Proposal KPA Ahmad Fakhrul Rijal
Proposal KPA Ahmad Fakhrul Rijal
TEKNIK KELAUTAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2022
GEL PENGHARUM RUANGAN MENGGUNAKAN GARAM LAUT
DENGAN PEWANGI MINYAK JERUK NIPIS
TEKNIK KELAUTAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh:
Komisi Pembimbing
Diketahui oleh
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
1. PENDAHULUAN...............................................................................................5
1.1 Latar belakang..........................................................................................................5
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................6
1.3 Batasan Masalah.......................................................................................................6
1.4 Tujuan Penelitian.....................................................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................................6
2. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................7
2.1 Garam.......................................................................................................................7
2.2 Gel Pengharum Ruangan..........................................................................................7
2.3. Minyak Jeruk Nipis.................................................................................................7
2.4. Karagenan...............................................................................................................8
2.5. Gom Xantan............................................................................................................8
2.6. Gelatin.....................................................................................................................8
3. METODOLOGI...............................................................................................10
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................................10
3.2 Metode Penelitian...................................................................................................10
3.3 Alat dan Bahan.......................................................................................................10
3.3.1 Alat..................................................................................................................10
3.3.2 Bahan..............................................................................................................10
3.4 Prosedur Penelitian.................................................................................................11
3.5 Alur Kerja..............................................................................................................12
4. PENUTUP.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Lokasi Praktek.............................................................................10
iv
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 13.487
pulau yang terbentang sepanjang 5.210 Km dari Timur ke Barat sepanjang garis
katulistiwa dan 1.760 Km dari Utara ke Selatan. Keadaan tersebut menjadikan
Indonesia mempunyai garis pantai + 81.791 Km. Sehingga menjadikan Indonesia
memiliki banyak sumber daya dalam bidang kelautan seperti ikan, terumbu
karang, pohon mangrove, garam dan sebagainya yang dimanfaatkan sebagai salah
satu modal dalam pembangunan nasional.
Bentuk pengharum ruangan di pasaran ada beberapa jenis antara lain, padat,
cair, semprot, dan gel. Pengharum berbentuk gel biasanya diletakan dengan cara
digantung atau diletakan di suatu tempat. Pengharum ruangan dalam bentuk
sediaan gel dalam penggunaanya lebih praktis dan mudah dibandingkan dengan
pengharum ruangan dalam aerosol karena harus disemprot keruangan terlebih
dahulu. Selain itu, penharum ruangan dalam bentuk sediaan gel ini lebih mudah
dalam hal penyimpanan dan pengemasannya serta dapat menghambat pelepasan
zat volatile pada pengharum ruangan sehingga wanginya lebih tahan lama
(Rahmaisni, 2011).
Gel dapat dibuat dari bahan dasar yang berasal dari Indonesia dan alami,
seperti karagenan, kitosan, gelatin, gum dan pektin. Kappa karagenan merupakan
salah satu bahan yang paling umum digunakan untuk pembuatan gel, berasal dari
rumput laut Eucheuma cattonii atau yang sekarang dikenal dengan nama
Kappahycus alvarezii (Fitrah, 2013). Kappa karagenan membentuk gel yang keras
dan getas (Phillips dan Williams, 2000).
Gom xantan memiliki tiga sifat unggul yaitu, memiliki viskositas yang tinggi
pada konsentrasi rendah, bersifat pseudoplastik dan tidak peka terhadap
temperature, pH dan konsentrasi elektrolit. Ketiga sifat unggul tersebut
menjadikan gom xantan sangat berperan penting dalam industri makanan,
kosmetik, farmasi, kertas, cat, tekstil dan perekat. Selain itu juga berperan dalam
industri minyak dan industri gas (Jeeva, at al., 2011).
5
Gelatin biasa digunakan dalam sediaan farmasetis seperti sediaan topikal
maupun basis gel. Gelatin memiliki sifat fleksibel dengan bahan-bahan lain,
mengembang bila dicampur air, dan stabil dalam penyimpanan, mengandung
banyak ikatan protein sehingga meningkatkan kekuatan gel (Rowe, dkk., 2009).
6
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Garam
Garam (NaCl) atau natrium klorida merupakan zat mineral yang sangat
penting bagi kesehatan manusia dan hewan, serta industri. Bentuk mineral halit ,
atau garam batu, kadang-kadang disebut garam biasa untuk membedakannya dari
kelas senyawa kimia yang disebut garam .
Garam sangat penting untuk kesehatan manusia dan hewan. Garam meja,
digunakan secara universal sebagai bumbu, berbutir halus dan memiliki
kemurnian tinggi. Untuk memastikan bahwa zat higroskopis ini (yaitu, menyerap
air) akan tetap mengalir bebas ketika terpapar ke atmosfer, sejumlah kecil natrium
aluminosilikat, tricalcium fosfat , atau magnesium silikat ditambahkan.
7
asam (jeruk nipis) asli dari golongan Key, Meksiko dan Hindia Barat merupakan
salah satu tipe dari spesies Citrus aurantifolia Swingle. Pada Universitas Sumatera
Utara13 zaman dahulu, tipe ini diklasifikasikan sebagai Citrus medica L., var.
acida Brandis. Pohonnya berukuran kecil, berduri dengan ranting halus dan daun
berukuran kecil, serta menghasilkan buah berukuran kecil dengan kulit yang
sangat tipis (Guenther, 1990).
Minyak limau digunakan sebagai ramuan untuk pemberi cita rasa dalam
minuman mengandung karbonat, tipe ginger ale nonalkoholat, yang sama
populernya dengan penggunaan dalam jenis minuman “Cola”, es krim, produk
panggang (roti dankue), kembang gula dan permen karet. Di samping itu,
digunakan juga minyak “presan dingin” atau minyak limau ecuelled, yang
memiliki bau yang sangat baik, seperti baud an flavor limau alamiah (Guenther,
1990).
2.4. Karagenan
Karagenan merupakan senyawa yang termasuk kelompok polisakarida
hasil ekstraksi dari rumput laut. Karagenan terdapat dalam dinding sel rumput laut
atau matriks intraseluler nya dan merupakan bagian penyusun paling besar dari
rumput laut dibandingkan dengan komponen yang lain. Karagenan mengandung
natrium, kalium, magnesium dan kalsium yang dapat terkait pada gugus ester
sulfat dari galaktosa dan kopolimer 3,6-anhydro-galaktosa. Karagenan banyak
digunakan pada sediaan makanan, farmasi, serta kosmetik sebagai bahan pembuat
gel dan pengental atau penstabil. Karagenan dapat digunakan dalam industri
pangan karena karakteristiknya yang dapat membentuk gel, bersifat mengentalkan
dan menstabilkan makanan (Rosmawaty, dkk., 2013).
2.6. Gelatin
Gelatin merupakan protein yang larut yang bisa bersifat sebagai gelling
agent (bahan pembuat gel) atau sebagai non gelling agent. Sumber bahan baku
gelatin dapat berasal dari sapi (tulang dan kulit) dan ikan (kulit) (Hastuti dan
iriane, 2007).
Gelatin bersifat serba bisa, yaitu bisa berfungsi sebagai bahan pengisi,
pengemulsi (emulsifier), pengikat, pengendap, pemerkaya gizi, sifatnya juga
luwes yaitu dapat membentuk lapisan tipis yang elastis, membentuk film yang
8
transparan dan kuat, kemudian sifat penting lainnya yaitu daya cernanya yang
tinggi (Hastuti, 2007).
9
3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Kerja praktik Akhir (KPA) akan dilaksanakan pada tanggal di
Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang.
3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah garam laut, karagenan, gom xantan, gelatin,
dan minyak jeruk nipis.
10
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Pada penelitian tahap pertama bertujuan
untuk mendapatkan tekstur gel yang baik. Formula yang digunakan antara lain
garam laut, karagenan, xanthan gum dan gelatin.
Tahap kedua untuk memilih rasa minyak jeruk nipis, untuk mendapatkan
konsentrasi minyak jeruk nipis yang memiliki aroma yang wangi, khas dan
disukai dengan menggunakan basis gel yang baik dan stabil.
Konsentrasi minyak jeruk nipis dengan aroma harum, khas dan disukai akan
digunakan pada penelitian tahap ketiga dengan memvariasikan konsentrasi garam
laut untuk mendapatkan konsentrasi wewangian. Konsentrasi garam laut yang
paling baik mempertahankan aroma minyak jeruk nipis ditentukan dengan uji
ketahanan aroma oleh panelis yang disimpan di berbagai lokasi selama 4 minggu.
Kriteria ruangan uji yang dipakai yaitu pada ruangan suhu kamar, ruangan AC
dan ruangan kipas angin.
Pengumpulan data yang diambil pada Praktik Kerja Akhir meliputi data primer
dan data sekunder sebagai berikut:
Data Primer
Pengumpulan data Primer meliputi:
a. Studi literature
yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan data dengan cara
mengumpulkan, mengidentifikasi, mengolah data tertulis dan metode kerja
yang digunakan.
b. Metode eksperimental
Merupakan metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan) terhadap
variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan
Data sekunder
Pengumpulan data sekunder meliputi:
a. Jurnal tentang pengharum ruangan
b. Arcgis
11
3.5 Alur Kerja
Alur Kerja yang akan dilaksanakan pada praktik adalah sebagai berikut :
Konsentrasi
Rasio
Perbandingan Uji Kestabilan
Garam laut, Gel
Karagenan,
Gom xantan Gel Uji Kesukaan
dan Gelatin
Pengharum
(Hedonic Test )
Ruangan
Konsentrasi
Minyak Uji Ketahanan
Jeruk Nipis Wangi Gel
Pengharum
Ruangan
12
4. PENUTUP
Demikian proposal Kerja Praktik Akhir dengan judul “Gel Pengharum
Ruangan Menggunakan Garam Laut Dengan Pewangi Minyak Jeruk Nipis”
dibuat dengan sebaik-baiknya dan sebagai syarat dalam melaksanakan Praktik
Kerja Akhir (KPA) di Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, sebagai
acuan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Akhir ( KPA), besar harapan penulis
untuk dapat melaksanakan Praktik Kerja Akhir di Politeknik Kelautan dan
Perikanan Karawang. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih
banyak kepada pimpinan tempat Kerja Praktik Akhir. Akhirnya penulis berharap
semoga proposal ini dapat bermanfaat dan menjadi pertimbangan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Funami, T. (2011). Next Target For Food Hydrocollooid Studies Texture Design
of Foods Using Hydrocolloid Technology. Food Hydrocoloids. 25 :
19041914.
14
Hidayat F. (2006). Pengaruh Kombinasi Karagenan dan Sodium Lauryl Sulfat
serta Penambahan Ekstrak Pemphis acidula terhadap Karakteristik Sabun
Mandi Cair. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 43.
Kariza, D.A. (2015). Ekstraksi Pektin dari Cincau Hijau (Premna oblongifolia.
Merr) untuk Pembuatan Gel Pengharum Ruangan. Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang. Halaman 2-3, 8-12.
Kaya,A.O.W., Suryani, A., Santoso, J., Rusli, M.S. (2015). The Effect of Gelling
Agent Concentration on The Characteristic of Gel Produced from The
Mixture of Semirefined Carragenan and Glukomanan.International
Journal of Science : Basic and Applied Research. 20 (1) : 313-324.
Lachman. (1994). Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta: UI Press. Halaman
49.
Mulyono, E., Sumangat D., dan Hidayat T. (2012). Peningkatan Mutu dan dan
Efisiensi Produksi Minyak Akar Wangi melalui Teknologi Penyulingan
dengan Tekanan Uap Bertahap. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian.
8 (1).Halaman 36-37.
Sartono. (2002). Racun dan Keracunan. Jakarta: Widya Medika. Halaman 10,
272.
15
Sharma, B.R., L. Naresh, Dhuldoya, N.C., Merchant S.U., Merchant U.C. (2006).
Xanthan Gum – A Boon to Food Industry. India: Food Promotion
Chronicle.1 (5). Halaman 27-30.
Suwandi. (1992). Isolasi dan Identifikasi Karaginan dari Rumput Laut Eucheuma
cottonii.Medan: Lembaga PenelitianUniversitas Sumatra Utara.
Vania, J., Utomo A.R., Trisnawati C.Y. (2017). Pengaruh Perbedaan Konsentrasi
Karagenan Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Jelly
Drink Pepaya. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi.16 (1): 8-13.
16