutnya keduanya. Fakta dan nilai sama sama
terdapat pada ilmu alam dan ilmu sosial. Scientific Realism and Human Emancipation, 1986).
Penjelasan kausal / eksplanatif juga mengarafkan penilaian normatif kita., membatasi, aturan
wacana ilmiah.
PROBLEM ILMIAH Ilmu Pengetahuan Alam & Biologi Ilmu Sosial-Humaniora GENERALISASI Ya :
Uniformitas Fenomena Alam Tidak : Fenomena Sosial-Budaya
1
Unik dan Heterogen
3 KEBARUAN Statis (Tetap Begitu Saja) Dinamis: Berubah dengan Cepat (Era Revulusi 3. 0, 4.0, 5.0.
(Ontology Becoming Deleuze)
4 KOMPLEKSITAS Tidak Kompleks Sangat Kompleks (Berjejaring, Berkelindan), Manusia
Interpretatif)
1
Falsifikasi Sebagai Alternatif Verifikasi
2
Tentative Theory
Kebenaran teori bersifat sementara sebelum diverifikasi atau difalsifikasi
ilmuwan lain
3
Probabilitas
Kebenaran Teori Bersifat Kemungkinan
4
Teori makin lama makin mendekati kebenaran (Conjecture and Refutation)
REVOLUSI ILMIAH MENURUT THOMAS. S. KUHN
P.1
N.S AN CRI REV.. I P.2
PEMIKIRAN POST-
POSITIVISME
MENGHANCURKAN BEBERAPA PANDANGAN
PENTING POSITIVISME LOGIS ( IAN HACKING, 1999)
1 Realisme ilmiah: teori sebagai penggambaran realitas apa adanya, tanpa keterlibatan
subyek (karena teori tergantung pada paradigma yang digunakan)
2 Demarkasi atau batas antara ilmiah dan nonilmiah atau jenis kepercayaan lain (teori
juga mengandung nilai dan kepercayaan).
Bandingkan bagaimana kepercayaan /pandangan tentang manusia pada
masingmasing mazhab psikologi, sosiologi atau politik
3 Kumulasi : teori berkembang secara kumulatif ditolak
( ilmu berkembang secara revolusioner: pergantian paradigma)
5 Fundasionalisme ditolak: karena tidak ada: Paradigma, metode, teori ilmiah yang berlaku
universal dan final.
( Ada Pluralisme Paradigma dengan aturan permainan yang berbeda satu paradigmadengan
paradima yang lain)
6 Presisi : bahwa teori memiliki ketepatan dan makna yang pasti ( tentative theory: dinyatakan
benar sebelum dibuktikan salah oleh ilmuwan lain)
7 Pemisahan antara context justification dengan context of discovery tidak benar (penemuan
juga bisa di temukan secara kebetulan).
4
TUJUAN
• Penjelasan fakta & kausalitas mitos & ilusi • Menyingkap kondisi tidak adil Pemikir modern (misal: Durkheim,
• Menginterpretasi dunia/fenomena Parson, Marx) tidak pernah
(erklaren) membayangkan
• Obyektif • Memahami kehidupan
akan munculnya peran yang begitu besar
• Mengungkapkan noumena • Menyigkap dari teknologi informasi yang mampu
mempengaruhi sosiologi, ilmu politik, Teori-teori modern Muncul istilah
ekonomi dan lain-lain.
tidak tepat lagi digunakan post-social, virtual politics, virtual war,
REALITAS OFF-LINE & untuk menjelaskan fenomena virtualcrime, virtual economy,
ONLINE sosial-budaya yang berkembang
dan lain-lain
pada era informasi,
era globalisasi, atau era
jaringan, era simulacra
(hyperreality).
Einstein mengkritik pandangan bahwa ilmu pengetahuan, selalu mencari hukum deterministik yang pasti,
termasuk pada fenomena manudia. Einstein berkeberatan dengan interpretasi Copenhagennya Bohr atas teori
kuantum, ketika dia menyatakan, “Tuhan tidak berain dadu dengan alam semesta (Pepperell, 1997), The Posthuman
Condition, Intelec Books, Oregon, USA.
Fisikawan, matematikus selalu mencari hukum dan keteraturan dalam penektiannya, dan jika mereka tidak
menemukan hukum, maka mereka menyerah dan menyatakan, eksperimen mereka gagal.
Pandangan sains post-human, adalah tidak ada pemisahan dan pembagian mutlak antara alam, tumbuhan, hewan
air, udara dan benda-benda apapun, sebagaimana pemisahan yang kita buat dengan lingkungan.
Lebih tepat jika melihat realitas itu secara atau sebagai holistik
Tidak salah jika kita melihat realitas dengan model-model (paradigma) yang salah jika kita menganggapnya hanya
itulah yang benar. Dapat menjelaskan esensi realitas..
(Tom, R. Structural Stability And Morphogenesis, New York, Addison-Wallay.1975
Gagasan ilmiah tentang chaos, kompleksitas, ketidakteraturan memaksa ilmuwan untk memahami ulang gagasan sains
SCOTT BURCHIL & ANDREW
LINKLATER
DALAM THEORIES OF INTERNATIONAL
RELATIONS
(NEW YORK: ST MARTIN RESS,
1966)
• Tidak membedakan antara perspektif, paradigma, pendekatan, , wacana, aliran pemikiran, teori, pandangan, dan tradisi
filsafat.
• Mirip dengan kesulitan Thomas Samuel Kuhn, sehingga mendefinisikan pengertian paradigma dalam 21 istilah.
• Masterman kemudian membantu merumuskan 21 istilah paradigma itu menjadi 3 jenis: paradigma metafisik, sposiologis,
dan kontruksi.
Menjelang Perang Dunia II dan berkuasanya Hitler tahun 1930 . Ia menang pemilihan melalui demokrasi dan janji
untuk kesejahteraan dan keadilan bagi Jerman tahun 1930,. Sikapnya dengan capet berubah menjadi otoriter dan
rasis .
Rasisme mengancam tokoh-tokoh –tokoh lingkaran Wina dan kelompok Berlin yang sebagian besar Yahudi
dan berimigrasi dan bercerai berai.
Mulai berkembangnya pengaruh Post-positivisme dan teori kritis dalam dunia ilmu pengetahuan
(ke Inggris dan Amerika Serikat)
Perang Dunia II dan perang dingin memunculkan banyak masalah yang kompleks yang membutuhkan
pendekatan baru untuk mengatasinya . Masalah yang kompleks dan saling berkelindan tidak mungkin
diselesaikan dengan pendekatan disiplin(er). tapi dengan posdisiplin(er).
Menimbulkan perubahan besar dunia perguruan tinggi dengan lahirnya kajian-ajian
baru (Kajian Wilayah Amerika, Feminisme, Kajian Lingkungan, dll).
Lahirnya kajian budaya (CCCS) di Univ . Bermingham
REFFERENSI
(1977) “The Function Of Dogma In Scientific Research” pp. 347-69 In A. Crombie (Ed.)
The Copernican Revolution : Planetary Astronomy In Development Of Western Thought: Cambridge Harvard Unversity Press, 1957.
https://indoprogress.com/2014/12/warisan-pemikiran-roy-bhaskar/