Anda di halaman 1dari 35

THOMA S SA MUEL KUHN , KA RL RA I MUN D POPPER, ROY BA SYK AR

te nta n g
FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI

Thomas Samuel Kuhn (1922 – 1996) Sir Karl Raimund


Ram Roy Bhaskar Popper
(1944–2014) (1902 –1994)
“one
CONTOH RISET
THE AUTHORITARIAN PERSONALITY
(KEPRIBADIAN YANG OTORITER)
“ONE DIMENSIONAL MAN” HERBERT MARCUSE
Beradaptasi atau musnah?
Sebuah keniscayaan yang tidak bias ditawar-tawar
lagi saat ini
(H.G Wells, A Short History of the World, 1922).
POKOK BAHASAN

1 Perkembangan ilmu pengetahuan, pengertian paradigma, dan asmsi-asumsi paradigma ilmiah

2 Paradigma dalam dunia ilmu pengetahuan: Positivisme, Postpositivisme, Teori Kritis, Posmodernisme
(Konstruktivisme),

3 “Language games”. dan prinsip “incommonsurabillity”

4 Kritik Karl Raimund Popper pada metode induksi, tentative theory, probability, (Conjecture and Refutation).
perbedaan pronaturalis dan anti naturalis.
5 Exemplar (contoh riset pada
paradigma yang digunakan).

THOMAS
SAMUEL
KUHN (1922 – 1996 )

Kuhn seorang filsuf, fisikawan, dan sejarawan Amerika


Serikat yang menulis buku The Structure of Scientific
Revolutions (1962) yang sangat berpengaruh dalam
dunia akademik.
Dalam buku tersebut, Kuhn memperkenalkan
istilah “pergeseran paradigma”
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN POSPOSITIVIME

Thomas Samuel Kuhn, Karl Raimund Popper, Ray Bashkar


adalah doktor dan profesor ilmu pengetahuan alam

Kuhn menelusuri perkembangan cara ilmuwan melihat fenomena alam, mulai dari teori geosentris Ptolemeus, lalu
digantikan oleh Copernicus dengan menyatakan matahari sebagai pusat tata surya dan seluruh planet berputar
mengelilingi matahari. Copernicus mampu menjelaskannya dengan sangat rasional, akan tetapi umumnya ditolak
karena bertentangan dengan keyakinan pada waktu itu.

Pemikiran mereka juga dipengaruhi terjadinya Perang Dunia II dan perang dingin yang memperkuat gagasan mereka
tentang konsep ilmu pengetahuan yang tidak bebas dari pengaruh sosial-budaya (kritik pada obyektivisme pada Kuhn
ditunjukkan dengan asumsi- asumsi paradigma)
Ilmuwan pospositivisme memberikan fondasi bagi penerapan paradigma einstein bagi ilmu pengetahuan. Dengan
mengajukan cara pandang (paradigma) yang berbeda dalam melihat febomena alam ( ptolemeus versus copernicus,
copernicus versus newton ., dan newton versus einsteintentang alam serta metode yang berbeda untuk
menjelaskannya.
PERUBAHAN CARA PANDANG ATAU BERPIKIR

Thomas Samuel Kuhn, Karl Raimund Popper, Ray Bashka


adalah doktor dan profesor ilmu pengetahuan alam

Kuhn menelusuri perkembangan cara ilmuwan melihat fenomena alam, mulai dari teori geosentris Ptolemeus,
lalu digantikan oleh Copernicus dengan menyatakan matahari sebagai pusat tata surya dan seluruh planet
berputar mengelilingi matahari. Copernicus mampu menjelaskannya dengan sangat rasional, akan tetapi
umumnya ditolak karena bertentangan dengan keyakinan pada waktu itu

Atom awalnya oleh Democritos didefinisikan sebagai unit tunggal terkecil, pengetahuan ini diterima sampai
Joseph John Thomson tahun 1887 menemukan elektron sebagai sub-atom.

Fisika kuantum adalah teori dan prosedur yang membicarakan realitas sub-atom

Max Plank ( dan ilmuwan teori kuantum) tidak berpretensi untuk menyingkirkan teori ruang - waktu yang bergerak
secara pasti (determinis) dan liner. Teori yang sudah diterima ilmuwan selama 300 tahun lebih.

Albert Einstein melalui risetnya menunjukkan kelemahan teori Newton dan menemukan teori relativitas khusus dan
umum an menolak keberlakuan teori Newton
Pemikiran mereka juga dipengaruhi terjadinya Perang Dunia II dan perang dingin yang memperkuat gagasan
mereka tentang konsep ilmu pengetahuan yang tidak bebas dari pengaruh sosial-budaya (kritik pada obyektivisme
pada Kuhn ditunjukkan dengan asumsi- asumsi paradigma)

Pada dekade 1930-an jenderal Inggris dan Perancis, berpendapat perang apapun yang akan terjadi akan sama
dengan perang Dunia Pertama (I) yang berhadap-ahadapan langsung. Ketika perang dunia dua jendra Andre
Marginot membuat barisan tentara serta benteng di perbatasannya dengan Jerman.
Tapi Jerman menyerang dengan gerak cepat dengan menggunakan kendaran lapis baja dan pesawat dengan
pasukan penerjun. Dalam waktu singkat Perancis dikuasi.

(Cara berpikir lateral bukan konvensional)

Penjelasan di atas menunjukkan adanya perbedaan pandangan ilmuwan dalam melihat alam, perang dan
bagaimana cara (metode) untuk mengatasinya.

Penemuan ilmiah baru pada setiap era, berkonsekuensi pada cara melihat fenomena dan bagaimana cara
(metode) menjelaskan dan mengetahuinya.
PENGERTIAN PARADIGMA DAN SYARAT ILMUWAN

Paradigma adalah konsensus terluas dalam dunia ilmiah yang berfungsi yang membedakan antara satu
komunitas ilmuwan dengan komunitas lainnya.
Paradigma berkaitan dengan pendefinisian, eksemplar ilmiah, teori, metode serta instrumen yang tercakup di
dalamnya (Ritzer, 1996;500 – 501).

Paradigma secara sederhanya bisa disebut : pola, model, skema pamahaman tentang aspek
fenomena (realitas) yang dikaji.

Kuhn memberikan pengertian paradigma menjadi 21 pengertian yang berbeda. Masterman (1970)
merumuskan merumuskan pengertaian itu menjadi 3 tipe paradigma:
1. Paradigma metafisik.
2. Paradigma sosiologis
3. Paradigma konstruksi

Syarat seorang Ilmuwan Pentingnya


Memahami sejarah ilmu pengetahuan
Seorang ilmuwan harus ahli dalam bidangnya, kalau tidak, ia tidak akan
mampu memecahkan masalah di bidangnya.
Ia harus memahami jaringan konseptual-teoritis, instrumen, metodologis paradigma heliosentris menggantikan geosentris, Giordano Brune, Galileo
yang semuanya merupakan pertautan yang diperlukan untuk mengatasi Galilei , Isaac Newton mendukung heliosentris (tantangan dari tokoh
masalah yang dihadapinya gereja).

Ia mempelajari psikologi eksperimen Piage,t psikologi gestalt, dan pemikiran Isaac Newton disebut pendiri ilmu pengetahuan modern yang kemudian
linguisWorf dan Wittgenstein
menghasilkan revolusi industri “1.0” Berikutnya paradigma Galilean

/Newtonian digantikan Paradigma Einstein.


Pengalaman dalam riset eksperimental membawanya pada kesimpulan,
penemuan tepori baru meruntuhkan “ teori dan praktik ilmiah yang telah Sangat penting bagi ilmuwan untuk memahami sejarah perkembangan ilmu.
usang”.

Ia menjelaskan bagaimana penjelasan mitos digantikan dengan pejelasan


rasional (spekulatif) tokoh filsuf kosmologi Yunani. Aristoteles membedakan
fisika dengan metafisika, serta paradigma ilmiah “geosentris” untuk Metaphisical Paradigm ( Paradigma Metafisik)
menjelaskan fenomena alam.

Ia juga mengembangkan logika induktif dan deduktif.

Kemudan muncul teori Copernicus melalui buku, De Revolutionibus Sociological Paradigm (Paradigma Sosiologis)
Orbium Celestium (1543) yang menyatakan teori Heliosentris. Lalu
Construct paradigm (Paradigma Konstruksi) Persayaratan satu pogram studi dibuka ; pengadaan laboratorium
nuklir adalah paradigma konstruksi pafa fisika nuklir.
ASUMSI- ASUMSI TIGA TIPE
----------------------------------------- Catatan:
PARADIGMA Prinsip Ketidaksepadanan (incommonsurability)

Kriteria teori
Menentukan obyek/fokus kajian bidang ilmu, menentukan nilai- ----------------------------------------------------------------------------------
nilai, teknik, metode, yang digunakan komunitas ilmuwan ----------------------
pendukung paradigma.
1. Setiap paradigma memiliki aturan, kriterianyanya sendiri yang
Misalnya perbedaan psikologi: psikoanalisa, behaviorisme, tidak bisa diberlakukan pada paradigma lain.
psikologi kritis, psikologi postmodern
2. Kuhn mengemukakan kriteria yang terbaik (bukan benar) teori
Exemplar yang diterima dalam paradigma: penelitian Freud
pada: accuracy, consistency, scope, simplicity, fruitfulness.
(Freudian) eksemplar pada psikoanalisa, penelitian Pavlov
exemplar behaviorisme. Maslow exemplar pada humanistik.

SCOTT BURCHIL & ANDREW LINKLATER


Dalam Theories of International Relations
(New York: St Martin Press, 1966)

Scott dan Andrew Pada Bab I:

Tidak Membedakan antara Perspektif, Paradigma, Pendekatan, , Wacana,


Aliran Pemikiran, Teori, Pandangan, dan Tradisi Filsafat.

Mirip dengan Kesulitan Kuhn sehingga mendefinisikan


pengertian paradigma dalam 21 istilah.
GESTALT THEORY dan PERGANTIAN PARADIGMA

M PARADIGM
THEORETICAL PERSPECTIVE

METHODOLOGY

METHODS
PANDANGAN DUNIA MENENTUKAN

P. DUNIA
FENOMENATEORI &
TEKNIK RISET
METODE
RANGKAIAN ONTOLOGY, EISTEMOLOGY (METODOLOGY)

Ontology Epistemology Methodology Methods Sources

What’s out
there to
What and
know?
how can Adapted from Hay, 2002, pg. 64 What Which
we know How can we go about procedures can we use to data can we collect?
about it? acquiring knowledge? acquire it?
PEMIKIRAN KUHN MERUNTUHKAN GAGASAN PENTING
POSITIVISME ILMIAH (IAN HACKING), ANTARA LAIN:

1 Teori menggambarkan obyek apa adanya (kebenaran korespondensi) Garis

batas yang jelas antara antara teori ilmiah dan nonilmiah (Capra, Tao

2
of Physics, Al Quran dan penemuan ilmiah)
3 Ilmu pengetahuan berkembang secara kumulatif (Kuhn , secata revolusioner) 4

Pemisahan antara teori dengan observasi ( Kuhn, observasi dipengaruhi

Struktur deduktif teori : pengujuan teori berlansung dengan cara mereduksi


5
laporan-laporan observasi dari postulat-postulat teoritis

Presisi, konsep-konsep ilmiah memiliki ketepatan dan makna yang pasti


(Popper 6
probabilistik, makin lama makin mendekati kebenaran)

Pemisahan antara konteks penemuan (contex of discovery) dan konteks


pembenaran 7
(context of justification) dua hal yang terpisah

Epistemologi fundasional dan unified science (digantikan pluralisme paradigma):


8
Paradigma Critical Theory, Posmodern (konstruktivis), dan Revolusi Virtual)
REALISME KRITIS DARI ROY BASYHKAR Karyanya sebelum
tahun 1990-an Karya Milenium baru

A Realist Theory of Science ,1975 The Posibility of Naturalism,


1988,
Scientific Realisme and
Human Emanciation, 1986
3 buku ini berisi argumen-argumen kritiknya (realisme
kritis) pada realisme naif positivisme ilmiah mengenai
perdebatan ilmu pengetahuan alam dan ilmu sosial

Karya setelah tahun 1990-an


Dialectic The Pulse of Freedom, 1993 From East To West From Odyssey of A Soul , 2000
Plato Etc : The Problem of Philosophy and Their Reflexions On Meta-reality :
Resolution (1994) Transcendendence, Emancipation, and Everyday Life (2002).

KONSEP PENTING BASYKAR

Trancendental Realis Reduksi realitas hanya pada obyek yang


teramati = reduksi pada apa yang dianggap ada, tidak benar karena hukum-hukum yang
dicari/ditemukan adalah realitas yang berada di luar pengamatan (realitas transendental)

Multilevel Realitas Realitas teramati secara empiris, ada realitas aktual “deep ontological” yang tidak teramati
(Basykar, 1975 :13)

Menolak Pandangan Sempit Empirisme semua interpretasi sama validitasnya.


Ia menerima matode interpertasi untuk ilmu sosial, tapi tidak

Fakta dan nilai Ia mengkritik pemisahan antara fakta dan nilai, karena menurutnya keduanya. Fakta dan nilai sama sama
terdapat pada ilmu alam dan ilmu sosial. Scientific Realism and Human Emancipation, 1986).
Penjelasan kausal / eksplanatif juga mengarafkan penilaian normatif kita., membatasi, aturan
wacana ilmiah.

Ilmu Emansipatoris Basykar mendukung teori kritis dengan ilmu yang


membebaskanm sebagai tujuan (Sayer, 2000 : 18).

PERBEDAAN ANTARA PRO-NATURALIS DAN ANTI-NATURALIS


MENURUT KARL RAIMUND POPPER
(THE POVERTY OF HISTORICISM, 1957)

No. ASPEK PRO-NATURALIS ANTI-NATURALIS

PROBLEM ILMIAH Ilmu Pengetahuan Alam & Biologi Ilmu Sosial-Humaniora GENERALISASI Ya :
Uniformitas Fenomena Alam Tidak : Fenomena Sosial-Budaya

1
Unik dan Heterogen

2 EKSPERIMEN Ya : Riset Terkontrol dengan baik Sulit/ Tidak Terkontrol

3 KEBARUAN Statis (Tetap Begitu Saja) Dinamis: Berubah dengan Cepat (Era Revulusi 3. 0, 4.0, 5.0.
(Ontology Becoming Deleuze)
4 KOMPLEKSITAS Tidak Kompleks Sangat Kompleks (Berjejaring, Berkelindan), Manusia

PERBEDAAN ANTARA PRO-NATURALIS DAN ANTI-NATURALIS No. ASPEK PRO-


NATURALIS ANTI-NATURALIS

5 PREDIKSI dan KONTROL Ya Sulit Diprediksi 6 OBYEKTIVITAS Ya Intersubyektif , Interaksi S - O


7 HOLISME Tidak Ya,
Atomisme, Linear Disipliner Ganzheit, Rhizome, Jaringan
8 INTERPRETASI/INTUISI Tidak Ya
Manusia Makhluk Interpretator
9 NOMINALISME/ ESENSIALISME Nominalis Esensialis 10 KUANTITATIF Ya (Erklaren) Kualitatif )Verstehen,

Interpretatif)

PEMIKIRAN POPPER YANG LAIN

1
Falsifikasi Sebagai Alternatif Verifikasi
2
Tentative Theory
Kebenaran teori bersifat sementara sebelum diverifikasi atau difalsifikasi
ilmuwan lain

3
Probabilitas
Kebenaran Teori Bersifat Kemungkinan

4
Teori makin lama makin mendekati kebenaran (Conjecture and Refutation)
REVOLUSI ILMIAH MENURUT THOMAS. S. KUHN
P.1
N.S AN CRI REV.. I P.2

PEMIKIRAN POST-
POSITIVISME
MENGHANCURKAN BEBERAPA PANDANGAN
PENTING POSITIVISME LOGIS ( IAN HACKING, 1999)

1 Realisme ilmiah: teori sebagai penggambaran realitas apa adanya, tanpa keterlibatan
subyek (karena teori tergantung pada paradigma yang digunakan)

2 Demarkasi atau batas antara ilmiah dan nonilmiah atau jenis kepercayaan lain (teori
juga mengandung nilai dan kepercayaan).
Bandingkan bagaimana kepercayaan /pandangan tentang manusia pada
masingmasing mazhab psikologi, sosiologi atau politik
3 Kumulasi : teori berkembang secara kumulatif ditolak
( ilmu berkembang secara revolusioner: pergantian paradigma)

4 Keterpilahan antara teori dengan observasi ditolak

KRITIK PENTING PADA


POSITIVISME LOGIS

5 Fundasionalisme ditolak: karena tidak ada: Paradigma, metode, teori ilmiah yang berlaku
universal dan final.
( Ada Pluralisme Paradigma dengan aturan permainan yang berbeda satu paradigmadengan
paradima yang lain)
6 Presisi : bahwa teori memiliki ketepatan dan makna yang pasti ( tentative theory: dinyatakan
benar sebelum dibuktikan salah oleh ilmuwan lain)
7 Pemisahan antara context justification dengan context of discovery tidak benar (penemuan
juga bisa di temukan secara kebetulan).

(Contoh: Archimedes, menemukan hukum berat ketika ia mendi dikolam renang, “”


THE BASIC BELIEFS (METAPHYSICS) OF ALTERNATIVE
INQUIRY PARADIGM (EGON G. GUBA & YVONNA S. LINCOLN (1985) Aspek

POSITIVISM POST-POSITIVISM CRITICAL THEORY CONSTRUCTIVISM

Ontologi Realism, Reality but only Probabilistically Historical Realism, Virtual


Naïve Realism Critical Imperfectly and Apprehendable Reality Shaped By Social,
Political, Cultural, Economic, Epistemologi Dualist, Finding Critical , Transactional,
Ethnic, and Gender Value True, Finding Probability Subjectivist, Created Findings
Objectivist Transactional, Subjectivist
Relativism, Local and Modified Dualist, Objectivist, Value Mediated Findings
Specific, Constructed Reality

Metodologi Experimental/ Hypothesis, Hypothesis,


Manipulative, Modified Experimental, Manipulative, Dialog /Dialectical Phenomenology,
Verification of Critical Multidisiplism; Falsified of Hermeneutics Dialectical
PERBEDAAN PARADIGMA POSITIVISME, TEORI KRITIS, DAN
KONTRUKTIVISME (SARANTAKOS, 1993: 38 – 39)
POSITIVISME TEORI KRITIS KONSTRUKTIVISME
1 REALITAS • Individual Lemah /Dirugikan • Konstruksi 7 Penciptaan Realitas •
• Naturalisme & Mengikuti Hukum • Dinamis Memberi Arti pada Dunia
Alam • Tidak Dibatasi Hukum Alam. •
• Penyadaran Kondisi yang Tidak Adil
• Tidak Memiliki Kebebasan Kehendak (Pencerahan & Emansioatoris) Konstruksi Rangkaian Makna (Paparan
)
• Didasarkan pada Aturan Ketat •
Hasil Empiris –Eksperimental • Didasarkan Pada KondisiYang Ada. •
2 MANUSIA 3 ILMU
(Erklaren) • Di antara Positivis & Interprettif • Induktif
• Nomotetis Mengikuti Perubahan Sosial Budaya • • Ideografis
• Bebas Nilai (Value Free) Pencerahan & Pemberdayaan • • Interpretasi (Verstehen)
• Subyektif & Obyektif Menjelaskan Dinamika SistemYang • Tidak Bebas Nilai
• Kompleksitas Ada
* Obyektif,
• Konstruksi (Non-Given) • Subyektif
• Observasi dan Hasilnya Seragam •
• Ada Ketegangan dan Kontradiksi • • Dekonstruksi
Diatur Hukum Alam.
Fokus Ekploitasi pada Pihak yang • Deinterpretasi
• Terintegrasi dengann Baik

4
TUJUAN
• Penjelasan fakta & kausalitas mitos & ilusi • Menyingkap kondisi tidak adil Pemikir modern (misal: Durkheim,
• Menginterpretasi dunia/fenomena Parson, Marx) tidak pernah
(erklaren) membayangkan
• Obyektif • Memahami kehidupan
akan munculnya peran yang begitu besar
• Mengungkapkan noumena • Menyigkap dari teknologi informasi yang mampu
mempengaruhi sosiologi, ilmu politik, Teori-teori modern Muncul istilah
ekonomi dan lain-lain.
tidak tepat lagi digunakan post-social, virtual politics, virtual war,
REALITAS OFF-LINE & untuk menjelaskan fenomena virtualcrime, virtual economy,
ONLINE sosial-budaya yang berkembang
dan lain-lain
pada era informasi,
era globalisasi, atau era
jaringan, era simulacra
(hyperreality).

POST-HUMANISM TIDAK ANTI-SAINS

Einstein mengkritik pandangan bahwa ilmu pengetahuan, selalu mencari hukum deterministik yang pasti,
termasuk pada fenomena manudia. Einstein berkeberatan dengan interpretasi Copenhagennya Bohr atas teori
kuantum, ketika dia menyatakan, “Tuhan tidak berain dadu dengan alam semesta (Pepperell, 1997), The Posthuman
Condition, Intelec Books, Oregon, USA.
Fisikawan, matematikus selalu mencari hukum dan keteraturan dalam penektiannya, dan jika mereka tidak
menemukan hukum, maka mereka menyerah dan menyatakan, eksperimen mereka gagal.

Pandangan sains post-human, adalah tidak ada pemisahan dan pembagian mutlak antara alam, tumbuhan, hewan
air, udara dan benda-benda apapun, sebagaimana pemisahan yang kita buat dengan lingkungan.

Lebih tepat jika melihat realitas itu secara atau sebagai holistik
Tidak salah jika kita melihat realitas dengan model-model (paradigma) yang salah jika kita menganggapnya hanya
itulah yang benar. Dapat menjelaskan esensi realitas..
(Tom, R. Structural Stability And Morphogenesis, New York, Addison-Wallay.1975

Gagasan ilmiah tentang chaos, kompleksitas, ketidakteraturan memaksa ilmuwan untk memahami ulang gagasan sains
SCOTT BURCHIL & ANDREW
LINKLATER
DALAM THEORIES OF INTERNATIONAL
RELATIONS
(NEW YORK: ST MARTIN RESS,
1966)

• Scott dan Andrew pada Bab I:

• Tidak membedakan antara perspektif, paradigma, pendekatan, , wacana, aliran pemikiran, teori, pandangan, dan tradisi
filsafat.

• Mirip dengan kesulitan Thomas Samuel Kuhn, sehingga mendefinisikan pengertian paradigma dalam 21 istilah.

• Masterman kemudian membantu merumuskan 21 istilah paradigma itu menjadi 3 jenis: paradigma metafisik, sposiologis,
dan kontruksi.
Menjelang Perang Dunia II dan berkuasanya Hitler tahun 1930 . Ia menang pemilihan melalui demokrasi dan janji
untuk kesejahteraan dan keadilan bagi Jerman tahun 1930,. Sikapnya dengan capet berubah menjadi otoriter dan
rasis .
Rasisme mengancam tokoh-tokoh –tokoh lingkaran Wina dan kelompok Berlin yang sebagian besar Yahudi
dan berimigrasi dan bercerai berai.

Pusat positivisme logis berpindah ke Universitas Oxford Inggris.

Mulai berkembangnya pengaruh Post-positivisme dan teori kritis dalam dunia ilmu pengetahuan
(ke Inggris dan Amerika Serikat)

Perang Dunia II dan perang dingin memunculkan banyak masalah yang kompleks yang membutuhkan
pendekatan baru untuk mengatasinya . Masalah yang kompleks dan saling berkelindan tidak mungkin
diselesaikan dengan pendekatan disiplin(er). tapi dengan posdisiplin(er).
Menimbulkan perubahan besar dunia perguruan tinggi dengan lahirnya kajian-ajian
baru (Kajian Wilayah Amerika, Feminisme, Kajian Lingkungan, dll).
Lahirnya kajian budaya (CCCS) di Univ . Bermingham
REFFERENSI

The Structure Of Scientific Revolution, Chicago : University Press (1962 /1970)


The Essensial Tension : Selected Studies In Scientific Tradition And Change, Chicago And London : University Of Chicago Press.

(1977) “The Function Of Dogma In Scientific Research” pp. 347-69 In A. Crombie (Ed.)

The Copernican Revolution : Planetary Astronomy In Development Of Western Thought: Cambridge Harvard Unversity Press, 1957.

A Realist Theory of Science ,1975

The Posibility of Naturalism, 1988,

Scientific Realisme and Human Emanciation, 1986


Dialectic The Pulse of Freedom, 1993
Plato Etc : The Problem of Philosophy and Their Resolution (1994)

From East To West From Odyssey of A Soul , 2000

Reflexions On Meta-reality : Transcendendence, Emancipation, and Everyday Life (2002).

https://indoprogress.com/2014/12/warisan-pemikiran-roy-bhaskar/

Masih Ada Beberapa Esai Yang Tidak Dimuat Di Sini

Anda mungkin juga menyukai