Anda di halaman 1dari 8

PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL NAMA : Shaina Melvina M

BALING-BALING GENETIKA KELAS : 12 IPA 1


Penyimpngan Semu Hukum Mendel
(Kriptomeri, Polimeri, Epitasis dan Hipostasis) Genotipe
maupun fenotipe yang dihasilkan oleh Mendel akan
terpenuhi jika setiap sifat hanya ditentukan oleh alel dalam
satu lokus. Alel dalam setiap lokus bersegregasi ebas
dengan lokus lain, dan gen-gen terdapat pada inti.
Pada Kasus-kasus tertentu, perbandingan fenotif 9 : 3 : 3 : 1 tidak
terpenuhi tetapi menghasilkan perbandingan fenotif yang
berbeda, misalnya 9: 3 : 4 atau 12 : 3 : 1 atau 15 : 1. Munculnya
perbandingan yang tidak sesuai ini dinamakan penyimpangan
semu hukum Mendel.

Alat dan Bahan


 Kardus 1 lembar
 Sedotan
 Penggaris
 Gunting
 Spidol
 Jarum Pentul

A. Kriptomeri

Tujuan:
- Memahami Kriptomeri
- Memahami penyimpangan semu hukum Mendel
- Membuktikan bahwa pada peristiwa kriptomeri diperolah rasio fenotif F2 = 9 : 3 :4

Kriptomeri adalah gen dominan yang seolah-olah


tersembunyi apabila berdiri sendiri dan pengaruhnyaakan
tampak apabila bersama-sama dengan gen lainnya. Kriptomeri
pertama kali ditemukan oleh Correns, Hasil temuannya
menyilangkan antara bunga Linnaria marocanamerah dengan
putih dihasilkan F1 seluruhnya berwarna ungu.

A = gen yang menyebabkan adanya antosianin (pigmen yang


menyebabkan warna merah)
a = gen yang menyebabkan tidak adanya antosianin
B = gen yang menyebabkan suasana basa
b = gen yang menyebabkan suasana asam
 Antosianin dalam suasana asam akan menunjukkan
warna merah
Bila ada:
A . B . = Ungu
A . bb = Merah

Aa B . = Putih

aa bb = Putih

Prosedur Laboratorium:
 Buatlah baling-baling genetika seperti gambar berikut:

 Putarlah baling-baling tersebut lalu catat tangan baling-baling yang saling


berhadapan pada lembar pengamatan
 Ulangi putaran tersebut paling sedikit 20 kali.

Data Hasil Pengamatan:


Genotipe Fenotipe Tabulasi Frekuensi
AABB Ungu II 2
AABb Ungu IIII 4
AaBB Ungu IIII 4
AaBb Ungu IIII III 8
AAbb Merah II 2
Aabb Merah IIII 4
aaBB Putih II 2
aaBb Putih IIII 4
aabb Putih II 2
Analisis Data Pengamatan :
1. Berapa macam kombinasi gen dan genotype yang muncul dalm persilangan
tersebut?
Genotype dan kombinasi gen yang muncul pada persilangan tersebut ada 9,
yaitu AABB, AABb, AaBB, AAbb, AaBb, Aabb, aaBB, aaBb, aabb.
2. Dari hasil percobaanmu dapatkah kamu menunjukkan factor manakah yang
tersembunyi? Disebut apakah peristiwa tersebut?
Faktor yang tersembunyi adalah gen a yang menunjukkan warna putih dan
peristiwa itu disebut dengan kriptomeri (epistasi resesif).
3. Buatlah diagram persilangan dari kegiatan yang kamu lakukan

AaBb x AaBb

4. Tuliskan perbandingan genotipe F2nya


Perbandingan genotipe F2 nya adalah 2 : 4 : 2 : 4 : 8 : 4 : 2 : 4 : 2
5. Berapa perbandingan fernotipe yang muncul pada F2nya?
Merah: 6
Putih: 8
Ungu: 18

Kesimpulan :
Persilangan ini disebut kriptomeri atau epistasis resesif. Kriptomeri adalah sebuah
sifat gen dominan yang tersembunyi, jika gen dominan tersebut berdiri sendiri.
Tetapi, jika gen dominan tersebut berhasil berinteraksi dengan gen dominan lainnya,
akan muncul sifat gen dominan yang sebelumnya tersembunyi. Dan dari persilangan
tersebut menghasilkan perbandingan fenotipe 18 ungu : 6 merah : 8 putih atau 9
ungu : 3 merah : 4 putih.
B. POLIMERI

Tujuan:
 Memahami Polimeri
 Memahami penyimpangan semu hukum Mendel
 Membuktikan bahwa pada peristiwa kriptomeri diperolah rasio
fenotif F2 = 15 : 1

Disini beberapa

Prosedur Laboratorium: pasang gen akan

 Buatlah baling-baling genetika seperti gambar berikut: mempengaruhi sifat


tertentu.
H1H2 H1H2
Contohnya jika ada:
H1h2 h1H2 H1h2 h1H2 Gen H = akan
menghasilkan
h1h2 h1h2
warna hitam
(meskipun
dibelakangnya h

 Putarlah baling-baling tersebut lalu catat tangan baling-balingsemua)


yang saling
berhadapan pada lembar pengamatan Gen hh = akan
 Ulangi putaran tersebut paling sedikit 20 kali. menghasilkan
Data Hasil Pengamatan: warna putih

Genotipe Fenotipe Tabulasi Frekuensi


H1H1H2H2 Hitam II 2
H1H1H2h2 Hitam IIII 4
H1H1h2h2 Hitam IIII 4
H1h1H2H2 Hitam IIII III 8
H1h1H2h2 Hitam II 2
H1h1h2h2 Hitam IIII 4
h1h1H2H2 Hitam II 2
h1h1H2h2 Hitam IIII 4
h1h1h2h2 Putih II 2
Analisis Data Pengamatan :
1. Berapa macam kombinasi gen dan genotype yang muncul dalm persilangan
tersebut?
Kombinasi gen dan genotipe yang muncul dalam persilangan tersebut ada 9,
yaitu H1H1H2H2, H1H1H2h2, H1H1h2h2, H1h1H2H2, H1h1H2h2,
H1h1h2h2, h1h1H2H2, h1h1H2h2, h1h1h2h2.

2. Buatlah diagram persilangan dari kegiatan yang kamu lakukan


H1h1H2h2 x H1h1H2h2

3. Tuliskan perbandingan Fenotipe F2nya


Putih: 2
Hitam: 30

Kesimpulan :
Persilangan ini disebut polimeri. Polimeri adalah interaksi antar gen yang
bersifat kumulatif (saling menambah). Jadi, gen-gen tersebut saling
berinteraksi untuk mempengaruhi dan menghasilkan keturunan yang sama.
Dan dari persilangan tersebut menghasilkan perbandingan fenotipe 30 hitam :
2 putih atau 15 hitam : 1 putih
C. EPISTASIS DAN HIPOSTASIS

TUJUAN
 Memahami Epistasis-Hipostasis
 Memahami penyimpangan semu hukum Mendel
 Membuktikan bahwa pada peristiwa Epistasis-Hipostasis diperolah rasio
fenotif F2 = 12 : 3 :1
Epistasis adalah interaksi di mana sebuah gen
mengalahkan pengaruh gen lain yang bukan alelnya.
Gen yang mengalahkan disebut ”epistasis” dan gen
yang dikalahkan disebut ”hypostasis”. Pada peristiwa
epistasis, paling sedikit harus ada 2 pasang gen yang
terlibat. Gen pada lokus yang satu berinteraksi
dengan gen pada lokus lain. Dari hasil interaksi
tersbut diperoleh fenotip yang tidak akan diperoleh
jika gen-gen tersebut bekerja sendiri-sendiri.
Interaksi epistasis sama sifatnya dengan kondisi
dominan resesif, perbedaannya adalah kondisi
dominan-resesif berlaku bagi gen sealel. Epistasis dominan pada labu

Epistasis resesif pada tikus

Prosedur Laboratorium:
 Buatlah baling-baling genetika seperti gambar berikut:

HHKK HHKK

HHkk hhKK HHkk hhKK

hhkk hhkk

 Putarlah baling-baling tersebut lalu catat tangan baling-baling yang saling


berhadapan pada lembar pengamatan
 Ulangi putaran tersebut paling sedikit 20 kali.
Data Hasil Pengamatan:
Genotipe Fenotipe Tabulasi Frekuensi
HHKK Putih II 2
HHKk Putih IIII 4
HHkk Putih IIII 4
HhKK Putih IIII III 8
HhKk Putih II 2
Hhkk Putih IIII 4
hhKK Kuning II 2
hhKk Kuning IIII 4
hhkk Hijau II 2

Analisis Data Pengamatan :


1. Berapa macam kombinasi gen dan genotype yang muncul dalm persilangan
tersebut?
Kombinasi gen dan genotipe yang muncul dalam persilangan tersebut ada 9,
yaitu HHKK, HHKk, HHkk, HhKK, HhKk, Hhkk, hhKK, hhKk, hhkk
2. Buatlah diagram persilangan dari kegiatan yang kamu lakukan
HhKk x HhKk

3. Tuliskan perbandingan Fenotipe F2nya


Labu Putih: 24
Labu Kuning: 6
Labu Hijau: 2

Kesimpulan :
Persilangan ini disebut Epistasis-Hipostasis. Epistasis-Hipostasis
merupakan peristiwa ketika gen yang bersifat dominan akan menutupi
pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi
disebut epistasis, sedangkan gen yang ditutupi disebut hipostasis. Dan dari
persilangan tersebut menghasilkan perbandingan fenotipe 24 labu putih : 6
labu hijau : 2 labu kuning atau 12 labu putih : 3 labu hijau : 1 labu kuning

Anda mungkin juga menyukai