Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS SCROSS SECTION

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analisis keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka keuangan dibandingkan


dengan standar tertentu. Standar tersebut dapat berupa:

1. Standar internal yang ditetapkan oleh manajemen seperti target yang


ditetapkan,
2. Perbandingan historis atau perbandingan angka-angka keuangan dengan
angka-angka masa sebelumnya,
3. Perbandingan dengan perusahaan atau industri yang sejenis.

Tanpa perbandingan tidak akan diketahui apakah prestasi suatu perusahaan


menunjukkan perbaikan atau sebaliknya menunjukkan penurunan. Pada materi ini
membicarakan tentang analisis perbandingan cross section dalam analisis keuangan.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Analisis Cross Section?
2. Bagaimana Perbandingan Cross-Section?
3. Bagaimana Perhitungan Rata-Rata Industri?
4. Bagaimana Perbedaan Antar Industri?
5. Bagaimana Kegunaan Analisis Cross Sectional
6. Bagaimana Instrumen dalam Analisis Cross Sectional ?
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui Analisis Cross Section
2. Mengetahui Perbandingan Cross-Section
3. Mengetahui Perhitungan Rata-Rata Industri
4. Bagaimana Perbedaan Antar Industri
5. Bagaimana Kegunaan Analisis Cross Sectional
6. Bagaimana Instrumen dalam Analisis Cross Sectional
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Cross Section

Analisis cross section adalah perbandingan data keuangan suatu perusahaan


dengan

perusahaan atau  perusahaan atau industri yang sejenis. industri yang sejenis.
akan bermanfaat akan bermanfaat untuk melihat untuk melihat prestasi
perusahaan relatif  prestasi perusahaan relatif terhadap industri dan juga
bermanfaat dalam kasus khusus seperti untuk menentukan bonus bagi
karyawan.

Analisis Cross Sectional merupakan sebuah penelitian yang didalamnya


mempelajari mengenai dinamika dan korelasi antara faktor efek, risiko, dengan
cara pendekatan observasi atau pengumpulan data. Seorang ahli bernama
Notoatmodjo juga berpendapat bahwa penelitian Analisis cross Sectional ini
hanya akan mengobservasi pengukuran sekali saja. Pengukuran ini dilakukan
terhadap subjek variabel saat penelitian.

B.  Perbandingan Cross-Section

         Analisis Cross-Section (perbandingan dengan perusahaan atau industri yang


sejenis) akan bermanfaat untuk melihat prestasi perusahaan relatif terhadap
industri dan juga bermanfaat dalam kasus khusus seperti untuk menentukan
bonus bagi manajemen perusahaan. Bonus bagi manajemen perusahaan pada
beberapa perusahaan ditentukan berdasarkan keuntungan perusahaan relatif
terhadap industri. Apabila perusahaan memperoleh untung di atas industri,
manajemen perusahaan akan memperoleh bonus, dan tidak memperoleh bonus
apabila yang terjadi sebaliknya.

Mendefinisikan industri sejenis bukan merupakan pekerjaan mudah. Industri


yang bisa diperbandingkan pada dasarnya mempunyai satu atau beberapa
elemen yang sama dengan perusahaan. Kesamaan tersebut antara lain:

1. Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier.

        Perusahaan bisa dikelompokkan  berdasarkan bahan baku yang


dipakai, bisa juga berdasarkan proses produksi yang dipunyai. Standard
Industrial Classification biasanya menggunakan kriteria semacam ini
(struktur fisik dan teknologi proses produksi dan homogenitas produksi).
Klasifikasi semacam ini juga banyak dipakai oleh lembaga lain.

 2.  Kesamaan dari sisi permintaan.

         Pendekatan ini menggunakan produk-produk yang dihasilkan sebagai


kriteria pengelompokkan industri. Apabila produk-produk memenuhi
kebutuhan yang sama, dan produk-produk tersebut merupakan substitusi
satu sama lainnya, maka produk-produk tersebut masuk dalam kelompok
industri yang sama. Produk-produk tersebut bisa mempunyai horison yang
pendek yaitu produk-produk yang sama saat ini, tetapi bisa juga mempunyai
horison jangka panjang yaitu produk-produk yang saling berkompetisi pada
beberapa tahun mendatang (misal sepuluh tahun mendatang).Perspektif
jangka pendek juga mempunyai relevansi yang tinggi karena membicarakan
situasi saat ini, tetapi perspektif jangka panjang membuat perusahaan
waspada terhadap perubahan persaingan. Produk yang saat ini bukan
merupakan pesaing, barangkali merupakan pesaing potensial yang akan
menjadi pesaing sesungguhnya pada masa mendatang.

  3. Kesamaan dalam atribut keuangan.

         Dari sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai


beberapa kesamaan atribut bisa dimasukkan ke dalam satu kelompok.
Contoh atribut yang relevan adalah risiko, rasio PER (Price Earning Ratio),
dan kapitalisasi pasar untuk menentukan besar kecilnya kapitalisasi saham.
Investor yang ingin menginvestasikan dananya ke saham kecil (kapitalisasi
pasar kecil) barangkali akan memilih 25% saham paling kecil, dan
membandingkan saham-saham yang mempunyai nilai kapitalisasi yang
kecil.

         Dalam memilih  perusahaan yang akan dipakai sebagai


perbandingan, analisis juga bisa menggabungkan ketiga atribut di atas.
Misalkan sebuah perusahaan transportasi dengan aset tidak terlalu besar
(misal Rp 1,5 miliar), maka perbandingan yang tepat adalah perusahaan
transportasi lainnya dan yang mempunyai aset yang hampir sama besarnya,
Membandingkan perusahaan transportasi lain yang mempunyai aset Rp100
miliar barangkali tidak sepenuhnya tepat.

           Di negara-negara maju , data-data yang berkaitan dengan industri


sejenis biasanya bisa dicari. Tetapi tidak demikian halnya dengan data
industri di negara-negara yang belum maju seperti di Indonesia. Saat ini
perusahaan yang go public dan listing di BEJ mencapai sekitar 200 saham
(bandingkan dengan New York Stock Exchange yang mencapai 1.700
saham). Sebagian besar perusahaan di Indonesia belum go public.
Perusahaan-perusahaan yang belum go public biasanya tidak memberikan
laporan keuangan publik, dan dengan demikian data perbandingan akan
sulit diperoleh. Kecuali bank-bank yang mempunyai data-data keuangan
nasabahnya. Tetapi data seperti ini barangkali akan sulit diakses oleh
perusahaan lain, meskipun untuk perbandingan.

         Masalah lain yang mungkin timbul adalah tidak "jelasnya" industri
yang akan dipakai sebagai perbandingan. Perusahaan yang besar biasanya
beroperasi tidak hanya pada satu sektor usaha saja, tetapi melakukan
diversifikasi pada beberapa sektor. Banyak juga perusahaan yang
mempunyai usaha pokok yang tertentu, tetapi juga mempunyai usaha pada
sektor lain yang barangkali tidak terlalu dominan proporsinya. Kebanyakan
laporan keuangan perusahaan semacam ini juga bersifat konsolidasi, tidak
melaporkan per segmen. Perhatikan urutan semacam ini.

A. Perusahaan dengan kegiatan tunggal pada sektor yang relevan. Laporan


keuangan tersedia.

B. Perusahaan dengan beberapa aktivitas, tetapi mempunyai kegiatan yang


dominan pada sektor yang relevan. laporan keuangan tersedia.
C. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling
dominan (mirip dengan konglomerasi). Sulit menentukan sektor usaha yang
relevan. Laporan keuangan per segmen tersedia.

D. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling


dominan. Sulit menentukan sektor usaha yang relevan. Laporan keuangan
hanya berupa laporan konsolidasi.

E. Perusahaan private, tidak ada laporan keuangan yang dipublikasikan.

(Sektor usaha yang relevan adalah sektor usaha yang akan dijadikan bahan
perbandingan).

         Perhatikan  bahwa industri yang relatif  "jelas" adalah industri dengan
perusahaan-perusahaan masuk dalam kategori A. Kategori lainya memerlukan
pertimbangan tersendiri untuk menentukan bagaimana sebaiknya suatu industri
didefinisikan. Perusahaan dalam kategori E barangkali sangat sulit dianalisis karena
tidak adanya data relevan yang tersedia. Perusahaan dalam kategori D juga sulit
dianalisis karena laporan keuangan yang tersedia masih bersifat konsolidasi.
Menentukan industri yang paling tepat untuk perbandingan dan mengkomunikasikan
ke pihak eksternal kadang-kadang bukan pekerjaan mudah. Sebagai contoh,
Bankers Trust adalah bank yang terlibat dalam jual beli surat-surat berharga (sering
disebut sebagai market maker).

         Pada beberapa situasi barangkali tidak tersedia angka industri di dalam
negeri. Contoh yang paling ekstrem adalah maskapai penerbangan Singapura
(Singapore Airlines/SIA) yang merupakan satu-satunya maskapai penerbangan di
Singapura. Di indonesia kita mempunyai PT KAI (Kereta Api Indonesia) yang
merupakan satu-satunya angkutan kereta api di Indonesia. Dalam situasi semacam
ini perbandingan dengan rata-rata industri domestik tidak mungkin dilakukan. Dalam
kasus Singapore Airlines, analisis barangkali bisa membandingkan angka-angka
SIAL dengan angka-angka dari maskapai lainnya seperti Malaysia Airlines (MAS),
British Airways. Dalam kasus PT KAI (Kereta Api Indonesia), barangkali analisis tidak
bisa membandingkan secara langsung dengan perusahaan kereta api di negara-
negara lainnya, karena meskipun sama-sama bergerak dalam industri kereta api,
tetapi kondisi lingkungan di negara-negara barangkali akan sangat berbeda dengan
kondisi lingkungan di Indonesia.

B. Perhitungan Rata-Rata Industri

 Untuk menghitung rata-rata industri seorang analis mempunyai beberapa alternatif:

1.  Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan

2.  Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar deviasinya),

3.  Menghitung nilai untuk percentile tertentu (misal menghitung nilai untuk
perusahaan-perusahaan yang mempunyai ukuran 25% paling kecil).

Untuk perhitungan di atas ada beberapa alternatif yang bisa dipakai:

1. Menghitung rata-rata aritmatika


2. Menghitung rata-rata tertimbang

3. Menggunakan median

4. Menggunakan modus

         Perhitungan rata-rata sangat sensitif terhadap nilai-nilai ekstrim. Misalkan ada
dua perusahaan dengan nilai ekstrim +30% (perusahaan I) dan 10% (perusahaan J).
Misalkan perusahaan J mengalami musibah kebakaran yang mengakibatkan rugi
10% dan perusahaan I baru saja memperoleh lisensi impor, barangkali analis akan
menghilangkan dua angka ekstrem tersebut. Dengan cara semacam itu angka-angka
outlier bisa dihilangkan dan tidak merusak analisis. Cara lain yang bisa digunakan
untuk menghilangkan pengaruh nilai ekstrim adalah dengan menggunakan angka
median atau modus.

C. Perbedaan Antar Industri

         Pada waktu analis menggunakan perbandingan industri, analis mempunyai


asumsi implisit yaitu ada perbedaan berarti dalam rasio-rasio keuangan antar
industri. Kalau asumsi semacam itu tidak terpengaruh maka tidak ada artinya
menggunakan perbandingan dengan industri yang sejenis, karena dengan
perbandingan rasio perusahaan dalam perekonomian secara keseluruhan akan
menghasilkan analisis yang sama. Perbandingan antara industri secara implisit juga
mengakui bahwa ada perbedaan risiko bisnis antar industri. Apabila asumsi ini
benar, maka perbandingan dengan perusahaan-perusahaan dalam industri dalam
relevan dilakukan karena perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain yang
mempunyai kelas risiko bisnis yang sama. Tetapi apabila risiko bisnis antar industri
tidak berlainan, maka perbandingan antara industri tidak punya dasar yang cukup
kuat. Penelitian yang dilakukan oleh David F.Scott Jr. dan John D. Martin (1975)
menunjukkan bahwa memang ada perbedaan yang berarti dalam angka-angka
industri.

Kegunaan Analisis Cross Sectional

Analisis Cross Sectional mempunyai manfaat untuk melihat prestasi dari sebuah
perusahaan terhadap industri. Selain itu, Cross Sectional juga bermanfaat untuk
menganalisa kasus khusus untuk menentukan bonus manajemen dalam sebuah
perusahaan.

Penelitian Cross Sectional ini mudah untuk dikerjakan oleh peneliti. Selain itu, hasil
dari penelitiannya akan berguna bagi penemuan yang besar kaitannya dengan
karakteristik tiap-tiap variabel. Data yang berasal dari penelitian ini berguna untuk
menaksir berapa banyak kebutuhan dalam layanan bidang kesehatan.

Instrumen dalam Analisis Cross Sectional

Metode analisis Cross Sectional dapat dikatakan mudah karena banyak instrumen
untuk penggalian data. Instrumen pada analisis cross Sectional adalah wawancara,
survey, dan kuesioner. Melalui ketiga instrumen tersebut, Anda dapat mendapatkan
data yang nantinya dapat langsung dianalisis dengan menggunakan analisis Cross
Sectional.
 

Dalam perhitungan data dan analisis, Anda harus benar-benar jeli untuk
memasukkan angka. Selain itu, hasil yang sudah dianalisis juga harus dijabarkan
dengan jelas dan baik. Tujuannya adalah agar penelitian tersebut dapat diterima dan
dimengerti dengan mudah oleh pembacanya. Itulah penjelasan lengkap mengenai
metode analisis cross sectional. Anda dapat memahami definisi, kegunaan, serta
rumus untuk melakukan analisa. Jika Anda bekerja dalam sebuah kantor atau
perusahaan, maka analisis ini sangat berguna. Biasanya para petinggi perusahaan
menggunakan metode ini untuk melihat prestasi anak buah atau karyawannya

ANALISIS CROSS SECTIONAL

 Analisis Keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka keuangan dibandingkan


dengan standar tertentu. Standar tersebut bisa berupa standar internal yang
ditetapkan oleh manajemen seperti target yang telah ditetapkan, perbandingan
historis atau membandingkan angka-angka  keuangan  dengan  angka-angka  masa 
sebelumnya  dan  perbandingan  dengan

 perusahaan atau industri sejenis. Tanpa perbandingan tidak akan diketahui apakah
prestasi keuangan suatu perusahaan menunjukkan perbaikan atau
sebaliknya  menunjukkan penurunan. Analisis cross section merupakan teknik
analisis untuk memperbandingkan data laporan keuangan suatu perusahaan dengan
perusahaan atau industri yang sejenis dalam suatu periode tertentu.

 Perbandingan Cross Section

Analisis cross section akan bermanfaat untuk melihat prestasi perusahaan  relatif
terhadap industri dan juga untuk menentukan bonus bagi manajemen perusahaan.
Bonus bagi  manajemen perusahaan pada beberapa perusahaan ditentukan
berdasarkan keuntungan

 perusahaan relatif terhadap industri. Apabila perusahaan memperoleh untung di


atas industri, manajemen perusahaan akan memperoleh bonus dan tidak akan
memperoleh bonus apabila yang terjadi sebaliknya.Industri yang bisa
diperbandingkan pada dasarnya mempunyai satu atau lebih elemen yang sama
dengan perusahaan. Kesamaan tersebut, antara lain :

  Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier 

Perusahaan bisa dikelompokkan berdasarkan bahan baku yang dipakai, bisa juga
berdasarkan proses produksi. Standar Industrial Classification biasanya
menggunakan kriteria struktur fisik, teknologi proses produksi, dan homogenitas
produksi.

  Kesamaan dari sisi permintaan

 
Pendekatan  ini   menggunakan  produk-produk yang dihasilkan sebagai kriteria
pengelompokkan industri. Apabila produk-produk memenuhi kebutuhan yang sama,
dan produk tersebut merupakan substitusi dengan lainnya, maka produk tersebut
masuk dalam kelompok  industri  yang  sama.  Produk-produk  tersebut   bisa  
mempunyai   horison yang pendek yaitu produk-produk yang sama saat ini, tetapi
bisa mempunyai horison jangka panjang yaitu produk-produk yang saling
berkompetisi pada beberapa tahun mendatang. Perspektif jangka pendek
mempunyai relevansi yang tinggi karena membicarakan situasi saat ini, tetapi
perspektif jangka panjang membuat perusahaan waspada terhadap kemungkinan
persaingan. Produk yang saat ini merupakan pesaing, barangkali merupakan
pesaing potensial yang akan menjadi pesaing sesungguhnya pada masa
mendatang.

Kesamaan dalam atribut keuangan

 Dari sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai beberapa kesamaan


atribut bisa dimasukkan ke dalam satu kelompok. Contoh atribut relevan adalah 
risiko,  rasio PER dan kapitalisasi pasar untuk menentukan besar kecilnya
kapitalisasi saham.Dalam memilih perusahaan yang akan dipakai sebagai
perbandingan, analis juga bisa menggabungkan ketiga atribut di atas.

Masalah yang mungkin timbul dalam analisis perbandingan cross section, yaitu :

a.   Adanya   sebagian   perusahaan   di   Indonesia    masih        belum  go    public


yang tidak memberikan laporan keuangan ke publik sehingga data
perbandingan laporan keuangan akan sulit diperoleh.

  b.  Tidak jelasnya industri yang akan dipakai sebagai perbandingan. Perusahaan
yang besar biasanya tidak hanya bergerak pada satu sektor saja, tetapi melakukan
diversifikasi pada beberapa sektor.

 Perhitungan Rata-rata Industri

Untuk menghitung rata-rata industri, seorang analis mempunyai beberapa alternatif,


antara lain :

 Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan,

 Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar deviasi), 3.  Menghitung nilai
untuk percentile tertentu

Untuk perhitungan dengan nilai tunggal sebagai perbandingan, ada beberapa


alternatif yang bisa dipakai yaitu :

a.  Menghitung rata-rata aritmatika, 

b.  Menghitung rata-rata tertimbang, 


c.  Menggunakan median,

d.  Menggunakan modus.

Perbedaan Antar Industri

Pada waktu analisis menggunakan perbandingan industri, analis mempunyai asumsi


implisit, yaitu ada perbedaan berarti dalam rasio-rasio keuangan antar industri. Kalau
asumsi semacam itu tidak terpenuhi maka tidak ada artinya menggunakan
perbandingan dengan industri yang sejenis, karena perbandingan dengan rasio
perusahaan dalam perekonomian secara keseluruhan akan menghasilkan analisis
yang sama. Perbandingan antar industri secara implisit juga mengakui bahwa ada
perbedaan risiko bisnis antar industri. Apabila asumsi itu benar, maka  perbandingan
dengan perusahaan-perusahaan  dalam  industri  relevan  dilakukan karena
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain yang mempunyai kelas risiko
bisnis yang sama. Tetapi apabila risiko bisnis antar industri tidak berlainan, maka
perbandingan   antar industri tidak punya dasar yang cukup kuat.

Kesimpulan

Analisis Cross Sectional merupakan sebuah penelitian yang didalamnya mempelajari


mengenai dinamika dan korelasi antara faktor efek, risiko, dengan cara pendekatan
observasi atau pengumpulan data. Seorang ahli bernama Notoatmodjo juga
berpendapat bahwa penelitian Analisis cross Sectional ini hanya akan mengobservasi
pengukuran sekali saja. Pengukuran ini dilakukan terhadap subjek variabel saat
penelitian.

Industri yang bisa diperbandingkan pada dasarnya mempunyai satu atau beberapa
elemen yang sama dengan perusahaan. Kesamaan tersebut adalah (1) Kesamaan
dalam jenis bahan baku atau supplier. Perusahaan bisa dikelompokkan  berdasarkan
bahan baku yang dipakai, bisa juga berdasarkan proses produksi yang dipunyai. (2)
Kesamaan dari sisi permintaan, Pendekatan ini menggunakan produk-produk yang
dihasilkan sebagai kriteria pengelompokkan industri. (3) Kesamaan dalam atribut
keuangan, Dari sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai beberapa
kesamaan atribut bisa dimasukkan ke dalam satu kelompok.

Daftar pustaka
https://myanalisiscs.blogspot.com/2017/06/analisis-cross-section.html

Di akses pada: 5 November 2021

https://patrastatistika.com/penjelasan-metode-analisis-cross-sectional/

Di akses pada: 5 November 2021

 https://www.scribd.com/document/175703883/Resume-Analisis-Cross-
Sectional#:~:text=Analisis%20cross%20section%20merupakan%20teknik,sejenis
%20dalam%20suatu%20periode%20tertentu.&text=Perusahaan%20bisa
%20dikelompokkan%20berdasarkan%20bahan,bisa%20juga%20berdasarkan
%20proses%20produksi

Di akses pada: 5 November 2021

https://www.scribd.com/document/340168688/Analisis-Cross-Section
Di akses pada: 5 November 2021

Anda mungkin juga menyukai