Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII

Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

PENENTUAN SEBARAN LINDI BERDASARKAN DAYA HANTAR


LISTRIK (DHL)
Fitriana Meilasari dan Ellina S. Pandabesie
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia
Fitriana.meilasari@gmail.com

ABSTRAK
TPA Benowo Surabaya merupakan salah satu TPA yang menerapkan sistem open
dumping. Sistem ini berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran lindi ke
lingkungan, terutama pencemaran air tanah. Oleh karena itu, perlu ditentukan pola
sebaran lindi berdasarkan nilai daya hantar listrik (DHL). Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis sebaran lindi berdasarkan pada DHL. Prosedur pengambilan dan
pemeriksaan sampel air yang dilakukan berdasarkan Standar Method for the
examination of water and wastewater tahun 2005. Hasil analisis dibandingkan dengan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 tentang Baku Mutu Air Bersih Tahun 1990. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai DHL pada sampel air yang diindikasikan tercemar
lindi adalah sebesar 6.200 μScm-1 – 34.000 μScm-1 sejauh 64,64 m.
Kata kunci: Daya Hantar Listrik, Lindi

PENDAHULUAN
Pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan pembangunan di Kota
Surabaya mengakibatkan peningkatan aktivitas di berbagai sektor, baik industri,
perumahan, perdagangan, dan sektor lainnya. Hal ini mengakibatkan peningkatan
jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dari aktivitas tersebut. Untuk mengatasi
permasalahan timbulan sampah, diperlukan sistem pengelolaan sampah yang baik.
Salah satu komponen pengelolaan sampah adalah pembuangan akhir sampah (Kim et
al., 2009; Bella et al., 2012).
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo terletak di Surabaya Barat,
Kelurahan Romo Kalisari, Kecamatan Benowo. TPA Benowo merupakan salah satu
TPA yang belum menerapkan system sanitary landfill, sistem yang diterapkan masih
berupa sistem open dumping. Hal ini disebabkan karena mahalnya biaya operasi sistem
sanitary landfill (Prihatiningsih, 2010). Kegiatan open dumping berpotensi
menyebabkan terjadinya pencemaran lindi ke lingkungan (Arbain et al., 2008;
Darmayanti et al., 2011).
Lindi merupakan cairan hasil proses dekomposisi sampah yang melarutkan
senyawa berbahaya (Prihastini, 2011). Lindi bersifat toksik sehingga berpotensi
menyebabkan pencemaran lingkungan terutama pencemaran air tanah (Mahardika et al.,
2010). Untuk mengatasi masalah pencemaran tersebut, perlu ditentukan pola sebaran
lindi. Faktor yang mempengaruhi pola sebaran lindi adalah topografi (keadaan kontur
lahan), geologi (sifat fisik tanah setempat yang meliputi: jenis tanah, porositas, dan
permeabilitas tanah), hidrologi, cara penimbunan sampah, dan umur sampah
(Prihatiningsih, 2010). Penentuan pola sebaran lindi dapat ditentukan berdasarkan pada
Daya Hantar Listrik (DHL). Beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya

ISBN : 978-602-97491-6-8
D-1-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

pencemaran lindi pada air berdasarkan nilai DHL adalah sebesar 6.200 – 34.000 μScm-1
(Lopes et al., 2012), 15.400 μScm-1 (Reyes-Lopes et al., 2008), dan 3.460 μScm-1
(Guerin et al., 2004). Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis sebaran lindi
berdasarkan DHL.

METODE
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kualitas sampel air di laboratorium
Teknik Lingkungan ITS. Parameter yang dianalisis adalah DHL dan TDS. Pengambilan
sampel air dilakukan di 6 titik lokasi sampling yaitu 2 (dua) di air permukaan, 1 (satu)
di sumur penduduk, 1 (satu) di sumur pantau dekat TPA Benowo, 1 (satu) lokasi
penimbunan sampah, dan 1 (satu) di tambak garam. Pengambilan sampel air dilakukan
sebanyak satu kali pada musim kemarau di bulan Nopember 2012. Gambar 1
menunjukkan lokasi pengambilan sampel air.
Prosedur pengambilan dan pemeriksaan sampel air yang dilakukan berdasarkan
pada Standar Method for the examination of water and wastewater tahun 2005. Hasil
analisis dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 tentang Baku Mutu
Air Bersih Tahun 1990.
Parameter pemeriksaan pada penelitian ini adalah Daya Hantar Listrik (DHL)
dan Total Dissolved Solid (TDS). Data ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik dan
gambar menggunakan software surfer 9.0.

S1

S3
S2
S6

S4

S5 TPA

Gambar 1. Lokasi pengambilan sampel air

Keterangan: S : Titik pengambilan sampel

ISBN : 978-602-97491-6-8
D-1-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN


Daya Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan air untuk menghantarkan arus
listrik yang dipengaruhi oleh garam-garam terlarut yang dapat terionisasi. DHL
dipengaruhi oleh jenis ion, valensi, dan konsentrasi. Daya hantar listrik berhubungan
dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai
daya hantar listrik yang besar (Effendi, 2003). Nilai DHL dapat digunakan untuk
mendeteksi sebaran lindi (Al-Tarazi et al., 2008). Tabel 1 menunjukkan nilai DHL
kualitas sampel air di TPA Benowo, Surabaya.
Tabel 1 Data Analisis Kualitas Sampel Air
DHL TDS
ID Jarak TPA Keterangan
(μScm-1) (mg/L)
S1 1.355 667 2.146,83 Air sumur penduduk di Dukuh Gendong
S2 94.900 47.400 194,43 Air permukaan
S3 68.300 34.100 666,23 Air permukaan
S4 143.700 71.900 95,78 Air tambak garam
S5 8.550 4.280 64,64 Air sumur pantau dekat TPA
S6 33.100 16.600 0 Air lindi

Nilai DHL pada S5 dan S6 adalah sebesar 8.850 μScm-1 dan 33.100 μScm-1.
Tingginya nilai DHL pada sampel air tersebut dikarenakan sampel air tercemar lindi.
Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya pencemaran
lindi pada air berdasarkan nilai DHL yaitu sebesar 6.200 μScm-1 – 34.000 μScm-1
(Lopes et al., 2012), 15.400 μScm-1 (Reyes-Lopes et al., 2008), dan 3.460 μScm-1
(Guerin et al., 2004).
Nilai DHL pada S2, S3, dan S4 lebih tinggi dari 6.200 μScm-1 – 34.000 μScm-1.
Tingginya nilai DHL pada S2, S3, dan S4 dikarenakan memiliki kadar garam yang
tinggi. Nilai DHL pada S1 adalah 1.335 μScm-1. Nilai tersebut menunjukkan bahwa S1
diduga tidak tercemar lindi.
Gambar 2 menunjukkan sebaran nilai DHL di TPA Benowo dan sekitarnya.
Sebaran nilai DHL terdiri tiga kelompok yaitu I, II, dan III. Pada kelompok I sampel air
diindikasi tercemar lindi. Kelompok II diindikasi terintrusi air laut. Kelompok III adalah
sampel air sumur yang diduga tidak tercemar lindi. Pengelompokkan tersebut
berdasarkan pada nilai DHL yang dimiliki pada masing-masing sampel air.

ISBN : 978-602-97491-6-8
D-1-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

III

II

Gambar. 2 Sebaran nilai DHL di sekitar TPA Benowo

Analisis Hubungan Antara DHL dan TDS


Daya Hantar Listrik (DHL) suatu larutan elektrolit, disebabkan oleh adanya ion-
ion terlarut dalam larutan. Nilai DHL ditentukan oleh jenis, jumlah, dan mobilitas ion,
secara total. Artinya, nilai DHL berhubungan dengan kepekatan dan jenis ion terlarut,
bukan padatan terlarut. Jika komposisi ion-ion terlarut relatif tetap (yaitu komposisinya,
relatif sama) tetapi berbeda kepekatan (yaitu jumlah ion terlarut per satuan volume,
berbeda), maka antara nilai DHL dengan kepekatan (atau Padatan Terlarut Total, yaitu
TDS, Total Dissolved Solid) terdapat suatu hubungan yang tetap. Hubungan antara nilai
DHL dan TDS dinyatakan dalam persamaan 1. DHL dan TDS dipengaruhi oleh kadar
garam dalam larutan (Tebbut, 1983).

K = DHL (μScm-1) ……………………………………..……(1)


TDS(mg/L)

Hubungan antara nilai DHL dan resistivitas adalah berbanding lurus. Semakin
besar nilai DHL maka semakin besar nilai TDSnya. Begitu pula sebaliknya semakin

ISBN : 978-602-97491-6-8
D-1-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

kecil nilai DHL maka semakin kecil nilai TDSnya. Hubungan antara DHL dan TDS
dapat dilihat pada Gambar 3.
Nilai DHL dan TDS terendah terdapat pada sampel air sumur penduduk di
sekitar TPA Benowo, Surabaya adalah 1.355 μScm-1 dan 677 mg/L. Nilai DHL pada
sampel air yang diindikasi tercemar lindi adalah 8.550 μScm-1 dan 33.100 μScm-1 dan
TDSnya adalah 4.280 mg/L dan 16.600 mg/L. Nilai DHL pada sampel air yang
diindikasi terintrusi air laut adalah 68.300 μScm-1, 94.900 μScm-1, dan 143.700 μScm-1
dan TDSnya adalah 34.100 mg/L, 47.700 mg/L, dan 71.900 mg/L.
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tentang Baku Mutu Air
Bersih Tahun 1990, nilai TDS yang diperbolehkan adalah <1.500 mg/L. Pengukuran
nilai TDS pada sampel air sumur penduduk adalah sebesar 677 mg/L. Artinya, sampel
air sumur tersebut diindikasi tidak tercemar lindi dan nilai TDSnya di bawah baku
mutu.

Gambar. 3 Hubungan antara nilai DHL dan TDS

KESIMPULAN
Nilai DHL pada sampel air yang diindikasikan tercemar lindi adalah sebesar
6.200 μScm-1 – 34.000 μScm-1 sejauh 64,64 m.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Tarazi, E., Rajab, A.J., Al-Naqa,A., dan El-Waheidi, M. (2008), Detecting Leachate
Plumes and Groundwater Pollution at Ruseifa Municipal Landfill Utilizing
VLF-EM Method, Journal of Applied Geophysics 65 (2008) 121–131.
Arbain., NK Mardana., dan IB Sudana. (2008). “Pengaruh Air Lindi Tempat
Pembuangan Akhir Sampah Suwung Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal di
Sekitarnya di Kelurahan Pedungan Kota Denpasar”, ECOTROPHIC 3 (2) : 55-
60 ISSN: 1907-5626.

ISBN : 978-602-97491-6-8
D-1-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

Bella, D.G., Trapani, D. D., Mannina, G., dan Viviani, G. (2012), Modeling Of Perched
Leachate Zone Formation in Municipal Solid Waste Landfills, Waste
Management 32 (2012) 456–462.
Darmayanti, L., Yusa, M., dan Esther RA. (2011), Identifikasi Tanah Tercemar Lindi
TPA Sampah Muara Fajar dengan Metode Geolistrik, Jurnal Bumi Lestari, Vol.
11 No. 2, Agustus 2011 Hlm. 371-378.
Effendi, H. (2003), Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan, Yogyakarya:Kanisiun.
Guerin,R., Munoz, L.M., Aran, C., Laperrelle, C., Hidra, M., Drouart, E., dan Grellier,
S. (2004), Leachate recirculation: moisture content assessment by means of a
geophysical technique, Waste Management 24 (2004) 785–794.
Kim, J.H., Endo, D., Sato, M., Matsuo, T., dan Matsuto, T. (2009), Estimation of Water
Movement in A Closed Landfill Based on Tracer Tests in Gas Vents and
Changes in Leachate Quality, Waste Management 29 (2009) 2308–2315.
Lopes, D.D., Silva, P.C.M.S., Fernandes, F., Teixeira, S.R., Celligoi, A., dan
Dall’Antonia, H.L. (2012). Geophysical Technique and Groundwater
Monitoring to Detect Leachate Contamination in The Surrounding Area of A
Landfill - Londrina (PR - Brazil), Journal of Environmental Management 113
(2012) 481-487.
Mahardika, A., Muhammad D.Z., dan Akhmad A.L. (2010), Mendeteksi Dampak
Polutan Sampah Terhadap Air Tanah Pemukiman di Sekitar Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) dengan Menggunakan Metode Geolistrik, Program
Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis, Universitas Negeri Malang, Malang.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 416. (1990), tentang Baku Mutu Air Bersih.
Prihastini, L. (2011), Dampak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Winongo
Terhadap Kualitas Lingkungan Hidup, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara
Forikes 7 Volume II Nomor 1, Januari 2011 ISSN: 2086-3098.
Prihatiningsih, B. (2010), Studi Kasus Tebaran Air Lindi Sampah di TPA Supit Urang
Kota Malang, Jurnal Saintek, Vol. 7. No. 2 Desember 2010: 46–49.
Reyes-Lopez, A.J, Ramirez-Hernandez, J., Lazaro-Mancilla, O., Carreon-Diazconti, C.,
dan Garrido, M. M. (2008), Assessment of Groundwater Contamination by
Landfill Leachate: A Case in Mexico, Waste Management 28 (2008) S33–S39.
Standar Method for the examination of water and wastewater. (2005). 21st ed., United
States of America : Public Health Association.
Tebbutt, T.H.Y. (1983), Principles of Water Quality Control. 3rd ed., Oxford : Pegamon
Press.

ISBN : 978-602-97491-6-8
D-1-6

Anda mungkin juga menyukai