Anda di halaman 1dari 3

‘’TOLERANSI KEAGAMAAN MELALUI MEDIA DIGITAL’’

Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang biasa disebut dengan


NKRI adalah sebuah rumah yang khas dan beragam, terdiri dari 17.508 pulau,
1.340 suku bangsa, 718 bahasa daerah dan 06 Agama resmi yakni Islam,
Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Walapun semuanya berbeda
tapi kami akan tetap bersatu juga seperti yang termakna pada ‘’Bhineka
Tunggal Ika’’ itulah Indonesia.

Kemerdekaan Indonesia adalah sebuah rahmat dari Allah SWT. Sebagai


Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan inayah yang diperoleh oleh para
pahlawan, merdekalah bangsa Indonesia dari para penjajah. Semua hal
tersebut diperoleh, diraih dengan semangat persatuan dan kesatuan tanpa
membeda-bedakan bahkan mengelompokan mana mayoritas atau minoritas.

Semangat Toleransi ini perlu ditularkan dan disebarkan kepada


Masyarakat Indonesia khususnya para pemuda, dalam rangka mengisi
kemerdekaan mari bersama menjaga toleransi antar kerukunan umat beragama
di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Era globalisasi dengan perkembangan teknologi dan informasi yang


sangat begitu canggih telah menghadirkan tantangan baru ditengah kehidupan
berbangsa. Penyebaran informasi terjadi begitu cepat dan mudah didapat.
Informasi cepat berdaptasi dan membanjiri kehidupan masyarakat dengan
berbagai teknologi yang terkoneksi dengan internet dan berbasi digital serta
marak beredar di dunia maya (dumay) secara online (daring).
Pemanfaatan internet melalui ruang digital sebagai arena baru dalam
bersosialisasi dan berkomunikasi di dunia maya, banyak didominasi oleh kalang
anak muda sebagai generasi penerus bangsa. Persoalan yang muncul dari
situasi saat ini apakah kemudahan dan kecepatan informasi dapat diikuti
dengan literasi yang memedai? Miskinnya literasi yang dimiliki oleh generasi
muda dalam memilih dan memilah informasi berita yang benar (real news),
informasi palsu (fake news), dan informasi yang keliru (false news) bahkan
berita bohong (hoax) akan berdampak negatif kepada pemuda apabila tidak
dibentengi dengan ilmu, wawasan dan pengetahuan yang cukup.

Oleh sebab itu, dalam kondisi seperti ini masyarakat membutuhkan


pemuda penggerak yang mampu memberikan pencerahan, edukasi dan literasi
kepada generasi sebayanya teruratama dalam penggunaan dan pemanfaat
melalui media digital.

Dan inilah strategi dalam menyampaikan toleransi kerukunan umat


beragama melalui media digital :

1) Mengedukasi masyarakat khususnya pemuda untuk dapat


memanfaatkan tranformasi informasi yang baik dan benar melalui media
digital apapun itu bentuknya termasuk melalui sosial media seperti
(Youtoube, Facebook, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya).
2) Memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang kerukunan umat
beragama sesuai Pancasila dan UUD 1945.
3) Memberikan pembelajaran secara teori dan praktek secara langsung
untuk dapat menghargai dan menghormati antar sesama umat
beragama.
4) Menjaga dan melindungi sesama umat beragama dari bahaya-bahaya
kelompok-kelompok atau oknum yang intoleran, radikal, dan terorisme
berbahaya lainnya.

Inovasi yang dapat dilakukan sebagai berikut :

1) Berikan pemahaman tentang nilai-nilai dan norma yang terkandung


dalam Pancasila dan UUD 1945 tentang Ketuhanan Yang Maha Esa
kepada anak-anak sejak dini.
2) Bisa memberikan fasilitas dan sarana pembelajaran atau membuatkan
komunitas untuk dapat dengan mengenalkan keanekaragaman
Indonesia yang begitu khas.
3) Berikan ruang dan wadah untuk mereka dapat belajar mengenal,
mempelajari dan menghargai tentang keberagaman serta kerukunan
ditengah umat beragama, dengan tetap mengedepan persatuan dan
kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai