Anda di halaman 1dari 15

1

i
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga proposal penelitian yang
berjudul “ DAMPAK BUDAYA HIDUP SEHAT TERHADAP PRESTASI SISWA - SISWI
SMA SANTO YOSEF” dapat terselesaikan meskipun melalui proses yang panjang dan sulit.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kata
kesempurnaan, masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Meskipun demikian proposal
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian, guna menambah wawasan pembaca,
serta dapat bermanfaat sebagai panduan untuk penelitian selanjutnya.

Penulisan proposal ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, dukungan, bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal penelitian ini.

Akhirnya semoga proposal penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan geografi pada khususnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................1
Pendahuluan...............................................................................................................................1
PROPOSAL................................................................................................................................1
Latar Belakang.......................................................................................................................1
Faktor dan Sub Fokus Penelitian............................................................................................2
Rumusan Masalah..................................................................................................................2
Tujuan Penelitian....................................................................................................................3
Manfaat Penelitian..................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................3
Pembahasan................................................................................................................................3
Perilaku hidup sehat pada siswa-siswi SMA Santo Yosef.....................................................3
Peranan Guru Untuk Bimbingan Perilaku Budaya Hidup Sehat............................................4
Metode Penelitian...................................................................................................................6
Pembiasaan Perilaku Hidup Sehat Terhadap Prestasi Siswa – Siswi.....................................6
Hakikat Belajar.......................................................................................................................7
Hakikat Pembelajaraan...........................................................................................................8
Materi Hidup Bersih dan Sehat..............................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................9
Penutup.......................................................................................................................................9
Simpulan.................................................................................................................................9
Saran - saran...........................................................................................................................9
Penutup.................................................................................................................................10
DAFTAR PUSAKA.............................................................................................................11

ii
BAB I

Pendahuluan

PROPOSAL

DAMPAK BUDAYA HIDUP SEHAT TERHADAP PRESTASI SISWA - SISWI


DILINGKUNGAN SMA SANTO YOSEF

Latar Belakang
Dalam era sekarang ini, pendidikan sangatlah penting untuk mengimbangi
perkembangan hidup manusia di zaman modern saat ini. Namun pendidikan terasa kurang
lengkap jika tidak adanya pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Hal ini merupakan
dasar bagi manusia untuk mengenal dunia maupun diri sendiri. Dengan demikian penjasorkes
merupak an media motivasi terhadap keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,
serta kebiasaan pola hidup sehat. Diharapkan melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan,
siswa siswi dapat terampil berolahraga dan memperhatikan kebersihan.

Setiap siswa – siswi diharapkan juga akan memperoleh prestasi belajar yang optimal,
dengan kata lain hasil belajar yang sesuai dengan bakat, minat serta kemampuannya masing -
masing. Perolehan prestasi belajar yang optimal pada gilirannya akan membantu siswa – siswi
SMA Santo Yosef ini mencapai prestasi belajar yang optimal itu, baik berkaitan dengan
penyediaan fasilitas pendidikan, biaya pendidikan, maupun upaya yang berkaitan dengan
peningkatan kualitas guru.

Prestasi belajar merupakan wujud dari aktivitas belajar. Oleh sebab itu berbicara
tentang prestasi belajar. Oleh sebab itu berbicara tentang prestasi belajar tentu saja tidak akan
terlepas dari persoalaan aktivitas belajar.

Sehat merupakan suatu kondisi dimana seseorang terbebas dari berbagai penyakit baik
fisik maupun psikis. Siswa-siswi SMA Santo Yosef yang sedang berada dalam kondisi sehat
tentu dapat melakukan berbagai macam aktivitas dengan baik, termasuk aktivitas dalam
belajar. Siswa yang sehat dapat melakukan berbagai aktivitas pembelajaraan secara baik,
termasuk aktivitas belajar.

1
Siswa yang sehat dapat melakukan berbagai aktivitas pembelajaraan secara baik,
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran yang diberikan guru, selalu hadir di sekolah, tidak
terlambat untuk mengumpulkan tugas, berkonsentrasi secara baik. Kondisi tersebut akan
memberikan dampak bagi tercapainya hasil belajar atau prestasi belajar yang diharapkan.

Keadaan sebaliknya akan terjadi pada siswa yang tidak sehat atau berperilaku hidup
yang tidak sehat seperti mengantuk saat belajar, malas mengerjakan tugas sekolah, dan tidak
berkonsentrasi dalam belajar. Kenyataan yang ditemukan dalam siswa-siswi SMA Santo
Yosef ini menunjukan prestasi siswa-siswinya baik.

Sebagai siswa-siswi kita juga harus pintar dalam menjalankan pola hidup sehat.
Perilaku hidup bersih di lingkungan sekolah harus dilakukan oleh setiap siswa-siswi di
sekolah SMA Santo Yosef tersebut. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan sekumpulan
perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran dalam diri masing-masing.

Belajar akan lebih bermakna jika siswa – siswi mengalami sendiri apa yang dipelajari,
bukan sekedar mengetahui secara teori tetapi harus ada gambaran tentang materi tersebut,
misalkan pada pembelajaran tema hidup bersih dan sehat untuk prestasi, bagaimana seorang
guru dapat membuat siswa – siswi lebih memahami sebuah materi dengan konsep –
konsepnya.

Faktor dan Sub Fokus Penelitian


Berdasarkan deskripsi pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka
masalah pokok yang adakn dikajikan dalam fokus penelitian dan sub fokus yaitu :
a. Fokus Penelitian
Meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam budaya hidup sehat.
b. Sub Fokus
Meningkatkan kesehatan peserta didik dan tidak mudah sakit.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana supaya siswa-siswi SMA
Santo Yosef ini menerapkan budaya hidup sehat terhadap prestasinya?”

2
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini, untuk memajukan budaya hidup sehat terhadap prestasi
siswa-siswi dan menjaga kesehatan tubuh supaya tidak mudah sakit.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, dapat menigkatkan hasil belajar dan mendambah pemahaman.

2. Bagi sekolah, untuk meningkatkan kualitas pengajaran disekolah dan sebagai


pertimbangan dakam memotivasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaraan yang
inovatif.

BAB II

Pembahasan

Perilaku hidup sehat pada siswa-siswi SMA Santo Yosef


Hurlock (1980) berpendapat bahwa kesehatan dan gizi yang baik merupakan faktor
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Siswa-siswi haruslah belajar menjaga
diri sendiri. Sebagai manusia bakalan tau dengan keadaan atau kesehatan masing-masing.
Anak usia remaja sangatlah berpengaruh dengan pola hidup sehatnya, dikarenakan
mereka bisa memilih makan yang layak atau tidaknya mereka makan.

Siswa – siswi juga tentunya harus rajin berolahraga supaya menjaga daya tahan
tubuh. Sekiranya badan terasa kurang mendukung bisa menghambat prestasi dalam belajar.
Masalah kesehatan yang sering timbul dalam anak sekolahan yaitu gangguan perilaku,
gangguan perkembangan fisiologis hingga gangguan dalam belajar dan juga masalah
kesehatan umum.

Masalah kesehatan umum yang terjadi pada anak sekolahan, biasanya berkaitan
dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti mencuci tangan yang baik dan yang
benar, serta membersihkan atau memotongkan kuku yang kotor maupun yang sudah panjang,
serta rambut.

Beberapa kegiatan siswa-siswi berbentuk perilaku hidup sehat yang sangat erat
kaitannya dengan aktivitas belajar seperti: sarapan sebelum berangkat ke sekolah, cuci tangan
3
dengan sabun secara bersih sebelum makan,menggunakan pakaian yang bersih, membuang
sampah pada tempatnya dalam lingkungan sekolah membiasakan hidup bersih.

Kalau sejak di rumah sudah bersih dan sudah rapi, kemungkinan dalam hal belajar di
sekolah bisa berkonsentrasi.kebersihan juga melibatkan konsentrasinya siswa-siswi dalam
mewujidkan prestasi dalam sekolah atau di dalam lingkungan sekolah tersebut.

Berkenaan dengan penelitian ini, yang dimaksud dengan perilaku dengan penelitian
ini, yang dimaksud dengan perilaku hidup sehat adalah perilaku sehari-hari anak sekolah yang
menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan diri dan lingkungan, yang terwujud dalam
perilaku berikut: jajan / kantin yang bersih,menggunakan kaos kaki yang bersih,
menggunakan seragam sekolah yang bersih agar saat pembelajaran dimulai bisa
berkonsentrasi dan mengejar prestasi-prestasi yang ada, serta mengikuti kegiatan olahraga
dan aktivitas fisik secara teratur.

Peranan Guru Untuk Bimbingan Perilaku Budaya Hidup Sehat


Perilaku hidup sehat juga perlu dikembangkan dilingkungan SMA Santo Yosef ini.
Pembentukan perilaku yang dilakukan dimulai disekolah juga bisa menjadi perkembangan
perilaku anak pada masa selanjutnya. Sehubung dengan perkembangan dan pembentukan
perilaku budaya hidup sehat pada siswa - siswi, maka peranan guru, khususnya guru
pembimbing Dapat melakukan berbagai bentuk bimbingan dan konseling.

Layanan bimbingan atau konseling dalam bentuk bimbingan yang dapat dilakukan
saat didalam kelas. Perilaku hidup sehat adalah perilaku sehat yang ditunjukan siswa - siswi
dalam aktivitas sehari-hari, dengan indikator ; perilaku hidup sehat di sekolah dan perilaku
hidup sehat di rumah.

Peran guru juga sangatlah penting untuk membimbing para siswa - siswi melakukan
budaya hidup sehat. Supaya para siswa - siswi bisa maju dalam mengejar prestasi mereka
masing - masing. Pendidikan di sekolah diharapkan tidak hanya melahirkan generasi pintar,
akan tetapi juga mengerti kesehatan baik jasmani maupun rohani.

Tidak dapat dibantah bahwa aspek kesehatan sangat penting dalam kehidupan,
termasuk dalam keberlangsungan proses pendidikan. Mengapa demikian? Karena bila kondisi
peserta didik tidak sehat, dampaknya aktivitas pembelajaranpun menjadi terhambat.
Sebaliknya pula, jika kondisi kesehatan peserta didik terjaga dengan baik maka pembelajaran
4
akan berlangsung secara baik pula karena para peserta didik secara optimal maupun
menyerap ilmu pengetahuan.

Selain itu, dapat dikatakan bahwa antara pendidikan dan kesehatan memiliki
hubungan utama agar upaya pendidikan berhasil. Sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan
sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Pendek kata, sehat
atau tidaknya lingkungan sekolah akan berdampak juga pada tinggi atau rendahnya efektivitas
pembelajaran, absensi, dan derajat kesehatan peserta didik.

Institusi sekolah sebagai lingkungan pendidikan formal, dipercaya akan membentuk


perilaku dan pola piker peserta didik. Sehingga untuk menanamlan perilaku hidup bersih dan
sehat di kalangan peserta didik dini. Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) telah
mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School. Program sekolah sehat
itu menitikberatkan pada upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dalam
meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. Mengutip pernyataan WHO, sekolah sehat
harus memiliki lima ciri utama yaitu :

1. Melibatkan peranan peserta didik, prang tua, dan para tokoh masyarakat maupun
organisasini - organisasi di masyarakat.
2. Menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, meliputi sanitasi dan air yang cukup,
perkarangan sekolah yang aman dari segala bentuk kekerasan dan pengaruh negative atau
penyalahgunaan zat - zat berbahaya malalui bina suasana yang memedulikan pola asuh,
rasa hormat, dan saling percaya.
3. Memberikan pendidikan kesehatan sekolah melalui konten kurikulum yang mampu
meningkatkan sikap dan perilaku sehat peserta didik, dan mengembangkan keterampilan
hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental, dan sosial.
4. Bekerja sama dengan puskesmas setempat, sekolah menyelenggarakan layanan kesehatan
di antaranya berupa penjaringan kesehatan bagi peserta didik baru, imunisasi, pengobatan
sederhana dan pembuatan program - program makanan bergizi.
5. Menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, termasuk
mewujudkan proses belajar mengajar yang dapat menciptakan lingkungan psikososioal
yang sehat bagi seluru warga sekolah dan yang keenam, berpartisipasi dalam kegiatan -
kegiatan kesehatan asyarakat.

Masalah kesehatan yang dihadapi oleh peserta didik sangatlah kompleks dan
bervariasi sehingga pembiasaan hidup sehat harus disesuaikan dengan tingkatan usia. Pada
5
peserta didik SMA Santo Yosef, berkaitan dengan perilaku merokok,penyalahgunaan
narkotika, hamil di luar nikah, abortus, penularan HIV/AIDS, reproduksi remaja, stress dan
trauma.
Siapapun sepakat bahwa peserta didik perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi
kesehatannya. Pembahasaan perilaku sehat di kalangan peserta didik akan membentuk mereka
untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan hidup sehat di lingkungan keluarga dan
masyarakat. Perkembangan program sekolah sehat harus terus diperluas, tidak hanya cukup
dalam bentuk perlombaan antar sekolah yang bersifat seremonial dan tak berkelanjutan.
Sejatinya, sekolah harus menjadi pusat pembelajaraan kesehatan, penanaman nilai
dan pembiasaan hidup sehat. Oleh karena itu guru, orang tua serta masyarakat harus
memberikan teladan atau mendukung para siswa untuk membentuk generasi budaya hidup
sehat demi prestasi siswa - siswi SMA Santo Yosef.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional, yakni mendeskripsikan
korelasi antara perilaku hidup sehat (variabel X) dengan prestasi belajar (variabel Y). Prestasi
belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar yang
diwujudkan dalam bentuk nilai. Nilai yang dijadikan indikator variabel adalah nilai rata -
rata semua mata pelajaran. Perilaku hidup sehat yang ditunjukkan siswa dalam aktivitasnya
sehari - hari, dengan indikator : perilaku hidup sehat di rumah, yakni : sarapan sebelum ke
sekolah, makan yang teratur, jajan di kantin / di warung yang bersih, makan makanan yang
sehat, cuci tangan dengan sabun dan air, menggosok gigi, membersihkan kuku atau rambut.

Pembiasaan Perilaku Hidup Sehat Terhadap Prestasi Siswa – Siswi


A. Pembiasaan
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relative menetap
dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaraan yang berulang.
B. Perilaku
Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta manusia dengan
lingkungannya yang terwujud serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku itu sendiri merupakan
6
respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari
dalam dirinya. Sedangkan pendapat para ahli lainnya mengemukakan bahwa perilaku
merupakan hasil interaksi faktor internal berupa respon.
C. Hidup sehat
Hidup sehat adalah apabila aspek dalam dirinya dalam keadaan tidak terganggu baik
tubuh, psikis, maupun sosial ( Hidayati, 2012 ). Sedangkan kesehatan diartikan sebagai
kondisi fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari gangguan penyakit sehingga
aktivitas yang berjalan di dalamnya dapat terjadi secara optimal. Menjaga diri sendiri
dan lingkungan sangat penting, kebersihan diri sendiri perlu di perhatikan dan dijaga
dengan baik karena berkaitan erat dengan penampilan kita. Kerapihan dan kebersihan
badan seperti kuku, gigi, rambut dan lain - lain harus dijaga dengan baik. Kebersihan
lingkungan sekolah seperti sampah harus dibuang di tempat sampah, supaya tidak
menimbulkan penyakit.

Adapun menurut ( Lafiyati, 2014 ) faktor-faktor yang mempengaruhi hidup sehat :

1. Faktor internal
Yaitu ada pada diri individu seperti pengetahuan, sikap dan keyakinan.
2. Faktor pemungkin
Yaitu yang memungkinkan individu berperilaku, karena tersedianya sumber daya dan
sarana prasarana.
3. Faktor penguat
Yaitu faktor yang menguatkan perilaku seperti, peraturan petugas kesehatan.

Hakikat Belajar
Belajar merupakan salah satu komponen yang ada pada pendidikan yang dilaksanakan
sesuai dengan tujuan pendidikan. Belajar adalah salah satu proses yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar memiliki
pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai melalui pengalaman, mengingat,
menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi tertentu. Sejalan dengan pendapat
tersebut belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut
pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan, dan belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu. Berdasarkan
7
pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku
suatu individu berdasarkan pengalaman dari individu tersebut, dan didukung dengan keadaan
lingkungan belajar guna mempertumbuhkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.

Hakikat Pembelajaraan
Dalam kegiatan aktivitas belajar, mengajar merupakan salah satu aspek yang
mempengaruhi dari aktivitas tersebut yang tergabung menjadi suatu kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada lingkaran belajar tertentu. Sedangkan menurut pendapat para ahli lainnya,
pembelajaraan atau pengajaran adalah supaya untuk membelajarkan siswa. Dimana
pembelajaraan merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan
terjadinya proses belajar pada siswa serta sebagai suatu sistem atau proses belajar pada siswa
serta sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang direncanakan, dilaksanakan,
dan dievaluasi secara sistematis agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaraan secara aktif,
efektif, dan efesien. Dengan demikian pembelajaraan dapat diartikan sebagai rangkaian
peristiwa atau kegiatan yang disampaikan secara terencana dengan menggunakan berbagai
sumber dan fasilitas media yang tersedia, serta terciptanya perubahan dalam diri seseorang,
dan sikap seperti suatu kegiatan guru memberikan suatu ilmu pengetahuan terhadap siswa
dalam membuat siswa menjadi aktif.

Materi Hidup Bersih dan Sehat


a. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat
dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku agar dapat menerapkan cara-cara
sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.

b. Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah


Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan
peserta didik, guru dan masyarakat yang ada di lingkungan sekolah atas dasar kesadaran

8
sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri, maupun mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

c. Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah


1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.
2. Meningkatnya semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar siswa.
3. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu
menarik minat orang tua.
4. Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan.
5. Menjadi contoh sekolah sehat bagi daerah lain.

BAB III

Penutup

Simpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi
yang berarti antara perilaku hidup sehat siswa - siswi dengan prestasi belajar. Dalam hal ini
semakin baik perilaku hidup sehat siswa, maka semakin baik pula prestasi belajarnya.

Saran - saran
Memperhatikan simpulan, dikemukakan saran-saran berikut:
a. Para guru hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang turut mempengaruhi prestasi
belajar siswa, khususnya faktor perilaku hidup sehat siswa, mengingat faktor ini
berkorelasi yang berarti dengan prestasi belajar, dalam arti perilaku hidup sehat turut
memberikan kontribusi yang berarti bagi pencapaian prestasi belajar siswa yang lebih
baik
b. Hendaknya para guru bimbingan dan konseling di SMA Santo Yosef melakukan
upaya untuk pengembangan kepribadian siswa, khususnya perilaku hidup
sehat.mengingat perilaku hidup sehat sangat dinutuhkan oleh setiap oran dalam
kehidupannya.

9
c. Bagi para peneliti dapat melakukan penelitian terhadap massalah yang sama ditinjau
dari aspek yang berbeda, mengingat masalah prestasi belajar merupakan massalah
yang sangat kompleks.
d. Dalam proses pembelajaraan, guru hendaknya tidak terlalu memusatkan perhatian
pada penguasaan materi pelajaran oleh siswa, tetapi juga perlu mengembangkan
domain afektif, sebab aspek ini akan turut menunjang pengembangan kepribadian
siswa secara utuh. Artinya ketiga domain tujuan pembelajaran, yakni kognitif, afektif,
dan psikomotor perlu dikembangkan secara bersama-sama, serasi dan seimbang
melalui proses pembelajaraan.
e. Bagi orang tua hendaknya turut berpartisipasi aktif dalam upaya-upaya perkembangan
kepribadian anak-anaknya, khususnya pengembangan perilaku budaya hidup sehat
melalui kehidupan keluarga.

Penutup

Demikianlah proposal “DAMPAK BUDAYA HIDUP SEHAT TERHADAP PRESTASI


SISWA-SISWI SMA SANTO YOSEF” ini yang saya buat. Semoga proposal ini dapat
diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa saya mengucapkan syukur kepada
Tuhan karena atas segala rahmat Tuhan saya dapat menyelesaikan proposal ini.
Segala saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan dari semua pihak, karena saya
menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritikan tersebut
semoga saja dapat menjadi acuan untuk kedepannya. Atas segala waktu dan perhatiannya sata
mengucapkan terima kasih.

10
DAFTAR PUSAKA

Andriani, Mestawaty budaya hidup sehat http://netbook.cs.purdue.edu

kristanto, Andri. 2003. Prestasi siswa http://prestasisiswa.cs.purdue.edu

Arfin, herma. 2002. N.D. upaya dalam mewujudkan dampak budaya hidup sehat

Yudiyanto, 2007 NTT buku pintar, prestasi siswa, budaya hidup sehat
http://netclass.cs.purdue.edu

Ismail. 2014. Jakarta : Kencana Bunga

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1995. pelayanan bimbingan dan konseling di


sekolah. Jakarta: Depdikbud

11

Anda mungkin juga menyukai