SISTEM KOORDINASI
Manusia memiliki 11(sebelas) sistem organ, sehingga diperlukan jaringan komunikasi internal
yang mampu mengkoordinasikan aktivitas setiap organ.Sistem koordinasi tubuh manusia
terdiri dari : sistem saraf , sistem endokrin dan panca indera.Sistem saraf dan endokrin
bekerja sama dan
mengatur fungsi internal tubuh yang disebut sistem regulasi.
I. SISTEM SARAF
Struktur sel saraf
Setiap sel saraf / neuron terdiri dari 3 bagian utama( Gambar 10.1) yaitu :
1. Dendrit berupa serabut pendek yang bercabang dan fungsinya
menghantarkan impuls dari reseptor ke badan sel
2. Badan sel ,bagian neuron yang berukuran besar yang fungsinya meneruskan
impuls dari dendrit.
3. Akson ,bagian neuron yang panjang dan tidak bercabang dan fungsinya
menghantarkan impuls dari badan sel ke neuron yang lain.
Macam Neuron :
Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi :
1. Neuron Sensorik,merupakan neuron yang berfungsi mengantarkan impuls dari
reseptor ke susunan saraf pusat ( otak ).
2. Neuron Motorik, merupakan neuron yang berfungsi membawa impuls perintah
dari otak menuju ke efektor.
3. Neuron Asosiasi,merupakan neuron yang berfungsi menghubungkan neuron
sensorik
dengan neuron motorik.
Sistem saraf
Saraf tak
saraf sadar
sadar
31 psg saraf
12 psg serabut
Otak Sumsum sumsum tl
otak
blkg
Serebrum (otak besar) terdiri dari 2 belahan yang disebut hemisfer serebral.
Hemisfer – Serebral dibagi menjadi 4 lobus yaitu :
Lobus Frontal ( daerah bicara )
Lobus Parietal (daerah perasa utama )
Lobus Temporal ( daerah mendengar )
Lobus Oksipital ( daerah penglihat )
Talamus , tempat penerimaan semua informasi sensorik , kecuali penciuman.
Hipotalamus , mengatur berbagai proses faal dalam tubuh antara lain suhu
tubuh , rasa lapar dan rasa haus
Merupakan jaringan saraf yang berbentuk silinder pipih dan memanjang dalam
ruas-ruas tulang belakang Fungsinya sebagai penghubung dari dank e otak serta
sebagai pusat gerak refleks.
Tempat pengiriman
No Nama Jenis fungsi Yang menyebabkan
Impuls saraf
1 Olfaktori Sensorik Epitel olfaktori Indera pembau
II Optik Sensorik Mata Indera Penglihat
III Akumulator Motorik Otot mata Gerakan bola mata
IV Troklear Motorik Otot mata Gerakan bola mata
Otot Gerakan otot mata
kepala,wajah,gigi Yg menyebabkan
V Trigeminal Sensorik/motorik
Rahang bawah dan Sensasi pada gigi
atas
VI Abdusen Motorik Otot mata Gerakan bola mata
Fasial Sensorik/motorik Wajah Sensasi dan gerak
VII
Otot wajah
VIII Auditori Sensorik Telinga dalam Indra pendengaran
IX Glosofaring Sensorik Lidah dan faring Sensasi dan gerak
X Jantung dan Sensasi pada
Vagus Motorik
lambung Jantung dan lambung
Jantung dan Sensasi pada-
XI Spinal Motorik
lambung Jantung dan lambung
XII Hipoglosal Motorik Otot Lidah Pergerakan lidah
Saraf Spinal , terdiri dari 31 pasang saraf dan berfungsi membawa impuls dari dan ke
Sumsum tulang belakang.
Penghantaran impuls/rangsang.
Proses berjalannya impuls / rangsang seperti skema berikut ini :
Gerak refleks
Refleks adalah mekanisme respon mengelak dari suatu rangsangan yang
berbahaya
Respon berlangsung sangat cepat dan tidak disadari.Jalannya impuls gerak
refleks adalah :
Gerak refleks yang melibatkan satu efektor disebut refleks tunggal , jika
melibatkan lebih dari satu efektor disebut refleks kompleks. Jalan terpendek
yang memungkinkan terjadinya gerak refleks disebut lengkung refleks
1. Penyakit Alzheimer :
Penyakit yang ditandai dengan hilangnya kemampuan berpikir secara
berangsur-angsur dan ketidak mampuan tubuh untuk melakukan berbagai
kegiatan sehari-hari.
2. Penyakit Parkinson :
Penyakit yang ditandai dengan mata melebar , pandangan kosong ,jemari
bergetar tidak terkendali, Otot kaku dak kaki terasa berat. Hal ini disebabkan
karena degenerasi sel-sel saraf sehingga tidak cukup menghasilkan dopamin di
dalam otak.
3. Penyakit Meningitis:
Merupakan radang selaput otak dan sumsum tulang belakang.penyebabnya
infeksi bakteri Neisseria meningitides Penyakit ini dapat dicegah dengan
imunisasi MMR.
4. Penyakit Poliomielitis :
Disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang system saraf , dapat
menyebabkan kelumpuhan pada kanak-kanak
5. Penyakit Epilepsi :
Merupakan gangguan saraf di otak , pada saat kambuh penderita mengalami
kehilangan kesadaran yang disertai kejang-kejang pada tubuh dan mulut
berbuih.
3. BARBITURA
Digunakan sebagai obat penenang , mempunyai efek adiksi fisiologi
4. VALIUM
Dapat menekan rasa cemas , tetapi menyebabkan efek adiksi fisiologi
5. AMVETAMIN
Merupakan obat perangsang yang menyebabkan tetap terjaga,tidak
mengantuk tetapi menimbulkan efek adiksi fisiologi.
2. Hipotalamus.
Berfungsi mengontrol Pituitari anterior dengan cara menghasilkan hormon
pelepas dan
Hormon penghambat.
3. Kelenjar Tiroid
Terletak di dalam leher , menempel pada trakea di bawah laring.Hormon yang
dihasilkan :
Tiroksin , mempengaruhi pertumbuhan dan laju metabolisme.Jika
kekurangan pada anak-anak menyebabkan kretinisme dan jika berlebihan
akan menyebabkan Morbus basedow.
Kalsitonin, berfungsi menurunkan kadar kalsium dalam darah.
4. Kelenjar Paratiroid
Menempel pada tiroid berfungsi menyeimbangkan kadar kalsium dan fosfor
dalam darah.
5. Kelenjar Adrenal
Terletak dibagian atas ginjal dibagi menjadi :
Bagian luar (kortek adrenal) menghasilkan hormon Glukokortikoid yang
berfungsi
menaikkan gula. Mineralokortikoid , mendorong reabsorsi Na+ dan ekresi K+
ginjal.
Bagian dalam (medulla adrenal ) menghasilkan dua macam hormon yaitu :
a. Adrenalin/epinefrin berfungsi menaikkan kadar gula,hipofungsi adrenal
akan menyebabkan penyakit Addison dan hiperfungsi adrenal
menyebabkan Coushing syndrome.
b. Nor adrenalin ,berfungsi menaikkan aktivitas metabolisme.
6. Kelenjar kelamin/Gonad
Pada laki-laki disebut Testis menghasilkan hormon Androgen/testosterone yang
berfungsi mendukung pembentukan sperma dan mempengaruhi ciri-ciri kelamin
sekunder.
Pada wanita disebut Ovari yang menghasilkan hormon Estrogen yang merangsang
petumbuhan dinding uterus dan mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder dan
hormon progesteron yang mempengaruhi siklus menstruasi.
7. Pankreas.
Menghasilkan dua macam hormon yaitu :
Insulin , yang berfungsi menurunkan kadar gula darah.
Glukagon ,yang berfungsi menaikkan kadar gula darah.
8. Kelenjar Timus
Menghasilkan hormone timus yang merangsang pertumbuhan dan menghasilkan
limfosit T
9. Kelenjar Pineal
Yang terletak di dekat jaringan otak , mensekresikan hormon Melatomin yang
berfungsi
berkaitan dengan cahaya dan musim.
C. SISTEM INDERA
Indera ibarat jendela bagi tubuh manusia , melalui indera manusia dapat memperoleh
informasi tentang lingkungan.Pada indera terdapat sel-sel reseptor sensorik yang
mampu mendeteksi berbagai rangsangan.
Tipe-tipe reseptor sensorik antara lain :
Kemoreseptor,merespon rangsang zat kimia
Nosiseptor reseptor yang mendeteksi rasa sakit
Fotoreseptor reseptor yang sensitive terhadap cahaya
Mekanoreseptor reseptor yang peka terhadap sentuhan
Termoreseptor reseptor yang peka terhadap suhu
1. INDERA PERABA
Terdapat pada kulit , sensitif terhadap panas , dingin , tekanan dan rasa sakit,
(Gambar 10.5) terdapat dua macam ujung saraf pada reseptor yaitu :
Reseptor ujung saraf bebas yang terdapat pada seluruh jaringan tubuh
untuk mendeteksi rasa sakit.
Reseptor dengan ujung saraf berselubung ada beberapa macam yaitu
;
a. Korpuskel Meissner dan Diskus Merkel ,mendeteksi sentuhan
lunak.
b. Korpuskel Pacini mendeteksi tekanan
c. Korpuskel Ruffini mendeteksi panas
d. Korpuskel Krause mendeteksi dingin
2. INDERA PENGECAP
Terdapat pada lidah , mendeteksi bahankimia yang masuk melalui makanan
dan minuman. Indera pengecap dibangun oleh struktur kuncup pengecap. (
Gambar 9.6)
Kuncup pengecap tertanam dibagian epitel. Lidah dan bergabung dengan tonjolan
lidah yang disebut papilla.
Pada lidah terdapat empat pengecap dasar yaitu : rasa manis , asam , asin dan
pahit .
Keempatnya merata diseluruh permukaan lidah tetapi ada bagian lidah yang lebih
sensitif terhadap rasa yaitu :
Ujung lidah paling peka terhadap rasa manis.
Tepi lidah bagian depan peka terhadap rasa asin
Tepi lidah bagian belakang peka terhadap rasa
asam.
Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit.
3. INDERA PEMBAU
Indera pembeu dibangun oleh jaringan epitel Olfaktori ,sel Olfaktori merupakan sel-sel saraf
yang terdapat dalam lapisan mucus/lender pada jaringan epitel rongga hidung bagian atas (
Gambar 10.7)
Proses kita bisa mencium aroma dengan urutan sbb:
Bau bahan kimia yang terhirup bersama udara berdifusi dalam lapisan mukus dan
terikat dengan reseptor pada dendrit. Selanjudnya sel Olfaktori terangsang dan
menimbulkan impuls saraf yang dikirim oleh saraf Olfaktori ke pusat panca indera di otak.
4. INDERA PENGLIHAT
ndera penglihat manusia adalah mata pada gambar10.8, kita dapat melihat suatu
benda karena kerjasama antara Mata dan otak.Anatomi bola terbagi atas tiga
lapisan yaitu :
Luar : Sklera , merupakan jaringan ikat berwarna putih berfungsi sebagai
pelindung. Sklera yang transparan/bening disebut kornea yang dilapisi oleh
selaput tipis yang transparan yang disebut lapisan konjungtiva.
Cahaya kornea aqueus humor pupil lensa mata vitreus humor retina
5. INDERA PENDENGAR
Indera pendengar manusia adalah telinga.Telinga mengandung reseptor yang sensitif
terhadap getaran suara di udara.Secara garis besar telinga dibagi menjadi 3 bagian
yaitu :
Telinga luar ,
terdiri daun telinga,saluran telinga dan membran timpani.Berfungsi
menangkap dan mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkan ke
membran
timpani / gendang telinga.
Telinga tengah ,
Terdiri tulang-tulang pendengar diantaranya: martil (maleus), landasan (inkus),
sanggurdi (stapes) . Tulang ini berfungsi menghantarkan getaran ke telinga
dalam melalui tingkap oval dan saluran Eustachius, peranan Eustachius agar
tekanan yang ada dalam rongga telinga sama dengan rongga mulut
Telinga dalam ,
terdiri saluran labirin,koklea/rumah siput.Koklea mempunyai 2 saluran Yaitu
vestibuler dan timpani yang mengandung perilimfe .Bagian dasar koklea
mengandung organ korti yang mengandung reseptor.
Telinga dalam juga mengandung alat keseimbangan yaitu Utrikulus dan
Sakulus Utrikulus membuka ke dalam tiga saluran setengah lingkaran yang
bagian dasarnya membesar disebut Ampula .Dalam ampula mengandung
cairan limfe dan batu keseimbangan yang disebut Otolit.
Getaran suara yang dapat didengar oleh manusia adalah 30 – 20.000 Hertz